Laporan IKK

43
OLEH ALIFIA ASSYIFA H2010002 KEPANITERAAN KLINIK STASE ILMU KEDOKTERAN KELUARGA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2015

Transcript of Laporan IKK

  • OLEHALIFIA ASSYIFAH2010002

    KEPANITERAAN KLINIK STASE ILMU KEDOKTERAN KELUARGA FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG2015

  • SIMPULANKeluarga Nn. F berbentuk nuclear family, didapatkan pasien atas nama Nn. N usia 22 tahun, pendidikan SMA , seorang mahasiswa dengan penyakit faringitis akut

    NamaKedudukan dlm keluargaL/PUmurPendidikanterakhirPekerjaanStatus KeteranganTn. AKepala keluargaL55S1PNS (Guru)-Ny. CIstri P50D3Ibu rumah tangga-Nn. IAnak kandungP25S1Perawat- Nn. NAnak kandungP22SMAMahasiswaPasien Faringitis akut

  • TAHAP II STATUS PENDERITA

  • Nama: Nn. NUmur: 22 tahun Jenis Kelamin: PerempuanAlamat: Tembalang, SemarangStatus Perkawinan: Belum menikahAgama: IslamSuku Bangsa: JawaPendidikan Terakhir: SMAPekerjaan: MahasiswaTanggal periksa: 9 Februari 2015

  • Keluhan utamaNyeri tenggorokan.Riwayat Penyakit Sekarang Sejak 2 hari yang lalu, pasien merasakan nyeri tenggorokan. Nyeri tenggorokan awalnya didahului rasa gatal dan tidak nyaman pada tenggorok timbul setelah makan-makanan berminyak dan minum dingin.Pasien merasa nyeri tenggorok sepanjang hari, bertambah saat menelan makanan padat. Keluhan mengganggu aktivitas. Keluhan pasien berkurang apabila minum air putih hangat.Pasien juga mengeluh nyeri kepala terus-menerus di seluruh bagian kepala. Pasien mengeluh batuk berdahak warna putih kental dan dahak sulit dikeluarkan. Pasien membeli obat komix. Setelah meminum obat, batuk sedikit mereda. Pasien juga mengeluh pilek warna lendir putih kental dan di tenggorokan seperti ada lendir yang mengalir. Pasien mengeluhkan demam terutama pada malam hari, nafsu makan menurun dan lemas. Pasien tidak mengeluh nyeri pada telinga, nyeri otot maupun sendi, suara serak, mual dan muntah disangkal.

  • Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat sakit serupa: diakui 1 bulan terakhirRiwayat gangguan magh: diakui sejak 2 tahun laluRiwayat alergi : disangkalRiwayat mondok: disangkal

    Riwayat Penyakit KeluargaRiwayat sakit serupa: disangkalRiwayat hipertensi: disangkalRiwayat sakit gula: diakui, bapak (sejak 3 tahun lalu dan terkontrol)Riwayat Alergi: disangkal

  • Riwayat KebiasaanRiwayat merokok: disangkalRiwayat minum alkohol: disangkalRiwayat olah raga teratur: disangkalKebiasaan telat makan: diakuiKebiasaan tidur larut: diakui

    Riwayat giziPasien makan 2 kali sehari dengan menu makanan berganti-ganti karena lebih sering makan di warung, pasien sering mengkonsumsi buah dan sayuran. Kesan gizi cukup.

  • Riwayat Psiko Sosio EkonomiPasien adalah seorang mahasiswa. Pasien tinggal bersama kedua orang tuanya yang bekerja sebagai guru PNS, ibu rumah tangga dan seorang kakak perempuan yang bekerja sebagai perawat. Penghasilan perbulan kedua orang tua lebih dari Rp. 1.500.000,00. Uang saku perbulan sekitar Rp. 1.000.000,00. Asuransi anggota keluarga ditanggung ASKES.Kesan ekonomi: cukup.

  • PEMERIKSAAN FISIK (9 Februari 2015)Kesan umum : sadar, tampak sakit ringanStatus gizi:BB: 51 kgTB: 157 cmBMI: 20,7 (normal)Tanda VitalTD: 90/60 mmHgNadi: 80x/menit, RR: 24x/menit, regulerSuhu: 37,50 C

  • Kepala : MesosefalMata: Konjungtiva palpebra anemis (-)Hidung: Discharge +/+Telinga: Discharge -/-Mulut: Anemis (-) T1 1 , faring hiperemis (+)Leher: Pembesaran KGB (-)

  • Thoraks: pulmo

    Paru depanParu belakangInspeksi StatisDinamisNormochest, simetris, retraksi interkostal (-), kelainan kulit (-/-), sudut arcus costa dalam batas normal, ICS dalam batas normalPengembangan pernafasan paru Normal Normochest, simetris, kelainan kulit (-/-)Pengembangan pernapasan paru normalPalpasiSimetris (N/N), Nyeri tekan (-/-), ICS dalam batas normal, hantaran pulmo dekstra = sinistraSimetris (N/N), Nyeri tekan (-/-), ICS dalam batas normal, hantaran pulmo dekstra = sinistraPerkusiKananKiriSonor seluruh lapang paruSonor seluruh lapang paru.Sonor seluruh lapang paruSonor seluruh lapang paru.AuskultasiSuara dasar vesicular, Ronki (-/-), Wheezing (-/-)Suara dasar vesicular, Ronki (-/-), Wheezing (-/-)

  • Cor

    InspeksiIctus cordis tidak tampakPalpasiIctus cordis teraba pada ICS V linea 1-2cm medial dri lineamidclavikula sinistraPerkusiKesan: Konfigurasi jantung dalam batas normalAuskultasiSuara jantung murni: SI,SII (normal) reguler, suara jantung tambahan (-)

  • AbdomenInspeksi: datar, venektasi (-)Palpasi: supel (+), turgor
  • STATUS LOKALISTelingaTelinga luar:Bentuk normal, benjolan (-), hiperemis (-), discharge (-)Liang telinga: Discharge (-)Membran timpani : Dalam batas normalHidungBentuk hidung: Dalam batas normalRinoskopi anterior: Discharge (+/+) warna putih konsistensi kentalTenggorokanMulut: Warna normal, massa (-),Mukosa: Hiperemis (-)Ginggiva dan geligi: Karies (-), missing teeth (-)Palatum : Hiperemis (-)Tonsil dan uvula : T1-T1, hiperemis (+), massa (-), uvula di tengah

  • DIAGNOSIS HOLISTIK Biologis : Faringitis akutPsikologis : Pasien terkadang merasa jenuh dan lelah dengan beban tugas yang cukup banyak.Sosial : Kondisi rumah dan lingkungan sekitar sehat, hubungan dengan tetangga berlangsung baik. Status ekonomi pasien cukup.

  • PENATALAKSANAANNon medikamentosaEdukasi kepada pasien untuk istirahat yang cukup.Minum obat secara teratur.Menjaga pola makan yang teratur, menghindari makanan berminyak, pedas, asam dan berlemak.Banyak mengkonsumsi air putih dan menghindari minuman dingin.Edukasi untuk pemenuhan gizi yang baik.Mengurangi beban pikiran dengan refreshing di waktu luang.

  • MedikamentosaParacetamol 3x1 tabAmbroxol 3x1 tabPseudoefedrin HCl 3x1 tabVitamin C 2x1 tab

  • FOLLOW UP (Tanggal 10 Februari 2015)S: Nyeri kepala, batuk dengan dahak warna putih konsistensi cair mudah dikeluarkan dan pilek dengan lendir warna putih konsistensi cair masih dirasakan, nyeri tenggorok berkurang, nafsu makan berkurang.O:KU baik, compos mentisTanda vital: T : 90/60 mmHgR : 24 x/menit N : 80 x/menit S : 370C (axiler)Status Lokalis:Tenggorokan Mulut: Warna normal, massa (-), Mukosa: Hiperemis (-) Ginggiva dan geligi: Karies (-), missing teeth (-) Palatum: Hiperemis (-) Tonsil dan uvula: T1-T1, hiperemis (+), massa (-), uvula di tengah Faring: Hiperemis (+), post nasal drip (+) warna discharge putih konsistensi cair, edema (-)

  • FLOW SHEET Nn. N

    TglTanda vitalKeluhanRencana terapiTarget10/2/15TD : 90/60 mmHg, HR :80 x/mnt, RR: 24x/mnt, T: 37CNyeri kepala, batuk berdahak warna putih konsistensi cair mudah dikeluarkan, pilek lendir warna putih konsistensi cair masih dirasakan, nyeri tenggorok berkurang, nafsu makan berkurangMedikamentosa :Paracetamol 3x1 tabAmbroxol 3x1 tabPseudoefedrin HCl 3x1 tabVitamin C 2x1 tabNon medikamentosaEdukasi kepada pasien untuk istirahat cukupMinum obat teraturMenjaga pola makan yang teratur, menghindari makanan berminyak, pedas, asam dan berlemak.Banyak mengkonsumsi air putih dan menghindari minuman dinginNyeri kepala, batuk dan pilek berkurang, mengembalikan nafsu makan

  • Fungsi BiologisDari hasil wawancara dengan pasien saat kunjungan, didapatkan informasi bahwa pasien cukup sering mengalami faringitis, terakhir kali tiga minggu yang lalu. Pasien mengalami keluhan yang sekarang setelah makan makanan berminyak dan konsumsi minuman dingin.

    Fungsi PsikologisHubungan pasien dengan keluarga baik dan sangat dekat. Pasien merupakan mahasiswa fakultas ilmu kesehatan masyarakat semester 7, pasien masuk jurusan atas keinginan sendiri. Jadwal kuliah dan praktikum pasien cukup padat dari pagi sampai sore hari. Pasien terkadang merasa jenuh oleh kegiatan dan tugas perkuliahan.

    Fungsi SosialMenjalin hubungan baik dengan masyarakat dan komunikasi cukup baik.

  • KODEAPGARTn. ANy.NNn.FAn. N ASaya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya mendapat masalah2222PSaya puas dengan keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya2222GSaya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru2222ASaya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahann, perhatian, dll2221RSaya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama.2221Total (konstribusi)1010108

  • Simpulan :Fungsi fisiologis keluarga Nn. N baik

  • SumberPatologiKeteranganSocialInteraksi kurang aktif dalam kegiatan kemasyarakatan dan lebih sering menghabiskan waktu di kampus+CulturalKepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, banyak tradisi budaya yang masih diikuti-ReligionBeragama dan memiliki pemahaman terhadap ajaran agama, ketaatan, ibadah cukup baikEconomicPenghasilan keluarga cukup untuk memenuhi kebutuhan-EducationTingkat pendidikan keluarga baik, banyak kegiatan dan tugas kampus yang menjadi beban pikiran+MedicalKesadaran tentang pentingnya kesehatan cukup baik. Jika sakit pasien segera berobat ke dokter, puskesmas, atau rumah sakit-

  • Kesimpulan : pola interaksi dua arah antar keluarga berjalan baikNn. I

  • Keterangan:KU: kamar utamaRT : Ruang TamuRK: Ruang keluargaK: kamarD : DapurM: MusholaGu: GudangG: Garasikm: kamar mandi : pintu: pagar

  • Rumah penderita memiliki pagar dengan pekarangan yang terbatasRumah berdekatan dengan rumah tetanggaDi depan rumah terdapat selokan dengan aliran lancar dan jarang tergenang.Disekitar rumah terdapat beberapa pot tanaman

  • FUNGSIKETERANGANHolistik BaikFisiologis BaikPatologisKurangGenogramBaikPola interaksiBaikFaktor perilakucukupFaktor non perilakuBaikFaktor indoorBaikFaktor outdoorcukup

  • Masalah medis Faringitis akutRiwayat gastritis sejak 2 tahun laluMasalah non medisPola makan yang tidak teratur dan makan-makanan sembarangan.Kurangnya kesadaran pasien untuk mencegah timbulnya penyakit.Pasien merasa jenuh dengan banyaknya aktivitas perkuliahan.

  • PRIORITAS MASALAH

    No .Daftar masalahITRJUMLAHIxTxRPSSBMnMoMa1Pola makan yang tidak teratur dan makan-makanan sembarangan5554544780(I)2Kurangnya kesadaran pasien untuk mencegah timbulnya penyakit4445444720(II)3Pasien merasa jenuh dengan banyaknya aktivitas perkuliahan5444444624(III)

  • C. DIAGRAM PERMASALAHAN KELUARGA

    PENDERITA

  • TAHAP IV HUBUNGAN DIET DAN GAYA HIDUP TIDAK SEHAT DENGAN FARINGITIS AKUT

  • HUBUNGAN DIET DAN GAYA HIDUP TIDAK SEHAT DENGAN FARINGITIS AKUT

    Faringitis adalah sindroma inflamasi yang terjadi pada faring yang disebabkan oleh berbagai jenis mikroorganisme.

    Faktor resiko faringitis adalah berbagai macam alergen, makanan yang dapat mengiritasi dan riwayat infeksi sebelumnya.

  • Pada Nn. N yang harus diatasi:Faringitis akut viralPromotif preventif dan rehabilitatif faringitis dan riwayat penyakit dahuluPerubahan perilakuEdukasi :Edukasi kepada pasien untuk istirahat cukupMinum obat secara teratur, menjaga pola makan yang teraturMenghindari makanan berminyak, pedas, asam dan berlemakBanyak mengkonsumsi air putih dan menghindari minuman dingin Edukasi untuk pemenuhan gizi yang baik

  • TAHAP V SIMPULAN DANSARAN

  • SIMPULAN (DIAGNOSIS HOLISTIK)

    Diagnosis BiologisFaringitis akut

    Diagnosis PsikologisJenuh dalam mengikuti kegiatan perkuliahan. Hubungan antar anggota keluarga dan antar teman harmonis dan sangat akrab.

    Diagnosis SosialHubungan dengan warga sekitar berjalan baik meskipun jarang mengikuti kegiatan sekitar rumah. Kondisi lingkungan dan rumah cukup sehat. Pendidikan pasien dan keluarga cukup. Kebutuhan diri dan keluarganya dapat dipenuhi dengan baik

  • B. SARAN ( KOMPREHENSIF) PromotifEdukasi kepada pasien dan keluarga tentang faringitis akut yang diderita Nn. N dan resiko terjadinya kekambuhan sehingga anggota keluarga dapat saling membantu mengontrol pola makan dan gaya hidup Nn. N serta menurunkan resiko penularan.

    PreventifIstirahat yang cukupMakan teratur dan mengurangi makan-makananberminyak, pedas, asam dan berlemakKonsumsi air putih yang cukup, hindari minuman dinginMengendalikan stressOlahraga secara rutin

  • KuratifParacetamol 3x1 tabAmbroxol 3x1 tabPseudoefedrin HCl 3x1 tabVitamin C 2x1 tab

    RehabilitatifMenghindari makanan yang dapat memicu timbulnya keluhan faringitis.Menghindari faktor pemicu kekambuhan riwayat penyakit dahulu.

  • Rusmarjono, S. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher. Edisi ke-5. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2001Mansjoer, Arif dkk. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke-3 jilid 1. Jakarta: Medika Aesculapicus. 2005Endang & Puspadewi V.A. Penyakit maag dan gangguan pencernaan. Yogyakarta: Kanisius. 2012.

  • **********************************