BAB II Kasbes
date post
06-Jul-2018Category
Documents
view
222download
0
Embed Size (px)
Transcript of BAB II Kasbes
8/17/2019 BAB II Kasbes
1/30
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karsinoma Hepatoseluler
2.1.1 Terminologi dan Definisi
Karsinoma hepatoseluler merupakan tumor ganas hati primer yang
berasal dari hepatosit. 1
Karsinoma hepatoseluler sering disebut sebagai
hepatoma, sebuah sebutan yang kurang memuaskan bukan hanya karena
sebutannya itu menunjukkan jinak (padahal ganas) namun karena beberapa
dokter menggunakan istilah hepatoma secara kolektif pada berbagai tumor
primer pada hati: karsinoma hepatoseluler, kolangiosarkoma dan kadang-kadang
angiosarkoma. Karena istilah hepatoma menimbulkan kesalahpahaman dan
penggunaan yang tidak tepat.
2
2.1.2 pidemiologi
alam 1! tahun terakhir ini laporan-laporan ilmiah dari berbagai pusat
penelitian penyakit hati di seluruh dunia menunjukkan bah"a pre#alensi
keganasan hati meningkat. $
%pidemiologi dari karsinoma hepatoseluler dapat
dilihat dari berbagai sudut pandang penting : pertama, aspek kon#ensional
dari dampak kesehatan masyarakat secara keseluruhan& kedua, berhubungan
dengan penyakit yang mendasari seperti infeksi hepatitis #irus atau non-
alcoholic fatty liver disease ('*)& dan ketiga, #ariasi epidemiologi
berdasarkan biologis tumor. +
erdasarkan sudut pandang dari kesehatan masyarakat, pre#alensi karsinoma
hepatoseluler merupakan jenis kanker yang menduduki peringkat kelima di
8/17/2019 BAB II Kasbes
2/30
seluruh dunia dan peringkat ketiga jenis kanker yang menyebabkan
kematian. eskipun demikian telah tercatat beberapa #ariasi geografis seperti
di sia dan frika memiliki +! kali lipat lebih banyak kasus berdasarkan
tingkat kejadian sesuai umur dibandinkan dengan negara lain. 'egara /hina
memiliki angka insidensi tertinggi di dunia (1!!01!!.!!! populasi). merika
tara dan %ropa arat merupakan "ilayah dengan angka insidensi yang
cenderung rendah (2,- 3,401!!.!!! populasi) namun angka insidensi ini mulai
meningkat pada negara- negara ini. 5uatu studi dari penderita kanker
menunjukkan bah"a adanya peningkatan insidensi dari kejadian karsinoma
hepatoseluler serta angka kematian
di merika 5erikat, 6rancis, 7epang, 8nggris, dan 8taly. i negara merika
5erikat, antara tahun 139-133 kejadian karsinoma hepatoseluler telah
meningkat dari 1,+01!!.!!! populasi0tahun menjadi 2,+01!!.!!! populasi0tahun.
6ada negara-negara dengan angka insidensi yang tinggi, kisaran umur pada
penderita karsinoma hepatoseluler berpuncak pada dekade $ dan dekade +.
erbeda dengan negara-negara di %ropa, merika tara dan sia adalah
pada dekade dan . i oambik insidensi pada laki-laki yang berumur
kurang dari +! tahun berkisar !! kali lebih tinggi daripada populasi kulit putih
di merika 5erikat, tetapi pada kelompok dengan umur tahun memiliki
pre#alensi hanya dua kalinya. 9
6ada berbagai macam literatur menyebutkan bah"a angka kejadian pada
laki- laki lebih banyak dibandingkan dengan perempuan. ;asio angka kejadian ini
ber#ariasi di berbagai negara yaitu berkisar antara 2:1 sampai :1 atau
bahkan lebih. 9
elum ada penjelasan yang memuaskan akan fenomena tersebut.
'amun
8/17/2019 BAB II Kasbes
3/30
beberapa studi mengatakan bah"a perkembangan karsinoma hepatoseluler
pada sirosis hati terjadi lebih sering pada laki-laki. ue
1!$.4 $!.4
ula"ayo, ?imbab"e +9. $+.2
5ingapura (/hinese) $$. 9.4
akar, 5enegal 2+. 1!.!
@unani 2$.$ 1+.!
8badan, 'igeria 11.2 +.4
;omania .9 +.4
/alifornia, merika
5erikat ( kulit putih)
2.+ !.
5. A. ;egions, 8nggris 1.9 !.
inlandia 1.2 !.4
6eran dari lingkungan dan toksin eksogen juga memengaruhi kejadian
karsinoma hepatoseluler. flatoksin, sebuah mikotoksin poten yang bersifat
karsinogenik pada hati, berperan penting pada kasus karsinoma
hepatoseluler.
8/17/2019 BAB II Kasbes
4/30
flatoksin tersebut masuk dengan cara menelan biji-bijian yang
terkontaminasi, khususnya di frika dan sebagian sia. 5elain aflatoksin,
alkohol di negara- negara barat juga berperan secara sinergis meningkatkan
risiko karsinoma hepatoseluler pada beberapa kondisi misalnya pada hepatitis
#irus kronik, dan dapat diperparah dengan kebiasaan merokok. danya paparan
arsenik yang kronik dari minuman juga terlibat pada kejadian karsinoma
hepatoseluler. =oksin lain dari lingkungan yang secara tidak langsung berperan
penting dalam induksi kerusakan hati secara kronik, misalnya non-metabolic
syndrome-associated bentuk dari non-alcoholic steatohepatitis telah dilaporkan
pada pekerja-pekerja
petrochemical. 3
erdasarkan penyakit yang mendasari, hepatitis #irus memainkan peran
hingga 4! B pada seluruh kejadian karsinoma hepatoseluler. 1!
6opulasi
pemba"a hepatitis #irus memiliki angka kejadian kanker primer pada hati
lebih mecolok dibandingkan dengan populasi orang normal. i 8nggris, misalnya,
mortalitas dari kanker hati primer adalah sekitar 1-2 per 1!!.!!!! populasi dan
populasi pemba"a antigen hepatitis #irus adalah sekitar 1 per 1!!! populasi,
sebaliknya di negara /hina mortalitas dari kanker hati primer berkisar 19 per
1!!.!!! populasi dan angka pemba"a antigen hepatitis #irus sekitar 9,-
1+B. 1!
8/17/2019 BAB II Kasbes
5/30
Ta!el ".
8/17/2019 BAB II Kasbes
6/30
8/17/2019 BAB II Kasbes
7/30
Non-alcoholic fatty liver disease ('*) dan Non-alcoholic
steatohepatitis ('5
8/17/2019 BAB II Kasbes
8/30
tersebut dihubungkan dengan pemilihan populasi tertentu yang sebaiknya
dilakukan sur#eillance untuk karsinoma hepatoseluler dan berpengaruh
terhadap prognosis. 6opulasi terinfeksi #irus hepatitis yang berisiko tinggi
mendapatkan karsinoma hepatoseluler adalah: laki-laki pemba"a hepatitis pada
ras sia setelah berusia +! tahun, perempuan pemba"a hepatitis ras sia
setelah berusia ! tahun, pemba"a hepatitis dengan ri"ayat keluarga
karsinoma hepatoseluler, pasien hepatitis ras negro, sirosis hati akibat infeksi
#irus hepatitis . 6opulasi terinfeksi #irus hepatitis / yang digolongkan
berisiko tinggi mendapatkan karsinoma hepatoseluler adalah sirosis hati akibat
infeksi #irus hepatitis /. 5emua sirosis hati apapun penyebabnya mempunyai
risiko tinggi untuk mendapatkan
karsinoma hepatoseluler.1+(=abel+)
Ta!el &. Kelompok berisiko yang perlu mendapatkan penga"asan. 9
Pem!a'a Hepatitis B Sirosis Non(Hepatitis B
• *aki-laki ras sia berumur F +!
tahun
•
8/17/2019 BAB II Kasbes
9/30
• ntuk non-sirosis dengan
pemba"a hepatitis lainnya,
#ariasi risiko karsinoma
hepatoseluler bergantung pada
tingkat keparahan dari penyakit
hati yang mendasarim dan
adanya akti#itas inflamasi saat
sekarang atau masa lampau.
• Nonalcoholic steatohepatitis
('5
8/17/2019 BAB II Kasbes
10/30
+! kali lebih besar terhadap terjadinya karsinoma hepatoseluler di bagian
utara %ropa dan merika tara. lkohol merupakan sebuah co-karsinogen
dengan #irus hepatitis . 6enanda hepatitis sangat umum ditemukan pada
pasien sirosis alkoholik yang akan berkomplikasi menjadi karsinoma
hepatoseluler. 8nduksi enim yang diperantarai oleh alkohol dapat meningkatkan
kon#ersi dari co- karsinogen menjadi karsinogen, sehingga berkontribusi
terhadap proses hepatokarsinogenesis. lkohol juga dapat meningkatkan
karsinogenesis melalui depresi respon imun. lkilasi ' yang diperantarai
karsinogen akan terganggu oleh alkohol. 6erkembangan karsinoma
hepatoseluler pada sirosis alkoholik sering juga ditemukan ' #irus hepatitis
yang telah terintegrasi dalam sel hati yang telah berubah ganas. 'amun,
karsinoma hepatoseluler tetap dapat
berkembang pada kelompok alkoholik tanpa ri"ayat adanya infeksi hepatitis
. +
2.1.+ Patogenesi
s
8/17/2019 BAB II Kasbes
11/30
oksidatif, inflamasi kronis dan kematian sel yang kemudian diikuti oleh
proliferasi terbatas 0 dibatasi oleh regenerasi, dan kemudian remodeling hati
permanen. 19
ekanisme hepatokarsinogenesis tidak sepenuhnya dipahami . 'amun ,
seperti kebanyakan tumor solid lainnya, pengembangan dan perkembangan
kanker hati yang diyakini disebabkan oleh akumulasi perubahan genetik yang
mengakibatkan perubahan ekspresi pada gen yang terkait kanker , seperti
onkogen atau gen supresor tumor , serta gen lainnya yang terlibat dalam jalur
regulasi. 14
Karsinoma hepatoseluler merupakan salah satu tumor dengan faktor etiologi
yang paling dikenal. Karsinoma hepatoseluler umumnya merupakan
perkembangan dari hepatitis kronis atau sirosis