BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK...

35
14 BAB II BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK SISWA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) A. Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling Perkembangan 1. Pengertian Bimbingan dan Konseling Perkembangan Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru layanan bimbingan dan konseling yang didasarkan pada fungsi pengembangan. Selain berfungsi sebagai pemecahan masalah/penyembuhan, bimbingan dan konseling perkembangan juga berfungsi sebagai pencegahan, pendidikan dan pengembangan. Menurut Blocher (dalam Soeharto, 1998:23), asumsi dasar bimbingan dan konseling perkembangan adalah bahwa kepribadian manusia berkembang secara optimal dengan melalui interaksi yang sehat antara organisme yang sedang dalam perkembangan tersebut dengan lingkungan atau budayanya. Kekuatan sosial dan budaya diketahui secara jelas sebagai sesuatu yang berpengaruh sangat kuat terhadap individu dan perkembangannya. Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan suatu upaya mengoptimalkan perkembangan dan belajar individu melalui penyediaan perlakuan dan lingkungan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan individu serta dengan tuntutan nilai-nilai keagamaan dan kultural yang dianut. Pengembangan cara pemahaman dan sikap belajar yang sehat dan

Transcript of BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK...

Page 1: BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_0605601_chapter2(1).pdf · Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru ...

14

BAB II

BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK SISWA

RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI)

A. Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling Perkembangan

1. Pengertian Bimbingan dan Konseling Perkembangan

Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru

layanan bimbingan dan konseling yang didasarkan pada fungsi pengembangan.

Selain berfungsi sebagai pemecahan masalah/penyembuhan, bimbingan dan

konseling perkembangan juga berfungsi sebagai pencegahan, pendidikan dan

pengembangan.

Menurut Blocher (dalam Soeharto, 1998:23), asumsi dasar bimbingan dan

konseling perkembangan adalah bahwa kepribadian manusia berkembang secara

optimal dengan melalui interaksi yang sehat antara organisme yang sedang dalam

perkembangan tersebut dengan lingkungan atau budayanya. Kekuatan sosial dan

budaya diketahui secara jelas sebagai sesuatu yang berpengaruh sangat kuat

terhadap individu dan perkembangannya.

Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan suatu upaya

mengoptimalkan perkembangan dan belajar individu melalui penyediaan

perlakuan dan lingkungan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan

perkembangan individu serta dengan tuntutan nilai-nilai keagamaan dan kultural

yang dianut. Pengembangan cara pemahaman dan sikap belajar yang sehat dan

Page 2: BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_0605601_chapter2(1).pdf · Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru ...

15

positif. Serta pengembangan berbagai kemampuan dan keterampilan hidup yang

diperlukan individu (Solehudin, 2004).

Bimbingan dan konseling perkembangan yang dirumuskan oleh The

American School Counselor Association yaitu sebagai komponen dari semua

usaha bimbingan yang memelihara intervensi-intervensi terencana dalam

rangkaian program pendidikan dan layanan kemanusiaan lainnya pada semua hal

dalam siklus kehidupan manusia untuk secara sungguh-sungguh mendorong dan

secara aktif memfasilitasi pekembangan individu secara total dalam semua bidang

(yang mencakup aspek personal, sosial, emosi, karir, moral-etika, kognitif dan

estetik) serta meningkatkan integrasi beberapa komponen ke dalam suatu gaya

hidup individu.

Hakikat bimbingan dan konseling perkembangan ditinjau dari prinsip dan

definisinya adalah suatu rangkaian bimbingan yang dilakukan secara bertanggung

jawab dalam memfasilitasi perkembangan individu pada semua aspek

kehidupannya serta membantu individu untuk menguasai dan mengembangkan

potensi / keterampilan hidup. Sehingga mereka dapat berperan dan berfungsi

secara efektif selama siklus kehidupannya, terutama menjamin eksistensi dirinya

sebagai individu atau anggota masyarakat yang bermartabat.

Dinkmeyer (dalam Savitri, 2008:12) mengungkapkan bahwa bimbingan

perkembangan tidak selalu berorientasi pada masalah. Sebaliknya tujuan

bimbingan perkembangan adalah untuk mengembangkan pemahaman diri,

kesadaran akan potensi diri, dan metode untuk memberdayakan kapasitas

individu.

Page 3: BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_0605601_chapter2(1).pdf · Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru ...

16

Uman Suherman (2007:24-25) mengemukakan bahwa bimbingan dan

konseling perkembangan diartikan sebagai sebuah program yang mengandung

prinsip-prinsip: (1) bimbingan dan konseling dibutuhkan oleh semua peserta

didik; (2) bimbingan dan konseling mempunyai fokus pada kegiatan belajar

peserta didik; (3) di dalam program bimbingan dan konseling perkembangan,

konselor dan guru merupakan fungsionaris yang bekerja sama; (4) kurikulum

yang terorganisir dan terencana merupakan bagian vital dari bimbingan

perkembangan; (5) bimbingan dan konseling perkembangan peduli kepada

penerimaan diri, pemahaman diri, dan peningkatan diri; (6) bimbingan dan

konseling perkembangan memfokuskan pada proses mendorong perkembangan

peserta didik; (7) bimbingan dan konseling perkembangan lebih berorientasi

kepada perkembangan yang terarah daripada tujuan yang definitif; (8) bimbingan

dan konseling perkembangan berorientasi tim dan mensyaratkan pelayanan dari

konselor profesional yang terlatih; (9) bimbingan dan konseling perkembangan

peduli pada kebutuhan khusus peserta didik; (10) bimbingan dan konseling

perkembangan berkenaan dengan psikologi terapan; (11) bimbingan dan

konseling perkembangan memiliki dasar-dasar di dalam psikologi anak,

perkembangan anak, dan teori belajar; (12) bimbingan dan konseling

perkembangan bersifat fleksibel dan sekuensial.

Perbedaan antara bimbingan konseling konvensional dengan bimbingan

dan konseling perkembangan terdapat pada layanan dan prinsip yang

mengembangkan secara menyeluruh dan kolektif dan tidak bersifat kasuistis dan

secara pasif. Bimbingan dan konseling perkembangan bersifat responsif dan

Page 4: BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_0605601_chapter2(1).pdf · Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru ...

17

proaktif dengan asumsi bahwa individu mempunyai keunikan dan cenderung

untuk berkembang.

Bimbingan dan konseling perkembangan mengubah paradigma akan

bimbingan konseling atau mengkoreksi gaya layanan bimbingan konseling yang

konvensional yang bersifat kuratif menjadi layanan yang bersifat responsif dan

ditujukan oleh semua dengan mempertimbangkan keunikan dan dasar dari

individu, dan mengembangkan potensi individu secara menyeluruh yang selaras

dengan tugas pekembangan serta penyesuaian terhadap lingkungannya. Fokus dari

bimbingan dan konseling perkembangan yaitu bertitik tolak kepada potensi

manusia. Bimbingan dan konseling perkembangan sangat mempertimbangkan

kompleksitas elemen kehidupan yang meliputi potensi biologis, psikologis,

kognitif, relationship dan potensi lainnya yang dimiliki oleh manusia yang sangat

unik atau beragam yang berbeda dengan yang lainnya.

Berdasarkan prinsip-prinsip yang dikemukakan di atas, Uman Suherman

(2007: 25) mendefinisikan bimbingan dan konseling perkembangan sebagai suatu

rangkaian bimbingan dan konseling secara bertanggung jawab dalam

memfasilitasi perkembangan peserta didik pada semua aspek kehidupannya,

sehingga mereka dapat berfungsi dan berperan aktif selama siklus kehidupannya,

terutama menjamin eksistensi dirinya sebagai individu atau anggota masyarakat

yang bermartabat. Karena itu, bimbingan dan konseling perkembangan sering

disebut juga bimbingan dan konseling komprehensif karena menggarap semua

kehidupan peserta didik (konseli).

Page 5: BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_0605601_chapter2(1).pdf · Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru ...

18

Dari berbagai pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan

konseling perkembangan adalah suatu proses memfasilitasi perkembangan siswa

yang lebih menekannya kepada upaya membantu siswa dalam semua fase

perkembangannya.

2. Visi Misi Bimbingan dan Konseling Perkembangan

Juntika Nurihsan (2006:42) menjelaskan berdasarkan pendapat dan

harapan akan bimbingan dan konseling di sekolah, pertimbangan tuntutan,

perkembangan dan tantangan lingkungan masa depan yang lebih kompetitif, maka

visi bimbingan dan konseling adalah upaya pengembangan seluruh aspek

kepribadian siswa, pencegahan terhadap timbulnya masalah yang akan

menghambat perkembangan siswa, dan menyelesaikan masalah yang dihadapi

oleh siswa baik sekarang maupun di masa yang akan datang. Sehubungan dengan

target populasi layanan bimbingan dan konseling , layanan bimbingan dan

konseling tidak terbatas kepada siswa yang bermasalah, tetapi meliputi semua

siswa. Maka dari itu, program bimbingan harus berdiferensiasi baik dari segi

teknik, kegiatan, sumber, maupun pihak-pihak yang terlibat.

Sejalan dengan visi bimbingan, maka misi bimbingan harus dapat

membantu memudahkan siswa mengembangkan seluruh aspek kepribadiannya

seoptimal mungkin sehingga terwujud siswa yang tangguh menghadapi masa kini

dan masa yang akan datang, yaitu siswa yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan

keterampilan yang tinggi, sehat jawamani dan rohani, mempunyai kepribadian

Page 6: BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_0605601_chapter2(1).pdf · Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru ...

19

yang mantap, mandiri serta mempunyai tanggung jawab terhadap diri sendiri,

masyarakat, dan bangsanya.

3. Tujuan Bimbingan dan Konseling Perkembangan

Pendekatan perkembangan merupakan pendekatan yang lebih mutakhir

dan proaktif. Pembimbing yang menggunakan pendekatan ini beranjak dari

pemahaman tentang keterampilan dan pengalaman khusus yang dibutuhkan siswa

untuk mencapai keberhasilan sekolah dan dalam kehidupan. Pendekatan

perkembangan ini dipandang sebagai pendekatan yang tepat digunakan dalam

tatanan pendidikan sekolah karena pendekatan perkembangan memberikan

perhatian kepada tahap-tahap perkembangan siswa, kebutuhan dan minat serta

membantu siswa mempelajari keterampilan hidup (Myrick:1993 dalam Muro &

Kottman,1995:25).

Secara rinci, tujuan dari bimbingan dan konseling perkembangan ialah:

a. Memahami, menerima, mengarahkan dan mengembangkan minat, bakat dan

kemampuan seoptimal mungkin.

b. Menyesuaikan diri dengan keadaan di lingkungan dimana ia hidup

(keluarga, sekolah/ masyarakat).

c. Merencanakan kehidupan masa depan individu sesuai dengan tuntutan dunia

saat ini dan masa depan.

d. Membantu anak dalam mengembangkan cara pemahaman dan sikap hidup

yang sehat baik terhadap diri sendiri/ lingkungannya.

e. Menguasai keterampilan sosial-pribadi dan belajar yang diperlukan sesuai

taraf dan kebutuhan perkembangan.

Page 7: BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_0605601_chapter2(1).pdf · Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru ...

20

f. Mengekspresikan diri baik pikiran/ perasaan secara tepat dan bertanggung

jawab tanpa merasa terancam atau tertekan.

g. Mengendalikan dan menyalurkan dorongan-dorongan dan keinginannya

secara wajar.

h. Membantu mengatasi masalah dan kesulitan dalam perkembangan.

Dalam pendekatan perkembangan, perilaku yang diharapkan dimiliki

individu menjadi dasar bagi pengembangan program bimbingan. Esensi strategi

untuk membantu siswa mengembangkan dan menguasai perilaku yang diharapkan

terletak pada lingkungan belajar, yaitu lingkungan yang memungkinkan siswa

memperoleh perilaku baru yang lebih efektif (Sunaryo Kartadinata, 1988:19). Dari

pernyataan tersebut, dapat diketahui bahwa tujuan dari layanan bimbingan dan

konseling perkembangan seharusnya ditujukan untuk membantu individu

mengembagkan dan menguasai perilaku yang diharapkan terletak pada

lingkungannya, yaitu lingkungan yang memungkinkan individu tersebut

memperoleh perilaku baru yang lebih efektif.

4. Fungsi Bimbingan dan Konseling Perkembangan

Adapun fungsi dari bimbingan dan konseling perkembangan menurut Siti

Sir’atun (2005:25) antara lain:

a. Pemahaman, yaitu memahami setiap individu adalah unik yang terus menerus

berkembang kondisi psikologisnya dan mampu memahami keadaan diri

maupun lingkungannya.

Page 8: BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_0605601_chapter2(1).pdf · Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru ...

21

b. Pengembangan, yaitu mengembangkan minat, potensi dan kondisi psikologis

individu serta mengakselerasikan perkembangan melalui pemberian

pengalaman belajar yang kaya dan tepat.

c. Pencegahan, yaitu memberi kekuatan pada individu untuk tidak terpengaruh

oleh hal-hal buruk yang dapat menggangu atau menghambat proses

perkembangan dan lebih lanjut agar individu memiliki keyakinan yang kuat

berkaitan dengan nilai-nilai keagamaan dan kemasyarakatan.

d. Kuratif, yaitu memberikan intervensi-intervensi yang diperlukan individu

sesuai dengan kesulitan perkembangan yang dihadapinya.

5. Struktur Layanan Bimbingan dan Konseling Perkembangan

Menurut Gysbers&Henderson (Muro &Kottman,1995:5), Bimbingan dan

konseling perkembangan memiliki empat komponen program yaitu kurikulum

bimbingan, layanan responsif, perencanaan individual, dan dukungan sistem.

Adapun penjelasan dari keempat komponen layanan bimbingan dan konseling

adalah sebagai berikut:

a. Layanan Dasar

Layanan dasar bimbingan merupakan layanan bantuan bagi peserta didik

(siswa) melalui kegiatan-kegiatan kelas atau diluar kelas yang disajikan secara

sistematis, dalam rangka membantu siswa mengembangkan potensinya secara

optimal ( Syamsu Yusuf & Juntika Nurihsan, 2005:26).

Layanan dasar bimbingan bertujuan membantu semua siswa mencapai

tugar-tugas perkembangannya. Secara rinci tujuan layanan dasar bimbingan

dirumuskan agar individu atau peserta didik: (1) memiliki kesadaran atau

Page 9: BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_0605601_chapter2(1).pdf · Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru ...

22

pemahaman tentang diri dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, sosial-

budaya, dan agama); (2) mampu mengembangkan keterampilan untuk

mengidentifikasi tanggung jawab atau seperangkat tingkah laku yang layak bagi

penyesuaian diri dengan lingkungannya; (3) mampu menangani dan memenuhi

kebutuhannya; (4) mampu mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai

tujuan hidupnya (Uman Suherman,2007:28-29).

Layanan dasar bimbingan dapat diberikan melalui jenis-jenis layanan

pemberian informasi, diskusi atau sharing pendapat (brain storming).

Pelaksanaan pemberian layanan informasi mengacu kepada panduan atau paket

bimbingan atau bahan-bahan lain yang relevan. Layanan informasi merupakan

kegiatan yang dilakukan untuk membekali siswa dengan pengetahuan dengan

berbagai jenis aspek kehidupan yang berguna bagi pengembangan diri,

penyesuaian diri, dan pengambilan keputusan. Sementara itu, layanan diskusi

atau sharing pendapat dapat memfasilitasi siswa untuk belajar menghargai

pendapat orang lain dan membantu mengembangkan kepercayaan diri siswa.

Strategi pelaksanaan layanan dasar bimbingan dapat juga dilakukan

dengan melaui kontak langsung ataupun tidak langsung. strategi ini dapat

dilakukan melalui pelayanan klasikal, orientasi, informasi, bimbingan kelompok,

dan pelayanan pengumpulan data.

Materi yang dapat diberikan dalam layanan dasar bimbingan disesuaikan

berdasarkan hasil analisis kebutuhan, karakteristik kebutuhan konseli, dan

dikemas atas dasar standar kompetensi kemandirian peserta didik mencakup: (1)

self-esteem; (2) motivasi berprestasi; (3) keterampilan pengambilan keputusan;

Page 10: BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_0605601_chapter2(1).pdf · Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru ...

23

(4) keterampilan pemecahan masalah; (5) keterampilan hubungan antar pribadi

atau berkomunikasi; (6) kesadaran keragaman budaya; (7) perilaku bertanggung

jawab. Hal-hal yang terkait dengan perkembangan karier mencakup

pengembangan: (1) pemantapan pilihan program studi; (2) keterampilan kerja

professional; (3) kesiapan pribadi (fisik-psikis, jasmaniah, rohaniah) dalam

menghadapi dunia kerja; (4) perkembangan dunia kerja; (5) iklim kehidupan

dunia kerja; (6) cara melamar pekerjaan.

b. Layanan Responsif

Layanan responsif merupakan layanan bantuan yang diberikan kepada

siswa yang memiliki masalah atau kebutuhan khusus yang memerlukan

pertolongan konselor dengan segera. Juntika Nurihsan (2005: 33) mendefinisikan

layanan responsif sebagai layanan bimbingan yang bertujuan untuk membantu

memenuhi kebutuhan yang dirasakan sangat penting oleh peserta didik saat ini.

Tujuan layanan responsif yaitu membantu siswa memenuhi kebutuhannya

dan membantu memenuhi masalahnya baik berupa hambatan atau kegagalan

dalam memenuhi tugas-tugas perkembangannya.

Materi bimbingan dan konseling tergantung pada masalah atau kebutuhan

siswa. Kebutuhan siswa berkaitan dengan keinginan siswa untuk memahami

sesuatu hal yang dipandang penting bagi perkembangan diri siswa yang positif.

Strategi pelaksanaan layanan responsif dapat dilaksanakan melalui

konseling individual, konseling kelompok, referal, kolaborasi, bimbingan teman

sebaya, konferensi kasus, dan kunjungan rumah.

Page 11: BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_0605601_chapter2(1).pdf · Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru ...

24

Prediksi kebutuhan meliputi kebutuhan atau masalah yang dihadapi

konseli baik berkenaan dengan aspek pribadi, sosial, karir, maupun masalah

pengembangan pendidikan.

c. Layanan Perencanaan Individual

Menurut Muro & Kottman (1995:6), layanan perencanaan individual

adalah membantu anak untuk merancang implementasi personal, pendidikan dan

perencanaan karier. Tujuannya membantu anak-anak mampu memantau/melihat

dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya serta berperan aktif melalui

informasi diri.

Tujuan layanan perencanaan individual adalah membantu siswa agar (1)

memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungannya; (2) mampu merumuskan

tujuan, perencanaan, atau pengelolaan terhadap perkembangan dirinya, baik

menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir; dan (3) dapat melakukan

kegiatan berdasarkan pemahaman, tujuan,dan rencana yang telah dirumuskan.

Dalam pelaksanaannya, layanan perencanaan individual dapat ditempuh

melalui layanan bimbingan kelompok (diskusi, karyawisata, atau kunjungan ke

dunia industri perusahaan), pelayanan penempatan (penjurusan dan penyaluran),

dan kegiatan career day.

Kebutuhan akan layanan perencanaan individual yang efektif pada

dasarnya disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik di tiap satuan pendidikan

berdasarkan hasil analisis pencapaian tugas perkembangan. Prinsip dasarnya,

layanan perencanaan harus memenuhi aspek –aspek perkembangan peserta didik

baik dalam bidang pribadi, sosial, belajar, maupun karier.

Page 12: BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_0605601_chapter2(1).pdf · Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru ...

25

d. Layanan Dukungan Sistem

Dukungan sistem adalah kegiatan manajemen yang bertujuan

memantapkan, memelihara dan meningkatkan program bimbingan secara

menyeluruh melalui pengembangan professional, penasehat, masyarakat, staff,

konsultasi dengan guru maupun konselor, staff ahli / penasehat, masyarakat yang

lebih luas, manajemen program dan pengembangan.

Dukungan sistem merupakan layanan yang tidak langsung. kegiatan

layanan dukungan sistem meliputi (1) pemberian layanan yang meliputi konsultasi

dengan guru, konsultasi/kerjasama dengan orang tua/masyarakat, berpartisipasi

dalam merencanakan kegiatan-kegiatan sekolah, dan melakukan penelitian; (2)

kegiatan manajemen yang berkaitan dengan berbagai upaya untuk memantapkan,

memelihara, dan meningkatkan mutu program dan pelaksanaan bimbingan dan

konseling melalui pengembangan program dan staf, pemanfaatan sumber daya

masyarakat dan pengembangan penataan kebijakan.

Kegiatan utama layanan dasar bimbingan, layanan responsif, perencanaan

individual, dan dukungan sistem dalam implementasinya didukung dengan

beberapa jenis layanan bimbingan dan konseling seperti: (1) layanan

pengumpulan data; (2) layanan informasi; (3) layanan penempatan; (4) layanan

konseling; (5) layanan referal; (6) layanan penilaian dan tindak lanjut.

Menurut rambu-rambu penyelenggaraan bimbingan dan konseling dalam

jalur pendidikan formal (Depdiknas:2007), keempat komponen yang telah

dijabarkan dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 13: BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_0605601_chapter2(1).pdf · Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru ...

26

Gambar 2.1 Komponen Program Bimbingan dan Konseling Perkembangan

B. Program Bimbingan dan Konseling Perkembangan

1. Pengertian Program Bimbingan dan Konseling Perkembangan

Program layanan bimbingan dan konseling merupakan serangkaian

rencana aktivitas layanan bimbingan dan konseling di sekolah, yang selanjutnya

akan menjadi pedoman bagi setiap personil dalam pelaksanaan dan

pertanggungjawabannya (Uman Suherman, 2007:59).

Secara mendasar bimbingan dan konseling sekolah direkomendasikan

sebagai upaya pemberian layanan langsung bagi seluruh siswa. Jadi seluruh siswa

menerima manfaat di sekolah. Kenyataan yang sering muncul yaitu aktivitas

konselor yang menghabiskan banyak waktu untuk memenuhi kebutuhan sebagian

Komponen Program BK

Perkembangan

Pelayanan Dasar

Pelayanan Responsif

Pelayanan Per.Indiv.

Dukungan Sistem

Peserta Didik

Pengembangan Profesi-onal Konsultasi, Kolaborasi, dan kegiatan manajemen

Page 14: BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_0605601_chapter2(1).pdf · Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru ...

27

kecil siswa (secara khusus hanya mengurus kebutuhan siswa berprestasi rendah

dan bermasalah) tidak terjadi lagi. Maka dari itu, diperlukan perencanaan dalam

pemberian layanan bimbingan dan konseling melalui program bimbingan dan

konseling.

Juntika Nurihsan (2005:40) menjelaskan manfaat dilakukannya

perencanaan program secara matang yaitu: (1) adanya kejelasan arah pelaksanaan

program bimbingan; (2) adanya kemudahan mengontrol dan mengevaluasi

kegiatan-kegiatan bimbingan yang dilakukan; (3) terlaksananya program kegiatan

secara lancar, efisien dan efektif.

Program bimbingan dan konseling di sekolah hendaknya menyediakan

sistem layanan yang bermanfaat bagi kemajuan akademik, karir, dan

perkembangan pribadi atau sosial para siswa dalam menyiapkan dan menghadapi

tantangan masa depan dalam kehidupan pribadi, masyarakat, dan bangsanya di

masa depan.

Sehubungan dengan sifat bimbingan dan konseling komprehensif, ada tiga

hal yang secara mendasar perlu diperhatikan dalam penyusunan program

bimbingan dan konseling di sekolah yaitu: (1) ruang lingkup yang menyeluruh

yang tidak saja berfokus pada layanan bagi seluruh siswa tetapi juga pada seluruh

aspek kehidupan siswa; (2) dirancang lebih berorientasi pencegahan, tugas

konselor tidak dibatasi sebagai penasihat dan pencari solusi tentang permasalahan

yang dihadapi para siswa tetapi melalui pelaksanaan program bimbingan dan

konseling, konselor lebih mengarahkan aktivitasnya pada pencegahan resiko yang

mungkin dihadapi para siswa; (3) pengembangan potensi siswa, program

Page 15: BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_0605601_chapter2(1).pdf · Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru ...

28

bimbingan dan konseling yang komprehensif dirancang tidak hanya untuk

pencegahan permasalahan siswa, tetapi disusun sebagai pelayanan untuk

menemukan karakteristik dan kebutuhan siswa pada berbagai jenis dan tahapan

perkembangan.

Secara khusus, Uman Suherman (2007:61) menyatakan program

bimbingan dan konseling sekolah yang komprehensif harus memiliki ciri-ciri

sebagai berikut:

a. Program bimbingan dan konseling sekolah merupakan kesatuan komponen

tujuan institusi sekolah.

b. Program bimbingan dan konseling sekolah memberikan kesempatan

pelayanan kepada semua siswa.

c. Program bimbingan dan konseling ditunjang dengan keberadaan konselor

yang professional (keahlian, komitmen, pengembangan diri).

d. Memastikan bahwa program konseling sekolah merupakan rancangan yang

dapat dilaksanakan dalam sebuah gaya yang sistematik untuk semua siswa.

e. Program bimbingan dan konseling mampu menghasilkan pengetahuan, sikap,

dan kemampuan-kemampuan siswa lainnya yang dapat didemontrasikan

sebagai sebuah hasil dari keikutsertaan mereka dalam sebuah program

bimbingan dan konseling sekolah.

2. Orang Yang Terlibat Dalam Program Bimbingan

Orang yang terlibat dalam bimbingan dan konseling adalah konselor, guru,

kepala sekolah, orang tua siswa, siswa, anggota masyarakat, pengusaha, karyawan

perusahaan, semuanya berperan sebagai narasumber dalam program bimbingan.

Page 16: BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_0605601_chapter2(1).pdf · Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru ...

29

Konselor bertugas memberikan berbagai layanan dan mengoordinasikan program

bimbingan , bekerjasama, serta mendukung para guru dan administrator sekolah

agar program bimbingan tersebut berhasil.

Adapun orang tua siswa, anggota masyarakat, pengusaha, dan karyawan

perusahaan dilibatkan dalam program bimbingan dan konseling. Mereka masuk

dalam komite/dewan penasihat masyarakat yang bertugas memberikan

rekomendasi, serta layanan dukungan terhadap konselor dan orang-orang yang

terlibat dalam program bimbingan.

Keterlibatan staf pengajar/guru adalah sangat penting. Oleh sebab itu guru

harus diberi kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam perencanaan dan

implementasi program. Konselor dan guru harus bekerja sama dalam pelaksanaan

program bimbingan. Kegiatan-kegiatan bimbingan disajikan dalam bidang materi

yang tepat sehingga posisi guru tidak diganti oleh konselor dalam kelas.

Dalam penelitian ini, yang akan dilibatkan dalam penyusunan program

bimbingan dan konseling perkembangan untuk siswa RSBI yaitu guru bimbingan

dan konseling, siswa, orang tua siswa, guru mata pelajaran dan kepala sekolah.

3. Manfaat Program Bimbingan dan Konseling

Program bimbingan dan konseling yang baik, mestinya mempunyai

dampak positif pada siswa, orang tua, guru mata pelajaran, pimpinan sekolah,

bahkan konselornya. Manfaat program bimbingan dan konseling untuk masing-

masing personil sekolah diuraikan sebagai berikut:

Page 17: BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_0605601_chapter2(1).pdf · Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru ...

30

a. Manfaat bagi siswa

Manfaat bagi program bimbingan dan konseling bagi siswa diantaranya

adalah: (1) memonitor data atau informasi pengembangan potensi siswa; (2)

menyediakan strategi untuk prestasi rendah; (3) meningkatkan kurikulum bagi

setiap siswa; (4) meningkatkan kesepakatan untuk meningkatkan strategi belajar;

(5) memastikan siswa untuk mengikuti layanan program bimbingan dan

konseling; (6) memastikan jalan yang tepat untuk memperoleh kesempatan

pendidikan lanjutan; (7) membantu meningkatkan dukungan bagi siswa; (8)

memajukan teman sebaya dengan memfasilitasi kemampuannya; (9) membantu

siswa supaya bertambah sukses.

b. Manfaat bagi orang tua atau wali

Manfaat program bimbingan dan konseling bagi orang tua atau wali siswa

diantaranya: (1) memberikan dorongan dalam mendukung kemampuan

akademik, karier, dan pribadi atau perkembangan sosial para siswa; (2)

membantu dalam kegiatan belajar dan perencanaan karier siswa; (3) memajukan

hubungan antara orang tua dengan sekolah dalam perencanaan akademik, karir,

dan sosial siswa; (4) mengembangkan jaringan kerja sama dengan berbagai

sumber; (5) memberikan pelatihan dan workshop yang bersifat pemberian

informasi; (6) memberikan data kemajuan siswa.

c. Manfaat bagi guru

Manfaat program bimbingan dan konseling bagi guru diantaranya adalah:

(1) mengembangkan pendekatan untuk memenuhi kebutuhan siswa dan tujuan

pendidikan; (2) meningkatkan kerjasama antar konselor sekolah dan guru; (3)

Page 18: BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_0605601_chapter2(1).pdf · Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru ...

31

mengembangkan kemampuan untuk mengelola kelas; (4) memberikan sistem

penyediaan fasilitas bagi pembimbingan pembelajaran di kelas; (5)

meningkatkan kerja kelompok dalam meningkatkan prestasi siswa; (6)

menganalisa data untuk memperbaiki suasana sekolah dan prestasi belajar siswa.

d. Manfaat bagi kepala sekolah

Adapun manfaat program bimbingan dan konseling di sekolah adalah: (1)

meluruskan program bimbingan dan konseling dengan misi akademik sekolah;

(2) meningkatkan keberhasilan siswa; (3) sebagai monitor data tentang kemajuan

sekolah; (4) proses artikulasi untuk mengevaluasi program bimbingan dan

konseling sekolah; (5) menggunakan data untuk bersama-sama mengembangkan

tujuan bimbingan dan konseling sekolah dan responsibilitas konselor sekolah;

(6) menentukan besar anggaran dan besar pembiayaan; (7) memberikan

kurikulum bimbingan dan konseling sekolah yang proaktif dengan

mencantumkan kebutuhan siswa dan suasana sekolah.

e. Manfaat bagi konselor sekolah

Manfaat program bimbingan dan konseling bagi konselor adalah: (1)

menegaskan tanggung jawab dalam konteks program bimbingan dan konseling

di sekolah; (2) memfokuskan pekerjaan professional pada kegiatan bimbingan

dan konseling di sekolah; (3) mendorong bagi setiap siswa untuk memanfaatkan

program bimbingan dan konseling; (4) memberikan kemudahan untuk

menentukan program, melaksanakan, dan mengevaluasinya; (5) mengenalkan

konselor sekolah sebagai pemimpin, penyokong, dan agen perubahan; (6)

Page 19: BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_0605601_chapter2(1).pdf · Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru ...

32

memastikan kontribusi program bimbingan dan konseling terhadapvisi dan misi

sekolah.

Proses penyusunan program dilakukan melalui beberapa tahap yaitu:

a. Mengkaji kebijakan dan produk hukum yang relevan

b. Menganalisis harapan dan kondisi sekolah

c. Menganalisis karakteristik dan kebutuhan siswa

d. Menganalisis program, pelaksanaan, hasil, dukungan serta faktor-faktor

penghambat sebelumnya.

e. Merumuskan tujuan program baik umum maupun khusus.

f. Merumuskan alternatif konponen dan isi kegiatan.

g. Menetapkan langkah-langkah kegiatan pelaksanaan program

h. Merumuskan rencana evaluasi pelaksanaan keberhasilan program. (Uman

Suherman, 2007:69).

4. Studi-Studi Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengembangan

program bimbingan dan konseling perkembangan adalah sebagai berikut:

1. Soeharto (1998) melakukan penelitian tentang “model bimbingan dan

konseling perkembangan di sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP)”.

Secara keseluruhan, penelitian ini telah menghasilkan model bimbingan dan

konseling perkembangan di SLTP yang menunjukkan peningkatan pada

kualitas layanan dan sistem manajemennya.

2. Ida Ningrum (2005) melakukan penelitian tentang “program bimbingan

perkembangan yang terintegrasi dalam pembelajaran di taman kanak-kanak” .

Page 20: BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_0605601_chapter2(1).pdf · Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru ...

33

Hasil penelitian ini mengajukan rekomendasi berupa rancangan program

bimbingan perkembangan yang diintegrasikan dalam proses pembelajaran di

TK.

3. Yayah Haryawati (2007) melakukan penelitian tentang “program bimbingan

dan konseling perkembangan untuk pengembangan emosi anak usia dini”.

Penelitian ini bertujuan merumuskan program bimbingan dan konseling

perkembangan untuk pengembangan emosi anak usia dini. Sehingga tercipta

suasana yang kondusif bagi pengembangan emosi anak, dan dengan adanya

program tersebut anak-anak dapat memiliki kualitas emosi yang baik sebagai

landasan perkembangan pada periode selanjutnya.

4. Agus Rusli (2005) melakukan penelitian tentang “program bimbingan

perkembangan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa anak usia dini.”

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan layanan bimbingan di

kelompok bermain yang berkenaan dengan pengembangan bahasa anak.

5. Tine Nugrehentine (2008) melakukan penelitian tentang “program bimbingan

dan konseling komprehensif berbasis tugas perkembangan moral di TK Al-

Jannah kota Bandung”. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk

merancang program bimbingan dan konseling yang dapat mengoptimalkan

pencapaian tugas perkembangan moral di taman kanak-kanak.

Penelitian-penelitian yang telah disebutkan di atas, mengembangkan

program bimbingan dan konseling perkembangan walaupun berbeda tujuan

penelitian. Berbeda tujuan dengan beberapa penelitian yang telah dilakukan

sebagaimana disebutkan diatas, penelitian ini berupaya merumuskan program

Page 21: BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_0605601_chapter2(1).pdf · Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru ...

34

bimbingan dan konseling perkembangan yang sesuai bagi siswa rintisan sekolah

bertaraf internasional SMP Negeri 1 Lembang.

C. Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI)

1. Konsep Dasar RSBI Pada Jenjang Pendidikan SMP

a. Latar Belakang

Dalam UUD 1945 pada pasal 31 dinyatakan bahwa: (1) Setiap warga

Negara berhak mendapatkan pendidikan; (2) Setiap warga Negara wajib

mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya; serta (3)

Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan

nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa”. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal

Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah telah menetapkan tiga rencana

strategis dalam jangka menengah, yaitu: (1) peningkatan akses dan pemerataan

dalam rangka penuntasan wajib belajar pendidikan dasar, (2) peningkatan mutu,

efisiensi, relevansi, dan peningkatan daya saing, dan (3) peningkatan manajemen,

akuntabilitas, dan pencitraan publik.

Dalam upaya peningkatan mutu, efisiensi, relevansi, dan peningkatan daya

saing secara nasional dan sekaligus internasional pada jenjang pendidikan dasar

dan menengah, maka telah ditetapkan pentingnya penyelenggaraan pendidikan

bertaraf internasional, baik untuk sekolah negeri maupun swasta. Berkaitan

dengan penyelenggaraan pendidikan yang bertaraf internasional ini, maka: (1)

pendidikan bertaraf internasional yang bermutu (berkualitas) adalah pendidikan

yang mampu mencapai standar mutu nasional dan internasional, (2) pendidikan

Page 22: BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_0605601_chapter2(1).pdf · Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru ...

35

bertaraf internasional yang efisien adalah pendidikan yang menghasilkan standar

mutu lulusan optimal (berstandar nasional dan internasional) dengan pembiayaan

yang minimal, (3) pendidikan bertaraf internasional juga harus relevan, yaitu

bahwa penyelenggaraan pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan peserta

didik, orang tua, masyarakat, kondisi lingkungan, kondisi sekolah, dan

kemampuan pemerintah daerahnya (kabupaten/kota dan propinsi); (4) pendidikan

bertaraf internasional harus memiliki daya saing yang tinggi dalam hal hasil-hasil

pendidikan (output dan outcomes), proses, dan input sekolah baik secara nasional

maupun internasional.

Penyelenggaraan pendidikan yang bertaraf internasional pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah, yang selanjutnya disebut dengan Sekolah

Bertaraf Internasional (disingkat dengan SBI) dilatarbelakangi oleh alasan-alasan

berikut:

1) Era globalisasi menuntut kemampuan daya saing yang kuat dalam teknologi,

manajemen dan sumber daya manusia. Keunggulan teknologi akan

menurunkan biaya produksi, meningkatkan kandungan nilai tambah,

memperluas keragaman produk, dan meningkatkan mutu produk. Keunggulan

manajemen dapat mempengaruhi dan menentukan bagus tidaknya kinerja

sekolah, dan kenggulan sumber daya manusia yang memiliki daya saing

tinggi pada tingkat internasional, akan menjadi daya tawar tersendiri dalam

era globalisasi.

2) Dalam upaya peningkatan mutu, efisien, relevan, dan memiliki daya saing

kuat, maka dalam penyelenggaraan SBI pemerintah memberikan beberapa

Page 23: BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_0605601_chapter2(1).pdf · Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru ...

36

landasan yang kuat yaitu: (a) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN 20/2003) Pasal 50 ayat (3)

dinyatakan bahwa “pemerintah dan/atau pemerintah daerah

menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua

jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan bertaraf

internasional”; (b) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang

Standar Nasional Pendidikan (disingkat SNP); (c) UU Nomor 17 Tahun 2007

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025

menetapkan tahapan skala prioritas utama dalam Rencana Pembangunan

Jangka Menengah ke-1 tahun 2005-2009 untuk meningkatkan kualitas dan

akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan.

3) Penyelenggaraan SBI didasari oleh filosofi eksistensialisme dan esensialisme

(fungsionalisme). Filosofi eksistensialisme berkeyakinan bahwa pendidikan

harus menyuburkan dan mengembangkan eksistensi peserta didik seoptimal

mungkin melalui fasilitasi yang dilaksanakan melalui proses pendidikan yang

bermartabat, pro-perubahan (kreatif, inovatif dan eksperimentatif),

menumbuhkan dan mengembangkan bakat, minat, dan kemampuan peserta

didik. Filosofi eksistensialisme berkeyakinan bahwa pendidikan harus

menyuburkan dan mengembangkan eksistensi peserta didik seoptimal

mungkin melalui fasilitasi yang dilaksanakan melalui proses pendidikan yang

bermartabat, pro-perubahan (kreatif, inovatif dan eksperimentatif),

menumbuhkan dan mengembangkan bakat, minat, dan kemampuan peserta

didik. Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia harus memperhatikan

Page 24: BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_0605601_chapter2(1).pdf · Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru ...

37

perbedaan kecerdasan, kecakapan, bakat dan minat peserta didik. Jadi,

peserta didik harus diberi perlakuan secara maksimal untuk mengaktualkan

potensi intelektual, emosional, dan spriritualnya. Para peserta didik tersebut

merupakan aset bangsa yang sangat berharga dan merupakan salah satu faktor

daya saing yang kuat, yang secara potensial mampu merespon tantangan

globalisasi. Filosofi esensialisme menekankan bahwa pendidikan harus

berfungsi dan relevan dengan kebutuhan, baik kebutuhan individu, keluarga,

maupun kebutuhan berbagai sektor dan sub-sub sektornya, baik lokal,

nasional, maupun internasional. Terkait dengan tuntutan globalisasi,

pendidikan harus menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang mampu

bersaing secara internasional.

4) Dalam mengaktualisasikan kedua filosofi tersebut, empat pilar pendidikan

yaitu learning to know, learning to do, learning to live together, and learning

to be merupakan patokan berharga bagi penyelarasan praktek-praktek

penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, mulai dari kurikulum, guru, proses

belajar mengajar, sarana dan prasarana, hingga sampai penilaiannya.

Makdusnya adalah pembelajaran tidaklah sekedar memperkenalkan nilai-nilai

(learning to know), tetapi juga harus bisa membangkitkan penghayatan dan

mendorong menerapkan nilai-nilai tersebut (learning to do) yang dilakukan

secara kolaboratif (learning to live together) dan menjadikan peserta didik

percaya diri dan menghargai dirinya (learning to be). Dalam rangka

mengemban amanat Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah dan dengan

mempertimbangkan berbagai alasan sebagaimana dijelaskan di atas, maka

Page 25: BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_0605601_chapter2(1).pdf · Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru ...

38

Direktorat Pembinaan SMP Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan

Menengah Departemen Pendidikan Nasional pada tahun 2007 telah merintis

100 SMP Negeri di Indonesia menjadi SBI.

Berdasarkan berbagai peraturan perundangan dan beberapa

pertimbangan/alasan di atas, maka penting kiranya pemerintah (Departemen

Pendidikan Nasional) berkewajiban untuk memberikan arahan, bimbingan dan

pengaturan terhadap sekolah-sekolah yang telah dan akan merintis SBI, baik

untuk sekolah negeri maupun swasta supaya kedepan pengembangannya lebih

terarah, terencana, dan sistematis, serta diharapkan di setiap daerah

Kbupaten/Kota di Indonesia terdapat minimal satu satuan dan jenis pendidikan

yang bertaraf internasional, baik yang diselenggarakan sebagai rintisan oleh

pemerintah, masyarakat secara mandiri atau secara swadana bagi sekolah yang

didukung oleh dana yang kuat dari pemerintah daerah atau yayasan. (www.forum-

rsbi.net: 27 November 2009)

b. Indikator Kelas RSBI

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 dan dijabarkan dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 bahwa sekolah harus memenuhi

delapan unsur Standar Nasional Pendidikan terdiri dari: standar isi, standar proses,

standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar

sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar

penilaian, dimana semuanya itu merupakan obyek penjaminan mutu

pendidikan/sekolah. Tolok ukur atau karakteristik SBI adalah sekolah harus

mampu memenuhi delapan obyek atau unsur pendidikan tersebut yang secara rinci

Page 26: BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_0605601_chapter2(1).pdf · Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru ...

39

dijabarkan dalam standar indikator-indikator kinerja kunci minimal sebagai

jaminan akan mutu pendidikannya yang telah berstandar nasional.

Di samping itu, sekolah juga harus mampu memenuhi indikator-indikator

kinerja kunci tambahan sebagai plus-nya, yaitu indikator-indikator kinerja sekolah

yang berstandar internasional dari salah satu negara OECD dan atau dari negara

maju lainnya yang memiliki keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.

Adapun berbagai indikator kinerja kunci minimal dan indikator-indikator kinerja

kunci tambahan yang esensial harus mampu dipenuhi dan ditunjukkan sekolah

dalam penjaminan mutu pendidikan bertaraf internasional dapat dilihat pada tabel

2.2 (www.forum-rsbi.net: 27 November 2009).

Page 27: BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_0605601_chapter2(1).pdf · Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru ...

40

Tabel 2.2 Indikator Kinerja Kunci Minimal dan

Indikator-Indikator Kinerja Kunci Tambahan

No. Objek Penjaminan Mutu (Unsur

Pend. dlm SNP)

Indikator Kinerja Kunci

Minimal (dalam SNP)

Indikator Kinerja Kunci Tambahan sebagai (X-nya)

I Akreditasi Berakreditasi A dari BAN-Sekolah dan Madrasah

a. Berakreditasi tambahan dari badan akreditasi sekolah pada salah satu Lembaga akreditasi pada salah satu negara anggota OECD dan negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.

II

Kurikulum (Standar Isi) dan Standar Kompetensi Lulusan

Menerapkan KTSP

a. Sekolah telah menerapkan sistem administrasi akademik berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi dimana setiap siswa dapat mengakses transkripnya masing-masing.

Memenuhi Standar Isi

a. Muatan pelajaran (isi) dalam kurikulum telah setara atau lebih tinggi dari muatan pelajaran yang sama pada sekolah unggul dari salah negara diantara 30 negara anggota Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dan dari negara maju lainnya.

Memenuhi SKL

a. Penerapan standar kelulusan yang setara atau lebih tinggi dari SNP.

b. Meraih medali tingkat internasional pada berbagai kompetisi sains, matematika, teknologi, seni dan olah raga

Page 28: BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_0605601_chapter2(1).pdf · Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru ...

41

No. Objek Penjaminan Mutu (Unsur

Pend. dlm SNP)

Indikator Kinerja Kunci

Minimal (dalam SNP)

Indikator Kinerja Kunci Tambahan sebagai (X-nya)

III Proses Pembelajaran.

Memenuhi Standar Proses.

a. Proses pembelajaran pada semua mata pelajaran telah menjadi teladan atau rujukan bagi sekolah lainnya dalam pengembangan akhlak mulia, budi pekerti luhur, kepribadian unggul, kepemimpi -an, jiwa kewirausahaan, jiwa patriot, dan jiwa inovator .

b. Proses pembelajaran telah diperkaya dengan model-model proses pembelajaran sekolah unggul dari salah negara diantara 30 negara anggota Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dan dari negara maju lainnya .

c. Penerapan proses pembelajaran berbasis TIK pada semua mapel

d. Pembelajaran pada mapel IPA, Matematika, dan lainnya dengan bahasa Inggris, kecuali mapel Bahasa Indonesia.

IV Penilaian. Memenuhi Standar Penilaian.

a. Sistem/model penilaian telah diperkaya dengan sistem/model penilaian dari sekolah unggul diantara salah negara diantara 30 negara anggota Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dan/atau dari negara maju lainnya.

V Pendidik. Memenuhi Standar Pendidik.

a. Guru Sains, matematika, dan teknonogi mampu mengajar dengan bahasa Inggris .

b. Semua guru mampu memfasilitasi pembelajaran berbasis TIK .

c. Minimal 20% guru berpendidikan S2/S3 dari perguruan tinggi yang program studinya terakreditasi A.

Page 29: BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_0605601_chapter2(1).pdf · Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru ...

42

No. Objek Penjaminan Mutu (Unsur

Pend. dlm SNP)

Indikator Kinerja Kunci

Minimal (dalam SNP)

Indikator Kinerja Kunci Tambahan sebagai (X-nya)

VI Tenaga Kependidikan.

Memenuhi Standar Kependidikan.

a. Kepala sekolah berpendidikan minimal S2 dari perguruan tinggi yang program studinya terakreditasi A .

b. Kepala sekolah telah menempuh pelatihan kepala sekolah dari lembaga pelatihan kepala sekolah yang diakui oleh pemerintah.

c. Kepala sekolah mampu berbahasa Inggris secara aktif.

d. Kepala sekolah memiliki visi internasional, mampu membangun jejaring internasional, memiliki kompetensi manajerial, serta jiwa kepemimpinan dan entreprenual yang kuat.

VII Sarana dan Prasarana.

Memenuhi Standar Sarana dan Prasarana.

a. Setiap ruang kelas dilengkapi sarana pembelajaran berbasis TIK.

b. Sarana perpustakaan telah dilengkapi dengan sarana digital yang memberikan akses ke sumber pembelajaran berbasis TIK di seluruh dunia.

c. Dilengkapi dengan ruang multi media, ruang unjuk seni budaya, fasilitas olah raga, klinik, dll.

VIII Pengelolaan. Memenuhi Standar Pengelolaan.

a. Sekolah meraih sertifikasi ISO 9001 VERSI 2000 atau sesudahnya (2001, dst) dan ISO 14000.

b. Merupakan sekolah multi kultural.

c. Sekolah telah menjalin hubungan “sister school” dengan sekolah bertaraf/berstandar internasional di luar negeri.

Page 30: BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_0605601_chapter2(1).pdf · Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru ...

43

No. Objek Penjaminan Mutu (Unsur

Pend. dlm SNP)

Indikator Kinerja Kunci

Minimal (dalam SNP)

Indikator Kinerja Kunci Tambahan sebagai (X-nya)

VIII Pengelolaan. Memenuhi Standar Pengelolaan.

d. Sekolah terbebas dari rokok, narkoba, kekerasan, kriminal, pelecehan seksual, dll.

e. Sekolah menerapkan prinsip kesetaraan gender dalam semua aspek pengelolaan sekolah.

IX Pembiayaan. Memenuhi Standar Pembiayaan.

a. Menerapkan model pembiayaan yang efisien untuk mencapai berbagai target indikator kunci tambahan.

2. Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMP Negeri 1 Lembang

a. Pendahuluan

Rintisan sekolah bertaraf internasional adalah sekolah standar nasional

(SSN) yang menyiapkan peserta didik berdasarkan Standar Nasional Pendidikan

(SNP) Indonesia, yang sedang dirintis untuk menjadi Sekolah Berstandar

Internasional (SBI). Dengan dibentuk kelas Bilingual (bahasa pengantar dalam

pembelajaran menggunakan dua bahasa, bahasa Inggris dan bahasa Indonesia)

diharapkan lulusan siswa rintisan sekolah bertaraf internasional memiliki

kemampuan daya saing bukan hanya di tingkat nasional tapi juga ditingkat

internasional.

Berdasarkan surat keputusan Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat nomor

978/20637-Pendas/tahun 2008, bahwa Sekolah Menengah Pertama Negeri 1

Page 31: BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_0605601_chapter2(1).pdf · Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru ...

44

Lembang ditetapkan sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional yang

pertama di Kabupaten Bandung Barat.

b. Visi dan Misi RSBI SMPN 1 Lembang

Visi rintisan sekolah bertaraf internasional SMPN 1 Lembang adalah

menjadi sekolah paling unggul bertaraf internasional dan masuk nominasi 10

besar tingkat propinsi Jawa Barat yang berwawasan lingkungan dan budaya.

Adapun misi rintisan sekolah bertaraf internasional SMPN 1 Lembang

yaitu: (1) mengembangkan kurikulum sesuai dengan kurikulum nasional yang

mengacu kepada tuntutan global; (2) meningkatkan professional dan kompetensi

pendidik dan tenaga kependidikan; (3) mengembangkan standar proses

pembelajaran; (4) mengembangkan sarana dan prasarana sesuai dengan

kebutuhan; (5) mengembangkan mutu akademik dan non akademik; (6)

meningkatkan standar pengelolaan; (7) mengembangkan standar pembiayaan

pendidikan; (8) mengembangkan standar penilaian; (9) mengimplementasikan

sekolah berbudaya lingkungan.

c. Sarana dan Prasarana di RSBI SMPN 1 Lembang

Sarana dan prasarana diperlukan untuk menunjang keberhasilan kelas

rintisan sekolah bertaraf internasional baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

Fasilitas belajar di kelas rintisan sekolah bertaraf internasional SMPN 1 Lembang

meliputi: (1) Laboratorium IPA Fisika; (2) Laboratorium IPA Biologi dan Kimia;

(3) Laboratorium Komputer; (4) Ruang Multimedia; (5) Perpustakaan

/Perpustakaan online; (6) Akses internet 24 jam; (7) Lapangan bola basket/Voli;

(8) Mesjid 2 lantai; (9) Ruang kesenian/Aula; (10) Ruang mesin fotocopy.

Page 32: BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_0605601_chapter2(1).pdf · Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru ...

45

Sedangkan fasilitas yang terdapat di kelas bilingual meliputi: (1) Ruang kelas

yang bersih dan asri; (2) Meja dan kusri sendiri-sendiri; (3) locker pribadi; (4)

Komputer di dalam kelas; (5) Laptop kelas; (6) Infocus/Projector di dalam kelas;

(7) Stereo system di dalam kelas; (8) DVD player di dalam kelas; (9) internet

online setiap saat.

d. Seleksi Siswa RSBI

Sebelum menjadi siswa rintisan sekolah bertaraf internasional, calon siswa

diseleksi baik dalam kemampuan akademis ataupun non-akademis. Tahapan

seleksi atau penjaringan secara akademik pada calon siswa rintisan sekolah

bertaraf internasional dilakukan dengan beberapa tes, yaitu:

1) Tes tulis (matematika, IPA, bahasa Indonesia, bahasa inggris, dan

pengetahuan umum).

2) Tes lisan bahasa inggris.

3) Tes praktik komputer.

4) Tes IQ/Psikotes.

5) Wawancara (dengan calon siswa rintisan sekolah bertaraf internasional dan

orang tua siswa).

e. Kurikulum dan Pelaksanaan Pembelajaran Siswa Kelas RSBI

Kurikulum yang digunakan di kelas rintisan sekolah bertaraf internasional

SMPN 1 Lembang pada umumnya sama dengan kurikulum kelas regular yaitu

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan penambahan jam pelajaran

pada mata pelajaran tertentu. Penjabaran mengenai struktur kurikulum rintisan

sekolah bertaraf internasional dijelaskan pada tabel 2.3 berikut:

Page 33: BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_0605601_chapter2(1).pdf · Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru ...

46

Tabel 2.3 Struktur Kurikulum kelas RSBI

Komponen Kelas dan Alokasi

Waktu VII VIII IX

A. MATA PELAJARAN 1. Pendidikan Agama 2 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4. Bahasa Inggris 8 8 8 5. Matematika 6 6 6 6. Ilmu Pengetahuan Alam 8 8 8 7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4 8. Seni Budaya 2 2 2 9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 10. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2

B. MUATAN LOKAL 1. Muatan Lokal 1 2 2 2 2. Muatan Lokal 2 2 2 2

C. PENGEMBANGAN DIRI DIBAWAH KOORDINASI BIMBINGAN DAN KONSELING

Kegiatan Umum: Pramuka, PMR, PKS, Bripera, Iksiroh, KIR, Binavokalia, BIMBINGAN DAN KONSELINGC, Taekwondo, PLH, Bola Basket, Voly Ball, Seni Tari, Mading, Keputrian. Berdasarkan Prestasi: Atletik, MIPA, Bahasa Inggris, Siswa Berprestasi.

2*)

2*)

2*)

Jumlah 45 45 45 2*) Ekuivalen 2 jam pelajaran.

Secara singkat, pembelajaran di rintisan sekolah bertaraf internasional

yang membedakan dengan pembelajaran di kelas regular adalah sebagai berikut:

1. Penambahan waktu belajar di sekolah.

2. Penambahan jam mata pelajaran bahasa inggris.

3. Penambahan jam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

4. Penambahan jam mata pelajaran matematika.

Page 34: BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_0605601_chapter2(1).pdf · Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru ...

47

5. Proses pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

6. Pembelajaran menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa

Inggris.

7. Pembelajaran bersifat PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan

Menyenangkan).

D. Kebutuhan Siswa RSBI SMP Negeri 1 Lembang Kaitannya Dengan

Program Bimbingan Dan Konseling Perkembangan

Dalam layanan bimbingan dan konseling kebutuhan siswa harus mendapat

prioritas dan perhatian, karena kebutuhan yang dirasakan siswa sangat erat

kaitannya dengan masalah yang dihadapi siswa itu sendiri. Bahkan dapat

dikatakan, munculnya berbagai persoalan remaja sebagai siswa di sekolah, di

keluarga, dan di masyarakat, lebih banyak oleh karena tidak terpenuhinya

kebutuhan yang dirasakan siswa.

Oleh karena pemenuhan kebutuhan berkaitan dengan persoalan yang

dihadapi siswa, maka layanan bimbingan dan konseling menjadi sangat penting

untuk menjembatani kesenjangan kebutuhan remaja tersebut. untuk dapat

memberikan layanan yang relevan dengan kebutuhan siswa, maka terlebih dahulu

perlu diidentifikasi kebutuhan yang dirasakan siswa.

Pengukuran kebutuhan merupakan kegiatan penting dalam penyusunan

program bimbingan dan konseling di sekolah, seperti yang dikemukakan Klein

(dalam Atikah, 2007:58) bahwa pengukuran kebutuhan perlu dilakukan dalam

penyusunan program, karena (1) akan memfokuskan perhatian pembuat program

pada masalah penting, (2) memberikan dasar pengesahan perhatian program

Page 35: BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN UNTUK …a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_0605601_chapter2(1).pdf · Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru ...

48

hanya pada kebutuhan, dan (3) memberikan informasi dasar untuk mengukur

perubahan performans siswa.

Kebutuhan dalam penelitian ini, dimaksudkan kepada kebutuhan yang

dirasakan siswa atas tuntutan sekolah di rintisan sekolah bertaraf internasional.

siswa rintisan sekolah bertaraf internasional pembelajarannya dibedakan dengan

siswa kelas regular. Harapan dan tuntutan yang ditujukan guru, kepala, sekolah,

orang tua siswa pun berbeda. Siswa rintisan sekolah bertaraf internasional

diharapkan mampu memiliki kepribadian yang unggul, mahir dalam penggunaan

bahasa Inggris, bermotivasi belajar tinggi dan mampu bersaing dengan siswa yang

lain baik tingkat nasional maupun internasional serta rintisan sekolah bertaraf

internasional SMP negeri 1 Lembang mengharapkan siswa mampu mengenal dan

menjaga budaya dan memperkenalkan budayanya kepada dunia internasional.

Kesenjangan antara tuntutan pembelajaran dan harapan lingkungan dengan

siswa rintisan sekolah bertaraf internasional dapat menimbulkan masalah.

Kesenjangan-kesenjangan tersebut harus diidentifikasi terlebih dahulu sebagai

kebutuhan siswa rintisan sekolah bertaraf internasional serta dijadikan salah satu

dasar penyusunan program bimbingan dan konseling yang sesuai untuk siswa

RSBI.