OBGYN

38
TUGAS PRESENTASI KASUS “MIOMA UTERI” BLOK Early Clinical and Community Exposure 3 (ECCE 3) Disusun Oleh: NONI MINTY BELANTRIC G1A009028 JURUSAN KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

description

PRESUS

Transcript of OBGYN

Page 1: OBGYN

TUGAS PRESENTASI KASUS

“MIOMA UTERI”

BLOK Early Clinical and Community Exposure 3 (ECCE 3)

Disusun Oleh:

NONI MINTY BELANTRIC

G1A009028

JURUSAN KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO

2012

Page 2: OBGYN

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRESENTASI KASUS

“MIOMA UTERI”

Disusun oleh:

Noni Minty Belantric

G1A009028

Diajukan sebagai syarat untuk melanjutkan proses pembelajaran

Blok Early Clinical and Community Exposure III

Jurusan Kedokteran, Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan

Universitas Jenderal Soedirman

Disahkan dan dipresentasikan

di Bagian Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan

pada Desember 2012

Pembimbing,

dr. Aditiyono, Sp.OG

Page 3: OBGYN

LEMBAR STATUS PASIEN

A. Subjective

1. Identitas Pasien

Nama Pasien : Ny. Jemi

Usia : 46 tahun

Tempat Lahir : Purbalingga

Tanggal Lahir : 28 Desember 1966

Alamat : Pangadegan RT 03/02, Pangadegan, Purbalingga

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Agama : Islam

Pendidikan : Tidak tamat SD

Tanggal Masuk : 6 Desember 2012

Tanggal Periksa : 10 Desember 2012

2. Identitas Suami

Nama : Tn. Sujana

Usia : 47 tahun

Alamat : Pangadegan RT 03/02, Pangadegan, Purbalingga Pekerjaan

: Buruh

Agama : Islam

3. Anamnesis

a. Keluhan Utama : Nyeri perut

b. Riwayat Penyakit Sekarang

1) Onset : 5 bulan yang lalu

2) Lokasi : Regio hipokondriaka dextra dan sinistra

3) Kuantitas : setiap saat, sepanjang hari

4) Kualitas : mengganggu aktifitas

5) Faktor Memperberat : kelelahan

Page 4: OBGYN

6) Faktor Memperingan :kompres air hangat, minum obat analgesik

7) Keluhan Lain : lemas, berat badan menurun, nafsu makan menurun,

nyeri panggul.

8) Kronologis : Sebelumnya pasien didiagnosis terkena typhus dan

maag kronis, namun karena nyeri perut yang terus-menerus, pasien

dikonsultasikan ke dokter lain dan di USG di Rumah Sakit Harapan Bunda. Hasil

USG menunjukkan kesan mioma uteri sehingga pasien dirujuk ke RSMS.

c. Riwayat Penyakit Dahulu

1) Riwayat diabetes mellitus : disangkal

2) Riwayat alergi : disangkal

3) Riwayat hipertensi : ada

4) Riwayat operasi nonginekologik : disangkal

5) Riwayat rawat inap : ada

d. Riwayat Penyakit Keluarga

1) Riwayat keluhan yang sama : disangkal

2) Riwayat diabetes mellitus : disangkal

3) Riwayat penyakit jantung : disangkal

4) Riwayat hipertensi : disangkal

5) Riwayat mioma uteri : disangkal

6) Riwayat asma : disangkal

e. Riwayat Sosial Ekonomi

Ibu Jemi, seorang ibu rumah tangga, menikah 2 kali. Pernikahan pertama hanya

selama 7 tahun karena suami meninggal, pernikahan kedua bertahan sampai

sekarang. Suaminya bekerja sebagai buruh. Ibu Jemi memiliki 5 orang anak dengan 3

orang anak laki-laki dan 2 orang anak perempuan. 4 anak sudah bekerja, yang masih

bersekolah 1 anak, anak pertama sudah menikah. Kebiasaan merokok disangkal,

kebiasaan konsumsi alkohol disangkal, kebiasaan minum kopi sebelumnya rutin

sehari 3 kali namun sekarang sudah tidak lagi. Suka makan sayur dan tidak terlalu

sering makan daging.

f. Riwayat Menstruasi

1) Menarche : 19 tahun

Page 5: OBGYN

2) Dismenorhea : (+)

3) Siklus Menstruasi : teratur, lama haid 7 hari

4) Metroragia : (+)

5) Menoragia : (+) pernah haid sampai berganti pembalut 8 kali

dalam sehari.

6) HPHT : 21 November 2012

g. Riwayat Perkawinan

1) Menikah pertama kali pada usia 16 tahun

2) 2 kali menikah :

a. Menikah tahun 1983 selama 7 tahun

b. Menikah tahun 1990 sampai sekarang

h. Riwayat Kontrasepsi

1) KB susuk : 5 tahun

2) Pill KB : 2 tahun

3) IUD : 10 tahun (dilepas pada bulan Januari 2011)

i. Riwayat Obstetri

1) P5A0 :

a. Laki-laki, 25 tahun, lahir spontan, berat badan lahir 3 kg, ditolong bidan

b. Laki-laki, 24 tahun, lahir spontan, berat badan lahir 3,5 kg, ditolong bidan

c. Perempuan, 22 tahun, lahir spontan, berat badan lahir 3,5 kg, ditolong bidan

d. Perempuan, 19 tahun, lahir spontan, berat badan lahir 4 kg, ditolong bidan

e. Laki-laki, 12 tahun, lahir spontan, berat badan lahir 5 kg, ditolong bidan

2) Riwayat kuretase : (-)

j. Riwayat Ginekologik

1) Riwayat operasi ginekologik : (-)

2) Riwayat keputihan : (-)

3) Pernah periksa ke dokter, di USG dan hasilnya didiagnosis mioma uteri

B. Objective

Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum : baik

Page 6: OBGYN

2. Kesadaran : kompos mentis

3. Tanda Vital

Tekanan Darah : 170/90 mmHg

Nadi : 84x/menit tekanan cukup, regular

Respirasi : 24x/menit regular

Suhu : 36,30 C (suhu aksilla)

4. Status Generalis

a. Kepala : mesosefal, VT (-)

1) Mata : CA (-/-), SI (-/-)

2) Telinga : discharge (-)

3) Hidung : discharge (-)

4) Mulut : sianosis (-)

b. Leher : pembesaran kelenjar tiroid (-)

Deviasi trakhea (-)

pembesaran limfenodi (-)

c. Thorax

1) Paru

a) Inspeksi : tampak datar, simetris

b) Palpasi : tidak ada ketertinggalan gerak

c) Perkusi : sonor

d) Auskultasi: suara dasar vesikuler, ronkhi basah halus -/-, wheezing (-)

2) Cor

a) Inspeksi : ictus cordis terlihat di SIC V 2 jari linea mid clavicula sinistra

b) Palpasi :pulsai parasternal (-), pulsasi epigastrica (-)

e) Perkusi : batas kanan atas SIC II linea parasternalis dextra

batas kiri atas SIC II linea parasternalis sinistra

batas kanan bawah SIC IV linea parasternalis dextra

batas kiri bawah SIC V 2 jari linea mid clavicula sinistra

c) Auskultasi: S1>S2, takikardi, murmur (-), gallop (-)

d. Abdomen

1) Inspeksi : tampak datar

Page 7: OBGYN

2) Auskultasi : bising usus (+) normal

3) Palpasi : massa padat di hipokondriaka dextra, immobile

Sebesar telur angsa, berbenjol-benjol

4) Perkusi : timpani seluruh lapang abdomen

e. Punggung

1) Costovertebrae : deformitas (-)

2) Ginjal : nyeri ketok costovertebrae (-)

3) Coxae : deformitas (-)

f. Extremitas

1) Superior : oedem (-/-)

2) Inferior : oedem (-/-)

g. Genitalis Externa : perdarahan pervaginam (-), flour albus (-)

h. Pemeriksaan Reflek Extrimitas

1) Reflek Fisiologis : superior (+/+), inferior (+/+)

2) Reflek Patologis : superior (-/-), inferior (-/-)

i. Turgor Kulit : < 1 detik

j. Akral : hangat

k. Status Vegetatif : BAB (+), BAK (+), Flatus (+)

l. Vaginal Toucher : benjolan pada serviks, portio anterior terdapat benjolan, tidak

mudah rapuh dan tidak mudah berdarah, CVT telur angsa, mobilitas cukup.

Pemeriksaan Penunjang

1) Laboratorium

a. Darah lengkap

Hb : 10 g/dl (12-16) ↓

Hematokrit : 32 % (37-47) ↓

Trombosit : 698.000 /µl (150.000 – 450.000) ↑

MCV : 66,1 fL (79 – 99) ↓

MCH : 20,4 pg (27 – 31) ↓

MCHC : 30,9% (33 – 37) ↓

Page 8: OBGYN

RDW : 27,5 % (11,5 – 14,5) ↑

Eosinofil : 4,8 % (2-4) ↑

Batang : 0 % (2-5) ↓

Segmen : 74,2 % (40-70) ↑

Limfosit : 12,3 % (25 – 40) ↓

Monosit : 8,4% (2-8) ↑

2) USG

Tampak uterus membesar ukuran 9,43 X 5,59 cm

Whorle like app +

Kesan : Mioma uteri

3) Rontgen Thorax

Page 9: OBGYN

Cor : Bentuk dan letak jantung normal

Pulmo : Corakan vaskuler meningkat

Tampak bercak pada parakardial kiri dan kanan

Tak tampak nodul pada kedua lapang paru

Hemidiafragma kanan setinggi kosta 9 posterior

Sinus kostofrenikus kanan kiri lancip

Tak tampak lesi litik, sklerotik dan deskturktif pada os Costae,

Clavivula

Kesan : Bentuk dan letak jantung normal

Gambaran bronkopneumonia

Tak tampang kelainan/metastase pada tulang yang terlihat

RESUME

1. ANAMNESIS

Ny. Jemi umur 46 tahun datang dengan keluhan nyeri perut bagian bawah, regio

hipokondriaka dextra dan sinistra yang dirasakan sudah sejak 5 bulan lalu. Nyeri perut

dirasakan terus menerus, sepanjang hari dan mengganggu aktifitas. Nyeri bertambah jika

pasien merasa kelelahan. Nyeri hilang setelah pasien mengompres perutnya dengan air hangat

dan mengkonsumsi obat analgesik. Keluhan penyerta yang dirasakan yaitu lemas, berat badan

Page 10: OBGYN

menurun, nafsu makan menurun dan nyeri pada panggul. Sebelumnya pasien didiagnosis

terkena typhus dan maag kronis, namun karena nyeri perut yang terus-menerus, pasien

dikonsultasikan ke dokter lain dan di USG di Rumah Sakit Harapan Indah. Hasil USG

menunjukkan kesan mioma uteri sehingga pasien dirujuk ke RSMS.

Pasien mengaku memiliki riwayat hipertensi. Riwayat penyakit keluarga berupa

keluhan yang sama, hipertensi, diabetes melitus dan asma disangkal.

Pasien pertama kali haid pada usia 19 tahun. Menikah pertama kali pada usia 16

tahun. Saat haid sering merasa nyeri, sebelum menderita penyakit ini, siklus haidnya teratur,

lama tiap haid 7 hari. Namun untuk haid beberapa bulan ini, pasien mengaku lama haidnya

menjadi bertambah lama, bertambah banyak pula darah haid yang dikeluarkan hingga pasien

pernah berganti pembalut 8 kali dalam sehari. Pasien juga mengeluhkan setelah haid selese,

beberapa hari kemudian haid kembali selama 2-3 hari, kemudian berhenti.

Alat kontrasepsi pasien yang pertama adalah KB susuk, kemudian menggantinya

dengan KB pil dan 10 tahun terakhir ini menggunakan KB IUD yang sudah dilepas pada

Januari 2011.

2. PEMERIKSAAN FISIK

Pada pemeriksaan abdomen didapatkan massa padat di regio hipokondriaka dextra,

immobile, sebesar telur angsa dan berbenjol-benjol. Pada pemeriksaan vaginal toucher

didapatkan benjolan pada serviks, portio anterior terdapat benjolan, tidak mudah rapuh dan

tidak mudah berdarah, ukuran massa sebesar telur angsa dan mobilitasnya cukup.

3. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hemoglobin menurun (10 g/dl), hematokrit menurun 32 %, trombosit meningkat

698.000 /µl. pada hasil USG didapatkan tampak uterus membesar, whorle like appearance

kesan mioma uteri.

C. Assessment

P5A0 46 tahun dengan mioma uteri dan hipertensi grade I

D. Plan

Page 11: OBGYN

1. Rencana Diagnosis

a. EKG

b. Foto Thorax

c. HbsAg

2. Rencana Terapi

a. Perbaikan keadaan umum

b. Transfuse PRC, Hb tingkatkan sampai lebih dari 10 gr/dl

c. IVD RL 30 tpm

d. Ketonolac 3x1 amp (stop)

e. Asam Mefenamat 3x500 gram

f. Aspilet (stop)

3. Monitoring

Cek darah lengkap post transfusi

4. Edukasi

a. Memberikan informasi dan penjelasan mengenai penyakit yang diderita.

b. Memberikan informasi dan penjelasan tentang pengobatan.

c. Memberi informasi dan penjelasan tentang pemeriksaan fisik dan penunjang yang

dilakukan.

d. Memberi penjelasan tentang prognosis penyakit yang diderita.

Page 12: OBGYN

STATUS PASIEN

A. Identitas Pasien

Nama Pasien : Sri Ambarwati Nama Suami : SudoriUmur : 36 tahun Umur : 49 tahunPekerjaan : Ibu Rumah tangga Pekerjaan : swastaAgama : Islam Agama : IslamAlamat : Sokayasa RT 3 RW 4 No.4 (Belakang apotik Jayanti) Berkoh

Purwokerto Selatan

`` `Tanggal periksa poliklinik : 11 Desember 2012

Tanggal masuk bangsal : 11 Desember 2012

B. Subyektif

Ny. S, 36 tahun, G 4 P 3 A 0 , usia kehamilan 30 minggu, menikah 1 kali, usia menikah 20

tahun, pekerjaan ibu rumah tangga, BB : 76 kg, TB: 155 cm. Pasien biasa datang ke

poliklinik kebidanan untuk pemeriksaan Antenatal Care di RS Margono Soekarjo dengan:

1. Keluhan Utama : tekanan darah tinggi 160/100 mmHg

Sebelum pasien memakai KB suntik, pasien tidak memiliki riwayat hipertensi.

Hipertensi dialami pasien sejak 1 tahun yang lalu ketika pasien berhenti memakai KB

suntik. Setelah itu pasien hamil. Tanggal 11 Desember 2012 pasien datang ke poliklinik

margono untuk ANC yang didapatkan hasil bahwa tekanan darahnya tinggi, sehingga

dianjurkan untuk rawat inap. Pasien tidak merasakan pusing, tidak merasa nyeri kepala,

tidak merasa nyeri tengkuk, tidak merasa mata berkunang – kunang, tidak ada kejang -

kejang.

2. Riwayat Menstruasi :

a. Menstruasi Teratur

b. Siklus 28 hari

c. Durasi 5 hari

d. Nyeri saat menstruasi disangkal

e. HPHT : lupa

3. Riwayat Perkawinan :

a. Pekawinan pertama

Page 13: OBGYN

b. Lama perkawinan 20 tahun

c. Usia menikah 16 tahun

4. Riwayat Obstetri:

G 4 P 3 A 0 : kehamilan keempat, partus 3 kali, tidak ada riwayat abortus

a. Kehamilan pertama :

Jenis kelamin : laki-laki

Umur : 20 tahun

Pertolongan persalinan : bidan

Cara persalinan : persalinan normal (spontan)

Berat lahir : 3,1 kg

b. Kehamilan kedua :

Jenis kelamin : perempuan

Umur : 8 tahun

Pertolongan persalinan : bidan

Cara persalinan : persalinan normal (spontan)

Berat lahir : 2,8 kg

c. Kehamilan ketiga :

Jenis kelamin : laki-laki

Umur : 6 tahun

Pertolongan persalinan : bidan

Cara persalinan : persalinan normal (spontan)

Berat lahir : 2,7 kg

5. Riwayat ANC :

Pasien kontrol kehamilan secara teratur setiap bulan di bidan.

Tidak ada pesan khusus

Sudah suntik vaksin TT

6. Riwayat KB : KB suntik

7. Riwayat Penyakit Dahulu :

a. Riwayat hipertensi

b. Riwayat DM disangkal

c. Riwayat penyakit jantung disangkal

Page 14: OBGYN

d. Riwayat asma disangkal

e. Riwayat alergi obat-obatan disangkal

C. Obyektif

Tanggal pemeriksaan : 12 Desember 2012, jam 11.00 WIB

1. Keadaan Umum : membaik

2. Kesadaran : compos mentis

3. Vital Sign :

Tekanan Darah : 120/70 mmHg (Tekanan darah turun karena dalam pengobatan)

Nadi : 76x/menit

RR : 20x/menit

Suhu : 36,5o Celsius

BB : 76 kg

TB : 155 cm

4. Status Generalis

No. Pemeriksaan Temuan

1 Kepala

Mata Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+, isokor dengan diameter 3mm/3mm

Telinga Serumen -/-

Hidung Septum nasi di tengah, sekret -/-

Mulut Sianosis (-) tonsil (T1/T1), lidah tremor (-)

2 Leher Inspeksi Tidak tampak pembesaran tiroid maupun kelenjar getah bening

Palpasi Tidak teraba pembesaran tiroid maupun kelenjar getah bening

3 Thorax

Mammae Membesar, areola hiperpigmentasi

Paru Inspeksi Tampak simetris dalam keadaan statis dan dinamis

Palpasi Pengembangan dada simetris dalam keadaan statis dan dinamis, stem fremitus kanan = kiri

Perkusi sonor pada kedua lapangan paru

Auskultasi suara napas vesikuler; ronkhi -/-; wheezing -/-

Jantung Inspeksi Ictus cordis tidak terlihat

Page 15: OBGYN

Palpasi Ictus cordis teraba di ICS V sinistra

Perkusi Kanan atas SIC 2 linea parasternalis dekstra

Kanan atas SIC 2 linea parasternalis sinistra

Kiri atas SIC 4 linea parasternalis dekstra

Kiri bawah SIC 5 2 jari linea mid clavicula sinistra

Auskultasi bunyi jantung I dan II regulararitmia (-) murmur (-); gallop (-)

4 Abdomen Inspeksi Cembung seperti perut katak

Palpasi Leopold I : TFU 26cm, teraba bulat besar

lunak (bokong)

Usia Kehamilan=8/7 x 26 = 29,7 = 30 minggu

Leopold II : Tahanan memanjang di sebelah

kiri(Punggung kiri), teraba bagian kecil di sebelah

kanan

Leopold III : Bulat Keras 1 buah (kepala)

Leopold IV : -

Perkusi Pekak janin

Auskultasi Bising usus (+) normal, DJJ 132 x/menit (11-11-11) punctum max 5 cm dari sinistra umbilicus

5 Ekstremitas Akral Hangat

Status Ginekologi

INSPEKSI

Vulva :perlukaan (-), massa (-), pus (-),tidak terlihat adanya sedikit cairan jernih

tidak berbau, tidak ada perdarahan

Pertumbuhan dan pola pertumbuhan rambut pubes: bentuk segitiga dengan basis

diatas/bentuk V, peradangan (-)

Klitoris : pembesaran (-)

Labia mayor dan minor: simetris, perlukaan (-), edem (-), massa (-)

PALPASI

Meatus uretra : infeksi (-), pus (-), darah (-)

Introitus vagina : darah (-) discharge (-)

Page 16: OBGYN

Hymen : tidak utuh

Kelenjar bartholini: tanda infeksi (-) kista (-) pus (-)

PEMERIKSAAN INSPEKULO

Vagina :dinding licin, mukosa merah muda, discharge (-) luka (-)

Servik uteri : warna merah muda dan permukaan halus, OUE tertutup

Status Vegetatif

BAB (+)

BAK (+)

Flatus (+)

5. Pemeriksaan USG

Janin tunggal, preskep, DJJ baik, plasenta fundus depan, AK cukup, biometri, sesuai UK 30

minggu, TBJ 1600, kesan hamil 30 minggu

6. Pemeriksaan Laboratorium

a. Hematologi

1) Darah lengkap

Hemoglobin ↓ 11,1 g/dl (12,0-16,0)

Leukosit 13720 /uL (4800-10800)

Hematokrit ↓ 35 (37-47)

Eritrosit ↓ 4,1 10^6/uL (4,2-5,4)

Trombosit 330ribu /uL (150-450ribu)

Page 17: OBGYN

MCV 83,9 fL (79,0 - 99,0)

MCH 28,5 pg (27,0 – 31,0)

MCHC 33,9 (33,0 – 37,0)

RDW 12,2 (11,5 – 14,5)

MPV 9,7 fL (7,2 – 11,1)

Hitung jenis

Basofil 0,1 (0,0 – 1,0)

Eosinofil ↓1,3 (2,0 – 4,0)

Batang ↓0,00 (2,00 – 5,00)

Segmen 78,7 (40,0 – 70,0)

Limfosit ↓14,4 (25,0 – 40,0)

Monosit 5,5 (2,0 – 8,0)

PT 13,0 detik (11,5 – 15,5)

APTT 25,7 detik (25 – 35)

2) Kimia klinik

Urin lengkap

a. Fisis

warna Kuning Kuning muda-tua

Kejernihan Agak keruh Jernih

Bau Khas Khas

b. Kimia

Berat Jenis 1,025 (1,010 – 1,030)

PH 5,5 (4,6 – 7,8 )

Leukosit 500 Negatif

Nitrit Positif Negatif

Protein Negatif Negatif

Glukosa Normal Normal

Keton 40 Negatif

Urobilinogen Normal Normal

Bilirubin +1 Negatif

Eritrosit 5 Negatif

Page 18: OBGYN

c. Sedimen

Eritrosit 0 - 1 Negatif

Leukosit 10 - 15 Negatif

Epitel 5 - 8 Negatif

Silinder Hialin Negatif Negatif

Silinder Lilin Negatif Negatif

Granuler Halus Negatif Negatif

Granuler Kasar Negatif Negatif

Kristal Negatif Negatif

Bakteri Positif Negatif

Trikomonas Negatif Negatif

Jamur Negatif Negatif

D. Assesment

Diagnosis :

G 4 P 3 A 0, Usia 36 tahun, Usia Kehamilan 30 minggu.

Janin Tunggal Hidup Intra Uteri.

Presentasi Kepala, Punggung kiri.

Belum inpartu dengan riwayat Hipertensi Kronis

Belum ada His

E. Planning Of Therapy

MgSO 4 jika TD > 150/ 90

Dexamethasone

Nifedipin 3 x 10 jika masih hipertensi

Page 19: OBGYN

I. PENDAHULUAN

Hipertensi kronis pada kehamilan didefinisikan sebagai tekanan darah > 140 mmhHg untuk

sistole atau 90 mmHg untuk diastol sebelum kehamilan atau terjadi sebelum umur kehamilan 20

minggu. Prevalensi hipertensi kronis pada kehamilan di Amerika Serikat adalah 3% dan terus

meningkat. Peningkatan prevalensi terutama disebabkan oleh peningkatan prevalensi obesitas,

faktor resiko utama untuk hipertensi serta keterlambatan usia subur pada wanita dengan

hipertensi kronis lebih umum. Oleh karena itu perlu konseling mengenai resiko hipertensi kronis

pada kehamilan dan penyesuaian pengobatan antihipertensi sebelum dan selama kehamilan

(Krisnandi,2005).

Kebanyakan wanita dengan hipertensi kronis memiliki hasil kehamilan yang baik, tetapi

peningkatan resiko komplikasi terjadi dibandingkan dengan populasi normal. Resiko hasil yang

buruk meningkat dengan keparahan hipertensi dan kerusakan organ target. Selain itu, beberapa

agen hipertensi memiliki resiko pada kehamilan dan harus dihentikan sebelum konsepsi. Sejak

hampir 50% dari kehamilan di AS yang tidak direncanakan, maka penting nasehat pada wanita

usia reproduksi yang memiliki hipertensi mengenai resiko tersebut (Reynold,2005).

Wanita dengan hipertensi kronis memiliki peningkatan frekuensi preeklamsi (17-25% vs 3-

5% pada populasi umum), plasenta abruption, pertumbuhan janin terhambat, kelahiran prematur

dan operasi sectio caesarea. Resiko preeklamsi juga meningkat dengan semakin lamanya

hipertensi. Preeklamsi adalah penyebab utama kelahiran prematur dan kelahiran sectio caesarea.

Dalam studi yang melibatkan 861 wanita dengan hipertensi kronis, preeklamsi berkembang 22%,

dan kondisi ini terjadi pada sebagian wanita dengan usia kehamilan <34 minggu, lebih awal dari

wanita yang tanpa hipertensi kronis sebelumnya. Wanita dengan hipertensi kronis dan berlanjut

dengan preeklamsi lebih tinggi resiko melahirkan bayi kecil dari usia kehamilan dan plasenta

abruption, dibandingkan dengan wanita dengan hipertensi kronis tanpa preeklamsi (Scott,2002).

Bahkan tanpa adanya preeklamsiia, wanita dengan hipertensi kronis memiliki peningkatan

resiko dengan outcome yang merugikan. Studi yang dilakukan di Kanada, Amerika Serikat, dan

New Zealand telah menunjukkan bahwa pertumbuhan janin terbatas (actual berat janin atau

estimasi < 10th percentile dari populasi normal), komplikasi 10-20% pada kehamilan. Dalam

analisis Danish National Birth Cohort, setelah penyesuaian untuk usia, indeks masa tubuh, status

Page 20: OBGYN

merokok, paritas, dan diabetes, hipertensi kronis diasosiasikan 5x resiko kelahiran prematur

dan 50% peningkatan resiko kelahian bayi kecil unuk usia gestasional. Wanita dengan hipertensi

kronis memilki 2x frekuensi plasenta abruption dibandingkan wanita normal (1,56% vs 0,58%),

resiko yang lebih tinggi lagi pada wanita dengan preeklamsia. Hipertensi kronis juga telah

dikaitkan dengan resiko kelahiran (Kaplan,2002).

Kebanyakan wanita dengan hipertensi kronis memiliki penurunan tekanan darah selama

kehamilan, mirip dengan yang diamati pada wanita normotensif, tekanan darah menurun

menjelang akhir trimester pertama dan naik dibandingkan nilai sebelum hamil trimester ketiga,

akibatnya obat hipertensi sering di tappering selama kehamilan. Namun, disamping wanita

dengan hipertensi kronis diantaranya yang berkembang menjadi preeklamsi, 7-20% perempuan

mengalami hipertensi yang memburuk selama kehamilan tanpa preeklamsia (Kaplan,2002).

Page 21: OBGYN

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Menurut Report on the National High Blood Pressure Education Program Working

Group on High Blood Pressure in pregnancy (AJOG Vol.183 : S1, July 2000) Hipertensi

kronik adalah ditemukannya desakan darah ≥ 140/ 90 mmHg, sebelum kehamilan atau

sebelum kehamilan 20 minggu dan tidak menghilang setelah 12 minggu pasca persalinan

(Akbar,2011).

B. Etiologi dan Presdiposisi (Akbar,2011)

i. Umur ibu relatif tua diatas 35 tahun

ii. Multipara

iii. Obesitas

iv. Adanya kelainan ginjal

v. Adanya diabetes mellitus

vi. Meminum obat hipertensi sebelum hamil

C. Patofisiologi

Peningkatan vasokontriksi pembuluh darah

Perfusi jaringan terganggu

HIPERTENSI

Insulin dalam darah meningkat

Peningkatan reseptor

Page 22: OBGYN

D. Penegakan Diagnosis (Akbar,2011)

a. Berdasarkan risiko yang mungkin timbul, maka hipertensi kronik dibagi :

1. Risiko rendah : hipertensi ringan tanpa disertai kerusakan organ

2. Risiko tinggi : hipertensi berat atau hipertensi ringan disertai dengan perubahan

patologis, klinis maupun biologis, sebagai tanda kerusakan organ.

b. Kriteria risiko tinggi pada hipertensi kronik dalam kehamilan:

1. Hipertensi berat : sistolik ≥ 160 mmHg dan atau diastolic ≥ 110 mmHg sebelum

20 minggu kehamilan.

2. Hipertensi ringan <20 minggu kehamilan dengan:

i. Umur ibu > 40 tahun atau 35 tahun

ii. Adanya kelainan ginjal

iii. Adanya Diabetes Mellitus

iv. Kardiomiopati

v. Meminum obat anti hipertensi sebelum hamil

E. Penatalaksanaan

Page 23: OBGYN

Penanganan

Ringan: observasi, bed rest

Berat: rawat di rumah sakit + farmakoterapi anti hipertensi (hidralasin atau labetalol jangka

pendek, nifedipin atau metildopa jangka panjang)

Secara umum, untuk keadaan hipertensi pada kehamilan:

Ditambah dengan hal-hal berikut:

Jika > 36 minggu/fetal lung maturity: induksi persalinan

Jika < 34 minggu/fetal lung immaturity: steroid + penanganan yang diperlukan

Page 24: OBGYN

Jika keadaan ibu atau janin memburuk pada usia kehamilan berapa pun: induksi persalinan

Penanganan definitif terhadap hipertensi yang diinduksi kehamilan, hanya dengan penghentian

kehamilan.

F. Progonosis

Dubia ad bonam

G. Komplikasi

i. Gagal jantung

ii. Solutio plasenta

iii. Terhambatnya pertumbuhan janin

iv. Kematian janin

Page 25: OBGYN

III. KESIMPULAN

1. Pasien Baru datang dari poli dengan hamil 30 minggu. Tekanan Darahnya 160 / 110

mmHg

2. Diagnostik obstetri nya adalah G4P3A0, Usia 36 tahun, Usia Kehamilan 30 minggu,

Janin Tunggal Hidup Intra Uteri, Presentasi Kepala, Punggung kanan, Belum inpartu

dengan hipertensi kronik.

Page 26: OBGYN

IV. DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Uchti . 2011 . Hubungan Status Gravida Dan Hipertensi Dalam

Kehamilan Di Rsup Haji Adam Malik Medan Tahun 2011 . Universitas Sumatra Utara

Branch D, Porter T, Hypertensive Disorders of Pregnancy, dalam Danforth’s

Obstetrics&Gynecologiy, edisi ke-8, Scott J, Saia P, Hammond C, Spellacy W,

penyunting, Philadelphia: Lippincott Williams&Wilkins, 1999: 309-326

Kaplan N, Lieberman E, Hypertension with Pregnancy and the Pill, dalam

Kaplan’s Clinical hypertension, edisi ke-8, Neal W, penyunting, Philadelphia: Lippincott

Williams&Wilkins, 2002: 404-433

Krisnadi S, Mose J, Effendi J, Hipertensi Dalam Kehamilan, dalam Pedoman

Diagnosis dan terapi Obstetri dan Ginekologi RS dr.Hasan Sadikin, bagian pertama, edisi

ke-2, Bandung : Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas

Padjadjaran RS dr.Hasan Sadikin, 2005 : 60-70

Reynolds C, Mabie W, Sibai B. 2003. Hypertensive States of Pregnancy. Current

Obstetrics and Gynecologic Diagnosis and Treatment edisi ke-9. New York : McGraw-

Hill

Scott J, Disaia P, Hammond C, Spellacy W, Gordon J, Danforth Buku Saku

Gangguan Hipertensi dalam Kehamilan, dalam Obstetri dan Ginekologi, edisi ke-1,

Koesoema H, penyunting, Jakarta : Widya Medika, 2002: 202-213

Page 27: OBGYN

G 4 P 3 A 0, USIA 36 TAHUN, USIA KEHAMILAN 30 MINGGU,JANIN TUNGGAL HIDUP INTRA UTERI,

PRESENTASI KEPALA, PUNGGUNG KIRI,BELUM INPARTU, BELUM ADA HIS, DENGAN RIWAYAT

HIPERTENSI KRONIS

Tutor :

dr. Aditiyono Sp.OG

Disusun Oleh:

Noni Minty Belantric

G1A009028

JURUSAN KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO

2012

Page 28: OBGYN

LEMBAR PENGESAHAN

Telah disetujui presentasi kasus dengan judul :

G 4 P 3 A 0, USIA 36 TAHUN, USIA KEHAMILAN 30 MINGGU,JANIN TUNGGAL HIDUP INTRA UTERI,

PRESENTASI KEPALA, PUNGGUNG KIRI,BELUM INPARTU, BELUM ADA HIS, DENGAN RIWAYAT

HIPERTENSI KRONIS

Pada tanggal : 13 Desember 2012

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Kegiatan Blok ECCE III di Bagian Obstetri dan Ginekologi

RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto

Disusun oleh :

Noni Minty Belantric G1A009028

Pembimbing :

dr. Aditiyono Sp.OG