PENKES DIARE BOYOLALI

21
SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN DIARE PADA ANAK DI POLI PENYAKIT ANAK RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI (Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktek Klinik Keperawatan Anak) Disusun Oleh : Maria Agustin J230 155 039 Rizka Akbar G. J230 155 042

description

diare

Transcript of PENKES DIARE BOYOLALI

SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATANDIARE PADA ANAKDI POLI PENYAKIT ANAK RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktek Klinik Keperawatan Anak)

Disusun Oleh :

Maria Agustin J230 155 039Rizka Akbar G.J230 155 042

PROGRAM PROFESI NERSFAKULTAS ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA2012

SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN

Pokok Bahasan: Diare pada anakSub Pokok bahasan: 1. Pengertian Diare 2. Penyebab Diare 3. Tanda dan Gejala Diare 4. Komplikasi Diare5. Pencegahan Diare6. Penatalaksanaan Diare7.Demonstrasi Cara Pembuatan Larutan Gula Garam (LGG) dan Oralit, Cara Pembuatan Bubur Tempe, Cara Mencuci Tangan yang Benar, dan Cara Merebus Botol Susu yang BenarSasaran: Pengunjung atau keluarga klien di poliklinik penyakit anak RSUD Pandan Arang BoyolaliWaktu: 40 menitHari/tanggal: Tempat: Ruang tunggu poliklinik penyakit anak RSUD Pandan Arang BoyolaliPelaksana: Mahasiswa Program Profesi Ners UMS

A. Latar BelakangDiare merupakan suatu kejadian yang sering di alami semua orang terutama pada anak. Pada kondisi ini anak sangat rentan terhadap bakteri yang menyebabkan diare, bakteri dapat masuk melalui makanan, alat makan, dan cara penyajian yang kurang bersih atau higenis. Oleh karena itu di perlukan pencegahan dan penanganan pada anak diare sebelum terjadi komplikasi seperti dehidrasi, hipokalemia dan syok.Berdasarkan data yang di peroleh dari survey pada bulan Februari 2015 di poliklinik penyakit anak RSUD Pandan Arang Boyolali terdapat kasus diare sebanyak 16% pasien pada urutan ke tiga dari total jumlah 368 pasien setelah pasien demam 25%, dan pasien utikaria 19%. Selanjutnya pasien TB paru 12%, pasien ISK 10%, pasien dyspepsia 8%, pasien epilepsy 5%, pasien BBLR 3% dan pasien HIV 2%.Banyak para ibu yang belum begitu paham tentang penanganan pada anak diare tentang pemberian oralit atau pembuatan Larutan Gula Garam (LGG), serta waktu pemberiannya. Kemudian tentang kebersihan waktu pemberian air susu dan alat-alat yang di gunakan oleh anak. Karena itu perlu pengetahuan yang lengkap tentang pencegahan dan penanganan pada anak diare yang harus diketahui oleh para orang tua

B. Tujuan Instruksional Umum Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 40 menit keluarga dapat mengetahui dan memahami dengan jelas tentang diare.

C. Tujuan Instruksional KhususSetelah dilakukan pendidikan kesehatan keluarga dapat:1. Menjelaskan pengertian diare2. Menyebutkan penyebab diare3. Mengetahui tanda dan gejala diare4. Mengetahui komplikasi diare5. Mengetahui pencegahan diare6. Mengetahui penatalaksanaan diare7. Dapat mendemonstrasikan cara pembuatan larutan gula garam (LGG) dan oralit, pembuatan bubur tempe, cara mencuci tangan yang benar, dan cara merebus botol susu yang benar

D. Metode1. Ceramah2. Tanya jawab3. DemonstrasiE. Pengorganisasian 1. Moderator : Rizka Akbar2. Penyaji : Maria Agustin3. Demonstrasi : Rizka Akbar dan Maria Agustin

F. Media1. Gambar (LCD)2. Leaflet3. Alat dan Bahan Demontrasi Cara Pembuatan Larutan Gula Garam (LGG) dan Oralit, Cara Pembuatan Bubur Tempe, Cara Mencuci Tangan yang Benar, dan Cara Merebus Botol Susu yang Benar

G. Kisi-kisi Materi1. Pengertian Diare2. Penyebab Diare3. Tanda dan Gejala Diare4. Komplikasi Diare5. Pencegahan Diare6. Penatalaksanaan Diare7. Demonstrasi Cara Pembuatan Larutan Gula Garam (LGG) dan Oralit, Cara Pembuatan Bubur Tempe, Cara Mencuci Tangan yang Benar, dan Cara Merebus Botol Susu yang Benar

H. PenatalaksanaanNo.KegiatanRespon KeluargaWaktu

1.Pendahuluan1. Memberi salam2. Memperkenalkan diri3. Menjelaskan tujuan pendidikan kesehatan mengenai penyakit diare4. Kontrak waktu5. Mengkaji pengetahuan keluarga mengenai penyakit diare Membalas salam Memperhatikan Memperhatikan

Menyetujui Menjelaskan sesuai pengetahuan(5menit)

2.Penyampaian materi1. Menjelaskan tentang :a. Pengertian diareb. Penyebab diarec. Tanda dan gejala diared. Komplikasi diaree. Pencegahan diaref. Penatalaksanaan diare 2. Mendemontrasikan tentang :a. Cara pembuatan larutan gula garam (LGG) dan oralitb. Cara pembuatan bubur tempec. Cara mencuci tangan yang benard. Cara merebus botol susu yang benar3. Diskusi dengan cara memberi kesempatan pada keluarga untuk bertanya.4. Menyimpulkan materi yang telah diberikan Memperhatikan penjelasan dan demonstrasi dengan cermat

Menanyakan hal yang belum jelas

Memperhatikan kesimpulan(30 menit)

3.Penutup1. Evaluasi dengan cara tanya jawab2. Rencana tindak lanjut3. Memberi salam Memperhatikan

Menjawab salam(5 menit)

I. Susunan Acara Pelaksanaan1. Pendahuluan2. Penyampaian Materi3. Penutup

J. Kriteria Evaluasi1. Struktura. Alat-alat di pergunakan ( LCD, Leaflet dan alat-alat yang akan didemonstrasikan) telah di persiapkan.b. Kontrak waktu dan tempat telah dilakukan.c. Peserta siap diberikan pendidikan kesehatan.d. Pendidikan kesehatan siap di berikan.2. Prosesa. Waktu dan tempat sesuai kontrakb. Peserta kooperatif saat dilakukan pendidikan kesehatanc. Peserta antusias dalam bertanya saat pendidikan kesehatan.d. Peserta antusias tidak droup out ( keluar ) saat penkes dilaksanakan.3. Hasila. Peserta memahami materi penkesb. Peserta dapat menjawab pertanyaan yang di berikan oleh moderator : Dapat menjelaskan pengertian diare ? Dapat menyebutkan tanda dan gejala diare? Dapat menyebutkan apa yang dilakukan saat diare?Lampiran materiDIARE

A. DEFINISIDiare adalah buang air besar encer lebih dari 3 kali sehari dengan/ tanpa darah dan atau lendir dalam tinja. Diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang dari 7 hari pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat (Smeltzer, 2002).Menurut WHO (2002), diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 cc/jam tinja). Dengan tinja berbentuk cair/ setengan padat, dapat disertai frekuensi yang meningkat.

B. PENYEBABMenurut Masjoer (2000), diare disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :1. Faktor infeksi : Bakteri ( Shigella, Shalmonella, Vibrio kholera), Virus (Enterovirus), parasit (cacing), Kandida (Candida Albicans).2. Faktor parentral : Infeksi dibagian tubuh lain (OMA sering terjadi pada anak-anak).3. Faktor malabsorbsi : Karbohidrat, lemak, dan protein.4. Faktor makanan : Makanan basi, beracun, terlampau banyak lemak, sayuran dimasak kurang matang.5. Faktor psikologis : Rasa takut dan cemas

C. TANDA DAN GEJALATanda dan gejala diare antara lain sebagai berikut :1. Diare dengan dehidrasi berata. Letargis atau tidak sadarb. Mata cekungc. Tidak bisa minum atau malas minumd. Cubitan kulit perut kemblinya sangat lama.2. Diare dengan dehidrasi sedang-ringana. Gelisah, rewel/ mudah marahb. Mata cekungc. Haus, minum dengan lahapd. Cubitan kulit perut kembalinya lambat3. Diare tanpa dehidrasiTidak ditemukan tanda-tanda seperti diatas

D. KOMPLIKASIBeberapa komplikasi dari diare antara lain :1. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik)2. Hipokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoni otot, lemah, bradikardi, perubahan pada elektro kardiagram).3. Hipokalsemi4. Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktase karena kerusakan vili mukosa, usus halus.5. Hiponatremi6. Syok hipovolemik7. Hipoglikemia 8. Asidosis

E. PENCEGAHAN Orang dapat mencegah diare bila mereka memahami disebabkan oleh apa diare itu dan bagaimana serta tindakan apa yang dapat dilakukan terhadap penyakit itu.1. Pemberian ASI saja sampai dengan 4-6 bulan.2. Mencuci tangan setelah buang air besar, sebelum memasak, mengolah makanan dan makan, sebelum memberi makan pada anak-anak.3. Membuang tinja secara benar.4. Jangan makan sembarang makanan apalagi makanan mentah.5. Menggunakan air bersih untuk minum.6. Memperkuat daya tahan tubuh: ASI minimal 2 tahun pertama, meningkatkan status gizi, dan imunisasi

F. PENATALAKSANAAN DIARE1. Diare tanpa dehidrasi/ kekurangan cairan tubuha. Berikan anak lebih banyak cairan daripada biasanya. Gunakan cairan rumah tangga (CRT) seperti oralit, makanan cair (sup, air biasa, air tajin) atau larutan gula garam yang lebih praktis dan hampir efektif sebagai upaya mencegah dehidrasi.1) Kebutuhan oralit sesuai kelompok umurUmurSetiap Mencret

< 1 tahun gelas

1 - 4 tahun1 gelas

5 12 tahun11/2 gelas

Dewasa3 gelas

Catatan :1 bungkus oralit = 1 gelas belimbing = 200 ccCara memberi oralit :berikan oralit setiap kali buang air besarCara pembuatan oralit :Sediakan air matang 1 gelas belimbing atau 200 cc dan campurkan 1 bungkus oralit, aduk hingga larut. 2) Larutan gula garam (LGG)Dibuat dengan cara air matang sebanyak 1 gelas atau 200 cc dicampur dengan 1 sendok makan gula dan sepucuk sendok teh garam. Kemudian aduk sampai larut (Waldo, 2001).

b. Berikan larutan ini sebanyak anak mau1) Teruskan hingga diare berhenti. Beri makanan untuk mencegah kekurangan nutrisi dengan meneruskan pemberian ASI atau susu yang biasa diberikan:a) untuk anak < 6 bulan dan belum mendapat makanan padat, diberikan susu yang dicairkan dengan air yang sebanding selama 2 hari. b) Untuk anak > 6 bulan atau telah mendapat makanan padat: 1) Berikan bubur dicampur dengan kacan-kacangan, sayur, daging atau ikan2) Berikan sari buah segar atau pisang halus 3) Berikan makanan yang segar, masak dan haluskan atau tumbuk dengan baik4) Dorong anak untuk makan, sedikitnya 6 kali sehari (Waldo, 2001).2. Diare dengan dehidrasi/ kekurangan cairan tubuha. Dehidrasi ringan1) Beri cairan tambahan (sebanyak anak mau)a) ASI tetap diberikan bagi anak yang masih menyusub) Oralitc) Larutan gula garamd) Cairan makanan (air tajin,kuah sayur atau air matang)2) Lanjutkan pemberian makan3) Pergi ke pusat pelayanan kesehatan b. Dehidrasi sedang1) Pemberian cairan tambahan seperti penanganan dehidrasi ringan2) Pemberian Oralit secara intensif selama periode 3 jam3) Ulangi penilaian dan klasifikasikan derajat dehidrasinya.

c. Dehidrasi berat3. Rujuk segera ke pusat pelayanan kesehatan untuk pengobatan IVSegera bawa anak kepada petugas kesehatan bila anak tidak membaik dalam 3 hari atau menderita sebagai berikut :a. Buang air besar cair sering kalib. Muntah berulang-ulangc. Sangat haus sekalid. Makan atau minum sedikite. Demamf. Tinja berdarah (Wong, 2004)

4. Pembuatan Bubur Tempe a. Indikasi :Diberikan pada anak diareTujuan Memenuhi kebutuhan nutrisi anak dengan criteria:1) Makanan mudah dicerna dan Mudah diabsorbsi2) Mudah diperoleh3) Mudah diolah4) Biaya murahb. Alat :1) Alat penghalus ( misal blender )2) Kompor3) Alat pengukus ( misal dandang )4) Panci5) Mangkok6) Sendokc. Bahan:1) Tepung beras : 15 gr2) Tempe 3 gr3) Mentega/minyak sayur/minyak4) kedelai : 5 gr5) Gula pasir 10 gr6) Garam secukupnyad. Prosedur 1) Tempe dikukus / direbus, kemudian dihaluskan dengan blender2) Tepung beras, gula, mentega / minyak, air, dimasukkan jadi satu ke dalam panci dan dibuat bubur3) Tempe yang sudah halus dicampur ke dalam adonan nomor 2 kemudian diaduk sampai masak4) Siap dihidangkan

5. Cara Merebus Botol Susu Bayi Yang Benara. Langkah-Langkah:1) Kumpulkan semua botol yang akan Anda sterilkan. Lepas tutup, nipple, tutup anti sedak, dan botolnya.2) Isi panci dengan 1/2 atau 3/4 air, lalu panaskan di atas kompor.3) Ambil sabun pencuci piring, larutkan dalam air hangat. Lalu sabuni semua bagian botol, gosok sampai bersih dengan menggunakan spons lembut.4) Gunakan sikat botol untuk menjangkau bagian yang sulit dijangkau dengan tangan atau jari. Lalu bilas sampai busa hilang.5) Setelah air mendidih, masukkan satu-persatu bagian botol ke dalam panci. Rebus kira-kira 5 menit.6) Angkat botol dan bagian-bagiannya. Lalu jepit dengan penjepit botol. Keringkanb. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan:1) Setelah botol digunakan, bilas segera dengan air dingin, atau rendam jika Anda tidak langsung mencucinya.2) Pastikan semua bagian botol tersentuh oleh Anda saat dicuci. Bahkan leher botol pun juga jangan lupa disikat. Karena di sana rentan dengan bakteri yang berkembang biak.3) Sebaiknya hindari untuk memanaskan atau menghangatkan susu dengan microwave. Rendam saja dengan air hangat atau air panas sampai susu terasa hangat dan bisa langsung diberikan pada bayi.4) Selalu uji susu bayi Anda pada pergelangan tangan Anda untuk memastikan tidak terlalu panas.

6. Cara mencuci tangan yang baik dan benara. Basuh tangan dengan airb. Tuangkan sabun secukupnyac. Ratakan dengan kedua telapak tangand. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknyae. Gosok kedua telapak dan sela-sela jarif. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling menguncig. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan sebaliknyah. Gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan sebaliknyai. Gosok pergelangan tangan kiri dengan menggunakan tangan kanan dan lakukan sebaliknyaj. Bilas kedua tangan dengan airk. Keringkan dengan tisu sekali pakai benar-benar keringl. Gunakan tisu tersebut untuk menutup keranm. Tangan anda kini sudah bersih(lama prosebur ini kurang lebih 1 menit)

G. DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer, A. 2000. Kapita selekta kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius FKUISoegijanto S. 2002. Ilmu penyakit anak diagnosa dan penatalaksanaan. Jakarta: Salemba MedikaSuriadi & Yuliani R. 2001. Buku pegangan praktek klinik asuhan keperawatan pada anak. edisi I. Jakarta: CV Sagung Seto Smeltzer, Suzanne C. 2002. Buku ajar keperawatan medikal bedah edisi 8 vol 2. Jakarta: EGCWaldo E. Nelson. 2001. Ilmu kesehatan anak edisi 15 volume 2. Jakarta: EGCWong, L.D. 2007. Nursing care of infant and children (8th ed). New York: Mosby