98804819 Striktur Uretra Ppt
description
Transcript of 98804819 Striktur Uretra Ppt
STRIKTUR URETRA
Diajukan Kepada:dr. Yuliaji Narendra, Sp.B
Oleh :ANNISA MUTIARA INSANI
20070310166
SMF BEDAH RSUD TIDAR MAGELANG
2012
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. SJenis Kelamin : Laki-lakiUmur : 69 TahunBangsa : JawaPekerjaan : PetaniAgama : IslamAlamat : Kalikuto tengah 5/2
Grabag
I. ANAMNESIS
1. Keluhan Utamatidak bisa buang air kecil
2. Keluhan TambahanNyeri saat buang air kecil, air kencing yang keluar hanya sedikit (menetas), buang air kecil tidak lampias.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke R dengan keluhan sulit buang air kecil sejak lebih kurang 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan ini muncul perlahan-lahan dan semakin bertambah berat. Pasien mengaku sering mengedan saat pertama kali ingin buang air kecil tetapi air kencing yang keluar tidak lancar, pancaran air kencingnya lemah bahkan hanya menetes saja dan pasien sering merasa tidak puas jika buang air kecil. Pasien pun merasakan nyeri saat BAK. Air kencing merah (-), demam (-), BAB (N). Dicoba dilakukan pemasangan kateter pada pasien tetapi tidak bisa, akhirnya dilakukan Blass Pungsi.
4. Riwayat KeluargaTidak ada keluarga pasien yang mengalami penyakit pada saluran kencing.
5. Riwayat Dahulua. Penyakit terdahulu : -b. Trauma terdahulu : -c. Operasi : operasi BPH 3 bulan yang lalu
II. STATUS PASIENSTATUS UMUM
Keadaan Umum : Cukup Kesadaran : Compos mentis PEMERIKSAAN FISIKTanda Vital Tekanan Darah : 110/70 mmHg Nadi : 80 x/menit, isi cukup, reguler Pernafasan : 20 x/menit, pernapasan
normal Suhu : 36,8oC
Kepala dan Muka:Bentuk dan ukuran : Simetris dan normocefaliMata:
Konjungtiva : AnanemisSklera : AnikterikRefleks cahaya : (+)/(+)Pupil : Isokor
Leher:Kelenjar getah bening : Tidak terdapat
pembesaranKelenjar tiroid : Tidak terdapat pembesaranJVP : Normal/ Tidak meningkat(5+2 cmH2O)
Dada (Thorak)Inspeksi : Pergerakan hemitorak simetris kanan dan kiriPalpasi : Fremitus taktil dan vocal simetris kanan dan kiriPerkusi : Sonor pada seluruh lapang paruAuskultasi : Vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
Perut (Abdomen)Inspeksi : Datar, simetris, tidak terlihat massaPalpasi : Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba pembesaranPerkusi : Timpani (+)Auskultasi: Bising usus (+) normal
Regio lumbal(Flank Area)Inspeksi : Dextra : Datar, simetris, tidak terlihat massa, sikatrik (+)Sinisra : Datar, simetris, tidak terlihat massaPalpasi : Nyeri tekan (-), ballotement (-)Perkusi : Nyeri ketok costovertebra (-)Auskultasi: Tidak dilakukan
EkstremitasSuperior dekstra/sinistra: Edem (-)/(-), deformitas (-)/(-), motorik(5)/(5)Inferior dekstra/sinistra: Edem (-)/(-), deformitas(-)/(-), motorik (5)/(5)
Genitalia
Pada status lokalis
PerianalPada status lokalis
NeuromuskularSensibilitas : (+) baikRefleks fisiologis : (+) baikRefleks patologis : (-)
Tulang belakangTidak ada kelainan [skoliosis, lordosis, kifosis patologis (-)]
STATUS LOKALISRegio suprapubis : Bliss pungsi terpasangRegio genitalia eksterna
Inspeksi : lumen orifisium uretra eksterna sempitPalpasi :gland penis tidak ada kelainan
Regio perianalRectal toucher : tonus spingter ani kuat
Mukosa rectum licinAmpula recti terisi udaraMassa (-)Prostat tidak terabaHandschoon : darah (-), feses (+),
lendir (-)
III. LABORATORIUM RUTINDarah rutinHb : 13,4 g/dl LED : 35 mm/jam Leukosit : 7.000 Diff.count : 0/0/0/77/15/8 BT : 2’ CT : 11’ SGOT/SGPT: 23/21 Ureum : 27 mg/dlCreatinin : 1,3 mg/dlGDS : 138 mg/dl
Urin rutin : (-)Feces rutin: (-)
V. PEMERIKSAAN PENUNJANGRadiologi
BNO
Kesan : udara usus normal, tidak tampak batu opaque di traktus urinarius
Uretrography : lubang OUE sempit dipakai aboket
Kontras mengisi pars kavernosa di pars bulbosa bercabang mengisi ruangan luas ireguler
Tak tampak aliran kontras ke vesica urinaria
Kesan : striktur uretra di OUEObstruksi total d pars prostatikaEkstravasasi di pars bulbosa
V. DIAGNOSA BANDING Retensio urin e.c striktur uretra Retensio urin e.c BPH Retensio urin e.c batu buli-buli VI. DIAGNOSA KERJARetensio urin e.c striktur uretra
VII. PENATALAKSANAAN DAN PENGOBATANNon medikamentosa IVFD RL XX gtt/menit Diet tinggi kalori tinggi proteinMedikamentosa Ceftriaxone 1 gram/12 jam Ketorolac amp/12 jamKonservatif Sistostomi Rencana operasi Uretrotomi internaIX. PEMERIKSAAN ANJURAN Foto bipolar sistouretrography USG Transrectal
X. PROGNOSISQuo ad vitam : dubia at bonamQuo ad fungsionam : dubia at bonamQuo ad sanationam : dubia at bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Striktur uretraUretra merupakan saluran yang menyalurkan urin dari vesika urinaria ke meatus uretra, untuk dikeluarkan ke luar tubuh. Uretra pada pria memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai saluran urin dan saluran untuk semen dari organ reproduksi. Panjang uretra pria kira-kira 23 cm dan melengkung dari kandung kemih ke luar tubuh, melewati prostate dan penis. Sedangkan uretra pada wanita lurus dan pendek, berjalan secara langsung dari leher kandung kemih keluar tubuh.Uretra pria dibagi atas dua bagian, yaitu uretra anterior dan uretra posterior. Uretra anterior dibagi menjadi uretra bulbaris, penil, dan glandular. Fosa navikularis ialah dilatasi distal kecil dalam uretra glandular.
Striktura uretra
Striktura uretra adalah penyempitan lumen uretra karena fibrosis pada dindingnya. Penyempitan lumen ini disebabkan karena dindingnya mengalami fibrosis dan pada tingkat yang lebih parah terjadi fibrosis korpus spongiosum
Etiologi
Kelainan kongenital, misalnya kongenital meatus stenosis, klep uretra posterior
Operasi rekonstruksi dari kelainan kongenital seperti hipospadia, epispadia
Trauma Post operasi Infeksi
Patofisiologi Striktur uretra terdiri dari lapisan mukosa dan lapisan sub
mukosa. Lapisan mukosa pada uretra merupakan lanjutan dari mukosa buli-buli, uereter dan ginjal. Mukosanya terdiri dari eitel kolumnar, kecuali pada daerah dekat orifisium eksterna epitelnya skuamosa dan berlapis. Submukosanya terdiri dari lapisan erektil vaskular.
Apabila terjadi perlukaan pada uretra, maka akan terjadi penyembuhan cara epimorfosis, artinya jaringan yang rusak diganti oleh jaringan lain ( jaringan ikat ) yang tidak sama dengan semula. Jaringan ikat ini menyebabkan hilangnya elastisitas dan memperkecil lumen uretra, sehingga terjadi striktur uretra
Derajat penyempitan uretra
Sesuai dengan derajat penyempitan lumennya, striktur uretra dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu derajat :
Ringan : jika oklusi yang terjadi kurang dari 1/3 diameter lumen uretra
Sedang : jika terdapat oklusi 1/3 sampai dengan ½ diameter lumen uretra
Berat : jika terdapat oklusi lebih besar dari ½ diameter lumen uretra
Gejala klinis
disuria, kesulitan berkemih, pancaran kemih yang menururn, frekuensi kemih yang abnormal, rasa tidak nyaman, hematuria, nyeri pelvis atau bagian bawah perut, pengosongan kantung kemih yang tidak
puas.
Pemeriksaan penunjang
Urin dan kultur urin
Ureum dan kreatinin
Uruflowmetri
Radiologi : uretrografi Instrumentasi
Uretroskopi
Diagnosis pasti terhadap striktur uretra dapat dilakukan pemeriksaan radiologi dengan kontras. Dengan pemeriksaan ini dapat diketahui letak dan derajat strikturnya. Pemeriksaan radiologi dengan kontras yang bisa dilakukan ialah Retrograde Urethrogram (RUG) with Voiding Cystourethrogram (VCUG)
Terapi
Dilatasi Obturation Uretrotomi (endoscopic internal
urethrotomy or incicion), Uretroplasti atau rekonstruksi uretra Prosedur rekonstruksi multipel
(perianal uretrostomi)