Presentasi Referat Gangguan Kepribadian
-
Upload
elbert-hadidjaja -
Category
Documents
-
view
106 -
download
5
description
Transcript of Presentasi Referat Gangguan Kepribadian
REFERAT: GANGGUAN KEPRIBADIAN
Oleh : Cynthia Tanuwijoyo 07120090023Pembimbing : dr. Soehendro, SpKJFakultas Kedokteran Universitas Pelita HarapanKepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan JiwaPeriode 28 April – 30 Mei 2014
DEFINISI KEPRIBADIAN
Allport
• organisasi yang dinamis dalam diri individu dari sistem-sistem psikofisik yang menentukan perilaku khasnya dan cara berpikir
Textbook of psychiatry
• Total konfigurasi karakteristik dari orang tersebut yang terdiri dari interpersonal, kognitif, psikodinamik, dan biologi
DEFINISI GANGGUAN KEPRIBADIAN
Suatu PROSES PERKEMBANGAN, yang timbul pada masa kanak atau remaja dan berlanjut pada masa dewasa, yang bukan keadaan sekunder dari gangguan jiwa lain atau penyakit otak meskipun dapat mendahului dan timbul bersamaan dengan gangguan lain.
Pola abadi pengalaman batin dan perilaku yang berbeda nyata dari harapan daripada kebudayaan individu, onset pada masa remaja atau awal masa dewasa, stabil dari waktu ke waktu dan menyebabkan penderitaan atau gangguan (DSM IV)
DEFINISI GANGGUAN KEPRIBADIAN
TEORI KEPRIBADIAN (TEORI HUMANISTIK)
Carl G.Jung •Keberadaan manusia meliputi spiritual, sexual, dan kebutuhan.
Henry Murray •sense of morality individual tetap dapat terus berkembang menjadi lebih rasional dan altruistik
Erich Fromm & Karen Homey
•Kebudayaan berperan penting pembentukkan individu
Gordon Allport•Berfungsi rasional, terorganisir•Dipengaruhi seperti kesadaran mengenai tujuan jangka panjang, rencana untuk aksi, dan filosofi kehidupan.
Abraham Maslow •Adanya kebutuhan
TEORI KEPRIBADIAN (TEORI HUMANISTIK)
EPIDEMIOLOGI
10-15%
Gangguan kepribadian
paranoid 0.5 – 2.5%
Gangguan kepribadian
schizotypal 3%
Gangguan kepribadian
antisosial 3% Pria ; 1% wanita
Gangguan kepribadian
borderline 2%
Gangguan kepribadian
histrionik 2-3%
Gangguan kepribadian
narsis <1%
Gangguan kepribadian
avoidant 0.5-1%
Gangguan kepribadian
obsesi kompulsif 1%
EPIDEMIOLOGI
Cluster A•Gangguan kepribadian skizoid wanita
Cluster B :•Gangguan kepribadian antisosial 3 kali lebih banyak pada pria•Gangguan kepribadian borderline 3 kali lebih banyak pada wanita •Gangguan kepribadian narsis 50-70% pada pria
Cluster C•Gangguan kepribadian obsesif kompulsif wanita
EPIDEMIOLOGI
UMUR
• Tidak seharusnya didiagnosis pada anak-anak dan remaja• Dapat ditegakkan sampai umur 18 atau lebih
ETIOLOGI
FAKTOR GENETIK
Perasaan Internal
Penelitian menurut
Molecular Psychiatry :
Malfungsi gen (obsesif
kompulsif)
Krueger :• 128 pasang anak
kembar yang dibesarkan ditempat yang berbeda
• Pasangan yang kembar identik lebih sama dalam sifat kepribadian dibandingkan dengan yang kembar non identik
ETIOLOGI
Model dan perilaku pengasuhan dari orang tua
Perilaku otoriter dari ayah
Trauma seksual pada masa kanak-kanak Borderline
Tekanan secara fisik
Diasingkan dan tidak dianggap oleh lingkungan sekitar
Kontak seksual pada masa kanak-kanak
Child abuse & neglected child (Johnson , 1999)
Verbal abuse ibu kepada anak (Johnson,2001)
Orang tua yang selalu menyalahkan
FAKTOR LINGKUNGAN
ETIOLOGI
Disregulasi jalur dopamin : skizotipal
Masalah pada fungsi korteks prefrontal
Cluster B (Coccaro&Siever)
KLASIFIKASI (PPDGJ III)
Gangguan Kepribadian Khas
• Gangguan Kepribadian Paranoid• Gangguan Kepribadian Skizoid• Gangguan Kepribadian Dissosial• Gangguan Kepribadian Emosional Tak Stabil• Gangguan Kepribadian Histrionik• Gangguan Kepribadian Anankastik• Gangguan Kepribadian Cemas• Gangguan Kepribadian Dependen• Gangguan Kepribadian Khas Lainnya
Gangguan Kepribadian YTT • Gangguan Kepribadian Campuran dan Lainnya• Gangguan Kepribadian Campuran
Perubahan Kepribadian yang bermasalah
• Perubahan Kepribadian yang berlangsung lama yang tidak diakibatkan oleh kerusakan atau penyakit otak
• Perubahan kepribadian yang berlangsung lama setelah mengalami katastrofa• Perubahan kepribadian yang berlangsung lama akibat penyakit psikiatrik• Perubahan kepribadian yang berlangsung lama lainnya• Perubahan Kepribadian yang berlangsung lama YTT
KLASIFIKASI (DSM IV)
Cluster A : • Gangguan
kepribadian paranoid• Gangguan
kepribadian skizoid• Gangguan
kepribadian skizotipal
Cluster B :• Gangguan
kepribadian antisosial• Gangguan
kepribadian borderline
• Gangguan kepribadian histrionic
• Gangguan kepribadian narcissistik
Cluster C :• Gangguan
kepribadian avoidant• Gangguan
kepribadian dependen
• Gangguan kepribadian obsesi kompulsif
GANGGUAN KEPRIBADIAN KHAS
Suatu gangguan berat dalam konstitusi karakteriologis dan kecenderungan perilaku dari individu, biasanya meliputi beberapa bidang dari kepribadian dan hampir selalu berhubungan dengan kekacauan pribadi dan sosial.
Akhir masa kanak atau masa remaja dan berlanjut pada usia dewasa.
Sikap dan perilaku yang amat tak serasi yang meliputi biasanya beberapa bidang fungsi
Pola perilaku abnormal berlangsung lama, berjangka panjang dan tidak terbatas pada episode penyakit jiwa
Pola perilaku abnormalnya pervasif dan jelas maladaptif terhadap berbagai keadaan pribadi dan sosial yang luas
Muncul pada masa kanak atau remaja dan berlanjut sampai usia dewasa
Gangguannya menjurus kepada penderitaan pribadi yang berarti,
GANGGUAN KEPRIBADIAN KHAS
GANGGUAN KEPRIBADIAN PARANOID
Orang lain memanfaatkan, merugikan, atau menipu dia
Sibuk dengan keraguan tentang kesetiaan atau kepercayaan dari teman-teman atau rekan
Enggan curhat kepada orang lain karena takut tidak beralasan informasi yang diberikan akan menjadi hal untuk berbuat jahat terhadap dia
Terus menerus menanggung dendam tidak kenal pengampunan dari luka penghinaan
Cepat beraksi dengan marah atau untuk melakukan serangan balik ketika mendapat serangan
Memiliki kecurigaan berulang, tanpa pembenaran tentang kesetiaan pasangan atau pasangan seksual
GANGGUAN KEPRIBADIAN PARANOID
GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOIDHanya sedikit saja aktivitas yang memberikan kebahagian Emosi dingin, afek datar, Hampir selalu memilih aktivitas yang menyendiri, Tidak mempunyai teman dekat atau hubungan pribadi yang akrab
Kurang mampu untuk menyatakan kehangatan, kelembutan, atau kemarahan terhadap orang lain
Ketidakpedulian yang nyata terhadap pujian atau kecaman Sangat tidak sensitif terhadap norma dan kebiasaan sosial yang berlaku
Kurang tertarik untuk menjalin pengalaman seksual dengan orang lain (dengan memperhitungkan umurnya)
Dirundung oleh fantasi dan instropeksi yang berlebihan
• Tidak menginginkan atau menikmati hubungan dekat, termasuk menjadi bagian dari keluarga
• Hampir selalu memilih kegiatan soliter• Mempunyai sedikit, jika ada, minatnya untuk memiliki pengalaman seksual
dengan orang lain• Mengambil sedikit kesenangan dari aktivitas• Tidak memiliki teman dekat atau kepercayaan lain selain kerabat tingkat
pertama• Tampil acuh tak acuh terhadap pujian atau kritik dari orang lain• Menunjukkan emosional yang dingin, atau afek datar• Tidak terjadi secara eksklusif selama skizofren, gangguan mood dengan
psikotik atau gangguan psikotik lain yang tidak secara langsung karena efek psikologis pada kondisi medis general
GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOID
GANGGUAN KEPRIBADIAN DISSOSIAL
Bersikap tidak peduli dengan perasaan orang lain
Sikap tidak bertanggung jawab dan menetap + tidak
peduli terhadap norma, peraturan dan kewajiban
sosial
Tidak mampu mempertahankan hubungan
agar berlangsung lama, meskipun tidak ada kesulitan untuk mengembangkannya
Mudah frustasi dan bertindak agresif, termasuk tindak
kekerasan
Tidak mampu untuk menerima kesalahan dan belajar dari pengalaman, terutama dari hukuman
Cenderung untuk menyalahkan orang lain, atau
menawarkan rasionalisasi yang dapat diterima, untuk
perilaku yang telah membawa pasien dalam
konflik sosial.
GANGGUAN KEPRIBADIAN ANTISOSIALKegagalan menyesuaikan diri dengan norma-norma sosial berkait dengan perilaku yang
sah (ditunjukkan berulangkali)
Tipu daya(berbohong, penggunaan alias, atau menipu
orang lain) keuntungan pribadi atau kesenangan
Impulsif atau kegagalan untuk merencanakan ke depan
Mudah marah dan agresifitas : perkelahian fisik berulang atau
serangan
Sembrono dalam hal mengabaikan keselamatan diri
dan orang lain
Tidak bertanggung jawab yang diindikasikan dengan kegagalan
berulang untuk mempertahankan perilaku
kerja yang konsisten
Kurangnya penyesalan : acuh tak acuh
GANGGUAN KEPRIBADIAN EMOSIONAL TAK STABIL
TIPE IMPULSIF•Ketidakstabilan emosional dan kekurangan pengendalian impuls (dorongan hati)•Ledakan kekerasan atau perilaku (tanggapan terhadap kritik orang lain)
TIPE AMBANG•Tujuan dan preferensi internalnya (termasuk seksual) sering kali tidak jelas atau terganggu.•Perasaan kosong yang kronis. serangkaian ancaman bunuh diri atau tindakan pembahayaan diri
GANGGUAN KEPRIBADIAN HISTRIONIK• Ekspresi emosi yang didramatisasikan sendiri,
teatrikalitas dan dibesar-besarkan• Bersifat sugestif, mudah dipengaruhi oleh orang lain
atau keadaan• Afek datar dan labil• Terus menerus mencari kepuasan (excitement),
apresiasi oleh orang lain, dan aktivitas di mana pasien menjadi pusat perhatian
• Kegairahan yang tidak pantas dalam penampilan atau perilaku
• Terlalu mementingkan daya tarik fisik
• ketidaknyamanan dalam situasi dimana mereka tidak masuk perhatian
• interaksi dengan orang lain sering ditandai oleh perilaku menggoda secara seksual yang tidak panas atau perilaku profokatif
• menunjukkan pergerakan yang cepat dan dangkal dari ekspresi emosi• secara konsisten menggunakan penampilan fisik untuk menarik
perhatian pada diri• memiliki gaya bicara yang impresi berlebihan dan terlalu rinci• menunjukkan dramatisasi diri, sandiwara, dan ekspresi emosi yang
dibesar-besarkan• mudah dipengaruhi oleh orang lain atau keadaan• menganggap hubungan menjadi lebih intim daripada mereka yang
yang sebenarnya
GANGGUAN KEPRIBADIAN HISTRIONIK
GANGGUAN KEPRIBADIAN ANANKASTIK
• Perasaan ragu dan hati-hati yang berlebihan• Keterpakuan pada rincian, peraturan, daftar, perintah, organisasi,
jadwal• Perfeksionisme yang menghambat penyelesaian tugas• Ketelitian yang berlebihan, terlalu hati-hati, dan kecenderungan yang
tidak semestinya untuk menciptakan kesenangan dan hubungan interpersonal
• Keterpakuan dan keterikatan yang berlebihan pada kebiasaan sosial• Kaku dan keras kepala• Pemaksaan secara tidak masuk akal agar orang lain melakukan
menurut caranya, atau keenganan yang tak masuk akal untuk mengizinkan orang lain melakukan sesuatu
• Mencampuradukkan pikiran atau dorongan yang bersifat memaksa atau yang tidak disukai
GANGGUAN KEPRIBADIAN OBSESIF KOMPULSIF
Sibuk dengan detail, aturan, rincian, urutan, organisasi, atau jadwal
Menunjukkan perfeksionisme yang mengganggu pekerjaan (tidak mampu menyelesaikan proyek karena dirinya yang terlalu ketat untuk memenuhi standari)
Secara berlebihan dikhususkan untuk kerja dan produktivitas dengan mengesampingkan kegiatan rekreasi dan persahabatan (tidak diperhitungkan oleh kebutuhan ekonomi yang jelas)
Sangat teliti, dan tidak fleksibel tentang masalah moralitas, etika, atau nilai (tidak diperhitungkan identifikasi budaya atau agama)
Tidak dapat membuang benda berharga bahkan ketika mereka tidak memiliki nilai sentimental
Enggan untuk mendelegasikan tugas atau kerja dengan orang lain kecuali mereka yakin tau cara melakukan hal-hal tersebut
Mengadopsi gaya belanja yang kikir baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Uang dipandang sebagai sesuatu yang harus ditimbun untuk masa depan
GANGGUAN KEPRIBADIAN DEPENDEN• Mendorong atau membiarkan orang lain untuk mengambil sebagian
besar keputusan penting bagi dirinya• Meletakkan kebutuhan sendiri lebih rendah daripada orang lain pada
siapa ia bergantung, dan kerelaan yang tidak semestinya terhadap keinginan mereka
• Keenggenan untuk mengajukan tuntunan yang layak kepada orang pada siapa ia bergantung
• Perasaan tidak enak atau tidak berdaya apabila sendirian, karena ketakutan yang dibesar-besarkan tentang ketidakmampuan mengurus diri sendiri
• Terpaku pada ketakutan akan ditinggalkan oleh orang yang dekat dengannya dan ditinggalkan agar mengurus diri sendiri
• Keterbatasan kemampuan untuk membuat keputusan sehari-hari tanpa mendapat nasihat yang berlebihan dan diyakinkan oleh orang lain
memiliki kesulitan membuat keputusan setiap hari tanpa sejumlah nasihat dan jaminan dari orang lain
membutuhkan orang lain untuk mengasumsikan tanggung jawab untuk area yang utama dalam hidupnya
memiliki kesulitan untuk mengekspresikan ketidaksetujuan dengan orang lain karena takut kehilangan dukungan atau persetujuan
memiliki kesulitan memulai proyek atau melakukan sesuatu sendiri (karena kehilangan rasa percaya diri dalam penilaian atau kemampun daridapat kurangnya motivasi atau energi)
terjadi kesusahan yang berlebihan untuk mendapatkan dukungan dari orang lain
merasa tidak nyaman atau tak berdaya ketika sendiri karena ketakutan yang berlebihan menjadi tidak mampu merawat dirinya sendiri
mendesak mencari hubungan lain sebagai sumber perawatan dan dukungan
mempunyai realitas yang sibuk dengan kekhawatiran untuk mengurus dirinya sendiri
GANGGUAN KEPRIBADIAN DEPENDEN
GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOTIPAL• “ideas of reference” (termasuk delusi referensi)• Kepercayaan aneh atau pemikiran magis yang mempengaruhi perilaku dan tidak
konsisten dengan norma subkultural (telepati, indra keenam, pada anak-anak dan remaja fantasi aneh dan mengasyikan)
• Pengalaman persepsi yang tidak lazim, termasuk ilusi tubuh• Pemikiran aneh dan perkataan (misalnya samar-samar, mendalam, metaforis,
streotip)• Kecurigaan atau ide paranoid• Afek yang terbatas• Perilaku atau penampilan yang aneh, eksentrik• Kurangnya teman-teman dekat atau kepercayaan lain selain kerabat tingkat pertama• Kecemasan sosial yang berlebihan yang tidak berkurang dengan keakraban dan
cenderung terkait dengan ketakutan paranoid daripada penilaian negatif tentang diri.
• Tidak terjadi secara eksklusif selama skizofren, gangguan mood dengan psikotik atau gangguan psikotik lain yang tidak secara langsung karena efek psikologis pada kondisi medis general
GANGGUAN KEPRIBADIAN BORDERLINE• Upaya panik untuk menghindari kenyataan atau membayangkan ditinggalkan. Catatan :
jangan sertakan bunuh diri atau perilaku mutilasi diri • Pola hubungan interpersonal yang tidak stabil dan intens ditandai dengan pergantiaan antara
idealisasi yang ekstrim dan devaluasi• Gangguan identitas yang jelas dan gambaran diri yang tidak stabil atau rasa diri• Impulsif setidaknya dalam 2 area yang berpotensi merusak diri sendiri (misalnya
menghabiskan sex, penyalahgunaan obat-obatan, mengemudi dengan sembrono, makan berlebihan)
• S: perilaku bunuh diri berulang, gerakan, atau ancaman, perilaku mutilasi diri• Ketidakstabilan afek karena reaktivitas suasana hati (episodik yang intense dari dysphoria,
iritabilitas, kegelisahan biasanya berkisar beberapa jam dan jarang lebih dari beberapa hari)• Perasaan kronik tentang kekosongan• Kemarahan yang intens atau susah mengontrol marah (misalnya sering menampilkan
kemarahan, kemarahan yang konstan, perkelahian fisik berulang)• Stres yang menetap terkait ide paranoid atau gejala disosiatif yang parah
GANGGUAN KEPRIBADIAN NARSISTIK
• Punya rasa kebesaran dari kepentingan diri (melebih-lebihkan prestasi dan bakat, mengharapkan untuk diakui sebagai superior tanpa prestasi sepadan)
• sibuk dengan fantasi untuk keberhasilan yang tidak terbatas, kekuatan, kecantikan, atau ide yang besar
• percaya bahwa dirinya adalah khusus dan unik dan hanya dapat dipahami, atau harus bergaul dengan orang-orang yang berstatus tinggi (institusi)
• membutuhkan pujaan yang berlebih• memiliki rasa hak • eksploitatif secara interpersonal yaitu mengambil keuntungan
dari orang lain untuk mencapai keuntungan diri sendiri
GANGGUAN KEPRIBADIAN AVOIDANT• menghindari kegiatan kerja yang melibatkan kontak interpersonal
yang signifikan karena ketakutan kritik, ketidak setujuan, atau penolakan
• ketidakinginan untuk bergabung dengan orang-orang kecuali yang menyukai dia
• menunjukkan menahan diri dalam hubungan intim karena takut dipermalukan atau diejek
• sibuk dengan dikritik atau ditolak dalam situasi sosial• dihambat dalam situasi interpersonal yang baru karena perasaan
tidak mampu• memandang diri sebagai tidak layak secara sosial, secara pribadi,
atau lebih inferior dari yang lain• enggan untuk mengambil resiko pribadi untuk terlibat dalam
aktivitas baru karena mereka akan dipermalukan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Screening HIV dan STD (sexual transmitted disease) lainnya Radiografi
TATALAKSANA• INTERAKSI DOKTER DAN PASIEN- Antisosial : Tetapkan batas perilaku bila diperlukan.
Berikan pendekatan kepada pasien tanpa kesan menghukum
- Borderline : Menjelaskan perawatan dengan jujur dan sederhanaLibatkan pasien dalam evaluasi tentang dirinyaMeminta pasien untuk membuat suatu diary tentang
gejala yang diderita dengan memasukkan tanggal dan waktu
• INTERAKSI DOKTER DAN PASIEN- Histrionik : dukungan dalam hal emosional kepada
pasien tetapi butuh hubungan interpersonal- Avoidant : Menghindari untuk mengkritisi pasien- Dependen : Buat batasan dengan pasien
TATALAKSANA
PSIKOTERAPI
Persepsi dan respons terhadap stresor sosial dan lingkungan
Psikoterapi psikodinamik
Terapi Kognitif
Terapi Interpersonal
Terapi Dialektik Tingkah Laku
TATALAKSANATATALAKSANA
TATALAKSANA
Bahaya untuk diri sendiri atau orang lainKetidakmampuan untuk merawat kebutuhan dasarStressor psikososial membuat pasien tidak bisa mengatasi
TATALAKSANA
TATALAKSANA
PSIKOFARMAKA
Tambahan untuk psikoterapi sehingga pasien dapat produktif terlibat dalam
psikoterapi
Fokus pengobatan : gejala kognitif-perseptual, disregulasi afektif, dan
diskontrol impulsif perilaku
TATALAKSANA
Trisiklik antidepresi dan monoamine oxidase inhibitor tidak selalu diberikan
Obat anti-depresi SSRI (serotonin reuptake inhibitors) : menghambat reuptake serotonin di presinaps (Sertaline), sangat poten dan selektif untuk menghambat reuptake serotonin, dan dapat mempunyai efek pada reuptake norepinephrine dan dopamine (paroxetine)
TATALAKSANATATALAKSANA
ANTIKONVULSI
•menekan impuls dan pada pasien dengan perilaku yang agresif.•Mekanisme kerja : peningkatan level GABA (gamma-aminobutyric acid) atau memicu kerja GABA
TATALAKSANATATALAKSANA
ANTIPSIKOTIK•Tipe borderline dan skizotipal•Untuk gejala seperti gelisah, kebencian, dan sensitif terhadap penolakan dapat berkurang•Antipsikotik atipikal : waktu singkat•Risperidone, olanzapine, quetiapine, ziprasidone•Mekanisme kerja : Berafinitas terhadap dopamine D2 reseptor juga terhadap serotonin 5HT2 reseptor
TATALAKSANATATALAKSANA
KESIMPULAN
• Individu dikatakan mengalami gangguan kepribadian apabila ciri kepribadiannya menampakkan pola perilaku maladaptif dan telah berlangsung untuk jangka waktu yang lama.
• Etiologi terdapat berbagai macam namun yang paling berperan adalah faktor genetik, faktor lingkungan, dan faktor biologis.
• Klasifikasi berdasarkan PPDGJ III dan DSM IV : Gangguan kepribadian paranoid, skizoid, dissosial, gangguan
kepribadian emosional tak stabil, histrionik, anankastik, cemas, dependen, narsistik, borderline, avoidant, skizotipal, gangguan kepribadian campuran dan perubahan kepribadian yang berlangsung lama yang tidak diakibatkan oleh kerusakan atau penyakit otak.
KESIMPULAN• Penatalaksaan gangguan kepribadian perlu
pertimbangan untuk pendekatan kepada pasien sehingga diperlukan interaksi dokter dan pasien. Psikoterapi merupakan pusat dari pengobatan untuk gangguan kepribadian.
• Prognosis untuk gangguan kepribadian adalah dubia dan bisa dubia ad malam, oleh karena faktor-faktor penyebab yang terlalu lama melekat pada seseorang dan sudah membentuk menjadi kesatuan utuh
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA• McGraw Hill. Dispositional Theories Allport : Psychology of the Individual (Summary Outline). McGraw-Hill Higher Education.
Diakses online pada tanggal 05 Mei 2014:• http://highered.mcgraw-hill.com/sites/0072316799/student_view0/part4/chapter14/chapter_outline.html• Wikibooks. Textbook of Psychiatry : Personality Disorders. Diakses online pada tanggal 05 Mei 2014 :
http://en.wikibooks.org/wiki/Textbook_of_Psychiatry/Personality_Disorders• Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pelayanan Medik. PPDGJ III : Gangguan Kepribadian(F60-F62). Cetakan pertama.
Departemen Kesehatan. Jakarta,1993. Hal260-267.• American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders : Personality Disorders. Fourth Edition.
British Library. Washington, DC, 2000. p685-729.• James Sadock, Benjamin, Virginia Alcott Sadock, dan Pedro Ruiz. Kaplan & Sadocks Comprehensive textbook of Psychiatry :
Theories of Personality and Psycopathology. Edisi ke sembilan, Volume 1. Wolters Kluwer Health, Lippincott Wiliams & Wilkins. New York, 2009. Sub-bab VI.
• Bienenfeld, David, dkk. Medscape : Personality disorders. Diakses online pada tanggal 05 Mei 2014 : http://emedicine.medscape.com/article/294307-overview#a0156
• Huff, Charlotte. Where personality goes awry. American Psychological Association. Diakses online pada tanggal 05 Mei 2014 : http://www.apa.org/monitor/mar04/awry.aspx
• Hoermann, Simone, Corinne E. Zupanick, Mark Dombeck. Biological Factors Related to the Development of Personality Disorders. Seven counties services. Diakses online pada tanggal 05 Mei 2014 : http://sevencounties.org/poc/view_doc.php?type=doc&id=41557&cn=8
• Maslim, R. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Edisi ke-3. Cetakan ke-3. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran dan Perilaku FK Unika Atma Jaya. 2007.