Peran Guru Tik Dalam Bimbingan Konseling

26
MAKALAH PERAN GURU TIK (TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI) DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Bimbingan dan Konseling Tanggal Penyerahan : 18 JUNI 2015 Nama Mahasiswa : SONALITA WIGUNA NIM/Rombel/Absen : 5302413052/4/28 Nama Dosen : DRA SINTA SARASWATI,M.Pd. Kons

description

tugas, tanggung jawab guru tik dalam BIMBINGAN KONSELING

Transcript of Peran Guru Tik Dalam Bimbingan Konseling

MAKALAHPERAN GURU TIK (TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI) DALAM BIMBINGAN DAN KONSELINGMakalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Bimbingan dan Konseling

Tanggal Penyerahan: 18 JUNI 2015Nama Mahasiswa: SONALITA WIGUNANIM/Rombel/Absen: 5302413052/4/28Nama Dosen: DRA SINTA SARASWATI,M.Pd. Kons

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGJuni 2015KATA PENGANTARPuji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas bimbingan dan penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Bimbingan Konseling yang berjudul analisis bagan kegiatan pendukung ditinjau dari fungsi, tujuan, materi dengan baik. Penulis juga tidak lupa berterimakasih kepada Ibu Dra. Sinta Saraswati sebagai dosen pengampuh mata kuliah Bimbingan Konseling dan juga semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.Harapan penulis semoga makalah ini dapat dipakai dan dijadikan referensi bagi para pembacanya.Penulis sangat terbuka terhadap kritik dan saran demi kesempuurnaan makalah dimasa yang akan datang, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Semarang, Juni 2015

Sonalita Wiguna

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangProses pembelajaran atau belajar mengajar ini mencakup beberapa aspek atau unsur utama, yakni guru dan murid (peserta didik). Guru atau pengajar merupakan individu-individu yang memiliki tugas dan peranan penting dalam memberikan dan mentransfer pengetahuan kepada para peserta didiknya,sedangkan murid atau peserta didik adalah individu-individu yang berusaha mempelajari segenap pengetahuan yang diajarkan,diberikan dan dijelaskan oleh para pengajar.Pada perkembangannya, tugas seorang guru kini semakin terlihat semakin kompleks. Guru yang hanya bisa menyampaikan materi pelajaran kepada murid-murinya hanya akan menjadi seorang guru yang terlalu kaku terhadap murid-muridnya, apalagi jika ditambah dengan tanpa adanya bimbingan terhadap murid-muridnya yang akan membuat hubungan guru-murid semakin kaku.Ini terasa cukup untuk menggambarkan, bahwa tugas guru bukanlah hanya untuk menyampaikan segudang materi dengan teori-teori konsep yang begitu rumit,tetapi seorang guru juga memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memberikan bimbingan serta konseling kepada para peserta didiknya untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh para murid sehingga pembelajaran yang diberikan tidak hanya terpancang pada materi pelajaran yang diberikan tetapi kini ditambah dengan bimbingan yang akan semakin membantu siswa dalam mengatasi persoalan baik dalam masalah pembelajaran materi maupun di luar pembelajaran sekolah.Dalam perkembangannya,masalah yang dihadapi oleh para siswa-siswi ini semakin kompleks sehingga tidak hanya dibutuhkan guru kelas yang mampu memberikan bimbingan kepada para siswa,tetapi juga dibutuhkan adanya konselor seorang yang profesional di bidang bimbingan dan konseling karena dalam kenyataannya masih bayak hal yang harus diketahui oleh guru-guru kelas biasa dalam rangka memberikan bimbingan dan konseling.Dalam era informasi, kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi telah memungkinkan terjadinya pertukaran informasi yang cepat tanpa terhambat oleh batas ruang dan waktu (Dryden & Voss, 1999). Berbeda dengan era agraris dan industri, kemajuan suatu bangsa dalam era informasi sangat tergantung pada kemampuan masyarakatnya dalam memanfaatkan pengetahuan untuk meningkatkan produktifitas. Karakteristik masyarakat seperti ini dikenal dengan istilah masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society). Siapa yang menguasai pengetahuan maka ia akan mampu bersaing dalam era global.Oleh karena itu, setiap negara berlomba untuk mengintegrasikan media, termasuk teknologi informasi dan komunikasi untuk semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegaranya untuk untuk membangun dan membudayakan masyarakat berbasis pengetahuan agar dapat bersaing dalam era global.Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan bisa berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun karier melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdaarkan norma-norma yang berlaku (SK Mendikbud No. 025/D/1995).Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistematik dalam memfasilitasi individu mencapai tingkat perkembangan yang optimal, pengembangan perilaku yang efektif, pengembangan lingkungan, dan peningkatan fungsi atau manfaat individu dalam lingkungannya. Semua perubahan perilaku tersebut merupakan proses perkembangan individu, yakni proses interaksi antara individu dengan lingkungan melalui interaksi yang sehat dan produktif. Bimbingan dan konseling memegang tugas dan tanggung jawab yang penting untuk mengembangkan lingkungan, membangun interaksi dinamis antara individu dengan lingkungan, membelajarkan individu untuk mengembangkan, merubah dan memperbaiki perilaku.

B. Rumusan Masalah1. Apakah Bimbingan dan Konseling?2. Siapa saja personel Bimbingan dan Konseling?3. Apa peran guru dalam Bimbingan dan Konseling?4. Bagaimana penerapan teknologi informasi komunikasi dalam Bimbingan dan Konseling?5. Apa peran guru teknologi informasi komunikasi (tik) dama Bimbingan dan Konseling?

C. Identifikasi Masalah1. Pengertian, fungsi dan tujuan bimbingan dan konseling2. Peran guru dalam bimbingan dan konseling3. Peran teknologi informasi komunikasi (tik) dalam bimbingan konseling4. Peran guru tik dalam bimbingan dan konseling.

D. Tujuan1. Mengetahui bimbingan konseling secara keseluruhan.2. Mengetahui peran guru dalam bimbingan dan konseling.3. Mengetahui tknologi informasi komunikasi (tik) dalam bimbingan dan konseling.4. Mengetahui peran guru tik dalam bimbingan dan konseling.

BAB IIPEMBAHASANA. Bimbingan dan KonselingBimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, atau orang dewasa; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antarab dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang.Bimbingan dan konselingyaitu suatu bantuan yang diberikan oleh konselor kepada konseli agar konseli mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan juga mampu mengembangkan potensi yang dimilikinyaBimbingan dan konseling memiliki beberapa tujuan sesuai aspeknya yaituTujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi-sosial konseli adalah: Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, Sekolah/Madrasah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya. Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing.Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek akademik (belajar) adalah : Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan memahami berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang dialaminya. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan. Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek karir adalah : Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan kompetensi karir. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan norma agama.Selain tujuan bimbingan dan konseling juga memiliki fungsi yaitu :

Fungsi Pemahaman Fungsi Preventif Fungsi Pengembangan Fungsi Penyembuhan Fungsi Penyaluran Fungsi Adaptasi Fungsi Penyesuaian Fungsi Perbaikan Fungsi Fasilitasi Fungsi Pemeliharaan

Bimbingan dan konseling memiliki manfaat : Bimbingan konseling akan membuat diri kita merasa lebih baik, merasa lebih bahagia, tenang dan nyaman karena bimbingan konseling tersebut membantu kita untuk menerima setiap sisi yang ada di dalam diri kita. Bimbingan konseling juga membantu menurunkan bahkan menghilangkan tingkat tingkat stress dan depresi yang kita alami karena kita dibantu untuk mencari sumber stress tersebut serta dibantu pula mencari cara penyelesaian terbaik dari permasalahan yang belum terselesaikan itu. Bimbingan konseling membantu kita untuk dapat memahami dan menerima diri sendiri dan orang lain sehingga akan meningkatkan hubungan yang efektif dengan orang lain serta dapat berdamai dengan diri sendiri. Perkembangan personal akan meningkat secara positif karena adanya bimbinga konseling.B. Personel Bimbingan dan Konseling di SekolahSecara operasional, pelaksaan utama layanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah guru pembimbing atau konselor sekolah di bawah koordinasi seorang Koordinator bimbingan dan konseling. Namun, bimbingan dan konseling di sekolah oleh banyak pakar dikatakan sebagai team work (Shetzer dan Stone, 1985) dalam penyelenggaraannya harus terlibat dalam personil sekolah lainnya agar lebih berperan sesuai batas-batas kewenangan dan tanggung jawabnya. Personil yang dimaksudkan adalah layanan bimbingan dan konseling dilaksanakan di bawah tanggung jawab Kepala Sekolah dan seluruh staf. Koordinator bimbingan dan konseling bertanggung jawab dalam menyelenggarakan bimbingan dan konseling secara operasional. Personel lain yang mencakup Wakil Kepala Sekolah, Guru Pembimbing (konselor), guru bidang studi, dan wali kelas memiliki peran dan tugas masing-masing dalam penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling. Tugas-tugas mereka meliputi:1) Personil pada Kantor Dinas Pendidikan yang bertugas melakukan pengawasan (penyeliaan) dan pembinaan terhadap penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling di satuan pendidikan.2) Kepala Sekolah, sebagai penanggung jawab program pendidikan secara menyeluruh (termasuk di dalamnya program bimbingan dan konseling) di satuan pendidikan masing-masing.3) Guru Pembimbing atau Guru Kelas, sebagai petugas utama dan tenaga inti dalam pelayanan bimbingan dan konseling.4) Guru-guru lain, (guru mata pelajaran Guru Praktik) serta wali kelas, sebagai penanggung jawab dan tenaga ahli dalam mata pelajaran, program latihan atau kelas masing-masing.5) Orang tua, sebagai penanggung jawab utama peserta didik dalam arti yang seluas-luasnya.6) Ahli-ahli lain, dalam bidang non bimbingan dan nonpelajaran/ latihan (seperti dokter, psikolog, psikiater) sebagai subjek alih tangan kasus.7) Sesama peserta didik, sebagai kelompok subyek yang potensial untuk diselenggarakannya bimbingan sebaya.C. Peran Guru dalam Bimbingan dan KonselingDalam kedudukan sebagai personil pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah, guru memiliki posisi yang strategis. Dibandingkan dengan guru pembimbing atau konselor, misalnya guru lebih sering berinteraksi dengan siswa secara langsung. Guru dapat mengamati secara rutin tentang perkembangan kepribadian siswa, kemajuan belajarnya, dan bukan tidak mungkin akan langsung berhadapan dengan permasalahan siswa. Oleh karena itu, tidak salah jika dalam pelayanan BK guru ditempatkan sebagai mitra kerja utama, disamping wali kelas. Beberapa peranan guru ketika ia mengambil bagian dalam penyelenggaraan program BK disekolah.1) Guru sebagai informator, melalui peranan ini guru dapat menginformasikan berbagai hal tentang layanan bimbingan dan konseling, tujuan, fungsi, dan manfaatnya bagi siswa. Dalam peran ini guru berkaitan dengan tugasnya membantu guru pembimbing atau konselor dalam memasyarakatkan layanan BK.2) Guru sebagai fasilitator, guru dapat berperan sebagai fasilitator ketika dilangsungkan layanan pembelajaran baik yang bersifat preventif ataupun kuratif. Dalam peran ini guru lebih mengerti permasalahan yang dihadapi oleh siswa. Misalnya dalam belajar, bagi siswa yang kesulitan dalam belajar dapat dibantu oleh guru dengan merancang program perbaikan belajar dengan mempertimbangkan tingkat kesulitan yang dihadapi oleh siswa tersebut.3) Guru sebagai mediator, seorang guru diminta untuk melakukan kegiatan identifikasi siswa yang memerlukan bimbingan dan pengalihantanganan siswa yang memerlukan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing atau konselor sekolah. Karena dalam hal ini guru berhadapan langsung dengan siswa sehingga guru dapat berperan sebagai mediator antara siswa dengan konselor.4) Guru sebagai motivator, guru memberikan motivasi siswa dalam memanfaatkan layanan BK di sekolah, sekaligus memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh layanan konseling.5) Guru sebagai kolaborator, sebagai seorang seprofesi yakni sama-sama tenaga pendidik di sekolah, guru dapat berperan sebagai kolaborator di sekolah, misalnya dalam penyelenggaraan berbagai jenis layananorientasi informasi, layanan pembelajaran atau dalam pelaksanankegiatan pendukung seperti konferensi kasus, himpunan data dan kegiatanlainya yang relevan.D. Peran Guru Bidang Studi dalam Bimbingan dan KonselingGuru bidang studi merupakan salah satu personil dari bimbingan dan konseling yang ada di sekolah. Guru bidang studi mempunyai peranan penting dalam layanan bimbingan dan konseling. Di sekolah, tugas dan tanggung jawab utama guru adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa. Kendati demikian, bukan berarti dia sama sekali lepas dengan kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling. Peran dan konstribusi guru mata pelajaran tetap sangat diharapkan guna kepentingan efektivitas dan efisien pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Bahkan dalam batas-batas tertentu guru pun dapat bertindak sebagai konselor bagi siswanya. Wina Senjaya (2006) menyebutkan salah satu peran yang dijalankan oleh guru yaitu sebagai pembimbing dan untuk menjadi pembimbing baik guru harus memiliki pemahaman tentang anak yang sedang dibimbingnya. Sementara itu, berkenaan peran guru mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling, Sofyan S. Willis (2005) mengemukakan bahwa guru-guru mata pelajaran dalam melakukan pendekatan kepada siswa harus manusiawi-religius, bersahabat, ramah, mendorong, konkret, jujur dan asli, memahami dan menghargai tanpa syarat. Prayitno (2003) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab guru-guru bidang study dalam bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut :1) Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa2) Membantu guru pembimbing/konselor mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling, serta pengumpulan data tentang siswa-siswa tersebut.3) Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing/konselor4) Menerima siswa alih tangan dari guru pembimbing/konselor, yaitu siswa yang menuntut guru pembimbing/konselor memerlukan pelayanan pengajar /latihan khusus (seperti pengajaran/ latihan perbaikan, program pengayaan).5) Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan hubungan siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan pembimbingan dan konseling.6) Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti /menjalani layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu.7) Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti konferensi kasus.8) Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.9) Ikut berpartisipasi dalam pengumpulan data dan penyampaian informasi10) Ikut berpartisipasi dalam menolong siswa, terutama terhadap masalah yang ada hubungannya dengan mata pelajaran yang diasuhnya dan strategi mengajarnya.E. Teknologi Informasi Komunikasi dalam Bimbingan dan KonselingSeiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan begitu juga dengan penggunaan aplikasi penggunaan TIK yang semakin meluas di berbagai bidang yang salah satunya yaitu dalam bidang Bimbingan dan Konseling (BK). Bimbingan dan Konseling sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu, dilaksanakan melalui berbagai macam layanan. Layanan tersebut saat ini, pada saat jaman semakin berkembang, tidak hanya dapat dilakukan dengan tatap muka secara langsung, tapi juga bisa dengan memanfaatkan media atau teknologi informasi yang ada. Tujuannya adalah tetap memberikan bimbingan dan konsling dengan cara-cara yang lebih menarik, interaktif, dan tidak terbatas tempat, tetapi juga tetap memperhatikan azas-azas dan kode etik dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling itu sendiri. Dengan TIK ini seorang konselor bisa berkomunikasi dengan kliennya kapan saja dan dimana saja. Saat ini teknologi internet sudah bukan barang baru dan bukan hal yang perlu ditakuti apalagi harus dihindari. Karena dengan teknologi ini kita akan mudah berkomunikasi dengan siapa saja dan kapan saja serta tidak terikat dengan ruang dan waktu. Sehingga proses bimbingan bisa dilakukan kapan dan dimana saja, dengan demikian seorang siswa bisa saja akan merasa nyaman kalau konsultasi dilakukan melalui jaringan inernet ini, karena mungkin saja tidak merasa risih dan takut diketahui oleh orang lain. Dengan demikian proses interaksi antara konselor dengan klien akan terasa lebih akrab dan lepas tanpa beban.Penggunaan TIK memiliki beberapa fungsi dan peranan dalam Bimbingan konseling yaitu:1) Publikasi: disini teknologi informasi dimanfaatkan sebagai sarana pengenalan kepada masyarakat luas dan juga sebagai pemberi informasi mengenai BK.2) Pelayanan dan Bantuan: dalam fungsi ini Bimbingan konseling dilakukan secara tidak langsung dengan bantuan teknologi informasi.3) Pendidikan : dikatakan demikian karena unsur didalam informasi yang diberikan melalui sarana TI mengandung unsur pendidikan.Layanan bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya :a. Konseling melalui Teleponb. Konseling melalui video-Phonec. Konseling melalui radio dan televisid. Konseling berbantuan komputer yaitu Emaile. Konseling melalui internet atau chatingf. Konseling melalui surat disketFasilitas di internet dapat dapat dipergunakan untuk melakukan testing bagi siswa. Tentu saja hal ini harus didasari pada kebutuhan siswa. Penggunaan TIK dalam bidang BK juga memiliki kelebihan dan kekurangan yaitu :Kelebihan penggunaan TIK dalam BK meliputi:1. Akan meningkatkan kreativitas, meningkatkan keingintahuan dan memberikan variasi pengajaran, sehingga kelas akan menjadi lebih menarik.2. Konselor akan memiliki pandangan yang baik dan bijaksana terhadap materi yang diberikan3. Akan memunculkan respon yang positif terhadap penggunaan email4. Tidak akan menimbulkan kebosanan5. Pembelajaran dari mana dan kapan saja.6. Bertambahnya Interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru.7. Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas.8. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi.Kelemahan penggunaan TIK dalam BK meliputi:1. Konselor tidak dapat memastikan bahwa kliennya benar-benar seruis atau tidakInformasi yang diterima dan diberitakan sangat terbatas, komunikasi satu arah.2. Kegiatan konseling melalui teknologi informasi dapat menimbulkan jarak baik secara fisik maupun psikis diantara konselor dan klien.3. Belum terdapat data-data, fakta atau informasi yang objektif dari klien, sehingga pemecahan masalah kurang jelas.4. Media yang digunakan kurang sesuai dengan apa yang dibutuhkan kliennya.5. Siswanya kurang menggunakan media yang disediakan kebanyakan langsung bertemu atau tatap muka.Dengan penggunaan Tekhnologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam layanan Bimbingan dan Konseling diharapkan dapat membantu dan memudahkan guru Bimbingan dan Konseling ataupun Konselor dalam melaksanakan tugas pokok yaitu profesionalnya dan fungsinya sebagai konselor baik dalam pendataan maupun dalam menangani masalah-masalah siswa. Karena tuntutan layanan yang harus diberikan oleh guru Bimbingan dan Konseling kepada seluruh siswa di sekolah yang begitu besar sementara ratio jumlah Konselor/ Guru BK tidak seimbang dengan jumlah siswa di sekolah, sehingga diharapkan dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi ini masalah-masalah siswa yang bersifat minor di sekolah dapat ditangani secara menyeluruh.Dengan kata lain banyak manfaat yang dapat diperoleh dari teknologi komputer dalam menunjang profesionalitas kerja konselor, maka konselor perlu mengetahui potensi apa yang terkandung pada teknologi komputer. Sesuai dengan kompetensi akademik konselor disebutkan bahwa seorang konselor professional harus menguasai khasanah teoritik dan prosedural termasuk teknologi dalam bimbingan dan konseling. Layanan bimbingan dan konseling tidak selalu face to face atau tatap muka. Terdapat layanan yang lebih mudah yaitu dengan cyber counseling yang memungkinkan konseli tidak merasa malu/canggung yang bisa dilakukan kapan dan dimana saja. Pemanfaatkan teknologi informasi di zaman kekinian menjadi sangat relevan ketika diterapkan dalam kegiatan bimbingan dan konseling. Oleh karena itu, hal ini diharapkan menjadi efektif untuk membantu individu dalam perkembangannya secara optimal dan menyesuaikan dengan kemajuan zaman tanpa tergerus oleh pengaruh negatif dari kemajuan tersebut.F. Peran Guru TIK dalam Bimbingan dan KonselingDalam Kurikulum 2013, Guru TIK difungsikan menjadi Guru dengan tiga peran. Ketiga peran tersebut adalah Pertama, membimbing peserta didik untuk mencapai standar kompetensi lulusan pendidikan dasar dan menengah, Kedua memfasilitasi sesama guru dalam menggunakan TIK untuk persiapan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran pada pendidikan dasar dan menengah; dan ketiga memfasilitasi tenaga kependidikan dalam mengembangkan sistem manajemen sekolah berbasis TIK.Adapun mengenai beban guru TIK tidak lagi dihitung berdasarkan jumlah jam pelajaran, melainkan seperti konselor Bimbingan dan Konseling, yakni melakukan pembimbingan paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada 1 (satu) atau lebih satuan pendidikan. Teknis bimbingan dapat dilaksanakan secara klasikal dalam kelompok belajar dan/atau secara individual.Guru TIK memiliki tugas dan tanggung jawab dalam pelaksanaan pembimbingan dan pelayanan TIK terhadap peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan. Bimbingan kepada peserta didik dilakukan dalam rangka mencari, mengolah, menyimpan, menyajikan, serta menyebarkan data dan informasi dalam rangka untuk mendukung kelancaran proses pembelajaran, dan dalam rangka pengembangan diri peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, dan kepribadian peserta didik di sekolah/madrasah dengan memanfaatkan TIK sebagai sarana untuk mengeksplorasi sumber belajar. Layanan bimbingan TIK kepada sesama guru dilakukan dalam rangka pengembangan sumber belajar dan media pembelajaran, persiapan pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian pembelajaran; dan pelaporan hasil belajar. Sedangkan upaya melaksanakan fasilitasi kepada tenaga kependidikan dilakukan dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem manajemen sekolah.Rincian kegiatan guru TIK dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut:1) menyusun rancangan pelaksanaan layanan dan bimbingan TIK2) melaksanakan layanan dan bimbingan TIK per tahun3) menyusun alat ukur/lembar kerja program layanan dan bimbingan TIK4) mengevaluasi proses dan hasil layanan dan bimbingan TIK5) menganalisis hasil layanan dan bimbingan TIK6) melaksanakan tindaklanjut hasil evaluasi dengan memperbaiki layanan dan bimbingan TIK7) menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat sekolah dan nasional8) membimbing peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler9) membimbing guru dalam penggunaan TIK10) membimbing tenaga kependidikan dalam penggunaan TIK11) melaksanakan pengembangan diri12) melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau membuat karya inovatif.Berdasar tanggung jawab dan tugas guru TIK dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah adalah untuk memfasilitasi guru BK dalam hal pengadaaan dan pelaksanaan bimbingan konseling berbasis teknologi. Seperti pembuatan sistem informasi bimbingan konseling. Selain itu guru tik juga dapat dijadikan alih tangan kasus jika ada siswa yang mengalami masalah terkait teknologi informasi komunikasi.

BAB IIIPENUTUPA. KesimpulanDitengah perkembangan teknologi yang sangat deras, tentunya hal ini berimbas pada semua bidang kehidupan termasuk bidang Bimbingan dan Konseling. Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling melalui jaringan sudah bukan hal asing lagi, tetapi guru BK tidak dapat berjalan sendiri untuk melaksanakannya. Perlu kerjasama antara personel bimbingan dan konseling salah satunya adalah guru bidang studi teknologi informasi komunikasi (TIK). Sesuai peraturan kemdikbud dalam Kurikulum 2013 salah satu tugas guru tik adalah memfasilitasi tenaga kependidikan dalam mengembangkan sistem manajemen sekolah berbasis TIK. Adapun mengenai beban guru TIK tidak lagi dihitung berdasarkan jumlah jam pelajaran, melainkan seperti konselor Bimbingan dan Konseling, yakni melakukan pembimbingan paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada 1 (satu) atau lebih satuan pendidikan.B. SaranAgar peran dan tugas guru tik dalam bimbingan dan konseling terlihat lebih jelas perlu ada peraturan sekolah atau peraturan kementrian agar harmonisasi antara guru tik dan guru BK dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling lebih baik lagi dan bisa mewujudkan tujuan dari bimbingan dan konseling secara optimal.

Daftar PustakaAl Rasyid Harun. 2011. Penggunaan/ Pemanfaatan TIK dalam BidangBK. Yogyakarta. Bhineka Persadahttp://tholearies.blogspot.com/2014/02/bimbingan-konseling-pengertian-tujuan.html diakses pada tanggal 13 Juni 2015Kartono, Kartini.1985.Bimbingan dan Dasar-dasar Pelaksanaanya.Jakarta. RajawaliPeraturan Mentri Pendidkan dan Kebudayaan No 68 tahun 2014 tentang peranan guru TIK dalam Kurikulum 2013Prayitno dan Erman amu. 1999.Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta. Rhineka CiptaSudrajat Ahmad. 2008.Peranan Kepala Sekolah, Guru, dan Wali Kelas Dalam Bimbingan Konseling. Bandung. RosdaSudrajat Ahmad. 2008.Peranan Guru dalam Proses Pendidikan. Bandung. Rosda