tugas rekling OK.docx

28
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya tujuan adanya negara adalah untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat negara yang bersangkutan. Agar kesejahteraan rakyat dapat terwujud perlu dilakukan pembangunan, namun praktek pembangunan yang tampak cendrung berupa pembangunan ekonomi dan fisik, sementara dampak dari pembangunan sering diabaikan. Pembangunan adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan manusia untuk menciptakan keadaan hidup yang lebih baik. Pembangunan merupakan proses yang pada umumnya direncanakan dengan sengaja dalam masyarakat untuk menuju pada keadaan hidup yang lebih baik. Untuk merealisasikan pembangunan pasti memanfaatkan sumber daya alam sebagai bagian dari sumber daya lingkungan. Pemanfaatan atau eksploitasi terlihat ada yang berupa pemanfaatan sumber daya alam yang langsung, dan ada yang melalui proses pengolahan atau pengubahan bahan mentah menjadi bahan jadi serta menghasilkan benda-benda atau barang konsumsi yang bisa digunakan untuk pemenuhan kehidupan manusia yang mempunyai nilai ekonomis. Jika kita bandingkan dengan beberapa tahun yang lalu, lingkungan di sekitar kita masih begitu alami dan sejuk, banyaknya lahan hutan yang menjadi habitat bagi

description

rr

Transcript of tugas rekling OK.docx

Page 1: tugas rekling OK.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada hakikatnya tujuan adanya negara adalah untuk mewujudkan

kesejahteraan rakyat negara yang bersangkutan. Agar kesejahteraan rakyat dapat

terwujud perlu dilakukan pembangunan, namun praktek pembangunan yang

tampak cendrung berupa pembangunan ekonomi dan fisik, sementara dampak dari

pembangunan sering diabaikan. Pembangunan adalah rangkaian kegiatan yang

dilakukan manusia untuk menciptakan keadaan hidup yang lebih baik.

Pembangunan merupakan proses yang pada umumnya direncanakan dengan

sengaja dalam masyarakat untuk menuju pada keadaan hidup yang lebih baik.

Untuk merealisasikan pembangunan pasti memanfaatkan sumber daya

alam sebagai bagian dari sumber daya lingkungan. Pemanfaatan atau eksploitasi

terlihat ada yang berupa pemanfaatan sumber daya alam yang langsung, dan ada

yang melalui proses pengolahan atau pengubahan bahan mentah menjadi bahan

jadi serta menghasilkan benda-benda atau barang konsumsi yang bisa digunakan

untuk pemenuhan kehidupan manusia yang mempunyai nilai ekonomis.

Jika kita bandingkan dengan beberapa tahun yang lalu, lingkungan di sekitar

kita masih begitu alami dan sejuk, banyaknya lahan hutan yang menjadi habitat

bagi berbagai jenis hewan kini sudah berubah menjadi pemukiman-pemukiman

penduduk, pabrik, area perbelanjaan, lahan pertanian, dan sebagainya. Hal ini

akan menimbulkan dampak yang luas bagi kehidupan kita dimasa yang akan

datang. Seperti banjir, tanah longsor kepunahan berbagai satwa langka,

ketersediaan air bersih yangterbatas dan sebagainya, hingga berujung pada

pemanasan global.

Pembangunan tidak dapat dihentikan, sebab pembangunan berbanding

lurus dengan bertambahnya jumlah penduduk dan jumlah kebutuhan masyarakat.

Semakin banyak penduduk, maka semakin banyak pula lahan yang harus

digunakan untuk membuat pemukiman tempat tinggal mereka, semakin banyak

penduduk maka semakin banyak pula kebutuhan akan bahan pokok yang

menyebabkan pembangunan industry dan lahan pertanian akan semakin

Page 2: tugas rekling OK.docx

menjamur. Oleh karena itu, dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk yang

ikut menambah jumlah pembangunan, kita hanya dapat melakukan pembangunan

yang ramah terhadap lingkungan, dan saling menguntungkan antara kehidupan

manusia dan kehidupan makhluk hidup lainnya serta lingkungan sekitar kita

tinggal agar terjaga selalu keseimbangan lingkungan .

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini antara lain :

1. Apa saja dampak dari pembangunan gedung?

2. Apa saja solusi yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi dampak

negatif dari pembangunan gedung?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui dampak dari pembangunan gedung

2. Mengetahui solusi yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi

dampak negatif dari pembangunan gedung

Page 3: tugas rekling OK.docx

BAB II

ISI

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia

yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun

tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik (benda

hidup) misalnya manusia, hewan, dan tumbuhan dan lingkungan abiotik (benda

mati). Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga

sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem

pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.

Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk

menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup

segenap makhluk hidup di bumi. Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997,

lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan

makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang

melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup

lainnya.

Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup

dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam

Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia

telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang

tsunami yang memporak-porandakan bumi Serambi Mekah dan Nias, serta gempa

5 skala Ritcher yang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya, merupakan contoh

fenomena alam yang dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.

2. Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia

Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam

menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan

Tuhan yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan

sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun

sayang, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran

Page 4: tugas rekling OK.docx

akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih

oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup.

Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung

membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:

a. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).

b. Perburuan liar.

c. Merusak hutan bakau.

d. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.

e. Pembuangan sampah di sembarang tempat.

f. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).

g. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.

2.1 Dampak Dari Pembangunan Gedung Terhadap Lingkungan

Pembangunan gedung-gedung bertingkat maupun bangunan gedung

komersil seperti ruko dan mall merupakan bagian penting dalam perkembangan

infrastruktur dan industri. Industri konstruksi sebagai badan usaha yang bergerak

dalam pembangunan sarana dan prasarana fisik kerap kali menyebabkan masalah

pada lingkungan. Aktivitas manusia dalam pelaksanaan proyek konstruksi

bangunan dapat menimbulkan dampak yang positif mapun negatif. Pembangunan

gedung-gedung pencakar langit di kota-kota besar atau tempat-tempat komersial

di satu sisi menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi, bukti bahwa sektor riil

terus bergerak. Namun, industri konstruksi tetap membangun struktur yang lebih

tinggi, lebih panjang, dan lebih dalam setiap tahunnya sehingga menimbulkan

dampak yang merugikan (negatif) terhadap lingkungan di sekitarnya Dampak

negatif tersebut kurang mendapat perhatian dari para pelaku bidang konstruksi

yang lebih memperhatikan biaya, mutu, dan waktu. Padahal dampak negatif

tersebut dapat mengganggu, merugikan, bahkan dapat membahayakan masyarakat

di sekitar lokasi proyek konstruksi tersebut. Dampak-dampak pembangunan

gedung tersebut dapat dikelola dan dipantau, seperti diuraikan dibawah ini.

1. Dampak Terkait Lokasi Pembangunan Gedung

2. Dampak Pembangunan Gedung terhadap Lalu Lintas

Page 5: tugas rekling OK.docx

3. Dampak Pembangunan Gedung Terhadap Limbah Bangunan dan

Polusi Udara

4. Dampak Pembangunan Gedung Terhadap Kerusakan Tanah dan

Resapan Air Tanah

2.1.1 Dampak Terkait Lokasi Pembangunan Gedung

Pada tahap Prakonstruksi, sumber kegiatan yang berpotensi menimbulkan

dampak berkaitan dengan lokasi adalah perubahan pemanfaatan lahan dan ruang,

keberadaan objek khusus, pembebasan lahan, penerimaan masyarakat, hubungan

antarpenduduk, dan hak dan kepemilikan masyarakat.

Lahan yang digunakan untuk gedung ataupun bangunan komersial

biasanya memilih lokasi yang strategis. Hotel, perkantoran dan mal biasanya

dekat dengan pusat keramaian. Dampak yang timbul dari pembebasan lahan sudah

pasti akan merubah peruntukan lahan yang sudah ada. Komponen lingkungan

terkena dampak karena perubahan peruntukan lahan adalah pemanfaatan lahan

dan ruang. Pembangunan akan merubah pemanfaatan lahan dan ruang atau akan

mengancam keberadaan objek khusus seperti pasar tradisional, atau mungkin

lokasi yang memiliki nilai sejarah, seperti gedung atau bangunan bersejarah.

Dalam pembebasan lahan, hambatan datang dari pemilik lahan yang tidak

rela melepaskan lahannya. Pemilik lahan merasa harga jual-beli tanah tidak sesuai

dengan keinginan mereka. Jika tidak tertangani dengan baik, hambatan ini dapat

mengganggu tingkat penerimaan masyarakat terhadap rencana pembangunan

gedung. Muara hambatan dapat berwujud pada menguatnya tingkat penolakan

masyarakat terhadap rencana tersebut. Urusan perolehan lahan tak jarang

menimbulkan sengketa di antara penduduk. Masyarakat yang menolak menjual

lahan akan berseberangan posisi dengan masyarakat lain yang mau menjual

lahannya. Hal ini tentu dapat merusak hubungan antar-penduduk. Persengketaan

antar-penduduk dapat juga terjadi akibat status kepemilikan tanah yang tidak jelas.

Lahan yang sama diakui oleh dua pihak atau lebih.

Transaksi jual-beli lahan akan mempengaruhi tingkat pendapatan

masyarakat. Sebagai konsekuensi, hak dan kepemilikan masyarakat ter-hadap

lahan tersebut akan hilang. Jika kebetulan lahan itu merupakan bagian dari sumber

Page 6: tugas rekling OK.docx

mata pencaharian seperti pasar tradisional, maka perubahan hak dan kepemilikan

lahan akan bisa berdampak langsung pada pola mata pencarian mereka

sebelumnya.

Berkaitan dengan uraian di atas menunjukkan bahwa gedung bertingkat

dan bangunan komersial mempunyai potensi dampak negatif terhadap:

1. pemanfaatan lahan dan ruang,

2. keberadaan objek khusus,

3. pola mata pencarian,

4. hubungan antarpenduduk, dan

5. hak dan kepemilikan masyarakat.

Di sisi lain, potensi dampak positif akan terasa pada meningkatnya pendapatan

masyarakat, dan biasanya masyarakat akan memiliki uang kontan, dari hasil

pembebasan lahan yang dapat digunakan untuk menaikkan skala usahanya.

2.1.2 Dampak Pembangunan Gedung terhadap Lalu Lintas

Dalam pembangunan gedung-gedung bertingkat diperlukan mobilisasi alat

dan bahan yang dapat berupa kendaraan-kendaraan yang membawa alat berat dan

bermuatan besar.. Mobilisasi alat dan bahan berpotensi untuk mengganggu tingkat

kenyamanan kawasan. Gangguan kenyamanan kawasan khususnya diakibatkan

oleh lalu lalangnya kendaraan pengangkut saat konstruksi gedung berjalan.

Ketika gedung beroperasi juga terjadi peningkatan arus lalu lintas dari

kendaraan karyawan, relasi, penghuni, atau pengunjung. Selain merusak kondisi

fisik jalan yang dilaluinya, frekuensi kendaraan yang tinggi akan mengurangi

tingkat kelancaran berlalu-lintas dan keselamatan berlalu-lintas.

2.1.3 Dampak Pembangunan Gedung Terhadap Limbah Bangunan, Polusi

Udara

Dalam pembangunan gedung, pemrakarsa harus melengkapi prasarana

berupa instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dan tempat pembuangan sampah

sementara (TPS). Aktivitas pekerja yang jumlahnya cukup banyak selama

konstruksi, akan banyak menghasilkan limbah padat maupun cair. Limbah berasal

Page 7: tugas rekling OK.docx

dari aktivitas kegiatan manusia sehari-hari. Untuk sementara, selama tahap

konstruksi, perlu sarana jamban untuk pekerja, dilengkapi dengan tangki septik

yang dapat dikuras secara berkala.

Limbah cair harus diolah dalam IPAL sebelum dilepas ke saluran perairan

terbuka atau perairan umum agar tidak mempengaruhi kualitas air permukaan.

Jika kualitas air limbah yang dilepas ke perairan terbuka masih di atas baku mutu,

dikhawatirkan akan mencemari kualitas air di sekitarnya, sehingga akan

mempengaruhi populasi dan keragaman flora dan fauna perairan sekitarnya.

Dalam kegiatan, dari pra kostruksi, konstruksi, hingga operasional gedung

akan banyak meng-operasikan kendaraan dan peralatan mesin. Dalam proses

tersebut akan dihasilkan limbah berupa asap dari kendaraan, mesin, dan genset

yang akan mempengaruhi kualitas udara. Komponen lingkungan lainnya yang

akan terkena dampak pada kegiatan tersebut adalah kebisingan dan getaran.

Dampak yang juga muncul dan sangat mengganggu kualitas udara

biasanya berkaitan dengan penggunaan penerangan yang berlebihan. Di sekitar

gedung yang menggunakan tata cahaya kurang baik akan terjadi kebocoran

cahaya sehingga berpengaruh pada kenyamanan sekitar. Penduduk yang

bermukim di sekitar gedung mungkin mengalami gangguan karena silau dengan

cahaya berlebihan yang dihasilkan dari lampu penerangan gedung.

Limbah padat sisa kegiatan pekerja sehari-hari, berupa sampah domestik

sisa makanan, plastik pembungkus, dan lainnya, akan mengganggu lingkungan

sekitar karena menimbulkan bau yang tidak sedap dan mempengaruhi kualitas

udara. Limbah padat lainnya adalah sisa bahan bangunan yang jumlahnya juga

cukup banyak. Penanganan limbah padat baik dari aktivitas pekerja maupun sisa

bahan bangunan selama konstruksi maupun dari kegiatan lainnya harus baik.

Penanganan yang kurang baik akan berdampak pada kebersihan dan keapikan

kawasan, bahkan ketika musim hujan bisa mempengaruhi kualitas air permukaan.

2.1.4 Dampak Pembangunan Gedung Terhadap Kerusakan Tanah dan

Resapan Air Tanah

Kerusakan tanah salah satunya terjadi sebagai dampak negatif

pembangunan. Dampak kerusakan tanah tersebut merupakan masalah bagi

Page 8: tugas rekling OK.docx

pembangunan yang pada akhirnya kan mempengaruhi jalannya proses

pembangunan itu sendiri. Kerusakan tanah secara garis besar terjadi oleh

pengaruh proses erosi, penjernihan tanah, kehilangan unsur hara, serta

terakumulasinya zat pencemar dalam tanah. Proses-proses tersebut terjadi

diantaranya dipicu oleh adanya pembangunan yang tidak memperhatikan segi

lingkungan.

Pembangunan gedung-gedung serta infrastuktur lain di daerah peresapan /

tangkapan hujan serta pembangunan infrastruktur di daerah buffer yang melebihi

kapasitas maksimal kepadatan misalnya, hal ini akan berujung pada dampak

terjadinya banjir dimana air hujan yang seharusnya dapat meresap terhalang dan

menjadi suatu aliran permukaan. Terjadinya banjir tersebut pada akhirnya akan

menimbulkan erosi yang pada akhirnya akan membawa dampak pada kerusakan

tanah. Sebagai contoh kasus pembangunan vila-vila, dan infrastruktur lain di

daerah Puncak, Bogor dapat dikategorikan merupakan Pembangunan Tak

Berkelanjutan karena secara lebih detail dan lebih lanjut dilihat pembangunan

tersebut kurang bertumpu pada lingkungan; mulai dari pembukaan lahan vegetasi

sebagai daerah peresapan air dan penahan air sampai pada perubahan ekosistem

dataran kaki pegunungan. Pembangunan infrastruktur di daerah Puncak memang

menawarkan prospek ekonomi yang cukup besar, terkait dengan fakta kawasan

Puncak sebagai tempat wisata. Keindahan panorama, kesejukkan, dan juga daya

tarik alam merupakan daya tarik utama daerah Puncak. Namun dalam

kenyataannya intervensi manusia tersebut sering kali merusak daya tarik alam

tersebut. Fakta Puncak sebagai tempat wisata menjadi salah satu pemicu

maraknya pembangunan sarana infrastruktur pendukung, vila-vila serta

infrastruktur lain yang berkembang seiring prospek ekonomi yang ditawarkan.

Aspek lingkungan adalah dimensi khusus yang sebenarnya berfungsi

sebagai alat penjaga dan penyelaras pola pembangunan, terutama dari peran

lingkungan yang mensejahterakan dan melindungi kehidupan manusia.

Setidaknya pembangunan berkelanjutan mensyaratkan 3 aspek pembangunan

yang harus diperhatikan yaitu, ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan, yang

ketiganya harus terimplementasikan di dalam program pembangunan negara-

negara di dunia.

Page 9: tugas rekling OK.docx

Tanah secara umum merupakan suatu benda alami heterogen yang terdiri

atas komponen-komponen padat, cair, gas, dan mempunyai sifat serta perilaku

yang dinamik. Tanah merupakan akumulasi tubuh alam yang bebas yang

menduduki sebagian besar permukaan bumi dan mempunyai sifat-sifat sebagai

akibat pengaruh iklim dan organisme yang bekerja pada batuan induk pada relief

tertentu dan dalam jangka waktu tertentu. Dari berbagai unsur yang terkandung,

tanah merupakan unsur yang penting dalam Geografi.

Dampak Negatif Pembangunan Terhadap Struktur Tanah:

1. Erosi.

2. Kekeruhan tanah

3. Hilangnya unsur hara

4. Terakumulasinya zat pencemar dalam tanah

5. Terganggunya kestabilan ekosistem alam dan permasalahan lingkungan

Faktor dan proses terjadinya kerusakan tanah:

Terjadinya kerusakan tanah merupakan akibat proses alam yang berjalan

tidak seimbang sehingga bersifat destruktif yang dipengaruhi oleh adanya

pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dan tidak terkendali. Pembangunan gedung-

gedung serta infrastuktur lain di daerah peresapan/tangkapan hujan serta

pembangunan infrastruktur di daerah buffer yang melebihi kapasitas maksimal

kepadatan misalnya, hal ini akan berujung pada dampak terjadinya banjir dimana

air hujan yang seharusnya dapat meresap terhalang dan menjadi suatu aliran

permukaan. Terjadinya banjir tersebut akan menimbulkan erosi yang pada

akhirnya akan membawa dampak pada kerusakan tanah. Eksplorasi lahan yang

tidak terkendali menyangkut pembukaan lahan hutan secara tidak terkendali guna

mendukung pembangunan infrastruktur serta kepentingan industri, akan

menimbulkan terganggunya kestabilan ekosistem alam.

Faktor penyabab terjadinya kerusakan tanah juga dipicu oleh akibat

adanya pencemaran tanah oleh akumulasi berbagai zat pencemar. Pembangunan

infrastruktur terutama menyangkut industrialisasi yang tidak memperhatikan dan

kuran bertumpu pada aspek lingkungan sering kali menimbulkan pencemaran

termasuk juga pencemaran tanah oleh limbah yang dihasilkan. Zat pencemar

tersebut pada akhirnya akan menyebabkan kerusakan tanah. Tanah yang tercemar

Page 10: tugas rekling OK.docx

mengalami perubahan fisik, struktur, maupun tekturnya. Selain itu juga akan

berdampak pada kematian organisme yang menggunakan tanah sebagai medium

hidupnya sehingga produktifitas ekosistem menurun. Dampak bagi manusia

terjadi secara tidak langsung oleh zat polutan yang pada akhirnya akan

berpengaruh pada kesehatan.

2.1.4 Dampak Kerusakan Tanah Terhadap Ekosistem

Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat di segala bidang yang menyangkut kehidupan manusia. Pembangunan

dalam prosesnya tidak terlepas dari penggunaan sumberdaya alam, baik

sumberdaya alam yang terbarukan maupun sumberdaya alam tak terbarukan.

Seringkali di dalam pemanfaatan sumberdaya alam tidak memperhatikan

kelestanannya, bahkan cenderung memanfaatkan dengan sebanyak-banyaknya. Di

sisi lain, pembangunan itu sendiri dapat menimbulkan dampak terhadap

sumberdaya seperti air.

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat

penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas

manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus

kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain

mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Manfaat terbesar danau,

sungi, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum,

sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya

berpotensi sebagai objek wisata. Akibat dari pencemaran air adalah terjadinya

banjir, erosi, kekurangan sumber air, dapat membuat sumber penyakit, tanah

longsor, dapat merusak ekosistem sungai.

2.1.5 Dampak Pembangunan Terhadap Perubahan Iklim dan Cuaca

Cuaca adalah keadaan atmosfer secara keseluruhan pada suatu saat

termasuk perubahan, perkembangan dan menghilangnya suatu fenomena.

Keadaan variable atmosfer secara keseluruhan disuatu tempat dalam selang waktu

yang pendek. Keadaan atmosfer yang dinyatakan dengan nilai berbagai parameter,

antara lain suhu, tekanan, angin, kelembaban dan berbagai fenomena hujan,

Page 11: tugas rekling OK.docx

disuatu tempat atau wilayah selama kurun waktu yang pendek (menit, jam, hari,

bulan, musim, tahun).

Faktor penyebab perubahan iklim tak lain adalah manusia sendiri.

Kegiatan-kegiatan manusia seperti konsumsi energi, meningkatnya industri dan

transportasi, dan pembukaan lahan baru merupakan pemicu awal dari perubahan

iklim.

Dampak Perubahan Iklim antara lain:

1. Meningkatnya suhu permukaan bumi sepanjang lima tahun mendatang.

2. Mengakibatkan gunung es mencair.

3. Panen gagal, yang hingga tahun 2050 membuat 130 juta penduduk dunia

terutama di Asia akan mengalami kelaparan.

4. Permukaan laut meningkat,

5. Lenyapnya beberapa spesies,

6. Bencana nasional yang makin meningkat.

Faktor faktor yang mempengaruhi iklim di Indonesia, yaitu

1. Perairan laut Indonesia

Indonesia adalah negara yang memiliki wilayah laut yang sangat luas,

sehingga terbentuk iklim laut yang sangat berpengaruh di Indonesia.

2. Topografi

Indonesia memiliki topografi wilayah yang sangat bervariasi seperti dataran

rendah, dataran tinggi, dan pegunungan yang memiliki suhu yang berbeda-

beda. Keadaan tersebut menyebabkan terjadinya perbedaan iklim secara

vertikal seperti iklim panas, sedang, sejuk, dan dingin.

3. Letak Astronomis

Posisi wilayah Indonesia secara Astronomis berada di antara 6º Lintang Utara

– 11º Lintang Selatan dan 95º – 141º Bujur Timur. Keberadaan wilayah

Indonesia dalam posisi ini menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis

dengan matahari yang bersinar sepanjang tahun.

4. Letak Geografis

Indonesia berada di antara benua Asia dan Australia sehingga menjadi tempat

perlintasan arah angin yang berubah setiap enam bulan. Hal ini menyebabkan

terjadinya dua musim di Indonesia, yaitu musim kemarau dan musim

Page 12: tugas rekling OK.docx

penghujan. Angin dari benua Australia yang kering menyebabkan musim

kemarau, sedangkan angin yang bertiup dari Samudera Pasifik melewati Laut

Cina Selatan yang basah menyebabkan musim penghujan di wilayah

Indonesia. Oleh karena itu, iklim di Indonesia juga dipengaruhi oleh iklim

musim.

Hubungan Pembangunan dan Iklim

Secara umum pasti kita sudah pernah mendengar tentang rumah kaca. Rumah

yang dibangun dengan konstruksi khusus pada bagian atapnya ini biasa digunakan

untuk lahan proses pembibitan pada kegiatan perkebunan dan berfungsi untuk

menghangatkan tanaman yang berada di dalamnya. Hal di atas juga terjadi pada

bumi, di mana radiasi yang dipancarkan oleh matahari, menembus lapisan

atmosfer dan masuk ke bumi. Radiasi matahari yang masuk ke bumi dalam bentuk

gelombang pendek, menembus atmosfer bumi dan berubah menjadi gelombang

panjang ketika mencapai permukaan bumi. Setelah mencapai permukaan bumi,

sebagian gelombang dipantulkan kembali ke atmosfer. Akibatnya radiasi matahari

tersebut terperangkap di atmosfer bumi. Karena peristiwa ini berlangsung

berulang kali, maka kemudian terjadi akumulasi radiasi matahari di atmosfer bumi

yang menyebabkan suhu di bumi menjadi semakin hangat. Peristiwa alam ini

dikenal dengan Efek Rumah Kaca (ERK), karena peristiwanya serupa dengan

proses yang terjadi di dalam rumah kaca.

Dampak pembangunan terhadap perubahan iklim daerah perkotaan

1. Perubahan karakteristik permukaan fisik tanah dan akibat sampingan dari

kegiatan tersebut adalah perubahan unsur iklim.

2. Adanya gedung-gedung yang menjulang tinggi ini dapat menghambat gerakan

angin. Angin yang bergerak keatas ini akan membawa partikel-partikel

(polutan, debu, asap kendaraan dan sebagainya) dan partikel-partikel ini

berfungsi sebagai inti kondensasi.

3. Pembangunan gedung-gedung yang berdinding kaca juga akan memantulkan

radiasi panas dari matahari, sehingga daerah sekitar gedung ini akan

mengalami peningkatan panas.

Page 13: tugas rekling OK.docx

2.2 Solusi Yang Dapat Dilakukan Untuk Meminimalisasi Dampak Negatif

Dari Pembangunan Gedung

Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi dampak

negatif dari pembangunan gedung yaitu dengan melakukan Pembangunan

Berkelanjutan dengan upaya pelestarian lingkungan.

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa

ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin

negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai

manula. Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan

hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun

usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang

layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak

Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi

rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan

menyusun program pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai

pembangunan berwawasan lingkungan.

Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan

kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan.

Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan

Berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil

KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2 gagasan

penting, yaitu:

1. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk

menopang hidup.

2. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk

memenuhi kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:

a. Menjamin pemerataan dan keadilan

b. Menghargai keanekaragaman hayati.

c. Menggunakan pendekatan integratif.

d. Menggunakan pandangan jangka panjang.

Page 14: tugas rekling OK.docx

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tujuan di antaranya:

a. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,

berkeadilan, dan berkelanjutan.

b. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.

c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,

pelaksanaan, dan pengawasan.

Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang

tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan

kemampuan masing-masing.

Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan pelestarian

lingkungan hidup antara lain:

a. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)

Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang

berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan

tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan

tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor

disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya

sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung,

maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang tandus. Upaya

pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam

pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul.

Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu

dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air

hujan.

b. Pelestarian udara

Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernapas

memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara terkandung

beranekaragam gas, salah satunya oksigen.

Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar

oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup

Page 15: tugas rekling OK.docx

setiap organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran

udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan

untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:

1) Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita

2) Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia.

Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis.

Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi

oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga

mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.

3) Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran,

baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari

knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar

kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya

pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan

bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada

cerobong asap pabrik.

4) Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat

merusak lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk

pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk

kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga

mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di

atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu

memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan

oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan jaringan

kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara. Pemanasan global

terjadi di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.

c. Pelestarian hutan

Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga

kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan

menjadi rusak. Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu

penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang

kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan

Page 16: tugas rekling OK.docx

pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan

lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air.

Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:

1) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.

2) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.

3) Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.

4) Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.

5) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan

mengenai pengelolaan hutan.

d. Pelestarian laut dan pantai

Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial.

Kerusakan biota laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia.

Pengambilan pasir pantai, karang di laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan

kegatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai.

Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya

hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran

ombak.

Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan

cara:

1) Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di

areal sekitar pantai.

2) Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di

dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.

3) Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam

mencari ikan.

4) Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.

e. Pelestarian flora dan fauna

Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia,

hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari

sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.

Page 17: tugas rekling OK.docx

Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak

diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia.

Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di

antaranya adalah:

1. Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.

2. Melarang kegiatan perburuan liar.

3. Menggalakkan kegiatan penghijauan.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu, masalah pembangunan di satu

pihak menunjukkan dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat seperti

tersedianya jaringan jalan, telekomunikasi, listrik, air, kesempatan kerja serta

produknya sendiri memberi manfaat bagi masyarakat luas dan juga meningkatkan

pendapatan bagi daerah yang bersangkutan. Masyarakat sekitar pabrik langsung

atau tidak langsung dapat menikmati sebagian dari hasil pembangunannya. Di

Page 18: tugas rekling OK.docx

pihak lain apabila pembangunan ini tidak diarahkan akan menimbulkan berbagai

masalah seperti konflik kepentingan, pencemaran lingkungan, kerusakan,

pengurasan sumberdaya alam, masyarakat konsumtif serta dampak sosial lainnya

yang pada dasarnya merugikan masyarakat.

5.2 Saran

Pembangunan adalah salah satu usaha yang sebenarnya sangat membantu

manusia. Tetapi bila pembangunan tidak sesuai dengan tata aturan yang ada,

dimana manusia tidak memperhitungkan dampak-dampak yang terjadi dimasa

mendatang maka dampak dari perubahan itu akan ditanggung sendiri oleh

manusia. Pembangunan yang ada sekarang mempunyai hubungan dengan

semuanya, baik itu, iklim, sosial, struktur tanah dan sebagainya.