Lapkas Hidrosefalus
-
Upload
ira-posangi -
Category
Documents
-
view
238 -
download
0
Transcript of Lapkas Hidrosefalus
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
1/50
BAB I
PENDAHULUAN
Hidrosefalus berasal dari kata hidro yang berarti air dan chepalon yang berartikepala.1 Hidrosefalus dapat didefinisikan secara luas sebagai suatu gangguan
pembentukan,aliran, atau penyerapan cerebrospinal fluid (CSF) yang mengarah ke
peningkatan volume cairan di dalam SS. !ondisi ini "uga bisa disebut sebagai
gangguan hidrodinamik dari CSF.# $kut hidrosefalus ter"adi selama beberapa hari,
hidrosefalus subakut ter"adi selama beberapa minggu, dan hidrosefalus kronis ter"adi
selama bulan atau tahun. !ondisi seperti atrofi otak dan lesi destruktif fokus "uga
mengakibatkan peningkatan abnormal CSF dalam SS. Sebuah ironi yang lebih tua
yang digunakan untuk menggambarkan kondisi ini adalah hidrosefalus e% vakum.&
Hidrosefalus kommunikan ter"adi karena kelebihan produksi CSF ("arang),
gangguan penyerapan dari CSF (paling sering)', atau ketidak cukupan drainase vena
(kadangkadang). Hidrosefalus non kommunikan ter"adi ketika aliran CSF erhalang
dalam sistem ventrikel atau dalam outlet untuk ruang arakhnoid, mengakibatkan
penurunan CSF dari ventrikel ke ruang subarachnoid. entuk yang paling umum
adalah hidrosefalus obstruktif dan disebabkan oleh lesi massamenduduki
intraventricular atau e%traventricular yang mengganggu anatomi ventrikel.*
ada sebagian penderita, pembesaran kepala berhenti sendiri (arrested
hydrocephalus) mungkin oleh rekanalisasi ruang subarachnoid atau kompensasi
pembentukan CSS yang berkurang.+ indakan bedah belum ada yang memuaskan
1--, kecuali bila penyebabnya ialah tumor yang masih bisa diangkat. $da tiga
prinsip pengobatan hidrosefalus, yaitu/ 0engurangi produksi CSS, 0emperbaiki
hubungan antara tempat produksi CSS, engeluaran CSS ke dalam organ
ekstrakranial.
1
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
2/50
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi dan Fisiologi
2uangan cairan serebrospinal (CSS) mulai terbentuk pada minggu kelima
masa embrio, terdiri dari sistem ventrikel, sisterna magna pada dasar otak dan
ruangan subaraknoid yang meliputi seluruh susunan saraf. CSS yang dibentuk di
dalam sistem ventrikel oleh pleksus koroidalis kembali ke peredaran darah melalui
kapiler dalam piamater dan arakhnoid yang meliputi seluruh sususan saraf pusat.
Hubungan antara sistem ventrikel dan ruang subarachnoid adalah melalui foramen
0agendie di median dan foramen 3uschka di sebelah lateral ventrikel 45.
Sebagian besar cairan serebrospinalis yang dihasilkan oleh pleksus koroidalis
di dalam ventrikel otak akan mengalir ke foramen 0onro ke ventrikel 444, kemudian
melalui akuaduktus Sylvius ke ventrikel 45. 6ari sana likuor mengalir melalui
foramen 0agendi dan 3uschka ke sisterna magna dan rongga subarachnoid di bagian
cranial maupun spinal. enyerapan ter"adi melalui vilus arakhnoid yang berhubungan
dengan sistem vena seperti sinus venosus serebral.
Gambar 1. Anatomi aliran !r!bros"inal #$ild
#
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
3/50
leksus koroidideus menghasilkan sekitar - cairan serebrospinal, dan
sisanya di hasilkan oleh pergerakan dari cairan transepidermal dari otak menu"u
sistem ventrikel.2atarata volume cairan li7our adalah 8- ml pada anakanak '1&
tahun dan 1*- ml pada orang de9asa. ingkat pembentukan adalah sekitar -,&* ml :
menit atau *-- ml : hari. ;leh karena itu sekitar 1' dari total volume mengalami
absorbsi setiap satu "am. ingkat di mana cairan serebrospinal dibentuk tetap relatif
konstan dan menurun hanya sedikit saat tekanan cairan cerebrospinal
meningkatkan.Sebaliknya, tingkat penyerapan meningkat secara signifikan saat
tekanan cairan cerebrospinal melebihi mm Hg. ada tekanan #- mm Hg, tingkat
penyerapan adalah tiga kali tingkat formation.
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
4/50
merupakan komplikasi pada hidrosefalus yang tidak di obati. Hal ini dapat menetap
setelah pengobatan. !ehilangan visual "uga merupakan penyulit dari hidrosefalus
yang tidak diobati dan dapat menetap setelah pengobatan.#
4nsiden hidrosefalus berdasarkan usia menya"ikan kurva bimodal. Satu puncak
ter"adi pada masa bayi dan terkait dengan berbagai bentuk cacat ba9aan. uncak lain
yang ter"adi di masa de9asa, sebagian besar dihasilkan dari >H. Hidrosefalus
6e9asa di"umpai sekitar '- dari total kasus hidrosefalus. berdasarkan usia tidak
di"umpai perbedaan insidensi hidrosefalus.&
%. Klasi#i&asi
Hidrosefalus adalah suatu kondisi yang ditandai oleh volume intrakranialcairan cerebrospinal fuild yang berlebihan. 6apat berupa communicant dan
noncommunicant, tergantung pada apakah atau tidak hubungan cairan cerebrospinal
antara sistem ventrikel dan subarachnoid space.+,,<
1. Hidrosefalus ;bstruktif (>onkomunikans)
er"adi peningkatan tekanan cairan serebrospinal yang disebabkan obstruksi
pada salah satu tempat pembentukan likuor, antara pleksus koroidalis sampai tempat
keluarnya dari ventrikel 45 melalui foramen 0agendi dan 3uschka.
#. Hidrosefalus !omunikans
er"adi peningkatan tekanan cairan serebrospinal tanpa disertai penyumbatan
sistem ventrikel.
Hidrosefalus kongenital ter"adi pada sekitar satu per seribu kelahiran. Hal ini
umumnya terkait dengan malformasi congenital lain dan mungkin disebabkan oleh
gangguan genetik atau gangguan intra uterine seperti infeksi dan perdarahan.
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
5/50
Hidrosefalus ter"adi karena gangguan sirkulasi likuor di dalam sistem
ventrikel atau oleh produksi likuor yang berlebihan. Hidrosefalus ter"adi bila terdapat
penyumbatan aliran likuor pada salah satu tempat, antara tempat pembentukan likuor
dalam sistem ventrikel dan tempat absorpsi dalam ruang subarachnoid. $kibat
penyumbatan, ter"adi dilatasi ruangan CSS di bagian proksimal sumbatan. empat
yang sering tersumbat dan terdapat dalam klinis adalah foramen 0onro, foramen
3uschka dan 0agendi, sisterna magna dan sisterna basalis.+,
Secara teoritis, pembentukan CSS yang terlalu banyak dengan kecepatan
absorpsi yang normal akan menyebabkan ter"adinya hidrosefalus, namun dalam klinik
sangat "arang ter"adi, misalnya terlihat pelebaran ventrikel tanpa penyumbatan pada
adenomata pleksus koroidalis. enyebab penyumbatan aliran CSS yang seringterdapat pada bayi dan anak yaitu kelainan bawaan, infeksi, neoplasma dan
perdarahan.+,
1. Kelainan bawaan
a. Stenosis $kuaduktus Sylvius, merupakan penyebab terbanyak pada hidrosefalus
bayi dan anak ( +-8- ). $kuaduktus dapat merupakan saluran buntu atau
abnormal lebih sempit dari biasa. =mumnya ge"ala hidrosefalus terlihat se"ak lahir
atau progresif dengan cepat pada bulanbulan pertama setelah lahir.
b. Spina bifida dan cranium bifida, hidrosefalus pada kelainan ini biasanya
berhubungan dengan sindroma $rnordChiari akibat tertariknya medulla spinalis,
dengan medulla oblongata dan serebelum letaknya lebih rendah dan menutupi
foramen magnum sehingga ter"adi penyumbatan sebagian atau total.
c. Sindrom 6andyAalker,merupakan atresiakongenital foramen 3uschka dan
0agendi dengan akibat hidrosefalus obstruktif dengan pelebaran sistem ventrikel,
terutama ventrikel 45 yang dapat sedemikian besarnya hingga merupakan suatu
kista yang besar di daerah fossa posterior.
d. !ista arakhnoid,dapat ter"adi congenital maupun didapat akibat trauma sekunder
suatu hematoma.
*
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
6/50
e. $nomali pembuluh darah, dalam kepustakaan dilaporkan ter"adi hidrosefalus
akibat aneurisma arteriovena yang mengenai arteria serebralis posterior dengan
vena @aleni atau sinus tranversus dengan akibat obstruksi akuaduktus.
#. Infeksi, akibat infeksi dapat timbul perlekatan meningen sehingga ter"adi obliterasi
ruang subarachnoid. elebaran ventrikel pada fase akut meningitis purulenta ter"ad
bila aliran CSS terganggu oleh obstruksi mekanik eksudat purulen di akuaduktus
Sylvius atau sisterna basalis. embesaran kepala dapat ter"adi beberapa minggu
sampai beberapa bulan sesudah sembuh dari meningitisnya. Secara patologis terlihat
penebalan "aringan piamater dan arakhnoid sekitar sisterna basalis dan daerah lain.
ada meningitis serosa tuberkulosa, perlekatan meningen terutama terdapat di daerah
basal sekitar sisterna kiasmatika dan interpendunkularis, sedangkan pada meningitis purulenta lokasinya lebih tersebar.
&. Neoplasma, hidrosefalus oleh obstruksi mekanis yang dapat ter"adi di setiap tempat
aliran CSS. engobatan dalam hal ini ditu"ukan kepada penyebabnya dan apabila
tumor tidak bisa dioperasi, maka dapat dilakukan tindakan paliatif dengan
mengalirkan CSS melalui saluran buatan atau pirau. ada anak, kasus terbanyak yang
menyebabkan penyumbatan ventrikel 45 dan akuaduktus Sylvius bagian terakhir
biasanya suatu glioma yang berasal dari serebelum, sedangkan penyumbatan bagian
depan ventrikel 444 biasanya disebabkan suatu kraniofaringioma.
4. Perdarahan, telah banyak dibuktikan bah9a perdarahn sebelum dan sesudah lahir
dalam otak dapat menyebabkan fibrosis leptomeningen terutama pada daerah basal
otak, selain penyumbatan yang ter"adi akibat organisasi dari darah itu sendiri.
E. Pato#isiologi Hidros!#al$s
Secara teoritis hidrosefalus ter"adi sebagai akibat dari tiga mekanisme yaitu/
produksi li7uor yang berlebihan, peningkatan resistensi aliran li7uor, peningkatan
tekanan sinus venosa. Sebagai konsekuensi dari tiga mekanisme diatas adalah
peningkatan tekanan intracranial sebagai upaya mempertahankan keseimbangan
sekresi dan absorbs. 0ekanisme ter"adinya dilatasi ventrikel masib belum dipahami
dengan "elas, namun hal ini bukanlah hal yang sederhana sebagaimana akumulasi
+
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
7/50
akibat dari ketidakseimbangan antara produksi dan absorbs. 0ekanisme ter"adinya
dilatasi ventrikel cukup rumit dan berlangsung berbeda beda tiap saat tiap saat selama
perkembangan hidrosefalus. 6ilatasi ini ter"adi sebagai akibat dari8B
1. !ompensasi sistem serebrovascular
#. 2edistribusi dari li7uor serebrospinal atau cairan ekstraseluler atau kedunya dalam
susunan sistem saraf pusat.
&. erubahan mekanis dari otak (peningkatan elastisitas otak, gangguan
viskoelastisitas otak, kelainan turgor otak)
'. fek tekanan denyut li7uor serebrospinal (masih diperdebatkan)
*. Hilangnya "aringan otak
+. embesaran volume tengkorak (pada penderita muda) akibat adanya regangan
abnormal pada sutura cranial.
roduksi li7uor yang berlebihan hampir semua disebabkan oleh tumor pleksus
khoroid (papiloma dan karsinoma). $danya produksi yang berlebihan akan
menyebabkan tekanan intracranial meningkat dalam mempertahankan keseimbangan
antara sekresi dan absorbs li7uor, sehingga akhirnya ventrikel akan membesar.
$dapula beberapa laporan mengenai produksi li7uor yang berlebihan tanpa adanya
tumor pada pleksus khoroid, di samping "uga akibat hipervitaminosis $.&,8
@angguan aliran li7uor merupakan a9al dari kebanyakan dari kasus
hidrosefalus. eningkatan resistensi yang disebabkan oleh gangguan aliran akan
meningkatkan tekanan li7uor secara proporsional dalam upaya mempertahankan
resorbsi yang seimbang. 6era"at peningkatan resistensi aliran cairan li7uor adan
kecepatan perkembangan gangguan hidrodinamik berpengaruh pada penampilan
klinis.8
F. 'ani#!stasi Klinis
@e"ala klinis bervariasi sesuai dengan umur penderita
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
8/50
berusia di ba9ah # tahun ge"ala yang paling umum tampak adalah pembesaran
abnormal yang progresif dari ukuran kepala. 0akrokrani mengesankan sebagai salah
satu tanda bila ukuran lingkar kepala lebih besar dari dua deviasi standart di atas
ukuran normal, atau persentil 8< dari kelompok usianya.8
Selain itu menentukan telah ter"adinya makrokrania "uga dapat dipastikan
dengan mengukur lingkaran kepala suboksipitobregmatikus dibandingkan dengan
lingkaran dada dan angka normal pada usia yang sama. 3ebih penting lagi ialah
pengukuran berkala lingkaran kepala, yaitu untuk melihat pembesaran kepala yang
progresif dan lebih cepat dari normal.
@e"ala tekanan intracranial yang meninggi dapat berupa muntah, nyeri kepala
dan pada anak yang agak besar mungkin terdapat edema papil saraf kranialis 44 pada pemerikaan funduskopi.
0akrokrania biasanya disertai empat ge"ala hipertensi intracranial lainnya
yaitu8 B
1. Fontanel anterior yang sangat tegang. iasanya fontanel anterior dalam keadaan
normal tampak datar atau bahkan sedikit cekung ke dalam pada bayi dalam posisi
berdiri (tidak menangis)
#. Sutura cranium tampak atau teraba melebar
&. !ulit kepala licin mengkilap atau tampak vena vena supervisial menon"ol. erkusi
kepala akan terasa seperti pot bunga yang retak (cracked pot sign)
'. Fenomena matahari tenggelam ( sunset phenomena) tampak kedua bola mata
deviasi keba9ah dan kelopak mata atas tertarik, sclera tampak di atas iris sehingga
iris seakan akan matahari yang akan terbenan. Fenomena ini seperti halnya tanda
perinaud, yang terdapat gangguan pada daerah tektam. sotropia akibat parase n.54
dan kadang terdapat parase pada n. 444, dapat menyebabkan penglihatan ganda dan
mempunya resiko bayi men"adi ambliopia.
!erusakan saraf yang memberi ge"ala kelainan neurologis berupa gangguan
kesadaran, motoris atau ke"ang, kadangkadang gangguan pusat vital, bergantung
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
9/50
kepada kemampuan kepala untuk membesar dalam mengatasi tekanan intracranial
yang meninggi. ila proses berlangsung lambat, maka mungkin tidak terdapat ge"ala
neurologis 9alaupun telah terdapat pelebaran ventrikel yang belum begitu melebar.
@e"ala lainnya yang dapat ter"adi ialah spastisistas yang biasanya melibatkan
ekstremitas inferior (sebagai konsekuensi peregangan traktus pyramidal sekitar
ventrikel lateral yang dilatasi) dan berlan"ut sebagai gangguan ber"alan, gangguan
endoktrin (karena distraksi hipotalamus dan Dpituitari stalkE oleh dilatasi ventrikel
444).8
G. Diagnosis
engukuran lingkar kepala frontooksipital yang teratur pada bayi merupakan
tindakan terpenting untuk menentukan diagnosis dini. ertumbuhan kepala normal
paling cepat ter"adi pada tiga bulan pertama*. 3ingkar kepala akan bertambah kira
kira # cm tiap bulannya. Standar normal berbeda untuk bayi prematur dan bayi cukup
bulan. ertumbuhan kepala normal pada bayi baru lahir adalah # cm : bulan untuk &
bulan pertama, 1 cm : bulan untuk & bulan kedua dan -,* cm : bulan selama + bulan
berikutnya (lihat tabel #).
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
10/50
• est genetic dan konseling di rekomendasikan "ika terdapat kemungkinan
hidrosefalus secara genetic.
• valuasi cerebrospinal fluid (CSF) pada kondisi posthemorrhagic dan
postmeningitic hidrosefalus untuk melihat konsentrasi protein dan untuk
meniadakan residual infeksi.&
Studi 4maging
ada foto 2ontgen kepala polos lateral, tampak kepala yang membesar dengan
disproporsi kraniofasial, tulang yang menipis dan sutura melebar *, yang men"adi alat
diagnostic terpilih pada kasus ini adalah C scan kepala dimana sistem ventrikel dan
seluruh isi intrakranial dapat tampak lebih terperinci, serta dalam memperkirakan
prognosa kasus. 024 sebenarnya "uga merupakan pemeriksaan diagnostic terpilih
untuk kasus kasus yang efektif. >amun, mengingat 9aktu pemeriksaan yang cukup
lama sehingga pada bayi perlu dilakukan pembiusan8.
Gambar ). Gambaran %T/san "ada "!nd!rita (idros!#al$s
Hidrosefalus komunikans dengan adanya atrofiG serta peningkatan
periventrikuler dan deep white matter signal pada fluid-attenuated inersion recoery
1-
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
11/50
(F3$42). erhatikan bah9a potongan apical (baris akhir) tidak menun"ukkan
pembesaran sulci seperti yang diharapkan pada gambaran atrofi pada umumnya.
valuasi patologis dari otak menun"ukkan hidrosefalus tanpa kelainan mikrovaskular
yang berhubungan dengan abnormalitas signal (biasanya menun"ukkan eksudat
transependimal) serta berat otak yang normal (mengindikasikan bah9a pembesaran
sulci disebabkan oleh peningkatan CSF pada pseudoatrofi otak)
Gambar 0. Gambaran 'I "ada "!nd!rita (idros!#al$s
024 potongan sagital dan a%ial di atas menun"ukkan dilatasi dari ventrikel
lateral dengan corpus callosum yang melebar dan ventrikel ke empat yang mengalami
dilatasi.
emeriksaan cairan serebrospinal dengan punksi ventrikel melaui fontanel
mayor, dapat menun"ukkan tanda peradangan, dan perdarahan baru atau lama. unksi
"uga dilakukan untuk menentukan tekanan ventrikel.&, +
=ltrasonografi (=S@) adalah pemeriksaan penun"ang yang mempunyai peran
penting dalam mendeteksi adanya hidrosefalus pada periode perinatal dan pascanatal
selama fontanelnya tidak menutup sehingga dapat ditentukan adanya pelebaran
ventrikel atau perdarahan dalam ventrikel.8
Cscan:024 kriteria untuk akut hidrosefalus berupa&,'B
• =kuran kedua temporal horns lebih besar dari # mm, "elas terlihat. 6engan
tidak adanya hydrocephalus, temporal horns nyaris tak terlihat.
11
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
12/50
• 2asio terlebar dari frontal horns untuk diameter biparietal maksimal (yaitu,
vans ratio) lebih besar dari &- pada hidrosefalus.
• ksudat ransependymal yang diter"emahkan pada gambar sebagai
hypoattenuation periventricular (C) atau hyperintensity (024 #9eighted
and fluidattenuated inversion recovery F3$42I se7uences).
• tanda pada frontal horn dari ventrikel lateral dan ventrikel ketiga (misalnya,
J0ickey mouseJventrikel) dapat mengindikasikan obstruksi a7ueductal.
Cscan:024 criteria untuk kronik hidrosefalus berupa&,'B
• emporal horns tidak begitu menon"ol dari pada kasus akut
• 5entrikel ketiga dapat mengalami herniasi ke dalam sella tursica.
• 0acrocrania (misalnya, occipitofrontal circumference K8
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
13/50
!erapi konseratif medikamentasa ditu"ukan untuk mebatasi evolusi
hidrosefalus melalui upaya mengurangi sekresi cairan dan pleksus choroid
(asetaLolamit 1-- mg:kg:hari/ furosemid 1,# mg:kg:hari) atau upaya
meningkatkan resorpsinya (isorbid). erapi diatas hanya bersifat sementara sebelum
dilakukan terapi defenitif diterapkan atau bila ada harapan kemungkinan pulihnya
gangguan hemodinamik tersebut/ sebaliknya terapi ini tidak efektif untuk pengobatan
"angka pan"ang mengingat adanya resiko ter"adinya gangguan metabolik.&,8
"rainase li#ouor eksternal dilakukan dengan memasang kateter ventrikuler
yang kemudian dihubungka dengan suatu kantong drain eksternal. !eadaan ini
dilakukan untuk penderita yang berpotensi men"adi hidrosefalus (hidrosefalus
transisi) atau yang sedang mengalami infeksi. !eterbatasan tindakan ini adalahadanya ancaman kontaminasi li7uor dan penderita harus selalu dipantau secara ketat. 8
Cara lain yang mirip dengan metode ini adalah puksi ventrikel yang dilakukan
berulang kali untuk mengatasi pembesaran ventrikel yang ter"adi.'
Cara cara untuk mengatasi pembesaran ventrikel diatas dapat diterapkan pada
beberapa situasi tertentu seperti pada kasus stadium akut hidrosefalus paska
perdarahan.&,8
enanganan $lternatif (selain shunting )
indakan alternative selain operasi pintas ( shunting) diterapkan khususnya
bagi kasus kasus yang mengalami sumbatan didalam sistem ventrikel termasuk "uga
saluran keluar ventrikel 45 (misal/ stenosis akuaduktus, tumor fossa posterior, kista
arakhnoid). 6alam hal ini maka tindakan terapeutik semacam ini perlu
dipertimbangkan terlebih dahulu, 9alaupun kadang lebih rumit daripada memasang
shunt, mengingat restorasi aliran li7our menu"u keadaan atau mendeteksi normal
selalu lebih baik daripada suatu drainase yang artifisiel.8
!erapi etiologic. enanganan terhadap etiologi hidrosefalus merupakan strategi
terbaik/ seperti antara lain/ pengontrolan kasus yang mengalami intoksikasi vitamin
$, reseksi radikal lesi massa yang mengganggu aliran li7uor, pembersihan sisa darah
dalam li7uor atau perbaikan suatu malformasi. ada beberapa kasus diharuskan untuk
melakukan terapi sementara terlebih dahulu sebelum diketahui secara pasti lesi
1&
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
14/50
penyebab/ atau masih memerlukan tindakan operasi shunting karena kasus yang
mempunyai etiologi multifactor atau mengalami gangguan aliran li7uor skunder.#,&,',8
enetrasi dasar ventrikel 444 merupakan suatu tindakan membuat "alan
alternative melalui rongga subarachnoid bagi kasus kasus stenosis akuaduktus atau
(lebih umum) gangguan aliran pada fossa posterior (termasuk tumor fossa posterior). 8
Selain memulihkan fungsi sirkulasi li7uor secara pseudo fisiologi, ventrukulostomi
444 dapat menciptakan tekanan hidrostatik yang uniform pada seluruh sistem saraf
pusat sehingga mencegah ter"adinya perbedaan tekanan pada struktur struktuk garis
tengah yang rentan.& Saat ini metode yang terbaik untuk melakukan tindakan tersebut
adalah dengan teknik bedah endoskopik, dimana suatu neuroendoskop (rigid atau
fleksibel) dimasukkan melalui burrhole coronal (#& cm dari garis tengah) kedalamventrikel lateral, kemudian melalui foramen monro (diidentifikasi berdasarkan
pleksus khoroid dan vena septalis serta dan vena thalamus triata) masuk kedalam
ventrikel 444. 3ubang di buat didepan percabangan arteri basilaris sehingga terbentuk
saluran antara ventrikel 444 dengan sisterna interpedinkularis. 3ubang ini dapat dibuat
dengan memakai laser, monopolar kuagulator, radiofrekuensi, dan kateter balon.#, 8
;perasi pemasangan DpintasE (shunting)
Sebagian besar pasien hidrosefalus memerlukan shunting, bertu"uan membuat aliran
lo7uor baru (ventrikel atau lumbar) dengan kavitas drainase (seperti/ peritoneum,
atrium kanan, pleura). ada anak anak lokasi kavitas yang terpilih adalah rongga
peritoneum, mengingat mampu menampung kateter yang cukup pan"ang sehingga
dapat menyesuaikan pertumbuhan anak serta resiko ter"adi infeksi relatifd lebih kecil
disbanding rongga "antung. iasanya cairan 3CS didrainasi dari ventrikel, namun
terkadang pada hidrosefalus komunikan ada yang didrain ke rongga subarachnoid
lumbar.8
ada dasarnya alat shunt terdiri dari tiga komponen yaitu/ kateter proksimal,
katub (dengan:tanpa reservior), dan kateter distal. !omponen bahan dasarnya adalah
elastomer silicon. emilihan pemakaian didasarkan atas pertimbangan mengenai
penyembuhan kulit yangd alam hal ini sesuai dengan usia penderita, berat badan,
ketebalan kulit dan ukuran kepala. Sistem hidrodinamik shunt tetap berfungsi pada
1'
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
15/50
tekanan yang tinggi, sedang dan rendah, dan pilihan ditetapkan sesuai dengan ukuran
ventrikel, status pasien (vegetative, normal) pathogenesis hidrosefalus, dan proses
evolusi penyakit.&,8
enempatan reservoir shunt umunya dipasang di frontal atau temporo
oksipital yang kemudian disalurkan di ba9ah kulit . tehnik operasi penempatan shunt
didasarkan pada pertimbangan anatomis dan potensi kontaminasi yang mungkin
ter"adi. erdapat dua hal yang perlu diorbservasi pasca operasi, yaituB pemeliharaan
luka kulit terhadap kontaminasi infeksi dan pemantauan kelancaran dan fungsi alat
shunt yang dipasang.8
!omplikasi shunt dikategorikan men"adi tiga komplikasi yaitu/ infeksi,
kegagalan mekanis, dan kegagalan fungsional, yang disebabkan "umlah aliran yangtidak adekuat. 4nfeksi meningkatkan resiko akan kerusakan intelektual, lokulasi
ventrikel dan bahkan kematian. !egagalan mekanis mencakup komplikasi komplikasi
seperti/ oklusi aliran di dalam shunt (proksimal katub atau distal), diskoneksi atau
putusnya shunt, migrasi dari tempat semula, tempat pemasangan yang tidak tepat.
!egagalan fungsional dapat berupa drainase yang berlebihan atau malah kurang
lancarnya drainase. 6rainase yang terlalu banyak dapat menimbulkan komplikasi
lan"utan seperti ter"adinya efusi subdural, kraniosinostosis, lokulasi ventrikel,
hipotensi ortostatik.', 8
I. Kom"li&asi
erhubungan dengan progresifitas hidrosefalusB
• erubahan 5isual
• ;klusi dari arteri cerebral posterior akibat proses skunder dari transtentorial
herniasi
• kronik papil udema akibat kerusakan nervus optikus.
• 6ilatasi dari ventrikel ke tiga dengan kompresi area kiasma optikum.
• 6isfungsi cognitive dan inkontunensia
1*
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
16/50
erhubungan dengan pengobatanB
• lectrolit imbalance
• 0etabolik acidosis
erhungan dengan terapi bedahB
• anda dan ge"ala dari peningkatan tekanan intracranial dapat disebabkan oleh
gangguan pada shunt.
• Subdural hematoma atau subdural hygroma akibat skunder dari oershunting .
>yeri kepala dan tanda neurologis fokal dapat di"umpai.
• atalaksana ke"angn dengan dengan obat antiepilepsi.
• ;kkasional 4nfeksi pada shunt dapat asimtomatik. pada neonates, dapat
bermanifestasi sebagai perubahan pola makan, irritabilitas, vomiting, febris,
letargi, somnolen, dan ubun ubun menon"ol. $nakanak yang lebih tua dan
orang de9asa biasa dengan ge"ala dengan sakit kepala, febris, vomitus, dan
meningismus. 6engan ventriculoperitoneal (5) shunts, sakit perut dapat
ter"adi.
• Shunts dapat bertindak sebagai saluran untuk metastasis e%traneural tumor
tertentu (misalnya, medulloblastoma).
• !omplikasi dari 5 shunt termasuk/ peritonitis, hernia inguinal, perforasi
organ abdomen, obtruksi usus, volvulus, dan CSF asites.
• !omplikasi dari ventriculoatrial (5$) shunt termasuk/ septicemia, shunt
embolus, endocarditis, dan hipertensi pulmunal.
• !ompliaksi dari 3umboperitoneal shunt termasuk/ radiculopathy dan
arachnoiditis.
1+
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
17/50
BAB II
LAP2AN KASUS
A. Id!ntitas P!nd!rita
>ama B y. C.0
?enis !elamin B erempuan
=mur B ' bulan
$lamat B aslaten 4 3ingkungan 54
Suku B 0inahasa
angsa B 4ndonesia
$gama B !risten rotestan
eker"aan B
02S B #1 September #-1#
B. Anamn!sis
K!l$(an Utama 3 !epala membesar
Riwayat Penyakit Sekarang
!epala membesar se"ak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit. $9alnya
ibu pasien memperhatikan kepala pasien yang semakin hari semakin membesar
yangukurannya berbeda dengan kepala anak normal seusianya.!epala
membesar "uga disertai dengan pandangan mata pasien yang seperti melihat
1
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
18/50
keba9ah.0ata pasien terlihat seperti keba9ah se"ak 1 bulan sebelum masuk
rumah sakit.
Selain datang dengan keluhan kepala membesar pasien "uga datang
dengan keluhan batuk. atuk dialami pasien se"ak 1 minggu yang lalu.atuk
berlendir (M), lendir ber9arna putih.0untah (), ke"ang (), makan:minum (M)
normal, demam tidak dikeluhkan pasien .$:$! (M) normal.
i4a5at &!(amilan 3
ada saat hamil, ibu pasien memeriksakan kehamilannya
kebidan.2i9ayat sakit dan ada kelainan pada saat kehamilan disangkal.
i4a5at &!la(iran 3
asien lahir di 2umah sakit, di tolong oleh bidan dengan proses normal,
cukup bulan dan langsung menangis, berat badan lahir --gr, pan"ang badan
dan lingkar kepala tidak diketahui orang tua pasien.
i4a5at "!n5a&it &!l$arga3
!akak penderita "uga mempunyai keluhan yang sama seperti pasien danmeninggal dengan diagnosis hidrosefalus.
i4a5at sosial3
2umah beratap seng, dengan dinding beton, lantai beton dengan "umlah
kamar #, dihuni oleh ' orang.
%. P!m!ri&saan Fisi&
1. Keadaan Umum
ampak sakit sedang
1
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
19/50
2. Kesadaran
Compos mentis
3. Tanda Vital
ekanan darah B
>adi B 1'-kali:menit
2espirasi B *
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
20/50
5. Leer B 4nspeksi B rakea letak di tengah
alpasi B idak ada pembesaran kelen"ar getah bening
!. T"raks
ulmo B 4nspeksi B Simetris kiri N kanan
erkusi B Sonor kiri N kanan
alpasi B Stem fremitus kiri N kanan
$uskultasi B Suara pernapasan bronkovesikuler kasar
2honki kiri:kanan, AheeLing tidak ada
Cor B 4nspeksi B 4ctus Cordis tidak tampak
alpasi B4ctus Cordis tidak kuat angkat
erkusi B 6ekstra B 4CS 45 linea parasternalis
Sinistra B 4CS 5 linea midclavicularis
$uskultasi B ising tidak ada
6. Abdom!n B 4nspeksi B 6atar
$uskultasi B ising =sus (M)>ormal
alpasi B idak ada nyeri tekan
erkusi B ympani
. E&str!mitas 3 Hangat, edema ()
#-
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
21/50
D. P!m!ri&saan P!n$n7ang
P!m!ri&saan Laboratori$m 8tanggal -- S!"t!mb!r -91-:
3eukosit B 1#.+--: mm&
ritrosit B '.11 % 1-+ : mm&
Hemoglobin B 1-,< g:d3
Hematokrit B ,*
rombosit B *'
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
22/50
/ ak tampak deviasi midline struktur.
/ ak tampak kalsifikasi yang abnormal.
/ Sinus paranasalis yang tampak kesan normal.
/ $ircell mastoid kanan kiri normal.
/ Calvaria:%tracranial soft tissue kesan baik.
!esimpulan B Communicatting Hydrocephalus
E. Diagnosis
Hidrosefalus
Susp ronkopneumonia
F. T!ra"i
$mo%icilin &%1--mg pulv
$mbro%ol 'mg &% pulv
Salbutamol -,+*mg &%pulv
ctm -,+*mg &%pulv
aracetamol syr &% O cth k:p
>ebulisasi >acl & ?cc k:p
Plan
/ Foto thora%
F2LL2; UP
-- S!"t!mb!r -91-
S B!epala membesar (M), demam (),batuk (M)
##
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
23/50
; B!=B ampak Sakit !esB Compos mentis
B >B 1#< %:menit 2B %:menit SB &+,
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
24/50
0onosit B +
-) S!"t!mb!r -91-
S B !epala membesar (M), demam (), batuk (M)
; B!=B ampak Sakit !esB Compos mentis
B Q >B 1#- %:menit 2B &' %:menit SB &+,*PC
!epala B kesan makrosefali
hora% B Simetris, retraksi ()
C B ising ()
B Sp.bronkovesikuler kasar
2h M:M, Ah :
$bdomen B datar, lemas, = M normal, H:3 ttb
$ BHidrosefalus M susp.bronko pneumonia
B $mo%icilin &%1--mg pulv
$mbro%ol 'mg &% pulv
Salbutamol -,+*mg &%pulv
ctm -,+*mg &%pulv
aracetamol syr &% O cth k:p
-0 S!"t!mb!r -91-
S B !epala membesar (M), demam (M), batuk berkurang
; B!=B ampak Sakit !esB Compos mentis
#'
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
25/50
B >B 1#< %:menit 2B %:menit SB &
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
26/50
hora% B Simetris, retraksi ()
C B ising ()
B Sp.bronkovesikuler kasar
2h M:M, Ah :
$bdomen B datar, lemas, = M normal, H:3 ttb
$ BHidrosefalus M susp.bronko pneumonia
B $mo%icilin &%1--mg pulv
$mbro%ol 'mg &% pulv
Salbutamol -,+*mg &%pulv
ctm -,+*mg &%pulv
aracetamol syr &% O cth k:p
>ebulisasi >acl &
-+ S!"t!mb!r -91-
S B !epala membesar (M), demam (), batuk berkurang
; B!=B ampak Sakit !esB Compos mentis
B >B 1&- %:menit 2B #< %:menit SB &,-PC
!epala B kesan makrosefali, sunset eye (M)
hora% B Simetris, retraksi (), C: B dbn
$bdomen B datar, lemas, = M normal, H:3 ttb
$ BHidrosefalus M susp.bronko pneumonia
#+
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
27/50
B $mo%icilin &%1--mg pulv
$mbro%ol 'mg &% pulv
Salbutamol -,+*mg &%pulv
ctm -,+*mg &%pulv
aracetamol syr &% O cth k:p
>ebulisasi >acl &
-6 S!"t!mb!r -91-
S B !epala membesar (M), demam (), batuk ()
; B!=B ampak Sakit !esB Compos mentis
B >B 1&- %:menit 2B #< %:menit SB &,-PC
!epala B kesan makrosefali, sunset eye (M)
hora% B Simetris, retraksi (), C: B dbn
$bdomen B datar, lemas, = M normal, H:3 ttb
$ BHidrosefalus M susp.bronko pneumonia
B $mo%icilin &%1--mg pulv
$mbro%ol 'mg &% pulv
Salbutamol -,+*mg &%pulv
ctm -,+*mg &%pulv
aracetamol syr &% O cth k:p
>ebulisasi >acl &
#
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
28/50
- S!"t!mb!r -91-
S B !epala membesar (M), demam (), batuk berkurang
; B!=B ampak Sakit !esB Compos mentis
B >B 11+ %:menit 2B %:menit SB &+,&PC
!epala B kesan makrosefali, sunset eye (M)
hora% B Simetris, retraksi ()
C B ising ()
B Sp.bronkovesikuler kasar
2h M:M, Ah :
$bdomen B datar, lemas, = M normal, H:3 ttb
$ BHidrosefalus M susp.bronko pneumonia
B $mo%icilin &%1--mg pulv
$mbro%ol 'mg &% pulv
Salbutamol -,+*mg &%pulv
ctm -,+*mg &%pulv
aracetamol syr &% O cth k:p
>ebulisasi >acl &
-, S!"t!mb!r -91-
S B !epala membesar (M), batuk berkurang
#
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
29/50
; B!=B ampak Sakit !esB Compos mentis
B >B 11+ %:menit 2B %:menit SB &+,PC
!epala B kesan makrosefali, sunset eye (M)
hora% B Simetris, retraksi (), C: B dbn
$bdomen B datar, lemas, = M normal, H:3 ttb
$ BHidrosefalus M susp.bronko pneumonia
B $mo%icilin &%1--mg pulv
$mbro%ol 'mg &% pulv
Salbutamol -,+*mg &%pulv
ctm -,+*mg &%pulv
aracetamol syr &% O cth k:p
Rinc 1%#-mg
1 2&tob!r -91-
S B !epala membesar (M), batuk berkurang
; B!=B ampak Sakit !esB Compos mentis
B >B 11< %:menit 2B %:menit SB &+,PC
!epala B kesan makrosefali, sunset eye (M)
hora% B Simetris, retraksi (), !: B dbn
$bdomen B datar, lemas, = M normal, H:3 ttb
#8
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
30/50
$ BHidrosefalus M susp.bronko pneumonia
B $mo%icilin &%1--mg pulv
$mbro%ol 'mg &% pulv
Salbutamol -,+*mg &%pulv
ctm -,+*mg &%pulv
aracetamol syr &% O cth k:p
Rinc 1%#-mg
- 2&tob!r -91-
S B !epala membesar (M), demam (M)
; B!=B ampak Sakit !esB Compos mentis
B >B 1#' %:menit 2B &+ %:menit SB &,8PC
!epala B kesan makrosefali, Sunset sign (M)
hora% B Simetris, retraksi (), C: B dbn
$bdomen B datar, lemas, = M normal, H:3 ttb
$ BHidrosefalus M susp.bronko pneumonia
B $mo%icilin &%1--mg pulv
$mbro%ol 'mg &% pulv
aracetamol syr &% O cth k:p
Rinc 1%#-mg
&-
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
31/50
) 2&tob!r -91-
S B !epala membesar (M), demam (), batuk (M)
; B!=B ampak Sakit !esB Compos mentis
B >B 1#- %:menit 2B %:menit SB &,&PC
!epala B kesan makrosefali, Sunset sign (M), 3!B 'cm
hora% B Simetris, retraksi (), C: B dbn
$bdomen B datar, lemas, = M normal, H:3 ttb
$ BHidrosefalus M susp.bronko pneumonia
B $mo%icilin &%1--mg pulv
$mbro%ol 'mg &% pulv
aracetamol syr &% O cth k:p
Rinc 1%#-mg
* 2&tob!r -91-
S B !epala membesar (M), demam ()
; B!=B ampak Sakit !esB Compos mentis
B >B 1#- %:menit 2B #< %:menit SB &+,+PC
!epala B kesan makrosefali, Sunset sign (M), post sign 3ingkar kepala B
'cm.
hora% B Simetris, retraksi (), C: B dbn
&1
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
32/50
$bdomen B datar, lemas, = M normal, H:3 ttb
$ BHidrosefalus M susp.bronko pneumonia
B $mo%icilin &%1--mg pulv
$mbro%ol 'mg &% pulv
+ 2&tob!r -91-
S B !epala membesar (M),
; B!=B ampak Sakit !esB Compos mentis
B >B 1#' %:menit 2B #+ %:menit SB &+,+PC
!epala B kesan makrosefali, Sunset sign (M), 3ingkar kepala B '
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
33/50
B >B 1&' %:menit 2B &+ %:menit SB &,*PC
!epala B kesan makrosefali, Sunset sign (M), cracked post sign (M)
3ingkar kepala B '
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
34/50
$mo%icilin &%1--mg pulv
$mbro%ol 'mg &% pulv
aracetamol syr &% O cth k:p
19 2&tob!r -91-
S B !epala membesar (M), demam ()
; B!=B ampak Sakit !esB Compos mentis
B >B 1#- %:menit 2B #< %:menit SB &+,&PC
!epala B kesan makrosefali, Sunset sign (M), 3ingkar kepala B '8cm
hora% B Simetris, retraksi (), C: B dbn
$bdomen B datar, lemas, = M normal, H:3 ttb
$ BHidrosefalus M susp.bronko pneumonia
B 2encana 5 shunt elektif
$mo%icilin &%1--mg pulv
$mbro%ol 'mg &% pulv
aracetamol syr &% O cth k:p
11 2&tob!r -91-
S B !epala membesar (M), demam (M), atuk (M)
; B!=B ampak Sakit !esB Compos mentis
&'
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
35/50
B >B 1#+ %:menit 2B #< %:menit SB &,+PC
!epala B kesan makrosefali, Sunset sign (M), 3ingkar kepala B '8,*cm
hora% B Simetris, retraksi (), C: B dbn
$bdomen B datar, lemas, = M normal, H:3 ttb
$ BHidrosefalus M susp.bronko pneumonia
B 2encana 5 shunt elektif tertunda
erbaiki != dan dan penyembuhan batuk
$mo%icilin &%1--mg pulv
$mbro%ol 'mg &% pulv
aracetamol syr &% O cth k:p
1- 2&tob!r -91-
S B !epala membesar (M), demam (M), atuk (M)
; B!=B ampak Sakit !esB Compos mentis
B >B 1#< %:menit 2B &- %:menit SB &,+PC
!epala B kesan makrosefali, Sunset sign (M), 3ingkar kepala B '8,*cm
hora% B Simetris, retraksi (), C: B dbn
$bdomen B datar, lemas, = M normal, H:3 ttb
$ BHidrosefalus M susp.bronko pneumonia
B 2encana 5 shunt elektif tertunda
&*
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
36/50
erbaiki !=
$mo%icilin &%1--mg pulv
$mbro%ol 'mg &% pulv
aracetamol syr &% O cth k:p
1) 2&tob!r -91-
S B !epala membesar (M), demam (), atuk (M)
; B!=B ampak Sakit !esB Compos mentis
B >B 1#- %:menit 2B #< %:menit SB &,&PC
!epala B kesan makrosefali, Sunset sign (M), 3ingkar kepala B '8,*cm
hora% B Simetris, retraksi (), C: B dbn
$bdomen B datar, lemas, = M normal, H:3 ttb
$ BHidrosefalus M susp.bronko pneumonia
B 2encana 5 shunt elektif tertunda
erbaiki != dan dan penyembuhan batuk
$mo%icilin &%1--mg pulv
$mbro%ol 'mg &% pulv
aracetamol syr &% O cth k:p
10 2&tob!r -91-
&+
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
37/50
S B !epala membesar (M), demam (), atuk ()
; B!=B ampak Sakit !esB Compos mentis
B 1--:+- mmHg >B 11< %:menit 2B #+ %:menit SB &+,8PC
!epala B kesan makrosefali, Sunset sign (M), 3ingkar kepala B '8,*cm
hora% B Simetris, retraksi (), C: B dbn
$bdomen B datar, lemas, = M normal, H:3 ttb
$ BHidrosefalus M susp.bronko pneumonia
B 2encana 5 shunt elektif tertunda
erbaiki != dan dan penyembuhan batuk
$mo%icilin &%1--mg pulv
$mbro%ol 'mg &% pulv
aracetamol syr &% O cth k:p
1* 2&tob!r -91-
S B !epala membesar (M), demam (), atuk ()
; B!=B ampak Sakit !esB Compos mentis
B >B 1#- %:menit 2B #+ %:menit SB &+,*PC
!epala B kesan makrosefali, Sunset sign (M), 3ingkar kepala B '8,*cm
hora% B Simetris, retraksi (), C: B dbn
$bdomen B datar, lemas, = M normal, H:3 ttb
&
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
38/50
$ BHidrosefalus M susp.bronko pneumonia
B 2encana 5 shunt elektif tertunda
erbaiki != dan dan penyembuhan batuk
$mo%icilin &%1--mg pulv
$mbro%ol 'mg &% pulv
aracetamol syr &% O cth k:p
2 B 5 Shunt 2abu 11-#-1#
1+ 2&tob!r -91-
S B !epala membesar (M), demam (), atuk ()
; B!=B ampak Sakit !esB Compos mentis
B >B 1## %:menit 2B #< %:menit SB &+,
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
39/50
aracetamol syr &% O cth k:p
16 2&tob!r -91-
S B !epala membesar (M), demam (), atuk ()
; B!=B ampak Sakit !esB Compos mentis
B >B 11< %:menit 2B #+ %:menit SB &+,8PC
!epala B kesan makrosefali, Sunset sign (M), 3ingkar kepala B '8,*cm
hora% B Simetris, retraksi (), C: B dbn
$bdomen B datar, lemas, = M normal, H:3 ttb
$ BHidrosefalus M susp.bronko pneumonia
B 2encana 5 shunt elektif tertunda
erbaiki != dan dan penyembuhan batuk
$mo%icilin &%1--mg pulv
$mbro%ol 'mg &% pulv
aracetamol syr &% O cth k:p
1 2&tob!r -91-
S B !epala membesar (M), demam (), atuk ()
; B!=B ampak Sakit !esB Compos mentis
B >B 1#- %:menit 2B #< %:menit SB &,-PC
&8
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
40/50
!epala B kesan makrosefali, Sunset sign (M), 3ingkar kepala B '8,*cm
hora% B Simetris, retraksi (), C: B dbn
$bdomen B datar, lemas, = M normal, H:3 ttb
$ BHidrosefalus M susp.bronko pneumonia
B 2encana 5 shunt elektif tertunda
$mo%icilin &%1--mg pulv
$mbro%ol 'mg &% pulv
aracetamol syr &% O cth k:p
1, 2&tob!r -91-
S B !epala membesar (M), demam (), atuk ()
; B!=B ampak Sakit !esB Compos mentis
B >B 1## %:menit 2B #' %:menit SB &+,PC
!epala B kesan makrosefali, Sunset sign (M), 3ingkar kepala B '8,*cm
hora% B Simetris, retraksi (), C: B dbn
$bdomen B datar, lemas, = M normal, H:3 ttb
$ BHidrosefalus M susp.bronko pneumonia
B 2encana 5 shunt elektif tertunda
erbaiki != dan dan penyembuhan batuk
$mo%icilin &%1--mg pulv
'-
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
41/50
$mbro%ol 'mg &% pulv
aracetamol syr &% O cth k:p
-9 2&tob!r -91-
S B !epala membesar (M), demam (), atuk ()
; B!=B ampak Sakit !esB Compos mentis
B >B 11+ %:menit 2B #' %:menit SB &+,
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
42/50
hora% B Simetris, retraksi (), C: B dbn
$bdomen B datar, lemas, = M normal, H:3 ttb
$ BHidrosefalus M susp.bronko pneumonia
B 2encana 5 shunt elektif tertunda
erbaiki != dan dan penyembuhan batuk
>ystatin &%1 cc
aracetamol syr &% O cth k:p
Hasil labB
@6S B +*
Creatinin B -,&
=reum B #+
$lbumin B ',<
S@; B #
S@ B #&
>atrium B 1'*
!alium B *,1&
Clorida B 88,8
!alsium B 8,+
-- 2&tob!r -91-
'#
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
43/50
S B !epala membesar (M), demam (M), atuk (M)
; B!=B ampak Sakit !esB Compos mentis
B >B 1## %:menit 2B #< %:menit SB &B 1#+ %:menit 2B &- %:menit SB &
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
44/50
$ BHidrosefalus M susp.bronko pneumonia
B 2encana 5 shunt elektif tertunda
aracetamol &%&:' cth
>ystatin &%1 cc
-0 2&tob!r -91-
S B !epala membesar (M), demam (M) naik turun, atuk ()
; B!=B ampak Sakit !esB Compos mentis
B >B 1#' %:menit 2B #+ %:menit SB &,8PC
!epala B kesan makrosefali, Sunset sign (M), 3ingkar kepala B '8,*cm
hora% B Simetris, retraksi (), C: B dbn
$bdomen B datar, lemas, = M normal, H:3 ttb
$ BHidrosefalus M susp.bronko pneumonia
B 2encana 5 shunt elektif tertunda
erbaiki != dan dan penyembuhan batuk
aracetamol syr &% O cth k:p
-* 2&tob!r -91-
S B !epala membesar (M), demam (M), atuk ()
; B!=B ampak Sakit !esB Compos mentis
''
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
45/50
B >B 1 %:menit 2B #' %:menit SB &
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
46/50
6iagnosis dengan hidrosefalus dan susp bronkopneumonia ditegakkan
berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penun"ang. ada
anamnesis didapatkan bah9a penderita seorang bayi perempuan ' bulan, masuk
rumah sakit dengan keluhan utama kepala membesar. !epala membesar kurang lebih
se"ak 1 bulan yang lalu. !eluhan kepala membesar disertai dengan mata pasien yang
terlihat seperti memandang kearah ba9ah se"ak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit.
Selain pasien masuk dengan keluhan kepala yang membesar, pasien "uga masuk
dengan keluhan batuk yang dialami pasien se"ak 4 minggu yang lalu, batuk berlendir
ber9arna putih.
emeriksaan fisik pada pasien didapatkan kesan kepala makrosefali, sutura
kepala melebar, terdapat fenomena sunset eye, dan lingkar kepala '+,* cm. 4ni sesuai
dengan kepustakaan yaitu Hidrosefalus pada bayi (sutura masih terbuka pada umur
kurang dari 1 tahun) didapatkan gambaran B kepala membesar, sutura melebar dengan
fontanel cembung dan tegang, mata kearah ba9ah (sunset phenomena), nistagmus
horiLontal, perkusi kepala B cracked pot signG atau seperti semangka masak.+
engukuran lingkar kepala frontoocipital yang teratur pada bayi merupakan
tindakan terpenting untuk diagnosis dini. ertumbuhan kepala normal paling cepat
ter"adi pada & bulan pertama. 0enurut kepustakaan lingkar kepala akan bertambah
kirakira # cm setiap bulan. ada tiga bulan berikutnya akan berlangsung lambat. +
ada pasien usia & bulan didapatkan ukuran lingkar kepala '+,* cm, padahal pada
usia & bulan normal lingkar kepala bayi yaitu '1 cm.+ ada usia ' bulan ukuran
lingkar kepalapasien telah mencapai '8 cm.
abel.1. =kuran ratarata lingkar kepala.+
3ahir &* cm
=mur & bulan '1 cm
=mur + bulan '' cm
=mur 8 bulan '+ cm
=mur 1# bulan ' cm
'+
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
47/50
=mur 1< bulan '
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
48/50
6engan kema"uan teknologi kedokteran terutama dalam bidang bedah saraf,
hidrosefalus merupakan kelainan yang dapat di koreksi dengan tindakan pembedahan
yaitu dengan membuat shunting untuk mengalirkan kelebihan cairan serebrosipnal.
ada dasarnya setiap hidrosefalus dapat dilakukan shunting bila tidak ada
kontraindikasi, sbb B 5entrikulitis, terdapat infeksi lain yang yang tidak diberikan
pangobatan adekuat, perdarahan akut intraventrikel, hidrosefalus yang ter"adi karena
lesi obstruktif yang dapat diobati, hidranensefali, hidrosefalus yang asimptomatik dan
tidak progresif dan ventrikulomegali tanpa peningkatan tekanan intracranial.&,+
indakan bedah belum ada yang memuaskan 1--, kecuali bila penyebabnya
ialah tumor yang masih bisa diangkat. $da tiga prinsip pengobatan hidrosefalus, yaitu
mengurangi produksi CSS dengan merusak sebagian pleksus koroidalis, dengan
tindakan reseksi atau koagulasi, akan tetapi hasilnya tidak memuaskan, memperbaiki
hubungan antara tempat produksi CSS dengan tempat absorpsi yakni
menghubungkan ventrikel dengan ruang subarachnoid. 0isalnya, ventrikulo
sisternostomi orkildsen pada stenosis akuaduktus. ada anak hasilnya kurang
memuaskan, karena sudah ada insufisiensi fungsi absorpsi, dan pengeluaran CSS ke
dalam organ ekstrakranial.+ ;perasi shuntingG $da # macamB&
1. ksternal
CSS dialirkan dari ventrikel ke luar tubuh, dan bersifat hanya sementara.
0isalnyaB pungsi lumbal yang berulangulang untuk terapi hidrosefalus
tekanan normal.
#. 4nternala. CSS dialirkan dari ventrikel ke dalam anggota tubuh lain.
/ 5entrikuloSisternal, CSS dialirkan ke sisterna magna (hor
!"eldsen)
/ 5entrikulo$trial, CSS dialirkan ke atrium kanan.
/ 5entrikuloSinus, CSS dialirkan ke sinus sagitalis superior / 5entrikuloronkhial, CSS dialirkan ke ronkhus
/ 5entrikulo0ediastinal, CSS dialirkan ke mediastinum
/ 5entrikuloeritoneal (5shunt), CSS dialirkan ke rongga
peritoneum. b. 3umbo eritoneal ShuntG CSS dialirkan dari 2esessus Spinalis 3umbalis
'
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
49/50
ke rongga peritoneum dengan operasi terbuka atau dengan "arum ouhy
secara perkutan.
ada pasien sampai saat ini belum dilakukan operasi pemasangan 5shuntkarena keadaan umum pasien yang belum baik.ada saat ingin dilakukan tindakan
operasi pasien dalam keadaan batuk dan "uga demam, "adi tak dapat dilakukan
tindakan operasi.
Selain pasien datang dengan keluhan kepala yang membesar, pasien "uga
datang dengan keluhan batuk. atuk dialami pasien se"ak 1 minggu sebelum masuk
rumah sakit. atuk disertai dengan lendir ber9arna putih. $9alnya pasien tidak
mengeluh panas, tapi pada saat pera9atan dirumah sakit pasien mengalami panas
yang naik turun.
asien didiagnosis dengan suspek bronkopneumoni berdasarkan ri9ayat batuk
berlendir dan terdapat demam. ada pemeriksaan fisik "uga didapatkan rhonki paru
kiri dan kanan, napas cepat (takipneu) dan demam.
DAFTA PUSTAKA
1. 2usso 2 and Flett . #--&. 3arge Heads, Hydrocephalus and >eural ube 6efects.
4nB Practical Pediatric. *th ed. Churchill 3ivingstone. 3ondon. pB *#
#. 2ekate H3. $ contemporary definition and classification of hydrocephalus. $emin
Pediatr Neurol . 0ar #--8/1+(1)B81*.
&. spay $ ?, 0urro $ 0, alavera F, Caselli 2 ?, enbadis S 2, Crysta H $.
Hydrocephalus. 0edscape reference. $pril #-1-. $vailable at
httpB::emedicine.medscape.com:article:11&*#
-
8/9/2019 Lapkas Hidrosefalus
50/50
'. Aood9orth @F, 0c@irt 0?, Ailliams 0$, 2igamonti 6. Cerebrospinal fluid
drainage and dynamics in the diagnosis of normal pressure hydrocephalus.
Neurosurgery. 0ay #--8/+'(*)B818#*/ discussion 8#*.
*. 3acy 0, ;liveira 0, $ustria , Frim 06. >eurocognitive outcome after
endoscopic third ventriculocisterostomy in patients 9ith obstructive
hydrocephalus. % Int Neuropsychol $oc. 0ay #--8/1*(&)B&8'