BAB II LANDASAN TEORI...6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Pengertian Sistem A....
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI...6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Pengertian Sistem A....
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
2.1.1. Pengertian Sistem
A. Pengertian Sistem Secara Umum
Menurut Elisabet dan Rita (2017:1) mengatakan “Sistem adalah kumpulan orang
yang saling bekerja sama dengan ketentuan-ketentuan aturan yang sistematis dan
terstruktur untuk membentuk satu kesatuan yang melaksanakan suatu fungsi untuk
mencapai tujuan.
Menurut Hutahaean (2014:2) “Sistem adalah suatu jaringan kerja yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau melalakukan
sasaran yang tertentu”.
Menurut Kadir (2014:61) “Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terait
atau terpadu yang dimaksudkan untu mencapai suatu tujuan.
Menurut Roomney dan Steinbart dalam Mulyani (2016:2) Mengatakan Sistem
adalah kumpulan dari dua atau lebih komponen yang saling bekerja dan berhubungan
umtuk menapai tujuan tertentu.
B. Pengertian Informasi Secara Umum
Menurut B. Davis (2014:9) “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi
suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat
dirasakan keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan
datang”.
7
Menurut Yuli dan Pratita (2014:10) menyimpulkan bahwa “Informasi merupakan
hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi menerimanya yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu
untuk pengambilan suatu keputusan”
Menurut Elisabet dan Rita (2017:1) mengatakan “ Informasi adalah data yang
diolah menjadi lebih berguna dan berarti bagi penerimanya, serta untuk mengurangi
ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan menenai suatu keadaan”
C. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Elisabet dan Rita (2017:2) mengatakan “Sistem Informasi merupakan
kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan
sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam
sebuah organisasi.
a. Fungsi Sistem Informasi
1) Untuk meningkatkan aksesbilitas data yang secara efektif dan efisien kepada
pengguna, tanpa dengan perantara sistem informasi.
2) Memperbaiki produktivitas aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
3) Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem
informasi secara kritis.
4) Mengidentifikasi kebutuhan mengenai keterampilan pendukung sistem
informasi.
5) Mengantisipasi dan memahami akan konsekuensi ekonomi.
6) Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
7) Mengembangkan proses perencanaan yang efektif
8
b. Ciri-ciri Sistem Informasi
1) Baru, adalah informasi yang didapatkan sama sekali baru dan segar dari
penerima.
2) Tambahan, adalah informasi dapat diperbarui atau memberikan tambahan
terhadap informasi yang sebelumnya telah ada.
3) Kolektif, adalah informasi yang dapat menjadi suatu koreksi dari informasi
yang salah sebelumnya,
4) Penegas, adalah informasi yang dapat mempertegas informasi yang telah ada,
Menurut Hutahaean (2014:13) menyimpulkan bahwa “ Sistem informasi adalah
suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
dibutuhkan”.
D. Pengertian Sistem Berorientasi Objek (OOP)
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2014:104) sistem berorientasi objek
merupakan “sebuah sistem yang dibangun dengan berdasarkan metode berorientasi objek
adalah sebuah sistem yang komponennya dibungkus (dienkapsulasi) menjadi kelompok
data dan fungsi.”
9
2.1.2. Program
A. Pengertian Program
Menurut Abror (2017) Secara umum pengertian program ialah himpunan atau
kumpulan instruksi tertulis yang dibuat oleh programmer/suatu bagian executable
dari suatu software. Orang yang membuat program sering disebut juga sebagai
pemrograman atau programmer
B. Bahasa Pemograman Java
Menurut Enterprise (2015:1) Java merupakan pemograman yang sangat populer
karena rentang aplikasi yang bisa dibuat menggunakan bahasa ini sangatlah
luas,mulai dari komputer hingga smartphone. Bahasa pemograman java
dikembangkan pertama kali oleh Sun micrisystem yang dumulai oleh james
Gosling dan dirilis pada tahun 1995. Saat ini Sun Microsystem telah di akusisi
oleh Oracle Corporation. Apabila sudah terbiasa dengan bahasa C DAN C++,Anda
bisa mempelajari java dengan dengan cepat.
2.1.3. Basis Data (Database)
1. Pengertian Basis Data
Menurut Yanto (2016:10) mengatakan “basis data terdiri dari 2 kata, yaitu
basis dan data. Basis dapat diartikan sebagai markas, gudang, tempat berkumpul.
Sedangkan data adalah fakta yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang,
hewan, peristiwa, keadaan dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka,
huruf simbol, teks gambar, bunyi atau kombinasinya”.
2. Pengertian MySQL
Menurut Wahana dalam (Agus & Safitri, 2015) “MySQL (MyStructure Query
Language) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL
10
Database Management System atau DBMS dari sekian banyak DBMS seperti
Oracle, MS SQL, Postagre SQL dan lainnya”.
3. Pengertian PhpMyAdmin
Menurut Rozaq (2015:5), mengatakan bahwa “PHPMyAdmin adalah perangkat
lunak yang bebas ditulis dalam bahasa pemograman PHP yang digunakan untuk
menangani administrasi MySQL melalui jejaring jagat jembar (World Wide
Web). PHPMyAdmin mendukung berbagai operasi MySQL, diantaranya
(mengolah basis data, table-tabel, bidang (fields), relasi (relation), indeks,
pengguna (user), perjanjian (permessions), dan lain-lain)”
4. Pengertian Java
Menurut Enterprise (2015:1) Java merupakan pemograman yang sangat populer
karena rentang aplikasi yang bisa dibuat menggunakan bahasa ini sangatlah
luas,mulai dari komputer hingga smartphone. Bahasa pemograman java
dikembangkan pertama kali oleh Sun micrisystem yang dumulai oleh james
Gosling dan dirilis pada tahun 1995. Saat ini Sun Microsystem telah di akusisi
oleh Oracle Corporation. Apabila sudah terbiasa dengan bahasa C DAN
C++,Anda bisa mempelajari java dengan dengan cepat.
5. Pengertian Netbeans
Menurut Enterprise (2015:8) Neatbenas merupakan IDE (Integrated
Development Environment) untuk membuat aplikasi dengan Java,PHP,C,C++ dan
HTML5. Secara garis besar,NetBeans IDE bekerja menyerupai Microscoft Visual
Studio maupun Dreamweaver dalam konteks sebagai aplikasi yang dimiliki
lingkungan kerja lengkap untuk membangun aplikasi.
6. Pengertian Xampp
Menurut Wahana dalam agus prayitno (2015) “XAMPP adalah salah satu
paket instalasi apache, PHP, digunakan untuk membantu proses instalasi ketiga
11
produk tersebut”.dan MySQL secara instant yang dapat digunakan untuk membantu
proses instalasi ketiga produk tersebut”.
2.1.4. Model Pengembangan Perangkat Lunak
Metode yang digunakan pada pengembangan perangkat lunak ini menggunakan
model prototype Mulyani (2016:26) menerangkan bahwa prototyping merupakan teknik
pengembangan system yang menggunakan prototype untuk menggambarkan sistem,
sehingga pengguna atau pemilik sistem mempunyai gambaran pengembangan sistem
yang akan dilakukan.
Tahapan – tahapan prototyping :
1. Pengumpulan Kebutuhan
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat
lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.
2. Membangun prototyping
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada
penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).
3. Evaluasi prototyping
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah diibangun sudah
sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil.
Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulang langkah 1, 2 dan 3.
4. Mengkodekan sistem
Dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan ke dakam bahasa
pemrograman yang sesuai.
12
5. Menguji sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu
sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path,
pengujian arsitektur dan lain-lain.
6. Evaluasi sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sesuai dengan yang diharapkan,
jika ya, langkah 7 dilakukan, jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.
7. Menggunakan sistem
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.
Sumber : Mulyani, Sri. 2016. Metode Analisa dan Perancangan Sistem. Bandung: Abdi
Sistematika.
Gambar II.1. Tahapan Prototype
13
2.1.5. Distribusi
Menurut Muhammad (2018:80) Distribusi adalah salah satu aspek dari
pemasaran. Distibusi juga dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang
berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari
produsen kepada konsumen, sehingga penggunanya sesuai dengan yang diperlukan
(jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan).
2.1.6. Referensi Jurnal
1. Menurut(Karundeng, L.Mandey, & Sumarauw, 2018),Jurnal EMBA Vol.6 No.3 Juli
2018, Hal. 1748 – 1757 ANALISIS SALURAN DISTRIBUSI KAYU (STUDI
KASUS DI CV. KARYA ABADI, MANADO,2018)
a. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perusahaan menjalankan aktivitas distribusi fisik
yang mengutamakan transportasi dalam pelaksanaan distribusinya.
b. Masalah penentuan rute dan sekaligus penjadwalan, merupakan masalah
operasional dalam transportasi. Manajer harus memutuskan konsumen mana
yang harus dikunjungi terlebih dahulu dan menentukan bagaimana urutan
kunjungan mereka. Secara meluas manajer dituntut mampu untuk mengatur
beberapa aspek seperti penentuan jenis kendaraan, rute yang harus dilalui,
kelayakan kendaraan untuk mengantarkan barang, kendaraan yang digunakan
sesuai dengan kapsitas kendaraan sehingga tidak adanya kendaraan yang lebih
muatan dan waktu pengiriman barang harus sampai di waktu yang tepat.
c. Menjalankan proses distribusi komunikasi merupakan suatu hal penting sebagai
pendukung yang akan melancarkan berjalannya distribusi. Melihat faktor
penghambat eksternal ketika menjalankan aktivitas distribusi, kiranya ada
komunikasi juga dengan pihak toko yang akan didistribusikan. Bahkan
komunikasi yang baik dan lancar antar pihak distribusi yang bersangkutan akan
mengurangi resiko kesalah pahaman antara kedua belah pihak dan membina
kepercayaan satu dengan yang lainnya.
14
2. Menurut (Informasi, Raskin, & Web, 2017)
“RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI BANTUAN SOSIAL
BERAS MISKIN (STUDI KASUS KECAMATAN BINAMU KABUPATEN
JENEPONTO”,2016)
Penelitian ini bertujuan adalah bagaimana merancang dan membangun sistem
informasi distribusi bantuan raskin yang dapat dipergunakan sebagai instrumen
pendukung tercapainya administrasi data yang baik dan mendorong transparansi
proses distribusi raskin yang berjalan.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
lapangan dengan strategi desain and creation yaitu selain melakukan penelitian juga
melakukan pembuatan sistem menggunakan metode perancangan waterfall. Untuk
perancangan proses digambarkan menggunakan DFD (Data Flow Diagram), untuk
perancangan database menggunakan ERD(Entity Relationship Diagram), dan uji
implementasi dari program menggunakan metode Black box. Hasil yang diharapkan
pada penelitian ini adalah hadirnya sebuah website layanan informasi data realisasi
raskin yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat khususnya Kecamatan Binamu
Kabupaten Jeneponto. Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh adalah penerapan
sistem informasi pada proses distribusi raskin menghadirkan regulasi distribusi
raskin yang lebih baik.
3. Menurut Jurnal (Suryana & Faruk, 2017)
a. Perencanaan dengan metode DRP pada rancangan ini menggunakan software
Cargowiz untuk mendapatkan order quantity yang disesuaikan dengan kapasitas
optimal bak truk.Diharapkan dengan adanya perencanaan dan penjadwalan,
aktivitas distribusi yang baik,keberhasilan dalam pemenuhan permintaan
pelanggan akan menjadi lebih optimal dan biaya distribusi dapat ditekan
seminimun mungkin.Data-data yang perlu dikumpulkan adalah lead time, service
level, project on hand (POH),ukuran bak truk, dan biaya transportasi
b. Permasalahan yang terjadi di PT Anugrah Ditamas Lestari ini adalah penjualan
gas lpg akan terhambat dan tidak dapat dilakukan secara tepat waktu akhirnya
akan menimbulkan kerugian. Peramalan Regresi Linier dimulai dari bulan
januari 2015 sampai dengan desember 2016, sedangkan DRP (distribution
requirement planning) diterapkan dalam penelitian di agen gas adalah untuk
mengetahui kebutuhan untuk masing masingpangkalan hal ini dapat di ketahui
dari nilai gross requirement.
c. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diberikan saran sebagai bahan pertimbangan
PT ADL adalah sebagai berikut:
1) Untuk PT. Anugrah Ditamas Lestari maka bisa menggunakan teknik
peramalan dengan menggunakan metoda regresi linier
15
2) Untuk pemecahan kebutuhan PT. Anugrah Ditamas Lestari dapat
menggunakan metode DRP. dengan meninjau kembali factorfaktor lainya,
karena hal ini dapat memberikan dampak yang kompleks terhadap
kelangsungan perusahaan
4. Menurut (Jayanti, Meilinda, & Desi, 2018)
“Perancangan Sistem Informasi Manajemen Distribusi Gas Elpiji Berbasis Web pada
PT. Mita Kalbar Pontianak”(2018)
a. Metode yang digunakan pada pengembangan perangkat lunak ini menggunakan
model waterfall atau yang sering disebut metode air terjun dan teknik pengumpulan
data yang digunakan yaitu pengamatan langsung (observasi), Wawancara (Interview)
serta Studi Pustaka
b. Penelitian ini mengenai perancangan sistem informasi manajemen distribusi gas
elpiji berbasis web pada PT. Mita Kalbar Pontianak. Pada PT tersebut masih
menggunakan sistem pencatatan dan Microsoft excel sebagai media penyimpanan
data penyaluran serta menggunakan sistem tertulis untuk pembuatan laporan
pendapatan setiap harinya..
c. Dalam pembahasan ini peneliti memberikan beberapa bentuk gambaran
mengenai rancangan yang dibuat dalam bentuk rancangan use case diagram sebagai
berikut :
16
Sumber: “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Distribusi Gas Elpiji Berbasis Web pada PT. Mita Kalbar Pontianak” (2018)
GambarII.2 Use Case Diagram
5. Menurut Jurnal (Winardi, Farida, & Hariyanto, 2017) Rancang Bangun Sistem
Informasi Manajemen Bengkel
a. Metode pengerjaan yang digunakan dalam pengembangan sistem dikenal dengan
System Development Life Cycle (SDLC), yaitu proses pengembangan sebuah
sistem dangan model siklus daur hidup pengembangan sistem. System
Development Life Cycle (SDLC).
Salah satu jenis metode SDLC yang dipakai adalah SDLC Waterfall. Metode
Waterfall adalah metode pengembangan sistem model air terjun, dimana model
ini berkembang secara sistematis dari satu tahap ke tahap lain secara sistematis
dan sekuensial.
b. Selama ini pengelolaan barang, penjualan, piutang pelanggan, dan material
promosi dilakukan secara manual. Banyaknya jumlah merek cat yang dipasarkan
oleh PD. Sumber Sejahtera dikaitkan dengan arus keluar masuk barang yang
cukup sering mengakibatkan manajemen kesulitan dalam melakukan kontrol
persediaan barang. Manajemen stok barang yang kurang baik menyebabkan
terjadinya kasus kehilangan atau selisih stok barang.
c. Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis sangat tertarik untuk meneliti
bagaimana membangun suatu sistem informasi manajemen pengolahan data yang
terintegrasi dan bisa diakses dengan lebih mudah serta mampu menghasilkan
laporan – laporan yang dibutuhkan. Dengan penerapan sistem yang baru
diharapkan mampu menutupi kekurangan – kekurangan yang ada selama ini.
17
2.2. Teori Pendukung
2.2.1. Entity Relationship Diagram
A. Entity Relationship Diagram (ERD)
1. Pengertian Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Simarta dalam Fridayanthie dan Mahdiati(2016a:132) “Entity
RelationShip Diagram (ERD) adalah alat pemodelan data utama dan akan
mambantu mengorganisasi data dalam suatu proyek ke dalam entitas-entitas dan
menentukan hubungan antar entitas”.
Proses memungkinkan analis menghasilkan struktur basis data dapat disimpan
dan diambil secara efisien.
a. Simbol-simbol dalam ERD (Entity Relationship Diagram) adalah sebagai berikut:
1) Entitas : suatu yang nyata atau abstrak yang mempunyai karakteristik dimana
kita akan menyimpan data.
2) Atribut : ciri umum semua atau sebagian besar instansi pada entitas tertentu.
3) Relasi : hubungan ilmiah yang terjadi antara satu atau lebih entitas.
4) Link : garis penghubung atribut dengan kumpulan entitas dan kumpulan entitas
dengan relasi.
b. Kardinalitas Relasi
1) Satu ke satu (one to one) setiap elemen dari Entitas A berhubungan paling
banyak dengan elemen pada Entitas B. Demikian juga sebaliknya elemen B
berhubungan paling banyak satu elemen pada Entitas A.
18
Satu ke banyak (One to Many) Setiap elemen dari Entitas A berhubungan
dengan maksimal banyak elemen pada Entitas B. Dan sebaliknya setiap
elemen dari Entitas B berhubungan dengan paling banyak satu elemen di
Entitas A.
a. A memiliki banyak B.
b. B memiliki satu A.
2) Banyak ke banyak (Many to Many) Setiap elemen dari Entitas A berhubungan
maksimal banyak elemen pada Entitas B demikian sebaliknya.
a. A memiliki banyak B.
b. B dimiliki A.
2. Logical Relationship Structure (LRS)
Menurut Simarmata dan paryudi dalam Fridayanthie dan Mahdiati
(2016b:133) “Logical Record Structured (LRS) adalah representasi dari
struktur record- record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar
himpunan entitas”.
19
Sumber : Jurnal(Susliansyah & Handayanna, 2018)
Gambar II.6 Logical Relationship Structure
Menentukan kardinalitas, jumlah tabel, dan ForeignKey(FK). Berikut
adalah cara membentuk skema database atau LRS (Logical Record Strutured)
berdasarkan Entity Relationship Diagram :
a. Jika relasinya satu-ke-satu, maka foreign key diletakan pada salah satu dari
dua entitas yang ada tau menyatukan kedua entitas tersebut.
b. Jika relasinya satu-ke-banyak, maka foreign key diletakan pada entitas Many.
c. Jika relasinya banyak-ke-banyak, maka dibuat “file konektor” yang berisi dua
foreign key yang berasal dari kedua entitas.
20
2.2.2. Unifed Modelling Language(UML)
Menurut Sukamto dan M. Salahuddin (2014:133) mengatakan “UML (Unified
Modeling Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia
industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis & desain, serta
menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”. Pada UML 2.3
terdiri dari 13 macam diagram diantaranya adalah :
1. Activity Diagram
Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran
kerja) atau aktivitas dari seubah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada
perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas
menggambarkan aktivitas sistem bukan yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang
dapat dilakukan oleh sistem. Berikut adalah diagram aktivitas dari sistem informasi
manajemen perpustakaan:
21
Sumber: (Jayanti, Meilinda, & Desi, 2018)“Perancangan Sistem Informasi Manajemen
Distribusi Gas Elpiji Berbasis Web pada PT. Mita Kalbar Pontianak”
Gambar II.7 Activity Diagram
2. Use Case Diagram
Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan
(behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah
interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat.
Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di
dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-
fungsi itu. Berikut adalah diagram use case dari sistem informasi manajemen
perpustakaan:
22
Sumber: (Jayanti, Meilinda, & Desi, 2018)“Perancangan Sistem Informasi
Manajemen Distribusi Gas Elpiji Berbasis Web pada PT. Mita Kalbar Pontianak”
Gambar II.8 Use Case Diagram
3. Class Diagram
Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi
pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas
memiliki apa yang diseubut artibut dan metode atau operasi.
23
Sumber: (Jayanti, Meilinda, & Desi, 2018)“Perancangan Sistem Informasi
Manajemen Distribusi Gas Elpiji Berbasis Web pada PT. Mita Kalbar Pontianak”
Gambar II.9 Class Diagram
4. Sequence Diagram
Diagram Sequence menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan
mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima
antara objek. Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram sekuen maka harus
diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode
yang dimiliki kelas yang diinstansikan menjadi objek itu. Membuat diagram sekuen