Menentukan Akses Vaskular Pada Pasien Trauma
-
Upload
andi-tenri-maya -
Category
Documents
-
view
51 -
download
7
Embed Size (px)
Transcript of Menentukan Akses Vaskular Pada Pasien Trauma

MENENTUKAN AKSES VASKULAR PADA PASIEN TRAUMA
(Terjemahan dari : Joy M, Marciniak D, Rubin K P. Establishing Vascular Access in The Trauma Patient. In:.
Smith C E, editor. Trauma Anesthesia. New York: Cambridge University Press; 2008. p69-80)
Andi Tenri Maya Pada110 207 077
Pembimbing:Dr. Muh. Iswan
Konsulen :Dr. Ratnawati, Sp.An

Pendahuluan
Advanced Trauma Life Support (ATLS) menyarankan dalam penanganan awal syok hemoragik harus dilakukan secara cepat. Hal terbaik yang dilakukan adalah menempatkan dua kateter intravena ukuran besar.

Jenis Akses Vaskular
Kateter Intravena Perifer
Kateter Vena Sentral
Kateter Arteri Perifer
Akses Intraosseus

Kateter Intravena Perifer
Sebelum tiba di UGD, kateter intavena biasanya sudah terpasang. Setelah tiba, harus diperiksa ukuran kateter, aliran dan daerah insersi kateter. Jika akses tersebut dianggap tidak memadai maka penambahan akses intravena sebaiknya dilakukan.

Kateter Intravena Perifer
Hukum Hagen-Poiseuille :
Q = aliran, ΔP = perbedaan tekanan, r = radius kateter, n = viskositas, L = panjang kateter π= phi

Kateter Intravena Perifer
Gambar 4.1. Instrument Belmont FMS 2000 R apid infusion device. Belmont instrument Corp. Billeric,
MA
Gambar 4.2. Rapid Infusion Device Level 1 (H1025). S
IMS Level 1, Inc, Rockland, MA.

Kateter Vena Sentral
Manfaat akses vena sentral : Pemberian volume cairan yang lebih
banyak Pemberian obat-obatan Pemantauan tekanan vena sentral

Kateter Vena Sentral
Vena femoral
Vena jugularis interna
Vena subklavia

Vena femoral
Menurut Duffy, Vena femoral komunis merupakan daerah insersi menuju vena kava inferior yang paling mudah dan dapat diakses dengan cepat untuk akses vena sentral pada pasien trauma. Tidak ada potensi terjadinya pneumothoraks, hemothoraks ataupun disritmia.

Vena femoral
Langkah untuk insersi kateter sentral vena femoral
1. Pasien dilapisi dengan cara biasa. Kondisi
asepsis harus dipertahankan
2. Operator menghadap pasien dari sisi
ipsilateral
3. Tungkai bawah pasien diposisikan sedikit
abduksi dan rotasi eksternal

Vena femoral
4. Jarum diinsersikan 1 cm
disebelah medial dari denyutan
arteri femoralis dan sekitar 1
cm dibawah dari ligamentum
inguinal
5. Arahkan ujung jarum, vena
femoral biasanya masuk sekitar
2-4 cm dibawah kulit
6. Dengan memanfaatkan tekanan
negatif, darah diaspirasi setelah
jarum memasuki vena.
Gambar 4.3. Segitiga Femoralis

Vena jugularis interna
Akses vena jugular interna dilakukan pada pasien trauma yang vertebra servikalnya dinyatakan aman. Namun tidak dianjurkan untuk memindahkan collar neck untuk akses vena vena jugularis interna ini.

Vena jugularis interna
Tahap insersi kateter vena jugularis
interna dengan pendekatan sentral :1. Pasien dilapisi dengan cara biasa. Kondisi asepsis
harus dipertahankan
2. Pasien diposisikan sedikit trandelenburg
3. Jarum diinsersikan sebelah lateral dari arteri karotis
dan pada titik insersi pada apeks segitiga yang
dibentuk oleh kedua ujung otot
sternokleidomastodeus dan klavikula

Vena jugularis interna
Gambar 4.6. anatomi vena jugularis interna
4. Pada sudut
sekitar 20 derajat
terhadap permukaan
kulit, vena jugularis
interna biasanya
masuk sekitar 1,3 cm
dibawah kulit

Vena subklavia
Katerisasi vena subklavia pertama kali dideskripsikan oleh Aubaniac pada tahun 1952. Prosedur ini mendapatkan popularitas sebagai prosedur yang praktis dan memiliki angka keberhasilan yang tinggi

Vena subklavia
Hal yang mendukung untuk teknik kateterisasi vena subklavia pada keadaan trauma adalah : lokasi anatomi dari vena ini sehingga
mudah untuk dilakukan. Memiliki tekanan intravaskular yang
rendah atau negatif Diameter yang besar 12-25 mm Tidak memiliki katup

Vena subklavia
Indikasi : Luka bakar ekstremitas Vena jugularis interna tidak dapat
diakses Kurang adekuatnya vena perifer Pasien dengan cedera abdomen atau
panggul

Vena subklaviaLangkah insersi kateter vena subklavia, pendekatan infraklavikular
1. Pasien dilapisi dengan cara biasa. Kondisi asepsi harus dipertahankan
2. Pasien diposisikan sedikit trandelenburg3. Sebuah jarum introducer ukuran 18 G x 6.3 cm
diinsersi ke batas bawah klavikula pada pertemuan antara bagian media dan sepertiga tengah
4. Jarum diarahkan ke sebelah medial dan cranial dibawah permukaan inferior klavikula (didekat periosteum) terhadap posisi suprasternal sambil mempertahankan sedikit tekanan negatif pada semprit.

Tabel 4.1. Keuntungan Dan Kerugian Dari Lokasi Akses Vena Sentral…
Lokasi Akses Keuntungan Kerugian Kontraindikasi
Semua Akses jika vena perifer
tidak sesuai
Volume cairan yang
lebih besar dapat
diberikan
Monitoring untuk
tekanan vena sentral
Hematom
Infeksi
Salah penempatan
Emboli udara
Kebocoran arteri
Koagulopati
Infeksi lokal atau tumor
pada lokasi akses
Vena femoral Dapat dilakukan selama
CPR, resusitasi trauma
Dapat ditekan
Meningkatkan angka
thrombosis
Cedera arteri femoral
Cedera ekstermitas
bawah yang luas –luka
bakar atau trauma
Trauma abdomen
(kemungkinan terjadi
disrupsi vena cava
inferior)

…Tabel 4.1. Keuntungan Dan Kerugian Dari Lokasi Akses Vena SentralLokasi Akses Keuntungan Kerugian Kontraindikasi
Vena juguler
interna
• Familiar bagi
pelaksana
Konversi PAC
• Pneumothoraks
Hemothoraks
Aritmia ventrikel
Cedera miokard
Tamponade jantung
Cedera arteri karotis
• Cedera servikal
Adanya
pemasangan
cervical collar
Vena
subklavia
Familiar bagi
pelaksana
Konversi PAC
Fiksasi kateter stabil
Dapat dilakukan
selama immobilisasi
leher
Pneumothoraks
Hemothoraks
Aritmia ventrikel
Cedera miokard
Tamponade jantung
Cedera arteri subklavia
Cedera klavikula
khiposcoliosis
PAC (pulnary artery catheter), kateter arteri pulmoner

Kateter Arteri Perifer
Pengukuran tekanan darah langsung pertama kali diperkenalkan oleh ilmuwan dan pendeta Inggris, Stephen Hales dengan menginsersikan pipa kuningan ke dalam arteri karotis pada seekor kuda dan menghubungkannya ke kaca manometer melalui trachea angsa yang fleksibel.

Lokasi insersi kateter arteri perifer: Arteri radialis Arteri dorsalis pedis Arteri ulnaris Arteri brachialis Arteri aksilaris Arteri femoralis

Akses Intraosseus (IO)
American Heart Association menyatakan bahwa akses intraosseus dapat dilakukan jika akses intravena tidak memungkinkan.
lokasi insersi akses intraosseus : Sternum Tibia Pelvis

Akses Intraosseus (IO)
Akses kanulasi IO merupakan pleksus vena yang tidak kolaps yang memungkinkan pemberian cairan dan obat-obatan yang pencapaiannya serupa dengan akses vena sentral.

Akses Intraosseus (IO)
Kontraindikasi : Fraktur atau riwayat pembedahan pada
tulang Infeksi tempat insersi Gangguan vaskuler lokal Luka bakar Osteoporosis berat Obesitas

Kesimpulan
Awalnya, akses vena dilakukan dengan menggunakan kateter PIV. Namun, banyak juga pasien yang membutuhkan akses vena sentral ataupun pemasangan jalur arteri. Akses IO jarang dilakukan pada kasus trauma kecuali pada anak-anak.

TERIMA KASIH