Penghasilan PPH orang pribadi

21
PPh penghasilan Orang Pribadi

Transcript of Penghasilan PPH orang pribadi

Page 1: Penghasilan PPH orang pribadi

PPh penghasilan

Orang Pribadi

Page 2: Penghasilan PPH orang pribadi

Penghasilan 5 unsur pokok penghasilan UU No 38 2008

Pasal 4Ayat (1) Yang menjadi objek pajak adalah penghasilan, yaitu 1. setiap tambahan kemampuan ekonomis yang 2. diterima atau diperoleh Wajib Pajak, 3. baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar

Indonesia, 4. yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk

menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, 5. dengan nama dan dalam bentuk apa pun, termasuk:

Page 3: Penghasilan PPH orang pribadi

Yang termasuk pengahsilan

• a . penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya, kecuali ditentukan lain dalam Undang-undang ini;

• b. hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan penghargaan;

• c. laba usaha; • d. keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan

harta termasuk:

Page 4: Penghasilan PPH orang pribadi

Jenis jenis keuntungan

• 1.keuntungan karena pengalihan harta kepada perseroan, persekutuan, dan badan lainnya sebagai pengganti saham atau penyertaan modal;

• 2.keuntungan karena pengalihan harta kepada pemegang saham, sekutu, atau anggota yang diperoleh perseroan, persekutuan, dan badan lainnya;

• 3.keuntungan karena likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan, pengambilalihan usaha, atau reorganisasi dengan nama dan dalam bentuk apa pun;

• 4. keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan, atau sumbangan, kecuali yang diberikan kepada keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat dan badan keagamaan, badan pendidikan, badan sosial termasuk yayasan, koperasi, atau orang pribadi yang menjalankan usaha mikro dan kecil, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri Keuangan, sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan di antara pihak-pihak yang bersangkutan; dan

• 5.keuntungan karena penjualan atau pengalihan sebagian atau seluruh hak penambangan, tanda turut serta dalam pembiayaan, atau permodalan dalam perusahaan pertambangan;

Page 5: Penghasilan PPH orang pribadi

Lanjutan • e . penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan

sebagai biaya dan pembayaran tambahan pengembalian pajak; • f. bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan

pengembalian utang;• g. dividen, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk dividen

dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi;

• h. royalti atau imbalan atas penggunaan hak;• i. sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta; • j. penerimaan atau perolehan pembayaran berkala;• k.keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan

jumlah tertentu yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;

Page 6: Penghasilan PPH orang pribadi

lanjutan• l. keuntungan selisih kurs mata uang asing; • m.selisih lebih karena penilaian kembali aktiva;• n.premi asuransi;• o.iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yang

terdiri dari Wajib Pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas;• p.tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum

dikenakan pajak;• q.penghasilan dari usaha berbasis syariah;

• r.imbalan bunga sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang yang mengatur mengenai ketentuan umum dan tata cara perpajakan; dan

• s.surplus Bank Indonesia.

Page 7: Penghasilan PPH orang pribadi

Menurut para ahli penghasilan adalah

1. RT.ELI ERA SALIGMAN DAN F.N TAUSSIQPengahasilan adalah aliran kepuasan yang di minati seseorang yang di minati selama jangka waktu tertentu :• Beli untuk makan • Ada kepuasan tertentu tapi sulit untuk di ukur• Nilai penghasilan berdasarkan atas barang dan

jasa

Page 8: Penghasilan PPH orang pribadi

2. Irving fisher penghasilan adalah hasil(yield) sebagai jasa yang di berikan harta orang yang memberikan kepuasan kepada orang yang bersangkutan. Menurut dia dalam buku nya ;The nature capital of income (1908) jadi yang di sebut penghasilan adalah jasa dari harta kepada pemilik harta yang bersangkutan yang memberikan kepuasan kepada pemilik harta yang menikmati jasa dari harta tersebut.

Page 9: Penghasilan PPH orang pribadi

• 3. GEORGE SCHANZ DAN DAVID DAVIDSONpenghasilan untuk tujuan perpajakan tidak memebedakan sumbernya tidak menghiraukan pemakaiannya melaikan untuk kemampuan ekonomis yang di gunakan untuk menguasai barang dan jasa.

Page 10: Penghasilan PPH orang pribadi

• 4. ROBET MURAY HAIGPenghasilan itu adalah kemampuan untuk memenuhi kebutuhan guna mendapatkan kepuasan. Jadi kepuasan itu di dapat ketika menerima penghasilan dan bukan kemampuan itu di pakai guna menguasai barang dan jasa. Dan bukan juga pada saat barang dan jasa tersebut di pakai untuk memuaskan kebutuhan.

Page 11: Penghasilan PPH orang pribadi

3 BENTUK FORM SPT

1. formulir SPT PPh Tahunan 1770 yaitu di isi oleh wp yang mempunyai penghasilan :a. Dari usaha dan pekerjaan bebasb. Dari satu atau lebis pembeli kerja c. Yang di kenakan pajak penghasilan final ataud. Dalam negri dan luar negri

Page 12: Penghasilan PPH orang pribadi

2. formulir SPT PPh Tahunan 1770 S (sederhana) yaitu formulir yang di isi oleh wajib pajak yang mempunyai penghasilan dari

a. Dari satu atau lebih pemberi kerja b. Dari dalam negri lainnya atauc. Yang di kenakan PPh final dan/atau bersifat

final

Page 13: Penghasilan PPH orang pribadi

3. formulir SPT PPh Tahunan 1770 SS ( Sangat sederhana) yaitu formulir yang di isi oleh wajib pajak yang mempunyai penghasilan :a. Selain dari usaha atau pekerja bebasb. Dengan jumlah penghasilan bruto tidak

lebih dari Rp 60.000.000 setahun

Page 14: Penghasilan PPH orang pribadi

• UU PERPAJAKAN TIDAK MEMPERHATIKAN SUMBER TERTENTU TETAPI PADA ADANYA KEMAMPUAN EKONOMISYANG DATANG DARI MANAPUN

• DI LIHAT DARI PENGHASILAN DAPAT DI KELOMPOKAN MENJADI :

1. Pekerjaan bebas meliputi ; gaji, honorarium/dokter, honorarium akuntan, notaris, pengacara.

2. Usaha dan kegiatan

Page 15: Penghasilan PPH orang pribadi

3. Dari hasil harta (bergerak dan tidak bergerak) seperti : • Royalti • Deviden • Sewa• Keuntungan dari penjualan harta yang untung

nya tidak di pergunakan untuk usaha4. Penghasilan lain (hadiah & pembebasan hutang)

Page 16: Penghasilan PPH orang pribadi

Rule pengisian SPT

• Penghasilan neto• PTKP• PKP• Pembulan • Penarifan (tarif pasal 17)• -------------------------------------• Pajak terhutang... ( disebut kredit pajak)

Page 17: Penghasilan PPH orang pribadi

Pajak terhutang

• Pajak terhutan atau kredit pajak pasal 25.. Yang dibayarkan setiap bulan kepada kas negara sebagai angsuran pajak nya

• Diakhir tahun akan terlihat kurang bayar atau lebih bayar (KB/LB) yang di atur oleh pasal 29

Page 18: Penghasilan PPH orang pribadi

Pelaporan pajak

• Pelaporan pajak akhir tahun pasal 291. Di atur di UU KUP perusahaan harus memiliki

pembukuan, syarat proses pencatan nya di atur UU.A. Pasal 1 *(29)B. Pasal 28C. Cash stelsel D. Taat azaz

Page 19: Penghasilan PPH orang pribadi

• 2. sekala usah kecil / OP tidak menggunakan pembukuan tapi menggunakan NORMA PERHITUNGAN (NP)

Menggunakan dasar KLU = Klasifikasi Usaha. Yang bisa berubah sesuai perubahan ekonomi seperti hal nya PTKP yang sekarang di kenakan 54jt

Page 20: Penghasilan PPH orang pribadi

Korek Komersial & Koreksi Fiskal

• Pasal 9(1) UU PPh pengeluaran (biaya) yang boleh dan dan yang tidak boleh di biayakan dari penghasilan

----------------------------------------------------------------Pada prinsip nya biaya yang boleh di kurangkan dari penghasilan bruto adalah biaya yang mempunyai hubungan langsung dengan usaha atau kegiatan WP untuk 3M yaitu : (Mendapatkan , Menagih , Memelihara)

Page 21: Penghasilan PPH orang pribadi

KOREKSI FISKAL POSITIF

• Pasal 9 (1) huruf C• Ada pengecualian

cadangan pituang tak tertagih boleh di biayakan asal di laporkan ke KPP

• Tercamtum di perturan mentri keuangan No. 68/KMK 04/1999Jo . No. 204/KMK/2000

• Jo= junto sama dengan pelengkap.