Presentasi Kasus TB Milier

download Presentasi Kasus TB Milier

of 51

Transcript of Presentasi Kasus TB Milier

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    1/51

    Presentasi Kasus Medik 

    Laki-Laki 21 Tahun dengan Drug (OAT)

    induced hepatitis, TB milier, Laringitis TB dan Riwayat kasus TB

    Drop ut

    Pem!im!ing

    dr" #le$ %antana, %pPD

    Pendamping

    dr" M Pratiknyo

    Disusun leh

    dr" Martinus &uherwan Desyardi

    K'M'&T'R(#& K'%')#T#& R'P*BL(K (&D&'%(#

    D'P#RT'M'& K'%')#T#& K#B*P#T'& %'M#R#&+

    R%*D #MB#R##

     21.

    1

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    2/51

    Laki-Laki 21 Tahun dengan Drug /#T0

    indued hepatitis dan TB relaps dengan TB milier dan Laringitis

    TB"

    Ambarawa, 26 Januari 2016

      Pembimbing, Pendamping,

    dr. Alex Santana, SpPD dr. M. Pratiknyo

    B#B (

    T(&#*#& P*%T#K#

    (" T*B'RK*L%(%

    #" De3inisi

    2

    opik ! Medik  

    "a#u# ! Drug $%A& indu'ed (epatiti#, ) milier, *aringiti# ) dan +iwayat ) D%

    %le( ! dr. Martinu# u(erwan De#yardi

    Pembimbing ! dr. Alex Santana, SpPD

    Pendamping ! dr. M. Pratiknyo

    %b-ekti ! /lmu Penyakit Dalam

    De#krip#i ! Seorang lakilaki 21 ta(un datang dengan kelu(an lema# dan dengan riwayat

    )

    u-uan ! Mampu mengidentiika#i dan melakukan pengelolaan pada ka#u# drug

    indu'ed (epatiti#, ) relap#, ) Milier dan laringiti# ).

    )a(an )a(a#an ! in-auan Pu#taka dan "a#u#

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    3/51

    uberkulo#i# adala( penyakit yang di#ebabkan ole( inek#i Mycobacterium tuberkulosis

    complex.

    B" 'pidemiologi

    uberkulo#i# $)& merupakan ma#ala( ke#e(atan ma#yarakat yang penting di dunia ini.

    Pada ta(un 12 World   Health Organization $3%& tela( men'anangkan tuberkulo#i#

    #ebagai Global Emergency. Setiap detik ada #atu orang yang terinek#i tuberkulo#i# di dunia

    ini, dan #epertiga penduduk dunia tela( terinek#i kuman tuberkulo#i#. Jumla( terbe#ar ka#u#

    ) ter-adi di A#ia tenggara yaitu 44 5 dari #eluru( ka#u# ) di dunia, namun bila dili(at dari

     -umla( pendduduk, terdapat 12 ka#u# per 100.000 penduduk.Di Arika (ampir 2 kali lebi(

     be#ar dari A#ia tenggara yaitu 470 per 100.000 pendduduk. Diperkirakan terdapat 2 -uta

    kematian akibat tuberkulo#i# pada ta(un 2002. Jumla( terbe#ar kematian akibat ) terdapat

    di A#ia tenggara yaitu 627.000 orang atau angka mortalita# #ebe#ar 4 orang per 100.000

     penduduk. Angka mortalita# tertinggi terdapat di Arika yaitu 4 per 100.000 penduduk,

    dimana pre8alen#i 3/9 yang 'ukup tinggi mengakibatkan peningkatan 'epat ka#u# ) yang

    mun'ul.

    Di /ndone#ia, berda#arkan Sur8ei "e#e(atan +uma( angga $S"+& ta(un 2001

    didapatkan ba(wa penyakit pada #i#tem pernapa#an merupakan penyebab kematian kedua

    #etela( #y#tem #irkula#i. Pada S"+ 12 di#ebutkan ba(wa penyakit ) merupakan

     penyebab kematian kedua, #ementara S"+ 2001 menyebutkan ba(wa tuberkulo#i# adala(

     penyebab kematian pertama pada golongan penyakit inek#i. Sementara itu dari (a#il laporan

    yang ma#uk ke #ubdit ) P2MP* Departemen "e#e(atan ta(un 2001, terdapat 70.::4

     penderita )A po#iti yang diobati $245 dari -umla( perkiraan penderita )A po#iti &. iga

     perempat dari ka#u# ) ini beru#ia 17 ; : ta(un. Pada ta(un 200: 3% memperkirakan

    #etiap ta(unnya mun'ul 117 orang penderita tuberkulo#i# paru menular $)A po#iti& pada

    #etiap 100.000 penduduk. Saat ini /ndone#ia menduduki urutan ke 2 di dunia untuk -umla(

    ka#u# ) #etela( /ndia dan diikuti ole(

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    4/51

    ) paru dibagi ata#!

    a. uberkulo#i# paru )A $=& adala(!

    - Sekurangkurangnya 2 dari 4 #pe#imen da(ak menun-ukkan (a#il )A po#iti.

    - 3a#il pemerik#aan #atu #pe#imen da(ak menun-ukkan )A po#iti dan

    kelainan radiologi menun-ukkan gambaran tuberkulo#i# akti.

     b. uberkulo#i# paru )A $&- 3a#il pemerik#aan da(ak 4 kali menun-ukkan )A negati, gambaran klini#

    dan kelainan radiologi menun-ukkan tuberkulo#i# akti.

    - 3a#il pemerik#aan da(ak 4 kali menun-ukkan )A negati dan biakan M.

    tuberkulosis $PDP/, 2006&.

    2" Berdasarkan tipe pasien

    ipe pa#ien ditentukan berda#arkan riwayat pengobatan #ebelumnya. Ada beberapa tipe

     pa#ien yaitu !

    a. "a#u# baru

    Adala( pa#ien yang belum perna( mendapat pengobatan dengan %A atau

    #uda( perna( menelan %A kurang dari #atu bulan.

     b. "a#u# kambu( $relap#&

    Adala( pa#ien tuberkulo#i# yang #ebelumnya perna( mendapat pengobatan

    tuberkulo#i# dan tela( dinyatakan #embu( atau pengobatan lengkap, kemudian

    kembali lagi berobat dengan (a#il pemerik#aan da(ak )A po#iti atau biakan

     po#iti.

    )ila )A negati atau biakan negati tetapi gambaran radiologi di'urigai le#iakti>perburukan dan terdapat ge-ala klini# maka (aru# dipikirkan beberapa

    kemungkinan!

    o *e#i nontuberkulo#i# $pneumonia, bronkiekta#i#, -amur, kegana#an

    dll&.

    o ) paru kambu( yang ditentukan ole( dokter #pe#iali# yang

     berkompeten menangani ka#u# tuberkulo#i#.c. "a#u# defaulted  atau drop out 

    Adala( pa#ien yang tela( men-alani pengobatan ? 1 bulan dan tidak mengambil obat 2 bulan berturutturut atau lebi( #ebelum ma#a pengobatannya

    #ele#ai.

    d. "a#u# gagal

    :

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    5/51

    Adala( pa#ien )A po#iti yang ma#i( tetap po#iti atau kembali men-adi

     po#iti pada ak(ir bulan ke7 $#atu bulan #ebelum ak(ir pengobatan& atau ak(ir 

     pengobatan.

    e. "a#u# kronik 

    Adala( pa#ien dengan (a#il pemerik#aan )A ma#i( po#iti #etela( #ele#ai

     pengobatan ulang dengan pengobatan kategori 2 dengan pengawa#an yang baik.

    . "a#u# )eka# )

    3a#il pemerik#aan )A negati $biakan -uga negati bila ada ) dan gambaran

    radiologi paru menun-ukkan le#i ) yang tidak akti, atau oto #erial menun-ukkan

    gambaran yang menetap. +iwayat pengobatan %A adekuat akan lebi(

    mendukung.

    Pada ka#u# dengan gambaran radiologi meragukan dan tela( mendapat

     pengobatan %A 2 bulan #erta pada oto torak# ulang tidak ada peruba(an

    gambaran radiologi $PDP/, 2006&.

    D" Tu!erkulosis 'kstraparu

    1. Deini#i

    @ang dimak#ud dengan ) ek#traparu adala( tuberkulo#i# yang menyerang organ

    tubu( lain #elain paru, mi#alnya, kelen-ar lime, pleura, #elaput otak, #elaput -antung

    $perikardium&, tulang, per#endian, kulit, u#u#, gin-al, #aluran kemi(, alat kelamin, dan

    lainlain.

    2. pidemiologi

    Manie#ta#i klini# ) ber8aria#i dan bergantung pada #e-umla( aktor yang

     ber(ubungan dengan mikroba, pe-amu dan lingkungan. Peran aktoraktor yang

     ber(ubungan dengan pe-amu yang bertanggung -awab ata# ter-adinya ) pada #itu#

    ek#traparu adala( terbata#. )eberapa #tudi tela( melaporkan ba(wa propor#i )

    ek#traparu meningkat di#ebabkan epidemi 3/9 dan mungkin -uga ole( perkembangan

    dalam a#ilita# diagno#tik.

    7

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    6/51

    Pada pa#ien terinek#i 3/9, rekuen#i ) ek#traparu tergantung pada dera-at

     penurunan imunita# #elular. Pada pa#ien dengan B100

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    7/51

     pengke-uan di le#i primer dan di kelen-ar lime (ilu#. Aek primer dan limadeniti#

    regionali# ini di#ebut komplek# primer yang bi#a mengalami re#olu#i dan #embu( tanpa

    meninggalkan 'a'at, atau membentuk ibro#i# dan kal#iika#i $75&.

    Me#kipun demikian, komplek# primer dapat mengalami komplika#i berupa

     penyebaran milier melalui pembulu( dara( dan penyebaran melalui bronku#. Penyebaran

    milier menyebabkan ) di #eluru( paruparu, tulang, dan meningen, #edangkan

     penyebaran bronkogen lang#ung ke bronku# dan bagian paru, dan menyebabkan

     bronkopneumonia tuberkulo#i#. Penyebaran (ematogen itu ber#amaan dengan per-alanan

    ) primer ke paru merupakan a#e kedua. /nek#i ini dapat berkembang teru#, dapat -uga

    mengalami re#olu#i dengan pembentukan -aringan parut dan ba#il #elan-utnya Etidur F.

     Ga#e dengan kuman yang tidur ini yang di#ebut a#e laten, a#e 4. )a#il yang tidur 

    ini bi#a terdapat di tulang pan-ang, 8ertebra, tuba allopii, otak, kelen-ar lime (ilu# dan

    le(er, #erta di gin-al. "uman ini bi#a tetap tidur #elama berta(unta(un, ba(kan #eumur 

    (idup $inek#i laten&, tetapi bi#a mengalami reakti8a#i bila ter-adi peruba(an

    ke#eimbangan daya ta(an tubu(, mi#alnya pada tindak beda( be#ar, atau pada inek#i

    3/9.) a#e keempat dapat ter-adi di paru atau di luar paru. Dalam per-alanan

    #elan-utnya, pro#e# ini dapat #embu( tanpa 'a'at, #embu( dengan meninggalkan ibro#i#

    dan kal#iika#i, membentuk ka8ita# $ka8erne&, ba(kan dapat menyebabkan bronkiekta#i#

    melalui ero#i bronku#.

    Grekuen#i penyebaran ke gin-al amat #ering. "uman ber(enti dan ber#arang pada

    kortek# gin-al, yaitu bagian yang tekanan ok#igennya relati tinggi. "uman ini dapat

    lang#ung menyebabkan penyakit atau Etidur F #elama berta(unta(un. Patologi di gin-al

    #ama dengan patologi di tempat lain, yaitu inlama#i, pembentukan -aringan granula#i,

    dan nekro#i# pengke-uan. "emudian ba#il dapat turun dan menyebabkan inek#i di ureter,

    kandung kemi(, pro#tat, 8e#ikula #eminali#, 8a# deeren#, dan epididimi#.

    Penyebaran ke kelen-ar lime paling #ering ke kelen-ar lime (ilu#, baik #ebagai

     penyebaran lang#ung dari komplek# primer, maupun #ebagai ) pa#'aprimer. )

    kelen-ar lime lain $#er8ikal, inguinal, ak#ial& bia#anya merupakan ) pa#'aprimer.

    Penyebaran ke genitalia wanita melalui penyebaran (ematogen dimulai dengan ber(enti

    dan berkembang biaknya kuman di tuba allopii yang #angat 8a#kuler. Dari #ini ba#il bi#a

    menyebar ke uteru# $endometriti#&, atau ke peritoneum $peritoniti#&. Penyebaran ke tulang

    adala( daera( metai#i# tulang pan-ang dan ke tulang #pongio#a yang menyebabkan )

    C

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    8/51

    tulang ek#traartikuler. Penyebaran lain dapat -uga ke #ino8ium dan men-alar ke tulang

    #ubkondral. Penyebaran ini menyebabkan ) #endi. Penyebaran dari metai#i# ke epii#i#

    tidak perna( ter-adi karena #iat 'akram epii#i# yang a8a#kular . Penyebaran ke otak dan

    meningen -uga melalui penyebaran (ematogen #etela( komplek# primer. )erbeda dengan

     penyebaran di ata#, penyebaran ke perikardium ter-adi melalui #aluran lime atau kontak 

    lang#ung dari pleura yang tembu# ke peri'ardium.

    "ekebalan ter(adap ) #ebagian be#ar diperantarai #el limo#it yang ata#

    rang#angan ba#il ) dapat mengaktikan makroag untuk meng(an'urkan ba#il dengan

    'ara li#i# $bakterioli#i#&.

    $. "la#iika#i

    )erda#arkan pada tingkat kepara(an penyakitnya, ) ek#traparu terbagi ata#!a. ) ek#traparu ringan, mi#alnya! ) kelen-ar lime, pleuriti# ek#udati8a unilateral,

    tulang $ke'uali tulang belakang&, #endi, dan kelen-ar adrenal.

     b. ) ek#traparu berat, mi#alnya! meningiti#, milier, perikarditi#, peritoniti#, pleuriti#

    ek#udati8a bilateral, ) tulang belakang, ) u#u#, ) #aluran kemi( dan alat

    kelamin.

    7. Situ# Predilek#i dan Hambaran "lini#

    Menurut "reider dan +o##man $200&, #itu# ter#ering ) ek#traparu adala( #bb!a. "elen-ar *ime $::5&.

    *imadeniti# ) merupakan bentuk paling umum dari ) ek#traparu. )eberapa

    nodu# dapat terlibat, tetapi rantairantai #er8ikal dan #uprakla8ikular paling #ering

    terkena. Pa#ien datang untuk per(atian medi# dengan adenopati yang tidak nyeri,

    yang #ering berdraina#e #e'ara #pontan. Pada ta(ap awal penyakit, nodu# akan padat

    dan di#kret. Pada ta(apan penyakit lebi( lan-ut, nodu# akan men-adi lembek dan

     berluktua#i. Selain demam, bia#anya tidak ada ge-ala #i#temik -ika penyakit ini tidak 

    ada di tempat lainnya. Diagno#i# adala( dengan peralatan a#pira#i -arum (alu# atau

     biop#i in#i#ional pada nodu# yang terpengaru(i. Pewarnaan )A dan kultur -aringan

    nodu# bia#anya menun-ukkan )A dan organi#me M. tuberkulosis.

     b. +ongga Pleura $15&.

    Penyakit pleura bia#anya bermanie#ta#i dengan nyeri dada pleuritik ringan

    (ingga berat, yang dapat diiringi di#pneu. He-ala lainnya meliputi demam, keringat

    malam, dan penurunan berat badan. Penyakit dapat dalam bentuk akut atau kronik 

    dan #ering menyebabkan eu#i dan #ering menyebabkan eu#i yang (alu#. u#i

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    9/51

    umumnya unilateral dan mengiringi penyakit parenkim akti pada C05 pa#ien. )

     pleura akan berkembang beberapa ta(apan penyakit tetapi #eringkali mun'ul #ebagai

    manie#ta#i penyakit primer dan mun'ul #elama 6 bulan #etela( inek#i ).

    '. ulang dan>atau Sendi $115&.

    9ertebral ) $ %ott"s disease& terdapat pada 70C05 ka#u# dari #emua ka#u# )tulang, yang ber'irikan kio#i# and kompre#i #um#um tulang belakang, -adi pa#ien

    akan bi#a mengalami ge-ala neurologik atau motorik. 9ertebra torakal bawa( dan

    lumbal ata# merupakan #itu# ter#ering dari penyakit. Pa#ien #e'ara k(a# mempunyai

    riwayat 2 minggu #ampai 4 bulan mengalami nyeri punggung, demam, dan penurunan

     berat badan. Ab#e# para8ertebral ter-adi di antara 705 pa#ien. Pa#ien dengan  %ott&s

    disease bia#anya mempunyai bukti radiologi# dari keterlibatan tulang belakang, dan

    705 pa#ien mempunyai bukti radiologi# dari #ala( #atu ) paru lama atau akti.

    Diagno#i# memerlukan biop#i dan kultur dari tulang yang terinek#i.

    ) artriti# #e'ara k(a# bermanie#ta#ikan #ebagai #ebua( art(riti# monoartikular 

    dari #endi#endi yang menopang berat $lutut, pinggul, pergelangan&. yeri merupakan

    ge-ala paling umum, dan pembengkakan dengan rentang pergerakan yang menurun

     pada #endi yang dapat terli(at. /nek#i diawali trauma pada 275 ka#u#. )iop#i

     -aringan #ino8ial dapat mengandung granuloma, dan (a#il kultur adala( po#iti untuk 

     M. 'uberkulosis 60C05 dari waktu itu.

    d. Meninge# > Si#tem Sara Pu#at $65&.

    Hille#pie dan )amoed $200& mengatakan meningiti# ) mun'ul dalam bentuk 

    demam dan tingkat ke#adaran yang memburuk #e'ara perla(an, yang dapat dengan

    'epat berakibat atal -ika tidak ditangani #egera. Menurut GitIpatri'k dan )raden

    $2000&, meningiti# ) di#ebabkan penyebaran #e'ara (ematogen dari organi#me

    mikobakterial menu-u ruang meningeal. Pro#e# ini ter-adi dalam bermingguminggu

    (ingga berta(unta(un #etela( inek#i, dan tampilan ) #i#tem #ara pu#at $SSP& bi#a

    akut ataupun #ubakut. Penyakit dapat bermanie#ta#i klini# #ebagai meningiti#

     bakterial. He-alge-ala akut dapat meliputi #akit kepala, demam, atau peruba(an #tatu#

    mental. He-alage-ala lain dapat berlang#ung #elama bermingguminggu (ingga

     berbulanbulan meliputi demam, penurunan berat badan, anorek#ia, keringat malam,

    malaise, dan kelumpu(an #ara kraniali#. "elumpu(an ner8u# 9/ adala( pertanda )

    SSP, tetapi ner8u# //, ///, dan 9// -uga bi#a mungkin bi#a dipengaru(i. Pemerik#aan

     bi#a menun-ukkan meningi#mu# dan papilledema. ) SSP dapat berkembang dalam

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    10/51

    tiga ta(apan. a(ap 1 ditandai ge-alage-ala non#pe#iik dengan #edikit atau tanpa

    tandatanda klini# meningiti#. a(ap 2 ditandai perkembangan tandatanda meningiti#

    #eperti meningi#mu#, letargi, dan kelumpu(an #ara kraniali#. a(ap 4 ditandai koma

    dan gangguan neurologi# #eperti parali#i#.

    Diagno#i# #ering dibuat berda#arkan adanya ala#an klini# dan keberadaan aktor 

    re#iko ), (a#il 'uberculin (kin 'est $S&, dan radiogra dada. Pa#ien dengan )

    SSP #ering mempunyai re#pon memua#kan ter(adap pengobatan ) -ika terapi

    diawali dengan 'epat $#ebelum ta(ap 4&. /ni adekuat untuk diagno#i# ketika #angkaan

    klini# tinggi dan (a#il #tudi laboratorium tidak men'ukupi untuk mendukung

    diagno#i#.

    e. Peritoneum dan>atau K#u# $7,75&.

    GitIpatri'k dan )raden $2000& mengatakan ) peritoneal tidak umum dan #ering

    memun'ulkan dilema dalam diagno#i#. Patogene#i#nya tidak dipa(ami dengan -ela#,

    tetapi penyakit dipikirkan berkembang #etela( penyebaran #e'ara (ematogen, #eperti

    (alnya penyakit ek#traparu yang lain. He-alage-ala beraneka ragam dari pa#ien ke

     pa#ien tetapi paling umumnya meliputi nyeri abdominal, di#ten#i, demam, penurunan

     berat badan, dan malaise. He-alage-ala dapat men-adi kronik, dan penyakit dapat

     berkembang men-adi a#ite# atau ma##a abdominal, yang mungkin adala( omentum

    yang terkumpul, me#enteri, dan u#u# ditemukan di pemerik#aan i#ik. Sebanyak 405

    dari pa#ienpa#ien mungkin akan mengalami eu#i pleura.

    . Saluran Henitourinariu# $:5&.) genitourinariu# berkembang dengan lamban. Dapat memun'ulkan tanda dan

    ge-ala inek#i lokal dengan #edikit manie#ta#i #i#temik, atau penyakit mungkin #a-a

    a#imptomati# $GitIpatri'k L )raden, 2000&. "eterlibatan #aluran genitourinariu#

    mengakibatkan di#uria, rekuen#i urine, dan gross hematuria dengan atau tanpa nyeri

     pinggang. Penyakit di antara wanita dapat menyebabkan nyeri pel8ik,

    ketidakteraturan men#trua#i, dan inertilita#. *akilaki dapat mempunyai ma##a

    #krotum yang tidak nyeri. Seperlima pa#ien dengan pyuria dapat mengalami tanpa

    ge-ala. Penyakit di'urigai ketika urinali#i# menun-ukkan #el dara( puti( dan

    (ematuria tanpa bakteri.Diagno#i# dikonirma#i dengan kultur urine. 3a#il kultur urine adala( negati 

    untuk bakteri yang umum $ sterile pyuria& dan po#iti untuk M.  'uberkulosis. 3a#il

    diagno#tik yang terbaik dari #pe#imen pagi (ari awal. iga #pe#imen diambil untuk 

    10

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    11/51

    dikultur. emuan pada /9P $ ntra*enous  %yelography& bia#anya non#pe#iik dan

    #ering tidak membantu. Dua pertiga pa#ien dengan ) genitourinariu# mempunyai

    radiogra dada abnormal yang menun-ukkan tandatanda penyakit paru akti atau

    lama.

    g. Milier $1.5&.

    Hille#pie dan )amoed $200& mengatakan inek#i di#eminata $penyakit milier&

    dapat mun'ul tanpa adanya bukti inek#i paru akti. ) milier, penyakit yang

    ter#embunyi dan #e'ara klini# dalam bentuk yang #ukar dipa(ami, berkembang

    #etela( di#emina#i #e'ara (ematogen dari ba#il ). Di#emina#i meng(a#ilkan pola

    milier $demikan dinamakan karena menyerupai millet seeds $padipadian& 2 mm

    dalam diameter& pada radiogra dada atau pada #pe#imen biop#i dari #um#um tulang belakang, (ati atau limpa. Penyakit milier bia#anya mun'ul di antara grup beri#iko

    tinggi, meliputi orangorang dengan inek#i 3/9 atau penyakit imuno#upre#i yang

    lain, penyakit -aringan ikat, atau neopla#ma (ematologik, orangorang yang

    menyala(gunakan alko(ol dan mereka yang men-alani pengobatan imuno#upre#i,

    terma#uk #teroid do#i# tinggi.

    Pa#ien dapat mengalami penyakit ringan #elama beberapa minggu atau bulan

    #ebelum men'ari per(atian medi#. Demam merupakan ge-ala paling umum pada

     penyakit milier, tetapi banyak pa#ien dilaporkan mendapat ge-alage-ala non#pe#iik 

    #eperti malaise, anorek#ia, penurunan berat badan, dan keringat malam. Pemerik#aan

    i#ik adala( nonokal.

    Diagno#i# ) milier ditegakkan berda#arkan riwayat klini#, keberadaan pola

    milier pada radiogra dada dan (a#il kultur po#iti untuk  M. tuberkulosis dari dara(

    atau #ebua( #itu# biop#i #eperti (ati, atau #um#um tulang belakang. S adala(

    indikator yang in#en#iti ter(adap inek#i  M. 'uberkulosis #ebelumnya di antara

    orangorang dengan penyakit milier (a#il tela( dilaporkan po#iti pada 27 C75

    ka#u#. Pada ka#u# yang mana diagno#i# laboratorium #ulit untuk ditegakkan,

     pengawa#an re#pon klini# ter(adap terapi anti) dapat membantu. Demam mereda

    di antara 405 pa#ien dalam 2 minggu dan di antara 60 C05 pa#ien dalam : minggu.

    (. *ainlain $115&

    "ulit, *aring, telinga tenga(, perikardium, payudara, tiroid, kelen-ar luda(,

     -aringan lunak.

    11

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    12/51

    6. Diagno#i#

    a. 'uberculin (kin 'est $S& > Mantoux 'est 

    'uberculin (kin 'est $S& paling umum digunakan untuk screening inek#i laten M. tuberkulosis. e# ini mempunyai keterbata#an nilai dalam mendiagno#i# ) akti 

    karena ber(ubungan dengan #en#iti8ita# dan #pe#ii#ita#nya yang renda( dan

    ketidakmampuannya membedakan antara inek#i laten dan inek#i akti.

    K-i ini berguna untuk mengeta(ui adanya reak#i (iper#en#iti8ita# lambat ter(adap

    kuman ). uberkulin adala( rak#i protein dari kuman ), yang bila di#untikkan

     pada orang yang perna( terinek#i ) $baik yang akti maupun yang EtidurF& akan

    menyebabkan pembengkakan kulit dalam 2:C2 -am akibat akumula#i #el limo#it di

    daera( penyuntikan. Penebalan dan radang kulit lebi( dari 10 mm di#ebut po#iti,

    kurang dari 7 mm di#ebut negati. +eak#i negati pal#u $ false+negatif & umum pada

     pa#ien yang mengalami imuno#upre#i dan mereka dengan ) yang membludak.

    +eak#i po#iti pal#u $ false+positi*e& bi#a di#ebabkan inek#i ole( mikobakterium

    nontuberkulo#i# dan ole( 8ak#ina#i bacille ,almette+ Gu-rin $)

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    13/51

    #eperti #alep atau ke-u #e(ingga di#ebut  perkeuan atau caseosa, mi#alnya

    limadeniti# ka#eo#a. ekro#i# yang men'air membentuk ab#e# dingin karena tidak 

    ada demam umum maupun #etempat. Sering ter-adi i#tel tunggal atau multipel di

    kulit dari limadeniti# ) di le(er, atau di lipat pa(a dari o#teomieliti#. Spondiliti#

     pada 8ertebra torakal atau lumbal #ering mengalirkan nana(nya keluar melalui a#ia

    otot p#oa#. Pada tempat -aringan nekro#i# > ke-u yang tela( keluar itu mungkin ter-adi

    ruang yang di#ebut ka*erne #eperti di paru dan gin-al.

    '. Pemerik#aan )akteriologi

    Pemerik#aan bakteriologi merupakan #atu#atunya pembuktian mutlak akan

    adanya ). Sediaan apu# untuk identiika#i kuman ) dapat dilakukan dengan

     pewarnaan ie(l iel#en atau "enyonHabetan. )iakan kuman dilakukan dengan

    medium *wein#tein Jen#en atau Middlebrook C311. )a(an yang diperik#a adala(

    #putum, 'airan lambung, air kemi(, 'airan #ino8ium, atau debri# bergantung pada

    letak penyakit.%le( karena ba#il ) #angat lambat berkembang biak, diperlukan waktu enam

    #ampai delapan minggu untuk mengeta(ui (a#il biakan. Marmut dapat dipakai untuk 

     biakan binatang. 3a#il pemerik#aan ini dapat diperole( #etela( enam minggu.

    Pembela(an #el memerlukan waktu 202: -am.

    d. Pemerik#aan +adiologiHambaran radiologi# ) #ering dapat menegakkan diagno#i# ) me#kipun

    diagno#i# pa#tinya adala( dari pemerik#aan bakteriologi#.

    C. erapi

    a. erapi %bat

    "ant $200:& mengatakan ) ek#traparu bia#anya pau'iba#iler dan pengobatan

    dengan regimen yang eekti pada ) paru kemungkinan eekti dengan #ama

     baiknya pada pengobatan ) ek#traparu. Saat ini tela( ditemukan banyak ma'am

    anti) yang mekani#me ker-a dan eek #ampingnya berbedabeda. Kmumnya anti)

    akti ter(adap kuman yang #edang giat membela(, ke'uali riampi#in yang -uga akti 

    ter(adap kuman yang membela( lambat. Selain itu, obatobat ini tidak akti dalam

    #ua#ana a#am #e(ingga kuman yang berada dalam #el makroag $#ua#ana intra#elnya

    a#am& tidak dapat dibunu(. 3anya piraIinamid yang akti dalam #ua#ana a#am.

    Sementara itu, kuman ) muda( re#i#ten ter(adap obatobat ini. %le( karena itu,

    kemoterapi ) #elalu dalam kombina#i dua atau tiga ma'am dengan mak#ud

    14

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    14/51

    meningkatkan eek terapinya dan mengurangi timbulnya re#i#ten#i. Kntuk 

    menyembu(kan ) diperlukan pengobatan yang lama karena ba#il ) tergolong

    kuman yang #ukar diba#mi. Selain itu, kuman yang #emidormant, yaitu yang berada

    dalam makroag, baru dapat dibunu( kalau kuman ter#ebut tela( keluar dari

    makroag.

    Dikenal dua ma'am paduan terapi $regimen& anti), yaitu paduan -angka

     pan-ang #elama 121 bulan dan paduan -angka pendek #elama 6 bulan. Pengobatan

    ) diberikan dalam dua a#e, yaitu a#e inten#i #elama dua bulan yang dilan-utkan

    dengan :6 bulan a#e lan-utan. Pada a#e inten#i bia#anya digunakan 4: ma'am

    obat, mi#alnya i#oniaIid, riampi#in, piraIinamid, dan etambutol, #edangkan pada a#e

    lan-utan diberikan lebi( #edikit ma'am obat. Pili(an ma'am obat dan lamanya

     pengobatan bergantung pada beratnya penyakit, (a#il pemerik#aan bakteriologi, danriwayat pengobatan #ebelumnya. Selain itu adanya kontraindika#i dan eek #amping

    obat (aru# -adi pertimbangan.

    ek #amping penting yang penting diingat adala( keru#akan . 9/// ole(

    #treptomi#in, neuriti# perier ole( /3 pada dei#ien#i 8itamin )6, gangguan

     pengli(atan akibat etambutol, dan (epatotok#i#ita# /3 dan riampi#in. ek tok#ik 

    ter(adap (ati ini lebi( berat bila kedua obat diberikan ber#ama#ama.Kntuk bentuk yang para(, lebi( 'enderung untuk menangani dengan empat obat

     pada a#e inten#i awal dan -ika diperlukan, total lama pengobatan dapat diperpan-ang

    men-adi bulan. Pa#ien ) ek#traparu diberikan pengobatan 234+44>:34+4

    #elama 6 bulan. )agaimanapun, pada bentuk yang para( diberikan

    234+444>:34+4. Pada ) meningeal, pengobatan akan diperpan-ang #elama

     bulan dengan tamba(an #teroid. alaupun pengobatan memberikan (a#il yang bagu#

     pada kebanyakan bentuk ) ek#traparu, ada beberapa penge'ualian, #eperti

    meningiti# dan ) #piral yang mana (a#il pengobatan tergantung diagno#i# awal.

    Jika, bagaimana pun, ) ek#traparu ber#amaan dengan inek#i 3/9, idealnya

     pengobatan anti retro8iral akti tinggi $3AA+ > 3ig(ly A'ti8e Antiretro8iral

    reatment& (aru# diberikan -uga. /nterak#i antara riampa#in dan komponen 3AA+

     perlu untuk diketa(ui dan diingat -uga.

    1:

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    15/51

     b. erapi )eda(

    Pu#at radang ) terdiri ata# penge-uan yang dikelilingi -aringan ibro#a. Seperti

    (alnya inek#i lain, adanya -aringan nekro#i# akan meng(ambat penetra#i antibiotik 

    ke daera( radang #e(ingga pemba#mian kuman tidak eekti. %le( karena itu, #arang

    inek#i di berbagai organ, mi#alnya ka8erne di paru dan debri# di tulang, (aru#

    dibuang. Jadi, tindak beda( men-adi #yarat mutlak untuk (a#il baik terapi medi#.

    Selain itu, tindak beda( -uga diperlukan untuk mengata#i penyulit, mi#alnya pada )

     paru yang menyebabkan de#truk#i lua# dan empiema, pada ) u#u# yang

    menimbulkan ob#truk#i atau perora#i, dan o#teiti# atau art(riti# tuberkulo#a yang

    menimbulkan 'a'at.

    ((" )epatotoksisitas (m!as !at

    #" Meta!olisme !at

    Setiap obat atau ra'un yang ma#uk ke dalam tubu( menglamai pro#e# metaboli#m di

    (ati. Sebagian be#ar obat ber#iat lipoilik #e(ingga mampu menembu# membran #el

    inte#tinal. "emudian obat di uba( men-adi (idroilik melalui pro#e# biokimiawi dalam

    (epato#it, #e(ingga lebi( larut air dan diek#kre#i dalam urin atau empedu.

    )iotran#orma#i (epatik ini melibatkan -alur ok#idati terutama melalui #y#tem enIim

    #itokrom P:70. Metaboli#me obat ter-adi dalam 2 a#e. Pada a#e pertama, ter-adi reak#i

    ok#ida#i atau (idrok#ila#i. Semua obat tidak mungkin men-alani langka( ini, dan

     beberapa dapat lang#ung men-alani a#e kedua. $ile#( M et al., 2010&

    Sitokrom P:70 mengkatali#i# reak#i pada a#e pertama $terletak dalam retikulum

    endopla#ma (alu# (ati&. Sebagian be#ar produk ber#iat #ementara dan #angat reakti.

    +eak#i ini dapat mengakibatkan pembentukan metabolit yang -au( lebi( bera'un daripada

    #ub#trat induk dan dapat mengakibatkan luka pada (ati. Sebagai 'onto(, metabolit

    a'etaminop(en, a#etilpbenIoNuinonimina $APO/&, ber#iat tok#ik apalagi -ika

    dikon#um#i dengan do#i# tinggi. APO/ bertanggung -awab ata# luka pada (ati dalam

    ka#u# kera'unan. $ile#( M et al., 2010&

    17

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    16/51

    Setidaknya 70 enIim tela( diidentiika#i, dan berda#arkan #truktur, mereka

    dikategorikan ke dalam 10 kelompok, dengan kelompok 1, 2, dan 4 men-adi yang paling

     penting dalam metaboli#me obat. Sitokrom P:70 dapat memetaboli#me banyak obat.

    %bat dapat mengalami biotran#orma#i kompetiti dan meng(ambat #atu #ama lain,

    #e(ingga ter-adi interak#i obat. )eberapa obat dapat menginduk#i dan meng(ambat

    Sitokrom P:70 enIim. Ga#e kedua dapat ter-adi baik di dalam ataupun di luar (ati.

    er-adi reak#i kon-uga#i dengan bagian $yaitu, a#etat, a#am amino, #ulat, glutat(ione,

    a#am glukuronat& #e(ingga akan meningkatkan kelarutan obat. Selan-utnya, obat dengan

     berat molekul tinggi akan dikeluarkan dalam empedu, #ementara gin-al mengeluarkan

    obat dengan molekul yang lebi( ke'il. %bat yang menginduk#i dan meng(ambat #itokrom

    P:70 enIim adala( #ebagai berikut!

    • /ndu'er#

    o P(enobarbital

    o P(enytoin

    o

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    17/51

    o Amiodarone

    o

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    18/51

    yang mengandung (eme dan meng(a#ilkan reak#ireak#i energi tinggi yang dapat

    membuat ikatan ko8alen obat dengan enIim, #e(ingga meng(a#ilkan ikatan baru yang tak 

     punya peran. "omplek# obatenIim ini bermigra#i ke permukaan #el di dalam 8e#ikel

    8e#ikel untuk berperan #ebagai imunogenimunogen #a#aran #erangan #itolitim ke #el ,

    merang#ang re#pon imun multia#et yang melibatkan #el#el #itotok#ik dan bebagai

    #itokin. %batobat tertentu meng(ambat ung#i mitokondria dengan eek ganda pada beta

    ok#ida#i dan enIimenIim rantai re#pira#i. Metabolitmetabolit tok#i# yang dikeluarkan

    dalam empedu dapat meru#ak epitel #aluran empedu.

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    19/51

    obat, baik #e'ara klini# maupun (i#tologi#, #e(ingga pemerik#aan #erologi# 8iru# #ering

    dipakai untuk mengeta(ui perbedaannya. $)ayupurnama P., 2006&

    Menurut  nternational ,onsensus ,riteria, maka diagno#i# (epatotok#i#ita# imba#

    obat berda#arkan !

    1. aktu dari mulai minum obat dan peng(entian obat #ampai awitan reak#i nyata

    adala( #uge#ti $70 (ari dari awal minum obat& atau kompatibel $kurang dari 7

    (ari atau lebi( dari 0 (ari #e-ak mulai minum obat dan tidak lebi( dari 17 (ari

    dari peng(entian obat untuk reak#i (epato#eluler dan tidak lebi( dari 40 (ari dari

     peng(entian obat dan tidak lebi( dari 17 (ari dari peng(entian obat.

    2. Per-alanan reak#i #e#uda( peng(entian obat adala( #angat #uge#ti $penurunan

    enIim (ati paling tidak 705 dari kon#entra#i di ata# bata# ata# normal dalam

    (ari& atau #uge#ti $pemurunan kon#entra#i enIim (ati paling tidak 705 dalam 40

    (ari untuk reak#i (epato#eluler dan 10 (ari untuk reak#i kole#tatik& dari reak#i

    obat.

    4. Alternati #ebab lain dari reak#i tela( diek#lu#i dengan pemerik#aan teliti,

    terma#uk biop#i (ati pada tiap ka#u#.

    :. Di-umpai re#pon po#iti pada pemerik#aan ulang dengan obat yang #ama paling

    tidak kenaikan dua kali lipat enIim (ati.

    Dikatakan reak#i drug related -ika #emua tiga kriteria pertama terpenu(i atau -ika dua

    dari tiga kriteria pertama terpenu(i dengan re#pon po#iti pada pemaparan ulang obat.

    $ile#( M et al., 2010&

    Mengidentiika#ikan reak#i obat dengan pa#ti adala( (al yang #ulit, tetapi

    kemungkinan #eke'il apapun adanya reak#i ter(adap obat (aru# dipertimbangkan pada

    #etiap pa#ien dengan di#ung#i (ati. +iwayat pemakaian obat (aru# diungkap dengan

    #ek#ama terma#uk di dalamnya obat (erbal atau obat alternati lainnya. %bat (aru# #elalu

    men-adi diagno#i# banding pada #etiap abnormalita# te# ung#i (ati dan>atau (i#tologi.

    1

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    20/51

    "eterlambatan peng(entian obat yang men-adi penyebab ber(ubungan dengan ri#iko

    tinggi keru#akan (ati per#i#ten. )ukti ba(wa pa#ien tidak #akit #ebelum minum obat,

    men-adi #akit #elama minum obat ter#ebut dan membaik #e'ara nyata #etela( peng(entian

    obat merupakan (al e##en#ial dalam diagno#i# (epatotok#i#ita# imba# obat. $ile#( M et

    al., 2010&

    Awitan umumnya 'epat, ge-alanya dapat berupa malai#e, ikteru#, gagal (ati akut

    terutama -ika ma#i( meminum obat #etela( awitan (epatotok#i#ita#. Apabila -e-a#

    (epato#it lebi( dominan maka kon#entra#i aminotran#era#e dapat meningkat (ingga

     paling tidak lima kali bata# ata# normal, #edangkan kenaikan alkali o#ata#e dan bilirubin

    menon-ol pada kole#ta#i. Mayorita# reak#i obat idio#inkratik melibatkan keru#akan

    (epato#it #eluru( lobul (epatik dengan dera-at nekro#i# dan apopto#i# ber8aria#i. Padaka#u# ini ge-ala (epatiti# bia#anya mun'ul dalam beberapa (ari atau minggu #e-ak minum

    obat dan mungkin teru# berkembang ba(kan #e#uda( obat penyebab di(entikan

     pemakaiannya. $ile#( M et al., 2010&

    )eberapa obat menun-ukkan reak#i alergi yang menon-ol, #eperti enitoin yang

     ber(ubungan dengan demam, limadenopati, ra#(, dan -e-a# (epato#it yang berat.

    Pemenu(an reak#i imunoalergik umumnya lambat #e(ingga diduga allergen tetap

     berta(an di (epato#it #elama bermingguminggu ba(kan berbulanbulan. %8erdo#i#

    a#etaminoen $lebi( dari : gram per 2: -am& merupakan 'onto( (epatok#i#ita# obat yang

    tergantung do#i# $dose dependent & yang dengan 'epat menyebabkan -e-a# (epato#it

    terutama area #entrilobular. "on#entra#i aminotran#era#e biaanya #angat tinggi, melebi(i

    4700 /K>*. $ile#( M et al., 2010&

    D" 5aktor Risiko Kelainan )apatoseluler (m!as !at

    1. Ras! )eberapa obat tampaknya memiliki tok#i#ita# yang berbeda berda#arkan ra#>#uku

     bang#a. Mi#alnya, orang kulit (itam dan 3i#panik mungkin lebi( rentan ter(adap

    i#oniaIid $/3&. ingkat metaboli#me berada di bawa( kendali #itokrom P:70 dan

    dapat ber8aria#i antar indi8idu.

    20

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    21/51

    2. *mur6 erlepa# dari paparan di#enga-a, reak#i obat pada (ati -arang ter-adi pada anak

    anak. %rang tua mempunyai ri#iko lebi( tinggi 'edera (ati karena 'learan'e menurun,

    adanya interak#i antar obat, berkurangnya aliran dara( ke (ati, dan menurunnya

    8olume (ati. Selain itu, pola makan yang buruk, inek#i, dan rawat inap yang #ering

    men-adi #ala( #atu ala#an penting ter-adinya (epatotok#i#ita# imba# obat.

    4. %eks ! Me#kipun ala#an tidak diketa(ui, reak#i obat (ati lebi( #ering ter-adi pada

    wanita.

    :. Konsumsi alkohol6  orang yang #ering mengkon#um#i alko(ol rentan ter(adap

    kera'unan obat karena alko(ol menyebabkan 'edera pada (ati yang menguba(

    metaboli#me obat. Alko(ol menyebabkan deple#i penyimpanan glutation

    $(epatoprotekti& yang membuat orang lebi( rentan ter(adap tok#i#ita# obat.

    7. Penyakit hati6  Se'ara umum, pa#ien dengan penyakit (ati kroni# mengalami

     peningkatan ri#iko 'edera (ati. Me#kipun total #itokrom P:70 berkurang, beberapa

    orang mungkin akan terpengaru( lebi( dari yang lain. Modiika#i do#i# pada orang

    dengan penyakit (ati (aru# dida#arkan pada pengeta(uan enIim #pe#iik yang terlibat

    dalam metaboli#me. Pa#ien dengan inek#i 3/9 yang koinek#i dengan 8iru# (epatiti#

    ) atau < akan meningkatkan ri#iko untuk eek (epatotok#ik apabila diobati dengan

    terapi antiretro8iral. Demikian pula, pa#ien dengan #iro#i# bere#iko mengalami

     peningkatan dekompen#a#i dengan obat bera'un.

    6. 5aktor genetik ! Sebua( gen yang unik pada pengkodean P:70 protein. Perbedaan

    genetik di P:70 enIim dapat menyebabkan reak#i yang abnormal ter(adap obat.

    Debri#oNuine adala( obat antiaritmia yang mengalami metaboli#me yang tidak baik 

    karena ek#pre#i abnormal P:70//D6. 3al ini dapat diidentiika#i dengan ampliika#i

     polymerase chain reaction gen mutan. 3al ini mengakibatkan kemungkinan detek#i

    ma#a depan orangorang yang dapat memiliki reak#i abnormal ter(adap #uatu obat.

    C. Komor!iditas lain! penderita A/DS, orangorang yang kekurangan giIi, dan orang

    orang yang berpua#a mungkin rentan ter(adap reak#i obat karena penyimpanan

    glutation renda(.

    . 5ormulasi o!at! obat longa'ting dapat menyebabkan 'edera lebi( pendek 

    dibandingkan obat #(orta'ting

    21

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    22/51

    . 5aktor )ost  dapat meningkatkan kerentanan ter(adap obat dan kemungkinan

    mendorong ter-adinya penyakit (ati, yakni!

    o anita 3alotan, nitrourantoin, #ulinda'

    o Pria A#am Amok#i#ilinkla8ulanat $Augmentin&

    o K#ia Dewa#a A#etaminoen, (alotan, /3, a#am amok#i#ilinkla8ulanat

    o K#ia Muda Sali#ilat, a#am 8alproik 

    o Pua#a atau malnutri#i A#etaminoen

    o /ndek# ma##a tubu( )e#ar > obe#ita# 3alotan

    o Diabete# mellitu# Met(otrexate, nia'in

    o Hagal gin-al etra'y'line, allopurinol

    o A/DS Dap#on, trimetoprim#ulametok#aIol

    o 3epatiti# < /buproen, ritona8ir, lutamide

    o Penyakit 3ati #ebelumnya ia#in, tetra#iklin, met(otrexate $Me(ta, ile#(, 2010&

    (((" )epatotoksisitas (m!as !at #nti Tu!erkulosis /#T0

    Penyebab uberkulo#i# $)& diketa(ui lebi( dari #atu abad dan #elama (ampir 70 ta(un

    #uda( ditemukan berbagai ma'am obat yang eekti untuk mengata#inya. amun, ma#ala(

    ) dunia #ekarang lebi( be#ar dari #ebelumnya. Penyebab pa#ti ini tidak diketa(ui. 3al ini

    diperkirakan karena (ubungan antara ) dengan inek#i 3/9 #erta ter-adinya Multiple Drug+e#i#tant uberkulo#i# $)MD+&. Setiap ta(un diperkirakan ada #atu -uta ka#u# baru dan

    dua -uta kematian ter-adi akibat ) di dunia. $Amin dan A#ril, 2006&

    Selain itu, eek #amping dan tok#i#ita# obat -uga memiliki #ebua( an'aman baik untuk 

    dokter dan pa#ien dalam melan-utkan terapi. Di antara berbagai eek yang di#ebabkan ole(

    obat ), keru#akan (ati yang paling banyak. "eru#akan (ati di#ebabkan ole( #ebagian be#ar 

    obat lini pertama dan (al ini tidak (anya men-adi #ebua( tantangan #eriu# dalam meng(adapi

     pengobatan dan perawatan ) tetapi -uga menimbulkam ke#ulitan dalam memulai

     pengobatan. +egimen pengobatan untuk ) a#ional yang direkomenda#ikan yakni

    /#oniaIid $/3&, +iampi#in $+&, tambutol $&, piraIinamid $P& dan Streptomi#in $S&.

    $"i#(ore et al., 2010&

    +iampi#in $+&, /#oniaIid $3&, PiraIinamid $& dan etambutol $&> #treptomi#in $S& $4

    obat pertama ber#iat (epatotok#ik&. Gaktor ri#iko (epatotok#i#ita#! Gaktor "lini# $u#ia lan-ut,

    22

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    23/51

     pa#ien wanita, #tatu# nutri#i buruk, alko(ol, punya penyakit da#ar (ati, karier 3)9,

     pre8alen#i tinggi di negara berkembang, (ipoalbumin, )< lan-ut, pemakaian obat tidak 

    #e#uai aturan dan #tatu# a#etilatornya& dan Gaktor Henetik. +i#iko (epatotok#i#ita# pa#ien

    )< dengan 3

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    24/51

    /ndu'ed 3epatiti# dapat dikla#iika#ikan berda#arkan poten#i ma#ingma#ing %A yang

    menyebabkan (epatotok#i#ita#. $"i#(ore et al., 2010&

    /.  soniazid 01H)

    Sekitar 10205 dari pa#ien #elama :6 bulan pertama terapi memiliki di#ung#i (ati

    ringan yang ditun-ukkan ole( peningkatan ringan dan #ementara #erum AS, A* dan

    kon#entra#i bilirubin. )eberapa pa#ien, keru#akan (ati yang ter-adi dapat men-adi

     progre#i dan menyebabkan (epatiti# atal. A#etil (idraIin, #uatu metabolit dari /3

     bertanggung -awab ata# keru#akan (ati. /3 (aru# di(entikan apabila AS meningkat

    men-adi lebi( dari 7 kali nilai normal. Sebua( penelitian pro#pekti ko(ort, #ebanyak 

    11.1:1 pa#ien yang menerima terapi pen'ega(an /3 dilaporkan memiliki tingkat

    ter-angkit (epatiti# lebi( renda(. Sebanyak 11 dari mereka $0,105 dari mereka yang

    memulai, dan 0,175 dari mereka yang menyele#aikan terapi& ter-angkit (epatiti#.

    Dilaporkan -uga dari bulan Januari 11 #ampai Mei 14, ole( Pu#at ran#planta#i 3ati

    di ew @ork dan Penn#yl8ania ba(wa terkait (ubungan antara pa#ien (epatiti# dengan

    terapi /3. erdapat pa#ien yang #edang men-alankan monoterapi /3 dengan do#i#

     bia#a 400 mg per (ari $untuk men'ega( )& ter-angkit (epatiti#. 3epatotok#i#ita# -arang

    ter-adi pada anakanak yang menerima /3. Dalam 10 ta(un anali#i# retro#pekti,

    ke-adian (epatotok#i#ita# pada 76: anak yang menerima /3 $10 miligram per kilogram

     per (ari $mg>kg>(ari& dan do#i# mak#imum 400 mg>(ari& untuk proilak#i# pada

     pengobatan ) adala( 0,15. amun demikian, ke-adian (epatotok#i#ita# pada anak

    anak yang menerima /3 dan riampi#in untuk ) adala( 4,45 di lain Studi retro#pekti 

    $1: dari :40 anakanak&. $"i#(ore et al., 2010&

    2.  2ifampisin

    +iampi#in dapat mengakibatkan kelainan pada ung#i (ati yang umum pada ta(ap awal

    terapi. )a(kan dalam beberapa ka#u# dapat menyebabkan (epatotok#i#ita# berat, lebi(

    lagi pada mereka dengan penyakit (ati yang #uda( ada #ebelumnya, #e(ingga memak#a

    dokter untuk menguba( pengobatan dan memili( obat yang aman untuk (ati. +iampi#in

    menyebabkan peningkatan tran#ient dalam enIim (ati bia#anya dalam minggu pertama

    terapi pada 10 175 pa#ien, dengan kurang dari 15 dari pa#ien menun-ukkan riampi#in

    2:

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    25/51

    terbukaindu'ed (epatotok#i#ita#. Sebanyak 16 pada 700.000 pa#ien yang menerima

    riampi#in dilaporkan meninggal berkaitan dengan (epatotok#i#ita# +iampi#in. /n#iden

    (epatotok#i#ita# yang lebi( tinggi dilaporkan ter-adi pada pa#ien yang menerima

    riampi#in dengan anti ) lain terutama PiraIinamid, dan diperkirakan #ebanyak kurang

    dari :5. Data ini tela( merekomenda#ikan ba(wa re-imen ini tidak dian-urkan untuk 

     pengobatan laten tuberkulo#i#. $"i#(ore et al., 2010&

    4.  %irazinamid 

    ek #amping yang paling utama dari obat ini adala( (epatotok#ik. 3epatotok#ik dapat

    ter-adi #e#uai do#i# terkait dan dapat ter-adi #etiap #aat #elama terapi. Di ,entre !isease

    ,ontrol   $

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    26/51

    )ila ge-ala klini# $&, laboratorium terdapat kelainan $)ilirubin?2&, maka %A di#top

    SH% dan SHP ?7 kali nilai normal, maka %A di#top

    SH% dan SHP? 4 kali, maka teru#kan pengobatan dengan pengawa#an

    Paduan obat yang dian-urkan

    Stop %A yang ber#iat (epatotok#ik $+3&

    Setela( itu monitor klini# dan laboratorium, bila klini dan laboratorium kembali

    normal $bilirubin, SH% dan SHP&, maka tamba(kkan /#oniaIid $3& de#en#iti#a#i

    #ampai dengan do#i# penu( 400 mg. #elama itu per(atikan klini# dan perik#a

    laboratorium #aat /#oniaIid do#i# penu(. )ila klini# dan laboratorium kembali normal,

    tamba(kan +iampi#in, de#en#iti#a#i #ampai dengan do#i# penu( $#e#uai berat badan&.

    Se(ingga paduan obat men-adi 2 +3S 6 +3.

    PiraIinamid tidak bole( diberikan lagi $PDP/, 2006&

    Pada pa#ien tuberkulo#i# dengan (epatiti# < atau 3/9 mempunyai ri#iko

    (epatotk#i#ita# ter(adap obat aniti tuberkulo#i# lima kali lipat. Sementara pa#ien dengan

    karier 3)#Ag po#iti dan 3)eAg negati yang inakti dapat diberikan obat #tandard

     -angka pendek, yakni /#oniaIid, +iampi#in, tambutol, dan>atau PiraIinamid dengan

    #yarat pengawa#an te# ung#i (ati paling tidak dilakukan #etiap bulan. Sekitar 105 pa#ien

    tuberkulo#i# yang mendapatkan /#oniaIid mengalami kenaikan kon#entra#i

    aminotran#era#e #erum dalam mingguminggu pertama terapi yang nampaknya

    menun-ukkan re#pon adapti ter(adap metabolit tok#ik obat. /#oniaIid dilan-utkan atau

    tidak tetap akan ter-adi penurunan kon#entra#i aminotran#era#e #ampai bata# normal

    dalam beberapa minggu. 3anya #ekitar 15 yang berkembang men-adi #eperti (epatiti#

    8iral, 705 ka#u# ter-adi pada 2 bulan pertama dan #i#anya baru mun'ul beberapa bulan

    kemudian. $ial, @in @in, dkk, 2010&.

    4" Rekomendasi Mengelola #T

    Pengelolaan %A perlu diper(atikan agar ke-adian (epatiti# imba# obat dapat

    diminimali#ir #e(ingga pengobatan ) dapat ber-alan eekti. +ekomenda#i a#ional

    untuk mengelola (epatotok#i#ita# imba# %A antara lain!

    26

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    27/51

    o Jika pa#ien terdiagno#i# (epatiti# imba# obat %A, maka pemberian %A ter#ebut

    (aru# di(entikan

    o unggu #ampai -aundi'e (ilang atau #embu( terlebi( da(ulu

    o Jika -aundi'e mun'ul lagi, dan pa#ien belum menyele#aikan ta(ap inten#i, berikan

    dua bulan Streptomi#in, /3 dan tambutol diikuti ole( 10 bulan /3 dan

    tambutol.

    o  Jika pa#ien tela( menyele#aikan ta(ap inten#i, berikan /3 dan tambutol #ampai

    bulan pengobatan untuk S(ort (ari, dinakikkan perla(an #ampai 400

    mg>(ari #etela( 24 (ari. Jika tidak ter-adi reak#i, lan-utkan.

    o Setela( 24 (ari tanpa reak#i ter(adap /3, tamba(kan +iampi#in dengan do#i# C7

    mg>(ari lalu naikkan men-adi 400 mg #etela( 24 (ari, dan kemudian :70 mg $B70

    kg& atau 600 mg $? 70 kg& yang #e#uai untuk berat badan pa#ien. Jika tidak ada

    reak#i yang ter-adi, lan-utkan.

    o Ak(irnya, piraIinamid dapat ditamba(kan pada do#i# 270 mg>(ari, meningkat

    men-adi 1,0 g #etela( 24 (ari dan kemudian ke 1,7 g $B70 kg& atau 2 g $? 70 kg&.

    $"i#(ore et al., 2010&

    D" %trategi *ntuk Meminimalisir Ter7adinya )epatotoksisitas #T

    e# ung#i (ati (aru# dilakukan #ebelum memulai pengobatan ) dan #ebaiknya

    dipantau #etiap 2 minggu #elama awal dua bulan pada kelompok beri#iko #eperti pa#ien

    dengan gangguan (ati yang #uda( ada, alko(olik, yang lan#ia dan kurang giIi. 3al ini

    tidak (anya men-adi tanggung -awab para proe#ional ke#e(atan akan tetapi pendidikan

    ke#e(atan ini (aru# dibebankan kepada #emua pa#ien yang men-alani pengobatan )

    #e'ara rin'i tidak (anya mengenai kepatu(an dan manaat dari %A tetapi -uga eek 

    #amping. Para pa#ien (aru# wa#pada dan melaporkan #egera -ika ter-adi ge-ala yang

    mengara( pada (epatiti# #eperti (ilangnya na#u makan, mual, munta(,  aundice, yang

    2C

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    28/51

    ter-adi #elama pengobatan. Selan-utmya, kondi#i klini# pa#ien (aru# dinilai tidak (anya

    dalam (al pengendalian penyakit tetapi -uga dalam ge-ala dan tandatanda (epatiti# pada

    mereka ikuti. %A (aru# di(entikan #egera -ika ada ke'urigaan klini# reak#i (epatiti#.

    *alu te# ung#i (ati (aru# diperik#a #eperti A*, AS dan kadar bilirubin. $"i#(ore et al.,

    2010&

    '" Kriteria yang Dapat Digunakan *ntuk Menentukan Perkem!angan

    )epatotoksisitas (m!as #T

    1. Perik#a kimia normal (ati #ebelum memulai re-imen obat %A

    idak ada penggunaan alko(ol atau penyala(gunaan obat #ebelum memulai pemberian

    %A

    2. Pa#ien (aru# menerima /3, +iampi#in atau PiraIinamid dengan do#i# #tandar,

    #endiri atau dalam kombina#i untuk minimal #ebelum pengembangan kimia (ati yang

    abnormal.

    4. Saat menerima pengobatan %A, (aru# ada peningkatan A* dan > atau untuk AS?

    120 /K > * $normal B:0 /K > *& dan kadar bilirubin total. 1,7 mg > dl $normal, 1,7 mg >

    dl&. idak ada penyebab -ela# lainnya untuk peningkatan '(emi#trie# (ati.

    :. Peng(apu#an obat mengakibatkan normali#a#i atau #etidaknya peningkatan 705 dari

    kimia (ati yang abnormal. $Jaime, Kngo, dkk, 2010&

    5" *7i Test #T Penye!a! )epatotoksisitas

    Ma#ala( terbe#ar dengan pengobatan ) adala( drug+induced hepatitis, yang

    memiliki tingkat kematian #ekitar 75. iga obatobatan dapat menyebabkan (epatiti#!

    PiraIinamid, /3 dan +iampi#in $dalam urutan penurunan rekuen#i&. 3al ini tidak 

    mungkin untuk membedakan antara tiga penyebab murni berda#arkan tandatanda dan

    ge-ala. e# ung#i (ati (aru# diperik#a pada awal pengobatan, tetapi, -ika normal, tidak 

     perlu diperik#a lagi, pa#ien (anya perlu memperingatkan ge-ala (epatiti#. Dalam (al ini,

    te# (anya perlu dilakukan dua minggu #etela( memulai pengobatan dan kemudian #etiap

    dua bulan #elan-utnya, ke'uali ada ma#ala( yang terdetek#i. Peningkatan kadar bilirubin

    dapat ter-adi akibat pemakaian +iampi#in $blok ek#kre#i bilirubin& dan namun bia#anya

    2

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    29/51

    kembali normal #etala( 10 (ari $peningkatan enIim (ati untuk mengimbangi produk#i&.

    Peningkatan pada tran#amina#e (ati $A* dan AS& yang utama di tiga minggu pertama

     pengobatan. Jika pa#ien a#imtomatik dan ele8a#i tidak berlebi(an maka tidak ada

    tindakan yang perlu diambil. )eberapa a(li menganggap pengobatan (aru# di(entikan

     -ika penyakit kuning men-adi bukti klini#.

    Jika (epatiti# klini# #igniikan ter-adi #aat pengobatan ), maka #emua obat (aru#

    di(entikan #ampai kadar tran#amina#e kembali normal. Jika pengobatan ) tidak dapat

    di(entikan, maka dapat diberikan Streptomy'in dan tambutol #ampai kadar 

    tran#amina#e kembali normal $kedua obat tidak ber(ubungan dengan (epatiti#&.

     %bat (aru# kembali diperkenalkan #e'ara indi8idual. /ni tidak dapat dilakukan dalam

    #ua#ana rawat -alan, dan (aru# dilakukan di bawa( pengawa#an ketat. Seorang perawat

    (aru# (adir untuk mengambil nadi pa#ien dan tekanan dara( pada 17 inter8al menit

    #elama minimal empat -am #etela( tiap do#i# u-i diberikan $ma#ala( yang paling akan

    ter-adi dalam waktu enam -am pemberian do#i# u-i, $-ika mereka akan ter-adi&. Pa#ien

    dapat men-adi #angat tibatiba #akit dan ak#e# ke a#ilita# perawatan inten#i (aru#

    ter#edia %batobatan yang (aru# diberikan dalam urutan ini.!

      Q 3ari 1! /3 pada 1>4 atau 1>: do#i#

    Q 3ari 2! /3 pada 1>2 do#i#

    Q 3ari 4! /3 dengan do#i# penu(

    Q 3ari :! +MP pada 1>4 atau 1>: do#i#

    Q 3ari 7! +MP -am 1>2 do#i#

    Q 3ari 6! +MP pada do#i# penu(

    Q 3ari C! M) pada 1>4 atau 1>: do#i#

    Q 3ari ! M) pada 1>2 do#i#

    Q 3ari ! M) pada do#i# penu(

      idak lebi( dari #atu te# do#i# per (ari (aru# diberikan, dan #emua obat lain (aru#

    di(entikan #ementara do#i# u-i yang #edang dilakukan. Maka pada (ari :, mi#alnya,

     pa#ien (anya menerima +MP dan tidak ada obat lain yang diberikan. Jika pa#ien

    2

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    30/51

    melengkapi #embilan (ari do#i# te#, maka wa-ar untuk menganggap ba(wa PA tela(

    menyebabkan (epatiti# dan tidak ada do#i# u-i PA perlu dilakukan.

      Ala#an untuk menggunakan perinta( untuk pengu-ian obatobatan adala( karena

    kedua obat yang paling penting untuk mengobati ) /3 dan +MP, -adi ini adala( diu-i

     pertama! PA adala( obat yang paling mungkin menyebabkan (epatiti# dan -uga

    merupakan obat yang bi#a paling muda( di(ilangkan. M) berguna ketika pola kepekaan

    organi#me ) tidak diketa(ui dan dapat di(ilangkan -ika organi#me diketa(ui #en#iti 

    ter(adap /3. +e-imen ma#ingma#ing meng(ilangkan obat #tandar ter'antum di bawa(

    ini.

      Krutan di mana obat yang diu-i dapat ber8aria#i menurut pertimbangan #ebagai

     berikut!

    1. %bat yang paling bermanaat $/3 dan +MP& (aru# diu-i da(ulu, karena tidak adanya

    obatobatan dari re-imen pengobatan #angat meru#ak keman-urannya.

    2. %bat yang paling mungkin menyebabkan reak#i (aru# diu-i #ebagai paling ak(ir $dan

    mungkin tidak perlu diu-i #ama #ekali&.

    40

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    31/51

    B#B ((

    PR'%'&T#%( K#%*%

    (" (D'&T(T#% P#%('&

     ama ! n. A

    Kmur ! 21 ta(un

    Jeni# kelamin ! *akilaki

    Alamat ! untang

    Peker-aan ! "aryawan Pabrik  

    anggal Ma#uk ! 4 Januari 2016

    ((" #M&'%(%

    Anamne#i# dilakukan #e'ara autoanamne#i# dengan pa#ien di ruang /#ola#i bang#al A#oka

     pada tanggal 14 Januari 2016.

    A. "elu(an Ktama

    *ema#

    ). +iwayat Penyakit SekarangPa#ien datang dengan kelu(an badan tera#a lema# #e-ak kurang lebi( 2 minggu yang

    lalu. *ema# dira#akan teru# meneru# #epan-ang (ari dan tidak berkurang dengan

    41

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    32/51

    mengkon#um#i makanan atau minuman mani#. Pa#ien mera#a muda( lela( dan leti(.

    Pa#ien mengaku mengalami penurunan na#u makan di#ertai penurunan berat badan.

    Pa#ien mengaku mengalami penurunan berat badan #ebanyak 17 kg. Pa#ien tidak 

    mengelu(kan pandangan berkunangkunang maupun telinga berdenging. )A) dan )A" 

    tidak ada kelu(an.

    Pa#ien -uga mengaku #aat ini -uga mera#akan #e#ak dan nyeri perut. Pa#ien -uga

    #edang men-alani pengobatan ) rawat -alan dari +S "ariadi Semarang. Pa#ien terak(ir 

    kontrol dari +S "ariadi tertanggal 22 De#ember 2017. Pa#ien #ebelumnya #empat dirawat

    di +SKP "ariadi #elama 1 bulan. Pa#ien -uga mengaku ba(wa pengobatan ) di +SKP

    "ariadi merupakan pengobatan ) yang kedua kalinya. Sebelumnya pa#ien perna(

    menderita ) 1 ta(un yang lalu dan men-alani pengobatan. amun pa#ien (anya

    men-alani pengobatan #elama : bulan dan kemudian ber(enti mengkon#um#i obat karenaala#an ingin berker-a. Setela( berker-a #elama 6 bulan, ak(irnya kondi#i pa#ien memburuk 

    dan terpak#a keluar dari peker-aannya dan kemudian kembali men-alani pengobatan ).

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    33/51

     adi ! x>menit

    Su(u $Ak#ila& ! 46.2 °<

    Pernaa#an ! 26 x>menit

    )) ! 27 kg

    A. Statu# Henerali#

    "ulit ! arna #awo matang, tidak ikterik, tidak #iano#i#, turgor 'ukup, tidak 

    tampak -e-a# trauma, tidak tampak beka# opera#i.

    "epala ! Simetri#, normal, rambut (itam, di#tribu#i merata, tidak muda(

    di'abut, tidak tampak -e-a# trauma dan kelainan kongenital, tidak 

    tampak beka# opera#i

    Muka ! Simetri#, tidak tampak ada -e-a# trauma, tidak tampak ada kelainan

    kongenital

    Mata ! Pupil bulat i#okor dengan diameter 4mm>4mm "on-ungti8a anemi# $=>

    =&, #klera ikterik tidak ada, terdapat relek 'a(aya pada kedua mata.

    3idung ! Di#'(arge tidak ada, naa# 'uping (idung tidak ada, de8ia#i #eptum

    tidak ada, deormita# tidak ada

    Mulut>Higi ! )ibir #iano#i# tidak ada, lida( kotor tidak ada, 'arrie# tidak ada, aring

    tidak (iperemi#, ton#il 00 elinga ! Simetri#, di#'(arge tidak ada, tidak ada kelainan 'ongenital

    (orax !

    Jantung

    /n#pek#i ! Simetri#, i'tu# 'ordi# tidak tampak  

    Palpa#i ! /'tu# 'ordi# teraba tak kuat angkat

    Perku#i ! )ata# ata# kiri ! /

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    34/51

    Paru

    /n#pek#i ! Dinding dada #imetri# pada #aat #tati# dan dinami#, retrak#i tidak 

    ada, ketinggalan gerak dada tidak ada

    Palpa#i ! Simetri#, 8okal remitu# kanan #ama dengan kiri, ketinggalan

    gerak tidak ada, ma##a tidak ada

    Perku#i ! Sonor kedua lapang paru

    Au#kulta#i ! Suara da#ar! 8e#ikuler kanan dan kiri

      Suara tamba(an ! +onki $>&, (eeIing $>&

     Abdomen

    /n#pek#i ! Perut tidak membun'it, 8enekta#i tidak ada, #ikatrik tidak ada,

    tidak tampak ma##a, tidak tampak beka# -e-a# trauma, gambaran

    gerak u#u# tidak ada.

    Au#kulta#i ! erdengar #uara bi#ing u#u# normal

    Palpa#i ! erdapat nyeri tekan pada daera( epiga#trium, dean# mu#kular  

    tidak ada, tidak teraba ma##a, ballotemen tidak ada, bulibuli

    tidak teraba.

    Perku#i ! timpani di #eluru( kuadran abdomen, nyeri ketok #udut

    'o#to8ertebra tidak ada.

    Pemerik#aan k#tremita#

    / ! rop(y ! eutrop(y Herak in8olunter $ &

    Pa ! "M ! 7 7 onu#

      7 7

    Pe ! +elek Gi#iologi# = = +elek Patologi#

      = =

    (8" P'M'R(K%##& P'&*&#&+

    A. *aboratorium dara( tanggal 4>1>2016

    Pemeriksaan Hasil Nilai RujukanHEMATOLOGIDarah rutinHb 10.8 13.5-17.5 g/dlLekosit 6.6 6-15 ribuEritrosit 4.71 3.6-5.2 juta

    4:

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    35/51

     ro!bosit 1"3 ribuH#t 35.8 37-47 $%&' 7 (2-"( !ikro !3%&H 23.1 23-31 )g%&H& 30.! 32-36 g/dl

    *D+ "".! 1,-16 $%' ( 7-11 !ikro !3Li!osit 1.1 1.5-6.5

    1,3/!ikro%onosit 0.1 ,-,.(

    1,3/!ikroEosino0l ,.1 2-4 1,3/!ikroaso0l ,., 25-4,

    1,3/!ikroeutro0l 5.2 1.(-(.,

    1,3/!ikroLi!osit$ 17.2 25-4, $%onosit$ 1.1 2-( $Eosino0l$ 1.( 2-4 $aso0l$ ,.6 ,-1 $eutro0l$ 7#.3 5,-7, $& ,.153 ,.2-,.5 $D+ 11.7 1,-1( $D 41( %g/dl

    ). *aboratorium Dara( tanggal :>1>2016

    Pemeriksaan Hasil Nilai

    Rujukan$IMIA $LINI$ reu! 5,., 1,-5,reatinin ,.75 ,.62 -1.1ilirubin otal 11.5! ,.3 1.2

    !g/dl

    ilirubin Direk 7."# ,-,.2 !g/dlilirubin 8ndirek !."5 ,-,.( !g/dl otal rotein 7.1 6-( g/dl9lbu!in ".5! 3.4-4.( g/dllobulin !.! 2.,-4., g/dlatriu! 137.5 135-145

    !!ol/Laliu! 4.42 3.5-5.1

    47

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    36/51

    !!ol/Llorida 110.7 ((-1,6

    !!ol/L

    A. Goto +ontgen (orak 

    9. D(#+&%(% D#& D(55'R'&T(#L D(#+&%(%

    Drug $%A& indu'ed (epatiti#

    ) Drop %ut

    ) milier *aringiti# )

    8(" P'T#L#K%##&

    /nitial erapi

    /nu# D75 20 tpm Me'obalamin 4x1

    Ambroxol tab 4x1

    o8orapid 4 x 16 K/

    GD< 1 x 4 tab Sterptomy'in 1 x C70mg

    /nitial Planning!

    *ab rutin

    46

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    37/51

    5ollow *p

     anggal ubjekti :bjekti 9sses!ent and lanning

    0!%01%"0

    1

    esak; badan

    le!as

    u/kes <

    edang/ &o!)os

    %entis

    esadaran < &%

     D < 11"/"3

    !!hg

    < 1,,=/!enit

    ** < 2(=/!enit

    9ss <

    Drug indu#ed he)atitis  %ilierLaringitis *i>. Dro) :ut

     =<:28'?D D52, t)!&ur#u!a tab 3 =18nj #etria=one 1=19!bro=ol 3=1

    05%01%"0

    1

    esak; badan

    le!as

    u/kes <edang/ &o!)os

    %entis

    esadaran < &%

     D < 12,/(,

    !!hg

    < 1,,=/!enit

    ** < 26=/!enit

    9ss . Dro) :ut

    lanning<to) e!ua :bat

     =<:28'?D 9!inoleban <

    D1,$ < *l @1

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    38/51

    Leher< tidak

    !e!besar hora=<ul!o< *onki @B/BA;

    +h @-/-A

    07%01%"0

    1

    esak berkurang

    u/kes <edang/ &o!)os

    %entis

    esadaran < &%

     D < 12,/(,

    !!hg

    < 1,,=/!enit

    ** < 24=/!enit

    %ata< &9 @B/BA; 8

    @B/BA%ulut< %ukosa

    kuningLeher< tidak

    !e!besar hora=<ul!o< *onki @B/BA;

    +h @-/-A

    9ss <Drug indu#ed he)atitis

      %ilierLaringitis *i>. Dro) :ut

     =<:2 2 l)!8'?D D5$

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    39/51

    0#%01%"0

    1esak berkurang

    u/kes <edang/ &o!)os

    %entis

    esadaran < &%

     D < 13,/(,

    !!hg

    < 1,,=/!enit

    ** < 24=/!enit

    %ata< &9 @-/-A; 8 @B/

    BA%ulut< %ukosa

    kuningLeher< tidak

    !e!besar hora=<ul!o< *onki @B/BA;

    +h @-/-A

    9ss <Drug indu#ed he)atitis

      %ilierLaringitis *i>. Dro) :ut

     =<:2 2 l)!8'?D D5$ . Dro) :ut

    4

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    40/51

     D < 13,/(,

    !!hg

    < 1,,=/!enit

    ** < 24=/!enit

    %ata< &9 @-/-A; 8 @B/

    BA%ulut< %ukosa

    kuningLeher< tidak

    !e!besar hora=<ul!o< *onki @-/-A;

    +h @-/-A9bdo!en<

    e)igastriu!

     =<:2 2 l)!

    8'?D D5$ al

    13%01%"0

    1

    esak berkurang;

    badan le!as

    u/kes <edang/ &o!)os

    %entis

    esadaran < &%

     D < 13,/(,

    !!hg

    < 1,,=/!enit

    ** < 24=/!enit

    %ata< &9 @-/-A; 8 @B/

    BA%ulut< %ukosa

    kuningLeher< tidak

    !e!besar hora=<ul!o< *onki @-/-A;

    +h @-/-A

    9ss <Drug indu#ed he)atitis

      %ilierLaringitis *i>. Dro) :ut

     =<:2 2 l)!8'?D D52, t)!&ur#u!a tab 3 =18nj #etria=on 1=19!bro=ol 3=1*ia!)isin tab hari 8

    :0

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    41/51

    1!%01%"0

    1

    esak berkurang;

    badan le!as

    u/kes <edang/ &o!)os

    %entis

    esadaran < &%

     D < 13,/(,

    !!hg

    < 1,,=/!enit

    ** < 24=/!enit

    %ata< &9 @-/-A; 8 @B/

    BA%ulut< %ukosa

    kuningLeher< tidak

    !e!besar hora=<ul!o< *onki @-/-A;

    +h @-/-A

    9ss<

    Drug indu#ed he)atitis  %ilierLaringitis *i>. Dro) :ut

     =<:2 2 l)!8'?D D5 2, t)!&ur#u!a tab 3 =18nj #etria=on 1=19!bro=ol 3=1*ia!)isin tab hari 88

    15%01%"0

    1

    esak berkurang;

    badan le!as

    u/kes <edang/ &o!)os

    %entis

    esadaran < &%

     D < 13,/(,

    !!hg

    < 1,,=/!enit

    ** < 24=/!enit

    %ata< &9 @-/-A; 8 @B/

    BA%ulut< %ukosa

    kuningLeher< tidak

    !e!besar hora=<ul!o< *onki @-/-A;

    +h @-/-A

    9ss<Drug indu#ed he)atitis

      %ilierLaringitis

    *i>. Dro) :ut

     =<:2 2 l)!8'?D D5 2, t)!&ur#u!a tab 3 =18nj #etria=on 1=19!bro=ol 3=1Lesi)ar 2=19Fithro!i#Gn 1 = 5,,

    !g*ia!)isin tab hari 888

    1%01%"0

    1

    esak berkurangu/kes <edang/ &o!)os

    %entis

    9ss<Drug indu#ed he)atitis

      %ilierLaringitis *i>. Dro) :ut

    :1

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    42/51

    esadaran < &%

     D < 13,/(,

    !!hg

    < 1,,=/!enit

    ** < 24=/!enit

    %ata< &9 @-/-A; 8 @B/

    BA%ulut< %ukosa

    kuningLeher< tidak

    !e!besar hora=<ul!o< *onki @-/-A;

    +h @-/-A

     =<

    :2 2 l)!8'?D D5 2, t)!&ur#u!a tab 3 =18nj #etria=on 1=19!bro=ol 3=1Lesi)ar 2=19Fithro!i#Gn 1 = 5,,

    !g*ia!)isin tab @15,

    !gA hari 8

    17%01%"0

    1esak berkurang

    u/kes <edang/ &o!)os

    %entis

    esadaran < &%

     D < 13,/(,

    !!hg

    < 1,,=/!enit

    ** < 24=/!enit

    %ata< &9 @-/-A; 8 @B/

    BA%ulut< %ukosa

    kuningLeher< tidak

    !e!besar hora=<ul!o< *onki @-/-A;

    +h @-/-A

    9ss<Drug indu#ed he)atitis

      %ilierLaringitis *i>. Dro) :ut

     =<:2 2 l)!8'?D D5 2, t)!&ur#u!a tab 3 =18nj #etria=on 1=19!bro=ol 3=1Lesi)ar 2=19Fithro!i#Gn 1 = 5,,

    !g*ia!)isin tab @15,

    !gA hari 88

    18%01%"0

    1

    esak berkurang;

    !ual @-A; !untah

    @-A; de!a! @-A;

    nGeri )erut

    u/kes <edang/ &o!)os

    %entis

    esadaran < &%

     D < 13,/(,

    !!hg

    < 1,,=/!enit

    9ss<

    Drug indu#ed he)atitis  %ilierLaringitis *i>. Dro) :ut

    lanning<9Fitro!i#Gn sto)

     =<

    :2

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    43/51

    ** < 24=/!enit

    %ata< &9 @-/-A; 8 @B/

    BA%ulut< %ukosa

    kuningLeher< tidak

    !e!besar hora=<ul!o< *onki @-/-A;

    +h @-/-A

    :2 2 l)!8'?D D5

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    44/51

    %ulut< %ukosa

    kuningLeher< tidak

    !e!besar hora=<

    ul!o< *onki @-/-A;+h @-/-A

    *ia!)isin tab @45, !gA

    hari 888

    "1%01%"0

    1

    esak berkurang;

    !ual @-A; !untah

    @-A; de!a! @-A

    u/kes <edang/ &o!)os

    %entis

    esadaran < &%

     D < 13,/(,

    !!hg

    < 1,,=/!enit

    ** < 24=/!enit

    %ata< &9 @-/-A; 8 @B/

    BA%ulut< %ukosa

    kuningLeher< tidak

    !e!besar hora=<ul!o< *onki @-/-A;

    +h @-/-A

    9ss<Drug indu#ed he)atitis

      %ilierLaringitis *i>. Dro) :ut

     =<:2 2 l)!8'?D D5

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    45/51

     hora=<ul!o< *onki @-/-A;

    +h @-/-A

    "3%01%"0

    1

    esak berkurang;

    !ual @-A; !untah

    @-A; de!a! @-A

    u/kes <edang/ &o!)os

    %entis

    esadaran < &%

     D < 13,/(,

    !!hg

    < 1,,=/!enit

    ** < 24=/!enit

    %ata< &9 @-/-A; 8 @B/

    BA%ulut< %ukosa

    kuningLeher< tidak

    !e!besar hora=<ul!o< *onki @-/-A;

    +h @-/-A

    9ss. Dro) :ut

     =<:2 2 l)!8'?D D5

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    46/51

    1!ual @-A; !untah

    @-A; de!a! @-A

    u/kes <edang/ &o!)os

    %entis

    esadaran < &%

     D < 13,/(,

    !!hg

    < 1,,=/!enit

    ** < 24=/!enit

    %ata< &9 @-/-A; 8 @B/

    BA%ulut< %ukosa

    kuningLeher< tidak

    !e!besar hora=<ul!o< *onki @-/-A;

    +h @-/-A

    Drug indu#ed he)atitis  %ilierLaringitis

    *i>. Dro) :ut

     =<:2 2 l)!8'?D D5

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    47/51

    +D 22"> 21"1 1016 5

    MP9 C11 mikro m4

    *imo#it 1.1 1.1 1.76.7 10R4>mikro

    Mono#it "1 0. 00. 10R4>mikro

    o#inoil 0.1 ="= 2: 10R4>mikro

    )a#oil 0 0.1 2: 10R4>mikro

     eutroil 7.2 0 27:0 10R4>mikro

    *imo#it5 1C.2 7.2 1..0 10R4>mikro

    Mono#it5 1.1 12"? 27:0 5

    o#inoil5 1. ?"? 2 5

    )a#oil5 0.6 1. 2: 5

     eutroil5 ;?"9 0.6 01 5

    Pdl

    )ilirubin

    /ndirek 

    >"2= 00. mg>dl

    otal Protein C.1 6 g>dl

    Albumin 2"=> 4.::. g>dl

    Hlobulin >">. 2.0:.0 g>dl

     atrium 14C.7 1471:7 mmol>*

    "alium :.:2 4.77.1 mmol>*

    "lorida 11"; 106 mmol>*

    K(M(# KL(&(K  Tanggal

    ;:1:21.

    Tanggal

    1.:1:21.

    Tanggal

    2:1:21. &ilai Ru7ukan

    SH% :0 2: 20 070 /K>*

    SHP .. 4: 22 070 /K>*

    )ilirubin otal >"=? 2">= 2"? 0.4 ; 1.2 mg>dl

    )ilirubin Direk  9".9 1"?1 1"=1 00.2 mg>dl

    )ilirubin

    /ndirek "?. 0.:7 0.:7 00.  mg>dl

    :C

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    48/51

    B#B ((

    P'MB#)#%#&

    Pa#ien lakilaki 21 ta(un mengelu(kan badan tera#a lema# #e-ak kurang lebi( 2 minggu yang

    lalu. *ema# dira#akan teru# meneru# #epan-ang (ari dan tidak berkurang dengan mengkon#um#i

    makanan atau minuman mani#. Pa#ien mera#a muda( lela( dan leti(. Pa#ien mengaku mengalami

     penurunan na#u makan di#ertai penurunan berat badan. Pa#ien mengaku mengalami penurunan

     berat badan #ebanyak 17 kg. Pa#ien tidak mengelu(kan pandangan berkunangkunang maupun

    telinga berdenging. )A) dan )A" tidak ada kelu(an. Pa#ien -uga mengaku #aat ini -uga

    mera#akan #e#ak dan nyeri perut. Pa#ien -uga #edang men-alani pengobatan ) rawat -alan dari

    +S "ariadi Semarang. Pa#ien terak(ir kontrol dari +S "ariadi tertanggal 22 De#ember 2017.

    Pa#ien #ebelumnya #empat dirawat di +SKP "ariadi #elama 1 bulan. Pa#ien -uga mengaku

     ba(wa pengobatan ) di +SKP "ariadi merupakan pengobatan ) yang kedua kalinya.

    Sebelumnya pa#ien perna( menderita ) 1 ta(un yang lalu dan men-alani pengobatan. amun

     pa#ien (anya men-alani pengobatan #elama : bulan dan kemudian ber(enti mengkon#um#i obat

    karena ala#an ingin berker-a. Setela( berker-a #elama 6 bulan, ak(irnya kondi#i pa#ien

    memburuk dan terpak#a keluar dari peker-aannya dan kemudian kembali men-alani pengobatan

    ).

    Dari pemerika#aan i#ik, 8ital #ign dalam bata# normal. Pada pemerik#aan in#pek#i,

    didapatkan ke#an giIi kurang. Pemerik#aan *aboratorium didapatkan 3b 10., )ilirubin otal

    11.7:, )ilirubin Direk C.2, otal Protein C.1, Albumin 2.7:, Hlobulin :.:6, #edangkan pada

    +ontgen t(orak terdapat gambaran ber'akber'ak milier yang ter#ebar di #eluru( lapang paru.

    )erda#arkan anamne#i#, pemerik#aan i#ik dan pemerik#aan penun-ang, maka pa#ien

    ter#ebut didiagno#a dengan Drug indu'ed (epatiti# ole( %A, ) milier, *aringiti# ) dan

    +iwayat ) Drop %ut. "arena #ebagian be#ar ka#u# ) milier menyerang penderita dengan

    :

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    49/51

    #i#tem imun yang renda(, terma#uk penderita immunocompromised . %le( karena itu #ebaiknya

    dilakukan pemerik#aan 9+S3S, )andung 1! 1627.

    :. Da(lan . Pendekatan dan Penegakan Diagno#a Penyakit uberkulo#a. Ma-.

    "edokteran )andung, 1 / $:&! 11C17.

    7. "u#nindar. Ma#ala( Penyakit uberkulo#i# dan Pemberanta#annya di /ndone#ia

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    50/51

    10. )ayupurnama, Putut. 3epatotok#i#ita# /mba# %bat. A-ar /lmu Penyakit Dalam

    Kni8er#ita# /ndone#ia Jilid /. )alai Penerbit G"K/. Jakarta. 2006.

    11. Aditama, @oga dkk. Pedoman Diagno#i# dan Penatalak#anaan uberkulo#i# di

    /ndone#ia. /nda( %#et

  • 8/16/2019 Presentasi Kasus TB Milier

    51/51