Bimbingan dan konseling di sekolah lanjutan

15

Click here to load reader

Transcript of Bimbingan dan konseling di sekolah lanjutan

Page 1: Bimbingan dan konseling di sekolah lanjutan

By Niki Wulansari

Page 2: Bimbingan dan konseling di sekolah lanjutan

A. Pentingnya BK di sekolah Lanjutan Pada jenjang SLTP kebanyakan siswa untuk pertama

berhadapan dengan banyak guru (guru berbagai bidangstudi dengan aneka ciri kepribadian, gaya mengajar, dancara pendekatan yang mungkin berbeda. Karena itu siswaperlu menyesuaikan sekaligus dengan banyak guru.

Akhir-akhir ini bimbingan juga menyangkut penjaringananak-anak berbakat. Namun demikian para teoriskonseling sekolah mengharapkan psikolog sekolah lebihbanyak untuk mendukung perkembangan anak daripadamelakukan tindakan rimedial.

Page 3: Bimbingan dan konseling di sekolah lanjutan

Bimbingan Konseling di sekolahlanjutan

Masa remaja adalah masa pengambilan keputusan atau penentuanpilihan, karena itu penting adanya bimbingan di jenjang pendidikanlanjutan. Yakni:

1. Bimbingan yang berkaitan dengan penyesuaian pendidikan

masalah yang penting dalam proses penyesuaian diri siswa sekolah lanjutanadalah pada anak kelas 1. karena mereka mengalami perubahan dari metodeSD yang kebanyakan guru kelas, ke guru-guru bidang studi. Serta, adanyaperubahan tempat sekolah, teman sekolah, dan guru sekolah dapat merupakanpotensi masalah tersendiri bagi anak-anak tertentu.

masalah penyesuaian lain adalah masalah pemilihan program studi di smu. Beberapa siswa merasa dijuruskan ke program studi yang tidak sesuai denganminatnya.

Page 4: Bimbingan dan konseling di sekolah lanjutan

Bimbingan Konseling di sekolahlanjutan

Bimbingan yang berkaitan dengan perkembangan pribadi

Ada gangguan yang mulai timbul pada masa di sekolah lanjutan. sebagai hasil perkembangan kematangan seksual maaupunperkembangan organ lainnya, akan menjadi penyebab perubahanemosi dan ketidak stabilan keadaan emosi dapat menimbulkan danketidakbahagian (misalnya, menjadi pemurung).

dalam hal ini, siswa membutuhkan bantuan ke arah “kematanganemosional”, artinya kemampuan mengarahkan emosi dasar yang kuatini ke penyaluran yang mendukung tujuan, dan tujuan ini memuaskandiri sendiri maupun dapat diterima oleh lingkungannya.

Page 5: Bimbingan dan konseling di sekolah lanjutan

B. Siswa sekolah lanjutan dan permasalahannya

Menurut Robert Havigurst, dalam bukunya Human Education and Development (dalam Soetarlinah: 87) tugas perkembangan remaja ada10 yang harus diselesaikan:

1. mencapai hubungan yang lebih dewasa dengan teman sebaya priamaupun wanita.

2. mencapai peran jenis sebagai wanita atau pria.

3. menerima keadaan jasmaninya dan menggunakan jasmaninya secaraefektif

4. mencapai kemandirian secara emosional dari ketergantungankepada orang tua atau orang dewasa.

5. Mencapai keyakinan akan dapat mandiri secara ekonomi pada masayang akan datang.

6. memilih dan mempersiapkan diri untuk menjalankan suatupekerjaan.

Page 6: Bimbingan dan konseling di sekolah lanjutan

Siswa sekolah lanjutan dan permasalahannya 7. menyiapkan diri untuk perkawinan dan berkeluarga.

8.ketrampilan dan konsep intelektual yang diperlukan. mengembangkan sebagai warga masyarakat.

9. mengingkan dan melakukan tindakan-tindakan yang secara sosialbertanggung jawab.

10. memilih seperangkat sistem tata nilai dan tata krama yang menuntun tindak tanduknya.

tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan oleh remaja inidapat terpenuhi, bila kebutuhan-kebutuhan dasarnya terpenuhi.

Page 7: Bimbingan dan konseling di sekolah lanjutan

Ciri yang khas tampak ketika seorang anak berubah menjadi remaadalah petubumbuhan badan yang cukup cepat. Perubahan inimenimbulkan anak mudah merasa lelah, vitalitas menurun, membutuhkan banyak tidur (yang sering dikira malas), koordinasigeraknya jelek dan canggung.

Perkembangan kebutuhan sosial pada remaja perlu mendapatperhatian juga. Pengalaman yang lebij banyak, pergaulan yang lebihluas, dan makin dewasanya mereka menimbulkan persoalan baru. Malu, canggung, terlalu agresif, ketidak-senangan, Crush (mencintaiorang yang lebih dewasa karena tidak dapat menyesuaikan dengansebayanya), merupakan beberapa di antara keadaan yang dijumpaipada remaja.

Siswa sekolah lanjutan dan permasalahannya

Page 8: Bimbingan dan konseling di sekolah lanjutan

C. Tujuan BK di sekolah lanjutan Secara lebih rinci, bimbingan dan konseling di sekolah lanjutan

tingkat pertama ditujukan untuk mengatasi permasalah seperti yang tercamtum dalam kurikulum 1975.

1. mengatasi kesuulitan dalam memahami dirinya sendiri.

2. mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungannya yang meliputilingkungan sekolah, keluarga, dan kehidupan masyakat yang kebihluas.

3. mengatasi kesulitan dalam mengindentifikasikam dan memecahkanmasalah yang dihadapi.

4. mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan, minat bakatdalam bidang pendidikan dan kemungkinan pekerjaan secara cepat.

Page 9: Bimbingan dan konseling di sekolah lanjutan

Tujuan BK di sekolah lanjutan Sedangkan tujuan bimbingan dan konseling di sekolah lanjutan

tingkat atas secara rinci adalah sebagai berikut:

1. mengatsi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri yang berkaitandengan

Pengetahuan yang dicapai bagi kelanjutan studi

Keterampilan yang dicapai bagi jabatan pekerjaan

Sikap yang dimiliki bagi komunikasi dalam hubungan sosial

2. mengatasi kesulitan dalam mengindentifikasikan ciri-ciri tuntutansekolah saat ini dan prospek yang akan datang.

3. mengatasi kesulitan dalam menguasai pengetahuan tuntutansekolah

4. mengatasi kesulitan dalam mengindentifikasikan ciri-ciri dantuntutan berbagai jenis karir dan lapangan kerja.

Page 10: Bimbingan dan konseling di sekolah lanjutan

Sambungan…………. 5. mengatasi kesulitan dalam menguasai ketrampilan-

ketrampilan tertentu yang dituntut suatu jenis karir danlapangan kerja.

6. mengatasi kesulitan dalam mengindentifikasi ciri-ciri dantuntutan lingkungan sosial.

7. mengatasi kesulitan dalam menguasai sikap-sikap hormat dapenghargaan yang diharapkan oelh lingkungan sosial tertentu.

8. Mengatasi kesulitan membuat keputusan arah pilihankelompok mata pelajaran bagi kemungkinan kelanjutan studi,atau kemungkinan karir dan jabatan-jabatan; dan arah pilihanbagi kemungkinan calon pasangan hidup, serta dalammengadakan penyesuaian dengan orang tua, masyarakat

Page 11: Bimbingan dan konseling di sekolah lanjutan

D. Memahami Pelanggaran Ketertiban Siswa Menurut Kooi dan schutx (dalam Soertalinah, 2000:92), hal-hal yang

dianggap menganggu proses mengajar-belajar dan dianggappelanggaran disiplin dapat digolongkan dalam lima kategori umum:

1. Agresi fisik (pemukulan, perkelahian, perusakan dan sebagainya)

2.Kesibukan berteman (berbincang-bincang, berbisik-bisik, berkunjung ke tempat duduk teman tanpa izin).

3. mencari perhatian (mengedarkan tulisan-tulisan, gambar-gambardengan maksud mengalihkan perhatian dari pelajaran).

4. menantang wibawa guru (tidak mau menurut, memberontak, memprotes dengan kasar, dan sebagainya), mencari persilisihan(mengkritik, menertawakan, mencemoohkan).

5. merokok di sekolah, datang terlambat, tidak berpakaian sesuaidengan ketentuan, mengompas (memeras teman sekolah, sertamengunakan obat terlarang maupun minuman keras di sekolah.

Page 12: Bimbingan dan konseling di sekolah lanjutan

Memahami Pelanggaran Ketertiban Siswa Sebab-sebab gangguan disiplin sekolah menurut Sheviakov dan Redl

(dalam Soertalinah, 2000: 95) dibagi penyebab gangguan indisiplineratas enam faktor:

1. ketidakpuasan dengan tugas-tugas di sekolah,

2. adanya keresahan dalam bergaul dengan orang lain,

3. suasana kelas yang tidak nyaman.

4. tidak adanya keserasian antara aturan-aturan di dalam kelas dengankebutuhan madiri seorang remaja

5. adanya ketegangan emosional yang mengikuti perubahan kegiatanmendadak

6. komposisi kelompok di dalam kelas.

Page 13: Bimbingan dan konseling di sekolah lanjutan

E. Tugas-tugas yang berkaitan dengan pelayanan

Seperti bimbingan di sekolah pada umumnya , bimbingandi sekolah lanjutan mencakup lima pelayan baku:

A. pelayanan konseling

B. pelayanan inventarisasi individual

C. pelayanan informasi

D. pelayanan penempatan

E. Penelitian

Page 14: Bimbingan dan konseling di sekolah lanjutan

Tugas-tugas yang berkaitan dengan pelayanan Dari kelima macam pelayanan ini, maka ada sepuluh tugas yang

harus dikelola oleh staff bimbingan dan konseling, yakni:

1. Tugas Manajemen 2. Mengumpulkan data 3. konseling 4. perencanaan pendidikan dan perencanaan pekerjaan 5. memberi penunjukkan atau rujukan 6. penempatan atau penjurusan 7. bantuan kepada orang tua 8. konseling untuk guru dan tenaga administrasi 9. penelitian 10. hubungan masyarakat

Page 15: Bimbingan dan konseling di sekolah lanjutan

F. Persiapan sebagai psikolog sekolah Ada beberapa pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai

seorang sarjana psikologi untuk memikul tugas sebagai psikolog disekolah

1. Menguasai dasar-dasar serta falsafah bimbingan dan konseling

2. mahir dan terampil dalam pengumpulan data dan interprentasinya

3. memahami teori dan dapat mempraktekkan konseling individual maupun kelompok.

4. mampu mempraktekkan etika profesi

5. mahir dalam statistik dan metode penelitian pendidikan.

6. kaya akan informasi mengenai sistem pendidikan.

7. terampil dalam memahami kasus.