Interaksi Obat Dengan Reseptor

download Interaksi Obat Dengan Reseptor

of 28

description

pharmacy

Transcript of Interaksi Obat Dengan Reseptor

  • Interaksi Obat dengan Reseptor

  • PENDAHULUAN

  • Beberapa jenis ikatan interaksi obat dengan reseptor Ikatan kovalenIkatan dipol-dipolIkatan hidrogenIkatan VanderwalsIkatan IonIkatan hidrofob LipoproteinLipidProteinAsam nukleat Jenis-jenis reseptor

  • Interaksi Obat dapat terjadi melalui dua tahap Interaksi obat dengan reseptor spesifik. Interaksi ini memerlukan afinitas INTERAKSI YANG DAPAT MENYEBABKAN PERUBAHAN KONFORMASI MAKROMOLEKUL PROTEIN SEHINGGA TIMBUL RESPON BIOLOGIS

  • TEORI INTERAKSI OBAT-RESEPTORTEORI KLASIK TEORI PENDUDUKAN TEORI KECEPATANTEORI KESESUIAN TERIMBAS TEORI GAYA MAKROMOLEKUL TEORI MEKANISME & FARMAKOFOR SEBAGAI DASAR RANCANGAN OBAT

  • TEORI KLASIK DIPERLUKAN ,YAITU BERDASARKAN PADA PENGUKURAN EFEK AKHIR KERJA OBAT .

  • TEORI KEPENDUDUKAN Clark (1926) bilang: Suatu molekul obat akan menempati satu sisi reseptor ,dan obat harus diberikan dalam jumlah berlebih, agar efektif selama proses pembentukan kompleks

  • DROBAT RESEPTOR +D+RBILA OBAT TELAH MENDUDUKI RESEPTOR D RKOMPLEKS AFINITASRESPON BIOLOGIS EFIKASI(+)SENYAWA AGONIS (-)SENYAWA ANTAGONIS

  • EFIKASI ( AKTIVITAS INTRINSIK ) ADALAH UKURAN KEMAMPUAN OBAT UNTUK DAPAT MEMULAI RESPON BIOLOGIS SENYAWA AGONIS ADALAH SENYAWA OBAT YANG DAPAT MENGAKTIFKAN SEDIKIT RESEPTOR UNTUK MENCAPAI EFEK FARMAKOLOGI SENYAWA ANTAGONIS ADALAH SENYAWA YANG DAPAT MEMBERIKAN RESPON LEBIH KECIL DARI RESPON AGONIS DAN BEKERJA PADA SISI RESEPTOR YANG SAMA

  • Paton (1961) bilang : Efek biologis dari obat setara dengan kecepatan ikatan obat- reseptor ,dan bukan dari jumlah reseptor yang diduduki. - Efek biologis dapat ditentukan oleh kecepatan asosiasi dan disosiasi kompleks obat- reseptor dan bukan dari pembentukan kompleks obat reseptor yang stabil

  • DROBAT RESEPTOR +D+RBILA OBAT TELAH MENDUDUKI RESEPTOR D RKOMPLEKS Asosiasi RESPON BIOLOGIS Disosiasi (+)SENYAWA AGONIS (-)SENYAWA ANTAGONIS

  • Senyawa dikatakan agonis bila mempunyai kecepatan : asosiasi >>>> disosiasi2. Senyawa dikatakan antagonis bila kecepatan : asosiasi
  • TEORI KESESUAIAN TERIMBAS KOSHLAND (1958) Bilang Ikatan enzim (E) dengan substrat (S) dapat menginduksi terjadinya perubahan konformasi struktur enzim sehingga menyebabkan orientasi gugus gugus aktif enzim.

  • EENZIM SUBSTRAT +E+STerikat E SKONFORMASI ENZIM INDUKSI RESPON BIOLOGIS Disosiasi (+)SENYAWA AGONIS (-)SENYAWA ANTAGONIS

  • Perubahan konformasi enzim menyebabkan asam-asam amino lysin dan metionin menjadi Tertutup dan gugus SH terbuka. CONTOHNYA ASETILKOLIN ASETILKOLIN AKAN MENGIKAT RESEPTOR ATAU PROTEIN MEMBRAN DAN MENGUBAH KEKUATANNORMAL YANG MENSTABILKAN STRUKTURDARIPADA PROTEIN

  • Bila perubahan struktur protein yang mengakibatkan obat terikat kurang kuat (lemah) dan mudah terdisosiasi ,maka terjadi efek agonis.Bila perubahan struktur protein yang mengakibatkan obat terikat kuat (lemah) dan tidak mudah terdisosiasi ,maka terjadi efek antagonis.

  • TEORI GANGGUAN MAKROMOLEKUL Belleau (1964) bilang : Interaksi mikromolekul obat dengan makromolekul protein ( reseptor) dapat menyebabkan terjadinya perubahan bentuk konformasi reseptor yakni :Gangguan konformasi spesifik(SCP)Gangguan konformasi tidak spesifik (NSCP).

  • DROBAT RESEPTOR +D+RBILA OBAT TELAH MENDUDUKI RESEPTOR D RKONFORMASI RESEPTOR AFINITAS RESPON BIOLOGIS EFIKASI (+)SENYAWA AGONIS (-)SENYAWA ANTAGONIS

  • Teori Mekanisme & Farmakofor Sebagai Dasar Rancangan ObatFarmakofor adalah model tiga dimensi (3-D) suatu molekul atau fragmen dgn pengaturan geometrik, tetapi belum diketahui aktivitas biologisnya secara nyata.Teori ini digunakan sebagai dasar rancangan obat.

  • Respons biologis merupakan akibat interaksi molekul obat dengan gugus fungsional molekul reseptor. Interaksi ini dapat berlangsung karena kekuatan ikatan kimia tertentu.

    Tipe ikatan kimia yang terlibat dalam interaksi obat reseptor antara lain adalah ikatan-ikatan kovalen, ion-ion yang saling memperkuat (reinforce ions), ion (elektrostatik), hidrogen, ion-dipol, dipol-dipol, van der Waals, ikatan hidrofob dan transfer muatan.

  • a. Ikatan KovalenIkatan kovalen terbentuk bila ada dua atom saling menggunakan sepasang elektron secara bersama-sama. Ikatan kovalen merupakan ikatan kimia yang paling kuat dengan rata-rata kekuatan ikatan 1000 kkal/mol. Dengan kekuatan ikatan yang tinggi ini, pada suhu normal ikatan bersifat ireversibel dan hanya dapat pecah bila ada pengaruh katalisator enzim tertentu. Interaksi obat-katalisator melalui ikatan kovalen menghasilkan kompleks yang cukup stabil dan sifat ini dapat digunakan untuk tujuan pengobatan tertentu.

  • b. Ikatan ionIkatan ion adalah ikatan yag dihasilkan oleh daya tarik menarik elektrostatik antara ion-ion yang muatannya berlawanan. Kekuatan tarik-menarik akan makin berkurang bila jarak antar ion makin jauh dan pengurangan tersebut berbanding terbalik dengan jaraknya.c. Interaksi Ion-Dipol dan dipol-DipolAdanya perbedaan keelektronegatifan atom C dengan atom yang lain seperti O dan N, akan membentuk distribusi elektron tidak simetrik atau dipol, yang mampu membentuk ikatan dengan ion atau dipol lain, baik yang mempunyai daerah kerapatan elektron tinggi maupun yang rendah.

  • d. Ikatan hidrogenIkatan hidrogen adalah suatu ikatan antara atom H yang mempunyai muatan positif parsial dengan atom lain yang bersifat elektronegatif dan mempunyai sepasang elektron bebas dengan oktet lengkap seperti O, N, F. Atom yang bermuatan positif parsial dapat berinteraksi dengan atom negatif parsial dari molekul atau atom lain yang berbeda ikatan kovalennya dalam satu molekul.Contoh : H2O

  • e. Ikatan Van Der WaalsIkatan van der waals merupakan kekuatan tarik-menarik antar molekul atau atom yang tidak bermuatan dan letaknya berdekatan atau jaraknya 4-6 . Ikatan ini terjadi karena sifat kepolarisasian molekul atau atom. Meskipun secara individu lemah tetapi hasil penjumlahan ikatan van del waals merupakan faktor pengikat yang cukup bermakna terutama untuk senyawa-senyawa yang mempunyai berat molekul tinggi. Ikatan van der waals terlibat pada interaksi cincin benzen dengan daerah bidang datar reseptor dan pada interaksi rantai hidrokarbon dengan makromolekul protein atau reseptor.

  • f. Ikatan hidrofobIkatan hidrofob merupakan salah satu kekuatan penting pada proses penggabungan daerah non polar molekul obat dengan daerah non polar reseptor biologis. Daerah non polar molekul obat yang tidak larut dalam air dan molekul-molekul air disekelilingnya akan bergabung melalui ikatan hidrogen

  • g. Transfer MuatanKompleks yang terbentuk antara dua molekul melalui ikatan hidrogen merupakan kasus khusus dari fenomena umum kompleks donor-aseptor, yang distabilkan melaui daya tarik-menarik elektrostatis antara molekul donor elektron dan molekul aseptor elektron.

  • KESIMPULANReseptor turut berperan dalam menentukan efek obat dalam tubuhEfek obat dipengaruhi oleh bentuk interaksi reseptor dengan obat

  • Tugas MakalahKelompok:AnalgetikKardiovaskulerAntihistaminAntibiotik

    *