bayi baru lahir

22
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 50% kematian bayi terjadi pada periode neonatal yaitu dalam bulan pertama kehidupan bayi. Hal ini disebabkan karena kurangnya penanganan BBL yang tepat. Kurangnya penanganan BBL yang lahir dengan sehat akan menyebabkan kelainan yang dapat mengakibatkan cacat seumur hidup bahkan menyebabkan kematian. Managemen yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan janin adalah pada waktu masih dalam kandungan, proses selama persalinan serta pemantauan dan perkembangan sesudah lahir harus segera dipantau untuk menghasilkan bayi yang sehat. 1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Mampu memberikan asuhan kebidanan dengan menggunakan management kebidanan yang tepat pada BBL. 1.2.2 Tujuan Khusus - Mampu menguraikan konsep dasar dan managemen kebidanan pada BBL - Mampu mengidentifikasi masalah dan melakukan analisa data yang terkumpul.

description

kesehatan

Transcript of bayi baru lahir

Page 1: bayi baru lahir

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 50% kematian bayi terjadi pada

periode neonatal yaitu dalam bulan pertama kehidupan bayi. Hal ini disebabkan

karena kurangnya penanganan BBL yang tepat.

Kurangnya penanganan BBL yang lahir dengan sehat akan menyebabkan

kelainan yang dapat mengakibatkan cacat seumur hidup bahkan menyebabkan

kematian. Managemen yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan janin adalah

pada waktu masih dalam kandungan, proses selama persalinan serta pemantauan dan

perkembangan sesudah lahir harus segera dipantau untuk menghasilkan bayi yang

sehat.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Mampu memberikan asuhan kebidanan dengan menggunakan

management kebidanan yang tepat pada BBL.

1.2.2 Tujuan Khusus

- Mampu menguraikan konsep dasar dan managemen kebidanan pada

BBL

- Mampu mengidentifikasi masalah dan melakukan analisa data yang

terkumpul.

Page 2: bayi baru lahir

1.3 Manfaat

1.3.1 Bagi Lahan Praktek

Dapat menambah wawasan tenaga kesehatan khususnya bidan mengenai

askeb BBl sehingga dapat meningkatkan pelayanan askeb BBL

1.3.2 Bagi Tenaga Kesehatan

Menambah pengetahuan tenaga kesehatan tentang asuhan kebidanan BBL

1.3.3 Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai dokumen untuk perbandingan penelitian selanjutnya

1.3.4 Bagi Penulis

Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai askeb BBL dan

penerapan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan.

Page 3: bayi baru lahir

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi/ Pengertian

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan lebih dari

atau sama dengan 37 mg dengan berat lahir 2500 – 400 gram.

Kategori bayi dikatakan normal jika :

1. Berat badan bayi 2.500 – 4.000 gr

2. Panjang badan 48 – 52 cm

3. Lingkar dada 30 – 38 cm

4. Lingkar kepala 33 – 35 cm

5. Bunyi jantung dalam menit pertama 180x/menit

6. Pernafasan pada menit pertama cepat kemudian menurun setelah tenang kira-

kira 40x/menit.

7. Kulit kemerahan dan licin serta terdapat lanugo

8. Rambut kepala biaasnya telah sempurna

9. Genetalia : labia mayora sudah menutupi labia minora pada perempuan pada

laki-laki testis sudah turun.

10. Semua reflek positif

11. Eliminasi BAB/BAK akan keluar dalam 24 jam pertama

12. Nilai APGAR 7 – 10

Page 4: bayi baru lahir

Penilaian keadaan bayi dengan APGAR SCORE

Keterangan 0 1 2- Appearance

- Pulse rate (nadi)

- Grimace (respon Rengasangan)

- Activitie (tonus otot)

- Respiration (pernafasan)

Pucat

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Badan merah, ektremitas biru <100

sedikit gerakan mimik

ekstrimitas dalam sedikit fleksi

lemah/ tidak teratur

Seluruh tubuh kemerah-merahan

> 100

batuk/ berisi

gerakan aktif

baik/ menangis

- Angka 0 menandakan anak dalam keadaan maut

- Angka <5 memerlukan pertolongan berupa tindakan-tindakan tertentu

- Angka antara 7 – 8 berarti keadaan bayi

Bayi pada umumnya segera menangis begitu dilahirkan, sebagai sebab yang

menimbulkan pernafasan yang pertama :

1. Rangsangan pada kulit bayi

Begitu tangan menyentuh kulit bayi sehingga melakukan refleks menangis

karena merasa tangan adalah benda asing yang tidak pernah bayi sentuh

sebelumnya, tetapi, rangsang yang disebabkan oleh forceps vakum tidak

menyebabkan bayi bernafas.

2. Tekanan pada toraks sebelum bayi lahir

Di dalam jalan lahir dada anak dan tertekan dengan sendirinya akan

mengembang setelah lahir dan ini merangsang anak untuk benafas.

3. Penimbangan CO2

Setelah anak lahir, kadar CO2 dalam darah anak tertekan dan dengan

sendirinya akan mengembang setelah lahir dan ini merangsang anak untuk

bernafas.

Page 5: bayi baru lahir

4. Kekurangan O2

Kekurangan O2 merupakan rangsangan pernafasan.

5. Pernafasan Intrauterin

Anak sudah mengadakan pergerakan perubahan di dalam rahim, pernafasan di

intrauterin merupakan lanjutan dari gerakan pernafasan intrauterin.

Perubahan yang segera terjadi sesudah kelahiran sebagai akibat perubahan

lingkungan dalam uterus, maka bayi menerima rangsangan yang bersifat kimiawi.

Mekanik dan termik, hasil rangsangan ini membuat bayi mengalami perubahan,

metabolik, pernafasan, sirkulasi, dll.

1. Gangguan Metabolik Karbohidrat

Karena kadar gula darah pada tali pusat 65 mg/100ml akan menurun menjadi

50 mg/ 100 ml. Dalam waktu 2 jam sesudah lahir energi tambahan yang

diperlukan pada jam-jam pertama sesudah lahir diambil dari metabolisme

asam lemak sehingga kadar gula darah dapat mencapai 120 mg/100ml. Jika

ada gangguan metabolisme asam lemak, kemungkinan bayi akan hipoglikemi.

2. Gangguan Umum

Sesaat sesudah BBL, ia akan berada di tempat suhunya lebih rendah dari pada

dalam kandungan dan dalam keadaan basah. Bila dibiarkan saja dalam suhu

kamar 250C maka bayi akan kehilangan suhu tubuhnya melalui :

- Evaporasi : Cara kehilangan panas yang utama pada tubuh bayi karena

menguapnya cairan ketuban pada permukaan tubuh bayi setelah lahir

karena bayi tidak cepat dikeringkan.

- Konduksi : Kehilangan panas yang terjadi saat bayi terpapar dengan

udara sekitar yang lebih dingin ex: ada tiupan kipas angin/ AC.

- Radiasi: Kehilangan panas yang terjadi saat ditempatkan dekat benda

yang mempunyai temperatur lebih rendah dari temperatur tubuh bayi.

3. Perubahan Sistem Pernafasan

Page 6: bayi baru lahir

Pernafasan pertama pada bayi normal terjadi dalam waktu 30 detik sesudah

kelahiran tekanan rongga dada bayi pada waktu melalui jalan lahir

pervaginam mengakibatkan peru-paru yang janin normal cukup bulan

mengandung 80 – 100 ml cairan, kehilangan ½ dari cairan ini sesudah BBl

cairan yang hilang diganti dengan udara, paru-paru berkembang sehingga

rongga dada kembali pada bentuk sempurna.

4. Perubahan Sistem Sirkulasi

Setelah anak lahir, karena anak benafas terjadilah penurunan tekanan dalam

arteri pulmonaris, sehingga banyak darah mengalir ke paru-paru, doctus

arteriogus bottali tertutup 1 – 2 menit setelah bayi bernafas.

Dengan tergantungnya tali pusat, maka darah dalam vena cavainferior

berkurang dan dengan demikian tekanan dalam serambi kanan berkurang

sebaliknya tekanan dalam serambi kiri bertambah karena darah yang datang

dari paru-paru bertambah, akibatnya ialah penutupan foramen ovale.

Hal-hal yang harus diperhatikan begitu bayi lahir adalah :

Membersihkan jalan nafas

Bayi normal menangis spontan segera setelah lahir. Jika tidak bisa menangis

spontan maka lakukan :

- Letakkan bayi pada posisi terlentang ditempat kasar dan hangat.

- Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah kebelakang

- Bersihkan hidung, rongga mulut, dan tenggorokan bayi dengan jari tangan

yang dibungkus steril atau dengan slymsher.

- Tepuk kedua telapak kaki sebanyak2 – 3 x/ gosok kulit bayi dengan kain

kering dan kasa.

Memotong dan merawat tali pusat

Begitu lahir tali pusat dipotong 5 cm dari dinding perut bayi dengan gunting

steril dan diikat dengan pengikat steril, luka tali pusat dibersihkan dan dirawat

Page 7: bayi baru lahir

dengan alkohol 70% atau Pouldon 10% serta balut dengan kasa steril

pembalut diganti setiap hari atau setiap tali pusat basah/ kotor.

Mempertahankan Suhu Tubuh

Keringkan tubuh bayi secara seksama lalu bungkus dengan kain hangat,

anjurkan ibu untuk menyusu dan memeluk bayinya sebelumnya pakailah bayi

dengan pakaian lengkap serta sarung tangan dan kaki, topi.

Lakukan antropometri sesudah bayi memakai pakaian dan jangan

memandikan bayi setidak-tidaknya 6 jam setelah lahir.

Perawatan mata

Perawatan mata BBL secara hukum diharuskan untuk mencegah terjadinya

aftalmia neonatorum. Di daerah dimana prevalensi gonorea tinggi setiap BBl

perlu diberi salep mata sesudah 5 jam bayi lahir (menurut buku maternal dan

neonatal) untuk mencegah infeksi mata bayi karena kemasukan gonoccocus

waktu anakmelalui jalan lahir (menurut obstetri fisiologis) tetapi di RS telah

diganti dengan larutan penicilin (25000s setiap cc) atau salep mata penicilin

(100000 ts gram).

Pemeliharaan kulit

Mengingat bahaya infeksi kulit dengan stapilococus, banyak RS tak langsung

memandikan bayi hanya darah dan mekanium dibersihkan sedangkan vernix

dibiarkan dan biasanya hilang dalam 24 jam.

Defekasi dan mictie

Keluarnya meoneum dan air kencing segera setelah anak lahir merupakan

tanda bahwa seluruh saluran dan saluran kencing baik.

Page 8: bayi baru lahir

Ikterus neonatus

Kira-kira 1/3 dari bayi yang baru lahir memperlihatkan icterus antara hari-hari

dan kes dinamakan ikterus fisiologis yang menimbulkan icterus ini ialah

hyperbirubinaemia karena :

- Penghancuran eritrosit yang hebat.

- Hati bayi belum tepat baik sehingga tidak dapat mengubah bilirubin 1

menjadi bilirubin II, sehingga di adakan penjemuran tiap pagi selama 15

menit untuk mencegah icterus.

Pemberian Nutrisi

Karena selama 3 – 4 hari pertama bayi boleh dikatakan hampir tidak

kemasukan cairan, sedangkan bayi mengeluarkan feaces, urin dan peluk

dengan cukup banyak kehilangan BB bisa mencapai + 7% dari BB dan tidak

boleh melebihi 10% dari BB agar tidak kehilangan BB maka harus diimbangi

oleh minum, air susu yang cukup pada 2 hari pertama bayi hanya dapat

colostrum sedikit. Bayi cukup bulan diberi minum setiap 3 – 4 jam sekali.

Rooming In

Oleh penempatan buaian bayi dalam satu kamar dengan ibunya, biasanya

disamping tempat tidur ibunya. Rooming ini oleh lanjutan dari early

ambulation, hal ini menguntungkan, karena hubungan kasih sayang antara ibu

dan anak terjalin.

Penilaian bayi dengan tanda-tandan kegawatan.

- Sesak nafas

- Frek. Pernafasan 60x/menit dan gerakretraksi didada

- Malas minum

- Panas/ suhu badan bayi rendah

- Kurang aktif

- BBLR (1500 – 2500 gr) dengan kesulitan minum.

Page 9: bayi baru lahir

Tanda bahaya bayi sakit berat :

- Sulit minum

- Lidah biru

- Perut kembung

- Kejang

- Perdarahan

- Merintih

Page 10: bayi baru lahir

ASUHAN KEBIDANAN PADA BBL NORMAL

TERHADAP BAYI NY. ERNAWATI DI BPS. ERMAWATI

SEPUTIH BANYAK LAMPUNG TENGAH

TAHUN 2006

I. Pengumpulan Data Dasar

Tanggal 6 Januari 2006

A. Identitas

Nama bayi : By. Ny. Ernawati

Jenis kelamin : Perempuan

Tanggal lahir : 6 Januari 2005

Anak ke : 1

Nama : Ny. Ernawati Nama Suami : Tn. Darmanto

Umur : 26 tahun Umur : 28 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP

Suku : Jawa Suku : Jawa

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Tani

Alamat : SB V Alamat : SB V

B. Riwayat Kesehatan

1. Riwayat kehamilan sekarang

Trimester I : ANC dibidan

Keluhan : Ibu mengeluh mual muntah di pagi hari

Anjuran : Anjurkan ibu untuk makan sedikit tapi sering

Trimester II : ANC dibidan

Keluhan : Tidak ada keluhan

Trimester III : ANC dibidan

Keluhan : Ibu mengeluh sering BAK

Anjuran : Jelaskan bahwa itu perubahan yang fisiologis

Page 11: bayi baru lahir

2. Riwayat persalinan

XXX Lama Persalinan

Perdarahan/ blood slym Keterangan

Kala I

Kala II

Kala III

Kala IV

6 – 7 jam

1 jam 10 menit

2 jam

Blood slym

50 cc

100 cc

100 cc

- Ketuban pecah dengan warna jernih

- Bayi lahir spontan, pervaginam

- Placenta lahir spontan, kotiledon, selaput lengkap

- Kontraksi uterus baik, ada robekan perineum

Jumlah 10 jam 10 menit 250 cc

C. Pemeriksaan

1. Keadaan fisik bayi baru lahir

Apgar Score 5 menit I 5 menit II

- Appearance 2 2

- Pulse Rate 2 2

- Grimace 2 2

- Activity 1 2

- Respiration 2 2

Jumlah 9 10

2. Tanda vital :

TD : tidak dilakukan

Pols : 115x/menit

RR : 33x/menit

Temp : 36,50C

3. Antropometri

BB : 3100 gr

PB : 50 cm

LK : 33 cm

Page 12: bayi baru lahir

LD : 32 cm

LILA : 13 cm

4. Pemeriksaan Fisik

- Kepala : - Bentuk bulat

- Caput sucedaneum tidak ada

- Cepal hematom tidak ada

- UUB cembung

- UUK cekung

- Keadaan masih kotor dari lendir dan darah

- Mata : - Bentuk mata bulat

- Keadaan simetris kanan kiri

- Reflek pupilmata normal

- Sklera tidak ikterik

- Conjungtiva merah muda

- Strabismus tidaka da

- Hidung : - Bentuk normal

- Lubang hidung ada

- Keadaan simetris kanan kiri

- Pernafasan cuping hidung tidak ada

- Mulut ; - Bentuk normal, simetris, tidak ada sumbing

- Palatum dan gusi normal

- Reflek hisap baik

- Telinga : - Bentuk normal

- keadaan simetris kanan kiri

- lubang telinga ada

- Lehar : - Pembesaran kelenjar tyroid tidak ada

- Pembesaran vena jugularis tidak ada

- Pergerakan leher baik

Page 13: bayi baru lahir

- Leher : - Posisi simetris kanan kiri

- Mamae ada

- Suara nafas tidak ada wheezing dan ronchi

- Abdomen : - Bentuk normal

- Pembesaran tidak ada

- Tali pusat masih basah

- Punggung dan Bokong

- Tidak ada spina bufida

- Lipatan bokong ada

- Anus ada

- Ekstrimitas : - Lengkap atas dan bawah tidak ada kelainan

- Keadaan simetris kanan kiri, atas bawah

- Jari tangan dan kaki lengkap

- Genetalia : - Jenis kelamin wanita

- Labia mayora ada kanan kiri

- Labia minora ada kanan kiri

- Reflek : - Menghisap (+), bayi ingin menghisap sesuatu yang

ada didekat mulutnya

- menggenggam (+), bayi mau menggenggam

sesuatu yang dikaitkan dijarinya

- Reflek Moro (+), bayi mengangkat kaki dan

tangan bila terkejut

- Tonus Leher (+), leher bayi tampak ekstensi bila

badan diangkat dan kadang fleksi.

Page 14: bayi baru lahir

II. Interprestasi Data Dasar

a. Diagnosa

Bayi baru lahirnormal spontan pervaginam

Dasar :

- Bayi lahir spontan pervaginam tanggal 6-1-2006 pukul 14.30 WIB

- Bayi lahir cukup bulan

- Apgar Score menit I : 9

- Bayi lahir normal tidak ada kelainan

- Tubuh bayi masih kotor karea lendir dan darah saat persalinan

b. Masalah

Personal hygiene

Dasar :

- Bayi lahir spontan pervaginam tanggal 6-1-2006 pukul 14.30WIB

- Bayi baru lahir masih kotor oleh darha dan lendi saat persalinan

c. Kebutuhan

1. Perawatan bayi baru lahir

- Membersihkan muka dan tubuh bayi

- Lakukan resusitasi dengan slym zuiger pada mulut dan hidung

- Perawatan tali pusat

- Pertahankan suhu tubuh bayi

2. Asupan gizi adekuat

- Asi eksklusif

3. Penyuluhan perawatan bayi baru lahir

- Memandikan bayi

- Merawat tali pusat

- Pertahankan suhu tubuh

- Cara menyusui yang benar

Page 15: bayi baru lahir

III. Identifikasi Masalah Potensial Yang Berhubungan

Potensial terjadi infeksi tali pusat

Dasar :

- Tali pusat masih basah

- Adanya luka bekas pemotongan tali pusat

IV. Identifikasi Tindakan Segera dan Kolaborasi

Untuk sementara tidak ada

V. Rencana Management

1. Perawatan bayi baru lahir

2. Lakukan baunding attachment dan roming in

3. Bantu ibu untuk menyusui yagn benar sesegera mungkin

4. Identifikasi bayi

5. Pemantauan bayi baru lahir

6. Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang tanda bahaya pada bayi

7. Perawatan tali pusat

VI. Implementasi

1. Melakukan perawatan bayi baru lahir

- Mengelap muka dan tubuh bayi dan mengeringkannya

- Melakukan slym zuiger pada hidung dan mulut bayi

- Melakukan pemotongan tali pusat

- Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan mengenakan pakaian bayi

yang bersih dan kering serta memastikan bahwa kepala bayi terlindung

untuk mencegah keluarnya panas tubuh.

2. Melakukan baounding attachment dan roming in sesegera mungkin

3. Membantu ibu untuk menyusui bayinya segera mungkin dengan benar

4. Mengidentifikasi bayi : nama, tanggal lahir, jenis kelamin, nama orang tua.

5. Melakukan pemantauan bayi baru lahir 2 jam pertama :

Page 16: bayi baru lahir

Meliputi:

- Kemampuan menghisap

- Keaktifan bayi

- Warna kulit bayi

6. Menjelaskan tanda bahaya bayi baru lahir

a. Pernapasan sulit ( kurang dari 60x/menit)

b. Suhu tubuh terlalu panas (>380C/< 360C )

c. Warna kulit kuning terutama 24 jam pertama, biru/ pucat

d. Menghisap lemah, banyak muntah, mengantuk berlebihan.

e. Tali pusat merah, bengkak, bau busuk,keluar cairan atau darah

f. Infeksi (suhu meningkat, merah, keluar cairan (nanah), bau busuk, sulit

bernafas)

g. Tinja/ kemih (tidak BAK dalam 24 jam, tinja lembek, sering BAB, warna

hijau tua, ada lendir/ darah pada tinja).

h. Aktifitas (Bayi menggigil, menangis tidak bisa, badan lemas, lunglai,

kejang atau sering mengantuk).

7. Melakukan perawatan tali pusat meliputi :

a. Menjelaskan pada ibu cara perawatan tali pusat seperti :

- Mempertahankan sisa tali pusat dalam keadaan terbuka agar terkena

udara, menutupi tali pusat dengan kain bersih dan longgar

- Lipat popok di bawah sisa tali pusat

- Jika tali pusat terkena kotoran/ tinja, cuci dengan sabun dan air bersih

lalu keringkan

b. Melakukan perawatan tali pusat dengan teknik aseptik dan anti septik

Luka tali pusat dibersihkan dirawat dengan alkohol 70%, dibalut dengan

kassa steril pembalut diganti setiap hari atau basah dan kotor.

Page 17: bayi baru lahir

VII. Evaluasi

1. Bayi segera mengangis

Bayi dalam keadaan bersih

Bayi dalam keadaan hangat

2. Roming in dan Bounding attachmen terlaksana

3. Bayi mendapatkan ASI

4. Identitas bayi tercatat

5. warna kulit bayi kemerahan

menghisap kuat

pergerakan aktif

6. Ibu mengerti tentang tanda bahaya yang dijelaskan

7. Tali pusat terawat dengan baik

Page 18: bayi baru lahir

Catatan Perkembangan

Tanggal 6-1-2006 6 jam pertama setelah lahir

S : - Ibu mengatakan bayinya sudah BAK

- Ibu mengatakan bayinya sudah mendapat ASI sedikit

- Ibu mengatakan bayinya rewel

O : Keadaan bayi baik

BB : 3100 gr

Suhu : 36,50C

DJ : 115x/menit

Refler : baik

Aktifitas : baik

Klit : kemerahan

Tali pusat : masih basah

Menyusu : Reflek hisap kuat tapi bayi mendapat asi sedikit karena ASI

yang keluar sedikit

A : Bayi baru lahir 6 jam pertama pukul 20.30 WIB

Dasar :

- Bayi lahir spontan pukul 14.30 WIB

Masalah : Pemenuhan nutrisi kurang adekuat

Dasar : : Ibu mengatakan ASI yang keluar sedikit sehigga bayi sedikit

menghisap ASI

Kebutuhan :

1. Pertahankan suhu tubuh

2. Pemberian ASI yang adekuat

3. Perawatan tali pusat

4. personal hygiene

5. Pemantauan tanda - tanda vital bayi

Page 19: bayi baru lahir

P : 1. Pertahankan suhu tubuh bayi

2. Anjurkan ibu untuk memberikan ASI sesering mungkin

3. Perawatan tali pusat

4. Membersihkan bayi setelah BAK dan BAB

5. Observasi tanda-tanda vital bayi

Page 20: bayi baru lahir

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dalam kasus ini pada umumnya ditemukan kurangnya pengetahuan ibu

tentang perawatan bayi baru lahir.

Oleh karena itu supaya hal itu tidak terjadi maka bidan harus bisa memberikan

asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yang benar dan tepat untuk mencegah

timbulnya masalah.

4.2 Saran

Dalam hal ini tenaga kesehatan terutama bidan harus bisa dan mengerti

tentang asuhan kebidanan apa saja yang harus diberikan pada bayi baru lahir juga

harus bisa mendokumentasikan semua tindakan dan perkembangan yang terjadi pada

bayi baru lahir.

Page 21: bayi baru lahir

BAB V

PENUTUP

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayatNya penulis akhirnya

dapat menyelesaikan studi kasus Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir

Normal.

Dalam hal ini penulis menyadari mungkin Studi kasus Asuhan Kebidanan ini

jauh dari kesempurnaan baik isi maupun cara penulisannya. Untuk itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan dan

penambahan pengetahuan di masa mendatang.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi

bantuan, baik matrial maupun spiritual sehingga tersusunnya studi kasus asuhan

kebidanan ini dan semoga mendapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT, akhir

kata, semoga studi kasus ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Metro, Februari 2006

Penulis

Page 22: bayi baru lahir

TINJAUAN PUSTAKA

1. YBP – SP, 2002, Buku Acuan Normal Pelayanan Kesehatan Neonatal dan

Maternal.

2. YBP – SP, 2002, Ilmu Kebidanan, Jakarta.