BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori...BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian...

33
BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi “Sistem informasi akuntansi secara garis besar digambarkan sebagai rangkaian aktivitas yang menggambarkan pemrosesan data-data dari aktivitas bisnis pengolahan data keuangan perusahaan dengan menggunakan sistem informasi komputer yang terintegrasi secara harmonis” (Lilis Puspitawati & Sri Dewi Anggadini, 2014:57). 2. Definisi Sistem dan Akuntansi a. Definisi Sistem “Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur- prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu” (Lilis Puspitawati & Sri Dewi Anggadini, 2014:1). b. Pengertian Akuntansi “Akuntansi adalah proses mengenali, mengukur, dan mengkomunikasikan informasi ekonomi untuk memperoleh pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh pemakai informasi yang bersangkutan” (Lilis Puspitawati & Sri Dewi Anggadini, 2014:37). 3. Pengertian Sistem Pengendalian Intern 6

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori...BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian...

  • BAB IILANDASAN TEORI

    A. Landasan Teori

    1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

    “Sistem informasi akuntansi secara garis besar digambarkan

    sebagai rangkaian aktivitas yang menggambarkan pemrosesan data-data

    dari aktivitas bisnis pengolahan data keuangan perusahaan dengan

    menggunakan sistem informasi komputer yang terintegrasi secara

    harmonis” (Lilis Puspitawati & Sri Dewi Anggadini, 2014:57).2. Definisi Sistem dan Akuntansi

    a. Definisi Sistem

    “Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-

    prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk

    melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran

    yang tertentu” (Lilis Puspitawati & Sri Dewi Anggadini, 2014:1).

    b. Pengertian Akuntansi

    “Akuntansi adalah proses mengenali, mengukur, dan

    mengkomunikasikan informasi ekonomi untuk memperoleh

    pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh pemakai informasi

    yang bersangkutan” (Lilis Puspitawati & Sri Dewi Anggadini,

    2014:37).

    3. Pengertian Sistem Pengendalian Intern

    6

  • 7

    “Pengendalian internal adalah sebuah proses yang dijalankan oleh

    dewan komisaris, manajemen, dan personel lain yang didesain untuk

    memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan

    tujuan berikut ini : (a) keandalan pelaporan, (b) efektivitas dan efisiensi

    operasi, dan (c) ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku”

    (R.A. Supriyono, 2017:157).

    4. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Penjualan Tunai

    Penjualan tunai dilaksanakan perusahaan dengan mewajibkan

    pembeli melakukan pembayaran atas harga barang lebih dahulu kepada

    perusahaan sebelum barang diserahkan kepada pembeli. Setelah uang

    diterima oleh perusahaan, barang tersebut kemudian diserahkan dan

    transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan. (Mulyadi,

    2016:379).

    1) Prosedur Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai

    Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai terbagi menjadi 3

    prosedur yaitu over-the-counter sales, cash-on-delivery sales, dan

    credit card sales, namun berdasarkan topik yang penulis ambil,

    penulis tidak membahas tentang cash-on-delivery sales dan credit

    card sales.

    Dalam penjualan tunai ini pembeli datang langsung ke

    perusahaan, melakukan pemilihan barang yang akan dibeli,

    melakukan pembayaran ke kasir, dan kemudian menerima barang

    yang dibeli. Dalam prosedur ini perusahaan menerima uang tunai,

  • 8

    cek pribadi (personal check), atau pembayaran langsung dari

    pembeli dengan credit card, sebelum barang diserahkan kepada

    pembeli (Mulyadi, 2016:380).

    Prosedur penerimaan kas dari over-the counter sales

    sebagai berikut:

    (1) Pembeli datang dan memesan barang secara langsung

    kepada wiraniaga (sales person) di bagian penjualan.

    (2) Bagian kasa menerima pembayaran dari pembeli berupa

    uang tunai, cek pribadi (personal check) atau kartu

    kredit.

    (3) Bagian penjualan memerintahkan bagian pengiriman

    untuk menyerahkan barang kepada pembeli.

    (4) Bagian pengiriman menyerahkan barang kepada

    pembeli.

    (5) Bagian kasa menyetorkan kas yang diterima ke bank.

    (6) Bagian akuntansi mencatat pendapatan penjualan dalam

    jurnal penjualan.

    (7) Bagian akuntansi mencatat penerimaan kas dari

    penjualan tunai dalam jurnal penerimaan kas.

    Gambar 1Prosedur Penerimaan Kas dari Over-the-Counter Sales

    Bagian Penjualan Pembeli

    Bagian Akuntansi

    Bagian Kasa

    BankBagian

    Pengiriman Barang

    Pembeli memesan barang

    Pembeli Membayar

    Harga barang(2)

    Bagian PenjualanMemerintahkan Bagian

    Pengiriman menyerahkan Barang kepada

    pembeli

    Bagian Pengiriman menyerahkan barang

    kepada pembeli

    (1)

    (6)Bagian Akuntansi mencatat pendapatan

    penjualan

    (4)

    Bagian Akuntansi mencatat

    penerimaan kas dari penjualan

    tunai

    (7)

    (5)Bagian kasa

    menyetorkan kas ke bank

    (3)

    Sumber: Mulyadi (2016: 381)

  • 9

    Berikut merupakan alir sistem penerimaan kas dari Over- The-Counter Sales:

    Bagan 1Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Over- The- Counter Sales

  • 10

    Lanjutan

    Bagian Gudang Bagian Pengiriman

    FPT: Faktur Penjualan Tunai PRK: Pita Register Kas

  • 11

    Lanjutan

    Bagian Jurnal Bagian Kartu Persediaan

  • 12

    Sumber : Mulyadi (2016: 397-398).

    2) Fungsi yang Terkait

    Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari

    penjualan tunai adalah:

    a) Fungsi Penjualan

    Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai,

    fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari

    pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan

    faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran

    harga barang ke fungsi kas.

    b) Fungsi Kas

    Fungsi kas dijalankan pada bagian kasir. Dalam transaksi

    penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung

    jawab atas penerimaan kas dari pembeli.

    c) Fungsi gudang

    Fungsi gudang dijalankan pada bagian gudang. Dalam

    transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini

    bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang dipesan

    oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi

    pengiriman.

  • 13

    d) Fungsi Pengiriman

    Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai,

    fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus barang dan

    menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada

    pembeli.

    e) Fungsi akuntansi

    Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai,

    fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi

    penjualan, penerimaan kas, dan pembuat laporan penjualan.

    3) Informasi yang Diperlukan Manajemen

    Informasi umum yang diperlukan manajemen dari

    penerimaan kas dari penjualan tunai yaitu:

    a) Jumlah pendapatan dari penjualan menurut jenis produk atau

    kelompok produk selama jangka waktu tertentu.

    b) Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai.

    c) Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu

    tertentu.

    d) Nama dan alamat pembeli, informasi ini diperlukan dalam

    penjualan produk tertentu, namun pada umumnya informasi

    nama dan alamat pembeli ini tidak diperlukan oleh

    manajemen dari kegiatan penjualan tunai.

    e) Kuantitas produk yang dijual.

    a) Nama pengguna yang melakukan penjualan.

  • 14

    b) Otorisasi pejabat yang berwenang.

    4) Dokumen yang Digunakan

    Dokumen yang digunakan untuk sistem penerimaan kas dari

    penjualan tunai adalah:

    a) Faktur penjualan tunai (FPT)

    FPT merupakan dokumen yang berfungsi merekam

    informasi yang diperlukan manajemen mengenai penjualan

    tunai. Dokumen ini diisi oleh fungsi penjualan yang

    bertanggung jawab untuk mengantarkan pembayaran oleh

    pembeli kepada fungsi kas dan sebagai dokumen sumber

    untuk pencatatan transaksi penjualan ke jurnal penjualan.

    Tembusan faktur dikirimkan oleh fungsi penjualan kepada

    fungsi pengiriman sebagai surat perintah penyerahan barang.

    Tembusan faktur tersebut digunakan sebagai slip pembungkus

    (packing slip) yang ditempel oleh fungsi pengiriman di atas

    pembungkus. Berikut merupakan contoh Faktur Penjualan

    Tunai:

  • 15

    Gambar 2 FPT

    Sumber: Mulyadi (2016:386)

    5) Catatan Akuntansi yang Digunakan

    Catatan akuntansi yang digunakan pada sistem penerimaan

    kas dari penjualan tunai yaitu:

    a) Jurnal penjualan

    Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi

    untuk mencatat dan meringkas data penjualan.

    b) Jurnal penerimaan kas

  • 16

    Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi

    akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai

    sumber diantaranya dari penjualan tunai.

    c) Jurnal umum

    Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai,

    jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat

    harga pokok produk yang dijual.

    d) Kartu persediaan

    Kartu persediaan digunakan oleh fungsi akuntansi

    untuk mencatat berkurangnya harga pokok produk yang

    dijual serta mengawasi mutasi dan persediaan barang yang

    disimpan di gudang.

    e) Kartu gudang

    Catatan ini tidak termasuk sebagai catatan akuntansi

    karena hanya berisi data kuantitas persediaan yang disimpan

    di gudang sehingga kartu gudang tidak termasuk sebagai

    catatan akuntansi Mulyadi (2016:385-392).

    6) Jaringan Prosedur

    Jaringan prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas

    dari penjualan tunai adalah:

    a) Prosedur order penjualan

    Dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima order

    dari pembeli dan membuat faktur penjualan tunai untuk

  • 17

    memungkinkan pembeli melakukan pembayaran atas harga

    barang ke fungsi kas serta memungkinkan fungsi gudang dan

    fungsi pengiriman menyiapkan barang yang akan diserahkan

    kepada pembeli.

    b) Prosedur penerimaan kas

    Fungsi kas menerima pembayaran atas harga barang dari

    pembeli dan memberikan tanda pembayaran berupa pita

    register kas dan cap “Lunas” pada faktur penjualan tunai

    kepada pembeli untuk memungkinkan pembeli melakukan

    pengambilan barang yang dibelinya dari fungsi pengiriman.

    c) Prosedur penyerahan barang

    Dalam prosedur ini fungsi pengiriman menyerahkan

    barang kepada pembeli.

    d) Prosedur pencatatan penjualan tunai

    Dalam prosedur ini fungsi akuntansi melakukan

    pencatatan transaksi penjualan tunai dalam jurnal penjualan

    dan jurnal penerimaan kas. Di samping itu fungsi akuntansi

    juga mencatat atas berkurangnya persediaan barang yang

    dijual dalam kartu persediaan.

    e) Prosedur penyetoran kas ke bank

  • 18

    Sistem pengendalian intern terhadap kas mengharuskan

    dilakukannya penyetoran dengan segera ke bank atas semua

    kas yang diterima.

    f) Prosedur pencatatan penerimaan kas

    Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat

    penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas berdasar

    bukti setor bank yang diterima dari bank melalui fungsi kas.

    g) Prosedur pencatatan beban pokok penjualan

    Fungsi akuntansi membuat rekapitulasi harga pokok

    penjualan berdasarkan data yang dicatat ke dalam kartu

    persediaan. Fungsi akuntansi membuat bukti memorial

    sebagai dokumen sumber untuk melakukan pencatatan harga

    pokok penjualan ke dalam jurnal umum. Mulyadi(2016:392-

    393).

    7) Unsur Sistem Pengendalian Intern

    Unsur pengendalian intern dalam sistem penerimaan kas dari

    penjualan tunai adalah sebagai berikut:

    a). Organisasi

    Dalam merancang organisasi yang berkaitan dengan

    sistem penerimaan kas dari penjualan tunai, unsur pokok

    pengendalian intern yang perlu diterapkan yaitu:

  • 19

    (1) Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas

    Fungsi penjualan merupakan fungsi operasi yang

    harus dipisahkan oleh fungsi kas yang merupakan fungsi

    penyimpanan. Pemisahan ini mengakibatkan setiap

    penerimaan kas dari penjualan tunai dilaksanakan oleh

    dua fungsi yang saling mengecek.

    (2) Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi

    Fungsi akuntansi harus dipisahkan dari kedua fungsi

    pokok yang lain. Hal ini berguna untuk menjaga kekayaan

    perusahaan dan menjamin ketelitian dan keandalan data

    akuntansi.

    (3) Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan oleh fungsi

    penjualan dan fungsi kas

    Tidak ada transaksi penjualan tunai yang

    dilaksanakan secara rangkap oleh satu fungsi. Sehingga

    terjadi pengecekan intern pekerjaan di setiap fungsi oleh

    fungsi lain.

    b) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

    (1) Penerimaan order dari pembeli di otorisasi oleh fungsi

    penjualan dengan menggunakan formulir faktur penjualan

    tunai. Formulir tersebut diterbitkan fungsi penjualan yang

    digunakan oleh fungsi kas saat menerima kas dan

    digunakan fungsi pengiriman pada saat menyerahkan

    barang kepada pembeli.

  • 20

    (2) Penerimaan kas di otorisasi oleh fungsi kas dengan

    membubuhkan cap “lunas” pada faktur penjualan tunai

    dan penempelan pita register kas pada faktur tersebut

    (3) Penjualan dengan kartu kredit bank didahului dengan

    permintaan otorisasi dari bank penerbit kartu kredit

    (4) Penyerahan barang yang di otorisasi oleh fungsi

    pengiriman dengan membubuhkan cap “sudah

    diserahkan” pada faktur penjualan tunai yang

    (5) Pencatatan ke dalam buku jurnal di otorisasi oleh fungsi

    akuntansi dengan cara memberikan tanda pada faktur

    penjualan tunai.

    c) Praktik yang sehat

    Unsur pokok pengendalian intern dalam sistem

    penerimaan kas dari penjualan tunai:

    (1) Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan

    pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi

    penjualan.

    (2) Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor

    seluruhnya ke bank pada hari yang sama dengan transaksi

    penjualan tunai atau hari kerja berikutnya.

    (3) Penghitungan saldo kas yang ada ditangan fungsi kas

    secara periodik dan secara mendadak oleh fungsi

    pemeriksa intern. Mulyadi (2016:394-396).

  • 21

    4. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

    Menurut Yakub (2012:162), “Bagan alir (document flowchart)

    atau bagan alir formulir (form flowchart) merupakan bagan alir yang

    menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembus-

    tembusannya. Bagan alir ini menggunakan simbol-simbol yang sama

    dengan bagan alir sistem.”

    Sistem akuntansi dapat dijelaskan dengan menggunakan bagan alir

    dokumen (document flowchart) atau disebut dengan bagan alir formulir

    (form flowchart) atau paperwork. Bagan alir dokumen ini menggunakan

    simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan didalam bagan alir

    sistem.

    Adapun simbol-simbol yang digunakan dalam bagan alir dokumen

    adalah sebagai berikut, lihat halaman 22 :

  • 22

  • 22

    Tabel 1 Simbol-Simbol Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

    Simbol Nama Simbol Keterangan

    Dokumen

    Simbol ini digunakanuntuk menggambarkansemua jenis dokumen,yang merupakan formuliryang digunakan untukmerekam data terjadinyasuatu transaksi. Namadokumen dicantumkanditengah simbol

    Dokumen dantembusannya

    Simbol ini digunakanuntuk menggambarkandokumen asli dantembusannya. Nomorlembar dokumendicantumkan di sudutkanan atas

    BerbagaiDokumen

    Simbol ini digunakanuntuk menggambarkanberbagai jenis dokumenyang digabungkanbersama di dalam satupaket. Nama dokumendituliskan di dalammasing-masing simbol dannomor lembar dokumendicantumkan di sudutkanan atas simboldokumenyang bersangkutan

    1

    Faktur 2

    Surat Muat 2 SOP 2

    Faktur 2 Penjualan

  • 23

    Catatan

    Simbol ini digunakan untuk menggambarkan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat data yang direkam sebelumnya di dalam dokumen atau formulir. Nama catatan akuntansi dicantumkan di dalam simbol ini

    Penghubung pada halaman yang

    sama (one-pageconnector)

    Simbol ini digunakan untuk menggambarkan bagan alir, arus dokumen dibuat mengalir dari atas kebawah dan dari kiri ke kanan dan untuk memungkinkan aliran dokumen berhenti di suatu lokasi pada halaman tertentu dan kembali berjalan di lokasi lain pada halaman yang sama

    Akhir arusdokumen

    Untuk mengarahkan pembaca ke simbol penghubung halaman yang sama yang bernomorseperti yang tercantum di dalam simbol tersebut

    Awal arusdokumen

    Awal arus dokumen yang berasal dari simbol penghubung halaman yang sama, yang bernomor seperti yang tercantum di dalam simbol tersebut

    Lanjutan

    1

    1

  • 24

    Penghubung pada halaman yang

    berbeda (off-pageconnector)

    Untuk menunjukan kemana dan bagaimana bagan alir terkait satu dengan lainnya. Nomor yang tercantum di dalam simbol penghubung menunjukan bagaimana bagan alir tercantum pada halaman tertentu terkait dengan bagan alir yang tercantum pada halaman yang lain

    Kegiatan Manual

    Simbol ini digunakan untuk menggambarkan kegiatan manual. Uraian singkat kegiatan manual dicantumkan didalam simbol ini

    Keterangankomentar

    Simbol ini memungkinkan ahli sistem menambahkan keterangan untuk memperjelas pesan yang disampaikan dalam bagan alir

    Arsip sementara

    Simbol ini digunakan untuk menunjukan tempat penyimpanan dokumen yaitu arsip permanen dan arsip sementara. Untuk menunjukan urutan arsip dokumen digunakan simbol berikut ini: A = menurut abjad N = menurut nomor urut T= kronologis, menurut tanggal

    Lanjutan

  • 25

    Arsip permanen

    Simbol ini digunakan untuk menggambarkan arsip permanen yang merupakan tempat penyimpanan dokumen yang tidak akan diproses lagi dalam sistem akuntansi yang bersangkutan

    On-line computer

    process

    Simbol ini menggambarkan pengolahan data dengan komputer secara On-line.

    Keying (typing,verifying)

    Simbol ini menggambarkan pemasukan data kedalam komputer melalui On-line terminal

    Pita magnetic(magnetic tape)

    Simbol ini menggambarkan arsip komputer yang berbentuk pita megnetik. Nama arsip ditulis di dalam simbol

    On-line storage

    Simbol ini menggambarkan arsip komputer yang berbentuk On-line ( di dalam memorykomputer)

    Ya Tidak Keputusan

    Simbol ini menggambarkan keputusan yang harus dibuat dalam proses pengolahan data. Keputusan yang dibuat ditulis di dalam simbol

    Lanjutan

  • 26

    Garis alir(flowline)

    Simbol ini menggambarkan arah proses pengolahan data. Anak panah tidak digambarkan jika arus dokumen mengarah ke bawah dan kekanan. Jika arus dokumen mengalir ke atas atau ke kiri, anak panah perlu dicantumkan

    Persimpangangaris alir

    Jika dua garis alir bersimpangan, untuk menunjukan arah masingmasing garis, salah satu garis dibuat sedikit melengkung tepat pada persimpangan ke dua garis tersebut

    Pertemuan garisalir

    Simbol ini digunakan jika dua garis alir bertemu dan salah satu garis mengikuti arus garis lainnya

    Mulai/berakhir(terminal)

    Simbol ini untuk menggambarkan awal dan akhir suatu sistem akuntansi

    Dari PemasokMasuk ke sistem

    Untuk menggambarkan masuk ke sistem yang digambarkan dalam bagan alir

    Ke sistem penjualan

    Keluar ke sistem lain

    Untuk menggambarkan keluar ke sistem lain

    Sumber : Mulyadi (2016:47-49)

    1. Sistem Komputer

    Lanjutan

  • 27

    “Sistem komputer adalah elemen-elemen yang terkait untuk

    menjalankan suatu aktifitas dengan menggunakan komputer. Elemen dari

    sistem komputer terdiri manusianya (brainware), perangkat lunak (software),

    set instruksi (instruction set), dan perangkat keras (hardware)” (Akhlis

    Munazilin, 2017:63).

    a. Perangkat keras (hardware) adalah bagian fisik dari sistem komputer.

    Semua barang-barang elektronik dan mekanik yang merupakan sistem

    komputer jatuh ke dalam kategori hardware. Misalnya, keyboard, mouse,

    monitor, printer, prosesor dll.

    b. Perangkat lunak (software) adalah semua intruksi, yang menggunakan

    komputer baik untuk aktivasi atau manajemen sumber daya internal.

    Berikut adalah nama-nama software beberapa sistem:

    1) Sistem Operasi: Sistem operasi adalah perangkat lunak sistem

    pertama dan terpenting yang diperlukan untuk setiap sistem komputer

    untuk menjadi operasional, melakukan semua fungsi manajemen

    internal dan memastikan fungsi sistematis komputer.

    2) Perintah: Perintah adalah semua intruksi. Sebagai contoh, perintah

    untuk menyimpan data dalam file, membuat salinan duplikat

    penggantian nama dll.

    3) Utilitas: semua software, yang menjaga komputer dan sumber

    dayanya dari bahaya atau menjamin berfungsinya atau membangun

    sebuah lingkungan kerja yang efisien disebut utilitas.

  • 28

    4) Brainware (pengguna) adalah orang yang menggunakan komputer.

    Tidak ada sistem komputer yang lengkap tanpa pengguna. Dari awal

    hingga akhir proses otomatisasi, mereka membutuhkan campur

    tangan pengguna. (Akhlis Munazilin, 2017:65-69).

    2. Basis Data

    “Basis data bisa diartikan sebagai sekumpulan data yang disusun dalam

    bentuk beberapa tabel yang saling memiliki relasi maupun berdiri sendiri”

    (Canggih Ajika Pamungkas, 2017:2).

    Berikut beberapa operasi dasar basis data :

    a. Create Database

    Perintah yang digunakan untuk membu at basis data dengan nama

    yang diberikan.

    b. Drop Database

    Perintah yang digunakan untuk menghapus basis data dengan nama

    yang diberikan.

    c. Create table

    Perintah yang digunakan untuk menciptakan suatu tabel dalam

    basis data.

    d. Drop table

    Perintah yang digunakan untuk menghapus suatu table dalam basis

    data.

  • 29

    e. Insert

    Perintah yang digunakan untuk memperbaharui data (record) pada

    table.

    f. Update

    Perintah yang digunakan untuk memperbaharui data (record) pada

    table.

    g. Delete

    Perintah yang digunakan untuk menghapus data (record) pada

    table.

    7. Sistem Manajemen Basis Data (DBMS)

    “Sistem manajemen basis data (DBMS) merupakan perangkat lunak

    yang didesain untuk melakukan penyimpanan dan pengaturan basis data”

    (Canggih Ajika Pamungkas, 2017:4)

    8. Normalisasi

    “Normalisasi adalah proses yang berkaitan dengan model data

    relasional untuk mengorganisasi himpunan data dengan ketergantungan dan

    keterkaitan yang tinggi atau erat” (Sri Mulyani, 2-16:132).

    Tujuan normalisasi adalah meminimalisir pengulangan data (data

    redundancy) dan memudahkan identifikasi entity objek.

    9. SQL Server 2014

    “SQL server adalah sebuah Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) yang

    dibuat oleh perusahaan Microsoft untuk ikut bersaing dengan aplikasi DBMS,

  • 30

    seperti Oracle maupun IBM” (Anton Subagia, 2017:3). Berikut merupakan

    tampilan SQL Server 2014:

    Gambar 3 Tampilan Awal SQL Server 2014

    Sumber: Penulis, 2018

    Gambar 4SQL Server 2014 Sebelum Dikoneksikan

    Sumber: Penulis, 2018

  • 31

    Gambar 5Tampilan SQL Server 2014

    Sumber: Penulis, 2018

    10. Microsoft Visual Basic 2015

    Visual basic merupakan aplikasi yang memiliki fitur IDE (Integrated

    Development Environment). Itu artunya, di dalam aplikasi Visual Basic

    sendiri, anda akan menemukan banyak fitur siap-pakai (misalnya toolbox

    untuk membuat tombol atau textbox) yang bisa langsung diintegrasikan

    dengan script-script pemrograman” (Jubilee Enterprise (2015:2). Berikut

    merupakan tampilan Microsoft Visual Basic 2015

  • 32

    Gambar 6Visual Studio 2015

    Sumber: Penulis, 2018

    Gambar 7Tampilan Visual Studio 2015

    Sumber: Penulis, 2018

  • 33

    A. Hasil Penelitian Terdahulu

    Tabel 2

    Perbandingan Hasil Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang

    Identitas Peneliti

    Aspek

    Siti Rahmah AuliaA03120110

    D3 AkuntansiKonsentrasi

    KomputerisasiAkuntansi

    Politeknik NegeriBanjarmasin 2015

    Hendra SetiawanA03120068Konsentrasi

    KomputerisasiAkuntansi PoliteknikNegeri Banjarmasin

    2015

    Nurul ZafirahA03150107

    KomputerisasiAkuntansi

    D3 AkuntansiPoliteknik NegeriBanjarmasin 2018

    Judul Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Penjualan Tunai Berbasis Komputer Dengan Menggunakan VisualBasic 2012 Pada Toko Budi Rungan

    Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas pada Penjualan Tunai Berbasis Komputer Menggunakan VisualBasic 2012 pada Apotek Pondok Sehat.

    Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Dari Penjualan TunaiMenggunakan Microsoft Visual Basic 2015 pada Toko Zahra Banjarmasin.

    Instansi yangditeliti

    Toko Budi Rungan(Sembako)

    Apotek PondokSehat

    Toko ZahraBanjarmasin

    Permasalahan 1. Bagaimana sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai yang baik dan benar secara teoritis dan sesuai dengan kondisi Toko Budi Rungan ?

    2. Bagaimana merancang dan membangun sebuah sistem informasi akuntansi penerimaan kas

    1. Bagaimanakah sistem informasi akuntansi penerimaan kas penjualan tunai yang tepat pada Apotek Pondok Sehat?

    2. Bagaimana rancang bangun sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai berbasis terkomputerisasi

    1. Bagaimana sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai yang berjalan pada Toko Zahra Banjarmasin?

    2. Bagaimana membangun sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai

  • 34

    dari penjualan menggunakan Microsoft Visual

    menggunakan

    tunai berbasis komputer menggunakan Microsoft Visual Basic 2012 pada Toko Budi Rungan ?

    Basic 2012 padaApotek PondokSehat ?

    Microsoft Visual Basic 2015 sebagai front end dan database Microsoft SQL Server 2014 sebagai back end pada Toko Zahra ?

    TujuanPenelitian

    1. Untuk mengetahui bagaimana sisteminformasi akuntansi penerimaan kas yang sudah diterapkan sesuai dengan keperluanToko Budi Rungan.

    2. Untuk menghasilkan rancang bangun sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai berbasis komputer menggunakan Microsoft Visual Basic 2012 pada

    1. Untuk mengetahui sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai yang tepat pada Apotek Pondok Sehat.

    2. Untuk menghasilkan rancang bangun sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai pada Apotek Pondok Sehat.

    1. Untuk mengetahui bagaimana sisteminformasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai yang berjalan pada Toko Zahra.

    2. Untuk mengetahui bagaimana membangun sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 sebagai front end

    Lanjutan

  • 35

    Toko Budi Rungan, sehinggadapat menghasilkan sebuah informasi yang efisien dan

    dan database SQL Server 2014 sebagai back end pada Toko Zahra.

    akurat untuk dapat diterapkan pada Toko Budi Rungan dalam menjalankan kegiatan usahanya.

    MetodePenelitian

    Pengamatan (Observation), Wawancara (Interview),..dan Dokumentasi

    Data-data yang dikumpulkan dari hasil dokumentasi dan wawancara (Interview)

    Data-data yang dikumpulkan dari hasil dokumentasi dan wawancara (Interview)

    Hasil Penelitian Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dariPenjualan Tunai Berbasis Komputer menggunakan Microsoft Visual Basic 2012 pada Toko Budi Rungan.

    Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dariPenjualan Tunai Berbasis Komputer Menggunakan Visual Basic 2012 sebagai front end danMicrosoft SQL Server 2012 sebagai back end pada Apotek Pondok Sehat.

    Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai Menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 pada Toko Zahra Banjarmasin.

    Sumber : Penulis (2018)

    Terdapat beberapa perbedaan dan persamaan antara penelitian yang penulis

    lakukan dengan hasil penelitian terdahulu pada Tabel 3 ini antara lain sebagai

    berikut:

    Persamaan antara hasil penelitian Siti Rahmah Aulia dengan penulis yaitu

    topik yang diteliti sama yaitu sistem penerimaan kas dari penjualan tunai.

    Lanjutan

  • 36

    Perbedaan penelitian yang penulis lakukan ini dibandingkan dengan hasil

    penelitian terdahulu Siti Rahmah Aulia, yaitu:

    1. Siti Rahmah Aulia memilih Toko Budi Rungan sebagai objek penelitian

    yang dimana Toko Budi Rungan tersebut bergerak di bidang

    perdagangan sembako sedangkan penulis menjadikan Toko Zahra yang

    bergerak di bidang perdagangan makanan ringan secara grosiran sebagai

    objek.

    2. Toko Budi Rungan melakukan pencatatan dalam sistem penerimaan kas

    dari penjualan tunai berupa kartu stok barang, stok barang digunakan

    oleh bagian gudang untuk mengetahui informasi jumlah keluar masuk

    barang. Sedangkan Toko Zahra melakukan pencatatan menggunakan

    dokumen berupa nota yang masih menggunakan cara manual.

    3. Siti Rahmah Aulia membangun sistem informasi akuntansi

    menggunakan Visual Basic 2012 sedangkan penulis membangun sistem

    informasi akuntansi menggunakan Visual Basic 2015.

    4. Toko Budi Rungan memiliki 8 karyawan yang mempunyai tugas dan

    fungsi kerja masing-masing, yaitu 3 orang bagian penjualan, 1 dibagian

    kasir, 2 orang dibagian gudang, dan 2 dibagian pengiriman. Sedangkan

    Toko Zahra masih terdapat perangkapan fungsi yaitu pada fungsi gudang

    dan fungsi penjualan.

  • 37

    Persamaan antara hasil penelitian Hendra Setiawan dengan penulis yaitu

    topik yang diteliti sama yaitu sistem penerimaan kas dari penjualan tunai.

    Perbedaan penelitian yang penulis lakukan ini dibandingkan dengan hasil

    penelitian terdahulu Hendra Setiawan, yaitu:

    1. Hendra Setiawan memilih Apotek Pondok Sehat sebagai objek penelitian

    yang dimana Apotek Pondok Sehat tersebut bergerak di bidang

    perdagangan obat-obatan sedangkan penulis menjadikan Toko Zahra

    yang bergerak di bidang perdagangan makanan ringan secara grosiran

    sebagai objek.

    2. Apotek Pondok Sehat melakukan pencatatan dalam sistem penerimaan

    kas dari penjualan tunai menggunakan catatan akuntansi biasa dalam

    melakukan catatan penjualan harian. Sedangkan Toko Zahra belum

    memiliki catatan akuntansi.

    3. Hendra Setiawan membangun sistem informasi akuntansi menggunakan

    Visual Basic 2012 sedangkan penulis membangun sistem informasi

    akuntansi menggunakan Visual Basic 2015.