Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
-
Upload
putracirinten -
Category
Documents
-
view
253 -
download
0
Transcript of Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
1/123
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang MasalahKehidupan dan peradaban manusia senantiasa mengalami perubahan. Dalam
merespon fenomena itu, manusia berpacu untuk mengembangkan kualitas diri, salah
satunya dengan pendidikan yang tinggi. Kualitas pendidikan yang tinggi diperlukan
untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka, demokratis, dan mampu
bersaing. Pendidikan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan
manusia karena kunci utama dalam pembangunan. Berhasil tidaknya pembangunan
nasional ditentukan oleh kualitas manusia itu sendiri. Sumber daya manusia yang
berkualitas merupakan modal dasar dalam persaingan di era globalisasi sekarang ini.
Untuk meningkatkan daya saing dengan bangsa lain di dunia, maka tidaklah
mengherankan masalah pendidikan dijadikan tolak ukur untuk terciptanya
pembangunan dewasa ini. Oleh karena itu, dunia pendidikan dituntut mampu
mencetak, menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, berperestasi dan
berakhlakul karimah.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agara peserta didik secara aktif dapat
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan yang dibutuhkan
dirinya, masyrakat, bangsa dan Negara ( UU Sistem Pendidikan Nasional No.20 Th
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
2/123
2
2003 ).1
Sistem pendidikan nasional merupakan masalah atau bagian atau sistem dari
pembangunan nasional, yang ada bersama-sama dengan system kehidupan lainnya
seperti: ekonomi, politik, agama, dan sebagainya. Pendidikan mempunyai peranan
sentral dalam pencapaian tujuan pembangunan. Sistem pendidikan mempunyai
peranan sentral karena pendidikan berurusan dengan pembangunan manusia yang
akan membangun masyrakat pancasila. Manusia merupakan kekuatan sentral dalam
proses pembangunan.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan diharapkan mampu menerapkan metode
atau strategi pembelajaran yang baik bagi siswanya dalam rangka menciptakan
sumber daya manusia yang berkualitas. Dengan penerapan strategi yang baik
diharapkan sekolah akan meningkatkan prestasi belajar siswa.
Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal, sekolah tempat kegiatan
menunutut ilmu, tempat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Sekolah lembaga
pendidikan yang harus memiliki sarana dan prasarana sebagai penunjang proses
pembelajaran. Salah satu indikator yang dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan suatu
lembaga pendidikan yang menghasilkan lulusan yang berkualitas adalah tercermin
dari prestasi belajarnya yang dicapai atau nilai yang diperoleh pada lembaga
pendidikan tersebut termasuk dalam mata pelajaran ekonomi.
1 Depdiknas. 2004. Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Pedoman khusus
Pengembangan Silabus Berbasis Kompetensi Sekolah Menengah pertama (SMP) Mata pelajaran
pengetahuan Sosial. Jakarta: Dirjen Pend. Dasar dan menengah Dirpend Lanjutan Pertama
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
3/123
3
Salah satu paremeter yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan
pendidikan adalah prestasi belajar siswa. Menurut Dalyono ( 2001: 239 ) prestasi
belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor
intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri manusia yang terdiri dari : faktor
fisiologis yaitu karena sakit, karena kurang sehat, karena cacat tubuh, dan faktor
fsikologis yaitu faktor intelegensi, bakat, minat, motivasi dan faktor kesehatan
mental. Faktor eksteren dalah faktor yang berasal dari luar diri manusia yang terdiri
dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyrakat dan mass
media.2
Menurut Salameto ( 2003:54 ) prestasi belajar dipengaruhi oleh dua macam
yaitu faktor intern ( faktor yang bersumber dari dalam diri siswa ) dan faktor ekstern (
faktor yang bersumber dari luar siswa ). Faktor intern meliputi faktor jasmaniah /
kondisi fisiologis, faktor psikologis dan faktor kelelahan, sedangkan faktor ekstern
meliputi faktor lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan
masyrakat.3
Prestasi belajar adalah hasil suatu penilaian dibidang pengetahuan
keterampilan dan sikap sebagai hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai (
Winikel, 1989:102 ).4
Pada bidang ekonomi prestasi belajar peserta didik diharapkan
dapat mencapai hasil yang optimal. Ekonomi perlu difungsikan sebagai wahana untuk
menumbuh kembangkan kecerdasan, kemampuan dan keterampilan siswa.
2Dalyono,M.2001.Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
3 Salameto.2003.Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta. Rineka Cipta4Winikel, 1989.Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
4/123
4
Dalam penyusunan karya ilmiah ini penulis membatasi faktor-faktor atau
hambatan-hambatan yang mempengaruhi prestasi belajar siswa hanya pada faktor
ekstern yaitu faktor yang bersumber dari luar siswa, faktor tersebut adalah dukungan
orang tua. Dukungan orang tua meliputi dukungan moral yang berupa perhatian.
Perhatian dari orang tua merupakan harapan semua anak dimasa pertumbuhan dan
perkembangannya. Dimasa itu seorang anak lebih terpengaruh dengan faktor
lingkungan baik lingkungan keluarga, sekolah, maupun lingkungan pergaulan
masyrakat, sehingga anak harus diperhatikan dan diarahkan oleh orang tuanya
khususnya dalam bidang pendidikannya agar perencanaan untuk masa depan lebih
jelas dan terarahkan. Sedangkan dukungan orang tua yang berupa material
menyangkut keadaan ekonomi orang tua yang adapat digunakan untuk biaya
pendidikan serta untuk melengkapi peralatan maupun perlengkapan belajar. keadaan
suatu keluarga yang kelas ekonominya menengah kebawah akan merasa kesulitan
dalam memenuhi kebutuhan anakanya yang tentunya berkaitan dengan fasilitas
belajar. Dengan demikian keadaan tersebut akan sangat mempengaruhi kegiatan
belajar anak dan berdampak pada prestasi belajar yang diraih anak tersebut.
Berbicara tentang pendidikan khususnya dalam hal prestasi belajar, sosok guru
sering dituduh sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap kualitas pendidikan.
Padahal bukan guru saja yang menjadi faktor penentu prestasi belajar melainkan
orang tua juga ikut menentukan, karena pada dasarnya pendidikan anak yang pertama
(sejak dini) dan utama adalah dari orang tua.
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
5/123
5
MTs Nurul Islam Cirinten merupakan sekolah swasta pertama yang berada
dibawah Naungan atau kepemimpinan Departemen Agama. Lembaga ini berdiri sejak
tahun 1983 sampai sekarang masih menjalankan fungsinya sebagai lembaga
pendidikan yang mengacu pada system pendidikan nasional. Mata pelajaran yang
dipelajari oleh peserta didiknya lebih banyak jika dibandingkan dengan Sekolah
Menengah Pertama ( SMP ), ini merupakan nilai lebih karena unsur agama sangat
melekat sebagai penyeimbang ilmu-ilmu umum. Tambahan mata pelajaran agama
yang diberikan diantaranya Bahasa Arab, Al-quran hadits, Fiqih, Aqidah dan
Aqhlak, Sejarah Kebudayaan Islam dan Baca Tulis Al-Quran. MTs Nurul Islam
Cirinten juga selalu berkomitmen untuk selalu meningkatkan prestasi belajar peserta
didiknya, menciptakan putra-putri bangsa yang berkualitas, agar kelak mampu
mengimbangi jaman yang semakin maju.
Selama ini masih banyak siswa yang beranggapan bahwa mata pelajaran
ekonomi itu sulit, karena materinya hafalan dan juga hitungan (akuntansi) sehingga
memerlukan konsentrasi dan latihan. Tidak terlepas dari bakat/intelegensi siswa,
bahwa ada siswa yang pandai dalam hitungan lemah dalam hafalan ada juga
hafalannya kuat tetapi lemah dalam hitung-menghitung ada juga yang memang
kedua-duanya kuat dan kedua-duanya lemah. Itu semua dikembalikan kefaktor intern
maupun kstern dari individu siswa itu sendiri.
Mengingat begitu pentingnya dukungan orang tua terhadap prestasi belajar
siswa maka diperlukan pemahaman secara tuntas dan mendalam tentang aspek-aspek
atau faktor-faktor secara ekstern yang dilihat dari faktor dukungan orang tua tersebut,
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
6/123
6
agar pengelolaan pendidikan di MTs Nurul Islam Cirinten khususnya mata pelajaran
ekonomi dapat berjalan dengan baik. Sehingga berhasil mencetak putra-putri yang
berkualitas yang akan bersaing dimasa yang akan datang.
Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul PENGARUH DUKUNGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI
BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI DI KELAS IX MTs NURUL
ISLAM CIRINTEN TAHUN AJARAN 2009 / 2010.
1.2Identifikasi MasalahDari latar belakang di atas timbul beberapa masaalah yang dapat diidentifikasi
diantaranya sebagai berikut:
1.2.1 Bagaimana pengaruh dukungan orang tua terhadap prestasi belajar siswa?1.2.2 Adakah pengaruh dukungan orang tua terhadap prestasi belajar siswa mata
pelajaran ekonomi di MTs. Nurul Islam Cirinten?
1.3Batasan MasalahMelihat identifikasi masalah yang telah dipaparkan diatas, tampak bahwa
permasalahan faktor faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa sangat
kompleks. Namun, karena keterbatasan dan pertimbangan tertentu, penelitian ini
dibatasi pada masalah faktor eksteren ( faktor dari luar siswa ), yaitu pengaruh
dukungan orang tua terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di
kelas IX MTs Nurul Islam Cirinten.
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
7/123
7
1.4Rumusan MasalahPermasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah pengaruh
dukungan orang tua terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran ekonomi di kelas
IX MTs. Nurul Islam Cirinten tahun ajaran 2009 / 2010.
1.5Tujuan Penelitian1.5.1 Tujuan penelitian ini adalah penulis ingin mengetahui sejauh mana
pengaruh dukungan orang tua terhadap prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran ekonomi di MTs Nurul Islam Cirinten kabupaten Lebak tahun
ajaran 2009 / 2010.
1.5.2 Penulus ingin menambah wawasan keilmuan dalam dunia pendidikan.Ingin memberikan kontribusi yang positif kepada sekolah tempat penulis
melakukan kegiatan penelitian.
1.6Manfaat penelitianManfaat penelitian ini penulis membagi menjadi empat bagian, antara lain:
1.6.1 Bagi Penulisharapan penulis dengan penyusunan karya ilmiah ini dapat bermanfaat untuk
mengaktualisasikan teori-teori keilmuan yang telah dipelajari sebagai sarana
kreatifitas berpikir. Merelevansikan teori-teori keilmuan yang telah dipelajari
dengan kenyataan yang telah ada dan terjadi dilapangan, wujud kepedulian
terhadap pemecahan masalah yang ada pada dunia pendidikan. Penelitian ini dapat
digunakan sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu dan menambah wawasan
keilmuan tentang penulisan karya tulis.
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
8/123
8
1.6.2 Bagi Siswapenelitian ini dapat dijadikan acuan motivasi secara sadar untuk dapat
mencapai hasil belajar yang optimal sehingga dapat mencapai hasil belajar yang
tinggi.
1.6.3 Bagi Lembaga PendidikanPenelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas
proses belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Selain itu sebagai bahan masukan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar siswa.
1.6.4 Bagi STKIP Albana CiputatSebagai lembaga pendidikan yang mendorong penulis melakukan penelitian
ini, berguna sebagai masukan dan bahan kajian dalam pengembangan atau inovasi
keilmuan.
1.7 Sistematika SkripsiSistematika skripsi dibagi menjadi tiga bagian yaitu sebagai berikut:
1.7.1 Bagian Pendahuluan Berisi: halaman judul, persetujuan pembimbing,pengesahan kelulusan, pernyataan, moto dan persembahan, kata
pengantar, abstrak, daftar isi, daftar table, daftar gambar dan lampiran.
1.7.2 Bagian Isi SkripsiBab I Pendahuluan
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
9/123
9
Meliputi: latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
penelitian.
Bab II Landasan Teori
Berisikan teori-teori yang melatar belakangi penelitian ini yaitu:
pengaruh dukungan orang tua terhadap prestasi belajar siswa meliputi:
Teori Dukunagn orang tua, prestasi belajar, kerangka berpikir dan
hipotesis.
Bab III Metode Penelitian
Berisikan metode-metode dalam penelitian yang meliputi: Tujuan
penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, variable
penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, validitas dan
reliabilitas.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berisi hasil penelitian yang berupa penyajian data, pengolahan data
dan pembahasannya.
Bab V Penutup
Berisikan kesimpulan dan saran.
1.7.3 Daftar pustaka, lampiran-lampiran
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
10/123
10
BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
2.1. LANDASAN TEORI
2.1.1. Dukungan Orang TuaOrang tua adalah orang yang pertama dan utama yang bertanggung jawab
terhadap kelangsungan hidup dan pendidikan anaknya ( Hasbullah, 2001: 39).5
Oleh karena itu, sebagai orang tua harus dapat membantu dan mendukung
terhadap segala usaha yang dilakukan oleh anaknya serta dapat memberikan
pendidikan informal guna membantu pertumbuhan dan perkembangan anak
tersebut serta untuk mengikuti atau melanjutkan pendidikan pada program
pendidikan formal di sekolah.
Bentuk dan isi serta cara-cara pendidikan dalam keluarga akan selalu
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan watak, budi pekerti dan
kepribadian tiap-tiap manusia. Pendidikan yang diterima dalam keluarga inilah
yang akan dicontoh oleh anak sebagai dasar yang digunakan untuk mengikuti
pendidikan selanjutnya di sekolah.
Mengingat pendidikan anak ditanggung jawab oleh keluarga dalam
pendidikan informalnya dan pendidikan formal ditanggung oleh sekolah, maka
orang tua harus berperan dalam menanamkan sikap dan nilai hidup,
5Hasbullah,2001.Dsar-dasatr Ilmu Pendidikan.Jakarta:Raja Grafindi Persada.h.39
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
11/123
11
mengembangkan bakat dan minat serta pembinaan bakat dan kepribadian. Selain
itu, orang tua juga harus memikirkan dan memperhatikan sekolah anaknya, yaitu
dengan memperhatikan pengalaman-pengalamannya dan menghargai segala
usahanya serta harus dapat menunjukan kerjasamanya dalam mengarahkan cara
anak belajar di rumah, membuat pekerjaan rumahnya, tidak menyita anak dengan
melakukan pekerjaan rumah tangga, orang tua harus berusaha memotivasi dan
membimbing anak dalam belajar.
Pada dasarnya dukungan orang tua terhadap pendidikan anaknya
menyangkut dua hal pokok yaitu dukungan moral dan dukungan material.
2.1.1.1.Dukungan Moral
Dukungan moral dari orang tua terhadap pendidikan anaknya dapat
berupa perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan piskis yang meliputi kasih
sayang, keteladanan, bimbingan dan pengarahan, dorongan, menanamkan rasa
percaya diri. Dengan perhatian orang tua yang berupa pemenuhan kebutuhan
piskis tersebut diharapkan dapat memberikan semangat belajar anak guna meraih
suatu cita-cita atau prestasi.
Perhatian belajar dalam keluarga dapat dilakukan dengan berbagai cara
misalnya:
a) Selalu mengingatkan anaknya barangkali mendapat tugas yang harusdiselesaikan dirumah.
b) Membantu menyelesaikan kesulitan-kesulitan atau keluhan-keluhan anakdalam belajar
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
12/123
12
c) Selalu memeriksa hasil belajar seperti nilai ualngan harian, ulangan semesterdan nilai raport anak
d) Memantau aktivitas anak selama dirumah baik mengenai aktivitas belajarmaupun pergaulannya.
e) Memperhatikan buku-buku bacaan yang dimiliki oleh anaknya.Dengan adanya perhatian terhadap pemenuhan kebutuan piskis tersebut di
atas, akan sangat mempermudah bagi orang tua dalam mengawasai atau
memantau aktivitas belajar anaknya selama dirumah baik mengenai aktivitas
belajar anaknya selama dirumah sebagai penunjang aktivitas belajar disekolah.
Dengan demikian berarti bahwa orang tua tersebut telah melakasanakan
kewajiban dan tanggung jawabnya dengan baik adalam mengasuh anak-anaknya
ditengah-tengah keluarga yang dibinanya dalam rangka mempersiapkan masa
depan anak-anaknya di kehidupan yang lebih cemerlang.
Namun, berdasarkan fenomena yang terjadi di masyrakat tidak semua
orang tua atau keluarga dapat memenuhi kebutuhan piskis tersebut karena adanya
berbagai macam susunan keluarga tersebut, Probbins membagikan menjadi tiga
macam yaitu:
a) Keluarga yang bersifat otoriterDisini perkembangan anak itu semata-mata ditentukan oleh orang tuanya.
Sifat pribadi anak yang otoriter suka menyendiri, mengalami kemunduran
kematangannya, ragu-ragu didalam semua tindakan serta lambat berinisiatif.
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
13/123
13
b) Keluarga DemokrasiDisini sikap pribadi anak lebih dapat menyesuaikan diri, sifatnya, fleksibel,
dapat menguasai diri, mau menghargai pekerjaan orang lain, emosi lebih stabil,
serta mempunyai rasa tanggung jawab.
c) Keluarga liberalDisini anak-anak bebas bertindak dan berbuat. Sifat-sifat dari keluarga ini
biasanya bersifat agresif, tidak dapat bekerjasama dengan orang lain, sukar
menyesuaikan diri, emosi kurang stabil serta mempunyai sifat selalu curiga (
Ahmadi 1991:112).
Perbedaan pola asuh dari setiap keluarga akan berdampak pada sifat atau
tingkah laku di masing-masing keluarga. Hal ini merupakan hasil poa asuh dari
perhatian yang telah ditunjukan kepada anak, sebagai contoh dalam belajar di
sekolah.
Jadi terdapat keanekaragaman bentuk atau susunan keluarga yang ada
dimasyrakat, namun kesadaran akan tanggung jawab mendidik dan membina
anak secara terus menerus perlu dikembangkan pada setiap orang tua tentunya
dengan bekal teori-teori pendidikan modern sesuai dengan perkembangan zaman.
Bila hal ini dapat dilakukan oleh setiap orang itu maka generasi mendatang telah
mempunyai kekuatan mental menghadapi perubahan dalam masyrakat.
Adapun tanggung jawab pendidikan yang perlu disadarkan dan dibina
oleh kedua orang tua terhadap anak antara lain sebagai berikut:
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
14/123
14
1. Memelihara dan membesarkannyaTanggung merupakan dorongan alami untuk dilaksanakan agar anak
dapat hidup secara berkelanjutan.
2. Melindungi dan menjamin kesehatannya baik secara jasmaniah maupunrohaniah dari berbagai gangguan penyakit atau bahaya lingkungan yang
membahayakan dirinya.
3. Mendidiknya dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yangberguna bagi hidupnya.
Membahagiakan anak untuk tetap hidup di dunia dan akhirat dengan
memberinya pendidikan agama sesuai dengan ketentuan Allah SWT sebagai
tujuan akhir hidup muslim.( Ikhsan, 1966 : 64 ).
Setelah tanggung jawab orang tua terhadap anaknya terwujud, tentunya
mempunyai fungsi atau kegunaan tersendiri yang kiranya dapat bermanfaat bagi
anaknya tersebut dalam kehidupannya di masyrakat. Menurut Hasbullah
(2001:33) fungsi pendidikan yang ada dalam suatu keluarga tersebut meliputi:
1. Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak2. Menjamin kehidupan emosional anak3. Menanamkan dasar pendidikan moral4. Memberikan dasar pendidikan sosial5. Meletakan dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak.
Dengan demikian, setelah orang tua berhasil memberikan bimbingan dan
pengawasan terhadap anaknya dalam pendidikan informalnya maka tugas orang
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
15/123
15
tua yang harus diemban selanjutnya adalah memberikan dukungan yang berupa
material kepada anaknya sebagai penunjang dalam memenuhi kebutuhan belajar
serta mendorong aktivitas belajar anaknya disekolah dalam rangka mencapai
suatu prestasi belajar.
2.1.1.2.Dukungan Material
Selain dukungan moral dari orang tua terhadap kelangsungan pendidikan
anaknya, ada juga dukungan dari orang tua yang berupa dukungan material.
Diamana dukungan ini berupa pemenuhan kebutuhan fisik yaitu biaya
pendidikan, fasilitas belajar, alat dan buku keperluan belajar. Untuk memenuhi
kebutuhan fisik tersebut tentunya berkaitan dengan status social ekonomi
keluarga atau pendapat didalam keluarga itu sendiri.
Sebagaimana dikemukakan oleh Soekirno (2002:37) yang menyatakan
bahwa pendapat masyrakat yang kedudukannya sebagai tenaga kerja akan
menerima gaji atau upah, pemilik alat-alat modal akan menerima bunga, pemilik
tanah dan harta tetap lain menerima sewa, dan pemilik keahlian usahawan akan
menerima keuntungan.
Jadi yang mencakup pendapat disini adalah segala penghasilan baik yang
berupa uang atau barang yang diterima sebagai balas jasa atau kontra prestasi.
Keluarga yang memiliki pendapat tinggi akan dengan mudah memenuhi
kebutuhan anak yang meliputi: Sumbangan SPP, peralatan sekolah, transportasi,
sarana belajar di rumah, baju seragam, biaya ekstra kulikuler, dan tidak
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
16/123
16
terkecuali uang saku anak. Dan sebaliknya, keluarga yang memiliki pendapatan
rendah akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan anak.
Dengan demikian, siswa yang orang tuanya memiliki pendapatan tinggi,
semua kebutuhan yang berkaitan dengan aktivitas belajar akan segera terpenuhi,
sehingga dengan pemenuhan kebutuhan belajar tersebut dapat menunjang
tercapainya prestasi belajar yang baik yang merupakan harapan dan cita-cita
akhir dari aktivitas belajar. Dan sebaliknya jika dalam suatu keluarga yang satus
ekonominya rendah akan merasa keberatan dalam memenuhi kebutuhan belajar
anaknya secara penuh, sehingga kondisi yang seperti ini akan berdampak pada
perolehan prestasi belajar yang rendah.
Berdasarkan uraian tersebut diatas mengenai dukungan moral maupun
material yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya, dapat disimpulkan
bahwa potensi seorang anak itu akan dapat berkembang dengan baik apabila
mendapat bimbingan dan dukungan serta pengawasan dari orang tuanya dalam
pendidikan informalnya dan selalu terpenuhinya semua kebutuhan belajar akan
lebih mudah dan meraih prestasi dibandingkan dengan siswa yang tidak pernah
mendapat perhatian, bimbingan dan dukungan orang tua.
2.1.2. Prestasi BelajarSesungguhnya apa yang dimaksud dengan prestasi belajar itu? untuk
membahas hal ini terlebih dahulu harus dibahas mengenai pengertian dari
prestasi dan belajar itu sendiri.
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
17/123
17
2.1.2.1.Pengertian Prestasi
Misalnya menurut Muhibbin Syah menjelaskan bahwa: prestasi (
kecakapan nyata ) merupakan hasil usaha atau belajar yang bersangkutan dengan
cara bahan dan dalam hal tertentu yang telah dijalaninya.6 Menurut Masud
Khasan abdul Qahar, prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil
pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan
kerja .7
Berdasarkan uraian di atas, selanjutnya akan dibahas arti dari prestasi
tersebut. Dalam pengertian biasa prestasi dianggap sebagai suatu hasil yang
dicapai dari proses belajar mengajar. Sedangkan dalam arti luas dari prestasi
merupakan suatu proses, karena kenyataannya hasil yang dicapai dari suatu
kegiatan belajar selalu memberikan kontribusi tertentu pada usaha dan kegiatan
belajar selanjutnya.
Muhammad Surya mengemukakan bahwa : Prestasi adalah hasil yang
dicapai dari serangkaian kegiatan belajar yang dilakukan secara sadar oleh
seseorang. Keberhasilan dari suatu perbuatan belajar terebut dapat dilihat ada
atau tidaknya perubahan tingkah laku, yang diharapkan 8
Prestasi merupakan kemampuan yang dimiliki individu setelah proses
belajar-mengajar berlangsung. Bidang kemampuan yang merupakan prestasi ini
6Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru , (Bandung : Remaja Rosda
Karya, 1995), p.427 Syaiful Bahri djamarah,Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Usaha Nasional,
1994), h.208Muhammad Surya,Psikologi Pendidikan, (Bandung:Pembangunan Jaya. 1992).p.39
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
18/123
18
dapat ditinjau dari teori Bunyamin S. Bloom, yang berkenaan dengan taksonomi
tujuan pendidikan.
2.1.2.2.Jenis dan Fungsi Prestasi
Prestasi peserta didik sangat berguna, terutama untuk mengetahui
kesesuaian antara program yang diajarkan dengan apa yang dicapai oleh sasaran
peserta didik. Dalam hal ini untuk mengetahui prestasi peserta didik dengan
mengadakan evaluasi.
Evaluasi Menurut Azis Wahab berguna untuk: (a) tolak ukur untuk
mengetahui kekurangan atau keberhasilan siswa, guru atau program pengajaran
yang telah disampaikan dengan melalui kegiatan proses belajar mengajar. (b)
sebagai media klasifikasi, identifikasi serta penalaran diri, nilai moral dan / 1001
masalah. (c) sebagai media edukasi ( reeducasi ), nilai moral .9
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dengan melalui evaluasi akan
diketahui kemampuan siswa dalam prestasinya, juga dapat diketahui apakah
tugas guru dalam menyampaikan program berguna bagi siswa dalam mencapai
tujuan pengajaran.
Dari uaraian tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan evaluasi akan
berguna dan berfungsi bagi siswa maupun guru yaitu:
1. Mengetahui kesanggupan peserta didik sehingga akan dapat dibantusesuai dengan kemampuannya demi kepentingan belajar dan kegiatan
selanjutnya.
9 Azis Wahab,Fungsi Prestasi, ( Bandung : IKIP, 1985 ).p.3.
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
19/123
19
2. Mengetahui samapai dimana peserta didik mencapai tujuanpembelajaran.
3. Mengetahui kekurangan dan kelemahan peserta didik sehingga dapatdiberi bantuan yang khusus dalam mengatasi kekurangannya.
4. Member petunjuk yang lebih jelas tentang tujuan pelajaran yang hendakdicapai.
5. Member dorongan kepada peserta didik untuk belajar lebih baik dan giatlagi
Alat penilaian dalam prestasi siswa menurut M. Surya adalah sebagai
berikut: (a) tes diagnostik, yaitu tes yang digunakan untuk mengetahui
kelemahan siswa. Berfungsi untuk menentukan apakah bahan telah dikuasai,
menentukan tingkat penguasaan, pengelompokkan siswa, dan menentukan
kesulitan belajar siswa. (b) tes formatif, yaitu untuk mengetahui sejauh mana
kemajuan belajar siswa dalam proses belajar-mengajar. (c) tes sumatif, yaitu tes
yang dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian program pada setiap akhir
semester.10
1. Tes Sub SumatifTujuannya untuk mengetahui sejauh mana siswa telah mengikuti suatu
program tertentu, dilaksanakan pada akhir program tertentu, dilaksanakan pada
akhir program yang berfungsi sebagai umpan balik bagi siswa, guru, maupun
10M. Surya,Alat Penilaian Dalam Prestasi Siswa, (Bandung : IKIP, 1985).p.26
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
20/123
20
program untuk menilai pelaksanaan program, hal tersebut telah dijelaskan oleh
Dr. Suharsimi Arikunto sebagai berikut:
Tes sub sumatif penilaian yang dilakukan selama proses belajar
mengajar sedang berlangsung untuk keperluan memperbaiki program
pengajaran. Sedangkan alat penilaiannya tergantung dari tujuan intruksional
yang dicapai antara lain tes tertulis, tes lisan dan tes perbuatan11
Dari kutipan tersebut, semakin jelaslah bahwa tes sub sumatif dapat
mengetahui perubahan pada diri siswa dan keberhasilan guru dalam proses
belajar mengajar.
2. Tes SumatifTes sumatif adalah tes yang dilaksanakan setelah peserta didik mengikuti
program setiap akhir semester, dan berfungsi untuk memberikan tanda kepada
peserta didik setelah mengikuti satu program. Tes sumatif disebut juga evaluasi
terhadap hasil, hal ini sesuai dengan apa yang telah dijelaskan oleh Oemar
Hamalik, sebagai berikut: Tes sumatif adalah suatu tes yang bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana perubahan pengetahuan, setiap siswa dan tingkah
lakunya, setelah ia menempuh suatu program pendidikan, tes ini dilakukan
setiap akhir catur wulan, untuk menetapkan kemajuan siswa baik untuk mengisi
raport maupun menentukan kenaikan kelas atau kenaikan tingkat.12
11Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktek, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta), 193.p.39.12 Oemar Hamalik, Dalam Majalah Suara Aliyah, Model Evaluasi di Sekolah, (Jakarta :
Dirbinbaga Islam, 1997.p.30.
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
21/123
21
Dari penjelasan di atas, bahwa tujuan tes sumatif memiliki dua unsur
yang sangat penting; pertama, untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
bidang kognitif, afektif dan psikomotor; kedua, untuk mengetahui laporan
pendidikan guna menjadi laopran kepada orang tua wali murid pada setiap
sasaran didik tentunya tidak akan sama.
3. Nilai TugasNilai tugas sangat erat kaitannya dengan metode pemberian tugas, dalam
metode ini guru memberikan bahan pengajaran atau pengetahuan dengan
member tugas kepada siswa baik dalam jam pelajaran maupun diluar jam
pelajaran. Berdasarkan hal tersebut dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (
KBBI ) prestasi diartikan sebagai : apa yang telah diciptakan, hasil suatu
pekerjaan, hasil yag menyenangkan yang diperoleh dengan keuletan belajar.13
Sedangkan menurut Muhamad Surya: prestasi adalah hasil belajar yang
diwujudkan dengan adanya perubahan tingkah laku sebagai akibat dari proses
belajar yang dilakukan.14
2.1.3. Pengertian BelajarBelajar adalah suatu kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang
sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan.
Ini berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian pendidikan itu sangat
bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik disekolah maupun
13Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta. Gramedia, 1993) Halaman 105
14 M. Surya. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran (Bandung. Pembangunan Jaya, 1996)
Hal. 54.
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
22/123
22
dilingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Beberapa definisi belajar
menurut para ahli yaitu:
Menurut Hilgard dan Bower dalam Theoris of Learning ( 1975:84 )
belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap
sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang
ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat
dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau
keadaan keadaan sesaat seseorang ( misalnya kelelahan, pengaruh obat, dan
sebagainya ).15
Menurut Gane, dalam The Conditions of Learning ( 1977: 84 ) belajar
terjadi apabila suatu situasai stimulus bersama dengan isi ingatan
mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya ( performance-
nya ) berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu kewaktu sesudah ia
mengalami situasi tadi.16
Menurut Sudjana ( 2000:5 ) menyatakan bahwa belajar adalah suatu
proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan
sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti
perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan,
15 Ngalim Purwanto.1975.Psikologi Pendidikan. (Bandung : PT. Remaja Rodakarya).h.84.16 Ibid
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
23/123
23
kecakapan, kebiasaan serta perubahan-perubahan aspek lain yang ada pada
individu belajar.
17
Menurut Salameto (2003:3) belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya.18
Menurut Anni (2004:2) belajar merupakan proses penting bagi
perubahan perilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang difikirkan
dan dikerjakan.19
Dari definisi-definisi yang dikemukakan diatas, dapat
dikemukakanadanya beberapa elemen yang penting tentang pengertian belajar.
1. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahantu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik.
2. Belajar merupakan suatu perubahan-perubahan yang terjadi melalui latihanatau pengalaman; dalam arti perubahan-perrubahan yang disebabkan oleh
pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar; seperti
perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi.
3. Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap; harusmerupakan akhir dari suatu periode yang cukup panjang. Berapa lama
17 Sudjana. 2000.Manajemen Program pendidikan. Bandung : Falah Production.h.518
Salameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.h.319 Anni, Catharina Tri. 2004.Psikologi Belajar. Semarang: IKIP Semarang Press
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
24/123
24
periode waktu itu berlangsung sulit ditentukan dengan pasti, tetapi
perubahan itu hendaknya merupakan akhir dari suatu periode yang mungkin
berlangsung berhari-hari, berbulan-bulan atau pun bertahun-tahun. Ini
berarti kita harus mengenyampingkan perubahan-perubahan tingkah laku
yang disebabkan oleh motivasi, kelelahan, adaptasi, ketajaman perhatian,
atau kepekaan seseorang, yang biasanya hanya berlangsung sementara.
4. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkutberbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun piskis, seperti: perubahan
dalam pengertian, pemecahan suatu masalah/berpikir, keterampilan,
kecakapan, kebiasaan, dan sikap.
Dengan demikian bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah
laku pada diri seseorang yang ditunjukan dengan adanya perubahan-
perubahan seperti: pengetahuan, pengalaman, tingkah laku, dan perubahan
pada aspek-aspek lainnya yang terdaat pada individu belajar tersebut.
2.1.4. Prinsip-prinsip BelajarProses belajar adalah suatu yang kompleks, tetapi dapat juga dianalisa dan
diperinci dalam bentuk prinsip-prinsip atau asas-asas belajar. Hal ini perlu kita
ketahui agar kita memiliki pedoman dan teknik belajar yang baik. Prinsi-prinsip
itu dalah.
1. Belajar harus bertujuan adan terarah. Tujuan akan menuntutnya dalambelajar untuk mencapai harapan-harapan.
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
25/123
25
2. Belajar memerlukan bimbingan, baik dari bimbingan guru, maupun bukupelajaran itu sendiri.
3. Belajar memerlukan pemahaman atas ahal-hal yang dipelajari sehinggadiperoleh pengertian-pengertian.
4. Belajar memerlukan latihan dan ulangan agar apa-apa yang telah dipelajaridapat dikuasainya.
5. Belajar adalah suatu proses aktif dimana terjadi saling pengaruh secaradinamis antara murid dengan lingkungannya.
6. Belajar harus disertai keinginan dan kemauan yang kuat untuk mencapaitujuan.
7. Belajar dikatakan berhasil apabila telah bisa menerapkan kedalam bidangpraktek sehari-hari.
( Zainal Aqib 2002: 44-45 )20
Sedangkan Menurut Salameto ( 2003:27 ), prinsip-prinsip belajar adalah
sebagai berikut:
a. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar1. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan berpartisifasi aktif,
meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan
intruksional.
2. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuatpada siswa untuk mencapai tujaun intruksional.
20Zainal Aqib. 2000. Guru dan profesionalisme. Jakarta: Pustaka Pelajar
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
26/123
26
3. Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapatmengembangkan kemampuan bereksplorasi dan belajar dengan efektif.
4. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.b. Sesuai hakekat belajar
1. Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurutperkembangannya,
2. Belajar adalh proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery.3. Belajar adalah proses kontinguitas ( hubungan antara pengertian yang satu
dengan pengertian yang lain ) sehingga mendapatkan pengertian yang
diharapkan.
c. Sesuai materi atau bahan yang harus dipelajari1. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur,
penyajian yang sederhana sehingga siswa mudah menangkap
pengertiannya.
2. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengantujuan intruksional yang harus dicapainya.
d. Syarat keberhasilan belajar1. Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar
dengan tenang.
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
27/123
27
2. Prestasi dalam proses belajar perlu pengulangan berkali-berkali agarpengertian/keterampilan sikap itu mendalam pada diri siswa.
21
2.1.5. Ciri-ciri belajarMenurut Djamarah ( 2002:15 ) ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam
pengertian belajar meliputi:
1. Perubahan yang terjadi secara sadarSeseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau
sekurang-kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan
dalam dirinya.
2. Perubahan dalam belajar bersifat fungsionalPerubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara terus-
menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan
perubahan berikutnya dan akan berguna bagi proses belajar berikutnya.
3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktifPerubahan-perubahan itu senan tiasa bertambah dan tertuju untuk
memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.
4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementaraPerubahan yang terjadi dari proses belajar bersifat menetap atau permanen.
Misalnya kecakapan yang dimiliki seseorang akan terus berkembang kalu
terus dipergunakan atau dilatih.
5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah21
Salameto. 2003.Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
28/123
28
Perubahan tingkah laku ini terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai.
Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-benar
dsadari.
6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah lakuPerubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses belajar
meliputi perubahan keseluruha tingkah laku secara menyeluruh dalam
sikap, keterampilan dan pengetahuan.22
2.1.6. Teori-teori belajarTeori-teori menurut ilmu psikologi yang sangat terkenal dibagi menjadi 3
yaitu:
1. Teori ConditioningDalam teori conditioning belajar merupakan proses perubahan yang
terjadi karena adanya syarat-syarat yang kemudian menimbulkan respond an
reaksi. Yang paling penting dalam teori ini adalah latihan-latihan yang
kontinyu.
2. Teori Connectionism ( Thorndike )Dalam belajar menurut Throndike melalui dua proses yaitu:
a. Trial and error( mencoba-coba dan mengalami kegagalan )b. Law of effect yaitu berarti bahawa segala tingkah laku yang
berakibatkan suatu keadaan yang memuaskan ( cocok dengan tuntunan
situasi ) akan diangkat dan dipelajari sebaik-baiknya.
22 Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.h.15
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
29/123
29
3. Teori menurutPsikologi GestaltDalam teori ini mempunyi pandangan bahwa dalam belajar faktor
pemahaman atau pengertian ( insight) merupakan faktor yang penting. Dengan
belajar dapat memahami/mengerti hubungan antara pengetahuan dan
pengalaman. Selain itu dalam belajar pribadi atau organisme memegang
peranan yang paling sentral. Belajar tidak hanya dilakukan secara reaktif-
mekanis belaka; tetapi dilakukan dengan sadar, bermotif dan bertujuan (
Mudzakir dan Sutrisno 1997: 153-154 ).23
Dengan demikian melihat penjelasan-penjelasan yang telah diuraikan
diatas pengertian prestasi belajar adalah:
Menurut Winkel (1983:102) prestasi belajar adalah hasil suatu penilaian
dibidang pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai hasil belajar yang
dinyatakan dalam bentuk nilai.24
Menurut Sudjana ( 1989:46 ) prestasi
bealajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah menerima
pengalaman belajar.25
Jadi prestasi belajar diartikan sebagai suatu hasil atas kecakapan atau
kemampuan seseorang pada bidang tertentu dalam mencapai tingkat
kedewasaan yang langsung dapat diukur dengan tes.
Untuk mengetahui tinggi rendahnya tingkat prestasi siswa, seorang guru
harus menetapkan batas minimal keberhasilan belajar siswa. Menurut Syah (
23Mudzakir Sutrisno.1997.Psikologi Pendidikan. Jakarta. PT. Rineka Cipta.
24 Winkel.1983.Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.h.10225 Sudjana. 1989.Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.h.46
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
30/123
30
2004:219 ) ada beberapa alternatif norma pengukuran tingkat keberhasian
peserta didik setelah mengikuti proses belajar. Diantara norma-norma
pengukuran tersebut adalah.
1. Norma skala angka dari 0 sampai 102. Norma skala angka dari 10 sampai 100
Angka terendah yang menyatakan kelulusan/keberhasilan belajar (
passing grade ) skala 0 sampai 10 adalah 5,5 atau 6, sedangkan untuk skala 0
sampai 100 adalah 55 sampai 60. Pada prinsipnya jika peserta didik dapat
menyelesaikan lebih dari setengah instrument evaluasi dengan benar, itu
dianggap telah memenuhi target minimal keberhasilan belajar. Namun
demikian, kiranya perlu dipertimbangkan oleh guru terhadap penetapan passing
grade yang lebih tinggi ( 65 atau 70 ) untuk pelajaran berikutnya.26
Penilaian prestasi belajar ini meliputi aspek kognitif, psikomotor dan
afektif. Evaluasi prestasi kognitif dapat dilakukan dengan berbagai cara baik
dengan tes tertulis, tes lisan dan perbuatan. Sedangkan evaluasi prestasi
apektif dapat dilakukan dengan menggunakan skala likert dan atau direferensial
semantic yang tujuannya untuk mengidentifikasi kecenderungan / sikap siswa
melalui sangat setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju terhadap
sesuatu yang harus direspon. Evaluasi prestasi psikomotor dapat dilakukan
dengan mengobservasi prilaku jasmaniah siswa dicatat dalam format observasi
keterampilan melakukan pekerjaan tertentu.
26Muhibbin Syah. 2004.Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Prsada.h.219
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
31/123
31
Prestasi belajar dalam penelitian ini adalah nilai yang telah dicapai oleh
peserta didik baik secara kognitif, psikomotor maupun apektif kelas IX dalam
mnguasai pelajaran ekonomi yang tercermin dalam nilai murni dan raport
semester ganjil MTs Nurul Islam Cirinten tahun pelajaran 2009/2010.
2.1.7. Faktor-kator yang mempengaruhi prestasi belajarTelah dijelaskan bahwa belajar adalah suatu proses yang menimbulkan
terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku atau
kecakapan. Sampai dimanakah perubahan itu dapat dicapai atau dengan kata
lain, berhasil baik atau tidaknya belajar itu tergantung kepada bermacam-
macam faktor. Adapun faktor-faktor itu, dapat dibedakan menjadi dua golongan
yaitu faktor internal ( faktor yang berasal dari dalam individu itu sendiri atau
orang yang belajar ) dan faktor eksternal ( faktor yang berasala dari luar
individu itu sendiri atau orang yang belajar ).
Menurut Dalyono ( 1997:55 ) faktor-faktor yang mempengaruhi
pencapaian hasil belajar adalah sebagai berikut:
1. Faktor internal ( faktor yang berasal dari dalam diri ) faktor-faktor tersebutadalah:
a. Faktor kesehatanb. Faktor intelegensi dan bakatc. Faktor minat dan motivasid. Cara belajar
2. Faktor eksternal ( faktor yang berasal dari luar diri )
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
32/123
32
a. Faktor keluargab.
Faktor sekolah
c. Faktor masyrakatd. Faktor lingkungan sekitar27
Menurut Merson U. Sangalang dalam Tuu ( 2004:78 ) faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan siswa dalam mencapai hasil belajar yang baik
terdiri dari:
1. Faktor internal meliputi:a. Faktor kecerdasanb. Faktor bakatc. Faktor minat dan perhatiand. Faktor kesehatane. Faktor cara belajar
2. Faktor eksternal meliputi:a. Faktor lingkungan keluargab. Faktor pergaulanc. Faktor sekolahd. Faktor sarana pendukung belajar28
Dari teori-teori prestasi belajar dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal dari diri peserta didik. Faktor
27Dalyono.1997.Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.h.55
28Tulus Tuu. 2004.Peran Disiplin pada perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT Gramedia
widiasarana Indonesia.h.78
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
33/123
33
internal adalah faktor yang mempengaruhi prestasi belajar peserta didik yang
berasal dari diri peserta didik itu sendiri. Sedangkan faktor eksternal adalah
faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar peserta didik yang berasal
dari luar diri peserta didik itu sendiri. Faktor internal dan eksternal tersebut
dapat diuraikan sebagai berikut.
2.1.7.1.Faktor internal ( faktor dalam diri )
a. Faktor kesehatanSehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta organ-organnya
atau terhindar dari penyakit. Kesehatan seseorang dapat mempengaruhi
terhadap belajarnya. Proses belajar seseorang dapat terganggu jika kesehatan
seseorang terganggu, peserta didik yang kurang sehat atau tidak sehat akan
mengalami kesulitan belajar sesab ia akan mudah lelah, ngantuk, pusing, daya
konsentrasinya hilang, kurang semangat dan pikirannya terganggu. Karena hal-
hal tersebut penerimaan dan respon terhadap pelajaran kurang. Saraf otak tidak
mampu bekerja secara optimal dalam meproses, mengelola, menginterpretasi
dan mengorganisasi materi pelajaran melalui inderanya sehingga ia tidak dapat
memahami makna materi yang dipelajarinya.
b. Faktor intelegensi dan bakat1) Faktor intelegensi
Tingkat kecerdasan merupakan wadah bagi kemungkinan tercapainya
hasil belajar yang duharapkan. Juka tingkat kecerdasan rendah, maka hasil
belajar yang dicapai akan rendah pula. Clark mengemukakan bahwa hasil
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
34/123
34
belajar siswa disekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30%
dipengaruhi oleh lingkungan.
29
Sehungga tidak diragukan lagi bahwa tingkat
kecerdasan siswa sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.
2) Faktor bakatpotensi atau kecakapan dasar yang dibawa sejak lahir. Setiap individu
mempinyai bakat yang berbeda-beda. Seseorang akan lebih mudah mempelajari
sesuatu yang sesuai dengan bakatnya. Apabila seseorang harus mempelajari
sesuatu yang tidak sesuai dengan bakatnya, ia akan cepat bosan, mudah putus
asa dan tidak senang. Hal-hal tersebut akan tampak pada anak yang suka
mengganggu kelas, berbuat gaduh, tidak mau belajar sehingga nilainya rendah.
c. Faktor minat dan motivasi1)Minat
Minat seseorang dalam sesuatu sangat mempengaruhi tingkat
keberhasilan yang dicapai. Begitupun bagi peserta didik tidak adanya minat
akan mempengaruhi dalam belajar dan akan timbul kesulitan belajar. Belajar
yang tidak ada minatnya itu artinya tidak sesuai dengan bakatnya, tidak sesuai
dengan kebutuhannya, tidak sesuai dengan kecakpan dan akan menimbulkan
masalah pada peserta didik. Ada tidaknya minat pada suatu pelajaran dapat
dilihat dari cara peserta didik mengikuti pelajaran, lengkap tidaknya pelajaran
dan aktif tidaknya adalam proses pembelajaran.
2) Motivasi29 Heln,Bimbingan dan Konseling, (Jakarta:Ciputat Pers, 2002), cet.Ke-1,h.130
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
35/123
35
Motivasi sebagai faktor dalam diri ( batin ) berfungsi menimbulkan,
mendasari dan mengarahkan perbuatan belajar. Motivasi dapat menentukan
baik tidaknya dalam mencapai tujuan, sehingga semakin besar motivasinya
akan semakin besar kesuksesan belajarnya. Seseorang yang besar motivasinya
akan semakin besar kesuksesan belajarnya. Seorang yang besar motivasinya
akan giat berusaha, tampak gigih, tidak mau menyerah dan giat belajar
meningkatkan prestasinya.
Sebaliknya bagi mereka yang motivasinya rendah, tampak acuh, mudah
putus asa, perhatiannya tidak tertuju pada pelajaran bahkan mereka cenderung
mengganggu kelas dan sering meninggalkan pelajaran. Akobatnya mereka
banyak mengalami kesulitan belajar.Peserta didik yang memiliki motivasi yang
tinggi akan tercermin dalam: keinginan menguasai materi, prhatian terhadap
materi, ketelitian mengerjakan soal, minat untuk membaca buku, keaktifan
bertanya dan selalu berusaha untuk memahami materi.
d. Cara belajarKeberhasilan studi peserta didik dipengaruhi oleh cara belajarnya. Cara
belajar yang efesien memungkinkan mencapai prestasi lebih tinggi
dibandingkan dengan cara belajar yang tidak efesien. Cara belajar yang efesien
sebagai berikut:
a) Berkonsentrasi sebelum dan pada saat belajarb) Sgera mempelajari kembali bahan yang telah diterima
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
36/123
36
c) Membaca dengan teliti dan baik bahan yang sedang dipelajari, dan selaluberusaha
d) Mencoba menyelesaikan dan melatih mengerjakan soal-soal2.1.7.2.Faktor eksternal ( faktor dari luar )
a. Lingkungan keluargaKeluarga adalah suatu lingkungan yang terdiri dari orang-orang terdekat
bagi seorang anak dan merupakan pusat pendidikan utama dan pertama. Banyak
sekali waktu dan kesempatan bagi seorang anak untuk berjumpa dan
berinteraksi dengan keluarganya. Semua itu akan banyak mempengaruhi
terhadap prilaku dan prestasi seseorang. Kondisi yang harmonis dalam keluarga
dapat member stimulus dan respon yang baik dari anak sehungga perilaku dan
prestasinya menjadi baik. Sebaliknya jika keluarga tidak harmonis atau broken
home akan berdampak negatif bagi perkembangan siswa, prilaku dan prestasi
cenderung terhambat, dan akan muncul masalah-masalah dalam prilaku dan
prestasinya ( Tuu, 2004:80 ).30
1) Perhatian/dukungan orang tuaDalam lingkungan keluarga setiap induvidu atau peserta didik
memerlukan perhatian/dukungan orang tua dalam mencapai prestasi belajarnya.
Karena perhatian orang tua akan mendorong peserta didik dapat mencapai
prestasi belajar yang maksimal. Perhatian orang tua diwujudkan dalam hal
30Tuu.2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT Gramedia Widia
Sarana Indonesia.h.80
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
37/123
37
kasih saying, memberikan nasihat yang positif mengarahkan anak dalam belajar
di rumah.
2) Keadaan ekonomi orang tuaKeadaan ekonomi keluarga juga mempengaruhi prestasi belajar peserta
didik, kadang kala siswa merasa kurang percaya diri dengan keadaan keluarga
keluarga. Akan tetapi ada juga siswa yang keadaan ekonominya baik, tetapi
prestasi belajarnya rendah atau sebaliknya siswa yang keadaan ekonominya
rendah malah mendapat prestasi belajar yang tinggi.
Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. yang
sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya yaitu, makan,
pakaian, tempat tinggal dan kesehatan, juga membutuhkan fasilitas belajar
seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis-menulis, buku dan lain-
lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai
banyak uang. Dengan begitu anak akan merasa tenang dan nyaman karena
merasa kebutuhannya dapat terpenuhi, sehingga siswa dapat berkonsentrasi
penuh dalam belajarnya ( Slameto, 2003:63 ).31
3) Hubungan antara anggota keluargaDalam keluarga harus terjadi hubungan yang harmonis antar personil
yang ada. Dengan hubungan yang harmonis antara anggota keluarga akan
mendapat kedamaian, ketenangan dan ketentraman. Hal ini dapat menciptkan
31 Slameto.2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. (Jakarta: Rineka
Cipta).h.63
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
38/123
38
kondisi belajar yang baik, sehingga prestasi belajar siswa dapat tercapai dengan
baik pula.
b. Lingkungan SekolahSekolah adalah wahana kegiatan dan proses pendidikan berlangsung. Di
sekolah diadakan kegiatan pendidikan, pembelajaran dan latihan. Disekolah
nilai-nilai etik, moral, mental, spiritual, perilaku, ilmu pengetahuan dan
keterampilan ditanamkan dan dikembangkan. Oleh karena itu sekolah menjadi
wahana yang sangat dominan bagi pengaruh pembentukan sikap, prilaku dan
prestasi seorang siswa. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang
terstruktur, memiliki system dan organisasi yang baik. Apabila sekolah dapat
menciptakan hubungan dan komunikasi yang baik, menggunakan metode
pembelajaran yang aktif-interaktif, mencukupi sarana penunjang pembelajaran,
menciptakan suasana tertib dan disiplin, akan dapat mendorong siswa saling
berkompetensi dalam pembelajaran, yang diharapkan dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa ( Tuu, 2004:81 ).32
1) GuruSebagai suatu profesi guru di sekolah memegang peranan yang sangat
penting, artinya guru juga menentukan keberhasilan proses belajar mengajar.
Selain itu guru harus menjadi suri tauladan dan tokoh bagi peserta didik baik
dilingkungan sekolah maupun masyrakat.
32 T.Tu,u. 2004. Peran disiplin pada Perilaku dan Disiplin Siswa. (Jakarta: PT. Gramedia
wiudia Sarana Indonesia).h.81
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
39/123
39
Dari pengertian tersebut, hendaknya guru mempunyai perilaku yang baik
agar apa yang dilakukan dan diperbuat oleh guru akan dijadikan contoh oleh
peserta didik. Selain itu kualitas guru faktor yang penting dalam menentukan
dalam menentukan kualitas pembelajaran disekolah. Dengan keilmuan yang
dimiliki, guru dapat menjadikan peserta didiknya menjadi orang yang sukses.
Setiap guru memiliki kepribadian masing-masing dan kepribadian tersebut
diakui sebagai aspek yang tidak dapat dikesampingkan dari kerangka
keberhasilan belajar mengajar. Dari kepribadian tersebut mempengaruhi pola
kepemimpinan guru ketika melaksanakan tugas di kelas. hal ini tercermin
dalam:
a) Cara mengajar gurub) Frekuensi pemberian tugasc) Kehdiran gurud) Metode penyampaian gurue) Sumber belajar/literatur2) Sumber belajar/literature
Literature merupakan sumber materi pembelajaran yang digunakan untuk
membantu keberhasilan belajar. kurangnya literatur atau sumber bacaan dalam
jumlah kuantitas dan kualitas membuat penyajian pembelajaran yang tidak
baik. Seperti:
a) Jumlah buku wajibb) Ketersediaan/kelengkapan buku literature
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
40/123
40
c) Kepemilikan LKS/buku penunjang3)
Keadaan (ruang) kelas
a) Suasan kelasKelas merupakan tempat siswa belajar. jika tempat belajarnya kondusif
dan tenang maka akan memudahkan siswa untuk berkonsentrasi dalam setiap
Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM ) berlangsung.
b) Sarana dan prasarana kelasSarana dan prasarana yang lengkap akan memudahkan peserta didik
dalam belajar. untuk menghasilkan pembelajaran yang maksimal terutama pada
pelajaran yang menuntut untuk praktek sarana harus menunjang/lengkap.
Sarana dan prasarana yang kurang lengkap akan menghasilkan penyajian
pembelajaran yang tidak baik pula.
c) KurikulumKurikulum diartikan sebagai suatu rencana untuk keberhasilan
pembelajaran yang didalamnya mencakup rencana yang berhubungan dengan
tujuan, dengan apa yang harus dipelajari, dan dengan hasil dari pembelajaran.
Kurikulum yang baik, jelas sesuai dengan system pendidikan yang ada
memungkinkan para siswa untuk mendapat pelajaran guna mencapai prestasi
belajar yang baik. Kurikulum yang kurang baik akan berpengaruh kurang baik
terhadap belajar.
d) Disiplin sekolah
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
41/123
41
Disiplin bagi peserta didik adalah hal yang rumit dipelajari sebab suatu
hal yang kompleks dan banyak kaitannya, yaitu terkait dengan pengetahuan,
sikap dan perilaku. Tingkat keberhasilan siswa dalam belajar adalah salah
satunya harus memiliki dan menerapkan disiplin yang baik. Misalnya,
ketepatan dalam masuk sekolah, menyelesaikan tugas-tugas dari guru dan patuh
terhadap peraturan-peraturan sekolah. Dengan disiplin yang baik akan
membentuk kepribadian dan kecakapan mengenai cara belajar yang baik.
c. Lingkungan masyrakat dan pergaulanLingkungan masyrakat di sekitar peserta didik sangat berpengaruh
terhadap belajar siswa. Masyrakat yang terdiri dari orang-orang yang tidak
terpelajar dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik akan berpengaruh pada
peserta didik. Peserta akan tertarik untuk berbuat seperti yang dilakukan orang-
orang disekitarnya. Akibatnya pelajaran terganggu dan bahkan peserta didik
akan kehilangan semangat untuk belajar karena perhatiannya terpusat kepada ke
perbuatan-perbuatan yang selalu dilakukan orang-orang disekitarnya. Dalam
lingkungan masyrakat faktor penunjang prestasi belajar seperti: keadaan
lingkungan, bangunan rumah, suasan sekitar dan sebagainya.
Selain itu kondisi tempat tinggal juga sangat berpengaruh, bila di sekitar
tempat tinggal keadaan masyrakatnya terdiri dari orang-orang yang
berpendidikan, semua itu akan mendorong peserta didik untuk lebih giat
belajar. Pergaulan peserta didik dengan orang-orang yang berpendidikan akan
memotivasi dirinya untuk selalu belajar dan aka ada kecenderungan terbawa
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
42/123
42
suasana belajar. Bergaul dengan orang-orang yang tidak berpendidikan dan
berperilaku tidak baik, juga akan terbawa arus dan sangat mempengaruhi
prestasi belajar.
2.2.Mata pelajaran EkonomiEkonomi merupakan ilmu yang mempelajari cara manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, meningkatkan kesejahteraan hidupnya baik
secara individu maupun kelompok.
Menurut Wiryohandoyo dkk ( 1998 : 51 ) ekonomi merupakan ilmu yang
mempelajari manusia mencukupi kebutuhan hidupnya, meningkatkan
kesejahteraan hidupnya baik secara individu maupun kelompok. Konsep
konsepnya yang bermanfaat antara lain : kelangkaan, pendapatan, dan saling
ketergantungan.33
Kontribusi yang berupa generalisasi ilmu ekonomi adalah:
3. Sebagian besar masyrakat modern melihat kesejahteraan ekonomi sebagaitujuan yang diinginkan oleh anggota masyrakat dan secara universal
kemiskinan dinilai sebagai hal yang merendahkan martabat manusia.
4. Dalam dunia yang modern, saling ketergantungan antara bangsa menimbilkanterjadinya pertukaran dan perdagangan berbagai kebutuhan barang, jasa, dan
informasi.
Oleh karena itu, mata pelajaran ekonomi sudah selayaknya mendapatkan
perhatian yang ideal. Dengan kualitas dan penguasaan materi yang baik, maka
siswa akan dapat mengamalkan ilmu ekonomi sesuai dengan tujuan pembelajaran
33 Wirhandoyo. 1988.Pendidikan Ilmu Sosial. Semarang: IKIP press
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
43/123
43
yang telah ditentukan. Pelajaran ekonomi akan menjadi modal dasar peserta didik
dalam menembus dunia ekonomi yang sangat kompleks dimasa yang akan
dating.
2.2.KERANGKA BERPIKIR
Prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor (internal) yaitu faktor yang berasal
dari dalam individu/peserta didik itu sendiri yang meliputi: faktor kesehatan,
faktor intelegensi, faktor bakat, faktor minat, faktor motivasi dan faktor cara
belajar. faktor (eksternal) yaitu faktor yang berasal dari luar individu/pesrta didik
itu sendiri yang meliputi: faktor keluarga, faktor sekolah, faktor masyrakat,
pergaulan dan faktor sarana pendukung belajar.
Faktor internal dan eksternal apabila dioptimalkan dapat memotivasi
peserta didik dalam belajar yang pada akhirnya akan meningkatkan prestasi
belajar peserta didik seperti yang dikehendaki oleh berbagai pihak, baik peserta
didik itu sendiri, orang tua, guru dan masyrakat. Potensi berprestasi dalam belajar
pada peserta didik berbeda-beda. Ada siswa yang prestasi belajarnya tinggi dan
ada pula yang rendah. Hal tersebut banyak disebabkan oleh berbagai faktor baik
faktor internal maupun faktor eksternal.
Seorang siswa yang dalam pendidikannya mendapatkan dukungan moral
maupun material dari orang tuanya, akan selalu menjalankan semua kegiatan
belajarnya serta selalu mentaati semua amanat yang diberikan oleh orang tuanya.
Selain itu, keadaan materi atau kondisi ekonomi orang tua yang cukup memadai
didalam memenuhi kebutuhan sekolahanaknya akan sangat membantu
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
44/123
44
kelancaran proses belajar mengajar. Untuk itu, setiap siswa yang mendapatkan
dukungan dari orang tuanya baik secara moral maupun material akan memiliki
prestasi belajar yang tinggi.
Berdasarkan hal tersebut diatas, peneliti ingin mencari dan mengetahui
adakah hubungan dukungan orang tua terhadap restasi belajar siswa pada mata
pelajaran ekonomi, siswa kelas IX MTs Nurul Islam Cirinten. Secara garis besar
kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Kerangka berpikir
2.3.HIPOTESIS
Untuk kelancaran dan memudahkan penelitian ini, penulis mengajukan
hipotesis. Hipotesis dapat diartiakan sebagai suatu jawaban yang bersifat
sementara terhadap suatu permasalahan penelitian, sampai terbukti data yang
terkumpul (Arikunto, 1998:67).
Berdasarkan kerangka berfikir (analisa penulis) dan teoritik diatas, maka
hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
DUKUNGAN ORANG TUA
(X)
INDIKATOR:
1. Dukungan Moral2. Dukungan Material
PRESTASI BELAJAR SISWA (Y)
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
45/123
45
2.3.1. Hipotesis alternatif (Ha): Ada hubungan pengaruh dukungan orang tuaterhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas
IX MTs. Nurul Islam Cirinten Kabupaten Lebak.
2.3.2. Hipotesis nihil (H0): Tidak ada hubungan antara dukungan orang tuaterhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas
IX MTs.Nurul Islam Cirinten.
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
46/123
46
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data empiric
mengenai faktor dukungan/perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa di
kelas IX MTs. Nurul Islam Cirinten Kab. Lebak.
3.2.Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam Cirinten Desa
Cirinten Kabupaten Lebak.
Waktu Penelitian Dilakukan pada bulan Desember sampai Januari 2010.
3.3.Populasi dan Sampel
3.3.1. PopulasiYang dimaksud dengan populasi adalah Keseluruhan objek penelitian
yang terdiri dari manusia, benda, hewan, peristiwa sebagai sumber data yang
menilai karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian.34
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas IX
Madarasah Tsanawiyah Nurul Islam Cirinten Desa Cirinten kecamatan Cirinten
kabuapaten Lebak provinsi Banten tahuan ajaran 2009/2010 yang berjumlah 80
orang, yang terbagi kedalam dua kelas dengan perinciam sebagai berikut:
34Herman Wasito, Pengantar Metodelogi Penelitian, (Jakarta, PT.Gramedia Pustaka Utama,
1992,h.49
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
47/123
47
Tabel 2. Populasi penelitian
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
IX-A 22 20 42
IX-B 20 18 38
Jumlah 42 38 80
Sumber : Tata Usaha MTs. Nurul Islam Cirinten
3.3.2. SampelSampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti
yang dianggap mewakili keseluruhan populasi dan diambil dengan cara tertentu:
Suharsimi Arikunto (1996:117) berpendapat bahwa: sampel adalah
sebagaian atau wakil populasi yang diteliti35
.
Untuk menyerdehanakan proses pengumpulan data dan pengolahan data
penulis menggunakan teknikRandom Samplingyaitu bahwa semua elemen atau
setiap unit atau individu dalam populasi memperoleh kesemapatan yang sama
untuk menjadi sampel. Dalam penelitian ini untuk menentukan sampel yang akan
diteliti menggunakan cara Simpel Random Sampling(Tehnik Random Sampling
Sederhana) yaitu dengan cara lotere ( fishbowl). Jumlah populasi yang penulis
teliti 80 orang siswa kelas IX MTs. Nurul Islam Cirinten. Dengan alasan jumlah
populasinya homogen maka penulis mengambil sampel 50% atau 40 sampel dari
keseluruhan populasi. Untuk menentukan siapa 40 siswa tersebut yang akan
35Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian suatu Pendekatan praktek, (Jakarta Rineka Cipta),h.117
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
48/123
48
dijadikan sampel dari 80 populasi yang akan dipilih, akan digunakan system
lotere, yaitu dengan dibuat nama-nama dari keseluruhan populasi kemudian
dikocok seperti halnya orang arisan, maka siapapun yang namanya keluar dalam
undian tersebut sebanayak 40 akan diambil dan ditetapkan menjadi sampel
penelitian.
Tabel 3. Jumlah Sampel Penelitian
No Kelas Jumlah siswa Jumlah Sampel
1 IX - A 42 22
2 IX - B 38 18
Jumlah 40
3.4.Variabel Penelitian
Variable adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian (
Arikunto 2002 :104).36
Variabel dalam penelitian ini adalah:
3.2.1. Variable bebas (X)Variable bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel terikat.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu faktor dukungan orang tua.
3.2.2. Variabel Terikat (Y)Variabel terikat adalah variable akibat (Arikunto 2002:97).
37Variabl terikat
pada penelitian ini adalah prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi
36 Suharsimi Arikunto, 2002. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
49/123
49
MTs. Nurul Islam Cirinten yang dilihat dari nilai raport semester ganjil tahun
ajaran 2009/2010.
3.5.Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan
dalam bentuk hipotesis merupakan bentuk jawaban sementara terhadap pertanyaan
penelitian ini. Jawaban tersebut masih perlu diuji secara empiris, untuk itu
dibutuhkan pengumpulan data, semua itu dilakukan untuk memperoleh informasi
yang tepat. Selanjutnya penulis menyusun instrument atau alat pembantu. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan empat metode pengumpulan data yaitu
observasi, angket/kuesioner, dokumentasi dan wawancara.
3.5.1. Metode ObservasiMenurut Sutrisno 1991 Oservasi adalah pengamatan dan pencatatan secara
langsung ke objek penelitian dengan sistematika fenomena-fenomena yang diteliti,
dalam arti luas observasi sebenarnya merupakan pengamatan yang dilakukan baik
secra langsung maupun tidak.38
Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data
tentang kondisi objektif sebagai berikut:
3.5.1.1.Siswa (sebagai objek) meliputi jenis kelamin dan jumlah siswa.
3.5.1.2.Guru (sebagai pendidik sekaligus motivator) meliputi jenis kelamin dan
jabatan serta guru bidang studi.
37Op.cit.h.97
38 Sutrisno Hadi,Metodologi Research, (Andi Offit, Yogyakarta, 1991).Cet.X.h.136
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
50/123
50
3.5.1.3.Sarana dan prasarana yang meliputi jumlah dan kondisi.
3.5.1.4.Struktur organisasi.
3.5.2. Metode Angket atau kuesionerAngket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau
hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2002:128).39
Angket yang digunakan dalam penelitian ini angket langsung atau angket
tertutup, artinya, angket tersebut berisi pertanyaan yang sudah disediakan dengan
cara memilih salah satu alternatif jawaban yang sudah ada. Angket ini ditujukan
kepada siswa-siswi kelas IX MTs. Nurul Islam Cirinten sebagai responden.
Pertanyaan tersebut mencakup variabel dukungan orang tua dengan jumlah butir
25 butir soal. ( 5 butir soal tidak valid dan tidak digunakan ).
Alasan penggunaan metode angket dalam penelitian ini adalah:
1. Responden mengetahui akan diri sendiri sehingga akan memperoleh data yanglengkap.
2. Responden mendapatkan kebebasan dalam mengungkapkan informasi yangdiperlukan.
3. Hemat waktu, tenaga dan biaya.Angket yang digunakan dalam penelitian ini dalah model pilihan ganda dimana
setiap soal alternatif jawaban dengan ketentuan skor masing-masing adalah:
1. Untuk jawaban a diberi skor 439 Op.cit.h.128
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
51/123
51
2. Untuk jawaban b diberi skor 33.
Untuk jawaban c diberi skor 2
4. Untuk jawaban d diberi skor 1Adapun kisi-kisi angket instrument ini dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 4. Kisi-kisi angket
Variabel Dukungan Orang Tua dan
Indikator
Nomor Butir Soal
1. Dukungan Moral1.1.Perhatian dari orang tua 1, 2,
1.2.Bimbingan/arahan dari orang tua 3,4,5
1.3.Dorongan orang tua 6,7, 8,9,10
1.4.Penanaman rasa percaya diri 11,
2. Dukungan Material2.1.Keadaan ekonomi orang tua 12,13,14
2.2.Penyediaan fasilitas belajar dirumah 15,16,17,18
2.3.Pemenuhan kebutuhan belajar 19,20
3.3.2. Metode Dokumentasi
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
52/123
52
Menurut Ari Kunto (1996:148) metode dokumentasi yaitu mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, leger agenda dan sebagainya.40
Metode dokumentasi ini digunakan oleh penulis untuk mengetahui dan
memperoleh prestasi belajar mata pelajaran ekonomi pada masing-masing peserta
didik. Penulis menggunakan alat bantu daftar legger ( nilai akhir raport ) mata
pelajaran ekonomi peserta didik kelas IX semester I tahun ajaran 2009/2010 pada
guru bidang studi ekonomi.
3.3.3. Metode WawancaraMetode wawancara adalah metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara dialog dengan responden dan sumber-sumber yang terkait guna
melengkapi data. Penulis dalam metode ini wawancara atau dialog langsung
dengan Kepala Madraah dan guru bidang studi ekonomi Tsanawiyah Nurul Islam
Cirinten. Untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar
mengajar pelajaran ekonomi yang dihadapi.
3.6.Tehnik Analisis Data
Tehnik analisis data merupakan cara yang digunakan untuk menguraikan
keterangan-keterangan atau data yang diperoleh agar data tersebut dapat dipahami
bukan oleh orang yang mengumpulkan data saja, tetapi juga oleh orang lain.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh oleh penulis adalah sebagai berikut:
40 Suharsimi Arikunto.1996.Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek.Jakarta: Rineka
Cipta.h.148
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
53/123
53
3.4.1. EditingDalam pengolahan data yang pertama kali harus dilakukan adalah editing.
Ini berarti semua angket harus diteliti untuk memastikan bahwa seluruh angket
sudah terisi dan terjawab dengan lengkap dan benar.
3.4.2. ScodingDalam penelitian ini dilakukan pengklasifikasian jawaban-jawaban para
responden menurut criteria atau macam jawaban yang telah ditetapkan.
3.4.3. TallyingSetelah scoding selesai dilakukan, tahap berikutnya adalah melakukan
distribusi data dalam frekuensi-frekuensi tertentu dan dipersentasekan dengan
menggunakan rumus prsentase sebagai berikut:
= x 100%
Keterangan:
P = Presentase
F = Frekuensi Jawaban Responden
N = Jumlah responden
3.4.4. TabulasiTabulasi adalah proses penyusunan data ke dalam bentuk tabel. Sampai pada
tahap ini proses pengolahan data sudah selesai dan data siap untuk dianalisis
secara kuantitatif dengan menerapkan rumus-rumus tertentu, untuk memudahkan
dalam pengolahan data penulis menggunakan bantuan excel.
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
54/123
54
3.7.Validitas dan Reliabilitas
3.7.1.
Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih
mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrument yang kurang valid berarti
memiliki validitas rendah (Arikunto,2002: 144)41
Uji validitas instrument digunakan tekhnik uji validitas dengan Korelasi
Produc Moment dari Person:
= NXY (X)(Y){ ()}{ ()}
Keterangan:
= Koefisien Korelasi
X = Skor butir
Y = Skor total yang diperoleh
N = Jumlah responden
2 = Jumlah Kuadrat NilaiY = Jumlah Kuadrat Nilai
( Arikunto, 2002: 146)42
41 Suharsimi Arikunto.2002.Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek.Jakarta: Rineka
Cipta.h.144
42 Op .cit.h 146
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
55/123
55
Sebelum angket tersebut digunakan untuk mengambil data, dalam penelitian
ini terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap angket pada 40 responden/siswa
tujuannya untuk memperoleh kevalidan butir soal. Apabila terdapat Hasil
penghitungan rxy dikonsultasikan dengan harga r kritik product moment dengan
taraf signifikan 5% jika harga hitung lebih besar dari rtabel maka dikatakan item
soal itu valid. Atau dengan melihat masing-masing indikator terhadap total skor
konstruk menunjukan hasil yang signifikan. Berdasarkan hasil uji coba angket
kepada 40 siswa terdiri dari 25 butir item soal, diperoleh 20 yang valid, sedangkan
5 butir item soal yang tidak valid artinya tidak digunakan dalam penelitian ini.
3.7.2. ReliabilitasReliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrument tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan
sesuatu. Reliable artinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan ( Arikunto,
2002:154).43
Untuk menguji coba instrument dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
reliabilitas internal yaitu dengan cara menganalisa data dari satu kali hasil
pengetesan. Rumus yang digunakan dalam hal ini adalah rumus Spearman Brown (
tehnik belah dua ):
43 Op.cit.h.154
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
56/123
56
11 =
1122
2
1 + 1122 Keterangan:
11= Reliabilitas instrument
1122 =
yang disebut sebagai indeks korelasi antara 2 belah instrumen
Berdasarkan hasil uji reliabilitas angket memperoleh harga 11=0,678 = 0,361 pada 5% untuk N = 40 hal ini menunjukan bahwa instrumenttersebut reliabel sehingga dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian.
Dari hasil pengujian validitas dan reliabilitas diketahui bahwa terdapat 5 butir soal
yang tidak valid, sehingga butir soal tersebut tidak digunakan dalam penelitian ini.
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
57/123
57
BAB IV
HASIL TEMUAN, PEMBAHASAN DAN ANALISIS
4.1.Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam
Madarasah Tsanawiyah Nurul Islam Cirinten kabupaten Lebak merupakan
sebuah lembaga pendidikan swasta pertama kali berdiri di kecamatan Cirinten
yang bernaung dibawah sebuah yayasan Nurul Islam Cirinten Departemen
Agama, Ketua tyayasan K.H.Aspuri.
Sekolah ini didirikan pada tahun 1983, mulai menjalankan KBM pada tahun
yang sama 1983. Pada awal berdiri kepala sekolah saat itu A.Suhari, A.Ma,
tenaga pengajar pada saat itu baru ada dua orang ketua yayasan dan Madrais,
A.Ma
Jumlah murid pada saat itu 21 orang, pada saat itu belum memiliki tempat
kegiatan belajar mengajar masih menumpang di gedung sekolah Diniyah yang
kebetulan ketua yayasannya adalah K.H.Aspuri.
Perkembangan mulai terjadi pada tahun 1985, setelah banyak dewan guru
yang sudah professional mengajar di sekolah tersebut seperti bapak Harun AS dan
lain-lain. Pada saat itu sudah berprestasi di dibidang olahraga untuk tingkat
kabupaten. Lulusan pada saat itu 15 orang dengan tingkat kelulusan yang sangat
memuaskan.
Pada tahun 1990 sekolah mengalami pergantian ketua yayasan yang
dilimpahkan pada bapak suherman, S.Pdi. Kemudian pada tahun 1995/1996 MTs
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
58/123
58
telah memiliki gedung sendiri tepatnya di kampong Pasir Bingglu kecamatan
Cirinten kabupaten Lebak dengan jumlah ruang kelas sebanyak 6 ruang dan 6
rombel. Dari saat itulah MTs Nurul Islam mulai mengalami perkembangan yang
sangat pesat. Semua itu diperoleh berkat dukungan dan kepercayaan dari
masyrakat yang sangat antusias membantu perkembangan sekolah tersebut.
dengan kepercayaan terhadap sekolah swasta yang mencerminkan pendidikan
agama sehingga Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam Cirinten tetap berdiri sampai
dengan sekarang tahun ajaran 2009/2010.
4.1.1. Tabel 5. Denah MTs. Nurul Islam Cirinten
STADION CIRINTEN
KLS VII A
KLS VII B
KLS VIII
C
RUANG
GURUIX A IX B VIII B
LAPANGAN UPACARA
J
A
L
A
N
R
A
YA
u
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
59/123
59
4.1.2. Visi dan Misi MTs. Nurul Islam CirintenVisi Madrasah
Menjadikan sekolah yang memiliki manajemen partisipatif, budaya inovatif,
dan prestatif dalam lingkungan asri dengan berpijak kepada iman dan taqwa,
dengan indicator:
1. Unggul dalam disiplin dan budaya inovatif2. Unggul dalam prestasi akademik dan non akademik3. Memiliki lingkungan sekolah yang nyaman asri dan kondusif untuk KBM4. Mendapat kepercayaan dari masyrakat5. Membudayakan warga sekolah yang berakhlakul karimah.M isi Madrasah
1. Mensosialisasikan dan menumbuhkan semangat keunggulan secara intensifkepada seluruh warga sekolah
2. Menerapkan dan mengembangkan ajas demokrasi3. Meningkatkan budaya inovatif tenaga pengajar dalam penggunaan berbagai
variasi mengajar
4. Membina siswa melalui jalur-jalur pembinaan kesiswaan dan kegiatan olahragadalam aspirasi seni
5. Menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman, asri dan kondusif untuk belajar-mengajar
6. Meningkatkan partisipasi masyrakat dalam proses pengembangan pendidikan.
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
60/123
60
4.1.3. Keadaan Guru dan SiswaMadrasah Tsanawiyah Nurul islam Cirinten memiliki guru yang bervariatif
dilihat dari jenis kelamin, jabatan maupun pendidikan seperti pada table berikut
ini:
Tabel 6.
Guru dan Tenaga Kependidikan Dilihat Dari Jenjang Pendidikan,
Jabatan dan Bidang Studi Tahun Ajaran 2009/2010
No Nama Guru
Jenjang
Pendiduikan Jabatan Bidang Studi
1 Suherman, S.Pdi SI KEPSEK -
2 Anwar, S.Pdi SI WAKESEK SKI dan PJOK
3 Hj. Subadrah, S.Pdi SI GURU Aqidah ahlaq
4 M. Harun. AS SMEA GURU Seni budaya
5 M.Amin, S.Pdi SI GURU Ekonomi
6 Sutisna, S.Pdi SI GURU Bahasa Arab
7 Umriadi, A.Ma DII GURU PKn dan Piqih
8 Ade Nunung, A.Ma DII GURU Bahasa Inggris
9 Bahri PGA GURU BTA
10 Abd.M.Sarian, A.Ma DII GURU Geografi
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
61/123
61
11 IIs Suhartini, A.Ma DII GURU SNU
12 M.Rusman, ST SI GURU TIK
13 Juned, A.Ma DII GURU Bahasa Indonesia
14 Risna Nurafni, A.Ma DII GURU Bahasa Sunda
15 Surnata SLTA GURU IPA
16 Suhendi, A.Ma DII GURU MATEMATIKA
Tabel 7
Keadaan Siswa Siswi MTs. Nurul Islam Cirinten
No
Kelas dan Jumlah
Jumlah
VII A VII B VIII A VIII B IX A IX B
1 L P L P L P L P L P L P
1482 20 20 20 22 18 22 18 10 20 22 18 20
3 40 42 40 38 42 38
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
62/123
62
STRUKTUR ORGANISASI MADRASAH
MTs. NURUL ISLAM CIRINTEN
KECAMATAN CIRINTEN KABUPATEN LEBAK
KETERANGAN:
Garis Koordinasi
Garis Komando
DEPARTEMEN AGAMA
KET. YAYASAN
K.H ASPURI
BAHRI
ANWAR, S.Pd.I
ADE.N.N, A.Ma
RUSMAN, ST
KEPALA MADRASAH
SUHERMAN, S.Pd.I
KOMITE
JUHRI
TATA USAHA
AMINUDIN
DEWAN GURU
Hj.Subadrah,s.P
d.IM.AMIN,S.Pd.I M.HARUN. AS
JUNED, A.Ma
ABD.M.SARIA
N
SUTISNA,
S.Pd.I
IIS .
Suhartini, A.Ma SUHENDI SURNATA
SISWA PENJAGA
UMRIADI,
A.Ma
MASYRAKAT SEKITAR
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
63/123
63
4.2.Hasil Penelitian
Sebagaimana telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, bahwa
penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu pengaruh dukungan orang tua (X) dan
variabel prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi (Y). Sebelum
menjawab permasalahan pokok penelitian yaitu apakah ada hubungan antara
pengaruh dukungan orang tua terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran
ekonomi kelas IX siswa MTs Nurul Islam Cirinten, terlebih dahulu dideskripsikan
data kedua pariabel tersebut.
4.2.1. Deskrifsi Variabel PenelitianDeskripsi variabel penelitian digunakan untuk menggambarkan atau
mendeskripsikan variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini yang meliputi
dukungan orang tua terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa
kelas IX MTs. Nurul Islam Cirinten tahun pelajaran 2009/2010.
Dalam deskripsi ini, terdapat empat kriteria penilaian jawaban responden
terhadap item pertanyaan dalam instrument. Dimana jawaban terhadap item
pertanyaan tersebut terdapat kriteria penilaian terhadap poin-poin jawaban yang
ada. Adapun poin-poin jawaban tersebut adalah: Untuk poin jawaban A dengan
kriteria sangat baik, untuk jawaban poin B dengan kriteria baik, untuk jawaban
poin C dengan kriteria cukup baik, dan poin D dengan kategori kurang baik.
Untuk lebih jelasnya berikut akan diuraikan satu persatu bariabel tersebut dalam
masing-masing tabel:
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
64/123
64
4.2.1.1.Variabel Dukungan Orang Tua
Table 9. Distribusi jawaban responden pada variabel perhatian aktivitas belajar
No Keterangan
Jawaban responden
Frekuensi Persentase
1 Selalu memperhatikn 25 62,5
2 Sering 13 32.5
3 Kadang- kadang 2 5
4 Tidak Pernah 0 0.00
Jumlah 40 100
Sumber: Data penelitian yang diolah
Berdasarkan table diatas terlihat bahwa sebagian besar perhatian orang tua
terhadap aktivitas belajar sangat baik sebanyak 25 siswa atau sebesar 62,5%
menjawab selalu memperhatikan, selebihnya yaitu 13 siswa atau sebesar 32,5%
menjawab sering dengan criteria baik, 2 siswa atau sebesar 5% menjawab kadang-
kadang dengan kriteria cukup baik. Jadi dukungan orang tua secara moral yaitu
perhatian aktivitas belajar siswa sangat baik.
Tabel 10. Distribusi jawaban responden pada perhatian mengingatkan segera
menyelesaikan Tugas rumah ( PR ).
No Keterangan
Jawaban responden
Frekuensi Persentase
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
65/123
65
1 Selalu mengingatkan 15 37,5
2 Sering mengingatkan 21 52,5
3 Kadang-kadang mengingatkan 1 2,5
4 Tidak Pernah pengingatkan 1 2,5
Jumlah 40 100
Sumber: Data penelitian yang diolah
Berdasarkan table di atas bahwa sebagian besar perhatian orang tua dalam
perhatian mengingatkan segera menyelesaikan tugas rumah termasuk baik 21
siswa atau 52,5% menjawab sering mengingatkan, 15 siswa atau 37,5%
termasuk kategori sangat baik dengan jawaban selalu mengingatkan, 1 siswa
dengan persentase 2,5% termasuk cukup baik, dan 1 atau 2,5% siswa menjawab
tidak pernah mengingatkan mengingatkan. Jadi dukungan orang tua dalam
mengingatkan anaknya agar segera menyelesaikan tugas /(PR) di kelas IX MTs.
Nurul Islam Cirinten kabupaten lebak cukup baik.
Tabel 11. Distribusin jawaban responden bantuan orang tua terhadap kesulitan
belajar
No Keterangan
Jawaban responden
Frekuensi Persentase
1 Selalu mengingatkan 17 42,5
2 Sering mengingatkan 17 42,5
3 Kadang-kadang mengingatkan 6 15
-
7/22/2019 Skripsi Jun BAB I - BAB v,,,
66/123
66
4 Tidak Pernah pengingatkan 0 0.00
Jumlah 40 100
Sumber: Data penelitian yang diolah
Berdasarkan tabel di atas, bahwa bantuan orang tua terhadap kesulitan
belajar termasuk sangat baik dengan jawaban selalu mengingatkan sebanyak 17
siswa atau sebesar 42,5 % siswa menjawab selalu mengingatkan. 17 siswa atau
40% menjawab sering mengingatkan dengan kategori baik, 6 siswa atau 15%
menjawab kadang-kadang mengingatkan dengan kategori cukup baik, dan tidak
ada siswa yang menjawab tidak pernah.
Jadi dukungan atau perhatian bantuan orang tua terhadap kesulitan belajar
siswa di kelas IX MTs. Nurul Islam Cirinten kabupaten Lebak termasuk kedalam
kategori sangat baik.
Tabel 12. Distribusi jawaban responden perhatian memeriksa hasil belajar nilai
ulangan harian, raport dll.
No Keterangan
Jawaban responden
Frekuensi Persentase
1 Selalu memeriksa 13 32,5
2 Sering memeriksa 19 47,5
3 Kadang-kadang memeriksa 8 20
4 Tidak Pernah memeriksa 0 0
Jumlah 40 100
-
7/22/2019 Skrips