Sap Penkes Bu
-
Upload
astriwijayanti -
Category
Documents
-
view
243 -
download
0
description
Transcript of Sap Penkes Bu
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERAWATAN LUKA INSISI DI RUMAH
Disusun oleh:
KELOMPOK I
Agus Kusnandar 220112110517Amna Naseer 220112110537Anggita N Asyikin 220112110538Dessy Adriani 220112110518Elvi M Hanim 220112110541Juhro Arianto 220112110524Neng Yuliyanti.K 220112110523Novita Sari 220112110522Nurpiyanti 220112110514Risna Christiana 220112110504Yayu Rahayu 220112110521
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXIIIFAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARANBANDUNG
2012
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Materi Ajaran : Keperawatan Medikal Bedah
Pokok Bahasan : Perawatan Luka Insisi di Rumah
Sasaran : Keluarga Pasien di Kemuning L.4 Bedah Umum
Hari/tanggal : Kamis, 24 Mei 2012
Waktu : 1 x pertemuan ( @ 45 menit)
Tempat : Ruang Kemuning IV Bedah Umum RSHS
Pemberi Materi : Kelompok I Program Profesi Ners Angkatan XXIII
FIK UNPAD
TUJUAN INSTITUSIONAL
Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah mengikuti proses penyuluhan, keluarga mampu mempraktikkan cara
perawatan luka insisi yang benar dan tepat di rumah.
KARAKTERISTIK PESERTA PENYULUHAN
Keluarga pasien dengan luka yang dirawat di Ruang Bedah Umum dan mampu
berinteraksi atau kooperatif
ANALISIS TUGAS
Know
1. Mengetahui apa itu pengertian luka dan perawatan luka
2. Mengetahui jenis-jenis luka dan indikasi luka yang dirawat di rumah
3. Mengetahui proses dan komplikasi penyembuhan luka
4. Mengetahui manfaat perawatan luka
5. Mengetahui cara perawatan luka
Do
1. Mampu mendemostrasikan perawatan luka
Show
1. Memperhatikan dengan seksama saat penyuluhan
2. Antusias mengikuti penyuluhan yang ditunjukkan dengan keaktifan bertanya
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan, peserta mampu:
1. Mengetahui pengertian luka dan perawatan luka
2. Mengetahui jenis-jenis luka dan indikasi luka yang dirawat di
rumah
3. Mengetahui proses dan komplikasi penyembuhan luka
4. Mengetahui manfaat perawatan luka
5. Melakukan perawatan luka
POKOK BAHASAN
Perawatan Luka
SUB POKOK BAHASAN
I. Luka
1.1. Pengertian Luka
1.2. Jenis-jenis Luka
1.3 Indikasi luka dirawat di rumah
1.4 Proses dan Komplikasi Penyembuhan Luka
1.5 Komplikasi Penyembuhan Luka
II. Perawatan Luka
2.1 Pengertian Perawatan Luka
2.2 Tujuan Perawatan Luka
2.3 Cara Perawatan Luka
MATERI PENGAJARAN
Dilampirkan
ALOKASI WAKTU
Apersepsi : 5 menit
Pembukaan : 5 menit
Penjelasan materi : 10 menit
Demonstrasi : 10 menit
Tanya jawab dan evaluasi : 10 menit
Ringkasan/penutup : 5 menit
STRATEGI PENGAJARAN
1. Menjelaskan pengertian, jenis-jenis, indikasi luka dirawat di rumah, proses
penyembuhan, dan komplikasi luka dengan metode ceramah dan media
powerpoint.
2. Menjelaskan cara perawatan luka dengan menggunakan metode simulasi.
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Tahap Kegiatan Pemberi
Materi
Kegiatan
Peserta
Penyuluhan
Metode Media Waktu
Apersepsi Kontrak waktu
dengan keluarga
pasien
Menyamakan
persepsi
Menyimak5 menit
Pembukaan Mengucapkan
salam
Menjelaskan
tujuan
Menjelaskan
materi yang akan
dibahas
Menyimak
Menyimak
Menyimak
Ceramah
Ceramah
Ceramah
5 menit
Penjelasan
materi
Pengertian Luka
Jenis-jenis luka
Mekanisme
terjadinya Luka
Proses
Penyembuhan
Luka
Komplikasi
Penyembuhan
Luka
Tujuan Perawatan
Luka
Perkembangan
Menyimak
Menyimak
Menyimak
Menyimak
Menyimak
Menyimak
Menyimak
Menyimak
Menyimak
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Power
Point
10
menit
Perawatan Luka
Bahan, Alat, dan
Cara Perawatan
Luka
Ceramah
Demonstrasi Memperagakan
cara perawatan
luka
Mempraktek
kan ulang
Role
play
Alat
peraga
10
menit
Tanya Jawab
dan Evaluasi
Mengulang
kembali tujuan
perawatan luka
Mengulang
kembali
perawatan luka
Menjawab
Menjawab
Tanya
Jawab
10
menit
Penutupan Menyimpulkan
uraian materi
Menanyakan
komentar peserta
penyuluhan
Menjawab
komentar peserta
penyuluhan
Salam perpisahan
dan ucapan terima
kasih
Menyimak
Bertanya
Menyimak
Menyimak
5 menit
MEDIA PENGAJARAN
Komputer
Leaflet
Alat peraga
METODE PENGAJARAN
Ceramah dan Tanya Jawab
Demonstrasi
EVALUASI
Secara lisan dapat menyebutkan
a. Manfaat perawatan luka
b. Indikasi luka yang dirawat di rumah
Melakukan demonstrasi perawatan luka
DAFTAR PUSTAKA
Barbara C.Long. (2000). Perawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Morison, M.J. (2004). Seri Pedoman Praktis Manajemen luka, Jakarta: EGC
Smeltzer and Bare. (2002). Keperawatan Medikal Bedah Brunner and Sudarth Edisi 8. Jakarta: EGC.
Lampiran
MATERI PENGAJARAN
PERAWATAN LUKA
A. PENGERTIAN LUKA
Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit. Luka adalah
kerusakan keutuhan kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh lain.
Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul:
1. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ
2. Respon stres simpatis
3. Perdarahan dan pembekuan darah
4. Kontaminasi bakteri
5. Kematian sel
B. JENIS-JENIS LUKA
1. Berdasarkan kedalaman dan luasnya luka
a. Stadium I : Luka Superfisial (“Non-Blanching Erithema) : yaitu luka yang terjadi
pada lapisan epidermis ( paling luar ) kulit.
b. Stadium II : Luka “Partial Thickness” : yaitu hilangnya lapisan kulit pada lapisan
epidermis dan bagian atas dari dermis. Merupakan luka stadium satu dan
ditambah dengan adanya tanda klinis seperti abrasi (pengulupasan yang tidak
normal), blister (kantung yang berisi cairan/darah ) atau lubang yang dangkal.
c. Stadium III : Luka “Full Thickness” : yaitu hilangnya kulit keseluruhan meliputi
kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas sampai bawah
tetapi tidak melewati jaringan yang mendasarinya. Lukanya sampai pada lapisan
epidermis, dermis dan fasia tetapi tidak mengenai otot. Luka timbul secara klinis
sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau tanpa merusak jaringan sekitarnya.
d. Stadium IV : Luka “Full Thickness” yang telah mencapai lapisan otot, tendon dan
tulang dengan adanya destruksi/kerusakan yang luas.
3. Berdasarkan mekanisme terjadinya luka :
1. Luka insisi, terjadi karena teriris oleh instrumen/benda yang tajam. Misal yang
terjadi akibat pembedahan.
2. Luka memar , terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan dan dikarakteristikkan
oleh cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan bengkak.
3. Luka lecet, terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda lain yang biasanya
dengan benda yang tidak tajam.
4. Luka tusuk, terjadi akibat adanya benda, seperti peluru atau pisau yang masuk
kedalam kulit dengan diameter yang kecil.
5. Luka gores, terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh kaca atau oleh kawat.
6. Luka tembus, yaitu luka yang menembus organ tubuh biasanya pada bagian awal
luka masuk diameternya kecil tetapi pada bagian ujung biasanya lukanya akan
melebar.
7. Luka Bakar
C. PROSES PENYEMBUHAN LUKA
1. Prinsip Penyembuhan Luka
Ada beberapa prinsip dalam penyembuhan luka menurut Taylor (1997)
yaitu:
Antibodi tubuh
Nutrisi adekuat
Aliran pembuluh darah berfungsi dengan baik dan lancar
Keutuhan kulit dan tingkat sensitivitas
2. Fase Penyembuhan Luka
Penyembuhan luka adalah suatu kualitas dari kehidupan jaringan hal ini
juga berhubungan dengan regenerasi jaringan. Fase penyembuhan luka
digambarkan seperti yang terjadi pada luka pembedahan :
a. Fase Inflamatori
Fase ini terjadi segera setelah luka dan berakhir 3 – 4 hari. Dua proses
utama terjadi pada fase ini yaitu hemostasis dan pagositosis. Scab (keropeng) juga
dibentuk dipermukaan luka. Bekuan dan jaringan mati, scab membantu
hemostasis dan mencegah kontaminasi luka oleh mikroorganisme. Dibawah scab
epithelial sel berpindah dari luka ke tepi. Epitelial sel membantu sebagai barier
antara tubuh dengan lingkungan dan mencegah masuknya mikroorganisme.
Fase inflamatori juga memerlukan pembuluh darah dan respon seluler
digunakan untuk mengangkat benda-benda asing dan jaringan mati. Pada akhirnya
daerah luka tampak merah dan sedikit bengkak. Respon inflamatori ini sangat
penting bagi proses penyembuhan.
b. Fase Proliferatif
Fase kedua ini berlangsung dari hari ke-3 atau 4 sampai hari ke-21 setelah
pembedahan. Fibroblast (menghubungkan sel-sel jaringan) yang berpindah ke
daerah luka mulai 24 jam pertama setelah pembedahan. Jumlah kolagen yang
meningkat menambah kekuatan permukaan luka sehingga kecil kemungkinan luka
terbuka. Selama waktu itu sebuah lapisan penyembuhan nampak dibawah garis
irisan luka. Fibroblast berpindah dari pembuluh darah ke luka membawa fibrin.
Seiring perkembangan kapilarisasi jaringan perlahan berwarna merah. Jaringan ini
disebut granulasi jaringan yang lunak dan mudah pecah.
c. Fase Maturasi
Fase maturasi dimulai hari ke-21 dan berakhir 1-2 tahun setelah
pembedahan. Fibroblast terus mensintesis kolagen. Kolagen menjalin dirinya
menyatukan dalam struktur yang lebih kuat. Bekas luka menjadi kecil, kehilangan
elastisitas dan meninggalkan garis putih.
3. Komplikasi Penyembuhan Luka
Infeksi
Infeksi bakteri pada luka dapat terjadi pada saat trauma, selama
pembedahan atau setelah pembedahan.
Perdarahan
Perdarahan dapat menunjukkan suatu pelepasan jahitan, sulit membeku
pada garis jahitan, infeksi, atau erosi (pengikisan) dari pembuluh darah
oleh benda asing (seperti drain).
Terbukanya lapisan luka dan Keluarnya pembuluh darah melalui daerah
irisan
D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LUKA
1. Usia
Anak dan dewasa penyembuhannya lebih cepat daripada orang tua.
2. Nutrisi
Penyembuhan menempatkan penambahan pemakaian pada tubuh. Pasien
memerlukan diit kaya protein, karbohidrat, lemak, vitamin C dan A, dan mineral
seperti Fe, Zn. Pasien kurang nutrisi memerlukan waktu untuk memperbaiki status
nutrisi mereka setelah pembedahan jika mungkin.
3. Infeksi
Infeksi luka menghambat penyembuhan. Bakteri sumber penyebab infeksi.
4. Sirkulasi (hipovolemia) dan Oksigenasi
Sejumlah kondisi fisik dapat mempengaruhi penyembuhan luka. Aliran darah
dapat terganggu pada orang dewasa dan pada orang yang menderita gangguan
pembuluh darah perifer, hipertensi atau diabetes millitus. Oksigenasi jaringan
menurun pada orang yang menderita anemia atau gangguan pernapasan kronik
pada perokok.
5. Hematoma
Hematoma merupakan bekuan darah. Seringkali darah pada luka secara bertahap
diabsorbsi oleh tubuh masuk kedalam sirkulasi. Tetapi jika terdapat bekuan yang
besar hal tersebut memerlukan waktu untuk dapat diabsorbsi tubuh, sehingga
menghambat proses penyembuhan luka.
6. Benda asing
Benda asing seperti pasir atau mikroorganisme akan menyebabkan terbentuknya
suatu abses sebelum benda tersebut diangkat. Abses ini timbul dari serum, fibrin,
jaringan sel mati dan lekosit (sel darah merah), yang membentuk suatu cairan
yang kental yang disebut dengan nanah (Pus).
7. Iskemia
Iskemia merupakan suatu keadaan dimana terdapat penurunan suplai darah pada
bagian tubuh akibat dari obstruksi dari aliran darah. Hal ini dapat terjadi akibat
dari balutan pada luka terlalu ketat. Dapat juga terjadi akibat faktor internal yaitu
adanya obstruksi pada pembuluh darah itu sendiri.
8. Diabetes
Hambatan terhadap sekresi insulin akan mengakibatkan peningkatan gula darah,
nutrisi tidak dapat masuk ke dalam sel. Akibat hal tersebut juga akan terjadi
penurunan protein-kalori tubuh.
9. Keadaan Luka
Keadaan khusus dari luka mempengaruhi kecepatan dan efektifitas penyembuhan
luka. Beberapa luka dapat gagal untuk menyatu.
10. Obat
Obat anti inflamasi (seperti steroid dan aspirin), heparin dan anti neoplasmik
mempengaruhi penyembuhan luka. Penggunaan antibiotik yang lama dapat
membuat seseorang rentan terhadap infeksi luka.
Steroid : akan menurunkan mekanisme peradangan normal tubuh terhadap
cedera
Antikoagulan : mengakibatkan perdarahan
Antibiotik : efektif diberikan segera sebelum pembedahan untuk bakteri
penyebab kontaminasi yang spesifik. Jika diberikan setelah luka
pembedahan tertutup, tidak akan efektif akibat koagulasi intravaskular.
E. PERAWATAN LUKA
1. Pengertian
Merawat luka untuk mencegah trauma (injury) pada kulit, membran
mukosa atau jaringan lain yang disebabkan oleh adanya trauma, fraktur, luka
operasi yang dapat merusak permukaan kulit. Merawat luka merupakan langkah
menggati balutan yang lama (kotor) dengan balutan yang baru (steril) untuk
mencegah infeksi dan mempercepat proses penyembuhan.
2. Tujuan merawat luka
a. Mencegah infeksi dari
masuknya mikroorganisme ke dalam kulit dan membran mukosa
b. Mencegah bertambahnya
kerusakan jaringan
c. Mempercepat penyembuhan
d. Membersihkan luka dari benda
asing atau debris
e. Mencegah perdarahan
f. Mencegah excoriasi kulit sekitar
drain
g. Memberikan lingkungan yang
memadai untuk penyembuhan luka
h. Menekan dan imobilisasi luka
i. Mencegah luka dan jaringan
epitel baru dari cedera mekanis
j. Memberikan rasa nyaman
mental dan fisik pada pasien
3. Persiapan alat
1. Set steril yang terdiri atas :
a. Kapas atau kasa
b. Tempat untuk larutan (Kom/mangkuk)
c. Sarung tangan atau cuci tangan dengan sabun (tehnik 6 langkah)
2. Set non steril terdiri atas:
a. Gunting
b. Kantong plastik untuk tempat balutan lama
c. Plester
d. Perban gulung
e. Kayu putih untuk membuka plester pada balutan lama.
3. Larutan anti septic (NaCl 0.9 %)
4. Cara Merawat Luka Insisi
1. Bantu pasien untuk mendapatkan posisi yang nyaman
2. Cuci tangan 6 langkah dengan sabun dengan air yang mengalir
o Basahi tangan, berikan sabun
o Kemudian gosok :
Telapak tangan
Punggung tangan
Sela-sela jari
Ruas-ruas jari
Ibu jari
Kuku
Pergelangan
o Kemudian bilas dengan air mengalir
o Keringkan dengan tisu atau handuk kering yang bersih
3. Dekatkan kantong plastik pada tempat yang dapat dijangkau untuk
mempermudah membuang sampah.
4. Buka plester menggunakan kayu putih atau kasa yang telah dibasahi Nacl
0.9 %
5. Buka balutan lama (jika balutan menempel pada luka dan sulit untuk
dibuka, basahi terlebih dahulu dengan cairan NaCl 0.9 %).
6. Tempatkan balutan yang kotor ke dalam kantong plastik.
7. Bersihkan luka menggunakan kapas dilembabkan terlebih dahulu dengan
Nacl 0.9 %.
8. Gunakan satu kapas untuk satu kali mengoles
9. Bersihkan luka dari atas ke bawah dan dari tengah keluar
10. Tekan area sekitar luka jika ada cairan/darah/nanah sampai keluar
11. Ulangi pembersihan sampai semua cairan terangkat.
12. Keringkan dengan kassa steril yang kering
13. Tutup dengan kassa lembab yang telah dibasahi Nacl 0.9 %
14. Gunakan plester atau dibalut dengan perban gulung
15. Bantu pasien dalam posisi yang nyaman.
16. Angkat peralatan dan kantong plastik yang berisi balutan kotor.
17. Bersihkan alat dan buang sampah dengan baik.
18. Cuci tangan 7 langkah dengan sabun dengan air mengalir