Fungsi Manajemen Tambang.docx

38
FUNGSI MANAJEMEN TUGAS TAMBANG TERBUKA Dibuat sebagai tugas mata kuliah Tambang Terbuka pada Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya Oleh : KELOMPOK 5 Muhammad Hakim Al Hafiz 03021181419058 Bella Yulanda Putri Pura 03021181419052 Daris Anas 03021181419060 Riyan Nugroho 03021181419066 1

Transcript of Fungsi Manajemen Tambang.docx

Page 1: Fungsi Manajemen Tambang.docx

FUNGSI MANAJEMEN

TUGAS TAMBANG TERBUKA

Dibuat sebagai tugas mata kuliah Tambang Terbukapada Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya

Oleh :

KELOMPOK 5

Muhammad Hakim Al Hafiz 03021181419058Bella Yulanda Putri Pura 03021181419052Daris Anas 03021181419060Riyan Nugroho 03021181419066

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

FAKULTAS TEKNIK

2016

1

Page 2: Fungsi Manajemen Tambang.docx

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat

dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul

“Fungsi Manajemen” tepat pada waktunya. Makalah ini disusun sebagai tugas

mata kuliah Tambang Terbuka.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-

pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini, yaitu antara lain :

1. Ir. Mukiat M.S , Dr. Ir. H Marwan Asof, DEA dan Ir. A Rahman, M.S selaku

dosen pengasuh mata kuliah Tambang Terbuka

2. Rekan - rekan yang telah membantu dalam penyelesaian tugas ini.

Penulis menyadari banyaknya kesalahan dalam penulisan makalah ini.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

demi kesempurnaan tugas ini.

Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi

mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya

Indralaya, Februari 2016

Penulis.

2

Page 3: Fungsi Manajemen Tambang.docx

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... iv

BAB

I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 5

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 51.2 Tujuan dan Manfaat ........................................................................... 6 1.3 Batasan Masalah ................................................................................. 61.4 Metode Penulisan ............................................................................... 6

II. PEMBAHASAN ...................................................................................... 7

2.1 Pengertian Manajemen Tambang....................................................... 72.2 Unsur-Unsur Manajemen Tambang................................................... 72.3 Tingkatan Manajemen........................................................................ 82.4 Proses Manajemen.............................................................................. 92.5 Sifat Manajemen Tambang ............................................................... 16 2.6 Fungsi Manajemen Tambang............................................................. 162.7 Tujuan Manajemen Tambang............................................................. 162.8 Organisasi dalam Suatu Usaha Pertambangan................................... 172.9 Fungsi Organisasi dalam Suatu Usaha Pertambangan....................... 21

IV. PENUTUP ................................................................................................ 23

4.1 Kesimpulan ........................................................................................ 234.2 Saran .................................................................................................. 24

DAFTAR PUSTAKA

3

Page 4: Fungsi Manajemen Tambang.docx

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Struktur Organisasi Persuhaan ..........................................................

4

21

Page 5: Fungsi Manajemen Tambang.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indikator keberhasilan perusahaan pertambangan (Accredited Mining

Enterprise) menyangkut indikator keberhasilan manajemen usaha

pertambangan. Indikator keberhasilan manajemen usaha pertambangan

meliputi kegiatan hulu (manajemen cadangan), manajemen kegiatan produksi,

sampai kegiatan hilir (manajemen pasar) serta masalah yang berhubungan

dengan pengembangan wilayah dan lingkungan termasuk CSR (corporate

social responsibity).

Pada akhirnya indikator keberhasilan dalam usaha pertambangan di

tandai oleh kemampuan internal dalam mengkoordinir tenaga kerja pada

suatu perusahaan, sehingga diperlukanlah manajemen dalam uasaha

pertambangan. Oleh sebagian orang, manajemen dikatakan sebagai suatu seni

(art), ada pula yang mengatakan sebagai suatu ilmu (science) dan ada yang

menyatakan sebagai suatu profesi (profession). Kaitannya dengan

pertambangan atau biasa disebut dengan Manajemen Tambang adalah

penerapan prinsip-prinsip ekonomi/manajemen dalam masalah pengusahaan

mineral. Biasanya hal ini berkaitan dengan keterdapatan bahan galian; faktor

supply-demand regional, nasional & internasional; fungsi eksplorasi,

pengembangan, produksi dan pengolahan/ pemurnian; analisis komoditi

mineral; metode keuangan, struktur dan komponen kapital dari industri;

analisis kebijakan mineral, kebijakan pemerintah, peraturan & perundangan;

perumusan kebijakan mineral; pemasaran dan penggunaan komoditas

mineral; faktor-faktor bahan pengganti, sekunder, daur ulang, dan

saingannya; metode dan ongkos; dampak-dampak perubahan teknologi dan

ekonomi; kualitas lingkungan; dan sebagainya.

Pada dasarnya manajemen tambang diperlukan untuk mengatur sumber

5

Page 6: Fungsi Manajemen Tambang.docx

sumber daya mineral & sumber daya manusia agar suatu perusahaan dapat

terorganisir dengan sempurna dan mendapatkan hasil yang optimal.

I.2 Tujuan dan manfaat

Adapun tujuan dan manfaat dari penulisan makalah ini antara lain :

1. Menginformasikan mengenai Manajemen Tambang secara lebih detail

2. Mengetahui unsur dan tingkatan pada Manajemen Tambang

3. Mengetahui proses serta sifat pada Manajemen Tambang

4. Mengetahui fungsi dan tujuan Manajemen Tambang

I.3 Batasan masalah

Dalam penulisan makalah ini, penulis hanya membahas tentang fungsi

manajemen dalam kegiatan usaha pertambangan.

I.4 Metode penulisan

Dalam penulisan makalah ini, penulis melakukan studi literatur, yaitu

pengambilan data penulisan dari sumber-sumber internet yang berhubungan

dengan penulisan makalah ini.

6

Page 7: Fungsi Manajemen Tambang.docx

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Tambang

Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis, yaitu ménagement yang

berarti seni melaksanakan dan mengatur.

Pengertian manajemen menurut para ahli antara lain :

Menurut Stoner & Wankel, manajemen adalah proses merencanakan,

mengorganisasikan, memimpin, mengendalikan usaha-usaha anggota

organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai

tujuan-tujuan organisasi yang sudah ditetapkan.

Menurut Terry, manajemen adalah proses tertentu yang terdiri dari

kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan sumberdaya

manusia dan sumber daya lain untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

Manajemen secara umum dapat diartikan sebagai “suatu proses

merencana, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasi secara efisien dan

efektif”.

Manajemen tambang adalah sebuah proses perencanaan,

pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan segala sumber daya

yang berkaitan dengan usaha di bidang pertambangan untuk mencapai sasaran

(goals) secara efektif dan efesien.

2.2 Unsur-Unsur Manajemen Tambang

1. Manusia (man)

2. Bahan (materials)

3. Mesin (machines)

4. Metode/cara kerja (methods)

5. Modal uang (money)

7

Page 8: Fungsi Manajemen Tambang.docx

Unsur-unsur ini dikenal pula sebagai 5 m, bila dinyatakan dalam bahasa

Inggris. Bahan (materials) tidak harus diartikan sebagai logam seperti dalam

industri manufaktur logam misalnya. Ia juga bisa berarti material dalam artian

mineral non-logam.

Berkenaan dengan unsur-unsur atau sumber daya ini harus diingat

bahwa semua itu tidak tersedia secara berlimpah. Ada keterbatasan yang

mengakibatkan pemanfaatannya harus dilakukan sehemat dan secermat

mungkin. Dengan demikian proses manajemen yang baik harus bisa

memanfaatkan keterbatasan tersebut untuk pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan.

2.3 Tingkatan Manajemen

Suatu organisasi mempunyai tingkatan-tingkatan tertentu yang berbeda

satu sama lain. Ada tingkatan organisasi yang bersifat operasional atau

pelaksanaan misalkan dalam suatu kegiatan industri adalah operator-operator

mesin, ada tingkatan yang bersifat strategis misalkan direksi.

Berdasarkan tingkatan-tingkatan organisasi inilah dapat dibedakan pula

tingkatan manajemen. Pada dasarnya terdapat tiga tingkatan manajemen,

yaitu :

1. Manajemen tingkat terbawah (first line management) yaitu tingkatan

manajemen pada tingkat bawah dari suatu organisasi. Pada tingkatan ini

manajemen berfungsi mengarahkan pekerja-pekerja operasional. Jika

dilihat dari segi perencanaan yang dibuat pada tingkatan ini maka

jangkauan perencanaan yang dibuat biasanya hanya melingkupi jangka

waktu harian. Mandor-mandor berada dalam tingkatan manajemen ini.

2. Manajemen tingkat menengah (middle management) adalah tingkatan

manajemen yang berfungsi mengarahkan kegiatan dari manajemen

terbawah. Perencanaan yang dibuat di sini jangkauan waktunya bersifat

menengah.

3. Manajemen tingkat atas (top management) adalah tingkatan paling tinggi

dari manajemen yang biasanya terdiri atas beberapa orang saja. Jangkauan

8

Page 9: Fungsi Manajemen Tambang.docx

perencanaan yang dibuat di sini bersifat strategis dan meliputi kurun waktu

rencana jangka panjang.

2.4 Proses Manajemen

Setiap organisasi dapat dipastikan memiliki satu atau beberapa tujuan

yang memberikan arah dan menyatukan pandangan unsur yang terdapat di

dalam organisasi tersebut. Sudah barang tentu tujuan yang akan dicapai di

masa yang akan datang tersebut adalah suatu keadaan yang lebih baik dari

pada keadaan sebelumnya. Dalam rangka pencapaian tujuan-tujuan inilah

diperlukan serangkaian kegiatan seperti yang telah dikemukakan di atas yang

lebih dikenal sebagai proses manajemen.

Secara umum proses manajemen dapat dikelompokkan menjadi :

Penetapan Tujuan (Goal Setting)

Perencanaan (Planning)

Staffing

Pengaturan (Directing)

Pengawasan (Supervising)

Pengendalian (Controlling)

Rangkaian proses manajemen ini merupakan proses yang bersifat

dinamis. Dengan kata lain, proses tersebut tidak dapat dilihat sebagai suatu

tahapan-tahapan yang berdiri sendiri melainkan sebagai proses yang berkait

yang memungkinkan adanya pengulangan kembali suatu tahapan proses yang

telah dilakukan sebelumnya, terutama dalam kaitannya dengan hubungan

antara perencanaan dan pengendalian.

Untuk melaksanakan proses-proses manajemen di atas, manajer

memerlukan prasarana dan sarana, di antaranya memerlukan kekuasaan,

tujuan orientasi, manusia, serta sumber daya lainnya. Kekuasaan dibutuhkan

oleh seorang manager untuk mempengaruhi orang lain. Terdapat beberapa

jenis kekuasaan yang mungkin diperlukan, diantaranya adalah :

Kekuasaan formal yang terjadi karena suatu posisi atau jabatan tertentu

(Legitimate).

9

Page 10: Fungsi Manajemen Tambang.docx

Kekuasaan untuk memaksa atau menghukum (Coercive power).

Kekuasaan untuk memberikan penghargaan (Reward power).

Kekuasaan/kekuatan yang bisa menyebabkan orang lain mengikuti atau

melakukan peniruan (Reference power).

Kekuasaan yang ditimbulkan oleh keunggulan pengetahuan, pengalaman,

kemampuan, dan keterampilan (Expert power).

1. Penetapan Tujuan

Penetapan tujuan merupakan tahapan paling awal dari suatu proses

manajemen. Tujuan merupakan misi sasaran yang ingin dicapai oleh suatu

organisasi di masa yang akan datang dan manajer bertugas mengarahkan

jalannya organisasi untuk mencapai tujuan tersebut. Effektifitas

pencapaian tujuan tersebut, selain ditentukan oleh kemampuan manajer,

juga ditentukan oleh sifat-sifat dari tujuan itu sendiri. Tujuan yang baik

harus memenuhi sifat-sifat sebagai berikut :

1. Spesifik, jelas apa yang ingin dicapai atau diperoleh.

2. Realistis, bisa dicapai dan bukan sekedar angan-angan.

3. Terukur, memiliki ukuran-ukuran tertentu untuk menentukan

keberhasilannya.

4. Terbatas waktu, mempunyai batas waktu sebagai target kapan tujuan

tersebut harus bisa dicapai.

Dalam penetapan tujuan ini terdapat dua pendekatan yang dapat

dilakukan yaitu apa yang disebut dengan pendekatan puncak-bawah (top-

down) atau pendekatan dari atas dan pendekatan bawah-puncak (bottom-

up) atau pendekatan dari bawah.

Dengan menggunakan pendekatan dari atas puncak-bawah (top-

down), tujuan dibuat terlebih dahulu oleh manajemen lapisan atas. Tujuan

yan telah dirumuskan di sini kemudian dikaji dan dijabarkan lagi oleh

lapisan manajemen di bawahnya untuk kemudian dirumuskan lagi. Begitu

seterusnya sampai ke lapisan manajemen paling bawah sehingga

memungkinkan didapatkannya konsistensi tujuan akhir.

10

Page 11: Fungsi Manajemen Tambang.docx

Berbeda dengan pendekatan dari atas, maka pendekatan dari bawah

merupakan kebalikan dari pendekatan tersebut. Penetapan tujuan dimulai

dari individu-individu pada lapisan manajemen bawah. Kemudian

dilakukan pengkajian terhadap tujuan-tujuan tersebut pada lapisan

manajemen di atasnya untuk dirumuskan dalam suatu tujuan tertentu.

Begitu seterusnya sampai akhirnya mencapai lapisan manajemen puncak

(top management), tujuan tersebut akhirnya terumuskan sebagai

kesepakatan bersama.

Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam tujuan ini berkenaan

dengan tingkatan dalam organisasi adalah tujuan memiliki hirarki atau

tingkatan tertentu pula. Pada tingkatan organisasi paling atas, dengan kata

lain tingkat manajemen puncak, tujuan bersifat sangat global. Makin ke

bawah tingkatan tujuan tersebut makin terjabarkan sehingga bersifat sangat

spesifik dan operasional. Misalkan sebuah perusahaan bertujuan

meningkatkan jumlah keuntungan pada tahun produksi mendatang. Bagi

bagian pemasaran, tujuan tersebut dapat dirumuskan lagi dalam bentuk

sasaran penjualan (misalkan dalam rupiah) tahun mendatang yang harus

dicapai. Pada tingkatan di bawahnya lagi tujuan tersebut dijabarkan lagi

dalam penentuan strategi promosi yang harus dilakukan.

2. Perencanaan

Perencanaan merupakan proses pemilihan informasi dan pembuatan

asumsi-asumsi mengenai keadaan di masa yang akan datang untuk

merumuskan kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Terdapat berbagai

bentuk rencana yang pada dasarnya dibedakan menjadi :

1. Kebijaksanaan (policy),adalah rencana yang menerangkan keseluruhan

batasan kegiatan secara umum dan komprehensif yang menjadi

pegangan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan.

2. Prosedur,adalah rencana yang menerangkan tindakan-tindakan yang

harus dilakukan untuk menjalankan suatu kegiatan.

11

Page 12: Fungsi Manajemen Tambang.docx

3. Metode,adalah rencana yang menerangkan tindakan-tindakan yang

harus dilakukan untuk menjalankan suatu kegiatan.

4. Standard, yaitu suatu gambaran pencapaian yang diharapkan dari

kegiatan-kegiatan yang direncanakan.

5. Anggaran, yaitu rencana mengenai penerimaan dan pengeluaran uang

dalam suatu kegiatan.

6. Program, adalah rencana komprehensif yang menyangkut pemakaian

sumber daya secara integratif termasuk jadwal pelaksanaan kegiatan-

kegiatan.

Di samping itu perencanaan juga dapat dilihat dari sudut jangkauan

waktu atau kurun (horizon) perencanaannya. Ada rencana yang jangkauan

waktunya panjang atau lebih dikenal lagi dengan sebutan rencana janka

panjang (strategis), misalkan rencana untuk 5 tahun mendatang. Di lain

pihak ada rencana yag jangkauan waktunya lebih pendek, misalkan

rencana untuk satu tahun bahkan satu bulan mendatang, yang disebut

sebagai rencana operasional (taktis).

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menyusun

perencanaan secara umum adalah sebagai berikut :

1. Mendefinisikan persoalan yang direncanakan dengan jelas dan baik

sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

2. Mengumpulkan informasi-informasi yang berkenaan dengan kegiatan-

kegiatan yang mungkin akan terjadi dalam rangka pencapaian tujuan

tersebut.

3. Melakukan analisis terhadap informasi yang dapat dikumpulkan dan

mengklasifikasikannya atas kepentingannya.

4. Menetapkan batasan-batasan perencanaan.

5. Menetapkan alternatif-alternatif rencana.

6. Memilih rencana yang akan dipakai dari alternatif-alternatif yang ada.

7. Menyiapkan langkah-langkah pelaksanaan yang lebih rinci serta

penjadwalan pelaksanaannya.

8. Melakukan pemeriksaan ulang terhadap rencana yang diusulkan sebelum

12

Page 13: Fungsi Manajemen Tambang.docx

sebelum rencana dilaksanakan.

3. Staffing

Staffing adalah proses manajemen yang berkenaan dengan

pengerahan (recruitment), penempatan, pelatihan, dan pengembangan

tenaga kerja dalam organisasi. Pada dasarnya prinsip dari tahapan proses

manajemen ini adalah menempatkan orang yang sesuai pada tempat yang

sesuai dan pada saat yang tepat (right people, right position, right time).

Sebelum mencari orang untuk ditempatkan dalam satu posisi tertentu

maka terlebih dahulu ditetapkan struktur organisasi yang akan dipakai.

Masing-masing posisi pada organisasi tersebut kemudian harus dijelaskan

lingkup tugas, tanggung jawab, dan keahlian serta keterampilan yang

diisyaratkan yang dikenal sebagai uraian jabatan (job description) dan

persyaratan jabatan (job requirement). Berdasarkan kedua hal inilah baru

dilakuan proses staffing tersebut.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam tahapan staffing ini

pada dasarnya adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan sumber daya manusia, yaitu tahapan penentuan akan

kebutuhan tenaga kerja dalam suatu organisasi dengan

mempertimbangkan rencana organisasi seperti pengembangan yang

akan dilakukan di samping juga mempertimbangkan faktor luar seperti

kondisi pasar tenaga kerja.

2. Pengerahan tenaga kerja (recruitment), yang dapat berasal dari pasar

tenaga kerja maupun berasal dari promosi dalam organisasi itu sendiri.

3. Seleksi, yaitu proses pemilihan tenaga kerja yang sesuai dengan posisi

yang akan diisi dari sekumpulan orang yang didapat dari proses

pengerahan tenaga kerja.

4. Pelatihan (training), setelah didapatkan orang yang sesuai untuk satu

posisi tertentu, maka langkah berikutnya adalah melakukan pelatihan

bagi orang tersebut sehingga memenuhi kualifikasi persyaratan

jabatannya.

13

Page 14: Fungsi Manajemen Tambang.docx

5. Penilaian kinerja (performance appraisal) setiap tenaga kerja yang ada

untuk melihat kemungkinan promosi, mutasi, atau bahkan mungkin

pemberian hukuman, setelah jangka waktu tertentu (secara berkala).

4. Pengaturan

Pengaturan (directing) adalah usaha untuk memobilisasi sumber-

sumber daya yang dimiliki oleh organisasi agar dapat bergerak dalam satu

kesatuan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Dalam tahapan proses

ini terkandung usaha-usaha bagaimana memotivasi orang agar dapat

bekerja dengan baik, bagaimana proses kepemimpinan yang

memungkinkan pencapaian tujuan serta dapat memberikan suasana

hubungan kerja yang baik, dan bagaimana mengkoordinasi orang-orang

dan kegiatan-kegiatan dalam suatu organisasi.

Pada dasarnya dalam bekerja orang memiliki motivasi yang berbeda-

beda. Apabila motivasi ini dapat dikenali dan kemudian dirangsang dengan

tepat maka bisa diharapkan orang tersebut akan memiliki kinerja yang

baik. Proses kepemimpinan yang baik harus memperhatikan aspek

motivasi tersebut.

Aspek lain yang sangat penting dalam pengaturan adalah koordinasi.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan koordinasi antara

lain adalah sebagai berikut :

1. Rentang kendali (span of control) yaitu banyaknya orang yang masih

dapat dikendalikan oleh seseorang secara efektif. Pada dasarnya makin

banyak bawahan yang harus dikendalikan maka koordinasi yang

semakin sulit. namun harus pula diingat bahwa jenis pekerjaan dan

tingkat manajemen juga mempengaruhi kemampuan tersebut.

2. Hirarki organisasi sesedikit mungkin sehingga perintah atau informasi

jangan sampai terlambat atau menyimpang.

3. Adanya kesatuan komando.

5. Pengawasan

14

Page 15: Fungsi Manajemen Tambang.docx

Pengawasan (supervising) didefinisikan sebagai interaksi langsung

antar individu-individu dalam suatu organisasi untuk mencapai kinerja

serta tujuan organisasi tersebut.

Berkenaan dengan tahapan proses ini perlu dikenal adanya suatu

kondisi tertentu dalam organisasi yaitu fenomena kelompok formal dan

informal dalam suatu organisasi. Kelompok formal adalah kelompok yang

dapat dilihat pada struktur organisasi resmi yang dibentuk oleh manajemen

untuk melaksanakan suatu tugas atau kegiatan tertentu. Namun demikian

dapat timbul suatu kelompok informal yang berbeda dengan kelompok

formal. Kelompok ini bisa membentuk struktur yang kuat dengan

pemimpin sendiri serta mungkin aturan-aturan sendiri pula.

Kelompok informal ini bisa mendukung organisasi tetapi juga bisa

menghambat organisasi. Tahapan pengawsan ini harus bisa mengatasi

kemungkinan hambatan dari kelompok informal ini. Bagaimana menjaga

hubungan antar individu dan juga antar kelompok formal-informal harus

dilakukan dengan baik.

6. Pengendalian

Pengendalian adalah proses penetapan apa yang telah dicapai, yaitu

proses evaluasi kinerja, dan jika diperlukan dilakukan perbaikan sesuai

dengan rencana yang telah ditetapkan. Kegiatan ini sangat erat kaitannya

dengan kegiatan perencanaan sebab pada kegiatan pengendalian inilah

dilihat apakah yag direncanakan tersebut dapat dicapai atau tidak.

Proses pengendalian tersebut dapat diterangkan sebagai berikut :

1. Sebagai langkah pertama dilakukan pengukuran terhadap kinerja yang

telah ditampilkan dalam selang waktu pengendalian tertentu.

2. Kemudian hasil yang dicapai tersebut dibandingkan dengan standard

yang telah ditetapkan dalam rencana untuk menentukan penyimpangan-

penyimpangan yang terjadi.

3. Apabila penyimpangan-penyimpangan yang terjadi masih berada dalam

batasan-batasan yang diijinkan dalam rencana maka proses manajemen

15

Page 16: Fungsi Manajemen Tambang.docx

terus dilakukan, jika tidak maka harus dilakukan perbaikan-perbaikan

terhadap rencana yang telah dibuat sehingga proses manajemen

berulang kembali.

2.5 Sifat Manajemen Tambang

a. Seni

Perbedaan keahlian dan sifat para Manajer (keras, lemah lembut, ulet

santai, dan lain-lain).

b. Ilmu

Akumulasi pengetahuan organisasi untuk mencari / menguasai kebenaran

umum.

2.6 Fungsi Manajemen Tambang

a. Perencanaan

Langkah / tahapan awal untuk mencapai tujuan.

b. Pengorganisasian

Suatu tim / lelompok yang solid untuk capai tujuan.

c. Pengarahan

Seorang Manajer harus memberi arahan agar pekerjaan sesuai yang

direncanakan.

d. Pemotivasian

Motivasi yang diberikan dapat meningkatkan kinerja.

e. Pengendalian

Seluruh kegiatan harus diawasi dan dikontrol baik terhadap orang atau

mekanisme pekerjaan.

2.7 Tujuan Manajemen Tambang

Tujuan manajemen tambang adalah sesuatu yang ingin direalisasikan

dengan menggambarkan cakupan tertentu dan menyarankan pengarahan

kepada usaha seorang Manajer.

a. Sasaran

16

Page 17: Fungsi Manajemen Tambang.docx

Misalnya dalam pemasaran mencari negara dengan tingkat kebutuhan batu

bara yang tinggi.

b. Maksud

Maksud yang dicapai agar ditentukan misalnya untuk menjadikan bahan

jadi.

c. Misi

Komitmen untuk mencapai tujuan.

d. Batas Waktu

Waktu yang direncanalan dengan batas akhir agar pekerjaan tidak

terhambat.

e. Standard

Untuk mencapai tujuan disesuaikan kemampuan dan bidang masing –

masing.

f. Target

Agar tujuan terapai harus mempunyai target baik produksi / waktu.

g. Jatah

Batasan agar tujuan dapat terapai sesuai harapan.

Penggolongn Tujuan secara Umum :

1. Tujuan Organisasi Secara Macro

Berhubungan dengan nilai / value dari aktivitas organisasi tertentu

2 Tujuan Manajer pada Seluruh Hirarki / Lapisan Organisasi

Berhubungan dengan kwalitas & Kuantitas yang harus diralisasikan

3. Tujuan Individu

Berhubungan dengan kepuasan ekonomi (penghasilan yang baik),

Psikologis (kejiwaan), Sosial (lebih dihormati)

2.8 Organisasi dalam Suatu Usaha Pertambangan

Organisasi dalam dunia tambang tidak berbeda jauh proses

pembentukannya, akan tetapi yang membedakannya adalah strukturalnya,

yaitu dalam organisasi tambang lebih dominan pada bidang operasional.

17

Page 18: Fungsi Manajemen Tambang.docx

Keragaman jenis perusahaan di dunia pertambangan mengakibatkan

konsumsi terhadap sumberdaya manusia yang dibutuhkan beragam,

tergantung daripada jenis perusahaan yang ada. Pembagian jenis perusahaan

dari segi bidang usaha adalah :

a. Perusahaan jasa, suatu perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan

jasa berupa pelayanan keahlian, kemudahan, hiburan, dll. Contoh : Radio,

video rental, biro perjalanan, dsb.

b. Perusahaan dagang, suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang

pembelian barang untuk kemudian dijual dalam bentuknya yang semula

tanpa diadakan perubahan atau pengolahan lebih lanjut. Kalaupun

dilakukan perubahan, maka perubahan tersebut tidak cukup

berarti/terbatas. Contoh : Toko, Supermarket, Grossir, dsb.

c. Perusahaan produksi barang (pabrik), perusahaan yang bergerak dalam

bidang pengolah-an, produksi, atau pembuatan barang dengan

menggunakan bahan baku tertentu. Ditinjau dari proses pembuatan barang

dalam perusahaan produksi barang, maka ada beberapa golongan jenis

kegiatan produksi antara lain :

Pabrikasi (pengolahan dalam pabrik)

Pertambangan

Kerajinan (mis: sepatu, konveksi)

Preservasi (pengawetan makanan)

Perakitan (Assembling)

1. Kebutuhan Personel

Secara umum dapat digambarkan kebutuhan personel perusahaan

dapat diurut mulai dari dewan komisaris, direksi, sekretaris, keuangan,

divisi / bagian beserta staff, superintenden / supervisor / seksi beserta staff,

pengawas / mandor / kepala lapangan, operator, dan lain-lain. Sementara

untuk tenaga staff, jumlah tenaga kerja cukup dengan memeriksa jabatan-

jabatan yang masih kosong, (belum ada pejabatnya). Untuk tenaga

operasional, perlu dihitung terlebih dahulu berdasarkan beban kerja yang

18

Page 19: Fungsi Manajemen Tambang.docx

ada. Dengan memperhitungkan absensi dan perputaran tenaga kerja yang

ada (sebagai cadangan ) maka akan diperoleh angka jumlah tenaga kerja

operasional yang diperlukan.

2. Job Description

Job description/deskripsi jabatan merupakan hasil dari analisis

jabatan. Manfaat deskripsi jabatan dalam organisasi tambang adalah

memberikan pedoman bagi setiap pejabat akan fungsi jabatannya,

perincian tugas, wewenang, tanggung jawab, maupun hubungan-hubungan

antar jabatan.

Pada sebuah perusahaan tambang besar biasanya sudah

menggunakan sistem management modern yang antara lain strukturalnya

(urutan dari paling bawah hingga keatas), adalah :

Dewan Direksi

Dewan direksi adalah merupakan beberapa orang pemegang

saham perusahaan yang biasanya di pimpin oleh seorang Presiden

Direktur. Dan mereka berkoordinasi kebawah melalui seorang General

Manager untuk meminta laporan jalannya perusahaan.

General Manager

General manager adalah merupakan pimpinan perusahaan yang

menentukan arah, strategi perusahaan, dan membawahi beberapa Senior

Manager.

Senior Manager

Senior manager membawahi beberapa manager.

Manajemen

Manager adalah merupakan orang yang memimpin pada bidang-

bidang tertentu dan fungsi utamanya adalah manyusun rencana dalam

pengelolaan faktor-faktor operasional yang manjadi tanggung

jawabnya.

Manajer membawahi beberapa orang Assisten Manajer (Super

Intendent), yang diberi kewenangan pada setiap unitnya.

Assisten Manajer

19

Page 20: Fungsi Manajemen Tambang.docx

Assisten Manajer adalah sebagai wakil dari manajer sehingga

tugasnya adalah menguraikan gagasan dan garis-garis dasar

kebijaksanaan dan teknik-teknik pengusahaan kedalam suatu rencana

kerja dan pelaksanaannya. Kemudian juga memberikan instruksi kepada

pengawas (supervisor) dan memantau operasional penambangan secara

tidak langsung. Sebagai bawahannya adalah supervisor.

Supervisor

Supervisor adalah sebagai pengawas langsung atau inspeksi pada

jangka waktu berkala dan sebagai perantara antara pelaksana dan

pimpinan sehingga harus mampu secara rinci teknik pelaksanaan.

Bawahan dari pada Supervisor adalah para foreman (mandor)

Foreman

Forman adalah sebagai mandor yang selalu berada di lapangan

untuk mengawasi operasi produksi.

Contoh :

Foreman backhoe

Membawahi :

a. Operator Backhoe 1

b. Operator Backhoe 2

Operator

Operator adalah sebagai tenaga terlatih yang mampu

mengoperasikan alat tertentu dengan efektif serta efisien. Biasanya dari

mulai assisten manajer hingga ke bagian direksi juga memiliki jajaran

staff pada masing-masing bagiannya yang terdiri dari sekertaris, juru

ketik, keuangan, pesuruh dan lain-lain.

Secara singkat manajemen organisasi tambang adalah seperti

diuraikan di atas namun pada setiap pembentukan struktur pelaksana

perusahaan tambang harus disesuaikan dengan besar kecilnya

perusahaan itu sendiri, sehingga akumulasi personil yang dibutuhkan

sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan perusahaan.

2.9 Fungsi Organisasi dalam Suatu Usaha Pertambangan

20

Page 21: Fungsi Manajemen Tambang.docx

Organisasi penambangan di pimpin oleh seorang manajer tambang yang

bertanggung jawab kepada direksi. Manajer tambang atau kepala teknik

tambang merupakan pimpinan tertinggi di lokasi penambangan, yang

membawahi 5 divisi organisasi yaitu: divisi perencanaan, divisi operasi

tambang, divisi pengolahan, divisi perawatan dan lingkungan serta divisi

administrasi dan keuangan. Setiap divisi akan didukung oleh beberapa staff

untuk kelancaraan pekerjaan. Struktur organisasi alternatif pola kerja pertama

dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perusahaan

Fungsi tiap bagian Secara garis besar adalah sebagi berikut :

a. Divisi Perencanaan

Divisi Perencanaan membantu tugas-tugas manajer dan bertanggung jawab

terhadap perencanaan tambang baik jangka pendek maupun jangka

21

Page 22: Fungsi Manajemen Tambang.docx

panjang, laporan produksi harian/ mingguan/ bulanan, penentuan sasaran

produksi dan kualitas produk.

b. Divisi Operasi Tambang

Divisi ini di bagi 2 bagian yaitu bagian ekplorasi yang bertugas melakukan

ekplorasi yang dibantu oleh para staff dan bagian penambangan yang

bertanggung jawab pada pembongkaran, pengangkutan, dan pemuatan

serta kualitas dari bahan galian itu sendiri.

c. Divisi Pengolahan

Tugas dari divisi pengolahan antara lain sebagai pengendali mutu yang

mempunyai fungsi menganalisa bahan galian yang akan diolah.

d. Divisi K3 dan Lingkungan

Divisi ini bertanggung jawab terhadap:

a. Keselamatan dan Kesehatan kerja (K-3)

b. Lingkungan, mencegah dampak negative yang timbul karena operasi

tambang, mengontrol, rekloamasi dan  penghijauan daerah tambang.

c. Perawatan kendaran ringan dan alat-alat berat.

d. Sarana penerangan daerah tambang.

e. Bangunan kantor dan pabrik pengolahan

e. Divisi Administrasi dan keuangan

Divisi administrasi dan keuangan membantu manajer dan bertanggung

jawab terhadap kegiatan-kegiatan yangmendukung operasi tambang,

anatara lain:

a. Keuangan dan Pembayaran gaji (payroll)

b. Administrasi dan surat-menyurat

c. Personalia dan umum.

d. Security / satpam

e. Hubungan kepada pemerintah dan masarakat setempat

f. Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja

22

Page 23: Fungsi Manajemen Tambang.docx

BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Manajemen tambang adalah sebuah proses perencanaan,

pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengontrolan segala sumber daya

yang berkaitan dengan usaha di bidang pertambangan untuk mencapai sasaran

(goals) secara efektif dan efesien.

Unsur-Unsur Manajemen Tambang

1. Manusia (man)

2. Bahan (materials)

3. Mesin (machines)

4. Metode/cara kerja (methods)

5. Modal uang (money)

Tingkatan Manajemen

1. Manajemen tingkat terbawah (first line management)

2. Manajemen tingkat menengah (middle management)

3. Manajemen tingkat atas (top management)

Secara umum proses manajemen dapat dikelompokkan menjadi :

1. Penetapan Tujuan (Goal Setting)

2. Perencanaan (Planning)

3. Staffing

4. Pengaturan (Directing)

5. Pengawasan (Supervising)

6. Pengendalian (Controlling)

Fungsi Manajemen Tambang

1. Perencanaan

2. Pengorganisasian

3. Pengarahan

23

Page 24: Fungsi Manajemen Tambang.docx

4. Pemotivasian

5. Pengendalian

Tujuan Manajemen Tambang

1. Sasaran

2. Maksud

3. Misi

4. Batas Waktu

5. Standard

6. Target

7. Jatah

3.2 Saran

Mengenai makalah “Fungsi Manajemen” ini, mahasiswa dapat

mempelajarinya lebih detil di mata kuliah yang bersangkutan, karena dalam

materi dari fungsi manajemen tambang dan fungsi organisasi dalam suatu

usaha petambangan sendiri tersimpan ilmu-ilmu yang tidak kalah pentingnya

dari mata kuliah lainnya.

24

Page 25: Fungsi Manajemen Tambang.docx

DAFTAR PUSTAKA

Nadinhata. 2012. Manajemen Tambang (Online). https://www.scribd.com/doc/

113238058/manajemen-tambang. Diakses pada 9 Februari 2016

Putri, Ayu Octaviani Kuleh. 2013. Fungsi Manajemen Tambang dan Fungsi

Organisasi dalam Suatu Usaha Pertambangan (Online). https://www.

academia.edu/7301797/FUNGSI_MANAJEMEN_TAMBANG_DAN_FU

NGSI_ORGANISASI_DALAM_SUATU_USAHA_PERTAMBANGAN.

Diakses pada 9 Februari 2016

Saragih, Sylvester. 2013. Manajemen dan Perkembangannya (Online). http://

www.slideshare.net/vestersaragih/manajemen-tambang-materi-1. Diakses

pada 9 Februari 2016

25