Presus IKK
date post
06-Feb-2016Category
Documents
view
34download
5
Embed Size (px)
description
Transcript of Presus IKK
PRESENTASI KASUSDiabetes Melitus Tipe II dan Hipertensi Stage I pada Laki-laki Paruhbaya disertai Masalah Interpersonal dengan Anggota Keluarga dan Tidak Menerapkan Prinsip Perilaku Hidup Bersih dan SehatDisusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Dalam Mengikuti Program Pendidikan Profesi Kedokteran Bagian Ilmu Kedokteran KeluargaDiajukan Kepada Yth:
Dr. Denny Anggoro Prakoso, MscDisusun oleh:
Arya Argamanda20090310111BAGIAN ILMU KEDOKTERAN KELUARGAFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2015
LEMBAR PENGESAHANPRESENTASI KASUSDiabetes Melitus Tipe II dan Hipertensi pada Laki-laki Paruhbaya disertai Masalah Interpersonal dengan Anggota Keluarga dan Tidak Menerapkan Prinsip Perilaku Hidup Bersih dan SehatTelah dipresentasikan pada tanggal: 19 Maret 2015Yang disetujui oleh:
BAB 1LAPORAN KASUSA. IDENTITASNama
: Tn. BokhaidiJenis Kelamin
: Laki-lakiUmur
: 52 tahunAlamat
: Keboan RT 20 RW 05 PurbayanAgama
: IslamPekerjaan
: FreelanceKunjungan Puskesmas: 11 Maret 2015Kunjungan Rumah: 14 Maret 2015
B. ANAMNESISa. Keluhan utama
Seorang laki-laki 52 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan lemasb. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan badan, tangan dan kaki terasa lemas. Keluhan tersebut dirasa sejak 1 tahun yang lalu, cukup mengganggu, sering dirasakan berulang, dan terkadang keluhan berlangsung seharian. Keluhan bertambah parah apabila pasien beraktivitas lebih berat. Sejak pasien terdiagnosis Diabetes Melitus dan rutin minum obat, keluhan tersebut dirasa berkurang. Keluhan lain yang dirasakan pasien berupa sering mengantuk dan buang air kecil (BAK) di malam hari, terkadang mengganggu tidur.c. Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah mengeluhkan penyakit serupa sebelumnya. Riwayat asma
: disangkal Riwayat alergi obat
: disangkal Riwayat stroke
: disangkal
Riwayat penyakit jantung: disangkal
Riwayat dislipidemia
: disangkald. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu pasien telah meninggal dengan diagnosis stroke pada tahun 1968, dan adik pasien menderita diabetes mellitus.
e. Riwayat pernikahan
Menikah sudah 10 tahunf. Riwayat Personal Sosial dan Lingkungan
Pekerjaan
Pasien saat ini belum bekerja tetap, sekarang pasien hanya bekerja apabila ada orang lain yang membutuhkan bantuan saja, misalnya saja pasien terkadang membantu apabila ada acara disekitar rumahnya. Sebelum pasien terdiagnosis diabetes mellitus, pasien bekerja sebagai distributor pakaian dari jogja ke semarang. Sekarang istri pasien menjadi tulang punggung keluarga, pekrjaan istri pasien adalah penjual sembako (Sembilan bahan pokok). Pasien dan keluarga merasa cukup dengan penghasilan sekarang, cukup yang dimaksud pasien adalah cukup dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membiayai sekolah anak pasien.
Pendidikan
Pasien merupakan lulusan Sekolah Dasar (SD)
Sosial
Pasien dalam kesehariannya tetap menjaga hubungan yang baik dengan keluarga dan tetangganya. Apabila terdapat masalah, pasien dan keluarga berusaha membicarakan untuk mencari solusinya.
Gaya hidup
Pasien bangun jam 5 pagi untuk melaksanakan sholat subuh, lalu pasien membantu istri untuk menyiapkan perlengkapan sekolah anaknya.Sebelum pasien terdiagnosis diabetes mellitus, pasien terbiasa minum-minuman dan maka makanan manis sejak remaja, misalnya teh manis dan kue-kue. Setelah pasien terdiagnosis DM, pasien perlahan mulai melakukan perubahan dalam pola makannya. Pasien mulai mengurangi konsumsi teh manis, dan hingga sekarang pasien suah sama sekali minum teh manis. Namun untuk porsi nasi, pasien belum bisa disiplin. Selain pola makan, pasien juga membiasakan untuk meluangkan waktu di pagi hari untuk olah raga berupa berjalan kaki di sekitar dekat rumahnya.
Review Sistem
Kepala
: tidak ada keluhan
Integumentum: tidak ada keluhan
Leher
: tidak ada keluhan
Thoraks
: tidak ada keluhan
Gastrointestinal: tidak ada keluhan
Urogenital
: BAK (+), BAB (+), keluhan lain (-)
Ekstremitas: Lemas, tenaga berkurang
Muskuloskeletal: Lemas, tenaga berkurang
Anamnesis Illness
a. Perasaan
Perasaan yang dirasakan pasien setelah mengerti tentang penyakit yang dideritanya, pasien merasa malu kepada mertuanya dikarenakan pasien belum bekerja setelah menderita DM.
b. Pemikiran
Pasien mengerti penyakit yang dideritanya, pasien mengerti bahwa DM maupun hipertensi tidak bisa disembuhkan, dan pasien menyadari bahwa hanya dengan mengendalikan gula darahnya serta tekanan darah maka pasien dapat meningkatkan kualitas hidupnya.c. Harapan
Pasien mengharapkan bahwa kualitas hidupnya dapat meningkat, pasien dapat kembali bekerja dengan baik lagi dan memberi pengasilan untuk keluarganya dan diharapkan anggota keluarganya (ibu mertuanya).
d. Efek terhadap Fungsi
Pasien merasa tidak bisa beraktivitas berat karena keluhan-keluhan yang dirasakan. Pasien sementara tidak bisa bekerja karena sering merasakan lemas. Pasien tidak bisa secara langsung memberikan penghasilan untuk keluarga.C. PEMERIKSAAN FISIK1. Keadaan umum
Baik, Compos mentis
2. Vital Sign
Tekanan darah
: 150/90 mmHgNadi
: 88x/menit
Frekuensi napas: 23x/menit
Suhu
: 36,6oC
3. Status Antropometri
Berat badan: 49 kg
Tinggi badan: 160 cm
IMT
: 19,14 kg/m2 (normal)4. Kepala
Bentuk kepala: Mesosefal
Rambut
: Lurus, warna putih, distribusi tidak merata5. Mata
Palpebra: Edema (-/-)
Konjungtiva: Anemis (-/-) Sklera
: Ikterik (-/-)
Kornea
: Arcus senilis (+/+)
Pupil
: Reflek cahaya (+/+), isokor
Pemeriksaan oftalmoskopi: Tidak dilakukan6. Telinga
Otore (-/-), nyeri tekan tragus (-/-), serumen (-/-)Pemeriksaan otoskopi: tidak dilakukan
Tes fungsi pendengaran: tidak dilakukan7. Hidung
: Sekret (-/-), epistaksis (-/-)
8. Mulut
: Faring hiperemis (-), caries gigi (-), gigi berlubang (-), Stomatitis (-)
9. Leher
Kelenjar tiroid
: Tidak membesar, nyeri (-) Kelenjar lnn
: Tidak membesar, nyeri (-)
Retraksi suprasternal : (-) JVP
: Tidak meningkat
10. Pulmo:
Anterior
Inspeksi: simetris, ketertinggalan gerak (-), deformitas (-), retraksi (-)
Palpasi: simetris, ketertinggalan gerak (-), vokal fremitus ka=ki
Perkusi: sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi: suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Posterior
Inspeksi: simetris, ketertinggalan gerak (-), deformitas (-), retraksi (-)
Palpasi: simetris, ketertinggalan gerak (-), vokal fremitus ka=ki
Perkusi: sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi: suara dasar vesikuler (+/+),suara tambahan ronkhi(-/-), wheezing (-/-)
11. Cor:
Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak.
Palpasi
: Ictus cordis teraba di SIC V linea mid-clavicula sinistra, tidak kuat angkat.
Perkusi
: Batas jantung
Kanan atas: SIC II linea parasternalis dextra.
Kiri atas: SIC II linea parasternalis sinistra.
Kanan bawah: SIC IV linea parasternalis dextra.
Kiri bawah: SIC V linea midclavicula sinistra.
Auskultasi: S1-S2 murni, reguler, bising jantung (-)
12. Pemeriksaan Abdomen:
Inspeksi: bentuk datar
Auskultasi: bising usus (+) normal
Palpasi: supel, defans muskular (-), nyeri tekan (-), hepar lien tak teraba, massa (-), ascites (-)
Perkusi: timpani pada seluruh lapang perut
Tabel 5 Pemeriksaan ekstrimitasTungkaiLengan
KananKiriKananKiri
Gerakan
Tonus
Trofi
Edema
Akral
Nyeri
Pembengkakan sendi
Kekuatan
Tremor
Luka
Tofus
Pale
Pulsatil
NadiBebasNormal
Eutrofi
-
Hangat
-
-+5
-
-
-
-
Normal
RegulerBebas
Normal
Eutrofi
-
Hangat
-
-
+5
-
-
-
-
Normal
RegulerBebas
Normal
Eutrofi
-
Hangat
-
-
+5
-
-
-
-
Normal
Reguler Bebas
Normal
Eutrofi
-
Hangat
-
-
+5
-
-
-
-
Normal
Reguler
Manus: sensorik normal, gerakan bebas, pulsasi teraba, hangat, deformitas (-).
Genu : sensorik normal, gerakan bebas, nyeri tekan (-), edema (-), teraba hangat, deformitas (-).
D. Pemeriksaan PenunjangLaboratorium:Riwayat Gula Darah Sewaktu (GDS)NoTanggal PeriksaGDS
122 Januari 2015145
212 Februari 2015140
327 Februari 2015168
411 Maret 2015172
E. Diagnosis Banding1. Diabetes Melitus tipe 22. Diabetes Melitus tipe 13. HipertensiF. Diagnosis KerjaDiabetes Melitus tipe 2 dan HipertensiG. Family Assessment Tools (FAT)
1. Genogram
Nama Keluarga: Keluarga Bokhaidi
Tanggal Pembuatan: 16 Maret 2015
2. Family Map
Pasien memiliki hubungan disfungsional dengan salah satu anggota keluarganya.
3. Family APGAR
KomponenIndikatorHampir Tidak PernahKadang-kadangHam-pir Selalu
AdaptationSaya puas dengan keluarga saya karena masing-masing anggota keluarga sudah menjalankan kewajiban sesuai dengan seharusnya
PartnershipSaya puas dengan keluarga sa