8 diagnosa skoliosis
-
Upload
amar-husmin -
Category
Documents
-
view
232 -
download
0
Transcript of 8 diagnosa skoliosis
-
8/17/2019 8 diagnosa skoliosis
1/36
BAB I
KONSEP MEDIS
1. Definisi
Skoliosis berasal dari kata Yunani yang berarti lengkungan, mengandung arti kondisi patologik.
Skoliosis merupakan masalah ortopedik yang sering terjadi adalah pelengkungan lateral dari
medulla spinalis yang dapat terjadi di sepanjang spinal tersebut. Pelengkungan pada area toraksmerupakan scoliosis yang paling sering terjadi, meskipun pelengkungan pada area servikal dan
area lumbal adalah scoliosis yang paling parah.
Kesimpulan, skoliosis mengandung arti kondisi patologik yaitu kelengkungan tulang belakangyang abnormal ke arah samping (kiri atau kanan ).
Skoliosis merupakan pembengkokan kearah samping dari tulang belakang yang merupakan suatu
deormitas (kelainan) daripada suatu penyakit.
Skoliosis adalah suatu kelainan bentuk pada tulang belakang dimana terjadi pembengkokan
tulang belakang ke arah samping kiri atau kanan.Kelainan skoliosis ini sepintas terlihat sangatsederhana.!amun apabila diamati lebih jauh sesungguhnya terjadi perubahan yang luarbiasa
pada tulang belakang akibat perubahan bentuk tulang belakang secara tiga dimensi, yaitu
perubahan sturktur penyokong tulang belakang seperti jaringan lunak sekitarnya dan strukturlainnya (Rahayussalim, 2007).Skoliosis ini biasanya membentuk kurva "#$ atau kurva "S$.
Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang yang abnormal ke arah samping, yang dapatterjadi pada segmen servikal (leher), torakal (dada) maupun lumbal (pinggang).Skolisis
merupakan penyakit tulang belakang yang menjadi bengkok ke samping kiri atau kanan sehingga%ujudnya merupakan bengkok benjolan yang dapat dilihat dengan jelas dari arah
belakang.Penyakit ini juga sulit untuk dikenali kecuali setelah penderita meningkat menjadi
de%asa (Mion, Rosmawai, 2007!"
1. Klasifi#asi
Skoliosis dibagi dalam dua jenis yaitu struktural dan bukan struktural.
1. Skoliosis struktural
-
8/17/2019 8 diagnosa skoliosis
2/36
Skoliosis tipe ini bersiat irreversibel ( tidak dapat di perbaiki ) dan dengan rotasi dari tulang
punggung Komponen penting dari deormitas itu adalah rotasi vertebra, processus spinosus
memutar kearah konkavitas kurva.
&iga bentuk skosiliosis struktural yaitu '
1. Skosiliosis diopatik. adalah bentuk yang paling umum terjadi dan diklasiikasikan
menjadi kelompok '
1) nantile ' dari lahir* tahun.
+) nak*anak ' tahun - 1 tahun.
) /emaja ' 0uncul setelah usia 1 tahun ( usia yangpaling umum ).
1. Skoliosis Kongenital adalah skoliosis yang menyebabkan malormasi satu atau lebih
badan vertebra.
+. Skoliosis !euromuskuler, anak yang menderita penyakit neuromuskuler (seperti paralisis
otak, spina biida, atau distroi muskuler) yang secara langsung menyebabkan deormitas.
+. Skoliosis nonstruktural ( Postural )
Skoliosis tipe ini bersiat reversibel (dapat dikembalikan ke bentuk semula), dan tanpa
perputaran (rotasi) dari tulang punggung..Pada skoliosis postural, deormitas bersiat sekunder
atau sebagai kompensasi terhadap beberapa keadaan diluar tulang belakang, misalnya dengan
kaki yang pendek, atau kemiringan pelvis akibat kontraktur pinggul, bila pasien duduk atau
dalam keadaan leksi maka kurva tersebut menghilang.
da tiga tipe*tipe utama lain dari scoliosis '
1. unctional' Pada tipe scoliosis ini, spine adalah normal, namun suatu lekukan abnormal
berkembang karena suatu persoalan ditempat lain didalam tubuh. ni dapat disebabkanoleh satu kaki adalah lebih pendek daripada yang lainnya atau oleh kekejangan*
kekejangan di punggung.
+. !euromuscular' Pada tipe scoliosis ini, ada suatu persoalan ketika tulang*tulang darispine terbentuk. 2aik tulang*tulang dari spine gagal untuk membentuk sepenuhnya, atau
mereka gagal untuk berpisah satu dari lainnya.&ipe scoliosis ini berkembang pada orang*
orang dengan kelainn*kelainan lain termasuk kerusakan*kerusakan kelahiran, penyakit
otot (muscular dystrophy), cerebral palsy, atau penyakit 0aran. 3ika lekukan hadir %aktudilahirkan, ia disebut congenital. &ipe scoliosis ini seringkali adalah jauh lebih parah dan
memerlukan pera%atan yang lebih agresi daripada bentuk*bentuk lain dari scoliosis.
-
8/17/2019 8 diagnosa skoliosis
3/36
. 4egenerative' &idak seperti bentuk*bentuk lain dari scoliosis yang ditemukan pada anak*
anak dan remaja*remaja, degenerative scoliosis terjadi pada de%asa*de%asa yang lebih
tua. a disebabkan oleh perubahan*perubahan pada spine yang disebabkan oleh arthritis.Kelemahan dari ligamen*ligamen dan jaringan*jaringan lunak lain yang normal dari spine
digabungkan dengan spur*spur tulang yang abnormal dapat menjurus pada suatu lekukan
dari spine yang abnormal.
5. 6ain*6ain' da penyebab*penyebab potensial lain dari scoliosis, termasuk tumor*tumorspine seperti osteoid osteoma. ni adalah tumor jinak yang dapat terjadi pada spine dan
menyebabkan nyeri7sakit.!yeri menyebabkan orang*orang untuk bersandar pada sisi
yang berla%anan untuk mengurangi jumlah dari tekanan yang diterapkan pada tumor.nidapat menjurus pada suatu kelainan bentuk spine.
1. Eiolo$i
Penyebab terjadinya skoliosis belum diketahui secara pasti, tapi dapat diduga dipengaruhi oleh
diantaranya kondisi osteopatik, seperti raktur, penyakit tulang, penyakit arthritis, danineksi.Scoliosis tidak hanya disebabkan oleh sikap duduk yang salah.
0enurut penelitian di merika Serikat, memanggul beban yang berat seperti tas punggung, bisa
menjadi salah satu pemicu scoliosis.
&erdapat penyebab umum dari skoliosis'
1) Kongenital (ba%aan), biasanya berhubungan dengan suatu kelainan dalam pembentukan
tulang belakang atau tulang rusuk yang menyatuh.
+) !euromuskuler, pengendalian otot yang buruk atau kelemahan otot atau kelumpuhan
akibat penyakit berikut '#erebral palsy, 4istroi otot, Polio, 8steoporosis juvenile.
) diopatik, penyebabnya tidak diketahui.
1. %e&ala Klinis
9ejala yang ditimbulkan berupa'
1) &ulang belakang melengkung secara abnormal ke arah samping
+) 2ahu dan atau pinggul kiri dan kanan tidak sama tingginya
) !yeri punggung
-
8/17/2019 8 diagnosa skoliosis
4/36
5) Kelelahan pada tulang belakang setelah duduk atau berdiri lama
:) Skoliosis yang berat (dengan kelengkungan yang lebih besar dari ; ) bisa menyebabkan
gangguan pernaasan.
Kebanyakan pada punggung bagian atas, tulang belakang membengkok ke kanan dan pada
punggung bagian ba%ah, tulang belakang membengkok ke kiri< sehingga bahu kanan lebih tinggi
dari bahu kiri.Pinggul kanan juga mungkin lebih tinggi dari pinggul kiri. %alnya penderita
mungkin tidak menyadari atau merasakan sakit pada tubuhnya karena memang skoliosis tidakselalu memberikan gejala-gejala yang mudah dikenali.3ika ada pun, gejala tersebut tidak terlalu
dianggap serius karena kebanyakan mereka hanya merasakan pegal-pegal di daerah punggung
dan pinggang mereka saja.
0enurut 4r Sio% dalam artikel yang ditulis oleh !orlaila =. 3amaluddin (3amaluddin, +>),
skoliosis tidak menunjukkan gejala a%al.Kesannya hanya dapat dilihat apabila tulang belakangmulai bengkok.3ika keadaan bertambah buruk, skoliosis menyebabkan tulang rusuk tertonjol
keluar dan penderita mungkin mengalami masalah sakit belakang serta sukar bernaas.
4alam kebanyakan kondisi, skoliosis hanya diberi perhatian apabila penderita mulai menitik
beratkan soal penampilan diri.?alaupun skoliosis tidak mendatangkan rasa sakit, rata*rata
penderita merasa malu dan rendah diri.
Skoliosis pada masyarakat indonesia dapat dijumpai mulai dari derajat yang sangat ringansampai pada derajat yang sangat berat.
4erajat pembengkokan biasanya diukur dengan cara #obb dan disebut sudut #obb. 4ari besarnya sudut skoliosis dapat dibagi menjadi (Ka%iyana dalam Soetjiningsih, +5) '
1) Skoliosis ringan ' sudut #obb kurang dari + derajat
+) Skoliosis sedang ' sudut #obb antara +1 - 5 derajat
) Skoliosis berat ' sudut #obb lebih dari 51 derajat
Pada skoliosis derajat berat (lebih dari 5 derajat), hanya dapat diluruskan melalui operasi.
1. Paofisiolo$i
Kelainan bentuk tulang punggung yang disebut skoliosis ini bera%al dari adanya syara yang
lemah atau bahkan lumpuh yang menarik ruas+ tulang belakang. &arikan ini berungsi untukmenjaga ruas tulang belakang berada pada garis yangnormal yang bentuknya seperti penggaris
atau lurus. &etapi karena suatu hal, diantaranya kebiasaan duduk yang miring, membuat sebagian
-
8/17/2019 8 diagnosa skoliosis
5/36
syara yang bekerja menjadi lemah. 2ila ini terus berulang menjadi kebiasaan, maka syara itu
bahkan akan mati. ni berakibat pada ketidakseimbangan tarikan pada ruas tulang belakang. 8leh
karena itu, tulang belakang penderita bengkok atau seperti huru S atau huru.
1. Kom'li#asi
?alaupun skoliosis tidak mendatangkan rasa sakit, penderita perlu dira%at sea%al mungkin.
&anpa pera%atan, tulang belakang menjadi semakin bengkok dan menimbulkan berbagai
komplikasi seperti '
1) Kerusakan paru*paru dan jantung.
ni boleh berlaku jika tulang belakang membengkok melebihi ; derajat. &ulang rusuk akan
menekan paru*paru dan jantung, menyebabkan penderita sukar bernaas dan cepat capai. 3ustru,
jantung juga akan mengalami kesukaran memompa darah. 4alam keadaan ini, penderita lebihmudah mengalami penyakit paru*paru dan pneumonia.
+) Sakit tulang belakang.
Semua penderita, baik de%asa atau kanak*kanak, berisiko tinggi mengalami masalah sakit tulang
belakang kronik. 3ika tidak dira%at, penderita mungkin akan menghidap masalah sakit sendi.
&ulang belakang juga mengalami lebih banyak masalah apabila penderita berumur : atau ;tahun.
1. Po$nosis
Prognosis tergantung kepada penyebab, lokasi dan beratnya kelengkungan.Semakin besarkelengkungan skoliosis, semakin tinggi resiko terjadinya progresivitas sesudah masa
pertumbuhan anak berlalu. Skoliosis ringan yang hanya diatasi dengan brace memiliki prognosis
yang baik dan cenderung tidak menimbulkan masalah jangka panjang selain kemungkinan
timbulnya sakit punggung pada saat usia penderita semakin bertambah.
Penderita skoliosis idiopatik yang menjalani pembedahan juga memiliki prognosis yang baik dan
bisa hidup secara akti dan sehat. Penderita skoliosis neuromuskuler selalu memiliki penyakit
lainnya yang serius (misalnya cerebral palsy atau distroi otot).Karena itu tujuan dari pembedahan biasanya adalah memungkinkan anak bisa duduk tegak pada kursi roda. 2ayi yangmenderita skoliosis kongenital memiliki sejumlah kelainan bentuk yang mendasarinya, sehingga
penanganannyapun tidak mudah dan perlu dilakukan beberapa kali pembedahan.
1. Pemei#saan Dia$nosi#
-
8/17/2019 8 diagnosa skoliosis
6/36
Pemeriksaan dasar yang penting adalah oto polos (roentgen) tulang punggung yang meliputi '
a) oto P dan lateral ada posisi berdiri ' oto ini bertujuan untuk menentukan derajat
pembengkokan skoliosis.
b) oto P telungkup
c) oto orce bending / and 6 ' oto ini bertujuan untuk menentukan derajat pembengkokan
setelah dilakukan bending.
d) oto pelvik P
Pada keadaan tertentu seperti adanya deisit neurologis, kekakuan pada leher, atau sakit kepala.
e) 4apat dilakukan pemeriksaan 0/.
1. Pen$o)aan
Pengobatan yang dilakukan tergantung kepada penyebab, derajat, dan lokasi kelengkungan serta
stadium pertumbuhan tulang. 3ika kelengkungan kurang dari + derajat, biasanya tidak perlu
pengobatan, tetapi penderita harus menjalani pemeriksaan secara teratur setiap ; bulan.
Pada anak* anak yang masih tumbuh, kelengkungan biasanya bertambah sampai +:*, karenaitu biasanya dianjurkan untuk menggunakan brace (alat penyangga) untuk memperlambat
progresivitas kelengkungan vertebra. 2race dari 0il%aukee @ 2oston eekti dalam
mengendalikan progresivitas skoliosis, tetapi harus dipasang selama + jam7hari sampai masa pertumbuhan anak berhenti.
2race tidak eekti digunakan pada skoliosis kongenital maupun neuromuskular. 3ika
kelengkungan mencapai 5 atau lebih, biasanya dilakukan pembedahan.
Pada pembedahan dilakukan perbaikan kelengkungan dan peleburan tulang*tulang. &ulang
dipertahankan pada tempatnya dengan bantuan 1*+ alat logam yang terpasang sampai tulang pulih (kurang dari + tahun). Sesudah dilakukan pembedahan mungkin perlu dipasang 2race
untuk menstabilkan tulang belakang. Kadang diberikan perangsangan elektrospinal, dimana otot
vertebra dirangsang dengan arus listrik rendah untuk meluruskan vertebra.
BAB II
-
8/17/2019 8 diagnosa skoliosis
7/36
KONSEP KEPERA*A+AN
1. Pen$#a&ian
1. Pengkajian isik meliputi'
+. 0engkaji skelet tubuh
danya deormitas dan kesejajaran. Pertumbuhan tulang yang abnormal akibat tumor tulang.Pemendekan ekstremitas, amputasi dan bagian tubuh yang tidak dalam kesejajaran anatomis.
ngulasi abnormal pada tulang panjang atau gerakan pada titik selain sendi biasanya
menandakan adanya patah tulang.
1. 0engkaji tulang belakang
Skoliosis (deviasi kurvatura lateral tulang belakang), Kiosis (kenaikan kurvatura tulang
belakang bagian dada), 6ordosis (membebek, kurvatura tulang belakang bagian pinggang berlebihan)
1. 0engkaji system persendian
6uas gerakan dievaluasi baik akti maupun pasi, deormitas, stabilitas, dan adanya benjolan,adanya kekakuan sendi"
1. 0engkaji system otot
Kemampuan mengubah posisi, kekuatan otot dan koordinasi, dan ukuran masing*masing otot.
6ingkar ekstremitas untuk mementau adanya edema atau atropi, nyeri otot.
1. 0engkaji cara berjalan
danya gerakan yang tidak teratur dianggap tidak normal. 2ila salah satu ekstremitas lebih
pendek dari yang lain. 2erbagai kondisi neurologist yang berhubungan dengan caraberjalan
abnormal (mis. cara berjalan spastic hemiparesis - stroke, cara berjalan selangkah*selangkah -
penyakit lo%er motor neuron, cara berjalan bergetar - penyakit Parkinson).
1. 0engkaji kulit dan sirkulasi perier
Palpasi kulit dapat menunjukkan adanya suhu yang lebih panas atau lebih dingin dari lainnya dan
adanya edema. Sirkulasi perier dievaluasi dengan mengkaji denyut perier, %arna, suhu dan%aktu pengisian kapiler.
-
8/17/2019 8 diagnosa skoliosis
8/36
+. Pemeriksaan penunjang
1. /ontgen tulang belakang.
A*/ay Proyeksi oto polos ' =arus diambil dengan posterior dan lateral penuh terhadap tulang
belakang dan krista iliaka dengan posisi tegak, untuk menilai derajat kurva dengan metode #obbdan menilai maturitas skeletal dengan metode /isser. Kurva structural akan memperlihatkan
rotasi vertebra < pada proyeksi posterior*anterior, vertebra yang mengarah ke puncak prosessus
spinosus menyimpang kegaris tengah< ujung atas dan ba%ah kurva diidentiikasi se%aktu tingkatsimetri vertebra diperoleh kembali.
1. Pengukuran dengan skoliometer (alat untuk mengukur kelengkungan tulang belakang).
Skoliometer adalah sebuah alat untuk mengukur sudut kurvaturai. #ara pengukuran dengan
skoliometer dilakukan pada pasien dengan posisi membungkuk, kemudian atur posisi pasien
karena posisi ini akan berubah*ubah tergantung pada lokasi kurvatura, sebagai contoh kurva
diba%ah vertebra lumbal akan membutuhkan posisi membungkuk lebih jauh dibanding kurva pada thorakal. Kemudian letakkan skoliometer pada apeks kurva, biarkan skoliometer tanpa
ditekan, kemudian baca angka derajat kurva. Pada screening, pengukuran ini signiikan apabilahasil yang diperoleh lebih besar dari : derajat, hal ini biasanya menunjukkan derajat kurvatura B
+ pada pengukuran cobbCs angle pada radiologi sehingga memerlukan evaluasi yang lanjut.
1. 0/ (jika ditemukan kelainan sara atau kelainan pada rontgen).
1. Dia$nosa
1. Ketidakeektian pola naas berhubungan dengan penekanan paru.
+. !yeri berhubungan dengan posisi tubuh miring ke lateral.
. 9angguan mobilitas isik berhubungan dengan postur tubuh yang tidak seimbang.
5. 9angguan pola tidur berhubungan dengan nyeri dan gangguan rasa nyaman.
:. 9angguan citra tubuh atau konsep diri yang berhubungan dengan postur tubuhyang miring ke lateral.
;. nsietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi penyakit dan
pengobatan.
-
8/17/2019 8 diagnosa skoliosis
9/36
>. Keletihan berhubungan dengan Posisi tidak seimbangdalam %aktu lama.
D. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang inormasi tentang penyakitnya.
1. Ineensi
1. Ketidakeektian pola naas berhubungan dengan penekanan paru.
• &ujuan ' Ketidakeektian pola naas teratasi.
• Kriteria =asil ' Pola naas eekti.
• ntervensi '
• Kaji status pernapasan setiap 5 jam.
/77' memantau perkembangan untuk menentukan tindakan selanjutnya.
• 2antu dan ajarkan pasien melakukan naas dalam setiap 1 jam.
/77' agar tidak terjadi sesak.
• tur posisi semi o%ler
/77' untuk meningkatkan ekspansi paru.
• uskutasi dada untuk mendengarkan bunyi napas setiap dua jam.
/77' perubahan simetrisan dada menunjukan terjadi penekanan paru*paru oleh tulang belakang.
• Pantau tanda*tanda vital setiap 5 jam.
/77' memantau perkembangan untuk menentukan tindakan selanjutnya.
+. !yeri berhubungan dengan posisi tubuh miring ke lateral.
• &ujuan ' /asanyeri teratasi.
• Kriteria =asil ' /asa !yeri hilang atau kurang
• ntervensi '
-
8/17/2019 8 diagnosa skoliosis
10/36
• Kaji tipe, intensitas, dan lokasi nyeri.
/77' bermanaat dalam mengevaluasi nyeri, menentukan pilihan intervensi, menentkan
evektivitas terapi.
• tur posisi yang meningkatkan rasa nyaman.
/77' menurunkan tegangan otot dan koping adekuat.
• Pertahankan lingkungan yang tenang.
/77' meningkatkan rasa nyaman.
• jarkan relaksasi dan teknik distraksi.
/77' untuk mengalihkan perhatian, sehingga mengurangi nyeri.
• njurkan latihan postural secara rutin.
/77' dengan latihan posturan secara rutin mempercepat proses perbaiki posisi tubuh.
• Kaloborasi pemberian analgetik.
/77' untuk meredahkan nyeri.
. 9angguan mobilitas isik berhubungan dengan postur tubuh yang tidak seimbang.
• &ujuan ' 9angguan mobilitas isik teratasi.
• Kriteria =asil ' 0eningkatkan mobilitas isik.
• ntervensi '
• Kaji tingkat mobilitas isik.
/77' pasien mungkin dibatasi oleh pandangan diri7persepsi diri tentang keterbatasan isik actual,memerlukan inormasi7intervensi untukmeningkatkan kemajuan ksehatan.
• &ingkatkan aktivitas jika nyeri berkurang.
/77' memberikan kesempatan untuk mengeluarkan energy, meningkatkan rasa control diri7harga
diri, dan membantu menurunkan isolasi social.
-
8/17/2019 8 diagnosa skoliosis
11/36
• 2antu dan ajarkan latihan rentang gerak sendi akti.
/77' 0eningkatkan kekuatan otot dan sirkulasi.
• 6ibatkan keluarga dalam melakukan pera%atan diri.
/77' Keluarga yang kooperati dapat meringankan petugas, dan memberikan kenyamanan pada
pasien.
5. 9angguan pola tidur berhubungan dengan nyeri dan gangguan rasa nyaman.
• &ujuan - Pola tidur kembali normal
• Kriteria hasil '
- 3umlah jam tidur tidak terganggu
- insomnia berkurang, adanya kepuasan tidur
- pasien menunjukkan kesejahteraan isik dan psikologi
• ntervensi
0andiri '
• &entukan kebiasaan tidur yang biasanya dan perubahan yang terjadi.
/77 ' 0engkaji perlunya dan mengidentiikasi intervensi yang tepat
• 2erikan tempat tidur yang nyaman dan beberapa milik pribadi, misalnya < bantal dan
guling.
/77 ' 0eningkatkan kenyamanan tidur serta dukungan isiologis7 psikologis.
• 2uat rutinitas tidur baru yang dimasukkan dalam pola lama dan lingkungan baru.
/77 ' 2ila rutinitas baru mengandung aspek sebanyak kebiasaan lama, stres dan ansietas dapat
berkurang.
-
8/17/2019 8 diagnosa skoliosis
12/36
• #ocokkan dengan teman sekamar yang mempunyai pola tidur serupa dan kebutuhan
malam hari.
/77 ' 0enurunkan kemungkinan bah%a teman sekamar yang "burung hantu$ dapat menunda pasien untuk terlelap atau menyebabkan terbangun.
• 4orong beberapa aktiitas isik pada siang hari, jamin pasien berhenti beraktiitas
beberapa jam sebelum tidur.
/77 ' ktivitas siang hari dapat membantu pasien menggunakan energi dan siap untuk tidur
malam hari.
• nstruksikan tindakan relaksasi.
/77 ' 0embantu menginduksi tidur.
• Kurangi kebisingan dan lampu.
/77 ' 0emberikan situasi kondusi untuk tidur.
• 9unakan pagar tempat tidur sesuai indikasi, rendhkan tempat tidur bila mungkin.
/77 ' Pagar tempat tidur memberikan keamanan dan dapat digunakan untuk membantu merubah
posisi
Kola)oasi -
• 2erikan sedati, hipnotik sesuai indikasi.
/77 'untuk membantu pasien tidur atau istirahat selama periode transisi dari
rumah ke lingkungan baru
:. 9angguan citra tubuh atau konsep diri berhubungan dengan postur tubuh yang miring ke
lateral.
• &ujuan ' 9angguan citra tubuh atau konsep diri teratasi.
• Kriteria =asil ' 0eningkatkan citra tubuh.
• ntervensi '
• njurkan untuk mengungkapkan perasaan dan masalahnya.
-
8/17/2019 8 diagnosa skoliosis
13/36
/7' membantu dalam memastikan masalah untuk memulai proses pemecahan masalah.
• 2eri lingkungan yang terbuka atau yang mendukng pada pasien.
/77' meningkatkan pernyataan keyakinan7nilai tentang subjek positi dan mengidentiikasi
kesalahan konsep7mitos yang dapat mempengaruhi penilaian situasi.
• 4iskusikan presepsi pasien tentang diri dan hubungannya dengan perubahan dan
bagaimana pasien melihat dirinya dalam pola7peran ungsi biasanya.
/77' membantu mengartikan masalah sehubungan dengan pola hidup sebelumnya dan membantu
dalam pemecahan masalah.
• 4orong 7berikan kunjungan oleh orang yang menderita skoliosis, khususnya yang sudah
berhasil dalam rehabilitasi.
/77' teman senasib yang telah melalui pengalaman yang sama bertindak sebagai model peran dandapat memberikan keabsahan pernyataan dan juga harapan untuk pemulihan dan masa dengan
normal.
;. nsietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi penyakit dan pengobatan.
• &ujuan ' Kecemasan berkurang
• Kriteria hasil ' &ak rileks dan tidur 7 istirahat tidur
• ntervensi '
EMan.ii
• Kaji tingkat kecemasan klien.
/asional ' Fntuk mengetahui aktor predis*posisi yang menimbulkan kece*masan sehinggamemudahkan mengantisipasi rasa cemasnya.
• 4orong klien dapat mengekspresikan pera*saannya.
/asional '4engan mengungkapkan perasaannya maka kecemasannya berkurang.
• 2eri inormasi yang jelas proses penyakitnya.
-
8/17/2019 8 diagnosa skoliosis
14/36
/asional ' 0emudahkan klien dalam memahami dan mengerti tentang proses penyakitnya.
• 2eri dorongan spiritual
/asional ' Kesembuhan bukan hanya dipe*roleh dari pengobatan atau pera*%atan tetapi yang
menentukan adalah &uhan.
>. Keletihan berhubungan dengan Posisi tidak seimbangdalam %aktu lama.
• &ujuan ' dapat mempertahankan7meningkatkan ambulasi7aktivitas.
• Kriteria hasil ' - melaporkan peningkatan toleransi aktivitas (termasuk aktivitas
sehari*hari)
- menunjukkan penurunan tanda intolerasi isiologis, misalnya nadi,
pernapasan, dan tekanan darah masih dalam rentang normal.
• ntervensi
• Kaji kemampuan klien dalam melakukan aktiitas sehari*hari.
/asional ' mempengaruhi pilihan intervensi7bantuan.
• Kaji kehilangan atau gangguan keseimbangan, gaya jalan dan kelemahan otot.
/asional ' menunjukkan perubahan neurology karena deisiensi vitamin 21+ mempengaruhikeamanan pasien7risiko cedera.
• 8bservasi tanda*tanda vital sebelum dan sesudah aktivitas.
/asional ' maniestasi kardiopulmonal dari upaya jantung dan paru untuk memba%a jumlah
oksigen adekuat ke jaringan.
• 2erikan lingkungan tenang, batasi pengunjung, dan kurangi suara bising, pertahankan
tirah baring bila di indikasikan.
/asional ' meningkatkan istirahat untuk menurunkan kebutuhan oksigen tubuh dan menurunkanregangan jantung dan paru.
• 9unakan teknik menghemat energi, anjurkan pasien istirahat bila terjadi kelelahan dan
kelemahan, anjurkan pasien melakukan aktivitas semampunya (tanpa memaksakan diri).
/asional ' meningkatkan aktivitas secara bertahap sampai normal dan memperbaiki tonusotot7stamina tanpa kelemahan. 0eingkatkan harga diri dan rasa terkontrol.
-
8/17/2019 8 diagnosa skoliosis
15/36
D. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurang inormasi tentang penyakitnya.
• &ujuan ' Kurang pengetahuan teratasi.
• Kriteria =asil 'Pemahaman tentang program pengobatan.
• ntervensi'
• 3elaskan tentag keadaan penyakitnya.
/77' menurunnya rentang perhatian pasien dapat menurunkan kemampuan untuk
menerima7memproses dan mengingat menyimpan imormasi yang di berikan.
• &ekankan pentingnya dan keuntungan mempertahankan program latihan yang dianjurkan.
/77' mengingatkan pada pasien demi mempercepat proses penyembuhan.
• 3elaskan tentang pengobatan' nama, jad%al, tujuan, dosis dan ee sampingnya.
/77' meningkatkan proses penyembuhan.
• Peragakan pemasangan dan pera%atan brace atau korset.
/77' menghindari kecelakaan dan membantu proses koping individu.
1. Im'lemenasi
mplementasi sesuai rencana tindakan kepera%atan.
1. Ealuasi
Setelah intervensi kepera%atan, diharapkan'
1. Pola napas eekti
1) menunjukkan bunyi napas yang normal.
+) rekuensi dan irama napas teratur.
1. !yeri hilang atau berkurang
-
8/17/2019 8 diagnosa skoliosis
16/36
1) 0elaporkan tingkat nyeri yang dapat diterima.
+) 0emperlihatkan tenang dan rileks.
) Keseimbangan tidur dan istirahat.
1. 0eningkatkan mobilitas isik
1) 0elakukan latihan rentang gerak secara adekuat.
+) 0elakukan mobilitas pada tingkat optimal.
) Secara akti ikut serta dalam rencana kepera%atan.
5) 0eminta bantuan jika membutuhkan.
1. Pola tidur kembali normal
+. 0eningkatkan harga diri.
1) 0encari orang lain untuk membantu mempertahankan harga diri.
+) Secara akti ikut serta dalam pera%atan dirinya.
) 0enggunakan keterampilan koping dalam mengatasi citra tubuh.
1. Kecemasan berkurang
+. 4apat mempertahankan7meningkatkan ambulasi7aktivitas.
. Pemahaman pengetahuan
1) 0engungkapkan pengertian tentang proses penyakit, rencana pengobatan, dan gejala
kemajuanpenyakit
+) 0emperagakan pemasangan dan pera%atan brace atau korset
) 0engekspresikan pengertian tentang jad%al pengobatan
BAB III
+IN/AAN KASS
-
8/17/2019 8 diagnosa skoliosis
17/36
AS1AN KEPERA*A+AN PADA PASIEN KEPERA*A+AN
1. Pen$#a&ian
!o. /0 ' +>
&anggal ' D 3anuari +1+
&empat ' /uangan 0a%ar
I" DA+A MM
1. dentitas Klien
!ama ' &n. K
&empat7&anggal 6ahir ' 2au - 2au, +> 0ei 1G;;
Fmur ' 5: tahun
3enis kelamin ' 6aki - 6aki
gama ' slam
Status perka%in ' Ka%in
Pendidikan terakhir ' S0
Pekerjaan ' ?iras%asta
6ama bekerja ' 1: &ahun
Suku bangsa ' 2uton
lamat ' 3alan .= !asution
&gl. 0/S ' ; 3anuari +1+
/uangan ' 0a%ar
Sumber ino ' stri
4H. 0edis ' Skoliosis
-
8/17/2019 8 diagnosa skoliosis
18/36
+. Penanggung ja%ab 7 pengantar
!ama ' !y. /
Fmur ' 55 &ahun
Pendidikan ' S0
Pekerjaan ' bu rumah tangga
=ubungan dengan klien ' stri klien
lamat ' 3alan .= !asution
II" RI*AA+ KESE1A+AN SAA+ INI
1. Keluhan Ftama ' Klien mengatakan nyeri pada punggungnya
+. lasan masuk /S ' Klien masuk rumah sakit karena nyeri di pungggungnya
semakin parah sehingga membuat klien susah untuk
beraktivitas (aktivitas klien terganggu)
. /i%ayat Penyakit
Provocative7Palliative 'nyeri bertambah saat mengangkat barang yang berat
bekerja
Iuality 'intermiten
/egion ' di bagian punggungnya
Severity ' skala ;
&iming ' tidak menentu
III" RI*AA+ KESE1A+AN MASA 3A3
1. Penyakit yang pernah dialami
Saat kecil 7 kanak*kanak ' tidak ada
Penyebab ' -
-
8/17/2019 8 diagnosa skoliosis
19/36
/i%ayat pera%atan ' -
/i%ayat operasi ' -
/i%ayat pengobatan ' -
+. /i%ayat alergi ' tidak ada
. /i%ayat immunisasi ' imunisasi akti
5. 6ain - 6ain ' Klien mengatakan pernah mengalami arthritis 1 tahun
yang lalu.
I4" RI*AA+ KESE1A+AN KE3AR%A (9enogram generasi).
Keterangan '
' 6aki*laki
' Perempuan
' 0eninggal
' Klien
' &inggal serumah
3umlah penghuni keluarga : orang.
9enerasi 1' 0eninggal tidak diketahui penyebabnya.
9enerasi +' Klien mengalami Skoliosis.
9enerasi ' anak - anak klien tidak mengalami Skoliosis.
&idak ada ri%ayat keluarga menderita penyakit yang sama dengan klien
-
8/17/2019 8 diagnosa skoliosis
20/36
4" RI*AA+ PSIKO5SOSIA35SPIRI+A3
1. Pola koping 'Koping individu klien tidak eekti
+. =arapan klien thp keadaan peny*nya ' Klien berharap nyerinya hilang agar
cepat sembuh sehingga dapat
beraktivitas kembali seperti semula.
. aktor stressor ' klien stres berat memikirkan penyakit
yang dideritanya.
5. Konsep diri ' klien merasa sangat terganggu karena
penyakit yang dideritanya.
:. Pengetahuan klien ttg penyakitnya ' klien tidak mengetahui tentang
penyakitnya.
;. daptasi ' Klien kurang beradaptasi di /S.
>. =ubungan dengan anggota keluarga ' 2aik
D. =ubungan dengan masyarakat ' klien kurang berinteraksi dengan
masyarakat .
G. Perhatianthp orang lain @ la%an bicara ' #ukup baik
1. ktiitas sosial ' -
11. 2ahasa yang sering digunakan ' 2ahasa ndonesia
1+. Keadaan lingkungan ' 2ersih
1. Kegiatan keagamaan 7 pola ibadah ' Klien melaksanakan shalat : %aktu
15. Keyakinan tentang kesehatan ' Klien menyerahkan kesembuhan
penyakitnya kepada llah S?&.
4I" KEB+1AN DASAR 6 PO3A KEBIASAAN SE1ARI51ARI
-
8/17/2019 8 diagnosa skoliosis
21/36
1. 0akan
Sebelum 0/S ' Klien makan H sehari,nasu makan klien meningkat
22 ::kg
Setelah 0/S ' !asu makan klien makan menurun +H sehari porsi kecil.
4iberikan makanan cair.
22 :kg
+. 0inum
Sebelum 0/S ' Klien minum ;*D gelas sehari
Setelah 0/S 'Klien minum *: gelas sehari pada keadaan ini klien tidak
mengalami gangguan pola makan
. &idur
Sebelum 0/S ' Klien tidak pernah tidur siang, tidur 5*: jam sehari.
Setelah 0/S ' Klien tidur *5 jam sehari pada keadaan ini klien mengalami
gangguan pola tidur.
5. Jliminasi
Sebelum 0/S ' 22 klien 1H sehari
Setelah 0/S 'Klien kadang tidak 22 dalam sehari
:. Jliminasi urine72K
Sebelum 0/S ' Klien 2K :*;H dalam sehari.
Setelah 0/S ' Klien 2K 1*+H sehari dengan volume sedikir
;. kltiitas dan latihan
-
8/17/2019 8 diagnosa skoliosis
22/36
Sebelum 0/S ' Setiap =ari minggu klien rekreasi bersam keluarga
Setelah 0/S ' Klien tidak pernah melakukan aktiitas
>. Personal hygiene
Sebelum 0/S ' Klien mandi +H sehari, mencuci rambut 1H sehari, 1 minggu
sekali klien memotong kuku.
Setelah 0/S ' Klien mandi +H sehari.
4II" PEMERIKSAAN ISIK
0inggu, D 3anuari +1+
1. Keadaan umum
Kehilangan 22 ' : Kg
Kelemahan ' Sangat lemah
Perubahan mood ' murung
ital sign '
• &4 ' 1+7D mm=g
• ! ' > H 7menit
• pernaasan ' +: H 7 menit
• Suhu ' ;,: L#
&ingkat kesadaran' 1
#iri*ciri tubuh ' &inggi, agak kurus.
+. =ead to toe
-
8/17/2019 8 diagnosa skoliosis
23/36
• Kulit7integuman '
o nspeksi ' %arna kulit kecoklatan
o Palpasi ' &idak ada udema,
• Kepala '
o nspeksi ' /ambut lurus hitam dan pendek, 4istribusi rambut merata,
&idak ada ketombe
o Palpasi ' &idak ada udema, &idak ada nyeri tekan
• Kuku '
o nspeksi ' agak kotor
• 0ata7penglihatan '
o inspeksi ' simetris kiri dan kanan, konjungtiva !ampak pucat, kelopak
mata tidak udema
o palpasi ' tidak ada nyeri pada mata
• =idung7penghidupan '
o inspeksi ' skimetris kiri dan kanan, tidak ada pengeluaran secret, ungsi
penciuman baik
o palpasi ' tidak ada nyeri tekan
• &elinga7pendengaran '
o inspeksi ' simeris kiri dan kanan, tidak ada pengeluaran secret, ungsi
pendengaran baik
o palpasi ' tidak ada nyeri tekan
• 0ulut dan gigi '
o inspeksi ' mukosa bibir kering, keadaan gigi baik dan lengkap,
-
8/17/2019 8 diagnosa skoliosis
24/36
ada gangguan menelan
• 6eher '
o inspeksi ' nampak miring kesamping
o palpasi ' ada nyeri tekan pada leher
• 4ada '
o inspeksi ' normal chest
pegerakan dan pengembangan dada sama ketika ekspirsi dan inspirasi
o palpasi ' tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa
o auskultasi ' inspirasi sama dengan ekspirasi
• bdomen '
o inspeksi ' tidak !ampak pembesaran pada abdomen
o palpasi ' tidak teraba pembesaran hati, distensi abdomen tidak
ditemukan
o perkusi ' tidak ada penimbunan cairan dan masa
o auskultasi ' peristaltik usus
• Perineum @ genitalia ' -
• JHtremitas atas'
o inspeksi ' pergerakan klien terbatas, tidak ada hematom dan udem pada
tangan
o palpasi ' tidak ada nyeri tekan
• JHtremitas ba%ah'
o inspeksi ' pergerakan klien tebatas
o palpasi ' tidak nyeri tekan dan tidak ada udema
-
8/17/2019 8 diagnosa skoliosis
25/36
. Pengakajian 4ata okus (Pengakajian sidtem)
• Sistem respiratory '
o inspeksi ' pernaasan cepat,
o auskultasi ' sonor
• Sistem kardiovaskuler'
o inspeksi ' kesadaran baik, bentuk dada normal chest, %ajah !ampak
pucat, tidak ada udema pada tangan, kaki dan sendi
o palpasi ' tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada nyeri tekan
o perkusi ' -
o auskultasi ' irama jantung tidak teratur
• Sistem gastrointestinal ' -
• Sistem urinaria ' -
• Sistem reproduksi ' -
• Sistem muskuloskeletal'
o inspeksi ' kekuatan otot berkurang, pola aktivitas terganggu
o palpasi ' adanya lekukan atau adanya tulang yang menonjol.
• Sistem neurologi '
o inspeksi ' masih sadarkan diri
• Sistem endokrin '*
• Sistem penglihatan '
o inspeksi ' simetris kiri dan kanan, konjungtiva !ampak pucat,
kelopak mata tidak udema
-
8/17/2019 8 diagnosa skoliosis
26/36
o palpasi ' tidak ada nyeri pada mata
• Sistem pendengaran '
o inspeksi ' simetris kiri dan kanan, tidak ada pengeluaran secret, ungsi
pendengaran baik
o palpasi ' tidak ada nyeri tekan
5. Pemeriksaan diagnostik
> 3anuari +1+
diagnosa medis ' Skoliosis
:. Penatalaksanaan 0edis
o /ontgen tulang belakang.
Kurva structural akan memperlihatkan rotasi vertebra < pada proyeksi posterior*anterior, vertebra
yang mengarah ke puncak prosessus spinosus menyimpang kegaris tengah< ujung atas dan ba%ahkurva diidentiikasi se%aktu tingkat simetri vertebra diperoleh kembali.
4III" PA+OISIO3O%I KEPERA*A+AN
rthritis Sering memikul beban berat pd salah satu sisi tubuh
Kelemahan dari ligamen*ligamen
dan jaringan*jaringan lunak lain yang
normal dari spine
0enjurus pada suatu lekukan dari spine
yang abnormal.
-
8/17/2019 8 diagnosa skoliosis
27/36
-
8/17/2019 8 diagnosa skoliosis
28/36
- Klien tampak malu dengan kondisinya.
nalisa 4ata
!8 4& PJ!YJ22 0S6=
1
4ata Subyekti '
- Klien mengeluh sesak bila beraktivitas (bekerja)
4ata 8byekti '
- &anda - tanda vital '
Pernaasan ' +: H7menit
&ulang belakang membengkok
melebihi ; derajat
&ulang rusuk akan menekan paru+dan jantung
Jkspansi dada
Ketidak eektian pola naas
Ketidakeektian pola naas
+
4ata Subyekti '
- Klien mengeluh nyeri di
punggungnya ketika beraktivitas(bekerja)
4ata 8byekti '
- Klien tampak meringiskesakitan
Posisi tubuh miring ke lateral
&ulang menekan jaringan
disekitarnya
mpuls sara nyeri
!yeri dipresepsikan
!yeri
!yeri
4ata Subyekti '
- Klien mengatakan lemah
dan susah bergerak
Posisi tubuh miring ke lateral
Posisi tubuh tdk seimbang
9angguan
mobilitas isik
-
8/17/2019 8 diagnosa skoliosis
29/36
4ata 8byekti '
- Klien tampak susah
bergerak
- ktiitas terbatas
9angguan mobilitas isik
5
4ata Subyekti '
- Klien merasa malu
dengan keadaannya
4ata 8byekti '
- Jkspresi %ajah tampakmurung
- Klien tampak malu
dengan kondisinya.
Perubahan bentuk tubuh
0erasa malu dengan keadaan
tubuh
9angguan citra tubuh
9angguan citratubuh atau konsep
diri
1. Dia$nosa #e'eawaan
1. Ketidakeektian pola naas berhubungan dengan penekanan paru.
+. !yeri berhubungan dengan posisi tubuh miring ke lateral.
. 9angguan mobilitas isik berhubungan dengan postur tubuh yang tidak seimbang.
5. 9angguan citra tubuh atau konsep diri berhubungan dengan postur tubuh yang
miring ke lateral.
-
8/17/2019 8 diagnosa skoliosis
30/36
1. REN8ANA AS1AN KEPERA*A+AN PADA K3IEN +n" K
4J!9! SK868SS
! a m a ' &n. K &gl. Pengkajian ' D - 1 - +1+
Fmur ' 5: tahun &gl. 0/S ' ; - 1 - +1+
lamat ' 3alan .=. !asution !o. /egister ' -
4A. 0edis ' Skoliosis
NODIA%NOSA
KEPERA*A+AN
REN8ANA AS1AN KEPERA*A+AN
+/AN 9
8RI+ERIA 1ASI3IN+ER4ENSI RASIONA3
1 Ketidakeektian pola
naasberhubungandengan penekanan
paruditandai dengan '
4ata Subyekti '
- Klien mengeluh
sesak bila beraktivitas(bekerja)
4ata 8byekti '
- &anda - tanda
vital '
Pernaasan ' +:H7menit.
• &ujuan'
Ketidakeekt
ian pola
naasteratasi.
• Kriteria
=asil' Polanaas eekti.
• Kaji status
pernapasan
setiap 5 jam.
• 2antu dan
ajarkan pasien
melakukan naas
dalam setiap 1 jam.
• tur posisi semi
o%ler.
• uskutasi dada
untuk
mendengarkan
bunyi napas
• /77' memantau
perkembangan
untuk menentukan
tindakanselanjutnya.
• /77' agar tidak
terjadi sesak.
• /77'untuk
meningkatkan
ekspansi paru.
• /77' perubahan
simetrisan dada
menunjukan terjadi
penekanan paru*
-
8/17/2019 8 diagnosa skoliosis
31/36
-
8/17/2019 8 diagnosa skoliosis
32/36
9angguan mobilitas
isik yang berhubungandengan postur tubuh
yang tidak seimbang
ditandai dengan '
4ata Subyekti '
- Klienmengatakan lemah dan
susah bergerak
4ata 8byekti '
- Klien tampaksusah bergerak
- ktiitasterbatas
• &ujuan'
9angguan
mobilitasisik teratasi.
• Kriteria
=asil'
0eningkatkan mobilitas
isik.
• Kaji tingkat
mobilitas
isik.
• &ingkatkan
aktivitas jikanyeri berkurang.
• 2antu dan
ajarkan latihan
rentang geraksendi akti.
• 6ibatkan
keluarga dalam
melakukan pera%atan diri.
• /77' pasien mungkin
dibatasi oleh
pandangandiri7persepsi diri
tentang
keterbatasan isikactual, memerlukan
inormasi7intervensi
untukmeningkatkankemajuan ksehatan.
• /77' memberikan
kesempatan untuk
mengeluarkan
energy,meningkatkan rasa
control diri7harga
diri, dan membantumenurunkan isolasi
social.
• /77' 0eningkatkan
kekuatan otot dan
sirkulasi.
• /77' Keluarga yang
kooperati dapat
meringankan
petugas, danmemberikan
kenyamanan pada
pasien.
5 9angguan citra tubuh
atau konsep diri yang
berhubungan dengan
postur tubuh yang
• &ujuan'
9angguan
citra tubuh
• njurkan untuk
mengungkapkan
perasaan dan
• /7' membantu
dalam memastikan
masalah untuk
-
8/17/2019 8 diagnosa skoliosis
33/36
miring ke
lateralditandai dengan '
4ata Subyekti '
- Klien merasamalu dengan
keadaannya
4ata 8byekti '
- Jkspresi %ajahtampak murung
- Klien tampak
malu dengankondisinya.
atau konsep
diri teratasi.
• Kriteria
=asil'0eningkatka
n citra tubuh.
masalahnya.
• 2eri lingkungan
yang terbuka
atau yangmendukung pada
pasien.
• 4iskusikan
presepsi pasien
tentang diri danhubungannya
dengan
perubahan dan
bagaimana pasien melihat
dirinya dalam pola7peran
ungsi biasanya.
• 4orong 7berikan
kunjungan oleh
orang yang
menderitaskoliosis,
khususnya yangsudah berhasil
dalam
rehabilitasi.
memulai proses
pemecahan
masalah.
•/77' meningkatkan pernyataan
keyakinan7nilai
tentang subjek
positi danmengidentiikasi
kesalahan
konsep7mitos yangdapat
mempengaruhi
penilaian situasi.
• /77' membantu
mengartikan
masalah
sehubungan dengan pola hidup
sebelumnya dan
membantu dalam pemecahan
masalah.
• /77' teman senasib
yang telah melalui
pengalaman yang
sama bertindaksebagai model
peran dan dapat
memberikan
-
8/17/2019 8 diagnosa skoliosis
34/36
keabsahan
pernyataan dan juga
harapan untuk pemulihan dan
masa dengannormal.
DA+AR PS+AKA
4oengoes, 0arylinn. 1GGG. /encana suhan Kepera%atan. 3akarta ' J9#.
!gastiyah. +:. Pera%atan nak Sakit. 3akarta' J9#.
Price, Sylvia nderson. +:. Patoisiologi' Konsep Klinis Proses*Proses Penyakit.3akarta' J9#.
!ettina, Sandra, 0. +1. Pedoman Praktik Kepera%atan. 3akarta ' J9#.
lpers, nn. +;.2uku jar Pediatri /udolph ol. .3akarta ' J9#.
http'77%%%.kuliah*kepera%atan.co.cc7+G757skoliosis.html
bout these ads
Shae his-
• &%itter
• acebook
• 9oogle
•
http://www.kuliah-keperawatan.co.cc/2009/04/skoliosis.htmlhttps://wordpress.com/about-these-ads/https://annasudariana1993.wordpress.com/2014/05/25/asuhan-keperawatan-skoliosis/?share=twitter&nb=1&nb=1https://annasudariana1993.wordpress.com/2014/05/25/asuhan-keperawatan-skoliosis/?share=facebook&nb=1&nb=1https://annasudariana1993.wordpress.com/2014/05/25/asuhan-keperawatan-skoliosis/?share=google-plus-1&nb=1&nb=1https://wordpress.com/about-these-ads/https://annasudariana1993.wordpress.com/2014/05/25/asuhan-keperawatan-skoliosis/?share=twitter&nb=1&nb=1https://annasudariana1993.wordpress.com/2014/05/25/asuhan-keperawatan-skoliosis/?share=facebook&nb=1&nb=1https://annasudariana1993.wordpress.com/2014/05/25/asuhan-keperawatan-skoliosis/?share=google-plus-1&nb=1&nb=1http://www.kuliah-keperawatan.co.cc/2009/04/skoliosis.html
-
8/17/2019 8 diagnosa skoliosis
35/36
-
8/17/2019 8 diagnosa skoliosis
36/36
Search
ollo%
ollow ;annasu.aiana?
9et every ne% post delivered to your nboH.
2uild a %ebsite %ith ?ordPress.com
http://void%280%29/https://wordpress.com/?ref=lofhttp://void%280%29/https://wordpress.com/?ref=lof