MODUL HIDROSEFALUS SIMPEL -...

14
Bedah Saraf : Kelainan Kongenital Susunan Saraf 1 MODUL HIDROSEFALUS SIMPEL 1. Definisi Hidrosefalus adalah keadaan dimana terjadi akumulasi CSS yang berlebihan pada satu atau lebih ventrikel dan ruang subarakhnoid. Bila akumulasi CSS yang berlebihan terjadi diatas hemisfer serebral, keadaan ini disebut higroma subdural atau koleksi cairan subdural. 2. Waktu Pendidikan TAHAP I TAHAP II TAHAP III S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 PROGRAM MAGISTER (beban dihitung dengan SKS) >=40SKS Program Magister Neurologi Tesis Program Profesi Bedah Saraf Pogram Bedah Dasar Program Bedah Saraf PROGRAM KEPROFESIAN (beban dihitung berdasarkan kompetensi) GOLONGAN PENYAKIT & LOKALISASI KONGENITAL ICD 10 - Bab XVII Kranial Spinal INFEKSI ICD 10 - Bab I NEOPLASMA ICD 10 - Bab II Kranium Supratentorial Infratentorial Spinal Saraf Tepi TRAUMA ICD 10 - Bab XIX Kranial Spinal Saraf Tepi DEGENERASI ICD 10 - Bab VI & XIII Spinal Saraf Tepi VASKULER ICD 10 - Bab IX Intrakranial Spinal FUNGSIONAL ICD 10 - Bab VI & XXI

Transcript of MODUL HIDROSEFALUS SIMPEL -...

Page 1: MODUL HIDROSEFALUS SIMPEL - perspebsi.orgperspebsi.org/doc/info/regulation/58/HIDROSEFALUS_SIMPEL.pdf · sampai kompetensi bedah saraf dasar. b. Peserta didik dalam tahap ini disebut

Bedah Saraf : Kelainan Kongenital Susunan Saraf

1

MODUL

HIDROSEFALUS SIMPEL

1. DefinisiHidrosefalus adalah keadaan dimana terjadi akumulasi CSS yang berlebihanpada satu atau lebih ventrikel dan ruang subarakhnoid. Bila akumulasi CSSyang berlebihan terjadi diatas hemisfer serebral, keadaan ini disebut higromasubdural atau koleksi cairan subdural.

2. Waktu PendidikanTAHAP I TAHAP II TAHAP III

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11PROGRAM MAGISTER (beban dihitung dengan SKS) >=40SKSProgram Magister Neurologi

TesisProgram Profesi Bedah Saraf

Pogram Bedah DasarProgram Bedah SarafDasarPROGRAM KEPROFESIAN (beban dihitung berdasarkan kompetensi)

GOLONGAN PENYAKIT & LOKALISASI

KONGENITALICD 10 - Bab XVII

Kranial

SpinalINFEKSI

ICD 10 - Bab I

NEOPLASMAICD 10 - Bab II

Kranium

Supratentorial

Infratentorial

SpinalSaraf Tepi

TRAUMAICD 10 - Bab XIX

Kranial

SpinalSaraf Tepi

DEGENERASIICD 10 - Bab VI & XIII

SpinalSaraf Tepi

VASKULERICD 10 - Bab IX

Intrakranial

SpinalFUNGSIONAL

ICD 10 - Bab VI & XXI

Page 2: MODUL HIDROSEFALUS SIMPEL - perspebsi.orgperspebsi.org/doc/info/regulation/58/HIDROSEFALUS_SIMPEL.pdf · sampai kompetensi bedah saraf dasar. b. Peserta didik dalam tahap ini disebut

Bedah Saraf : Kelainan Kongenital Susunan Saraf

2

Pendidikan spesialisasi bedah saraf terdiri dari 3 tahap, yaitu :1. Tahap Pengayaan (tahap I):

a. Lama pendidikan 4 semester, yaitu dari semester pertama sampaidengan semester keempat, peserta didik diberi ilmu-ilmu dasar maupunbedah saraf dasar. Dalam tahap ini dapat dipergunakan untukmengambil program magister.

b. Peserta didik dalam tahap ini disebut Residen I, yaitu di ahir masapendidikan tahap I residen baru mencapai Kompetensi tingkat I.Residen sudah harus mengenal kelainan kongenital hidrosefalus simpel.

2. Tahap Magang (tahap II) :a. Lama pendidikan 2 semester, yaitu dari semester kelima dan semester

keenam. Peserta didik mulai dilatih melakukan tindakan bedah saraf.b. Peserta didik dalam tahap ini disebut Residen II, yaitu di ahir masa

pendidikan tahap II residen telah mencapai Kompetensi tingkat II.Residen sudah harus mampu menangani 3 (tiga) kasus operatifkelainan kongenital hidrosefalus simpel.

3. Tahap Mandiri (tahap III) :a. Lama pendidikan 5 semester, yaitu dari semester ketujuh sampai

dengan semester kesebelas. Peserta didik menyelesaikan pendidikansampai kompetensi bedah saraf dasar.

b. Peserta didik dalam tahap ini disebut Residen III, yaitu di ahir masapendidikan tahap III residen telah mencapai kompetensi tingkat III.Residen sudah harus mampu menangani 3 (tiga) kasus operatifkelainan kongenital hidrosefalus simpel.

Kompetensi bedah saraf dasar :1. Semua jenis penyakit yang diajarkan dalam masa pendidikan sampai

mencapai tingkat mandiri (residen boleh mengerjakan operasi sendiri,dengan tetap dalam pengawasan konsulen)

2. Tehnik operasi yang diajarkan sebagai target ahir pendidikan adalahterbatas pada tindakan operasi konvensional yang termasuk dalam IndeksKesulitan 1 dan 2; tehnik operasi sulit yang membutuhkan kemampuanmotoris lebih tinggi dan/ataupun membutuhkan alat-alat operasi canggih,termasuk dalam Indeks Kesulitan 3 dan 4, diajarkan hanya maksimalsampai tingkat magang. Tindakan operasi dalam kelompok ini merupakankelanjutan pendidikan yang masuk dalam CPD.

JENIS PENYAKIT ICD10 TAHA

P ITAHAP II TAHAP III IK

1IK2

IK3

IK4

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 G M G M G PKongenital Bab XVII . . .

Kranial . . .

Mikrosefal ( Kraniostenosis ) Q 75.0 2 1Hidrocephalus Q03.9 . . .

Simpel 3 3Kompleks / malfungsi pirau 3 5

Page 3: MODUL HIDROSEFALUS SIMPEL - perspebsi.orgperspebsi.org/doc/info/regulation/58/HIDROSEFALUS_SIMPEL.pdf · sampai kompetensi bedah saraf dasar. b. Peserta didik dalam tahap ini disebut

Bedah Saraf : Kelainan Kongenital Susunan Saraf

3

JENIS PENYAKIT ICD10 TAHA

P ITAHAP II TAHAP III IK

1IK2

IK3

IK4

Kista Arahnoid Q 07.6 2 1Meningokel Anterior Q 01.1 3 3Meningokel Posterior Q 01.2. 2 2Deformitas kranium Q 75.8 1Dandy Walker Malformaion Q 03.1 1

SpinalSpinal Disrafisme Q 05 3 2Deformitas Atlanto-oksipital Q 67.5 1Sind. Arnold-Chiary / Siringomieli Q07.0/Q87.2 2 1

KETERANGANTingkat Pengayaan, dalam periode ini Tingkat Kognitif harus dapat mencapai 6 (K6)Tingkap Magang, dalam periode ini disamping K6, Psikhomotor harus mencapai 2 (P2) dan Afektif mencapai 3 (A3)Tingkat Mandiri semua Kategori Bloom harus mencapai maksimal, K6, P5, A5

S : Semester G : Magang M : Mandiri K : Kognitif : A : Afektif P : Psikhomotor

3. Tujuan UmumSetelah menyelesaikan sub-modul hidrosefalus simpel, peserta didikdiharapkan mampu mengenali hidrosefalus simpel, mampu mengobatihidrosefalus simpel yang diajarkan sampai level mandiri serta mampumengatasi kegawatan akut hidrosefalus simpel.

4. Tujuan Khusus1. Mampu menerangkan insidensi, patogenesis, dan embriogenesis

hidrosefalus simpel.2. Mengetahui neuroanatomi, dan neurofisiologi susunan saraf dan

pembungkusnya.3. Mengetahui dasar-dasar pemeriksaan klinis maupun pemeriksaan

tambahan (neuroradiologi)dan patologi anatomi dalam menegakkandiagnosa hidrosefalus simpel.

4. Mengetahui pengobatan berbagai jenis hidrosefalus simpel.5. Mampu menentukan perubahan neurofisiologi akibat hidrosefalus simpel.6. Mampu menentukan lokasi hidrosefalus simpel.7. Mampu melakukan pemeriksaan klinis neurologik untuk menegakkan

diagnosa hidrosefalus simpel.8. Mampu mengetahui diagnosa banding hidrosefalus simpel.9. Mampu melakukan pemeriksaan tambahan (neuroradiologi) dalam

menegakkan diagnosa hidrosefalus simpel.10. Mampu melakukan pengobatan medikamentosa hidrosefalus simpel.11. Mampu melakukan tindakan operasi hidrosefalus simpel.12. Mampu mengatasi tindakan pertolongan pertama pada hidrosefalus

simpel.13. Mengenali penyulit tindakan bedah pada kasus hidrosefalus simpel.

Page 4: MODUL HIDROSEFALUS SIMPEL - perspebsi.orgperspebsi.org/doc/info/regulation/58/HIDROSEFALUS_SIMPEL.pdf · sampai kompetensi bedah saraf dasar. b. Peserta didik dalam tahap ini disebut

Bedah Saraf : Kelainan Kongenital Susunan Saraf

4

14. Mengetahui tindak lanjut yang diperlukan15. Mampu memberi informed consent

5. Strategi Pembelajarana Pengajaran dan kuliah pengantar 50 Menit

b Tinjauan Pustaka

Presentasi ilmu dasar : 1 kali 1 kali, telaah kepustakan

b Diskusi Kelompok2 x 50 menit, diskusi kasusmenyangkut diagnosa, operasi,penyulit

d Bed side teaching 6 x ronde

e Bimbingan Operasi

Operasi magangminimal 3 kasus untuk selanjutnyamelakukan instruksi / evaluasioperasi sampai dinyatakan lulus

Operasi mandiriminimal 3 kasus sebelum dapat majuke ujian kompetensi ahir tingkatnasional

6. Persiapan Sesi1. Materi kuliah pengantar berupa kisi-kisi materi yang harus dipelajari dalam

mencapai kompetensi, mencakup:a. Insidensi, patogenesis, dan embriogenesis hidrosefalus simple.b. Neuroanatomi, dan neurofisiologi susunan saraf dan pembungkusnya.c. Dasar-dasar pemeriksaan klinis maupun pemeriksaan tambahan (neu-

roradiologi)dan patologi anatomi dalam menegakkan diagnosa hidrose-falus simpel.

d. Pengobatan berbagai jenis hidrosefalus simpel.e. Perubahan neurofisiologi karena hidrosefalus simpel.f. Lokasi hidrosefalus simpel.g. Pemeriksaan klinis neurologik untuk menegakkan diagnosa hidrosefalus

simpel.h. Diagnosa banding hidrosefalus simpel.i. Pemeriksaan tambahan (neuroradiologi) dalam menegakkan diagnosa

hidrosefalus simpel.j. Pengobatan medikamentosa hidrosefalus simpel.k. Tindakan operasi hidrosefalus simpel.l. Tindakan pertolongan pertama pada hidrosefalus simpel.

Page 5: MODUL HIDROSEFALUS SIMPEL - perspebsi.orgperspebsi.org/doc/info/regulation/58/HIDROSEFALUS_SIMPEL.pdf · sampai kompetensi bedah saraf dasar. b. Peserta didik dalam tahap ini disebut

Bedah Saraf : Kelainan Kongenital Susunan Saraf

5

m. Penyulit tindakan bedah pada kasus hidrosefalus simpel.n. Tindak lanjut yang diperlukan

2. Audio visual3. Lampu baca x ray

7. Referensi1. Osborn AG, Blasser SI, Salzman KL, Katzman GL, Provenzale J, Castillo

M, et all. Osborn Diagnostic Imaging. Canada : Amirsys/Elsevier. 1st ed.2004

2. Wilkins RH, Rengachary SS. Neurosurgery. USA : Mc Graw-Hill. 2nd

Ed. 19963. Rengachary SS, Wilkins RH. Principles of Neurosurgery. London : Mos-

by. 19944. Winn HR. Youman’s Neurological Surgery. 5th ed. USA : Saunders. 1994

8. Kompetensi

Jenis KompetensiTingkat

Kompetensi

K P A

a. Mampu menerangkan fisiologi dan dinamika cairan otak 6 PENGAYAAN

b. Mampu menerangkan patofisiologi dan etiologi hidrosefalus simpel. 6

c.Mengetahui dasar - dasar pemeriksaan klinis maupun pemeriksaantambahan (neuroradiologi) dalam menegakkan diagnosahidrosefalus simpel.

6

d. Mampu melakukan pemeriksaan klinis neurologik untukmenegakkan diagnosa hidrosefalus simpel. 6 2 3

MAGANG

e. Mampu melakukan pemeriksaan tambahan (ventrikulografi ) dalammenegakkan hidrosefalus simpel. 6 2 3

f. Mampu menegakkan diagnosis hidrosefalus simpel. 6 2 3

g. Mampu mengetahui diagnosa banding hidrosefalus simpel. 6 2 3

h. Mampu melakukan pengobatan medikamentosa hidrosefalus simpel. 6 2 3

i. Mampu melakukan tindakan VP shunt 6 5 5 M

Page 6: MODUL HIDROSEFALUS SIMPEL - perspebsi.orgperspebsi.org/doc/info/regulation/58/HIDROSEFALUS_SIMPEL.pdf · sampai kompetensi bedah saraf dasar. b. Peserta didik dalam tahap ini disebut

Bedah Saraf : Kelainan Kongenital Susunan Saraf

6

j. Dapat melakukan revisi VP shunt 6 5 5 ANDIRI

k. Mampu memberi informed consent 6 5 5

9. Gambaran UmumInsidens hidrosefalus kongenital sekitar delapan per 10.000 kelahiran.Hidrosefalus terjadi pada tiga per 100 anak yang lahir dari orangtua yangmemiliki anak mielomeningosel. Penyebab hidrosefalus kongenital padakebanyakan kasus tidak diketahui (hidrosefalus idiopatik). Kekecualian hanyapada hidrosefalus herediter yang sex linked, disebabkan oleh stenosisakuaduktal. Jenis hidrosefalus ini merupakan kurang dari tiga persen darihidrosefalus kongenital. Bila anak pertama diperkirakan memiliki hidrosefalusprimer, diperlukan konseling genetika. Bila anak kedua dipastikan laki-laki dariamniosentesis, aborsi harus dipikirkan.Gejala klinik ini biasanya tampak pada hidrosefalus progresif cepat. Merekadapat terjadi bersamaan atau bergantian. hidrosefalus dini atau ringan,hanya perubahan ringan pada sutura, fontanel, scalp, dan gerak bola matayang dijumpai. Pada hidrosefalus yang berkembang lambat, gejala mungkintidak tampak hingga pasien mulai berjalan, dimana keadaan ini dibuktikandengan langkah berdasar-lebar, paraparesis, hemianopia bitemporal, danretardasi mental.

10. Contoh KasusContoh kasus dibuat sesuai dengan jenis penyakit pada submodul.

11. Tujuan PembelajaranProses, materi dan metoda pembelajaran yang telah disiapkan bertujuan untukalih pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang terkait dengan pencapaiankompetensi dan keterampilan yang diperlukan dalam mengenali danmengobati hidrosefalus simpel/kompleks.

12. MetodaMetoda Pembelajaran1. Tinjauan Pustaka2. Diskusi Kelompok3. Bed side teaching4. Tindakan Operasi Mandiri

Page 7: MODUL HIDROSEFALUS SIMPEL - perspebsi.orgperspebsi.org/doc/info/regulation/58/HIDROSEFALUS_SIMPEL.pdf · sampai kompetensi bedah saraf dasar. b. Peserta didik dalam tahap ini disebut

Bedah Saraf : Kelainan Kongenital Susunan Saraf

7

a. Peserta didik harus erlebih dahulu melakukan asistensi operasi(magang) sampai mencapai jumlah yang ditentukan, dan kemudianmelakukan instruksi pada spesialis pembimbing. Setelah dinyatakanlulus instruksi, baru diijinkan melakukan operasi mandiri.

b. Operasi mandiri oleh asisten harus selalu ada spesialis supervisoryang akan menilai keseluruhan aspek yang harus dilakukan olehasisten terhadap pasien secara mandiri.

c. Residen yang memiliki level tertinggi dalam suatu operasi harusmembuat laporan operasi dengan berpedoman pada daftar tilik,selanjutnya konsulen/supervisor operasi ini akan memeriksa laporanoperasi sesuai daftar tilik dan memberi nilai berdasarkankelengkapan yang ditetapkan daam daftar tilik.

Metoda Diagnostik1. Pemeriksaan klinis neurologik2. Alat bantu diagnostik

a. Pemeriksaan X ray,b. EMG / EEGc. Alat neuroradiologi lain : CT Scan, MRI

3. Metoda diagnostik yang diajarkan mencakup metode diagnostikkonvensional sesuai ketersediaannya di daerah perifer, tidak semata-mata berorientasi pada alat-alat dianostik canggih.

13. RangkumanHidrosefalus adalah keadaan dimana terjadi akumulasi CSS yang berlebihanpada satu atau lebih ventrikel dan ruang subarakhnoid.Insidens hidrosefalus kongenital sekitar delapan per 10.000 kelahiran.Hidrosefalus terjadi pada tiga per 100 anak yang lahir dari orangtua yangmemiliki anak mielomeningosel. Penyebab hidrosefalus kongenital padakebanyakan kasus tidak diketahui (hidrosefalus idiopatik). Jenis hidrosefalusini merupakan kurang dari tiga persen dari hidrosefalus kongenital.Gejala klinik ini biasanya tampak pada hidrosefalus progresif cepat. Merekadapat terjadi bersamaan atau bergantian. Hidrosefalus dini atau ringan,hanya perubahan ringan pada sutura, fontanel, scalp dan gerak bola mata.Pada hidrosefalus yang berkembang lambat, gejala mungkin tidak tampak.

14. EvaluasiOrganisasi Evaluasi1. Evaluasi dilaksanakan di IPDS Bedah Saraf2. Evaluasi dilakukan minimal oleh Pembimbing di IPDS Bedah Saraf3. Evaluasi untuk peserta PPDS Bedah Saraf dilakukan sbb

a. Untuk penguasaan ilmu dasar (pengayaan) dilakukan pada ahirsetiap semester

Page 8: MODUL HIDROSEFALUS SIMPEL - perspebsi.orgperspebsi.org/doc/info/regulation/58/HIDROSEFALUS_SIMPEL.pdf · sampai kompetensi bedah saraf dasar. b. Peserta didik dalam tahap ini disebut

Bedah Saraf : Kelainan Kongenital Susunan Saraf

8

b. Kemampuan menegakkan diagnosac. Untuk penguasaan kasus dan teknis operasi dilakukan pada setiap

akan dilakukan tindakan / operasi.4. Untuk dokter spesialis bedah lain yang akan mengambil modul-modul

bedah saraf tertentu untuk kepentingan penigkatan kompetensi dalamprogram CPD, waktu disesuaikan pada kodisi yang ada dari modul ini,dengan evaluasi dan tahap penguasaan materi yang dievaluasi samaketentuan yang berlaku.

Tahap Evaluasi1. Evaluasi tahap pengayaan dilakukan setelah peseta didik

menyelesaikan aspek kognitif di tahap pengayaan.2. Evaluasi tahap magang dilakukan setelah peserta didik melakukan

sejumlah tindakan operasi Sebagai Asisten I sebagai prasyarat evaluasisesuai dengan jenis penyakit pada submodul

3. Evaluasi tahap mandiri dilakukan setelah peserta didik melakukansejumlah tindakan operasi mandiri sebagai prasyarat evaluasi sesuaidengan jenis penyakit pada submodul

Metode dan Materi Evaluasi1. Ujian Tulis dan Lisan2. Kemampuan menegakkan diagnosa di poliklinik maupun ruang rawat3. Penilaian kemampuan melakukan tindakan4. Penilaian kemampuan penanganan penderita secara menyeluruh

Hasil Penilaian IPDS1. Penyelesaian modul harus dapat dicapai dalam kurun waktu yang telah

ditetapkan2. Penilaian disesuaikan dengan kompetensi akhir yang harus dicapai

pada setiap sub modul ( pengayaan, magang, mandiri )3. Kegagalan dalam 1 aspek harus diulang dalam masa selama stase di

Bagian/Departemen Badah Saraf.

15. Instrumen PenilaianInstrumen penilaian dari setiap kegiatan berupa evaluasi yang dilakukan padasetiap tahap pendidikan, intrumen yang dipakai adalah :

1 Kemampuan Inform Concent Instruksi & Bimbingan

2 Penilaian Ilmiah

a. Teori & Penyakit Diskusi dan Ujian

b. Instrument & Penyakit Diskusi dan Ujian

3 Penilaian Kecakapan Poliklinik, Bedside teaching & KamarOperasi

Page 9: MODUL HIDROSEFALUS SIMPEL - perspebsi.orgperspebsi.org/doc/info/regulation/58/HIDROSEFALUS_SIMPEL.pdf · sampai kompetensi bedah saraf dasar. b. Peserta didik dalam tahap ini disebut

Bedah Saraf : Kelainan Kongenital Susunan Saraf

9

4 Penilaian Rehabilitasi Instruksi & Bimbingan

16. Penuntun Belajar1. Kisi-kisi materi dan buku referensi2. Kisi-kisi materi hidrosefalus simpel:

a. Insidensi, patogenesis, dan sitogenesis hidrosefalus simpel.b. Dasar-dasar pemeriksaan klinis maupun pemeriksaan tambahan

(neuroradiologi) dan patologi anatomi dalam menegakkan diagnosahidrosefalus simpel.

c. Pengobatan berbagai jenis hidrosefalus simpel.d. Pemeriksaan klinis neurologik untuk menegakkan hidrosefalus simpel.e. Diagnosa banding hidrosefalus simpel.f. Pemeriksaan tambahan (neuroradiologi) dalam menegakkan diagnosa

hidrosefalus simpel.g. Pengobatan medikamentosa hidrosefalus simpel.h. Tindakan operasi hidrosefalus simpel.i. Penyulit tindakan bedah pada kasus hidrosefalus simpel.j. Tindak lanjut yang diperlukank. informed consent

17. Daftar Tilik

RINCIAN DAFTAR TILIKADA

TA TL L

Menentukan Indikasi Bedah Saraf(Poliklinik)

1 Uraian tentang keluhan / gejala utama

2 Cara datang (sendiri / rujukan)

3 Kelengkapan riwayat penyakit

4 Catatan ukuran panjang badan, berat badan, lingkaran kepala,ubun-ubun besar

5 Deskripsi keadaan kulit

6 Deskripsi fungsi dan jenis pompa

7 Deskripsi kelainan saraf yang dijumpai

8 Pemeriksaan penunjang

9 Hasil konsultasi persiapan operasi

10 Catatan status gizi

11 Obat-obatan yang masih diberikan

Page 10: MODUL HIDROSEFALUS SIMPEL - perspebsi.orgperspebsi.org/doc/info/regulation/58/HIDROSEFALUS_SIMPEL.pdf · sampai kompetensi bedah saraf dasar. b. Peserta didik dalam tahap ini disebut

Bedah Saraf : Kelainan Kongenital Susunan Saraf

10

12 Inform concern

13 Surat pengantar rawat inap

Admission

1 Kelengkapan administrasi

2 Kelengkapan dokumen sesuai daftar tilik poliklinik

3 Buat status Medical Record

4 Cek ulang hasil pemeriksaan di poliklinik

5 Buat rencana perawatan

Persiapan Operasi

1 Assesment rencana tindakan, operator dan asisten

2 Persiapan pompa

3 Konsul toleransi operasi

4 Buat daftar operasi

Pra-Bedah

1 Konsul anestesi

2 Asisten lapor pada operator

3 Persiapan menjelang operasi

Kamar Operasi

1 Dokumen yang disertakan bersama pasien

2 Keadaan pasien

3 Persiapan pasien

4 Dilakukan narkose umum

5 Dipasang kateter

6 Posisi pasien diatur sesuai standar

7 Dipasang blanket pemanas

8 Persiapan daerah operasi

9 Persiapan pompa

10 Tindakan operasi hidrosefalus

11 Jumlah perdarahan tercatat

12 Jumlah urine tercatat

Page 11: MODUL HIDROSEFALUS SIMPEL - perspebsi.orgperspebsi.org/doc/info/regulation/58/HIDROSEFALUS_SIMPEL.pdf · sampai kompetensi bedah saraf dasar. b. Peserta didik dalam tahap ini disebut

Bedah Saraf : Kelainan Kongenital Susunan Saraf

11

13 Jumlah kassa yang dipakai tercatat

14 Jumlah dan jenis instrumen sesuai prosedur

15 Keadaan pasien pasca bedah dievaluasi

Pasca Bedah

1 Dokumentasi

2 Catatan perawatan

Pemulangan

1 Catatan keadaan pasien

2 Inform concernt pada yang merawat

3 Jadwal concent pada yang merawat

4 Jadwal kontrol dan konsultasi pada dokter spesialis anak

5 Kelengkapan status dan diagnosa

6 Catatan administrasi & keuangan

18. Materi BakuMateri baku kelainan kongenital susunan saraf disusun berdasarkan tujuanpendidikan. Secara rinci disusun pada tujuan khusus. Materi dirinci menjadiberbagai jenis penyakit pada submodul yang disesuaikan dengan kompetensimandri yang harus dicapai ( matriks hijau ).Sebagai gambaran umum berbagai penyakit yang harus dikuasai sebagaiberikut :

Hidrosefalus SimpelDefinisiHidrosefalus adalah keadaan dimana terjadi akumulasi CSS yang berlebihanpada satu atau lebih ventrikel dan ruang subarakhnoid. Bila akumulasi CSSyang berlebihan terjadi diatas hemisfer serebral, keadaan ini disebut higromasubdural atau koleksi cairan subdural. Pada kasus akumulasi cairan yangberlebihan terjadi pada sistema ventrikuler, keadaan ini disebut sebagaihidrosefalus internal.Berdasarkan ada tidaknya malformasi lain yang menyertai, hidrosefalusdigolongkan menjadi dua, yaitu hidrosefalus simpel dan hidrosefalus komplek.Pada hidrosefalus simpel, kelainan yang terjadi tidak disertai dengan bentukmalformasi lainnya, sehingga memiliki prognosis lebih baik jika dibandingkandengan hidrosefalus kompleks.

Dikenal jenis hidrosefalus:

Page 12: MODUL HIDROSEFALUS SIMPEL - perspebsi.orgperspebsi.org/doc/info/regulation/58/HIDROSEFALUS_SIMPEL.pdf · sampai kompetensi bedah saraf dasar. b. Peserta didik dalam tahap ini disebut

Bedah Saraf : Kelainan Kongenital Susunan Saraf

12

Hidrosefalus yang penyebabnya berkaitan dengan jalannya cairan otak :o Hidrosefalus obstruktif: penyebabnya adalah hambatan gangguan

pada aliran cairan otak antar kamar otak atau dari kamar otak ke ruangsubarachnoidal

o Hidrosefalus komunikans : tidak ada hambatan jalan likuor Hidrosefalus yang penyebabnya berkaitan dengan tekanan intrakranial :o Arrested hidrosefalus: hidrosefalus tidak menunjukkan penambahan

tekanan intrakranial ataupun tidak merubah besaran kepala. Normotensif hidrosefalus : hidrosefalus yang tidak memberi gejala

peninggian tekanan intrakranial dan pada pengukuran sewaktu didapatkantekanan intrakranial normal.

EpidemiologiInsidens hidrosefalus kongenital sekitar delapan per 10.000 kelahiran.Hidrosefalus terjadi pada tiga per 100 anak yang lahir dari orangtua yangmemiliki anak mielomeningosel. Penyebab hidrosefalus kongenital padakebanyakan kasus tidak diketahui (hidrosefalus idiopatik). Kekecualian hanyapada hidrosefalus herediter yang sex linked, disebabkan oleh stenosisakuaduktal. Jenis hidrosefalus ini merupakan kurang dari tiga persen darihidrosefalus kongenital.EtiologiHidrosefalus mungkin disebabkan oleh satu dari tiga faktor: (1) produksi CSSyang berlebihan, (2) obstruksi jalur CSS, dan (3) gangguan absorpsi CSS.Hidrosefalus sekunder sering disebabkan oleh kelainan berikut: (1) hematomasubdural, (2) tumor intraventrikuler, (3) tumor para sellar, (4) tumor fossaposterior, (5) cedera kranioserebral, (6) infeksi leptomeningeal, (7)perdarahan subarakhnoid, (8) karsino matosis atau sarkomatosis mening, dan(9) toksoplasmosis.

Manifestasi KlinisGejala klinik ini biasanya tampak pada hidrosefalus progresif cepat. Merekadapat terjadi bersamaan atau bergantian. Pada kebanyakan hidrosefalus diniatau ringan, hanya perubahan ringan pada sutura, fontanel, scalp, dangerak bola mata yang dijumpai. Pada hidrosefalus yang berkembang lambat,gejala mungkin tidak tampil hingga pasien mulai berjalan, dimana keadaanini dibuktikan dengan langkah berdasar-lebar, para paresis, hemianopiabitemporal, dan retardasi mental.

Pemeriksaan PenunjangProsedur spesifik yang perlu diperhatikan pada hidrosefalus adalah : Pemeriksaan Fisik :o Transiluminasio Lingkar kepala, venektasi, ukuran dan kondisi fontanela, Macewen's

sign, setting-sun eye

Page 13: MODUL HIDROSEFALUS SIMPEL - perspebsi.orgperspebsi.org/doc/info/regulation/58/HIDROSEFALUS_SIMPEL.pdf · sampai kompetensi bedah saraf dasar. b. Peserta didik dalam tahap ini disebut

Bedah Saraf : Kelainan Kongenital Susunan Saraf

13

Neuroimejing :o USG kepala,o Plain x-ray kepala & Ventrikulografi,o CT Scan kepala

TatalaksanaTatalaksana hidrosefalus internal:(1) menurunkan produksi CSS, (2) memintasobstruksi CSS di dalam ventrikel dan (3) mengalirkan CSS dari sistemaventrikulosubarakhnoid ke ruang tubuh lain, dimana CSS dapat diabsorpsi.Berbagai jenis shunt digunakan, dua yang paling sering yaitu,ventrikulovenosa dan ventrikuloperitoneal. Operasi pintas harus dilakukandalam tiga bulan sejak lahir. Kandidat yang terbaik untuk operrasi pintasadalah hidrosefalus simpel, dimana tidak berhubungan dengan defekanatomis dan tidak ditemukan kerusakan otak.

19. Algoritme

20. Kepustakan1. Osborn AG, Blasser SI, Salzman KL, Katzman GL, Provenzale J, Castillo

M, et all. Osborn Diagnostic Imaging. Canada : Amirsys/Elsevier. 1st ed.2004

2. Wilkins RH, Rengachary SS. Neurosurgery. USA : Mc Graw-Hill. 2nd

Ed. 1996

Page 14: MODUL HIDROSEFALUS SIMPEL - perspebsi.orgperspebsi.org/doc/info/regulation/58/HIDROSEFALUS_SIMPEL.pdf · sampai kompetensi bedah saraf dasar. b. Peserta didik dalam tahap ini disebut

Bedah Saraf : Kelainan Kongenital Susunan Saraf

14

3. Rengachary SS, Wilkins RH. Principles of Neurosurgery. London : Mos-by. 1994

4. Winn HR. Youman’s Neurological Surgery. 5th ed. USA : Saunders. 1994

21. PresentasiMateri presentasi menggunakan materi dalam bentuk power point sesuaidengan materi modul hidrosefalus simpel.

22. ModelModel pembelajaran dapat menggunakan diseksi kadaver.