Bimbingan Dan Konseling
-
Upload
putry-fadila -
Category
Documents
-
view
1.437 -
download
2
Transcript of Bimbingan Dan Konseling
BIMBINGAN DAN KONSELING
PENGERTIAN, LATAR BELAKANG, DAN KEDUDUKAN BIMBINGAN
& KONSELING
(disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling)
oleh :
1. Putri Fadilatul Aminah (5101409032)
2. Agung Irfan Muzakki (5101409039)
3. Sulistiyono (5101409048)
4. Panji Satrio P. (6301409175)
5. Denni Gusti Prayuda (7101409203)
6. Attoo Biqul HaQ (7101409204)
7. Azmul Fauji (7101409280)
Dosen Pengampu : Sugiyarta Stanislaus
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ..................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................3
LATAR BELAKANG ........................................................................................3
PERMASALAHAN ...........................................................................................3
TUJUAN .............................................................................................................4
RUANG LINGKUP........................................................................................... 4
BAB II PEMABAHASAN................................................................................. 5
PENGERTIAN BIMBINGAN KONSELING ...................................................5
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN BIMBINGAN DAN KONSELING....... 7
PERSAMAAN BIMBINGAN DAN KONSELING.......................................... 7
PERBEDAAN BIMBINGAN DAN KONSELING ..........................................7
LATAR BELAKANG PERLUNYA BIMBINGAN & KONSELING............. 8
LATAR BELAKANG PSIKOLOGIS............................................................... 8
LATAR BELAKANG SOSIAL BUDAYA..................................................... 11
LATAR BELAKANG PAEDAGOGIS........................................................... 11
KEDUDUKAN BK DALAM PENDIDIKAN................................................. 14
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 16
SIMPULAN...................................................................................................... 16
SARAN............................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 17
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Tujuan pendidikan mensyaratkan perkembangan kemampuan siswa
secara optimal, dengan kemampuan untuk berkreasi, mandiri, bertanggung
jawab dan dapat memecahkan masalah yang dihadapi. Sebagai individu, siswa
memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan. Kenyataan yang
dihadapi, tidak semua siswa menyadari potensi yang dimiliki untuk kemudian
memahami dan mengembangkannya.
Disisi lain sebagai individu yang berinterksi dengan lingkungan, siswa
juga tidak dapat lepas dari masalah. Menyadari hal di atas siswa perlu bantuan
dan bimbingan orang lain agar dapat bertindak dengan tepat sesuai dengan
potensi yang ada pada dirinya.
Sekolah sebagai institusi pendidikan tidak hanya berfungsi memberikan
pengetahuan tetapi juga mengembangkan kesluruhan kepribadian anak.
Sebagai profesional guru memegang peran penting dalam membantu murid
mengembangkan seluruh aspek kepribadian dan lingkungannya.
1.2. PERMASALAHAN
Permasalahan yang timbul dari latar belakang diatas adalah :
1) Apakah arti Bimbingan & Konseling ?
2) Apa perbedaan antara Bimbingan & Konseling ?
3) Apa yang melatarbelakangi perlunya Bimbingan & Konseling di
Sekolah?
4) Bagaimana kedudukan BK dalam pendidikan ?
3
1.3. TUJUAN
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini , agar mahasiswa mempunyai
pemahaman tentang bimbingan dan konseling dan latar belakang urgensinya
di sekolah.
1.4. RUANG LINGKUP
Makalah ini membahas tentang pengertian , latar belakang , dan
kedudukan Bimbingan & Konseling di sekolah
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu dari
seorang yang ahli, namun tidak sesederhana itu untuk memahami pengertian
dari bimbingan. Pengertian tetang bimbingan formal telah diusahakan orang
setidaknya sejak awal abad ke-20, yang diprakarsai oleh Frank Parson pada
tahun 1908. Sejak itu muncul rumusan tetang bimbingan sesuai dengan
perkembangan pelayanan bimbingan, sebagai suatu pekerjaan yang khas yang
ditekuni oleh para peminat dan ahlinya. Pengertian bimbingan yang
dikemukakan oleh para ahli memberikan pengertian yang saling melengkapi
satu sama lain.
Maka untuk memahami pengertian dari bimbingan perlu
mempertimbangkan beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli
sebagai berikut :
1. Frank Parson (1951): “Bimbingan sebagai bantuan yang diberikan
kepada individu untuk dapat memilih,mempersiapkan diri dan
memangku suatu jabatan dan mendapat kemajuan dalam jabatan yang
dipilihnya”
2. Frank Parson merumuskan pengertian bimbingan dalam beberapa
aspek yakni bimbingan diberikan kepada individu untuk memasuki
suatu jabatan dan mencapai kemajuan dalam jabatan. Pengertian ini
masih sangat spesifik yang berorientasi karir.
3. “Bimbingan membantu individu untuk lebih mengenali berbagai
informasi tentang dirinya sendiri” (Chiskolm,1959).
4. Pengertian bimbingan yang dikemukan oleh Chiskolm bahwa
bimbingan membantu individu memahami dirinya sendiri, pengertian
menitik beratkan pada pemahaman terhadap potensi diri yang dimiliki.
5
5. “Bimbingan merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan
realisasi pribadi setiap individu” (Bernard & Fullmer ,1969).
6. Pengertian yang dikemukakan oleh Bernard & Fullmer bahwa
bimbingan dilakukan untuk meningkatakan pewujudan diri individu.
Dapat dipahami bahwa bimbingan membantu individu untuk
mengaktualisasikan diri dengan lingkungannya.
7. “Bimbingan sebagai pendidikan dan pengembangan yang
menekankan proses belajar yang sistematik” (Mathewson,1969).
8. Mathewson mengemukakan bimbingan sebagai pendidikan dan
pengembangan yang menekankan pada proses belajar. Pengertian ini
menekankan bimbingan sebagai bentuk pendidikan dan pengembangan
diri, tujuan yang diinginkan diperoleh melalui proses belajar.
9. Dari beberapa pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli
maka dapat diambil kesimpulan tentang pengertian bimbingan yang
lebih luas, bahwa bimbingan adalah :“Suatu proses pemberian bantuan
kepada individu secara berkelanjutan dan sistematis, yang dilakukan
oleh seorang ahli yang telah mendapat latihan khusus untuk itu,
dimaksudkan agar individu dapat memahami dirinya, lingkunganya
serta dapat mengarahkan diri dan menyesuaikan diri dengan
lingkungan untuk dapat mengembangkan potensi dirinya secara
optimal untuk kesejahteraan dirinya dan kesejahteraan masyarakat”
Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan pernah terlepas dari
berbagi masalah. Masalah yang menimpa manusia terkadang membuat
manusia menjadi frustrasi, tak berdaya, nelangsa dan putus asa. Bahkan
tak jarang orang yang begitu banyak diterpa berbagai masalah hidup lebih
memilih mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri karena tak kuasa
menghadapi masalah tersebut. Hal ini diakibatkan oleh tidak adanya
pengetahuan, ilmu, serta pengalaman dalam mengahapi masalah. Oleh
sebab itu manusia harus mendapat bimbingan agar mampu membantu
keluar dari masalah yang sedang dihadapinya
6
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh
seorang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik
anak-anak, remaja, maupun dewasa, agar orang yang dibimbingmendapat
mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan
memanfaatkan kekuatan individu yang ada dan dapat dikembangkan
berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Konseling adalah suatu proses memberi bantuan yang dilakukan
melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (yang disebut
konselor)kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah (disebut
klien)yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi.
2.2. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA BIMBINGAN
& KONSELING
2.2.1. PERSAMAAN BIMBINGAN & KONSELING
Istilah bimbingan konseling pada dasarnya memiliki persamaan–
persamaan tertentu.Persamaan yang lebih jelas antara keduanya terletak
pada tujuan yang hendak dicapai , yaitu sama – sama berusaha untuk
memandirikan individu , sama-sama diterapakan dalam program sekolahan
, dan sama-sama mengikuti norma – norma yang berlaku dilingkungan
masyarakat tempat kedua kegiatan itu diselenggarakan. Dengan kata lain ,
bimbingan merupakan suatu kesatuan dengan konseling yang mana
konseling berada dalam kesatuan bimbingan tersebut.
2.2.2. PERBEDAAN BIMBINGAN & KONSELING
Istilah bimbingan dan konseling juga memiliki perbedaan antara
yang satu dengan yang lain , walaupun kedua istilah itu merupakan
kegiataan yang terpadu dalam program pendidikan.Perbedaannya terletak
pada isi kegiatan dan tenaga yang menyelenggarakan.
7
Dari segi isi , bimbingan lebih banyak bersangkut paut dengan
usaha pemberian informasi dn kegiatan pengumpulan data tentang siswa
dan lebih menekankan pada fungsi pencegahan.Sedangkan konseling
merupakan bantuan yang dilakukan dalam pertemuan tatap muka antara
dua orang manusia yaitu konselor dan klien.
Dilihat dari segi tenaga , bimbingan dapat dilakukan oleh orang tua
, guru , wali kelas , kepala sekolah dan orang dewasa lainnya kepada
individu (siswa) yang memerlukannya.Karena sifat dan kegiatannya yang
khas , konseling hanya dapat dilakuakan oleh tenaga – tenaga yang telah
terdidik dan terlatih.Dengan demikian , dapat dikatakan bahwa konseling
itu merupakan bentuk khusus dari bimbingan , yaitu suatu layanan yang
diberikan oleh konselor kepada klien secara individu.
2.3. LATAR BELAKANG PERLUNYA BIMBINGAN &
KONSELING
Bimbingan dan konseling merupakan salah satu bidang pelayanan
yang perlu dilaksanakan di dalam program pendidikan.kebutuhan
pelaksanaan bimbingan dan konseling berlatar belakang beberapa aspek
yaitu aspek psikologis, sosiologis, kultural dan paedagogis
2.3.1. LATAR BELAKANG PSIKOLOGIS
Aspek psikologis dalam pendidikan bersumber dari siswa sebagai
subjek didik,dan dapat menimbulkan berbagai masalah.Timbulnya
masalah – masalah psikologismenuntutu adanya upaya pencegahan
melalui layanan bimbingan konseling.Berikut ini terdapat beberapa
masalah psikologis yang merupakan latar belakang perlunya bimbingan
konseling di sekolah.
8
a. Masalah Perkembangan
Masalah perkembangan individu dimulai sejak individu terbentuk
sebagai organism pada saat konsepsi (dalam kandungan ibu) ,
dilahirkan ,tumbuh dan berkembang sampai dengan akhir hayat.
Proses perkembangan individu dipengaruhi baik dari dalam diri
maupun dari luar.Faktor dari dalam merupakan factor bawaan sedangkan
faktor dari luar adalah faktor lingkungan.Oleh karena itu ,dibutuhkan
asuhan yang terarah yang disebut pendidikan.
Pendidikan sebagai salah satu bentuk lingkungan yang bertanggung
jawab dalam memberikan asuhan terhadap perkembangan indivindu.
Bimbingan dan konseling merupakan bantuan yang diberikan kepada
individu di dalam memperoleh penyesuaian diri terhadap
perkembangannya.
b. Masalah Perbedaan Individu
Keunikan dari individu mengandung arti bahwa tidak ada dua individu
yang sama persis di dalam aspek – aspek pribadinya, baik aspek
jasmaniah maupun rohaniah.Timbulnya individu ini dikarenakan kepada
factor pembawaan dan lingkungan sebagai komponen utama bagi
terbentuknya keunikan individu.
Beberapa aspek perbedaan individual yang perlu mendapat perhatian
ialah perbedaan dalam hal – hal berikut :
1) Kecerdasan
2) Kecakapan
3) Hasil belajar
4) Bakat
5) Sikap
6) Kebiasaan
9
7) Pengetahuan
8) Kepribadian
9) Cita-cita
10) Kebutuhan
11) Minat
12) Pola dan tempo perkembangan
13) Ciri – ciri jasmaniah
14) Latar belakang keluarga (lingkungan).
c. Masalah Kebutuhan Individu
Kebutuhan merupakan dasar timbulnya tingkah laku individu.jika
individu mampu memenuhi kebutuhannya , maka kegiatan belajar pada
hakikatnyamerupakan perwujudan usaha pemenuhan
kebutuhan.Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan ini akan banyak
menimbulkan masalah bagi dirinya.
Pada umumnya secara psikologis terdapat dua jenis kebutuhan dalam
diri individu yaitu :
1) Kebutuhan biologi
2) Kebutuhan social/psikologis
d. Masalah Penyesuaian Diri
Proses penyesuaian diri banyak menimbulkan berbagai masalah.Jika
individu dapat berhasil memenuhi kebutuhan sesuai dengan
lingkungannya , maka ia dapat disebut “well adjusted” atau penyesuaian
diri baik.Namun sebaliknya, jika individu gagal dalam proses penyesuaian
diri tersebut , disebut “maladjusted atau salah suai.
10
Oleh karena itu sekolah hendaknya memberikan bantuan agar setiap
siswa dapat menyesuaikan diri dengan baik dan dapat terhindar dari
timbulnya gejala – gejala salah suai melalui peranan bimbingan konseling.
e. Masalah Belajar
Kegiatan belajar merupakan perbuatan inti dalam seluruh rangkaian
proses pendidikan.Dalam perbuatan belajar dapat timbul berbagai masalah
baik bagi pelajar maupun pengajar.beberapa masalah yang timbul seperti
pengaturan waktu belajar,memilih cara belajar yang
efektif,mempersiapkan ujian / ulangan, cara memusatkan perhatian
(konsentrasi) belajar , dan lain sebagainya.
Sekolah bertanggung jawab besar dalam membantu siswa agar
berhasil dalam belajar.Disini leak pentingnya program bimbingan dan
konseling untuk membantu mereka dalam keberhasilan belajar.
2.3.2. LATAR BELAKANG SOSIAL BUDAYA
Telah lama diketahui kenyataan bahwa makin derasnya perubahan
social dan makin kompleksnya keadaan masyarakat akan meningkatkan
derajat rasa tidak aman bagi remaja dan pemuda. Perubahan – perubahan
bersejarah yang terjadi telah mengubah kondisi kehidupan social ,
ekonomi , politik dan psikologis setiap orang.
Atas dasar keadaan tersebut di atas , sekolah sebagai lembaga
pendidikan formal harus bertanggung jawab untuk mendidik dan
menyiapkan siswa agar berhasil menyesuaikan diri di masyarakat dan
mampu memecahkan masalah yang dihadapi.
2.3.3. LATAR BELAKANG PAEDAGOGIS
a. Perkembangan Pendidikan
11
Perkembangan pendidikan akan selalu terkait dengan perkembangan
lingkungna secara umum. Salah satu ciri perkembangan pendidikan adalah
perubahan dalam berbagai komponen sistem pendidikan seperti
kurikulum, strategi belajar-mengajar, alat bantu mengajar dan sebagainya.
Perkembangannya ini akan mempengaruhi kehidupan siswa baik dalam
bidang akademik. Sosial maupun pribadi. Dengan demikian siswa
diharapkan mampu melakukan penyesuaian diri untuk mencapai sukses
yang berarti dalam keseluruhan proses belajarnya.
Proses penyesuaian diri para siswa memerlukan bantuan yang
sistematis melalui pelayanan bimbingan dan konseling bagi para siswa.
Yang pada hakikatnya merupakan salah satu konsekuensi dari
perkembangan pendidikan.
b. Peranan Guru
Tugas dan tanggung jawab pendidik yang paling utama ialah
mendidik siswa untuk mencapai kedewasaan. Untuk dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik guru perlu memahami segala aspek pribadi anak
didik. Guru hendaknya mengenal dan memahami tingkat perkembangna
anak didik, hal yang terkait dengan motovasi, kecakapan, kesehatan
mental dan sebagainya.
Tiga hal pokok yang menjadi latar belakang perlunya bimbingan
dilihat dari segi pendidikan. Pertama, dilihat dari hakikat pendidikan
sebagai suatu usaha sadar dalam mengembangkan kepribadian. Proses
pendidikan menuntut adanya pendekatan yang lebih luas dari sekedar
pengajaran, yaitu pendekatan senantiasa berkembang secara dinamis,
dengan demikian siswa sebagai subjek didik memerlukan bantuan dalam
penyesuaian diri melalui layanan bimbingan. Ketiga, guru tudak hanya
sebagai pengajar namun juga sebagai pendidik. Guru seyogyanya dapat
menggunakan pendekatan pribadi dalam mendidik para siswanya melalui
layanan bimbingan.
12
Salah satu tugas guru yang berkaitan dengan hal tersebut yaitu guru
perlu mengenai dan memahami dirinya sendiri. Guru harus punya
informasi yang cukup untuk dirinya sehubungan dengan peranannya,
pekerjaannya, kebutuhan dan motivasinya, kesehatan mentalnya dan
tingkat kecakapan mental yang harus dimilikinya.
Dilihat dari segi dirinya, seorang guru harus berperan sebagai:
a. Petugas social
Dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, guru senantiasa merupakan
petugas yang dapat dipercaya untuk berpartisipasi di dalamnya.
b. Pelajar dan ilmuan
Guru harus senantiasa belajar untuk mengikuti pengetahuan dan
menjadi spesialis sesuai dengan bidang yang dikuasainya.
c. Orang tua
Sekolah merupakan lembaga pendidikan setelah keluarga. Dalam
arti luas sekolah merupakan keluarga dan guru sebagai orang tua bagi
siswa-siswanya
d. Pemberi keteladanan
Guru senantiasa menjadi teladan bagi siswa dan menjadi ukuran
bagi norma tingkah laku.
e. Pemberi keamanan
Guru senantiasa mencarikan rasa aman bagi siswanya, menjadi
tempat berlindung bagi siswa untuk memperoleh rasa aman dan puas
di dalamnya.
Ditinjau dari aspek psikologi, guru dapat dipandang sebagai:
a) Ahli psikologi pendidikan
Guru sebagai petugas psikologi pendidikan yang melaksanakan
tugasnya atas dasar prinsip-prinsip psikologi.
b) Seniman
13
Guru diharap mampu membuat hubungan antara manusia untuk
tujuan tertentu dengan menggunakan teknik tertentu khususnya dalam
kegiatan pendidikan.
c) Pembentuk kelompok
Guru berperan sebagai pembentuk kelompok sebagai jalan atau alat
dalam pendidikan.
d) Catalytic agent
Guru sebagai orang yang mempunyai pengaruh dalam
menimbulkan pembaharuan
e) Petugas kesehatan mental
Guru bertanggung jawab terhadap pembinaan kesehatan mental
khususnya bagi siswanya.
2.4. KEDUDUKAN BK DALAM PENDIDIKAN
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal mengemban tugas dan
tanggung jawab untuk menghantar anak didik menuju ke jenjang
kedewasaan secara utuh. Seperti yang digariskan di dalam GBHN bahwa
tujuan inti dari pendidikan adalah perkembangan kepribadian secara
optimal dari setiap anak didik sebagai pribadi.
Untuk dapat mencapai tujuan pendidikan tersebut maka,
pelaksanaan proses pendidikan di sekolah hendaklah mencakup tiga
bidang, yaitu :
a. Bidang kurikulum, meliputi semua bentuk pengembangan kurikulum dan
pelaksanaan pengajaran, yaitu penyampaian dan pengembangan
pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan kemampuan berkomunikasi peserta
didik.
b. bidang administrasi dan supervisi, meliputi berbagai fungsi berkenaan
dengan tanggung jawab dan pengambilan kebijakansanaan, serta bentuk-
14
bentuk kegiatan pengelolaan dan administrasi sekolah, seperti
perencanaan, pembiayaan, pengadaandan pengembangan staf, prasarana
dan sarana fisik, dan pengawasan
c. bidang layanan bimbingan dan konseling, meliputi berbagai fungsi dan
kegiatan yang mengacu kepada pelayanaan kesiswaan secara individual
agar masing-masing peserta didik dapat berkembang sesuai dengan bakat,
minat, potensi, dan tahap-tahap perkembangannya
15
BAB III
PENUTUP
3.1. SIMPULAN
Bimbingan dan konseling merupakan proses yang
berkesinambungan dalam membantu individu agar dapat mengarahkan dan
mengembangkan dirinya secara optimal sesuai kemampuannya dan agar
individu memahami diri dan menyesuaikan dengan lingkungannya. Di
sekolah, bimbingan dan konseling secara tidak langsung menunjang tujuan
pendidikan dengan menangani masalah dan memberikan layanan secara
khusus pada siswa, agar siswa dapat mengembangkan dirinya secara
penuh.
Tujuan bimbingan di sekolah ialah membantu siswa dalam
mengatasi kesulitan belajar. Megatasi kebiasaan yang tidak baik dalam
belajar dan hubungan sosial. Mengatasi kebiasaan yang tidak baik dalam
belajar dan hubungan sosial, mengatasi kesulitan dengan kesehatan
jasmani, masalah kelanjutan studi, kesulitan yang berhubungan dengan
perencanaan dan pemilihan pekerjaan.
3.2. SARAN
Bimbingan dan konseling sangat diperlukan bagi semua tingkat
pendidikan di sekolah. Dalam faktanya jumlah orang yang ahli (guru
bimbingan konseling) sangat jauh tidak berimbang antara guru dan murid
saat ini. Oleh karena itu bagi sekolah – sekolah hendaknya menambah
guru bimbingan dan konselingnya. Serta bagi para orang tua /wali
hendaknya bisa menjadi pembimbinga konseling dirumah.
16
DAFTAR PUSTAKA
Surya, Mohamad. 1994. Dasar – Dasar Konseling Pendidikan. Bandung: Bhakti Winaya.
Amti, Erman dan Prayitno. 1995. Dasar – Dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta:
Rineka Cipta.
H:\makalah-bk.html
H:\bab-i-pendahuluan-tujuan-pendidikan.html
17