Lp Gangguan Kepribadian

50
LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN GANGGUAN KEPRIBADIAN I. PENGERTIAN Pola perilaku atau cara berhubungan dengan orang lain yang benar-benar kaku. Kekakuan tersebut menghalangi mereka untuk menyesuaikan diri terhadap tuntutan eksternal. Gangguan kepribadian biasanya dapat dikenali pada masa remaja atau lebih awal dan berlanjut sepanjang masa dewasa. Gangguan tersebut merupakan pola respon maladaptif, tidak fleksibel, dan menetap yang cukup berat menyebabkan disfungsi perilaku atau distres yang nyata. Gangguan kepribadian relatif biasa terjadi di Amerika Serikat sekitar 10% sampai 18% populasi secara umum mengalami gangguan tersebut. Namun, hanya seperlima dari populasi tersebut yang mendapatkan terapi. Sedikitnya beberapa gangguan ini juga dikaitkan dengan mortalitas yang tinggi akibat bunuh diri.

Transcript of Lp Gangguan Kepribadian

Page 1: Lp Gangguan Kepribadian

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA PASIEN GANGGUAN KEPRIBADIAN

I. PENGERTIAN

Pola perilaku atau cara berhubungan dengan orang lain yang benar-benar kaku.

Kekakuan tersebut menghalangi mereka untuk menyesuaikan diri terhadap tuntutan

eksternal. Gangguan kepribadian biasanya dapat dikenali pada masa remaja atau lebih

awal dan berlanjut sepanjang masa dewasa. Gangguan tersebut merupakan pola

respon maladaptif, tidak fleksibel, dan menetap yang cukup berat menyebabkan

disfungsi perilaku atau distres yang nyata. Gangguan kepribadian relatif biasa terjadi

di Amerika Serikat sekitar 10% sampai 18% populasi secara umum mengalami

gangguan tersebut. Namun, hanya seperlima dari populasi tersebut yang mendapatkan

terapi. Sedikitnya beberapa gangguan ini juga dikaitkan dengan mortalitas yang tinggi

akibat bunuh diri.

II. TUJUAN

A. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu mengetahui mengenai gangguan kepribadian

B. Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian gangguan kepribadian

2. Mahasiswa mampu menyebutkan factor-faktor predisposisi dan presipitasi

dari gangguan kepribadian

Page 2: Lp Gangguan Kepribadian

3. Mahasiswa mampu mengelompokkan gangguan kepribadian berdasarkan

DSM IV

III. Faktor Predisposisi dan Presipitasi

A. Faktor Predisposisi

1. Faktor perkembangan

Setiap gangguan dalam pencapaian tugas perkembangan mempengaruhi respon

sosial maladaptif pada individu.

2. Faktor biologis

Faktor genetik dapat berperan dalam respon sosial maladaptif. Bukti terdahulu

menunjukkan keterlibatan neurotransmiter dalam perkembangan gangguan ini,

namun tetap diperlukan penelitian lebih lanjut.

3. Faktor sosiokultural

Isolasi sosial merupakan faktor utama dalam gangguan hubungan.

B. Faktor presifitasi

1. Stresor sosiokultural

Stres dapat ditimbulkan oleh menurunnya stabilitas unit keluarga dan berpisah

dari orang yang berarti, misalnya karena dirawat di Rumah Sakit.

2. Stresor psikologis

Ansietas berat yang berkepanjangan terjadi bersamaan dengan keterbatasan

kemampuan untuk mengatasinya.

Page 3: Lp Gangguan Kepribadian

IV.Rentang respon

V. Manifestasi

A. Manipulasi : memperlakuan orang lain sebagai objek, individu berorientasi

pada diri sendiri

B. Impulsif : tidak mampu merencanakan sesuatu, tidak mampu belajar

dari pengalaman, penilaian yang buruk, tidak dapat diandalkan.

C. Narkisisme: harga diri yang rapuh, secara terus, menerus berusaha mendapatkan

penghargaan dan pujian, egosentris, pencemburu, marah, jika orang lain tidak

mendukung.

VI.KLASIFIKASI MENURUT DSM IV

A. KELOMPOK A

Kencenderungan orang yang dianggap aneh atau eksentrik, dan umum untuk

menarik diri secara sosial dan emosional.

Respon adaptif Respon maladaptif

Menyendiri Kesepian ManipulasiOtonomi Menarik Diri ImpulsifKebersamaan Ketergantungan NarsisismeSaling Ketergantungan

Page 4: Lp Gangguan Kepribadian

1. PARANOID

a. Ciri utama

1) perasaan curiga yang berulang-cenderung untuk menginterpretasi perilaku orang

lain sebagai hal yang mengancam atau merendahkan.

2) Sangat tidak percaya pada orang lain

3) Hubungan sosialnya buruk

4) Masih bisa bekerja

5) Terlalu sensitif terhadap kritikan nyata atau yang dibayangkan

6) Mudah marah jika merasa diperlakukan dengan tidak baik

7) Tidak mempercayakan rahasia pribadinya pada orang lain

8) Mempertanyakan ketulusan dalam persahabatan

9) Mencurigai kesetiaan dalam hubungan erat

10)Cenderung hypervigilant (sangat hati-hati) dan selalu waspada terhadap sesuatu

yang mengancam

11)Menolak untuk disalahkan walau ada bukti

12)Terlihat “dingin”, menjaga jarak, licik, pembohong dan tidak punya rasa humor

13)Cenderung argumentatif

14)Cenderung tidak mencari penanganan

15)Memandang orang lain sebgai penyebab dari masalah mereka

16)Laki-laki > perempuan

b. Kriteria diagnostik paranoid dalam DSM IV

Page 5: Lp Gangguan Kepribadian

Ketidakpercayaan dan kecurigaan yang pervasif (menyebar) kepada orang lain

sehingga motif mereka dianggap sebagai berhati dengki, dimulai pada masa dewasa

awal dan tampak dalam konteks, seperti yang ditunjukkan empat (atau lebih) berikut:

1) menduga tanpa dasar yang cukup, bahwa orang lain memanfaatkan,

membahayakan atau mengkhianati dirinya.

2) preokupasi dengan keraguan yang tidak pada tempatnya tentang loyalitas atau

kejujuran teman atau rekan kerja.

3) enggan untuk menceritakan rahasia orang lain karena takut yang tidak perlu

bahwa informasi akan digunakan secara jahat melawan dirinya

4) membaca arti merendahkan atau mengancam yang tersembunyi dari ucapan atau

kejadian yang biasa.

5) secara persisten menanggung dendam yaitu tidak memaafkan kerugian, cedera

atau kelalaian.

6) merasakan serangan terhadap karakter atau reputasinya yang tidak tampak bagi

orang lain dan dengan cepat bereaksi secara marah atau balas menyerang.

7) memiliki kecurigaan yang berulang, tanpa pertimbangan, tentang kesetiaan atau

mitra seksual.

8) Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan skozfrenia, suatu gangguan mood

dengan ciri psikotik, atau gangguan psikotik lain dan bukan karena efek fisiologis

langsung dari kondisi medis umum.

Catatan: jika kriteria terpenuhi sebelum onset skizoffrenia, tambahkan “pramorbid”,

misalnya “gangguan kepribadian paranoid (pramorbid)”.

Page 6: Lp Gangguan Kepribadian

c. Diagnosis banding

1) Gangguan delusional -> pada paranoid tidak ditemukan waham yang terpaku

2) Skizofrenia paranoid -> pada paranoid tidak ditemukan halusinasi dan pikiran

formal

3) Gangguan kepribadian borderline -> pada paranoid, mereka jarang mampu

terlibat secara berlebihan dan rusuh dalam persahabatan dengan orang lain

4) Gangguan kepribadian antisosial -> pada paranoid tidak ditemukan karakter

antisosial sepanjang riwayat perilaku antisosial yang muncul

5) Gangguan kepribadian skizoid -> mereka menarik diri dan menjauhkan diri

dari orang lain tapi tidak memiliki gagasan paranoid

d. Perjalanan penyakit dan prognosis

1) Pada beberapa orang gangguan kepribadian paranoid terjadi seumur hidup

2) Seringkali menjadi tanda munculnya skizofrenia

3) Pada sebagian orang, pasien memiliki masalah seumur hidup dan memiliki

masalah perkawinan serta pekerjaan

2. SKIZOID

a. Ciri utama

1) kurangnya minat sosial, social withdrawal dan extreme loner.

2) Emosinya tampak dangkal atau tumpul (“dingin”), dalam kadar yang lebih rendah

dari skizofrenia

3) Mereka jarang marah, bahagia atau sedih dalam taraf yang kuat

4) Mereka tampak menjaga jarak

Page 7: Lp Gangguan Kepribadian

5) Wajahnya jarang menampilkan ekspresi emosional, jarang tersenyum atau salam

kepada orang lain

6) Tidak terpengaruh dengan kritik atau pujian

7) Kontak dengan realitas mereka lebih baik dibanding skizofrenia

8) Pria -> cenderung jarang berkencan atau tidak menikah

9) Perempuan -> cenderung menerima ajakan romantis, namun pasif dan menikah,

mereka jarang berinisiatif mengembangkan ikatan emosionalnya dengan pasangan

10) Ada kesenjangan antara penampilan luar dengan inner life, misalnya terlihat tidak

minat secara seksual tapi menjadi voyeuristik dan tertarik dengan pornografi

11) Tampaknya mereka juga memiliki sensitivitas yang kuat, rasa ingin tahu yang

mendalam akan orang lain dan harapan akan cinta yang tidak dapat diekspresikan

12) Beberapa mengalihkan sensitivitas diekspresikan dengan rasa mendalam thd

hewan.

b. Kriteria diagnostik skizoid dalam DSM IV

Pola pervasif dari hubungan sosial dan rentang pengalaman emosi yang terbatas

dalam lingkungan interpersonal, dimulai pada masa dewasa awal dan ditemukan

dalam berbagai konteks, seperti yang dinyatakan oleh empat (atau lebih) berikut:

1) tidak memiliki minat ataupun menikmati hubungan dekat, termasuk menjadi

bagian dari keluarga

2) hampir selalu memilih aktivitas seorang diri

3) memiliki sedikit, jika ada, minat mengalami pengalaman seksual dengan orang

lain

4) merasakan kesenangan dalam sedikit, jika ada, aktivitas

Page 8: Lp Gangguan Kepribadian

5) tidak memiliki teman dekat atau orang yang dipercaya selain sanak saudara

derajat pertama

6) tampak tidak acuh terhadap pujian atau kritik orang lain

7) menunjukkan kedinginan emosi, pelepasan atau pendataran afektivitas

8) Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan skozfrenia, suatu gangguan mood

dengan ciri psikotik, atau gangguan psikotik lain atau suatu gangguan

perkembangan pervasif dan bukan karena efek fisiologis langsung dari kondisi

medis umum.

Catatan: jika kriteria terpenuhi sebelum onset skizoffrenia, tambahkan “pramorbid”,

misalnya “gangguan kepribadian skizoid (pramorbid)”.

c. Diagnosis banding

1) Skizofrenia -> pasien skizoid tidak memiliki sanak saudara skizofrenik, dan

mereka memiliki riwayat pekerjaan yang berhasil. Pasien juga tidak memiliki

waham atau halusinasi.

2) Gangg.Keprib.Paranoid -> pasien paranoid lebih menunjukkan keterlibatan

sosial, riwayat perilaku agresif verbal & cenderung melakukan proyeksi atas

perasaan mereka.

3) OCPD -> pasien OCPD memiliki riwayat hubungan objek yang lebih banyak

di masa lalu dan tidak terlibat lamunan autistik.

4) Gangg.Kepr.Skizotipal -> pasien ini lebih mirip dengan pasien skizofrenik

dalam hal keanehan persepsi, pikiran, perilaku dan komunikasi.

Page 9: Lp Gangguan Kepribadian

5) Gangg.Kepr.Menghindar -> sama-sama terisolasi, tapi pasien memiliki masih

minat sosial.

d. Perjalanan penyakit dan prognosis

1) Onset biasanya pada masa anak-anak awal

2) Gangguan berlangsung lama tapi tidak selalu seumur hidup

3. SKIZOTIPAL

a. Ciri utama

1) Ditandai dengan keeksentrikan dalam berpikir dan berperilaku, namun tanpa ciri

psikotik yang jelas.

2) Bisa menjadi sangat cemas dalam situasi sosial, bahkan saat sedang berinteraksi

dengan orang yang dikenalnya.

3) Kecemasan sosialnya tampaknya berkaitan dengan pikiran paranoid (takut akan

disakiti orang lain)

4) Keeksentrikannya meliputi perilaku, persepsi dan keyakinan yang ganjil.

5) Mengembangkan ideas of reference: sebuah bentuk pikiran delusional dimana

seseorang membaca makna pribadi dari perilaku orang lain atau peristiwa

eksternal, seperti keyakinan bahwa orang lain sedang membicarakan mereka.

6) Mereka bisa terlibat dalam “pikiran magis”, seperti keyakinan bahwa mereka

memiliki indera keenam atau bahwa orang lain dapat merasakan perasaan mereka.

7) Pembicaraan mereka sering tidak jelas atau abstrak dalam artian yang tidak biasa,

sehingga sulit dipahami

Page 10: Lp Gangguan Kepribadian

8) Penampilan mereka berantakan, menunjukkan sikap dan perilaku yang tidak

umum seperti berbicara sendiri saat bersama orang lain

9) Wajah mereka hanya menunjukkan sedikit emosi

10)Cenderung menarik diri secara sosial dan menjaga jarak

11)Mereka tampak cemas berada di sekitar orang-orang yang tidak dikenal

12)Laki-laki > perempuan

13)Tidak termasuk pada perilaku yang berkaitan dengan budaya atau ritual agama

seperti voodoo dan keyakinan magis lainnya

b. Kriteria diagnostik skizotipal dalam DSM IV

Pola pervasif defisit sosial dan interpersonal yang ditandai oleh ketidaksenangan

akut dengan, dan penurunan kapasitas untuk, hubungan erat dan juga oleh

penyimpangan kognitif atau persepsi dan perilaku eksentrik, dimulai pada masa

dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima

(atau lebih) berikut:

1) gagasan yang menyangkut diri sendiri (ideas of reference) (kecuali waham yang

menyangkut diri sendiri)

2) keyakinan aneh atau pikiran magis yang mempengaruhi perilaku dan tidak

konsisten dengan norma kultural (misalnya, percaya takhyul, percaya dapat

melihat apa yang akan terjadi, telepati, indera keenam, pada anak-anak dan

remaja, khayalan atau preokupasi yang kacau)

3) pengalaman persepsi yang tidak lazim, termasuk ilusi tubuh

4) pikiran dan bicara yang aneh (misalnya samar-samar, sirkumstansialitas,

metaforik, terlalu berbelit-belit atau stereotipik)

Page 11: Lp Gangguan Kepribadian

5) kecurigaan atau ide paranoid

6) afek yang tidak sesuai atau terbatas

7) perilaku atau penampilan yang aneh, eksentrik atau janggal

8) tidak memiliki teman akrab atu orang yang dipercaya selain sanak saudara derajat

pertama

9) kecemasan sosial yang berlebihan yang tidak menghilang dengan keakraban dan

cenderung disertai dengan ketakutan paranoid ketimbang pertimbangan negatif

tentang diri sendiri

10) Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan skozfrenia, suatu gangguan mood

dengan ciri psikotik, atau gangguan psikotik lain atau suatu gangguan

perkembangan pervasif.

Catatan: jika kriteria terpenuhi sebelum onset skizofrenia, tambahkan “pramorbid”,

misalnya “gangguan kepribadian skizotipal (pramorbid)”.

11)Gangg.Kepr.Skizoid ->pasien skizotipal memiliki keanehan dalam perilaku,

pikiran, persepsi dan komunikasi dan memiliki riwayat keluarga skizofrenik

12)Skizofrenia -> pasien skizotipal tidak memiliki ciri-ciri psikosis

13)Gangg.Kepr.Paranoid -> pasien paranoid memiliki tanda kecurigaan tetapi tidak

memiliki perilaku aneh

c. Perjalanan penyakit dan prognosis

1) 10% pasien skizotipal melakukan bunuh diri

2) Pasien skizotipal sebagian besar dilaporkan memiliki gangguan skizofrenia

3) Skizotipal merupakan kepribadian premorbid dari skizofrenia

Page 12: Lp Gangguan Kepribadian

4) Banyak pasien yang mempertahankan kepribadian skizotipalnya seumur

hidup, menikah dan bekerja dengan tetap mempertahankan keanehannya

B. KELOMPOK B

Orang dengan perilaku yang terlalu dramatis, emosional, tidak menentu, impulsif.

1. ANTISOSIAL

a. Ciri-ciri

1) Ditandai dengan perilaku antisosial dan tidak bertanggung jawab serta kurangnya

penyesalan untuk kesalahan mereka

2) Secara berulang melakukan pelanggaran terhadap hak orang lain dan sering

melanggar hukum

3) Mengabaikan norma dan konvensi sosial, impulsif dan gagal membina komitmen

interpersonal dan pekerjaan

4) Sering pula menunjukkan kharisma dalam penampilan mereka

5) IQ minimal rata-rata

6) Ciri yang menonjol : kurangnya kecemasan saat berhadapan dengan situasi yang

mengancam, kurang rasa bersalah dan penyesalan atas kesalahan mereka

7) Sebelumnya disebut PSIKOPAT -> patologis pada fungsi psikis

8) Lalu SOSIOPAT -> patologis pada fungsi sosial

Page 13: Lp Gangguan Kepribadian

b. Terdapat 2 dimensi psikopati yaitu:

1) Dimensi kepribadian

Ciri kepribadian: kharisma di luar, egois, self centeredness, kurang empati, keji,

tidak menyesal atas kesalahan, tidak menghargai perasaan dan kesejahteraan orang

lain, tidak bertanggung jawab, tidak peka dengan kebutuhan orang lain,

2) Dimensi perilaku

Gaya hidup tidak stabil dan antisosial, sering berhadapan dengan hukum, riwayat

kerja yang minim dan hubungan tidak stabil, impulsif, memiliki masalah perkawinan,

tidak memiliki rencana jangka panjang, melakukan kekerasan, penyalahgunaan obat

dan alkohol

c. Kriteria diagnostik gangg.kepr.antisosial dalam DSM IV

Terdapat pola pervasif tidak menghargai dan melanggar hak orang lain yang

terjadi sejak usia 15 tahun,seperti yang ditunjukkan oleh tiga (atau lebih) berikut:

1) gagal untuk mematuhi norma sosial dengna menghormati perilaku sesuai hukum

seperti yang ditunjukkan dengan berulang kali melakukan tindakan yang menjadi

dasar penahanan

2) ketidakjujuran, seperti yang ditunjukkan oleh berulang kali berbohong,

menggunakan nama samaran, atau menipu orang lain untuk mendapatkan

keuntungan atau kesenangan pribadi

3) impulsivitas atau tidak dapat merencanakan masa depan

4) iritabilitas dan agresivitas, seperti yang ditunjukkan oleh perkelahian fisik atau

penyerangan yang berulang

5) secara sembrono mengabaikan keselamatan diri sendiri atau orang lain

Page 14: Lp Gangguan Kepribadian

6) terus menerus tidak bertanggung jawab, seperti ditunjukkan oleh kegagalan

berulang kali untuk mempertahankan perilaku kerja atau menghormati kewajiban

finansial

7) tidak adanya penyesalan, seperti yang ditunjukkan oleh acuh tak acuh terhadap

atau mencari-cari alasan telah disakiti, dianiaya atau dicuri oleh orang lain

8) Individu sekurang-kurangnya berusia 18 tahun, terdapat tanda-tanda gangguan

konduksi dengan onset sebelum usia 15 tahun

9) Terjadinya perilaku antisosial tidak semata-mata selama perjalanan skizofrenia

atau suatu episode manik

d. Diagnosis banding

1) Perilaku ilegal -> gangg.kepr.antisosial melibatkan banyak bidang dalam

kehidupan seseorang.

2) Penyalahgunaan zat dan gangg.kepr.antisosial-> jk dimulai pada masa anak-

anak dan terus memasuki kehidupan dewasa, kedua diagnosis harus didiagnosis.

3) Diagnosis gangg.kepr.antisosial tidak diperlukan jika terdapat diagnosis MR,

skizofrenia atau mania

e. Perjalanan penyakit dan prognosis

1) Puncak perilaku antisosial biasanya terjadi pada masa remaja akhir

2) Biasanya gejala akan menurun seiring dengan bertambahnya usia

3) Banyak pasien yang mengalami gejala somatisasi dan keluhan fisik

4) Seringkali disertai dengan gangguan depresif, penyalahgunaan zat dan alkohol

Page 15: Lp Gangguan Kepribadian

2. BORDERLINE

a. Ciri-ciri

1) Ditandai dengan ketidakstabilan dalam hubungan, citra diri dan mood serta

kurangnya kontrol atas impuls

2) Perilakunya berada pada batas(ambang) antara NEUROSIS dan PSIKOSIS

3) Hampir selalu berada dalam keadaan krisis

4) Pergeseran mood sangat sering. Pasien dapat bersifat argumentatif di satu

waktu dan depresif di lain waktu serta selanjutanya mengeluh tidak memiliki

perasaan pada waktu lainnya

5) Mood berkisar dari kemarahan dan iritabilitas sampai pada depresi dan

kecemasan yang masing-masing berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa

hari

6) Ketidakstabilan dalam citra diri membuat mereka berada dalam perasaan

kosong dan kebosanan terus menerus

7) Perilakunya sangat tidak dapat diramalkan

8) Mereka kesulitan dalam mengendalikan kemarahan dan rentan terhadap

perkelahian

9) Perilakunya seringkali impulsif, misalnya kawin lari dengan orang yang baru

dikenal, aktivitas seksual sembarangan, penyalahgunaan obat, konsumtif dalam

belanja, berjudi, dsb

10) Perilaku impulsif ini seringkali bersifat self destructive seperti self mutilation,

isyarat-isyarat bunuh diri serta percobaan bunuh diri yang aktual misalnya

berusaha mengiris pergelangan tangan atau menyundut tubuhnya dengan rokok

Page 16: Lp Gangguan Kepribadian

11) Mereka sangat takut akan sendirian dan akan melakukan usaha-usaha nekat

untuk menghindari perasaan ditinggalkan

12) Ketakutan akan ditinggalkan membuat mereka menjadi pribadi yang menuntut

secara sosial

13) Penolakan sosial membuatnya sangat marah dan mengakibatkan

kerenggangan hubungan sosial

14) Perasaan mereka terhadap orang lain sangat mendalam dan berubah-ubah

15) Mereka silih berganti antara melakukan pemujaan yang ekstrem (saat

kebutuhan mereka terpenuhi) dan memendam kebencian (saat mereka merasa

terabaikan)

16) Seringkali berpindah-pindah pasangan secara cepat dan menggebu-gebu

17) ide paranoid yang transien dan berhubungan dengan stres, atau gejala

disosiatif yang parah

b. Diagnosis banding

1) Skizofrenia -> BPD tidak ada episode psikotik, gangguan pikiran dan tanda

skizofrenik lain yang berkepanjangan

2) Skizotipal -> BPD tidak menunjukkan gagasan yang aneh, dan pikiran yang

sangat aneh

c. Perjalanan penyakit dan prognosis

1) Gangguan ini cukup stabil dan pasien menunjukkan perubahan seiring dengan

perubahan waktu

2) Penelitian longitudinal menunjukkan gangguan ini tidak mengarah ke

skizofrenia

Page 17: Lp Gangguan Kepribadian

3) Namun, rentan untuk mengalami episode gangguan depresi berat

4) Diagnosis biasanya dibuat sebelum usia 40 tahun

3. HISTRIONIK

a. ciri-ciri

1) Ditandai oleh kebutuhan yang berlebihan akan perhatian, pujian, dukungan

berulang dan persetujuan

2) Melibatkan emosi yang berlebihan dan kebutuhan yang besar untuk menjadi

pusat perhatian

3) Cenderung dramatis dan emosional namun emosi mereka tampak dangkal,

dibesar-besarkan dan mudah berubah

4) Mereka dapat menunjukkan keriangan yang berlebihan saat bertemu dengan

seseorang atau menjadi sangat marah saat seseorang tidak menyadari gaya rambut

mereka yang baru

5) Mereka cenderung menuntut agar orang lain memenuhi kebutuhan mereka

dan berperan sebagai korban saat orang lain mengecewakan mereka

6) Bila mereka merasa demam, mereka akan mendesak agar orang lain

meninggalkan aktivitasnya dan segera membawanya ke dokter

7) Mereka cenderung self centered dan tidak toleran terhadap penundaan

kesenangan, mereka ingin apa yang mereka inginkan saat mereka

menginginkannya

8) Mereka sangat tertarik pada mode, dan menjadikan penampilan fisik sebagai

daya tarik bagi orang lain

Page 18: Lp Gangguan Kepribadian

9) Pria -> berpakaian macho untuk menarik perhatian

10) Perempuan -> berpakaian feminin disertai banyak aksesoris

11) Bila mereka tidak diperhatikan, mereka akan sedih, kecewa dan marah.

b. Kriteria diagnostik gangg.kepr.histrionik dalam DSM IV

Pola pervasif emosionalitas dan mencari perhatian yang berlebihan, dimulai pada

masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan

pada lima (atau lebih) berikut:

1) tidak merasa nyaman dalam situasi dimana ia tidak merupakan pusat perhatian

2) interaksi dengan orang lain seringkali ditandai oleh godaan seksual yang tidak

pada tempatnya atau perilaku provokatif

3) menunjukkan pergeseran emosi yang cepat dan ekspresi emosi yang dangkal

4) secara terus menerus menggunakan penampilan fisik untuk menarik perhatian

kepada dirinya

5) memiliki gaya bicara yang sangat impresionistik dan tidak memiliki perincian

6) menunjukkan dramatisasi diri, teatrikal dan ekspresi emosi yang berlebihan

7) mudah disugesti yaitu mudah dipengaruhi oleh orang lain dan situasi

8) menganggap hubungan menjadi lebih intim ketimbang keadaan sebenarnya

c. Diagnosis banding

1) BPD -> sulit dibedakan dengan histrionik, cuma pada BPD lebih sering

ditemukan usaha bunuh diri, difusi identitas dan episode psikotik singkat

2) Somatisasi -> bisa terjadi bersama-sama dengan histrionik

3) Gangg.Psikotik singkat dan disosiatif -> mungkin perlu mendapatkan

diagnosis penyerta gangg.kepr.histrionik

Page 19: Lp Gangguan Kepribadian

d. Perjalanan penyakit dan prognosis

1) Dengan bertambahnya usia, pasien cenderung menunjukkan gejala yang lebih

sedikit

2) Mereka adalah pencari sensasi dan mungkin terlibat masalah hukum,

penyalahgunaan obat dan zat terlarang

4. NARSISTIK

a. Ciri-ciri

1) Memiliki rasa bangga atau keyakinan yang berlebihan terhadap diri mereka

sendiri dan kebutuhan yang ekstrem akan pemujaan

2) Mereka membesar-besarkan prestasi mereka dan berharap orang lain

menghujaninya dengan pujian

3) Mereka berharap orang lain akan melihat kualitas khusus mereka, meskipun

prestasinya biasa saja

4) Mereka tetap dapat mengorganisasi pikiran dan perilaku mereka serta

cenderung bisa berhasil dalam karir

5) Mereka sangat peka terhadap kritik. Cenderung marah jika dikritik

6) Mereka asyik dengan dirinya dan kurang empati dengan orang lain dan

berpura-pura simpati hanya untuk mencapai kepentingan dirinya

7) Mereka juga seringkali memanfaatkan orang lain

8) Memiliki harga diri yang rapuh dan rentan terhadap depresi

b. Gangguan kepribadian narsistik dalam DSM IV

Page 20: Lp Gangguan Kepribadian

Pola pervasif kebesaran (dalam khayalan atau perilaku), membutuhkan

kebanggan, dan tidak ada empati, dimulai pada dewasa awal dan tampak dalam

berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut:

1) memiliki rasa kepentingan diri yang besar (misalnya pencapaian dan bakat yang

dilebih-lebihkan, berharap terkenal sebagai superior tanpa usaha yang sepadan)

2) preokupasi dengan khayalan akan keberhasilan, kekuatan, kecerdasan, kecantiakn

atau cinta ideal yang tidak terbatas

3) yakin bahwa ia adalah “khusus” dan unik dan dapat dimengerti hanya oleh atua

harus berhubungan dengan orang lain (atau insitusi) yang khusus atau memiliki

status tinggi membutuhkan kebanggaan yang berlebihan

4) memiliki perasaan bernama besar yaitu harapan yang tidak beralasan akan

perlakuan khusus atau kepatuhan otomatis sesuai harapannya

5) eksploitatif secara interpersonal yaitu mengambil keuntungan dari orang lain

untuk mencapai tujuannya sendiri

6) tidak memiliki empati:tidak mau mengenali atau mengetahui perasaan dan

kebutuhan orang lain

7) sering merasa iri dengan orang lain atau yakin bahwa orang lain iri kepada dirinya

8) menunjukkan perilaku yang congkak atau sombong

Page 21: Lp Gangguan Kepribadian

C. KELOMPOK C

Orang yang seringkali tampak cemas dan ketakutan

1. AVOIDANT

a. Ciri-ciri

1) Penghindaran terhadap hubungan sosial karena takut akan penolakan dan

kritik -> tetap memiliki minat sosial

2) Mereka tidak memasuki hubungan tanpa ada jaminan penerimaan

3) Mereka menghindari percakapan dengan orang lain, dan menyendiri

4) Mereka takut dipermalukan di depan publik, berpikiran bahwa orang lain akan

melihat mereka merona, menangis atau bertindak gugup

5) Cenderung terikat pada rutinitas dan melebih-lebihkan resiko atau usaha

dalam mencoba hal baru

6) Mereka mudah keliru mengartikan komentar orang lain sebagai penghinaan

atau ejekan

7) terhambat dalam situasi interpersonal yang baru karena perasaan tidak adekuat

8) memandang diri sendiri sebagai janggal secara sosial, tidak menarik secara

pribadi atau lebih rendah dari orang lain

9) tidak biasanya enggan untuk mengambil resiko pribadi atau melakukan

aktivitas baru karena dapat membuktikan penghinaan

b. Diagnosis banding

1) Skizoid -> pasien gangg.kepr.avoidance tetap memiliki minat sosial

2) Borderline & Histrionik -> pasien avoidance tidak menuntut, tidak mudah

marah

Page 22: Lp Gangguan Kepribadian

3) Dependen -> secara klinis dianggap serupa dengan avoidance, cuma pasien

gangg.kepr.dependen dianggap memiliki ketakutan yang lebih tinggi akan

penelantaran atau tidak dicintai

c. Perjalanan penyakit dan prognosis

1) Banyak pasien mampu untuk berfungsi, asalkan mereka berada dalam

lingkungan yang terlindung

2) Mereka juga menikah dan memiliki keluarga

3) Namun jika sistem pendukung mereka gagal, mereka cenderung menjadi

depresi, cemas dan marah

4) Ditemukan penghindaran fobik. Mereka juga memiliki riwayat fobia sosial

atau berkembang menjadi fobia sosial dalam perjalanan penyakitnya

5. DEPENDENCE

a. Ciri-ciri

1) Ditandai oleh kesulitan dalam membuat keputusan yang mandiri dan perilaku

bergantung pada orang lain yang berlebihan, pesimis, peragu, pasif dan tidak

teguh hati

2) Menjadi sangat patuh dan melekat dalam hubungan mereka serta sangat takut

akan perpisahan

3) Merasa sangat sulit melakukan segala sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain

4) Mereka mencari saran dalam membuat keputusan kecil sekalipun

5) Anak-anak atau remaja dengan gangguan ini meminta orang tuanya untuk

memilihkan pakaian, makanan, sekolah bahkan teman-teman mereka

Page 23: Lp Gangguan Kepribadian

6) Orang dewasa dengan gangguan ini membiarkan orang lain memutuskan hal

penting bagi dirinya seperti pernikahan

7) Setelah menikah, mereka bergantung pada pasangannya untuk memilihkan

dimana mereka tinggal, jenis pekerjaan apa yang cocok baginya, tetangga mana

yang boleh diajak bergaul, anggaran rumah tangga, pola asuh anak, dsb

8) Mereka menolak tantangan dan promosi serta bekerja di bawah kemampuan

mereka

9) Mereka cenderung menjadi peka terhadap kritik serta terpaku pada rasa takut

akan penolakan dan pencampakan

10) Mereka dapat merasa hancur karena berakhirnya suatu hubungan dekat atau

karena ada kemungkinan menjalani kehidupan sendiri

11) Mereka sering mengesampingkan kebutuhannya demi orang lain

12) Mereka rela dihina demi menyenangkan orang lain

b. Kriteria diagnostik gangguan kepribadian dependen dalam DSM IV

Kebutuhan yang pervasif dan berlebihan untuk diasuh yang menyebabkan

perilaku tunduk dan menggantung dan rasa takut akan perpisahan, dimulai pada masa

dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima

(atau lebih) berikut:

1) mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan setiap hari tanpa sejumlah besar

nasehat dan penenteraman dari orang lain

Page 24: Lp Gangguan Kepribadian

2) membutuhkan orang lain untuk menerima tanggung jawab dalam sebagian besar

bidang utama kehidupannya

3) memiliki kesulitan dalam mengekspresikan ketidaksetujuan pada orang lain.

Catatan:tidak termasuk rasa takut yang realistik akan ganti rugi

4) memiliki kesulitan dalam memulai proyek atau melakukan hal dengan diri sendiri

(karena tidak memiliki keyakinan diri dalam pertimbangan atau kemampuan

ketimbang tidak memiliki motivasi atau energi)

5) berusaha berlebihan untuk mendapatkan asuhan dan dukungan dari orang lain,

sampai pada titik secara sukarela melakukan hal yang tidak menyenangkan

6) merasa tidak nyaman atau tidak berdaya jika sendirian karena timbulnya rasa takut

tidak mampu merawat diri sendiri

7) segera mencari hubungan dengan orang lain sebagai sumber pengasuhan dan

dukungan jika hubungan dekatnya berakhir.

8) secara tidak realistik terpreokupasi dengan rasa takut ditinggal untuk merawat

dirinya sendiri

c. Diagnosis banding

1) Histrionik & Ambang -> sama-sama tergantung orang lain, cuma pasien

dependen biasanya memiliki hubungan jangka panjang dengan orang pada siapa

mereka tergantung, bukannya pada sejumlah orang dan mereka tidak manipulatif

2) Agorafobia -> juga tergantung, cuma agorafobia memiliki tingkat kecemasan

yang jelas atau bahkan panik

Page 25: Lp Gangguan Kepribadian

d. Perjalanan penyakit dan prognosis

1) Terdapat kecenderungan untuk mengganggu fungsi pekerjaan karena pasien

memiliki ketidakmampuan untuk bertindak mandiri dan tanpa pengawasan dari

dekat

2) Hubungan sosialnya terbatas hanya pada orang tempat mereka bergantung

3) Beresiko mengalami depresi berat jika mereka kehilangan orang tempat

mereka bergantung

6. OBSESIF KOMPULSIF

a. Ciri-ciri

1) Ditandai oleh cara berhubungan dengan orang lain yang kaku, kecenderungan

perfeksionis, kurangnya spontanitas dan perhatian yang berlebihan pada detail,

sangat teratur dan sulit mengekspresikan perasaan

2) Karena mereka sangat terpaku dengan kebutuhan akan kesempurnaan, mereka

tidak dapat menyelesaikan segala sesuatunya tepat waktu

3) Apa yang mereka lakukan selalu gagal memenuhi harapan mereka dan mereka

selalu memaksa diri untuk mengerjakan ulang pekerjaan mereka

4) Mereka dapat merenungkan bagaimana menyusun prioritas tugas-tugas

mereka namun mereka tidak pernah tampak mulai bekerja

5) Mereka berfokus pada detail yang orang lain anggap tidak penting

6) Kekakuannya mengganggu hubungan sosial

7) Mereka memaksa melakukan hal-hal sesuai dengan caranya sendiri, tanpa

mau kompromi

Page 26: Lp Gangguan Kepribadian

8) Antusiasme yang besar pada pekerjaan membuat mereka gagal untuk

berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan aktivitas waktu luang

9) Mereka cenderung sangat perhitungan dengan uang

10) Mereka merasa sulit untuk membuat keputusan dan menunda atau

menghindarinya karena takut membuat keputusan yang salah

11) Mereka cenderung terlalu kaku dalam masalah moralitas dan etika karena

kekakuan kepribadian bukan karena teguh keyakinan

12) Cenderung sangat formal dalam suatu hubungan dan merasa sulit untuk

mengekspresikan perasaan

13) Mereka sulit menikmati waktu rekreasi karena memikirkan biaya dari

aktivitas senggang tersebut

14) Cenderung tidak memiliki rasa humor

b. Kriteria diagnostik ocpd dalam DSM

Pola pervasif denga urutan, perfeksionisme dan pengendalian mental dan

interpersonal, dengan mengorbankan fleksibilitas, keterbukaan dan efisiensi, dimulai

pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang

ditunjukkan oleh empat (atau lebih)berikut:

1) terpreokupasi dengan perincian, aturan, daftar, urutan, susunan atau jadwal sampai

tingkat di mana aktivitas utama hilang

2) menunjukkan perfeksionisme yang mengganggu penyelesaian tugas (misalnya

tidak mampu menyelesaikan suatu proyek karena tidak memenuhi standarnya

sendiri yang terlalu ketat)

Page 27: Lp Gangguan Kepribadian

3) secara berlebihan setia pada pekerjaan dan produktivitas sampai mengabaikan

aktivitas waktu luang dan persahabatan(tdk disebabkan oleh kebut.ekon yg besar)

4) terlalu berhati-hati, teliti dan tidak fleksibel tentang masalah moralitas, etika atau

nilai-nilai (tidak disebabkan oleh identifikasi kultural atau religius)

5) tidak mampu membuang benda-benda yang usang atau tidak berguna walaupun

tidak memiliki nilai sentimentil

6) enggan untuk mendelegasikan tugas atau untuk bekerja dengan orang lain kecuali

mereka tunduk dengan tepat caranya mengerjakan hal itu.

7) memiliki gaya belanja yang kikir baik untuk dirinya sendiri maupun orang

lain;uang dipandang sebagai sesuatu yang harus ditimbun untuk bencana masa

depan

8) menunjukkan kekakuan dan keras kepala

c. Diagnosis banding

1) Gangguan Obsesis-Kompulsif -> memiliki sifat obsesif dan kompulsif

2) Gangguan Delusional -> seringkali muncul bersamaan dengan gangguan

kepribadian

d. Perjalanan penyakit dan prognosis

1) Perjalanan penyakitnya bervariasi dan tidak dapat diramalkan

2) Beberapa remaja dengan OCPD saat dewasa menjadi orang yang hangat,

terbuka dan ramah

3) Namun pada orang lain, OCPD dapat mengawali skizofrenia dan depresi

berat, dengan onset lambat

Page 28: Lp Gangguan Kepribadian

4) Pasien dapat bekerja dengan baik pada pekerjaan yang membutuhkan

pekerjaan metodologis, deduktif atau rinci tapi mereka rentan terhadap perubahan

Page 29: Lp Gangguan Kepribadian

Pertanyaan

1. Faktor predisposisi dari gangguan kepribadian kecuali

a. Stressor sosiokultural

b. Stressor psikologis

c. Faktor perkembangan

d. Stressor biologis

e. Faktor sosial

Jawaban C

2. Memperlakukan orang lain sebagai objek dan individu berorientasi pada diri

sendiri, merupakan manifestasi dari

a. Impulsif

b. Manipulasi

c. Narkisisme

d. Paranoid

e. Skizoid

Jawaban B

3. Menurut klasifikasi DSM IV Avoidant berada pada kelompok

a. Kelompok A

b. Kelompok B

c. Kelompok C

d. Kelompok D

e. Kelompok E

Jawaban C

4. Sangat cemas dalam situasi sosial, bahkan saat sedang berinteraksi.

Kecemasan sosialnya berkaitan dengan pikiran paranoid, merupakan ciri-ciri

dari

a. Paranoid

b. Skizoid

c. Skizotipal

d. Antisosial

Page 30: Lp Gangguan Kepribadian

e. Avoidant

Jawaban C

5. Kriteria diagnostic dari gangguan kepribadian histrionic dalam DSM IV

adalah

a. Tidak merasa nyaman dalam situasi dimana ia merupakan pusat perhatian

b. Gagal mematuhi norma sosial

c. Keyakinan yang aneh atau pikiran magis

d. Tidak memiliki minat ataupun menikmati hubungan dekat, termasuk

menjadi bagian keluarga

e. Menduga tanpa dasar yang cukup, bahwa orang lain memanfaatkan,

membahayakan atau mengkhianati dirinya

Jawaban A

6. Harga diri yang rapuh, secara terus, menerus berusaha mendapatkan

penghargaan dan pujian, egosentris, pencemburu, marah, jika orang lain tidak

mendukung disebut ….

a. Manipulasi

b. Impulsif

c. Narkisisme

d. Paranoid

e. Skizoid

Jawaban C

7. Ketidakstabilan dalam hubungan, citra diri dan mood serta kurangnya control

atas impuls dan prilakunya berada pada batas (ambang) antara Neurosis dan

Psikosis adalah merupakan beberapa ciri dari….

a. Borderline

b. Histrionik

c. Narsistik

Page 31: Lp Gangguan Kepribadian

d. Avoidant

e. Dependence

Jawaban A

8. Yang merupakan salah satu ciri dari histrionik adalah…

a. Memiliki rasa bangga dan berlebihan terhadap diri

b. Penghindaran terhadap hubungan sosial

c. Pria berpakaian macho untuk menarik perhatian

d. Memiliki kesulitan dalam membuat keputusan yang mandiri dan sangat

tergantung

e. Kaku berhubungan dengan orang lain

Jawaban C

9. Bentuk respon maladaptif dari kepribadian adalah….

1. Manipulasi

2. Impulsif

3. Narsisisme

4. Otonomi

Jawaban A

10. Kecendrungan dianggap orang aneh atau eksentrik dan umum untuk menarik

diri secara emosional dan sosial, dalam klasifikasi menurut DSM IV tergolong

dalam…..

a. Kelompok A

b. Kelompok B

c. Kelompok C

Page 32: Lp Gangguan Kepribadian

d. Kelompok D

e. Kelompok E

Jawaban A

Page 33: Lp Gangguan Kepribadian

TUGAS KEPERAWATAN JIWA 1

GANGGUAN KEPRIBADIAN

Oleh:

NI WAYAN PUSPARINI PO7120010039

NI MADE DESSY KRISNA YENI PO7120010051

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.POLTEKKES KEMENKES DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATANTAHUN 2012