KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

161
KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) DENGAN GURU AGAMA DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRA KURIKULER KEAGAMAAN DI MTsN AIR BANGIS KABUPATEN PASAMAN BARAT SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh: HANAMUL HUDIA NIM. 08060124 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015

Transcript of KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

Page 1: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

1

KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) DENGAN

GURU AGAMA DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRA

KURIKULER KEAGAMAAN DI MTsN AIR BANGIS

KABUPATEN PASAMAN BARAT

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)

Oleh:

HANAMUL HUDIA

NIM. 08060124

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2015

Page 2: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

2

i

Page 3: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

3

ii

Page 4: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

4

iii

Page 5: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

5

ABSTRAK

Hanamul Hudia (NPM: 08060124), Kerjasama Guru Bimbingan dan

Konseling (BK) dengan Guru Agama dalam Pe1aksanaan Kegiatan Ekstra

Kurikuler Keagamaan di MTsN Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat,

Skripsi, Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera

Barat, 2015.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan di MTsN Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat. Berdasarkan

pelaksanaan kegiatan sudah ada tetapi sharing antara guru BK dan guru agama

dalam kegiatan-kegiatan peserta didik jarang dilakukan. Fokus penelitian ini akan

mendeskripsikan: (1) Kerjasama guru BK dengan guru agama dalam perencanaan

kegiatan ekstra kurikuler keagamaan, (2) Kerjasama guru BK dengan guru agama

dalam pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler keagamaan, (3) Kerjasama guru BK

dengan guru agama dalam pengawasan kegiatan ekstra kurikuler keagamaan.

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif yang bersifat

deskriptif yaitu menggambarkan gejala-gejala, fakta dan realita yang ada di

lapangan apa adanya tentang kerjasama guru BK dengan guru agama dalam

pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler keagamaan. Adapun yang menjadi informan

penelitian adalah: guru BK, guru agama dan informan tambahan adalah kepala

madrasah. Instrumen yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara, teknik yang digunakan dalam pengolahan data melalui reduksi data,

penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil dari penelitian ini mengungkapkan kerjasama guru BK dengan guru

agama pada perencanaan kegiatan sudah menunjukkan adanya kerjasama, seperti

adanya saling koordinasi dalam menganalisis kebutuhan, menentukan jenis dan

tujuan kegiatan, menentukan sasaran, penetapan personil, sarana, waktu dan

tempat. Pada pelaksanaan guru BK dengan guru agama juga bisa dikatakan sudah

melakukan kerjasama seperti pelaksanaan penyiapan peserta didik, personil,

perlengkapan, jenis kegiatan, penyiapan administrasi dan pelaksanaan evaluasi.

Kemudian pada pengawasan guru BK dengan guru agama juga sudah

menunjukkan kerjasama seperti kerjasama dalam memantau proses sesuai jenis

kegiatan ekstra kurikuler keagamaan baik secara lansung maupun tidak lansung

terhadap aktivitas kegiatan peserta didik.

iv

Page 6: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

6

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah

S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga disampaikan-Nya jua

kepada Nabi Muhammad S.A.W. Skripsi ini ditulis berdasarkan penelitian yang

telah dilakukan oleh penulis sendiri dengan judul “Kerjasama Guru Bimbingan

dan Konseling (BK) dengan Guru Agama dalam Pelaksanaan Kegiatan Ekstra

Kurikuler Keagamaan di MTsN Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat”.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk melengkapi salah satu syarat

mencapai gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Bimbingan dan Konseling

di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat.

Penulis banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak dalam

pelaksanaan penelitian dan penulisan skripsi ini. Penulis menyampaikan ucapan

terima kasih kepada:

1. Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI

Sumatera Barat, Ibu Dr. Zusmelia, M.Si., dan Wakil Ketua I Bapak Drs.

Nurhadi, M.Si., Wakil Ketua II Bapak Dasrizal, M.Pd., dan Wakil Ketua III

Ibu Dra. Hj. Mulyati, M.Si. yang telah memberi kesempatan kepada penulis

untuk dapat menuntut ilmu di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(STKIP) PGRI Sumatera Barat ini.

2. Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling, Ibu Dr. Helma, M. Pd.

v

Page 7: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

7

3. Sekretaris Program Studi Bimbingan dan Konseling Ibu Dra. Hj. Fitria Kasih,

M. Pd., Kons.

4. Pembimbing I Ibu Dr. Asmaiwaty Arief, M.Pd. dan Pembimbing II Bapak

Zulfikar, S.Pd.I, M.Pd. yang selalu memberikan bimbingan dan arahan kepada

penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling di STKIP

PGRI Sumatera Barat yang telah memberikan arahan kepada penulis sehingga

dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Pengelola pustaka dan pengelola BAAK, yang telah membantu penulis dalam

kelancaran penelitian ini.

7. Bapak Kepala MTsN Air Bangis Drs. Yen Hendri. S.Pd., Bapak dan Ibu wakil

kepala madrasah dan seluruh majelis guru, staf tata usaha yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

8. Bapak Afrizal, S.Ag dan, Ibu Fifi Arianti S.Pd.I. selaku guru BK, kemudian

Ibu Nudialis, STh.I., Bapak Drs. Riswan., Bapak Aidil Haqqi, S.Pd.I., Ibu

Yulwina, S.Ag, Ibu Asma Wati, S.Ag selaku guru agama dan pembina

dibidang keagamaan yang telah memberikan informasi dan membantu penulis

dalam penulisan skripsi ini.

9. Seluruh kerabat (koun), terkhusus (Ayah Bujang Idal dan Ibu Suharti) yang

telah memberikan dukungan materil maupun moril, semoga menjadi amal

baik dan senantiasa selalu dimudahkan rezeki oleh-Nya.

10. Kepada Adik (Adi dan Ria) yang telah membantu penulis, semoga lancar

kuliahnya dan segera wisuda.

vi

Page 8: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

8

11. Kepada para sahabatku ataupun handai taulan, yang tidak bisa disebutkan

namanya satu persatu, terima kasih atas motivasi yang diberikan selama ini.

12. Rekan-rekan seperjuangan yang terkhusus BK 2008 (Wandi), (Nando, Bang

Nov dll) semoga selesai juga skripsinya, dan untuk teman-teman angkatan

2009, 2010 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimakasih untuk

motivasi dan semangat yang telah diberikan selama ini.

Teristimewa buat Ayah (Yufridal), Umak (Arniati) yang selalu

memberikan dukungan baik materil maupun moril serta doa dan kasih sayang

yang tulus kepadaku, Kakak (Yuhelfi Heldi), (Al Hafiz), Adik (Zil Hanifa)

yang selalu mendukung dan memberikan motivasi.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak

kekurangan di sana sini dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis

mengharapkan kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi perbaikan skripsi ini. Semoga bantuan yang

diberikan dalam penulisan skripsi ini dibalas oleh Allah S.W.T dengan pahala

yang berlipat ganda, Aamiin.

Padang, 2015

Hanamul Hudia

vii

Page 9: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

9

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI ........................................ i

HALAMAN PENGESAHAN LULUS UJIAN SKRIPSI ........................... ii

HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... iii

ABSTRAK ...................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................. 14

C. Fokus Penelitian ....................................................................... 14

D. Rumusan Masalah .................................................................... 14

E. Tujuan Penelitian ..................................................................... 15

F. Manfaat Penelitian ................................................................... 15

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kerjasama ................................................................................ 17

1. Pengertian .......................................................................... 17

2. Bentuk-bentuk Kerjasama ................................................. 17

3. Latar Belakang Adanya Kerjasama ................................... 18

viii

Page 10: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

10

B. Kegiatan Ekstra Kurikuler ....................................................... 19

1. Pengertian Ekstra Kurikuler .............................................. 19

2. Visi dan Misi Kegiatan Ekstra Kurikuler .......................... 23

3. Fungsi Kegiatan Ekstra Kurikuler .................................... 24

4. Prinsip Program Kegiatan Ekstra Kurikuler...................... 25

5. Jenis- jenis Kegiatan Ekstra Kurikuler .............................. 27

6. Format Kegiatan Ekstra Kurikuler .................................... 28

7. Perencanaan Kegiatan Ekstra Kurikuler ........................... 29

8. Pelaksanaan Kegiatan Ekstra kurikuler ............................. 30

9. Penilaian Kegiatan Ekstra Kurikuler ................................. 30

10. Pengawasan Kegiatan Ekstra Kurikuler ............................ 31

C. Guru Bimbingan dan Konseling .............................................. 31

1. Pengertian ........................................................................... 31

2. Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab Guru BK .................. 32

D. Guru Agama ............................................................................. 37

1. Pengertian Guru Agama Islam ........................................... 37

2. Tugas Guru Pendidikan Agama Islam ............................... 41

E. Kerangka Pikir .......................................................................... 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ......................................................................... 43

B. Informan Penelitian .................................................................. 44

C. Definisi Operasional ................................................................. 45

D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 46

ix

Page 11: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

11

E. Teknik Keabsahan Data ............................................................ 47

F. Teknik Analisis Data ............................................................... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum .......................................................................... 51

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan ................................................. 52

1. Kerjasama Guru BK dengan Guru Agama pada Perencanaan

dalam Pelaksanaan Kegiatan Ekstra Kurikuler Keagamaan .. 52

2. Kerjasama Guru BK dengan Guru Agama dalam Pelaksanaan

Kegiatan Ekstra Kurikuler Keagamaan ................................. 75

3. Kerjasama Guru BK dengan Guru Agama pada Pengawasan

dalam Pelaksanaan Kegiatan Esktra Kurikuler Keagamaan ... 99

C. Rekapitulasi Hasil Penelitian ........................................................ 103

D. Pembahasan .................................................................................. 106

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................... 115

B. Saran .............................................................................................. 116

KEPUSTAKAAN 118

LAMPIRAN 121

x

Page 12: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

12

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Daftar Nama Pembina Keagamaan MTsN Air Bangis Kabupaten Pasaman

Barat Tahun Pelajaran 2013-2014 .............................................................. 10

2. Lampiran Penyebaran Kegiatan Kesiswaan Berdasarkan Permendiknas

No. 38 Tahun 2008 .................................................................................... 22

3. Informan Kunci ......................................................................................... 45

4. Informan Tambahan .................................................................................. 45

5. Rekapitulasi Hasil Penelitian .................................................................... 103

xi

Page 13: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

13

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Kerangka Pikir .............................................................................. 42

xii

Page 14: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

14

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kisi-kisi Wawancara Setelah Dijudge ........................................ 122

Lampiran 2. Rekapitulasi Hasil Judge Kisi-kisi Wawancara ......................... 123

Lampiran 3. Hasil Wawancara ........................................................................ 132

Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian .............................................................. 143

Lampiran 5. Surat Mohon Izin Penelitian dari STKIP PGRI Sumtera Barat . 145

Lampiran 6. Surat Rekomendasi Penelitian dari Badan Kesatuan Badan dan

Politik Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat ................................................ 146

Lampiran 7. Surat Balasan dari MTsN Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat

.......................................................................................................................... 147

xiii

Page 15: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tidak dapat dipungkiri apa yang dikatakan Syukur (2011: 37) bahwa

kemajuan dan kekuatan suatu bangsa tidak hanya terletak pada

melimpahruahnya kekayaan alam dan seberapa hebatnya kecanggihan alat-alat

kerja yang dimiliki. Tetapi terletak pada kualitas sumber daya manusia yang

dimilki bangsa tersebut, dengan sumber daya manusia yang berkualitaslah

yang akan bisa mengelola dan memanfaatkan sebaik-baiknya kekayaan-

kekayaan yang dimiliki, juga dengan sumber daya manusia berkualitaslah

yang bisa menciptakan dan menjalankan alat-alat itu. Salah satu alternatif

terciptanya sumber daya manusia berkualitas adalah melalui proses

pendidikan yang harus dilakukan. Proses ini merupakan langkah strategis

untuk menggali, membangun dan mengembangkan segenap potensi-potensi

yang ada pada suatu bangsa secara utuh.

Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Pasal 1 Ayat 1 menjelaskan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.

Pelaksanaan pendidikan bagi peserta didik mengacu kepada

tercapainya tujuan pendidikan nasional, yakni mencerdaskan kehidupan

bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya. Berdasarkan tujuan

1

Page 16: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

2

pendidikan nasional tersebut, salah satu upaya yang dilakukan sekolah dalam

rangka meningkatkan mutu lulusan peserta didiknya adalah dengan

menanamkan aspek kepribadian kepada setiap peserta didik. Sedangkan

menanamkan aspek kepribadian peserta didik bisa melalui pelayanan

pengembangan diri yakni meliputi kegiatan pelayanan konseling dan kegiatan

ekstra kurikuler.

Menurut ABKIN (2006: 1-2) pengembangan diri merupakan kegiatan

pendidikan di luar mata pelajaran yang integral dari kurikulum

sekolah/madrasah bertujuan dalam pembentukan watak dan kepribadian

peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling serta

kegiatan ekstra kurikuler. Untuk satuan pendidikan kejuruan, kegiatan

pengembangan diri, khususnya pelayanan konseling ditujukan guna

pengembangan kreatifitas dan karir. Kemudian itu untuk satuan pendidikan

khusus, pelayanan konseling menekankan peningkatan kecakapan hidup

sesuai dengan kebutuhan khusus peserta didik. Kemudian itu kegiatan

pengembangan diri berupa pelayanan konseling difalisitasi/dilaksanakan oleh

konselor, guru dan atau tenaga kependidikan lain sesuai dengan kemampuan

dan kewenangannya.

Menurut Hidayat dan Herdi (2013: 122)

Pelayanan pengembangan diri dalam bentuk ekstra kurikuler

mengandung arti bahwa di dalamnya akan terjadi difersifikasi program

berbasis minat dan bakat yang memerlukan pelayanan pembina khusus

sesuai dengan keahliannya. Ini berarti bahwa pelayanan

pengembangan diri tidak semata-mata tugas konselor, dan tidak

semata-mata wilayah bimbingan dan konseling.

Page 17: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

3

Berdasarkan uraian di atas sangat jelas bahwa pembentukan

kepribadian peserta didik merupakan salah satu tujuan dari kegiatan

pengembangan diri dan pengembangan diri merupakan bagian yang integral

dalam dunia pendidikan khususnya di sekolah/madrasah. Salah satu

pengembangan diri yang membangun kepribadian peserta didik adalah pada

implementasi kegiatan ekstra kurikuler dan dapat disimpulkan untuk

pengembangan diri (ekstra kurikuler) dibutuhkan kerjasama diberbagai pihak

khususnya di sekolah/madrasah.

Kegiatan pengembangan diri (ekstra kurikuler) merupakan bagian dari

pembinaan kesiswaan, hal ini dapat dilihat pada tujuan pembinaan kesiswaan

yang tercantum pada Pedoman Administrasi SLTP Tahun 1997 dan SMU

Tahun 1997 (Hadiyanto, 2000: 54) bahwa pembinaan kesiswaan bertujuan

untuk:

1. Meningkatkan peran serta dan membina sekolah sebagai wiyata mandala

sehingga peserta didik terhindar dari usaha dan pengaruh negatif yang

bertentangan dengan kebudayaan nasional;

2. Menumbuhkan daya tangkal peserta didik dari pengaruh negatif yang

datang dari dalam maupun luar lingkungan sekolah;

3. Memantapkan kegiatan ekstra kurikuler dalam menunjang pencapaian

kurikulum;

4. Meningkatkan apresiasi dan penghayatan seni;

5. Menumbuhkan sikap berbangsa dan bernegara;

6. Meneruskan dan mengembangkan jiwa, semangat serta nilai-nilai ‟45

Page 18: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

4

7. Meningkatkan kesegaran jasmani dan rohani

Kegiatan ekstra kurikuler menjadi salah satu unsur penting dalam

membangun kepribadian peserta didik, seperti yang tersebut dalam peraturan

pemerintah No. 39 tahun 2008, sebagai berikut:

1. Mengembangkan potensi peserta didik secara optimal dan terpadu yang

meliputi bakat, minat, dan kreativitas.

2. Memantapkan kepribadian peserta didik untuk mewujudkan ketahanan

sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari usaha dan

pengaruh negatif yang bertentangan dengan tujuan pendidikan.

3. Mengaktualisasikan potensi peserta didik dalam pencapaian prestasi

unggulan sesuai bakat dan minat;

4. Menyiapkan peserta didik agar menjadi warga masyarakat yang berakhlak

mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi manusia dalam rangka

mewujudkan masyarakat madani (civil societi).

Menurut Hadiyanto (2000: 210) bahwa ‟‟kegiatan ekstra kurikuler

merupakan kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran biasa, pada waktu

libur, di dalam maupun di luar sekolah, secara rutin atau hanya pada waktu

tertentu saja‟‟.

Menurut Prayitno (2006: 13) kegiatan ekstra kurikuler adalah:

Kegiatan kependidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling

untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan

kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka melalui kegiatan yang

secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan tenaga kependidikan

yang bekemampuan dan berkewenangan di sekolah/madrasah.

Page 19: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

5

Berdasarkan pengertian yang telah dipaparkan oleh beberapa ahli maka

dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstra kurikuler adalah kegiatan di luar jam

pelajaran biasa, pada waktu libur, di dalam maupun di luar sekolah/madrasah

dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai

dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka melalui kegiatan yang

secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan tenaga kependidikan yang

berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/madrasah. Program kegiatan

ekstra kurikuler merupakan kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan di

luar jam pelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan pengetahuan dan

pengembangan, bimbingan dan pembiasaan peserta didik agar memiliki

kemampuan dasar penunjang. Kegiatan-kegiatan dalam program ekstra

kurikuler diarahkan dalam upaya memantapkan pembentukan kepribadian

peserta didik.

Berdasarkan pengamatan penulis di MTsN Air Bangis Kabupaten

Pasaman Barat tanggal 24 Agustus 2013, bahwa di sekolah/madrasah tersebut

sedang digiatkan dengan berbagai kegiatan ekstra kurikuler. Adapun kegiatan

ekstra kurikuler yang dilaksanakan adalah ekstra kurikuler keagamaan, ekstra

kurikuler olahraga, ekstra kurikuler drum band, ekstra kurikuler

PASKIBRAKA, ekstra kurikuler pramuka dan ekstra kurikuler OSIS. Sesuai

dengan nuansa madrasah kegiatan ekstra kurikuler di MTsN Air Bangis

Kabupaten Pasaman Barat lebih identik dengan kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan. Hasil wawancara peneliti pada tanggal 24 Agustus 2013 dengan

guru yang membimbing, melatih dan membina kegiatan ekstra kurikuler

Page 20: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

6

keagamaan, bahwa kegiatan ekstra kurikuler akan ditingkatkan dan merupakan

salah prioritas sesuai dengan nuansa sekolah/madrasah yaitu ekstra kurikuler

yang bernuansakan nilai-nilai agama. Kegiatan ekstra kurikuler digiatkan

kembali sejak tahun 2011 yang mana sebelumnya kegiatan ekstra kurikuler

sekolah/madrasah terabaikan atau tidak terlaksana padahal kegiatan ekstra

kurikuler merupakan sebagai pengalihan, preventif dan upaya membentengi

diri peserta didik dari berbagai pengaruh negatif yang akan melanda secara

tiba-tiba.

Hal ini sesuai dengan pendapat Nata (2003: 22)

Salah satu masalah yang sering ditemukan adalah adanya kekurangan

jam pelajaran untuk pengajaran Agama Islam yang disediakan di

sekolah-sekolah umum seperti Sekolah Dasar, Sekolah Menengah

Umum dan seterusnya. Masalah inilah yang dianggap sebagai

penyebab utama timbulnya kekurangan para pelajar dalam memahami,

menghayati dan mengamalkan ajaran Agama Islam. Sebagai akibat

dari kekurangan ini, para pelajar tidak memiliki bekal yang memadai

untuk membentengi dirinya dari berbagai pengaruh negatif akibat

globalisasi yang menerpa kehidupan. Banyak pelajar yang terlibat

dalam perbuatan kurang terpuji seperti tawuran, pencurian,

penodongan, penyalahgunaan obat terlarang dan sebagainya. Semua

perbuatan yang dapat menghancurkan masa depan para pelajar ini

penyebab utamanya adalah kekurangan bekal Pendidikan Agama. Hal

ini disebabkan karena kurangnya jam pelajaran agama yang diberikan

di sekolah-sekolah sebagaimana yang tersebut di atas.

Beranjak dari paparan di atas, sudah jelas sekali bahwa sangat

pentingnya untuk meningkatkan pendidikan agama kepada peserta didik

terkhusus untuk sekolah umum agar menjadi pribadi yang taqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa. Akan tetapi pengaruh negatif di era globalisasi saat ini

tidak hanya melanda sekolah umum tetapi sekolah keagamaan juga. Hal ini

butuh kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu untuk mengatasi

Page 21: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

7

problematika di atas, maka diperlukan usaha yang berupa penambahan jam

kegiatan keagamaan (ekstra kurikuler) guna meningkatkan mutu pendidikan

agama bagi peserta didik dan mencapai tujuan pendidikan. Dengan demikian

dapat dikatakan ekstra kurikuler keagamaan merupakan bagian yang integral

dari pembelajaran pendidikan agama di sekolah/madrasah.

Menurut Mulyasa (Revi Alita, 2010: 7) Dalam dunia pendidikan

peranan dan tanggung jawab seorang guru menjadi sebuah acuan untuk

tercapainya tujuan dari pendidikan tersebut, yang mana tanggung jawab guru

dapat dijabarkan ke sebuah kompetensi yang lebih khusus sebagai berikut:

1. Tanggung jawab moral; bahwa setiap guru harus mampu menghayati

perilaku dan etika yang sesuai dengan moral pancasila dan

mengamalkannya dalam pergaulan hidup sehari-hari.

2. Tanggung jawab dalam bidang pendidikan di sekolah; bahwa setiap guru

harus menguasai cara belajar-mengajar yang efektif, mampu

mengembangkan kurikulum, silabus, dan rencana pelaksanaan

pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang efektif, menjadi model

yang baik bagi peserta didik, memberikan nasehat, melaksanakan evaluasi

hasil belajar, dan mengembangkan peserta didik.

3. Tanggung jawab dalam bidang kemasyarakatan; bahwa setiap guru harus

turut serat mensukseskan pembangunan, yang harus kompeten dalam

membimbing, mengabdi dan melayani masyarakat.

Page 22: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

8

4. Tanggung jawab dalam bidang keilmuan; bahwa setiap guru harus turut

serta memajukan ilmu, terutama yang menjadi spesifikasinya, dengan

melaksanakan penelitian dan pengembangan.

Pada dasarnya guru agama dan guru bidang studi umum memiliki

tugas dan tanggung jawab yang sama.

Menurut Sagala (2009: 13)

Tugas dan tanggung jawab guru bukan hanya mentransfer ilmu

pengetahuan kepada anak didik, melainkan lebih dari itu, guru juga

berkewajiban membentuk watak dan jiwa anak didik yang sebenarnya

sangat memerlukan masukan positif dalam bentuk ajaran agama,

ideologi dan lain-lain, memberikan bimbingan sehingga anak didik

memiliki jiwa dan watak yang baik, mampu membedakan mana yang

baik dan mana yang buruk, mana yang halal dan mana yang haram,

adalah termasuk tugas guru.

Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara

tugas dan tanggung jawab guru agama dan guru bidang studi umum yakni

sama-berkewajiban untuk mengajarkan agama kepada peserta didiknya.

Kemudian dalam agama Islam mengajarkan bahwa setiap umat Islam

wajib mendakwahkan dan memberikan pendidikan Islam kepada yang lain

sebagaimana dipahami dari firman Allah dalam surat An-Nahl ayat 125 yang

terjemahannya:

Sesungguhnya manusia kepada jalan Tuhan dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang mengetahui tentang siapa-siapa

yang tesesat di jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-

orang yang mendapatkan petunjuk

Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 Bab I

Pasal 1 ayat 6 menjelaskan bawa ”Pendidik adalah tenaga kependidikan yang

berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara,

Page 23: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

9

tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan

kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan”.

Juga berdasarkan pasal 4 ayat 4 bahwa pendidikan diselenggarakan dengan

memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreatifitas

peserta didik dalam proses pembelajaran.

Jika diambil kesimpulan dari penjelasan di atas jelaslah bahwa guru

pembimbing (guru BK) dan guru (guru mata pelajaran; guru mata pelajaran

umum dan guru mata pelajaran agama) merupakan salah satu tenaga

pendidikan yang mempunyai tanggung jawab sepenuhnya terhadap anak asuh

yang dibinanya agar menjadi anak yang berbudi pekerti yang luhur.

Menurut SKB Mendikbud dan kepala BKN NO.0433/P/1993 dahn No.

25 tahun 1993 (Prayitno, 2001: 4) ”Guru pembimbing (BK) adalah guru yang

bertugas, bertanggung jawab, berwewenang, dan berhak secara penuh dalam

kegiatan bimbingan dan konseling terhadap sejumlah peserta didik.”.

Jika melihat pengertian ekstra kurikuler pada Permenag No.16 tahun

2010 maka kegiatan ekstra kurikuler keagamaan adalah upaya pemantapan

dan pengayaan nilai-nilai dan norma serta pengembangan kepribadian, bakat

dan minat peserta didik pendidikan agama yang dilaksanakan di luar jam intra

kurikuler dalam bentuk tatap muka atau non tatap muka.

Juga berdasarkan Permenag No.16 tahun 2010 menyatakan bahwa

proses pembelajaran ekstra kurikuler pendidikan agama merupakan

pendalaman, penguatan, pembiasaan, serta perluasan dan pengembangan dari

Page 24: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

10

kegiatan intra kurikuler yang dilaksanakan dalam bentuk tatap muka atau non

tatap muka.

Jadi kegiatan ekstra kurikuler keagamaan dapat disimpulkan adalah

kegiatan tambahan di luar jam pelajaran tatap muka dilaksanakan di

sekolah/madrasah atau di luar sekokolah/madrasah agar lebih memperkaya

dan memperluas wawasan pengetahuan, kemampuan dan upaya pemantapan

dan pengayaan nilai-nilai dan norma serta pengembangan kepribadian, bakat

dan minat peserta didik yang telah dipelajari dalam rangka menambahkan

dalam diri bagi peserta didik unruk dapat mengamalkan ajaran yang

diperolehnya melalui kegiatan belajar di kelas, serta untuk mendorong

pembentukan pribadi mereka sesuai dengan nilai-nilai agama.

Terkait dengan pelaksanaan ekstra kurikuler keagamaan di MTsN Air

Bangis Kabupaten Pasaman Barat, kegiatan ekstra kurikuler keagamaan yang

sedang berjalan ialah praktek ibadah, khutbah, pidato, kultum (kuliah tujuh

menit) baca tulis Al Qur‟an, muhadarah, kesenian qasidah, melaksanakan

kegiatan keagamaan dibulan Ramadhan, perayaan hari besar Islam setiap

tahunnya dan masih banyak lagi. Berikut nama, bidang studi yang diajar dan

lulusan guru pembina ekstra kurikuler keagamaan MTsN Air Bangis

Kabupaten Pasaman Barat yang telah mendapat SK dari kepala madrasah:

Tabel 1. Pembina Keagamaan Berdasarkan SK Kepala MTsN Air Bangis

No Nama Mata pelajaran

yang diampu

Lulusan

1. Nudialis, S. Thl Qu‟ran Hadist S1 IAIN

2. Drs. Riswan Bahasa Arab Bhs. Arab IAIN

3. Yulwina, S.Ag Bhs. Indonesia PAI IAIN

Page 25: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

11

4. Asma Wati, S.Ag QH, B. Arab/Senbud PAI IAIN

5. Aidil Haqqi S.Pd.I QH, B. Arab/Senbud S1 PAI YAPTIP

Sumber : Tata Usaha MTsN Air Bangis 2014

Kemudian itu berdasarkan wawancara penulis dengan pembina ekstra

kurikuler keagamaan pada tanggal 24 Agustus 2013, informasi yang didapat

yaitu bahwa pelaksanaan ekstra kurikuler keagamaan di MTsN Air Bangis

Kabupaten Pasaman Barat tersebut belum berjalan dengan baik sebagaimana

harapan. Hal ini penulis mengidentifikasi bahwa pada kehadiran peserta didik

tiap pertemuan kegiatan ekstra kurikuler keagamaan (muhadarah) yang

semakin hari semakin sedikit, padahal jadwal kegiatan sudah ditetapkan oleh

guru pembina ekstra kurikuler. Ironisnya lagi, kelompok yang diberi tugaspun

dalam kegiatan juga hanya beberapa saja yang hadir, juga dari pada itu sarana

dan prasarana yang belum memadai, seperti belum adanya gedung tempat

latihan, mushalla, gedung perpustakaan, lemari mading, toilet serta peralatan

ekstra kurikuler khususnya untuk kegiatan keagamaan misalnya peralatan

untuk kesenian (kesenian Islami), kemudian inisiatif guru yang belum tampak

yakni sebagai pembimbing, pelatih dan pembina ekstra kurikuler khususnya di

bidang keagamaan dan belum terprogramnya kegiatan ekstra kurikuler secara

baik.

Kemudian dari pada itu MTsN Air Bangis merupakan salah satu

sekolah yang berbasiskan agama yang mana hal-hal yang menyangkut

keagamaan lebih ditonjolkan, dan MTsN Air Bangis adalah salah satu

madrasah yang melakukan kerjasama. Sebagai bentuk realitas kerjasama di

MTsN Air Bangis setiap tahunnya terus mengadakan kegiatan keagamaan

Page 26: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

12

(ekstra kurikuler) seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, namun sesuai

wawancara penulis dengan salah satu guru mata pelajaran agama, bahwa

kegiatan keagamaan berdasarkan pelaksanaan sudah ada dan bagus tetapi

proses belum menunjukkan adanya kerjasama, seperti sharing antara guru BK

dan guru agama dalam kegiatan-kegiatan peserta didik jarang dilakukan atau

belum terlihat.

Menurut krienberg yang dikutip Prayitno (Dwi Yani, 2009: 2) bahwa

”Kerjasama antara guru BK dan guru mata pelajaran merupakan hal yang

sangat penting, dan terciptanya hubungan kerja yang baik antara keduanya,

akan sangat baik bagi keberhasilan bimbingan dan konseling di sekolah”.

Menurut Abdulsyani (2012: 156) “kerjasama adalah suatu bentuk

proses sosial, dimana di dalamnya terdapat aktivitas tertentu yang ditujukan

untuk mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan saling

memahami terhadap aktifitas masing-masing.

Menurut Nawawi (1983: 3) bahwa pengendalian kerjasama itu

berkenaan dengan berbagai kegiatan seperti: perencanaan, pengorganisasian,

pemberian bimbingan/pengarahan, koordinasi, konrol/evaluasi dan

perwujudan komunikasi yang terarah secara maksimal pada pencapaian tujuan

bersama. Jika dikaitkan dengan kegiatan ekstra kurikuler, khususnya ekstra

kurikuler keagamaan di MTsN Air Bangis, bahwa kerjasama antar guru

belum mendapat perhatian. Suatu kegiatan di institusi (lembaga)

sekolah/madrasah memerlukan kerjasama yang kompak. Maka dari itu

penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian terhadap proses kerjasama

Page 27: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

13

antara guru BK dengan guru agama dalam pelaksanaan kegiatan ekstra

kurikuler keagamaan.

Beranjak dari hal di atas dan berdasarkan ketertarikan penulis untuk

menelaah secara mendalam yakni fokus pada bagaimana kerjasama yang

dilakukan antara guru BK dengan guru mata pelajaran agama pada

pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler keagamaan di MTsN Air Bangis

Kabupaten. Pasaman Barat dengan mengimplementasikan atau berpedoman

pada fokus penelitian yang nantinya akan dituangkan dalam sebuah karya

ilmiah yang berjudul “Kerjasama Guru Bimbingan Konseling (BK)

dengan Guru Agama dalam Pelaksanaan Kegiatan Ekstra Kurikuler

Keagamaan di MTsN Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat”

Page 28: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

14

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan di atas

maka identifikasi masalah penelitian ini adalah:

1. Motivasi peserta didik dalam mengikuti kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan.

2. Ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan ekstra

kurikuler keagamaan.

3. Guru pembina kegiatan ekstra kurikuler keagamaan.

4. Program kegiatan ekstra kurikuler keagamaan.

5. Kerjasama personil madrasah dalam kegiatan ekstra kurikuler keagamaan.

C. Fokus Penelitian

1. Kerjasama guru BK dengan guru agama dalam perencanaan pelaksanaan

kegiatan ekstra kurikuler keagamaan di MTsN Air Bangis Kabupaten

Pasaman Barat.

2. Kerjasama guru BK dengan guru agama dalam pelaksanaan kegiatan

ekstra kurikuler keagaamaan di MTsN Air Bangis Kabupaten Pasaman

Barat

3. Kerjasama guru BK dengan guru agama terhadap pengawasan kegiatan

ekstra kurikuler keagamaan di MTsN Air Bangis Kabupaten Pasaman

Barat.

D. Rumusan Masalah

Berdasarakan permasalahan yang akan diteliti, penulis dapat

merumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimana kerjasama guru BK

Page 29: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

15

dengan guru agama dalam pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler keagamaan

di MTsN Air Bangis Pasaman Kab. Pasaman Barat?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah

untuk mengetahui:

1. Kerjasama guru BK dengan guru agama dalam perencanaan pelaksanaan

kegiatan ekstra kurikuler keagamaan di MTsN Air Bangis Kabupaten

Pasaman Barat.

2. Kerjasama guru BK dengan guru agama dalam pelaksanaan kegiatan

ekstra kurikuler keagamaan di MTsN Air Bangis Kabupaten Pasaman

Barat.

3. Kerjasama guru BK dengan guru agama dalam pengawasan pelaksanaan

kegiatan ekstra kurikuler keagamaan di MTsN Air Bangis Kabupaten

Pasaman Barat.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan bermanfaat bagi:

1. Kepala Madrasah, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan

bagi penyelenggaraan pendidikan dan upaya membentuk akhlak dan

kepribadian peserta didik pada khususnya serta peningkatan pelaksanaan

secara serius dan terorganisir pada pelayanan pengembangan diri peserta

didik khususnya pada kegiatan ekstra kurikuler keagamaan.

2. Peserta didik, sebagai bahan informasi bagi peserta didik tentang

pentingnya kegiatan ekstra kurikuler, disamping mengembangkan bakat,

Page 30: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

16

minat serta kecakapan lain agar dapat tumbuh dan berkembang secara

optimal, juga membentuk kepribadian mulia sebagaimana yang yang

dicita-citakan pendidikan nasional.

3. Guru BK, dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk pemahaman

tentang pengembangan diri peserta didik dalam pelaksanaan berbagai

kegiatan ekstra kurikuler dan sebagai peningkatan kerjasama dengan

personil sekolah/madrasah.

4. Guru mata pelajaran, terkhusus guru agama (pembina keagamaan) yakni

dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam rangka memanfaatkan

kegiatan ekstra kurikuler sebagai penunjang proses dan mutu pembelajaran

juga pembentukan akhlak dan kepribadian peserta didik serta

meningkatkan kerjasama dalam pembinaan peserta didik terkhusus

kegiatan ekstra kurikuler keagamaan.

5. Orangtua, merupakan bahan informasi tentang berbagai kegiatan ekstra

kurikuler yang merupakan program madrasah khususnya di bidang

keagamaan yang mana dapat bermanfaat bagi peserta didik, terkhusus

kepada orangtua murid agar memberikan motivasi dan dukungan terhadap

anak agar potensi anak berkembang secara optimal.

6. Penulis, untuk mengetahui dan menambah wawasan tentang kegiatan

pengembangan diri ekstra kurikuler di sekolah/madrasah.

Page 31: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

17

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kerjasama

1. Pengertian

Kooperasi (kerjasama) berasal dari dua kata latin, co yang berarti

bersama-sama, dan operatif berarti bekerja, dengan demikian kooperasi

(kerjasama), berarti bekerja sama. Kooperasi merupakan perwujudan

minat dan perhatian orang untuk bekerja bersama-sama dalam suatu

kesepemahaman, sekaligus motifnya sering dan tertuju kepada

kepentingan diri sendiri.

Kerjasama adalah suatu bentuk proses sosial, dimana di dalamnya

terdapat aktivitas tertentu yang ditujukan untuk mencapai tujuan bersama

dengan saling membantu dan saling memahami terhadap aktivitas masing-

masing. Roucek dan Warren mengatakan, bahwa kerjasama berarti

berkerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Ia adalah suatu

proses sosial yang paling besar dasar. Biasanya kerjasama melibatkan

pembagian tugas, dimana setiap orang mengerjakan setiap setiap pekerjaan

yang merupakan tanggung jawabnya demi tercapainya tujuan bersama.

2. Bentuk-bentuk Kerjasama

a. Kerjasama primer

Yakni kerjasama yang terbentuk secara wajar di dalam

kelompok-kelompok. Di dalam kelompok-kelompok ini inndividu-

individu cenderung membaurkan diri dengan sesamanya di dalam

17

Page 32: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

18

kelompok, dan masing-masing hendak berusaha menjadi bagian dari

kelompoknya. Di dalam kelompok-kelompok primer yang kecil dan

bersifat tatap muka seperti ini, orang perorangan cenderung lebih

senang bekerja dalam tim selaku anggota tim dari pada bekerja sendiri

sebagai perorangan.

b. Kooperasi sekunder

Kooperasi yang ada di dalam kelompok sekunder itu lebih

bersifat direncanakan secara rasional dan disengaja dari pada bersifat

spontan atau berdasarkan emosi solidaritas. Kelompok-kelompok yang

sedikit banyak bersifat terencana dan teratur dan pada umumnya

bersifat tatap muka. Segala bentuk organisasi modern adalah contoh

kelompok sekunder macam ini, seperti organisasi pemerintah,

organisasi sosial, dan organisasi keagamaan.

3. Latar Belakang Adanya Kerjasama

Menurut Abdulsyani dikutip dari Charles Horton Cooley kerjasama

timbul apabila:

a. Orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan

yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup

pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi

kepentingan-kepentingan tersebut melalui kerjasama;

b. Kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan

c. Adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang penting dalam

kerjasama yang berguna. Pada dasarnya kerjasama dapat terjadi terjadi

Page 33: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

19

apabila seseorang atau sekelompok orang dapat memperoleh

keuntungan atau mamfaat dari orang atau kelompok lainnya, begitu

pula sebaliknya.

B. Kegiatan Ekstra Kurikuler

1. Pengertian

Kegiatan ekstra kurikuler adalah kegiatan yang diikuti dan

dilaksanakan oleh peserta didik baik di sekolah maupun di luar sekolah

bertujuan agar dapat memperkaya dan memperluas diri serta memperluas

pengetahuan, wawasan serta mendorong pembinaan sikap dan nilai-nilai

dalam kehidupan. Kegiatan ekstra kurikuler pada dasarnya berasal dari

rangkaian tiga kata yaitu: kata kegiatan, ekstra dan kurikuler. Menurut

bahasa, kata ekstra mempunyai arti tambahan di luar yang resmi.

Sedangkan kata kurikuler, mempunyai arti bersangkutan dengan

kurikulum, Sehingga kegiatan ekstra kurikuler dapat diartikan sebagai

kegiatan tambahan di luar yang berkaitan dengan kurikulum.

Sedangkan pengertian kegiatan ekstra kurikuler menurut istilah,

dapat kita ketahui dari definisi-definisi yang telah ada.

Menurut Prayitno (2006: 13)

Kegiatan kependidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan

konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai

dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka melalui

kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan

tenaga kependidikan yang bekemampuan dan dan berkewenangan

di sekolah/madrasah

Menurut Sukardi (1987: 283):

Bahwa kegiatan ekstra kurikuler ialah suatu kegiatan yang

dilakukan oleh peserta didik diluar jam pelajaran biasa, termasuk

Page 34: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

20

pada saat liburan sekolah, yang bertujuan untuk memberikan

pengkayaan kepada peserta didik dalam artian memperluas

pengetahuan peserta didik dengan cara/mengaitkan pelajaran yang

satu dengan pelajaran yang lainnya.

Menurut Rukhiyat dan Solihin (2004: 23) ada dua macam sumber

yang memberikan rumusan tentang ekstra kurikuler yaitu:

a. SK Dirjen Dikdasmen No.226/C/Kep/0/1992

Berdasarkan SK tersebut dirumuskan bahwa, ekstra kurikuler

adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa dan pada waktu libur

sekolah yang dilakukan, baik di sekolah maupun di luar sekolah,

dengan tujuan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan

peserta didik, mengenal hubungan antara berbagai pelajaran,

menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan

manusia seutuhnya.

b. Lampiran SK Mendikbud No. 060/U/1993, dan No.080/U/1993

Berdasarkan ketiga lampiran SK mendikbud tersebut

dikemukakan bahwa kegiatan ekstra kurikuler adalah kegiatan yang

diselenggarakan di luar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan

program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah. Kegiatan

ekstra kurikuler berupa kegiatan pengayaan dan kegiatan perbaikan

yang berkaitan dengan program kurikuler.

Memperhatikan kedua sumber tersebut, ada perbedaan rumusan

dalam kalimat, tetapi makna yang terkandung di dalamnya sama.

Kedua-duanya menekankan bahwa kegiatan ekstra kurikuler mengacu

Page 35: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

21

pada mata pelajaran dalam rangka pengayaan dan perbaikan, serta dalam

usaha pembinaan manusia atau upaya pemantapan pembentukan

kepribadian peserta didik.

Sementara itu berdasarkan Departemen Agama Republik Negara

Indonesia (2010: 3) ”kegiatan ekstra kurikuler adalah upaya pemantapan

dan pengayaan nilai-nilai dan norma serta pengembangan kepribadian,

bakat dan minat peserta didik pendidikan agama yang dilaksanakan di luar

jam intra kurikuler dalam bentuk tatap muka atau non tatap muka”.

Juga berdasarkan Departemen Agama Republik Negara Indonesia

(2010: 7) menyatakan ”proses pembelajaran ekstra kurikuler pendidikan

agama merupakan pendalaman, penguatan, pembiasaan, serta perluasan

dan pengembangan dari kegiatan intra kurikuler yang dilaksanakan dalam

bentuk tatap muka atau non tatap muka”.

Dalam Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

No. 39 Tahun 2008 Tanggal 22 Juli 2008 bahwa terdapat 8 materi dan

jenis kegiatan ekstra kurikuler, maka kegiatan ekstra kurikuler keagamaan

masuk pada materi kegiatan poin pertama yaitu Materi Kegiatan

Pembinaan Ketakwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Adapun jenis

kegiatannya adalah: a. Melaksanakan kegiatan peribadatan sesuai

agamanya masing-masing, b. Memperingati hari-hari besar keagamaan, c.

Melaksanakan perbuatan amaliah sesuai norma d. Membina toleransi

kehidupan antar umat beragama, e. Mengadakan kegiatan lomba yang

bernuansa keagamaan. f. Mengembangkan dan memberdayakan kegiatan

Page 36: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

22

keagamaan di sekolah. Di samping itu untuk kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan juga dapat dilihat pada lampiran penyebaran kegiatan

kesiswaan berdasarkan Permendiknas No. 38 Tahun 2008 yakni sebagai

berikut:

Tabel 2. Lampiran Penyebaran Kegiatan Kesiswaan Berdasarkan

Permendiknas No. 38 Tahun 2008 No Jenis Kegiatan Deskripsi Contoh

1. Melaksanakan peribadatan

sesuai dengan ketentuan

agama

Kegiatan ini

dilaksanakan untuk

meningkatan

keimanan dan

ketakwaan melalui

ibadah wajib dan

sunnah

Kegiatan

tadarusan

Sholat Duha

Sholat Dzuhur

Ashar berjamaah

2. Memperingati hari-hari

besar keagamaan

Menggali

makna/arti tiap-tiap

hari besar

kegamaan untuk

diteladani

Peringatan maulid

Peringatan isra‟

mi‟raj

Paskah (umat non

muslim)

Natal (umat non

muslim)

3. Melaksanakan amaliah

sesuai norma agama

Melaksanakan

kegiatan-kegiatan

sesuai tuntunan

agama

Melakukan/

membiasakan infak

jumat

Melaksanakan

Qurban

4. Membina toleransi

kehidupan antar umat

beragama

Membiasakan

kegiatan yang

saling tolong-

menolong dan

saling menghargai

Donor darah

Gorong royong

5. Mengadakan lomba yang

bernuansa keagamaan

Melakukan lomba

dalam nuansa

keagamaan

Lomba MTQ

Lomba kaligrafi

Lomba pidato

Lomba melukis

6. Mengembangkan dan

memberdayakan kegiatan

keagamaan di sekolah

Melakukan

kegiatan sesuai

dengan potensi

yang dimilki

sekolah

Wisata spritual

Istiqosah

Marawis

Sumber: Sasmito, Teguh. 2010. Penyusunan Program Pengembanga Diri Ekstra

Kurikuler di SMA, (Online),

(http://Teguhsasmitodp1.Files.Wordpress.Com/2010/06/14-juknis-Pd

Ekstrakurikuler Isi-evisi 0104 Pdf diakses 13 September 2013) .

Page 37: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

23

Secara yuridis, pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler memiliki

landasan hukum yang kuat, karena diatur dalam Surat Keputusan Menteri

yang harus dilaksanakan oleh sekolah dan madrasah. Salah satu Keputusan

Menteri yang mengatur kegiatan ekstra kurikuler adalah Keputusan

Menteri Pendidikan Nasional RI No. 125/U/2002 yang dikutip Rohmat

(Fitria Sari, 2006: 17) tentang kalender pendidikan dan jumlah belajar

efektif di sekolah. Pada bagian keputusan itu dijelaskan hal-hal sebagai

berikut:

Bab V pasal 9 ayat 2

Pada tengah semester 1 dan 2 sekolah melakukan kegiatan oleh

raga dan seni (porseni), karyawisata, lomba kreativitas atau praktek

pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan bakat,

kepribadian, prestasi dan kreativitas siswa dalam rangka

mengembangkan pendidikan anak seutuhnya.

Juga menurut keputusan Mendiknas nomor 125/U/2002 yang

dikutip Rohmat (Fitria Sari: 17) bahwa

Liburan sekolah atau madrasah selama bulan Ramadhan diisi dan

dimanfaatkan untuk melaksanakan berbagai kegiatan yang

diarahkan pada peningkatan akhlak mulia, pemahaman,

pendalaman dan amaliah agama termasuk kegiatan ekstra kurikuler

lainnya yang bermuatan moral

2. Visi dan Misi Kegiatan Ekstra Kurikuler

Menurut panduan pengembangan diri untuk satuan pendidikan dan

menengah ABKIN (2006: 13) menjelaskan struktur pelaksanaan kegiatan

ekstra kurikuler sebagai berikut:

a. Visi

Visi kegiatan ekstra kurikuler adalah berkembangnya potensi

bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan

Page 38: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

24

kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri, keluarga

dan masyarakat.

1. Misi

1) Menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta

didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka

2) Menyelenggarakan kegiatan yang memberikan kesempatan peserta

didik mengekspresikan diri secara bebas melalui kegiatan mandiri

dan atau kelompok.

Lebih lanjut, direktorat pendidikan menengah kejuruan

(Suryosubroto, 1997: 2) menyatakan ”ruang lingkup kegiatan ekstra

kurikuler harus perpangkal pada kegiatan yang dapat menunjang serta

dapat mendukung kegiatan intra kurikuler dan program ko-kurikuler”. Jadi

ruang lingkup kegiatan ekstra kurikuler adalah berupa kegiatan-kegiatan

yang dapat menunjang dan dapat mendukung program intra kurikuler yaitu

mengembangkan pengetahuan dan kemampuan penalaran siswa,

keterampilan melalui hobi dan minat serta pengembangan sikap yang ada

pada program intra kurikuler dan program ko-kurikuler.

3. Fungsi Kegiatan Ekstra Kurikuler

a. Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk

mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai

dengan potensi, bakat dan minat merka.

b. Sosial, yaitu kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan

kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik.

Page 39: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

25

c. Fungsi rekreatif, yaitu kegiatan ekstra kurikuler untuk

mengembangkan suasana rileks, menggembirakan dan menyenangkan

bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan.

d. Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk

mengembangkan kesiapan karir peserta didik.

4. Prinsip Kegiatan Ekstra Kurikuler

Menurut ABKIN (2006: 14) prinsip-prinsip kegiatan ekstra

kurikuler adalah:

a. Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan

potensi, bakat dan minat peserta didik masing-masing.

b. Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan

keinginan dan diikuti secara sukarela oleh peserta didik.

c. Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang

menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh.

d. Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler dalam suasana

yang disukai dan menggembirakan peserta didik.

e. Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang membangun

semangat untuk bekerja dengan baik dan berhasil.

f. Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang

dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.

g. Kegiatan hendaknya menyediakan sumber-sumber motivasi yang kaya

pengajaran kelas, sebaliknya pengajaran kelas hendaknya juga

menyediakan sumber motivasi yang kaya bagi kegiatan murid.

Page 40: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

26

h. Kegiatan ekstra kurikuler ini hendaknya dipandang secara integral dari

keseluruhan program pendidikan di sekolah, tidak sebagai tambahan

atau sebagai kegiatan yang berdiri sendiri.

Dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstra kurikuler

direncanakan berdasarkan potensi minat dan bakat, keinginan dan

kesukarelaan, keikutsertaan, menggembirakan membangun,

bersemangat, bermanfaat dan menjadi motivasi bagi peserta didik dan

merupakan salah satu yang pokok di sekolah/madrasah.

Sejalan dengan itu Sutisna (Suryosubroto, 1997: 275-276)

mengemukakan bahwa prinsip-prinsip kegiatan ekstra kurikuler adalah

sebagai berikiut:

a. Semua peserta didik, guru dan personil administrasi hendaknya ikut

serta dalam meningkatkan program.

b. Kerjasama dalam tim adalah fundamental

c. Pembatasan-pembatasan partisipasi hendaknya dihindarkan

d. Proses adalah lebih penting dari pada hasil, program hendaknya cukup

komprehensif dan seimbang dapat memenuhi kebutuhan dan minat

semua siswa.

e. Program hendaknya memperhitungkan kebutuhan khusus sekolah.

f. Program harus berdasarkan sumbangannya kepada nilai-nilai

pendidikan di sekolah dan efisiensinya di sekolah

Page 41: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

27

g. Kegiatan hendaknya menyediakan sumber-sumber motivasi yang kaya

pengajaran kelas, sebaliknya pengajaran kelas hendaknya juga

menyediakan sumber motivasi yang kaya bagi kegiatan murid.

h. Kegiatan ekstra kurikuler ini hendaknya dipandang secara integral

dari keseluruhan program pendidikan di sekolah, tidak sebagai

tambahan atau sebagai kegiatan yang berdiri sendiri.

Dalam prinsip kegiatan ekstra kurikuler telah dijelaskan dari uraian

di atas bahwa prinsip yang lebih diutamakan yaitu kerjasama personil

sekolah dalam suatu tim untuk meningkatkan program dalam mencapai

suatu tujuan karena hal ini bukan program sekedar tambahan atau berdiri

sendiri dan bukan semata-mata kerja guru pembimbing (BK) dan bukan

pula semata-mata kerja guru mata pelajaran hal itu bagian integral dari

keseluruhan kurikulum sekolah mengutamakan suatu proses serta dalam

perencanaan program memandang secara menyeluruh yang dapat

memenuhi semua kebutuhan sekolah dan peserta didik.

5. Jenis-jenis Kegiatan Ekstra Kurikuler

a. Krida, meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa

(LDKS), Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera

Pusaka (PASKIBRAKA).

b. Karya Ilmiah, meliputi kegiatan ilmiah remaja (KIR), kegiatan

penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian.

c. Latihan/lomba keberbakatan/prestasi, meliputi pengembangan bakat

olah raga, seni dan budaya, cinta alam, jurnalistik, teater, keagamaan.

Page 42: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

28

d. Seminar, lokakarya, dan pameran/bazar, dengan subtansi antara lain,

karir, pendidikan, kesehatan, perlindungan HAM, keagamaan, seni

budaya.

Dapat disimpulkan bahwa jenis kegiatan ekstra kurikuler di

adakan di sekolah/madrasah sangatlah beragam maka dari itu

seyogianya sekolah/madarasah tidak hanya terfokus pada satu jenis

kegiatan untuk melihat minat, keberbakatan dan dalam upaya

pembentukan kepribadian peserta didik.

6. Format Kegiatan Ekstra Kurikuler

Menurut ABKIN (2006: 14-15) format kegiatan ekstra kurikuler

terdapat dalam berbagai bentuk sebagai berikut:

a. Individual, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta

didik secara perseorangan.

b. Kelompok, yaitu format ekstra kurikuler yang diikuti oleh kelompok-

kelompok peserta didik.

c. Klasikal, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta

didik dalam satu kelas.

d. Gabungan, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta

didik antar kelas/antar sekolah/madrasah.

e. Lapangan, yaitu kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti seorang atau

sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau kegiatan

lapangan.

Page 43: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

29

Dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstra kurikuler tidak hanya

sekedar kegiatan tambahan saja untuk peserta didik akan tetapi sudah

disediakan format tertentu untuk pengembangan bakat, minat dan

dalam rangka pengembangan kepribadian peserta didik yang

seharusnya difasilitasi oleh sekolah/madrasah.

7. Perencanaan Kegiatan

Perencanaan kegiatan ekstra kurikuler mengacu pada jenis-jenis

kegiatan yang memuat unsur-unsur:

a. Sasaran kegiatan

b. Subtansi kegiatan

c. Pelaksana kegiatan dan pihak-pihak yang terkait serta

keorganisasiannnya

d. Waktu dan tempat

e. Sarana

Dapat disimpulkan perencanaan kegiatan ekstra kurikuler harus

memenuhi unsur sebagai mana yang telah dijelaskan di atas yang

mana untuk keterlaksanaan kegiatan tentu ada peserta didik, pokok

kegiatan atau kegiatan apa yang akan dilaksanakan, siapa yang

melaksanakan atau penanggung jawab dimana dan kapan dilaksanakan

dan ketersediaan fasilitas pendukungnya. Jadi perencanaan kegiatan

harus terorganisir dan ditata sedetail mungkin.

Page 44: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

30

8. Pelaksanaan Kegiatan

a. Kegiatan ekstra kurikuler yang bersifat rutin, spontan dan keteladanan

dilaksanakan secara lansung oleh guru, konselor dan tenaga

kependidikan di sekolah/madrasah.

b. Kegiatan ekstra kurikuler yang terprogram dilaksanakan sesuai

sasaran, subtansi, jenis kegiatan, waktu, tempat dan pelaksana

sebagaimana telah direncanakan.

Jika dilihat dari penjelasan di atas maka dapat diambil

kesimpulan bahwa terdapat dua bentuk pelaksanaan kegiatan ekstra

kurikuler yang dilaksanakan oleh sekolah/madrasah yaitu pelaksanaan

kegiatan yang secara lansung oleh pendidik (guru, konselor dan tenaga

kependidikan) seperti; senam, ibadah khusus keagamaan dsb.

Kemudian itu pelaksnaan kegiatan ekstra kurikuler berdasarkan

program sekolah yang mana berdasarkan kondisi kebutuhan dan

kondisi pribadi peserta didik seperti; pramuka, olahraga, keagamaan,

akademik dsb.

9. Penilaian Kegiatan

Hasil dan proses keegiatan ekstra kurikuler dinilai secara kualitatif

dan dilaporkan kepada pimpinan sekolah/madrasah dan pemangku

kepentingan lainnya oleh penanggung jawab kegiatan yang bersangkutan

dengan kegiatan.

Dapat disimpulkan penilaian ekstra kurikuler tidak berbentuk

hitungan angka akan tetapi hanya sekedar kualitas hasil pelaksanaan yang

Page 45: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

31

mana penilaiannya dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah atau pembina

kegiatan atau pihak tertentu yang terkait dengan kegiatan.

10. Pengawasan Kegiatan Ekstra Kurikuler

Menurut ABKIN (2006: 15) pengawasan kegiatan ekstra kurikuler

sebgai berikut:

a. Kegiatan ekstra kurikuler di sekolah/madrasah di pantau, di evaluasi

dan melalui kegiatan pengawasan.

b. Pengawasan kegiatan ekstra kurikuler dilakukan secara:

1) Interen, oleh kepala sekolah/madrasah

2) Eksteren, oleh pihak yang secara struktur/fungsional memilki

kewenangan membina kegiatan ekstra kurikuler yang dimaksud.

c. Hasil pengawasan didokumentasi dianalisis dan ditindaklanjuti untuk

peningkatan mutu perencanaan dan pelaksanaan kegiatan ekstra

kurikuler di sekolah/madrasah.

Dapat disimpulkan bahwa pengawasan kegiatan ekstra

kurikuler sejalan dengan evaluasi yakni oleh kepala madrasah secara

interen atau berdasarkan laporan hasil pelaksanaan kegiatan dan secara

eksteren oleh pembina ekstra kurikuler sesuai jenis kegiatan yang

dibina.

C. Guru Bimbingan dan Konseling

1. Pengertian Guru BK

Menurut Prayitno (2001: 4) guru BK adalah guru yang mempunyai

tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh dalam kegiatan

Page 46: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

32

bimbingan dan konseling terhadap sejumlah peserta didik. Sedangkan

pengertian guru BK menurut Jamal Ma‟mur (2010: 170) adalah:

Guru BK adalah tenaga pendidik profesional yang telah

menyelesaikan pendidikan akademik strata satu (S-1) program

studi bimbingan dan konseling dan program profesi konselor dari

perguruan tinggi. Penguasaan kiat penyelenggaraan layanan BK

yang memandirikan serta diasah melalui latihan menerapkan

kompetensi akademik yang telah diperoleh dalam konteks autentik

pendidikan profesi konselor yang berorientasi pada pengalaman

dan kemampuan praktik lapangan.

Kemudian menurut Sukardi (2008: 90) guru BK adalah sebagai

konselor sekolah yakni sebagai profesional, artinya secara formal mereka

telah dipersiapkan oleh lembaga atau institusi pendidikan yang berwenang.

Guru BK perlu memberikan pelayanan bimbingan dan konseling

kepada peserta didik dengan semua potensi dan keprofesionalannya

sehingga dapat menjadikan peserta didik yang tumbuh dan berkembang

sesuai dengan kebutuhan.

2. Fungsi, Tugas, dan Tanggung Jawab Guru BK

a. Fungsi guru BK

Fungsi seorang guru pembimbing (BK) di sekolah ialah

membantu kepala sekolah beserta stafnya di dalam menyelenggarakan

kesejahteraan sekolah. Kemudian fungsi guru BK di sekolah dapat

diidentifikasi dan dipahami dari aktivitas-aktivitas layanan, yang

tercakup di dalam dan sesuai dengan program yang

diselenggarakannya. Adapun fungsi guru BK adalah sebagai berikut:

1) Meliputi tugas-tugas administratif, seperti merancang,

merencanakan dan memandu karyawisata siswa dalam kaitannya

Page 47: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

33

dengan informasi jabatan/karir, pembuatan laporan kepada orang

tua siswa, dan sebagainya. Kemudian, tugas-tugas pengajaran,

tutorial, pengawasan dan pengajaran remedial; disiplin siswa;

tugas-tugas klerikal; mencek kehadiran siswa; dan merancang

program akademik atau merancang jadwal sekolah.

2) Mencakup: penyediaan informasi bagi siswa yang berkaitan

dengan kebutuhan mereka akan pendidikan, jabatan, dan data

sosial-pribadi; bantuan dalam penyelenggaraan layanan testing

untuk mengungkap minat, kemampuan, prestasi belajar dan

penyesuaian diri siswa; bantuan penempatan dan pengelompokan

siswa di dalam situasi belajar yang menguntungkan secara

maksimal; konsultasi sekolah serta penyelenggaraan layanan

kemasyarakatan bagi siswa; menyediakan program-program

pelatihan dalam jabatan bagi para guru, administrator, dan personal

lain mengenai filsafat dan teknik-teknik bimbingan;

memperkenalkan siswa kepada layanan bimbingan sebagai

program yang berkesinambungan; dan memandu penelitian untuk

mengukur keefektifan layanan bimbingan.

3) Meliput: penyediaan layanan informasional sebagai bagian dari

hubungan konseling manakala diminta oleh klien; penyediaan

layanan testing sebagai bagian hubungan konseling; mamandu

penelitian yang dirancang untuk mengukur keefektifan konseling;

Page 48: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

34

dan memandu suatu program pengenalan konseling yang

berkesinambungan.

4) Konselor melakukan konseling yang profesional dengan individu

atau kelompok siswa, yang memiliki permasalahan kesulitan

belajar; menyediakan atau menciptakan suasana yang

memungkinkan siswa dapat menanggulangi permasalahannya

secara terbuka dan efektif; dengan begitu kemampuan mereka

berkembang ke arah keberhasilan program pengajaran.

b. Tugas, dan Tanggung Jawab Guru BK

Guru BK melaksanakan tugas pokoknya di sekolah berkenaan

dengan pelayanan bimbingan dan konseling sekolah merupakan

kegiatan untuk membantu siswa menemukan dirinya dan

merencanakan masa depan, sehingga diharapkan ia mencapai

kesuksesan di bidang akademik, persiapan karir, dalam hubungan

sosial masyarakat. Dengan demikian tugas seorang guru BK adalah

sebagai berikut:

1) Memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling,

2) Merencanakan program bimbingan dan konseling (terutama

program-program satuan layanan dan satuan kegiatan pendukung

untuk satuan-satuan waktu tertentu, program-program tesebut

dikemas dalam program harian, mingguan, bulanan, semesteran

dan tahunan).

3) Melaksanakan segenap satuan layanan bimbingan dan konseling

Page 49: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

35

4) Melaksanakan segenap progam satuan kegiatan pendukung

bimbingan dan konseling.

5) Menilai proses dan hasil pelaksanaan satuan layanan dan kegiatan

pendukung bimbingan dan konseling.

6) Menganalisis hasil penilaian layanan dan kegiatan pendukung

bimbingan dan konseling.

7) Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian layanan

dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling

8) Mengadministrasikan kegiatan satuan layanan dan kegiatan

pendukung bimbingan yang dilaksanakannya

9) Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatannya dalam

pelayanan bimbingan dan konseling secara menyeluruh kepada

koordinator BK dan kepala sekolah.

Selanjutnya dengan itu, than tawy (Pebrilian: 2014) mengatakan

tugas konselor atau guru bidang studi adalah sebagai berikut:

1) Menyusun program bimbingan dan konseling

2) Melaksanakan program bimbingan dan konseling

3) Mengevaluasi hasil evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling

4) Menganalisis hasil evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling

5) Melaksanakan tindak lanjut pelaksanaan bimbingan dan konseling

6) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler.

Kemudian menurut Ahmadi dan Rohani (1991: 50) secara khusus

guru pembimbing atau konselor mempunyai tugas-tugas sebagai berikut:

Page 50: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

36

1) Bertanggung jawab tentang keseluruhan pelaksanaan layanan

konseling di sekolah

2) Mengumpulkan, menyusun, mengolah, serta menafsirkan data yang

kemudian dapat dipergunakan oleh semua staf bimbingan di sekolah

3) Memilih dan mempergunakan berbagai instrument tes psikologi untuk

memperoleh berbagai informasi mengenai bakat khusus, minat,

kepribadian, dan intelegensi untuk masing-masing peserta didik.

4) Melaksanakan bimbingan kelompok maupun bimbingan individual

(wawancara konseling)

5) Membantu petugas bimbingan untuk mengumpulkan, menyusun dan

mempergunakan informasi tentang berbagai permasalahan pendidikan,

pekerjaan, jabatan atau karir, yang dibutuhkan oleh guru bidang studi

dalam proses belajar mengajar.

6) Melayani orangtua atau wali peserta didik ingin mengadakan

konsultasi tentang anak-anaknya.

Hal yang beda dikatakan Walgito (2010: 38), bahwa tugas konselor

itu ialah:

1) Mengadakan penelitian atau observasi terhadap situasi atau

keadaan sekolah, baik mengenai peralatan, tenaga,

penyelenggara ataupun aktifitas-aktivitas yang lain.

2) Memberikan saran-saran ataupun pendapat kepada kepala

sekolah ataupun kepada staf pengajar yang lain demi

kelancaran dan kebaikan sekolah.

3) Menyelengarakan bimbingan terhadap anak-anak, baik yang

bersifat preventif (usaha untuk menjaga keadaan yang telah

baik agar tetap baik) maupun yang bersifat korektif

(mengadakan konseling kepada anak-anak yang mengalami

kesulitan yang tidak dapat dipecahkan sendiri yang

membutuhkan pertolongan dari pihak lain.

Page 51: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

37

D. Guru Agama

1. Pengertian Guru Agama Islam

Dalam Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 16

tahun 2010 pada butir 7 disebutkan bahwa guru pendidikan agama adalah

pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, memberi teladan, menilai dan

mengevaluasi peserta didik.

Kemudian pengertian guru agama Islam secara etimologi

(Muhaimin, 2010: 44) ialah dalam literature Islam seorang guru/pendidik

biasa disebut sebagai ustadz, mu‟allim, murabby, mursyd, mudarris,

mu‟addib.

Kata ustadz biasa digunakan untuk memanggil seorang profesor.

Ini mengandung bahwa seseorang guru dituntut untuk komitmen terhadap

profesionalisme dalam mengemban tugasnya. Seorang dikatakan

professional, bilamana pada dirinya melekat sikap dedikatif yang tinggi

terhadap tugasnya, sikap komitmen terhadap mutu proses dan hasil kerja

serta sikap continous improvement, yakni selalu berusaha memperbaiki

dan memperbarui model-model atau cara kerjanya sesuai dengan tuntunan

zamannya, yang dilandasi oleh kesadaran yang tinggi bahwa tugas

pendidik adalah tugas menyiapkan generasi penerus yang akan hidup pada

zamannya di masa depan sebagai mana pernyataan sahabat Ali bin Abi

Thalib r.a “Allimu auladakum fainnahum makhluquna lizaman ghairi

Page 52: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

38

zamanikum (diajarilah anak-anakmu karena mereka diciptakan untuk

zamannya di masa depan bukan untuk zamanmu sekarang).

Dalam konsep pendidikan modern telah terjadi pergeseran

pendidikan, diantaranya adalah pendidikan di keluarga bergeser ke

pendidikan di sekolah; guru adalah tenaga yang profesional dari pada

tenaga sembilan. Hal ini mengandung makna bahwa pendidikan sekolah

merupakan tumpuan utama bagi masyarakat, sehingga menuntut

penanganan yang serius dan profesional terutama dari kalangan gurunya.

Kata mu‟allim berasal dari kata dasar „ilm yang berarti menangkap

hakekat sesuatu terkandung dimensi teoritis dan dimensi amaliah. Ini

mengandung bahwa seorang guru dituntut untuk mampu menjelaskan

hakikat ilmu pengetahuan yang diajarkannya, serta menjelaskan dimensi

teoritis dan praktisnya, dan berusaha membangkitkan peserta didik untuk

mengamalkannya. Allah mengutus rasul-Nya antara lain agar beliau

mengajarkan (ta‟lim) kandungan al kitab dan al hikmah, yakni kebijakan

dan kemahiran dalam melaksanakan ilmu pengetahuan itu dalam

kehidupannya yang bisa mendatangkan manfaat dan berusaha semaksimal

mungkin untuk menjauhi mudharat.

Kata murabbiy berasal dari kata rabb, Tuhan adalah sebagai Raab

al-„alamin dan Rabb al-nas, yakni menciptakan, mengatur, dan

memelihara alam seisinya termasuk manusia. Manusia sebagai khalifah-

Nya diberi tugas untuk menumbuhkembangkan kreativitasnya agar

mampu mengkreasi, mengatur dan memelihara alam seisinya. Dilihat dari

Page 53: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

39

pengertian ini, maka tugas guru adalah mendidik dan menyiapkan peserta

didik agar mampu berkreasi, sekaligus mengatur dan memelihara hasil

kreasinya untuk tidak menimbulkan malapetaka bagi dirinya, masyarakat

dan alam sekitarnya.

Kata mursyd biasa digunakan untuk guru dalam Thariqah

(Tasawuf). Imam Syafi‟I pernah meminta nasehat kepada gurunya (Imam

Waki‟) sebagai berikut: “syakautu ila waki‟in su‟a hifzi, wa arsyadany ila

tarki al-ma‟ashi, fa akhbarani bianna al-„ilma nurullahi, la yubda li yubda

li al-„ashi”. Ada dua hal yang perlu digaris bawahi dari nasihat Imam

Waki‟ tersebut yaitu pertama, untuk memperkuat ingatan diperlukan upaya

meninggalkan perbuatan-perbuatan maksiat. Dalam konsep psikologi

orang yang dikatakan sehat mentalnya bilamana terwujud keserasian

antara fungsi fungsi jiwa dengan lainnya. Fungsi jiwa antara lain berupa

dorongan, perasaan, ingatan, pikiran, jika salah satu fungsinya terganggu,

maka akan berpengaruh terhadap lainnya. Orang yang berbuat maksiat

akan terganggu perasaannya, ia kan memiliki perasaan bersalah dan

berdosa, yang pada gilirannya akan mengganggu kekuatan ingatan dan

juga pikirannya.

Kedua, ilmu itu adalah cahaya ilahi yang mana tidak akan tampak

dan terlahirkan dari orang yang suka berbuat maksiat. Manusia itu terdiri

atas tiga aspek utama, yaitu: (1) aspek jismyah, yakni keseluruhan organ

fisik-biologis, system kelenjer, dan system syaraf; (2) aspek nafsiyah,

yakni keseluruhan kualitas insani yang khas milik manusia (3) aspek

Page 54: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

40

ruhanyah, yakni keseluruhan potensi luhur psikis manusia yang memancar

dari dimensi al-ruh dan al fitrah.

Kata mudarris berasal dari akar kata darasa-yadrusu-darsan wa

durusan wa dirasatan, yang berarti: terhapus, hilang bekasnya, menghapus,

menjadikan usang, melatih, mempelajari. Dilihat pengertian ini, maka

tugas guru adalah berusaha mencerdaskan peserta didiknya,

menghilangkan ketidaktahuan atau memberantas kebodohan mereka, serta

melatih keterampilan mereka sesuai dengan bakat, minat dan

kemampuannya. Pengetahuan dan keterampilan seseorang akan cepat

usang selaras dengan percepatan kemajuan iptek dan perkembangan

zaman, sehingga guru dituntut untuk memiliki kepekaan intelektual dan

informasi, serta memperbarui pengetahuan dan keahliannya secara

berkelanjutan, agar tetap up to date dan tidak cepat usang.

Sedangkan kata mu‟addib berasal dari kata adab, yang berarti

moral, etika dan adab atau kemajuan (kecerdasan, kebudayaan) lahir dan

batin. Kata peradaban adalah orang yang beradab sekaligus memiliki peran

dan fungsi untuk membangun peradaban yang berkualitas di masa depan.

Berdasarkan uraian di atas ditarik sebuah kesimpulan bahwa guru

agama Islam adalah seseorang yang dilandasi oleh dedikasi dan kesadaran

yang tinggi , dalam menjalankan tugas untuk menyiapkan generasi penerus

yang akan hidup pada zamannya di masa depan, berusaha membangkitkan

peserta didik untuk mengamalkan ajaran Islam berdasarkan petunjuk

Allah yakni melalui rasul-Nya yang bermuara kepada ketakwaan serta ,

Page 55: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

41

mendidik dan menyiapkan peserta didik agar mampu berkreasi, sekaligus

mengatur dan memelihara hasil kreasinya untuk tidak menimbulkan

malapetaka bagi dirinya, masyarakat dan alam sekitarnya, dan berusaha

mencerdaskan peserta didiknya, menghilangkan ketidaktahuan atau

memberantas kebodohan mereka, serta melatih keterampilan mereka

sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya sekaligus memiliki peran

dan fungsi untuk membangun peradaban yang berkualitas di masa depan.

2. Tugas Guru Pendidikan Agama Islam

Menurut Zuhairini dkk (Aris Twidyatama, 2010: 19 ) Pendidik atau

guru merupakan salah satu faktor tenaga pendidikan yang sangat penting,

karena pendidikan akan mengantarkan peserta didik kearah kedewasaan.

Guru Pendidikan Agama Islam mempunyai tugas yang tidak ringan

dibandingkan dengan tugas guru bidang studi lainnya. Hal ini dikarenakan,

selain meyampaikan mata pelajaran agama, juga mereka bertujuan

terhadap pembentukan kepribadian siswa dengan nilai-nilai agama Islam.

Adapun tugas guru pendidikan agama Islam adalah :

a. Mengajarkan ilmu pendidikan agama Islam

b. Menanamkan keislaman dalam jiwa anak

c. Mendidik anak agar taat kepada agama

d. Mendidik anak agar berbudi pekerti mulia.

Page 56: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

42

E. Kerangka Pikir

f.

Gambar 1. Kerangka Pikir

Pada kerangka berpikir penulis akan menggambarkan kerjasama guru

BK dengan guru agama yakni kerjasama pada perencanaan, pelaksanaan dan

pengawasan dalam pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler keagamaan yang

dilaksanakan di MTsN Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat. Adapun

kerjasama guru BK dengan guru agama yang ingin penulis deskripsikan ialah

kerjasama guru BK dengan guru agama dalam pelaksanaan kegiatan ekstra

kurikuler keagamaan yang ada dan telah dilaksanakan di MTsN Air Bangis

Kabupaten Pasaman Barat.

Perencanaan Pengawasan Pelaksanaan

Guru BK Guru

Agama

Kegiatan Ekstra Kurikuler Keagamaan

Kerjasama

Page 57: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

43

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian yang bersifat

kualitatif deskriptif yaitu cara yang digunakan untuk mendapatkan informasi

yang bersifat pernyataan, menerangkan, menjelaskan serta menggambarkan

apa yang ditemukan di lapangan. Menurut Yusuf (2005: 83) bahwa‟‟Penelitian

deskriptif adalah salah satu penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara

sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi

tersebut”.

Sedangkan menurut Moleong (2010: 6) penelitian kualitatif adalah:

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian

misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll. Secara holistik

dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada

suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan

berbagai metode alamiah.

Menurut Iskandar (2009: 17)

Pendekatan kualitatif (naturalistic) merupakan pendekatan yang

memerlukan pemahaman yang mendalam dan menyeluruh

berhubungan objek yang diteliti bagi menjawab permasalahan untuk

mendapat data-data kemudian dianalisis dan mendapat kesimpulan

penelitian dalam situasi dan kondisi yang tertentu.

Berdasarkan dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat

disimpulkan bahwa penelitian kualitatif bersifat deskriptif adalah penelitian

yang dilakukan untuk menggambarkan serta mengumpulkan informasi

mengenai fakta tertentu tentang keadaan yang sedang berlansung dalam

bentuk kata-kata atau bahasa berdasarkan masalah yang sedang diteliti

43

Page 58: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

44

sehingga pemahaman terhadap permasalahan menjadi lebih jelas. Melalui

metode ini diharapkan penulis dapat mengetahui, mengungkap dan

menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat tentang keadaan yang

sedang terjadi di lapangan yaitu mengenai kerjasama guru BK dengan guru

agama dalam pelaksanaan kegiatan ekstra kulikuler keagamaan di MTsN Air

Bangis Kabupaten Pasaman Barat.

B. Informan Penelitian

Menurut Bungin (2011: 76) bahwa “informan penelitian adalah subjek

yang memahami objek penelitian”. Informan penelitian ini ditentukan setelah

peneliti menentukan informan kunci (key informants) dan selanjutnya dari

informan kunci ditetapkan informan berikutnya. Informan kunci didasarkan

pada pertimbangan bahwa informan tersebut harus memiliki pengalaman yang

banyak mengenai latar penelitian dan benar-benar terkait dengan

permasalahan yang akan diteliti yaitu tentang kerjasama guru BK dengan guru

agama dalam pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler keagamaan di MTsN Air

Bangis. Sebagai informan kunci dalam penelitian ini penulis menetapkan guru

BK dan guru agama selaku pembina dalam pelaksana kegiatan ekstra

kurikuler keagamaan di MTsN Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat. Untuk

lebih detail dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 59: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

45

Tabel 3. Informan Kunci

No Informan Keterangan Jumlah Keterangan

Lulusa/Tahun

1 Guru BK Informan kunci 2 BP.IAIN/2000 dan

BPI/2012

2 Guru Agama Informan kunci

5

PAI IAIN/2002, Bahasa

Arab IAIN/1992, PAI

IAIN/2003,

YAPTIP/2012

Sumber : Tata Usaha MTsN Air Bangis 2014

Table 4. Informan Tambahan

No Informan Keterangan Jumlah Keterangan

Lulusa/Tahun

1 Kepala

Madrasah

Informan

tanbahan

1 STIM dan UNP PP

IPS Pd. Ekonomi

Sumber : Tata Usaha MTsN Air Bangis 2014

Tabel di atas menunjukan 7 informan kunci penelitian yakni 2 orang

guru BK dan 5 orang guru agama yang telah di SK-kan oleh kepala madrasah,

selain informan kunci, ada juga informan tambahan, yaitu akan ditujukan

kepada kepala madrasah. Untuk lebih lanjut penentuan informan lanjutan

ditentukan melalui teknik snowball sampling. Menurut Sugyono (2010: 85)‟‟

snowball sampling adalah teknik mengambil sampel yang mula-mula

jumlahnya kecil, kemudian membesar”. Penentuan informan lanjutan dijajaki

melalui petunjuk arah dan saran dari informan kunci.

C. Defenisi Operasional

Defenisi operasional dalam penelitian ini ditujukan untuk mencegah

terjadinya kesalah penafsiran antara pembaca dengan penulis dari makna yang

diinginkan oleh penulis maka perlu dijelaskan variabel yang digunakan

sebagai berikut:

Page 60: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

46

Menurut Abdulsyani (2012: 156) “kerjasama adalah suatu bentuk

proses sosial, dimana di dalamnya terdapat aktivitas tertentu yang ditujukan

untuk mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan saling

memahami terhadap aktifitas masing-masing.

Kerjasama yang penulis maksud di sini adalah bentuk atau proses

kerjasama guru BK dengan guru agama terkait dengan perencanaan.

pelaksanaan dan pengawasan dalam pelaksnanaan kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan di MTsN Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat.

D. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Lofland dan Lofland (Moleong, 2010: 157) bahwa “Jenis

data dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya

adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain” Data yang diperlukan

dalam penelitian ini adalah berkenaan dengan kerjasama guru BK dengan

guru agama dalam pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler keagamaan di MTsN

Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat.

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan penulis menggunakan alat

pengumpulan data berupa wawancara. Menurut Mulyana (2008: 180) bahwa

“Wawancara adalah bentuk kumunikasi antara dua orang mengajukan

pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu”.

Menurut Bungin (2011: 111)

Wawancara mendalam adalah adalah proses memperoleh keterangan

untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab informan atau atau

orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman

(guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam

kehidupan sosial relativ lama.

Page 61: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

47

Sejalan dengan itu menurut Yusuf (2005: 278) bahwa “Wawancara

merupakan suatu kejadian atau suatu proses interaksi antara pewawancara

(interviewer) dengan responden atau orang yang diwawancarai (interviewee)

melalui komunikasi lansung”.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

wawancara adalah suatu alat pengumpul data yang digunakan untuk

memperoleh informasi secara lansung dari responden tentang masalah yang

diteliti.

E. Teknik Keabsahan Data

Untuk menjamin keabsahan data dan kepercayaan data penelitian yang

peneliti peroleh dapat dilakukan dengan cara sebagaimana dikemukakan

Sugiyono (2010: 270), yaitu:

1. Kepercayaan (Credibility)

a. Perpanjangan pengamatan, berarti peneliti kembali ke lapangan

melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang

pernah ditemui maupun yang baru.

b. Meningkatkan ketekunan pengamatan, berarti melakukan pengamatan

secara lebih cermat dan berkesinambungan, dengan meningkatkan

ketekunan ini maka peneliti dapat melakukan pengecekkan kembali

apakah data ang telah ditemui salah atau tidak.

c. Melakukan triangulasi, terbagi atas:

Page 62: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

48

1) Triangulasi sumber data, yaitu untuk menguji data yang dilakukan

dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui berbagai

sumber dengan berbagai cara,dan berbagai waktu.

2) Triangulasi waktu, yaitu menguji kredibilitas data yang dilakukan

dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi

atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.

3) Triangulasi metode atau teknik, yaitu untuk menguji kredibilitas

data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber

yang sama dengan teknik yang berbeda.

d. Menggunakan bahan referensi, yaitu adanya pendukung untuk

membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Alat-alat bantu

perekam data dalam penelitian kualitatif, seperti camera, handycam,

alat rekam suara sangat diperlukan untuk mendukung kredibilitas data.

Dalam laporan penelitian, sebaiknya data-data yang dikemukakan

perlu dilengkapi dengan foto-foto atau dokumen autentink, sehingga

menjadi lebih dapat dipercaya.

e. Mengadakan membercheck, yaitu proses pengecekan data yang

diperoleh peneliti kepada pemberi data yang bertujuan untuk

mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang

diberikan pemberi data.

2. Keteralihan (Transferability)

Nilai transfer bergantung pada pemakai, hingga manakala hasil

penelitian tersebut dapat digunakan dalam konteks dan situasi lain. Supaya

orang lain memahami hasil penelitian kualitatif atau menerapkannya maka

Page 63: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

49

peneliti dalam membuat laporan harus memberikan uraian yang jelas,

sistematis dan dipercaya, hal ini dilakukan untuk dapat memutuskan dapat

atau tidaknya untuk mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di tempat

lain.

3. Dapat dipercaya (Depenability)

Depenability dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap

keseluruhan proses penelitian. Caranya dilakukan oleh auditor yang

independen atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas

peneliti dalam melakukan penelitian.

F. Teknik Analisis Data

Data dalam penelitian yang dikumpulkan selanjutnya dianalisis. Miles

dan Hubermen (Sugiyono, 2010: 246-252) menjelaskan bahwa aktivitas

analisis data dalam penelitian kualitatif ada 3 tahapan, yaitu:

1. Reduksi Data (Data Reductions)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan

demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih

jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data.

2. Penyajian Data (Display Data)

Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat,

bagan, hubungan antar kategori atau dalam bentuk teks yang bersifat

naratif. Mendisplaykan maka dapat memudahkan untuk memahami apa

yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah

Page 64: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

50

dipahami. Peneliti menguraikan data yang telah dikelompok berupa cerita

dalam bentuk paragraf.

3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi (Verifikasi/Conclusion Drawing).

Penarikan kesimpulan merupakan analisis lanjutan dari reduksi

data dan display data, sehingga data dapat disimpulkan dalam bentuk

deskriptif sebagai laporan penelitian. Tahap ini merupakan tahap yang

terakhir dari data yang sudah disimpulkan.

Page 65: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Umum Penelitian

Pada penelitian ini, temuan data yang penulis kemukakan adalah data

yang bersifat kualitatif yang mana data yang disajikan sesuai dengan apa yang

dikemukakan informan yaitu wawancara dengan guru BK dan guru agama

tentang kerjasama guru BK dengan guru agama dalam pelaksanaan kegiatan

ekstra kurikuler keagamaan di MTsN Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat.

Wawancara dilakukan kepada 2 orang guru BK yang salah satu guru BK

tersebut memiliki latar belakang pendidikan BK serta yang satunya lagi

memiliki latar belakang pendidikan agama yang ber SK guru BK dan 5 orang

guru agama yang sudah di SK-kan oleh Kepala MTsN Air Bangis Kabupaten

Pasaman Barat sebagai pembina dibidang keagamaan (pembina keagamaan)

serta sebagai informan tambahan yaitu Kepala MTsN Air Bangis Kabupaten

Pasaman Barat.

Selanjutnya data tersebut dikelompokkan sesuai dengan tujuan

penelitian yang tergambar dalam pertanyaan wawancara. Berdasarkan hasil

analisis yang penulis dapatkan dari wawancara mengenai kerjasama guru BK

dengan guru agama dalam pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler keagamaan

di MTsN Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat yang dilihat dari perencanaan,

pelaksanaan dan pengawasan. Wawancara dilaksanakan mulai tanggal 1-20

Oktober 2014. Analisis data hasil temuan penelitian ditujukan untuk melihat

kerjasama guru BK dengan guru agama dalam pelaksanaan kegiatan ekstra

51

Page 66: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

52

kurikuler keagamaan di MTsN Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat.

Variabelnya adalah kerjasama guru BK dengan guru agama dalam

pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler keagamaan di MTsN Air Bangis

Kabupaten Pasaman Barat dengan sub variabel perencanaan, yakni terdiri dari

beberapa indikator yaitu: a) Analisis Kebutuhan, b) Menentukan Jenis dan

Tujuan Kegiatan c) Menentukan Sasaran, d) Penetapan Personil, e) Sarana dan

f) Waktu dan Tempat.

Kemudian sub variabel untuk pelaksanaan yang terdiri dari beberapa

indikator yaitu: a) Pelaksanaan Penyiapan Peserta Didik/Peserta Kegiatan, b)

Pelaksanaan Penyiapan Personil, c) Pelaksanaan Penyiapan Perlengkapan/

Peralatan, d) Pelaksanaan Jenis Kegiatan, e) Pelaksanaan Penyiapan

Administrasi, f) Pelaksanaan Evaluasi. Selanjutnya sub variabel pengawasan

juga terdiri dari indikator yaitu: a) Bentuk dan Proses Kegiatan

Berdasarkan hasil analisis penelitian yang dilakukan, tergambar

kerjasama guru BK dengan guru agama dalam pelaksanaan kegiatan ekstra

kurikuler keagamaan di MTsN Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat. Hasil

penyajian data dari temuan penelitian yang dilakukan sesuai dengan kegiatan

yang terlaksana di MTsN Air bangis Kabupaten Pasaman Barat.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Kerjasama Guru BK dengan Guru Agama pada Perencanaan dalam

Pelaksnaan Kegiatan Ekstra Kurikuler Keagamaan.

a. Analisis Kebutuhan

Berdasarkan wawancara dengan guru BK dan guru agama

(pembina keagamaan) pada tanggal 9-11 Oktober 2014, terungkap

Page 67: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

53

bahwa sebelum merencanakan kegiatan guru BK dan pembina

keagamaan terlebih dahulu melakukan analisis kebutuhan yaitu guru

BK, pembina keagamaan serta wali kelas saling berkoordinasi

menganalisis kondisi madrasah (situational analysis) seperti

menganalisa pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler yang sudah

terlaksana (berdasarkan data/laporan kegiatan tahun sebelumnya)

secara kualitas dan kuantitas, kondisi peserta didik (salah satunya

melihat kemampuan peserta dalam membaca Al Qur‟an hal ini

dilakukan pada proses input peserta didik dsb), analisis program ekstra

kurikuler yang telah terlaksana, analisis kondisi keadaan sarana dan

prasarana untuk berbagai kegiatan, analisis kondisi waktu untuk

pelaksanaan kegiatan, analisis keadaan lingkungan peserta didik,

analisis kondisi guru pembimbing dan pembina/pelatih kegiatan dan

analisis pencapaian tujuan dari jenis ekstra kurikuler keagamaan sesuai

dengan jenis kegiatan serta penyesuaian jenis kegiatan keagamaan

yang baru diprogramkan yang pada tahun/semester sebelumnya belum

ada.

Jadi guru BK dan guru agama dalam menganalisis kebutuhan

secara berkoordinasi dan mencatat atau mendokumentasikan terlebih

dahulu apa yang tersedia di madrasah, baik itu sebagai pendukung

kegiatan, kondisi sarana dan prasarana, kondisi waktu dan keberadaan

guru pembimbing, pembina/pelatih kegiatan juga program yang ada di

madrasah, dengan kata lain guru BK dan guru agama secara

Page 68: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

54

berkoordinasi melakukan collect data berdasarkan data-data tahun

sebelumnya.

Kemudian itu sebagai collect data yang dilakukan oleh guru

BK dan guru agama pada peserta didik berbentuk data pribadi peserta

didik (termasuk hobi dan minat bakat peserata didik yakni melalui

pengisian data pribadi dan pengisian angket atau balangko kegiatan

ekstra kurikuler (termasuk ekstra kurikuler keagamaan), hasil belajar

dan prestasi peserta didik (baik itu hasil belajar secara akademik,

maupun prestasi pada pengembangan hobi, minat dan bakat). Data-

data tersebut dihimpun oleh guru BK melalui kerjasama dengan guru

pembina dan wali kelas kemudian data-data tersebut dilaporkan kepada

waka siswa.

b. Menentukan Jenis dan Tujuan Kegiatan

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK dan guru

pembina keagamaan pada tanggal 9-11 Oktober 2014 dalam

menentukan jenis kegiatan ekstra kurikuler keagaman didasari Visi dan

Misi MTsN Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat, berdasarkan

analisis keadaan madrasah seperti kondisi sarana dan prasarana yang

bisa dimanfaatkan untuk pendukung kegiatan atau analisis kebutuhan

peserta didik serta dan berdasarkan kalender nasional serta

kesepakatan dalam rapat tahunan majelis guru serta rapat yang bersifat

insidental tentang kegiatan yang akan direncanakan. Adapun ekstra

kurikuler keagamaan yang direncanakan dalam satu tahun di MTsN

Page 69: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

55

Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat tahun pelajaran 2014-2015

adalah:

1) Kegiatan Muhadarah

Kegiatan muhadarah merupakan suatu wadah untuk

menampilkan hobi, minat dan bakat peserta didik yang

bernuansakan agama juga salah satu kegiatan yang menjaring

berbagai talenta peserta didik di bidang keagamaan. Kegiatan

muhadarah merupakan kegiatan terprogram MTsN Air Bangis

Kabupaten Pasaman Barat yang diadakan 1 kali dalam 2 minggu,

jadwal kegiatan setiap hari Jum‟at jam 07.20 -08.30.

Sebenarnya kegiatan muhadarah pada tahun-tahun

sebelumnya dilaksanakan sesudah sholat ashar (sore) namun

dikarenakan kondisi peserta didik sulit untuk hadir maka jadwalnya

direvisi sebagaimana yang telah disebutkan di atas. Adapun yang

melaksanakan kegiatan adalah seluruh peserta didik dan sebagai

peserta pengisi acara kegiatan dibimbing dan dilatih atau disiapkan

oleh wali kelas masing-masing kelas dengan bantuan pembina

keagamaan, guru mata pelajaran (sesuai bidang keilmuan), guru

BK (sesuai kemampuan) dan pembina OSIS.

Rutinitas penampilan hobi, minat dan bakat peserta didik

yang tertuang dalam kegiatan muhadarah di MTsN Air Bangis

adalah; pengembangan bakat sebagai protokol, penampilan

pembacaan ayat suci Al Qur‟an sejalan dengan sari tilawah, adzan,

Page 70: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

56

shalat jenazah, pidato (Berbahasa Arab, Bahasa Idonesia dan

Bahasa Inggris), pemaparan bidang studi (khusus mata pelajaran

agama), selingan qasidah/nasid/robbana, puisi, pembacaan hafalan

surat-surat pendek, kultum, senandung Al Qur‟an, pengungkapan

hadis rasul dan doa. Sebagai pengisi acara kegiatan, pelaksnaannya

diawali dari kelas VII, VIII dan IX. Adapun tujuan dari kegiatan

muhadarah adalah membina kepercayaan diri peserta didik untuk

tampil di depan orang banyak dalam upaya pengembangan hobi,

minat dan bakat dengan merujuk kepada Visi MTsN Air Bangis

Kabupaten Pasaman Barat yakni terwujudnya peserta didik

berprestasi dalam Imtaq dan Iptek.

2) Kegiatan Pembiasaan Hafiz Al Qur‟an Juz 30

Kegiatan pembiasaan hafiz Al Qur‟an juz 30 ialah kegiatan

pembiasaan peserta didik mengharuskan hafal ayat-ayat Al Qur‟an

terutama pada juz 30. Kegiatan pembiasaan hafiz Al Qur‟an juz 30

merupakan kegiatan terprogram MTsN Air Bangis Kabupaten

Pasaman Barat dan berdasarkan kontrak kerja kepala madrasah,

berdasarkan kebijakan dari Kementrian Agama (Kemenag)

Pasaman Barat, dan Kanwil Propinsi Sumbar, sesuai perencanaan

kegiatannya dijadwalkan setiap hari Selasa, Rabu dan Kamis jam

07.20-08.00, yakni peserta didik secara bergiliran membacakan

hafalannya kepada wali kelas sesuai kelompok yang telah

ditentukan oleh wali kelas masing-masing kelas dan

Page 71: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

57

dikonfirmasikan kepada pembina keagamaan dan guru BK.

Adapun target hafalan sesuai tingkatan kelas, yaitu untuk kelas VII

target hafalan 20 ayat juz 30, kelas VIII target hafalan 1 juz dan

kelas IX target hafalan 2 juz ayat yaitu hafalan juz 30 dengan

tambahan 1 juz. Tujuan pembiasaan hafiz Al Qur‟an juz 30 adalah

agar peserta didik senantiasa menghafal ayat Al Qur‟an dan bisa

dimanfaatkan di tengah kehidupan masyarakat terutama untuk

peserta didik itu sendiri.

3) Kegiatan Melafalkan Asmaul Husna

`Kegiatan melafalkan asmaul husna merupakan kegiatan

rutin dilaksanakan di MTsN Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat,

sesuai perencanaan dijadwalkan pada setiap hari Jum‟at yakni 1

kali dalam 2 minggu yang dilaksanakan dalam kelas masing-

masing sebelum jam pelajaran dimulai yakni jam 07.20-07.40 yang

dibimbing oleh wali kelas dibantu dan dilatih pembina keagamaan

serta guru BK (sesuai kemampuan). Adapun tujuan kegiatan adalah

agar peserta didik hafal asmaul husna, untuk menguatkan

kecintaan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah SWT.

4) Kegiatan Penampilan Bakat Kultum dan Khotbah

Kegiatan penampilan bakat kultum dan khotbah merupakan

program rutin MTsN Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat, sesuai

perencanaan kegiatan penampilan bakat kultum dan khotbah

dijadwalkan pada hari Sabtu sebelum pelajaran dimulai yakni jam

Page 72: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

58

07.20-07.50 yang dibimbing wali kelas dibantu dan dilatih oleh

pembina keagamaan serta guru BK (sesuai kemampuan). Adapun

tujuan kegiatan ialah untuk menciptakan generasi DAI muda dan

membina kepercayaan diri peserta didik untuk tampil di depan

umum dan suatu saat akan bermanfaat bagi kehidupannya dan

masyarakat atau sebaliknya.

5) Kegiatan Pembacaan Ayat Suci Al Qur‟an Sebelum Kegiatan

Pembelajaran Dimulai.

Kegiatan pembacaan ayat suci Al Qur‟an sebelum kegiatan

pembelajaran dimulai merupakan kegiatan rutin peserta didik

dilaksanakan berdasarkan daftar absen kelas yang mana peserta

didik secara bergiliran membaca ayat Al Qur‟an sejalan dengan sari

tilawah di kelasnya masing-masing pada jam 07.20.07.30. Adapun

tujuannya adalah agar peserta didik membiasakan membaca Al

Qur‟an dan mempelajarinya.

6) Kegiatan Berdoa Sebelum dan Sesudah Belajar

Kegiatan berdoa sebelum dan sesudah belajar juga

merupakan kegiatan rutin madrasah yang dilaksanakan oleh peserta

didik secara bergiliran dalam memimpin doa di kelas masing-

masing berdasarkan daftar absen kelas. Tujuannya adalah agar

guru, peserta didik memperoleh ketenangan dan/dibukakan oleh

Allah S.W.T mata hatinya dan dilapangkan dadanya dalam

memberi dan menerima ilmu pengetahuan dan agar peserta didik

Page 73: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

59

senantiasa dalam melakukan suatu aktivitas mengawali dan

mengakhiri dengan doa.

7) Kegiatan Sholat Dzuhur Berjamaah

Kegiatan sholat dzuhur berjamaah merupakan kegiatan rutin

MTsN Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat. Pelaksanaan sholat

dzuhur berjamaah dilaksanakan setiap hari kecuali hari Jum‟at dan

Sabtu yakni di Mesjid Raya Air Bangis. Sebagai sangsi, peserta

didik yang tidak ikut sholat akan didenda senilai uang Rp.10000

dan diproses oleh guru BK.. Adapun tujuan kegiatan ialah

memantapkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang

Maha Esa, sebagai melaksanakan kewajiban beribadah, juga upaya

menanamkan dalam diri peserta didik untuk disiplin, baik disiplin

melaksanakan sholat khususnya sholat berjamaah dan disiplin

menggunakan waktu.

8) Kegiatan Perayaan Hari Besar Islam

(a) Kegiatan Perayaan Memperingati Isra Mi‟raj Nabi Muhammad

S.A.W

Kegiatan perayaan memperingati isra mi‟raj Nabi

Muhammad S.A.W merupakan program rutin tahunan MTsN

Air Bangis, dengan mendatangkan ustadz/ah sebagai pemberi

tausiah dan dikuti acara lomba keagamaan. Adapun tujuan

pelaksanaan kegiatan dirumuskan oleh pembina keagamaan

Page 74: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

60

melalui rapat tahunan majelis guru (terencana/insidental)

berkenaan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan.

(b) Kegiatan Perayaan Memperingati Maulid Nabi Muhammmad

S.A.W

Kegiatan perayaan memperingati maulid Nabi

Muhammad S.A.W juga merupakan program rutin tahunan

madrasah dengan mendatangkan ustadz/ah sebagai pemberi

tausiah dan diikuti acara perlombaan. Adapun tujuan

pelaksanaan kegiatan dirumuskan oleh pembina keagamaan

pada rapat tahunan majelis guru (terencana/insidental)

berkenaan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan.

9) Kegiatan Pesantren Ramadhan

Kegiatan pesantren Ramadhan merupakan program

tahunan yang dilaksanakan di lingkungan MTsN Air Bangis

Kabupaten Pasaman Barat. Adapun kegiatan yang dilaksanakan

adalah; pelaksanaan sholat duha, kegiatan melafalkan asmaul

husna dan tadarus dengan sistim halaqah (lingkaran), hafalan ayat

suci Al Qur‟an kemudian pembelajaran materi; dzikir, sholat dan

kisah para nabi. Sebagai tujuan kegiatan sudah ditentukan oleh

pemerintah daerah Kabupaten Pasaman Barat.

Page 75: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

61

c. Menentukan Sasaran

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK dan pembina

keagamaan pada tanggal 9-13 Oktober 2014 terungkap bahwa sasaran

kegiatan ekstra kurikuler keagamaan adalah seluruh peserta didik,

yakni dalam mengembangkan hobi, bakat dan minat peserta didik,

meningkatkan iman dan takwa (Iptak) dan pembentukan kepribadian

peserta didik. Dalam penentuan sasaran/peserta didik/sasaran kegitan,

sesuai perencanaan pada setiap jenis kegiatan telah direncanakan

berdasarkan data yang telah dihimpun, baik itu dari guru BK, pembina

dan wali kelas, serta pembina OSIS untuk semua jenis kegiatan (ekstra

kurikuler keagamaan)

Dalam menentukan sasaran disesuaikan dengan jenis kegiatan

yang direncanakan, maka dari itu penulis menjelaskannya sebagai

berikut:

1) Menentukan Sasaran pada Kegiatan Muhadarah

Sasaran kegiatannya secara umum seluruh peserta didik dan

khususnya yaitu secara perkelas peserta didik akan ditunjuk oleh

wali kelas masing-masing kelas yang dibantu dan saling koordinasi

dengan pembina dan guru BK dalam melatih peserta didik.

2) Menentukan Sasaran pada Kegiatan Pembiasaan Hafiz Al Qur‟an

Juz 30

Sasaran kegiatannya yaitu kepada seluruh peserta didik,

mulai dari kelas VII, VIII, dan IX. Sebagai penentuan sasaran,

peserta didik dibagi beberapa kelompok oleh wali kelas masing-

Page 76: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

62

masing kelas. Untuk persiapan hafiz Al Qur‟an juz 30 sebagai

kegiatan lainnya (perlombaan, dsb) ditentukan dan dibantu oleh

wali kelas, pembina pembina OSIS, dan guru BK/seluruh guru

(sesuai bidang keilmuan).

3) Menentukan Sasaran pada Kegiatan Melafalkan Asmaul Husna

Sasaran kegiatannya adalah seluruh peserta didik mulai dari

kelas VII, VIII, dan IX. kegiatan melafalkan asmaul husna

dilaksanakan oleh peserta didik berdasarkan kelompok yang telah

ditentukan dan dibantu oleh wali kelas masing-masing kelas.

Sebagai persiapan untuk kegiatan lainnya (perlombaan, dsb)

ditentukan oleh wali kelas, pembina,, pembina OSIS, dan guru

BK/seluruh guru (sesuai bidang keilmuan).

4) Menentukan Sasaran pada Kegiatan Penampilan Bakat Kultum dan

Khotbah

Sasaran kegiatannya adalah seluruh peserta didik, menurut

hasil wawancara dengan kepala MTsN Air Bangis Kabupaten

Pasaman Barat tanggal 10 Oktober 2014 bahwa penampilan bakat

khotbah ditujukan kepada anak laki-laki dan kultum pada anak

perempuan, dan sebagai penentuan sasaran peserta didik pada

penampilan bakat kultum dan khotbah yaitu melalui pengisian

angket kepada peserta didik bagi yang berminat untuk

keberbakatan kultum dan khotbah, untuk 1 kali pertemuan wali

kelas menunjuk 2 peserta didik satu anak perempuan menampilkan

Page 77: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

63

kultum dan satu anak laki-laki menampilkan khotbah. Sebagai

persiapan kegiatan lainnya (lomba, dsb) ditentukan dan dibantu

oleh wali kelas, pembina, pembina OSIS, dan guru BK/seluruh

guru (sesuai bidang keilmuan)

5) Menentukan Sasaran pada Kegiatan Berdoa Sebelum dan Sesudah

Belajar.

Sasaran kegiatannya adalah seluruh peserta didik dan guru,

yakni peserta didik secara bergiliran menurut daftar absen untuk

memimpin pembacaan doa yang dibimbing oleh guru mata

pelajaran/wali kelas yang mengajar pada jam pertama dan terakhir

kemudian dikonfirmasikan kepada pembina keagamaan dan guru

BK.

6) Menentukan Sasaran Kegiatan pada Penampilan Pembacaan Ayat

Suci Al Qur‟an

Sasaran kegiatannya adalah seluruh peserta didik, yakni

peserta didik secara bergiliran menurut daftar absen yang

dibimbing oleh guru mata pelajaran/wali/pembina keagamaan kelas

yang mengajar pada jam pertama kemudian dikonfirmasikan dan

saling koordinasi kepada pembina keagamaan dan guru BK, dan

untuk persiapan kegiatan lainnya (lomba dsb) akan diatur oleh

pembina keagamaan, wali kelas dan guru BK/seluruh guru (sesuai

bidang keilmuan).

Page 78: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

64

7) Menentukan Sasaran pada Kegiatan Sholat Dzuhur Berjamaah

Sasaran kegiatannya adalah seluruh peserta didik, juga

seluruh guru/personil MTsN Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat.

8) Menentukan Sasaran Kegiatan pada Perayaan Hari Besar Islam

(a) Menentukan Sasaran Kegiatan pada Perayaan Memperingati

Isra Mi‟raj Nabi Muhammad SAW

Sasaran kegiatannya adalah seluruh peserta didik dan

jika ada perlombaan maka peserta didik ditentukan oleh wali

kelas, pembina, dan guru BK/seluruh guru (sesuai bidang

keilmuan).

(b) Menentukan Sasaran Kegiatan pada Perayaan Memperingati

Maulid Nabi Muhammad SAW

Sasaran kegiatannya adalah seluruh peserta didik dan

jika ada perlombaan maka peserta didik ditentukan oleh wali

kelas, pembina, dan guru BK/seluruh guru (sesuai bidang

keilmuan).

9) Menentukan Sasaran Kegiatan Pesantren Ramadhan

Sasaran kegiatannya adalah seluruh peserta didik yang

jadwalkan sesuai tingkatan kelas, dibimbing oleh seluruh guru

MTsN Air Bangis terutama guru agama (pembina keagamaan) dan

jika ada perlombaan ditentukan oleh wali kelas, pembina, dan guru

BK/seluruh guru (sesuai bidang keilmuan),

Page 79: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

65

d. Penetapan Personil

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK dan pembina

keagamaan pada tanggal 9-13 Oktober terungkap bahwa penetapan

personil sudah ditentukan dalam rapat majelis guru (terencana dan

insidental) yang terkait dengan jenis kegiatan ekstra kurikuler, seperti

perencanaan seluruh kegiatan ekstra kurikuler keagamaan dikelola oleh

pembina, waka siswa dan dibantu oleh guru BK, jadi dapat diambil

kesimpulan setiap perencanaan kegiatan keagamaan dikendalikan oleh

pembina dikontrol oleh waka siswa. Sebagai gambaran penetapan

personil pada perencanaan kegiatan sesuai jenis kegiatan yang

diadakan di MTsN Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat akan

dijelaskan sebagai berikut :

1) Penetapan Personil pada Kegitan Muhadarah

Penetapan personil kegiatan sesuai perencanaan adalah wali

kelas bertanggung jawab atas peserta didik binaannya dalam

membimbing untuk peserta pengisi kegiatan pada pelaksanaan

kegiatan muhadarah yang dibantu oleh pembina keagamaan

sebagai pembina/pelatih peserta didik setiap jenis kegiatan yang

akan dilaksanakan, kemudian guru BK juga turut membantu sesuai

kemampuan dan mencatat aktifitas peserta didik baik pada latihan

sampai pada pelaksanaan kegiatan. Kemudian guru mata pelajaran

juga turut membantu wali kelas sesuai bidang keilmuannya.

Page 80: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

66

2) Penetapan Personil pada Kegiatan Hafiz Al Qur‟an Juz 30

Penetapan personil kegiatan cecara khususnya yaitu

seluruh peserta didik sebagai sasaran kegiatan. Sesuai perencanaan

wali kelas sebagai pembimbing peserta didik dalam kegiatan hafiz

Al Qur‟an juz 30 yang dibantu pembina keagamaan (latihan) serta

guru BK (sesuai kemampuan), mencatat kegiatan peserta didik

baik pada latihan maupun pada pelaksanaan kegiatan sebagai data

peserta didik maupun data madarasah. Kemudian untuk persiapan

pada kegiatan lainnya (perlombaan dsb) akan diatur wali kelas,

pembina keagamaan dan guru BK/seluruh guru (sesuai bidang

keilmuan).

3) Penetapan Personil pada Kegiatan Penampilan Bakat Kultum dan

Khotbah

Penetapan personil kegiatannya secara khusus seluruh

peserta didik sebagai sasaran kegiatan sesuai perencanaan, wali

kelas sebagai pembimbing pada penampilan peserta didik pada

kegiatan penampilan bakat kultum dan khotbah, pembina

keagamaan turut mambantu wali kelas sebagai pembina/pelatih

peserta didik, guru BK juga membantu (sesuai kemampuan) dan

mencatat/mendokumentasikan hasil penampilan peserta didik baik

pada proses latihan maupun pada pelaksanaan kegiatan sebagai

data peserta didik atau data madrasah. Kemudian untuk persiapan

Page 81: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

67

pada kegiatan lainnya (perlombaan dsb) akan diatur wali kelas,

pembina dan guru BK/seluruh guru (sesuai bidang keilmuan)

4) Penetapan Personil pada Kegiatan Penampilan Melafalkan Asmaul

Husna

Penetapan personil pada kegiatan adalah seluruh peserta

didik sebagai sasaran kegiatan, wali kelas sebagai pembimbing

pada penampilan peserta didik pada kegiatan penampilan

melafalkan asmaul husna yang mana peserta didik dibagi beberapa

kelompok oleh wali kelas. pembina keagamaan turut membantu

wali kelas sebagai pembina/pelatih peserta didik, guru BK juga

membantu (sesuai kemampuan) dan mencatat hasil latihan, hasil

penampilan peserta didik pada pelaksanaan kegiatan sebagai data

peserta didik atau data madrasah. Kemudian untuk persiapan pada

kegiatan lainnya (perlombaan dsb) akan diatur/ditentukan wali

kelas, pembina dan guru BK/seluruh guru (sesuai bidang keilmuan)

5) Penetapan Personil pada Kegiatan Sholat Dzuhur Berjamaah

Penetapan personil pada kegiatan sholat dzuhur berjamaah

adalah seluruh peserta didik sebagi sasaran dan seluruh personil

sekolah (sejalan mengawasi peserta didik terutama wali kelas,

pembina keagamaan dan guru BK).

Page 82: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

68

6) Penetapan Personil pada Kegiatan Berdoa Sebelum dan Sesudah

Belajar

Penetapan personil pada kegiatan berdoa sebelum dan

sesudah belajar adalah seluruh peserta didik sebagai sasaran yang

dibimbing guru mata pelajaran/wali kelas/pembina keagamaan

yang mengajar pada jam pertama dan terakhir kemudian

dikonfirmasikan pelaksanaan kegiatan kepada wali kelas yang

diketahui oleh pembina dan guru BK.

7) Penetapan Personil pada Kegiatan Pembacaan Ayat Suci Al Qur‟an

Sebelum Kegiatan Pembelajaran Dimulai

Penetapan Al Qur‟an sebelum kegiatan pembelajaran

dimulai adalah seluruh peserta didik sebagai sasaran yang

dibimbing guru mata pelajaran/wali kelas/pembina keagamaan

yang mengajar pada jam pertama kemudian dikonfirmasikan

kepada wali kelas yang diketahui oleh pembina keagamaan dan

guru BK.

8) Penetapan Personil pada Kegiatan Perayaan Hari Besar Islam

(a) Penetapan Personil pada Kegiatan Perayaan Memperingati Isra

Mi‟raj Nabi Muhammad S.A.W

Penetapan personil pada kegiatan adalah di dalam rapat

majelis guru sesuai jenis kegiatannya berdasarkan proposal

yang akan diajukan kepada kepala madrasah dan untuk

penampilan lomba-lomba keagamaan yang ditampilkan peserta

Page 83: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

69

didik disiapkan oleh wali kelas dengan bantuan pembina

keagamaan dan guru BK.

(b) Penetapan Personil pada Kegiatan Perayaan Memperingati

Maulid Nabi Muhammad Saw

Penetapan personil pada adalah ditentukan oleh

pembina keagamaan di dalam rapat majelis guru sesuai jenis

kegiatannya berdasarkan proposal yang diajukan kepada kepala

madrasah dan untuk penampilan lomba-lomba keagamaan yang

ditampilkan peserta didik disiapkan oleh wali kelas dengan

bantuan pembina keagamaan dan guru BK.

9) Penetapan Personil pada Kegiatan Pesantren Ramadhan

Penetapan personil pada kegiatan adalah ditentukan oleh

pembina keagamaan di dalam rapat majelis guru. Berdasarkan

wawancara dengan pembina keagamaan pada tanggal 11 oktober

2014 bahwa kegiatan pesantren Ramadhan seluruh guru ikut andil

dalam membimbing kegiatan yakni mengkondisikan kemampuan

guru.

e. Sarana

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK dan guru

pembina keagamaan pada tanggal 9-13 Oktober 2014 terungkap bahwa

penetapan sarana sudah ditentukan dalam rapat yang berkenaan dengan

jenis kegiatan dan berdasarkan kebutuhan peserta didik dan kondisi

madarasah yang telah dianalisa oleh pembina keagamaan, guru BK

Page 84: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

70

dan personil lainnya. Untuk secara rinci dapat dilihat penentuan sarana

untuk jenis kegiatan ektra kurikuler keagamaan yang telah ditetapkan,

berikut dijelaskan di bawah ini :

1) Penetapan Sarana pada Kegiatan Muhadarah

Penetapan sarana pada kegiatan sesuai perencanaan yakni

dilaksanakan di dalam lingkungan MTsN Air Bangis Kabupaten

Pasaman Barat (halaman madrasah) dan untuk perlengkapan

disesuai dengan kondisi sarana yang ada, jenis kegiatan dan

kemampuan peserta didik.

2) Penetapan Sarana pada Kegiatan Hafiz Al Qur‟an Juz 30

Penetapan sarana kegiatan sesuai perencanaan yaitu

dilaksanakan di dalam kelas masing-masing dan penyediaan satu

kitab Al Qur‟an terjemahan di setiap kelas.

3) Penetapan Sarana pada Kegiatan Penampilan Bakat Kultum dan

Khotbah

Penetapan sarana pelaksanaan kegiatan sesuai perencanaan

dilaksanakan di dalam kelas dan sebagai buku sumber dapat

dipinjam peserta didik di perpustakaan.

4) Penetapan Sarana pada Kegiatan Melafalkan Asmaul Husna

Penetapan sarana kegiatan sesuai perencanaan dilaksanakan

di dalam kelas, dan sebagai sumber dapat dilihat peserta didik di

perpustakaan dan bantuan serta bimbingan pembina keagamaan

dan guru BK.

Page 85: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

71

5) Penetapan Sarana pada Kegiatan Pembacaan Ayat Suci Al Qur‟an

Sebelum Pembelajaran Dimulai

Penetapan sarana kegiatan yakni di ruangan kelas masing-

masing kelas dan satu buah kitab Al Qur‟an terjemahan setiap

kelas.

6) Penetapan Sarana pada Kegiatan Sholat Dzuhur Berjamaah

Penetapan sarana dalam pelaksanaan kegiatan sholat dzuhur

berjamaah dilaksanakan di Mesjid Raya Air Bangis, dikarenakan

pembangunan mushalla di madrasah belum selesai.

7) Penetapan sarana pada kegiatan berdoa sebelum dan sesudah

belajar

Penetapan sarana kegiatan yakni dilaksanakan di dalam

kelas, dengan selebaran teks bacaan doa yang ditempelkan masing-

masing ruangan kelas oleh guru BK.

8) Penetapan Sarana pada Kegiatan Perayaan Hari Besar Islam

(a) Penetapan Sarana pada Kegiatan Perayaan Memperingati Isra

Mi‟raj Nabi Muhammad Saw

Penetapan sarana kegiatan sesuai perencanaan dalam

rapat majelis guru, berdasarkan kebutuhan peserta didik dan

keadaan madrasah yakni dilaksanakan di luar kelas (halaman

madrasah dengan meyiapkan tenda, kursi mikrofon, sound

system dan peralatan sesuai tampilan kegiatan dan jenis ekstra

kurikuler peserta didik.

Page 86: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

72

(b) Penetapan Sarana pada Kegiatan Perayaan Peringatan Maulid

Nabi Muhammad S.A.W

Penetapan sarana pelaksanaan kegiatan sesuai

perencanaan rapat majelis guru, berdasarkan kebutuhan peserta

didik dan keadaan madrasah yakni dilaksanakan di luar kelas

(halaman Madrasah) dengan meyiapkan tenda kursi, mikrofon,

sound system serta peralatan sesuai jenis kegiatan.

9) Penetapan Sarana Kegiatan Pesantren Ramadhan

Penetapan sarana kegiatan yakni dilaksanakan di MTsN Air

Bangis Kabupaten Pasaman Barat yaitu di ruangan kelas

berhubung mushalla belum selesai dan untuk kegiatan-kegiatan

perlombaan disiapkan, mikrofon, sound system serta peralatan

sesuai jenis kegiatan.

f. Waktu/Tempat

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK dan guru

pembina keagamaan pada tanngal 9-13 Oktober 2014 terungkap

bahwa penetapan waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan ekstra

kurikuler keagamaan disesuaikan dengan kondisi kebutuhan peserta

didik dan keadaan madrasah. Sesuai dengan kegiatan yang telah

ditetapkan, maka penetapan waktu/tempat dapat dijelaskan sebagai

berikut:

Page 87: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

73

1) Penetapan Waktu/Tempat Kegiatan Muhadarah

Penetapan waktu/tempat pelaksanaan kegiatan yakni 1 kali

dalam 2 minggu yakni hari Jumat jam 07.20-08.30 dan

dilaksanakan di halaman madrasah.

2) Penetapan Waktu /Tempat Kegiatan Hafiz Al Qur‟an Juz 30

Penetapan waktu/tempat pelaksanaan kegiatan yakni 3 kali

dalam seminggu yakni hari Selasa, Rabu, dan Kamis jam 07.20-

07.50 yang dilaksanakan maing-masing kelas.

3) Penetapan Waktu/Tempat Kegiatan Penampilan Bakat Kultum dan

Khotbah

Penetapan waktu/tempat pelaksanaan kegiatan yakni 1 kali

dalam seminggu yakni setiap hari Sabtu jam 07.20-07.40 dan

dilaksanakan di dalam kelas.

4) Penetapan Waktu/Tempat Pelaksanaan Kegiatan Melafalkan

Asmaul Husna

Penetapan waktu/tempat pelaksanaan kegiatan yakni 1 kali

dalam 2 minggu setiap hari Jumat jam 07.20-07.40 dan

dilaksanakan di dalam kelas.

5) Penetapan Waktu/Tempat Pelaksanaan Kegiatan Berdoa Sebelum

dan Sesudah Belajar

Penetapan waktu/tempat pelaksanaan yakni dilaksanakan

setiap hari di kelas dengan durasi 5 menit.

Page 88: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

74

6) Penetapan Waktu/tempat pada Kegiatan Pembacaan Ayat Suci Al

Qur‟an

Penetapan waktu/tempat pada kegiatan yakni dilaksanakan

setiap hari sebelum jam pembelajaran di mulai dengan durasi

waktu 5 menit di dalam kelas.

7) Penetapan Waktu/Tempat Pelaksanaan Kegiatan Sholat Dzuhur

Berjamaah

Sholat dzuhur berjamaah dilakukan setiap hari kecuali

Jumat dan Sabtu di Mesjid Raya Air Bangis dari jam 11.40 (proses

mengambil absen dan wuduk sampai sholat dimulai yakni jam

12.40 di Mesjid Raya Air Bangis.

8) Penetapan Waktu/Tempat Pelaksanaan Kegiatan Perayaan Hari

Besar Islam

(a) Penetapan Waktu/Tempat pada Kegiatan Perayaan Peringatan

Maulid Nabi Muhammad S.A.W

Penetapan waktu/tempat kegiatan sesuai perencanaan

yakni rapat majelis guru (berpedoman pada kalender nasional),

dan berdasarkan kebutuhan peserta didik dan keadaan

madrasah yaitu dilaksanakan di luar kelas (halaman sekolah)

sesuai tanggal yang ditetapkan.

Page 89: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

75

(b) Penetapan Waktu/Tempat Kegiatan Perayaan Peringatan Isra

Mi‟raj Nabi Muhammad S.A.W

Penetapan waktu pelaksanaan kegiatan sesuai

perencanaan rapat majelis guru (berpedoman pada kalender

nasional), berdasarkan keadaan madrasah dan kebutuhan peserta

didik yang dilaksanakan di luar kelas (halaman madrasah) sesuai

tanggal yang ditetapkan.

9) Penetapan Waktu/Tempat Sarana Kegiatan Pesantren Ramadhan

Penetapan waktu/tempat kegiatan yakni dilaksanakan di

MTsN Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat sesuai jadwal yang

telah ditentukan selama satu bulan Ramadhan.

2. Bentuk Kerjasama Guru BK dengan Guru Agama dalam

Pelaksanaan Kegiatan Ekstra Kurikuler Keagamaan.

a. Pelaksanaan Penyiapan Peserta Didik

1) Pelaksanaan Penyiapan Peserta Didik pada Kegiatan Muhadarah

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK dan guru

pembina keagamaan pada tanggal 9-13 Oktober 2014 terungkap

bahwa penyiapan peserta didik pada pelaksanaan kegiatan

muhadarah yaitu guru BK dan guru pembina keagamaan turut

membantu wali kelas masing-masing kelas dalam

membimbing/melatih peserta kegiatan (sasaran kegiatan/peserta

didik) sebagai persiapan untuk mengisi acara muhadarah misalnya;

kegiatan muhadarah isi kegiatannya berdasarkan skedul yang telah

dibuat atau direncanakan oleh pembina keagamaan dan

Page 90: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

76

kesepakatan seluruh personil sekolah baik itu waka siswa, pembina

OSIS termasuk guru BK/seluruh guru). Suatu contoh melatih

peserta didik adalah pembina keagamaan membantu wali kelas

untuk melatih peserta kegiatan untuk membuat konsep pidato

untuk ditampilkan peserta didik yang akan tampil pada acara

kegiatan muhadarah hal ini juga diketahui oleh guru BK dan

membuat catatan semua aktivitas latihan peserta didik dan merekap

skedul pelaksanaan sebagai himpunan data dan arsip BK. Jadi

dapat disimpulkan guru agama (pembina keagamaan) selalu siap

membantu wali kelas pada setiap latihan untuk penampilan peserta

didik dan guru BK juga ikut membimbing/melatih peserta didik

(sesuai kemampuan) dan melakukan pemantauan terhadap aktivitas

latihan peserta didik. Kemudian, sehari sebelum kegiatan

muhadarah dilaksanakan guru BK mengkomunikasikan melalui

mikrofon tentang kelas yang sebagai pelaksana kegiatan

muhadarah, peserta didik yang mengisi kegiatan umumnya seluruh

peserta didik.

2) Pelaksanaan Penyiapan Peserta Didik pada Kegiatan Pembiasaan

Hafiz Al Qur‟an Juz 30

Penyiapan peserta didik pada kegiatan yaitu peserta didik

diberikan intruksi setiap kelas oleh guru BK baik untuk latihan

maupun peserta didik yang mendapat giliran membacakan

hafalannya secara berkelompok sebagaimana yang telah ditentukan

Page 91: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

77

oleh pembina keagamaan dan wali kelas untuk persiapan

penampilan membacakan hafalan ayat Al Qur‟an juz 30, dan dalam

kegiatan latihan guru BK juga ikut membantu dan memantau

proses latihan (sesuai kemampuan) serta membuat catatan-catatan

pada proses latihan peserta didik.

3) Pelaksanaan Penyiapan Peserta Didik pada Kegiatan Melafalkan

Asmaul Husna

Pelaksanaan penyiapan peserta didik pada kegiatan yaitu

peserta didik secara perkelas diberikan intruksi oleh guru BK baik

untuk latihan atau peserta didik yang mendapat giliran

menampilkan kegiatan melafalkan asmaul husna yakni secara

berkelompok yang telah ditentukan kepada pembina keagamaan

dan wali kelas untuk persiapan penampilan melafalkan asmaul

husna, dan dalam kegiatan latihan guru BK juga ikut membantu

dan memantau proses latihan (sesuai kemampuan).

4) Pelaksanaan Penyiapan Peserta Didik pada Kegiatan Penampilan

Bakat Kultum dan Khotbah

Pelaksanaan penyiapan peserta didik dalam kegiatan yaitu

peserta didik secara perkelas berdasarkan hobi, minat dan bakat,

diberikan intruksi oleh guru BK baik untuk latihan atau peserta

didik yang mendapat giliran menampilkan bakat kultum dan

khotbah yang telah ditentukan pembina keagamaan dan wali kelas

Page 92: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

78

jadwalnya. Pada proses latihan guru BK juga membantu peserta

didik (sesuai kemampuan).

5) Pelaksanaan Penyiapan Personil pada Kegiatan Pembacaan Ayat

Suci Al Qur‟an Sebelum Kegiatan Pembelajaran Dimulai.

Pelaksanaan penyiapan personil pada kegiatan sebelum

kegiatan pembelajaran dimulai yaitu wali kelas/guru mata

pelajaran/pembina keagamaan yang mengajar pada jam pertama

sebagai pembimbing pada kegiatan pembacaan ayat Al Qur‟an oleh

peserta didik yang diketahui oleh guru pembina keagamaan dan

guru BK.

6) Pelaksanaan Penyiapan Peserta Didik pada Kegiatan Berdoa

Sebelum dan Sesudah Belajar.

Pelaksanaan penyiapan peserta didik pada pelakasanaan

kegiatan sudah ditentukan sebagai peraturan MTsN Air Bangis,

yaitu guru BK memberikan selebaran teks doa yang

dibacakan/dihafal oleh peserta didik disetiap kelas secara bergiliran

sesuai urutan daftar absen peserta didik, dalam pelaksanaan guru

mata pelajaran/wali kelas menginstruksikan kepada peserta didik

yang membacakan/memimpin doa sesuai giliran.

7) Pelaksanaan Penyiapan Peserta Didik pada Kegiatan Sholat Dzuhur

Berjamaah

Pelaksanaan penyiapan peserta didik pada kegiatan sholat

dzuhur berjamaah yakni guru BK melalui mikrofon

Page 93: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

79

mengintruksikan kepada peserta didik agar mengambil kartu

melalui absen sholat yakni diambil melalui wali kelas masing-

masing dan diberikan lagi kepada wali kelas di mesjid ketika sholat

akan dilaksanakan kemudian guru BK dan seluruh guru termasuk

kepala madrasah siap mengawasi peserta didik baik proses

perjalanan peserta didik ke mesjid dan berwudhuk sampai peserta

didik benar-benar selesai dan siap untuk sholat.

8) Pelaksanaan Penyiapan Peserta Didik pada Kegiatan Perayaan Hari

Besar Islam

(a) Pelaksanaan Penyiapan Peserta Didik pada Kegiatan Perayaan

Memperingati Isra Mi‟raj Nabi Muhammad Saw

Pelaksanaan Penyiapan peserta didik pada kegiatan

adalah wali kelas dan pembina keagamaan serta guru BK

(sesuai kemampuan) melatih peserta didik yang tampil pada

acara jika ada perlombaan/penampilan bakat sesuai jenis

kegiatan, kemudian guru BK mengumumkan keseluruh peserta

didik melalui mikrofon untuk hadir dan berkumpul pada hari

pelaksanaan kegiatan.

(b) Pelaksanaan Penyiapan Peserta Didik pada Kegiatan Perayaan

Memperingati Maulid Nabi S.A.W

Pelaksanaan penyiapan peserta didik pada kegiatan

adalah wali kelas dan pembina keagamaan serta guru BK

(sesuai kemampuan) melatih peserta didik yang tampil pada

Page 94: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

80

acara jika ada perlombaan/penampilan bakat sesuai jenis

kegiatan, kemudian guru BK mengumumkan keseluruh peserta

didik melalui mikrofon untuk hadir dan berkumpul pada hari

pelaksanaan kegiatan.

9) Pelaksanaan Penyiapan Peserta Didik pada Kegiatan Pesantren

Ramadhan

Pelaksanaan penyiapan peserta didik pada kegiatan yaitu

guru BK menginstruksikan jadwal kegiatan yang diketahui oleh

wali kelas dan pembina keagamaan kepada seluruh peserta didik

dan menempelkan jadwal kegiatan di setiap kelas.

b. Pelaksanaan Penyiapan Personil

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK dan guru

pembina keagamaan pada tanggal 9-13 Oktober 2014 terungkap

bahwa pelaksanaan penyiapan personil pada kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan sudah diatur berdasarkan rapat majelis guru seperti

pembentukan pembina di bidang keagamaan yang telah di SK-kan

kepala madrasah, sebagai penanggung jawab dalam merencanakan

kegiatan ekstra kurikuler keagamaan, pembentukan panitia sesuai

jenis kegiatan, penentuan peserta didik sebagai peserta kegiatan setiap

jenis kegiatan yang akan dilaksanakan.

Sebagai gambarannya penulis akan menjelaskan sebagai

berikut:

Page 95: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

81

1) Pelaksanaan Persiapan Personil pada Kegiatan Muhadarah

Pelaksanaan persiapan personil pada kegiatan muhadarah

ditetapkan wali kelas dan pembina keagamaan sebagai

pembimbing dan melatih peserta didik untuk tampil pada kegiatan

muhadarah dan guru BK juga turut membantu wali kelas dan

pembina keagamaan sesuai kemampuan juga dalam

mengumpulkan peserta didik agar berbaris untuk mengikuti acara

kegiatan muhadarah. Kemudian pada kegiatan pelaksanaan

muhadarah diakhir kegiatan guru BK ikut andil memberikan kata-

kata nasehat dan motivasi kepada peserta didik sesuai jadwal yang

telah ditetapkan.

2) Pelaksanaan Persiapan Personil pada Kegiatan Hafiz Al Qur‟an Juz

30

Pelaksanaan penyiapan personil kegiatan ditetapkan oleh

pembina keagamaan yaitu wali kelas sebagai pembimbing peserta

didik dalam membacakan hafalannya sesuai jadwal dan kelompok

peserta didik yang diketahui oleh pembina keagamaan dan guru

BK.

3) Pelaksanaan Persiapan Personil pada Kegiatan melafalkan Asmaul

Husna

Pelaksanaan penyiapan personil kegiatan ditetapkan oleh

wali kelas sebagai pembimbing peserta didik dalam membacakan

penampilan melafalkan asmaul husna sesuai jadwal dan kelompok

Page 96: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

82

peserta didik. Kemudian pada latihan pembina keagamaan dan guru

BK (sesuai kemampuan) ikut membantu wali kelas melatih dan

membimbing peserta didik sebagai persiapan kegiatan penampilan

melafalkan asmaul husna.

4) Pelaksanaan Persiapan Personil pada Kegiatan Bakat Khultum dan

Khotbah

Penyiapan personil kegiatan ditetapkan wali kelas sebagai

pembimbing dan melatih peserta didik yang dibantu oleh guru

pembina keagamaan, guru yang berkompeten dan guru BK (sesuai

kemampuan). Untuk penampilan kegiatan (misalnya guru mata

pelajaran Bahasa Arab membantu membuat teks pidato Berbahasa

Arab). Penampilan bakat kultum dan khotbah ditampilkan kepada

wali kelas masing-masing sesuai jadwal peserta didik yang

diketahui oleh pembina keagamaan dan guru BK.

5) Pelaksanaan Penyiapan Personil pada Kegiatan Pembacaan Ayat

Suci Al Qur‟an Sebelum Kegiatan Pembelajaran Dimulai.

Pelaksanaan penyiapan personil pada kegiatan diatur dan

dibimbing oleh wali kelas dan guru mata pelajaran/pembina

keagamaan yang mengajar di jam pertama yang diketahui oleh

pembina keagamaan dan guru BK.

Page 97: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

83

6) Pelaksanaan Penyiapan Personil pada Kegiatan Berdoa Sebelum

dan Sesudah Belajar.

Pelaksanaan penyiapan personil adalah guru mata

pelajaran/wali kelas/pembina keagamaan yang mengajar pada jam

pertama sebagai pembimbing dalam pembacaan doa oleh peserta

didik melaui pengisian absen yang diketahui oleh wali kelas, guru

pembina keagamaan dan guru BK.

7) Pelaksanaan Penyiapan Personil pada Kegiatan Sholat Dzuhur

Berjamaah

Pelaksanaan penyiapan personil pada kegiatan sholat dzuhur

berjamaah yakni wali kelas mengatur/mengurus peserta didiknya

(mulai dari pengambilan absen peserta didik peserta didik dengan

menggunakan kartu shalat, dan mengawasi sampai sholat di mulai)

pembina keagamaan dan guru BK juga mengontrol peserta didik

sampai sholat di mulai, jika ada peserta didik tidak sholat maka

diproses oleh guru BK.

8) Pelaksanaan Penyiapan Personil pada Kegiatan Perayaan Hari

Besar Islam

(a) Pelaksanaan Penyiapan Personil pada Kegiatan Perayaan

Memperingati Isra Mi‟raj Nabi Muhammad Saw

Pelaksanaan penyiapan personil pada kegiatan sudah

diatur oleh pembina keagamaan melalui rapat majelis guru

yang dicantumkan pada proposal yang berisikan rincian

Page 98: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

84

kegiatan, biaya dsb, diajukan kepada kepala madrasah. Jadi

pada kegiatan wali kelas telah menyiapkan peserta didik

sebagai pengisi kegiatan dan seluruh guru mempunyai tugasnya

masing-masing juga BK pada kegiatan berlansung memantau

seluruh aktivitas peserta didik dan jika guru BK ada kompeten

dalam kegiatan (misalnya ada perlombaan) maka guru BK ikut

andil sebagai juri dalam kegiatan tersebut.

(b) Pelaksanaan Penyiapan Personil pada Kegiatan Perayaan

Memperingati Maulid Nabi S.A.W

Pelaksanaan penyiapan personil pada kegiatan juga

sudah diatur oleh pembina keagamaan melalui rapat majelis

guru yang dicantumkan pada proposal yang berisikan rincian

kegiatan, biaya dsb, diajukan kepada kepala madrasah. Jadi

pada kegiatan wali kelas telah menyiapkan peserta didik

sebagai pengisi kegiatan dan seluruh guru mempunyai

tugasnya masing-masing juga BK pada kegiatan berlansung

memantau seluruh aktivitas peserta didik dan jika guru BK

ada kompeten dalam kegiatan (misalnya ada perlombaan)

maka guru BK ikut andil sebagai juri dalam kegiatan tersebut.

9) Pelaksanaan Penyiapan Personil pada Kegiatan Pesantren

Ramadhan

Pelaksanaan penyiapan personil pada kegiatan yaitu guru

BK menginstruksikan jadwal kegiatan yang diketahui oleh wali

Page 99: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

85

kelas dan pembina keagamaan, kepada seluruh peserta didik dan

menempelkan jadwal kegiatan di setiap kelas. Sebagai pemateri

seluruh guru ikut andil dalam membimbing peserta pesantren

Ramadhan sesuai kemampuan.

c. Pelaksanaan Penyiapan Perlengkapan

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK dan guru

pembina keagamaan pada tanggal 9-13 Oktober 2014 terungkap

bahwa penyiapan perlengkapan diatur oleh guru piket sebelum

sebelum kegiatan di mulai (sesuai jenis kegiatan), guru BK akan

mencatat atau mencek jika ada kerusakan pada perlengkapan dan akan

menyampaikan kepada waka bagian humas dan sarana prasarana.

Untuk lebih rinci dapat dijelaskan peneliti sebagai berikut:

1) Pelaksanaan Penyiapan Perlengkapan pada Kegiatan Muhadarah

Pelaksanaan penyiapan perlengkapan pada kegiatan

muhadarah diatur satu hari sebelum kegiatan di mulai yakni

dikondisikan sesuai perlengkapan madrasah, seperti penyiapan

sound system, mikrofon, kursi, meja dsb. Pada hari pelaksanaan,

guru piket menyiapkan peralatan yang diperlukan dan dibantu oleh

guru BK, pembina keagamaan/seluruh guru dan peserta didik.

2) Pelaksanaan Penyiapan Perlengkapan pada Kegiatan Pembiasaan

Hafiz Al Qur‟an Juz 30

Pada pelaksanaan penyiapan perlengkapan/peralatan pada

kegiatan, cuma buku absen, buku daftar hafalan peserta didik oleh

Page 100: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

86

wali kelas dan satu buah Al Qur‟an terjemahan. Sebagai himpunan

data guru BK juga menyiapkan buku absen merangkap daftar

hafalan ayat dari peserta didik.

3) Pelaksanaan Penyiapan Perlengkapan pada Kegiatan melafalkan

Asmaul Husna

Pelalaksanaan penyiapan perlengkapan pada kegiatan hanya

daftar absen peserta didik, buku daftar kelompok peserta didik

yang melafalkan dan satu daftar teks asmaul husna yang disiapkan

wali kelas. Untuk perlengkapan tersebut satu rangkap dipegang

oleh guru BK.

4) Pelaksanaan Penyiapan Perlengkapan pada Kegiatan Penampilan

Bakat Kultum dan Khotbah

Pelaksanaan penyiapan perlengkapan pada kegiatan yaitu

menyiapkan perlengkapan/peralatan hanya daftar absen peserta

didik, buku daftar penampilan peserta didik dan kopian konsep

kultum dan khotbah yang diatur oleh wali kelas. Untuk

perlengkapan tersebut satu rangkap untuk guru BK.

5) Pelaksanaan Penyiapan Perlengkapan pada Kegiatan Penampilan

Pembacaan Ayat Suci Al Qur‟an Sebelum Kegiatan Pembelajaran

Dimulai.

Pelaksanaan penyiapan perlengkapan pada pembacaan ayat

sudah diatur setiap harinya yakni wali kelas/guru piket

mempersiapkan di setiap kelas, satu buah Al Qur‟an terjemahan,

Page 101: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

87

buku absen merangkap peserta didik yang membaca Al Qur‟an dan

terjemahan pada hari itu yang diketahui pembina keagamaan dan

guru BK.

6) Pelaksanaan Penyiapan Perlengkapaan pada Kegiatan Berdoa

Sebelum dan Sesudah Belajar

Pelaksanaan penyiapan perlengkapan pada kegiatan yakni

guru mata pelajaran/wali kelas/pembina keagamaan

mempersiapkan buku absen merangkap peserta didik yang

memimpin pembacaan doa pada hari itu yang diketahui pembina

keagamaan dan guru BK.

7) Pelaksanaan Penyiapan Perlengkapan pada Kegiatan Sholat

Dzuhur Berjamaah

Pelaksanaan penyiapan perlengkapan pada kegiatan sholat

dzuhur berjamaah yaitu wali kelas mempersiapkan absen sholat

dan kartu sholat yang dibantu oleh pembina keagamaan dan guru

BK serta persiapan sound system dan mikrofon untuk

pengumuman.

8) Pelaksanaan Kegiatan Perayaaan Hari Besar Islam

(a) Pelaksanaan Penyiapan Perlengkapan pada Kegiatan Perayaan

Memperingati Isra Mi‟raj Nabi Muhammad Saw

Penyiapan perlengkapan hanya menyiapkan sound

system, mikrofon, kursi tenda dsb. Jadi untuk penyiapannya

dilaksanakan oleh guru piket dan seluruh guru pada hari itu.

Page 102: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

88

(b) Pelaksanaan Penyiapan Perlengkapan pada Kegiatan Perayaan

Memperingati Maulid Nabi Muhammmad S.A.W

Penyiapan perlengkapan pada kegiatan yakni

menyiapkan sound system mikrofon dan kursi tenda dsb. Jadi

untuk penyiapannya dilaksanakan oleh guru piket dan seluruh

guru pada hari itu.

9) Pelaksanaan Penyiapan Perlengkapan pada Kegiatan Pesantren

Ramadhan

Penyiapan perlengkapan pada kegiatan yakni hanya

menyiapkan absen hadir, Al Qur‟an, pena spidol, papan tulis sound

system dan mikrofon oleh seluruh guru MTsN Air Bangis.

d. Pelaksanaan Jenis Kegiatan

1) Pelaksanaan Jenis Kegiatan Muhadarah

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK dan guru

pembina keagamaan pada tanggal 9-13 Oktober 2014 terungkap

bahwa pelaksanaan jenis kegiatan muhadarah dilaksanakan 1 kali

dalam 2 seminggu setiap hari Jum‟at jam 07.20-08.30 sesuai skedul

yang dibuat oleh pembina keagamaan kemudian dibantu oleh wali

kelas masing-kelas yang tampil dan peserta yang tampil sebagai

peserta kegiatan dalam menunjukkan hobi dan bakatnya sesuai

nuansa madrasah, adapun rincian kegiatan dalam muhadarah

adalah: penampilan protokol, pembacaan ayat Al Qur‟an dan

saritilawah, adzan, sholat jenazah, pidato (berbahasa Arab, bahasa

Page 103: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

89

Inggris dan bahasa Indonesia), selingan Islami pemaparan bidang

studi, pembacaan ayat pendek, pengungkapan hadis rasul, doa dan

kata kata nasehat oleh guru sesuai jadwal. Pada pelaksanaan

berlansung guru BK memantau setiap jenis kegiatan peserta didik

dan menilik skedul yakni menyesuaikan skedul dan pelaksanaan

dan keberbakatan peserta didik dan membuat catatan tertentu.

sebagai data peserta didik dan madrasah.

2) Pelaksanaan Jenis Kegiatan Hafiz Al Qur‟an Juz 30

Pelaksanaan hafiz Al Qur‟an juz 30 yaitu dilaksanakan di

dalam kelas sesuai kelompok yang telah ditetapkan wali kelas

secara bergiliran dibimbing oleh wali kelas masing-masing. Setelah

kegiatan selesai wali kelas mengkonfirmasikan dan saling

koordinasi dengan pembina keagamaan dan guru BK tentang

kegiatan perserta didik.

3) Pelaksanaan Jenis Kegiatan Penampilan Bakat Kultum dan

Khotbah

Pelaksanaan penampilan bakat kultum dan khotbah hanya

dilaksanakan di dalam kelas saja yang mana peserta didik sesuai

jadwal masing-masing, menampilkan bakat kultum dan khotbah

secara perorangan yang dibimbing oleh wali kelas setiap kelas

masing-masing. Setelah kegiatan selesai wali kelas

mengkonfirmasikan dan saling koordinasi dengan guru BK dan

pembina keagamaan tentang kegiatan peserta didik.

Page 104: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

90

4) Pelaksanaan Jenis Kegitan penampilan Melafalkan Asmaul Husna

Pelaksanaan kegiatan melafalkan asmaul husna hanya

dilaksanakan dikelas masing-masing setiap hari senin jam 07.20-

07.40 menurut kelompok yang telah dijadwalkan yang dibimbing

oleh wali kelas masing-masing kelas. Setelah kegiatan sesesai wali

kelas mengkonfirmasikan dan saling koordinasi dengan guru BK

dan pembina keagamaan tentang kegiatan peserta didik.

5) Pelaksanaan Jenis Kegiatan Sholat Dzuhur Berjamaah

Pelaksanaan jenis kegiatan sholat dzuhur berjamaah yang

dilaksanakan di Mesjid Raya Air Bangis, dikarenakan

pembangunan mushalla madrasah belum selesai. Sebelum kegiatan

sholat berjamaah dilaksanakan wali kelas mengatur kelas

binaannya yaitu peserta didik melakukan pengisian absen dan

pembagian kartu sholat kepada peserta didik dibantu oleh pembina

keagamaan, dan guru BK memberikan instruksi melalui mikrofon

bahwa seluruh peserta diharap ke mesjid dalam rangka pelaksanaan

sholat dzuhur berjamaah. setelah sampai di mesjid diadakan lagi

pengecekkan yakni pengembalian kartu sholat oleh peserta didik

kepada wali kelas sampai selesai yang dibantu oleh seluruh guru.

6) Pelaksanaan Jenis Kegiatan pada Pembacaan Ayat Suci Al Qur‟an

Pelaksanaan jenis kegiatan pada pembacaan ayat suci Al

Quran dilaksanakan setiap hari sebelum jam pembelajaran di mulai

berdasarkan daftar absen peserta didik dengan durasi waktu 5 menit

Page 105: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

91

yang dibimbing oleh guru mata pelajaran/wali kelas/pembina

keagamaan yang mengajar pada jam pertama diawal pembelajaran,

kemudian dikonfirmasikan dan saling koordinasi dengan pembina

keagamaan dan guru BK.

7) Pelaksanaan Jenis Kegiatan Berdoa Sebelum dan Sesudah Belajar

Untuk pelaksanaan kegiatan berdoa yang dilaksanakan di

dalam kelas secara bergiliran sesuai daftar absen yang dibimbing

oleh guru mata pelajaran/wali kelas yang mengajar diawal dan

diakhir pembelajaran dan aktivitas kegiatan dikonfirmasikan

kepada pembina keagamaan dan guru BK .

8) Pelaksanaan Jenis Kegiatan pada Perayaan Hari Besar Islam

(a) Pelaksanaan Jenis Kegiatan pada Kegiatan Perayaan

Memperingati Isra Mi‟raj Nabi Muhammad S.A.W

Pelaksanaan kegiatan perayaan memperingati isra

mi‟raj nabi Muhammad S.A.W dilaksanakan di luar kelas

(halaman madrasah) dengan mendatangkan ustadz/ah dan

pengadaan acara perlombaan oleh pembina keagamaan yakni

perlombaaan yang berdasarkan keagamaan oleh setiap kelas,

dengan membentuk panitia dan juri perlombaan. sesuai

kemampuan, guru BK juga ikut andil sebagai juri pada kegiatan

dan melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan.

Page 106: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

92

(b) Pelaksanaan Jenis Kegiatan pada Kegiatan Maulid Nabi

Muhammad S.A.W

Pelaksanaan kegiatan pada kegiatan perayaan

memperingati maulid nabi Muhammad S.A.W juga

dilaksanakan di luar kelas (halaman madrasah) dengan

mendatangkan ustadz/ah dan pengadaan acara perlombaan oleh

pembina keagamaan yakni perlombaaan yang bernuansakan

keagamaan oleh setiap kelas, dengan membentuk panitia dan

juri perlombaan. Sesuai kemampuan, guru BK juga ikut andil

sebagai juri pada kegiatan dan melakukan pengawasan

terhadap seluruh kegiatan.

9) Pelaksanaan Jenis Kegiatan Pesantren Ramadhan

Pelaksanaan pesantren Ramadhan dlaksanakan di kelas

umumnya dibimbing guru agama (pembina keagamaan) dan jika

ada materi kegiatan yang bersifat umum maka seluruh guru ikut

membimbing peserta didik pada kegiatan pesantren Ramadhan.

e. Pelaksanaan Penyiapan Administrasi

1) Pelaksanaan Penyiapan Administrasi pada Kegiatan Muhadarah

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK dan guru

agama (pembina keagamaan) pada tanggal 9-13 Oktober 2014

terungkap bahwa pelaksanaan penyiapan administrasi kegiatannya

yaitu berupa pembuatan jadwal dan skedul/draf pelaksanaan

Page 107: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

93

muhadarah oleh wali kelas bersama dengan pembina keagamaan

dan guru BK.

2) Pelaksanaan Penyiapan Administrasi pada Kegiatan Pembiasaan

Hafiz Al Qur‟an Juz 30

Pelaksanaan pada kegiatan pembiasaan hafiz Al Qur‟an juz

30 yaitu penyiapan buku daftar hadir dan buku daftar hafalan ayat

peserta didik oleh wali kelas,yang diketahui oleh pembina

keagamaan dan guru BK.

3) Pelaksanaan Penyiapan Administrasi pada Kegiatan Kultum dan

Khotbah

Untuk administrasi pelaksanaan kegiatan yaitu penyiapan

buku daftar hadir dan buku daftar penampilan bakat kultum dan

khotbah peserta didik yang diketahui dan dicatat oleh pembina

keagamaan dan guru BK.

4) Pelaksanaan Penyiapan Administrasi pada Kegitan Melafalkan

Asmaul Husna

Untuk administrasi pelaksanaan kegiatan yaitu pembagian

kelompok oleh wali kelas, penyiapan daftar hadir dan buku daftar

kelompok peserta didik yang yang tampil melafalkan asmaul husna

yang diketahui oleh pembina keagamaan dan guru BK.

5) Pelaksanaan Penyiapan Administrasi pada Kegiatan Pembacaan

Ayat Suci Al Qur‟an Sebelum Kegiatan Pembelajaran Dimulai.

Page 108: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

94

Untuk administrasi pelaksanaan kegiatan yaitu penyiapan

daftar hadir peserta didik dan buku daftar peserta didik yang

membaca Al Qur‟an dan sari tilawah oleh guru mata pelajaran/wali

kelas/pembina keagamaan yang diketahui oleh wali kelas,

pembina keagamaan dan guru BK.

6) Pelaksanaan Penyiapan Administrasi pada Kegiatan Berdoa

Sebelum dan Sesudah Belajar

Untuk pelaksanaan administrasi pada ditentukan oleh wali

kelas/guru mata pelajaran/pembina keagamaan yaitu penyiapan

daftar hadir dan buku daftar kegiatan pembacaan doa sesudah dan

sebelum belajar oleh peserta didik yang diketahui oleh pembina

keagamaan dan guru BK .

7) Pelaksanaan Administrasi pada Kegiatan Sholat Dzuhur Berjamaah

Untuk pelaksanaan administrasi kegiatan yaitu penyiapan

absen sholat dan penyiapan kartu sholat oleh wali kelas yang

dibantu oleh pembina keagamaan dan guru BK, untuk peserta didik

yang tidak sholat tanpa alasan yang kuat akan dicatat oleh guru BK

sebagai kasus dan hasil pembayaran denda akan dimasukkan ke

khas pembangunan mushalla.

Page 109: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

95

8) Pelaksanaan Administrasi pada Kegiatan Perayaan Hari Besar

Islam

(a) Pelaksanaan Administrasi pada Kegiatan Perayaan

Memperingati Isra Mi‟raj Nabi Muhammad S.A.W

Untuk pelaksanaan administrasi pada kegiatan yaitu

penyiapan proposal kegiatan, membuat skedul kegiatan dan

blangko penilaian pada perlombaan oleh pembina keagamaan

yang dibantu guru BK.

(b) Pelaksanaan Administrasi pada Kegiatan Perayaaan

Memperingati Maulid Nabi Muhammad S.A.W

Pelaksanaan administrasi kegiatan yaitu penyiapan

proposal kegiatan, membuat skedul kegiatan dan blangko

penilaian pada perlombaan oleh pembina keagamaan yang

dibantu guru BK.

9) Pelaksanaan Administrasi pada Kegiatan Pesantren Ramadhan

Pelaksanaan administrasi pada kegiatan yaitu penyiapan

absen dan menempelkan jadwal kegiatan, penyiapan skedul

pelaksanaan kegiatan lomba oleh pembina keagamaan dan guru

BK.

f. Pelaksanaan Evaluasi

1) Pelaksanaan Evaluasi pada Kegiatan Muhadarah

Berdasarkan wawancara dengan guru BK dan guru agama

(pembina keagamaan) pada tanggal 11 Oktober 2014, terungkap

Page 110: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

96

bahwa dalam melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan muhadarah

yakni dengan melihat proses kegiatan peserta didik pada

pelaksanaan kegiatan. Kemudian sebagai evaluasi guru BK dan

pembina keagamaan memberi tugas kepada peserta didik untuk

membuat catatan tentang isi pelaksanaan kegiatan muhadarah.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK dan pembina

keagamaan pada tanggal 11 Oktober 2014 bahwa kegiatan

muhadarah pada pelaksanaannya ditahun 2014 bisa dikatakan lebih

baik dari pada tahun sebelumnya karena para peserta didik tampak

serius dalam mengisi kegiatan meskipun ada sebagian peserta didik

(kelas yang tidak tampil seperti gelisah, meribut pada pelaksanaan

kegiatan berlansung. Kemudian untuk peserta didik yang tampil

pada kegitan guru BK dan pembina keagamaan akan melihat dan

menilai keberbakatan peserta didik. Peserta yang tampil yang

mempunyai bakat yang menonjol akan disalurkan sesuai bakatnya

misalnya ada peserta didik yang bagus dalam pidato maka bisa

sebagai perwakilan kelas dalam kaitannnya dengan pidato dsb.

2) Pelaksanaan Evaluasi Kegiatan Pembiasaan Hafiz Al Qur‟an Juz 30

Berdasarkan wawancara dengan guru BK dan pembina

keagamaan pada tanggal 11 Oktober 2014, terungkap bahwa dalam

melakukan evaluasi pada pelaksanaan kegiatan yakni dengan

melihat proses kegiatan peserta didik pada waktu peserta didik

membacakan hafalan ayat sampai selesai pambacaan ayat yakni

Page 111: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

97

memperhatikan aturan bacaan ayat, irama sesuai kriteria aturan

bacaan ayat tetapi yang terutama adalah hafalan ayat tersebut.

kemudian hasil evaluasi tersebut di ketahui oleh guru BK dan

pembina keagamaan melalui konfirmasi dengan wali kelas.

3) Evaluasi pada Kegiatan melafalkan Asmaul Husna

Berdasarkan wawancara dengan guru BK dan guru

pembina keagamaan pada tanggal 11 Oktober 2014, terungkap

bahwa dalam melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan pelafalan

asmaul husna yakni dengan melihat kegiatan peserta didik pada

waktu latihan yakni dilakukan oleh wali kelas, pembina keagamaan

dan guru BK, sampai pada pelaksanaan kegiatan yakni dibimbing

oleh wali kelas.

4) Pelaksanaan Evaluasi pada Kegiatan Kultum dan Khotbah

Sebagai evaluasi yakni melihat dari proses latihan peserta

didik dan penampilan di kelas yang diketahui oleh guru BK dan

penampilan peserta didik pada kegiatan lainnya.

5) Evaluasi Pada Kegiatan Berdoa Sebelum dan Sesudah Belajar

Evaluasi pada kegiatan yaitu melihat aktivitas peserta didik

pada kegiatan pembacaan doa oleh seluruh peserta didik yang

dipimpin oleh satu peserta didik yang mendapat giliran, yaitu

melihat keseriusan peserta didik dalam pembacaan doa khususnya

dalam memimpin doa.

Page 112: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

98

6) Evaluasi pada Kegiatan Pembacaan Ayat Suci Al Qur‟an Sebelum

Pelajaran DiMulai

Yaitu melihat proses peseta didik dalam pembacaan Al

Qur‟an dan saritilawah dan penampilan peserta didik pada kegiatan

lainnnya seperti perlombaan dsb.

7) Evaluasi pada Kegiatan Sholat Dzuhur Berjamaah

Evaluasi pada kegiatan sholat dzuhur berjamaah yaitu

melihat proses yang dimulai dari pengisian absen sampai

pelaksanaan shalat dan menanyakan kepada peserta didik berapa

shalat yang dikerjakan satu hari dengan cara melalui absen kelas

dengan hitung jari oleh guru sambil mencek kehadiran.

8) Evaluasi pada Kegiatan Kegiatan Peringatan Hari Besar Islam

(a) Perayaan Memperingati Isra Mi‟raj Nabi Muhammad S.A,W

Evaluasi pada kegiatan yakni melihat proses kesesuaian

antara rencana dengan pelaksanaan dan kualitas kegiatan.

(b) Evaluasi pada Kegiatan Perayaan Memperingati Maulid Nabi

Muhammad S.AW

Yakni melihat proses kesesuaian antara rencana dengan

pelaksanaan dan kualitas kegiatan.

9) Evaluasi pada Kegiatan Pesantren Ramadhan

Sebagai evaluasi yaitu melihat kehadiran peserta didik dan

keseriusan peserta didik dalam mengikuti kegiatan dan melihat

catatan juga penampilan peserta didik pada acara perlombaan.

Page 113: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

99

3. Bentuk Kerjasama Guru BK dengan Guru Agama pada Pengawasan

dalam Pelaksanaan Kegiatan Ekstra Kurikuler Keagamaan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK dan guru pembina

keagamaan 9-13 Oktober 2014 terungkap bahwa dalam pengawasan

kegiatan ekstra kurikuler keagaman dilaksanakan oleh seluruh personil

madrasah terutama pembina keagamaan dengan bantuan guru BK, berikut

pengawasan pada pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler keagamaan di

MTsN Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat dilihat dari:

a. Proses dan Bentuk/Jenis Kegiatan:

1) Pegawasan pada Proses Pelaksanaan Kegiatan Muhadarah

Pengawasan pada proses kegiatannya yaitu wali kelas,

pembina keagamaan, guru BK serta kepala madrasah bekerjasama

dalam mengamati atau memantau proses kegiatan peserta didik

dalam kegiatan muhadarah mulai dari awal sampai kegiatan selesai

dan seluruh personil madrasah turut ikut andil dalam mengontrol

keterlaksanaan kegiatan.

2) Pengawasan pada Proses Pelaksanaan Kegiatan Pembiasaan Hafiz

Al Qur‟an Juz 30

Pengawasan pada proses kegiatannya yaitu wali kelas

sejalan dengan membimbing peseta didik pada proses pembacaan

hafalan ayat berdasarkan kelompok yang telah dijadwalkan,

kemudian pembina keagamaan dan guru BK merekap data peserta

didik yang menampilkan hafalannya malalui wali kelas dan

mendokumentasikan data tersebut, jika pembina keagamaan dan

Page 114: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

100

guru BK piket pada hari dan tepat pada jam pelaksanaan kegiatan

maka pembina keagamaan dan guru BK lansung mengawasi

dengan memantau peserta didik secara rolling pada proses

kegiatan.

3) Pengawasan pada Proses pelaksanaan kegiatan penampilan bakat

kultum dan khotbah

Pengawasan pada kegiatannya yaitu wali kelas/pembina

keagamaan (memantau peserta didik secara rolling jika piket pada

awal jam pagi) sebagai pembimbing penampilan peserta didik

dikelas dalam penampilan bakat kultum dan khotbah sesuai jadwal

kemudian data peserta didik yang tampil akan direkap oleh oleh

guru BK melalui konfirmasi dan saling koordinasi dengan wali

kelas, pembina keagamaan. Kemudian jika guru BK piket pada jam

pelaksanaan kegiatan maka maka pengawasan dilakukan secara

Rolling yakni memantau pelaksanaan kegiatan setiap kelas.

4) Pengawasan pada Proses Kegiatan Pelafalan Asmaul Husna

Pengawasan pada proses kegiatan oleh peserta didik yaitu

wali kelas melihat atau memantau penampilan peserta didik sesuai

kelompok kemudian dikonfirmasikan kepada guru BK dan

pembina keagamaan. Jika Pembina keagamaan dan guru BK piket

pada hari jadwal pelaksanaan kegiatan maka secara rolling dalam

mengawasi peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan.

Page 115: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

101

5) Pengawasan pada Proses Kegiatan Pembacaan Ayat Suci Al

Qur‟an Sebelum Kegiatan Pembelajaran Dimulai.

Pengawasan pada proses kegitannya adalah guru mata

pelajaran/wali kelas/pembina keagamaan melihat peserta didik

berdasarkan giliran, kemudian pelaksanaan kegiatan

dikonfirmasikan dan saling koordinasi dengan pembina keagamaan

dan guru BK.

6) Pengawasan pada Proses Kegiatan Pembacaan Doa Sebelum dan

Sesudah Belajar

Pengawasan pada proses kegitan yaitu guru mata

pelajaran/wali kelas/pembina keagamaan memantau peserta didik

berdasarkan giliran dalam memimpin doa, kemudian kegiatan

peserta didik dikonfirmasikan dan saling koordinasi dengan

pembina keagamaan dan guru BK.

7) Pengawasan pada proses Pelaksanaan Kegiatan Sholat Dzuhur

Berjamaah

Pengawasan pada pelaksanaan kegiatan sholat dzuhur

berjamaah yaitu mulai dari pengumpulan peserta didik untuk

berangkat ke mesjid, dan pengisian absen peserta didik dan

melalui absen sholat peserta didik sampai kegiatan sholat di mulai

yakni dilaksanakan oleh wali kelas dengan bantuan pembina

keagamaan dan wali kelas, umumnya pengawasan dilakukan oleh

seluruh personil sekolah.

Page 116: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

102

8) Pengawasan pada Proses Pelaksanaan Kegiatan Perayaan Hari

Besar Islam

a) Pengawasan pada proses pelaksanaan Kegiatan Perayaan Isra

Mi‟raj Nabi Muhammad S.A.W

Pengawasan pada proses pelaksanaan kegiatan yaitu

seluruh guru memperhatikan proses kegiatan terutama pembina

keagamaan dan guru BK melihat keterlaksanaan program

apakah sesuai dengan perencanaan serta pengawasan terhadap

peserta didik.

b) Pengawasan pada Kegiatan Perayaaan Memperingati Maulid

Nabi Muhammad S.A.W

Sebagai pengawasan pada pelaksanaan kegiatan yaitu

seluruh guru memperhatikan proses kegiatan terutama pembina

keagamaan dan guru BK seperti melihat keterlaksanaan program

apakah sesuai dengan perencanaan.

9) Pengawasan pada proses pelaksanaan Kegiatan Pesantren

Ramadhan

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK dan guru

pembina keagamaan pada tanggal 9-13 Oktober 2014 terungkap

bahwa pengawasan dalam pelaksanaan kegiatan pesantren

Ramadhan hanya melihat proses pelaksanaan kegiatan dengan

melalui pengisian absen peserta didik oleh guru yang membina

kegiatan pesantren Ramadhan pada umumnya seluruh guru.

Page 117: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

103

C. Rekapitulasi Hasil Penelitian

1. Kerjasama Guru BK dengan Guru Agama pada Perencanaan dalam

Pelaksanaan Kegiatan Ekstra Kurikuler Keagamaan

Tabel 5. Rekapitulasi Kerjasama Guru BK dengan Guru Agama pada

Perencanaan dalam Pelaksanaan Kegiatan Ekstra Kurikuler

Keagamaan

No Indikator Bentuk Kerjasama

1. Analisis

Kebutuhan

a. Menganalisis hasil pelaksanaan kegiatan ekstra

kurikuler keagamaan yang sudah terlaksana

b. Menganalisis program kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan yang telah terlaksana

c. Menganalisis kemampuan dan kebutuhan peserta

didik; hobi, minat dan bakat

d. Menganalisis keadaan sarana prasarana

pendukung

e. Menganalisis untuk penyesuaian kondisi waktu

pelaksanaan kegiatan

f. Menganalisis keadaan lingkungan peserta didik

g. Menganalisis ketersediaan guru pembimbing dan

pembina/pelatih

h. Menyesuaikan jenis kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan yang baru diprogramkan

i. Melaporkan hasil analisis kebutuhan kepada

waka siswa

2. Menetukan

Jenis dan

Tujuan

kegiatan

a. Menyesuaikan perencanaan jenis kegiatan

dengan hasil analisis kebutuhan

b. Menyesuaikan dengan keadaan sarana prasarana

pendukung terhadap rencana jenis kegiatan

c. Berpartisipasi (mengembangkan ide yang

berhubungabn dengan rencana jenis kegiatan) di

dalam pertemuan rapat tahunan majelis guru dan

rapat bersifat insidental

d. Menyesuaikan kegiatan dengan kalender nasional

e. Saling membantu atas tugas kontrak kinerja

kepala madrasah terkait dengan perencanaan jenis

kegiatan

3. Menentukan

sasaran

kegiatan

a. Secara umum seluruh peserta didik

b. Menyesuaikan data hasil analisis kebutuhan,

kemudian merencanakan jenis kegiatan

4. Penetapan

personil

a. Melakukan dan menghadiri rapat majelis guru

(terencana/insidental

b. Berdasarkan SK dari kepala madrasah

Page 118: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

104

5. Sarana a. Menyesuaikan dengan kondisi sarana dan

prasarana yang ada

b. Menyesuaikan dengan jenis kegiatan dan

kemampuan peserta didik serta keadaan madrasah

6. Waktu dan

Tempat

a. Menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik

b. Menyesuaikan situasi dan kondisi/keadaan

madrasah (termasuk sarana prasarana dan

keadaan cuaca)

2. Kerjasama Guru BK dengan Guru Agama dalam Pelaksanaan

Kegiatan Ekstra Kurikuler Keagamaan

Tabel 6. Rekapitulasi Kerjasama Guru BK dengan Guru Agama dalam

Pelaksanaan Kegiatan Ekstra Kurikuler Keagamaan

No Indikator Bentuk Kerjasama

1. Pelaksanaan

Penyiapan

Peserta Didik

a. Membantu wali kelas/ personil lainnya

membimbing melatih peserta didik/peserta

kegiatan

b. Memantau proses latihan peserta didik

c. Memberikan pengumuman kepada seluruh

peserta didik tentang kegiatan yang akan

dilaksanakan

2.

3

.

Pelaksanaan

Penyiapan

perlengkapan

a. Mencatat mencek jika ada kerusakan pada

perlengkapan dan melaporkan kepada waka

humas dan sarana prasarana

b. Menyiapkan dengan menyesuaikan

perlengkapan untuk pendukung kegiatan

c. Menyiapkan bahan yang berkaitan dengan

kegiatan peserta didik.

d. Menyiapkan buku catatan berkaitan dengan

kegiatan peserta didik

4. Pelaksanaan

Jenis Kegiatan .

a. Memantau setiap jenis kegiatan peseta didik

b. Membuat catatan

c. Saling berkoordinasi

d. Memberikan intruksi tentang pelaksanaan

kegiatan

e. Membimbing peserta kegiatan sesuai jenis

kegiatan

Page 119: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

105

5.

Pelaksanaan

Penyiapan

Administrasi

a. Membuat jadwal sesuai dengan jenis kegiatan

b. Membuat skedul kegiatan jika dibutuhkan

c. Penyiapan buku daftar hadir, dll

d. Mencatat hasil kegiatan dan saling koordinasi

e. Membuat proposal kegiatan jika dibutuhkan

f. Membuat pengumuman tertulis sesuai jenis

kegiatan.

6. . Pelaksanaan

Evaluasi

a. Melihat proses kegiatan peserta didik pada

pelaksanaan kegiatan/latihan

b. Membuat catatan tentang isi pelaksanaan

kegiatan

c. Melihat dan menilai keberbakatan peserta

didik

d. Saling koordinasi

e. Mengisi daftar hadir

f. Membawa peserta didik keruangan BK jika

ada membuata keributan saat pelaksanaan

kegiatan

g. Melihat proses kegiatan dan menyasuaikan

perencanaan dengan pelaksanaan

3. Kerjasama Guru BK dengan Guru Agama pada Pengawasan dalam

Pelaksanaan Kegiatan Ekstra Kurikuler Keagamaan

Tabel 7. Rekapitulasi Kerjasama Guru BK dengan Guru Agama pada

Pengawasan dalam Pelaksanaan Kegiatan Ekstra Kurikuler

Keagamaan

No Indikator Bentuk Kerjasama

1. Bentuk dan

Proses Kegiatan

a. Seluruh personil madrasah mengamati proses

kegiatan sesuai jenis kegiatan

b. Merekap data peserta didik yang berkaitan

dengan kegiatan

a. Mengamati secara lansung dan tidak lansung

b. Saling koordinasi

c. Melihat kesesuaian perencanaan dengan

pelaksanaan kegiatan

Page 120: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

106

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, dapat dilakukan

pembahasan sebagai berikut:

1. Kerjasama Guru BK dengan Guru Agama pada Perencanaan dalam

Pelakasanaan Kegiatan Ekstra Kurikuler Keagamaan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil

bahwa kerjasama guru BK dan guru agama dalam pelaksanaan kegiatan

ekstra kurikuler keagamaan di MTsN Air Bangis Kabupaten Pasaman

Barat cukup terlaksana yang mana dalam tahap perencanaan kegiatan guru

BK dan guru agama sebelum merencanakan melakukan aktivitas yang

terkait dengan sub variabel penelitian yang berdasarkan hasil wawancara

peneliti, yakni sebagai berikut:

a. Analisis Kebutuhan

Kerjasama guru BK dan guru agama dalam analisis kebutuhan

tergambar yaitu guru BK, pembina keagamaan serta wali kelas saling

berkoordinasi memperhatikan kondisi madrasah (situational analysis),

analisis program ekstra kurikuler yang telah terlaksana, analisis

kondisi keadaan sarana dan prasarana untuk berbagai kegiatan, analisis

kondisi waktu untuk pelaksanaan kegiatan, analisis keadaan

lingkungan peserta didik, analis kondisi guru pembimbing dan

pembina/pelatih ekstra kurikuler keagamaan dan analisis pencapaian

tujuan dari jenis ekstra kurikuler keagamaan sesuai dengan jenis

kegiatan, melakukan collect data berbentuk data pribadi peserta didik

(termasuk hobi dan minat bakat peserata didik yakni melalui pengisian

Page 121: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

107

data pribadi dan pengisian angket balangko kegiatan ekstra kurikuler),

hasil belajar dan prestasi peserta didik. Data-data tersebut dihimpun

oleh guru BK melalui kerjasama dengan guru pembina keagamaan dan

wali kelas kemudian data-data tersebut dilaporkan kepada waka siswa.

b. Menentukan Jenis dan Tujuan Kegiatan,

Kerjasama guru BK dan guru agama dalam menentukan jenis

dan tujuan kegiatan ekstra kurikuler keagamaan berdasarkan visi dan

misi MTsN Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat, menganalisis

keadaan madrasah seperti kondisi sarana dan prasarana yang bisa

dimanfaatkan untuk pendukung kegiatan ekstra kurikuler (ekstra

kurikuler keagamaan) atau analisis kebutuhan peserta didik serta

kesepakatan dalam rapat tahunan majelis guru serta rapat yang bersifat

insidental tentang kegiatan ekstra kurikuler keagamaan yang akan

direncanakan. Adapun ekstra kurikuler keagamaan yang direncanakan

dalam satu tahun di MTsN Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat

tahun pelajaran 2014-2015 adalah: Kegiatan Muhadarah, Kegiatan

pembiasaan Hafiz Al Qur‟an Juz 30, Kegiatan Melafalkan Asmaul

Husna, Kegiatan penampilan bakat kultum dan Khotbah, Kegiatan

pembacaan ayat suci Al Qur‟an Sebelum Kegiatan Pembelajaran

Dimulai, kegiatan berdoa sebelum dan sesudah belajar, Kegiatan

Sholat Dzuhur Berjamaah, Kegiatan Perayaan Hari Besar Islam

(Kegiatan Perayaan Memperingati Isra Mi‟raj Nabi Muhammad

S.A.W dan Kegiatan Perayaaan Memperingati Maulid Nabi

Page 122: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

108

Muhammad S.A.W dan Kegiatan Pesantren Ramadhan. Sebagai

deskriptif implementasi kerjasama guru BK dan guru agama sudah

penulis jelaskan pada poin deskripsi hasil penelitian.

c. Menentukan Sasaran

Kerjasama guru BK dan guru agama dalam menentukan

sasaran/peserta didik/sasaran kegiatan sesuai perencanaan pada setiap

jenis kegiatan telah direncanakan berdasarkan rapat guru dan data yang

telah dihimpun, baik itu dari guru BK, pembina keagamaan dan wali

kelas, serta pembina OSIS untuk semua jenis kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan. Jadi dalam menentukan sasaran disesuaikan dengan jenis

kegiatan ekstra kurikuler keagamaan yang direncanakan, sebagai

gambaran implementasi kerjasama guru BK dan guru agama pada

setiap jenis kegiatan sudah dijelaskan penulis pada poin deskripsi hasil

penelitian.

d. Penetapan Personil

Kerjasama guru BK dan guru agama dalam penetapan personil

sudah ditentukan dalam rapat majelis guru (terencana dan insidental)

yang terkait dengan jenis kegiatan ekstra kurikuler, seperti

perencanaan seluruh kegiatan ektra kurikuler keagamaan dikelola oleh

pembina keagamaan, waka siswa dan dibantu oleh guru BK, jadi dapat

diambil kesimpulan setiap perencanaan kegiatan keagamaan

dikendalikan oleh pembina keagamaan dikontrol oleh waka siswa.

Sebagai gambaran kerjasama guru BK dan guru agama dalam

Page 123: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

109

penetapan personil pada perencanaan kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan sesuai jenis kegiatan yang diadakan di MTsN Air Bangis

Kabupaten Pasaman Barat, sudah penulis jelaskan pada poin deskripsi

hasil penelitian.

e. Sarana

Kerjasama guru BK dan guru agama dalam penetapan sarana

sudah ditentukan dalam rapat yang berkenaan dengan jenis kegiatan

dan berdasarkan kebutuhan peserta didik dan kondisi madrasah yang

telah dianalisa oleh pembina keagamaan, guru BK dan personil

lainnya.

f. Waktu/Tempat

Kerjasama guru BK dan guru agama dalam penetapan waktu

dan tempat pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler keagamaan

disesuaikan dengan kondisi kebutuhan peserta didik dan keadaan

madrasah. Sesuai dengan kegiatan ekstra kurikuler yang telah

ditetapkan, penetapan waktu/tempat sudah dijelaskan pada poin

deskripsi hasil penelitian.

2. Bentuk Kerjasama Guru BK dengan Guru Agama dalam

Pelaksanaan Kegiatan Ekstra Kurikuler Keagamaan

a. Pelaksanaan Penyiapan Peserta Didik

Adapun bentuk kerjasama guru BK dan guru agama dalam

penyiapan peserta didik dalam kegiatan ekstra kurikuler keagamaan

disesuaikan dengan jenis kegiatan ekstra kurikuler keagamaan yang

telah direncanakan seperti kerjasama dalam pelatihan peserta didik,

Page 124: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

110

pengkomunikasian peserta didik sebagai peserta kegiatan atau pengisi

kegiatan.

b. Pelaksanaan Penyiapan Personil

Adapun bentuk kerjasama guru BK dan guru agama dalam

penyiapan personil pada pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan disesuaikan dengan jenis kegiatan ekstra kurikuler

kegamaan yang telah direncanakan, penyiapan personil pada kegiatan

ekstra kurikuler keagamaan sudah diatur berdasarkan rapat majelis

guru seperti pembentukan pembina di bidang keagamaan yang telah di

SK-kan kepala madrasah sebagai penanggung jawab dalam

merencanakan kegiatan ekstra kurikuler keagamaan, pembentukan

panitia sesuai jenis kegiatan, penentuan peserta didik sebagai peserta

kegiatan setiap jenis kegiatan yang akan dilaksanakan. Sebagai catatan,

wali kelas merupakan personil yang berperan dalam membimbing

kelas binaannya dalam kegiatan ekstra kurikuler keagamaan. Guru BK

secara otomatis sebagai personil madrasah yang membantu baik itu

guru agama/pembina keagamaan dan wali kelas dalam pembinaan

peserta didik pada kegiatan ekstra kurikuler keagamaan.

c. Pelaksanaan Penyiapan Perlengkapan

Adapun bentuk kerjasama guru BK dan guru agama dalam

penyiapan perlengkapan pada pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan disesuaikan dengan jenis kegiatan ekstra kurikuler

kegamaan yang telah direncanakan dan penyiapan perlengkapan diatur

Page 125: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

111

oleh guru piket sebelum kegiatan di mulai (sesuai jenis kegiatan) jika

pada hari kegiatan guru BK/guru agama terjadwal sebagai piket maka

guru BK/guru agama yang menyiapkan perlengkapan kegiatan,

kemudian guru BK akan mencatat atau mencek jika ada kerusakan

pada perlengkapan dan akan mengkonfirmasikan kepada waka bagian

humas dan sarana prasarana.

d. Pelaksanaan Jenis Kegiatan

Pelaksanaan setiap jenis kegiatan sudah ditetapkan berdasarkan

hasil rapat guru baik itu secara terencana ataupun insidental kemudian

kerjasama guru BK dan guru agama pada setiap jenis kegiatan terlihat

pada saat adanya saling konfirmasi dan koordinasi pada setiap

pelaksanaan kegiatan.

e. Pelaksanaan Penyiapan Administrasi

Adapun bentuk kerjasama guru BK dan guru agama dalam

penyiapan adminisrtrasi pada pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan disesuaikan dengan jenis kegiatan ekstra kurikuler

kegamaan yang telah direncanakan seperti kerjasama dalam

pembuatan skedul berbagai kegiatan keagamaan, pendokumentasian

berbagai data kegiatan.

f. Pelaksanaan Evaluasi

Adapun bentuk kerjasama guru BK dan guru agama dalam

pelaksanaan evaluasi pada pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan disesuaikan dengan jenis kegiatan ekstra kurikuler

Page 126: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

112

kegamaan yang telah direncanakan secara umum bentuk kerjasamanya

yaitu melakukan evaluasi dengan memantau seluruh kegiatan baik

secara internal maupun eksternal.

3. Bentuk Kerjasama Guru BK dengan Guru Agama pada Pengawasan

dalam Pelaksnaan Kegiatan Ekstra Kurikuler Keagamaan.

Pengawasan kegiatan ekstra kurikuler keagaman dilaksanakan oleh

seluruh personil sekolah termasuk kepala madrasah, namun dalam

pengawasan ekstra kurikuler di MTsN Air Bangis Kabupaten pasaman

Barat hanya melihat atau memantau dari proses kegiatan yang

dilaksanakan peserta didik.

Adapun bentuk kerjasama guru BK dan guru agama dalam

pelaksanaan pengawasan yaitu pada proses pelaksanaan kegiatan ekstra

kurikuler keagamaan disesuaikan dengan jenis kegiatan ekstra kurikuler

kegamaan yang telah direncanakan. Secara umum bentuk kerjasamanya

yaitu pengawasan secara lansung dan ada yang secara tidak lansung.

seperti pengawasan pada proses kegiatan muhadarah, proses kegiatan

sholat dzuhur berjamaah dan proses kegiatan perayaan memperingati hari

besar Islam dan proses kegiatan pesantren Ramadhan Pengawasannya

secara lansung oleh guru BK dan guru agama kemudian pengawasan

secara tidak lansung seperti proses kegiatan pembiasaan hafiz Al Qur‟an

juz 30, proses kegiatan melafalkan asmaul husna, kegiatan penampilan

kultum dan khotbah, proses kegiatan berdoa sebelum dan sesudah belajar,

proses kegiatan pembacaan Al Qur‟an sebelum pembelajaran dimulai dan

namun kepala madrasah MTsN Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat

Page 127: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

113

melakukan pengawasan secara umum sering mengawasi kegiatan ekstra

kurikuler keagamaan secara lansung.

Sesuai hasil penelitian yang mengacu pada fokus penelitian maka

perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan merupakan bagian dari unsur

manajemenisasi dan Administrasi. Menurut Nawawi (1983:3) bahwa

pengendalian kerjasama itu berkenaan dengan berbagai kegiatan seperti:

perencanaan, pengorganisasian, pemberian bimbingan/pengarahan, koordinasi,

kontrol/evaluasi dan perwujudan komunikasi yang terarah secara maksimal

pada pencapaian tujuan bersama.

a. Perencanaan

Perencanaan pada dasarnya berarti persiapan menyusun suatu

keputusan berupa langkah-langkah penyelesaian suatu masalah atau

pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu.

b. Organisasi

Organisasi adalah sistem kerjasama sekelompok orang untuk

mencapai tujuan bersama. Langakah pertama dalam pengorganisasian

diwujudkan melalui perencanaan dengan menetapkan bidang-bidang/

fungsi-fungsi yang termasuk ruang lingkup kegiatan akan diselenggarakan

oleh suatu kelompok kerjasama tertentu.

c. Bimbingan/pengarahan

Bimbingan (direction) berarti memelihara, menjaga dan

memajukan organisasi melalui setiap personal, baik secara struktural

maupun fungsional.

Page 128: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

114

d. Koordinasi

Koordinasi adalah kegiatan mengatur dan membawa personal,

metode, bahan, buah fikiran, saran-saran, cita,cita, dan alat-alat dalam

hubungan kerja yang harmonis, saling isi mengisi, dan saling menunjang

sehingga pekerjaan berlansung efektif dan seluruhnya terarah pada

pencapaian tujuan yang sama.

e. Kontrol dan Evaluasi

Dalam administrasi kontrol atau pengawasan berarti kegiatan

engukur tingkat efisiensi penggunaan metode dan alat tertentu dalam usaha

mencapai tujuan. Untuk itu diperlukan kegiatan pengamatan, baik lansung

maupun tidak lansung terhadap berbagai aspek atau kegiatan administratif

manajemen, akan tetapi juga mengenai kegiatan profesional yang harus

diselenggarakan sebagai beban kerja setiap personal/unit kerja yang ada.

f. Komunikasi dalam administrasi berarti penyampaian informasi, idea

(gagasan), pendapat dan saran-saran guna melancarkan kerjasama

sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.

Maka bentuk kerjasama guru BK dan guru agama dalam

pelaksanaan ekstra kurikuler keagamaan merujuk pada pengendalian

kerjasama, secara sistem sederhana yakni kerjasama dalam perencanaan,

pelaksanaan dan pengawasan/control.

Menurut Rukhyat dan solihin (2004:26)

Keberhasilan pengelolaan pelaksanaan suatu kegiatan sangat

ditentukan oleh kemampuan manajerial unsur pimpinan. Demikian

pula halnya pengelolaan pelaksanaan ekstra kurikuler bergantung

pada kemampuan kepala sekolah/madrasah dan bagaimana

sekolah/madrasah mengelola program ekstra kurikuler tersebut.

Page 129: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

115

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang kerjasama guru BK dengan guru

agama dalam pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler keagamaan di MTsN Air

Bangis Kabupaten Pasaman Barat dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Bentuk kerjasama guru BK dengan guru agama pada perencanaan dalam

pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler keagamaan bisa dikatakan ada,

karena berdasarkan pada analisis kebutuhan, menentukan jenis dan tujuan

kegiatan, sasaran, waktu dan tempat, guru BK dengan guru agama saling

berkoordinasi, saling membantu serta saling membutuhkan dengan

personil madrasah lainnya, jadi dapat dikatakan tanpa kerjasama guru BK

dengan guru agama dan personil lainnya setiap jenis kegiatan tidak akan

terencana dengan baik.

2. Kerjasama guru BK dengan guru agama pada pelaksanaan kegiatan ekstra

kurikuler keagamaan yang dilihat dari pelaksanaan penyiapan peserta

didik/penyiapan peserta kegiatan, penyiapan personil, penyiapan

perlengkapan/peralatan, jenis kegiatan, penyiapan administrasi dan

evaluasi pada setiap jenis kegiatan, guru BK dengan guru agama sudah

menunjukkan adanya kerjasama dan menjalankan peran serta fungsinya

masing-masing kemudian dengan personil madrasah lainnya pun juga

saling kerjasama dan saling membantu, jadi tanpa adanya kerjasama antara

guru BK dengan guru agama serta bantuan personil madrasah lainnya

115

Page 130: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

116

pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler keagamaan tidak akan berjalan

tuntas dan hanya akan menjadi tontonan belaka.

3. Bentuk kerjasama guru BK dengan guru agama pada pengawasan dalam

pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler keagamaan disetiap proses dan

benuk/jenis kegiatan, guru BK dengan guru agama sudah menunjukkan

kerjasama yakni dengan melakukan pemantauan atau melihat baik secara

lansung maupun secara tidak lansung saat proses pelaksanaan setiap

aktivitas peserta didik dan pada pengawasan juga terdapat kerjasama

dengan personil madrasah lainnya.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka diajukan

beberapa saran kepada berbagai pihak yang terkait, sebagai berikut:

1. Kepala Madrasah

Agar selalu mendukung dan berupaya dalam peningkatan program

dan kualitas manajemenisasi kerjasama untuk seluruh personil madrasah

dan penyediaan sarana prasarana pendukung kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan yang dibutuhkan oleh guru dan peserta didik demi penguatan

ciri khas MTsN Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat.

2. Guru BK dan Guru Agama/Pembina Keagamaan

Sebelumya disarankan agar seluruh personil madrasah agar lebih

meningkatkan kerjasama dan saling koordinasi, terkhusus untuk

peningkatan kualitas pelaksanaan kegiatan yang diawali manajemen ekstra

kurikuler yang bagus, menyimpan secara detail dokumen-dokumen yang

Page 131: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

117

berhubungan dengan manajemen ekstra kurikuler (perencanaan,

pelaksanaan dan pengawasan) terkhusus kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan yang telah dilaksanakan agar seluruh kegiatan mudah dirivew

sebagai pedoman program kegiatan berikutnya yang akan direncanakan

kembali.

3. Wali Kelas

Agar memberikan motivasi kepada peserta didik binaan agar selalu

bersemangat untuk mengikuti kegiatan ekstra kurikuler khususnya

kegiatan eksra kurikuler keagamaan dan selalu memberikan informasi up

tude yang tentang potensi minat, bakat dan hobi peserta didik kepada guru

BK maupun guru agama (pembina keagamaan).

4. Orangtua,

Diharapkan agar memberikan motivasi yang positif kepada

anaknya terkait dengan kegiatan keagamaan karena kegiatan yang

berhubungan dengan keagamaan (ekstra kurikuler keagamaan) merupakan

alternatif dalam pembentukan kepribadian Islami dan merupakan upaya

preventif terhadap anak dari sikap negatif.

5. Bagi Peneliti Selanjunya

Diharapkan untuk dapat meneliti tentang pelaksanaan kegiatan

ekstra kurikuler keagamaan dengan melihat variabel lainnya.

Page 132: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

118

KEPUSTAKAAN

Arikunto, Suharsimi. (2005). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta

Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN). (2006). Panduan

Pengembangan Diri Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Jakarta: Rineka Cipta.

Alita, Revi. (2010). “Kerjasama Guru Pembimbing Dengan Guru Dalam

Mengatasi Perilaku Merokok Siswa di SMP N 32 Padang. Skripsi. IAIN

Imam Bonjol Padang.

Bellinda Pebrillian, 2014. Guru Bimbingan dan Konseling,

(http://bellindapebrillianmediabki.wordpress.com/konseling2/individual/be

rbicara/, diakses 1 Agustus 2014)

Dwi Yani, Siska. (2009). “Kerjasama Guru Mata Pelajaran dengan Guru

Pembimbing dalam Pelaksanaan Pelayanan BK di SMP Negeri 31

Padang.” Skripsi. STKIP PGRI SUMBAR

Dwi Narwoko. J, dan Bagong Suyanto, (2011). Sosiologi Suatu Teks Pengantar

dan Terapan. Jakarta: Prenada Media Group

Depdiknas. (2003). Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas

Mulyana, Deddy. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif Pradikma Baru Ilmu

Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Fitria Sari, Yulia. (2009) “Pelaksanaan Kegiatan Ekstra Kurikuler Dalam

Meningkatkan Keberhasilan Pendidikan Agama Islam di MAN Malang”.

Skripsi.UIN Malang

Hadiyanto. (2000). Manajemen Peserta Didik. Padang: FIP UNP

Narmoatmojo, Winarno. 2009. Ekstra kurikuler di sekolah; dasar kebijakan dan

aktualisasinya, (http://winarno.staff.fkip.uns.ac.id/files/2009/10/makalah-

Eskuldisekolah.)pdf diakses 13 september 2013

Nata, Abuddin. (2003). Manajemen Pendidikan. Jakarta: Pernada Media

Mulyana, Deddy. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif Pradikma Baru Ilmu

Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Page 133: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

119

Muhaimin, H. (2010). Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di

Sekolah, Madrasah, dan Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada

Moleong. (2008). Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Hidayat, Rahmat dan Herdi. (2013). Bimbingan Konseling Kesehatan Mental.

Bandung: Rosda Karya

Iskandar. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta: Gaung

Persada Press.

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2010 Tentang

Pengelolaan Pendidikan Agama Pada Sekolah,,

http://pendis.kemenag.go.id/file/dokumen/KMA162010.pdf.) diakses 14

Januari 2014

Prayitno. (2001). Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan Konseling di

Sekolah. Jakarta: Rineka cipta

Rukhiyat, Adang dan Solihin. (2004). Manajemen Pembinaan Ekstra Kurikuler.

Jakarta: Rineka Cipta

Sagala, Syaiful (2011). Kemampuan Professional Guru dan Tenaga

Kependidikan. Bandung: Alfabeta

Sasmito, Teguh. 2010. Penyusunan Program Pengembangan Diri Ekstra kurikuler

di SMA, (http://Teguhsasmitodp1.files.Wordpres.Com/2010/06/14-juknis-

Pd Ekstra kurikuler Isi-revisi01042010pdf diakses 13 September2013

Soekanto, Soejono. (2012). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada

Sugiyono (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan D. Bandung:

Alfabeta

Sukardi, Dewa Ketut. (1987). Bimbingan Karir di Sekolah-sekolah, Jakarta:

Ghalia Indonesia

Syukur, Fatah. (2011). Manajemen Pendidikan Berbasis pada Madrasah.

Semarang: Pustaka Risky Putra

Nawawi Hadari (1983). Administrasi Pendidikan. Jakarta: CV Haji Masagun

Suryosubroto (1997). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Walgito, Bimo. (2004). Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karir). Yogyakarta:

C.V. Andi ffset

Page 134: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

120

Yusuf, A. Muri. (2005). Metodologi Penelitian. Padang : UNP Press

Zusmelia. et al. (2013). Pedoman Penulisan Skripsi. Padang: STKIP PGRI

SUMBAR

(2000). Al Qur‟an Terjemahan. Bandung: CV Diponegoro

Page 135: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

121

PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahim, sholawat dan salam semoga disampaikan

Allah SWT kepada junjungan alam yakni Nabi Muhammad Saw. sebelumnya

peneliti mendo‟akan semoga bapak/Ibu dan dalam keadaan sehat wal‟afiat dan

diberikan kelancaran dalam menjalankan aktivitas sehari-hari Amin Ya Rabbal‟

alamin. Wawancara ini bukanlah suatu tes atau ujian, jawaban yang Bapak, Ibu

dan berikan tidak akan dinilai benar atau salahnya. Jawaban yang Bapak/Ibu

berikan tidak akan berpengaruh terhadap aktivitas yang sedang dijalankan, untuk

itu harapan peneliti kepada Bapak/Ibu dapat memberikan jawaban yang sesuai

dengan kondisi dan kenyataan yang ada.

Padang, Oktober 2014

Hanamul Hudia

Page 136: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

122

KISI-KISI WAWANCARA

KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) DENGAN

GURU AGAMA DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRA

KURIKULER KEAGAMAAN DI MTsN AIR BANGIS KABUPATEN

PASAMAN BAssRAT

Variabel Sub Variabel Indikator No. Pertanyaan Total

KKerjasama

Guru BK dan

Guru Agama

dalam

pelaksanaan

kegiatan Ekstra

kurikuler

keagamaan

A. Perencanaan 1. Analisis Kebutuhan

2. Menentukan Jenis

dan Tujuan Kegiatan

3. Menentukan Sasaran

4. Penetapan Personil

5. Sarana

6. Waktu /Tempat

1, 2

3

4

5, 6

7

8

2

1

1

2

1

1

B. Pelaksanaan 1. Pelaksanaan

Penyiapan Peserta

Didik/Peserta

Kegiatan

2. Pelaksanaan

Penyiapan Personil

3. Pelaksanaan

Penyiapan

Perlengkapan/Peralata

n

4. Pelaksanaan Jenis

Kegiatan

5. Pelaksanaan

Penyiapan

Administrasi

6. Pelaksanaan Evaluasi

9

10

11

12

13

14

1

1

1

1

1

1

C. Pengawasan

1. Bentuk dan Proses

Kegiatan

15

1

Jumlah 15

Lampiran 1.

Page 137: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

123

REKAPITULASI HASIL JUDGE INSTRUMEN PENELITIAN

KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) DENGAN

GURU AGAMA DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRA

KURIKULER KEAGAMAAN DI MTsN AIR BANGIS

KABUPATEN PASAMAN BARAT

No. Pertanyaan Penimbang Keterangan

Rahma Wira

Nita, M. Pd.

Kons

1. √ Terima

2. √ Terima

3. √ Terima

4. √ Terima

5. √ Terima

6. √ Terima

7. √ Terima

8. √ Terima

9. √ Terima

10. √ Terima

11. √ Terima

12. √ Terima

13. √ Terima

14. √ Terima

15. √ Terima

Jadi, jumlah pertanyaan wawancara yang ditolak setelah dijudge tidak ada,

semua pertanyaan diterima/ layak untuk dipakai saat melakukan penelitian. Jadi

jumlah pertanyaan semuanya sebanyak 15 pertanyaan.

Lampiran 2.

Page 138: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

124

PEDOMAN WAWANCARA

UNTUK GURU AGAMA (PEMBINA KEAGAMAAN)

Nama Inisial :

Hari/Tanggal :

Waktu :

Tempat :

Pewawancara :

No Pertanyaan

Deskripsi jawaban

A. Perencanaan

1.

2.

Seperti apa kerjasama bapak/Ibu dengan

guru BK dalam menganalisis kebutuhan

sebagai masukan untuk perencanaan

kegiatan ekstra kurikuler keagamaan setiap

jenis kegiatan di MTsN Air Bangis ?

Bagaimana kerjasama bapak/Ibu dengan

guru BK dalam pengumpulan data yang

digunakan untuk melihat potensi peserta

didik sebagai sasaran dan peserta kegiatan

pada jenis kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan ?

3. Bagaimana kerjasama bapak/Ibu dengan

guru BK dalam menentukan jenis dan

tujuan kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan yang direncanakan di MTsN

Air Bangis ?

4. Bagaimana kerjasama bapak/ibu dengan

guru BK dalam penentuan peserta didik

sebagai sasaran kegiatan dalam

perencanaan kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan pada setiap jenis kegiatan?

5.

6.

Bagaimana kerjasama bapak/Ibu dengan

guru BK dalam penetapan personil pada

perencanaan kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan pada setiap jenis kegiatan?

Bagaimana kerjasama bapak/Ibu dengan

Page 139: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

125

guru BK dengan organisai sekolah dalam

penyusunan perencanaan program kegiatan

ekstra kurikuler keagamaan pada setiap

jenis kegiatan?

7. Bagaimana kerjasama bapak/Ibu dengan

guru BK dalam menentukan anggaran

biaya yang dibutuhkan dalam perencanaan

pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan sesuai jenis kegiatan?

8.

Bagaimana kerjasama bapak/Ibu dengan

guru BK dalam menentukan waktu dan

tempat kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan sesuai jenis kegiatan?

B. Pelaksanaan

9. Seperti apa kerjasama bapak/Ibu dengan

guru BK dalam pelaksanaan penyiapan

peserta didik pada pelaksanaan kegiatan

ekstra kurikuler keagamaan pada setiap

jenis kegiatan?

10.

Seperti apa kerjasama bapak/Ibu dengan

guru BK dalam pelaksanaan

mempersiapkan personil terkait dengan

pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan pada setiap jenis kegiatan?

11. Seperti apa kerjasama bapak/Ibu dengan

guru BK dalam pelaksanaan

mempersiapkan perlengkapan/peralatan

yang dibutuhkan untuk keperluan

pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan pada setiap jenis kegiatan?

12. Seperti apa kerjasama bapak dengan guru

BK dalam pelaksanaan kegiatan ekstra

kurikuler keagamaan pada jenis kegiatan

yang telah ditentukan?

13. .

Seperti apa kerjasama bapak dengan guru

BK dalam pelaksanaan mempersiapkan

administrasi terkait dengan pelaksanaan

kegiatan ekstra kurikuler keagamaan pada

Page 140: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

126

setiap jenis kegiatan?

14.

Bagaimana kerjasama bapak/Ibu dengan

guru BK dalam pelaksanaan evaluasi

terkait dengan pelaksanaan kegiatan ekstra

kurikuler keagamaan pada setiap jenis

kegiatan?

C. .

Pengawasan

15. .

Seperti apa kerjasama bapak/Ibu dengan

guru BK melakukan pengawasan setiap

bentuk/jenis dan proses kegiatan pada

pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan ?

Pewawancara

Hanamul Hudia

Page 141: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

127

PEDOMAN WAWANCARA

UNTUK GURU BK

Nama Inisial : AF dan FA

Hari/Tanggal : 11Oktober 2014

Waktu : 10.00

Tempat : MTsN Air Bangis (ruangan tamu majelis guru)

Pewawancara : Hanamul Hudia

No Pertanyaan

Deskripsi jawaban

A. Perencanaan

1.

2.

Seperti apa kerjasama bapak/Ibu dengan

guru BK dalam menganalisis kebutuhan

sebagai masukan untuk perencanaan

kegiatan ekstra kurikuler keagamaan setiap

jenis kegiatan di MTsN Air Bangis?

Bagaimana kerjasama bapak/Ibu dengan

guru BK dalam pengumpulan data yang

digunakan untuk melihat potensi peserta

didik sebagai sasaran dan peserta kegiatan

pada jenis kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan?

3. Bagaimana kerjasama bapak/Ibu dengan

guru BK dalam menentukan jenis dan

tujuan kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan yang direncanakan di MTsN

Air Bangis?

4. Bagaimana kerjasama bapak/ibu dengan

guru BK dalam penentuan peserta didik

sebagai sasaran kegiatan dalam

perencanaan kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan pada setiap jenis kegiatan?

5.

Bagaimana kerjasama bapak/Ibu dengan

guru BK dalam penetapan personil pada

perencanaan kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan pada setiap jenis kegiatan?

Page 142: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

128

6.

Bagaimana kerjasama bapak/Ibu dengan

guru BK dengan seluruh organisasi

sekolah dalam penyusunan perencanaan

program kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan pada setiap jenis kegiatan?

7. Bagaimana kerjasama bapak/Ibu dengan

guru BK dalam menentukan anggaran

biaya yang dibutuhkan dalam perencanaan

pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan sesuai jenis kegiatan?

8.

Bagaimana kerjasama bapak/Ibu dengan

guru BK dalam menentukan waktu dan

tempat kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan sesuai jenis kegiatan ?

B. Pelaksanaan

9. Seperti apa kerjasama bapak/Ibu dengan

guru BK dalam pelaksanaan penyiapan

peserta didik pada pelaksanaan kegiatan

ekstra kurikuler keagamaan pada setiap

jenis kegiatan?

10. Seperti apa kerjasama bapak/Ibu dengan

guru BK dalam pelaksanaan

mempersiapkan personil terkait dengan

pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan pada setiap jenis kegiatan?

11. .

Seperti apa kerjasama bapak/Ibu dengan

guru BK dalam pelaksanaan

mempersiapkan perlengkapan/peralatan

yang dibutuhkan untuk keperluan

pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan pada setiap jenis kegiatan?

12. Seperti apa kerjasama bapak dengan guru

BK dalam pelaksanaan kegiatan ekstra

kurikuler keagamaan pada jenis kegiatan

yang telah ditentukan?

13. Seperti apa kerjasama bapak dengan guru

BK dalam pelaksanaan mempersiapkan

administrasi terkait dengan pelaksanaan

kegiatan ekstra kurikuler keagamaan pada

Page 143: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

129

setiap jenis kegiatan?

14.

Bagaimana kerjasama bapak/Ibu dengan

guru BK dalam pelaksanaan evaluasi

terkait dengan pelaksanaan kegiatan ekstra

kurikuler keagamaan pada setiap jenis

kegiatan?

C. M

Pengawasan

15.

Seperti apa kerjasama bapak/Ibu dengan

guru BK melakukan pengawasan setiap

bentuk/jenis dan proses kegiatan pada

pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan ?

Pewawancara

Hanamul Hudia

Page 144: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

130

WAWANCARA

UNTUK KEPALA MADRASAH

Nama Inisial :

Hari/Tanggal :

Tempat :

Pewawancara :

1. Seperti apa kerjasama guru BK dengan guru agama dalam menganalisis

kebutuhan peserta didik terkait dengan perencanaan kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan di MTsN Air Bangis ?

2. Seperti apa kerjasama guru BK dengan guru agama dalam menentukan jenis

dan tujuan kegiatan ekstra kurikuler keagamaan ?

3. Seperti apa kerjasama guru BK dan guru agama dalam penentuan sasaran

kegiatan dalam perencanaan kegiatan ekstra kurikuler keagamaan pada setiap

jenis kegiatan ?

4. Seperti apa kerjasama guru BK dan guru agama dalam penentuan personil

dalam perencanaan kegiatan ekstra kurikuler keagamaan pada setiap jenis

kegiatan ?

5. Seperti apa kerjasama guru BK dan guru agama dalam penentuan sarana

dalam kegiatan ekstra kurikuler keagamaan pada setiap jenis kegiatan ?

6. Seperti apa kerjasama guru BK dan guru agama dalam penentuan waktu dan

tempat kegiatan ekstra kurikuler keagamaan pada setiap jenis kegiatan ?

7. Seperti kerjasama guru BK dan guru agama dalam pelaksanaan penyiapan

peserta didik sebagai peserta kegiatan dalam pelaksanaan kegiatan ekstra

kurikuler keagamaan pada setiap jenis kegiatan?

Page 145: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

131

8. Seperti kerjasama guru BK dan guru agama dalam pelaksanaan kegiatan

ekstra kurikuler keagamaan setiap jenis kegiatan?

9. Seperti apa kerjasama guru BK dan guru agama dalam mempersiapkan

personil terkait dengan pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler keagamaan pada

setiap jenis kegiatan?

10. Seperti apa kerjasama guru BK dan guru agama dalam mempersiapkan

perlengkapan/peralatan yang dibutuhkan untuk keperluan pelaksanaan

kegiatan ekstra kurikuler keagamaan pada setiap jenis kegiatan?

11. Seperti apa kerjasama guru BK dan guru agama dalam mempersiapkan

administrasi terkait dengan pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler keagamaan

pada setiap jenis kegiatan?

12. Bagaimana kerjasama guru BK dan guru agama dalam mengevaluasi terkait

dengan pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler keagamaan pada setiap jenis

kegiatan?

13. Seperti apa kerjasama bapak dengan guru BK dan guru agama dalam

pengawasan proses pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler keagamaan pada

setiap bentuk/ jenis kegiatan?

Pewawancara

Hanamul Hudia

Page 146: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

132

HASIL WAWANCARA

DENGAN GURU AGAMA (PEMBINA KEAGAMAAN)

Nama Inisial : N, RW,AQ,Ydan AW

Hari/Tanggal : Kamis, jum‟at /9 dan 10 Oktober 2014

Waktu : 08.00, 10.00,13.10, 10.00,20.00 -selesai

Tempat : MTsN Air Bangis ( ruangan tamu majelis guru) dan

rumah informan

Pewawancara : Hanamul Hudia

No Pertanyaan

Deskripsi jawaban

A. Perencanaan

1.

2.

Seperti apa kerjasama

bapak/Ibu dengan guru BK

dalam menganalisis

kebutuhan sebagai masukan

untuk perencanaan kegiatan

ekstra kurikuler keagamaan

setiap jenis kegiatan di MTsN

Air Bangis ?

Bagaimana kerjasama

bapak/Ibu dengan guru BK

dalam pengumpulan data

yang digunakan untuk

melihat potensi peserta didik

sebagai sasaran dan peserta

kegiatan pada jenis kegiatan

ekstra kurikuler keagamaan?

Kerjasama dalam melaksanakan

situational analysis (analisis keadaan)

atau analisi butuhan seperti; analisis

program ekstra kurikuler keagamaan

yang terlaksana dan yang akan

diprogramkan, analisis keadaan sarana

prasarana pendukung, analisis

ketersediaan guru

pendidik/pembina/pelatih, analisis

kondisi waktu, analisis kondisi

lingkungan peserta didik, setelah

dianalisis kemudian disampaikan kepada

waka siswa

Kerjasama dalam collect date; data

output atau masukan peserta didik

seperti data pribadi peserta didik; hobi,

minat dan bakat peserta didik, melihat

hasil belajar, prestasi peserta didik

(akademik dan non akademik) kemudian

dengan menggunakan angket sebagai

pilihan setiap jenis kegiatan terkhusus

sdibidang ekstra kurikuler keagamaan

yang ada di madrasah

Lampiran 3.

Page 147: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

133

3. Bagaimana kerjasama

bapak/Ibu dengan guru BK

dalam menentukan jenis dan

tujuan kegiatan ekstra

kurikuler keagamaan yang

direncanakan di MTsN Air

Bangis ?

Berdasarkan visi dan misi madrasah,

berdasarkan kondisi satuan pendidikan

yakni madrasah; kerjasama dalam

mempelajari hasil analisis standar sarana

dan prasarana madrasah yang telah

dihasilkan, menganalisis kesiapan sarana

dan prasarana yang ada untuk

pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan, merumuskan jenis kegiatan

ekstra kurikuler keagamaan yang bisa

dilaksanakan berdasarkan analisis\

kebutuhan bakat dan minat peserta didik;

hasil instrumen penjaringan kebutuhan,

bakat dan minat peserta didik, melalui

pendistribusian instrumen penjaringan

kebutuhan, bakat dan minat kepada

peserta didik dengan mengumpulkan dan

menganalisis instrumen penjaringan

kebutuhan, bakat dan minat peserta didik,

pengelompokkan dan menentukan jenis

kegiatan ekstra kurikuler kemudian

berdasarkan rapat majelis guru, juga

berdasarkan kontrak kerja kepala

madrasah

4. Bagaimana kerjasama

bapak/ibu dengan guru BK

dalam penentuan peserta

didik sebagai sasaran

kegiatan dalam perencanaan

kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan pada setiap jenis

kegiatan?

Secara umum sasaran kegiatan seluruh

peserta didik dan sebagai peserta

kegiatan disesuaikan dengan jenis

kegiatan, berdasarkan hasil kerjasama

dalam analisis conditional (analisis

keadaan) atau analisis kebutuhan yang

melalui collect data, berdasarkan kontrak

kerja kepala madrasah, berdasarkan data

yang telah terhimpun akan disesuaikan

dengan jenis kegiatan yang telah

ditetapkan

5.

6.

Bagaimana kerjasama

bapak/Ibu dengan guru BK

dalam penetapan personil

pada perencanaan kegiatan

ekstra kurikuler keagamaan

pada setiap jenis kegiatan?

Bagaimana kerjasama

bapak/Ibu dengan guru BK

dengan organisasi

Dalam bentuk rapat majelis guru,

berkoordinasi dengan waka siswa dan

wali kelas tentang perencanaan kegiatan

Mengadakan rapat majelis guru

berdasarkan analysis conditional, dan

analisis kebutuhan, hasilnya dilaporkan

kepada waka siswa.

Page 148: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

134

sekolah/madrasah dalam

penyusunan perencanaan

program kegiatan ekstra

kurikuler keagamaan pada

setiap jenis kegiatan?

7. Bagaimana kerjasama

bapak/Ibu dengan guru BK

dalam menentukan anggaran

biaya yang dibutuhkan dalam

perencanaan pelaksanaan

kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan sesuai jenis

kegiatan?

Berdasarkan hasil rapat majelis guru

tentang kegiatan yang didasari analysis

conditional dan analisis kebutuhan dan

disesuaikan dengan jenis kegiatan

kemudian anggaran dana yang diperlukan

dilaporkan kepada waka siswa dan

kepada kepala madrasah

8.

Bagaimana kerjasama

bapak/Ibu dengan guru BK

dalam menentukan waktu dan

tempat kegiatan ekstra

kurikuler keagamaan sesuai

jenis kegiatan ?

Kerjasama melalui rapat guru,

menganalisis kondisi madrasah dan

analisis kebutuhan

B. Pelaksanaan

9. Seperti apa kerjasama

bapak/Ibu dengan guru BK

dalam pelaksanaan

penyiapan peserta didik pada

pelaksanaan kegiatan ekstra

kurikuler keagamaan pada

setiap jenis kegiatan?

Mengkomunikasikan kegiatan yang akan

dilaksanakan, melatih, menyiapkan

sarana prasarana untuk setiap jenis

kegiatan

10.

Seperti apa kerjasama

bapak/Ibu dengan guru BK

dalam pelaksanaan

mempersiapkan personil

terkait dengan pelaksanaan

kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan pada setiap jenis

kegiatan?

Rapat majelis guru, pembentukan panitia

setiap jenis kegiatan, penyiapan nara

sumber jika ada

11. Seperti apa kerjasama

bapak/Ibu dengan guru BK

dalam pelaksanaan

mempersiapkan

perlengkapan/peralatan yang

Kerjasama dalam piket harian, kerjasama

seluruh guru berdasarkan hasil rapat guru

yang berhubungan dengan sarana

prasarana yang dibutuhkan, disesuaikan

dengan jenis kegiatan

Page 149: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

135

dibutuhkan untuk keperluan

pelaksanaan kegiatan ekstra

kurikuler keagamaan pada

setiap jenis kegiatan?

12. Seperti apa kerjasama bapak

dengan guru BK dalam

pelaksanaan kegiatan ekstra

kurikuler keagamaan pada

jenis kegiatan yang telah

ditentukan?

Menyiapkan peserta didik,

mengevaluasidan mengontrol atau

mengawasi, membuat dan menyimpan

data kegiatan/data kegiatan peserta didik

13. .

Seperti apa kerjasama bapak

dengan guru BK dalam

pelaksanaan mempersiapkan

administrasi terkait dengan

pelaksanaan kegiatan ekstra

kurikuler keagamaan pada

setiap jenis kegiatan?

Membuat skedul atau draf kegiatan,

penilaian kegiatan/penilaian terhadap

peseta didik secara internal dan

eksternal, menyimpan data

kegitan/kegiatan peserta didik

14.

Bagaimana kerjasama

bapak/Ibu dengan guru BK

dalam pelaksanaan evaluasi

terkait dengan pelaksanaan

kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan pada setiap jenis

kegiatan?

Melihat proses kegiatan, berdasarkan

absen peserta didik/peserta kegiatan,

kesesuaian, kualitas dan kuantitas yang

merujuk kepada hasil kegiatan sesuai

jenis kegiatan baik secara internal

maupun eksternal

C. .

.

Pengawasan

15. .

Seperti apa kerjasama

bapak/Ibu dengan guru BK

melakukan pengawasan

setiap bentuk/jenis dan proses

kegiatan pada pelaksanaan

kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan ?

Mengawasi dengan melihat atau

memantau proses kegiatan sesuai dengan

jenis/ bentuk kegiatan. Jika tidak sempat

melihat secara lansung saling konfirmasi

dan koordinasi

Pewawancara

Hanamul Hudia

Page 150: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

136

WAWANCARA DENGAN GURU BK

Nama Inisial : AFdan FA

Hari/Tanggal : 11Oktober 2014

Waktu : 09.00, 10.00 -selesai

Tempat : MTsN Air Bangis (ruangan tamu majelis guru)

Pewawancara : Hanamul Hudia

No Pertanyaan

Deskripsi jawaban

A. Perencanaan

1.

2.

Seperti apa kerjasama

bapak/Ibu dengan guru BK

dalam menganalisis

kebutuhan sebagai masukan

untuk perencanaan kegiatan

ekstra kurikuler keagamaan

setiap jenis kegiatan di MTsN

Air Bangis ?

Bagaimana kerjasama

bapak/Ibu dengan guru BK

dalam pengumpulan data

yang digunakan untuk

melihat potensi peserta didik

sebagai sasaran dan peserta

kegiatan pada jenis kegiatan

ekstra kurikuler keagamaan?

Kerjasama dalam melaksanakan

situational analysis (analisis keadaan)

atau analisi butuhan seperti; analisis

program ekstra kurikuler keagamaan

yang terlaksana dan yang akan

diprogramkan, analisis keadaan sarana

prasarana pendukung, analisis

ketersediaan guru

pendidik/pembina/pelatih, analisis

kondisi waktu, analisis kondisi

lingkungan peserta didik, setelah

dianalisis kemudian disampaikan kepada

waka siswa

Kerjasama dalam collect date; data

output atau masukan peserta didik

seperti data pribadi peserta didik; hobi,

minat dan bakat peserta didik, melihat

hasil belajar, prestasi peserta didik

(akademik dan non akademik) kemudian

dengan menggunakan angket sebagai

pilihan setiap jenis kegiatan terkhusus

sdibidang ekstra kurikuler keagamaan

yang ada di madrasah

3. Bagaimana kerjasama

bapak/Ibu dengan guru BK

dalam menentukan jenis dan

tujuan kegiatan ekstra

kurikuler keagamaan yang

Berdasarkan visi dan misi madrasah,

berdasarkan kondisi satuan pendidikan

yakni madrasah; kerjasama dalam

mempelajari hasil analisis standar sarana

dan prasarana madrasah yang telah

Page 151: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

137

direncanakan di MTsN Air

Bangis ?

dihasilkan, menganalisis kesiapan sarana

dan prasarana yang ada untuk

pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan, merumuskan jenis kegiatan

ekstra kurikuler keagamaan yang bisa

dilaksanakan berdasarkan analisis\

kebutuhan bakat dan minat peserta didik;

hasil instrumen penjaringan kebutuhan,

bakat dan minat peserta didik, melalui

pendistribusian instrumen penjaringan

kebutuhan, bakat dan minat kepada

peserta didik dengan mengumpulkan dan

menganalisis instrumen penjaringan

kebutuhan, bakat dan minat peserta didik,

pengelompokkan dan menentukan jenis

kegiatan ekstra kurikuler kemudian

berdasarkan rapat majelis guru, juga

berdasarkan kontrak kerja kepala

madrasah

4. Bagaimana kerjasama

bapak/ibu dengan guru BK

dalam penentuan peserta

didik sebagai sasaran

kegiatan dalam perencanaan

kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan pada setiap jenis

kegiatan?

Secara umum sasaran kegiatan seluruh

peserta didik dan sebagai peserta kegiatan

disesuaikan dengan jenis kegiatan,

berdasarkan hasil kerjasama dalam

analisis conditional (analisis keadaan)

atau analisis kebutuhan yang melalui

collect data, berdasarkan kontrak kerja

kepala madrasah, berdasarkan data yang

telah terhimpun akan disesuaikan dengan

jenis kegiatan yang telah ditetapkan

5.

6.

Bagaimana kerjasama

bapak/Ibu dengan guru BK

dalam penetapan personil

pada perencanaan kegiatan

ekstra kurikuler keagamaan

pada setiap jenis kegiatan?

Bagaimana kerjasama

bapak/Ibu dengan guru BK

dengan organisasi

sekolah/.madrasah dalam

penyusunan perencanaan

program kegiatan ekstra

kurikuler keagamaan pada

setiap jenis kegiatan?

Dalam bentuk rapat majelis guru,

berkoordinasi dengan waka siswa dan

wali kelas tentang perencanaan kegiatan

Mengadakan rapat majelis guru

berdasarkan analysis conditional, dan

analisis kebutuhan, hasilnya dilaporkan

kepada waka siswa.

Page 152: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

138

7. Bagaimana kerjasama

bapak/Ibu dengan guru BK

dalam menentukan anggaran

biaya yang dibutuhkan dalam

perencanaan pelaksanaan

kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan sesuai jenis

kegiatan?

Berdasarkan hasil rapat majelis guru

tentang kegiatan yang didasari analysis

conditional dan analisis kebutuhan dan

disesuaikan dengan jenis kegiatan

kemudian anggaran dana yang diperlukan

dilaporkan kepada waka siswa dan

kepada kepala madrasah

8.

Bagaimana kerjasama

bapak/Ibu dengan guru BK

dalam menentukan waktu dan

tempat kegiatan ekstra

kurikuler keagamaan sesuai

jenis kegiatan ?

Kerjasama melalui rapat guru,

menganalisis kondisi madrasah dan

analisis kebutuhan

B. Pelaksanaan

9. Seperti apa kerjasama

bapak/Ibu dengan guru BK

dalam pelaksanaan

penyiapan peserta didik pada

pelaksanaan kegiatan ekstra

kurikuler keagamaan pada

setiap jenis kegiatan?

Mengkomunikasikan kegiatan yang akan

dilaksanakan, melatih, menyiapkan

sarana prasarana untuk setiap jenis

kegiatan

10. Seperti apa kerjasama

bapak/Ibu dengan guru BK

dalam pelaksanaan

mempersiapkan personil

terkait dengan pelaksanaan

kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan pada setiap jenis

kegiatan?

Rapat majelis guru, pembentukan panitia

setiap jenis kegiatan, penyiapan nara

sumber jika ada

11. .

Seperti apa kerjasama

bapak/Ibu dengan guru BK

dalam pelaksanaan

mempersiapkan

perlengkapan/peralatan yang

dibutuhkan untuk keperluan

pelaksanaan kegiatan ekstra

kurikuler keagamaan pada

setiap jenis kegiatan?

Kerjasama dalam piket harian, kerjasama

seluruh guru berdasarkan hasil rapat guru

yang berhubungan dengan sarana

prasarana yang dibutuhkan, disesuaikan

dengan jenis kegiatan

Page 153: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

139

12. Seperti apa kerjasama bapak

dengan guru BK dalam

pelaksanaan kegiatan ekstra

kurikuler keagamaan pada

jenis kegiatan yang telah

ditentukan?

Menyiapkan peserta didik,

mengevaluasidan mengontrol atau

mengawasi, membuat dan menyimpan

data kegiatan/data kegiatan peserta didik

13. .

Seperti apa kerjasama bapak

dengan guru BK dalam

pelaksanaan mempersiapkan

administrasi terkait dengan

pelaksanaan kegiatan ekstra

kurikuler keagamaan pada

setiap jenis kegiatan?

Membuat skedul atau draf kegiatan,

penilaian kegiatan/penilaian terhadap

peseta didik secara internal dan eksternal,

menyimpan data kegitan/kegiatan peserta

didik

14.

Bagaimana kerjasama

bapak/Ibu dengan guru BK

dalam pelaksanaan evaluasi

terkait dengan pelaksanaan

kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan pada setiap jenis

kegiatan?

Melihat proses kegiatan, berdasarkan

absen peserta didik/peserta kegiatan,

kesesuaian, kualitas dan kuantitas yang

merujuk kepada hasil kegiatan sesuai

jenis kegiatan baik secara internal

maupun eksternal

C. M

M

.

Pengawasan

15. .

Seperti apa kerjasama

bapak/Ibu dengan pembina

ma melakukan pengawasan

setiap bentuk/jenis dan proses

kegiatan pada pelaksanaan

kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan ?

Mengawasi dengan melihat atau

memantau proses kegiatan sesuai dengan

jenis/bentuk kegiatan. Jika tidak sempat

melihat secara lansung saling konfirmasi

dan koordinasi

Pewawancara

Hanamul Hudia

Page 154: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

140

WAWANCARA

DENGAN KEPALA MADRASAH

Nama Inisial : Y

Hari/Tanggal : 10 Oktober 2014

Waktu : 09.00/sd

Tempat : MTsN Air Bangis (ruangan kepala madrasah)

Pewawancara : Hanamul Hudia

1. Seperti apa kerjasama guru BK dengan guru agama dalam menganalisis

kebutuhan peserta didik terkait dengan perencanaan kegiatan ekstra kurikuler

keagamaan di MTsN Air Bangis ?

Jawaban: Pada dasarnya kegiatan ekstra kurikuler keagamaan dilaksanakan

berdasarkan kerjasama seluruh personil sekolah namun dalam perencanaan

guru BK dan guru agama secara inisiatif melakukan analisis seperti analisis

keadaan sarana prasarana madrasah sebagai pendukung kegiatan dan

melakukan analisis kebutuhan peserta didik, seperti anilisis hobi, minat dan

bakat yakni melalui angket dan berdasarkan data pribadi peserta didik setelah

data dianalisis maka diputuskanlah perencanaan ekstra kurikuler keagamaan

yang akan dilaksakan melalui kerjasama dengan waka siswa dan waka siswa

melaporkan kepada kepala madrasah.

2. Seperti apa kerjasama guru BK dengan guru agama dalam menentukan jenis

dan tujuan kegiatan ekstra kurikuler keagamaan ?

Jawaban: Guru BK dengan guru agama bekerjasama melakukan analisis dari

hasil analisis keadaan madrasah dan analisis kebutuhan peseta didik, maka

dari situlah penentuan ekstra kurikuler keagamaan ditentukan, kemudian

ekstra kurikuler juga berdasarkan kontrak kerja kepala madrasah yaitu dalam

upaya pembinaan peserta didik yang harus dilaksanakan.

3. Seperti apa kerjasama guru BK dan guru agama dalam penentuan sasaran

kegiatan dalam perencanaan kegiatan ekstra kurikuler keagamaan pada setiap

jenis kegiatan ?

Jawaban: sasaran kegiatan adalah seluruh peserta didik yakni untuk

pengembangan kepribadian peserta didik jadi penentuan sasaran juga

berdasarkan kerjasama guru BK dan guru agama dalam analisis hasil dari

analisis kebutuhan peserta didik kemudian disesuaikan dengan jenis kegiatan.

Page 155: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

141

4. Seperti apa kerjasama guru BK dan guru agama dalam penentuan personil

dalam perencanaan kegiatan ekstra kurikuler keagamaan pada setiap jenis

kegiatan ?

Jawab: Dalam bentuk rapat majelis guru

5. Seperti apa kerjasama guru BK dan guru agama dalam pensentuan sarana

dalam kegiatan ekstra kurikuler keagamaan pada setiap jenis kegiatan ?

Jawab: Berdasarkan hasil rapat majelis guru tentang kegiatan yang didasari

analysis conditional dan analisis kebutuhan dan disesuaikan dengan jenis

kegiatan kemudian anggaran dana yang diperlukan dilaporkan kepada waka

siswa, waka bagian humas sarana dan prasarana kemudian kepada kepada

kepala madrasah

6. Seperti apa kerjasama guru BK dan guru agama dalam penentuan waktu dan

tempat kegiatan ekstra kurikuler keagamaan pada setiap jenis kegiatan ?

Jawab : Kerjasama melalui rapat guru, menganalisis kondisi madrasah dan

analisis kebutuhan peserta didik.

7. Seperti kerjasama guru BK dan guru agama dalam pelaksanaan penyiapan

peserta didik sebagai peserta kegiatan dalam pelaksanaan kegiatan ekstra

kurikuler keagamaan pada setiap jenis kegiatan?

Jawab: Mengkomunikasikan kegiatan yang akan dilaksanakan, melatih,

menyiapkan sarana prasarana untuk setiap jenis kegiatan

8. Seperti kerjasama guru BK dan guru agama dalam pelaksanaan kegiatan

ekstra kurikuler keagamaan pada jenis kegiatan?

Jawab: Menyiapkan peserta didik, mengevaluasi dan mengontrol atau

mengawasi, melaporkan pelaksanaan kegiatan, melihatkan data kegiatan

peserta didik yang telah ditentukan

9. Seperti apa kerjasama guru BK dan guru agama dalam mempersiapkan

personil terkait dengan pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler keagamaan pada

setiap jenis kegiatan?

Page 156: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

142

Jawab: Rapat majelis guru, pembentukan panitia setiap jenis kegiatan,

mendatangkan ustadz/ah jika dibutuhkan

10. Seperti apa kerjasama guru BK dan guru agama dalam mempersiapkan

perlengkapan/peralatan yang dibutuhkan untuk keperluan pelaksanaan

kegiatan ekstra kurikuler keagamaan pada setiap jenis kegiatan?

Jawab: Melaporkan kepada waka bagian humas dan sarana prasarana, saling

membantu dala menyiapkan atau berdasarkan piket guru

11. Seperti apa kerjasama guru BK dan guru agama dalam mempersiapkan

administrasi terkait dengan pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler keagamaan

pada setiap jenis kegiatan?

Jawab: Membuat skedul atau draf kegiatan, penilaian kegiatatn/penilaian

terhadap peseta didik secara internal dan eksternal, menyimpan data

kegitan/kegiatan peserta didik membuat laporan, membuat proposal kegiatan

dll.

12. Bagaimana kerjasama guru BK dan guru agama dalam mengevaluasi terkait

dengan pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler keagamaan pada setiap jenis

kegiatan?

Jawab: Mengawasi sejalan dengan melihat proses kegiatan sesuai dengan jenis

kegiatan. Jika tidak sempat melihat secara lansung saling konfirmasi,

mengawasi sejalan dengan melihat hasil berdasarkan proses pelaksanaan

kegiatan baik secara internal dan eksternal setiap jenis kegiatan dan melihat

kesesuaian rencana kegiatan, skedul kegiatan dengan pelaksanaan kegiatan.

13. Seperti apa kerjasama bapak dengan guru BK dan guru agama dalam

pengawasan dalam proses pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler keagamaan

pada setiap jenis kegiatan?

Jawab : Mengawasi secara lansung dan secara tidak lansung proses

pelaksanaan jenis/bentuk kegiatan ekstra kurikuler keagamaan

Pewawancara

Hanamul Hudia

Page 157: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

143

DOKUMENTASI

A. Kegiatan Muhadarah

Lampiran 4.

Page 158: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

144

B. Sholat Dzuhur Berjamaah

Page 159: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

145

Page 160: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

146

Page 161: KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) …

147