Serotinus Obgyn
-
Upload
maulana-rifky-ferdiansyah -
Category
Documents
-
view
62 -
download
4
description
Transcript of Serotinus Obgyn
Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kedokteran Obstetri dan
Ginekologi RSUD Embung Fatimah Batam
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati
2014
Case ReportLETAK LINTANG KEHAMILAN
SEROTINUS
Dipresentasikan Oleh
Apriliana 10310055
Pembimbing:
dr. H. Fauzi Sp.OG
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIENNama : Ny. TSUmur : 30 tahunAlamat : Simpang Dam Muka KuningAgama : Islam Pekerjaan : IRTSuku : JawaNama Suami : Tn. SHUmur : 34 tahunPekerjaan suami : SwastaAgama : IslamSuku : Jawa
ANAMNESA(Penderita datang dari poli KIA pada tanggal 27 Oktober 2014 dan
masuk ke ruang perawatan kebidanan) Keluhan utamaKeluar lendir campur darah dari kemaluan
Perjalanan Penyakit
G2P1A0H1 merasa dirinya hamil 10 bulan
datang dengan keluhan keluar lendir
campur darah dari kemaluannya 1 hari
yang lalu. Selain keluar lendir campur darah penderita juga
mengeluh mules-mules.
RIWAYAT OBSTETRI: 1. ♀ , berat 2900 gram,
persalinan normal di bidan tahun 2010.
2. Hamil ini KETERANGAN TAMBAHAN:
Riwayat Marital:Menikah♀, 24 th, IRT
♂, 28 th, WiraswastaMenikah pada tahun 2008
Riwayat kontrasepsi:KB Pil pada tahun 2008,
berhenti tahun 2009. KB suntik 3 bulan tahun 2011, berhenti tahun 2013. Riwayat ANC:
Memeriksakan kehamilan di bidan sudah 4 kali (usia kehamilan 1, 3, 5, dan 7 bulan). USG tanggal 27 Oktober 2014, hasil janin letak lintang, terlilit tali pusat, dan ketuban sudah berkurang.
HPHT : 1 Januari 2014TP : 8 Oktober 2014Usia Kehamilan : 42 – 43 minggu
HAID :Menarche: 16 tahunSiklus : Teratur, ± 28 hariLama : Kurang lebih 6 hariJumlah : mengganti pembalut
2 – 3 pembalut per hariSifat : Tidak nyeri, tidak ada
gumpalan
STATUS PRESENT
Status Generalis:KU : Baik Kesadaran : Komposmentis
Tanda vital: T: 120/70 mmHg N: 82x/menit R: 20x menit S : 36,4 oC
Pemeriksaan Fisik:Kepala : Konjungtiva : tidak anemis
Sklera : tidak ikterikLeher : KGB : tidak teraba
membesarJVP : tidak meningkatKelenjar thyroid : tidak teraba membesar
Thoraks :Paru-paru : Sonor, Rh -/-, Wh -/- Jantung : BJ S1-S2 murni reguler Abdomen : Cembung, lembut , pekak samping (-), pekak
pindah (-)Hepar : sulit dinilaiLien : sulit dinilaiEkstremitas : Edema -/-Varises : -/- Akral : hangat
STATUS OBSTETRIKUSPemeriksaan LuarLeopold I: Punggung, TFU 27 cm, TBJ 2,325 gramLeopold II : Kepala (kanan)Leopold III : Presentasi EkstremitasLeopold IV : Belum masuk PAP
(convergen)DJJ : 152x/menit,regulerHis/10 mnt: 2x/10”/L Pemeriksaan DalamVagina toucheV/U : TenangPembukaan : 1 cmPortio : tebal dan lunakLetak : tengahPersentasi : sulit dinilaiInspekulo : Tidak dilakukanKetuban (-), lendir darah pada sarung tangan (+)
LABORATORIUM
Darah Lengkap (Pre Operasi)Hb : 13,3Ht : 38%Leukosit : 8200/ulEritrosit : 4,1 juta/ulTrombosit : 227 ribu/ulBT : 2'CT : 9'HIV : NegatifHbSAg : Negatif
Urinalisa : DBN
DIAGNOSIS KERJA
Letak Lintang Kehamilan Serotinus (42 – 43 minggu) dengan oligohidramnion
RENCANA TINDAKAN•Sectio Caesarea•Informed Consent kepada suami untuk dilakukan tindakan SC
RENCANA PENGELOLAAN
Umum:IVFD RL 20 gtt/menitObservasi Vital Sign dan DJJ
Khusus:Inj.Ceftriaxone/12 jam selama
2 hariInj.Gentamicin/12 jam selama
2 hariInj.Ketorolac/12 jam selama 2
hariInfus Metronidazole
500mg/24 jam selama 2 hari
Ciprofloxacin 2x1 tab selama 5 hari
Metronidazol 3x1 tab selama 3 hari
Asam Mefenamat tab 3x1 tabBiosanbe 1 x 1 selama 10 hari
S Mules dari pinggang belakang sampai keperut yang jarang dan hanya sebentar
Keluar lendir sedikit BAK (+) Normal BAB (+) Normal Pusing (-)
O Keadaan Umum : Baik Kesadaran : CMT : 120/70 mmHg N : 82x/iR : 20x/i S : 36,4 oC
Pemeriksaan Luar Leopold I: Punggung, TFU 27 cm, TBJ
2,325 grLeopold II : Kepala (kanan)Leopold III : Presentasi EkstremitasLeopold IV : Belum masuk PAP
DJJ : 152x/menit,regulerHis/10 mnt: 2x/10”/L
Pemeriksaan DalamVagina touche : Pembukaan 1 cmV/U : tenangPortio : tebal dan lunakPersentasi : sulit dinilaiInspekulo : Tidak dilakukanKetuban (-), Sarung tangan: lendir darah (+)
ALetak Lintang Kehamilan Serotinus (42-43 minggu) dengan
oligohidramnion
P/ - Rencana SC besok jam 09.00 - Persiapan SC - Pasang IVFD RL 20tetes/menit - Pasang DC (+) - Inj. Ceftriaxone
- Inj. Gentamycin- Inj. Ketorolac- Infus Metronidazole
Tanggal 28 Oktober 2014 Pkl 09.00 Mulai operasi SC
Pkl. 10.00 WIB Selesai operasi SC, lahir bayi
laki-laki, 2900 gr, PB:42 cm, A/S : 8/9
Tangga
l
Follow up Post SC
29 Okt 2014
Ruang Nifas
Post
Operasi SC
S: nyeri pasca operasi (+) , flatus (-), BAB (-) BAK (+), Mobilisasi bertahapO: Keadaan Umum: Baik, Kesadaran: CMTD : 120/80 mmHg, N :80 x/i, R:20 x/i, T :36,2 OCKepala: Mata: conjunctiva anemis: (-), sclera ikterik: (-), palpebral edem (-)Thorak: DBNAbdomen: BU (+) N, Asites (-), Nyeri bekas op (+)Ekstremitas: akral hangat (+), CRT < 2”, sianosis (-), edema tungkai (-).
A: P2A0H2 post SC atas indikasi Letak Lintang Kehamilan Serotinus dengan Oligohidramnion
P: •IVFD RL 20 gtt/ menit•Injeksi Ceftriaxone 2 x 1 g•Injeksi Gentamycin 2 x 1 amp•Injeksi Ketorolac 2 x 1 amp•Infus Metronidazole 1 x 500mg
Tangga
l
Follow up Post SC
30 Okt 2014
Ruang Nifas
S: nyeri pasca operasi (+) ringan, flatus (+), BAB (+) BAK (+), Mobilisasi (+)O: Keadaan Umum: Baik, Kesadaran: CMTD : 120/80 mmHg, N :80 x/i, R:20 x/i, T :36,2 OCKepala: Mata: conjunctiva anemis: (-), sclera ikterik: (-), palpebral edem (-)Thorak: DBNAbdomen: BU (+) N, Asites (-), Nyeri bekas op (+)Ekstremitas: akral hangat (+), CRT < 2”, sianosis (-), edema tungkai (-).
A: P2A0H2 post SC atas indikasi Letak Lintang Kehamilan Serotinus dengan Oligohidramnion
P: •Os boleh pulang•Terapi Oral
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Definisi Serotinus
Kehamilan postterm, disebut juga kehamilan serotinus, adalah : kehamilan yang berlangsung sampai 42 minggu (294 hari) atau lebih, dihitung dari hari pertama haid hari terakhir menurut rumus Naegele dengan siklus haid rata-rata 28 hari .
Etiologi
Secara umum teori-teori menyatakan serotinus terjadi karena adanya gangguan terhadap timbulnya persalinan. Menjelang persalinan terjadi penurunan hormon progesteron, peningkatan oksitosin serta peningkatan reseptor oksitosin, tetapi yang paling menentukan adalah terjadinya produksi prostaglandin yang menyebabkan his adekuat.
Secara garis besar penyebab terjadinya serotinus dari beberapa teori
tersebut di atas dapat dirangkum:
1. HPHT tidak jelas2. Ovulasi yang tidak teratur 3. Kehamilan ekstrauterin. 4. Riwayat KLB sebelumnya 5. Penurunan kadar estrogen janin 6. Gangguan pada penurunan
progesteron dan peningkatan oksitosin serta peningkatan reseptor oksitosin
7. Kurangnya air ketuban, insufisiensi plasenta dan rendahnya kadar kortisol dalam darah janin
8. Kurangnya estrogen tidak cukup untuk merangsang produksi dan penyimpanan glikofosfolipid pada membran janin yang merupakan penyedia asam arakidonat pada pembentukan konversi prostaglandin.
9. Karena adanya peran saraf pada proses timbulnya persalinan
Diagnosa
Untuk menegakkan diagnosis Serotinus, perlu dilakukan anamnesis dan pemeriksaan yang teliti, dapat dilakukan saat antenatal maupun postnatal. Anamnesis dan pemeriksaan yang perlu dilakukan dalam menegakkan diagnosis serotinus antara lain:
1. Riwayat haid 2. Denyut jantung janin 3. Gerakan janin 4. Pemeriksaan ultrasonografi 5. Pemeriksaan radiologi 6. Pemeriksaan sitologi Menurut pernoll, digunakan beberapa parameter, dianggap serotinus jika 3 dari 4 kriteria hasil pemeriksaan ditemukan, yaitu:
1. Telah lewat 36 minggu sejak tess kehamilan urin dinyatakan positif 2. Telah lewat 32 minggu sejak denyut jantung janin pertama kali terdengar dengan menggunakan fetalphone Doppler. 3. Telah lewat 24 minggu sejak ibu merasakan aktivitas/gerakan janin (quickening) 4. Telah lewat 22 minggu sejak denyut jantung janin pertama kali terdengar dengan menggunakan stetoskop Laennec.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan ultrasonografi dapat digunakan sebagai gold standar dalam membantu menentukan UK.
Penatalaksanaan
Terdapat dua pendapat dalam pengelolaan serotinus yaitu:
1. Pengelolaan ekspektatif/konservatif/pasif 2. Pengelolaan aktif
• Bila sudah di pastikan umur kehamilan 41 minggu, pengelolaan tergantung dari derajat kematangan serviks.1. Bila serviks matang (skor bishop>6)a. Dilakukan induksi persalinan asal janin tidak besarb. Seksio sesarea hendaknya diputuskan bila perkiraan berat badan janin >4000 – 4200 gram pada pasien diabetes.c. Pemantauan intrapartum dengan menggunakan CTG dan kehadiran dokter spesialis anak apalagi bila ditemukan mekonium, mutlak diperlukan.
2. Bila serviks belum matang (skor bishop < 6) kits perlu menilai keadaan janin lebih lanjut apabila kehamilan tidak di akhiri.A. NST dan penilaian volume kantung amnion. Bila keduanya normal kehamilan dibiarkan berlanjut dan penilaian janin dilakukan 2 kali seminggu.B. Bila ditemukan oligohidromnion (kantung amnion < 2 cm atau indeks cairan amnion <5 cm) atau dijumpai deselerasi variabel pada NST, maka dilakukan induksi persalinan.C. Bila volume cairan amnion normal dan NST tidak reaktif, tes dengan kontraksi (CST) harus dilakukan. Hasil CST positif, janin perlu dilahirkan, sedangkan bila CST negatif kehamilan dibiarkan berlangsung dan penilaian janin dilakukan kembali 3 hari kemudian.
D. Keadaan serviks atau skor bishop harus dinilai ulang setiap kunjungan pasien dan kehamilan harus diakhiri bila serviks matang.
E. Semua pasien harus diakhiri kehamilannya bila telah mencapai 301 hari (44 minggu) tanpa menilai keadaan serviks.
Komplikasi
1. Anak besar dapat menyebabkan disproporsi sefalopelvik. 2. Oligohidramnion dapat menyebabkan kompresi tali pusat, gawat janinsampai bayi meninggal. 3. Keluarnya mekoneum yang dapat menyebabkan aspirasi mekonium.
Definisi Letak Lintang (Oblique)
Letak lintang adalah letak janin dengan posisi sumbu panjang tubuh janin memotong atau tegak lurus dengan sumbu panjang Ibu.
Etiologi
1. Dinding abdomen teregang secara berlebihan disebabkan oleh kehamilan multiparitas pada ibu hamil dengan paritas 4 atau lebih terjadi insiden hampir sepuluh kali lipat dibanding ibu hamil nullipara.
2. Janin prematur, pada janin prematur letak janin belum menetap, perputaran janin sehingga menyebabkan letak memanjang
3. Placenta previa4. Abnormalitas uterus, 5. Panggul sempit, bentuk panggul
yang sempit mengakibatkan bagian presentasi tidak dapat masuk kedalam panggul (engagement) sehingga dapat mengakibatkan sumbu panjang janin menjauhi sumbu jalan lahir.
Diagnosis
1. Abdomen biasanya melebar kearah samping dan fundus uteri melebar di atas umbilikus2. Pemeriksaan abdomen dengan palpasi perasat leopold mendapatkan hasil :Leopold 1 fundus uteri tidak ditemukan bagian janinLeopold II teraba balotemen kepala pada salah satu fosa iliaka dan bokong pada fosa iliaka yang lainLeopold III dan IV tidak ditemukan bagian janin, kecuali pada saat persalinan berlangsung dengan baik dapat teraba bahu didalam rongga panggul. 3. Pada pemeriksaan dalam teraba bagian yang bergerigi yaitu tulang rusuk pada dada janin diatas pintu atas panggul pada awal persalinan. Pada persalinan lebih lanjut teraba klavikula. posisi aksilla menunjukkan kemana arah bahu janin menghadap tubuh ibu. Bila persalinan terus berlanjut bahu janin akan masuk rongga panggul dan salah satu lengan sering menumbun (lahir terlebih dahulu) kedalam vagina dan vulva