Makalah Sistem Peredaran Darah Ikan

42
FISIOLOGI HEWAN AIR “SISTEM PEREDARAN DARAH IKAN” MAKALAH Kelompok 3 Imas Siti Nur Halimah 230110140084 Ayunani Agustina 230110140095 Lena Lutfina 230110140104 Rifqi Abdurohman 230110140114 Adi Prasetyo 230110140135 UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN PROGRAM STUDI PERIKANAN JATINANGOR

description

peredaran ikan pada ikan

Transcript of Makalah Sistem Peredaran Darah Ikan

Page 1: Makalah Sistem Peredaran Darah Ikan

FISIOLOGI HEWAN AIR“SISTEM PEREDARAN DARAH IKAN”

MAKALAH

Kelompok 3

Imas Siti Nur Halimah 230110140084

Ayunani Agustina 230110140095

Lena Lutfina 230110140104

Rifqi Abdurohman 230110140114

Adi Prasetyo 230110140135

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

PROGRAM STUDI PERIKANAN

JATINANGOR

2015

Page 2: Makalah Sistem Peredaran Darah Ikan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kami

dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Sistem Peredaran Darah Ikan”.

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Fisiologi Hewan Air.

Makalah ini membahas mengenai sistem peredaran darah ikan meliputi

komposisi dan fungsi darah ikan, diagram jantung ikan, serta diagram sistem

peredaran darah ikan. Selain pada ikan, makalah ini juga membahas sistem peredaran

darah katak dan sistem peredaran darah udang.

Pada kesempatan ini kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dosen mata kuliah Fisiologi Hewan Air ;

2. Seluruh anggota kelompok 3 ;

3. Pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Demikianlah harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami

dan juga pembaca tentunya. Adanya saran yang membangun dari pembaca untuk

perbaikan makalah selanjutya sangat dihargai, kami ucapkan terima kasih.

Jatinangor, September 2015

Penyusun

Fisiologi Hewan Air i

Page 3: Makalah Sistem Peredaran Darah Ikan

DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR ...........................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I

PENDAHULUAN...................................................................................................1

BAB II

PEMBAHASAN.....................................................................................................2

2.1 Sistem Peredaran Darah Ikan ........................................................................2

2.2.1 Komposisi dan Fungsi Darah Ikan............................................................9

2.2.2 Diagram Jantung Ikan.............................................................................15

2.2.3 Diagram Peredaran Darah Ikan...............................................................17

2.2 Sistem Peredaran Darah Katak....................................................................18

2.3 Sistem Peredaran Darah Udang...................................................................21

BAB III

KESIMPULAN ................................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................24

Fisiologi Hewan Air ii

Page 4: Makalah Sistem Peredaran Darah Ikan

BAB I

PENDAHULUAN

Indonesia yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari perairan (laut dan

tawar) memiliki potensi perikanan yang sangat besar. Komoditas perikanan sangat

strategis untuk dikembangkan baik saat ini maupun di masa yang akan datang. Selain

sebagai sumber protein yang relatif murah, sebagai sumber devisa negara dari sektor

non migas, selain hal tersebut kegiatan perikanan berdampak positif terhadap

penyerapan tenaga kerja serta kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya.

Dalam pengembangan komoditas perikanan, perlu diketahui proses-proses

yang terjadi di dalam tubuh biota ini (proses fisiologis) karena semua faktor yang

akan berpengaruh terhadap biota perairan harus diarahkan kepada proses-proses yang

pada akhirnya dapat meningkatkan tingkat kesehatan, pertumbuhan, dan efisiensi

pakan bahkan mutu.

Salah satu proses fisiologi yang terjadi baik dalam tubuh ikan maupun biota

perairan lainnya adalah sistem peredaran darah. Sistem peredaran darah pada semua

organisme merupakan proses fisiologis yang sangat penting. Untuk melakukan

aktivitas, sel, jaringan, maupun organ membutuhkan nutrisi dan oksigen. Bahan-

bahan ini dapat disuplai hanya bila peredaran darah berjalan normal. Karenanya,

semua fungsi dari setiap organ dalam tubuh kadang-kadang dapat dilihat pada darah.

Bagaimana sistem peredaran darah dalam tubuh ikan dan beberapa hewan air

lainnya ? Apa komposisi dan fungsi darah ? Lalu bagaimana diagram jantung dan

diagram peredaran darah dari beberapa hewan air ? Pertanyaan-pertanyaan itulah

yang menjadi dasar kami dalam penulisan makalah ini.

Fisiologi Hewan Air 1

Page 5: Makalah Sistem Peredaran Darah Ikan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sistem Peredaran Darah Ikan

Sistem peredaran darah melayani banyak fungsi, namun secara umum

sebagai alat transpor antara lain, transpor oksigen, karbondioksida, sari-sari

makanan, maupun hasil metabolisme. Selama beraktivitas, peredaran darah akan

mengangkut lebih banyak oksigen ke otot, karena tanpa peningkatan ketersediaan

oksigen akan segera menghabiskan sistem energi anaerobik dan akhirnya

menyebabkan keletihan akibat terbentuknya asam laktat. Hasil-hasil pencernaan

ditranspor dari usus ke hati dan sel somatis. Bahan-bahan asing atau yang tidak

dibutuhkan oleh tubuh diangkut ke ginjal dan dikeluarkan melalui urin, atau

dipagositasi.

Sistem peredaran darah ikan disebut peredaran darah tunggal dan

tertutup. Disebut tunggal berarti bahwa darah mengalir dari jantung ke insang

kemudian ke seluruh tubuh dan akhirnya kembali ke jantung. Sedangkan disebut

peredaran darah tertutup karenan darah tidak pernah keluar dari pembuluhnya,

jadi tidak ada hubungan langsung dengan sel tubuh sekitarnya. Darah yang kaya

akan oksigen memasok bagian kepala melalui arteri carotid, dan memasok

bagian badan melalui percabangan aorta dorsalis.

Gambar 1. Sistem Peredaran Darah Ikan

Fisiologi Hewan Air 2

Page 6: Makalah Sistem Peredaran Darah Ikan

Secara umum sistem peredaran darah pada ikan mirip sistem hidraulis

yang terdiri atas sebuah pompa, pipa, katup, dan cairan. Meskipun jantung

teleostei terdiri atas empat bagian. Namun pada kenyataanya mirip dengan satu

silinder atau pompa piston tunggal. Untuk menjamin aliran darah terus

berlangsung, maka daerah dipompa dengan perbedaan tekanan. Tekanan jantung

lebih besar dari tekanan arteri, dan tekanan arteri lebih besar dari tekanan

arterionale. Akibat adanya perbedaan tekanan maka aliran darah dapat terjadi.

Ada tiga komponen utama dalam sistem peredaran darah yaitu jantung,

pembuluh darah, dan darah.

a. Jantung

Jantung terletak di bagian posterior lengkung insang. Umumnya

terdapat di belakang insang, di bagian depan rongga badan, dan di atas

ithmus. Organ jantung dilapisi oleh selaput tipis yang disebut perikardium.

Kontrol terhadap jantung didasarkan pada dua mekanisme, yakni adrenergik

dan cholinergik. Adrenergik merangsang otot jantung berkontraksi sehingga

jantung memompa darah dengan menguncupkan jantung (pengosongan

darah di jantung = sistole) sedangkan cholinergik menyebabakan relaksasi

yaitu pengenduran otot jantung (pengisian darah ke jantung = diastole).

Kedua proses yang saling bertentangan ini menyebabkan jantung dapat

memompa darah dan mengisinya kembali.

Seperti halnya pada organ-organ lain, jantung membutuhkan oksigen.

Dalam hal ini jantung menerima darah yang kaya akan oksigen melalui dua

kelompok arteri koronari, yaitu:

1. Arteri koronari anterior yang berasal dari pembuluh hipobrankial

(cabang bawah dari arteri brankial eferent). Arteri ini memasok

konus arteriosus dan ventrikel.

2. Arteri koronari posterior yang berasal dari arteri korokoid atau dari

arteri subklavian dan masuk ke dalam jantung melalui bagian

Fisiologi Hewan Air 3

Page 7: Makalah Sistem Peredaran Darah Ikan

belakang. Arteri ini berfungsi untuk memasok darah pada bagian

dinding jantung.

Ikan yang relatif sedenter dan lamban bergerak mempunyai bobot

jantung yang kurang dari seperseribu bobot tubuh, sedangkan ikan perenang

cepat seperti tuna sebesar 1,2 per seribu, dan jantung ikan terbang

mempunyai bobot 2,1 per seribu bobot tubuh.

b. Pembuluh Darah

Gambar 2. Pembuluh Darah Ikan

Ada tiga bentuk pembuluh darah ikan yaitu arteri (pembuluh nadi),

vena (pembuluh balik), dan kapiler. Arteri adalah pembuluh yang dilalui

oleh darah yang berasal dari insang. Vena adalah pembuluh darah yang

dilewati oleh darah yang menuju jantung. Dua pembuluh ini mengalir di

sepanjang tubuh ikan. Kapiler adalah bagian dari percabangan pembuluh

darah yang merupakan tempat terjadinya pertukaran zat (gas dan nutrien)

antara darah dengan jaringan atau sel.

Fisiologi Hewan Air 4

Page 8: Makalah Sistem Peredaran Darah Ikan

1) Sistem Arteri

Pembuluh darah arteri merupakan pembuluh yang dilewati

darah yang keluar dari insang dan menuju ke bagian-bagian tubuh.

Gambar 3. Penampang Pembuluh Darah Arteri

Pembuluh ini terdiri dari tiga lapisan yaitu bagian dalam (intima)

yang memiliki lapisan endotelium dan sub-endotelium; media yang

mengandung sejumlah otot licin atau otot polos; dan adventris yang

merupakan bagian terluar. Arteri dikelompokkan berdasarkan

posisinya pada tubuh, yaitu arteri brankial, arteri sefalik, arteri pada

bagian badan, dan arteri pada bagian ekor.

Arteri Brankial

Arteri brankial adalah arteri yang terletak di sekitar

insang.

Arteri Sefalik

Arteri sefalik adalah arteri yang terdapat di bagian

kepala. Arteri ini meliputi efferent hioidean, orbital, orbito

nasal, pseudobrankial efferent, optalmik, optik, serebral,

mandibular, dan hipobrankial.

Fisiologi Hewan Air 5

Page 9: Makalah Sistem Peredaran Darah Ikan

Arteri pada Bagian Badan dan Ekor

Aorta dorsalis merupakan pembuluh darah utama

mengalirkan darah beroksigen tinggi ke badan dan ekor.

Penjuluran ini mengarah ke bagian belakang hingga ke bagian

ekor melalui bagian bawah vertebra. Secara khusus aorta pada

bagian ekor disebut aorta kaudalis.

Percabangan dari aorta dorsalis tersebut antara lain

meliputi arteri subklavian, coeliac, mesentarik, iliac, dan

segmenter. Arteri coeliac merupakan arteri yang berukuran

besar dan pendek. Arteri ini paling sedikit terdiri atas dua

cabang utama yang menuju ke organ-organ dalam. Cabang

pertama adalah gastro-hepato splenik yang mengirimkan satu

cabang ke hati dan kemudian bercabang-cabang dalam limpa

dan dinding lambung. Cabang kedua adalah arteri intestinal

anterior, yang cabang-cabangnya keluar secara mendatar ke

dinding bawah usus, lambung, dan limpa.

Arteri mesenterik muncul di bagian belakang kepala dan

percabangannya menuju gonad dan sisi usus bagian atas. Arteri

iliac menuju ke arah belakang, mengaliri rektum dan kloaka.

Arteri segmenter menempel pada aorta dorso-kaudal dan

menyebar ke dalam mioseptum untuk memasok otot bagian

ekor. Percabangannya masuk ke dalam ruas vertebra dan

mengaliri duri tulang dan yang lainnya menuju ke sirip tunggal.

2) Sistem Vena

Fisiologi Hewan Air 6

Page 10: Makalah Sistem Peredaran Darah Ikan

Gambar 4. Penampang Pembuluh Darah Vena

Struktur vena sama halnya dengan arteri, namun mempunyai

dinding yang lebih tipis dan rongga yang lebih besar dibandingkan

arteri pada ukuran diameter yang sama. Bagian dalam vena yang

mendapat tekanan hidrostatik tinggi umumnya kaya akan jaringan

elastis dan otot polos, serta memiliki klep-klep (lipatan endotelium

yang pada bagian tengahnya mengandung kolagen dan elastik).

Disamping itu dinding vena umumnya dapat berkontraksi secara aktif

tidak hanya untuk mempertahankan tekanan darah dalam sistem

vena, tetapi juga menolong memompakan darah dari dinding ke

jantung.

Vena pada bagian kepala seperti vena fasial dan vena orbital,

menyatu pada duktus cuvieri dan dari sini melalui sinus venosus

menuju ke jantung. Darah dari ekor berkumpul pada vena kaudalis.

Vena kaudal ini berhubungan dengan dua vena kardinal posterior

yang keluar dari sinus venosus. Pertemuan antara vena yang satu

dengan vena lainnya dapat terjadi secara langsung atau melalui

perantara suatu jaringan kapiler yang terletak dalam organ ginjal.

Keadaan ini menghasilkan suatu sistem porte renal. Pertemuan antara

vena pada organ hati menghasilkan suatu sistem porte hepatik. Kedua

sistem ini (porte renal dan porte hepatik) menyaring darah dalam

vena sebelum kembali ke jantung. Vena kardinal posterior

Fisiologi Hewan Air 7

Page 11: Makalah Sistem Peredaran Darah Ikan

berhubungan dengan vena kardinal anterior atau vena jugularis yang

membentuk pengumpul pada bagian badan dari vena sefalik.

3) Sistem Limfatik (Getah Bening)

Getah bening (lymph) dikumpulkan dari semua bagian tubuh

oleh suatu sistem ductus dan sinus berpasangan dan tidak

berpasangan yang akhirnya kembali ke aliran darah utama. Tidak

seperti vertebrata yang lebih tinggi, ikan tidak mempunyai tonjolan

limfatik (lymph nodes). Ikan bertulang sejati memiliki pembuluh

limfatik subcutane, submuscular, dan viseral yang betul-betul

berbeda dari sistem vena.

c. Darah

Darah merupakan suspensi berwarna merah yang terdapat dalam

pembuluh darah. Warna merah ini dapat berubah-ubah, kadang-kadang

berwarna merah tua dan kadang-kadang berwarna merah muda. Hal ini

tergantung pada kadar oksigen dan karbon dioksida yang terkandung di

dalamnya.

Darah adalah salah satu komponen sistem transport yang sangat vital

keberadaannya. Fungsi vital darah di dalam tubuh antara lain sebagai

pengangkut zat-zat kimia seperti hormon, pengangkut zat buangan hasil

metabolisme tubuh, dan pengangkut oksigen dan karbondioksida. Selain itu,

komponen darah seperti trombosit dan plasma darah memiliki peran penting

sebagai pertahanan pertama dari serangan penyakit yang masuk ke dalam

tubuh.

Gambaran darah suatu organisme dapat digunakan untuk mengetahui

kondisi kesehatan yang sedang dialami oleh organisme tersebut.

Penyimpangan fisiologis ikan akan menyebabkan komponen-komponen

darah juga mengalami perubahan. Perubahan gambaran darah dan kimia

Fisiologi Hewan Air 8

Page 12: Makalah Sistem Peredaran Darah Ikan

darah, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, dapat menentukan kondisi

kesehatannya.

2.1.1 Komposisi dan Fungsi Darah Ikan

Darah merupakan gabungan dari cairan, sel-sel, dan partikel yang

menyerupai sel yang mengalir dalam arteri, vena, dan kapiler, yang

mengirimkan oksigen dan zat-zat gizi ke jaringan dan membawa

karbondioksida serta hasil limbah lainnya (Mayhoneys, 2008). Darah

mengangkut bermacam bahan, termasuk ion anorganik dan sejumlah

senyawa organik seperti hormon, vitamin, dan beberapa protein plasma

yang mencapai 2-6 g per 100 ml (Bond, 1979).

Gambar 5. Komponen Penyusun Darah

Darah tersusun atas plasma dan tersusun atas sel darah. Sel darah

mencakup eritrosit, leukosit, dan trombosit; sedangkan plasma darah

mengandung sekitar 90% air dan berbagai zat terlarut atau tersuspensi di

dalamnya.

Plasma Darah

Plasma adalah cairan bening yang mengandung bagian dari

sel-sel darah, mineral terlarut, hasil serapan dari proses

pencernaan, produk sisa jaringan, hasil sekresi khusus, enzim,

antibodi, dan gas-gas terlarut. Plasma darah mengandung sekitar

90% air dan berbagai zat terlarut atau tersuspensi di dalamnya.

Fisiologi Hewan Air 9

Page 13: Makalah Sistem Peredaran Darah Ikan

Zat tersuspensi berikut mencakup beberapa jenis bahan

berikut:

- Protein plasma, yaitu albumin, glubolin, dan fibrinogen.

- Sari makanan, yaitu glukosa, monosakurida, asam amino,

lipid.

- Bahan untuk dibuang dari tubuh, antara lain urea dan

senyawa hidrogen.

- Berbagai ion, misalnya natrium, kalium, ulur, fosfat,

kalsium, sulfat, dan senyawa bikarbonat.

Kandungan bahan terlarut dalam suatu larutan termasuk

plasma ditunjukkan oleh penurunan titik bekunya (∆), yang juga

suatu ukuran tekanan osmotik. Naiknya tekanan osmotik cairan

tubuh akan meningkatkan kecenderungan air berdifusi melalui

selaput semi-permeabel untuk mengencerkan cairan tersebut. Nilai

plasma ikan air tawar berkisar dari 0,5oC (Telestoi) sampai 1,0oC

(beberapa ikan Elasmobranchii), dan ikan laut antara 0,6o-1,0oC

(Telestoi) hingga 2,17oC (Elasmobranchii laut); sedangkan nilai ∆

air laut adalah 2,08 oC.

Ikan mempunyai kadar protein plasma yang rendah

dibandingkan dengan vertebrata lain yang tingkatnya lebih tinggi.

Protein plasma darah ikan adalah albumin (pengendali tekanan

osmotik), lipoprotein (pembawa lemak), globulin (pengikat heme),

ceruloplasmin (pengikat Cu), fibrinogen (bahan pembeku darah),

dan ioduroforin (hanya pada ikan, pengikat yodium anorganik).

Fisiologi Hewan Air 10

Page 14: Makalah Sistem Peredaran Darah Ikan

Sel Darah

Sel darah meliputi sel darah merah (eritrosit), sel darah

putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).

a) Sel darah merah (Eritrosit)

Gambar 6. Sel Darah Merah (Eritrosit)

Sel darah merah pada ikan berbentuk lonjong dan

berinti dengan diameter 7 – 36 mikron (tergantung spesies

ikannya). Sel darah merah mengandung beberapa substansi

yaitu glukosa, enzym katalase, enzym karbonik anhydrase,

dan garam organik serta anorganik.

Sel darah merah pada ikan stadia dewasa berbentuk

oval dan tipis. Elasmobranchii mempunyai sel darah merah

besar, panjang berkisar 20-27 µ, dan lebar antara 14-20 µ.

Sel darah merah ikan bertulang sejati mempunyai panjang

berkisar 12-14 µ dan lebar 8,5-9,5 µ. Umumnya terdapat

hubungan berlawanan antara ukuran dan jumlah sel darah

merah. Ikan yang mempunyai jumlah sel per mm3 lebih

banyak biasanya mempunyai ukuran yang lebih kecil.

Warna merah dari darah disebabkan oleh

hemoglobin yang terdapat dalam eritrosit. Jumlah eritrosit

tiap mm3 darah berkisar antara 20.000 – 3.000.000.

Pengangkutan oksigen dalam darah bergantung kepada

Fisiologi Hewan Air 11

Page 15: Makalah Sistem Peredaran Darah Ikan

komponen Fe pada hemoglobin (pigmen pernapasan) yang

terdapat di dalam eritrosit. Kemampuan mengikat oksigen

pada tingkat kejenuhan 95%, kandungan besi dalam darah

dan jumlah sel darah merah sangat bervariasi bergantung

pada stadia hidup, kebiasaan hidup dan kondisi

lingkungan. Jumlah sel darah merah juga dipengaruhi oleh

musim, suhu, serta status gizi, dan kesehatan ikan.

Tabel. 1 Perbandingan beberapa Sifat Sel Darah Merah Ikan

b) Sel darah putih (Leukosit)

Selain mengandung sel darah merah, darah ikan

juga mengandung beberapa tipe sel darah yang tidak

berwarna (sel darah putih atau leukosit). Seluruh tipe sel

darah ini berbentuk lonjong hingga membulat. Jumlah sel

darah putih antar spesies bervariasi antara 20.000-150.000

per mm3.

Fisiologi Hewan Air 12

Page 16: Makalah Sistem Peredaran Darah Ikan

Gambar 7. Sel Darah Putih (Leukosit)

Sel darah putih mencakup empat jenis yakni

granulosit, trombosit, limfosit, dan monosit. Berdasarkan

reaksi pewarnaannya granulosit terdiri atas neutrofil

(paling umum), asidofil (eosinofil), dan basofil (jarang

ditemukan pada ikan, kecuali pada sedikit ikan laut).

Granulosit bersifat fagosit, terlibat dalam melawan

penyakit, dan meningkat jumlahnya bila ikan terinfeksi

oleh bakteri.

Trombosit berukuran kecil dan berjumlah kira-kira

setengah dari seluruh leukosit ikan dan berperan dalam

proses pembekuan darah. Trombosit mengandung suatu

bahan kimiawi yang mendorong konversi protrombin

menjadi trombin.

Limfosit berbentuk lonjong. Limfosit bervariasi

ukurannya. Limfosit membentuk dua kelompok; kelompok

pertama berkaitan dengan pmbentukan antibodi dan

kelompok yang lain berkaitan dengan kekebalan sel.

Monosit berbentuk lonjong. Monosit berperan sebagai

makrofagus terhadap partikel asing.

Fisiologi Hewan Air 13

Page 17: Makalah Sistem Peredaran Darah Ikan

Sebagai salah satu komponen sistem transport yang sangat vital

keberadaannya, darah mempunyai beberapa fungsi penting sebagai

berikut:

Mengedarkan sari makanan (nutrisi) dari sistem pencernaan

makanan ke seluruh sel-sel tubuh

Transportasi oksigen dari paru-paru ke sel-sel seluruh tubuh, dan

transportasi karbon dioksida dari sel-sel seluruh tubuh ke paru-

paru

Mengangkut zat buangan (sisa metabolisme) dan substansi

beracun menuju hati untuk didetoksifikasi (dinetralkan) atau ke

ginjal untuk dibuang

Pengangkutan hormon dari kelenjar endokrin ke sel-sel atau

jaringan target

Membantu keseimbangan asam-basa cairan tubuh

Mengatur suhu tubuh melalui aliran darah

Mencegah hilangnya darah melalui mekanisme pembekuan darah

Melindungi tubuh dari bakteri dan virus dengan mensirkulasikan

antibodi dan sel darah putih.

 

Fisiologi Hewan Air 14

Page 18: Makalah Sistem Peredaran Darah Ikan

2.1.2 Diagram Jantung

Gambar 8. Diagram Jantung Ikan

Jantung pada ikan terdiri dari dua ruangan yang terletak di bagian

posterior lengkung insang, di bagian depan rongga badan dan di atas

Ithmus. Kedua ruang tersebut ialah atrium yang berdinding tipis dan

ventricle yang berdinding tebal. Ruangan ini berurutan dari belakang ke

depan, yaitu:

Sinus venosus

Adalah ruang tambahan atau kantung yang berdinding tipis, hampir tidak

mengandung jaringan otot. Darah dari seluruh tubuh masuk di sinus

venosus melalui sepasang ductus Cuvieri yang masuk di bagian lateral,

dan sepasang sinus hepaticus yang masuk pada dinding posterior dari

sinus venosus. Vena coronaria yang datang dari dinding otot jantung, juga

masuk dari sinus venosus. Dari sini darah melalui lubang sinus atrial

masuk ke dalam atrium. Atau dengan kata lain bahwa kantung berdinding

tipis ini berfungsi untuk menampung darah dari duktus cuvieri dan vena

hepatika, dan kemudian mengirimkan darah tersebut ke atrium.

Fisiologi Hewan Air 15

Page 19: Makalah Sistem Peredaran Darah Ikan

Atrium

Antara sinus venosus dan atrium terdapat katup yang dinamakan katup

sinuatrial. Katup ini berfungsi untuk mengatur aliran darah dari sinus

venosus ke atrium dan mencegah aliran tersebut berbalik. Atrium adalah

ruang tunggal yang dindingnya relatif tipis, terletak di bagian anterior dari

sinus venosus. Atrium relatif lebih luas daripada sinus venosus. Dinding

atrium juga sedikit lebih berotot dibandingkan sinus venosus. Darah dari

atrium melalui lubang atrioventrikular diteruskan ke dalam rongga

ventrikel. Lubang ini dijaga oleh klep atau katup atrioventrikular, supaya

aliran darah tidak kembali ke rongga atrium.

Ventrikel

Adalah ruang berdinding tebal, berotot, dan kuat. Dinding ini dibentuk

oleh dua lapisan otot yaitu lapisan otot luar yang disebut korteks dan

lapisan otot dalam yang dinamai miokardium spongi. Korteks adalah otot

jantung yang relatif tebal dan sangat berkembang pada spesies ikan yang

aktif seperti tuna (Ethynnus pelamis). Ventrikel menerima darah hanya

dari atrium saja dan memompakan darah melalui aorta ventral ke insang.

Bagian ini menerima darah dari atrium melalui atrioventricular. Ujung

anterior dari ventrikel tumbuh memanjang dan berdinding tebal, di

dalamnya terdapat suatu seri klep semilunar.

Conus Arteriosus

Pada Elasmobranchii, conus arteriosus berkembang denga baik, tetapi

tidak mempunyai bulbus arteriosus. Pada sebagian ikan Teleostei conus

arteriosus sudah tereduksi menjadi suatu struktur yang sangat kecil,

sedangkan bulbus arteriosus (perluasan sebagian dari aorta ventralis)

berkembang dengan baik.

Fisiologi Hewan Air 16

Page 20: Makalah Sistem Peredaran Darah Ikan

Gambar 9. Diagram Jantung Ikan Trout (Teleostei) dan Shark (Elasmobranchii)

2.1.3 Diagram Sistem Peredaran Darah Ikan

Gambar 10. Diagram Peredaran Darah Ikan

*Keterangan :

1. Atrium 8. Kepala 15. Hati2. Ventrikel 9. Vena jugularis 16. Vena hepatica3. Aorta ventralis 10. Vena cardinal 17. Arteri caudalis4. Arteri branhialis afferent 11. Aorta dorsalis 18. Arteri renalis5. Insang 12. Aorta dorsalis 19.Vena portae renalis6. Arteri branhialis afferent 13. Usus 20. Ginjal7. arteri carotid 14.Vena portae hepatica 21. Vena renalis

Sistem peredaran darah ikan bersifat tunggal, artinya hanya

terdapat satu jalur sirkulasi peredaran darah. Start dari jantung, darah

menuju insang untuk melakukan pertukaran gas. Selanjutnya, darah

Fisiologi Hewan Air 17

Page 21: Makalah Sistem Peredaran Darah Ikan

dialirkan ke dorsal aorta dan terbagi ke segenap organ-organ tubuh

melalui saluran-saluran kecil. Selain itu, sebagian darah dari insang

kadang langsung kembali ke jantung. Hal ini terjadi bilamana tidak

semua output cardiac dibutuhkan untuk menuju ke dalam dorsal aorta dan

pembuluh eferen yang lain.

Dorsal aorta adalah sumber darah terbesar pada tubuh. Dari sini

darah di suplai ke kepala, otot badan, ginjal dan semua organ pencernaan

melalui pembuluh kapiler. Ada tiga rute pengembalian jantung, yakni

pertama, dari otak, darah kembali ke jantung melalui vena cardinal

anterior yang berhubungan dengan vena cardinal anterior yang

berhubungan dengan vena cardinal umum. Di sini, juga bertemu darah

dari vena cava posterior, yakni darah dari vena caudal yang telah melalui

sistem renal portal. Kedua, dari organ visceral, darah kembali ke jantung

melalui vena hepatik. Terakhir, dari insang, darah dikembalikan ke

jantung melalui vena branchial.

2.2 Sistem Peredaran Darah Katak

Gambar 11. Sistem Peredaran Darah Katak

Fisiologi Hewan Air 18

Page 22: Makalah Sistem Peredaran Darah Ikan

Sistem peredaran darah katak berupa sistem peredaran darah tertutup dan

peredaran darah ganda. Pada sistem peredaran darah ganda, darah melalui

jantung dua kali dalam satu kali peredaran. Pertama, darah dari jantung menuju

ke paru-paru kemudian kembali ke jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh

menuju ke jantung dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh.

Gambar 12. Jantung Katak

Jantung katak terdiri dari tiga ruang, yaitu dua atrium (atrium kanan /

atrium dekster dan atrium kiri / atrium sinister) dan sebuah ventrikel (bilik) yang

berdinding tebal dan letaknya di sebelah posterior. Selain itu, di jantung katak

juga terdapat sinus venosus yang berbentuk segitiga dan terletak di sebelah dorsal

dari jantung serta terdapat trunkus arteriousus (pembuluh bulat yang keluar dari

bagian dasar anterior bilik). Untuk mencegah berbaliknya aliran darah, di antara

serambi dan bilik terdapat katup (valve) sedangkan antara serambi kanan dan kiri

terdapat sekat (septum). Di dalam trunkus arteriosus terdapat katup spiralis.

Darah katak terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah

mengandung air, protein, darah, dan garam-garam mineral. Sel-sel darah terdiri

dari eritrosit (sel darah merah) dan leukosit (sel darah putih). Eritrosit pada katak

memiliki inti dan mengandung hemoglobin untuk mengikat oksigen. Leukosit

pada katak juga memiliki inti.

Fisiologi Hewan Air 19

Page 23: Makalah Sistem Peredaran Darah Ikan

Gambar 13. Sel Darah Merah Katak

Proses Sirkulasi pada Katak

Gambar 14. Diagram Peredaran Darah Katak

Menurut Campbell (2000), ventrikel akan memompakan darah ke dalam

sebuah arteri bercabang yang mengarahkan darah melalui dua sirkuit: sirkuit

pulmokutaneus dan sirkuit sistemik. Sirkuit pulmokutaneus mengarah ke jarigan

pertukaran gas (dalam paru-paru dan kulit pada katak), dimana darah akan

mengambil oksigen sembari mengalir melalui kapiler. Darah yang kaya oksigen

kembali ke atrium kiri jantung, dan kemudian sebagian besar di antaranya

dipompakan ke dalam sirkuit sistemik.

Sirkuit sistemik membawa darah yang kaya oksigen ke seluruh organ

tubuh dan kemudian mengembalikan darah yang miskin oksigen ke atrium kanan

melalui vena. Skema ini, yang disebut sirkulasi ganda,  menjamin aliran darah

Fisiologi Hewan Air 20

Page 24: Makalah Sistem Peredaran Darah Ikan

yang kuat ke otak, otot, dan organ-organ lain karena darah itu dipompa untuk

kedua kalinya setelah kehilangan tekanannya dalam hamparan kapiler pada paru-

paru dan kulit. Keadaan ini sangat berbeda dari sirkulasi tunggal dalam ikan,

dimana darah mengalir secara langsung dari organ respirasi (insang) ke organ

lain dengan tekanan yang semakin berkurang.

Pada katak dikenal adanya sistem porta yaitu suatu sistem yang dibentuk

oleh pembuluh balik  (vena) saja. Vena mengumpulkan darah dari pembuluh

kapiler dari suatu sistem porta yang terbagi menjadi anyaman-anyaman di dalam

alat tubuh yang lain sebelum kembali ke jantung. Barulah kemudian masuk ke

dalam vena yang menuju jantung. Sistem porta yang penting adalah sistem porta

hepatika pada hati dan sistem porta renalis pada ginjal (Pratiwi, 2007:98).

2.3 Sistem Peredaran Darah pada Udang

Sistem peredaran darah udang adalah sistem peredaran darah terbuka,

artinya peredaran atau distribusi darah ke seluruh tubuh (jaringan) yang tidak

selalu melewati pembuluh darah. Kadang darah secara langsung menuju jaringan

tubuh tanpa melalui pembuluh. Dalam sistem peredaran darah terbuka, tidak

dapat dibedakan antara darah dan cairan intersisial (cairan yang mengisi ruang

antarsel). Darah pada udang tidak mengandung hemoglobin melainkan

hemocyanin (komponen yang mengandung Cu) yang daya ikat O2 nya sangat

rendah.

Sistem peredaran darah pada udang terdiri dari jantung, sejumlah arteri

yang mengedarkan darah ke organ utama, tidak memiliki vena (pembuluh balik),

dan terdapat sejumlah sinus. Hemolymph masuk jantung melalui ostia dan keluar

melalui arteri kemudian ke sinus. Aliran balik diatur oleh klep flap. Hemolymph

terdiri dari mineral anorganik (Na+, K+, Ca2+, Mg2+, dll), material organik

(gula, protein, dan lemak), hemocyanin, dan hemocyte.

Fisiologi Hewan Air 21

Page 25: Makalah Sistem Peredaran Darah Ikan

Proses Sirkulasi pada Udang

Gambar 15. Diagram Peredaran Darah Udang

Mula-mula darah dipompa dari jantung melalui pembuluh darah menuju bagian

bawah tubuh, seperti bagian kaki. Darah dari bagian kaki mengalir menuju

insang bagian kiri dan kanan tanpa melalui pembuluh. Di insang, darah mengikat

O2 dan kemudian kembali ke jantung.

Fisiologi Hewan Air 22

Page 26: Makalah Sistem Peredaran Darah Ikan

BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan dalam pembahasan diatas dapat

diketahui bahwa sistem peredaran darah pada semua organisme merupakan proses

fisiologis yang sangat penting. Untuk melakukan aktivitas, sel, jaringan, maupun

organ membutuhkan nutrisi dan oksigen. Bahan-bahan ini dapat disuplai hanya bila

peredaran darah berjalan normal. Ada tiga komponen utama dalam sistem peredaran

darah yaitu jantung, pembuluh darah, dan darah.

Sistem peredaran darah ikan disebut peredaran darah tunggal dan tertutup.

Disebut tunggal berarti bahwa darah mengalir dari jantung ke insang kemudian ke

seluruh tubuh dan akhirnya kembali ke jantung. Sedangkan disebut peredaran darah

tertutup karena darah tidak pernah keluar dari pembuluhnya, jadi tidak ada hubungan

langsung dengan sel tubuh sekitarnya.

Sistem peredaran darah katak berupa sistem peredaran darah tertutup dan

peredaran darah ganda. Pada sistem peredaran darah ganda, darah melalui jantung

dua kali dalam satu kali peredaran. Pertama, darah dari jantung menuju ke paru-paru

kemudian kembali ke jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung

dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh. Keadaan ini sangat berbeda dari sirkulasi

tunggal dalam ikan, dimana darah mengalir secara langsung dari organ respirasi

(insang) ke organ lain dengan tekanan yang semakin berkurang.

Dan yang terakhir adalah sistem peredaran darah udang. Sistem peredaran

darah udang adalah sistem peredaran darah terbuka, artinya peredaran atau distribusi

darah ke seluruh tubuh (jaringan) yang tidak selalu melewati pembuluh darah. Darah

pada udang tidak mengandung hemoglobin melainkan hemocyanin (komponen yang

mengandung Cu) yang daya ikat O2 nya sangat rendah.

Jadi, dapat diketahui bahwa hewan-hewan air memiliki sistem peredaran

darah yang berbeda-beda. Ada yang sistem peredaran darah terbuka, tertutup,

tunggal, maupun ganda. Masing-masing sistem tersebut memiliki bentuk sirkulasi

yang berbeda namun mempunyai fungsi yang sama yaitu sebagai alat transportasi.

Fisiologi Hewan Air 23

Page 27: Makalah Sistem Peredaran Darah Ikan

DAFTAR PUSTAKA

Rahardjo, M.F., dkk. 2011. IKTIOLOGY. Bandung: Lubuk Agung.

Affandi, Dr. Ir. Ridwan., dan Dr. Ir. Usman Muhammad Tang, MS. 2002.

FISIOLOGI HEWAN AIR. Pekanbaru: Unri Press.

Campbell. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid Tiga. Jakarta: Erlangga.

Pratiwi, dkk. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Anonim. 2014. Sistem Peredaran Darah Katak.

http://www.materibiologi.com/sistem-peredaran-darah-pada-amphibi-lengkap-

katak/ diakses pada 10 September 2015.

A.Yani, SMA Islam. 2009. Peredaran Darah Crustacea.

http://smayani.wordpress.com/2009/05/13/ peredaran darah crustacea/ . diakses

pada 10 September 2015.

Irfanto. 2009. Darah Ikan. https://zonairfanto.wordpress.com/2009/02/20/darah-ikan/

diakses pada 08 September 2015.

Fisiologi Hewan Air 24