PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA …
Transcript of PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA …
i
PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENYEMBUHAN
LUKA POST OPERASI SECTIO CAESAREA
LITERATUR REVIEW
OLEH :
UVIN ULVANA
NIM. P00320017044
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTEKKES KEMENKES KENDARI
JURUSAN KEPERAWATAN
2020
ii
iii
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Uvin Ulvana
NIM : P00320017044
Institusi Pendidikan : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Kendari
Judul Literatur Review : Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap
Penyembuhan Luka Post Operasi Sectio Caesarea
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini
benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambi lalihan tulisan
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah
hasil jiplakan, makasaya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Kendari, 26 Juni 2020
Yang membuat pernyataan,
Uvin Ulvana
v
RIWAYAT HIDUP
I. INDENTITAS
1. Nama Lengkap : Uvin ulvana
2. Tempat/ Tanggal Lahir : Puuroe, 26 juni 1998
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Suku/ Kebangsaan : Tolaki/Indonesia
6. Alamat : Desa Puuroe. Kec.Angata. Kab. Konawe
Selatan
7. No. Telp/ Hp : 082252222070
II. PENDIDIKAN
1. SDN 04 Konawe Selaan
2. SMPN Satap 04 Konawe Selatan
3. SMKN 02 Konawe Selatan
4. Poltekkes Kemenkes Kendari 2017 - 2020
vi
MOTTO
Prinsip hidup menjadi penopang menjalani kehidupan, selalu ingatlah tujuan dari
rumah, tujuan untuk ibadah, tujuan yang didasarkan atas nama Allah SWT.
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih serta saling menasihati
supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menaati kesabaran.” (QS.
Al-Ashr:1-3)
Waktu bagaikan pedang, Jika kamu tidak memanfaatkannya dengan baik, maka ia
akan memanfaatkanmu. HR. Muslim
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu,
Puji syukur penulis hanturkan kepada Allah SWT telah memberi rahmat dan
karunia-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Literatur
review penelitian dengan judul “Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Penyembuhan
Luka Post Operasi Sectio Caesarea“. Penghargaan dan cinta setinggi-tingginya
kepada kedua orang tua saya tercinta bapak Abidin dan ibu Mastina tercinta atas
jasa, pengorbanan dan doa serta cinta yang tiada putus-putusnya yang diberikan
semenjak penulis dilahirkan dan entah sampai kapan penulis akan membalasnya.
Pada kesempatan ini, penulis menghanturkan ucapan terimakasi dan hormat
setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan
sampai menyelesaikan penyusunan literature review yaitu kepada :
1. Ibu Askrening. SKM., M.Kes Selaku Direktur Poltekkes Kendari.
2. Bapak Akhmad, SST.,M.Kes selaku Wadir I dan Pembimbing I yang telah
banyak meluangkan waktu dalam pemberian bimbingan, arahan dan motivasi
selama penyusunan tugas akhir ini
3. Bapak Indriono Hadi S.Kep.,Ns.,M.Kes Selaku Ketua Jurusan DIII
Keperawatan dan pembimbing II yang telah banyak member bimbingan dan
arahan selama penulis menyusun tugas akhir ini.
viii
4. Kepada bapak ibu penguji yang telah memberikan nasehat yang berharga
bagi penulis (Abd. Syukur Bau,S.Kep.,Ns.,MM, Nurjannah, B.Sc,. S.Pd.,
M.Kes., Dewi Sartiya Rini, M.Kep., Sp.KMB).
5. Segenap Dosen dan seluruh Civitas Akademika Poltekkes Kemenkes
Kendari. Yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan yang tak ternilai
harganya.
6. Serta special buat Organisasi Lembaga Dakwah Kampus (LDK), sahabat dan
teman-teman seperjuanganku yang selalu setia menemani hari-hariku dalam
suka maupun duka dan selalu memberikan motivasi dan masukan yang positif.
Dengan penuh kerendahan hati, disadari masih ada kekurangan dalam
penyususnan tugas akhir ini karna keterbatasan ilmu pengetahuan dan pengalaman
yang dimiliki penulis. .Semoga dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan
Kendari, 26 Juni 2020
Penulis
ix
DAFTAR ISI
JUDUL PENELITIAN .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ........................................................ iii
KEASLIAN PENELITIAN ............................................................................. iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... v
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
ABSTRAK ....................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. LatarBelakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 6
C. Tujuan ............................................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 6
BAB II METODE PENELITIAN .................................................................... 7
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................... 12
A. Hasil ............................................................................................... 12
B. Pembahasan .................................................................................... 15
BAB IV KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ................................................... 21
A. Kesimpulan .................................................................................... 21
B. Implikasi penelitian ........................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA
x
PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP
PENYEMBUHAN LUKA POST OPERASI SECTIO
CAESAREA
Uvin Ulvana1, Akhmad2, Indriono Hadi3
Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Kendari, Indoensia(Korespondensi Penulis E-mail: [email protected]
Abstrak
Latar belakang :Post operasi Sectio Caesarea sering menimbulkan komplikasi-
komplikasi dari luka operasi, seperti terjadinya infeksi umum atau sepsis yang dapat
timbul karena terbukanya luka atau keadaan penderita yang buruk sehingga
ketahanan badan tidak mampu mengatasi infeksi dan proses penyembuhan luka
menjadi lebih lama.Bentuk asuhan keperawatan pada pasien pasca operasi sectio
caesaria salah satunya adalah membimbing mobilisasi dini.
Tujuan dari Literature review ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Mobilisasi
Dini Terhadap Lamanya Penyembuhan Luka Post Operasi Sectio Caesar.
Metode:Literature review dilakukan didasarkan pada issue, metodologi, persamaan
dari journal penelitian. Dari empat journal penelitian tersebut menggunakan metode
Posttest OnlywithControl Group, onegroup pretest posttest design,
Hasil: dari 4 journal penilitian di dapatkan bahwa dengan tindakan mobilisasi dini
pada pasien Post Operasi Sectio Caesar sebagian besar mengalami penyembuhan
luka yang normal.meski jumlah literature tidak begitu banyak namun dapat
mewakili bahwa tindakan keperawatan mobilisasi dini memiliki potensi sebagai
standar dalam pelaksanaan tindakan keperawatanterhadap pasien post op SC
Simpulan: Hasil literature review ini menunjukkan bahwa tindakan mobilisasi dini
terbukti dapat membantu penyembuhan luka pada pasien Post Operasi Sectio
Caesar dengan hamper rata-rata 90% terjadi penyembuhan setelah dilakan
mobilisasi dini di bandingkan jika tidak dilakukan mobilisasi dini.
Kata Kunci: Mobilisasi, Penyembuhan Luka, Post Op Sectio Caesarea
xi
THE EFFECT OF EARLY MOBILIZATION ON WOUND
HEALING IN POST-CESAREAN SECTION SURGERY
PATIENTS
Uvin Ulvana1, Akhmad2, Indriono Hadi3
Department of Nursing, PoltekkesKemenkes Kendari, Indoensia(corresponding
author’se-mail:[email protected]
Abstract
Background :Post-Cesarean Section delivery is subject to complications from
surgical wounds, such as common infection or sepsis due to open wounds or poor
patient conditions so that endurance is not able to cope with infection and wound
healing process becomes longer. One way of nursing care in post-cesarean section
surgery patient is guiding early mobilization.
Aim:thisLiterature review aimed to understand the effect of early mobilization on
the length of wound healing of post-cesarean section surgery patient.
Method : this literature reviewwas based on issues, methodologies, and similarities
among four studies with posttest onlywithcontrol group andonegroup pretest
posttest design.
Result: of 4 journals about the early mobilization of post-cesarean section surgery
patient, the majority experienced normal wound health process.even though
literatures are limited, they still represent that early mobilization of caring has
potentials as a standard in the implementation of nursing care in Post-Cesarean
Section surgerypatients.
Conclusion: The results of this review literature show that the act of early
mobilization is proven to help wound healing in post-cesarean section surgery
patientwith an average of 90% healing occurrence after early mobilization is
compared if no early mobilization is performed.
Keywords: Mobilization,Wound Healing, Post-Section Caesarean Surgery
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin atau uri) yang
telah cukup bulan (37-42 minggu) atau hidup diluar kandungan melalui jalan lahir
atau jalan lain (proses pembedahan). Persalinan bisa terjadi secara fisiologis
maupun patologis, Persalinan patologis kadang membutuhkan tindakan
pembedahan (sectio caesarea). Sectio Caesarea didefinisikan sebagai suatu
persalinan buatan, dimana janin dilahirkan melalui insisi pada dinding perut dan
dinding rahim dengan sayatan rahim dalam keadaan utuh. Seseorang melakukan
operasi Sectio Caesarea apabila ibu tidak dapat melakukan persalinan secara
normal karena indikasi lain yaitu gawat janin, disproporsi sepalopelvik, persalinan
tidak maju, plasenta previa, prolapsus tali pusat, malpresentase janin/ letak
lintang, panggul sempit dan preeklamsia (Jitowiyono S & Kristiyanasari W, 2010).
Aspek lainnya yaitu berasal dari faktor ibu. Faktor ibu bisa berasal dari
keadan peyakit yang dialaminya serta factor lain seperti usia, parietas,
pekerjaan, tingkat pendidikan serta riwayat persalinan sebelumnya. Faktor
eksternal yaitu faktor dari petugas kesehatan yang tidak melakukan
pemeriksaan antenatal dan faktor bisnis melakukan sectio caesarea tanpa indikasi
yang jelas hanya untuk kepentingan pribadi (Hutabalian 2011).
2
Tindakan sectio caesarea juga bisa berdampak pada pemenuhan
kebutuhan dasar ibu seperti nyeri pada bekas luka operasi, gangguan eliminasi
urin, gangguan pemenuhan nutrisidan cairan, gangguan aktifitas, gangguan
personal hygiene, gangguan pola istirahat dan tidur, sampai masalah produksi dan
pemberian air susu ibu pada bayinya (Maryunani,2015).
Pada ibu yang bersalin secara sectio caesarea lebih beresiko mengalami
komplikasi daripada ibu yang bersalin secara normal. Komplikasi yang dapat
terjadi diantaranya infeksi puerperal (nifas), pendarahan yang disebabkan oleh
banyaknya pembuluh darah yang terputus dan terbuka, emboli pulmonal, luka
pada kandung kemih serta kemungkinan rupture uteri spontan pada kehamilan
mendatang (Ulfah M, 2013). Selain itu tindakan pembedahan sectio caesarea yang
dilakukan akan meninggalkan sebuah kondisi luka insisi. Akibat dari insisi ini
akan menimbulkan terputusnya jaringan tubuh dan menjadikan luka pada orang
yang dilakukan pembedahan. Perry dan Potter (2005) menjelaskan bahwa luka
merupakan rusaknya struktur dan fungsi anatomis normal akibat proses patologis
yang berasal dari internal maupun eksternal dan mengenai organ tertentu.
Penyembuhan luka dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni, nutrisi, umur,
vaskularisasi, anemia, status imunologi, kadar gula darah dan obesitas.
Johnson (2005), menjelaskan bahwa penyembuhan luka dimulai sejak
terjadinya cidera pada tubuh dan terdapat 4 fase penyembuhan luka yaitu
hemostatis, inflamasi, proliferasi, maturasi. Dalam mengatasi luka insisi akibat
3
dari operasi sectio caesarea maka diperlukan tindakan dan bimbingan dari petugas
kesehatan untuk mempercepat proses penyembuhan luka diantaranya memenuhi
kebutuhan nutrisi yang bergizi seimbang dan cairan yang cukup, serta dengan
melakukan mobilisasi dini, istirahat yang cukup sekitar 8 jam pada malam hari dan
1 jam pada siang hari, melakukan senam nifas dan penanganan insisi (Heryani,
2012). Proses penyembuhan luka pada tubuh yang sehat mempunyai kemampuan
untuk melindungi dan memulihkan dirinya, peningkatan aliran darah kedaerah
yang rusak, membersihkan sel dan benda asing dan perkembangan awal seluler
bagian dari proses penyembuhan (Sukisno, AT, 2015).
Menurut Perry & Potter (2005) menyatakan bahwa vaskularisasi
mempengaruhi luka karena luka membutuhkan keadaan peredaran darah yang baik
untuk pertumbuhan atau perbaikan sel. Mobilisasi akan memperlancar sirkulasi
darah dan segera mungkin mengalami pemulihan atau penyembuhan (Mariati, M,
2015). Pada prinsipnya proses penyembuhan luka pada semua luka sama, dengan
variasinya bergantung pada lokasi, keparahan dan luasnya cedera. Kemampuan sel
dan jariangan melakukan regenerasi atau kembali ke struktur normal melalui
pertumbuhan sel juga mempengaruhi penyembuhan luka (Perry & Potter, 2005).
Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas pasien pasca sectio caesarea
didapatkan bahwa mobilisasi dini diberikan setelah sectio caesarea (Manuaba,
2010). Selain itu, berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
Puspitasari HA, Sumarsih T, (2011) menunjukan bahwa faktor yang
4
mempengaruhi proses penyembuhan luka pada pasien post operasi sectio caesarea
75% dipengaruhi oleh mobilisasi, 75% personal hygiene dan 47% dipengaruhi
oleh nutrisi. Dengan demikian adanya mobilisasi secara langsung berdampak pada
akselerasi proses penyembuhan post partum.
Mobilisasi dini adalah menggerakkan tubuh dari satu tempat ketempat lain
yang harus dilakukan secara bertahap dan langsung setelah melahirkan, minimal
6–24 jam setelah persalinan( Kasdu, 2012). Mobilisasi dini adalah kebijaksanaan
untuk selekas mungkin membimbing penderita keluar dari tempat tidurnya dan
membimbingnya selekas mungkin berjalan. Mobilisasi dini merupakan suatu
aspek yang terpenting pada fungsi fisiologis karena hal itu esensial untuk
mempertahankan kemandirian. Menurut Carpenito (2000). Mobilisasi dini
sebagai suatu usaha untuk mempercepat penyembuhan sehingga terhindar dari
komplikasi akibat operasi terutama proses penyembuhan luka. Pada pasien pasca
Operasi Sectio Caesarea, 2-4 jam pertama dianjurkan untuk segera menggerakkan
anggota tubuhnya mencakup menggerakkan lengan, tangan, kaki, danjari kaki
(Kasdu,2003). Mobilisasi menyebabkan perbaikan sirkulasi, membuat napas
dalam dan menstimulasi kembali fungsi gastrointestinal normal, dorong untuk
menggerakkan kaki tungkai bawah sesegera mungkin biasanya dalam waktu 6
jam (Gallagher,2004). Mobilisasi menyebabkan perbaikan sirkulasi, membua
tnapas dalam dan menstimulasi kembali fungsi gastrointestinal normal, dorong
untuk menggerakkan kaki tungkai bawah sesegera mungkin biasanya dalam
5
waktu 6 jam (Gallagher,2004). Namun pelaksanaan mobilisasi dini pada ibu post
partum sangat bergantung pada kondisi pasien. Apabila pasien melakukan
persalinan secaran ormal, mobilisasi dini bisa dilakukan 2-4jam setelah persalinan
dan ibu yang menjalani Operasi Sectio Caesarea bisa melakukan mobilisasi 8 jam
setelah pembedahan. (Manuaba,2009)
Mobilisasi dini penting dilakukan untuk mempercepat kesembuhan ibu
sehingga dapatmelakukan kembali aktifitas sehari-hari secara normal.
Keterlambatan mobilisasi ini akan menjadikan kondisi ibu semakin memburuk
dan menjadikan pemulihan pasca Sectio Caesarea menjadi terlambat (Marfuah,
2015). dengan melakukan mobilisasi dini, maka akan dapat melancarkan
pengeluaran lochea, Mengurangi infeksi post partum yang timbul adanya involusi
uterus yang tidak baik sehingga sisa darah tidak dapat dikeluarkan dan
menyebabkan infeksi, mempercepat involusio alat kandungan, melancarkan
fungsi alat gastrointestinal dan alat perkemihan, meningkatkan kelancaran
peredaran darah, mempercepat fungsi ASI (Meningkatkan kelancaran peredaran
darah sehingga mempercepat fungsi ASI) dan pengeluaran sisa metabolisme, Ibu
merasa lebih baik dan lebih kuat, menurunkan banyak frekuensi emboli paru pada
post partum.
B. Rumusan Masalah
6
Dengan melihat latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimana Pengaruh Mobilisasi Dini
Terhadap Penyembuhan Luka Post Operasi Sectio Caesarea”.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Literatur review ini adalah untuk mereview artikel tentang
Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Penyembuhan Luka Post Operasi Sectio
Caesarea.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti menambah pengalaman dalam mengaplikasikan Mobilisasi Dini
Terhadap Penyembuhan Luka Post Operasi Sectio Caesarea.
2. Bagi institusi sebagai ilmu pengetahuan tentang Pengaruh Mobilisasi Dini
Terhadap Penyembuhan Luka Post Operasi Sectio Caesarea.
3. Bagi peneliti selanjutnya sebagai bahan informasi yang berkaitan dengan
Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Penyembuhan Luka Post Operasi Sectio
Caesarea.
7
BAB II
METODE PENELITIAN
Design penelitian yang masuk dalam literatur reviewini menggunakan
metode Quasy Experiment. literature review ini disusun melalui penelusuran
artikel penelitian yang sudah terpublikasi sinta dan mempunyai ISSN. Populasi
sampelnya adalah seluruh sampel dengan persalinan patologis Sectio Caesar (SC)
yang mendapatkan perlakuan tindakan keperawatan Mobilisasi dini untuk
membantu proses penyembuhan luka. Penelusuran dilakukan menggunakan
Google Scohlar Com dengan kata kunci tiap variable yang telah dipilih yang
dilaporkan dalam bahasa Indonesia dan didapatkan sebanyak 366 hasil. Artikel
yang ditemukan dibaca dengan cermat untuk melihat apakah artikel memenuhi
kriteria inklusi penulis untuk dijadikan sebagai literatur dalam penulisan literature
review. Pencaharian berbatas mulai dari tahun 2016 hingga tahun 2019 yang
diakses full text dalam format pdf di dapatkan 314 hasil. Kemudian
dispesifikasikan dengan kata kunci mobilisasi terhadap penyembuhan luka SC
didapatkatkan 18 hasil, kemudian dispesifikasikan artikel penelitian yang
terpublikasi dan terakreditasi sinta atau memiliki ISSN didapatkan 7 hasil,
kemudian dispesifikasikan dalam 4 tahun terakhir (2016-2019) di dapatkan 4
artikel. . 4 artikel ini dimasukkan dalam literature review kemudian dianalisis.
8
Penelusuran menggunakan google Scholar
Di spesifikan dengan full text
Di spesifikan dengan menggunakan metode
ekperimen
Di spesifikan journal yang telah
terakreditasi sinta atau memiliki ISSN
314 Hasil
memasukan semua kata kunci
dalam judul
366 Hasil
Di spesifikan menggunakan kata kunci
mobilisasi terhadap Penyembuhan luka
SC sesuai MESH (medical Subject
Heading)
18 Hasil
9 Hasil
7 Hasil
Di spesifikan dalam 4 tahun terakhir
2016-2019 (Literatur yang dianalisis)
4 Hasil
9
Tabel 2. Sinstesis/Ekstraksi Data Hasil Penelitian
Studi/outhor Tempat
peneliti an
Jumlah
sampel Usia
Kelompok Metode
penelitian/
Alatukur
Outcom Intervensi Kontrol
Pengaruh
Mobilisasi
Dini Terhadap
Penyembuhan
Luka Post
Sectio
Caesarea
(Reni
Heryani,
Ardenny)
RSUD
Arifin
Achmad
Pekanbaru
20
Respon
den
- 14 orang
dilakukan
intervensi
berupa
mobilisasi dini
6 orang tidak
dilakukan
intervensi
berupa
mobilisasi
dini
penelitian
Quasy
Experiment
dengan post
test only with
control
Hasil penelitian menunjukan
bahwa responden yang
melakukan mobilisasi dini
sebagian besar mengalami
penyembuhan luka yang
normal yaitusebanyak 12
orang (85,7%).
PengaruhMob
ilisasi
DiniTerhadap
Penyembuhan
LukaPost
Operasi
SectioCaesare
a (Theresia
Eriyani, Iwan
Shalahuddin,
Indra
Maulana)
tahun 2018
RSUDdr.Sl
ametGarut
20responden
21-35 tahun
10orangkelompokintervensi mendapatkan perlakukan berupamobilisasidini
10orang kelompok controldengan Indikasidilakukannya operasisectio Caesartidakmendapatkan perlakukan berupamobilisasidini
Desain penelitian yangdigunakan adalahQuasi Experimental denganpendekatanPosttest OnlywithControl Group
Pada kelompok intervensi yakni kelompok yang diberikan perlakuan berupa mobilisasi dini, hampir seluruh dari responden mengalami penyembuhan luka yang baik dengan jumlah responden 8 responden (80%) sedangkan kelompok kontrol sebagian besar dari responden mengalami penyembuhan luka yang kurang baik dengan jumlah 6 responden.
10
Penyembuhan Frekuensi Persentase
(%) LukaSembuh 19 95 LukaBelum
Sembuh
1
5
Total 20 100
PengaruhMobilisasi Dini Terhadap Penyembuhan LukaPost SectioCaesaria PadaIbuPostSectio Caesaria (YA Mustikarani, WT Purnani, M Mualimah )
RS Aura
Syifa
Kabupaten
Kediri
20
respo
nden
Rent
ang
usia
<20-
35
tahu
n
Semua responden dilakukan invervensi
- penelitian
preeksperimen
taldengan
pendekatanone
group pretest
posttest design
pada seluruh responden
memiliki kondisi luka belum
sembuh pada hari pertama
sebelum dilakukan mobilisasi
dini yaitu sebanyak20
(100%)responden. Setelah melakukan semua gerakan mobilisasi dini postsectio caesaria di interpretasikan bahwa hampir seluruh responden sembuh yaitu sebanyak 19(95%) responden,dalam waktu 3 hari setelah melakukan mobilisasi dini Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji wilcoxson diketahui bahwa besanya nilai p-value 0,000
Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Penyembuhan Luka Post Sectio Caesarea Di Irina D Bawah RSUP Prof Dr. R. D. Kandou Manado
RSUP Prof Dr. R. D. Kandou Manado
21 responden
18-40 Tahun
Semua responden dilakukan invervensi
Quasiexperime
ntal dengan
pendekatan
post test only
design yaitu
perlakuan /
intervensi
telahdilakukan
kemudian
dilakukan
pengukuran
(observasi).
Dalam penelitian ini tindakan mobilisasi dini dilakukan mulaidari 6 jam post SC selama 3 hari perawatan nifas, dari hasil penelitian yang terdiri dari 21 responden di dapatkan 16 orang yang penyembuhan luka operasinya baik sedang yang 5 orang kurang baik
11
(Julia Rottie, Rianti Erlita Saragih)
12
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Dalam studi ini, terdapat 4 artikel yang diulas. Semua artikel di
publikasikan memenuhi syarat inklusi dengan berbagai persamaan dan
perbedaan. Pada metode eksperimen menggunakan desain Post test Only with
Control Group, one group pre test post test design. Artikel-artikel tersebut
dipublikasikan antara tahun 2016, 2018 hingga 2019 yang dilaksanakan di
Indonesia yaitu RSUD Arifin Achmad Pekan baru, RSUD dr. Slamet Garut,
RS Aura Syifa Kabupaten Kediri, RSUP Prof Dr. R. D. Kandou Manado,
dengan rata-rata jumlah responden adalah 20 orang.
Artikel pertama tahun 2018 tahun 2016 dengan jumlah sampel 20
dengan karakteristik responden berdasarkan umur dan frekuensi section
caesaria, pada kelompok umur beresiko 5 responde dan tidak beresiko 15
responden, sedangkan pada kelompok frekuensi SC terdiri dari SC Pertama kali
dengan 10 responden, SC kedua dengan 6 responden dan lebih dari 2 kali SC
dengan 4 responden. Penelitian ini menggunakan desain Quasy Experiment
dengan post test only with control dimana dibagi kelompok intervensi dan
kelompok control. Untuk kelompok intervensi mengikuti pelatihan tentang
bagaimana cara melakukan mobilisasi dini post section caesaria dengan cara
demontrasi ke responden. Sehingga dalam penelitian ini dari 20 responden
yang melakukan mobilisasi dini 14 orang dan tidakan melakukan mobilisasi
dini 6 orang. Responden yang melakukan mobilisasi dini sebagian besar
13
mengalami penyembuhan luka yang normal yaitu sebanyak 12 responden
(85,7%) dengan nilai P value 0,007 yang artinya penerapan mobilisasi dini
berpengaruh 3 kali terhadap penyembuhan luka jika dibandingkan dengan tidak
melakukan mobilisasi dini.
Artikel kedua tahun 2018 dengan jumlah sampel yang sama dengan
artikel pertama yaitu sebanyak 20 responden, hanya saja artikel kedua ini
membagi sama antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan
kelompok umur antara 21 sampai 35 tahun. Penelitian dilakukan selama 3 hari
dari hari pertama hingga hari ketiga pasien kelompok intervensi mendapatkan
perlakukan berupa mobilisasi dini, sedangkan pada kelompok kontrol pasien
tidak diberikan perlakuan mobilisasi dini.Pada hari ketiga pasien kelompok
kontroldan kelompok intervensi dilakukan penilaian dari penyembuhan luka
pasienpost operasi sectio caesarea dengan menggunakan skala REEDA
(Redness, Edema, Ecchymosis, Discharge, Approximation) merupakan
instrument penilaian penyembuhan luka yang berisi lima faktor, yaitu
kemerahan, edema, ekimosis, discharge, dan pendekatan (aproksimasi) dari
dua tepi luka. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada 10 kelompok intervensi
diketahui bahwa penyembuhan luka pada kelompok yang diberikan perlakuan
berupa mobilisasi dini, hampir seluruh dari responden mengalami
penyembuhan luka yang baik dengan jumlah responden 8 responden
(80%).sedangkan penyembuhan luka pada kelompok control sebagian besar
dari responden mengalami penyembuhan luka yang kurang baik dengan jumlah
14
6 responden. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa ada pengaruh mobilisasi
dini terhadap penyembuhan lukan post op SC dengan nilai p-value 0,028.
Artikel ketiga tahun 2019 dengan jumlah sampel yang sama dengan
artikel pertama dan kedua yaitu sebanyak 20 responden dengan karakteristik
responden berdasarkan paritas ibu post SC yaitu kelompok primipara,
multipara, dan grandepara.Artikel ini juga mengelompokan umur antara <20
sampai 35 tahun dimana semua responden melakukan mobilisasi dini.pada hari
pertama seluruh responden memiliki kondisi luka belum sembuh sebelum
dilakukan mobilisasi dini yaitu sebanyak 20 (100%) responden. Namun setelah
melakukan gerakan mobilisasi dini post sectio caesaria selama 3 hari sebanyak
19 (95%) responden dengan kategori luka sembuh dengan nilai p-value 0,000.
Artikel keempat tahun 2019 dengan jumlah sampel sebanyak 21
responden dengan mengelompokan umur antara 18 sampai 40 tahun dimana
semua responden melakukan intervensi tanpa ada kelompok
pembanding/kontrol. Pelaksanaan mobilisasi dini dilakukan 6 jam setelah
PostOp SC hingga 3 hari perawatan nifas dengan lembaran observasi Bates
Jensen Wound Assesment Tool untuk melihat penyembuhan luka post Sectio
Caesarea. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 21 responden yang
melakukan intervensi mobilisasi dini sebanyak 16 responden dengan
penyembuhan luka baik dan 5 responden dengan penyembuhan kurang baik.
Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa ada pengaruh mobilisasi dini terhadap
penyembuhan luka post op SC dengan nilaip-value 0,027.
15
Dari keempat artikel penelitian dapat dikategorikan bahwa arikel ketiga
merupakan artikel penyembuhan luka yang lebih baik hal ini, dimana dari
semua responden yaitu sebanyak 20 responden yang melakukan gerakan
mobilisasi dini menunjukan 19 (95%) responden dengan kategori luka sembuh
dengan nilai p-value 0,000. Ini menunjukan bahwa tindakan mobilisasi dini
sangat penting dilakukan untuk penyembuhan lukan post op SC.
B. Pembahasan
Artikel dalam literature review ini di lakukan pada tempat yang
berbeda, artikel pertama dilakukan di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru,
sementara artikel kedua dilakukan di RSUD dr. Slamet Garut, artikel ketiga
dilakukan di RS Aura Syifa Kabupaten Kediri, dan artikel keemat dilakukan
di RSUP Prof Dr. R. D. Kandou Manado. Keempat artikel ini mempunyai
tujuan yang sama yaitu mengetahui pengaruh mobilisasi dini terhadap
penyembuhan luka operasi pada pasien SC dengan jumlah sampel pada artikel
pertama, kedua dan ketiga sebanyak 20 responden sedangkan artikel keempat
21 responden dengan criteria responden yang berbeda-beda, artikel pertama
membagi responden berdasarkan frekuensi pelaksanaan SC yaitu SC pertama,
kedua dan lebih dari dua kali, artikel kedua artikel ketiga membagi kelompok
paritas yaitu primipara, multipara, dan grandepara, sedangkan artikel keempat
membagi respoden berdasarkan pekerjaan yaitu IRT, Swasta dan PNS.
Keempat artikel membatasi kelompok umur yaitu antara umur 18-40 tahun
dimana artikel pertama hanya membagi umur yang beresiko dan tidak
berersiko, sedangkan artikel kedua membagi umur antara 21 sampai 35 tahun,
16
artikel ketiga antara <20 sampai 35 tahun, dan artikel keempata antara 18
sampai 40 tahun.begitupula metode yang digunakan artikel pertama, kedua dan
keempat menggunakan metode yang sama yaitu Quasy Experiment dengan
post test only with control, dimana dibagi kelompok intervensi dan kelompok
control sedangkan artikel ketiga semua responden dilakukan perlakuan latihan
mobilisasi. keempat melakukan intervensi mobilisasi dini setelah 6-8 jam pasca
SC dimana Artikel kedua mobilisasi dilakukan setelah 8 jam pembedahan,
dan artikel pertama, ketiga dan keempat mobilisasi dilakukan 6 jam setelah
pembedahan
Mobilisasi dini merupakan gerakan sistematis yang dilakukan oleh
ibu pasca persalinan baik persalinan normal maupun persalinan dengan
tindakan operasi. mobilisasi dini pada ibu post sectio caesaria dilakukan secara
bertahap mulai 6 jam pasca persalinan. Gerakan-gerakan dalam mobilisasi dini
tersebut dapat membantu pemulihan ibu pasca persalinan. Ambulasi dini dapat
membantu pasien dalam menghindari morbiditas dan meningkatkan
pemulihan awal pasien (Dube, 2014). Mobilisasi dini adalah salah satu faktor
yang mempengaruhi kesembuhan luka pasca bedah serta dapat mengurangi
resiko komplikasi. Mobilisasi dni sangat penting dalam percepatan hari rawat
dan mengurangi resiko-resiko karena tirah baring lama seperti
kekakuan/penegangan otot-otot di seluruh tubuh dan sirkulasi (Mubarak,
2008; Ditya, 2016) karena mobilisasi dini dapat meningkatkan kelancaran
peredaran darah sehingga nutrisi yang dbutuhkan luka terpenuhi dan
mempercepat kesembuhan luka.
17
Mobilisasi dini merupakan suatu aspek yang terpenting pada fungsi
fisiologis karena hal itu esensial untuk mempertahankan kemandirian
(Carpenito, 2010). Sehingga dapat disimpulkan bahwa mobilisasi dini adalah
suatu upaya mempertahankan kemandirian sedini mungkin dengan cara
membimbing penderitauntuk mempertahankan fungsi fisiologis (Hamilton,
2012). Menurut Manuaba (2012), manfaat mobilisasi dini bagi ibu post
operasi adalah mampu memperlancar pengeluaran lokia dan mengurangi
infeksi puerperium, mempercepat involusi alat kandungan, memperlancar
fungsi alat gastrointestinal dan alat perkemihan, meningkatkan kelancaran
peredaran darah sehingga nutrisi yang dibutuhkan lukaterpenuhi dan
mempercepat kesembuhan luka, mempercepat fungsi pengeluaran ASI dan
pengeluaran sisa metabolisme. Sedangkan kerugian jika tidak
melakukanmobilisasi dini terutama bagi ibu post operasi adalah terjadinya
peningkatan suhu tubuh, perdarahan yang abnormal dan involusi uterus yang
tidak baik.
Penyembuhan luka adalah suatu proses yang kompleks dan umumnya
terjadi secara teratur yang melibatkan regenerasi epitel dan pembentukan
parut jaringan ikat. Penyembuhan luka akan melibatkan proses fisiologis.
Sebenarnyasifat penyembuhan dari semua luka adalah sama, hanya ada
beberapa hal yang membedakan yaitu bergantung pada lokasi, tingkat
keparahan, dan luasnya luka. Fase penyembuhan luka diawali dengan fase
inflamasi. Fase ini dimulai dari adanya reaksi tubuh terhadap luka dimulai
dari beberapa menit setelah cedera dan berlangsung selama beberapa hari.
18
Dalam fase ini terjadi proses hemostatis (pengontrolan perdarahan) yaitu
sesuai dengan perintah otak, tubuh akan mengirim suplai darah ke area yang
mengalami cedera, kemudian membentuk sel-sel epitel (epitelialisasi) (Potter,
2011). Selama proses ini pembuluh darah yang menyuplai darah ke area luka
akan mengalami kontriksi dan trombosit akan berkumpul di area luka untuk
menghentikan proses perdarahan dengan membentuk jaring-jaring benang
fibrin (matriks fibrin) dari matriks fibrin inilah yang nantinya akan menjadi
kerangka perbaikan sel. Kemudian jaringan yang rusak menyekresi histamin
yang merangsang vasodilatasi kapiler di area luka dan mengeluarkan serum
dan sel darah putih (Potter, 2011). Kedua komponen ini akan menyebabkan
inflamasi guna membunuh kuman penyakit yang mungkin ada saat luka
terjadi. Proses inflamasi ini tentunya akan menyebabkan tanda inflamasi
berupa kemerahan, bengkak, hangat, dan nyeri lokal (Potter, 2011).
Tinjauan literature mengenai mobilisasi dini terhadap penyembuhan
luka post op SC yang terpublikasi masih belumbanyak, namun evidenceyang
ditemukandari artikel sudah cukup kuat karena artikel yang ditampil
kanmerupakan artikel yang terakreditasi Sinta dan memiliki ISSN yang
termuat dalam publikasi resmi dan dari literature yang baik, serta sudah
dilakukan peerreview sebelum dipublikasikan. Kualitas dan bukti yang
ditampilkan pada artikel sudah cuku pkuat. Pelaksanaan penelitian ini
dilaksanakan di RS yang berbeda dengan jumlah sampel yang berbeda dan
dengan kelompok umur yang berbeda dan metode yang berbeda serta
dilakukan penentuan criteria dan prosedur penelitian yang terstruktur.
19
Dari 4 artikel penelitian menunjukan bahwa tindakan mobilisasi dini
sangat berpengaruh terhadap penyembuhan luka post op SC, meski jumlah
literature tidak begitu banyak namun dapat mewakili bahwa tindakan
keperawatan mobilisasi dini memiliki potensi sebagai standar dalam
pelaksanaan tindakan keperawatan terhadap pasien post op SC. hanya saja
yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini adalah :
1. Pelaksanaan pemberian mobilisasi yang belum jelas pada artikel pertama,
kedua dan ketiga sedangkan kita ketahui bahwa hampir semua jenis
operasi membutuhkan mobilisasi atau pergerakan badan sedini
mungkin.Karena mobilisasi dini sebagai suatu usaha untuk mempercepat
penyembuhan sehingga terhindar dari komplikasi akibat operasi terutama
proses penyembuhan luka. Pada pasien pasca Operasi Sectio Caesarea, 2-
4 jam pertama dianjurkan untuk segera menggerakkan anggota tubuh
nyamen cakup menggerakkan lengan, tangan, kaki, dan jari kaki
(Kasdu,2003).Mobilisasi menyebabkan perbaikan sirkulasi, membuat
napas dalam dan menstimulasi kembalifungsi gastrointestinal normal,
dorong untuk menggerakkan kaki tungkai bawah
sesegeramungkinbiasanyadalamwaktu6jam(Gallagher,2004).
2. Factor usiaibu, artikel pertama tidak mengelompokkan umur responden
sehingga penulis tidak mengetahui kelompok umur apa saja yang diambil
sebagai responden, sedangkan responden keempat mengelompokkan
kelompok umur antara 18-40 tahun sedangkan kita ketahui bahwa apabila
20
usia sudah >35 tahun kelembapan kulit berkurang yang dapat
mempengaruhi penurunan elastisitas kulit.
3. Nutrisi sangat penting terutama dalam mengontrol segi pola makan dan
jenis makanan responden sehari-hari.
4. Riwayat penyakit pasien seperti DM dimana bila responden mempunyai
riwayat DM menyebabkan penyembuhan luka akan lama dan
menyebabkan infeksi, dan
5. Frekuensi pelaksanaan tindakan SC.
21
BAB IV
SIMPULANDAN IMPLIKASI PENELITIAN
A. Simpulan
1. Hasil literature review ini menunjukkan bahwa tindakan mobilisasi dini
terbukti dapat membantu penyembuhan luka melalui peningkatan
imunitas karena terhambatnya factor inflamasi dan lancarnya peredaran
darah tepi. Tindakan mobilisasi dini ini mudah dilakukan, perlu kerjasama
antara pasien dan perawat, tidak menimbulkan adiksi apabila sesuai
dengan waktu pelaksanaanya, dan dapat dilaksanakan setelah 6-12 post
op SC.
2. Dengan jumlah artikel yang sedikit dan menggunakan metode penelitian
eksperimen yang dilakukan pada manusia sehingga dapat dilaksanakan
dengan baik sesuai dengan tahap-tahap dalam pelaksanaan mobilisasi,
diharapakan penelitian selanjutnya dengan kualitas lebih baik akan sangat
membantu proses perkembangan tindakan keperawatan lainnya dalam
mengatasi penyembuhan luka post op SC.
3. Jika sudah ditemukan evidence (penelitian yang berbasis bukti) yang
terbaru dengan kualitas penelitian yang lebih baik maka literature review
ini dapat diupgrade sebagai pedoman dalam memberikan tindakan
keperawatan mobilisasi dini untuk penyembuhan luka bukan hanya pada
operasi SC saja namun dapat dilakukan pada tindakan operasi lainnya.
22
B. Implikasi
1. Bagi Peneliti
Peneliti berharap agar hasil penelitian dapat menambah pengetahuan
dan wawasan tentang Penerapan Mobilisasi Dini Terhadap Penyembuhan
Luka Post Operasi Sectio Caesarea.
2. Bagi Institusi
Peneliti berharap hasil penelitian ini dijadikan sebagai salah satu
bahan pembelajaran khususnya Penerapan Mobilisasi Dini Terhadap
Penyembuhan Luka Post Operasi Sectio Caesarea.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti berharap hasil penelitian ini dijadikan sebagai bahan
informasi untuk Penerapan Mobilisasi Dini Terhadap Penyembuhan Luka
Post Operasi Sectio Caesarea
14
DAFTARPUSTAKA
Carpenito, L. J. 2014. Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinik, Edisi
12. Jakarta: EGC
Dube, J. V and Kshirsagar, N. S. (2014) „Effect of planned early
recommendedambulation technique on selected post caesarean
biophysiological healthparameters‟, Journal of Krishna Institute of Medical
Sciences University, 3(1),pp. 41–48. Available at:
https://www.scopus.com/inward/record.uri?eid=2s2.084905921720&partne
rID=40&md5=669ca881e7764db863b4c050c2609622.
Gallagher, C. M. 2014.Pemulihan pasca operasi caesar. Jakarta: Erlangga
Hamilton. (2010). Mobilisasi Dini. Jakarta: Salemba Medika.
Julia Rottie¹, Rianti Erlita Saragih. Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap
Penyembuhan LukaPost Sectio Caesarea Di Irina D Bawah Rsup Prof Dr. R.
D. Kandou Manado. Journal Of Community and EmergencyVolume 7
Nomor 3 Tahun 2019 e-ISSN : 2655-7487, p-ISSN : 2337-7356
Manuaba IB. Kapita selekta penatalaksanaan rutin obstetri, ginekologi, dan KB.Egc.
2010
Mubarak, M.I. (2008). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori dan Aplikasi
dalamPraktek. Jakarta: EGC.
Notoatmodjo S. Metodologi penelitiankesehatan. 2010
Pötter R, Haie-Meder C, Van Limbergen E,Barillot I, De Brabandere M,
Dimopoulos J, Dumas I, Erickson B,Lang S, Nulens A, Petrow
P.Recommendations from gynaecological (GYN) GEC ESTROworking
group (II): Concepts andterms in 3D image-based treatmentplanning in
cervix cancer brachytherapy—3D dose volumeparameters and aspects of 3D
imagebasedanatomy, radiation physics,radiobiology. Radiotherapy and
Oncology. 2006 Jan 1;78(1):67-77.
Potter PA, Perry AG. Buku ajar fundamental keperawatan: konsep,proses, dan
praktik. Jakarta: Egc.2005;1.
Rasjidi I. Manual Seksio Sesarea &Laparotomi Kelainan Adneksa. CVSagung Seto.
Jakarta. 2009
Reni Heryani,,Ardenny. Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap PenyembuhanLuka
Post Sectio Caesarea.Jurnal Ipteks Terapan.Research of Applied Science and
Education V11.i1 (109- 115). 2016
15
Theresia Eriyani, Iwan Shalahuddin,Indra Maulana. Pengaruh Mobilisasi Dini
Terhadap PenyembuhanLuka Post Operasi Sectio Caesarea.Jurnal : Buletin
Media Informasi KesehatanVolume 14 nomor 2 Tahun 2018
Yola Alqorien Mustikarani, Weni Tri Purnani,Miftakhul Mualimah. Pengaruh
Mobilisasi Dini Terhadap Penyembuhan Luka PostSectio Caesaria Pada Ibu
Post Sectio Caesaria Di Rs Aura Syifa Kabupaten Kediri.Jurnal Kesehatan.
Vol. 12.No. 1.Juni 2019.ISSN 1979-7621 (Print).ISSN 2620-7761 (Online).
16
17