Post on 03-Mar-2019
MULTIMEDIA INTERAKTIF BIMBINGAN KONSELING DI SMPN 1 SAMPUNG PONOROGO DENGAN MACROMEDIA FLASH 8
Naskah Publikasi
Diajukan oleh
Tiyas Arifin 07.12.2506
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
2011
2
3
Interaktive Multimedia Guidance Counseling at SMPN 1 Sampung Ponorogo with Macromedia Flash 8
Multimedia Interaktif Bimbingan Konseling di SMPN 1
Sampung Ponorogo dengan Macromedia Flash 8
Tiyas Arifin Jurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Education is one very important thing to equip students to face the future.
Students need guidance, encouragement to learn and learn things that will be needed in his life so as not terjerungus into negative things. One of them with guidance and counseling in schools. Nowadays more and more rapid technological development. Students require an innovation in teaching and learning activities.
SMPN 1 Sampung Ponorogo today still use manual way of Guidance Counseling
deliver material to their students. It is still less effective because of its delivery still rely on books that the students feel very boring, so many students who lack an understanding of the material that is given. Though this lesson is very important for students to be able to develop optimally.
In this case the author will present the material Counseling into an interactive
multimedia application that can present the material more interesting and easier to understand for students. Key words: Information Systems, Interactive Multimedia, guidance counseling
4
1. Pendahuluan Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting untuk membekali siswa
menghadapi masa depan. Siswa perlu mendapat bimbingan, dorongan untuk belajar dan
mempelajari hal-hal yang akan diperlukan dalam kehidupannya agar tidak terjerungus ke
dalam hal-hal negatif. Salah satu yang dapat dilakukan untuk membantu
mengembangkan potensi siswa dan menghindarkan siswa dari kegiatan-kegiatan
menyimpang adalah dengan bimbingan konseling di sekolah.
Pelaksanaan pembelajaran Bimbingan Konseling di SMPN 1 Sampung di
Ponorogo saat ini masih menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Ini menandakan
penyadaran bimbingan konseling pada generasi mendatang masih harus dilakukan
secara terus menerus. Oleh karena itu, persiapan sedini mugkin sangat diperlukan untuk
menghadapi tantangan di masa depan yang cenderung meningkat.
Kenyataannya dalam proses belajar mengajar pada pelajaran bimbingan
konseling di SMPN 1 Sampung masih banyak siswa yang kurang memperhatikan uraian
guru, kurang konsentrasi dalam mengikuti pelajaran, siswa sulit menerima dan
memahami pelajaran yang disampaikan guru. Apalagi pelajaran ini sangat penting bagi
para siswa karena menyangkut perkembangannya saat beranjak dewasa agar dapat
berkembang secara optimal.
Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan kemampuan guru dalam
memanfaatkan media pembelajaran. Media pembelajaran dapat membantu guru dalam
menyampaikan materi pelajaran dan membantu siswa memahami materi pelajaran.
Mengingat permasalahan di atas, penulis bermaksud membuat sebuah aplikasi
multimedia interaktif yang nantinya bisa digunakan untuk membantu proses belajar
mengajar di SMPN 1 Sampung yang ada di Ponorogo. Dari uraian di atas, masalah
dituangkan ke dalam skripsi yang diberi judul : “ Multimedia Interaktif Bimbingan
Konseling di SMPN 1 Sampung Ponorogo dengan Macromedia Flash 8 ”
2. Analisis Sistem Langkah awal dalam mendefinisikan masalah pembuatan sistem ini adalah
menentukan masalah apa saja yang dihadapi dalam penyampaian informasi yang lama,
yang memungkinkan bisa diselesaikan dengan sistem multimedia. Dalam penyampaian
informasi yang telah digunakan selama ini ditemukan masalah yaitu dengan
menggunakan sistem yang lama pada penyampaian materi. Siswa kurang tertarik dan
termotivasi untuk mengikuti penjelasan dari guru. Dengan menggunakan sistem
5
multimedia diharapkan sebagai solusi yang baik untuk dapat menyelesaikan atau
mengatasi masalah yang ada.
2.1 Analisis PIECES Hal-hal yang akan dianalisis dengan menggunakan Analisis Pieces adalah
sebagai berikut:
2.1.1 Analisis Kinerja (Performance)
Penyampaian materi di SMPN 1 Sampung saat ini untuk mata
pelajaran bimbingan dan konseling masih kurang efektif karena mata
pelajaran ini hanya disampaikan satu kali dalam seminggu. Dengan
peningkatan kinerja sistem dalam penyampaian informasi diharapkan
mampu meningkatkan jumlah materi yang diberikan murid tiap kali
pertemuan dengan waktu yang lebih efektif.
2.1.2 Analisis Informasi (Information)
Informasi merupakan hasil proses pengolahan data yang dilakukan
oleh sebuah sistem informasi. Penyampaian informasi di SMPN 1
Sampung sebenarnya sudah cukup baik, namun dalam penyampaian
materi hanya mengandalkan buku serta beberapa penjelasan dari Guru
pengajar. Dirasakan siswa masih kurang jelas dalam menerima materi
yang disampaikan.
2.1.3 Analisis Ekonomi (Economics)
Analisis yang dilakukan pada penyampaian materi di SMPN 1
Sampung masih kurang ekonomis. Indikasi ini dapat dilihat pada dana
yang dikeluarkan untuk pembelian buku oleh karena itu pertimbangan
waktu,energy dan biaya yang dirasakan cukup lama dan mahal maka
perlu dicarikan alternatif sistem informasi yang lebih murah,lebih cepat
bagi siswa untuk menyerap materinya.
2.1.4 Analisis Kontrol (Control)
Kontrol dari sistem penyampaian materi yang ada memang sudah
cukup memadai, namun masih terlalu lemah. Karena metode
penyampaiannya tersebut kadang kala menyebabkan keterlambatan
penyampaian materi dan kejenuhan diantara siswa.
2.1.5 Efisiensi (Efficiency)
Pada masalah efisiensi yang berhubungan dengan bagaimana
sumber daya yang ada tersebut digunakan dengan biaya minimal. Maka
6
kegiatan mengajar di SMPN 1 Sampung ini dapat dikatakan kurang
efisien. Karena di SMPN 1 Sampung ini sebenarnya memiliki fasilitas atau
sarana yang cukup memadai seperti ruang komputer, namun kurang
dimanfaatkan. Seharusnya fasilitas yang ada ini dapat digunakan pada
beberapa pelajaran yang lain dan tidak hanya untuk mata pelajaran TIK.
2.1.6 Pelayanan (Service)
Dari aspek pelayanan penggunaan sistem penyampaian materi yang
lama, masih perlu ditingkatkan semaksimal mungkin karena masih
banyak siswa kurang tertarik dan fokus ketika materi disampaikan.
Sehingga sistem yang baru dengan multimedia ini dapat dibuat lebih
menarik dan jelas. Hal ini diharapkan siswa akan lebih tertarik, cepat
mengerti dan dapat menyerap materi lebih cepat, lebih lama diingat,
serta memperoleh pemahaman yang lebih baik.
2.2 Analisi Kebutuhan Sistem Dalam menganalisis dan mengidentifikasi hendaknya mengerti maksud,
tujuan, sasaran dan kebijakan-kebijakan sistem. Karena elemen-elemen
tersebut merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk suatu
system yang baik. Setelah elemen-elemen tersebut ditentukan, kemudian
menentukan aspek-aspek yang dibutuhkan dalam membangun aspek-aspek
tersebut.
Aspek-aspek ini yang mempunyai peran dalam membuat serta
mengembangkan sistem-sistem tersebut aspek-aspek ini meliputi :
1. Kebutuhan Fungsional - Siswa dapat lebih tertarik untuk mendengarkan dan memahami
materi karena penyajian materi dibuat semenarik mungkin.
- Aplikasi ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada Siswa
tentang hal yang bersangkutan dengan materi pelajaran Bimbingan
Konseling.
- User dapat melakukan proses pembelajaran sendiri tanpa harus
terikat ruang dan waktu, artinya kapan pun peserta mau belajar
kembali sendiri atau dengan orang lain dia hanya membutuhkan
Laptop atau PC untuk menjalankan aplikasi ini.
2. Kebutuhan NonFungsional Dalam membangun sebuah sistem pembelajaran yang berbasis
multimedia tersebut, dibutuhkan spesifikasi hardware dan software yang
7
baik untuk memberikan kemudahan dalam membangun sistem dan
brainware (manusia) yang berkualitas.
3. Proses Penelitian 3.1 Perancangan
3.1.1 Merancang Konsep
Suatu pembuatan aplikasi multimedia yang baik sangat
membutuhkan pola pemikiran yang terarah sehingga hasilnya sesuai
dengan apa yang diharapkan. Maka diperlukan sebuah rancangan
konsep yang tepat agar apa yang direncanakan dari pembuatan aplikasi
tersebut menjadi jelas dan mudah dipahami.
Pada proses penyusunan aplikasi, penulis menyajikan materi
tersebut kedalam sebuah aplikasi multimedia interaktif yang dapat
menyajikan materi dengan lebih menarik dan mudah untuk dipahami
oleh siswa. Kemudian nantinya setiap materi akan ditambahkan gambar
animasi sebagai ilustrasi yang dapat memudahkan siswa dalam belajar
dan memahami maksud materi yang disajikan
3.1.2 Merancang Isi Setelah merancang konsep, kemudian dapat dirancang isi
mengenai apa yang akan disampaikan di multimedia Interaktif ini.
Rancangan isi yang dimasukkan kedalam informasi yang disampaikan
harus sesuai dengan konsep yang disusun serta tidak menyimpang dari
tujuan dibuatnya Multimedia Interaktif. Aplikasi yang dibuat akan diisi
dengan beberapa media diantaranya teks, suara, gambar, dan animasi
yang keseluruhannya akan ditempatkan ke dalam beberapa menu.
8
3.1.3 Diagram Sesuai dengan struktur multimedia yang digunakan pada Multimedia
Interaktif bimbingan konseling di SMPN 1 Sampung yaitu struktur
hierarki. Berikut adalah diagram alur dan penjelasannya.
KETERANGAN :
1. Intro
2. Menu utama
3. SubMenu
A. Materi Kelas XII : Mengenal BK di sekolah
A1. Pengertian Bimbingan Konseling di sekolah
A2. Tujuan Bimbingan Konseling di Sekolah dan Fungsi layanan Bimbingan
Konseling
B1/4.1.1 B1/4.1.2 B1/4.1.3
B1/4.1.5
B1/4.1.4
B1 B2 B3 B4
B1.1 B1.2 B1.3 B1.4
INTRO
2
B A C E D
A1 A2 A3 A4 A1 A1 A1 A5
9
A3. Macam –macam Layanan Bimbingan Konseling
A4. Visi dan Misi Bimbingan Konseling
A5. Perilaku Menyimpang Remaja
B. Materi Kelas XII
B1 : Fungsi Agama dalam kehidupan
B1.1 : Landasan Hidup Religius
B2 : Etika dan Norma Remaja dalam Pergaulan
B2.1 : Landasan Perilaku Etis
B3 : Remaja Aktif dan Kreatif
B3.1 : Kematangan Emosional
B4 : Remaja berprestasi. Why Not?
B4.1 : Kematangan Intelektual
B1/4.1.1 : Bimbingan bidang Pribadi
B1/4.1.2 : Bimbingan bidang Sosial
B1/4.1.3 : Bimbingan bidang Belajar
B1/4.1.4 : Bimbingan bidang Karir
B1/4.1.5 : Bimbingan bidang Ahklak Mulia
C. Video
D. About
E. Keluar
3.1.4 Menulis Naskah Naskah atau teks dalam aplikasi multimedia merupakan bagian
yang sangat penting. Dengan naskah atau teks suatu aplikasi akan mudah
dipahami maksud dan tujuan, sehingga penggunaan naskah atau teks
mutlak harus ada. Penulisan naskah atau teks dalam aplikasi ini dibuat
secara sistematis dan diurutkan menurut kategori masing-masing layar
tampilan.
3.2 Merancang Design Grafik dipilih untuk mendukung dialog latar belakang atau penerapan
yang diperlukan dalam aplikasi multimedia. Grafik yang ditampilkan
disesuaikan dengan tema dasar dari aplikasi multimedia yang dirancang,
sehingga tampilan grafik dapat benar-benar mendukung aplikasi. Untuk
mempermudah dalam proses pembuatan aplikasi multimedia ini, terlebih
dahulu dibuat sketsa aplikasinya.
10
BIMBINGAN KONSELING SMPN SMPN 1 SAMPUNG PONOROGO
Keluar
Berikut adalah contoh sketsa dari beberapa menu aplikasi :
3.2.1 Sketsa pada Intro
3 4
Gambar 3.1 Tampilan rancangan intro
Keterangan :
1. Logo Tut Wuri Handayani dan Animasi teks berjalan selamat belajar (font Arial Black
warna hitam ukuran 24 pt)
2. Tombol Masuk : Untuk masuk ke Menu Utama (font Arial Black )
3. Animasi : dibuat agar menambah daya tarik
4. Tombol Keluar : tombol untuk keluar dari aplikasi (font Arial Black warna hitam
ukuran 23 pt)
3.2.2 Sketsa Pada Menu Utama 3 4 5 6 7
Gambar 3.2 Tampilan Menu Utama
SMPN 1 SAMPUNG PONOROGO
MULTIMEDIA INTERAKTIF
BIMBINGAN KONSELING
2 1
1
About
Gambar Video
BK
Materi
2
11
Keterangan :
1. Logo Tut Wuri Handayani dan Judul Multimedia Interaktif Bimbingan Konseling
SMPN 1 Sampung Ponorogo. (font Arial Black warna hitam ukuran 26 pt)
2. Logo Diknas Ponorogo
3. Tombol BK
4. Tombol Materi : Menuju ke link materi (font Arial Black warna hitam ukuran 23 pt)
5. Video : video (font Arial Black warna hitam ukuran 23 pt)
6. Tombol Keluar dari aplikasi (font Arial Black warna hitam ukuran 23 pt)
7. Teks dan Animasi agar tampilan lebih menarik
3.2.3 Sketsa menu Bab
3 4 5
Gambar 3.3 Tampilan rancangan materi perBab
Keterangan :
1. Logo Tut Wuri Handayani dan Judul Multimedia Interaktif Bimbingan Konseling
SMPN 1 Sampung Ponorogo. (font Arial Black warna hitam ukuran 26 pt)
2. Logo Diknas Ponorogo
3. Tombol Bab Materi : tombol untuk masuk ke menu materi yang ada di masing-
masing bab (font Arial Black warna hitam ukuran 23 pt)
4. Tombol Kembali : untuk kembali ke Menu Utama (font Arial Black warna hitam
ukuran 23 pt)
BIMBINGAN KONSELING SMPN SMPN 1 SAMPUNG PONOROGO
BAB I
KEMBALI
BAB II
Teks
1
BAB III
BAB IV
2
BAB V
12
5. Text ini berisi materi yang ada di masing-masing bab (font Arial Black warna
hitam ukuran 14 pt)
4. Pembahasan
Tahapan ini adalah tahapan membangun dan mengembangkan aplikasi, sesuai
dengan naskah yang sudah dibuat. Bagian ini merupakan kegiatan yangmeliputi
tentang pembuatan desain grafik yang mendukung semua dialog, pembuatan
animasi yang sesuai dengan tema, membuat teks sebagai penyampaian pesan,
menggabungkan semuanya ke dalam Macromedia Flash8 menjadi software final.
4.1 Uji Pemakai Software diuji secara langsung kepada pemakai yaitu Guru dan Murid.
Jumlah responden dalam uji pemakai ini sebanyak 25 orang. Kemudian untuk
mengetahui pendapat dari responden mengenai aplikasi ini dibutuhkan
kuestioner.
Dan hasil presentase jawaban dari responden adalah sebagai berikut :
Tabel Kuesioner Uji Pemakai
Parameter
Sangat
kurang
kurang
Cukup
Baik
Sangat
baik
Usabilitas (mudah digunakan dan
sederhana dalam
pengoperasiannya
-
-
20%
80%
-
Sederhana dan memikat - - 24% 72% 4%
Kelengkapan dan kualitas bahan
informasi
-
-
84%
16%
4%
Kesesuaian materi dengan
pembelajaran
-
4%
64%
32%
-
Kedalaman materi - 4% 76% 8% -
Kemudahan untuk dipahami - - 20% 72% 8%
Audio (narasi, sound effect,
-
4%
64%
20%
-
13
backsound, music)
Visual (layout design, warna) - - 24% 72% 4%
Media bergerak animasi (video) - - 16% 80% 4%
Maintainable (dapat dipelihara
/dikelola dengan mudah
- - 28% 72% -
Dari aplikasi multimedia interaktif yang dibuat maka dapat diketahui bahwa media
interaktif ini cukup membantu murid dalam memahami materi, karena penjelasan dengan
bantuan animasi gambar masyarakat jadi lebih jelas. Media ini juga membantu Guru
dalam menyampaikan materi, karena dapat menghemat waktu penyampaian materi serta
memberikan suasana baru dalam kegiatan belajar mengajar siswa.
Namun aplikasi ini belum sepenuhnya sempurna, masih banyak kekurangan
dibeberapa bagian pada aplikasi, seperti materi yang disajikan dalam aplikasi belum
begitu lengkap, narasi belum dapat memberikan penjelasan pada siswa secara baik.
4.2 Hasil Produksi
4.2.1 Ini adalah tampilan
4.1 Gambar halaman intro
Untuk masuk ke halaman Menu Utama maka tinggal klik Tombol Masuk dan untuk
keluar dari aplikasi maka klik tombol Keluar
14
4.2.2 Tampilan menu utama
4.2 Gambar halaman Menu utama
Pada halaman ini terdapat tombol-tombol menu apabila di klik akan masuk ke halaman
selanjutnya :
1. Tombol BK : tombol untuk masuk ke halaman submenu BK
2. Tombol Materi : tombol untuk masuk ke halaman submenu Materi
3. Tombol Video : tombol untuk masuk ke submenu Video
4. Tombol About : tombol untuk masuk ke profil sekolah
5. Tombol Keluar : tombo untuk keluar dari aplikasi
4.2.3 Tampilan halaman materi Bimbingan Konseling
4.3 Gambar : Tampilan materi BK
Pada halaman ini terdapat tombol menu tentang bimbingan konseling di antaranya :
1. Tombol Pengertian : untuk masuk ke pengertian tentang BK
2. Tombol Tujuan : untuk masuk ke materi tentang tujuan BK
3. Tombol Layanan : untuk masuk ke materi tentang macam layanan BK
15
4. Tombol Visi Misi : untuk masuk ke materi tentang Visi dan Misi BK
5. Tombol Asas : untuk materi asas bimbingan konseling
6. Tombol Kembali : untuk kembali ke halaman sebelumnya.
4.2.4 Tampilan halaman submenu antar bab
4.4 Gambar : Tampilan halaman submenu antar bab
Pada halaman ini terdapat tombol-tombol menu apabila di klik akan masuk ke halaman
selanjutnya :
1. Tombol Bab : tombol untuk masuk ke Submenu materi
( Terdapat 5 bab , tiap bab berisi submenu yaitu : Pribadi, Sosial, Belajar, Karir
dan Akhlak Mulia )
2. Tombol Kembali : tombol untuk keluar aplikasi
4.2.5 Tampilan halaman materi Aspek perkembangan
4.4 Gambar : Tampilan halaman Menu Aspek Perkembangan
Pada halaman ini terdapat tombol-tombol menu Aspek Perkembangan :
1. Tombol Pribadi : Materi Aspek perkemabangan Pribadi
2. Tombol Sosial : Materi Aspek perkemabangan Sosial
16
3. Tombol Belajar : Materi Aspek perkemabangan Belajar
4. Tombol Karir : Materi Aspek perkemabangan Karir
5. Tombol Akhlak Mulia : Materi Aspek perkemabangan Akhlak Mulia
6. Tombol Kembali : untuk kembali ke halaman sebelumnya
4.2.6 Tampilan video
4. 5 Gambar halaman video
Pada halaman ini adalah tampilan video masing-masing judul video dengan
tampilan layaknya player video, disertai tombol pause,stop, play dan dapat di
percepat dengan menarik garis durasi video.
4.2.7 Tampilan Profil Sekolah
4.5 Gambar halaman profil Sekolah
Pada halaman ini tentang profil sekolah berisi visi dan misi derta alamat Sekolah dan ada
Tombol Kembali untuk kembali ke halaman sebelumnya.
17
5. Kesimpulan Dari uraian, penjelasan dan pembahasan keseluruhan materi-materi diatas maka
dapat diambil kesimpulan mengenai “MULTIMEDIA INTERAKTIF BIMBINGAN KONSELING SMPN 1 SAMPUNG PONOROGO”, sebagai berikut :
1. Aplikasi multimedia ini dapat membantu dan mempermudah para murid
dalam mempelajari dan memahami pelajaran Bimbingan Konseling di
sekolah maupun di masyarakat, dimana pelajaran ini sangat penting bagi
perkembangan diri siswa, sehingga dapat berkembang dengan optimal.
2. Aplikasi multimedia ini sangat membantu dalam memberikan dorongan bagi
siswa untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.
3. Karena sistem ini baru maka memerlukan proses untuk bisa diterima oleh
para siswa, dikarenakan mereka belum terbiasa akan penggunaan
multimedia ini.
4. Berdasarkan hasil parameter, aplikasi multimedia tersebut dinilai baik oleh
Guru dan Murid maka dapat disimpulkan bahwa aplikasi multimedia tersebut
layak sehingga dapat digunakan untuk membantu Guru dalam
menyampaikan materi kepada murid.
5.1 Kelebihan dari aplikasi Kelebihan dari Multimedia Interaktif ini adalah :
a. Tidak membutuhkan proses instalasi pada komputer.
b. Ukuran file tidak besar sehingga tidak memakan space hardisk yang banyak.
c. Penggunaannya sangat sederhana dan mudah untuk dijalankan.
d. Tampilan dan menu yang di iringi dengan musik yang tersedia menarik.
5.2 Kekurangan dari aplikasi Kekurangan dari Media Interaktif ini adalah :
a.Informasi yang masih sedikit.
b. Kurang adanya narasi yang mendukung.
c. Tidak ada perlindungan tentang hak cipta game sehingga mudah di duplikasi. 5.3 Saran
Untuk memproduksi multimedia interaktif diperlukan suatu kemajuan sumber
daya yang kreatif serta pemahaman software aplikasi dengan penggunaan efek audio
video yang tepat, untuk itu penulis memberikan saran untuk mempertimbangkan :
1. Penggunaan aplikasi multimedia akan lebih baik jika data-data lebih lengkap dan
tampilannya dibuat lebih baik , setidaknya meski tampilan aplikasi yang
sederhana namun dapat memberikan penjelasan atau informasi yang besar.
18
2. Untuk mendapatkan aplikasi multimedia yang bagus dan jelas maka perlu
penggunaan animasi pada setiap level menu tertentu, sehingga dapat
memberikan penjelasan lebih pada materi.
3. Pemilihan warna tampilan, suara backsound dan animasi tambahan serta letak-
letak tombol harus benar-benar diperhatikan dan disesuaikan, agar terlihat lebih
menarik.
19
DAFTAR PUSTAKA Suyanto, M. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Andi,
Yogyakarta 2005.
Suyanto, M. Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran. Penerbit Andi,
Yogyakarta 2004.
Jogiyanto, HM, Analisis dan Desain Sistem Informasi : pendekatan terstruktur teori dan
praktek aplikasi bisnis, Andi Offset, Yogyakarta 1995
Laura Lemay, John M Duff, James L Mohler, “Desain Grafik dan Halaman Web”. PT Elex
Media Komputindo,Jakarta, 1997.
Hendratman, Hendi, Computer Graphic Design. Penerbit Informatika, Bandung, 2006.