OBGYN
-
Upload
noni-minty-belantric -
Category
Documents
-
view
69 -
download
9
description
Transcript of OBGYN
TUGAS PRESENTASI KASUS
“MIOMA UTERI”
BLOK Early Clinical and Community Exposure 3 (ECCE 3)
Disusun Oleh:
NONI MINTY BELANTRIC
G1A009028
JURUSAN KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2012
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRESENTASI KASUS
“MIOMA UTERI”
Disusun oleh:
Noni Minty Belantric
G1A009028
Diajukan sebagai syarat untuk melanjutkan proses pembelajaran
Blok Early Clinical and Community Exposure III
Jurusan Kedokteran, Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan
Universitas Jenderal Soedirman
Disahkan dan dipresentasikan
di Bagian Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan
pada Desember 2012
Pembimbing,
dr. Aditiyono, Sp.OG
LEMBAR STATUS PASIEN
A. Subjective
1. Identitas Pasien
Nama Pasien : Ny. Jemi
Usia : 46 tahun
Tempat Lahir : Purbalingga
Tanggal Lahir : 28 Desember 1966
Alamat : Pangadegan RT 03/02, Pangadegan, Purbalingga
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Pendidikan : Tidak tamat SD
Tanggal Masuk : 6 Desember 2012
Tanggal Periksa : 10 Desember 2012
2. Identitas Suami
Nama : Tn. Sujana
Usia : 47 tahun
Alamat : Pangadegan RT 03/02, Pangadegan, Purbalingga Pekerjaan
: Buruh
Agama : Islam
3. Anamnesis
a. Keluhan Utama : Nyeri perut
b. Riwayat Penyakit Sekarang
1) Onset : 5 bulan yang lalu
2) Lokasi : Regio hipokondriaka dextra dan sinistra
3) Kuantitas : setiap saat, sepanjang hari
4) Kualitas : mengganggu aktifitas
5) Faktor Memperberat : kelelahan
6) Faktor Memperingan :kompres air hangat, minum obat analgesik
7) Keluhan Lain : lemas, berat badan menurun, nafsu makan menurun,
nyeri panggul.
8) Kronologis : Sebelumnya pasien didiagnosis terkena typhus dan
maag kronis, namun karena nyeri perut yang terus-menerus, pasien
dikonsultasikan ke dokter lain dan di USG di Rumah Sakit Harapan Bunda. Hasil
USG menunjukkan kesan mioma uteri sehingga pasien dirujuk ke RSMS.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
1) Riwayat diabetes mellitus : disangkal
2) Riwayat alergi : disangkal
3) Riwayat hipertensi : ada
4) Riwayat operasi nonginekologik : disangkal
5) Riwayat rawat inap : ada
d. Riwayat Penyakit Keluarga
1) Riwayat keluhan yang sama : disangkal
2) Riwayat diabetes mellitus : disangkal
3) Riwayat penyakit jantung : disangkal
4) Riwayat hipertensi : disangkal
5) Riwayat mioma uteri : disangkal
6) Riwayat asma : disangkal
e. Riwayat Sosial Ekonomi
Ibu Jemi, seorang ibu rumah tangga, menikah 2 kali. Pernikahan pertama hanya
selama 7 tahun karena suami meninggal, pernikahan kedua bertahan sampai
sekarang. Suaminya bekerja sebagai buruh. Ibu Jemi memiliki 5 orang anak dengan 3
orang anak laki-laki dan 2 orang anak perempuan. 4 anak sudah bekerja, yang masih
bersekolah 1 anak, anak pertama sudah menikah. Kebiasaan merokok disangkal,
kebiasaan konsumsi alkohol disangkal, kebiasaan minum kopi sebelumnya rutin
sehari 3 kali namun sekarang sudah tidak lagi. Suka makan sayur dan tidak terlalu
sering makan daging.
f. Riwayat Menstruasi
1) Menarche : 19 tahun
2) Dismenorhea : (+)
3) Siklus Menstruasi : teratur, lama haid 7 hari
4) Metroragia : (+)
5) Menoragia : (+) pernah haid sampai berganti pembalut 8 kali
dalam sehari.
6) HPHT : 21 November 2012
g. Riwayat Perkawinan
1) Menikah pertama kali pada usia 16 tahun
2) 2 kali menikah :
a. Menikah tahun 1983 selama 7 tahun
b. Menikah tahun 1990 sampai sekarang
h. Riwayat Kontrasepsi
1) KB susuk : 5 tahun
2) Pill KB : 2 tahun
3) IUD : 10 tahun (dilepas pada bulan Januari 2011)
i. Riwayat Obstetri
1) P5A0 :
a. Laki-laki, 25 tahun, lahir spontan, berat badan lahir 3 kg, ditolong bidan
b. Laki-laki, 24 tahun, lahir spontan, berat badan lahir 3,5 kg, ditolong bidan
c. Perempuan, 22 tahun, lahir spontan, berat badan lahir 3,5 kg, ditolong bidan
d. Perempuan, 19 tahun, lahir spontan, berat badan lahir 4 kg, ditolong bidan
e. Laki-laki, 12 tahun, lahir spontan, berat badan lahir 5 kg, ditolong bidan
2) Riwayat kuretase : (-)
j. Riwayat Ginekologik
1) Riwayat operasi ginekologik : (-)
2) Riwayat keputihan : (-)
3) Pernah periksa ke dokter, di USG dan hasilnya didiagnosis mioma uteri
B. Objective
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : baik
2. Kesadaran : kompos mentis
3. Tanda Vital
Tekanan Darah : 170/90 mmHg
Nadi : 84x/menit tekanan cukup, regular
Respirasi : 24x/menit regular
Suhu : 36,30 C (suhu aksilla)
4. Status Generalis
a. Kepala : mesosefal, VT (-)
1) Mata : CA (-/-), SI (-/-)
2) Telinga : discharge (-)
3) Hidung : discharge (-)
4) Mulut : sianosis (-)
b. Leher : pembesaran kelenjar tiroid (-)
Deviasi trakhea (-)
pembesaran limfenodi (-)
c. Thorax
1) Paru
a) Inspeksi : tampak datar, simetris
b) Palpasi : tidak ada ketertinggalan gerak
c) Perkusi : sonor
d) Auskultasi: suara dasar vesikuler, ronkhi basah halus -/-, wheezing (-)
2) Cor
a) Inspeksi : ictus cordis terlihat di SIC V 2 jari linea mid clavicula sinistra
b) Palpasi :pulsai parasternal (-), pulsasi epigastrica (-)
e) Perkusi : batas kanan atas SIC II linea parasternalis dextra
batas kiri atas SIC II linea parasternalis sinistra
batas kanan bawah SIC IV linea parasternalis dextra
batas kiri bawah SIC V 2 jari linea mid clavicula sinistra
c) Auskultasi: S1>S2, takikardi, murmur (-), gallop (-)
d. Abdomen
1) Inspeksi : tampak datar
2) Auskultasi : bising usus (+) normal
3) Palpasi : massa padat di hipokondriaka dextra, immobile
Sebesar telur angsa, berbenjol-benjol
4) Perkusi : timpani seluruh lapang abdomen
e. Punggung
1) Costovertebrae : deformitas (-)
2) Ginjal : nyeri ketok costovertebrae (-)
3) Coxae : deformitas (-)
f. Extremitas
1) Superior : oedem (-/-)
2) Inferior : oedem (-/-)
g. Genitalis Externa : perdarahan pervaginam (-), flour albus (-)
h. Pemeriksaan Reflek Extrimitas
1) Reflek Fisiologis : superior (+/+), inferior (+/+)
2) Reflek Patologis : superior (-/-), inferior (-/-)
i. Turgor Kulit : < 1 detik
j. Akral : hangat
k. Status Vegetatif : BAB (+), BAK (+), Flatus (+)
l. Vaginal Toucher : benjolan pada serviks, portio anterior terdapat benjolan, tidak
mudah rapuh dan tidak mudah berdarah, CVT telur angsa, mobilitas cukup.
Pemeriksaan Penunjang
1) Laboratorium
a. Darah lengkap
Hb : 10 g/dl (12-16) ↓
Hematokrit : 32 % (37-47) ↓
Trombosit : 698.000 /µl (150.000 – 450.000) ↑
MCV : 66,1 fL (79 – 99) ↓
MCH : 20,4 pg (27 – 31) ↓
MCHC : 30,9% (33 – 37) ↓
RDW : 27,5 % (11,5 – 14,5) ↑
Eosinofil : 4,8 % (2-4) ↑
Batang : 0 % (2-5) ↓
Segmen : 74,2 % (40-70) ↑
Limfosit : 12,3 % (25 – 40) ↓
Monosit : 8,4% (2-8) ↑
2) USG
Tampak uterus membesar ukuran 9,43 X 5,59 cm
Whorle like app +
Kesan : Mioma uteri
3) Rontgen Thorax
Cor : Bentuk dan letak jantung normal
Pulmo : Corakan vaskuler meningkat
Tampak bercak pada parakardial kiri dan kanan
Tak tampak nodul pada kedua lapang paru
Hemidiafragma kanan setinggi kosta 9 posterior
Sinus kostofrenikus kanan kiri lancip
Tak tampak lesi litik, sklerotik dan deskturktif pada os Costae,
Clavivula
Kesan : Bentuk dan letak jantung normal
Gambaran bronkopneumonia
Tak tampang kelainan/metastase pada tulang yang terlihat
RESUME
1. ANAMNESIS
Ny. Jemi umur 46 tahun datang dengan keluhan nyeri perut bagian bawah, regio
hipokondriaka dextra dan sinistra yang dirasakan sudah sejak 5 bulan lalu. Nyeri perut
dirasakan terus menerus, sepanjang hari dan mengganggu aktifitas. Nyeri bertambah jika
pasien merasa kelelahan. Nyeri hilang setelah pasien mengompres perutnya dengan air hangat
dan mengkonsumsi obat analgesik. Keluhan penyerta yang dirasakan yaitu lemas, berat badan
menurun, nafsu makan menurun dan nyeri pada panggul. Sebelumnya pasien didiagnosis
terkena typhus dan maag kronis, namun karena nyeri perut yang terus-menerus, pasien
dikonsultasikan ke dokter lain dan di USG di Rumah Sakit Harapan Indah. Hasil USG
menunjukkan kesan mioma uteri sehingga pasien dirujuk ke RSMS.
Pasien mengaku memiliki riwayat hipertensi. Riwayat penyakit keluarga berupa
keluhan yang sama, hipertensi, diabetes melitus dan asma disangkal.
Pasien pertama kali haid pada usia 19 tahun. Menikah pertama kali pada usia 16
tahun. Saat haid sering merasa nyeri, sebelum menderita penyakit ini, siklus haidnya teratur,
lama tiap haid 7 hari. Namun untuk haid beberapa bulan ini, pasien mengaku lama haidnya
menjadi bertambah lama, bertambah banyak pula darah haid yang dikeluarkan hingga pasien
pernah berganti pembalut 8 kali dalam sehari. Pasien juga mengeluhkan setelah haid selese,
beberapa hari kemudian haid kembali selama 2-3 hari, kemudian berhenti.
Alat kontrasepsi pasien yang pertama adalah KB susuk, kemudian menggantinya
dengan KB pil dan 10 tahun terakhir ini menggunakan KB IUD yang sudah dilepas pada
Januari 2011.
2. PEMERIKSAAN FISIK
Pada pemeriksaan abdomen didapatkan massa padat di regio hipokondriaka dextra,
immobile, sebesar telur angsa dan berbenjol-benjol. Pada pemeriksaan vaginal toucher
didapatkan benjolan pada serviks, portio anterior terdapat benjolan, tidak mudah rapuh dan
tidak mudah berdarah, ukuran massa sebesar telur angsa dan mobilitasnya cukup.
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hemoglobin menurun (10 g/dl), hematokrit menurun 32 %, trombosit meningkat
698.000 /µl. pada hasil USG didapatkan tampak uterus membesar, whorle like appearance
kesan mioma uteri.
C. Assessment
P5A0 46 tahun dengan mioma uteri dan hipertensi grade I
D. Plan
1. Rencana Diagnosis
a. EKG
b. Foto Thorax
c. HbsAg
2. Rencana Terapi
a. Perbaikan keadaan umum
b. Transfuse PRC, Hb tingkatkan sampai lebih dari 10 gr/dl
c. IVD RL 30 tpm
d. Ketonolac 3x1 amp (stop)
e. Asam Mefenamat 3x500 gram
f. Aspilet (stop)
3. Monitoring
Cek darah lengkap post transfusi
4. Edukasi
a. Memberikan informasi dan penjelasan mengenai penyakit yang diderita.
b. Memberikan informasi dan penjelasan tentang pengobatan.
c. Memberi informasi dan penjelasan tentang pemeriksaan fisik dan penunjang yang
dilakukan.
d. Memberi penjelasan tentang prognosis penyakit yang diderita.
STATUS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama Pasien : Sri Ambarwati Nama Suami : SudoriUmur : 36 tahun Umur : 49 tahunPekerjaan : Ibu Rumah tangga Pekerjaan : swastaAgama : Islam Agama : IslamAlamat : Sokayasa RT 3 RW 4 No.4 (Belakang apotik Jayanti) Berkoh
Purwokerto Selatan
`` `Tanggal periksa poliklinik : 11 Desember 2012
Tanggal masuk bangsal : 11 Desember 2012
B. Subyektif
Ny. S, 36 tahun, G 4 P 3 A 0 , usia kehamilan 30 minggu, menikah 1 kali, usia menikah 20
tahun, pekerjaan ibu rumah tangga, BB : 76 kg, TB: 155 cm. Pasien biasa datang ke
poliklinik kebidanan untuk pemeriksaan Antenatal Care di RS Margono Soekarjo dengan:
1. Keluhan Utama : tekanan darah tinggi 160/100 mmHg
Sebelum pasien memakai KB suntik, pasien tidak memiliki riwayat hipertensi.
Hipertensi dialami pasien sejak 1 tahun yang lalu ketika pasien berhenti memakai KB
suntik. Setelah itu pasien hamil. Tanggal 11 Desember 2012 pasien datang ke poliklinik
margono untuk ANC yang didapatkan hasil bahwa tekanan darahnya tinggi, sehingga
dianjurkan untuk rawat inap. Pasien tidak merasakan pusing, tidak merasa nyeri kepala,
tidak merasa nyeri tengkuk, tidak merasa mata berkunang – kunang, tidak ada kejang -
kejang.
2. Riwayat Menstruasi :
a. Menstruasi Teratur
b. Siklus 28 hari
c. Durasi 5 hari
d. Nyeri saat menstruasi disangkal
e. HPHT : lupa
3. Riwayat Perkawinan :
a. Pekawinan pertama
b. Lama perkawinan 20 tahun
c. Usia menikah 16 tahun
4. Riwayat Obstetri:
G 4 P 3 A 0 : kehamilan keempat, partus 3 kali, tidak ada riwayat abortus
a. Kehamilan pertama :
Jenis kelamin : laki-laki
Umur : 20 tahun
Pertolongan persalinan : bidan
Cara persalinan : persalinan normal (spontan)
Berat lahir : 3,1 kg
b. Kehamilan kedua :
Jenis kelamin : perempuan
Umur : 8 tahun
Pertolongan persalinan : bidan
Cara persalinan : persalinan normal (spontan)
Berat lahir : 2,8 kg
c. Kehamilan ketiga :
Jenis kelamin : laki-laki
Umur : 6 tahun
Pertolongan persalinan : bidan
Cara persalinan : persalinan normal (spontan)
Berat lahir : 2,7 kg
5. Riwayat ANC :
Pasien kontrol kehamilan secara teratur setiap bulan di bidan.
Tidak ada pesan khusus
Sudah suntik vaksin TT
6. Riwayat KB : KB suntik
7. Riwayat Penyakit Dahulu :
a. Riwayat hipertensi
b. Riwayat DM disangkal
c. Riwayat penyakit jantung disangkal
d. Riwayat asma disangkal
e. Riwayat alergi obat-obatan disangkal
C. Obyektif
Tanggal pemeriksaan : 12 Desember 2012, jam 11.00 WIB
1. Keadaan Umum : membaik
2. Kesadaran : compos mentis
3. Vital Sign :
Tekanan Darah : 120/70 mmHg (Tekanan darah turun karena dalam pengobatan)
Nadi : 76x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,5o Celsius
BB : 76 kg
TB : 155 cm
4. Status Generalis
No. Pemeriksaan Temuan
1 Kepala
Mata Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+, isokor dengan diameter 3mm/3mm
Telinga Serumen -/-
Hidung Septum nasi di tengah, sekret -/-
Mulut Sianosis (-) tonsil (T1/T1), lidah tremor (-)
2 Leher Inspeksi Tidak tampak pembesaran tiroid maupun kelenjar getah bening
Palpasi Tidak teraba pembesaran tiroid maupun kelenjar getah bening
3 Thorax
Mammae Membesar, areola hiperpigmentasi
Paru Inspeksi Tampak simetris dalam keadaan statis dan dinamis
Palpasi Pengembangan dada simetris dalam keadaan statis dan dinamis, stem fremitus kanan = kiri
Perkusi sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi suara napas vesikuler; ronkhi -/-; wheezing -/-
Jantung Inspeksi Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi Ictus cordis teraba di ICS V sinistra
Perkusi Kanan atas SIC 2 linea parasternalis dekstra
Kanan atas SIC 2 linea parasternalis sinistra
Kiri atas SIC 4 linea parasternalis dekstra
Kiri bawah SIC 5 2 jari linea mid clavicula sinistra
Auskultasi bunyi jantung I dan II regulararitmia (-) murmur (-); gallop (-)
4 Abdomen Inspeksi Cembung seperti perut katak
Palpasi Leopold I : TFU 26cm, teraba bulat besar
lunak (bokong)
Usia Kehamilan=8/7 x 26 = 29,7 = 30 minggu
Leopold II : Tahanan memanjang di sebelah
kiri(Punggung kiri), teraba bagian kecil di sebelah
kanan
Leopold III : Bulat Keras 1 buah (kepala)
Leopold IV : -
Perkusi Pekak janin
Auskultasi Bising usus (+) normal, DJJ 132 x/menit (11-11-11) punctum max 5 cm dari sinistra umbilicus
5 Ekstremitas Akral Hangat
Status Ginekologi
INSPEKSI
Vulva :perlukaan (-), massa (-), pus (-),tidak terlihat adanya sedikit cairan jernih
tidak berbau, tidak ada perdarahan
Pertumbuhan dan pola pertumbuhan rambut pubes: bentuk segitiga dengan basis
diatas/bentuk V, peradangan (-)
Klitoris : pembesaran (-)
Labia mayor dan minor: simetris, perlukaan (-), edem (-), massa (-)
PALPASI
Meatus uretra : infeksi (-), pus (-), darah (-)
Introitus vagina : darah (-) discharge (-)
Hymen : tidak utuh
Kelenjar bartholini: tanda infeksi (-) kista (-) pus (-)
PEMERIKSAAN INSPEKULO
Vagina :dinding licin, mukosa merah muda, discharge (-) luka (-)
Servik uteri : warna merah muda dan permukaan halus, OUE tertutup
Status Vegetatif
BAB (+)
BAK (+)
Flatus (+)
5. Pemeriksaan USG
Janin tunggal, preskep, DJJ baik, plasenta fundus depan, AK cukup, biometri, sesuai UK 30
minggu, TBJ 1600, kesan hamil 30 minggu
6. Pemeriksaan Laboratorium
a. Hematologi
1) Darah lengkap
Hemoglobin ↓ 11,1 g/dl (12,0-16,0)
Leukosit 13720 /uL (4800-10800)
Hematokrit ↓ 35 (37-47)
Eritrosit ↓ 4,1 10^6/uL (4,2-5,4)
Trombosit 330ribu /uL (150-450ribu)
MCV 83,9 fL (79,0 - 99,0)
MCH 28,5 pg (27,0 – 31,0)
MCHC 33,9 (33,0 – 37,0)
RDW 12,2 (11,5 – 14,5)
MPV 9,7 fL (7,2 – 11,1)
Hitung jenis
Basofil 0,1 (0,0 – 1,0)
Eosinofil ↓1,3 (2,0 – 4,0)
Batang ↓0,00 (2,00 – 5,00)
Segmen 78,7 (40,0 – 70,0)
Limfosit ↓14,4 (25,0 – 40,0)
Monosit 5,5 (2,0 – 8,0)
PT 13,0 detik (11,5 – 15,5)
APTT 25,7 detik (25 – 35)
2) Kimia klinik
Urin lengkap
a. Fisis
warna Kuning Kuning muda-tua
Kejernihan Agak keruh Jernih
Bau Khas Khas
b. Kimia
Berat Jenis 1,025 (1,010 – 1,030)
PH 5,5 (4,6 – 7,8 )
Leukosit 500 Negatif
Nitrit Positif Negatif
Protein Negatif Negatif
Glukosa Normal Normal
Keton 40 Negatif
Urobilinogen Normal Normal
Bilirubin +1 Negatif
Eritrosit 5 Negatif
c. Sedimen
Eritrosit 0 - 1 Negatif
Leukosit 10 - 15 Negatif
Epitel 5 - 8 Negatif
Silinder Hialin Negatif Negatif
Silinder Lilin Negatif Negatif
Granuler Halus Negatif Negatif
Granuler Kasar Negatif Negatif
Kristal Negatif Negatif
Bakteri Positif Negatif
Trikomonas Negatif Negatif
Jamur Negatif Negatif
D. Assesment
Diagnosis :
G 4 P 3 A 0, Usia 36 tahun, Usia Kehamilan 30 minggu.
Janin Tunggal Hidup Intra Uteri.
Presentasi Kepala, Punggung kiri.
Belum inpartu dengan riwayat Hipertensi Kronis
Belum ada His
E. Planning Of Therapy
MgSO 4 jika TD > 150/ 90
Dexamethasone
Nifedipin 3 x 10 jika masih hipertensi
I. PENDAHULUAN
Hipertensi kronis pada kehamilan didefinisikan sebagai tekanan darah > 140 mmhHg untuk
sistole atau 90 mmHg untuk diastol sebelum kehamilan atau terjadi sebelum umur kehamilan 20
minggu. Prevalensi hipertensi kronis pada kehamilan di Amerika Serikat adalah 3% dan terus
meningkat. Peningkatan prevalensi terutama disebabkan oleh peningkatan prevalensi obesitas,
faktor resiko utama untuk hipertensi serta keterlambatan usia subur pada wanita dengan
hipertensi kronis lebih umum. Oleh karena itu perlu konseling mengenai resiko hipertensi kronis
pada kehamilan dan penyesuaian pengobatan antihipertensi sebelum dan selama kehamilan
(Krisnandi,2005).
Kebanyakan wanita dengan hipertensi kronis memiliki hasil kehamilan yang baik, tetapi
peningkatan resiko komplikasi terjadi dibandingkan dengan populasi normal. Resiko hasil yang
buruk meningkat dengan keparahan hipertensi dan kerusakan organ target. Selain itu, beberapa
agen hipertensi memiliki resiko pada kehamilan dan harus dihentikan sebelum konsepsi. Sejak
hampir 50% dari kehamilan di AS yang tidak direncanakan, maka penting nasehat pada wanita
usia reproduksi yang memiliki hipertensi mengenai resiko tersebut (Reynold,2005).
Wanita dengan hipertensi kronis memiliki peningkatan frekuensi preeklamsi (17-25% vs 3-
5% pada populasi umum), plasenta abruption, pertumbuhan janin terhambat, kelahiran prematur
dan operasi sectio caesarea. Resiko preeklamsi juga meningkat dengan semakin lamanya
hipertensi. Preeklamsi adalah penyebab utama kelahiran prematur dan kelahiran sectio caesarea.
Dalam studi yang melibatkan 861 wanita dengan hipertensi kronis, preeklamsi berkembang 22%,
dan kondisi ini terjadi pada sebagian wanita dengan usia kehamilan <34 minggu, lebih awal dari
wanita yang tanpa hipertensi kronis sebelumnya. Wanita dengan hipertensi kronis dan berlanjut
dengan preeklamsi lebih tinggi resiko melahirkan bayi kecil dari usia kehamilan dan plasenta
abruption, dibandingkan dengan wanita dengan hipertensi kronis tanpa preeklamsi (Scott,2002).
Bahkan tanpa adanya preeklamsiia, wanita dengan hipertensi kronis memiliki peningkatan
resiko dengan outcome yang merugikan. Studi yang dilakukan di Kanada, Amerika Serikat, dan
New Zealand telah menunjukkan bahwa pertumbuhan janin terbatas (actual berat janin atau
estimasi < 10th percentile dari populasi normal), komplikasi 10-20% pada kehamilan. Dalam
analisis Danish National Birth Cohort, setelah penyesuaian untuk usia, indeks masa tubuh, status
merokok, paritas, dan diabetes, hipertensi kronis diasosiasikan 5x resiko kelahiran prematur
dan 50% peningkatan resiko kelahian bayi kecil unuk usia gestasional. Wanita dengan hipertensi
kronis memilki 2x frekuensi plasenta abruption dibandingkan wanita normal (1,56% vs 0,58%),
resiko yang lebih tinggi lagi pada wanita dengan preeklamsia. Hipertensi kronis juga telah
dikaitkan dengan resiko kelahiran (Kaplan,2002).
Kebanyakan wanita dengan hipertensi kronis memiliki penurunan tekanan darah selama
kehamilan, mirip dengan yang diamati pada wanita normotensif, tekanan darah menurun
menjelang akhir trimester pertama dan naik dibandingkan nilai sebelum hamil trimester ketiga,
akibatnya obat hipertensi sering di tappering selama kehamilan. Namun, disamping wanita
dengan hipertensi kronis diantaranya yang berkembang menjadi preeklamsi, 7-20% perempuan
mengalami hipertensi yang memburuk selama kehamilan tanpa preeklamsia (Kaplan,2002).
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Menurut Report on the National High Blood Pressure Education Program Working
Group on High Blood Pressure in pregnancy (AJOG Vol.183 : S1, July 2000) Hipertensi
kronik adalah ditemukannya desakan darah ≥ 140/ 90 mmHg, sebelum kehamilan atau
sebelum kehamilan 20 minggu dan tidak menghilang setelah 12 minggu pasca persalinan
(Akbar,2011).
B. Etiologi dan Presdiposisi (Akbar,2011)
i. Umur ibu relatif tua diatas 35 tahun
ii. Multipara
iii. Obesitas
iv. Adanya kelainan ginjal
v. Adanya diabetes mellitus
vi. Meminum obat hipertensi sebelum hamil
C. Patofisiologi
Peningkatan vasokontriksi pembuluh darah
Perfusi jaringan terganggu
HIPERTENSI
Insulin dalam darah meningkat
Peningkatan reseptor
D. Penegakan Diagnosis (Akbar,2011)
a. Berdasarkan risiko yang mungkin timbul, maka hipertensi kronik dibagi :
1. Risiko rendah : hipertensi ringan tanpa disertai kerusakan organ
2. Risiko tinggi : hipertensi berat atau hipertensi ringan disertai dengan perubahan
patologis, klinis maupun biologis, sebagai tanda kerusakan organ.
b. Kriteria risiko tinggi pada hipertensi kronik dalam kehamilan:
1. Hipertensi berat : sistolik ≥ 160 mmHg dan atau diastolic ≥ 110 mmHg sebelum
20 minggu kehamilan.
2. Hipertensi ringan <20 minggu kehamilan dengan:
i. Umur ibu > 40 tahun atau 35 tahun
ii. Adanya kelainan ginjal
iii. Adanya Diabetes Mellitus
iv. Kardiomiopati
v. Meminum obat anti hipertensi sebelum hamil
E. Penatalaksanaan
Penanganan
Ringan: observasi, bed rest
Berat: rawat di rumah sakit + farmakoterapi anti hipertensi (hidralasin atau labetalol jangka
pendek, nifedipin atau metildopa jangka panjang)
Secara umum, untuk keadaan hipertensi pada kehamilan:
Ditambah dengan hal-hal berikut:
Jika > 36 minggu/fetal lung maturity: induksi persalinan
Jika < 34 minggu/fetal lung immaturity: steroid + penanganan yang diperlukan
Jika keadaan ibu atau janin memburuk pada usia kehamilan berapa pun: induksi persalinan
Penanganan definitif terhadap hipertensi yang diinduksi kehamilan, hanya dengan penghentian
kehamilan.
F. Progonosis
Dubia ad bonam
G. Komplikasi
i. Gagal jantung
ii. Solutio plasenta
iii. Terhambatnya pertumbuhan janin
iv. Kematian janin
III. KESIMPULAN
1. Pasien Baru datang dari poli dengan hamil 30 minggu. Tekanan Darahnya 160 / 110
mmHg
2. Diagnostik obstetri nya adalah G4P3A0, Usia 36 tahun, Usia Kehamilan 30 minggu,
Janin Tunggal Hidup Intra Uteri, Presentasi Kepala, Punggung kanan, Belum inpartu
dengan hipertensi kronik.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Uchti . 2011 . Hubungan Status Gravida Dan Hipertensi Dalam
Kehamilan Di Rsup Haji Adam Malik Medan Tahun 2011 . Universitas Sumatra Utara
Branch D, Porter T, Hypertensive Disorders of Pregnancy, dalam Danforth’s
Obstetrics&Gynecologiy, edisi ke-8, Scott J, Saia P, Hammond C, Spellacy W,
penyunting, Philadelphia: Lippincott Williams&Wilkins, 1999: 309-326
Kaplan N, Lieberman E, Hypertension with Pregnancy and the Pill, dalam
Kaplan’s Clinical hypertension, edisi ke-8, Neal W, penyunting, Philadelphia: Lippincott
Williams&Wilkins, 2002: 404-433
Krisnadi S, Mose J, Effendi J, Hipertensi Dalam Kehamilan, dalam Pedoman
Diagnosis dan terapi Obstetri dan Ginekologi RS dr.Hasan Sadikin, bagian pertama, edisi
ke-2, Bandung : Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas
Padjadjaran RS dr.Hasan Sadikin, 2005 : 60-70
Reynolds C, Mabie W, Sibai B. 2003. Hypertensive States of Pregnancy. Current
Obstetrics and Gynecologic Diagnosis and Treatment edisi ke-9. New York : McGraw-
Hill
Scott J, Disaia P, Hammond C, Spellacy W, Gordon J, Danforth Buku Saku
Gangguan Hipertensi dalam Kehamilan, dalam Obstetri dan Ginekologi, edisi ke-1,
Koesoema H, penyunting, Jakarta : Widya Medika, 2002: 202-213
G 4 P 3 A 0, USIA 36 TAHUN, USIA KEHAMILAN 30 MINGGU,JANIN TUNGGAL HIDUP INTRA UTERI,
PRESENTASI KEPALA, PUNGGUNG KIRI,BELUM INPARTU, BELUM ADA HIS, DENGAN RIWAYAT
HIPERTENSI KRONIS
Tutor :
dr. Aditiyono Sp.OG
Disusun Oleh:
Noni Minty Belantric
G1A009028
JURUSAN KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2012
LEMBAR PENGESAHAN
Telah disetujui presentasi kasus dengan judul :
G 4 P 3 A 0, USIA 36 TAHUN, USIA KEHAMILAN 30 MINGGU,JANIN TUNGGAL HIDUP INTRA UTERI,
PRESENTASI KEPALA, PUNGGUNG KIRI,BELUM INPARTU, BELUM ADA HIS, DENGAN RIWAYAT
HIPERTENSI KRONIS
Pada tanggal : 13 Desember 2012
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Kegiatan Blok ECCE III di Bagian Obstetri dan Ginekologi
RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto
Disusun oleh :
Noni Minty Belantric G1A009028
Pembimbing :
dr. Aditiyono Sp.OG