referat tiroid
Click here to load reader
-
Upload
elan-satria -
Category
Documents
-
view
124 -
download
4
Transcript of referat tiroid
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi
Lobus kanan dan kiri tiroid dihubungkan oleh ismus dari kelenjar tiroid.
Lobus piramida berada di superior dari ismus atau dilihat dari sisi media
berada pada kanan atau kiri lobus. Tiroid terletak pada tulang servikal
vertebra kelima sampai tulang vertebra thorakal pertama. Berat kelenjar
sekitar 30 gram, yang lebih berat pada perempuan dibandingkan laki-laki.
Tiroid dikelilingi oleh ligamen (fascia) pretrakeal. Di bagian posterior,
ligamen yang lebih tebal mengikat glandula ke kartilagi tiroid. Bagian
permukaan anterior tiroid dihubungkan ke permukaan dalam sternotiroid,
sternihyoid dan omohyoid muscle. Di bagian lateral, glandula terhubung
dengan pleksus karotis yang terdiri dari arteri karotis, vena jugularis interna,
dan nervus vagus. Di sisi posterior glandula bagian superior dari lobus tiroid
terhubung dengan longus colli dan otot longus kapitis. Di daerah medial,
bagian superior dari tiroid terhubung dengan laring dan laringofaring, yang
mengandungkrikotiroid dan otot konstriktor faringeal inferior serta kartilagi
tiroid dan kartilago krikoid. Sedangka di bagian inferior terhubung dengan
trakea dan esophagus.1
Seperti organ endokrin lainnya, glandula tiroid kaya akan suplai darah.
Galndula tiroid diperdarahi oleh system karotis eksterna melalui arteri
superior tiroid dan diperdarahi oleh system subclavian melalui cabang dari
2
tiroid inferior tiroservical. Arteri tiroid superior normalnya merupakan
cabang pertama dari arteri karotis eksterna. Saat berada di tiroid arteri ini
terbagi atas dua yaitu cabang anterior dan posterior. Cabang anterior secara
parallel mengikuti sisi dalam dari lobus dan bertemu dengan cabang anterior
lobus lainnya di garis tengah. Cabang posterior bergabung dengan cabang
arteri tiroid inferior. 1
Didapat 3 jalur utama vena di kelenjer tiroid yaitu vena tiroid superior,
vena tiroid media dan vena tiroid inferior. Vena tiroid superior bersamaan
dengan arteri tiroid superior dan mengalir ke vena jugularis interna. Vena
tiroid media secara langsung mengalir ke vena jugularis interna. Aliran limfe
pada bagian lateral mengikuti suplai dari arteri. Aliran limfe baik terletak
secara asenden dengan arteri tiroid superior ataupun secara desenden
dengan arteri tiroid inferior mencapai kelenjer jugularis. 1
2.2 Definisi
Kanker tiroid merupakan penyakit keganasan yang tidak jarang ditemukan.
Sebagian besar pertumbuhan dan perjalanan penyakit lambat, sehingga
morbiditas dan mortalitasnya rendah namun ada yang pertumbuhannya
sangat cepat dengan prognosa yang fatal.2
Kanker tiroid primer merupakan keganasan yang berasal dari sel sel
parenkim dan stroma, sehingga secara histopatologi dapat diklasifikasi
sebagai, tipe papilar 75%, tipe folikular 10%, Hurtle sel 2-4%, tipe anaplastik
1-2%, medular 5-9%, limfoma 1-3% dan sarcoma < 1%.2
3
2.3 Epidemiologi
Karsinoma tiroid diperkirakan sebesar 1,5% dari keganasan seluruh tubuh di
negara-negara berkembang. Karsinoma tiroid menempati urutan ke-9 dari
sepuluh keganasan tersering di Indonesia. American Cancer Society
memperkirakan sekitar 25.700 kasus baru muncul setiap tahunnya di
Amerika Serikat. Di Amerika Serikat, karsinoma ini relative jarang ditemukan,
mencakup 1% dari seluruh jenis kanker dan 0,4% kematian akibat kanker.
Lebih banyak ditemukan pada wanita dengan distribusi berkisar 2:1 sampai
3:1. Secara primer dijumpai pada dewasa muda dan usia pertengahan serta
jarang ditemukan pada anak-anak.2,3
Karsinoma tiroid merupakan jenis keganasan jaringan endokrin yang
terbanyak, yaitu 90% dari seluruh kanker endokrin. Diantara tumor-tumor
epitelial, karsinoma yang berasal dari sel-sel folikular jauh lebih banyak
ditemukan daripada yang berasal dari sel C. Kebanyakan yang berasal dari
sel folikular merupakan keganasan yang berkembang secara perlahan
dengan 10 year survival lebih dari 85%.4
Geografi dan lingkungan, pada daerah endemik goiter dijumpai
peningkatan insidens kanker tiroid tipe folikuler dan anaplastik terutama
pada usia lanjut sedangkan pada daerah yang kaya akan yodium (Iceland)
ternyata tipe papiler yang meningkat. Di Chernobyl tempat terjadinya
kebocoran reaktor nuklir ditemukan peningkatan penderita kanker tiroid.2
Distribusi umur juga terkait dengan distribusi tipe hitopatologi. Holzer
S et al., mengemukakan sebagian besar penderita kanker tiroid tipe papiler
4
saat diagnosa ditegakkan pada usia 50 tahun sedangkan tipe folikular pada
usia 55 tahun. Hundahl SA et al., mendapatkan tipe papiler pada usia 44
tahun, tipe folikular pada usia 47 tahun, Hurtle sel pada usia 61 tahun dan
tipe medular dijumpai pada usia 30-39 tahun.2
2.4 Etiologi
Etiologi yang pasti dari karsinoma ini belum diketahui. Dari beberapa
penelitian, dijumpai beberapa faktor yang berperan dalam patogenesis
karsinoma tiroid yaitu genetik dan lingkungan.3
Karsinoma papiler dipengaruhi oleh faktor lingkungan (iodine), genetik
dan hormonal serta interaksi diantara ketiga faktor tersebut. Sedangkan
pada karsinoma folikular radiasi merupakan faktor penyebab terjadinya
karsinoma ini. Pemaparan radiasi pada daerah kepala dan leher semasa
anak untuk pengobatan lesi jinak ternyata 6-35 tahun kemudian dapat
mengkibatkan terjadinya kanker tiroid, hal ini pertama kali dilaporkan
deGroot dan Paloyan di Chicago 1973. Pemaparan radiasi yang diberikan
setelah berusia > 21 tahun tidak banyak perpengaruh.3
Faktor yang berperan pada karsinoma meduler adalah genetik dan
sampai saat ini belum diketahui karsinogen yang menjadi penyebab
berkembangnya karsinoma meduler dan anaplastik. Diperkirakan karsinoma
anaplastik tiroid berasal dari perubahan karsinoma tiroid berdiferensiasi baik
(papiler dan folikular) dengan kemungkinan jenis folikular dua kali lebih
besar.3
5
2.5 Patologi
Neoplasma tiroid menunjukkan berbagai macam pola morfologi yang secara
patologi sangat rumit. Semua neoplasma yang tumbuh dari sel epitel tiroid
ada yang berespon terhadap TSH dan dapat memproduksi hormon tiroid
dalam jumlah yang berlebih atau jika neoplasma jenis medular menghasilkan
kalsitonin dalam jumlah yang abnormal. Lokalisasi dari tiriglobulin atau
kalsitonin dengan bantuan imunohistokimia digunakan dalam klasifikasi
tumor tiroid dan idetifikasi metastasis dari karsinoma tiroid.5
2.5.1 TUMOR JINAK
2.5.1.1 Adenoma
Adenoma folikel atau nodul adenomatus merupakan tumor jinak, tumor jinak
yang tidak berkapsul. Perbedaan antara adenoma dan nodul adenomatus
adalah enkapsulasi, bentuk dari tumor dan penekanan jaringan sekitar.
Biasanya pada adenoma ditemukan perdarahan, edema, dan fibrosis
khususnya dibagian tengah dari tumor . Kalsifikasi mungkin dapat terlihat,
dari lesi yang didapatkan melalui BAJAH menunjukkan nekrosis, peningkatan
aktivitas mitosis dan sel atipik.5
2.5.1.2 Adenoma Trabekular Berhialin
Adenoma ini merupakan bagian dari lesi folikueler yang mengeluarkan
tiroglobulin dan Tyroid Transcription Factor (TTF). Secara mikroskopis,
adenoma ini tumbuh di jaringan yang dikelilingi oleh stroma hialin. Nukleus
dari sel folikuler hampir sama denga nukleus dari karsinoma papiler. Hal ini
6
dapat dibedakan dengan imunohistokia, dimana Adenoma Trabekular Hialin
menunjukan adanya tiroglobulin dan cytokeratin 19, dan negative untuk
kalsitonin.5
2.5.1.3 Adenoma Folikuler Atipikal
Istilah ini termasuk ke dalam tumor folikel yang menunjukan sifat patologi
yang berbeda (nekrosis spontan, infark, mitosis dalam jumlah besar, atau
sel-sel yang tidak biasa). 5
2.5.2 Tumor Ganas
Tumor ganas tiroid sebagian besar berupa karsinoma yang terdiferensiasi
dengan baik. Sebagian besar penyakit non neoplasma tiroid bukan
merupakan perkusor terjadinya keganasan, kecuali tiroiditis yang bisa
menjadi predisposisi dari limfoma maligna. Karsinoma anaplastik sering
tumbuh dari tiroid goiter. Pemeriksaan yang teliti harus dapat
memperkirakan perubahan dari tumor jinak atau karsinoma stadium dini
yang dapat berubah menjadi anaplastik karsinoma.5
2.5.2.1 Karsinoma Papiler
Secara makroskopik tumor ini berbentuk padat, ireguler ataupun kistik yang
timbul dari epitel folikuler. Massa tumor tidak berkapsul tetapi berbatas
tegas. Secara mikroskopik tampak pertumbuhan epitel berjonjot-jonjot .
7
secara mikroskopik tampak adanya deposit kalsifikasi (psammoma bodies)
yang ditemukan dalam 50% lesi. Multifokal merupakan hal yang menonjol
dari tumor ini dan hampir pada 80% kasus. 3
Karsinoma papiler merupakan keganasan tiroid terbanyak sekitar 80 %
dari seluruh keganasan. Karsinoma papiler secara klinik memiliki prognosis
yang baik ( survival 20 tahun lebih dari 90 %) karsinoma ini menginvasi
kelenjer limfe multifokal dan regional. Invasi pembuluh darah jarang terjadi,
dan metastasis di luar leher hanya 5-7 % dari seluruh kasus. Karsinoma ini
dapat terjadi pada semua umur, dan sering terdiagnosis pada pasien dengan
usia 30-40 tahun. Perbandingan wanita dan laki-laki 2-4:1.5
Penyebab dari karsinoma papiler ini tidak diketahui. Penambahan
iodine dalam makanan sehari-hari dihubungkan dengan penurunan insiden
karsinoma papiler. Radiasi eksterna dapat berperan dalam pertumbuhan
dalam karsinoma papiler. Rata-rata waktu pemaparan radiasi untuk
tumbuhnya tumor dilaporkan yaitu 20 tahun.5
2.5.2.2 Karsinoma Folikuler
Karsinoma tiroid folikuler merupakan keganasan tiroid kedua paling sering,
yaitu sekitar 10-20% dari seluruh keganasan tiroid. Angka kejadian
karsinoma ini meningkat pada daerah dengan defisiensi yodium. Pada saat
diagnosis ditegakkan, biasanya kanker ini sudah tumbuh besar dengan
keluhan pasien adanya pembengkakan pada kelenjar gondok selama
bertahun-tahun. Diagnosis sering sulit ditegakkan karena secara sitologi
hampir mirip dengan adenoma folikuler jinak. Perbedaan terlihat saat
8
dengan pemeriksaan blok paraffin dengan ditemukannya invasi kapsuler
atau ke vaskuler. Karsinoma ini biasanya bersifat unifokal dan jarang
bermetastasis ke kelenjar getah bening. Karsinoma folikuler sering
bermetastasis melalui hematogen seperti ke tulang (terutama tulang pipih)
dan paru. Sekitar 33% kasus sudah mengalami metastasis jauh saat
didiagnosis. Angka survival 10 tahun berkisar 70-95%.3
Faktor resiko terdiri dari defisiensi iodine, usia tua, wanita, dan
paparan radiasi. Secara klinis karsinoma folikuler biasanya menunjukan
masa yang soliter. Karsinoma folikuler bermetastasis secara hematogen ke
tulang, paru, otak dan hati. 5
2.5.2.3 Karsinoma Sel Hurtle
Karsinoma Sel Hurtle ditemukan 5% dari seluruh keganasan tiroid.
Karsinoma ini merupakan suatu varian dari karsinoma tiroid folikuler, tetapi
memiliki bentuk patologi, sifat biologis, dan perjalanan klinis yang berbeda.
Dasar diagnosis karsinoma sel Hurtle adalah dengan ditemukannya sel
polygonal dan hiperkromatik. Metastasis ke kelenjar getah bening pada
karsinoma ini sekitar 25% dari seluruh kasus. Hal ini menunjukkan bahwa
karsinoma ini mengalami metastasis lebih sering dibandingkan dengan
karsinoma folikuler.3
2.5.2.4 Karsinoma Anaplastik
Angka kejadian karsinoma anaplastik sangat jarang, namun sangat agresif
dan merupakan keganasan yang mematikan, terjadi kurang dari 5% dari
kasus keganasan tiroid. Insiden tertinggi pada usia dekade ke 7 dan tidak
9
ada perbedaan antara angka kejadian pada laki-laki atau pun perempuan.
Karena karsinoma ini tumbuh dengan cepat dan agresif, sering pada ukuran
5 cm karsinoma ini sudah terfiksir pada jaringan sekitar sehingga muncul
gejala disfagia, dispnea, dan disfonia yang menonjol. Pada pemeriksaan
patologis ditemukan sel yang tidak berkapsul dan sering merupakan suatu
massa dengan area nekrotik yang luas. Pada saat diagnosis ditegakkan 25%
pasien telah terjadi invasi pada trakea, dan 90% telah terjadi metastasis
regional, dan 50% telah terjadi metastasis jauh yang sering mengenai paru-
paru.3
2.5.2.5 Limfoma Tiroid
Limfoma pada tiroid terjadi kurang dari 2% kanker tiroid. Biasanya kanker ini
terjadi pada usia dekade ke 7. Wanita lebih sering menderita kanker ini
dibanding dengan laki-laki dan berhubungan dengan riwayat tiroiditis
Hashimoto. Limfoma dapat terjadi secara primer maupun sekunder. Limfoma
tipe Non Hodgkin tipe sel B merupakan jenis limfoma primer tersering pada
kelenjar tiroid. 3
Secara histologis, limfoma ini ditandai dengan sel yang monomorfik
dan kohesif, pewarnaan positif dengan marker limfosit seperti CD 20. Sekitar
67% dari limfoma tiroid berasal dari MALT (Mucose-associated Lymphoid
Tissue), dimana keganasan ini dapat diobati hanya dengan radioterapi
eksterna saja. Terapi untuk limfoma yang berasal bukan dari MALT
membutuhkan terapi multimodalitas.3
10
2.6 Diagnostik
2.6.1 Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
Anamnesis pada penderita dilakukan secara mendalam agar dapat menggali faktor risiko yang
berperan, selain itu juga mengidentifikasi jenis nodul berdasarkan gejala klinis yang muncul,
apakah sudah tampak gejala metastasis jauh seperti benjolan pada kalvaria sebagai tanda
metastasis tulang, sesak nafas sebagai tanda gangguan organ paru, rasa penuh di ulu hati dapat
mengarahkan kecurigaan akan gangguan organ hepar, dan lain sebagainya.6
Beberapa faktor risiko yang berperan diantaranya adalah:
1. Pengaruh usia dan jenis kelamin
Risiko malignansi : apabila nodul tiroid terdapat pada usia dibawah 20 tahun, dan diatas
50 tahun jenis kelamin laki-laki mempunyai risiko malignansi lebih tinggi.6,7
2. Pengaruh radiasi didaerah leher dan kepala
Radiasi pada masa kanak-kanan dapat menyebabkan malignansi pada tiroid kurang lebih
33 – 37%.6,7
3. Kecepatan tumbuh tumor6,7
a. Nodul jinak membesar tidak terlalu cepat
b. Nodul ganas membesar dengan cepat
c. Nodul anaplastik membesar sangat cepat
d. Kista dapat membesar dengan cepat
4. Riwayat gangguan mekanik di daerah leher
Keluhan gangguan menelan, perasaan sesak sesak, perubahan suara dan nyeri dapat
terjadi akibat desakan dan atau infiltrasi tumor.6,7
11
5. Riwayat penyakit serupa pada famili/keluarga.
Bila ada, harus curiga kemungkinan adanya malignansi tiroid tipe medulare.6,7
6. Temuan pada Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik nodul mencakup 7 kriteria. Nodul diidentifikasi berdasarkan
konsistensinya keras atau lunak, ukurannya, terdapat tidaknya nyeri, permukaan nodul
rata atau berdungkul-dungkul, berjumlah tunggal atau multipel, memiliki batas yang tegas
atau tidak, dan keadaan mobilitas nodul.6,7
a. Pada tumor primer dapat berupa suatu nodul soliter atau multiple dengan konsistensi
bervariasi dari kistik sampai dangan keras bergantung kepada jenis patologi anatomi
(PA) nya. 6,7
b. Perlu diketahui ada tidaknya pembesaran kelenjar getah bening regional. 6,7
c. Disamping ini perlu dicari ada tidaknya benjolan pada kalvaria, tulang belakang,
klavikula, sternum dll, serta tempat metastasis jauh lainnya yaitu di paru-paru, hati,
ginjal dan otak.6,7
2.6.2 Pemeriksaan Penunjang
2.6.2.1 Pemeriksaan laboratorium
Beberapa pemeriksaan laboratorium yang dilakukan untuk mendiagnosis tumor tiroid adalah:7,8
a. Human thyroglobulin, suatu penanda tumor (“tumor marker”) untuk keganasan tiroid;
jenis yang berdiferensiasi baik, terutama untuk follow up.
b. Pemeriksaan kadar FT4 dan TSHS untuk menilai fungsi tiroid
c. Kadar calcitonin hanya untuk pasien yang dicurigai karsinoma meduler.
12
2.6.2.2 Pemeriksaan radiologis
Pemeriksaan radiologis yang dilakukan adalah:7,8
a. Dilakukan pemeriksaan foto paru posteroanterior, untuk menilai ada tidaknya
metastasis. Foto polos leher antero-posterior dan lateral dengan metode ”soft tissue
technique” dengan posisi leher hiperekstensi, bila tumornya besar. Untuk melihat ada
tidaknya mikrokalsifikasi.
b. Esofagogram dilakukan bila secara klinis terdapat tanda-tanda adanya infiltrasi ke
esofagus.
c. Pembuatan foto tulang dilakukan bila ada tanda-tanda metastasis ke tulang yang
bersangkutan.
2.6.2.3 Pemeriksaan ultrasonografi
Diperlukan untuk mendeteksi nodul yang kecil atau nodul di posterior yang secara klinis belum
dapat dipalpasi. Disamping itu dapat dipakai untuk membedakan nodul yang padat dan kistik
serta dapat dimanfaatkan untuk penuntun dalam tindakan biopsi aspirasi jarum halus.7,8
2.6.2.4 Pemeriksaan sidik tiroid
Pemeriksaan sidik tiroid : bila nodul menangkap jodium lebih sedikit dari jaringan tiroid yang
normal disebut nodul dingin (cold nodule), bila sama afinitasnya maka disebut nodul hangat
(warm nodule) dan bila afinitasnya lebih maka disebut nodul panas (hot nodule). Karsinoma
tiroid sebagian besar adalah nodule dingin. Sekitar 10 – 17 % struma dengan nodule dingin
ternyata adalah suatu keganasan. Bila akan dilakukan pemeriksaan sidik tiroid maka obat-obatan
yang mengganggu penangkapan jodium oleh tiroid harus dihentikan selama 2 – 4 minggu
13
sebelumnya. Pemeriksaan sidik tiroid ini tidak mutlak diperlukan, jika tidak ada fasilitasnya,
tidak usah dikerjakan.7,8
2.6.2.5 Pemeriksaan sitologi melalui biopsi aspirasi jarum halus (BAJAH)
Keberhasilan dan ketepatan pemeriksaan Bajah tergantung dari 2 hal yaitu: Faktor kemampuan
pengambilan sampel dan faktor ketepatan interpretasi oleh seorang sitolog sehingga angka
akurasinya sangat bervariasi. Ketepatan pemeriksaan sitologi untuk kanker tiroid anaplastik,
medulare dan papilare hampir mendekati 100% tetapi untuk jenis folikulare hampir tidak dapat
dipakai karena gambaran sitologi untuk adenomatous goiter, adenoma folikuler dan adeno
karsinoma folikuler adalah sama, tergantung dari gambaran invasi ke kapsul dan vaskular yang
hanya dapat dilihat dari gambaran histopatologi.7,8
2.6.2.6 Pemeriksaan Histopatologi
Merupakan pemeriksaan diagnostik utama jaringan diperiksa setelah dilakukan tindakan
lobektomi atau isthmolobektomi. Untuk kasus inoperabel, jaringan yang diperiksa diambil dari
tindakan biopsi insisi.
Secara klinis, nodul tiroid dicurigai ganas apabila8
a. Usia dibawah 20 tahun atau diatas 50 tahun
b. Riwayat radiasi daerah leher sewaktu kanak-kanak
c. Disfagia, sesak nafas perubahan suara
14
d. Nodul soliter, pertumbuhan cepat, konsistensi keras
e. Ada pembesaran kelenjar getah bening leher
f. Ada tanda-tanda metastasis jauh.
2.7 Klasifikasi Histopatologi dan Sistem TNM
2.7.1 Macam – macam neoplasma tiroid
2.7.1.1 Benigna
Penampilan sebgai nodul soliter dari itroid dengan sisa jaringan palpable. Teoritis ad adenoma
papiler tetapi kebanyakan adenoma folikular. Sangat sukar dibedakan dengan karsinoma. Oleh
karena itu, tindakan selalu pembedahan karena berdasarkan morfologi sendiri adenoma yang
selalu tidak dapat dibedakan dengan karsinoma. Diagnosis hanya dikonfirmasikan dengan
histology yang dapat menunjukan invasi ke kapsula atau pembuluh darah.9
2.7.1.2 Maligna
Rosai J membedakan tumor tiroid atas adenoma folikulare, karsinoma papilare,
karsinoma folikulare, hurthle cell tumors , clear cell tumors, tumor sel skuamous, tumor
musinus, karsinoma medulare, karsinoma berdiferensiasi buruk dan undifferentiated
carcinoma.8,9
2.7.2 Klasifikasi Karsinoma Tiroid menurut WHO8
Klasifikasi berdasarkan WHO adala sebagai berikut:
15
2.7.2.1 Tumor epitel maligna
a. Karsinoma folikulare
b. Karsinoma papilare
c. Campuran karsinoma folikulare-papilare
d. Karsinoma anaplastik ( undifferentiated )
e. Karsinoma sel skuamosa
f. Karsinoma Tiroid medulare
2.7.2.2 Tumor non-epitel maligna
a. Fibrosarkoma
b. Lain-lain
2.7.2.3 Tumor maligna lainnya
a. Sarkoma
b. Limfoma maligna
c. Haemangiothelioma maligna
d. Teratoma maligna
2.7.2.4 Tumor sekunder dan unclassified tumors
Untuk menyederhanakan penatalaksanaan Mc Kenzie membedakan kanker tiroid atas 4
tipe yaitu : karsinoma papilare, karsinoma folikulare, karsinoma medulare dan karsinoma
anaplastik.
2.7.3 Klasifikasi Klinik TNM Edisi 6 – 2002
Klasifikasi klinik berdasarkan TNM adalah:8
T-Tumor Primer
Tx Tumor primer tidak dapat dinilai
16
T0 Tidak didapat tumor primer
T1. Tumor dengan ukuran terbesar 2cm atau kurang masih terbatas
pada tiroid
T2 Tumor dengan ukuran terbesar lebih dari 2 cm tetapi tidak lebih dari 4 cm masih terbatas
pada tiroid
T3 Tumor dengan ukuran terbesar lebih dari 4 cm masih terbatas pada tiroid atau tumor
ukuran berapa saja dengan ekstensi ekstra tiroid yang minimal (misalnya ke otot
sternotiroid atau jaringan lunak peritiroid)
T4a Tumor telah berkestensi keluar kapsul tiroid dan menginvasi ke tempat berikut : jaringan
lunak subkutan, laring, trakhea, esofagus, n.laringeus recurren
T4b Tumor menginvasi fasia prevertebra, pembuluh mediastinal atau arteri karotis
T4a (karsinoma anaplastik) Tumor (ukuran berapa saja) masih terbatas pada tiroid
T4b (karsinoma anaplastik) Tumor (ukuran berapa saja) berekstensi keluar kapsul tiroid
N Kelenjar Getah Bening Regional
Nx Kelenjar Getah Bening tidak dapat dinilai
N0 Tidak didapat metastasis ke kelenjar getah bening
N1 Terdapat metastasis ke kelenjar getah bening
N1a Metastasis pada kelenjar getah bening cervical Level VI
(pretrakheal dan paratrakheal, termasuk prelaringeal dan Delphian)
N1b Metastasis pada kelenjar getah bening cervical unilateral, bilateral atau kontralateral atau
ke kelenjar getah bening mediastinal atas/superior
17
M Metastasis jauh
Mx Metastasis jauh tidak dapat dinilai
M0 Tidak terdapat metastasis jauh
M1 Terdapat metastasis jauh
Terdapat empat tipe histopatologi mayor:7
a. Papillary carcinoma (termasuk dengan fokus folikular)
b. Follicular carcinoma (termasuk yang disebut dengan Hürthle cell carcinoma)
c. Medullary carcinoma
d. Anaplastic/undifferentiated carcinoma
27.4 Stadium klinis
Pembagian stadium berdasarkan klinis adalah:8
2.7.4.1 Karsinoma Tiroid Papilare atau Folikulare Umur < 45 th
Stadium I Tiap T Tiap N M0
Stadium II Tiap T Tiap N M1
2.7.4.2 Papilare atau Folikulare umur > 45tahun dan Medulare
Stadium I T1 N0 M0
Stadium II T2 N0 M0
Stadium III T3 N0 M0
T1,T2,T3 N1a M0
Stadium IVA T1,T2,T3 N1b M0
T4a N0,N1 M0
Stadium IVB T4b Tiap N M0
Stadium IVC Tiap T Tiap N M1
18
2.7.4.3 Anaplastik/Undifferentiated (Semua kasus stadium IV)
Stadium IVA T4a Tiap N M0
Stadium IVB T4b Tiap N M0
Stadium IVC TiapT TiapN M1
2.8 Diagnosis Banding
Diagnosis banding dari tumor tiroid adalah:10
a. Struma difusa toksik (Basedow = Grave’s disease) merupakan pembesaran kelenjar
tiroid yang umunya difus. Terdapat gejala hipertiroid yangjelas berupa berdebar-debar,
gelisah, palpitasi, banyak keringat, kulit halus dan hangat, tremor, kadang-kadang
dijumpai eksoftalmus.
b. Struma nodosa non toksik, dapat multinodosa atau soliter dan uninodosa. Disebabkan
kekurangan masukan iodium dalam makanan (biasanya di daerah pegunungan) atau
dishormogenesis (= defek bawaan).
c. Tiroiditis subakut, biasanya sehabis infeksi saluran pernapasan. Pembesaran yang terjadi
simetris dan nyeri dengan gejala-gejala penurunan berat badan, nervositas, disfagia, dan
otalgia.
d. Tiroiditis Riedel, terutama terdapat pada wanita berusia < 20 tahun. Gejalanya terdapat
nyeri, disfagia, paralisis laring, dan pembesaran tiroid unilateral yang keras seperti batu
atau papan yang melekat ke jaringan sekitarnya.
e. Struma Hashimoto, sering pada wanita. Merupakan penyakit autoimun. Biasanya
ditandai oleh adanya benjolan struma difusa disertai keadaan hipotiroid, tanpa rasa nyeri.
Pada kasus yang jarang dapat terjadi hipertiroid.
19
f. Adenoma paratiroid, biasanya tidak teraba dan terdapat perubahan kadar kalsium dan
fosfor.
g. Karsinoma paratiroid, biasanya teraba, terdapat metastasis ke tulang, kadar kalsium naik,
dan batu ginjal bisa ditemukan.
20