REFERAT SKOLIOSIS ARUMTYAS

30
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Skoliosis berasal dari kata Yunani yang berarti lengkungan, mengandung arti kondisi patologik.Vertebra servikal,torakal, dan lumbal membentuk kolumnavertikal dengan pusat vertebra berada pada garis tengah. Skoliosis adalah deformitas tulang belakang yang menggambarkan deviasi vertebra kearah lateral dan rotasional.Bentuk skoliosis yang paling sering dijumpai adalah deformitas tripanal dengan komponen lateral,anterior posterior dan rotasional.Skoliosis dapat dibagi atas dua yaitu skoliosis struktural dan non structural (postural). Pada skoliosis postural, deformitas bersifat sekunder atau sebagai kompensasi terhadap beberapa keadaan diluar tulang belakang, misalnya dengan kaki yang pendek, atau kemiringan pelvis akibat kontraktur pinggul, bila pasien duduk atau dalam keadaan fleksi maka kurva tersebut menghilang. Pada skoliosis structural terdapat deformitas yang tidak dapat diperbaiki pada segmen tulang belakang yangterkena. Komponen penting dari deformitas itu adalah rotasi vertebra; processuss pinosus memutar kearah konkavitas kurva.Skoliosis structural dapat dibagi menjadi tiga kategori utama : kongenital,neuromuskular, 1

description

REFERAT ADULT IDIOPATHIC SCOLIOSIS. ILMU BEDAH ORTOPEDI RSUD KOTA BEKASI. 2014

Transcript of REFERAT SKOLIOSIS ARUMTYAS

Page 1: REFERAT SKOLIOSIS ARUMTYAS

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Skoliosis berasal dari kata Yunani yang berarti lengkungan, mengandung arti

kondisi patologik.Vertebra servikal,torakal, dan lumbal membentuk kolumnavertikal

dengan pusat vertebra berada pada garis tengah. Skoliosis adalah deformitas tulang

belakang yang menggambarkan deviasi vertebra kearah lateral dan rotasional.Bentuk

skoliosis yang paling sering dijumpai adalah deformitas tripanal dengan komponen

lateral,anterior posterior dan rotasional.Skoliosis dapat dibagi atas dua yaitu skoliosis

struktural dan non structural (postural). Pada skoliosis postural, deformitas bersifat

sekunder atau sebagai kompensasi terhadap beberapa keadaan diluar tulang

belakang, misalnya dengan kaki yang pendek, atau kemiringan pelvis akibat

kontraktur pinggul, bila pasien duduk atau dalam keadaan fleksi maka kurva tersebut

menghilang.

Pada skoliosis structural terdapat deformitas yang tidak dapat diperbaiki pada

segmen tulang belakang yangterkena. Komponen penting dari deformitas itu adalah

rotasi vertebra; processuss pinosus memutar kearah konkavitas kurva.Skoliosis

structural dapat dibagi menjadi tiga kategori utama : kongenital,neuromuskular, dan

skoliosis idiopatik. Sekitar 80% skoliosis adalah idiopatik,Skoliosis idiopatik dengan

kurva lebih dari 10 derajat dilaporkan dengan prevalensi 0,5-3 per 100 anak dan

remaja. Prevalensi dilaporkan pada kurva lebih dari 30 derajatyaitu 1,5-3 per 1000

penduduk. Insiden yang terjadi pada skoliosis idiopatik infantil bervariasi, namun

dilaporkan paling banyak dijumpai di Eropa daripada AmerikaUtara, dan lebih

banyak laki-laki dari pada perempuan.

B. Tujuan penulisan

Tujuan umum penulisan ini, yaitu:

a. Menjelaskan tentang anatomi vertebra

1

Page 2: REFERAT SKOLIOSIS ARUMTYAS

b. Menjelaskan tentang etiologi dan mekanisme terjadinya

skoliosis

c. Menjelaskan faktor resiko terjadinya skoliosis

d. Menjelaskan klasifikasi, gejala dan tanda skoliosis

e. Menjelaskan cara penentuan diagnosis skoliosis

f. Menjelaskan tata laksana skoliosis

2

Page 3: REFERAT SKOLIOSIS ARUMTYAS

BAB II

PEMBAHASAN

Tulang vertebrae terdri dari 33 tulang: 7 buah tulang servikal, 12 buah tulang

torakal, 5 buah tulang lumbal, 5 buah tulang sacral. Tulang servikal, torakal dan

lumbal masih tetap dibedakan sampai usia berapapun, tetapi tulang sacral dan

koksigeus satu sama lain menyatu membentuk dua tulang yaitu tulang sakrum dan

koksigeus. Diskus intervertebrale merupkan penghubung antara dua korpus

vertebrae. Sistem otot ligamentum membentuk jajaran barisan (aligment) tulang

belakang dan memungkinkan mobilitas vertebrae. Vertebra servikal, torakal, lumbal

bila diperhatikan satu dengan yang lainnya ada perbedaan dalam ukuran dan bentuk,

tetapi bila ditinjau lebih lanjut tulang tersebut mempunyai bentuk yang sama. Korpus

vertebrae merupakan struktur yang terbesar karena mengingat fungsinya sebagai

penyangga berat badan. Prosesus transverses terletak pada ke dua sisi korpus

vertebra, merupakan tempat melekatnya otot-otot punggung. Sedikit ke arah atas dan

bawah dari prosesus transverses terdapat fasies artikularis vertebrae dengan vertebrae

yang lainnya. Arah permukaan facet joint mencegah/membatasi gerakan yang

berlawanan arah dengan permukaan facet joint.

Pada daerah lumbal facet letak pada bidang vertical sagital memungkinkan gerakan

fleksi dan ekstensi ke arah anterior dan posterior. Pada sikap lordosis lumbalis

(hiperekstensi lubal) kedua facet saling mendekat sehingga gerakan kalateral, obique

dan berputar terhambat, tetapi pada posisi sedikit fleksi kedepan (lordosis dikurangi)

kedua facet saling menjauh sehingga memungkinkan gerakan ke lateral berputar.

Bagian lain dari vertebrae, adalah “lamina” dan “predikel” yang membentuk arkus

tulang vertebra, yang berfungsi melindungi foramen spinalis. Prosesus spinosus

merupakan bagian posterior dan vertebra yang bila diraba terasa sebagai tonjolan,

berfungsi tempat melekatnya otot-otot punggung. Diantara dua buah buah tulang

vertebrae terdapat diskusi intervertebralis yang berfungsi sebagai bentalan atau

“shock absorbers” bila vertebra bergerak

3

Page 4: REFERAT SKOLIOSIS ARUMTYAS

Diskus intervertebralis terdiri dari annulus fibrosus yaitu masa fibroelastik yang

membungkus nucleus pulposus, suatu cairan gel kolloid yang mengandung

mukopolisakarida. Fungsi mekanik diskus intervertebralis mirip dengan balon yang

diisi air yang diletakkan diantara ke dua telapak tangan . Bila suatu tekanan kompresi

yang merata bekerja pada vertebrae maka tekanan itu akan disalurkan secara merata

ke seluruh diskus intervertebralis. Bila suatu gaya bekerja pada satu sisi yang lain,

nucleus polposus akan melawan gaya tersebut secara lebih dominan pada sudut sisi

lain yang berlawanan. Keadaan ini terjadi pada berbagai macam gerakan vertebra

seperti fleksi, ekstensi, laterofleksi .Karena proses penuaan pada diskus intervebralis,

maka kadar cairan dan elastisitas diskus akan menurun. Keadaan ini mengakibatkan

ruang diskus intervebralis makin menyempit, “facet join” makin merapat,

kemampuan kerja diskus menjadi makin buruk, annulus menjadi lebih rapuh.

Akibat proses penuaan ini mengakibatkan seorang individu menjadi rentan mengidap

nyeri punggung bawah. Gaya yang bekerja pada diskus intervebralis akan makin

bertambah setiap individu tersebut melakukan gerakan membungkuk, gerakan yang

berulang-ulang setiap hari yang hanya bekerja pada satu sisi diskus intervebralis,

akan menimbulkan robekan kecil pada annulus fibrosus, tanpa rasa nyeri dan tanpa

gejala prodromal. Keadaan demikian merupakan “locus minoris resistensi” atau titik

lemah untuk terjadinya HNP (Hernia Nukleus Pulposus). Sebagai contoh, dengan

gerakan yang sederhana seperti membungkuk memungut surat kabar di lantai dapat

menimbulkan herniasi diskus. Ligamentum spinalis berjalan longitudinal sepanjang

tulang vertebrae. Ligamentum ini berfungsi membatasi gerak pada arah tertentu dan

mencegah robekan.

Diskus intervebralis dikelilingi oleh ligamentum anterior dan ligamnetum posterior.

Ligamentum longitudinal anterior berjalan di bagian anterior corpus vertebrae, besar

dan kuat, berfungsi sebagai alat pelengkap penguat antara vertebrae yang satu

dengan yang lainnya. ligamentum longitudinal posterior berjalan di bagian posterior

corpus vertebrae, yang juga turut memebntuk permukaan anterior kanalis spinalis.

Ligamentum tersebut melekat sepanjang kolumna vertebralis, sampai di daerah

lumbal yaitu setinggi L 1, secara progresif mengecil, maka ketika mencapai L 5 –

sacrum ligamentum tersebut tinggal sebagian lebarnya, yang secara fungsional

4

Page 5: REFERAT SKOLIOSIS ARUMTYAS

potensiil mengalami kerusakan. Ligamentum yang mengecil ini secara fisiologis

merupakan titik lemah dimana gaya statistik bekerja dan dimana gerakan spinal yang

terbesar terjadi, disitulah mudah terjadi cidera kinetik.

A. Anatomi(1)

Tulang punggung cervical

Secara umum memiliki bentuk tulang yang

kecil dengan spina atau procesus spinosus

(bagian seperti sayap pada belakang tulang)

yang pendek, kecuali tulang ke-2 dan 7 yang

procesus spinosusnya pendek. Diberi nomor

sesuai dengan urutannya dari C1-C7 (C dari

cervical), namun beberapa memiliki sebutan

khusus seperti C1 atau atlas, C2 atau

aksis.Setiap mamalia memiliki 7 tulang

punggung leher, seberapapun panjang

lehernya.

Ciri-cirinya :

Processus tranversus mempunyai foramen tranversarium untuk tempat

lewatnya arteri dan vena vertebralis.

Spina kecil dan bifida.

Corpus kecil dan lebar dari sisi ke sisi.

Foramen vertebra besr dan berbentuk segitiga.

Processus articularis superior mempunyai facies yang menghadap ke

belakang dan atas ; processus articularis inferior mempunyai facies

yang menghadap ke bawah dan depan.

Vertebra I,II,IV , atipikal :

Tidak mempunyai corpus.

Tidak mempunyai processus spinosus.

Tidak mempunyai arcus anterior dan arcus posterior.

Mempunyai massa lateralis .

V.Cervicalis II = axis.

V.Cervicalis VII = vertebra prominens.

5

Page 6: REFERAT SKOLIOSIS ARUMTYAS

Tulang punggung thorax

Procesus spinosusnya akan berhubungan dengan tulang rusuk. Beberapa

gerakan memutar dapat terjadi. Bagian ini dikenal juga sebagai ‘tulang

punggung dorsal’ dalam konteks manusia. Bagian ini diberi nomor T1 hingga

T12.

Cirri-cirinya :

Corpus berukuran sedang dan berbentuk jantung.

Foramen vertebra kecil dan bulat.

Processus spinosus panjang dan miring ke bawah.

Fovea costalis terdapat pada sisi-sisi corpus untuk bersendi dengan

capitulum costae.

Fovea costalis terdapat pada processus tranversus untuk bersendi

dengan tuberculum costae.

Processus articularis superior mempunyai facies yang menghadap ke

belakang dan lateral ; processus articularis inferior menghadap ke

depan dan medial ; processus articularis inferior T12 menghadap ke

lateral seperti V.Lumbalis.

Tulang punggung lumbal

Bagian ini (L1-L5) merupakan bagian paling tegap konstruksinya dan

menanggung beban terberat dari yang lainnya. Bagian ini memungkinkan

gerakan fleksi dan ekstensi tubuh, dan beberapa gerakan rotasi dengan derajat

yang kecil.

Ciri-cirinya :

Corpus besar dan berbentuk seperti ginjal.

Pediculus kuat dan mengarah ke belakang.

Lamina tebal.

Foramina vertebra berbentuk segitiga.

Processus tranversus panjang dan langsing,

Processus spinosus pendek,rata dan berbentuk segiempat dan

mengarah ke belakang.

6

Page 7: REFERAT SKOLIOSIS ARUMTYAS

Facies articularis procssus articularis superior menghadap ke medial

dan facies articularis processus articularis inferior menghadap ke

lateral.

Tulang punggung sacral

Terdapat 5 tulang di bagian ini (S1-S5). Tulang-tulang bergabung dan tidak

memiliki celah atau diskus intervertebralis satu sama lainnya.

Tulang punggung coccygeal

Terdapat 3 hingga 5 tulang (Co1-Co5) yang saling bergabung dan tanpa

celah. Beberapa hewan memiliki tulang coccyx atau tulang ekor yang banyak,

maka dari itu disebut tulang punggung kaudal (kaudal berarti ekor).

B. Perdaahan vertebra(1)

Arteri

Arteri-arteri berikut ini mndarahi struktur-struktur di punggung.

a) Daerah cervical : cabang-cabang yang berasal dari a.occipitalis , sebuah

cabang a.carotis externa ; dari a.vertebralis , sebuah cabang a.subclavia ;

dari a.cervicalis profunda , sebuah cabang dari truncus costocervicalis ,

cabang dari a.subclavia ; dan dari a.cervicalis ascendens , sebuah cabang

dari a.thyroidea inferior.

b) Daerah thoracal : cabang-cabang bersal dari aa.intercostales posteriors.

c) Daerah lumbal : cabang-cabang dari a.subcostalis dan lumbalis.

d) Daerah sacral : cabang-cabang beasal dari a.iliolumbalis dan a.sacralis

laeralis , cabang-cabang dari a.iliaca interna.

Vena

Vena-vena yang mengalirkan darah dari struktur-struktur di punggung

membentuk plexsus rumit yang membentang sepanjang columna vertebralis

dari cranium sampai ke os coccygis. Vena-vena ini dapat dibagi menjadi (a)

yang terletak diluar columna vertebralis dan mengelilnginya membentuk

plexsus venosusvertebralis externus dan (b) yang terletak di dalam

canalis vertebralis dan membentuk plexus venosus vertebralis internus.

7

Page 8: REFERAT SKOLIOSIS ARUMTYAS

Plxus-plexus ini berhubungan secara bebas dengan vena-vena di leher,

abdomen, thorak dan pelvis. Di atas , plexus ini berhubungan dengan sinus

venosus occipitalis dan basilaris di dalam cavum crania melalui foramen

magnum. Plexus venosus vertebralis internus terletak di dalam canalis

vertebralis tetapi di luar duramater medulla spinalis. Plexus venosus

vertebralis internus bermuara ke dalam v.intervertebralis, yang berjalan ke

luar bersama dengan saraf spinalis melalui foramina intervertebralis. Di sini,

vena ini bergabung dengn cabang-cabang dari plexus venosus vertebralis

externus dan selanjutnya bermuaa berturut-turut ke dalam v.vertebralis,

v.intercostalis, v.lumbalis, v.sacralis lateralis.

Persarafan punggung

Kulit dan otot-otot punggung di persarafi secara segmental leh rami posterior

31 pasang saraf spinalis. Rami posterior C1,6,7 dan 8 serta L4 dan 5

mempersarafi otot punggung profunda, tetapi tidak mempersarafi kulitnya.

Ramus posterior C2 (n. occipitalis major) berjalan ke atas melalui tekuk dan

mempersarafi kulit kepala.Rami posterior berjalan ke bawah dan lateral

mempersrafi sebagin kulit, sedikit di bawah tempat keluarnya dari foramen

intervertebralis. Persarafan kulit yang tumpang tindih menyebabkan

pemotongan satu saraf mengakibatkan berkurangnya sensasi kulit, tetapi tidak

menghilangkan scara total. Setiap ramus posterior terbagi menjadi dua, yaitu

cabang medial dan lateral.

Skoliosis

i. Definisi(2,3,5)

Scoliosis adalah gangguan pada kurva tulang belakang atau tulang

punggung. Tulang belakang memiliki kurva normal ketika dilihat dari

samping. Pada scoliosis, tulang punggung dilihat dari depan atau

belakang tidak lagi lurus. Orang dengan scoliosis terdapat lekukan-

lekukan tambahan ke kedua sisi, dan tulang-tulang dari spine

melingkar pada satu sama lain, membentuk "C" atau "S" pada tulang

8

Page 9: REFERAT SKOLIOSIS ARUMTYAS

belakang.

Scoliosis dua kali lebih sering terjadi pada anak perempuan daripada

anak laki-laki. Hal ini dapat dilihat pada beberapa usia , tetapi paling

sering terjadi pada mereka yang berusia lebih dari10 tahun. Scoliosis

dapat diturunkan atau warisan dari orang tuanya, dimana orang tua

dengan scoliosis memungkinkan memiliki anak dengan scoliosis,

namun, tidak ada korelasi antara keparahan dari kurva dari satu

generasi ke generasi berikutnya.

ii. Etiologi

Berdasarkan terjadinya skoliosis terdapat 2 sebab scoliosis, yaitu :

sebab structural dan fungsional.(2,3,6,7,8)

a) Skoliosis Struktural :

Terjadi kelengkungan atau rotasi tulang belakang ke arah samping

pada satu sisi dan termasuk jenis skoliosis terburuk oleh karena

dapat menjadi progresif.

Skoliosis struktural dibagi menjadi :

Idiopatik skoliosis

Congenital : karena kelainan bawaan dari pembentukan

tulang belakang yang abnormal , dan sering dikaitkan

dengan cacat organ lainnya.

Neuromuskular : neuromuskular scoliosis disebabkan

karena hilangnya kontrol dari saraf atau otot yang

mendukung tulang belakang. Penyebab paling umum dari

jenis scoliosis ini adalah cerebral palsy dan distrofi otot.

b) Skoliosis Fungsional

Terjadi kelengkungan namun tidak terfiksasi dan tidak progresif.

Skoliosis fungsional ini adalah skoliosis sekunder terhadap

kebiasaan postur tubuh.

9

Page 10: REFERAT SKOLIOSIS ARUMTYAS

iii. Ada tiga tipe-tipe utama lain dari scoliosis (2,3,6,7,8) :

a.       Functional : Pada tipe scoliosis ini, spine adalah normal,

namun suatu lekukan abnormal berkembang karena suatu

persoalan ditempat  lain di dalam tubuh. Ini dapat disebabkan

oleh satu kaki adalah lebih pendek daripada yang lainnya atau

oleh kekejangan-kekejangan di punggung.

b.      Neuromuscular : Pada tipe scoliosis ini, ada suatu persoalan

ketika tulang-tulang dari spine terbentuk. Baik tulang-tulang dari

spine gagal untuk membentuk sepenuhnya, atau mereka gagal

untuk berpisah satu darilainnya.

c.       Degenerative : Tidak seperti bentuk-bentuk lain dari scoliosis

yang ditemukan pada anak-anak dan remaja-remaja,

degenerative scoliosis terjadi pada dewasa-dewasa yang lebih

tua.

d.      Lain-Lain : Ada penyebab-penyebab potensial lain dari

scoliosis, termasuk tumor-tumor spine seperti osteoid osteoma.

Ini adalah tumor jinak yang dapat terjadi pada spine dan

menyebabkan nyeri/sakit.Nyeri menyebabkan orang-orang

untuk bersandar pada sisi yang berlawanan untuk

mengurangi jumlah dari tekanan yang diterapkan pada tumor.Ini

dapat menjurus pada suatu kelainan bentuk spine.

iv. Faktor resiko(2)

Faktor risiko paling umum untuk terjadinya scoliosis meliputi:

Usia : Tanda dan gejala biasanya mulai selama pertumbuhan

yang terjadi sesaat sebelum pubertas. Hal ini biasanya antara

usia 9 dan 15 tahun.

Jenis kelamin : Meskipun anak laki-laki dan perempuan

memiliki peluang mendapatkan scoliosis ringan pada tingkat

yang sama, anak perempuan memiliki risiko yang jauh lebih

tinggi memiliki kurv skoliosis yang lebih buruk dan

membutuhkan perawatan.

10

Page 11: REFERAT SKOLIOSIS ARUMTYAS

Riwayat keluarga : Scoliosis dapat diturunkan dalam keluarga,

namun sebagian besar anak-anak dengan scoliosis tidak

memiliki riwayat keturunan dari keluarganya.

Skoliosis idiopatik pada dewasa

i. Epidemiologi

Scoliosis idiopatik pada dewasa dapat terjadi pada semua usia tetapi

kemungkinan meningkat seiring dengan usia. Pada suatu populasi, hampir

2%nya mengalami kelainan tulang belakang, yaitu skoliosis. Kelainan

tulang belakang ini, skoliosis, juga dapat disebabkan secara kongenital.

Jika ada salah satu anggota keluarga mengalami skoliosis, kemungkinan

akan terjadinya skoliosis pada anggota keluarga lain akan semakin besar

(sekitar 20%).

Dari seluruh kasus skoliosis yang terjadi, 85% di antaranya berupa

skoliosis non reversible, yang penyebabnya tidak diketahui atau disebut

juga dengan skoliosis idiopatik.  Skoliosis idiopatik terbagi dalam empat

kelompok, yaitu: jenis infantile yang muncul pada bayi sejak lahir hingga

usia 3 tahun, jenis juvenile yang terdapat pada anak usia 3 tahun hingga

usia awal pubertas, jenis adolescent yang terdapat pada remaja usia

pubertas hingga akhir pubertas (akhir masa pertumbuhan), dan jenis adult

yang terdapat pada usia di atas 20 tahun.

Sekitar 4% dari seluruh anak-anak usia 10 tahun hingga 14 tahun

mengalami skoliosis. Dan 40 % sampai 60% di antaranya ditemukan pada

anak perempuan. Pada remaja wanita juga sering terjadi skoliosis yang

menyebabkan nyeri dan radang sendi punggung.

ii. Klasifikasi

Empat dari lima kasus skoliosis adalah idiopatik, yang berarti

penyebabnya tidak diketahui. Sementara scoliosis idiopatik cenderung

berjalan dalam keluarga, tidak ada gen yang bertanggung jawab setelah

11

Page 12: REFERAT SKOLIOSIS ARUMTYAS

diidentifikasi pada tahun 1997. Anak-anak dengan scoliosis idiopatik

tampak sehat, dan tidak punya penyakit tulang atau penyakit sendi pada

awalnya. Scoliosis tidak disebabkan oleh sikap tubuh yang buruk, diet,

atau membawa bookbag berat secara rutin pada satu bahu.

Scoliosis idiopatik selanjutnya diklasifikasikan menurut onset usianya (7,8,9) :

Tipe Infantive, yaitu terjadi pada usia 0 hingga 3 tahun,

Tipe Juvenile, yaitu kelainan ini muncul di antara usia 3 hingga 10

tahun

Tipe Adolescent, kelainannya muncul di antara usia 10 tahun - 13

tahun, saat awal pubertas .

Tipe Adult, kelengkunga dimulai setelah pematangan fisik selesai.

iii. Patofisiologi (10)

1) Lateral curvature of the spine

a. Rotation of Vertebrae about vertical axis

2) Idiopathic Scoliosis is inherited

a. Autosomal dominant inheritance (variable penetrance)

b. Concordance in monozygotic twins: 73%

c. Risk in first degree relatives: 11%

i. Gejala dan Tanda

Kebanyakan individu dengan scoliosis idiopatik pada dewasa akan

mengalami rasa sakit dan bahkan datang ke dokter dengan keluhan sakit .

Gejala dan tanda, yaitu (2,3,4,8) :

LBP atau nyeri punggung

Pinggul dan bahu tidak/ada yang lebih tinggi dari yang satunya

Satu belikat menonjol lebih dari yang lain

12

Page 13: REFERAT SKOLIOSIS ARUMTYAS

Terdapat punuk di bagian belakang

Kurva Spine melengkung ke satu sisi

Kelelahan otot

Nyeri dan mati rasa pada kaki yang turun

Kedua kaki panjangnya berbeda/ asimetris

ii. Pemeriksaan Penunjang(2,4,6,7,8,9)

Pemeriksaan fisik

Radiologi penentuan Cobb angle

CT Scan

MRI

Pemeriksaan kapasitas paru-paru

Cara Mengukur Sudut Cobb(9,10):

1. Cari ruas tulang yang

paling miring di bagian

atas kurva dan menarik

garis sejajar dengan ujung

ruas tulang belakang.

2. Cari ruas tulang yang

paling miring di bagian

bawah kurva dan menarik

garis sejajar dengan ujung

ruas tulang belakang.

3. Buat garis siku dari garis

yang dibuat pada point

pertama dan point kedua.

4. Sudut yang terbentuk antara dua garis paralel tersebut adalah sudut

Cobb.

Sudut Cobb adalah ukuran kelengkungan tulang belakang yang membantu

dokter untuk menentukan jenis pengobatan diperlukan. Sudut Cobb sebesar

13

Page 14: REFERAT SKOLIOSIS ARUMTYAS

10 derajat dianggap sebagai sudut minimum untuk menentukan angulasi

Scoliosis.

Sebuah kurva scoliosis 10

sampai 15 derajat biasanya

tidak memerlukan pengobatan/

perawatan kecuali

pemeriksaan rutin dengan

dokter ortopedi sampai pasien

telah melalui pubertas dan

kelengkungan tulang belakang

tidak bertambah parah setelah

pubertas.

Jika kurva scoliosis adalah 20

sampai 40 derajat, dokter

ortopedi umumnya akan menganjurkan pemakaian brace (penjepit ) untuk

menjaga tulang belakang dari pertambahan sudut lengkungan. Ada beberapa

jenis brace yang ditawarkan, di antaranya untuk dipakai selama 18 sampai 20

jam sehari, yang lain hanya pada saat malam hari. Brace yang dianjurkan

untuk dipakai akan tergantung pada gaya hidup pasien, dan tingkat keparahan

dari kurva.

Interpretasi kurva :

1. Mild: Curve <10-15 degrees

2. Moderate: Curve 20-50 degrees

3. Severe: Curve >45-50 degrees

4. Respiratory compromise: Curve >90 degrees

iii. Terapi(2,4,6,7,8,9)

1. Non operatif

14

Page 15: REFERAT SKOLIOSIS ARUMTYAS

Tidak setiap orang dewasa dengan deformitas tulang belakang

membutuhkan perawatan . Dapat menggunakan penghilang rasa sakit

dan olahraga . Latihan ini ditujukan untuk memperkuat otot-otot inti

perut dan punggung serta meningkatkan fleksibilitas . Beberapa

pasien dapat mengambil manfaat dari penggunaan jangka pendek dari

braces untuk mengurangi nyeri . Braces tidak memiliki efek jangka

panjang pada tingkat deformitas .

Pasien harus peka terhadap rasa

sakit mereka, ini bertujuan untuk

membantu menentukan letak rasa

sakit mereka . Dokter yang

menangani rasa nyeri biasanya

memberikan penghilang rasan

nyeri dosis kuat . Sayangnya , obat

nyeri dosis kuat juga bisa menjadi

kebiasaan dan harus digunakan

dengan hati-hati . Jika narkotika

yang diperlukan untuk mengontrol

rasa sakit , maka berhati-hatilah

menggunakannya.

Tipe dari Brace :

Underarm or low-profile brace : Jenis brace yang terbuat

dari bahan plastik yang modern dan sesuai dengan tubuh. Juga

disebut orthosis thoracolumbosacral, brace ini pas hampir tak

terlihat di bawah pakaian, karena cocok di bawah lengan dan

di sekitar tulang rusuk, punggung bawah dan pinggul.

Milwaukee brace :

Ini brace full-torso

memiliki cincin leher

yang terletak di dagu

dan bagian belakang

kepala. Brace

15

Page 16: REFERAT SKOLIOSIS ARUMTYAS

memiliki bar datar di depan dan dua bar datar di belakang.

Karena mereka lebih rumit, Milwaukee brace biasanya hanya

digunakan dalam situasi di mana sebuah brace ketiak tidak

akan membantu.

2. Operatif

Pembedahan direncanakan bila semua pengobatan konservatif telah

gagal dilakukan. Tujuan operasi adalah untuk mengembalikan

keseimbangan tulang belakang , mengurangi rasa sakit ,

menghilangkan tekanan ke saraf (dekompresi) dan mempertahankan

keselarasan tulang belakang dengan cara menggabungkan dan

menstabilkan segmen tulang belakang. Dalam beberapa kasus,

dekompresi minimal invasif mungkin diperlukan. Stabilisasi bedah

melibatkan penahan kait, sekrup untuk segmen tulang belakang dan

menggunakan batang logam untuk menghubungkannya bersama-

sama. Mereka bertindak sebagai penahan posisi sehingga tulang

belakang terkoreksi. Fusion dilakukan dengan menggunakan tulang

pasien sendiri atau menggunakan mayat atau pengganti tulang sintetis.

Dalam kasus yang lebih parah, segmen tulang belakang harus

dipotong dan disesuaikan (osteotomy) atau seluruh segmen mungkin

harus gantikan sebelum menyelaraskan tulang belakang (tulang

punggung reseksi). Ada berbagai jenis prosedur bedah yang dirancang

untuk mengobati kelainan bentuk tulang belakang dewasa . Ahli

bedah perlu untuk menyesuaikan operasi untuk setiap pasien

tergantung pada kebutuhan mereka . Ketika operasi yang lebih besar

diperlukan (lebih dari 8 jam ) , operasi dapat dibagi menjadi dua

operasi 5-7 hari terpisah. Penting untuk dicatat bahwa operasi pada

orang dewasa lebih berisiko dibandingkan remaja . Tingkat

komplikasi secara signifikan lebih tinggi dan pemulihan jauh lebih

lambat . Oleh karena itu , operasi hanya dilakukan sebagai pilihan

terakhir dan setelah pasien memiliki pemahaman yang jelas tentang

risiko dan manfaatnya . Semua tindakan non - bedah yang wajar harus

16

Page 17: REFERAT SKOLIOSIS ARUMTYAS

dicoba terlebih dahulu . Kemajuan terbaru dalam teknik pembedahan

adalah dengan membuat sayatan kecil serta menggunakan zat biologis

untuk mempercepat proses fusi.

iv. Komplikasi(2)

Kebanyakan orang dengan scoliosis dengan bentuk ringan , sering

menimbulkan komplikasi yaitu :

Ganguan pada paru-paru dan jantungnya : Dalam kasus scoliosis yang

parah, tulang rusuk bisa menekan paru-paru dan jantung, sehingga

lebih sulit untuk bernapas dan sulit bagi jantung untuk memompa

darah.

LBP : Orang dewasa yang memiliki scoliosis dari usia dini, lebih

cenderung memiliki sakit punggung kronis.

Penampilan bentuk tubuh : pada scoliosis yang memburuk, hal itu

dapat menyebabkan perubahan bentuk tubuh terlihat - termasuk bahu

tidak simetris, tulang rusuk menonjol, pinggul merata, dan pergeseran

dari pinggang dan tulang belakang ke samping.

17

Page 18: REFERAT SKOLIOSIS ARUMTYAS

BAB III

KESIMPULAN

Scoliosis adalah kelainan yang terjadipada tulang belakang yang

penyebebnya belum diketahui secara jelas. Jika penyebabnya sudah diketahui maka

biasanya kondisi scoliosis dapat diatasi.Dalam penanganannya dapat bersifat

nonoperatif dan operatif . Untuk yang non-operatif mengatasi scoliosis dengan

melatih otot-otot yang lemah (sport therapy) dan dikombilasikan dengan pengobatan

non-operatif lainnya. Hasil dari pengobatan scoliosis tidak menjadikan seseorang

penderita scoliosis menjadi normal tetapi setidaknya dapat mengurangi dampak

negative yang ditimbulkan oleh scoliosis tersebut dan untuk itu penderita scoliosis

harus sering melatih otot-otot yang lemah (sport therapy) sendiri dan melakukan

control ke dokter secara teratur.

18

Page 19: REFERAT SKOLIOSIS ARUMTYAS

DAFTAR PUSTAKA

1. Snell RS. Anatomi Klinik. Edisi 6. Jakarta : EGC, 2006. p: 880-914.

2. Medicinet Reference [Internet] Scoliosis. [Last Update April 26, 2011] Available

From : http://www.medicinenet.com/scoliosis/page4.htm . Accessed on

November 24, 2013 .

3. Mayo Clinic Reference [Internet] Scoliosis. [Last Update Feb. 3, 2012 ]

Available From :

http://www.mayoclinic.com/health/scoliosis/DS00194/DSECTION . Accessed

on November 24, 2013 .

4. SRS Reference [Internet] Scoliosis. Available From :

http://www.srs.org/patient_and_family/scoliosis/idiopathic/adults/

adult_spinal_deformity/treatment_options.htm. Accessed on December 07,

2013 .

5. Apley GA, Solomon L. Buku Ajar : Ortopedi dan FrakturSistem Apley . Edisi 7.

Jakarta : Widya Medika, 1995. p.84-91.

6. Thefreedictionary Reference [Internet] Scoliosis. Available From :

http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/Idiopathic+adult+scoliosis.

Accessed on December 07, 2013 .

7. Espine Reference [Internet] Adult Idiopathic Scoliosis . Available From :

http://espine.com/scoliosis/adult-idiopathic-scoliosis/. Accessed on December 08,

2013 .

8. Parkviewspine Reference [Internet] Adult Idiopathic Scoliosis . Available

From :http://parkviewspine.com/patient-education/adult-idiopathic-scoliosis/.

Accessed on December 08, 2013 .

9. NHS Reference [Internet] Scoliosis. [Last Update Feb. 19, 2013] Available From

: http://www.nhs.uk/Conditions/Scoliosis/Pages/Complications.aspx . Accessed

on November 24, 2013 .

10. Medscape Reference [Internet] Scoliosis. Available From :

http://emedicine.medscape.com/article/1265794-overview#a0104. Accessed on

November 24, 2013 .

19