Sistem Peredaran Darah Ikan

19
MAKALAH SISTEM SIRKULASI / SISTEM PEREDARAN DARAH IKAN Diajukan untuk presentasi pada mata kuliah Ikhtiologi Disusun oleh : RAHMA TRI BENITA 230110090033 MUHAMMAD FADLI 230110090034 DWI RISKY A 230110090035 ENOK MARLINA 230110090036 JOSUA F T 230110090037 KANIA PUTRI H 230110090038 MARIA M 230110090039 AHMAD ARIF H 230110090040 UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

Transcript of Sistem Peredaran Darah Ikan

Page 1: Sistem Peredaran Darah Ikan

MAKALAH

SISTEM SIRKULASI / SISTEM PEREDARAN DARAH IKAN

Diajukan untuk presentasi pada mata kuliah Ikhtiologi

Disusun oleh :

RAHMA TRI BENITA 230110090033

MUHAMMAD FADLI 230110090034

DWI RISKY A 230110090035

ENOK MARLINA 230110090036

JOSUA F T 230110090037

KANIA PUTRI H 230110090038

MARIA M 230110090039

AHMAD ARIF H 230110090040

UNIVERSITAS PADJADJARANFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

PROGRAM STUDI PERIKANANJatinangor

2010

Page 2: Sistem Peredaran Darah Ikan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya, karena berkat

itulah penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Ikhtiologi.

Tugas ini disusun untuk dipresentasikan sebagai bagian dari materi kuliah Ikhtiologi. Dalam

penyusunan makalah ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak. Untuk itulah pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari, bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh

karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi civitas akademika yang

membutuhkannya. Amin.

Jatinangor, Oktober 2010

Penyusun

Page 3: Sistem Peredaran Darah Ikan

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................ i

Daftar Isi ………………………………………………………………………………... ii

Bab 1 Pendahuluan

A. Latar belakang…………………………………………………………………

B. Rumusan masalah ……………………………………………………………..

C. Tujuan penulisan makalah……………………………………………………..

D. Sistematika penulisan………………………………………………………….

Bab 2 Teoritis

A. Sistem peredaran darah ikan……………...........................................................

B. Alat-alat peredaran darah ikan……………………...........................................

C. Organ pembentuk darah …………………………............................................

Bab 3 Kesimpulan ………………………………………………………………………...

Daftar Pustaka …………………………………………………………………………....

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Page 4: Sistem Peredaran Darah Ikan

Ikan dalam ilmu biologi dipelajari dalam cabang ilmu yang dinamakan dengan Ikhtiologi.

Ikhtiologi dapat didefinisikan sebagai cabang ilmu zoologi yang khusus mempelajari ikan.

Istilah ikhtiologi berasal dari bahasa Yunani, ichtys, untuk ikan. Ikhtiologi mempelajari semua

aspek biologi ikan meliputi perilaku, ekologi, sistematik, dan proses evolusi dari ikan. Ilmu

tentang ikan. Ikhtiologi, sangat terkait dengan berbagai macam cabang ilmu. Begitu pula dengan

sistem peredaran darah pada ikan. Sistem peredaran darah pada semua organisme merupakan

proses fisiologis yang sangat penting. Untuk melakukan aktifitas, sel, jaringan, maupun organ

membutuhkan nutrisi dan oksigen. Bahan-bahan ini dapat disuplai bila peredaran darah berjalan

normal. Karenanya, semua fungsi dari setiap organ dalam tubuh kadang-kadang dilihat pada

darah.

1.2 Rumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah, kami mencoba merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem perdaran darah ikan secara umum?

2. Bagaimana komposisi darah ikan?

3. Mengapa sistem peredaran darah pada ikan harus diketahui?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

Sebagian manfaat dan tujuan yang kami utarakan dari pengkajian makalah ini adalah :

1. Memaparkan komponen penyusun dari sistem peredaran darah ikan, serta menambah

pengetahuan dari sistem peredaran darah ikan

2. Mencoba menganalisis bersama-sama sistem peredaran darah ikan ditinjau secara anatomi,

tidak fisiologis.

3. Mengkaji kembali tentang pekerjaan jantung untuk setiap aktifitas kehidupan hewan sehari-

hari.

1.4 Sistematika Penulisan

BAB I

Terdiri dari pendahuluan, yang dalam permulaannya, kami menguraikan terlebih dahulu latar

belakang dari masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini, dengan menguraikan beberapa

Page 5: Sistem Peredaran Darah Ikan

permasalahan yang mendasari perlunya kami mengkaji sistem peredaran darah ikan. Selanjutnya,

kami uraikan beberapa rumusan masalah, yang dimaksudkan untuk mempermudah dalam

membahas makalah yang kami sajikan. Dan terakhir dalam Bab I ini kami memaparkan beberapa

tujuan dan sistematika dari penulisan makalah.

BAB II

Terdiri dari uraian teoritis dari rumusan masalah yang telah kami sebutkan sebelumnya. Yaitu

mengenai komponen penyusun darah serta sistem peredaran darah ikan yang bersifat tungal.

Selanjutnya mengenai organ pembentuk darah.

BAB III

Terdiri dari pembahasan dari Bab II bagian teoritis makalah. Dalam bagian ini kami

menguraikan lebih lengkap dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan dari teoritis makalah.

BAB IV

Terdiri dari kesimpulan dari pembahasan makalah, yang mengemukakan ringkasan masalah,

serta beberapa pendapat kami atas materi yang kami bahas dalam makalah ini.

1.5 Metode Penulisan

Penulisan makalah ini menggunakan metode teoritis. Maksudnya ialah penulis

menggunakan berbagai literatur untuk mendapatkan informasi yang di sampaikan.

BAB II

ISI

2.1 Sistem Peredaran Darah

Page 6: Sistem Peredaran Darah Ikan

Sistem peredaran darah adalah sistem yang berfungsi untuk mengangkut dan

mengedarkan O2 dari perairan ke sel-sel tubuh yang membutuhkan, juga mengangkut enzim, zat-

zat nutrisi, garam-garam, hormon, dan anti bodi serta mengangkut CO2 dari dalam usus, kelenjar-

kelenjar, insang, dan sebagainya, keluar tubuh. Secara umum, sistem peredaran darah pada

semua vertebrata adalah sama, meskipun tetap ada perbedaan-perbedaan diantara setiap

kelompok hewan.

Ikan mempunyai sistem peredaran darah tertutup, artinya darah tidak pernah keluar dari

pembuluhnya, jadi tidak ada hubungan langsung dengan sel tubuh sekitarnya. Darah memberi

bahan materi dengan perantaraan difusi melalui dinding yang tipis dari kapiler darah, dan

kembali ke jantung melalui pembuluh yang ke dua. Atau secara garis besarnya peredaran darah

tunggal adalah peredaran darah yang darah nya dari insang langsung beredar ke seluruh tubuh

kemudian masuk ke jantung. Jadi darah hanya beredar sekali melalui jantung dengan rute dari

jantung ke insang lalu ke seluruh tubuh kemudian kembali ke jantung.

Seri pertama dinamakan sistem arteri dan seri ke dua disebut sistem vena. Dimana organ

utamanya adalah jantung yang bertindak sebagai pompa tekan merangkap pompa hisap. Darah

ditekan mengalir keluar dari jantung melalui pembuluh arteri ke seluruh tubuh sampai ke kapiler

darah, kemudian dihisap melalui pembuluh vena dan kembali ke jantung.

Page 7: Sistem Peredaran Darah Ikan

2.2 Alat-alat Peredaran Darah Ikan

1. Jantung

Jantung ikan terdiri atas dua ruangan, atrium dan ventrikel dan terletak di belakang

insang. Sinus venosus adalah struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah dari

vena dan terbuka di ruang depan jantung. Diantara antrium dan ventrikel jantung terdapat klep

untuk menjaga agar aliran darah tetap searah. Beda jantung ikan dengan jantung hewan lain pacu

jantung yang memungkinkan jantung terus berdenyut walaupun otak sudah rusak.

Jantung pada ikan terdiri atas empat ruangan yang terletak di bagian posterior lengkung

insang, di bagian depan rongga badan dan di atas Ithmus. Ruangan ini berurutan dari belakang ke

depan, yaitu:

Page 8: Sistem Peredaran Darah Ikan

Sinus Venosus

Adalah ruang tambahan yang berdinding tipis, hampir tidak mengandung jaringan otot.

Dinding kaudalnya bersatu dengan bagian depan dari septum transversum, yang memisahkan

rongga pericardial dari rongga pleuroperitoneal. Darah venus dari seluruh tubuh, masuk di sinus

venosus melalu sepasang ductus Cuvieri yang masuk di bagian lateral, dan sepasang sinus

hepaticus yang masuk pada dinding posterior dari sinus venosus. Vena coronaria yang datang

dari dinding otot jantung, juga masuk dari sinus venosus. Dari sini darah melalui lubang sinus

atrial masuk ke dalam atrium.

Atrium

Adalah ruang tunggal yang dindingnya relatif tipis, terletak anterior dari sinus venosus.

Darah dari atrium melalui lubang atrioventikular diteruskan ke dalam rongga ventrikel. Lubang

ini dijaga oleh klep atau katup atrioventrikular, supaya aliran darah tidak kembali ke rongga

atrium.

Ventrikel

Adalah ruang berdinding tebal berotot, menerima darah hanya dari atrium saja dan

memompakan darah melalui aorta ventral ke insang. Ruang ini dibentuk oleh dua lapisan otot

yaitu lapisan otot luar disebut kortikal dan lapisan otot dalam disebut spongi. Bagian ini

menerima darah dari atrium melalui atrioventricular. Ujung anterior dari ventrikel tumbuh

memanjang dan berdinding tebal, di dalamnya terdapat suatu seri klep semilunar.

Conus Arteriosus

Pada Elasmobranchii, conus arteriosus berkembang denga baik, tetapi tidak mempunyai

bulbus arteriosus. Pada sebagian ikan Teleostei conus arteriosus sudah tereduksi menjadi suatu

struktur yang sangat kecil, sedangkan bulbus arteriosus (perluasan sebagian dari aorta ventralis)

berkembang dengan baik

Page 9: Sistem Peredaran Darah Ikan

SALURAN DARAH, ada 3 bentuk saluran darah : arteri, vena, kapiler

Arteri

Adalah pembuluh darah yang aliran darahnya menjauhi jantung atau saluran yang dilalui

darah yang keluar dari insang dan menuju ke bagian-bagian tubuh. Biasanya membawa darah

yang kaya dengan oksigen ke seluruh bagian tubuh. Saluran darah ini terdiri dari tiga lapisan

yaitu bagian dalam (intima), memiliki lapisan endothelium dan sub endothelium.

Vena

Adalah pembuluh darah balik yang aliran darahnya menuju ke jantung. Struktur vena sama

halnya dengan arteri, namun mempunyai dinding yang lebih tipis dan rongga yang lebih besar

dibanding arteri pada ukuran diameter yang sama. Bagian dalam dari vena yang mengalami

tekanan hidrostatik tinggi, umumnya kaya akan jaringan elastis dan sel otot licin.

Kapiler

Adalah bagian percabangan saluran darah yang merupakan tempat terjadinya pertukaran zat

(gas nutrien) antara darah dengan jaringan/sel. Ada tiga macam kapiler darah yaitu, kapiler

kontinyu, kapiler berpori dan kapiler diskontinyu (sinusoid).

DARAH

Darah berupa cairan yang dibangunkan oleh plasma darah, sel darah dan substansi lain

yang terlarut di dalamnya. Plasma darah berupa cairan zat putih telur yang mengandung bagian-

Page 10: Sistem Peredaran Darah Ikan

bagian dari sel darah, mineral terlarut. Di luar pembuluh darah, darah akan membeku disebabkan

oleh kerja ensim trhombokinase yang bereaksi dengan garam kalsium menjadi trombin yang

aktif.

Ikan memiliki kadar protein plasma berupa albumin (pengontrol tekanan osmotik),

lipoprotein (pembawa lemak), globulin (pengikat heme), ceruloplasmin (pengikat Cu),

fibrinogen (bahan pembeku darah), dan iodurophorine (sebagai yudium anorganik).

Ikan pada umumnya, vena utama yang membawa darah kembali ke jantung ialah

sepasang vena kardinalis anterior-dan posterior. Vena yang pertama, membawa darah dari bagian

kepala berjalan berdampingan dengan sepasang vena jugularis yang letaknya lebih ke tengah.

Dari ekor berjalan vena caudalis yang tunggal, kemudian bercabang dua menjadi vena portae

renalis menuju ke ginjal.

Di dalam ginjal vena potae renalis mempercabangkan banyak vena renalis advehentes,

dan masing-masing cabang ini pecah menjadi kapiler darah. Jaring kapiler darah ini kemudian

bersatu kembali menjadi beberapa vena renalis revehentis yang mengalir ke permukaan tengah

dari ginjal dan bermuara pada vena kardinalis posterior.

Sistem peredaran vena pada ikan teleostei

Volume darah yang beredar dalam tubuh ikan Teleostei berkisar antara 1,5 – 3 % dari bobot

tubuhnya. Pada Squlus acanthias volume darah bisa mencapai 5% dari bobot tubuhnya

Page 11: Sistem Peredaran Darah Ikan

SEL-SEL DARAH

Sel darah ada tiga macam, yaitu Erythrocyte, Leucocyte dan Thrombocyte.

Erythrocyte (sel darah merah)

Erythrocyte pada ikan berbentuk lonjong dan berinti dengan diameter 7 – 36 mikron

(tergantung spesies ikannya). Warna merah dari darah disebabkan oleh hemoglobin yang

terdapat dalam erythrocyte. Jumlah erythrocyte tiap mm darah berkisar antara 20.000 –

3.000.000.

Leucocyte (sel darah putih)

Leucocyte pada ikan tidak berwarna, berjumlah antara 20.000 – 150.000 dalam tiap mm3

darah. Leucocyte dapat dibedakan menjadi tiga macam sel, yaitu granulocyte, limphocyte, dan

monocyte.

Walaupun leucocyte merupakan unsur darah, tetapi fungsi utama dari padanya ada di luar

pembuluh darah. Mereka mempunyai sifat dapat menerobos keluar dari pembuluh darah, dan

bergerak secara amoeboid di antara jaringan sekelilingnya. Mereka tidak hanya mempunyai sifat

daya fagositose saja, tetapi kaya terhadap enzim yang dapat menimbulkan reaksi kimia. Di luar

pembuluh darah, leucocyte hanya berumur pendek.

Thrombocyte

Thrombocyte ukurannya jauh lebih kecil dari erytrocyte, besarnya bervariasi antara 2 sampai

3 mikron.

Page 12: Sistem Peredaran Darah Ikan

2.3 Organ Pembentuk Darah

Beberapa organ pada ikan dapat membentuk darah. Pada stadia embrio, saluran darah

dapat menghasilkan sel-sel darah, pada ikan dewasa sel-sel darah masih dibentuk di permukaan

saluran darah, namun pusat-pusat pembentukan sel-sel darah lebih nampak. Pada Cyclostomata

spp, semua jenis sel darah dibentuk dalam limpa yang tersebar pada submucosa, usus alat

pencernaan makanan.

Dinding esophagus pada beberapa jenis ikan pada bagian buco-faring hingga bagian

cardinal lambung terdapat organ lymphoid yang dikenal dengan Leidug yang menghasilkan sel-

sel darah putih.

Ginjal adalah organ yang paling kaya akan jaringan lymphoid, thrombocyte dibentuk di

bagian mesonefrik. Pada Lamprey spp dan kebanyakan Teleostei, ginjal merupakan penghasil sel

darah yang utama selama hidupnya, terutama kepala ginjal. Jaringan lymphoid juga terdapat

pada permukaan gonad jantan dan betina ikan Selachi spp dan Dipnoi. Pada bagian-bagian sel

tulang rawan pada kepala dari jenis Lepisosteus dan Amia menghasilkan seluruh jenis sel-sel

darah.

Limpa ikan merupakan organ yang sangat bervariasi baik letak, bentuk maupun

ukurannya. Limpa pada ikan Gnathostomata terdiri dari bagian cortex (berwarna merah), Pulva

(berwarna putih) dan medula. Bagian cortex dari limpa membentuk erythricyte dan thrombocyte

sedangkan lymphocyte dan beberapa granulocyte dibentuk di dalam medulla. Pada esophagus

Page 13: Sistem Peredaran Darah Ikan

ikan hiu, memperlihatkan kumpulan jaringan pembentuk limphocyte. Pada ikan pari, limpa

memanjang antara bagian kardial dan pyloric dari lambung, sedangkan pada ikan Squalus, limpa

ini terletak di belakang persimpangan lambung dan berbentuk segi tiga. Pada ikan bertulang

sejati limpa ini juga berfungsi dalam menghancurkansel-sel darah merah.

Bagian-bagian tubuh ikan

Page 14: Sistem Peredaran Darah Ikan

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Secara umum, sistem peredaran darah pada semua vertebrata adalah sama, meskipun perbedaan-

perbedaan mendetail tetap ada di antara semua kelompok hewan. Hal tersebut tergantung

anatomi, fisiologi, dan kondisi lingkungannnya. Sistem peredaran darah pada ikan bersifat

tunggal, artinya darah tidak pernah keluar dari pembuluhnya, jadi tidak ada hubungan

langsung dengan sel tubuh sekitarnya. Darah memberi bahan materi dengan perantaraan

difusi melalui dinding yang tipis dari kapiler darah, dan kembali ke jantung melalui

pembuluh yang ke dua. Seri pertama dinamakan sistem arteri dan seri ke dua disebut

sistem vena. Sistem peredaran darah, organ utamanya adalah jantung yang bertindak

sebagai pompa tekan merangkap pompa hisap. Darah ditekan mengalir keluar dari

jantung melalui pembuluh arteri ke seluruh tubuh sampai ke kapiler darah, kemudian

dihisap melalui pembuluh vena dan kembali ke jantung.

Daftar Pustaka

Black, E. C. 1940. The transport of oxygen by the blood of freshwater fish. Biol. Bull., 215-229

Catton, W. T. 1951. Blood cell formation in certain teleost fishes. Blood, Jour. Hema 6: 39-60

Lagler, K. F. Ichthyology. United States.

Root, R. W. 1931. The respiratory function of the blood of marine fishes. Biol. Bull., 427-456