Lapkas Stroke h

download Lapkas Stroke h

of 24

Transcript of Lapkas Stroke h

  • 8/18/2019 Lapkas Stroke h

    1/24

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Definisi Stroke

    Stroke adalah tanda-tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan

    fungsi otak fokal, atau global, dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24

     jam atau lebih atau menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain yang

     jelas selain vaskular.

    2.2 Klasifikasi StrokeBerikut ini adalah klasifikasi stroke berdasarkan patologi anatomi dan

     penyebabnya, stadium, dan sistem pembuluh darah. Dasar klasifikasi yang

     berbeda beda ini perlu, sebab setiap jenis stroke mempunyai cara pengobatan,

     preventif, dan prognosis yang berbeda, !alaupun patogenesisnya serupa.

    2.2." Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya

    a. Stroke #skemik 

    • Transient Ischemic Attack  $%#&'

    • %rombosis serebri

    • (mboli serebri

     b. Stroke )emoragik 

    • *erdarahan intraserebral

    • *erdarahan subarakhnoid

    2.2.2 Berdasarkan stadium+pertimbangan !aktu

    a. %#&

     b. Stroke –in – evolution

    c. Completed stroke

    2.2. Berdasarkan sistem pembuluh darah

    a. sistem karotis

     b. Sistem vertebro-basilar 

    2.3 Etiologi StrokeBeberapa penyebab stroke, antara lain

    8

  • 8/18/2019 Lapkas Stroke h

    2/24

    a. %rombosis

    - &terosklerosis $penyebab tersering'

    - askulitis arteritis temporalis, poliarteritis nodosa- /obeknya arteri karotis, vertebralis $spontan+traumatik'

    - 0angguan darah polisitemia, hemoglobinopati $sicklemia'

     b. (mbolisme

    - Sumber di jantung fibrilasi atrium $tersering', infark miokardium,

     penyakit jantung reumatik, penyakit katup jantung, katup prostetik,

    kardiomiopati iskemik 

    - Sumber tromboemboli aterosklerosis di arteri bifurkasio karotis

    komunis, arteri vertebralis distal

    - 1eadaan hiperkoagulasi kontrasepsi oral, karsinomac. asokontriksi

    - asospasme serebrum setelah perdarahan subarakhnoid

    2.4 Stroke Heoragik 

    2.4.1 Definisi stroke !eoragik 

    Stroke hemoragik disebabkan oleh perdarahan ke dalam jaringan otak 

    atau ke dalam ruang subarakhnoid, yaitu ruang sempit antara permukaan otak dan

    lapisan jaringan yang menutupi otak. #ni adalah jenis stroke yang paling

    mematikan dan merupakan sebagian kecil dari stroke total yaitu " "3

     perdarahan intraserebrum dan sekitar 3 untuk perdarahan subarakhnoid.

    Sebagian dari lesi vaskular yang dapat menyebabkan perdarahan subarakhnoid

    adalah aneurisma sakular dan malformasi arteriovena $5&'.

    2.4.2 E"i#eiologi Stroke Heoragik 

    5enurut 6)7 $23', stroke menjadi penyebab kematian dari 3,8 juta

     ji!a di seluruh dunia dan diperkirakan meningkat menjadi 9,3 juta penderita pada

    tahun 2"3 dan 8,: juta penderita pada tahun 2. Di &merika Serikat, sekitar 

    2: penderita stroke berusia lebih dari 93 tahun. 5enurut /iset 1esehatan Dasar 

    $/#S1(SD&S 2"', prevalensi stroke di #ndonesia sebesar 8. *revalensi stroke

    tertinggi di Sula!esi ;tara yaitu sebesar ",:. *revalensi stroke cenderung lebih

    tinggi pada masyarakat dengan pendidikan rendah baik yang didiagnosis tenaga

    kesehatan $"9,3' maupun diagnosis tenaga kesehatan atau gejala $2,:'.

    *revalensi stroke di kota lebih tinggi dibandingkan dengan di desa sebesar :,2

    9

  • 8/18/2019 Lapkas Stroke h

    3/24

     berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan dan berdasarkan diagnosis tenaga

    kesehatan atau gejala sebesar "2,8.

    Stroke adalah penyebab utama kecacatan pada orang de!asa.

    1emungkinan meninggal akibat stroke adalah -3, kemungkinan cacat

    mayor pada yang selamat adalah3-4. Sekitar sepertiga dari semua pasien yang

    selamat dari stroke akan mengalami stroke berikutnya dalam 3 tahun, 3-"4

    dari mereka akan mengalami stroke ulangan dalam tahun pertama.

    2.4.3 $aktor %isiko Stroke Heoragik 

    amun, !anita

    usia berapa pun memiliki risiko perdarahan subarakhnoid sekitar 3

    lebih besar.

    c. /as + Suku bangsa

    7rang kulit hitam lebih banyak menderita stroke daripada orang

    kulit putih. )al ini disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan gaya

    hidup.

    d. /i!ayat 1eluarga dan 0enetik 

    10

  • 8/18/2019 Lapkas Stroke h

    4/24

    1elainan turunan sangat jarang menjadi penyebab stroke. >amun,

    gen memang berperan besar dalam beberapa faktor risiko stroke,

    misalnya hipertensi, penyakit jantung, diabetes, dan kelainan pembuluh

    darah. /i!ayat stroke dalam keluarga, terutama jika dua atau lebih

    anggota keluarga pernah mengalami stroke pada usia kurang dari 93

    tahun. &nggota keluarga dekat dari orang yang pernah mengalami

     perdarahan subarakhnoid $*S&' memiliki peningkatan risiko 2- 3

    terkena *S&.

    e. Diabetes 5ellitus

    0ula darah yang tinggi dapat mengakibatkan kerusakan endotel pembuluh darah yang berlangsung secara progresif. *ada orang yang

    menderita diabetes melitus risiko terkena stroke ",3 - kali lebih besar 

    $risiko relatif'.

    2.4.4 &e'ala Stroke Heoragik 

    *ada perdarahan subarakhnoid, gejala prodormal dapat berupa nyeri kepala

    hebat dan akut hanya ", sedangkan ? tanpa keluhan sakit kepala. 1esadaran

     pasien sering terganggu, dari tidak sadar sebentar, sedikit delirium sampai koma.

    *ada pemeriksaan fundus okuli ditemukan " penderita mengalami papil edema

     beberapa jam setelah perdarahan. 0angguan fungsi saraf otonom dapat terjadi.

    Bila berat, maka dapat terjadi ulkus peptikum disertai hematemesis dan melena,

    dan sering disertai dnegan peningkatan kadar gula darah, glukosuria, dan

    albuminuria.

    *ada perdarahan intraserebral gejala prodormal tidak jelas, kecuali nyeri

    kepala karena hipertensi. Serangan seringkali di siang hari, saat beraktivitas atau

    emosi+marah. *ada permulaan serangan sering disertai dengan mual, muntah dan

    hemiparesis. 1esadaran biasanya menurun dan cepat masuk koma $93 terjadi

    kurang dari setengah jam, 2 antara @ - 2 jam, dan "2 terjadi setelah 2 jam

    sampai "? hari'. *erdarahan intraserebral ditemukan pada " dari seluruh kasus

    stroke, terdiri dari : di hemisfer otak dan sisanya di batang otak dan

    serebelum.

    %abel 2." *erbedaan Stroke )emoragik dan >on )emoragik 

    11

  • 8/18/2019 Lapkas Stroke h

    5/24

    &e'ala KlinisPer#ara!an

    Intrasere(ral

    Per#ara!an

    S)(arak!noi#

    Non !eoragik 

    Defisit lokal Berat /ingan Berat ringan

    *nset 5enit+jam "-2 menit *elan $jam+hari'

    N+eri ke"ala )ebat Sangat )ebat /ingan

    ,)nta! "a#a

    a-aln+aSering Sering

    %idak, kecuali lesi

    di batang otak 

    Hi"ertensi )ampir selalu Biasanya tidak Sering kali

    Pen)r)nan

    kesa#aran&da &da %idak ada

    Kak) k)#)k  =arang &da %idak ada

    Hei"aresis Sering dari a!al *ermulaan tidak ada Sering dari a!al

    &angg)an

    (iaraBisa ada =arang Sering

    /ik)or Berdarah berdarah =ernih

    Parese0gangg)a

    n N.III%idak ada Bisa ada %idak ada

    2.4. Patofisiologi Stroke Heoragik 

    *erdarahan otak merupakan penyebab stroke terbanyak setelah infark otak.

    *ecahnya pembuluh darah di otak dibedakan menurut anatominya atas perdarahan

    intraserebral dan perdarahan subarakhnoid. *ada perdarahan intraserebral,

     pembuluh yang pecah terdapat di dalam otak atau pada massa otak, sedangkan

     pada perdarahan subarakhnoid, pembuluh yang pecah terdapat di ruang

    subarakhnoid, disekitar sirkulus arteriosus 6illisi.

    a. *erdarahan #ntraserebral

    12

  • 8/18/2019 Lapkas Stroke h

    6/24

    *erdarahan intraserebral biasanya timbul karena pecahnya mikroaneurisma

    $ Berry aneurysm' akibat hipertensi maligna. )al ini paling sering terjadi di

    subkortikal, serebelum, pons, dan batang otak. *erdarahan di daerah korteks lebih

    sering disebabkan oleh sebab lain misalnya tumor otak yang berdarah, malformasi

     pembuluh darah otak yang pecah, atau pada penyakit dinding pembuluh darah

    otak primer. 0ejala neurologik dapat timbul karena ekstravasasi darah ke jaringan

    otak yang mengalami nekrosis.

    *ada saat saat pertama, mungkin darah hanya akan mendesak jaringan

    otaktanpa merusaknya, karena saat itu difusi darah ke jaringan belum terjadi. *ada

    keadaan ini harus dipertimbangkan tindakan pembedahan untuk mengeluarkan

    darah agar dapat dicegah gejala sisa yang lebih parah. &bsorpsi darah terjadi

    dalam !aktu - 4 minggu. 0ejala klinik oerdarahan di korteks mirip dnegan

    gejala infark otak, tetapi mungkin lebih ga!at apabila perdarahan sangat luas.

    )ipertensi kronik menyebabkan pembuluh darah areteriola berdiameter "

      4 mikrometer mengalami perubahan patologik pada dinding pembuluh darah

    tersebut berupa hipohialinosis, nekrosis fibrinoid, dan timbulnya aneurisma tipe

    Bouchard. &rteriol arteriol dari cabang lentikulostriata, cabang tembus

    arteriotalamus $thalamo perforate arteries' dan cabang cabang paramedian arteri

    vertebro-basilar mengalami perubahan perubahan degeneratif yang sama.

    1enaikan tekanan darah yang “abrupt A atau kenaikan dalam jumlah yang secara

    mencolok dapat menginduksi pecahnya pembuluh darah terutama pada pagi hari

    dan sore hari.

    =ika pembuluh darah tersebut pecah, maka perdarahan tersebut dapat

     berlanjut sampai dengan 9 jam dan jika volumenya besar akan merusak struktur 

    anatomi otak dan menimbulkan gejala klinik. =ika perdarahan yang timbul kecil

    ukurannya, maka massa darah hanya dapat merasuk dan menyela di antara selaput

    akson massa putih tanpa merusaknya. *ada keadaan ini, absorpsi darah akan

    diikuti oleh pulihnya fungsi fungsi neurologi. Sedangkan pada perdarahan yang

    luas terjadi destruksi massa otak, peninggian tekanan intrakranial dan yang lebih

    13

  • 8/18/2019 Lapkas Stroke h

    7/24

     berat dapat meyebabkan herniasi otak pada falks serebri atau le!at foramen

    magnum.

    1ematian dapat disebabkan karena kompresi batang otak , hemisfer otak,

    dan perdarahan batang otak sekunder atau ekstensi perdarahan ke batang otak.

    *eremebesan darah ke ventrikel otak terjadi pada "+ kasus perdarahan otak di

    nukleus kaudatus, talamus, dan pons.

    Selain kerusakan parenkim otak, akibat volume perdarahan yang relatif 

     banyak akan mengakibatkan peninggian tekanan intrakranial dan menyebabkan

    menurunnya tekanan perfusi otak serta terganggunya drainase otak. (lemen  

    elemen vasoaktif darah yang keluar serta kaskade iskemik akibat menurunnya

    tekanan perfusi, menyebabkan neuron neuron di daerah yang terkena darah dan

    sekitarnya lebih tertekan lagi. =umlah darah yang keluar menentukan prognosis.

    &pabila volume darah lebih dari 9 cc maka risiko kematian sebesar ? pada

     perdarahan dalam dan 8" pada perdarahan lobar. Sedangkan bila terjadi

     perdarahan serebelar dengan volume antara 9 cc diperkirakan kemungkinan

    kematian sebesar 83, tetapi volume darah 3 cc dan terdapat di pons dapat

     berakibat fatal.

     b. *erdarahan Subarakhnoid

    *erdarahan terjadi akibat pecahnya aneurisma kongenital yang sering terjadi

    di arteri komunikans anterior, arteri serebri media, arteri serebri anterior, dan

    arteri komunikans anterior. 0ejala perdarahan ini sangat khas dengan nyeri kepala

    yang sangat hebat pada saat onset penyakit. *erdarahan subarakhnoid terjadi

    karena pecahnya aneurisma sakuler pada : kasus S&) non traumatik.

    &neurisma sakuler ini merupakan proses degenarasi vaskuler yang didapat akibat

     proses heomdinamika pada bifurcatio pembuluh arteri otak. %erutama di daerah

    sirkulus 6illisi. *enyebab S&) nonaneurisma antara lain trauma, idiopatik,

    malformasi arteriovenosa, diseksi arteri intrakranial, penggunaan kokain dan

    amfetamin, vaskulitis pada saraf pusat, gangguan koagulasi, dan neoplasma.

    14

  • 8/18/2019 Lapkas Stroke h

    8/24

    1eluarnya darah ke ruang subarakhnoid akan menyebabkan reaksi yang

    cukup hebat berupa sakit kepala yang sangat hebat. 0ejala ini ditemukan pada

    sebagian besar kasus. *ada penderita ini selanjutnya terjadi penurunan kesadaran

     pada 3 kasus disertai kegelisahan. /angsang meningeal dan kegelisahan

    ditemukan pada " kasus. 0ejala ini timbul di hari hari pertama. Selain itu,

     pada perdarahan subarakhnoid terjadi rebleedingA pada 2 minggu pertama.

    *enelitian epidemiologi menggambarkan bah!a rebleedingA timbul pada 3  

    9 kasus dalam 9 bulan pertama setelah perdarahan a!al, dan menurun "

     pada hari ke dan berkurang setiap tahun. asospasme yang timbul dalam

    ruang subarakhnoid sangat mempengaruhi prognosis. 1eadaan ini umunya timbul

     pada hari ke dan meningkat pada hari ke 8 ".

    Str)kt)r Per#ara!an Intrakranial

    %erdapat 2 sistem perdarahan yang memperdarahi struktur struktur 

    intrakranial, yaitu sistem arteri karotis dan sistem arteri vertebrobasilar. Dua

     pertiga depan dari kedua belahan otak dan struktur subkortikal mendapat darah

    dari sepasang arteri karotis interna, sedangkan "+ belakang yang meliputisereblum, korteks oksipital bagian posterior dan batang otak, memperoleh darah

    dari sepasang arteri vertebrobasilaris.

    0ambar 2." Sistem *erdarahan 1arotis

    15

  • 8/18/2019 Lapkas Stroke h

    9/24

    0ambar 2.2 Sistem *erdarahan &rteri ertebrobasilar 

    2.4. Ko"likasi Per#ara!an Intrasere(ral

    a. Hematoma Epansion

    (kspansi hematom terjadi dalam 24 jam pertama setelah terjadinya

     perdarahan intraserebral spontan dan terjadi "+ pasien.

     b. )idrosefalus*ada a!alnya, ekstravasasi darah ke dalam sistem

    ventrikular mengganggu sirkulasi cairan serebrospinal $CSS' sehingga

    menyebabkan hidrosefalus obstruktif. 1emudian, darah dan debris

    menyumbat villi arachnoid sehingga mengganggu penyerapan CSS dan

    menyebabkan hidrosefalus komunikans. )idrosefalus merupakan

     prediktor mortalitas pada hari pertama setelah terjadinya perdarahan

    intraserebral. =ika ditemukan dilatasi pada ventrikel dan 4 prognosisnya

    akan semakin buruk.

    c. (dema serebri

    %erdapat tiga tahap perkembangan edema serebri setelah terjadinya

     perdarahan intraserebri, yaitu

    ". %ahap pertama, darah masuk ke dalam bagian !hite matter   dan

    menginfiltrasi area otak yang intak. Dalam beberapa jam, terjadi

    retraksi pembekuan dan ekstrusi protein aktif secara osmotik 

    sehingga terbentuklah edema.

    2. %ahap kedua, yaitu terjadi pada hari ke " -2 setelah terjadinya

     perdarahan. *ada tahap ini terjadi aktivasi kaskade koagulasi dan

    sintesis trombin, aktivasi komplemen. &ktivasi tersebut menarik 

    leukosit *5> dan monosit+makrofag dan menyebabkan upregulasi

    immunomodulator yang dapat merusak sa!ar darah otak dan

    memperparah edema $perihematomal edema'.

    16

  • 8/18/2019 Lapkas Stroke h

    10/24

    . %ahap ketiga terjadi pada hari ke 2 setelah terjadinya perdarahan,

    dimana terjadi lisis dari sel darah merah dan menyebabkan

    terjadinya toksisitas neuronal yang diinduksi oleh hemoglobin.

    d. &poptosis dan >ekrosis

    0aya mekanik yang terjadi selama pembentukan

    hematom dan toksisitas kimia yang diinduksi oleh reaksi inflamasi

     perihematomal dapat menyebabkan nekrosis pada jaringan otak yang ada

    di dekatnya. Sel astrosit dan sel neuron mengalami apoptosis, baik sel

    yang terletak pada bagian tengah maupun perifer dari hematom.

    e. 5ediator Biokimia pada kerusakan otak 

    Beberapa mediator biokimia dapat menimbulkan

    kerusakan otak sekunder setelah terjadi perdarahan intraserebral.

    %rombin merupakan komponen kaskade koagulasi yang teraktivasi pada

     perdarahan intraserebral. *ada konsentrasi rendah, trombin dibutuhkan untuk 

    mencapai hemostasis. *ada konsentrasi yang tinggi, trombin dapat menginduksi

    apoptosis dan edema sitotoksis secara langsung. Selain itu, trombin juga dapat

    mengaktivasi kaskade komplemen dan matriks metalloprotease yang dapat

    meningkatkan permeabilitas sa!ar darah otak.)emoglobin dimetabolisme menjadi besi, C7, dan biliverdin oleh

    enim heme oksigenase. #nhibisi heme oksigenase dapat menurunkan edema

     perihematomal dan mengurangi neuron yang rusak. Selain itu, infusi besi

    intraserebral dapat menyebabkan edema otak dan meningkatkan edema yang

    diinduksi oleh trombin.

    2. Peeriksaan $isik 

    17

  • 8/18/2019 Lapkas Stroke h

    11/24

    &angg)an N.II

    7tot-otot bagian atas !ajah mendapat persarafan

    dari 2 sisi. *ada gangguan sentral, sekitar mata dan dahi

    yang mendapat persarafan dari 2 sisi, tidak lumpuhE yang

    lumpuh ialah bagian ba!ah pada !ajah. Bagian inti motorik 

    yang mengurus !ajah bagian ba!ah mendapat persarafan

    dari korteks motorik kontralateral, sedangkan yang

    mengurus !ajah bagian atas mendapat persarafan dari kedua

    sisi korteks motorik $bilateral'. 1arenanya kerusakan sesisi

     pada upper motor neuron dari nervus ## akan

    mengakibatkan kelumpuhan pada otot-otot !ajah bagian ba!ah, sedangkan

     bagian atasnya tidak. *enderita masih dapat mengangkat alis, mengerutkan dahi

    dan menutup mata, tetapi kurang dapat mengangkat sudut mulut pada sisi yang

    lumpuh. 1ontraksi involunter masih dapat terjadi, bila penderita terta!a spontan,

    maka sudut mulut dapat terangkat. *lika nasolabialis lebih terlihat jelas terlihat

    dibanding pada sisi yang sehat, stroke merupakan penyebab gangguan jenis

    sentral terbanyak.

    &angg)an N.I #an

    0ejala gangguan yang penting ialah disartria $cadel, pelo, dan gangguan

     pengucapan kata-kata' dan salah telan $keselak, disfagia'. *engucapan kata-kata

    diurus oleh otot-otot mulut $maseter, pterigoideus lateralis, orbikularis oris', otot

    lidah, otot laring dan faring. =adi merupakan kerjasama antara saraf otak , ##,

    #F, F dan F##. 1elumpuhan saraf-saraf ini dapat mengakibatkan ketidakmampuan

    untuk mengucapkan kata-kata dengan baik yang disebut disartria.

    &angg)an N.II

    Gesi nervus F## dapat bersifat supranuklir, misalnya pada lesi di korteks

    atau kapsula interna, yang dapat disebabkan oleh strok. Dalam hal ini didapatkan

    kelumpuhan otot lidah tanpa adanya atrofi dan fasikulasi. *ada kerusakan >. F##

     pasien tidak dapat menjulurkan, menarik atau mengangkat lidahnya. *ada lesi

    18

  • 8/18/2019 Lapkas Stroke h

    12/24

    unilateral, lidah akan membelok kearah sisi yang sakit saat

    dijulurkan. Saat istirahat lidah membelok ke sisi yang sehat di

    dalam mulut.

    Siste ,otorik 

    Sistem motorik hampir selalu terjadi kelumpuhan

    sebelah anggota badan $hemiparesis'. =ika kelumpuhan sama

     berat antara lengan dan tungkai maka hampir dipastikan bah!a

    gangguan aliran darah dapat terjadi di subkortikal atau pada daerah

    vertebrobasiler.

    Siste Sensorik 

    *ada pemeriksaan sensorik dapat terjadi hemisensorik tubuh. 1arena

     bangunan anatomik yang terpisah, gangguan motorik berat dapat disertai

    gangguan sensorik ringan atau gangguan sensorik berat disertai dengan gangguan

    motorik ringan.

    %efleks $isiologis #an Patologis

    *ada fase akut, refleks fisiologis pada sisi yang lumpuh akan menghilang.

    Setelah beberapa hari refleks fisiologis akan muncul kembali didahului dengan

    refleks patologis.

    2. ,e(e#akan Stroke Heoragik #an Stroke Iskeik 

    ;ntuk membedakan jenis stroke dapat dilakukan pemeriksaan C% scan.

    *ada stroke iskemik, terlihat gambaran hipodens pada daerah yang mengalami

    infark sedangkan pada stroke heomragik terdapat hiperdensitas pada area

     perdarahan. Selain menggunakan C% scan, dapat juga menggunakan Scoring

    Stroke untuk membedakan jenis stroke. =enis Scoring Stroke yang digunakan,

    antara lain Siriraj Stroke Score, 0ajah 5ada Score, dan Djunaedi Score. 

    a. Sirira" Stroke Score

    19

  • 8/18/2019 Lapkas Stroke h

    13/24

    SSS 5 2. 6kesa#aran7 8 2 6)nta!7 8 2 6sakit ke"ala7 8 9:1

    6tekanan #ara! #iastolik7 ; 3 6atero7 ; 12

    1eterangan

    - 1esadaran sadar H , stupor H ", coma+ semi coma H 2

    - 5untah+sakit kepala dalam 2 jam tidak H , ya H "

    - &terom+ri!ayat D5, angina, klaudikasio perifer tidak ada H , " atau

    lebih H "

    - =ika SSS I " H stroke hemoragik 

    - =ika SSS J " H stroke iskemik 

    - =ika SSS -" " H diagnosis belum pasti

     b. 0ajah 5ada Score

     

    20

  • 8/18/2019 Lapkas Stroke h

    14/24

    2.< Diagnosis Stroke

    a. Diagnosis stroke ditegakkan berdasarkan temuan klinis.

     b. C% Scan kepala tanpa kontras merupakan pemeriksaan

     baku emas untuk perdarahan di otak.

    c. Bila tidak memungkinkan, dapat dilakukan C% Scan makadapat digunakan

    &lgoritme Stroke 0ajah 5ada

    d. *ungsi lumbal dapat dilakukan bila ada indikasi khusus

    e. 5/# dilakukan untuk menentukan lesi patologik stroke

    lebih tajam.

    f. >eurosonografi untuk mendeteksi stenosis pebuluh darah

    ekstrakranial dan intrakranial dalam membantu evaluasi diagnostik, etiologik,

    terapeutik, dan prognostik.

    A. Peeriksaan Pen)n'ang %)tin

    *enanganan stroke akut memerlukan pemeriksaan kondisi yang

    mengiringi stroke sehingga hasilnya bermanfaat untuk menentukan antisipasinya.

    a. Gaboratorium

    21

  • 8/18/2019 Lapkas Stroke h

    15/24

    *emeriksaan D*G, G(D, hitung trombosit, masa perdarahan, masa

     pembekuan. 0ula darah dan profil lipid

    ;reum, kreatinin, asam urat, fungsi hati, dan urin lengkap

    Bila perlu pemeriksaan gas darah dengan elektrolit $>atrium, 1alium'

     b. /ontgen %oraks

    c. (lektrokardiografi

    B. Peeriksaan Pen)n'ang K!)s)s Atas Dasar In#ikasi Dan $asilitas

    *ada kasus stroke yang tidak spesifik atau dengan indikasi pengobatan

    khusus, perlu suatu eksplorasi lebih lanjut serta evaluasi khusus.

    a.Bila ada dugaan gangguan faal hemostasis

    i. Dilakukan pemeriksaan masa protrombin,

    &*%%, fibrinogen, D-dimer, protein C dan S, dan agregasi trombosit.

    Bila perlu &% ###, &C&, homosistein, dan lain-lain.

     b. *emeriksaan lain bila ada dugaan $Gues, )#, %BC, autoimun, dll'

    c. (kokardiografi transtorakal dam atau transesofageal dilakukan untuk 

    mengetahui adanya vegetasi emboli di jantung dan aorta proksimal.

    d. &ngiografi serebral, DS&, 5/&, atau C% Scan-&ngiografi $&5,

    aneurisma, plak karotis, dan lain-lain'

    e. S*(C% untuk menilai reperfusi hasil pengobatan, tidak direkomendasikan

    untuk pemakaian rutin kasus stroke.

    f. ((0 dilakukan atas dasar indikasi antara lain, kejang dan enarterektomi

    karotis.

    =. Penatalaksanaan U)

    Dasar penatalaksanaan suatu stroke akut adalah dengan mengoptimalkan

    sirkulasi dan metabolisme umum dan mencegah peningkatan tekanan intrakranial

    akibat edema otak.

    22

  • 8/18/2019 Lapkas Stroke h

    16/24

    *osisi kepala dan badan atas derajat, infus terpasang, boleh dimulai

     bertahap bila hemodinamik stabil Bebaskan jalan nafas, bila perlu berikan oksigen "- G+menit sampai ada

    hasil pemeriksaan gas darah

    1andung kemih yang penuh dikosongkan, sebaiknya dengan kateterisasi

    intermiten

    *enatalaksanaan tekanan darah dilakukan secara khusus

    )iperglikemia atau hipoglikemia harus segera dikoreksi

    Suhu tubuh harus dipertahankan normal

    &supan nutrisi per oral hanya boleh diberikan setelah hasil tes fungsi

    menelan baik dan apabila didapat gangguan menelan atau penderita

    dengan kesadaran menurun, dianjurkan melalui pipa nasogastrik dengan

    "3 kalori

    1eseimbangan cairan dan elektrolit dipertahankan

    *emberian caian intravena 24 jam pertama cairan emergensi /G, >aCl

    ,?, &sering, dan dilanjutkan 24 jam berikutnya berupa cairan kristaloid

    atau koloid, hindari yang mengandung glukosa murni atau hipotonik 

    Bila ada dugaan trombosis vena dalam, diberikan heparin+G56) dosis

    rendah bila tidak ada kontraindikasi

     

    5obilisasi dan neurorestorasi serta neurorehabilitasi dini bila tidak ada

    kontraindikasi.

    D. Penatalaksanaan S"esifik *rinsip dasar penatalaksanaan stroke akut adalah upaya memulihkan

    tekanan perifer otak, mencegah kematian sel otak, mengoptimalkan metabolisme,

    dan mencegah terjadinya proses patologis yang mengiringi serangan otak tersebut,

    antara lain

    Stroke !eoragik 

    ". *erdarahan #ntraserebral

    23

  • 8/18/2019 Lapkas Stroke h

    17/24

    5engobati etiologinya, menurunkan tekanan intrakranial yang tinggi

    dengan neuroprotektor dapat diberikan. %indakan bedah dilakukan dengan mempertimbangkan usia dan skala

    koma 0lasgo! lebih dari 4 dan hanya dilakukan pada penderita dengan

    *erdarahan serebellum dengan diameter lebih dari cm dilakukan

    kraniotomi dekompresi

    )idrosefalus akut akibat perdarahan intraventrikuler atau serebellum dapat

    dilakukan * shunting

    *erdarahan lobar diatas 9 cc dengan tanda-tanda peningkatan intrakranialakut dan disertai dengan ancaman herniasi

    2. *erdarahan Subarakhnoid

    nimodipine dapat diberikan untuk mencegah vasospasme pada perdarahan

    subarachnoid primer akut, dia!ali dengan "-2 jam pertama " mg+jam

    dilanjutkan "-9 mg+jam dengan continous infusion dan selanjutkan dengan

     pemberian per oral 4-9K9 mg.

    %erapi hipervolimik-hipertensif hemodelusi di #C;+>CC;

    *engobatan baru dengan a ballon angioplasty, intraarterial papaverine atau

    kombinasi keduanya.

    *emasangan coil atau clipping aneurisma untuk mencegah

    rebleeding.

    Tata laksana #an tin#ak lan')t "a#a ra-at ina"

    %erapi umum pada stroke hemoragik

    /a!at #C; bila

    olume hematome lebih dari cc, perdarahan intraventrikuler, timbul

    hidrosefalus, klinis cenderung menurun.

    %ekanan darah

    Diturunkan perlahan-lahan $"3-2' bila tekanan sistolik I": dan

    tekanan diastolic I"2. 5&* I", volume hematome bertambah dan

    24

  • 8/18/2019 Lapkas Stroke h

    18/24

    terdapat gagal jantung $Gabetolol # " mg sampai 2 mg dengan

    maksimum mg, (napril # ,923 mg-",23 mg+9 jam, Captopril

    K9,23-23 mg'

    %ekanan intracranial meningkat

    *osisi kepala dinaikkan L dengan posisi kepala dan dada satu

     bidang.

    5anitol

    )iperventilasi $pCo2 -3 mm)g'

    %erapi khusus

    *erdarahan intra serebral

    5edis

    Bedah evaluasi hematoma

    *erdarahan subarakhnoid

    5edis $antifibrinolitik, Ca antagonis'

    Bedah $aneurisma, &5' dengan ligasi, embolisasi, ekstirpasi,

    gamma knife

    /ehabilitasi

  • 8/18/2019 Lapkas Stroke h

    19/24

    • )ipertensi   mengupayakan tekanan sistolikJ"4, diastolik J ?

    $Captopril, >orvask, >ifedipin'• / 2,3E range 2,-,'

    • &ntitrombotik 

    • &ntiplatelet aspirin, dipiridamol, tiklopidin, klopidrogel, cilostaol

    • &ntikoagulan !arfarin

    • &ngioplasty dan stenting

    2. 5encegah kematian jangka panjang, yang dapat disebabkan oleh

    *=1, insfeksi sal. napas, infeksi sistemik lainnya.

    . /ehabilitasi

  • 8/18/2019 Lapkas Stroke h

    20/24

    ♦ 0liserol ", "mG+kg dalam -4 jam.

    ♦ CC; oleh karena cenderung terjadi perburukan yang berakhir fatal.

    5etabolisme otak sangat tergantung pada oksigen dan glukosa, sehingga

    hipoglikemia dan hiperglikemia harus segera diobati.

    27

  • 8/18/2019 Lapkas Stroke h

    21/24

    ♦ )ipoglikemia harus segera diatasi dengan DeKtrose 4 iv sampai gula

    darah mencapai batas normal dan segera mencari serta mengobati penyebabnya.

    ♦ )iperglikemia harus segera dilakukan pemantauan kadar glukosa darah

    setiap 9 jam dengan pemberian insulin dosis luncur unit bila gula darah

    "3-2 mg, 3 unit bila 2-23 mg, : unit bila 23- mg, " unit

     bila -3 mg, "2 unit bila 3-4 mg, "3 unit bila 4-43 mg

    dan 2 unit bila I43 mg. Dapat pula diberikan insulin iv secara drips

    kontinu selama 2- hari dengan dosis a!al " unit per jam diikuti dosis

    luncur isulin bila diketahui seorang menderita D5 yang sukar 

    dikendalikan, hiperosmolar, atau gula darah tetap tinggi setelah 24 jam

     pemantauan.

    5asalah hipertensi pada stroke adalah masalah yang paling sering

    dijumpai dan sering menimbulkan pertanyaan apakah hipertensi pada stroke

    diobati. Sebagian besar ahli tidak merekomendasikan pegobatan hipertensi pada

    stroke iskemik kecuali bila terdapat krisis hipertensi. 1risis hipertensi sendiri

    adalah suatu keadaan klinis tertentu dimana diperlukan penurunan tekanan darah

    segera karena akan menentukan keadaan selanjutnya dari si pasien. %ekanan darah

     pada krisis hipertensi ini sangat bervariasi tingginya dan tergantung jenis

    hipertensi dan target organ yang sudah terkena. 1risis hipertensi dapat dibagi

    menjadi

    )ipertensi emergensi

    *ada umumnya dijumpai pada

    ♦ )ipertensi maligna terakselerasi dengan papil edema

    ♦ 1ondisi serebrovaskular ensefalopati hipertensi, infark luas

     pada otak, perdarahan intraserebral, perdarahan subarakhnoidal, dan

    cedera kranioserebral.

    ♦ 1ondisi jantung diseksi aorta akut, gagal jantung kiri akut,

    infark miokard akut, dan pasca operasi bypass koroner.

    28

  • 8/18/2019 Lapkas Stroke h

    22/24

    ♦ 1ondisi ginjal glomerulonefritis akut, hipertensi renovaskular,

    krisis renal akibat penyakit collagen-vascular, hipertensi berat pascatransplantasi ginjal.

    ♦ &kibat katekolamin yang tersirkulasi pada penghentian

    mendadak obat hipertensi, interaksi obat atau makanan dengan 5&7

    inhibitor, krisis feokromositoma, hiperrefleksia otonom pasca cedera

    medula spinalis.

    ♦ (klamsia

    ♦ 1ondisi bedah hipertensi berat pada pre operasi cito ,

    hipertensi pasca operasi, dan perdarahan pasca operasi.

    ♦ Guka bakar luas dan berat

    ♦ (pistaksis berat

    ♦ %rombotik %rombositopenia purpura.

    Sedangkan hipetensi emergensi pada stroke biasanya tekanan diastolik 

    lebih dari "4 mm)g setelah diukur 2 kali dengan selang 3 menit, atau tekanan

    sistolik lebih dari 2 mm)g dan atau tekanan diastolik "2"-"4 mm)g pada 2

     pengukuran yang berselang !aktu "3 menit, atau tekanan darah sistolik ":-2

    mm)g dan atau tekanan diastolik "3-"2 mm)g. Selain itu terbukti pula adanya

    keadaan perdarahan intraserebral, gagal jantung kiri, edema paru, gagal ginjal,

    aorta diseksi, atau tekanan darah arterial rata-rata yang lebih dari "43 mm)g

    $ M tekanan sistolik N 2 tekanan diastolikO+'. 7bat anti hipertensi harus diberikan

    secara parenteral dengan penurunan yang harus mulai terjadi dalam benberapa

    menit sampai kurang dari 2 jam. 7bat untuk hipertensi emergensi yang sering

    dipergunakan di #ndonesia, antara lain

    ♦ Diltiaem, diberikan dalam bolus " mg yang dilarutkan dengan "

    mG saline fisiologis dalam jangka !aktu -3 menit. Galu evaluasi dan

    hitung frekuensi jantung serta bagaimana irama jantung. 7bat ini kontra

    indikasi pada keadaan blok sino-arterial dan blok & derajat 2.

    29

  • 8/18/2019 Lapkas Stroke h

    23/24

    ♦  >icardipine, 3-"3 mg+jam # kontinu. (fek samping yang perlu

    diperhatikan antara lain sakit keapal, mual, flushing, tachycardia, dan phlebitis lokal.

    ♦  >imodipine, dengan dosis a!al "mG+jam $" mg' dinaikkan setiap "

    menit ,3-", hingga tercapai target dengan maksimal dosis yang

    dianjurkan 3 mG+jam $3 mg'. 7bat ini juga berperan sebgai

    neuroprotektor selain sebagai antihipertensi.

    ♦ Gabetolol, diberikan 2-: mg # bolus setiap " menit atau 2

    mg+menit # kontinu. (fek samping obat ini dapat berupa muntah, mual,gagal jantung, bronkospasme, dan kerusakan hepar karena obat ini

    merupakan suatu alfa dan beta blocker.

    ♦  >itroprusid dan nitrogliserin, keduanya diberikan di #C;.

    )ipertensi urgensi

    &pabila tekanan darah sistolik "-": mm)g dan atau tekanan diastolik 

    "3-"2 mm)g tanpa ditemukan target organ, pengobatan dimulai bila tekanandarah menetap pada pengukuran dua kali selang 9 menit. Sedangkan pada kasus

     baru dia!ali dengan &C(# atau &/B, long acting Ca Channel Blocker , atau beta

     blocker atau alfa-beta blocker dengan diuretika. %arget penurunan adalah beberapa

    hari.

    DA$TA% PUSTAKA

    30

  • 8/18/2019 Lapkas Stroke h

    24/24

    ". 5isbach, =. StrokeE &spek Diagnostik, *atoofisiologi, 5anajemen. =akarta