Contoh Format Laporan Observasi Bimbingan Dan Konseling

22

Click here to load reader

Transcript of Contoh Format Laporan Observasi Bimbingan Dan Konseling

Page 1: Contoh Format Laporan Observasi Bimbingan Dan Konseling

Contoh Format Laporan Observasi Bimbingan dan Konseling (BK) di Sekolah

BAB 1PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Pelayanan bimbingan dan konseling berupaya membantu siswa menemukan pribadinya, dalam hal mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya, serta menerima dirinya secara positif dan dinamis sebagai model pengembangan diri lebih lanjut.Bimbingan dan konseling pengembangan seluruh aspek kepribadian siswa, pencegahan terhadap timbulnya masalah yang akan menghambat perkembangannya, dan menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya, baik sekarang maupun masa yang akan datang. Sehubungan dengan target populasi layanan bimbingan dan konseling, layanan ini tidak terbatas pada individu yang bermasalah saja, tetapi meliputi seluruh siswa. (Nurihsan, 2006: 42)Sejalan dengan visi tersebut, maka misi bimbingan dan konseling harus membantu memudahkan siswa mengembangkan seluruh aspek kepribadiannya seoptimal mungkin, sehingga terwujud siswa yang tangguh menghadapi masa kini dan masa mendatang.

B.     RUMUSAN MASALAH

1.    Bagaimana keadaan Bimbingan dan Konseling di SMA N 10 Kota Bengkulu?2.    Hambatan apa saja yang sulit dihadapi oleh guru pembimbing?3.    Bagaimana struktur keorganisasian Bimbingan dan Konseling di sekolah?4.    Bagaimana pandangan siswa dan siswi terhadap Bimbingan dan Konseling di sekolah?5.    Pihak mana saja yang terkait terhadap Bimbingan dan Konseling di Sekolah?

C.     TUJUAN

1.      Observasi ini bertujuan untuk mengamati bagaimana aplikasi Bimbingan dan Konseling di SMAN 10 KOTA BENGKULU sehingga mahasiswa bisa mengambil pelajaran dan mendapat pengalaman langsung tentang Bimbingan dan Konseling.

2.      Observasi ini juga bertujuan untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis kejadian di lapangan dalam kesesuaiannya dengan teori yang ada sehingga ditemukan perbedaan keduanya dan menemukan reaksi dari perbedaan tersebut, apakah bersifat positif atau negatif.

3.      Terakhir observasi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling di Fakultas keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Bengkulu.

D.    METODE PENGUMPULAN DATA

Adapun teknik yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu teknik observasi langsung

(pengamatan), wawancara dengan Guru Bimbingan dan Konseling, dan Pengambilan data

melalui pemberiang angket untuk siswa. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk poin-

Page 2: Contoh Format Laporan Observasi Bimbingan Dan Konseling

pin dan narasi. Setelah data tersaji, penulis melakukan analisis secara cermat dan melakukan

kajian pustaka mengenai permasalahan tersebut.

BAB II

KAJIAN TEORITIS

Landasan Bimbingan Konseling

A.    SKB Mendikbud dan KA BAKN No. 0433/P/1993 dan No. 25 tahun 1993 Pasal 1 ayat 4 : Guru pembimbing adalah guru yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh dalam kegiatan Bimbingan dan Konseling kepada sejumlah peserta didik.

Pasal 1 ayat 10 : Penyusunan program Bimbingan dan Konseling adalah membuat perencanaan pelayanan Bimbingan dan Konseling dalam bidang bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karier.

Pasal 1 ayat 13 : Analisis evaluasi Bimbingan dan Konseling adalah hasil evaluasi pelaksanaan Bimbingan dan Konseling yang mencakup layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, konseling perorangan, bimbingan kelompok dan bimbingan pembelajaran serta kegiatan pendukungnya.

Page 3: Contoh Format Laporan Observasi Bimbingan Dan Konseling

Pasal 1 ayat 14 : Tindak lanjut pelaksanaan Bimbingan dan Konseling adalah kegiatan menindaklanjuti hasil analisis evaluasi tentang layanan evaluasi, informasi, penempatan dan penyaluran, konseling perorangan, bimbingan kelompok dan bimbingan pembelajaran serta kegiatan pendukungnya.

B.     PP No. 38/1992Pasal 1 ayat 2 : Tenaga pendidik adalah tenaga kependidikan yang bertugas membimbing, mengajar dan melatih peserta didik.

Pasal 1 ayat 3 : Tenaga pembimbing adalah tenaga pembimbing yang bertugas membimbing peserta didik.

Pasal 2 ayat 2 : Tenaga pendidik terdiri atas pembimbing, pengajar dan pelatih.

C.     PP No. 29/1990 pasal 27 ayat 1Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam upaya menekan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan.

BAB III

PEMBAHASAN

A.    DESKRIPSI SEKOLAH

1.      Identitas Sekolah

         Nama sekolah : SMA N 10 kota Bengkulu         Provinsi : Bengkulu         Otonomi daerah : Kota         Kecamatan : Selebar         Desa/kelurahan : Suka rami         Jalan : Padang cengkeh         Kode pos : 38210         Telephone : 5406400         Daerah : Perkotaan         Status sekolah : Negeri         Kelompok sekolah : Inti         Tahun berdiri : 2006         Kegiatan belajar mengajar : Pagi hari         Bangunan sekolah : Milik sendiri         Luas bangunan : L; 100m P;100m         Lokasi sekolah : Kota         Organisasi penyelenggara : Pemerintah         Jumlah guru : 43 orang         Jumlah siswa : 523 siswa

  Visi : Iman, Ilmu, Amal dan Mengakar pada masyarakat  Misi :         Meningkatkan kompetensi Ilmu Sebagai dasar ketahanan         Meningkatkan kompetensi Ilmu pengetahuan         Meningkatkan Teknologi         Mengamalkan konsep pendidikan berkelanjutan

Page 4: Contoh Format Laporan Observasi Bimbingan Dan Konseling

2.      Sarana dan fasilitas :      I ruang Bk      Ruang TU      Perpustakaan      Mushola      Lapangan olahraga (basket, voli, futsal)      WC      Kantin      Laboratorium

3.      Organisasi pengembangan diri siswa      PIK-KRR      PMR      Bola basket      Bola Volli      Futsal , dll

4.      Aspek ketenagaan

         Jumlah Guru : 43 orang

         Jumlah Staf TU dan non guru : 8 orang

5.      Data kesiswaan

         Kelas X A-E : 197 orang

         Kelas XI IPA dan IPS : 209 orang

         Kelas XII IPA dan IPS : 117 orang

6.      Struktur Organisasi sekolah

Page 5: Contoh Format Laporan Observasi Bimbingan Dan Konseling

STAF KESISWAANASRIYANTI

STAF KEUANGANSUMARTIYATIPEMBINA OSIS

Dra. MEIDANA SARIWAKA HUMAS

JUHARTONO S.PdWAKA KESISWAAN

NISROHANA S.PdSTAF INVENTARIS

SUMARTIYATISTAF KEPEGAWAIAN

SUMARTIYATIKEPALA SEKOLAH

SARJONO, S.PdWAKA SARANA

PAHYEN HARIYADI S.SosWAKA KURIKULUM

ONDANG HIDAYAT M.PdKEPALA TU

ALEX RIDWAN S.SosKETUA KOMITE

SAIPUL ANWAR S.SosPEMB. WAKA KURIKULUMYETI SUMARTI S.Pd

 

Page 6: Contoh Format Laporan Observasi Bimbingan Dan Konseling

GURUSISWA 

7.      Aspek ketenagaanGuru : 43 orangNon Guru : 8 orang

B.     Struktur organisasi manajemen BK di sekolah

1.      STUKTUR ORGANISASI MANAJEMEN GURU PEMBIMBINGKEPALA DINAS

PENDIDIKAN NASIONALPENGAWASAN SEKOLAH BIDANG BIMBINGAN DAN KONSELING

KEPALA SEKOLAHSMAN 10 KOTA BENGKULU

KOMITESMAN 10 KOTA BENGKULU 

SISWA SMAN 10GURU MATA PELAJARANWALI KELASKONSELOR SEKOLAHWAKIL KEPALA SEKOLAHKOORDINATOR PELAYANAN KONSELING

Page 7: Contoh Format Laporan Observasi Bimbingan Dan Konseling

2.      Pembagian tugasBapak Saidi S.Pd : memberikan layanan Untuk kelas XI dan XII IPAIbu Beti : Memberikan layanan untuk kelas X dan XI, XII IPS

C.     Siswa asuh1.      Jumlah siswa Asuh keseluruhan : 523 siswa2.      Daftar siswa asuh berdasarkan guru pembimbing         Bapak Saidi S.Pd : XI dan XII IPA dengan 200 siswa         Ibu Beti : X dan XI, XII IPS dengan 323 siswa3.      Rasio guru BK vs siswa asuh : 2:523

D.     ADMINISTRASI BKPengarsipan surat menyuratSMAN 10 Kota Bengkulu memiliki pengarsipan surat menyurat maupun hal yang berkaitan dengan bimbingan dan konseling, namun kelengkapan akan data-data maupun hal-hal yang berhubungan dengan layanan Bimbingan dan konseling ada yang tidak lengkap, Seperti : Tidak adanya program tahunan serta SATLAN bimbingan dan Konseling.

E.      Sarana dan Prasarana1.      SMAN 10 memiliki ruangan khusus bimbingan dan konseling namun ukuran serta aspek

kenyamanan kurang memadai.Meja GPLemari arsipMeja tamuSTRUKTUROrganisasilukisanPintu MasukKabinetLemari 

Page 8: Contoh Format Laporan Observasi Bimbingan Dan Konseling

2.      Ketersediaan sarana dan Prasarana Di ruang Khusus BKKursi : 2 Kursi Guru pembimbing

4 kursi tamuLemari arsip : 1 buah. Kalau tempat penyimpanan data hanya lemari arsip.

3.      Mengenai tempat khusus konseling, bimbingan kelompok dan konseling kelompok tidak ada.

F.      PROGRAM LAYANAN BK

a.       Perencanaan Program BK di Sekolah

   Penyusunan layanan orientasi dan informasi dilakukan pada saat tahun ajaran baru dan

penyusunan perencanaan dalam bentuk program tahunan dikembangkan lagi ke bentuk yang

lebih khusus dan SATLAN.

b.      Dasar penyusunan Perencanaan Program dan contoh pelaksanaan program

   Dasar pemilihan materi diambil berdasarkan kebutuhan siswa terutama kelas X dan kelas XI

misalnya Layanan Orientasi untuk penganalan sekolah, tartib dan pengenalan

ekstrakulikuler.

c.       Cara pengorganisasian pelaksanaannya?

   Pelaksanaan layanan orientasi dan informasi ketika memasuki tahun ajaran baru, dan

berdasarkan wawancara yang kami dapat dengan cara membagi tugas pemberian layanan

yaitu: Bapak Saidi S.Pd memberikan layanan untuk kelas XI dan XII IPA, dan Ibu Beti untuk

kelas X, XI IPS, dan XII IPS.

d.      bagaimana cara melakukan evaluasi layanan orintasi dan informasi?

   Evaluasi dilakukan setelah memberikan layanan dan perkembangan siswa dilihat setelah

pemberian layanan oleh GP. Dievaluasi melalui observasi langsung.

Page 9: Contoh Format Laporan Observasi Bimbingan Dan Konseling

e.       Budget

Mengenai dukungan pendanaan dari pihak sekolah menurut salah satu guru pembimbing

bapak Saidi S.Pd, beliau mengatakan kalau dukungan dana dari pihak sekolah cukup untuk

melaksanakan program layanan bimbingan dan konseling namun Pak Saidi S.Pd tidak

menyebutkan secara pasti Nominal dana dari pihak sekolah.

G.    Wawancara :Hasil wawancara kami dengan guru BK yang ada di sekolah yaitu bapak Saidi, S.Pd dan Ibu Beti Sumartini, S.Pd dengan tujuan untuk mengetahui program BK dan pelaksanaannya. Berikut pertanyan yang kami berikan :

a.       Alat apa saja yang tersedia di sekolah ini untuk menyimpan data yang berhubungan dengan Bimbingan dan Konseling?Bisa dilihat sendiri kalo alat dan medianya ada lemari, meja, kursi, untuk komputer kami belum ada. Kalo untuk pengumpulan datanya kami pakai sosiometri, map dalam bentuk tertulis juga rahasia.

b.      Apakah sekolah ini menyediakan anggaran untuk pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling?Dana cukup, kami dapat dana untuk kunjungan kerumah, itu sudah cukup (tanpa menjelaskan besarnya)

c.       Selain guru Bk siapa saja yang telah dilibatkan dalam pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling?Yang terlibat hampir seluruh masyarakat sekolah, tapi yang lebih kami butuhkan itu seperti teman dari siswa sebagai sumber data, kemudian walikelas jika ada siswa yang bermasalah, dan juga guru yang berkepentingan, hanya itu.

d.      Pengumpulan data apa saja yang telah dilakukan untuk kepentingan layanan Bimbingan dan Konseling?Kita bisa menyebarkan angget, misalnya pada saat siswa mau masuk pada kelas XII, itu ada penjurusan, kami membagi angket untuk dapat mengetahui minat siswa dan siswi. Kemudian kami juga melakukan wawancara secara langsung apabila anak tersebut memang bermasalah, bisa juga mendatangkan orang tua atau berkunjung kerumah untuk memperoleh datanya.

e. Layanan Informasi apa saja yang telah diberikan kepada siswa?Narkoba, kenakalan remaja, minat dan bakat, dan yang lainnya.

f.   Kesulitan apa dalam meghadapi siswa dan siswi dalam menyelenggarakan layanan?Yang pertama itu paling sulit anak tidak mau jujur, itu yang paling sulit untuk dientaskan.

g. Apakah layanan kunjungan rumah pernah dilaksanakan?Sering

h. Bagaimana tanggapan kepala sekolah dan dewan guru mengenai BK di sekolah ini?

Page 10: Contoh Format Laporan Observasi Bimbingan Dan Konseling

Ya kepala sekolah sangat mendukung dengan adanya Bk di sekolah ini, dengan memberikan bantuan berupa misalnya dana, fasilitas dan lain-lain. Kalo dewan guru ya juga mendukung dengan memberikan informasi-informasi kepada kami mengenai bagaimana anak-anak kami ini.

i.   Bagaimana cara melakukan evaluasi pelayanan informasi dan Orientasi?Setelah diberi layanan, kami melihat perkembangan dari anak tersebut.

j.   Apa alasannya melakukan evaluasi itu pak? karena dengan melakukan observasi langsung, apabila layanan tersebut tidak berlangsung, maka guru BK dapat menindak lanjuti tentang pelaksanaan layanan tersebit, apakah berhasil atau belum.

k. Apa dasar pemilihan materi layanan Orientasi dan Informasi?Dasar pemilihan materi diambil berdasarkan kebutuhan siswa terutama kelas X dan kelas XI.Misalnya layanan orientasi untuk pengenalan tata tertib sekolah dan pengenaalan ekstrakulikuler.

H.    DUKUNGAN KEPALA SEKOLAH DAN GURU MATAPELAJARAN

1.    Persepsi kepala sekolah sangat baik terhadap adanya pelaksanaan program layanan

Bimbingan dan Konseling karena layanan BK sangat membantu siswa SMAN 10 Kota

Bengkulu dalam membentuk pendidikan karakter yang baik sehingga para siswanya secara

bertahap dapat mengalami kemajuan terutama dalam hal moral dan memiliki rasa malu

karena adanya pemberian layanan BK. Misalnya, sejak pergantian Kepala sekoalh baru

yaitu Bapak Sarjono S.Pd layanan BK di sekolah kembali diberi ruang dan lebih diaktifkan.

Dulunya banyak sekali siswa yang terlambat, namun setelah ada koordinasi antara guru

pembimbing dengan kepala sekolah maka jumlah siswa yang terlambat jauh lebih sedikit.

Tutur Bu Beti salah satu Guru Pembimbing di SMA N 10 Kota Bengkulu.

Dan mengenai dukungan yang diberikan oleh kepala sekolah yaitu pemberian jam

belajar untuk memberikan layanan terhadap para siswa, dan juga dukungan berupa dana

sudah cukup untuk melaksanakan kegiatan layanan bimbingan dan konseling.

2.      Persepsi guru mata pelajaran

Guru mata pelajaran sangat senang karena guru pembimbing sangat membentuk

karakter dari siswa sehingga dampaknya secara langsung kepada siswa dan hal ini sangat

dirasakan oleh guru mata pelajaran karena secara berangsur siswa mulai sadar untuk

belajar dan memperhatikan guru diwaktu mengajar. Mengenai dukungan dari guru mata

pelajaran, karena adanya koordinasi Guru pembimbing dan semua pendidik di sekolah maka

Page 11: Contoh Format Laporan Observasi Bimbingan Dan Konseling

guru mata pelajaran meberikan dukungan berupa saling berbagi informasi mengenai

perkembangan anak setelah diberikannya layanan BK di sekolah.

I.       Matriks DASSOLLEN (Apa yang terjadi di Lapangan) VS DASSEIN (Apa yang Seharusnya

Terjadi)

DASSOLLEN (Apa yang Terjadi di Lapangan)

DASSEIN (Apa yang Seharusnya Terjadi)

1.      Alat untuk menyimpaan data hanya ada sebuah lemari arsip.

Seharusnya alat untuk penyimpanan data dilengkapi dengan komputer serta kelengkapan dan teknologi lainnya.

2.      Latar belakang pendidikan guru pembimbing ada yang bukan berlatar belakang BK sehingga kurangnya profesional dalam melakukan tugasnya.

Guru pembimbing haruslah S1 yang berasal dari Latar belakang Pendidikan BK

3.      SMAN 10 memiliki siswa sebanyak 523 orang dan memiliki 2 orang Guru Pembimbing. Yang Berlatarbelakang Pendidikan BK hanya satu orang dan satunya lagi Tidak.

Jadi, 523 orang : 150 siswa (standar untuk satu orang GP) = 3,5 (4 orang guru BK)

4.      SMAN 10 Kota Bengkulu tidak Memiliki SATLAN dan Program Layanan baik Program Tahunan, Semesteran maupun Mingguan dan Harian

Dalam pelaksanaan program BK di Sekolah setiap guru pembimbing haruslah memiliki satlan sebagai Panduan dalam pelaksanaan Program Layanan

5.      GP hanya mengevaluasi hasil layanan dengan Observasi Langsung.

Kita hendaknya mengevaluasi hasil layanan dengan banyak cara agar kita bisa menilai hasil dari layanan yang kita berikan

6.      SMA N 10 Kota Bengkulu tidak Memiliki materi-materi pemilihan karier, katalog perguruan tinggi, paket keterampilan pengambilan test, inventori penilaian, juga termasuk subtansi yang membahayakan seperti penyalahgunaan narkoba, kehamilan, HIV AIDS isu-isu kritis tentang masalah sosial dan kesehatan.

Dalam Buku Drs. Dewa Ketut Sukardi standar minimum ruangan bimbingan dan konseling haruslah memiliki materi-materi pemilihan karier,katalog perguruan tinggi, paket keterampilan pengambilan test, inventori penilaian, juga termasuk subtansi yang membahayakan seperti penyalahgunaan narkoba, kehamilan, HIV AIDS isu-isu kritis tentang masalah sosial dan kesehatan.

Page 12: Contoh Format Laporan Observasi Bimbingan Dan Konseling

7.      Ruangan BK SMAN 10 Kota Bengkulu

hanya memiliki Ruang tunggu atau

ruang tamu sekaligus ruang kerja , Meja

dan kursi kerja, , Rak-rak penyimpanan

data, dan Almari.

          Padahal standar minimum ruangan

BK di SMA memiliki Ruang tunggu

atau ruang tamu

          Ruang konseling perorangan

          Ruang konseling dan Bimbingan

kelompok

          Ruang sumebr bimbingan dan

konseling

          Ruang resipsionis

          Papan media bimbingan dan

publikasi

          Meja dan kursi kerja

          Papan buletin

          Papan jadwal kegiatan layanan

bimbingan dan konseling

          Rak-rak khusus

          Komputer

          Telepon

          Almari, buku tamu, kartu

konsultasi

Deskripsi dari Matriks diatas adalah

1.      Kelengkapan untuk penyimpanan data seharusnya dilengkapi dengan komputer dan teknologi

lainnya, selain mudah dalam membuat serta mengolah data baik berupa data, angka maupun

untuk membuat grafik-grafik tentang siswa maka akan lebih memudahkan GP dalam hal

penyediaan informasi maupun hal lain yang berkaitan tentang BK di sekolah.

2.      Guru pembimbing haruslah berlatar belakang pendidikan bimbingan dan konseling agar

dapat aspek maksimal dan optimal dalam menjalankan profesi dengan baik dan tidak

melenceng dari bidang keilmuan pendidik atau guru pembimbing.

3.      Mengenai perbandingan Guru Bimbingan dan Konseling dan Jumlah siswa

Page 13: Contoh Format Laporan Observasi Bimbingan Dan Konseling

Sesuai dengan ketentuan surat keputusan bersama menteri pendidikan dan kebudayaan dan

kepala badan administrasi kepegawaian negara nomor: 0433/P/1993 dan Nomor 25 tahun

1991 diharapkan setiap sekolah ada petugas yang melaksanakan layanan bimbingan yaitu

guru pembimbing atau konselor dengan rasio satu orang guru pembimbing/konselor untuk

150 orang siswa.

Namun di SMAN 10 Kota Bengkulu dengan jumlah siswa 520 orang sangat tidak sebanding

dengan jumlah guru konselor karena hanya memiliki 2 orang Guru Pembimbing.

4.      Menurut (Depdiknas, 2004) Dalam buku karangan Drs. Dewa Ketut Sukardi, MBA., MM

bahwa tugas guru pembimbing meliputi :

         Melaksanakan layanan bimbingan dan konseling

         Memasyarakatkan layanan bimbingan dan konseling

         Merencanakan program bimbingan dan konseling

         Melaksanakan segenap program layanan bimbingan dan konseling

         Mengevaluasi proses dan hasil pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling

         Melakasanakan tindak lanjut berdasarkan hasil evaluasi program pelayanan bimbingan dan

konseling.

         Mengadministrasikan kegiatan layanan bimbingan dan konseling

         Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatannya dalam pelayanan bimbingan dan

konseling kepada koordinator bimbingan dan konseling.

Namun pada pelaksanaan yang sebenarnya sangat jauh dari standar karena bukti dari

pelaksanaan program layanan tidak ditemukan juga semua arsip tentang program kerja guru

Bimbingan dan Konseling selama setahun tidak ada dengan alasan dipinjam, ini merupakan

hal yang sangat jelas dimata kami pada saat mereka mengatakan , hal inilah yang

menyebabkan program kerja bimbingan dan konseling di SMAN 10 Kota Bengkulu tidak

berjalan dengan maksimal. SMAN 10 Kota Bengkulu juga tidak memiliki Satuan Layanan

(SATLAN) juga dengan alasan yang sama dipinjam.

5.      Dan juga dalam proses evaluasi Guru Pembimbing hanya melakukan pengamatan saja

terhadap siswa, ini menjadikan banyak kelemahan karena kalau dengan satu metode dalama

hal evaluasi akan menyebabkan ketidakamaksimalan dalam mengevaluasi tentang

pelaksanaan layanan BK di Sekolah.

6.      Ruang bimbingan dan konseling sma/smk

Page 14: Contoh Format Laporan Observasi Bimbingan Dan Konseling

Secara khusus lebih ditekankan kepada materi-materi pemilihan karier,katalog perguruan

tinggi, paket keterampilan pengambilan test, inventori penilaian, juga termasuk subtansi yang

membahayakan seperti penyalahgunaan narkoba, kehamilan, HIV AIDS isu-isu kritis tentang

masalah sosial dan kesehatan.

Namun, mengenai kondisi ruangan Bimbingan dan Konseling di SMAN 10 Kota Bengkulu

semua kelengkapan diatas tidak terpenuhi dan masih banyak sekali kekurangan kekurangan

dalam hal pemberian informasi ke siswa.

7.      Ruangan Bimbingan dan Konseling

Minimal ada ruangan dan fasilitas

         Ruang tunggu atau ruang tamu

         Ruang konseling perorangan

         Ruang konseling dan Bimbingan kelompok

         Ruang sumebr bimbingan dan konseling

         Ruang resipsionis

         Papan media bimbingan dan publikasi

         Meja dan kursi kerja

         Papan buletin

         Papan jadwal kegiatan layanan bimbingan dan konseling

         Rak-rak khusus

         Komputer

         Telepon

         Almari, buku tamu, kartu konsultasi

Namun, di SMAN 10 Kota Bengkulu hanya memiliki Satu ruangan disana semua kelengkapan

disusun, dan yang ada Sebuah lemari arsip, kursi tamu, meja dan kursi guru konselor, dan

beberapa struktur penanganan siswa, dan struktur Bimbingan dan konseling di sekolah itu.

Dan ada Kabinet, hal inilah yang sangat jauh dari standar ruangan Bimbingan dan

Konseling di Sekolah.

Page 15: Contoh Format Laporan Observasi Bimbingan Dan Konseling

BAB IV

PENUTUP

A.      Kesimpulan

         Perbandingan jumlah siswa dan guru pembimbing di SMAN 10 Kota Bengkulu tidak

seimbang dan menyebabkan kesenjangan dalam pemberian layanan BK di Sekolah

         Kelengkapan pedoman layanan BK seperti SATLAN dan Program Layanan kurang Lengkap

dan alasan dipinjam oleh sekolah lain.

         Kurangnya sarana dan Prasarana yang memadai dalam ruangan Bimbingan dan Konseling

SMAN 10 Kota Bengkulu

         Namun, ada satu hal yang sudah cukup baik yaitu dukungan kepala sekolah dan guru mata

pelajaran sudah cukup baik dengan adanya BK di sekolah.

         Dalam hal pendanaan SMAN 10 sudah memadai.

         Pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan BK di sekolah sudah baik seperti pihak sekolah

saling bekerja sama dengan BKKBN Provinsi dan Koordinasi dengan Orang Tua.

B. Saran

         Sebaiknya kelengkapan program layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah lebih

dilengkapi lagi supaya pelaksanaan program layanan mempunyai landasan yang jelas dan

nyata.

         Dalam hal perbandingan jumlah guru dengan siswa hendaknya guru bimbingan dan

konseling ditambah kembali.

         Hendaknya Masalah kelengkapan sarana dan prasarana kegiatan layanan bimbingan dan

konseling lebih dilengkapkan supaya dalam pemberian layanan lebih maksimal dan lebih

optimal. Kelengkapan untuk penyimpanan data seharusnya dilengkapi dengan komputer dan

teknologi lainnya, selain mudah dalam membuat serta mengolah data baik berupa data, angka

maupun untuk membuat grafik-grafik tentang siswa maka akan lebih memudahkan GP dalam

hal penyediaan informasi maupun hal lain yang berkaitan tentang BK di sekolah.

Page 16: Contoh Format Laporan Observasi Bimbingan Dan Konseling

DAFTAR PUSTAKA

Mugiarso, Heru. 2009 . Bimbingan dan Konseling. Semarang : Unnes Press.

Sukardi, Dewa Ketut. 2007 . Pengantar Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di

Sekolah. Tabanan : Rineka cipta.

Web : www.google.com, www.wikipedia.co.id, www.Blogspot.com,

www.wordpress.com.