Modul 3 Kelompok 11
-
Upload
linda-alzanaby -
Category
Documents
-
view
456 -
download
32
Transcript of Modul 3 Kelompok 11
MODUL 3
Trisna Surya Kencana Indah Dwi Mentari Hananti Ahhadiyah Silvia Aslami Devi Kharisma W Linda Yulianingsih Yuni Rahmawati H Aditya Jhenevel Hardianti Rizqi Mutiara Hadyan Rahmat Dwi Admi
2010730108 2010730051 2010730046 2010730100 2010730023 2010730061 2010730119 2010730004 2010730048 2010730044 2008730103
“SAKIT PERUT MENDADAK”SISTEM UROGENITALIA
Tutor : dr. Rina Nurbani M.biomed
KELOMPOK 11
SKENARIO
Seorang laki-laki 35 tahun datang ke RS dengan keluhan sakit di daerah perut kanan dan menjalar sampai ke bawah 5 jam yang lalu. Sakitnya bersifat mendadak. Penderita merasa mual tapi tidak sampai muntah,tidak ada demam.
1.Laki-laki 35 tahun 2.Sakit di daerah perut kanan dan menjalar ke bawah3.Sakitnya bersifat mendadak4.Penderita merasa mual tapi tidak muntah5. Pasien tidak demam
Kata Kunci
1. Organ- organ apa saja yang terdapat pada abdomen sebelah kanan?
2. Sebutkan faktor apa saja yang menyebabkan sakit perut bagian kanan?
3. Penyakit – penyakit apa saja yang dapat menyebabkan gejala pada skenario ?
4. Jelaskan klasifikasi nyeri pada abdomen?
5. Jelaskan patomekanisme sakit perut pada skenario !
6. Kenapa sakit perutnya menjalar sampai ke bawah ?
7. Jelaskan mengapa sakitnya bersifat mendadak ?
8. Bagaiamana patomekanisme mual dan kenapa tidak sampai muntah? Dan mengapa pada skenario tidak demam ?
9. Differential Diagnosis Nefrolitiasis Urolitiasis Apendisitis
PERTANYAAN
Analisis Masalah
LAKI-LAKI 35 thMUAL TAPI
TIDAK MUNTAH
SAKIT PERUT BAGIAN
KANAN BAWAH
MENJALAR KEBAGIAN
BAWAH 5 JAM LALU
SAKIT SIFATNYA
MENDADAK
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUJANG
DD
Nefrolitiasis
Ureterolitiasis
Apendiksitis
Tumor Ginjal
-Nyeri menjalar atau tidak? Menjalar kemana?-Ada mual dan muntah?-demam?-Sakit saat berkemih?-Sifat- sifat urin( warna, intensitas, bau)-Apakah sering makan jeroan,jengkol,dan makanan yang bisa menyebabkan batu?
• Tekanan darah turun atau tidak?
• Apakah adaNyeri ketok pada sudut kostavertebra?
Laboratorium : urin berwarna kuning/coklat gelap,
berdarah Lekositosis, kalau ada infeksi Anemia, kalau fungsi ginjal
terganggu Sedimen urine ada banyak lekosit,
eritrosit dan bakteri Ureum dan kreatinin darah
meningkat
Radiologis 1.Foto polos2. PIV, batu radiopaque3. USG
tidak demam
HIPOTESIS MASALAH
Kata kunciBATU URETER
BATU GINJAL
APENDIKSITIS
Laki laki 35 tahun + + _
Sakit di daerah perut kanan + + +
Menjalar sampai ke bawah + _ _
Sakitnya bersifat mendadak + + +
Merasa mual tapi tidak sampai muntah
+ + +
Tidak ada demam + + _
ANATOMI
faktor yang menyebabkan sakit perut bagian kanan
Sakit
perut
Iskemia
Stimulus
kimia
Spasme viskus
berongga
Ditensi berlebihan pada viskus
berongga
Klasifikasi nyeri
nyeri cepat
Nyeri lamba
t
Nyeri alih
Nyeri visera
l
Nyeri pariet
al
Nyeri somat
ic
klasifikasi nyeri
Sakit perut kanan mendadak hingga menjalar sampai ke bawah
Batu menyumbat ureter-pelvis
Peregangan parenkim
Spasme &hiperperistaltik otot halus
kalises
N.SplanchnicusRangsangan nervus L1 &L2Medulla spinalis
Traktus Spinotalamikus
Medulla oblongata
Penerimaan sensasi nyeri
Nyeri
Mekanisme Nyeri Menjalar….
Impuls
Saraf simpatis
Medula spinalis
Nyeri alih
Nyeri visceral
Dialihkan ke permukaan
tubuh sesuai segmen
dermatom
Nyeri parietal
Peritoneum parietal,
pleura, atau perikardium
Persarafan Abdomen…
Saraf Organ
C3-5 (n. frenikus )
Bagian tengah diafragma
Th. 6-9 (Pleksus seliakus )
Tepi diafragma, lambung, pankreas, kandung empedu, usus halus
Th. 10-11 (Pleksus mesenterikus
Apendiks, kolon proksimal, dan organ panggul
Th. 11-L1 (n. splanknikus kaudal)
Kolon distal, rektum, ginjal, ureter, dan testis
S2-S3 (Pleksus hipogastrik )
Buli-buli, rektosigmoid
sakit perut menjalar sampai ke bawah
Mengapa Tidak ada demam pada skenario
Demam
Salah satu mekanisme pertahanan
tubuh
Apabila terjadi infeksi
Atau terjadi lesi
Sehingga akan
terjadi peradangan
Pada Skenario,
Baru terjadi 5 jam yg lalu
kemungkinan blum terjadi infeksi
Sehingga, tidak terjadi demam
..ETIOLOGI..• Belum diketahui secara pasti• Batu disebabkan banyak faktor• 70% merupakan batu kalsium oksalat,
15 % batu struvit, dan 10% batu asam urat dan sistin
Ureterolithiasis
• Belum diketahui secara pasti• Batu disebabkan banyak faktor• 70% merupakan batu kalsium oksalat,
15 % batu struvit, dan 10% batu asam urat dan sistin
Nefrolithiasis
• Penyebab belum sepenuhnya diketahui• Biasanya disebabkan oleh fekaliks
yaitu tinja yang terperangkap dalam saluran apendiks.
• Juga dapat disebabkan oleh cacing, benda asing dan makanan rendah serat
Apendisitis
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Wanita : Pria = 6 : 1Di Indonesia urolitiasis masih merupakan masalah klinis karena sering menyebabkan sindroma gagal ginjal akut atau kronis
Wanita : Pria = 6 : 1Di Indonesia urolitiasis masih merupakan masalah klinis karena sering menyebabkan sindroma gagal ginjal akut atau kronis
Sering ditemukan pada usia 20 – 40 tahun. Pria > WanitaJarang ditemukan pada usia sangat muda atau usia sangat tua karena bentuk apendiks yang berbeda pada setiap usia.
epidemiologiUretetolitiasis
Nefrolitiasis
Apendisitis
•Nyeri saat BAK•Nyeri Kolik•Dull Pain•Demam jika terdapat infeksi•Mual•Muntah•Anuria•hematuria
•Nyeri perut kanan bagian bawah•Nyeri mendadak•Pucat•Mual•Muntah•Obstipasi•Anoreksia•Demam•Berat → syok
•Nyeri terasa saat batu tdpt di calyx•Demam jika terdapat infeksi•Mual•Muntah•Berkeringat•Anemia
UreterolithiasisNefrolithiasis Apendisitis
Batu Saluran KemihTipe Frekuen
siFaktor Predisposisi pH
urineMorfologi
Kalsium Oksalat
70% Hiperkalsemia : Hiperparatiroidisme primer Neoplasma metastasis pd tlgHiperkalsiuria idiopatikHiperoksaluria : Herediter Penyakit usus (ileitis Crohn) Diet kaya sayuran hijau, kopi tanpa kafein Asupan vit C tinggi Keracunan etilen glikol
pH berapap
un
Batu berukuran kesil (<5mm), keras, multipel,mungkin licin, bulat, atau tidak rata, radiopak.
Batu Fosfat 15% Infeksi sal kemih oleh bakteri pemecah urea, umumnya Proteus spp.
Bersifat basa
Lunak, abu” putih,besar dan soliter, mengisi sistem pelviokalises, radiopak.
Asam urat 10% Sebagia n besar kasus timbul pada pasien dgn kadar as.urat serum normal
Bersifat asam
Kuning-coklat:kecil,keras permukaan halus,sering kali multipel,radiolusen.
Batu sistin dan xantin
Jarang Sistinuria, xantinuria pH berapap
un
Kekuningan;lunak,kecil spt lilin,halus,bulat,multipel,sistin= radiopakxantin= radiolusen
Ureterolitiasis• Urinalisis (lekositosis, hematuria)• BNO IVP• Pem.Darah (anemia, ureum & kreatinin darah dapat ↑)
• Analisa Batu• Pem.lain
Nefrolithiasis• Urinalisis (lekositosis, hematuria)• BNO IVP• Pem.Darah (anemia, ureum & kreatinin darah dapat ↑)
• Analisa Batu• Pem.lain
Apendisitis• Pemeriksaan darah (leukositosis, netrofil ↑)• Foto polos aabdomen• USG• CT Scan
PenatalaksanaanUreterolithiasis* Konservatif :Banyak minum (3 liter/ 24 jam)Olah raga
* Pembedahan (Ureterolitotomi) :Indikasi :Konservatif gagalBentuk batu bergerigi & diameter > 5 mm
* Minimal invasive :Dilatasi / Basket / ESWL / URS / Laparascopy
Nefrolithiasis* Konservatif :Banyak minum (3 liter/ 24 jam)Olah raga
* Pembedahan (Ureterolitotomi) :Indikasi :Konservatif gagalBentuk batu bergerigi & diameter > 5 mm
* Minimal invasive :Dilatasi / Basket / ESWL / URS / Laparascopy
Apendisitis* Istirahat* Diet* Antibiotik* Apendektomi
Asupan Gizi
Sumber kalsium : susu dan keju dan makanan yang dibuat dari susu, teri dan ikan yang dimakan dengan tulang.
Sumber oksalat : makanan yg dapat ekskresi oksalat melalui ginjal (kentang, ubi, bayam, bit, stroberi, anggur, kacang-kacangan, teh dan coklat.
Bahan makanan bersifat netral : karbohidrat (jagung, tapioka, gula,sirup dan madu), lemak (minyak goreng selain minyak kelapa, margarin dan mentega) minuman (kopi dan teh)
Bahan makanan cenderung menghasilkan sisa basa tinggi : susu (susu, susu asam dan krim), lemak ( minyak kelapa, kelapa, santan), sayuran (semua jenis sayur terutama bayam dan bit), buah ( semua jenis buah)
Bahan makanan cenderung menghasilkan sisa asam tinggi : karbohidrat ( nasi, roti, hasil terigu lainnya, makaroni, spageti, cereal, mie, cake, dan kue kering), protein (daging, ikan, kerang, telur, keju, kacang-kacangan, dan hasil olahannya), lemak (lemak hewan)
•Gagal ginjal•Infeksi Saluran Kemih•Hipertensi•Nekrosis Papila ginjal•Dehidrasi
•Gagal ginjal•Infeksi Saluran Kemih•Hipertensi•Nekrosis Papila ginjal•Dehidrasi
•Perforasi usus, perotinitis, flebitis, abses subrenik, sepsis.
KOMPLIKASI
Ureterolithiasis
Nefrolithiasis
Apendisitis
PROGNOSIS
Ureterolithiasis• Dapat terjadi gagal
ginjal• Bergantung pada besar,
letak batu, adanya infeksi atu obstruksi
Nefrolithiasis• Dapat terjadi gagal
ginjal• Bergantung pada besar,
letak batu, adanya infeksi atu obstruksi
Apendisitis• Apendiktomi sebelum
perforasi prognosisnya baik
• Relaps dapat terjadi pada apendisitis yang tidak diangkat
PENCEGAHANBatu Ureter Batu ginjal apendiksitis
•pencegahan pembentukan batu tergantung kepada komposisi batu yang ditemukan pada penderita.-1.menghindari dehidrasi 2.diet untuk mengurangi kadar zat pembentuk batu 3. pemberian medikamentosa
• mengurangi kekambuhan :1. Rendah protein
memacu eksresi kalsium urine suasana urine lebih asam
2. Rendah oksalat3. Rendah garam
natriuresis memacu timbulnya hiperkalsiur
•pencegahan pembentukan batu tergantung kepada komposisi batu yang ditemukan pada penderita.1.menghindari dehidrasi 2.diet untuk mengurangi kadar zat pembentuk batu 3. pemberian medikamentosa
• mengurangi kekambuhan :1. Rendah protein
memacu eksresi kalsium urine suasana urine lebih asam
2. Rendah oksalat3. Rendah garam
natriuresis memacu timbulnya hiperkalsiur
-Sering makan makanan berserat dan menjaga kebersihan-makan makanan yang meliputi sayuran segar dan buah
Referensi :
Dari hasil diskusi kami menyimpulkan differential diagnosis dari kasus diskenario:
1. Uterolitiasis2. Nefrolitiasis3. Apendiksitis
Untuk diagnosis pasti diperlukan pemeriksaan lebih lanjut dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
KESIMPULAN
Buku Ajar Nefrologi Anak edisi 2, Ikatan Dokter Anak Indonesia
• Buku Ajar Patologi Robbins volume 2, edisi 7 tahun 2007
• Buku Ringkasan Patologi Anatomi edisi 2 tahun 2006
• http://ackogtg.wordpress.com/2009/04/03/apendisitis/
• Buku Ajar Fisiologi Kedokteran/Arthur C. Guyton, John E. Hall; alih bahasa, Irawati...[et al]; editor edisi bahasa indonesia, Luqman Yanuar Rahman...[et al].- Ed.11.- Jakarta: EGC, 2007. hal 625- 630