Versi Terjemahan Dari Tekpeng

22
Versi terjemahan dari tekpeng.pdf Halaman 1 Seminar Internasional Bioteknologi OI / 72 PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI KONSENTRASI DAN METODE Lactobacillus acidophilus INOKULUM MENURUT IMMERSION WAKTU UNTUK Escherichia coli TOTAL DI STEW Swordfish (Auxis rochei) RIENY SULISTIJOWATI *, DERMAGA NURHAJATI **, INDAH Amaliah ** * Gorontalo universitas negeri; ** Universitas Padjadjaran ABSTRAK Pemberian berbagai konsentrasi dan metode inokulum Lactobacillus acidophilus yaitu preventif, kuratif dan simultan sesuai dengan waktu perendaman untuk Escherichia coli total dalam rebusan ikan todak (Auxis rochei) telah dilakukan eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan inokulum L. acidophilus dengan 10 11 cfu / ml konsentrasi menurut perendaman waktu 90 menit memberikan terbaik untuk hasil tidak adanya E. coli, sedangkan penurunan jumlah E. coli dapat dilakukan dengan menggunakan metode preventif, kuratif dan simultan. Kata Kunci: Lactobacillus acidophilus, Escherichia coli, Metode inokulum, Auxis rochei PENDAHULUAN Penggunaan bahan kimia sebagai pengawet makanan telah beredar luas di masyarakat. Bahan kimia yang masih mempertanyakan keamanan untuk konsumsi manusia yang nitrit, sulfit, rhodamine, boraks dan formalin. Dengan pertimbangan dari

description

12

Transcript of Versi Terjemahan Dari Tekpeng

Page 1: Versi Terjemahan Dari Tekpeng

Versi terjemahan dari tekpeng.pdfHalaman 1

Seminar Internasional Bioteknologi OI / 72 PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI KONSENTRASI DAN METODE Lactobacillus acidophilus INOKULUM MENURUT IMMERSION WAKTU UNTUK Escherichia coli TOTAL DI STEW Swordfish (Auxis rochei) RIENY SULISTIJOWATI *, DERMAGA NURHAJATI **, INDAH Amaliah ** * Gorontalo universitas negeri; ** Universitas Padjadjaran ABSTRAK Pemberian berbagai konsentrasi dan metode inokulum Lactobacillus acidophilus yaitu preventif, kuratif dan simultan sesuai dengan waktu perendaman untuk Escherichia coli total dalam rebusan ikan todak (Auxis rochei) telah dilakukan eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan inokulum L. acidophilus dengan 10 11 cfu / ml konsentrasi menurut perendaman waktu 90 menit memberikan terbaik untuk hasil tidak adanya E. coli, sedangkan penurunan jumlah E. coli dapat dilakukan dengan menggunakan metode preventif, kuratif dan simultan. Kata Kunci: Lactobacillus acidophilus, Escherichia coli, Metode inokulum, Auxis rochei PENDAHULUAN Penggunaan bahan kimia sebagai pengawet makanan telah beredar luas di masyarakat. Bahan kimia yang masih mempertanyakan keamanan untuk konsumsi manusia yang nitrit, sulfit, rhodamine, boraks dan formalin. Dengan pertimbangan dari makanan yang dikonsumsi aman dan sehat, maka lebih banyak orang seperti makanan yang tidak kimia diawetkan, tapi diawetkan secara alami (1). Mikroorganisme yang populer digunakan sebagai biopreservatif agen adalah kelompok bakteri dari genus Lactobacillus, yang merupakan kelompok bakteri asam laktat (LAB). UUPA sering digunakan untuk pengawetan makanan karena mampu menghasilkan organik asam laktat asam dan bentuk semacam senyawa antimikroba (Bakteriosin) (2). Bakteri ini sering ditemukan dalam makanan fermentasi, diproses produk ikan, daging, susu dan buah-buahan (3). Lactobacillus berpotensi digunakan untuk pengawetan, antara lain, Lactobacillus plantarum, Lactobacillus fermentum, Lactobacillus bulgaricus (4.5) dan Lactobacillus acidophilus (6). L.acidophilus dikenal untuk menghasilkan alam antibakteri zat yang dapat menghambat pertumbuhan 27 jenis bakteri, 11 dari yang bersifat patogen bakteri (7). Pencegahan proses pembusukan pada ikan dapat dilakukan dengan metode pengawetan dan pengolahan berbagai cepat dan akurat untuk sebagian besar

Halaman 2Seminar Internasional Bioteknologi

Page 2: Versi Terjemahan Dari Tekpeng

OI / 73 ikan yang dihasilkan dapat dimanfaatkan (8). Biopreservatif adalah cara untuk mengawetkan makanan produk seperti daging dan produk-produknya, jadi hindari dekomposisi karena kontaminasi oleh mikroba. Salah satu alternatif cara untuk melestarikan produk perikanan dari biologi (mikrobiologi) adalah dengan menambahkan kelompok LAB sebagai pengawet (2). Metode pelestarian dapat dilakukan dengan berbagai metode yang preventif, kuratif atau simultan. Pencegahan metode pencegahan terhadap bakteri kontaminan dengan pemberian UUPA, metode penyembuhan dari pengobatan karena terhadap infeksi oleh bakteri kontaminan dengan pemberian BAL dan simultan metode penyediaan bekerja secara bersamaan antagonis bakteri (9). Tuna adalah salah satu jenis ikan yang umum digunakan dalam pembuatan kayu ikan / arabushi (10). Pada tahap proses pembuatan ikan kayu, ikan tuna harus direbus dan dipetik duri dan tulang. Thorn dan proses tulang penghapusan dilakukan perendaman dalam air, sehingga ada sejumlah bakteri kontaminan takut (11). Proses penurunan kualitas pada ikan karena kimia reaksi yang aktivitas enzim dan biologi reaksi dari aktivitas mikroorganisme (12,13). Aktivitas mikroorganisme disebabkan oleh jutaan bakteri bahwa penyebab pembusukan ikan yang ditemukan di seluruh tubuh terutama pada kulit, insang dan usus. Jenis bakteri yang biasa ditemukan di ikan seperti Achromobacter, Pseudomonas, Flavobacter, Micrococcus, dan Bacillus (14). Pencemaran perairan oleh Escherichia coli juga dapat menyebabkan kontaminasi perikanan produk. Kehadiran mikroba patogen pada ikan segar terbukti mempengaruhi manusia kesehatan. Berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kontaminasi bakteri patogen, yang merendam produk perikanan di media UUPA di preventif, kuratif dan simultan. L. kepadatan acidophilus pada ikan tongkol adalah dipengaruhi oleh konsentrasi awal yang tinggi dan lama perendaman (15). Selama perendaman, L. acidophilus akan mengalami pertumbuhan yang terjadi di nomor sel yang melebihi jumlah inokulum awal. Sesuai pertumbuhan bakteri siklus, L. acidophilus akan mengalami pertumbuhan yang cepat (fase log), mencapai jumlah maksimum sel (fase diam), maka tingkat pertumbuhan akan menurun dan akhirnya berhenti (fase kematian) (16). Selama perendaman selain ke peningkatan jumlah L. acidophilus, juga peningkatan jumlah

Halaman 3Seminar Internasional Bioteknologi OI / 74 bakteri E. coli. Meningkatkan jumlah bakteri akan menurun efektivitas senyawa antimikroba yang dihasilkan oleh L. acidophilus. Oleh karena itu, perlu sadar dan lama perendaman konsentrasi efektif untuk menghambat pertumbuhan bakteri untuk E. coli. BAHAN DAN METODE Bakteri strain dan kondisi budaya. Bakteri budaya L. acidophilus koleksi Laboratorium Mikrobiologi Biological Sciences, Institut Teknologi Bandung dan budaya E. coli ATCC

Page 3: Versi Terjemahan Dari Tekpeng

10 536 BIO FARMA Laboratorium koleksi Bandung. Setiap bakteri ditumbuhkan dalam de menengah Man Rogosa Sharp (MRS) Agar (Oxoid CM 359) dan media Gizi Agar (NA) (CM 3B). Tuna (A. rochei) Swordfish diperoleh dari Pasar Caringin di Bandung.. Penentuan Jumlah E. coli. Jumlah E. coli dimasukkan dalam 500 ml air matang 108 cfu / ml. Pertama dibuat standar McFarland 1 (sel kepadatan 3x108 cfu / ml) dengan mencampurkan 0,1 ml dengan 9,9 ml BaCl 2 H 2 SO 4 . Sebanyak 1 ose bakteri E. coli diinokulasi dalam 100 ml Kaldu Gizi dan diinkubasi pada 37 0 C selama 24 jam. Kemudian bakteri kultur disentrifugasi pada 6000 rpm selama 15 menit pada suhu 4 0 C (17) untuk mendapatkan sel bakteri. Selanjutnya, sel yang diperoleh dibuat sesuai dengan kekeruhan McFarland 1 dengan penambahan NaCl fisiologis sampai sama dengan McFarland 1 kekeruhan. Penentuan Konsentrasi Inokulum L.acidophilus digunakan untuk Perendaman dalam Ikan Tuna Stew Daging (A. rochei). Persiapan konsentrasi inokulum L. acidophilus 10 11 cfu / ml yang adalah sekitar 10 ml kultur dengan konsentrasi 10 11 cfu / ml disentrifugasi pada 6000 rpm selama 15 menit pada suhu 4 0 C untuk mendapatkan sel bakteri. Selanjutnya 1 ml sel bakteri yang diperoleh (10 12 cfu / ml) termasuk dalam 9 ml NaCl fisiologis sehingga tetap pengenceran 10 11 cfu / ml, kemudian dibawa dalam sebanyak 1 ml dan ditempatkan dalam 500 ml air matang (konsentrasi 2x10 8 cfu / ml). Persiapan konsentrasi inokulum L. acidophilus 10 8 cfu / ml

Page 4: Versi Terjemahan Dari Tekpeng

konsentrasi inokulum L. acidophilus 10 11 cfu / ml diambil 1 ml dan dimasukkan ke dalam 9

Halaman 4Seminar Internasional Bioteknologi OI / 75 ml NaCl fisiologis sehingga pengenceran sampai 10 10 cfu / ml dan disusun sampai dengan pengenceran 10 8 cfu / Ml, kemudian mengambil 1 ml dan ditempatkan dalam 500 ml air matang (konsentrasi 2x10 5 cfu / ml). Persiapan konsentrasi inokulum L. acidophilus 10 6 cfu / ml konsentrasi inokulum L. acidophilus 10 8 cfu / ml diambil 1 ml dan dimasukkan ke dalam 9 ml NaCl fisiologis sehingga pengencerannya sampai 10 7 cfu / ml dan disusun sampai dengan pengenceran 10 6 cfu / ml, kemudian mengambil 1 ml dan ditempatkan dalam 500 ml air matang (konsentrasi 2x10 3 cfu / ml). Ikan Tuna Perburuan dan Perendaman. Insang ikan Pertama dan isi perut dibersihkan, lalu direbus selama 30 menit pada 75 - 80 0 C. Setelah itu, ikan akan dihapus dan dicabut duri dan tulang dan kemudian dikeringkan. Langkah selanjutnya adalah perendaman dengan inokulum L. acidophilus dengan tiga metode preventif, kuratif dan simultan. Metode pencegahan direndam dalam ikan air matang yang pertama diberikan inokulum L. acidophilus dengan berbagai konsentrasi 10 6 cfu / ml, 10 8 cfu / ml dan 10 11 cfu / ml dan waktu perendaman untuk menit 30, 60 dan 90. Kemudian ikan direndam dalam

Page 5: Versi Terjemahan Dari Tekpeng

mendidih air yang mengandung kultur E. coli 10 8 cfu / ml selama 30 menit. Metode Kuratif adalah ikan direndam dalam budaya memasak air yang mengandung E. coli 10 8 cfu / ml selama 30 menit dan kemudian direndam menggunakan inokulum L. acidophilus dengan berbagai konsentrasi 10 6 cfu / ml, 10 8 cfu / ml dan 10 11 cfu / ml dan waktu pencelupan untuk menit 30, 60 dan 90. Metode simultan adalah ikan pedang direndam menggunakan berbagai L. acidophilus konsentrasi inokulum 10 6 cfu / ml, 10 8 cfu / ml dan 10 11 cfu / ml dan budaya E. coli 10 8 cfu / ml bersama-sama dengan waktu perendaman berbagai 30, 60 dan 90 menit. Menghitung MPN Bakteri E. coli di Stew Tuna Ikan Daging (A.rochei) Setelah Perendaman Dalam Pencegahan, Kuratif dan simultan. Prediksi Tes Sebanyak 25 gram sampel ikan diambil dan diencerkan dalam tabung reaksi, masing-masing 250 ml yang mengandung NaCl fisiologis steril (10 0 ) (18). Setiap 1 ml pengenceran dimasukkan ke dalam 3 tabung berisi 9 ml tabung Kaldu Laktosa yang memiliki ditempatkan Durham. Sampel diinkubasi pada 37 0 C selama 24 jam. Prediksi tes positif ditandai dengan pembentukan gas dalam tabung Durham (19).

Halaman 5Seminar Internasional Bioteknologi OI / 76 Tambahan Uji Setiap tabung dalam prediksi tes positif untuk memindahkan loop masing-masing menjadi tabung berisi 2 ml Kaldu Brilliant empedu laktosa Hijau (BGLB) dan diinkubasi

Page 6: Versi Terjemahan Dari Tekpeng

pada 37 0 C selama 24-48 jam untuk mengkonfirmasi adanya Coliform. Positif tes ditunjukkan oleh kekeruhan dan pembentukan gas dalam tabung Durham (19). Lanjutan Uji Setiap BGLB tabung positif yang telah diambil satu loop dan dimasukkan dalam tabung yang berisi 2 ml EC Broth dan kemudian diinkubasi pada 44 0 C selama 24-48 jam untuk memastikan adanya fecal coli. Uji positif ditandai dengan kekeruhan dan pembentukan gas di Durham tabung (19). Hitung Bakteri E.coli Metode MPN. Perhitungan jumlah bakteri E. coli menggunakan MPN (Most Probable Number). Dari setiap tabung pengenceran dihitung positif. Kombinasi angka ini diambil dari 3 pengenceran terakhir, di mana angka terakhir adalah nol. HASIL Pertumbuhan Curve L.acidophilus Gambar 1. Pertumbuhan kurva L. acidophilus dalam medium de Man Rogosa Sharp (MRS) Pada jam ke 2 -0 nd inkubasi, L. acidophilus mengalami adaptasi atau lag fase di mana pembelahan sel tidak terjadi karena fase ini terbentuk dari y = 6,7276 e 0,027 x R ² = 0,8646 y =-0.009x 2 + 0.480x + 5,736 R ² = 0,933 TotalCelBacteri Waktu (Jam) Pertumbuhan Curve L. acidophilus

Halaman 6Seminar Internasional Bioteknologi OI / 77 proses adaptasi selesai belum terkait dengan media pertumbuhan dan lingkungan kondisi (20,21). Fase berikutnya adalah fase pertumbuhan eksponensial atau logaritma (log), yang dicapai oleh L. acidophilus yang dimulai setelah jam-2 untuk mencapai maksimum pertumbuhan di jam ke-16 inkubasi. Pada fase yang merupakan akhir dari fase log, sel-sel mulai membelah. Karena pembelahan sel adalah persamaan eksponensial, maka fase ini juga disebut fase eksponensial (22). Selama fase logaritmik atau sel fase eksponensial membagi terus menerus dalam pertumbuhan tinggi kecepatan konstan. Itu

Page 7: Versi Terjemahan Dari Tekpeng

populasi adalah pertumbuhan hampir sama dan seimbang sesuai dengan aktivitas metabolisme dan fisiologis karakteristik (23). Sementara budaya lama menunjukkan tingkat pertumbuhan konstan yang merupakan aktivitas sel tertinggi dicapai pada jam ke 6 yang digunakan sebagai starter awal untuk pembuatan kurva pertumbuhan bakteri L. acidophilus. Stasioner fase L. acidophilus dalam MRS media mulai muncul setelah jam dari 16 sampai 20 th jam inkubasi. Dalam fase ini sel penduduk tetap karena jumlah sel yang tumbuh bersama dengan jumlah sel mati, sehingga jumlah sel bakteri relatif konstan. Itu ukuran sel-sel dalam fase ini menjadi lebih kecil karena sel-sel masih membagi bahkan meskipun nutrisi sudah mulai keluar (20). Pada 20 th sampai 24 th jam inkubasi L. acidophilus telah memasuki fase kematian. Selama fase kematian, bakteri yang dapat hidup sel menurun jumlahnya, hampir terbalik dari apa yang terjadi selama fase logaritmik. Jumlah sel yang mati lagi yang lebih, dan kecepatan kematian sel dipengaruhi oleh kondisi gizi, lingkungan dan jenis bakteri (20). Habisnya akumulasi nutrisi dan produk seperti asam inhibitor beberapa faktor yang mempengaruhi kematian bakteri (23).

Halaman 7Seminar Internasional Bioteknologi OI / 78 Pertumbuhan Curve E.coli Gambar 2. Pertumbuhan kurva E. coli dalam media NA (Nutrient Agar) Kurva pertumbuhan E. coli dibuat untuk menentukan tahap pertumbuhan E. coli dan digunakan untuk menentukan waktu generasi E. coli yang dapat dibandingkan dengan L.acidophilus generasi waktu. Berdasarkan Gambar 2 menunjukkan bahwa E. coli masih mengalami fase dari adaptasi (lag) adalah pada jam 0 sampai 4 th inkubasi. Sama seperti fase pertumbuhan L. acidophilus, fase adaptasi (lag) E. coli pembelahan sel tidak terjadi. Itu durasi fase ini bervariasi, bisa cepat atau lambat tergantung pada kecepatan penyesuaian dengan kondisi lingkungan dan media pertumbuhan (20). Fase berikutnya adalah fase pertumbuhan eksponensial atau logaritma (log) yang dimulai setelah 4 th sampai 24 th jam inkubasi. Setelah mengalami fase adaptasi, sel-sel mulai membelah dengan kecepatan yang masih rendah karena baru-baru ini

Page 8: Versi Terjemahan Dari Tekpeng

menyelesaikan fase adaptasi (20). Kemudian dalam fase ini sel membelah pada laju konstan sehingga massa adalah dua kali lipat (16). Waktu generasi (waktu penggandaan) L. acidophilus dan E. coli. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus (16) G = waktu generasi t = waktu antara pengukuran jumlah sel di dalam populasi beberapa titik dalam fase log (B) dan kemudian lagi pada suatu titik waktu kemudian (b) B = populasi awal b = populasi setelah waktu t log = 10 log y = 0,1568 x + 5,9375 R ² = 0,9844 y = 0.001x 2 + 0.126x + 6,048 R ² = 0,987 TotalCelBacteri Waktu (Jam) Pertumbuhan Curve E. coli

Halaman 8Seminar Internasional Bioteknologi OI / 79 3,3 = faktor konversi menjadi log10 log2 L. acidophilus memiliki waktu generasi 20,22 menit, sementara E. coli 36,84 menit. Hal ini menunjukkan bahwa waktu generasi L. acidophilus lebih cepat dari E. coli. Probiotik bakteri seperti L. acidophilus memiliki kecepatan pertumbuhan dan pembelahan sel tingkat tinggi sehingga waktu generasi lebih cepat (24). Sedangkan waktu generasi E. coli lebih lama karena kecepatan rendah dan kecepatan pertumbuhan pembelahan sel bakteri (25). Pengaruh Konsentrasi Inokulum Berbagai dan Metode Pemberian L. Acidophilus Menurut E. Waktu Perendaman Jumlah coli di Stew Tuna Ikan Daging Tabel 1. Varians Analisis Pengaruh Konsentrasi Berbagai dan Metode Inokulum L. Memberikan acidophilus Menurut E. Waktu Perendaman Jumlah coli dalam Daging Ikan Tuna Stew. Berbagai sumber df NS CS F menghitung F tabel F 0,05

Page 9: Versi Terjemahan Dari Tekpeng

F 0,01 Berarti 1 29383,32 29383,32 167,91 Perendaman waktu (W) 2 2387,60 1193.798 6.822 ** 3,26 5,25 Concentrati pada L. acidophilus (K) 3 70193,44 23397,82 133,71 ** 2,87 4,38 Perendaman Metode Perendaman (M) 2 24,90 12,451 0,071 ns 3,26 5,25 Interaksi W x K 6 7401,65 1233.609 7,05 ** 2,36 3,35 Interaksi W x M 4 36,71 9,177 0,052 ns 2,63 3,89 Interaksi K x M

Page 10: Versi Terjemahan Dari Tekpeng

6 239,50 39,916 0,228 ns 2,36 3,35 Interaksi W x K x M 12 165,01 13,751 0,079 ns 2,03 2,72 Galat 36 6299,63 174,99 Total 72 116131,77 Description = df: derajat kebebasan, NS: Jumlah Kuadrat, CS: Central **: Perbedaan signifikan dalam tingkat kepercayaan 95% dan 99% ns: tidak berbeda nyata Tabel 2. Pengaruh Interaksi waktu perendaman dengan berbagai Berbeda konsentrasi L. acidophilus untuk E. jumlah coli di Stew Swordfish (Auxis rochei).

Halaman 9Seminar Internasional Bioteknologi OI / 80 Pencelupan Konsentrasi L. acidophilus k (Kontrol E.coli) k 1 (10 6 cfu / ml) k 2 (10 8

Page 11: Versi Terjemahan Dari Tekpeng

cfu / ml) k 3 (10 11 cfu / ml) w 1 (30 mnts) 275 c 36,48 b 8,3 ab 0,36 yang w 2 (60 mnts) 442,5 c 26,26 b 6,92 ab 0,36 yang w 3 (90 mnts) 617,5 c 36,03 b 4,8 ab 0 yang Description: surat dengan notasi yang sama ke segala arah tidak menunjukkan signifikan perbedaan dalam tingkat kepercayaan 95% menurut uji Duncan = Penghambatan Pertumbuhan E.coli terbesar Hasil uji Duncan pada Tabel 2 menunjukkan bahwa jumlah E. signifikan coli dari semua kelompok perlakuan. Semua waktu perendaman 30 menit, 60 menit dan 90 menit untuk memberikan efek terhadap jumlah pertumbuhan E. coli yang rata-rata penurunan jumlah E. coli bersama dengan waktu perendaman peningkatan diberikan. Selama perendaman 30 menit, 60 menit dan 90 menit persaingan antara L. acidophilus dengan E. coli untuk mendapatkan nutrisi. Selama kompetisi yang mungkin terjadi diawali dengan penurunan pasokan makanan, peningkatan kepadatan, dan produksi metabolit (26). Interaksi antara konsentrasi L. acidophilus 10 11 cfu / ml dengan lama perendaman 30 menit, 60 menit dan 90 menit disebabkan kepadatan L. acidophilus, karena waktu generasi L. acidophilus, yang lebih cepat daripada E. coli. Kepadatan L. acidophilus adalah salah satu faktor yang mempengaruhi efektivitas L. acidophilus dalam pertumbuhan menekan E. coli, karena kepadatan meningkat dapat mempengaruhi persaingan nutrisi (15). Berdasarkan Tabel 2 juga menunjukkan bahwa perbedaan dalam penurunan rata - rata

Page 12: Versi Terjemahan Dari Tekpeng

jumlah pertumbuhan E. coli pada masing - masing konsentrasi L. acidophilus. Dalam pengobatan 1011cfu/ml L. acidophilus konsentrasi (k1) setelah 30 menit waktu perendaman dan 60 menit (w1 dan w2) menunjukkan penurunan jumlah E. coli adalah sama yaitu 0,36 sel / g, sedangkan perendaman waktu 90 menit menunjukkan sangat signifikan perbedaan dalam jumlah E. coli adalah 0 sel / g dibandingkan dengan konsentrasi L. acidophilus lain sebagai 10 8 cfu / ml (k2) dan 10 6 cfu / ml (K1) dan kontrol (k). Berdasarkan hasil menunjukkan penurunan dalam jumlah

Halaman 10Seminar Internasional Bioteknologi OI / 81 bakteri E. coli seiring dengan meningkatnya konsentrasi L. acidophilus dan lamanya waktu perendaman. Dosis yang dianjurkan probiotik adalah 10 7 sampai 10 9 jadi bahwa jika diberikan kurang dari itu maka proses tidak akan tercapai sehingga keseimbangan tidak dapat disebut sebagai probiotik (27). Karena itu, untuk menghambat pertumbuhan E. coli dalam rebusan daging tuna diperlukan konsentrasi L. acidophilus 10 11 cfu / ml sehingga pertumbuhan E. coli untuk tidak hadir. Kondisi ini membuktikan bahwa penambahan berbagai konsentrasi L. acidophilus dan waktu perendaman berbagai memiliki efek yang berbeda terhadap pertumbuhan E. coli. Hasil Analisis Varians pada Tabel 1 menunjukkan bahwa berbagai metode inokulum L. acidophilus preventif (m1), kuratif (m2) dan simultan (m3) tidak berpengaruh nyata pada jumlah E. coli, oleh karena itu tidak diikuti oleh Uji Duncan. Hal ini menunjukkan bahwa semua metode inokulum L. acidophilus tidak menunjukkan perbedaan dalam menekan pertumbuhan E. coli dalam rebusan daging tuna karena hanya dipengaruhi oleh lamanya waktu perendaman dan konsentrasi L. acidophilus yang diberikan. L. acidophilus biokimia proses yang aktif yang menghasilkan senyawa antimikroba seperti asam laktat, bakteriosin dan hidrogen peroksida sehingga dapat menghambat pertumbuhan E. coli (28). Mekanisme penghambatan L. acidophilus terhadap E. coli adalah dengan destabilisasi membran sitoplasma. L. acidophilus adalah asam laktat bakteri yang homofermentatif dengan menggunakan substrat yang tersedia pada lingkungan pada akhir metabolit utama dari asam laktat. Kehadiran asam laktat sebagai produk metabolisme dapat sebagai salah satu faktor penghambat pertumbuhan E. coli karena menyebabkan suasana asam (Betty, 1999 di 29). KESIMPULAN

Page 13: Versi Terjemahan Dari Tekpeng

L. acidophilus dapat menghambat pertumbuhan bakteri E. coli dengan memberikan L. acidophilus konsentrasi 10 11 cfu / ml mampu mengurangi jumlah E. coli 10 8 cfu / ml sampai 0 sel / g after90 menit waktu perendaman. Semakin besar konsentrasi L. acidophilus yang diberikan dan semakin lama waktu perendaman mempengaruhi terhadap pertumbuhan E. coli. Berbagai metode inokulum L. acidophilus dalam preventif, kuratif dan sekaligus juga dapat mengurangi jumlah bakteri kontaminan E. coli.

Halaman 11Seminar Internasional Bioteknologi OI / 82 REFERENSE Frazier, W. C dan DC Westhoff. 1988 Mikrobiologi Makanan 4. th (Red). McGraw- Hill, New York, bab 9 Dalam B. Ray dan M. Daeschel, edx. Makanan Pengawet Pers Origins.CRC Mikroba. Suriawiria, U. 1983. Mikrobiologi Masa Depan Penuh Kecerahan di Dalam Pembangunan. Biologi ITB. Bandung. Hal 67-68. Napitupulu, NR, A. Kanti, T. Yulinery, R. Hardiningsih, Dan H. Julistiono.. 1997. DNA Plasmid Lactobacillus Asal Makanan Fermentasi Tradisional Yang Berpotensi dalam Pengembangan Penggunakan Sistem inang vektor Untuk . Bioteknologi Pangan Jurnal Mikrobiologi Tropis 1: halaman 91-96. Moat, AG dan JW Foster. 1995 Fisiologi Mikroba,. 3 rd ed. John Wiley dan Sons, Inc Publication. New York. Halaman 306-319. Tortora, GJ, Funke, B., dan Kasus, L. 1995. Mikrobiologi Sebuah Pengantar 5 th ed. Para Penerbitan Benyamin Company, Inc New York. Jenie, BSL Dan SE Rini.1995. Aktivitas antimikroba bahasa Dari Beberapa spesies Lactobacillus terhadap Mikroba patogen Dan Perusak Makanan. Buletin Teknologi dan Industri Pangan, VI (2): Hal 46-51. Baron, JM, LD Schepper, G. Domingue.., B. Everett., H. Hughes., WH Lee., L. Mattman, E. McCabe, N. Trenev.., CKR Ray., Dan J. Wunderlinch.. 1989 Ramah Bakteri. Lactobacillus acidophilus bakteri & Bifido Tambahan Seni Mendapatkan Yah. The Roger Wyburn-Mason dan Jack M Blount Yayasan Pemberantasan Penyakit Arthritis, Arthritis ini Percaya dari Amerika.

Page 14: Versi Terjemahan Dari Tekpeng

www. Garynull.com / dokumen / Radang Sendi / Friendly_Bacteria.htm. Afrianto, E Dan E. Liviawaty. 1989. Pengawetan Dan Pengolahan Ikan. Kanisius.Yogyakarta.Hal 125. Nurhajati, JS, Chrysanti Dan Syachroni. 2010. Penghambatan adhesi pemicu Lesi Melampirkan Dan menonjolkan (AVE) Escherichia coli Enteropatogenik (EPEC) Dibuat Lactobacillus bulgaricus FNCC 0041 dalam Soyghurt PADA Hep-2 your Garis Mencari Google Artikel Berbagai Lippo dan Perlakuan Infeksi. Skripsi. Jurusan Biologi. Unpad. Jatinangor.

Halaman 12Seminar Internasional Bioteknologi OI / 83 Giyatmi., J. basal, CH Wijaya.., Dan S. Fardiaz. 2000. Pengaruh JENIS kapang Dan Dalai Fermentasi Terhadap Mutu Ikan Kayu (katsuobushi) Cakalang. Buletin Teknologi dan Industri Pangan, Vol. XI, No 2. BSN (Badan standarisasi Nasional). 2009. Ikan Kayu-Bagian tidak 3 Penanganan Dan Pengolahan. SNI 2.691,3-2.009. Ilyas. 1983 Teknologi Refrigerasi Hasil Perikanan. Teknik Pendinginan Ikan.. CV Paripurna. Jakarta. Hal 237. Hadiwiyoto, S. 1993. Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Jilid saya. Liberty.Yogyakarta.Hal 275. Afrianto, E Dan E. Liviawaty. 1989. Pengawetan Dan Pengolahan Ikan. Kanisius.Yogyakarta.Hal 125. Dallas, HL dan AD Hitchins. 1993. Antagonisme Pesaing Bakteri Menjelang Listeria monocytogenes dalam Budaya Pengayaan. Journal of Food Keselamatan, 13: 113-123 halaman. Pelczar, MJ Dan ECS Chan. 2006 Ditempatkan-Ditempatkan Mikrobiologi.. Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta. Sutoyo, L., I. Sudirman, SB Purwanto.., Dan Y. Widyastuti. 1998. Penapisan Bakteri Asam Laktat Asal Berbagai Sumber Bahan hewani Dan Nabati Dalam Menghasilkan bakteriosin. Prosiding Seminar Sehari Hasil-Hasil Penelitian Ilmu Hayati.IPB Kepemilikan Modal. Bogor. Hal 38-51. Nurhajati, J. 1991. Identifikasi Isolat Salmonella bahasa Dari Itik Dan Lingkungan Sekitar Serta Pengujian Sifat -. Sifat Biologinya Disertasi. Biologi UNPAD Bandung. BSN. 2006 Cara Uji Mikrobiologi - Bagian tidak 1:. Penentuan Coliform Dan Escherichia coli PADA Produk Perikanan. SNI 01-2332,1. 2006. Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan1. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. . Narwati, YT 2002 Pembuatan Soyghurt Yang Mengandung Faktor -2 (6,7,4 - Trihidroksi Isoflavon) Menggunakan Bahan Ditempatkan Susu Kedelai. Tesis Jurusan Biologi.ITB. Bandung. Purwoko, T. 2007. Fisiologi Mikroba. Bumi Aksara. Jakarta. Shantharam, S. 1997. Umum Mikrobiologi. Ilmu Penerbit Inc Serikat Serikat America.Pages 207-208.

Page 15: Versi Terjemahan Dari Tekpeng

Halaman 13Seminar Internasional Bioteknologi OI / 84 Nurhayati, B. 2005. Uji antimikroba Bakteri Probiotik Terhadap Pertumbuhan Candida albicans (Cast.) Berkhout.Thesis. Jurusan Biologi. ITB. Bandung. Udin, LZ Dan AT Karossi.2001. Fusi protoplas Bakteri Escherichia coli Mencari Google Artikel Bacillus cereus. LIPI. Bandung. Iandolo, JJ, CW Clark, L. Bluhm, dan ZJ Ordal. 1965. Reppression dari Staphylococcus aureus dalam Budaya asosiatif. Mikrobiologi Terapan, 13 (5) : Halaman 646-649. Sanjaya, IGN, S. Sudaryat., I. Ketut, NA Pengaruh Suplementasi Probiotik Diare akut pada pada Bayi: Sebuah uji klinis acak tersamar ganda. Paediatrica Indonesiana ed Juli 2007. Vol.47. p.172-177. Rostini, I. 2007. Peranan Bakteri Asam Laktat (Lactobacillus plantarum) Terhadap Masa Simpan Filet Ikan Nila Merah PADA Suhu Rendah. Skripsi. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, UNPAD. Jatinangor. Lunggani, AT 2007. Kemampuan Bakteri Asam laktat Dalam Menghambat Pertumbuhan Dan Produksi aflatoksin B 2 Aspergillus flavus. Vol.9, No.2, Hal 45-51. ISSN: 1410-8801.