Mata (Tugas)_Lap-Sus Tumor Orbita

42
PRESENTASI KASUS DAN REFERAT “TUMOR ORBITA”

description

Tugas

Transcript of Mata (Tugas)_Lap-Sus Tumor Orbita

PRESENTASI KASUS DAN REFERAT

“TUMOR ORBITA”

ANAMNESIS Keluhan Utama: Pasien mengeluhkan benjolan pada mata kiri. Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien datang ke poliklinik Mata RSMS hari

Selasa 04 Maret 2014 dengan keluhan terdapat benjolan pada mata kiri. Keluhan tersebut dirasakan sejak 6 bulan yang lalu. Pada awalnya benjolan tersebut di bagian kelopak mata bagian dalam sebesar biji jagung namun lama-kelamaan benjolan tersebut semakin membesar sampai sekarang sebesar telor puyuh. Tidak ada pengobatan atau aktifitas tertentu yang membuat benjolan tersebut mengecil.

ANAMNESIS

Selain itu pasien juga mengeluh benjolan tersebut mudah keluar darah jika ditekan, dan pasien juga mengeluh nyeri pada area benjolan tersebut. Pasien tidak mengeluh mengalami gangguan penglihatan seperti penurunan penglihatan, hambatan gerak pada bola mata, penglihatan seperti corong, tidak ada mual maupun muntah. Pada mata kanan pasien terdapat kotoran mata yang berlebihan, namun pasien tidak mengeluhkan penuruanan penglihatan, gatal, nyeri, maupun nrocos. Pasien juga tidak kesulitan untuk membuka dan menutup kelopak mata kanan maupun kiri.

ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien menyangkal pernah mengalami

penyakit seperti ini sebelumnya dan menyangkal riwayat trauma pada mata.

Pasien menyangkal riwayat darah tinggi, kencing manis, alergi.

Riwayat konsumsi obat jangka lama disangkal.

Riwayat pernah operasi mata disangkal.

ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Keluarga Tidak terdapat anggota keluarga yang

menderita keluhan seperti pasien. Tidak terdapat anggota keluarga yang

menderita tumor atau kanker. Riwayat darah tinggi, kencing manis, alergi

pada keluarga disangkal.

ANAMNESIS

Riwayat Pekerjaan Sosial Pasien bekerja sebagai petani namun sudah

tidak bekerja lagi, sehari-hari pasien tinggal bersama dengan suaminya. Selama menjadi petani pasien sehari-hari bekerja di sawah dan terkena pajanan sinar matahari dalam jangka waktu yang lama.

STATUS OFTALMOLOGIK

RINGKASAN Anamnesis :

Pasien perempuan berusia 76 tahun pekerjaan sebagai petani.Keluhan utama : benjolan di mata kiri sejak 6 bulan yang lalu, benjolan sebesar telur puyuh.Keluhan tambahan : benjolan mudah berdarah, dan nyeri.

Pemeriksaan FisikKeadaan Umum/Kesadaran : Baik/compos mentisTanda Vital : Tekanan Darah : 120/70 mmHgNadi : 88 kali/menitLaju pernapasan : 20 kali/menitSuhu : 36,6 C

STATUS OFTALMOLOGIK Oculi Dextra Visus : 5/60 Silia : Sekret (+) warna

kekuningan Pemeriksaan

oftalmologik lain dalam batas normal.

Oculi Sinistra Visus : 5/60 Palpebrae inferior :

ektropion (+) Konjungtiva Palpebrae :

hiperemis (+) Massa intra Orbita (+) : Lokasi : kantus medialis

OS Ukuran : diameter ± 5

cm Bentuk : tidak teratur Immobile, warna merah

kehitaman, mudah berdarah.

Diagnosis DiferensialOS Massa Intra Orbita Suspek Jinak

Diagnosis KerjaOS Massa Intra Orbita Suspek Keganasan.

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Histo-Patologis (patologi anatomi)

PENATALAKSANAAN

Farmakologis : Persiapan Preoperasi sesuai keadaan pasien

Nonfarmakologis : jaga kebersihan mata dengan menutup mata menggunakan kassa.

Pembedahan : Eksenterasi orbita jika memang sudah terdapat kecurigaan terhadap keganasan

PROGNOSIS

Oculi Sinistra Ad Visam : Dubia ad malam Ad Sanam : Dubia ad malam Ad Vitam : Dubia ad malam Ad Cosmeticam : Dubia ad malam

Pembagian : 1. Tumor Eksternal : a. tumor palpebra

b. tumor konjungtiva 2. Tumor Intraokuler 3. Tumor Retrobulber

Jenis Tumor Palpebra : 1. Jenis Sel Basal : a. - tumor adneksa folikel

rambut - tumor adneksa kel.

keringat - tumor adneksa kel.

sebasea b. Karsinoma sel basal

2. Jenis Sel Squamous : a. Tumor intraepitelial (Bowen disease)

b. Karsinoma sel squamous (epidermoid)

DEFINISI DAN KLASIFIKASI

Tumor orbita adalah tumor yang terletak di rongga orbita.

Tumor orbita terdiri dari primer, sekunder yang merupakan penyebaran dari struktur sekitarnya, atau metastasase.

Sedangkan berdasarkan letaknya dapat dibedakan tumor palpebrae, tumor konjungtiva, tumor intraocular dan tumor retrobulbar.

TUMOR PALPEBRA JINAKNevus : Kongenital Jarang menjadi ganaspigment > eksisi ----> kosmetik

B. Veruca :- margo palpebra berlobus- tumbuh- virus sebagai penyebab- eksisi & kauterisasi

C. Xanthelasma :- kantus medialis, bilateral- kekuningan, melipat-lipat- usia tua- deposit lemak di dermis pada

palpebrae- eksisi & kauterisasi

D. Hemangioma :- Kavernosa :

pembuluh darah subkutan kebiruan, berkelok-kelok, terdiri

dari kumpulan pembuluh darah dengan dinding otot polos. Tumbuh lambat

- Kapilare : merah terang pelebaran vena & proliferasi

endotel cepat tumbuh Terapi : - corticosteroid inj,

krioterapi,

TUMOR PALPEBRA GANASA. Karsinoma Palpebra

- Insiden : 42%, L : P = 16 : 1 - Jenis : sel basal = 95%

sel squamous gld. Meibom 5%

Karsinoma sel basal :- lokasi di kelopak bawah, kantus medialis- etiologi : sinar matahari, sinar X

bahan kimia karsinogenik- klinis : tipe noduler & sclerosing

awal : masa, iritasi, ulserasi perdarahan

perluasan invasif jaringan sekitar,

infiltrasi ke tulang orbita.

- Terapi : kerja sama onkologis, mata, radioterapis, bedah plastik. tumor superfisial ( 2-3 mm) : eksisi

& Graft invasi ke jaringan okuler -->

eksenterasi garis besar :

a. biopsi ---> Dx awalb. eksisi ---> bila progresifc. Px potong bekud. pemantauan 6 bulane. radiasi (85-90%)

Karsinoma sel squamous pada palpebra atas< sering dibanding konjungtiva karena iritasi kronis lambat, tidak sakit,kutil ---> keratosis, erosi ---> ulkusmulai dari epidermis ---> dermis ---> sal. lymfe ---> lnn. preaurikuler & submaksilar. pertumbuhan > cepat dari pada sel basal

C. MELANOMA MALIGNA :

- tidak semua berpigment

- sebagian Juvenile melanoma

- Dx. Pasti ---> biopsi

- 3 tipe : 1. Melanoma superfisial

2. Lentigo melanoma

3. Melanoma noduler

- Prognosa : tergantung invasi/kedalaman lesi

B. XERODERMA PIGMENTOSUM :

- Jarang, kongenital (otosomal resesif)

- freckles pada kulit ---> teleangiektasi, atrofi

--->

degenerasi maligna (ulkus)

- usia muda, riwayat : sinar matahari lama

- meninggal karena metastasis

- berhubungan dengan Ca sel basal, Ca sel

squamous

TUMOR KONJUNGTIVA JINAKA. JINAK

1. Nevus :- 1/3 berpigment- jarang menjadi ganas- histologi : selubung sel

nevus- eksisi

2. Papiloma :- dekat limbus- menonjol, tidak rata- eksisi & kauterisasi- rekuren

3. Granuloma :- menonjol, vasa ( + )- trauma, luka konj. Post

op khalazion- etiologi : basil TBC- tumbuh cepat- eksisi, dasar dibersihkan

4. Dermoid : - kongenital, bulat, halus kekuningan,

elemen rambut. - tumbuh pada pubertas - ekstirpasi

5. Dermolipoma : - kongenital, bulat, di kuadran temporal atas konj. bulbi. - mengandung lemak orbita - ekstirpasi

6. Lymphoma, Lymphoid hyperplasi : - dewasa - tak ada hub. dng penyakit

sistemik - biopsi & radioterapi

B. TUMOR KONJUNGTIVA GANAS

1. Carsinoma- dari sel squamous- >> dari epitel limbus dan fisura palp.- permukaan sering keratinisasi abnormal (leukoplasia)- bila deferensiasi hilang --> ganas (anaplastik)

- Patologi : sel epitel squamous --> displasia --> sel squamous yang atipik (keratinosit) Khas : nukleolus >>

sitoplasma eosinofil nukleus elipsoid

Proliferasi sel-sel membran basal --> displasia sedang & berat

- Dx awal : cat tryphan blue Tryphan blue : - diabsorpsi sel retikulo-

endotelial.- sel-sel displasia

- Pertumbuhan cepat --> buta & mati- 4 kategori terapi :

I >> besar --> inoperable --> radiasi

II > 10 mm, terbatas di orbita anterior --> eksenterasi.

III 5-10 mm, visus masih --> pertimbangan.

IV < 5 mm --> eksisi konj.

TUMOR INTRAOKULERA. JINAK

1. Nevus : - Uvea : iris (freckles) korpus siliare khoroid

- DD : melanoma maligna - FFA : ( + )

2. Angioma retina : - kongenital, jarang - Von Hippel disease : kegagalan

pertumbuhan sistem vaskuler. - perdarahan, ablasi retina - posterior fundus, kuadran temporal - koagulasi & cryoterapi.

3. Tuberous sclerosis- glial hamartoma- masa kekuningan pada posterior fundus- manivestasi : adenoma sebasea

perubahan intrakranial gejala hemologik

- prognosa >> jelek

4. Hemangioma khoroid :- dekat n. optikus, meluas ke equator- >> kuadran temporal- menonjol --> ablasi serosa- gejala : defek lapang pandangan & skotoma- DD : melanoma maligna- Tx : enukleasi

B. GANAS1. Melanoma maligna

- >> kulit putih, 50 th, unilateral- 85% : khoroid 9% : korpus siliare 6% : iris- Insidens : 0,02-0,06% (USA)- Dx : oftalmoskop & USG- Perluasan: hematoma langsung ke sklera invasi lokal (intraokuler)- Klinis : visus turun (kena makula) ablasi retina glaukoma- Tx : enukleasi iridektomi radioterapi Cobalt plaque

2. RETINOBLASTOMA

- Sebelum akhir tahun III- 1 di antara 23.000 -34.000 kelahiran 1 di antara 2.154 kelahiran- Sebab : mutasi sel germinal (otosom

dominan) mutasi sel somatis (otosom rss)letak gen : 13q.14.1 - 13q.14.9 genetik marker : Esterase D, LDH

STADIUM KLINIS

I. STADIUM DINI- lesi kecil : visus turun & strabismus masa putih.- perluasan endofitik/eksofitik atau campuran:

leukokoriafotofobia

II. STADIUM GLAUKOMATOSA :- tumor besar --> tio naik- kesakitan, bolamata membesar, midriasis- eksoftalmos, kornea edema

III. STADIUM EKSTRAOKULER- proptosis- perluasan : n. optikus & khoroid

lymphogen & hematoma cairan serebrospinal

PENANGANAN

1. Enukleasi : std. intraokuler lanjut2. Radiasi : radiosensitif

tumor 6-15 mm di luar N II3. Fotokoagulasi :

Lynac 3500 rads (Argon) Hematopathyrin derivat

4. Krioterapi : simple freeze technique5. Khemoterapi : deferensiasi jelek

ekstraokuler metastase lymphonodi metastase jauh

KLASIFIKASI1. Intraokuler (Reese & Elsworth)

I. a. Solid < 4 0 papil, dibelakang ekuator b. Multipel > 4 0 papil, pada / di belakang

ekuator. II. a. Solid 4-10 0 papil

b. Multipel 4-10 0 papil, di belakang ekuatorIII. a. Di depan ekuator

b. > 10 0 papil, di belakang ekuatorIV. a. Multipel > 10 0 papil

b. ke ora serataV. a. 1/2 luas retina

b. Korpus vitreum

2. Ekstraokuler (Metastase)Retinoblastoma Study Committee

I. Saat enukleasi --> tumor (+) di sklera sel tumor (+) di emisaria sklera.

II. Tepi irisan N II tidak bebas tumorIII. Biopsi : tumor sampai dinding orbitaIV. SNC : tumor (+) di cairan serebrospinalV. Hematogen ke organ & tulang panjang

KLASIFIKASI RETINOBLASTOMA EKSTRAOKULER(METASTASIS)(RETINOBLASTOMA STUDY COMMITTEE)

Group I. : Sel tumor di episklera (pada PA)Group II. : Tepi potongan N II tidak bebas

tumorGroup III. : Tumor meluas ke orbita (pada

biopsi)Group IV. : Tumor di CNS/likuor serebrospinalGroup V. : Tumor meluas LCS, tulang,

limfonodi leher dll.

IV. THERAPI1. Klasifikasi Klinis (Stadium intraokuler)

(Reese & Elsworth)Group I A. Makula terkena : radiasi

Makula bebas : fotokoagulasi/krioterapi

B. Makula terkena: radiasi Makula bebas :

fotokoagulasi/krioterapibila lebih dari 3 tumor : radiasi

Group II A. Makula terkena : radiasi Makula bebas : < 4 dd : fotokoagulasi/

krioterapi > 4 dd : radiasi

B. Makula terkena : radiasi Makula bebas : < 4 dd : fotokoagulasi/

krioterapi > 4 dd : radiasi

Group III. A. < 4 dd : krioterapi > 4 dd : Cobalt plaqueB. Radiasi

V. PEMANTAUAN

Dengan GA1. Unilateral :

a. Tiap 1 bulan s.d. 4 bulanb. Tiap 4 bulan selama 3 tahunc. Tiap 6 bulan s.d. umur 6

tahun

2. Bilateral : tiap 3-4 minggu s.d. 3 tahun.

VI. PROGNOSISI.Klasifikasi Intraokuler (Reese & Elsworth)

Group I. : sangat baikGroup II. : baikGroup III. : meragukanGroup IV. : jelekGroup V. : sangat jelek

II. Klasifikasi Retinoblastoma Study Committee (Ekstraokuler)

Group I. : angka kematian cukup tinggiGroup II. : angka kematian 60%Group III. : angka kematian 90%Group IV dan V. : angka kematian 100%