Reseptor obat wahyu
-
Upload
asti-haryani -
Category
Education
-
view
351 -
download
10
Transcript of Reseptor obat wahyu
RESEPTOR OBATWahyu Widyaningsih
TARGET OBATENZIM
KANAL ION
PROTEIN PEMBAWA (CARRIER / TRANSPORTER)
RESEPTOR
RESEPTOR OBAT/FARMAKOLOGI
adalah: komponen spesifik sel yang dapat berinteraksi dengan obat dan hasil interaksi ini akan menimbulkan serangkaian peristiwa yang pada akhirnya menimbulkan efek.
Merupakan makromolekul (biopolimer) yang dapat berupa lipoprotein, glikoproten, lipid, protein atau asam nuleat sebagai tempat obat terikat
Reseptor fisiologik: Reseptor yang ligannya senyawa endogen
Obat
Hormon
neurotransmiter
RESEPTOR EFEK
Ligan: mol kecil yg menempel pd molekul besar
makromolekul
PENAMAAN RESEPTORTergantung senyawa yang menanggapi
Nama senyawa endogen
Nama reseptor
Asetilkolin R. kolinergikNoradrenalin /adrenalin
R.adrenergik= adrenoreseptor
Insulin R. insulinHistamin R. histaminMorfin, kodein R. opiat
Reseptor mengenal dan mengikat suatu ligan dengan spesifitas yg tinggi dan meneruskan signal ke dalam sel melalui beberapa cara :
1. Perubahan permeabilitas membran
2. Pembentukan second mesenger (pembawa pesan)
3. Mempengaruhi transkripsi gen
PENGELOMPOKAN RESEPTOR BERDASARKAN TRANDUKSI SINYALRESEPTOR KANAL ION
RESEPTOR YANG TERGANDENG PROTEIN G
(G protein coupled receptor)
RESEPTOR YANG TERKAIT RESEPTOR KINASE (Tyrosine kinase-linked receptor)
RESEPTOR INTRASELULER
RESEPTOR KANAL IONDisebut juga reseptor ionotropik
Reseptor membran yang langsung terhubung suatu kanal ion dan memperantarai aksi sinaptik yang cepat
contoh: reseptor asetilkolin nikotinik, reseptor GABA, reseptor glutamat
RESEPTOR TERGANDENG PROTEINReseptor membran yang tergandeng dengan
sistem efektor yang disebut protein G
Reseptor metabotropik/ reseptor 7TM atau 7 transmembran (melintasi membran 7 kali)
Memperantarai aksi yang lambat beberapa neurotransmiter dan hormon
Contoh: reseptor asetilkolin muskarinik, adrenoreseptor, reseptor dopamin
RESEPTOR TERKAIT AKTIVITAS KINASEMerupakan reseptor single transmembran yang
memiliki aktivitas kinase dalam signal tranduksinya
Contoh: reseptor sitokin, reseptor growth factor, reseptor insulin
RESEPTOR INTRASELULERLokasi intreaseluler , nukleus
Aksinya langsung mengatur transkripsi gen yang menentukan sintesis protein tertentu
Contoh: reseptor steroid, estrogen, reseptor PPAR (Peroxisome Proliferators-activated Rceptor)
PPAR : obat gol fibrat, tiazolidindion
Konsep Reseptor Langley & Erlich
Dasar:Potensi obat yang tinggi: kadar obat yang rendah
menimbulkan efekAdanya sifat spesifitas kimia: reseptor punya
bentuk tertentu.Mis kloramfenikol mempunyai 2 atom C asimetrik, 4 stereoisomer tetapi hanya 1 yang aktif
Spesifitas biologi: reseptor hanya pada tempat-tempat tertentu. Contoh: epnefrin aktif pada otot jantung ttp sangat lemah pada otot lurik.
KURVA LOG DOSIS RESPON
DOSIS
RESPON
LOG DOSIS
RESPON
SIQMOID
INTERAKSI OBAT-RESEPTOR
AGONIS: senyawa yang bila berinteraksi dengan reseptor menimbulkan efek
ANTAGONISME: Senyawa yang bila berinteraksi dengan reseptor tidak menimbulkan efek
ASEPTOR: senyawa yang dapat mengikat obat tetapi tidak menimbulkan efek, mis : protein plasma
2 teori interaksi obat reseptor
1. TEORI PENDUDUKAN:
Efek merupakan fungsi pendudukan reseptor oleh agonis
2. TEORI LAJU:
Efek merupakan fungsi laju pendudukan reseptor oleh agonis
TEORI PENDUDUKANE = k (AR) ; efek sebanding dg komplek agonis-reseptor
Em = k (R)T ; efek maks tercapai jika semua reseptor telah diduduki oleh agonis
……
Ka = (A) 50% = kadar obat yg dpt meyebabkan efek 50% efek maks
Gambar kurva : (A) vs E dan log (A) vs efek
(A)
efek
100%
50%
KALog (A)
efek
Log (A) 50
Stephenson: menjumpai adanya obat/agonis yang belum menduduki reseptor ttp efeknya sudah maksimal.
Ternyata fenomena ini karena adanya stimulus yang berbanding lgs dg jumlah reseptor yg diduduki agonis
Reseptor cadangan: reseptor yang tidak dibutuhkan oleh obat untuk menimbulkan efek maksimum
Agonis penuh: pendudukan 100%, stimulus 100% atau < 100%, Efek = 100%
Agonis parsial:pendudukan 100%, stimulus ,100%, Efek < 100%
Menurut Ariens:Menurut Ariens:uuntuk timbul efek hrs mempunyai:ntuk timbul efek hrs mempunyai:
AFINITAS : ukuran berapa kuat obat berinteraksi dengan reseptor
AKTIVITAS INTRISIK (): kemampuan komplek obat-reseptor untuk menimbulkan efek
Stephenson: untuk timbul efek harus mempunyai EFIKASI (e): kemampuan stimulus utk menimbulkan efek
AFINITAS
AFINITAS (1/Ka, K, 1/(A )50% : ukuran berapa kuat obat berinteraksi dengan reseptor
Parameter lain adalah pD2 :log negatif kadar agonis yg dpt menimbulkan efek
sebesa 50% dari efek maks= log KSemakin besar pD2 afinitas semakin besar,
semakin kecil kadar obat yang dibutuhkan untuk timbul efek maksimal (kurva log dosis efek geser kiri)
pD2 blm tentu sebagai tetapan afinitas (bukan tetapan afinitas yang sesugguhnya) tetapi dapat digunakan sebagai gambaran dari afinitas
- Log (A)
efek
100%A B
C
AKTIVITAS INTRISIKKemampuan komplek AR menimbulkan efek ()Dibandingkan antara kemampuan menimbulkan
efek maks antara agonis dengan jaringanHarga = 0-1 (agonis parsial) < = 0 ----- obat tdk berinteraksi dg reseptortdk
ada efek = 1 Em yg ditunjukkan = Em yg ditimbulkan
organ/jaringan yg digunakan utk mengukur (agonis penuh)
efikasiS = e . r
e = efikasi = kemampuan utk menimbulkan stimulus
r = fraksi reseptor yg diduduki obat = (A)/ (A) + Ka
Efikasi---- stimulus---- efek
e = 0 - ~= 0-1
Stimulus = 1 bila simulus memberikan respon 50 %
ANTAGONISMEANTAGONISMEadalah:
peristiwa pengurangan atau penghapusan efek suatu obat oleh obat lain
Ada 4 macam:
1.Farmakologi
2.Fisiologi/fungsional
3.Biokimiawi
4.Kimiawi
ANTAGONISME FARMAKOLOGIANTAGONISME FARMAKOLOGI
Antagonisme yang terjadi pada tingkat reseptorAda 2:1.Kompetitif2.Non kompetitifAntagonis lain :1.Antagonis kimia2.Antagonis fisiologis3.Antagonis irreversibel
Antagonisme kompetitifObat A (agonis) dan obat B (antagonis) bekerja
pada reseptor yang sama secara reversibelAntagonis mempunyai afinitas terhadap reseptor
tetapi tidak mempunyai aktivitas intrisik
Contoh:
Histamin vs antihistamin (cimetidin, difenhidramin dll)
Asetilkolin vs atropin
Isoprenalin vs propanolol
CIRI ANTAGONISME KOMPETITIF
1. Tidak mengubah efek maks agonis
2. Afinitas agonis terhadap reseptor menjadi lebih kecil
3. Untuk memberikan efek maksimum yang sama dosis agonis harus lebih besar
4. Kurva KLDR geser kanan sejajar
5. Antaraksi agonis-antagonis reversibel
Kurva KLDR agonis-antagonis kompetitif
Log dosis
respon
pD2
agonis antagonis
ANTAGONISANTAGONISParameter antagonisme
kompetitif : pA2
adalah log negatif kadar antagonis yang dapat menyebabkan agonis dilipatkan kadarnya 2 kali utk mendapatkan efek yang sama dengan efek sebelum adanya antagonisme
ANTAGONISME NON KOMPETITIF ANTAGONISME NON KOMPETITIF
adalah antagonisme yang tidak bekerja pada reseptor yang sama, namun bekerja secara terselubung & berlawanan arah untuk mencegah terjadinya respon agonis.
Contoh : obat antagonis kalsium
Ciri:
afinitas agonis tetap , efek maksimum berkurang
Parameter pD2’ : log negatif kadar antagonis yang menyebabkan kadarnya Emaks agonis berkurang 50%
Kurva KLDR agonis-antagonis nonkompetitif
Log dosis
respon
pD2
agonis
antagonis
ANTAGONISME FISIOLOGI/FUNGSIONALadalah dua agen dengan efek saling
berlawanan dan cendrung meniadakanReseptor bekerja pada sistem yang samaContoh:
- Prostasiklin dan tromboksan A2 pada agregasi platelet
ANTAGONISME KIMIAANTAGONISME KIMIA
adalah agen yang secara sederhana berikatan dengan obat dan langsung menginaktivasinya.
Mis :
- Tetrasiklin vs kalsium.
- Protamin vs heparin