Sken C Blok 16 Demensia Vaskular

59
SKENARIO C BLOK 16: JIWA DAN FUNGSI LUHUR Tuan M, 67 tahun, dibawa ke puskesmas karena akhir- akhir ini dia tidak mengenali orang-orang yang dekat dengannya. Seringkali dia tersesat bila mau pulang ke rumah. Dia juga tidak dapat lagi menggunakan telepon genggam dengan benar. Empat bulan sebelumnya Tuan M pernah mendapat serangan stroke. Sampai saat ini lengan dan tungkai sebelah kiri masih lemah. Sebelum serangan stroke, Tuan M kadang-kadang lupa di mana dia meletakkan barang-barangnya. Pemeriksaan Fisik: GCS 15, TD: 190/110 mmHg, Nadi: 88x/menit, regular, temp: 37°C Status neurologis: Hemiparese sinistra tipe sentral, kekuatan 3, refleks patologis Babinski (+) sinistra, dan parese N. VII dan XII sinistra Pemeriksaan laboratorium: Kolesterol total 260 mg%, GDS: 300 mg/dl, TG: 300 mg% Pemeriksaan penunjang: CT Scan tampak infark di kapsula interna kanan 1

description

DEMENSIA

Transcript of Sken C Blok 16 Demensia Vaskular

SKENARIO CBLOK 16: JIWA DAN FUNGSI LUHUR

Tuan M, 67 tahun, dibawa ke puskesmas karena akhir-akhir ini dia tidak mengenali orang-orang yang dekat dengannya. Seringkali dia tersesat bila mau pulang ke rumah. Dia juga tidak dapat lagi menggunakan telepon genggam dengan benar. Empat bulan sebelumnya Tuan M pernah mendapat serangan stroke. Sampai saat ini lengan dan tungkai sebelah kiri masih lemah. Sebelum serangan stroke, Tuan M kadang-kadang lupa di mana dia meletakkan barang-barangnya.Pemeriksaan Fisik:GCS 15, TD: 190/110 mmHg, Nadi: 88x/menit, regular, temp: 37CStatus neurologis: Hemiparese sinistra tipe sentral, kekuatan 3, refleks patologis Babinski (+) sinistra, dan parese N. VII dan XII sinistraPemeriksaan laboratorium: Kolesterol total 260 mg%, GDS: 300 mg/dl, TG: 300 mg%Pemeriksaan penunjang: CT Scan tampak infark di kapsula interna kananPemeriksaan kognitif: MMSE 18/30

I. KLARIFIKASI ISTILAH1. Stroke: serangan mendadak dan berat yang terjadi apabila infark pada wilayah vaskular yang akan meningkat risikonya bila terjadi stenosis atau oklusi pembuluh darah yang memberi makan2. Hemiparese sinistra tipe sentral: kelumpuhan pada tubuh sebelah kiri karena lesi pada sistem saraf pusat3. Babinski (+) sinistra: refleks patologis berupa terjadinya dorsofleksi pada ibu jari dan fanning pada jari 2-5 kaki kiri yang muncul pada saat menggores kulit pada aspek lateralis telapak kaki4. MMSE: Mini Mental State Examination; tes yang digunakan untuk membantu diagnosis demensia, dan untuk membantu menghitung progresi dan keparahan.5. Tidak dapat mengenali orang lain (amnesia) dan sering tersesat (disorientasi): kekacauan mental dalam mengenal waktu, tempat, dan identitas6. Pemeriksaan kognitif: suatu pemeriksaan dilakukan untuk menilai kemampuan berpikir, memahami, dan mengingat7. Infark di kapsula interna kanan: daerah nekrosis iskemik terbatas yang disebabkan oleh oklusi suplai arteri atau aliran vena pada kapsula interna kanan

II. IDENTIFIKASI MASALAH1. Tuan M, 67 th, dibawa ke puskesmas karena tidak mengenali orang-orang di sekitarnya.2. Keluhan lain:a. Sering tersesat bila pulang ke rumahb. Tidak bisa lagi menggunakan telepon genggam dengan benar3. RPP:a. 4 bulan yang lalu: pernah mendapat serangan strokeb. Sebelum serangan stroke, kadang lupa di mana meletakkan barang-barangnyac. Saat ini tungkai kiri masih lemah4. Pemeriksaan fisik: TD 190/110 mmHg, hasil pemeriksaan neurologis, hasil lab, CT Scan, MMSE 18/30

III. ANALISIS MASALAH1. Bagaimana gambaran anatomi struktur-struktur terkait neurobehavior yang terlibat dalam kasus ini?

Hemispherium cerebri dextra, aspectus medialis. Dalam gambar terlihat capsula interna (internal capsule).

Perjalanan jaras saraf melalui capsula interna. Pada kasus, terjadi parese N. VII dan XII sinistra.

2. Pada kasus ini, apa penyebab Tn. M tidak dapat mengenali orang-orang dekatnya dan sering tersesat?Tn. M mengalami stroke yang menyebabkan infark pada kapsula interna. Infark tersebut menyebabkan gangguan fungsi otak khususnya dalam fungsi kognisi. Gangguan pada fungsi kognitif dapat menyebabkan Tn. M mengalami disorientasi, baik spasial maupun personal. Pada disorientasi personal, maka penderita akan kesulitan mengenali orang terdekatnya, dan pada disorientasi spasial penderita kesulitan mengenali daerah atau tempat sehingga mudah tersesat, seperti yang dialami Tn. M.

3. Apa makna dan penyebab Tn. M tidak dapat menggunakan telepon genggam dengan baik?Bentuk fungsi kognitif lain adalah penalaran, pemahaman konseptual dan prosedural. Dalam penggunaan telepon genggam yang benar, fungsi tersebut diperlukan dalam keadaan baik, semetara Tn. M mengalami gangguan dalam melaksanakan fungsi tersebut.

4. Bagaimana hubungan riwayat stroke Tn. M dengan keluhan yang dialaminya?Stroke yang terjadi pada Tn. M menyebabkan daerah yang sudah iskemik menjadi infark. Distribusi oksigen dan nutrisi semakin menurun dan sel mulai mati. Kerusakan sel pada area otak bersifat ireversibel, sehingga area yang selnya rusak trsebut akan kehilangan fungsi. Apabila area yang terkena berkaitan dengan fungsi kognitif, maka penderita akan mengalami gangguan fungsi kognitif seperti yang dialami Tn. M.

5. Mengapa sebelum stroke Tn. M kadang lupa meletakkan barang-barangnya?

Seperti yang kita tahu Tn. M mempunyai riwayat hipertensi dan dislipidemia (dilihat dari TD dan TG yang tinggi). Riwayat ini dapat mengakibatkan terbentuknya plak atau bahkan atherosklerosis pada pembuluh darah otak yang dapat mengakibatkan penurunan perfusi ke otak akan dan ini dapat mengakibatkan saraf memori terganggu (MCI vaskular).

6. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan fisik, lab, neurologis, pencitraan, dan kognitif Tn. M?

Pemeriksaan Fisik dan Neurologis

PemeriksaanHasilNilai normalInterpretasi

GCS 1515Normal, tidak ada gangguan kesadaran

Tekanan darah 190/110 mmHgSistol