Trigger 3 Obgyn 19

12
MODUL OBSTETRI DAN GINEKOLOGI PLASENTA PREVIA Fasilitator : dr. Fionaliza, MKN Oleh : Tutorial - 19 Satrya Edo Permana Robby Syahputra Ariel Alhamda Sarah Pertiwi Bahari Fouri Salci Thantry Ovilia Intan Kumala Sari Irena Dwi Saputri Nurul Hidayati Sarah Ayu Emilda

description

setet

Transcript of Trigger 3 Obgyn 19

MODUL OBSTETRI DAN GINEKOLOGI PLASENTA PREVIA

Fasilitator : dr. Fionaliza, MKNOleh : Tutorial - 19Satrya Edo PermanaRobby SyahputraAriel AlhamdaSarah Pertiwi BahariFouri SalciThantry OviliaIntan Kumala SariIrena Dwi SaputriNurul Hidayati SarahAyu Emilda

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH2014BAB IPENDAHULUANSTEP 1 Plasenta previa : Plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga dapat menutupi seluruh/sebagian OUI. Hamil preterm :Hamil belum cukup bulan

STEP 21. Apa penyebab plasenta previa ?2. Apa saja gejala plasenta previa ?3. Apa yang menyebabkan perdarahan pervaginam berulang ulang ?4. Kenapa His (-), BJA (-)/(+) ?5. Bagaimana penanganan awal kasus ini ?6. Bagaimana mendiagnosis awal kasus ini ?7. Kapan terjadinya plasenta previa ?

STEP 31. Banyak anak, endometrium kurang baik, kongenital.2. Perdarahan berulang, anak tidak masuk PAP, kelainan letak janin.3. Karena rahimmembesar keatas terjadi perpindahan plasenta/bergeser, terjadi pendarahan.4. Karena masa kehamilan preterm.5. Hidup/mati bayi harus dilahirkan secara SC.6. Perdarahan berulang kali, tidak nyeri, berwarna merah segar, kelainan letak janin.7. Terjadi pada wanita yang sering hamil, pada trimester 3.

STEP 4

STEP 51. Plasenta Previa :a. Etiologi b. Gejala klinik c. Pemeriksaan fisik (luar,dalam)d. Pemeriksaan penunjang e. Diagnosa bandingf. Penatalaksanaan g. Pencegahan h. Komplikasi i. prognosa BAB IIISISTEP 71. Definisi Plasenta Previa Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi seluruh atau sebagian OUI.2. Klasifiksi Plasenta Previa - Plasenta previa totalis : seluruh OUI tertutup olah jaringan plasenta.- Plasenta previa parsialis : sebagian OUI tertutup olah jaringan plasenta.- Plasenta letak rendah : plasenta letaknya pada SBR tapi belum menutupi OUI, tepi plasenta 3-4 cm diatas tepi OUI.

3. Etiologi Plasenta Previa Etiologi belum diketahui dengan jelas. Adanya fase penggeseran tumpang tindih plasenta diatas OUI yang menyebabkan pelepasan plasenta.Faktor resiko :- vaskularisasi desidu berkurang - kerusakan endometrium/miometrium - plasenta besar -kehamilan dengan mioma, riwayat plasenta previa

4. Manifestasi Klinis - perdarahan tanpa sebab, tanpa nyeri serta berulang - darah berwarna merah segar - perdarahan pertama biasanya tidak banyak - timbulnya penyulit pada ibu yaitu anemia sampai syok

5. Anamnesa Perdarahan jalan lahir pada kehamilan setelah 22 minggu tanpa nyeri, tanpa sebab terutama pada multigravida.

6. Pemeriksaan Luar Bagian bawah janin belum masuk PAP. Apabila presentasi kepala, kepala biasanya masih terapung di atas PAP atau mengelak ke samping dan suka didorong ke dalam PAP sehingga sering terjadi kelainan letak janin.Pemeriksaan Inspekulo Untuk mengetahui apakah perdarahan berasal dari OUE atau kelainan serviks dan vagina seperti erusio porsionis uteri, karsinoma porsionis uteri, polipus serviks uteri, varises vulva dan trauma. Kalau perdarahan dari OUE curigai palsenta previa.

Penentuan Letak Plasenta Tidak Langsung Dari radigrafi, radioisotopi dan USG, tetapi akan bahaya radiasi maka radiografi dan radioisotopi ditinggalkan.

Penentuan Letak Plasenta Previa secara Langsung Meraba plasenta dari kanalis servikalis, tetapi berbahaya karena dapat menimbulkan banyak perdarahan. Oleh karena itu, pemeriksaan ini dilakukan apabila penanganan pasif ditinggalkan dan ditempuh penangana aktif. Pemeriksaan harus dilakukan dalam keadaan siap operasi.Pemeriksaan di Meja Operasi Pemeriksaan Forniks Hanya bermakna jika janin dalam presentasi kepala. Sambil mendorong sedikit kepala janin ke arah PAP, perlahan seluruh forniks diraba dengan jari. Perabaannya terasa lunak apabila antara jari dan kepala janin terdapat plasenta dan terasa padat (keras) apabila antara jari kepala janin tidak terdapat plasenta. Bekuan darah dapat di keluarkan dengan plasenta. Plasenta yang tipis mungkin tidak terasa lunak. Pemeriksaan ini harus mendahului pemeriksaan kanalis servikalis untuk mendapat kesan ada atau tidaknya plasenta previa.

Pemeriksaan melalui Kanalis Servikalis Apabila kanalis servikalis telah terbuka, perlahan-lahan jari telunjuk dimasukkan ke dalam kanalis servikalis untuk meraba kotiledon plasenta. Apabila kotiledon plasenta teraba, segera keluarkan jari telunjuk dari kanalis servikalis. Jangan sekali-kali menyusuri pinggir plasenta seluruhnya karena mungkin plasenta akan terlepas dari insersinya yang dapat menimbulkan perdarahan.

7. Pemeriksaan Penunjang - USG- Pemeriksaan darah : Hb, Ht.

8. Diagnosa Plasenta Previa.

9. Diagnosa BandingSingkirkan penyebab lokal perdarahan tanpa rasa nyeri seperti kanker serviks dan polip serviks.

10. Penatalaksanaan Monitor TD, nadi dan Hb. Cegah atau atasi syok.Berikan O2, pasang infus berikan ekspander plasma/serum yang diawetkan. Usahakan pemberian darah lengkap yang telah diaweykan dalam jumlah yang mencukupi. Pada perdarahan yang mengancam nyawa lakukan seksio saesarea segera setelah pengobatan syok dimulai. Pada perdarahan tetap hebat atau meningkat Siaga dan siap untuk operasi. Pada plasenta previa totalis atau parsialis : langsung SC. Pada plasenta letak rendah : pecahkan selaput ketuban; berikan tetes oksitosin (plasenta tak terlihat bila lebar mulut serviks 4-5cm). Bila perdarahan tak berhenti : lakukan persalinan pervaginam dengan forsep/ekstraksi vakum. Kombinasi dengan janin letak lintang/oblik: lakukan SC. Bila bayi mati maka pecahkan selpaut ketuban, pasang tetes oksitosin, mungkin melakukan persalinan dengan ekstraktor vakum/forcep kepala. Bila mungkin hindari SC. Karena kehilangan darah dapat terjadi pada janin dan ibu, semua ibu hamil dengan plasenta previa harus menyalani uji pemeriksaan darah janin pada discharge yaitu APT (kalium hidroksida), uji kleihaver betke, identifikasi sel darah merah berinti.

11. Jenis Sayatan SC Sayatan Melintang Sayatan pembedahan dilakukan dibagian bawah rahim. Sayatan melintang dimulai dari ujung/pinngir selangkangan (simphysis) diatas batas rambut kemalaun sepanjang sekitar 10-14 cm. Keuntungannya adalah parut pada rahim kuat sehingga cukup kecil resiko menderita rupture uteri (robek rahim) dikemudian hari. Hal ini karena pada masa nifas segmen bawah rahim tidak banyak mengalami kontraksi sehingga luka operasi dapat sembuh lebih sempurna. Sayatan Memanjang Meliputi sebuah pengirisan memanjang dibagian tengah yang memberikan suatu ruang lebih besar untuk mengeluarkan bayi. Namun jenis ini kini jarang digunakan karena jenis ini labil, rentan terhadap komplikasi.

12. Komplikasi - Perdarahan - Syok - Endometritis pasca partum

13. Prognosis- Untuk Ibu; baik bila penanganan tepat.- Untuk Janin/bayi; angka kematian sedikit jika terapi konservatif tepat.

BAB IIIPENUTUPKesimpulanPlasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi seluruh atau sebagian OUI yang ditandai dengan perdarahan berulang tanpa rasa nyeri dengan penyebab yang belum diketahui. Diagnosa pasti dapat ditegakkan melalui anamnesa, pemeriksaan luar dan pemeriksaan penunjang yang tepat.

Daftar Pustaka Chalik, T. Perdarahan pada Kehamilan Lanjut dan Persalinan. Dalam: Saifuddin, A., Rachimhadhi ,T., dan Wiknjosastro, G. (Eds). Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Edisi Keempat. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2008