Case tifoid dhf

download Case tifoid dhf

of 12

Transcript of Case tifoid dhf

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    1/39

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan

    masyarakat yang utama di Indonesia. Jumlah penderita dan luas daerah

     penyebarannya semakin bertambah seiring dengan meningkatnya mobilitas dan

    kepadatan penduduk. Di Indonesia Demam Berdarah pertama kali ditemukan di

    kota Surabaya pada tahun 1968 dimana sebanyak !8 orang terin"eksi dan #$

    orang diantaranya meninggal dunia (%ngka &ematian (%&) ' $1 ). Se*ak saat

    itu penyakit ini menyebar luas ke seluruh Indonesia.1.

    Dengue +e,er-D+ dan Dengue haemorrhagic fever -D+ adalah penyakit

    in"eksi yang disebabkan oleh ,irus dengue atau yang sering dikenal dengan

    Demam dengue (DD) dan demam berdarah dengue (DBD). Indonesia dimasukkan

    dalam kategori /%0 dalam strati"ikasi D+ oleh World Health Organization

    (2) #331 yang mengindikasikan tingginya angka pera4atan rumah sakit dan

    kematian akibat D+ khususnya pada anak.#

     

    In"eksi ,irus dengue merupakan salah satu penyebab penyakit pada anak5

    anak di %sia enggara yang perlu mendapatkan pera4atan di rumah sakit. In"eksi

    mungkin tanpa ge*ala atau mungkin menimbulkan berbagai sindroma klinis mulai

    dari demam berdarah (D+) suatu nonspesi"ik penyakit demam demam berdarah

    dengue (D+) dan dengue syok sindrom (DSS). ($)

    In"eksi ,irus dengue pada manusia mengakibatkan spektrum mani"estasi

    klinis yang ber,ariasi antara penyakit paling ringan (mild undi""erentiated "ebrile

    illness) demam dengue demam berdarah dengue sampai demam berdarah

    dengue disertai syok (dengue sho7k syndrome). ambaran mani"estasi klinis yang

     ber,ariasi ini memperlihatkan sebuah "enomena gunung es yang terlihat di atas

     permukaan laut sedangkan kasus dengue ringan (silent dengue in"e7tion dan

    demam dengue) merupakan dasarnya.

    1

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    2/39

    anda patognomonik antara demam dengue dan demam berdarah dengue

    adalah peningkatan permeabilitas kapiler darah yang menyebabkan adanya

    kebo7oran dari intra,askuler ke kompartemen ekstra,askuler. ada DBD yang

     parah hilangnya plasma sangat penting pasien men*adi hipo,olemik tanda5tanda

    circulatory compromise dan dapat men*adi syok. Demam berdarah dengue

    mempunyai kemungkinan ! menyebabkan kematian tetapi bila berkembang

    men*adi sindrom syok dengue akan meningkatkan kematian hingga $3.

    Sindrom syok dengue merupakan salah satu kega4atan di bidang in"eksi.

    :asalah yang berkembang di Indonesia belakangan ini adalah ke7enderungan

     pasien yang menderita demam berdarah dengue *atuh pada keadaan yang lebih

     berat yaitu sindrom syok dengue . Berbagai "aktor ikut menggiring ter*adi

    sindrom syok dengue yaitu "aktor genetik ketahanan host ,irulensi ,irus dengue

    intensitas in"eksi ,ektor %edes aegypti tatanan lingkungan yang masih ramah

    terhadap ,ektor serta penatalaksanaan yang masih perlu dioptimalkan. (#)

    enanganan DSS adalah resusitasi dengan pemberian 7airan se7ara

     parenteral dengan tu*uan untuk memulihkan dan mempertahankan kebutuhan

    7airan selama periode meningkatnya permeabilitas kapiler. era4atan khusus

    diperlukan untuk menghindari o,erload 7airan dengan semua komplikasinya. Bila

    resusitasi 7airan dimulai se*ak tahap a4al syok biasanya re,ersibel dan setelah

    masalah kebo7oran plasma teratasi pasien dapat sembuh dengan baik.

    ;ekomendasi dari 2 adalah pergantian ,olume inisial dengan 7airan kristaloid

    diikuti dengan plasma atau koloid pada pasien dengan syok. (6)

    :eningkatnya *umlah kasus serta bertambahnya 4ilayah yang ter*angkit

    disebabkan karena semakin baiknya sarana transportasi penduduk adanya

     pemukiman baru kurangnya prilaku masyarakat terhadap pembersihan sarang

    nyamuk terdapatnya ,ektor nyamuk hampir di seluruh pelosok tanah air serta

    adanya empat sel tipe ,irus yang bersirkulasi sepan*ang tahun. Departemen

    kesehatan telah mengupayakan berbagai strategi dalam mengatasi kasus ini. pada

    a4alnya strategi yang digunakan adalah memberantas nyamuk de4asa melalui

    2

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    3/39

     pengasapan kemudian strategi diperluas dengan menggunakan lar,asida yang

    ditaburkan ke tempat penampungan air yang sulit dibersihkan. %kan tetapi kedua

    metode tersebut sampai sekarang belum memeperlihatkan hasil yang memuaskan.

    itik berat upaya pemberantasan ,ektor demam berdarah oleh masyarakat dengan

    melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk ( S< ). (#)

    3

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    4/39

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    I. ANAMNESIS

    1. IDENTIFIKASI

    Seorang pria n. & usia 19 tahun agama Islam alamat Desa

    Dermayu &e7amatan %ir eriukan peker*aan ela*ar dira4at di ruang

    eratai ;S=D D;. :. >unus Bengkulu se*ak tanggal 19 :aret #316

    dengan keluhan utama demam se*ak hari S:;S.

    2. RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT

    Se*ak ? hari S:;S pasien demam demam naik turun dan

    dirasakan tinggi pada sore hingga malam hari pasien merasakan lidah

    terasa pahit. asien mengeluhkan nyeri kepala (@) nyeri pada mata (@)

    nyeri sendi (@) dan nyeri otot (@) pasien tampak lemah (@) menggigil

    (5) ke*ang (5) batuk (5) pilek (5) mual (@) muntah (5) keluar 7airan

    dari telinga (5) mimisan (5) gusi mudah berdarah (@) mun7ul ruam5

    ruam merah pada muka (5) tampak pu7at (5) keluar bintik5bintik 

    merah seperti digigit nyamuk (5) sesak na"as (5) nyeri perut (5) na"su

    makan menurun (@) B%& nyeri (5) B%& merah atau keruh (5) nyeri

     pinggang (5) B%& sedikit (5) B%B 7air (5) B%B sulit (@) B%B

     ber4arna hitam (5) ri4ayat tetangga teman dan saudara dira4at di ;S

    karena sakit demam berdarah (5).

    3. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

    a. ;i4ayat demam berdarah disangkal

     b. ;i4ayat malaria disangkal

    7. ;i4ayat demam ti"oid disangkal

    d. ;i4ayat in"eksi saluran kemih disangkal

    4

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    5/39

    4. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

    a. ;i4ayat demam berdarah dalam keluarga disangkal

     b. ;i4ayat malaria dalam keluarga disangkal

    7. ;i4ayat demam ti"oid dalam keluarga disangkal

    5. RIWAYAT KEBIASAAN

    a. ;i4ayat minum *amu5*amuan disangkal

     b. ;i4ayat minum obat pereda nyeri disangkal

    7. asien *arang berolahraga

    6. RIWAYAT SOSIAL EKONOMI

    asien seorang pela*ar S: kelas status belum menikah Ibu pasien

    seorang Ibu ;umah angga %yah pasien seorang. asien anak pertama

    dari dua bersaudara. &eadaan sosial ekonomi sedang.

    II. PEMERIKSAAN FISIK 1. STATUS PRAESENS

    &eadaan =mum ' ampak Sakit Sedang

    &esadaran ' &ompos :entis

    ekanan Darah ' 113-83 mmg

     

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    6/39

      berdarah (5) "aring hiperemis (5) tonsil 151

    Le(e) ' J (!5#) 7m₂2 pembesaran kelen*ar getah bening (5)

      tiroid tidak teraba membesar 

    T(*)+,

    aru

    Inspeksi ' Statis dinamis simetris retraksi (5) otot bantu na"as (5)

    alpasi ' Stem"remitus simetris kiri dan kanan ekspansi

    dinding dada deAtra sinistra simetris.

    erkusi ' Sonor pada lapangan paru deAtra dan sinistra

     

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    7/39

      pu7at (5-5)

    In"erior ' %kral hangat @-@ C; G# detik edema(5-5)akral pu7at (5-5)

    enita l'

    Inspeksi ' Huka(5) Skar (5) edema (5) iperemis (5)

    alpasi '

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    8/39

    0. MASALAH

    1. DAFTAR MASALAHyphoid +e,er 

    Dengue aemorrhagi7 +e,er grade II

    2. PENGKAJIAN MASALAH

    yphoid +e,er dan Dengue aemorrhagi7 +e,er grade II

    ada pasien ini dipikirkan mengalami demam ti"oid karena

    didapatkan keluhan demam selama hari yang naik turun dan lebih

    tinggi pada sore hingga malam hari selain itu pasien mengeluhkan

    nyeri kepala nyeri pada mata serta nyeri pada otot dan sendi mual

    sulit B%B. asien *uga terlihat sangat lemah. Selain itu pasien *uga

    dipikirkan mengalami demam berdarah karena dari pemeriksaan "isik 

    dilakukan u*i bendung positi" dengan *umlah 3 petekie kemudian

     pasien *uga mengalami gusi berdarah. asil labortorium didapatkan

    trombositopenia (1##.333 sel-mm) Heukopenia (.833 mm).

    ;en7ana Diagnostik 

    5 idal

    5 D+ ;apid test

    5 rombosit

    ;en7ana erapi

     

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    9/39

    5 :en*elaskan kepada pasien dan keluarganya tentang penyakitnya

     prosedur diagnostik yang akan dilakukan serta pengobatan dan

     pera4atan selan*utnya yang harus dilakukan

    5 :en*elaskan kepada pasien untuk banyak istirahat dan men*aga

    asupan 7airan oral

    0I. DIAGNOSA SEMENTARA

    Demam ti"oid

    D+ grade I

    0II. DIAGNOSIS BANDING

    Demam dengue

    0III. PERKEMBANGAN SELAMA RAWAT INAP

    T&''! 14 M)e" 216

    S Demam (@) begah (@) nyeri kepala (@) nyeri otot (@)

    nyeri daerah mata (@) mual (@) muntah (5) badan lemas

    (@) mimisan (5) gusi berdarah (5) bintik kemerahan di

    kulit (5) B%& (@) normal nyeri B%& (5) B%B (5)

     

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    10/39

    %bdomen

    Fkstremitas

    ulmo ' Sonor di seluruh lapang paru esikuler (@)

    ronkhi (5) 4heeEing (5)

    Datar B= (@) normal nyeri tekan (@) epigastrium

    impani di seluruh abdomen hepar dan lien tak teraba.

     %kral hangat (@-@) edema (5-5) C; G# detik akral

     pu7at (5-5)

    Haboratorium'

    Heukosit #.833 mm

    emoglobin 1#9 gr-dl

    ematokrit K

    rombosit 133.333 sel-mm

    A Demam ti"oid D+ grade II

    P -"e)p# $#

    )%&'&/

    erapi '

    I+D ;H gtt #3-menit

    2mepraEole in* 1A1

    Ce"taEidim in* #A1

    ara7etamol tablet A !33mg

    sidii A1

     

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    11/39

    &esadaran

    ekanan darah 

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    12/39

    S Demam (5) begah (@) nyeri kepala (5) nyeri otot (@) nyeri

    daerah mata (5) mual (5) muntah (5) badan lemas (5)

    mimisan (5) gusi berdarah (5) bintik kemerahan di kulit

    (5) B%& (@) normal nyeri B%& (5) B%B (5)

    O

    Ke$& %%

    &esadaran

    ekanan darah

     

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    13/39

     

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    14/39

    rombosit $3.333 sel-mm

    A Demam ti"oid D+ grade IIP -"e)p# $#

    )%&'&/

    erapi '

    I+D gela"usal gtt 1!-menit

    Cur7uma A1

    Ce"taEidim

     

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    15/39

    %bdomen

    Fkstremitas

    (5) 4heeEing (5)

    Datar B= (@) normal nyeri tekan (5) impani di seluruhabdomen hepar dan lien tak teraba.

     %kral hangat (@-@) edema (5-5) C; G# detik akral pu7at

    (5-5)

    Haboratorium'

    ematokrit !1

    rombosit 89.333 sel-mm

    D+ rapid test Ig (@) Ig: (5)

    A Demam ti"oid D+ grade II

    P -"e)p# $#

    )%&'&/

    erapi '

     

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    16/39

    BAB III

    ANALISIS KASUS

     Dengue Haemorragic Fever 

    Dengue aemorrhagi7 +e,er (D+) adalah penyakit demam akut yang

    disertai dengan adanya mani"estasi perdarahan yang bertendensi mengakibatkan

    ren*atan yang dapat menyebabkan kematian.1 enyakit ini merupakan in"eksi akut

    yang disebabkan oleh %rbo,irus (arthropodborn ,irus) dan ditularkan melalui

    gigitan nyamuk %edes %egypti dan %edes %lbopi7tus.#

    ambar 1. erbedaan Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue

    Sindrom syok dengue adalah dera*at terberat dari DBD yang ter*adi karena

     peningkatan permeabilitas kapiler sehingga 7airan keluar dari intra,askuler ke

    ekstra,askuler sehingga ter*adi penurunan ,olume intra,askuler dan hipoksemia.

    16

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    17/39

    Syok yang biasanya ter*adi pada saat atau segera setelah suhu turun

    antara hari ke sampai hari sakit ke K disebabkan oleh peningkatan permeabilitas

    ,askular sehingga ter*adi kebo7oran plasma e"usi 7airan serosa ke rongga pleura

    dan peritonium hipoproteinemia hemokonsentrasi dan hipo,olemia yang

    mengakibatkan berkurangnya aliran balik ,ena preload miokard ,olume

    sekun7up dan 7urah *antung sehingga ter*adi dis"ungsi sirkulasi dan penurunan

     per"usi organ. 1#

    3.1. ETIOLOGI 8

    irus dengue merupakan  small single stranded RNA. In"eksi dengue

    disebabkan oleh ,irus dengue yang termasuk kelompok B %rthropod irus

    (%rbo,irus) yang sekarang dikenal dengan genus +la,i,irus "amili

    +la,i,iride dan mempunyai $ *enis serotipe yaitu' Den51 Den5# Den5

    Den5$.

    irus DBD ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk aedes

    aegypti betina yang in"ekti".

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    18/39

    yang berulang ini akan menyebabkan suatu reaksi anamnestik antibodi

    sehingga menimbulkan kompleks antigen5antibodi dengan konsentrasi tinggi.

    %ntibodi heterolog yang telah ada sebelumnya akan mengenai ,irus

    lain yang akan mengin"eksi dan kemudian membentuk kompleks antigen

    antibodi yang kemudian berikatan dengan +7 reseptor dari membran sel

    leukosit terutama makro"ag. 2leh karena antibodi heterolog maka ,irus tidak 

    dinetralisasi oleh tubuh sehingga akan bebas melakukan replikasi dalam sel

    makro"ag. Dihipotesiskan *uga mengenai antbodi dependent enchancement 

    (%DF) suatu proses yang akan meningkatkan in"eksi dan replikasi ,irus

    dengue di dalam sel mononuklear. Sebagai tanggapan terhadap in"eksi

    tersebut ter*adi sekresi mediator ,asoakti" yang kemudian menyebabkan

     peningkatan permeabilitas pembuluh darah sehingga mengakibatkan keadaan

    hipo,olemik dan syok.

    Sebagai akibat in"eksi sekunder oleh tipe ,irus dengue yang berlainan

     pada tiap pasien respon antibodi anamnestik yang akan ter*adi dalam 4aktu

     beberapa hari mengakibatkan proli"erasi dan trans"ormasi lim"osit dengan

    menghasilkan titer tinggi antibodi Ig anti dengue. ;eplikasi ,irus dengue

    ter*adi *uga dalam lim"osit yang bertrans"ormasi dengan akibat terdapatnya

    ,irus dalam *umlah banyak. al ini mengakibatkan terbentuknya kompleks

    antigen antibodi yang kaan mengakti"kan sistem komplemen. elepasan Ca

    dan C!a akibat akti,asi C dan C! menyebabkan peningkatan permeabilitas

    dinding pembuluh darah dan merembesnya plasma dari ruang intra,askular 

    ke ruang ekstra,askuler. ada pasien yang syok berat ,olume plasma dapat

     berkurang sampai lebih dari 3 dan berlangsung selama #$5$8 *am.

    erembesan plasma ini terbukti dengan adanya peningkatan hematokrit

     penurunan kadar natrium dan terdapatnya 7airan pada rongga serosa (e"usi

     pleuraas7ites). Syok yang tidak ditangani se7ara adekuat akan menyebabkan

    asidosis dan anoksia.

    18

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    19/39

    Selain akti"kan komplemen reaksi ini pun menyebabkan agregasi

    trombosit dan mengakti,isasi sistem koagulasi melalui kerusakan endotel

     pembuluh darah. &edua "aktor tersebut menyebabkan perdarahan oada DBD.

    %gregasi trombosit ter*adi sebagai akibat dari perlekatan kompleks antigen5

    antibodi pada membran trombosit mengakibatkan pengeluaran %D sehingga

    trombosit melekat satu sama lain. al ini membuat trombosit dihan7urkan

    oleh ;FS sehingga ter*adi trombositopenia. %gregasi trombosit ini

    menyebabkan pengeluaran platelet "aktor III sehingga ter*adi koagulopati

    konsumti" (&ID) ditandai dengan peningkatan +D ("ibrinogen degredation

     produ7t) sehingga ada penurunan "aktor pembekuan.

    %gregasi trombosit mengakibatkan gangguan "ungsi trombosit

    sehingga 4alaupun *umlah trombosit masih 7ukup banyak tidak ber"ungsi

     baik. Disisi lain akti,asi koagulasi akan menyebabkan akti,asi "aktor 

    ageman sehinga ter*adi akti,asi sistem kinin sehingga mema7u peningkatan

     permeabilitas kapiler yang dapat memper7epat ter*adinya syok. Jadi

     perdarahan pada DBD akibat trombositopenia penurunan "aktor pembekuanakibat &ID kelainan "ungsi trombosit kerusakan dinding endotel kapiler.

    %khirnya perdarahan memperberat syok yang ter*adi.

    Dampak metabolik lain yang ter*adi pada in"eksi ,irus dengue ialah

    memposisikan tubuh host dalam kondisi hipermetabolik. ada kondisi

    hipermetabolik tubuh menuntut mitokondria untuk meningkatkan produksi

    %. Dampak sampingnya ialah peningkatan produksi ;ea7ti,e 2Aygen

    Spe7ies (;2S). ;2S bersama sitokin proin"lamatori menyebabkan penurunan

    elastisitas otot polos kapiler miokard dan berpengaruh pada sistem konduksi

     *antung terutama pada sindrom syok dengue. Dapat dipahami bah4a syok 

     pada in"eksi DBD dapat ter*adi akibat perpindahan plasma perdarahan

    kelumpuhan otot polos ,askuler kelumpuhan miokard.13

    3.3. MANIFESTASI KLINIK K

    19

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    20/39

    In"eksi dengue merupakan penyakit sistemik dan dinamis. enyakit ini

    memiliki spektrum klinis yang. Setelah masa inkubasi dilan*utkan dengan

    "ase yaitu "ase demam kritis dan resolusi-pemulihan.

    +ase pertama yang relati" ringan dengan demam mendadak malaise

    mual muntah nyeri kepala anoreksia. ada "ase kedua biasanya terdapat

    ekstremitas dingin lembab badan panas muka merah keringat banyak

    gelisah iritabel nyeri mid epigastrium. Seringkali ptekie tersebar pada dahi

    dan tungkai. erna"asan 7epat dan sering berat.

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    21/39

    #. +ase kritis

    %khir "ase demam merupakan "ase kritis anak terlihat seakan

    sehat hati5hati karena "ase tersebut dapat sebagai a4al ke*adian syok.

    ari ke 5K adalah "ase kritis. Dimana kebo7oran plasma bisa ter*adi

    kurang dari #$5$8 *am.

    rogresi" leukopenia diikuti penurunan *umlah trombosit

    mendahului ter*adinya kebo7oran plasma. ada "ase ini pasien yang

    tidak mengalami kebo7oran plasma akan membaik keadaannya

    sedangkan yang mengalami kebo7oran plasma sebaliknya karena

    kehilangan ,olume plasma. %s7ites dan e"usi pleura bisa terdeteksitergantung dari keparahan kebo7oran plasma dan ,olume terapi 7airan.

    . +ase resolusi

    Bila dalam 4aktu #$5$8 *am pasien berhasil mele4ati "ase kritis keadaan

    umum dan na"su makan membaik status hemodinamik stabil. Semua

    nilai lab kembali normal se7ara perlahan.

    De

    21

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    22/39

    Demam tinggi mendadak terus menerus berlangsung #5K hari naik turun

    tidak berpengaruh dengan antipirektik. Suhu tubuh bisa men7apai $3oC dan

    dapat ter*adi ke*ang demam. &adang terdapat muka yang merah eritema

    myalgia arthralgia dan sakit kepala. ada beberapa pasien pun bisa ada

    ge*ala nyeri tenggorok in"eksi pada kon*ungti,a. %noreksia mual dan

    muntah sering *uga dikeluhkan. Sulit membedakan demam karena in"eksi

    dengua dengan demam non dengue pada "ase a4al seperti ini tetapi dengan

     positi"nya u*i torniket meningkatkan kemungkinan demam dengue. ! 

    T&$"&$ pe)$)(&

    tekie purpura ekimosis perdarahan kon*ungti,a. tekie merupakan

    tanda perdarahan yang paling sering ditemukan. tekie mun7ul pada hari

     pertama tetapi dapat *uga pada hari ke $! demam. erdarahan lain seperti

    epistaksis perdarahan gusi melena dan hematemesis. &adang terdapat *uga

    hematuria.

    Hep"*e'!#

    =mumnya dapat ditemukan apada permulaan penyakit. embesaran hepar 

     ber,ariasi dari yg hanya teraba sampai #5$7m di ba4ah arkus kosta.

    N7e)# ,e&$#

    ada demam berdarah dengue terdapat ge*ala pada nyeri pada tulang

    disebabkan replikasi ,irus dan dekstruksi seluler pada sumsum tulang.1$ ada

    kira5kira sepertiga kasus setelah demam berlangsung beberapa hari keadaan

    umum pasien tiba5tiba memburuk. al ini ter*adi pada saat atau setelahdemam menurun yaitu diantara hari sakit ke 5K.

    S7*+ 

    %danya gangguan permeabilitas ,askular yang terus menerus memi7u

    ter*adinya hipo,olemi dan syok. al ini ter*adi dimana suhu tubuh mulai

    menurun hingga normal yaitu rata5rata pada hari ke 5K. ada tahap a4al

    syok mekanisme kompensasi yang mempertahankan tekanan darah normal

    sistolik *uga menyebabkan takikardi dan ,asokontriksi peri"er dengan

    22

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    23/39

     penurunan per"usi pada kulit menyababkan akral men*adi dingin dan

    lambatnya cappilary reffill .

    Demam turun disertai keluarnya keringat perubahan pada denyut nadi dan

    tekanan darah akral dingin disertai kongesti kulit. erubahan ini

    menandakan ge*ala gangguan sirkulasi sebagai akibat dari perembesan

     plasma yang dapat bersi"at ringan atau sementara. erdapat tanda kegagalan

    sirkulasi' kulit teraba dingin dan lembab terutama pada u*ung *ari dan kaki

    sianosis disekitar mulut pasien men*adi gelisah nadi 7epat dan lemah dan

    ke7il sampai tidak teraba. Sesaat sebelum syok seringkali pasien mengeluh

    nyeri perut.

    Syok ditandai dengan '

    • Denyut nadi 7epat dan lemah

    • %nak yang semula re4el 7engeng dan gelisah lambat laun kesadarannya

    menurun men*adi apatis sopor dan koma. al ini disebabkan kegagalan

    sirkulasi serebral

    • erubahan nadi baik "rekuensi maupun amplitudonya.

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    24/39

    ambar 13. Dera*at Beratnya enyakit DBD

    &lasi"ikasi dera*at penyakit In"eksi ,irus dengue'

    DD ' Demam disertai # atau lebih tanda ' Sakir kepala nyeri retro5

    orbita mialgia artralgia.

    Dera*at I ' Demam disertai u*i tourniMuet positi".

    Dera*at II ' Demam @ u*i tourniMuet positi" disertai mani"estasi perdarahan

    (seperti ' Fpistaksis perdarahan gusi )

    Dera*at III ' Didapatkan kegagalan sirkulasi yaitu nadi 7epat dan lemah

    tekanan nadi menyempit (G#3 mmhg) hipotensi sianosis disekitar 

    mulut kulit dingin dan lembab gelisah.

    Dera*at I ' Syok berat (pro"ound syok) nadi tidak teraba dan tekanan darah

    tidak terukur.

    3.4. PEMERIKSAAN PENUNJANG 8

    L8*)"*)#%

    a. Heukosit

    24

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    25/39

    Dapat normal atau menurun dengan dominasi sel neutro"il. %khir "ase

    demam *umlah leukosit dan neuto"il menurun sehingga *umlah

    lim"osit relati" meningkat. eningkatan *umlah lim"osit atipikal atau

    lim"osit plasma biru (HB N$) di daerah tepi di*umpai pada hari sakit

    ke 5K.

     b. rombosit

    Jumlah trombosit O 133.333-ul atau kurang dari 15# trombosit-lpb. ada

    hari ke 5K

    7. ematokrit

    ambaran hemokonsentrasi. :erupakan indikator yang peka akan

    ter*adinya perembesan plasma sehingga perlu dilakukan pemeriksaan

    se7ara berkala. emokonsentrasi dengan peningkatan hematokrit #3

    atau lebih men7erminkan peningkatan permeabilitas kapiler dan

     perembesan plasma.

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    26/39

    :eskipun begitu terdapat hal5hal yang perlu diperhatikan pada u*i I

    ini ' (a) =*i I sensiti" tetapi tidak spesi"ik artinya tidak dapat

    menun*ukkan tipe ,irus apa yang mengin"eksi (b) antibodi I bertahan

    sangat lama dalam tubuh (sampai N $8 tahun) sehingga sering dipakai

    dalam studi sero5epidemiologi (7) untuk diagnosis membutuhkan

    kenaikan titer kon,alesens $A lipat dari titer serum akut atau titer tinggi

    (N 1#83) baik pada serum akut atau kon,alesens dianggap sebagai

     positi" in"eksi dengue yang baru ter*adi (recent dengue infection).

     b. =*i &omplemen "iksasi (C+ test)

    =*i komplemen "iksasi *arang digunakan sebagai u*i diagnostik rutinoleh karena 7ara pemeriksaan yang rumit dan memerlukan tenaga yang

     berpengalaman. Berbeda dengan antibodi I antibodi C+ hanya

     bertahan beberapa tahun sa*a (#5 tahun).

    7. =*i

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    27/39

    e.

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    28/39

     berhubungan dengan membran plasma yang tidak berisi moti" sekuens

    membrane"spanning  masih belum *elas.

     

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    29/39

    P)*"*+*! 1. Pe&&'&& Te),&'+ DHF $e9, "&p ,7*+.

    Seorang yang tersangka menderita D+ dilakukan pemeriksaan

    haemoglobin hematokrit dan trombosit bila '

    b t dan trombosit normal atau trombosit antara 133.33351!3.333

     pasien dapat dipulangkan dengan an*uran kontrol atau berobat *alan ke

     poliklinik dalam 4aktu #$ *am berikutnya ( dilakukan pemeriksaan b

    t lekosit dan trombosit tiap #$ *am ) atau bila keadaan penderita

    memburuk segera kembali ke instalansi ga4at darurat.

    b t normal dengan trombosit G133.333 dian*urkan untuk dira4at.

    b t meningkat dan trombosit normal atau turun *uga dian*urkan

    dira4at.

    29

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    30/39

      ambar 11. enanganan tersangka D+ tanpa syok 

    P)*"*+*! 2. Pe8e)#& #)& p$ "e),&'+ DHF $e9, $# )%&'

    )9".

    asien yang tersangka D+ tanpa perdarahan spontan dan masi" dantanpa syok maka diruang ra4at diberikan 7airan in"us kristaloid dengan

     *umlah seperti rumus berikut ini '

    olume 7airan kristaloid per hari yang diperlukan sesuai rumus berikut '

    1!33 @ (#3 A( BB5#3) ml

    Setelah pemberian 7airan dilakukan pemeriksaan b tiap #$ *am '

    30

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    31/39

    Bila b t meningkat 135#3 dan trombosit G 133.333 *umlah

     pemberian 7airan tetap tetapi pemantauan b t trombo dilakukan tiap1# *am.

    Bila b t meningkat N#3 dan trombosit G133.333 maka emberian

    7airan sesuai dengan protokol penatalaksanaan D+ dengan peningkatan

    tN#3.

     

    ambar 1#. emberian 7airan pada tersangka D+ de4asa di

    ruang ra4at

    31

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    32/39

    P)*"*+*! 3. Pe&"!+,&& DHF $e&'& pe&'+"& H":2;

     

    ambar 1. enatalaksanaan D+ dengan peningkatan hematokrit N#3

    P)*"*+*! 4. Pe&"!+,&& Pe)$)(& ,p*&"& p$ DHF $e9,.

    32

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    33/39

    PerdarahanSpontan dan

    Masif :- Epistaksistidak terkendali

    -Hematemesismelena

    -

    Perdarahanotak

    -Hematuria

    TRANSFUSI

     

    TRM!SIT

    H" # $%&r '

    TRANSFUSI PR(

     

    erdarahan spontan dan masi" pada penderita D+ de4asa adalah '

     perdarahan hidung-epistaksis yang tidak terkendali perdarahan saluran 7erna

    (henatemesis dan melena atau hematokesia) perdarahan saluran ken7ing

    (hematuria) perdarahan otak atau perdarahan tersembunyi dengan *umlah

     perdarahan sebanyak $5! ml-kgBB-*am.

    ambar 1$. enatalaksanaan D+ Spontan pada de4asa

    asien ini mengeluhkan demam tinggi yang terus menerus selama $

    hari yang hari terus menerus yang turun *ika diberi para7etamol namun

    kemudian demam kembali selain itu pasien mengeluhkan nyeri kepala nyeri

     pada mata serta nyeri pada otot dan sendi. asien *uga terlihat sangat lemah.

    Dari pemeriksaan "isik dilakukan u*i bendung positi" dengan *umlah #8

     petekie. asil labortorium didapatkan trombositopenia (!1.333 sel-mm)

    Heukopenia (.K33 mm) dan peningkatan hematokrit (!1). Serologi D+

    Ig positi" dan Ig: positi".

    engobatan yang diberikan adalah terapi 7airan yaitu I+D ;H gtt

    8K-menit para7etamol A !33 mg dan sidii A 1. +ollo4 up dilakukan

    untuk memantau tanda ,ital tanda perdarahan serta dilakukan pemeriksaan

    trombosit- #$ *am.

    33

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    34/39

    DAFTAR PUSTAKA

    1. In"eksi irus Dengue. Dalam ' Soedarmo SS arna adinegoro S;S.

    Buku %*ar In"eksi Q ediatri ropis. Fdisi &edua. Jakarta ' Badan enerbit

    ID%I. #313. al.1!!5181

    #. adinegoro S; Soegi*anto S uryadi S Suroso . atalaksana Demam

    Berdarah Dengue di Indonesia. Jakarta' Depkes ;I Dir*en emberantasan

    enyakit :enular dan enyehatan Hingkungan. #336. al. 15$

    . ardiono D. Sri ;eEeki. Standar elayanan :edis &esehatan %nak.

    Jakarta' Ikatan Dokter %nak Indonesia. #33$.

    $. Behrman ;i7hard F. &liegman ;obert %r,in %nn :. et al. Demam

    Berdarah Dengue dan Sindrom Syok Dengue. Ilmu &esehatan %nak 

     

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    35/39

    9. Sungkar Saleha. Demam Berdarah Dengue. Jakarta' >ayasan enerbit

    Ikatan Dokter Indonesia. #33#.

    13. im Ilmu &esehatan %nak ;SC:. Dra"t anduan elayanan :edis

    Departemen Ilmu &esehatan %nak ;SC:. Jakarta' Balai enerbit ;SC:.

    #33K

    HALAMAN PENGESAHAN

     

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    36/39

    KATA PENGANTAR 

    u*i syukur kami pan*atkan ke hadirat %llah S karena berkat rahmat

    dan karunia5unus

    +akultas &edokteran =ni,ersitas Bengkulu Bengkulu.

    ada kesempatan ini enulis *uga ingin mengu7apkan terima kasih kepada'

    1. dr. Ftty +ebrianti Sp.D sebagai pembimbing yang

    telah bersedia meluangkan 4aktu dan telah memberikan masukan5masukan

     petun*uk serta bantuan dalam penyusunan tugas ini.

    #. eman R teman yang telah memberikan bantuan

     baik material maupun spiritual kepada penulis dalam menyusun laporan kasus

    ini.

    enulis menyadari bah4a masih banyak kekurangan dalam laporan kasus ini

    maka penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. enulis

    sangat berharap agar laporan kasus ini dapat berman"aat bagi kita semua.

    Bengkulu :aret #316

    enulis

    36

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    37/39

    H%2;%< &%S=S

     DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER GRADE I

    O!e(<

    T)# =!)e,# B%&')#,#

    H1AP14

    Pe8#8#&'

    $). E""7 Fe8)#&"#> Sp. PD

    SMF PENYAKIT DALAM RSUD D). M. YUNUS BENGKULU

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER 

    FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

     UNI0ERSITAS BENGKULU

    216

    37

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    38/39

    DAFTAR ISI

    %H%:%< J=D=H ..................................................................................... i

    %H%:%< F

  • 8/19/2019 Case tifoid dhf

    39/39

    I. DI%