BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori...BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori...BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian...
-
BAB IILANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
“Sistem informasi akuntansi secara garis besar digambarkan
sebagai rangkaian aktivitas yang menggambarkan pemrosesan data-data
dari aktivitas bisnis pengolahan data keuangan perusahaan dengan
menggunakan sistem informasi komputer yang terintegrasi secara
harmonis” (Lilis Puspitawati & Sri Dewi Anggadini, 2014:57).2. Definisi Sistem dan Akuntansi
a. Definisi Sistem
“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-
prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran
yang tertentu” (Lilis Puspitawati & Sri Dewi Anggadini, 2014:1).
b. Pengertian Akuntansi
“Akuntansi adalah proses mengenali, mengukur, dan
mengkomunikasikan informasi ekonomi untuk memperoleh
pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh pemakai informasi
yang bersangkutan” (Lilis Puspitawati & Sri Dewi Anggadini,
2014:37).
3. Pengertian Sistem Pengendalian Intern
6
-
7
“Pengendalian internal adalah sebuah proses yang dijalankan oleh
dewan komisaris, manajemen, dan personel lain yang didesain untuk
memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan
tujuan berikut ini : (a) keandalan pelaporan, (b) efektivitas dan efisiensi
operasi, dan (c) ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku”
(R.A. Supriyono, 2017:157).
4. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Penjualan Tunai
Penjualan tunai dilaksanakan perusahaan dengan mewajibkan
pembeli melakukan pembayaran atas harga barang lebih dahulu kepada
perusahaan sebelum barang diserahkan kepada pembeli. Setelah uang
diterima oleh perusahaan, barang tersebut kemudian diserahkan dan
transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan. (Mulyadi,
2016:379).
1) Prosedur Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai terbagi menjadi 3
prosedur yaitu over-the-counter sales, cash-on-delivery sales, dan
credit card sales, namun berdasarkan topik yang penulis ambil,
penulis tidak membahas tentang cash-on-delivery sales dan credit
card sales.
Dalam penjualan tunai ini pembeli datang langsung ke
perusahaan, melakukan pemilihan barang yang akan dibeli,
melakukan pembayaran ke kasir, dan kemudian menerima barang
yang dibeli. Dalam prosedur ini perusahaan menerima uang tunai,
-
8
cek pribadi (personal check), atau pembayaran langsung dari
pembeli dengan credit card, sebelum barang diserahkan kepada
pembeli (Mulyadi, 2016:380).
Prosedur penerimaan kas dari over-the counter sales
sebagai berikut:
(1) Pembeli datang dan memesan barang secara langsung
kepada wiraniaga (sales person) di bagian penjualan.
(2) Bagian kasa menerima pembayaran dari pembeli berupa
uang tunai, cek pribadi (personal check) atau kartu
kredit.
(3) Bagian penjualan memerintahkan bagian pengiriman
untuk menyerahkan barang kepada pembeli.
(4) Bagian pengiriman menyerahkan barang kepada
pembeli.
(5) Bagian kasa menyetorkan kas yang diterima ke bank.
(6) Bagian akuntansi mencatat pendapatan penjualan dalam
jurnal penjualan.
(7) Bagian akuntansi mencatat penerimaan kas dari
penjualan tunai dalam jurnal penerimaan kas.
Gambar 1Prosedur Penerimaan Kas dari Over-the-Counter Sales
Bagian Penjualan Pembeli
Bagian Akuntansi
Bagian Kasa
BankBagian
Pengiriman Barang
Pembeli memesan barang
Pembeli Membayar
Harga barang(2)
Bagian PenjualanMemerintahkan Bagian
Pengiriman menyerahkan Barang kepada
pembeli
Bagian Pengiriman menyerahkan barang
kepada pembeli
(1)
(6)Bagian Akuntansi mencatat pendapatan
penjualan
(4)
Bagian Akuntansi mencatat
penerimaan kas dari penjualan
tunai
(7)
(5)Bagian kasa
menyetorkan kas ke bank
(3)
Sumber: Mulyadi (2016: 381)
-
9
Berikut merupakan alir sistem penerimaan kas dari Over- The-Counter Sales:
Bagan 1Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Over- The- Counter Sales
-
10
Lanjutan
Bagian Gudang Bagian Pengiriman
FPT: Faktur Penjualan Tunai PRK: Pita Register Kas
-
11
Lanjutan
Bagian Jurnal Bagian Kartu Persediaan
-
12
Sumber : Mulyadi (2016: 397-398).
2) Fungsi yang Terkait
Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari
penjualan tunai adalah:
a) Fungsi Penjualan
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai,
fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari
pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan
faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran
harga barang ke fungsi kas.
b) Fungsi Kas
Fungsi kas dijalankan pada bagian kasir. Dalam transaksi
penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung
jawab atas penerimaan kas dari pembeli.
c) Fungsi gudang
Fungsi gudang dijalankan pada bagian gudang. Dalam
transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini
bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang dipesan
oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi
pengiriman.
-
13
d) Fungsi Pengiriman
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai,
fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus barang dan
menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada
pembeli.
e) Fungsi akuntansi
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai,
fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi
penjualan, penerimaan kas, dan pembuat laporan penjualan.
3) Informasi yang Diperlukan Manajemen
Informasi umum yang diperlukan manajemen dari
penerimaan kas dari penjualan tunai yaitu:
a) Jumlah pendapatan dari penjualan menurut jenis produk atau
kelompok produk selama jangka waktu tertentu.
b) Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai.
c) Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu
tertentu.
d) Nama dan alamat pembeli, informasi ini diperlukan dalam
penjualan produk tertentu, namun pada umumnya informasi
nama dan alamat pembeli ini tidak diperlukan oleh
manajemen dari kegiatan penjualan tunai.
e) Kuantitas produk yang dijual.
a) Nama pengguna yang melakukan penjualan.
-
14
b) Otorisasi pejabat yang berwenang.
4) Dokumen yang Digunakan
Dokumen yang digunakan untuk sistem penerimaan kas dari
penjualan tunai adalah:
a) Faktur penjualan tunai (FPT)
FPT merupakan dokumen yang berfungsi merekam
informasi yang diperlukan manajemen mengenai penjualan
tunai. Dokumen ini diisi oleh fungsi penjualan yang
bertanggung jawab untuk mengantarkan pembayaran oleh
pembeli kepada fungsi kas dan sebagai dokumen sumber
untuk pencatatan transaksi penjualan ke jurnal penjualan.
Tembusan faktur dikirimkan oleh fungsi penjualan kepada
fungsi pengiriman sebagai surat perintah penyerahan barang.
Tembusan faktur tersebut digunakan sebagai slip pembungkus
(packing slip) yang ditempel oleh fungsi pengiriman di atas
pembungkus. Berikut merupakan contoh Faktur Penjualan
Tunai:
-
15
Gambar 2 FPT
Sumber: Mulyadi (2016:386)
5) Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan pada sistem penerimaan
kas dari penjualan tunai yaitu:
a) Jurnal penjualan
Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi
untuk mencatat dan meringkas data penjualan.
b) Jurnal penerimaan kas
-
16
Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi
akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai
sumber diantaranya dari penjualan tunai.
c) Jurnal umum
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai,
jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat
harga pokok produk yang dijual.
d) Kartu persediaan
Kartu persediaan digunakan oleh fungsi akuntansi
untuk mencatat berkurangnya harga pokok produk yang
dijual serta mengawasi mutasi dan persediaan barang yang
disimpan di gudang.
e) Kartu gudang
Catatan ini tidak termasuk sebagai catatan akuntansi
karena hanya berisi data kuantitas persediaan yang disimpan
di gudang sehingga kartu gudang tidak termasuk sebagai
catatan akuntansi Mulyadi (2016:385-392).
6) Jaringan Prosedur
Jaringan prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas
dari penjualan tunai adalah:
a) Prosedur order penjualan
Dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima order
dari pembeli dan membuat faktur penjualan tunai untuk
-
17
memungkinkan pembeli melakukan pembayaran atas harga
barang ke fungsi kas serta memungkinkan fungsi gudang dan
fungsi pengiriman menyiapkan barang yang akan diserahkan
kepada pembeli.
b) Prosedur penerimaan kas
Fungsi kas menerima pembayaran atas harga barang dari
pembeli dan memberikan tanda pembayaran berupa pita
register kas dan cap “Lunas” pada faktur penjualan tunai
kepada pembeli untuk memungkinkan pembeli melakukan
pengambilan barang yang dibelinya dari fungsi pengiriman.
c) Prosedur penyerahan barang
Dalam prosedur ini fungsi pengiriman menyerahkan
barang kepada pembeli.
d) Prosedur pencatatan penjualan tunai
Dalam prosedur ini fungsi akuntansi melakukan
pencatatan transaksi penjualan tunai dalam jurnal penjualan
dan jurnal penerimaan kas. Di samping itu fungsi akuntansi
juga mencatat atas berkurangnya persediaan barang yang
dijual dalam kartu persediaan.
e) Prosedur penyetoran kas ke bank
-
18
Sistem pengendalian intern terhadap kas mengharuskan
dilakukannya penyetoran dengan segera ke bank atas semua
kas yang diterima.
f) Prosedur pencatatan penerimaan kas
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat
penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas berdasar
bukti setor bank yang diterima dari bank melalui fungsi kas.
g) Prosedur pencatatan beban pokok penjualan
Fungsi akuntansi membuat rekapitulasi harga pokok
penjualan berdasarkan data yang dicatat ke dalam kartu
persediaan. Fungsi akuntansi membuat bukti memorial
sebagai dokumen sumber untuk melakukan pencatatan harga
pokok penjualan ke dalam jurnal umum. Mulyadi(2016:392-
393).
7) Unsur Sistem Pengendalian Intern
Unsur pengendalian intern dalam sistem penerimaan kas dari
penjualan tunai adalah sebagai berikut:
a). Organisasi
Dalam merancang organisasi yang berkaitan dengan
sistem penerimaan kas dari penjualan tunai, unsur pokok
pengendalian intern yang perlu diterapkan yaitu:
-
19
(1) Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas
Fungsi penjualan merupakan fungsi operasi yang
harus dipisahkan oleh fungsi kas yang merupakan fungsi
penyimpanan. Pemisahan ini mengakibatkan setiap
penerimaan kas dari penjualan tunai dilaksanakan oleh
dua fungsi yang saling mengecek.
(2) Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi
Fungsi akuntansi harus dipisahkan dari kedua fungsi
pokok yang lain. Hal ini berguna untuk menjaga kekayaan
perusahaan dan menjamin ketelitian dan keandalan data
akuntansi.
(3) Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan oleh fungsi
penjualan dan fungsi kas
Tidak ada transaksi penjualan tunai yang
dilaksanakan secara rangkap oleh satu fungsi. Sehingga
terjadi pengecekan intern pekerjaan di setiap fungsi oleh
fungsi lain.
b) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
(1) Penerimaan order dari pembeli di otorisasi oleh fungsi
penjualan dengan menggunakan formulir faktur penjualan
tunai. Formulir tersebut diterbitkan fungsi penjualan yang
digunakan oleh fungsi kas saat menerima kas dan
digunakan fungsi pengiriman pada saat menyerahkan
barang kepada pembeli.
-
20
(2) Penerimaan kas di otorisasi oleh fungsi kas dengan
membubuhkan cap “lunas” pada faktur penjualan tunai
dan penempelan pita register kas pada faktur tersebut
(3) Penjualan dengan kartu kredit bank didahului dengan
permintaan otorisasi dari bank penerbit kartu kredit
(4) Penyerahan barang yang di otorisasi oleh fungsi
pengiriman dengan membubuhkan cap “sudah
diserahkan” pada faktur penjualan tunai yang
(5) Pencatatan ke dalam buku jurnal di otorisasi oleh fungsi
akuntansi dengan cara memberikan tanda pada faktur
penjualan tunai.
c) Praktik yang sehat
Unsur pokok pengendalian intern dalam sistem
penerimaan kas dari penjualan tunai:
(1) Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan
pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi
penjualan.
(2) Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor
seluruhnya ke bank pada hari yang sama dengan transaksi
penjualan tunai atau hari kerja berikutnya.
(3) Penghitungan saldo kas yang ada ditangan fungsi kas
secara periodik dan secara mendadak oleh fungsi
pemeriksa intern. Mulyadi (2016:394-396).
-
21
4. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)
Menurut Yakub (2012:162), “Bagan alir (document flowchart)
atau bagan alir formulir (form flowchart) merupakan bagan alir yang
menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembus-
tembusannya. Bagan alir ini menggunakan simbol-simbol yang sama
dengan bagan alir sistem.”
Sistem akuntansi dapat dijelaskan dengan menggunakan bagan alir
dokumen (document flowchart) atau disebut dengan bagan alir formulir
(form flowchart) atau paperwork. Bagan alir dokumen ini menggunakan
simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan didalam bagan alir
sistem.
Adapun simbol-simbol yang digunakan dalam bagan alir dokumen
adalah sebagai berikut, lihat halaman 22 :
-
22
-
22
Tabel 1 Simbol-Simbol Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)
Simbol Nama Simbol Keterangan
Dokumen
Simbol ini digunakanuntuk menggambarkansemua jenis dokumen,yang merupakan formuliryang digunakan untukmerekam data terjadinyasuatu transaksi. Namadokumen dicantumkanditengah simbol
Dokumen dantembusannya
Simbol ini digunakanuntuk menggambarkandokumen asli dantembusannya. Nomorlembar dokumendicantumkan di sudutkanan atas
BerbagaiDokumen
Simbol ini digunakanuntuk menggambarkanberbagai jenis dokumenyang digabungkanbersama di dalam satupaket. Nama dokumendituliskan di dalammasing-masing simbol dannomor lembar dokumendicantumkan di sudutkanan atas simboldokumenyang bersangkutan
1
Faktur 2
Surat Muat 2 SOP 2
Faktur 2 Penjualan
-
23
Catatan
Simbol ini digunakan untuk menggambarkan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat data yang direkam sebelumnya di dalam dokumen atau formulir. Nama catatan akuntansi dicantumkan di dalam simbol ini
Penghubung pada halaman yang
sama (one-pageconnector)
Simbol ini digunakan untuk menggambarkan bagan alir, arus dokumen dibuat mengalir dari atas kebawah dan dari kiri ke kanan dan untuk memungkinkan aliran dokumen berhenti di suatu lokasi pada halaman tertentu dan kembali berjalan di lokasi lain pada halaman yang sama
Akhir arusdokumen
Untuk mengarahkan pembaca ke simbol penghubung halaman yang sama yang bernomorseperti yang tercantum di dalam simbol tersebut
Awal arusdokumen
Awal arus dokumen yang berasal dari simbol penghubung halaman yang sama, yang bernomor seperti yang tercantum di dalam simbol tersebut
Lanjutan
1
1
-
24
Penghubung pada halaman yang
berbeda (off-pageconnector)
Untuk menunjukan kemana dan bagaimana bagan alir terkait satu dengan lainnya. Nomor yang tercantum di dalam simbol penghubung menunjukan bagaimana bagan alir tercantum pada halaman tertentu terkait dengan bagan alir yang tercantum pada halaman yang lain
Kegiatan Manual
Simbol ini digunakan untuk menggambarkan kegiatan manual. Uraian singkat kegiatan manual dicantumkan didalam simbol ini
Keterangankomentar
Simbol ini memungkinkan ahli sistem menambahkan keterangan untuk memperjelas pesan yang disampaikan dalam bagan alir
Arsip sementara
Simbol ini digunakan untuk menunjukan tempat penyimpanan dokumen yaitu arsip permanen dan arsip sementara. Untuk menunjukan urutan arsip dokumen digunakan simbol berikut ini: A = menurut abjad N = menurut nomor urut T= kronologis, menurut tanggal
Lanjutan
-
25
Arsip permanen
Simbol ini digunakan untuk menggambarkan arsip permanen yang merupakan tempat penyimpanan dokumen yang tidak akan diproses lagi dalam sistem akuntansi yang bersangkutan
On-line computer
process
Simbol ini menggambarkan pengolahan data dengan komputer secara On-line.
Keying (typing,verifying)
Simbol ini menggambarkan pemasukan data kedalam komputer melalui On-line terminal
Pita magnetic(magnetic tape)
Simbol ini menggambarkan arsip komputer yang berbentuk pita megnetik. Nama arsip ditulis di dalam simbol
On-line storage
Simbol ini menggambarkan arsip komputer yang berbentuk On-line ( di dalam memorykomputer)
Ya Tidak Keputusan
Simbol ini menggambarkan keputusan yang harus dibuat dalam proses pengolahan data. Keputusan yang dibuat ditulis di dalam simbol
Lanjutan
-
26
Garis alir(flowline)
Simbol ini menggambarkan arah proses pengolahan data. Anak panah tidak digambarkan jika arus dokumen mengarah ke bawah dan kekanan. Jika arus dokumen mengalir ke atas atau ke kiri, anak panah perlu dicantumkan
Persimpangangaris alir
Jika dua garis alir bersimpangan, untuk menunjukan arah masingmasing garis, salah satu garis dibuat sedikit melengkung tepat pada persimpangan ke dua garis tersebut
Pertemuan garisalir
Simbol ini digunakan jika dua garis alir bertemu dan salah satu garis mengikuti arus garis lainnya
Mulai/berakhir(terminal)
Simbol ini untuk menggambarkan awal dan akhir suatu sistem akuntansi
Dari PemasokMasuk ke sistem
Untuk menggambarkan masuk ke sistem yang digambarkan dalam bagan alir
Ke sistem penjualan
Keluar ke sistem lain
Untuk menggambarkan keluar ke sistem lain
Sumber : Mulyadi (2016:47-49)
1. Sistem Komputer
Lanjutan
-
27
“Sistem komputer adalah elemen-elemen yang terkait untuk
menjalankan suatu aktifitas dengan menggunakan komputer. Elemen dari
sistem komputer terdiri manusianya (brainware), perangkat lunak (software),
set instruksi (instruction set), dan perangkat keras (hardware)” (Akhlis
Munazilin, 2017:63).
a. Perangkat keras (hardware) adalah bagian fisik dari sistem komputer.
Semua barang-barang elektronik dan mekanik yang merupakan sistem
komputer jatuh ke dalam kategori hardware. Misalnya, keyboard, mouse,
monitor, printer, prosesor dll.
b. Perangkat lunak (software) adalah semua intruksi, yang menggunakan
komputer baik untuk aktivasi atau manajemen sumber daya internal.
Berikut adalah nama-nama software beberapa sistem:
1) Sistem Operasi: Sistem operasi adalah perangkat lunak sistem
pertama dan terpenting yang diperlukan untuk setiap sistem komputer
untuk menjadi operasional, melakukan semua fungsi manajemen
internal dan memastikan fungsi sistematis komputer.
2) Perintah: Perintah adalah semua intruksi. Sebagai contoh, perintah
untuk menyimpan data dalam file, membuat salinan duplikat
penggantian nama dll.
3) Utilitas: semua software, yang menjaga komputer dan sumber
dayanya dari bahaya atau menjamin berfungsinya atau membangun
sebuah lingkungan kerja yang efisien disebut utilitas.
-
28
4) Brainware (pengguna) adalah orang yang menggunakan komputer.
Tidak ada sistem komputer yang lengkap tanpa pengguna. Dari awal
hingga akhir proses otomatisasi, mereka membutuhkan campur
tangan pengguna. (Akhlis Munazilin, 2017:65-69).
2. Basis Data
“Basis data bisa diartikan sebagai sekumpulan data yang disusun dalam
bentuk beberapa tabel yang saling memiliki relasi maupun berdiri sendiri”
(Canggih Ajika Pamungkas, 2017:2).
Berikut beberapa operasi dasar basis data :
a. Create Database
Perintah yang digunakan untuk membu at basis data dengan nama
yang diberikan.
b. Drop Database
Perintah yang digunakan untuk menghapus basis data dengan nama
yang diberikan.
c. Create table
Perintah yang digunakan untuk menciptakan suatu tabel dalam
basis data.
d. Drop table
Perintah yang digunakan untuk menghapus suatu table dalam basis
data.
-
29
e. Insert
Perintah yang digunakan untuk memperbaharui data (record) pada
table.
f. Update
Perintah yang digunakan untuk memperbaharui data (record) pada
table.
g. Delete
Perintah yang digunakan untuk menghapus data (record) pada
table.
7. Sistem Manajemen Basis Data (DBMS)
“Sistem manajemen basis data (DBMS) merupakan perangkat lunak
yang didesain untuk melakukan penyimpanan dan pengaturan basis data”
(Canggih Ajika Pamungkas, 2017:4)
8. Normalisasi
“Normalisasi adalah proses yang berkaitan dengan model data
relasional untuk mengorganisasi himpunan data dengan ketergantungan dan
keterkaitan yang tinggi atau erat” (Sri Mulyani, 2-16:132).
Tujuan normalisasi adalah meminimalisir pengulangan data (data
redundancy) dan memudahkan identifikasi entity objek.
9. SQL Server 2014
“SQL server adalah sebuah Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) yang
dibuat oleh perusahaan Microsoft untuk ikut bersaing dengan aplikasi DBMS,
-
30
seperti Oracle maupun IBM” (Anton Subagia, 2017:3). Berikut merupakan
tampilan SQL Server 2014:
Gambar 3 Tampilan Awal SQL Server 2014
Sumber: Penulis, 2018
Gambar 4SQL Server 2014 Sebelum Dikoneksikan
Sumber: Penulis, 2018
-
31
Gambar 5Tampilan SQL Server 2014
Sumber: Penulis, 2018
10. Microsoft Visual Basic 2015
Visual basic merupakan aplikasi yang memiliki fitur IDE (Integrated
Development Environment). Itu artunya, di dalam aplikasi Visual Basic
sendiri, anda akan menemukan banyak fitur siap-pakai (misalnya toolbox
untuk membuat tombol atau textbox) yang bisa langsung diintegrasikan
dengan script-script pemrograman” (Jubilee Enterprise (2015:2). Berikut
merupakan tampilan Microsoft Visual Basic 2015
-
32
Gambar 6Visual Studio 2015
Sumber: Penulis, 2018
Gambar 7Tampilan Visual Studio 2015
Sumber: Penulis, 2018
-
33
A. Hasil Penelitian Terdahulu
Tabel 2
Perbandingan Hasil Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang
Identitas Peneliti
Aspek
Siti Rahmah AuliaA03120110
D3 AkuntansiKonsentrasi
KomputerisasiAkuntansi
Politeknik NegeriBanjarmasin 2015
Hendra SetiawanA03120068Konsentrasi
KomputerisasiAkuntansi PoliteknikNegeri Banjarmasin
2015
Nurul ZafirahA03150107
KomputerisasiAkuntansi
D3 AkuntansiPoliteknik NegeriBanjarmasin 2018
Judul Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Penjualan Tunai Berbasis Komputer Dengan Menggunakan VisualBasic 2012 Pada Toko Budi Rungan
Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas pada Penjualan Tunai Berbasis Komputer Menggunakan VisualBasic 2012 pada Apotek Pondok Sehat.
Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Dari Penjualan TunaiMenggunakan Microsoft Visual Basic 2015 pada Toko Zahra Banjarmasin.
Instansi yangditeliti
Toko Budi Rungan(Sembako)
Apotek PondokSehat
Toko ZahraBanjarmasin
Permasalahan 1. Bagaimana sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai yang baik dan benar secara teoritis dan sesuai dengan kondisi Toko Budi Rungan ?
2. Bagaimana merancang dan membangun sebuah sistem informasi akuntansi penerimaan kas
1. Bagaimanakah sistem informasi akuntansi penerimaan kas penjualan tunai yang tepat pada Apotek Pondok Sehat?
2. Bagaimana rancang bangun sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai berbasis terkomputerisasi
1. Bagaimana sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai yang berjalan pada Toko Zahra Banjarmasin?
2. Bagaimana membangun sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai
-
34
dari penjualan menggunakan Microsoft Visual
menggunakan
tunai berbasis komputer menggunakan Microsoft Visual Basic 2012 pada Toko Budi Rungan ?
Basic 2012 padaApotek PondokSehat ?
Microsoft Visual Basic 2015 sebagai front end dan database Microsoft SQL Server 2014 sebagai back end pada Toko Zahra ?
TujuanPenelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana sisteminformasi akuntansi penerimaan kas yang sudah diterapkan sesuai dengan keperluanToko Budi Rungan.
2. Untuk menghasilkan rancang bangun sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai berbasis komputer menggunakan Microsoft Visual Basic 2012 pada
1. Untuk mengetahui sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai yang tepat pada Apotek Pondok Sehat.
2. Untuk menghasilkan rancang bangun sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai pada Apotek Pondok Sehat.
1. Untuk mengetahui bagaimana sisteminformasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai yang berjalan pada Toko Zahra.
2. Untuk mengetahui bagaimana membangun sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 sebagai front end
Lanjutan
-
35
Toko Budi Rungan, sehinggadapat menghasilkan sebuah informasi yang efisien dan
dan database SQL Server 2014 sebagai back end pada Toko Zahra.
akurat untuk dapat diterapkan pada Toko Budi Rungan dalam menjalankan kegiatan usahanya.
MetodePenelitian
Pengamatan (Observation), Wawancara (Interview),..dan Dokumentasi
Data-data yang dikumpulkan dari hasil dokumentasi dan wawancara (Interview)
Data-data yang dikumpulkan dari hasil dokumentasi dan wawancara (Interview)
Hasil Penelitian Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dariPenjualan Tunai Berbasis Komputer menggunakan Microsoft Visual Basic 2012 pada Toko Budi Rungan.
Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dariPenjualan Tunai Berbasis Komputer Menggunakan Visual Basic 2012 sebagai front end danMicrosoft SQL Server 2012 sebagai back end pada Apotek Pondok Sehat.
Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai Menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 pada Toko Zahra Banjarmasin.
Sumber : Penulis (2018)
Terdapat beberapa perbedaan dan persamaan antara penelitian yang penulis
lakukan dengan hasil penelitian terdahulu pada Tabel 3 ini antara lain sebagai
berikut:
Persamaan antara hasil penelitian Siti Rahmah Aulia dengan penulis yaitu
topik yang diteliti sama yaitu sistem penerimaan kas dari penjualan tunai.
Lanjutan
-
36
Perbedaan penelitian yang penulis lakukan ini dibandingkan dengan hasil
penelitian terdahulu Siti Rahmah Aulia, yaitu:
1. Siti Rahmah Aulia memilih Toko Budi Rungan sebagai objek penelitian
yang dimana Toko Budi Rungan tersebut bergerak di bidang
perdagangan sembako sedangkan penulis menjadikan Toko Zahra yang
bergerak di bidang perdagangan makanan ringan secara grosiran sebagai
objek.
2. Toko Budi Rungan melakukan pencatatan dalam sistem penerimaan kas
dari penjualan tunai berupa kartu stok barang, stok barang digunakan
oleh bagian gudang untuk mengetahui informasi jumlah keluar masuk
barang. Sedangkan Toko Zahra melakukan pencatatan menggunakan
dokumen berupa nota yang masih menggunakan cara manual.
3. Siti Rahmah Aulia membangun sistem informasi akuntansi
menggunakan Visual Basic 2012 sedangkan penulis membangun sistem
informasi akuntansi menggunakan Visual Basic 2015.
4. Toko Budi Rungan memiliki 8 karyawan yang mempunyai tugas dan
fungsi kerja masing-masing, yaitu 3 orang bagian penjualan, 1 dibagian
kasir, 2 orang dibagian gudang, dan 2 dibagian pengiriman. Sedangkan
Toko Zahra masih terdapat perangkapan fungsi yaitu pada fungsi gudang
dan fungsi penjualan.
-
37
Persamaan antara hasil penelitian Hendra Setiawan dengan penulis yaitu
topik yang diteliti sama yaitu sistem penerimaan kas dari penjualan tunai.
Perbedaan penelitian yang penulis lakukan ini dibandingkan dengan hasil
penelitian terdahulu Hendra Setiawan, yaitu:
1. Hendra Setiawan memilih Apotek Pondok Sehat sebagai objek penelitian
yang dimana Apotek Pondok Sehat tersebut bergerak di bidang
perdagangan obat-obatan sedangkan penulis menjadikan Toko Zahra
yang bergerak di bidang perdagangan makanan ringan secara grosiran
sebagai objek.
2. Apotek Pondok Sehat melakukan pencatatan dalam sistem penerimaan
kas dari penjualan tunai menggunakan catatan akuntansi biasa dalam
melakukan catatan penjualan harian. Sedangkan Toko Zahra belum
memiliki catatan akuntansi.
3. Hendra Setiawan membangun sistem informasi akuntansi menggunakan
Visual Basic 2012 sedangkan penulis membangun sistem informasi
akuntansi menggunakan Visual Basic 2015.