8 diagnosa skoliosis

download 8 diagnosa skoliosis

of 36

Transcript of 8 diagnosa skoliosis

  • 8/17/2019 8 diagnosa skoliosis

    1/36

    BAB I

    KONSEP MEDIS

    1. Definisi

    Skoliosis berasal dari kata Yunani yang berarti lengkungan, mengandung arti kondisi patologik.

    Skoliosis merupakan masalah ortopedik yang sering terjadi adalah pelengkungan lateral dari

    medulla spinalis yang dapat terjadi di sepanjang spinal tersebut. Pelengkungan pada area toraksmerupakan scoliosis yang paling sering terjadi, meskipun pelengkungan pada area servikal dan

    area lumbal adalah scoliosis yang paling parah.

    Kesimpulan, skoliosis mengandung arti kondisi patologik yaitu kelengkungan tulang belakangyang abnormal ke arah samping (kiri atau kanan ).

    Skoliosis merupakan pembengkokan kearah samping dari tulang belakang yang merupakan suatu

    deormitas (kelainan) daripada suatu penyakit.

    Skoliosis adalah suatu kelainan bentuk pada tulang belakang dimana terjadi pembengkokan

    tulang belakang ke arah samping kiri atau kanan.Kelainan skoliosis ini sepintas terlihat sangatsederhana.!amun apabila diamati lebih jauh sesungguhnya terjadi perubahan yang luarbiasa

     pada tulang belakang akibat perubahan bentuk tulang belakang secara tiga dimensi, yaitu

     perubahan sturktur penyokong tulang belakang seperti jaringan lunak sekitarnya dan strukturlainnya (Rahayussalim, 2007).Skoliosis ini biasanya membentuk kurva "#$ atau kurva "S$.

    Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang yang abnormal ke arah samping, yang dapatterjadi pada segmen servikal (leher), torakal (dada) maupun lumbal (pinggang).Skolisis

    merupakan penyakit tulang belakang yang menjadi bengkok ke samping kiri atau kanan sehingga%ujudnya merupakan bengkok benjolan yang dapat dilihat dengan jelas dari arah

     belakang.Penyakit ini juga sulit untuk dikenali kecuali setelah penderita meningkat menjadi

    de%asa (Mion, Rosmawai, 2007!"

     

    1. Klasifi#asi

    Skoliosis dibagi dalam dua jenis yaitu struktural dan bukan struktural.

    1. Skoliosis struktural

  • 8/17/2019 8 diagnosa skoliosis

    2/36

    Skoliosis tipe ini bersiat irreversibel ( tidak dapat di perbaiki ) dan dengan rotasi dari tulang

     punggung Komponen penting dari deormitas itu adalah rotasi vertebra, processus spinosus

    memutar kearah konkavitas kurva.

    &iga bentuk skosiliosis struktural yaitu '

    1. Skosiliosis diopatik. adalah bentuk yang paling umum terjadi dan diklasiikasikan

    menjadi kelompok '

    1) nantile ' dari lahir* tahun.

    +) nak*anak ' tahun - 1 tahun.

    ) /emaja ' 0uncul setelah usia 1 tahun ( usia yangpaling umum ).

    1. Skoliosis Kongenital adalah skoliosis yang menyebabkan malormasi satu atau lebih

     badan vertebra.

    +. Skoliosis !euromuskuler, anak yang menderita penyakit neuromuskuler (seperti paralisis

    otak, spina biida, atau distroi muskuler) yang secara langsung menyebabkan deormitas.

    +. Skoliosis nonstruktural ( Postural )

    Skoliosis tipe ini bersiat reversibel (dapat dikembalikan ke bentuk semula), dan tanpa

     perputaran (rotasi) dari tulang punggung..Pada skoliosis postural, deormitas bersiat sekunder

    atau sebagai kompensasi terhadap beberapa keadaan diluar tulang belakang, misalnya dengan

    kaki yang pendek, atau kemiringan pelvis akibat kontraktur pinggul, bila pasien duduk atau

    dalam keadaan leksi maka kurva tersebut menghilang.

     

    da tiga tipe*tipe utama lain dari scoliosis '

    1. unctional' Pada tipe scoliosis ini, spine adalah normal, namun suatu lekukan abnormal

     berkembang karena suatu persoalan ditempat lain didalam tubuh. ni dapat disebabkanoleh satu kaki adalah lebih pendek daripada yang lainnya atau oleh kekejangan*

    kekejangan di punggung.

    +. !euromuscular' Pada tipe scoliosis ini, ada suatu persoalan ketika tulang*tulang darispine terbentuk. 2aik tulang*tulang dari spine gagal untuk membentuk sepenuhnya, atau

    mereka gagal untuk berpisah satu dari lainnya.&ipe scoliosis ini berkembang pada orang*

    orang dengan kelainn*kelainan lain termasuk kerusakan*kerusakan kelahiran, penyakit

    otot (muscular dystrophy), cerebral palsy, atau penyakit 0aran. 3ika lekukan hadir %aktudilahirkan, ia disebut congenital. &ipe scoliosis ini seringkali adalah jauh lebih parah dan

    memerlukan pera%atan yang lebih agresi daripada bentuk*bentuk lain dari scoliosis.

  • 8/17/2019 8 diagnosa skoliosis

    3/36

    . 4egenerative' &idak seperti bentuk*bentuk lain dari scoliosis yang ditemukan pada anak*

    anak dan remaja*remaja, degenerative scoliosis terjadi pada de%asa*de%asa yang lebih

    tua. a disebabkan oleh perubahan*perubahan pada spine yang disebabkan oleh arthritis.Kelemahan dari ligamen*ligamen dan jaringan*jaringan lunak lain yang normal dari spine

    digabungkan dengan spur*spur tulang yang abnormal dapat menjurus pada suatu lekukan

    dari spine yang abnormal.

    5. 6ain*6ain' da penyebab*penyebab potensial lain dari scoliosis, termasuk tumor*tumorspine seperti osteoid osteoma. ni adalah tumor jinak yang dapat terjadi pada spine dan

    menyebabkan nyeri7sakit.!yeri menyebabkan orang*orang untuk bersandar pada sisi

    yang berla%anan untuk mengurangi jumlah dari tekanan yang diterapkan pada tumor.nidapat menjurus pada suatu kelainan bentuk spine.

     

    1. Eiolo$i

    Penyebab terjadinya skoliosis belum diketahui secara pasti, tapi dapat diduga dipengaruhi oleh

    diantaranya kondisi osteopatik, seperti raktur, penyakit tulang, penyakit arthritis, danineksi.Scoliosis tidak hanya disebabkan oleh sikap duduk yang salah.

    0enurut penelitian di merika Serikat, memanggul beban yang berat seperti tas punggung, bisa

    menjadi salah satu pemicu  scoliosis.

    &erdapat penyebab umum dari skoliosis'

    1) Kongenital (ba%aan), biasanya berhubungan dengan suatu kelainan dalam pembentukan

    tulang belakang atau tulang rusuk yang menyatuh.

    +) !euromuskuler, pengendalian otot yang buruk atau kelemahan otot atau kelumpuhan

    akibat penyakit berikut '#erebral palsy, 4istroi otot, Polio, 8steoporosis juvenile.

    ) diopatik, penyebabnya tidak diketahui.

     

    1. %e&ala Klinis

    9ejala yang ditimbulkan berupa'

    1) &ulang belakang melengkung secara abnormal ke arah samping

    +) 2ahu dan atau pinggul kiri dan kanan tidak sama tingginya

    ) !yeri punggung

  • 8/17/2019 8 diagnosa skoliosis

    4/36

    5) Kelelahan pada tulang belakang setelah duduk atau berdiri lama

    :) Skoliosis yang berat (dengan kelengkungan yang lebih besar dari ; ) bisa menyebabkan

    gangguan pernaasan.

     

    Kebanyakan pada punggung bagian atas, tulang belakang membengkok ke kanan dan pada

     punggung bagian ba%ah, tulang belakang membengkok ke kiri< sehingga bahu kanan lebih tinggi

    dari bahu kiri.Pinggul kanan juga mungkin lebih tinggi dari pinggul kiri. %alnya penderita

    mungkin tidak menyadari atau merasakan sakit pada tubuhnya karena memang skoliosis tidakselalu memberikan gejala-gejala yang mudah dikenali.3ika ada pun, gejala tersebut tidak terlalu

    dianggap serius karena kebanyakan mereka hanya merasakan pegal-pegal di daerah punggung

    dan pinggang mereka saja.

    0enurut 4r Sio% dalam artikel yang ditulis oleh !orlaila =. 3amaluddin (3amaluddin, +>),

    skoliosis tidak menunjukkan gejala a%al.Kesannya hanya dapat dilihat apabila tulang belakangmulai bengkok.3ika keadaan bertambah buruk, skoliosis menyebabkan tulang rusuk tertonjol

    keluar dan penderita mungkin mengalami masalah sakit belakang serta sukar bernaas.

    4alam kebanyakan kondisi, skoliosis hanya diberi perhatian apabila penderita mulai menitik

     beratkan soal penampilan diri.?alaupun skoliosis tidak mendatangkan rasa sakit, rata*rata

     penderita merasa malu dan rendah diri.

    Skoliosis pada masyarakat indonesia dapat dijumpai mulai dari derajat yang sangat ringansampai pada derajat yang sangat berat.

    4erajat pembengkokan biasanya diukur dengan cara #obb dan disebut sudut #obb. 4ari besarnya sudut skoliosis dapat dibagi menjadi (Ka%iyana dalam Soetjiningsih, +5) '

    1) Skoliosis ringan ' sudut #obb kurang dari + derajat

    +) Skoliosis sedang ' sudut #obb antara +1 - 5 derajat

    ) Skoliosis berat ' sudut #obb lebih dari 51 derajat

    Pada skoliosis derajat berat (lebih dari 5 derajat), hanya dapat diluruskan melalui operasi.

     

    1. Paofisiolo$i

    Kelainan bentuk tulang punggung yang disebut skoliosis ini bera%al dari adanya syara yang

    lemah atau bahkan lumpuh yang menarik ruas+ tulang belakang. &arikan ini berungsi untukmenjaga ruas tulang belakang berada pada garis yangnormal yang bentuknya seperti penggaris

    atau lurus. &etapi karena suatu hal, diantaranya kebiasaan duduk yang miring, membuat sebagian

  • 8/17/2019 8 diagnosa skoliosis

    5/36

    syara yang bekerja menjadi lemah. 2ila ini terus berulang menjadi kebiasaan, maka syara itu

     bahkan akan mati. ni berakibat pada ketidakseimbangan tarikan pada ruas tulang belakang. 8leh

    karena itu, tulang belakang penderita bengkok atau seperti huru S atau huru.

     

    1. Kom'li#asi

    ?alaupun skoliosis tidak mendatangkan rasa sakit, penderita perlu dira%at sea%al mungkin.

    &anpa pera%atan, tulang belakang menjadi semakin bengkok dan menimbulkan berbagai

    komplikasi seperti '

    1) Kerusakan paru*paru dan jantung.

    ni boleh berlaku jika tulang belakang membengkok melebihi ; derajat. &ulang rusuk akan

    menekan paru*paru dan jantung, menyebabkan penderita sukar bernaas dan cepat capai. 3ustru,

     jantung juga akan mengalami kesukaran memompa darah. 4alam keadaan ini, penderita lebihmudah mengalami penyakit paru*paru dan pneumonia.

    +) Sakit tulang belakang.

    Semua penderita, baik de%asa atau kanak*kanak, berisiko tinggi mengalami masalah sakit tulang

     belakang kronik. 3ika tidak dira%at, penderita mungkin akan menghidap masalah sakit sendi.

    &ulang belakang juga mengalami lebih banyak masalah apabila penderita berumur : atau ;tahun.

     

    1. Po$nosis

    Prognosis tergantung kepada penyebab, lokasi dan beratnya kelengkungan.Semakin besarkelengkungan skoliosis, semakin tinggi resiko terjadinya progresivitas sesudah masa

     pertumbuhan anak berlalu. Skoliosis ringan yang hanya diatasi dengan brace memiliki prognosis

    yang baik dan cenderung tidak menimbulkan masalah jangka panjang selain kemungkinan

    timbulnya sakit punggung pada saat usia penderita semakin bertambah.

    Penderita skoliosis idiopatik yang menjalani pembedahan juga memiliki prognosis yang baik dan

     bisa hidup secara akti dan sehat. Penderita skoliosis neuromuskuler selalu memiliki penyakit

    lainnya yang serius (misalnya cerebral palsy atau distroi otot).Karena itu tujuan dari pembedahan biasanya adalah memungkinkan anak bisa duduk tegak pada kursi roda. 2ayi yangmenderita skoliosis kongenital memiliki sejumlah kelainan bentuk yang mendasarinya, sehingga

     penanganannyapun tidak mudah dan perlu dilakukan beberapa kali pembedahan.

     

    1. Pemei#saan Dia$nosi# 

  • 8/17/2019 8 diagnosa skoliosis

    6/36

    Pemeriksaan dasar yang penting adalah oto polos (roentgen) tulang punggung yang meliputi '

    a) oto P dan lateral ada posisi berdiri ' oto ini bertujuan untuk menentukan derajat

     pembengkokan skoliosis.

     b) oto P telungkup

    c) oto orce bending / and 6 ' oto ini bertujuan untuk menentukan derajat pembengkokan

    setelah dilakukan bending.

    d) oto pelvik P

    Pada keadaan tertentu seperti adanya deisit neurologis, kekakuan pada leher, atau sakit kepala.

    e) 4apat dilakukan pemeriksaan 0/.

     

    1. Pen$o)aan

    Pengobatan yang dilakukan tergantung kepada penyebab, derajat, dan lokasi kelengkungan serta

    stadium pertumbuhan tulang. 3ika kelengkungan kurang dari + derajat, biasanya tidak perlu

     pengobatan, tetapi penderita harus menjalani pemeriksaan secara teratur setiap ; bulan.

    Pada anak* anak yang masih tumbuh, kelengkungan biasanya bertambah sampai +:*, karenaitu biasanya dianjurkan untuk menggunakan brace (alat penyangga) untuk memperlambat

     progresivitas kelengkungan vertebra. 2race dari 0il%aukee @ 2oston eekti dalam

    mengendalikan progresivitas skoliosis, tetapi harus dipasang selama + jam7hari sampai masa pertumbuhan anak berhenti.

    2race tidak eekti digunakan pada skoliosis kongenital maupun neuromuskular. 3ika

    kelengkungan mencapai 5 atau lebih, biasanya dilakukan pembedahan.

    Pada pembedahan dilakukan perbaikan kelengkungan dan peleburan tulang*tulang. &ulang

    dipertahankan pada tempatnya dengan bantuan 1*+ alat logam yang terpasang sampai tulang pulih (kurang dari + tahun). Sesudah dilakukan pembedahan mungkin perlu dipasang 2race

    untuk menstabilkan tulang belakang. Kadang diberikan perangsangan elektrospinal, dimana otot

    vertebra dirangsang dengan arus listrik rendah untuk meluruskan vertebra.

     

    BAB II

  • 8/17/2019 8 diagnosa skoliosis

    7/36

    KONSEP KEPERA*A+AN

    1. Pen$#a&ian 

    1. Pengkajian isik meliputi'

    +. 0engkaji skelet tubuh

    danya deormitas dan kesejajaran. Pertumbuhan tulang yang abnormal akibat tumor tulang.Pemendekan ekstremitas, amputasi dan bagian tubuh yang tidak dalam kesejajaran anatomis.

    ngulasi abnormal pada tulang panjang atau gerakan pada titik selain sendi biasanya

    menandakan adanya patah tulang.

    1. 0engkaji tulang belakang

    Skoliosis (deviasi kurvatura lateral tulang belakang), Kiosis (kenaikan kurvatura tulang

     belakang bagian dada), 6ordosis (membebek, kurvatura tulang belakang bagian pinggang berlebihan)

    1. 0engkaji system persendian

    6uas gerakan dievaluasi baik akti maupun pasi, deormitas, stabilitas, dan adanya benjolan,adanya kekakuan sendi"

    1. 0engkaji system otot

    Kemampuan mengubah posisi, kekuatan otot dan koordinasi, dan ukuran masing*masing otot.

    6ingkar ekstremitas untuk mementau adanya edema atau atropi, nyeri otot.

    1. 0engkaji cara berjalan

    danya gerakan yang tidak teratur dianggap tidak normal. 2ila salah satu ekstremitas lebih

     pendek dari yang lain. 2erbagai kondisi neurologist yang berhubungan dengan caraberjalan

    abnormal (mis. cara berjalan spastic hemiparesis - stroke, cara berjalan selangkah*selangkah -

     penyakit lo%er motor neuron, cara berjalan bergetar - penyakit Parkinson).

     

    1. 0engkaji kulit dan sirkulasi perier 

    Palpasi kulit dapat menunjukkan adanya suhu yang lebih panas atau lebih dingin dari lainnya dan

    adanya edema. Sirkulasi perier dievaluasi dengan mengkaji denyut perier, %arna, suhu dan%aktu pengisian kapiler.

  • 8/17/2019 8 diagnosa skoliosis

    8/36

    +. Pemeriksaan penunjang

    1. /ontgen tulang belakang.

    A*/ay Proyeksi oto polos ' =arus diambil dengan posterior dan lateral penuh terhadap tulang

     belakang dan krista iliaka dengan posisi tegak, untuk menilai derajat kurva dengan metode #obbdan menilai maturitas skeletal dengan metode /isser. Kurva structural akan memperlihatkan

    rotasi vertebra < pada proyeksi posterior*anterior, vertebra yang mengarah ke puncak prosessus

    spinosus menyimpang kegaris tengah< ujung atas dan ba%ah kurva diidentiikasi se%aktu tingkatsimetri vertebra diperoleh kembali.

    1. Pengukuran dengan skoliometer (alat untuk mengukur kelengkungan tulang belakang).

    Skoliometer adalah sebuah alat untuk mengukur sudut kurvaturai. #ara pengukuran dengan

    skoliometer dilakukan pada pasien dengan posisi membungkuk, kemudian atur posisi pasien

    karena posisi ini akan berubah*ubah tergantung pada lokasi kurvatura, sebagai contoh kurva

    diba%ah vertebra lumbal akan membutuhkan posisi membungkuk lebih jauh dibanding kurva pada thorakal. Kemudian letakkan skoliometer pada apeks kurva, biarkan skoliometer tanpa

    ditekan, kemudian baca angka derajat kurva. Pada screening, pengukuran ini signiikan apabilahasil yang diperoleh lebih besar dari : derajat, hal ini biasanya menunjukkan derajat kurvatura B

    + pada pengukuran cobbCs angle pada radiologi sehingga memerlukan evaluasi yang lanjut.

    1. 0/ (jika ditemukan kelainan sara atau kelainan pada rontgen).

     

    1. Dia$nosa 

    1. Ketidakeektian pola naas berhubungan dengan penekanan paru.

    +. !yeri berhubungan dengan posisi tubuh miring ke lateral.

    . 9angguan mobilitas isik berhubungan dengan postur tubuh yang tidak seimbang.

    5. 9angguan pola tidur berhubungan dengan nyeri dan gangguan rasa nyaman.

    :. 9angguan citra tubuh atau konsep diri yang berhubungan dengan postur tubuhyang miring ke lateral.

    ;. nsietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi penyakit dan

     pengobatan.

  • 8/17/2019 8 diagnosa skoliosis

    9/36

    >. Keletihan berhubungan dengan Posisi tidak seimbangdalam %aktu lama.

    D. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang inormasi tentang penyakitnya.

     

    1. Ineensi 

    1. Ketidakeektian pola naas berhubungan dengan penekanan paru.

    • &ujuan ' Ketidakeektian pola naas teratasi.

    • Kriteria =asil ' Pola naas eekti.

    • ntervensi '

    • Kaji status pernapasan setiap 5 jam.

    /77' memantau perkembangan untuk menentukan tindakan selanjutnya.

    • 2antu dan ajarkan pasien melakukan naas dalam setiap 1 jam.

    /77' agar tidak terjadi sesak.

    • tur posisi semi o%ler 

    /77' untuk meningkatkan ekspansi paru.

    • uskutasi dada untuk mendengarkan bunyi napas setiap dua jam.

    /77' perubahan simetrisan dada menunjukan terjadi penekanan paru*paru oleh tulang belakang.

    • Pantau tanda*tanda vital setiap 5 jam.

    /77' memantau perkembangan untuk menentukan tindakan selanjutnya.

     

    +. !yeri berhubungan dengan posisi tubuh miring ke lateral.

    • &ujuan ' /asanyeri teratasi.

    • Kriteria =asil ' /asa !yeri hilang atau kurang

    • ntervensi '

  • 8/17/2019 8 diagnosa skoliosis

    10/36

    • Kaji tipe, intensitas, dan lokasi nyeri.

    /77' bermanaat dalam mengevaluasi nyeri, menentukan pilihan intervensi, menentkan

    evektivitas terapi.

    • tur posisi yang meningkatkan rasa nyaman.

    /77' menurunkan tegangan otot dan koping adekuat.

    • Pertahankan lingkungan yang tenang.

    /77' meningkatkan rasa nyaman.

    • jarkan relaksasi dan teknik distraksi.

    /77' untuk mengalihkan perhatian, sehingga mengurangi nyeri.

    • njurkan latihan postural secara rutin.

    /77' dengan latihan posturan secara rutin mempercepat proses perbaiki posisi tubuh.

    • Kaloborasi pemberian analgetik.

    /77' untuk meredahkan nyeri.

     

    . 9angguan mobilitas isik berhubungan dengan postur tubuh yang tidak seimbang.

    • &ujuan ' 9angguan mobilitas isik teratasi.

    • Kriteria =asil ' 0eningkatkan mobilitas isik.

    • ntervensi '

    • Kaji tingkat mobilitas isik.

    /77' pasien mungkin dibatasi oleh pandangan diri7persepsi diri tentang keterbatasan isik actual,memerlukan inormasi7intervensi untukmeningkatkan kemajuan ksehatan.

    • &ingkatkan aktivitas jika nyeri berkurang.

    /77' memberikan kesempatan untuk mengeluarkan energy, meningkatkan rasa control diri7harga

    diri, dan membantu menurunkan isolasi social.

  • 8/17/2019 8 diagnosa skoliosis

    11/36

    • 2antu dan ajarkan latihan rentang gerak sendi akti.

    /77' 0eningkatkan kekuatan otot dan sirkulasi.

    • 6ibatkan keluarga dalam melakukan pera%atan diri.

    /77' Keluarga yang kooperati dapat meringankan petugas, dan memberikan kenyamanan pada

     pasien.

     

    5. 9angguan pola tidur berhubungan dengan nyeri dan gangguan rasa nyaman.

    • &ujuan - Pola tidur kembali normal

    • Kriteria hasil '

     - 3umlah jam tidur tidak terganggu

     - insomnia berkurang, adanya kepuasan tidur 

     - pasien menunjukkan kesejahteraan isik dan psikologi

    • ntervensi

    0andiri '

    • &entukan kebiasaan tidur yang biasanya dan perubahan yang terjadi.

    /77 ' 0engkaji perlunya dan mengidentiikasi intervensi yang tepat

    • 2erikan tempat tidur yang nyaman dan beberapa milik pribadi, misalnya < bantal dan

    guling.

    /77 ' 0eningkatkan kenyamanan tidur serta dukungan isiologis7 psikologis.

    • 2uat rutinitas tidur baru yang dimasukkan dalam pola lama dan lingkungan baru.

    /77 ' 2ila rutinitas baru mengandung aspek sebanyak kebiasaan lama, stres dan ansietas dapat

     berkurang.

  • 8/17/2019 8 diagnosa skoliosis

    12/36

    • #ocokkan dengan teman sekamar yang mempunyai pola tidur serupa dan kebutuhan

    malam hari.

    /77 ' 0enurunkan kemungkinan bah%a teman sekamar yang "burung hantu$ dapat menunda pasien untuk terlelap atau menyebabkan terbangun.

    • 4orong beberapa aktiitas isik pada siang hari, jamin pasien berhenti beraktiitas

     beberapa jam sebelum tidur.

    /77 ' ktivitas siang hari dapat membantu pasien menggunakan energi dan siap untuk tidur

    malam hari.

    • nstruksikan tindakan relaksasi.

    /77 ' 0embantu menginduksi tidur.

    • Kurangi kebisingan dan lampu.

    /77 ' 0emberikan situasi kondusi untuk tidur.

    • 9unakan pagar tempat tidur sesuai indikasi, rendhkan tempat tidur bila mungkin.

    /77 ' Pagar tempat tidur memberikan keamanan dan dapat digunakan untuk membantu merubah

     posisi

    Kola)oasi -

    • 2erikan sedati, hipnotik sesuai indikasi.

    /77 'untuk membantu pasien tidur atau istirahat selama periode transisi dari

    rumah ke lingkungan baru

     

    :. 9angguan citra tubuh atau konsep diri berhubungan dengan postur tubuh yang miring ke

    lateral.

    • &ujuan ' 9angguan citra tubuh atau konsep diri teratasi.

    • Kriteria =asil ' 0eningkatkan citra tubuh.

    • ntervensi '

    • njurkan untuk mengungkapkan perasaan dan masalahnya.

  • 8/17/2019 8 diagnosa skoliosis

    13/36

    /7' membantu dalam memastikan masalah untuk memulai proses pemecahan masalah.

    • 2eri lingkungan yang terbuka atau yang mendukng pada pasien.

    /77' meningkatkan pernyataan keyakinan7nilai tentang subjek positi dan mengidentiikasi

    kesalahan konsep7mitos yang dapat mempengaruhi penilaian situasi.

    • 4iskusikan presepsi pasien tentang diri dan hubungannya dengan perubahan dan

     bagaimana pasien melihat dirinya dalam pola7peran ungsi biasanya.

    /77' membantu mengartikan masalah sehubungan dengan pola hidup sebelumnya dan membantu

    dalam pemecahan masalah.

    • 4orong 7berikan kunjungan oleh orang yang menderita skoliosis, khususnya yang sudah

     berhasil dalam rehabilitasi.

    /77' teman senasib yang telah melalui pengalaman yang sama bertindak sebagai model peran dandapat memberikan keabsahan pernyataan dan juga harapan untuk pemulihan dan masa dengan

    normal.

     

    ;. nsietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi penyakit dan pengobatan.

    • &ujuan ' Kecemasan berkurang

    • Kriteria hasil ' &ampak rileks dan tidur 7 istirahat tidur 

    • ntervensi '

     

    EMan.ii

    • Kaji tingkat kecemasan klien.

    /asional ' Fntuk mengetahui aktor predis*posisi yang menimbulkan kece*masan sehinggamemudahkan mengantisipasi rasa cemasnya.

    • 4orong klien dapat mengekspresikan pera*saannya.

    /asional '4engan mengungkapkan perasaannya maka kecemasannya berkurang.

    • 2eri inormasi yang jelas proses penyakitnya.

  • 8/17/2019 8 diagnosa skoliosis

    14/36

    /asional ' 0emudahkan klien dalam memahami dan mengerti tentang proses penyakitnya.

    • 2eri dorongan spiritual

    /asional ' Kesembuhan bukan hanya dipe*roleh dari pengobatan atau pera*%atan tetapi yang

    menentukan adalah &uhan.

    >. Keletihan berhubungan dengan Posisi tidak seimbangdalam %aktu lama.

    • &ujuan ' dapat mempertahankan7meningkatkan ambulasi7aktivitas.

    • Kriteria hasil ' - melaporkan peningkatan toleransi aktivitas (termasuk aktivitas

    sehari*hari)

      - menunjukkan penurunan tanda intolerasi isiologis, misalnya nadi,

     pernapasan, dan tekanan darah masih dalam rentang normal.

    • ntervensi

    • Kaji kemampuan klien dalam melakukan aktiitas sehari*hari.

    /asional ' mempengaruhi pilihan intervensi7bantuan.

    • Kaji kehilangan atau gangguan keseimbangan, gaya jalan dan kelemahan otot.

    /asional ' menunjukkan perubahan neurology karena deisiensi vitamin 21+ mempengaruhikeamanan pasien7risiko cedera.

    • 8bservasi tanda*tanda vital sebelum dan sesudah aktivitas.

    /asional ' maniestasi kardiopulmonal dari upaya jantung dan paru untuk memba%a jumlah

    oksigen adekuat ke jaringan.

    • 2erikan lingkungan tenang, batasi pengunjung, dan kurangi suara bising, pertahankan

    tirah baring bila di indikasikan.

    /asional ' meningkatkan istirahat untuk menurunkan kebutuhan oksigen tubuh dan menurunkanregangan jantung dan paru.

    • 9unakan teknik menghemat energi, anjurkan pasien istirahat bila terjadi kelelahan dan

    kelemahan, anjurkan pasien melakukan aktivitas semampunya (tanpa memaksakan diri).

    /asional ' meningkatkan aktivitas secara bertahap sampai normal dan memperbaiki tonusotot7stamina tanpa kelemahan. 0eingkatkan harga diri dan rasa terkontrol.

  • 8/17/2019 8 diagnosa skoliosis

    15/36

    D. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurang inormasi tentang penyakitnya.

    • &ujuan ' Kurang pengetahuan teratasi.

    • Kriteria =asil 'Pemahaman tentang program pengobatan.

    • ntervensi'

    • 3elaskan tentag keadaan penyakitnya.

    /77' menurunnya rentang perhatian pasien dapat menurunkan kemampuan untuk

    menerima7memproses dan mengingat menyimpan imormasi yang di berikan.

    • &ekankan pentingnya dan keuntungan mempertahankan program latihan yang dianjurkan.

    /77' mengingatkan pada pasien demi mempercepat proses penyembuhan.

    • 3elaskan tentang pengobatan' nama, jad%al, tujuan, dosis dan ee sampingnya.

    /77' meningkatkan proses penyembuhan.

    • Peragakan pemasangan dan pera%atan brace atau korset.

    /77' menghindari kecelakaan dan membantu proses koping individu.

     

    1. Im'lemenasi

    mplementasi sesuai rencana tindakan kepera%atan.

     

    1. Ealuasi

    Setelah intervensi kepera%atan, diharapkan'

    1. Pola napas eekti 

    1) menunjukkan bunyi napas yang normal.

    +) rekuensi dan irama napas teratur.

    1. !yeri hilang atau berkurang

  • 8/17/2019 8 diagnosa skoliosis

    16/36

    1) 0elaporkan tingkat nyeri yang dapat diterima.

    +) 0emperlihatkan tenang dan rileks.

    ) Keseimbangan tidur dan istirahat.

    1. 0eningkatkan mobilitas isik 

    1) 0elakukan latihan rentang gerak secara adekuat.

    +) 0elakukan mobilitas pada tingkat optimal.

    ) Secara akti ikut serta dalam rencana kepera%atan.

    5) 0eminta bantuan jika membutuhkan.

    1. Pola tidur kembali normal

    +. 0eningkatkan harga diri.

    1) 0encari orang lain untuk membantu mempertahankan harga diri.

    +) Secara akti ikut serta dalam pera%atan dirinya.

    ) 0enggunakan keterampilan koping dalam mengatasi citra tubuh.

    1. Kecemasan berkurang

    +. 4apat mempertahankan7meningkatkan ambulasi7aktivitas.

    . Pemahaman pengetahuan

    1) 0engungkapkan pengertian tentang proses penyakit, rencana pengobatan, dan gejala

    kemajuanpenyakit

    +) 0emperagakan pemasangan dan pera%atan brace atau korset

    ) 0engekspresikan pengertian tentang jad%al pengobatan

     

    BAB III

    +IN/AAN KASS

  • 8/17/2019 8 diagnosa skoliosis

    17/36

    AS1AN KEPERA*A+AN PADA PASIEN KEPERA*A+AN

    1. Pen$#a&ian

     !o. /0 ' +>

    &anggal ' D 3anuari +1+

    &empat ' /uangan 0a%ar 

      I" DA+A MM

    1. dentitas Klien

     !ama ' &n. K 

    &empat7&anggal 6ahir ' 2au - 2au, +> 0ei 1G;;

    Fmur ' 5: tahun

    3enis kelamin ' 6aki - 6aki

    gama ' slam

    Status perka%in ' Ka%in

    Pendidikan terakhir ' S0

    Pekerjaan ' ?iras%asta

    6ama bekerja ' 1: &ahun

    Suku bangsa ' 2uton

    lamat ' 3alan .= !asution

    &gl. 0/S ' ; 3anuari +1+

    /uangan ' 0a%ar 

    Sumber ino ' stri

    4H. 0edis ' Skoliosis

     

  • 8/17/2019 8 diagnosa skoliosis

    18/36

    +. Penanggung ja%ab 7 pengantar 

     !ama ' !y. / 

    Fmur ' 55 &ahun

    Pendidikan ' S0

    Pekerjaan ' bu rumah tangga

    =ubungan dengan klien ' stri klien

    lamat ' 3alan .= !asution

      II" RI*AA+ KESE1A+AN SAA+ INI

    1. Keluhan Ftama ' Klien mengatakan nyeri pada punggungnya

    +. lasan masuk /S ' Klien masuk rumah sakit karena nyeri di pungggungnya

      semakin parah sehingga membuat klien susah untuk 

      beraktivitas (aktivitas klien terganggu)

    . /i%ayat Penyakit

    Provocative7Palliative 'nyeri bertambah saat mengangkat barang yang berat

      bekerja

    Iuality 'intermiten

    /egion ' di bagian punggungnya

    Severity ' skala ;

    &iming ' tidak menentu

      III" RI*AA+ KESE1A+AN MASA 3A3

    1. Penyakit yang pernah dialami

    Saat kecil 7 kanak*kanak ' tidak ada

    Penyebab ' - 

  • 8/17/2019 8 diagnosa skoliosis

    19/36

    /i%ayat pera%atan ' - 

    /i%ayat operasi ' - 

    /i%ayat pengobatan ' - 

    +. /i%ayat alergi ' tidak ada

    . /i%ayat immunisasi ' imunisasi akti 

    5. 6ain - 6ain ' Klien mengatakan pernah mengalami arthritis 1 tahun

      yang lalu.

      I4" RI*AA+ KESE1A+AN KE3AR%A (9enogram generasi).

     

    Keterangan '

      ' 6aki*laki

      ' Perempuan

      ' 0eninggal

      ' Klien

      ' &inggal serumah

    3umlah penghuni keluarga : orang.

    9enerasi 1' 0eninggal tidak diketahui penyebabnya.

    9enerasi +' Klien mengalami Skoliosis.

    9enerasi ' anak - anak klien tidak mengalami Skoliosis.

    &idak ada ri%ayat keluarga menderita penyakit yang sama dengan klien

     

  • 8/17/2019 8 diagnosa skoliosis

    20/36

      4" RI*AA+ PSIKO5SOSIA35SPIRI+A3

    1. Pola koping 'Koping individu klien tidak eekti 

    +. =arapan klien thp keadaan peny*nya ' Klien berharap nyerinya hilang agar 

      cepat sembuh sehingga dapat

      beraktivitas kembali seperti semula.

    . aktor stressor ' klien stres berat memikirkan penyakit

      yang dideritanya.

    5. Konsep diri ' klien merasa sangat terganggu karena

      penyakit yang dideritanya.

    :. Pengetahuan klien ttg penyakitnya ' klien tidak mengetahui tentang

      penyakitnya.

    ;. daptasi ' Klien kurang beradaptasi di /S.

    >. =ubungan dengan anggota keluarga ' 2aik 

    D. =ubungan dengan masyarakat ' klien kurang berinteraksi dengan

      masyarakat .

    G. Perhatianthp orang lain @ la%an bicara ' #ukup baik 

    1. ktiitas sosial ' - 

    11. 2ahasa yang sering digunakan ' 2ahasa ndonesia

    1+. Keadaan lingkungan ' 2ersih

    1. Kegiatan keagamaan 7 pola ibadah ' Klien melaksanakan shalat : %aktu

    15. Keyakinan tentang kesehatan ' Klien menyerahkan kesembuhan

      penyakitnya kepada llah S?&.

      4I" KEB+1AN DASAR 6 PO3A KEBIASAAN SE1ARI51ARI

  • 8/17/2019 8 diagnosa skoliosis

    21/36

    1. 0akan

    Sebelum 0/S ' Klien makan H sehari,nasu makan klien meningkat

      22 ::kg

    Setelah 0/S ' !asu makan klien makan menurun +H sehari porsi kecil.

      4iberikan makanan cair.

      22 :kg

    +. 0inum

    Sebelum 0/S ' Klien minum ;*D gelas sehari

    Setelah 0/S 'Klien minum *: gelas sehari pada keadaan ini klien tidak 

      mengalami gangguan pola makan

    . &idur  

    Sebelum 0/S ' Klien tidak pernah tidur siang, tidur 5*: jam sehari.

    Setelah 0/S ' Klien tidur *5 jam sehari pada keadaan ini klien mengalami

      gangguan pola tidur.

    5. Jliminasi

    Sebelum 0/S ' 22 klien 1H sehari

    Setelah 0/S 'Klien kadang tidak 22 dalam sehari

     

    :. Jliminasi urine72K 

    Sebelum 0/S ' Klien 2K :*;H dalam sehari.

    Setelah 0/S ' Klien 2K 1*+H sehari dengan volume sedikir 

     

    ;. kltiitas dan latihan

  • 8/17/2019 8 diagnosa skoliosis

    22/36

    Sebelum 0/S ' Setiap =ari minggu klien rekreasi bersam keluarga

    Setelah 0/S ' Klien tidak pernah melakukan aktiitas

     

    >. Personal hygiene

    Sebelum 0/S ' Klien mandi +H sehari, mencuci rambut 1H sehari, 1 minggu

      sekali klien memotong kuku.

    Setelah 0/S ' Klien mandi +H sehari.

      4II" PEMERIKSAAN ISIK 

    0inggu, D 3anuari +1+

    1. Keadaan umum

    Kehilangan 22 ' : Kg

    Kelemahan ' Sangat lemah

    Perubahan mood ' murung

    ital sign '

    • &4 ' 1+7D mm=g

    •  ! ' > H 7menit

    •  pernaasan ' +: H 7 menit

    • Suhu ' ;,: L#

     

    &ingkat kesadaran' 1

    #iri*ciri tubuh ' &inggi, agak kurus.

     

    +. =ead to toe

  • 8/17/2019 8 diagnosa skoliosis

    23/36

    • Kulit7integuman '

    o nspeksi ' %arna kulit kecoklatan

    o Palpasi ' &idak ada udema,

    • Kepala '

    o nspeksi ' /ambut lurus hitam dan pendek, 4istribusi rambut merata,

      &idak ada ketombe

    o Palpasi ' &idak ada udema, &idak ada nyeri tekan

    • Kuku '

    o nspeksi ' agak kotor 

    • 0ata7penglihatan '

    o inspeksi ' simetris kiri dan kanan, konjungtiva !ampak pucat, kelopak 

      mata tidak udema

    o palpasi ' tidak ada nyeri pada mata

    • =idung7penghidupan '

    o inspeksi ' skimetris kiri dan kanan, tidak ada pengeluaran secret, ungsi

     penciuman baik 

    o palpasi ' tidak ada nyeri tekan

    • &elinga7pendengaran '

    o inspeksi ' simeris kiri dan kanan, tidak ada pengeluaran secret, ungsi

      pendengaran baik 

    o palpasi ' tidak ada nyeri tekan

    • 0ulut dan gigi '

    o inspeksi ' mukosa bibir kering, keadaan gigi baik dan lengkap,

  • 8/17/2019 8 diagnosa skoliosis

    24/36

      ada gangguan menelan

    • 6eher '

    o inspeksi ' nampak miring kesamping

    o palpasi ' ada nyeri tekan pada leher 

    • 4ada '

    o inspeksi ' normal chest

     pegerakan dan pengembangan dada sama ketika ekspirsi dan inspirasi

    o palpasi ' tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa

    o auskultasi ' inspirasi sama dengan ekspirasi

    • bdomen '

    o inspeksi ' tidak !ampak pembesaran pada abdomen

    o palpasi ' tidak teraba pembesaran hati, distensi abdomen tidak 

      ditemukan

    o perkusi ' tidak ada penimbunan cairan dan masa

    o auskultasi ' peristaltik usus

    • Perineum @ genitalia ' - 

    • JHtremitas atas'

    o inspeksi ' pergerakan klien terbatas, tidak ada hematom dan udem pada

      tangan

    o palpasi ' tidak ada nyeri tekan

    • JHtremitas ba%ah'

    o inspeksi ' pergerakan klien tebatas

    o palpasi ' tidak nyeri tekan dan tidak ada udema

  • 8/17/2019 8 diagnosa skoliosis

    25/36

     

    . Pengakajian 4ata okus (Pengakajian sidtem)

    • Sistem respiratory '

    o inspeksi ' pernaasan cepat,

    o auskultasi ' sonor 

    • Sistem kardiovaskuler'

    o inspeksi ' kesadaran baik, bentuk dada normal chest, %ajah !ampak 

      pucat, tidak ada udema pada tangan, kaki dan sendi

    o palpasi ' tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada nyeri tekan

    o perkusi ' - 

    o auskultasi ' irama jantung tidak teratur 

    • Sistem gastrointestinal ' - 

    • Sistem urinaria ' - 

    • Sistem reproduksi ' - 

    •  Sistem muskuloskeletal'

    o inspeksi ' kekuatan otot berkurang, pola aktivitas terganggu

    o palpasi ' adanya lekukan atau adanya tulang yang menonjol.

    • Sistem neurologi '

    o inspeksi ' masih sadarkan diri

    • Sistem endokrin '*

    • Sistem penglihatan '

    o inspeksi ' simetris kiri dan kanan, konjungtiva !ampak pucat,

      kelopak mata tidak udema

  • 8/17/2019 8 diagnosa skoliosis

    26/36

    o palpasi ' tidak ada nyeri pada mata

    • Sistem pendengaran '

    o inspeksi ' simetris kiri dan kanan, tidak ada pengeluaran secret, ungsi

      pendengaran baik 

    o palpasi ' tidak ada nyeri tekan

     

    5. Pemeriksaan diagnostik 

    > 3anuari +1+

    diagnosa medis ' Skoliosis

    :. Penatalaksanaan 0edis

    o /ontgen tulang belakang.

    Kurva structural akan memperlihatkan rotasi vertebra < pada proyeksi posterior*anterior, vertebra

    yang mengarah ke puncak prosessus spinosus menyimpang kegaris tengah< ujung atas dan ba%ahkurva diidentiikasi se%aktu tingkat simetri vertebra diperoleh kembali.

     

    4III" PA+OISIO3O%I KEPERA*A+AN

      rthritis Sering memikul beban berat pd salah satu sisi tubuh

    Kelemahan dari ligamen*ligamen

    dan jaringan*jaringan lunak lain yang

     normal dari spine

     0enjurus pada suatu lekukan dari spine

    yang abnormal.

  • 8/17/2019 8 diagnosa skoliosis

    27/36

  • 8/17/2019 8 diagnosa skoliosis

    28/36

     - Klien tampak malu dengan kondisinya.

     

    nalisa 4ata

     !8 4& PJ!YJ22 0S6=

    1

    4ata Subyekti '

     - Klien mengeluh sesak bila beraktivitas (bekerja)

    4ata 8byekti '

     - &anda - tanda vital '

    Pernaasan ' +: H7menit

     

    &ulang belakang membengkok 

    melebihi ; derajat

    &ulang rusuk akan menekan paru+dan jantung

     

    Jkspansi dada

    Ketidak eektian pola naas

    Ketidakeektian pola naas

     

    +

    4ata Subyekti '

     - Klien mengeluh nyeri di

     punggungnya ketika beraktivitas(bekerja)

     

    4ata 8byekti '

     - Klien tampak meringiskesakitan

     

    Posisi tubuh miring ke lateral

    &ulang menekan jaringan

    disekitarnya

     

    mpuls sara nyeri

     

     !yeri dipresepsikan

      !yeri

     !yeri

    4ata Subyekti '

     - Klien mengatakan lemah

    dan susah bergerak 

    Posisi tubuh miring ke lateral

    Posisi tubuh tdk seimbang

     

    9angguan

    mobilitas isik 

  • 8/17/2019 8 diagnosa skoliosis

    29/36

    4ata 8byekti '

     - Klien tampak susah

     bergerak 

     - ktiitas terbatas

     

    9angguan mobilitas isik 

    5

    4ata Subyekti '

     - Klien merasa malu

    dengan keadaannya

     

    4ata 8byekti '

     - Jkspresi %ajah tampakmurung

     - Klien tampak malu

    dengan kondisinya.

     

    Perubahan bentuk tubuh

    0erasa malu dengan keadaan

    tubuh

     

    9angguan citra tubuh

     

    9angguan citratubuh atau konsep

    diri

     

    1. Dia$nosa #e'eawaan 

    1. Ketidakeektian pola naas berhubungan dengan penekanan paru.

    +. !yeri berhubungan dengan posisi tubuh miring ke lateral.

    . 9angguan mobilitas isik berhubungan dengan postur tubuh yang tidak seimbang.

    5. 9angguan citra tubuh atau konsep diri berhubungan dengan postur tubuh yang

    miring ke lateral.

     

  • 8/17/2019 8 diagnosa skoliosis

    30/36

    1. REN8ANA AS1AN KEPERA*A+AN PADA K3IEN +n" K 

    4J!9! SK868SS

     

     ! a m a ' &n. K &gl. Pengkajian ' D - 1 - +1+

    Fmur ' 5: tahun &gl. 0/S ' ; - 1 - +1+

    lamat ' 3alan .=. !asution !o. /egister ' - 

    4A. 0edis ' Skoliosis

     

    NODIA%NOSA

    KEPERA*A+AN

    REN8ANA AS1AN KEPERA*A+AN

    +/AN 9

    8RI+ERIA 1ASI3IN+ER4ENSI RASIONA3

    1 Ketidakeektian pola

    naasberhubungandengan penekanan

     paruditandai dengan '

    4ata Subyekti '

     - Klien mengeluh

    sesak bila beraktivitas(bekerja)

    4ata 8byekti '

     - &anda - tanda

    vital '

    Pernaasan ' +:H7menit.

    • &ujuan'

    Ketidakeekt

    ian pola

    naasteratasi.

    • Kriteria

    =asil' Polanaas eekti.

     

    • Kaji status

     pernapasan

    setiap 5 jam.

     

    • 2antu dan

    ajarkan pasien

    melakukan naas

    dalam setiap 1 jam.

    • tur posisi semi

    o%ler.

     

    • uskutasi dada

    untuk

    mendengarkan

     bunyi napas

    • /77' memantau

     perkembangan

    untuk menentukan

    tindakanselanjutnya.

    • /77' agar tidak

    terjadi sesak.

     

    • /77'untuk

    meningkatkan

    ekspansi paru.

    • /77' perubahan

    simetrisan dada

    menunjukan terjadi

     penekanan paru*

  • 8/17/2019 8 diagnosa skoliosis

    31/36

  • 8/17/2019 8 diagnosa skoliosis

    32/36

    9angguan mobilitas

    isik yang berhubungandengan postur tubuh

    yang tidak seimbang

    ditandai dengan '

    4ata Subyekti '

     - Klienmengatakan lemah dan

    susah bergerak 

    4ata 8byekti '

     - Klien tampaksusah bergerak 

     - ktiitasterbatas

     

    • &ujuan'

    9angguan

    mobilitasisik teratasi.

    • Kriteria

    =asil'

    0eningkatkan mobilitas

    isik.

    • Kaji tingkat

    mobilitas

    isik.

     

    • &ingkatkan

    aktivitas jikanyeri berkurang.

     

    • 2antu dan

    ajarkan latihan

    rentang geraksendi akti.

    • 6ibatkan

    keluarga dalam

    melakukan pera%atan diri.

     

    • /77' pasien mungkin

    dibatasi oleh

     pandangandiri7persepsi diri

    tentang

    keterbatasan isikactual, memerlukan

    inormasi7intervensi

    untukmeningkatkankemajuan ksehatan.

    • /77' memberikan

    kesempatan untuk

    mengeluarkan

    energy,meningkatkan rasa

    control diri7harga

    diri, dan membantumenurunkan isolasi

    social.

    • /77' 0eningkatkan

    kekuatan otot dan

    sirkulasi.

    • /77' Keluarga yang

    kooperati dapat

    meringankan

     petugas, danmemberikan

    kenyamanan pada

     pasien.

     

    5 9angguan citra tubuh

    atau konsep diri yang

     berhubungan dengan

     postur tubuh yang

    • &ujuan'

    9angguan

    citra tubuh

    • njurkan untuk

    mengungkapkan

     perasaan dan

    • /7' membantu

    dalam memastikan

    masalah untuk

  • 8/17/2019 8 diagnosa skoliosis

    33/36

    miring ke

    lateralditandai dengan '

     

    4ata Subyekti '

     - Klien merasamalu dengan

    keadaannya

     

    4ata 8byekti '

     - Jkspresi %ajahtampak murung

     - Klien tampak

    malu dengankondisinya.

     

    atau konsep

    diri teratasi.

    • Kriteria

    =asil'0eningkatka

    n citra tubuh.

     

    masalahnya.

    • 2eri lingkungan

    yang terbuka

    atau yangmendukung pada

     pasien.

     

    • 4iskusikan

     presepsi pasien

    tentang diri danhubungannya

    dengan

     perubahan dan

     bagaimana pasien melihat

    dirinya dalam pola7peran

    ungsi biasanya.

     

    • 4orong 7berikan

    kunjungan oleh

    orang yang

    menderitaskoliosis,

    khususnya yangsudah berhasil

    dalam

    rehabilitasi.

    memulai proses

     pemecahan

    masalah.

    •/77' meningkatkan pernyataan

    keyakinan7nilai

    tentang subjek

     positi danmengidentiikasi

    kesalahan

    konsep7mitos yangdapat

    mempengaruhi

     penilaian situasi.

     

    • /77' membantu

    mengartikan

    masalah

    sehubungan dengan pola hidup

    sebelumnya dan

    membantu dalam pemecahan

    masalah.

     

    • /77' teman senasib

    yang telah melalui

     pengalaman yang

    sama bertindaksebagai model

     peran dan dapat

    memberikan

  • 8/17/2019 8 diagnosa skoliosis

    34/36

     

    keabsahan

     pernyataan dan juga

    harapan untuk pemulihan dan

    masa dengannormal.

     

    DA+AR PS+AKA

     

    4oengoes, 0arylinn. 1GGG. /encana suhan Kepera%atan. 3akarta ' J9#.

     !gastiyah. +:. Pera%atan nak Sakit. 3akarta' J9#.

    Price, Sylvia nderson. +:. Patoisiologi' Konsep Klinis Proses*Proses Penyakit.3akarta' J9#.

     !ettina, Sandra, 0. +1. Pedoman Praktik Kepera%atan. 3akarta ' J9#.

    lpers, nn. +;.2uku jar Pediatri /udolph ol. .3akarta ' J9#.

    http'77%%%.kuliah*kepera%atan.co.cc7+G757skoliosis.html

     

    bout these ads 

    Shae his-

    • &%itter 

    • acebook 

    • 9oogle

    http://www.kuliah-keperawatan.co.cc/2009/04/skoliosis.htmlhttps://wordpress.com/about-these-ads/https://annasudariana1993.wordpress.com/2014/05/25/asuhan-keperawatan-skoliosis/?share=twitter&nb=1&nb=1https://annasudariana1993.wordpress.com/2014/05/25/asuhan-keperawatan-skoliosis/?share=facebook&nb=1&nb=1https://annasudariana1993.wordpress.com/2014/05/25/asuhan-keperawatan-skoliosis/?share=google-plus-1&nb=1&nb=1https://wordpress.com/about-these-ads/https://annasudariana1993.wordpress.com/2014/05/25/asuhan-keperawatan-skoliosis/?share=twitter&nb=1&nb=1https://annasudariana1993.wordpress.com/2014/05/25/asuhan-keperawatan-skoliosis/?share=facebook&nb=1&nb=1https://annasudariana1993.wordpress.com/2014/05/25/asuhan-keperawatan-skoliosis/?share=google-plus-1&nb=1&nb=1http://www.kuliah-keperawatan.co.cc/2009/04/skoliosis.html

  • 8/17/2019 8 diagnosa skoliosis

    35/36

  • 8/17/2019 8 diagnosa skoliosis

    36/36

    Search

    ollo% 

    ollow ;annasu.aiana?

    9et every ne% post delivered to your nboH.

    2uild a %ebsite %ith ?ordPress.com

    http://void%280%29/https://wordpress.com/?ref=lofhttp://void%280%29/https://wordpress.com/?ref=lof