Pre Planning Penkes
-
Upload
alice-reis -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
description
Transcript of Pre Planning Penkes
PRE PLANNING
PRE PLANNING
PENDIDIKAN KESEHATAN PADA KELUARGA
DENGAN ANGGOTA KELUARGA MENDERITA HARGA DIRI RENDAH
DI POLIKLINIK RSJD DR. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, keluarga dan klien dapat mengetahui tentang harga diri rendah.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang harga diri rendah, keluarga diharapkan dapat :
a. Mengetahui tentang pengertian harga diri rendah.
b. Mengetahui tanda dan gejala harga diri rendah.
c. Mengetahui proses terjadinya harga diri rendah.
d. Mengetahui peran keluarga dalam meningkatkan harga diri klien.
B. METODE PELAKSANAAN
Pendidikan kesehatan dilakukan dengan metode ceramah dan tanya jawab
C. PENGORGANISASIAN
Penyaji
: Sugiharto, S. Kep.
Audience
: Keluarga dan klien
D. SASARAN
Keluarga dan klien yang menderita harga diri rendah.
E. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari/ tanggal: Senin, 22 Agustus 2005
Waktu
: 10.00 WIB
Tempat
: Ruang tunggu URJ
F. MEDIA DAN ALAT BANTU
Menggunakan leaflet
G. LANGKAH KEGIATAN
1. Persiapan
a. Memilih keluarga dengan klien yang menderita harga diri rendah.
b. Membuat kontrak dengan klien.
c. Mempersiapkan alat dan tempat.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Salam terapis kepada klien dan keluarga.
Perkenalkan nama dan panggilan terapis.
Menanyakan nama dan panggilan dari klien.
Menanyakan nama anggota keluarga klien yang hadir.
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan atau keadaan klien saat ini.
Menanyakan masalah yang dirasakan klien.
c. Kontrak
Menjelaskan tujuan kegiatan pendidikan kesehatan.
Menjelaskan aturan main:
Keluarga dan klien mengikuti penkes dari awal sampai akhir.
Lama pendidikan kesehatan 30 menit di ruang tunggu poliklinik.
3. Kerja
a. Menjelaskan pengertian harga diri rendah.
b. Menjelaskan tanda dan gejala harga diri rendah.
c. Menjelaskan proses terjadinya harga diri rendah.
d. Menjelaskan peran keluarga dalam meningkatkan harga diri rendah.
e. Tanyakan perasaan klien dan keluarga setelah mengikuti pendidikan kesehatan.
f. Memberikan reinforcement positif.
g. Memberi kesempatan audience untuk bertanya.
h. Memberikan kesimpulan.
4. Terminasi
a. Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien dan keluarga setelah mengikuti pendidikan kesehatan.
Memberikan reinforcement positif terhadap perilaku klien yang positif.
b. Tindak lanjut
Menganjurkan keluarga menilai dan mengevaluasi jika terjadi tanda dan gejala harga diri rendah.
H. EVALUASI DAN DOKUMENTASI
1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses pelaksanaan pendidikan kesehatan, khususnya pada tahap kerja, kemampuan yang diharapkan adalah klien dan keluarga mengetahui :
a. Mengetahui tentang pengertian harga diri rendah.
b. Mengetahui tanda dan gejala harga diri rendah
c. Mengetahui proses terjadinya harga diri rendah.
d. Mengetahui peran keluarga dalam meningkatkan harga diri klien.
2. Dokumentasi
Dokumentasikan dalam proses keperawatan klien.
Lampiran Materi
HARGA DIRI RENDAH
I. PENGERTIAN
Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang tidak berharga dan tidak dapat bertanggung jawab atas kehidupan sendiri. Gagal menyesuaikan tingkah laku dan cita-cita.
J. PROSES TERJADINYA
1. Pada masa kecil sering disalahkan, jarang diberi pujian atas keberhasilannya.
2. Pada masa remaja keberadaannya kurang dihargai. Tidak diberi kesempatan dan tidak diterima.
3. Sering gagal disekolah, pekerjaan, atau pergaulan.
4. Lingkungan cenderung mengucilkan dan menuntut lebih dari kemampuan.
K. TANDA DAN GEJALA
1. Mengejek dan mengkritik diri.
2. Merendahkan martabat.
3. Merasa bersalah dan khawatir, menghukum diri sendiri, menolak diri sendiri.
4. Mengalami gejala fisik : tekanan darah tinggi, gangguan penggunaan zat.
5. Menunda keputusan.
6. Sulit bergaul.
7. Menghindari kesenangan yang dapat memberi rasa puas
8. Menarik diri dari realitas, cemas, panik, cemburu, curiga, halusinasi.
9. Merusak diri : harga diri yang rendah menyokong klien untuk mengakhiri hidup.
10. Merusak/melukai orang lain.
L. PERAN KELUARGA DALAM MENINGKATKAN HARGA DIRI KLIEN
1. Meningkatkan harga diri klien.
a. Menjalin Hubungan saling percaya.
b. Memberi kegiatan sesuai kemampuan klien.
c. Meningkatkan kontrak dengan orang lain.
2. Menggali kekuatan klien.
a. Dorong mengungkapkan pikiran dan perasaannya.
b. Bantu melihat kebolehan dan kemampuan klien.
c. Bantu mengenal harapan.
3. Mengevaluasi diri.
Upaya yang biasa digunakan dalam menghadapi masalah baik yang positif maupun yang agresif.
4. Menetapkan tujuan yang nyata.
a. Membantu klien mengungkapkan beberapa rencana untuk menyelesaikan masalah.
b. Membantu memilih cara yang sesuai untuk klien.
5. Mengambil keputusan.
Membantu klien untuk mengubah perilaku negatif dan mempertahankan perilaku positif.
6. Sikap keluarga : empati, mengontrol klien, memberi pujian pada klien.
Semarang, 22 Agustus 2005
Mengetahui,
Pembimbing klinik
Praktikan,
Bambang Edi Warsito, S.Kp
Sugiharto, S.Kep.NIP. 140 239 056
NIM. G6B 205 039
PENDIDIKAN KESEHATAN PADA KELUARGA
DENGAN ANGGOTA KELUARGA MENDERITA HARGA DIRI RENDAH
DI POLIKLINIK RSJD DR. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG
Telah dilakukan pada:
Hari/ Tanggal: Senin, 22 Agustus 2005
Tempat: Ruang Tunggu URJ
Nama Terapis: Sugiharto
Nama Klien: Sdr. F
Alamat: Ngarensiti RT 03 RW I Wedari Jaksa - Pati
Nama Anggota Keluarga : Tn. P
Pokok Bahasan:
a. Mengetahui tentang pengertian harga diri rendah.
b. Mengetahui tanda dan gejala harga diri rendah.
c. Mengetahui proses terjadinya harga diri rendah.
d. Mengetahui peran keluarga dalam meningkatkan harga diri klie
Semarang, 22 Agustus 2005
Mengetahui,
Kepala ruang URJ
Praktikan,
Sri Tumpak Rahayu, AMK
Sugiharto, S.Kep
NIP. 140 090 786
NIM. G6B 205 039
Pembimbing Akademik,
Bambang Edi Warsito, S.Kp
NIP. 140 239 056
PAGE 6