fungsi manajemen

38
Instrumen Fungsi-Fungsi Manajemen Keperawatan A. Fungsi Perencanaan Manajemen Keperawatan 1. Visi dan Misi Organisasi a. Visi dan Misi Rumah Sakit Visi RSUD Wlingi: “Unggul dalam pelayanan kesehatan yang bermutu terjangkau dengan mengutamakan kepuasan pelanggan” Misi RSUD Wlingi: 1. Menyelenggarakan pelayanan yang professional 2. Mewujudkan SDM yang berkualitas 3. Memberi perlindungan kepada pelanggan 4. Meningkatkan kerjasama yang harmonis antara karyawan, pemilik, pemasok, dan pihak ketiga lainnya 5. Meningkatkan kesejahteraan karyawan 6. Member kepuasan kepada pelanggan Rumah Sakit Umum Daerah Wlingi sebagai rumah sakit tipe B di daerah Kecamatan Wlingi diharapkan mampu menjadi rumah sakit yang bisa menjangkau seluruh kalangan dan tetap unggul dalam pelayanannya. Yang bertanggung jawab untuk mewujudkan harapan tersebut adalah seluruh komponen yang ada di dalam rumah sakit dan di sekitar lingkungan rumah sakit. Visi dan misi RSUD Wlingi telah menjelaskan tujuan mendasar yang merupakan ciri khas rumah sakit tersebut. Visi dan Misi RSUD Wlingi juga telah mengidentifikasi jangkauan operasi Rumah Sakit tersebut dalam jasa pelayanan kesehatan yang ditawarkan

description

manajemen keperawatan

Transcript of fungsi manajemen

Page 1: fungsi manajemen

Instrumen Fungsi-Fungsi Manajemen Keperawatan

A. Fungsi Perencanaan Manajemen Keperawatan

1. Visi dan Misi Organisasi

a. Visi dan Misi Rumah Sakit

Visi RSUD Wlingi:

“Unggul dalam pelayanan kesehatan yang bermutu terjangkau

dengan mengutamakan kepuasan pelanggan”

Misi RSUD Wlingi:

1. Menyelenggarakan pelayanan yang professional

2. Mewujudkan SDM yang berkualitas

3. Memberi perlindungan kepada pelanggan

4. Meningkatkan kerjasama yang harmonis antara karyawan,

pemilik, pemasok, dan pihak ketiga lainnya

5. Meningkatkan kesejahteraan karyawan

6. Member kepuasan kepada pelanggan

Rumah Sakit Umum Daerah Wlingi sebagai rumah sakit tipe B

di daerah Kecamatan Wlingi diharapkan mampu menjadi rumah

sakit yang bisa menjangkau seluruh kalangan dan tetap unggul

dalam pelayanannya. Yang bertanggung jawab untuk mewujudkan

harapan tersebut adalah seluruh komponen yang ada di dalam

rumah sakit dan di sekitar lingkungan rumah sakit. Visi dan misi

RSUD Wlingi telah menjelaskan tujuan mendasar yang merupakan

ciri khas rumah sakit tersebut.

Visi dan Misi RSUD Wlingi juga telah mengidentifikasi jangkauan

operasi Rumah Sakit tersebut dalam jasa pelayanan kesehatan

yang ditawarkan

b. Visi dan Misi Keperawatan

Visi Ruang Bougenville:

“Terwujudnya pelayanan keperawatan yang mengacu pada standar

profesi global pada tahun 2005 dan memuaskan pelanggan.”

Misi Ruang Bougenville:

1. Memberikan asuhan keperawatan sesuai standar pelayanan

keperawatan

2. Memberikan pelayanan keperawatan

3. Cepat dan tanggap terhadap keluhan klien serta kritis di dalam

mengatasi permasalahan klien

Page 2: fungsi manajemen

4. Memberikan kemudahan di dalam pelayanan keperawatan

efektif dan efisien

c. Keterikatan Visi dan Misi Keperawatan dengan Rumah sakit

Visi dan misi keperawatan merupakan suatu rumusan yang

dibuat dan harus diwujudkan demi terwujudnya visi dan misi rumah

sakit. Pada visi misi ruang Bougenville terdapat poin-poin yang

merupakan usaha untuk mewujudkan visi misi rumah sakit, apabila

visi misi ruang bougenville dapat dicapai dengan baik maka akan

terwujud pelayanan keperawatan yang professional sehingga

harapan Rumah Sakit untuk memberikan pelayanan kesehatan

yang unggul dapat tercapai

2. Filosofi Organisasi

a. Filosofi Rumah Sakit

b. Filosofi Keperawatan

1. Perawat ruang bougenville meyakini bahwa semua pasien

harus mendapatkan perawatan yang sama

2. Perawat ruang bougenville meyakini bahwa tujuan pelayanan

keperawatan adalah membantu pasien untuk mencapai tingkat

kesehatan yang optimal

3. Perawat ruang bougenville meyakini bahwa semua staf

keperawatan harus memotivasi keluarga pasien untuk dapat

melakukan keperawatan mandiri dan tidak tergantung orang

lain

4. Perawat ruang bougenville meyakini bahwa pendidikan

berkelanjutan adalah komponen penting untuk

mengembangkan pelayanan keperawatan

Filosofi yang dimiliki ruang bougenville memiliki peranan

penting dalam mewujudkan visi misi rumah sakit. Apabila seluruh

perawat meyakini filosofi tersebut maka dapat terwujud visi misi

rumah sakit dengan baik. Misalnya pada poin 4 filosofi ruangan

yaitu Perawat ruang bougenville meyakini bahwa pendidikan

berkelanjutan adalah komponen penting untuk mengembangkan

pelayanan keperawatan, filosofi tersebut memiliki keterkaitan

dengan salah satu misi rumah sakit yaitu mewujudkan Sumber

Daya Manusia yang berkualitas. Begitu pula dengan filosofi yang

lainnya.

Page 3: fungsi manajemen

3. Tujuan Organisasi

a. Tujuan Rumah Sakit

c. Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang mampu

dijangkau oleh pelanggan

d. Memberikan pelayanan yang cepat dan tepat

e. Mewujudkan pelayanan yang ramah dan santun

f. Mewujudkan sarana dan prasarana pelayanan yang bersih, aman

dan nyaman

g. Meningkatkan kesejahteraan karyawan

Tujuan tersebut sudah merumuskan apa yang akan diselesaikan,

dan kapan akan diselesaikan dan sebaiknya dapat diukur

Pencapaian tujuan rumah sakit merupakan hasil dari penyelesaian

misi rumah sakit

b. Tujuan Keperawatan

1. Memberikan asuhan keperawatan yang paripurna kepada

semua klien yang memerlukan pelayanan kesehatan sesuai

dengan sistem kesehatan nasional

2. Melibatkan klien dalam perencanaan dan pelaksanaan

pelayanan kesehatan

3. Memberikan pelayanan yang cepat dan tepat serta

meminimalkan cidera/kecacatan yang berkelanjutan

4. Mengembangkan standar asuhan keperawatan

5. Mengevaluasi asuhan keperawatan yang selalu berubah serta

menjamin ketersediaan sumber

6. Meningkatkan citra keperawatan secara terus menerus

7. Memberikan kesempatan kepada semua perawat untuk

mengembangkan pengetahuan secara terus-menerus

8. Meningkatkan hubungan yang kondusif dengan profesi

kesehatan lain

c. Keterkaitan tujuan keperawatan dengan tujuan rumah sakit

Tujuan keperawatan memiliki keterikatan yaung erat dengan tujuan

rumah sakit, perumusan tujuan keperawatan merupakan penjabaran

dari tujuan rumah sakit. Tujuan rumah sakit adalah suatu bentuk

umum target yang akan dicapai dengan melaksanakan tujuan khusus

yaitu tujuan keperawatan.

4. Kebijakan dan Prosedur Organisasi

a. Kebijakan dan prosedur rumah sakit

Page 4: fungsi manajemen

b. Kebijakan dan prosedur terkait dengan keperawatan

Ada beberapa kebijakan dan prosedur rumah sakit yang terkait

dengan keperawatan, hal tersebut tercipta dikarenakan bagian

rumah sakit membuat aturan serta langkah-langkah dalam

melaksanakan pelayanan keperawatan

5. Peraturan Organisasi

a. Peraturan rumah sakit

b. Peraturan yang terkait dengan keperawatan

6. Perencanaan Strategis

a. Rencana strategis rumah sakit

b. Rencana operasional

Rencana operasional merupakan rencana jangka pendek rumah sakit

dan terkait dengan keperawatan

Rencana operasional telah mewujudkan strategi & kebijakan dalam

tindakan melalui pengembangan program, anggaran, & prosedur

c. Keterlibatan staf keperawatan dalam perencanaan

Staf keperawatan memiliki keterlibatan dalam perencanaan

strategis, karena staf keperawatan merupakan pendukung

terwujudnya tujuan yang ada dalam perencanaan strategis. Staf

keperawatan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas

pelayanan keperawatan bertanggung jawab dalam perencanaan

strategis rumah sakit yang bertujuan untuk mewujudkan pelayanan

kesehatan yang professional.

Page 5: fungsi manajemen

B. Fungsi Pengorganisasian

1. Struktur organisasi

a Struktur organisasi keperawatan

KEPALA RUANGAN

Roby Kurniawan, AMK

WAKIL KEPALA RUANGAN

M. Zainal Arifin, AMK

Koor. Almed

Dyah Untari, AMK

ADMINISTRASI

Dwi Retnowati

Koor PKMRS

Tulus G, S.kep.Ns

Koor ketertiban & kebersihan

Suprapti

Koor data & dokumentasi

Noerodin,AMK

Koor Inventaris

Anang M

Mustofa

Koor Mutu

Askep

Dian R. Skep.Ns

Koor PIN

Yuyun y. AMK

Koor Obat ICU

Qunik Z. AMK

Page 6: fungsi manajemen

a. Kepala Ruangan

Job description

1. Membuat perencanaan untuk kebutuhan

perawatan yang dibutuhkan diruangan baik dari segi

jumlah, jenis, maupun kualitas

2. Membuat perencanaan untuk pemeliharaan

sarana dan prasarana

3. Membuat perencanaan kebutuhan tenaga di

ruangan baik dari segi kualitas, maupun kuantitas.

4. Membuat rencana untuk pengembangan untuk

staff perawatan sesuai dengan kebutuhan

pelayanan di ruangan.

5. Membuat rencana dan melaksanakan orientasi

kepada tenaga baru dan praktikan

6. Membuat perencanaan untuk jadwal pertemuan

berkala dengan para staf di ruangan

7. Merencanakan peningkatan kenyamanan kerja

di ruangan

8. Membuat perencanaan tentang metode

pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan situasi di

ruangan

9. Menyusun daftar dinas

10. Mengatur dan mengkoordinasikan kegiatan

pelayanan di ruangan

11. Memberi orientasi kepada pasien dan keluarga

tentang peraturan dan tata tertib serta fasilitas yang

disediakan di rumah sakit

12. Melaksanakan pertemuan berkala atau

sewaktu-waktu dengan staff dan tenaga lain

diruangan

Page 7: fungsi manajemen

13. Memberi kesempatan atau izin kepada staff

ruangan untuk mengikuti kegiatan ilmiah atau

pelatihan.

14. Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat-

obatan sesuai kebutuhan ruangan

15. Mengatur dan mengkoordinasikan

pemeliharaan alat agar selalu dalam keadaan siap

pakai

16. Mengelompokkan pasien dan mengatur

penempatannya diruangan sesuai tingkat

kegawatan, infeksi, non infeksi untuk kelancaran

pemberian asuhan keperawatan

17. Mengendalikan system pencatatan dan

pelaporan asuhan keperawatan dan kegiatan lain

secara tepat dan benar

18. Memberi motifasi kepada petugas dalam

memelihara kebersihan lingkungan ruangan

19. Menyimpan status perawatan dalam masa

perawatan diruangan

20. Membuat laporan harian mengenai

pelaksanaan asuhan keperawatan diruangan.

21. Melakukan serah terima pada saat pergantian

dinas

22. Mengendalikan dan menilai pelaksanaan

asuhan keperawatan di ruangan

23. Melakukan penilaian kinerja staff di ruangan

24. Mengawasi, mengendalikan, dan menilai

pendayagunaan tenaga keperawatan, peralatan dan

obat-obatan.

25. Mengawasi dan menilai asuhan keperawatan

sesuai prosedur ketat (SOP)

Page 8: fungsi manajemen

Total nilai

b. Kor. Mutu askep

No Aspek yang dinilai Dilakukan Tidak

1 Membimbing PP pada implementasi MPKP. Kegiatan

yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Bersama dengan PP memvalidasi setiap

diagnosis keperawatan yang sudah ditetapkan

PP. CCM menganalisis data klien berdasarkan

dokumentasi, bila perlu CCM melakukan

pemerikasaan langsung kepada klien atau

bertemu dengan keluarga klien. Beberapa

pertangaan yang perlu dipikirkan:

Apakah diagnosis sudah sesuai

dengan kondisi klien?

Apakah ada diagnosis yang belum

diidentifikasi?

Apakah tindakan keperawatan yang

diidentifikasi PP sudah tepat? Baca

setiap tindakan yang ada pada

renpra terkait diagnosis tersebut?

Apakah ada tindakan keperawatan

tamabahan? Hasil penelitian?

Page 9: fungsi manajemen

2 Memberikan masukan pada diskusi kasus yang

dilakukan PP dan PA.

3 Mempresentasikan isu-isu baru terkait dengan

asuhan keperawatan.

4 Mengidentifikasi fakta dan temuan yang memerlukan

pembuktian.

5 Mengidentifikasi masalah penelitian, merancang

usulan dan dan melakukan penelitian.

6 Menerapkan hasil-hasil penelitian dalam memberi

asuhan keperawatan.

7 Bekerjasama dengan kepala ruangan dalam hal:

melakukan evaluasi tentang mutu asuhan

keperawatan, mengkoordinasi, mengarahkan dan

mengevaluasi mahasiswa praktik, serta membahas

dan mengevaluasi tentang implementasi MPKP.

8 Mengevaluasi pendidikan kesehatan yang dilakukan

PP dan memberi masukan untuk perbaikan.

9 Merancang pertemuan ilmiah untuk membahas hasil

evaluasi/penelian tentang asuhan keperawatan.

10 Mengevaluasi implementasi MPKP dengan

menggunakan instrumen evaluasi implementasi

MPKP oleh CCM.

Total nilai 46,15% 53,85%

Page 10: fungsi manajemen

b. Kor PKMRS

Job Description Selalu Kadang-kadang

Tidak pernah

1. Mengkoordinir PKMRS √

2. Membuat SAP √

3. Membuat jadwal penyuluhan √

4. Menyiapkan SOP tindakan yang

dibacakan pada saat pre

conference

Total 100%

c. Kor. Data dan dokumentasi

Job Description Selalu Kadang-kadang

Tidak pernah

1. Mengoordinir dan melaporkan

dokumen Askep

2. Mengecek kelengkapan dokumen

askep masing-masing pasien

3. Menyediakan format Askep dan discharge planning√

Total nilai 100%

d. Kor alkes

Job Description Selalu Kadang-kadang

Tidak pernah

1. Menginventaris alat-alat medis setiap

operan jadwal

2. Mengecek persediaaan bahan habis

pakai

3. Inventaris alat medis setiap bulan

sekali

4. Membuat rencana kebutuhan bahan

habis pakai

Total nilai 50% 25% 25%

Page 11: fungsi manajemen

e. Kor inventaris

Job Description Selal

u

Kadang-

kadang

Tidak

pernah

1. Menginventaris alat-alat linen setiap

operan jadwal

2. Bila pasien pulang selimut segera

diambil dan diletakkan di gudang

3. Menghitung inventaris linen kotor

dan yang sudah dicuci

(keluar/masuk)

Total nilai 33,33%

66,67%

f.administrasi

Job Description Selalu Kadang-kadang

Tidak pernah

1. Merapikan, menyetorkan status,

sensus harian, laporan kegiatan

ruangan

2. Menulis atau menyalin sensus

harian√

3. Mengambil bon-bonan √

4. Mengurus pembayaran √

Total 75% 25%

g. Tugas pekarya

Job Description Selalu Kadang-kadang

Tidak pernah

Memelihara kerapian dan kebersihan ruangan antara lain :a. Menyapu, membongkar dan menata

Page 12: fungsi manajemen

kembali ruangan atau kamar

penderita, membersihkan kaca

jendela/ pintu, tempat cuci tangan,

meja dan lemari penderita

b. Membersihkan, menyiapkan tempat

tidur penderita

c. Menjaga kebersihan kamar

mandi/WC

d. Memelihara kebersihan,

menyimpan kembali alat-alat

keperawatan seperti urinal, spatum

pot, perlak, kateter, dll

e. Memelihara kebersihan, keindahan

lingkungan di sekitar ruang

perawatan

Terhadap penderita, antara laina. Membantu perawat dan perawatan,

kebersihan jasmani penderita yaitu :

memandikan, menyisir rambut,

menggosok gigi, menyuap,

memotong kuku, mencukur,

membantu membalut,

membersihkan pispot dan urinal

b. Membantu mengubah posisi tidur

penderita

c. Menyiapkan keperluan huknah √

d. Mengganti baju penderita √

e. Menimbang BB dan mengukur

temperature

f. Mengantar penderita konsul dan

keperluan lainnya

g. Membantu menjaga tata tertib

ruangan/ lingkungan

Page 13: fungsi manajemen

Membantu pengurusan sarana perawatan, antara lain:a. Membantu pengurusan makan

penderita

b. Membantu pengurusan bon obat

dan alat-alat.

Total nilai 27,8% 14,26%57,14%

Keterangan:

Tugas dikerjakan dengan kurang baik 0-49%; baik : >49%-77%; sangat baik: > 77%

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa:

Kepala ruangan melakukan tugasnya 84% (sangat baik)

Koor pengendalian mutu melakukan tugasnya 46,15% (kurang baik)

Koor PKMRS melakukan tugasnya 100% (sangat baik)

Koor data dan dokumentasi melakukan tugasnya 100% (sangat baik)

Koor alkes melakukan tugasnya 50% (baik)

Koor inventaris melakukan tugas 33,3% (kurang baik)

Administrasi melakukan tugasnya 75% (baik)

koor kebersihan (pekarya) melakukan tugasnya 27,8% (kurang baik)

Jadi dapat disimpulkan bahwa pegawai ruang bougenvil telah melaksanakan tugas sesuai tugasnya dengan baik hanya saja dalam pengendalian mutu, koor inventaris dan koor kebersihan perlu adanya peningkatan kinerja.

2. Uraian tugas

Tugas kepala ruangan Metode Primer- Menyusun rencana harian kerja

- Melakukan pembagian tugas pelayanan

- Memimpin operan

- Memimpin conference

- Member pengarahan kepada ketua tim

- Member motifasi dan supervise kegiatan pelayanan

- Melakukan audit dokumentasi

- Melakukan evaluasi pelayanan keperawatan

- Membuat laporan harian karu

- Sebagai konsultan dan pengendalian mutu perawat primer.

Page 14: fungsi manajemen

- Orientasi dan merencanakan kerjawan baru.

- Menyusun jadwal dinas dan memberi penugasan pada perawat asisten.

- Evaluasi kerja.

- Merencanakan/menyelenggarakan pengembangan staf.

- Membuat 1-2 pasien untuk model agar dapat mengenal hambatan yang terjadi.

Tugas CCM

- Membimbing PP pada implementasi MPKP. Kegiatan yang dilakukan

adalah sebagai berikut:

- Bersama dengan PP memvalidasi setiap diagnosis keperawatan yang

sudah ditetapkan PP. CCM menganalisis data klien berdasarkan

dokumentasi, bila perlu CCM melakukan pemerikasaan langsung

kepada klien atau bertemu dengan keluarga klien. Beberapa pertangaan

yang perlu dipikirkan:

- Apakah diagnosis sudah sesuai dengan kondisi klien?

- Apakah ada diagnosis yang belum diidentifikasi?

- Apakah tindakan keperawatan yang diidentifikasi PP sudah tepat?

Baca setiap tindakan yang ada pada renpra terkait diagnosis

tersebut?

- Apakah ada tindakan keperawatan tamabahan? Hasil penelitian?

- Memberikan masukan pada diskusi kasus yang dilakukan PP dan PA.

- Mempresentasikan isu-isu baru terkait dengan asuhan keperawatan.

- Mengidentifikasi fakta dan temuan yang memerlukan pembuktian.

- Mengidentifikasi masalah penelitian, merancang usulan dan dan

melakukan penelitian.

- Menerapkan hasil-hasil penelitian dalam memberi asuhan keperawatan.

- Bekerjasama dengan kepala ruangan dalam hal: melakukan evaluasi

tentang mutu asuhan keperawatan, mengkoordinasi, mengarahkan dan

mengevaluasi mahasiswa praktik, serta membahas dan mengevaluasi

tentang implementasi MPKP.

- Mengevaluasi pendidikan kesehatan yang dilakukan PP dan memberi

masukan untuk perbaikan.

Page 15: fungsi manajemen

tentang asuhan keperawatan.

- Mengevaluasi implementasi MPKP dengan menggunakan instrumen

evaluasi implementasi MPKP oleh CCM.

Tugas perawat primer:- Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif.

- Membuat tujuan dan rencana keperawatan.

- Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama ia dinas.

- Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh disiplin lain

maupun perawat lain.

- Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai.

- Menerima dan menyesuaikan rencana.

- Menyiapkan penyuluhan untuk pulang.

- Melakukan rujukan kepada pekarya sosial, kontak dengan lembaga sosial di

masyarakat.

- Membuat jadwal perjanjian klinis.

- Mengadakan kunjungan rumah.

Tugas perawat asosiet- Memberikan ASKEP

- Mengikuti timbang terima

- Melaksanakan tugas yang didelegasikan

Mendokumentasikan tindakan keperawatan.

3. Pengorganisasian perawatan pasien

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan metode pemberian asuhan keperawatan di ruang Bougenvville di RSU Ngudi Waluyo menggunakan metode primer modifikasi fungsional

Kepala

Ruangan

CCM

PP 1

PA

PA

PP 2 PP 3 PP 4

PA

PA

PA

PA

PA

PA

Tim Medis

Sarana Prasarana

Pasien Pasien Pasien Pasien

Page 16: fungsi manajemen

Kelebihan dari metode ini adalah : Bersifat kontinuitas dan komprehensif

Perawat primer mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil, dan

memungkinkan pengembangan diri.

Keuntungan yang dirasakan oleh pasien, perawat, dokter dan RS

Keuntungan yang dirasakan adalah pasien merasa dimanusiawikan karena terpenuhinya kebutuhan secara individu. Selain itu, asuhan yang diberikan bermutu tinggi, dan tercapai pelayanan yang efektif terhadap pengobatan, dukungan, proteksi, informasi, dan advokasi.

Dokter juaga merasakan kepuasan dengan model primer karena senantiasa mendapatkan informasi tentang kondisi pasien yang selalu diperbarui dan komprehensif.

Kelemahan dari metode ini adalah:

Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang

memadai dengan kriteria asertif, self direction, kemampuan mengambil keputusan yang

tepat, menguasai keperawatan klinis, akuntabel, serta mampu berkolaborasi dengan

berbagai disiplin ilmu.

Konsep dasar metode primer: Ada tanggung jawab dan tanggung gugat

Ada otonomi

Ketertiban pasien dan keluarga

Berdasarkan analisa kelompok pelaksanaan metode pemberian asuhan keperawatan secara primer modifukasi fungsional di ruangan ini sudah berjalan dengan cukup baik. Pembahasan mengenai ini akan dibahas secara detail pada point “metod”.

4. Klasifikasi pasien

Berdasarkan pengamatan dan sesuai hasil praktek kami selam tiga hari di ruang bougenvil, klasifikasi tingkat ketergantungan pasien sebagai berikut:

No Hari ke Klasifikasi tingkat ketergantungan Total

pasien Total Parsial Mandiri

1 Pertama 1 13 0 14

Page 17: fungsi manajemen

2 Kedua 2 17 0 19

3 Ketiga 2 13 0 15

Instrument penilaian yang digunakan untuk menilai tingkat ketergantungan pasien adalah sebagai berikut:

Kriteria KetergantunganKriteria Klien

Ya Tidak

Perawatan Minimal (1-2 jam/24 jam)

1. Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian

dilakukan sendiri

2. Makan dan minum dilakukan sendiri

3. ambulasi dengan pengawasan

4. Observasi TTV dilakukan setiap shift

5. Pengobatan minimal, status psikologi

stabil

6. Perawatan luka sederhana

Perawatan Partial (3-4 jam/24 jam)

1. Kebersihan diri dibantu, makan dan

minum dibantu

2. Observasi TTV setiap 4 jam

3. Ambulasi dibantu pengobatan lebih dari

sekali

4. Folley kateter intake output dicatat

5. klien dengan pasang infuse

6. Persiapan pengobatan memerlukan

prosedur

Perawatan total

1. segalanya diberi bantuan

2. posisi yang diatur, observasi TTV setiap

Page 18: fungsi manajemen

2 jam

3. makan memerlukan NGT

4. pengobatan intravena “perdrip”

5. Pemakaian suction

6. gelisah/disorientasi

7. perawatan luka kompleks

Jumlah total pasien Perhari

5. Pendokumentasian proses keperawatan:

No Aspek Yang Dinilai Dilakukan Tidak

A PENGKAJIAN

1 Mencatat data yang dikaji dengan pedoman

pengkajian

2 Data dikaji sejak pasien masuk sekarang √

3 Masalah dirumuskan berdasarkan kesenjangan

antara status kesehatan dengan norma dan

pola fungsi kehidupan

TOTAL 33,3% 66,7%

B DIAGNOSA KEPERAWATAN

4 Diagnose keperawatan berdasarkan masalah

yang telah dirumuskan

5 Diagnose keperawatan actual/potensial √

6 Merumuskan diagnose keperawatan

actual/potensial

TOTAL 33,3% 66,7%

Page 19: fungsi manajemen

C RENCANA TINDAKAN

7 Berdasarkan diagnose keperawatan √

8 Disusun menurut urutan prioritas √

9 Rumusan tujuan mengandung komponen

pasien/subjek perubahan , perilaku, kondisi

pasien dan atau criteria

10 Rencana tindakan mengacu pada tujuan

dengan kalimat perintah, terinci dan jelas dan

atau melibatkan pasien atau keluarga

11 Rencana tindakan menggambarkan kerjasama

tim kesehatan lain

TOTAL 60% 40%

D TINDAKAN

12 Tindakan dilaksanakan sesuai rencana √

13 Perawat mengobservasi respon pasien

terhadap tindakan keperawatan

14 Revisi tindakan berdasarkan hasil evaluasi √

15 Semua tindakan yang telah dilaksanakan

dicatat ringkas dan jelas

TOTAL 50% 50%

E EVALUASI

16 Evaluasi mengacu pada tujuan √

17 Hasil evaluasi dicatat √

TOTAL 100%

Page 20: fungsi manajemen

F CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN

18 Menulis pada format yang baku √

19 Pencatatan dilakukan sesuai dengan tindakan

yang dilaksanakan

20 Setiap melakukan tindakan perawat

mancantumkan paraf/nama jelas dan tanggal

jam dilakukan tindakan

21 Berkas catatan keperawatan disimpan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

TOTAL NILAI 50% 50%

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa Pendokumentasian pengkajian 3,3%, Pendokumentasian diagnose 3,3% dikatakan belum optimal. Sedangkan pendokumentasian yang lainya sudah optimal namun perlu ditingkatkan.

6. System penghitungan tenaga keperawatan

Penghitungn tenaga keperawatan di ruang Bougenvile sudah ada format dan buku yang harus diisi setiap harinya. Namun perhitungan ini tidak dilakukan secara rutin. Terutama pada kebutuhan tiap perawat primer 1,2,3, dan 4. Rumus penghitungan tenaga keperawatan menggunakan rumus Gillies seperti dibawah ini:

Jumlah kebutuhan tenaga per hari

=

Jumlah kebutuhan tenaga per shift- Pagi = 47% x jumlah kebutuhan tenaga per hari

- Sore = 35% x jumlah kebutuhan tenaga per hari

- Malam = 17% x jumlah kebutuhan tenaga per hari

Sedangkan rumus yang seharusnya digunakan untuk rumah sakit pemerintah adalah rumus Depkes 2002. Seperti dibawah ini. Untuk penghitungannya secra terinci di tampilkan dalam pokok bahasan Man

Rumus Depkes 2002 :

Analisis Perhitungan Kebutuhan Tenanga

Page 21: fungsi manajemen

a, Kebutuhan tenaga = Jumlah jam perawatan perhari

Jam kerja efektif

b. Loss day = (Jumlah hari minggu dalam satu tahun + cuti + hari besar)

Jumlah hari kerja efektif pertahun

c. Tugas non Keperawatan =

(Kebutuhan Tenaga + Loss Day) x 25%

d. Jumlah kebutuhan tenaga =

Kebutuhan tenaga + Faktor koreksi (Loss Day + Tugas non Keperawatan)

7. Jadual/ shift dinas

a Penanggung jawab shift

Penanggung jawab shift diruang bougenvil ini adalah wakil kepala ruangan. Sesuai teori metode pemberian asuhan keperawatan secara primer pembuatan jadwal shift dilakukan oleh seorang kepala ruangan, namun di ruangan ini tugas pembagian shift diwakilkan pada wakaru.

b Pendistribusian tenaga setiap sift

Pendistribusian tenaga dibagi secara merata antara PNS dan tenaga kontrak. Setiap petugas mendapatkan satu kali libur dalam seminggu. Dalam artian petugas mempunyai 6 hari kerja.

c Keterlibatan perawat pelaksana dalam pembuatan jadual

Dalam pembuatan jadwal shift perawat pelaksana tidak dilibatkan. Semua petugas menerima hasil akhir dari jadwal yang dibuat oleh wakaru.

8. Ketenagaan

a Rencana kebutuhan tenaga

Dibahas lebih lanjut pada” man”. Dalam ruang bougenvil menggunakan rumus penghitungan Gillies. Namun dalam pelaksanaannya penghitungan ini tidak dilakukan secara rutin, meskipun sudah disediakan buku khusus untuk menghitung jumlah kebutuhan tenaga per hari dan jumlah kebutuhan tenaga pada tiap kelompok perawat primer

b Recruitment pegawai baru

Kebutuhan tenaga

Page 22: fungsi manajemen

Berdasarkan permintaan dari pegawai ruangan, kemudian karu melaporkan pada pihak rumah sakit, dari pihak rumah sakit mengadakan recruitmen pegawai baru

c System seleksi

Sesuai hasil interview system seleksi di ruang bougenvil dilakukan secara Langsung (ditentukan oleh pihak rumah sakit)

d Penempatan

Berdasarkan hasil wawancara penempatan ketenagaan baru dilakukan berdasarkan prioritas kebutuhan ruangan yang benar-benar membutuhkan pegawai baru

e Orientasi ruangan

Setiap pegawai yang baru masuk, di orientasikan terlebih dahulu terhadap tugas dan ruangan serta semuan pegawai yang sudah menjadi seperti keluarga besar

f Pengembangan staf pendidikan dan pelatihan

Semua pegawai boleh mengikuti pendidikan dan pelatihan, namun kendalanya pada biaya, kebanyakan pegaiwai dapat izin dari karu untuk mengikuti pelatihan namun mengundurkan diri karena biaya.

C. Fungsi Pengarahan dan Pengawasan

1. Komunikasi

a. Arah komunikasi

Kepala ruang melakukan pengarahan secara terbuka, tenaga perawat dan kepala

ruang saling menghormati sehingga masukan, saran, dan kritik juga diterima dengan

baik, kepala ruang juga cenderung mengajak perawat lain berdiskusi jika terjadi

masalah.

Arah komunikasi yang digunakan di ruang Bougenvile adalah komunikasi dua arah

dimana terdapat proses feedback, biasanya bersifat informative, dan atau persuasive.

Pola komunikasi yang digunakan di ruang Bougenvile adalah pola komunikasi

menyeluruh dimana seluruh anggota memiliki kesempatan yang sama untuk

menyampaikan pesan.

b. Jadwal pertemuan

Page 23: fungsi manajemen

Rapat diadakan 1 kali dalam sebulan setiap akhir bulan. Rapat membahas tentang

evaluasi kinerja setiap bagian coordinator masing-masing, dalam rapat juga dibahas

tentang motivasi, peningkatan kinerja, reward dan punishment.

c. Faktor penghambat komunikasi

Dari hasil pengamatan selama 3 hari, Kesalahpahaman individu dalam

memahami pesan pernah terjadi hal ini dikarenakan nilai-nilai kepercayaan,

temperamen dan tingkat stres pengirim pesan dan penerima pesan. Persepsi yang

berbeda antar bagian juga menyebabkan hambatan komunikasi dalam organisasi

dikarenakan kesalahpahaman individu dalam memahami pesan.

2. Motivasi

a. Cara memotivasi individu dan kelompok

Pemberian reward dilakukan untuk meningkatkan motivasi kerja anggota. Selain itu

juga sering disampaikan oleh kepala ruang kata-kata yang membangun semangat

disetiap kali kesempatan, baik pada saat rapat maupun pada saat tidak rapat.

b. Sistem reward dan punishment

Reward yang diberikan biasanya berupa pujian oleh kepala ruangan, pemberian poin

pada buku raport sebagai kebijakan untuk meningkatkan pangkat dan golongan, dan

mengikutkan anggota pada pelatihan-pelatihan. Punishment yang diberikan dapat

berupa teguran, dan pengurangan poin pada buku raport yang nantinya hasilnya

dilaporkan ke IRNA.

3. Supervisi

a. Mekanisme supervise terhadap staf.

Supervise dilakukan secara langsung oleh kepala ruang kepada perawat anggota,

kepala ruang juga melakukan penilaian kinerja kepada perawat anggota dan hasil

penilaian dimasukkan ke dalam raport yang hasilnya akan diserahkan ke IRNA.

b. Mekanisme supervise terhadap asuhan keperawatan.

Supervisi dilakukan secara tidak langsung oleh CCM terkait dengan

pendokumentasian askep, tetapi masih banyak askep yang didokumentasikan tidak

sesuai dengan petunjuk teknis.

c. Faktor penghambat supervise

Page 24: fungsi manajemen

Beban kerja supervisor yang berat menyebabkan supervisor tidak sempat

melakukan supervise secara menyeluruh dan terfokus.

4. Pendelegasian

a. Mekanisme pendelegasian

Kepala ruang mendelegasikan tugas sesuai dengan orang yang memiliki

pengetahuan, kemampuan dan sesuai dengan uraian tugasnya. Kepala ruang juga

memperhatikan tugas yang diberikan harus sesuai dengan kompetensi yang dimiliki

oleh penerima delegasi.

b. Uraian tugas pendelegasian

1. Kepala ruang mendelegasikan tugas saat tidak ada ditempat kepada wakil

kepala ruang.

2. Bila PP cuti,tugas dan tanggung jawab PP dapat didelegasikan kepada PA senior

(wakil PP pemula yang ditunjuk) tetapi, tetap di bawah pengawasan kepala ruang

rawat dan CCM.

3. Bila PP cuti/libur, tugas-tgas PP didelegasikan pada PA yang telah ditunjuk (wakil

PP) dengan bimbingan kepala ruang rawat atau CCM.

4. Dalam pemberian tugas PP ke PA dalam tindakan keperawatan, PP menjelaskan

tindakan yang harus dilakukan.

5. Mekanisme penyelesaian masalah: manajemen konflik

Apabila terjadi konflik atau masalah, kepala ruangan cenderung mengajak perawat lain

berdiskusi bersama sehingga strategi pemecahan konflik yang dilakukan kepala

ruangan adalah strategi pemecahan masalah.

SWOT

Strenght Weakness Opportunity Threat

Arah komunikasi

yang digunakan

di ruang

Bougenvile

menggunakan

komunikasi dua

arah.

Pemberian

motivasi juga

Supervise secara

langsung maupun

tidak langsung

sudah dilakukan,

tetapi belum

optimal karena

kesibukan beban

kerja supervisor.

Kesalahpahaman

Pemberian

reward

berdasarkan

peninkatan poin

pada raport

sebagai indikasi

kenaikan pangkat

dan golongan

merupakan

Adanya tes CPNS di

daerah lain sehingga

memotivasi tenaga

honorer untuk pindah

tempat kerja.

Page 25: fungsi manajemen

sering dilakukan

oleh kepala

ruang.

Pemberian

reward dan

punishment

diberikan secara

tegas oleh

kepala ruang.

individu dalam

memahami pesan

terkadang juga

terjadi

dikarenakan

tingkat stress

pengirim dan

penerima pesan.

kebijakan dari

RSUD Wlingi dan

pemerintah.

D. Fungsi Pengendalian

1. Penampilan Kinerja

a. Penilaian penampilan kinerja

Penilaian penampilan kinerja penting dalam fungsi pengendalian. Penilaian penampilan

kinerja berguna untuk mengetahui sejauh mana kinerja anggota dapat mencapai tujuannya.

Dengan mengevaluasi kinerja maka penampilan kinerja dapat diketahui sejauh mana

perkembangannya.

b. Alat penilaian kinerja

Alat ukur penilaian kinerja berupa format evaluasi penilaian kinerja yang berisi unsur-

unsur yang dievaluasi dalam kinerja. Unsur-unsur tersebut menjelaskan pekerjaan apa saja

yang dilakukan oleh anggota

FORMAT EVALUASI PENILAIAN KINERJA

Page 26: fungsi manajemen

Unsur-Unsur Evaluasi Penilaian Kinerja Dilakukan Tidak dilakukan

Pemberian umpan balik pada penampilan kinerja anggota √Pemberian kesempatan untuk merefleksikan kinerjanya √Adanya dorongan dan masukan untuk peningkatan kinerja √Memberi reward pada anggota yang berprestasi √Mengukur sikap yang ditunjukkan sesuai dengan tugas dan wewenangnya

Adanya dokumen legal pada penilaian kinerja √Melibatkan seluruh lapisan struktur organisasi √Penggunaan metode esay (adanya penilaian kelebihan dan kekurangan anggota oleh KaRu)

Penggunaan Metode Komparasi (membandingkan kinerja staf satu dengan staf lain)

Penggunaan Metode Daftar Periksa (cecklist) √Penggunaan Penilaian langsung √Penggunaan Penilaian Perilaku √Penggunaan Penilaian Efektivitas √Adanya Buku Catatan Penilaian Personel √Adanya buku absensi staf √Penilaian unsur-unsur Penilaian Kerja:

- Kesetiaan- Prestasi Kerja- Tanggung Jawab- Ketaatan- Kejujuran- Kerjasama- Prakarsa- Kepemimpinan

Adanya dokumentasi hasil penilaian kinerja √TotalPresentaseRata-rata

847.05%

952,94%

c. Hasil penilaian kinerja

Setelah dilakukan penilaian penampilan kinerja dengan menggunakan alat ukur maka

didapatkan sebanyak unsur-unsur 52,94% penilaian kinerja yang tidak dilakukan.

Ilyas Yaslis, Kinerja : Teori, Penilaian, dan Penelitian (edisi ke-3).Jakarta : Pusat Kajian

Ekonomi Kesehatan FKMUI.2002

Manajemen Bangsal Keperawatan.Editor Arwani,Heru Supriyatno.Jakarta: EGC.2006

Marquis, B.L., & Hustin, C.J. Leadership roles and management finctions in nursing: theory &

application (3rd ed). Philadelphia: Lippincot. 2000

Page 27: fungsi manajemen

2. Pengendalian Mutu

a. Kegiatan Pengendalian Mutu

Kegiatan pengendalian mutu terus dilakukan demi terwujudnya visi dan misi rumah sakit

serta ruangan.

FORMAT EVALUASI PENGENDALIAN MUTU

Unsur Evaluasi Pengendalian Mutu Dilakukan Tidak Dilakukan

Adanya pelaksanaan sensus harian √Adanya laporan setiap bulan yang ditulis oleh KaRu √Pengembangan solusi pada masalah indikator pengendalian mutu yang timbul

Adanya Pembuatan Juknis/SOP pengendalian mutu √Penerapan sesuai Juknis/SOP pengendalian mutu yang berlaku √Adanya pelatihan dan upgrade skill secara berkala √Penilaian dan pelaporan angka infeksi luka operasi √Penilaian dan pelaporan angka komplikasi pasca bedah √Penilaian dan pelaporan jumlah operasi bersih/hari √Rendahnya angka infeksi luka operasi √Rendahnya angka komplikasi pasca bedah √Tingginya jumlah operasi bersih/hari √TotalPresentaseRata-rata

1083,33%

216,67%

b. Indikator Pengendalian Mutu

Indikator pengendalian mutu apabila unsur pengendalian mutu dilakukan sebanyak 50%

lebih dari seluruh unsur pengendalian mutu yang ada

c. Keberhasilan pengendalian Mutu

Keberhasilan pengendalian mutu dapat dilihat dari semakin baiknya pelayanan yang

diberikan oleh ruangan

3. Pengembangan Standar

a. Standar askep

Standar askep dapat diwujudkan dengan mematuhi dan melaksanakan tindakan

keperawatan sesuai standar operasional prosedur yang sudah ditentukan

b. Standar Kinerja

Standar kinerja dapat ditingkatkan dengan perbaikan kualitas sumber daya manusia

FORMAT EVALUASI PENGEMBANGAN STANDART

Unsur Evaluasi Pengembangan Standart Dilakukan Tidak

Page 28: fungsi manajemen

DilakukanPengidentifikasian SDM yang perlu dilakukan pembinaan √Menentukan kriteria pemberian kompensasi √Perbaikan kualitas pelaksanaan kinerja √Perencanaan program manajemen SDM (seminar dan workshop) √Pelaksanaan proses keperawatan sesuai SOP yang berlaku √Membandingkan dokumentasi keperawatan dengan juknis yang ada

Adanya evaluasi SOP dan Juknis secara berkala √Pengadaan program workshop Pemberian Askep secara berkelanjutan

Total PresentaseRata-rata

562,5%

337,5%