makalah profesi keguruan (2).docx

33
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah adalah didalam, oleh dan untuk masyarakat. Program sekolah hanya dapat berjalan lancar apabila mendapat dukungan masyarakat. Oleh karena itu pemimpin sekolah perlu terus menerus membina hubungan yang baik antara sekolah dan masyarakat. Sekolah perlu banyak memberi informasi kepada masyarakat tentang program- prgoram dan problem-problem yang dihadapi, agar masyarakat mengetahui dan memahami masalah-masalah yang dihadapi sekolah. Dari pemahaman dan pengertian ini dapat dihadapkan adanya umpan balik yang sangat berguna bagi pengembangan program sekolah lebih lanjut dan diharapkan pula tumbuhnya rasa simpati masyarakat terhadap program-program sekolah, yang dapat mengundang partisipasi yang aktif masyarakat. Kebijakan Direktur Pendidikan Menengah Umum tentang Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah menekankan agar sekolah mampu mengkoordinasikan dan menyerasikan segala sumber daya yang ada disekolah dan di luar sekolah untuk mewujudkan sekolah yang bermutu. Untuk mewujudkan itu semua diperlukan kesiapan dan kemampuan 1

Transcript of makalah profesi keguruan (2).docx

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangSekolah adalah didalam, oleh dan untuk masyarakat. Program sekolah hanya dapat berjalan lancar apabila mendapat dukungan masyarakat. Oleh karena itu pemimpin sekolah perlu terus menerus membina hubungan yang baik antara sekolah dan masyarakat. Sekolah perlu banyak memberi informasi kepada masyarakat tentang program-prgoram dan problem-problem yang dihadapi, agar masyarakat mengetahui dan memahami masalah-masalah yang dihadapi sekolah. Dari pemahaman dan pengertian ini dapat dihadapkan adanya umpan balik yang sangat berguna bagi pengembangan program sekolah lebih lanjut dan diharapkan pula tumbuhnya rasa simpati masyarakat terhadap program-program sekolah, yang dapat mengundang partisipasi yang aktif masyarakat.Kebijakan Direktur Pendidikan Menengah Umum tentang Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah menekankan agar sekolah mampu mengkoordinasikan dan menyerasikan segala sumber daya yang ada disekolah dan di luar sekolah untuk mewujudkan sekolah yang bermutu. Untuk mewujudkan itu semua diperlukan kesiapan dan kemampuan agar bisa memberdayakan semua komponen di sekolah dan di luar sekolah agar berpartisipasi secara aktif dalam penyelenggaraan pendidikan. Proses pengajaran yang berlangsung setiap harinya dirasa tidak cukup untuk membangun karakter dari siswa sehingga dibuat layanan khusus. Layanan khusus hampir semua sekolah miliki, karena fungsinya untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani siswa. Alas an disusunnya makalah ini untuk memberikan penjelasan tentang hunbungan sekolah dengan masyarakat dan manajemen layanan khusus sekolah.

B. Rumusan Masalah1. Bagaimanakah pengertian manajemen, Humas dan hubungan sekolah dan masyarakat?2. Bagaimanakah Tugas Pokok Hubungan Sekolah dan Masyarakat3. Bagaimanakah Teknik Hubungan Sekolah dan Masyarakat?4. Apa Manfaat Hubungan Masyarakat Dalam Lembaga Pendidikan ?5. Bagaimanakah jenis Hubungan Sekolah dengan Masyarakat?6. Bagaimanakan itu manajemen layanan khusus?7. Bagaimanakah jenis-jenis layanan khusus?

BAB IIPEMBAHASANA. Pengertian Manajemen, Manajemen Humas dan Manajemen Hubungan Sekolah dan MasyarakatDefinisi Manajemen menurut para ahli, antara lain :1. Menurut Dr. Sp. Siagian dalam buku Filsafat Administrasi , Manajemen dapat didefinisikan sebagai kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui orang lain. Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa manajemen merupakan inti daripada administrasi karena memang manajemen merupakan alat pelaksana utama daripada adminsitrasi2. Menurut Prof. Dr. H. Arifin Abdulrachman dalam buku Kerangka Pokok-pokok Management , dapat diartikan : a. .Kegiatan-kegiatan/aktivitas-aktivitas;b. Proses, yakni kegiatan dalam rentetan urutan- urutanc. . Insitut/ orang orang yang melakukan kegiatan atau proses kegiatan3. Menurut Ordway Tead yang disadur oleh Drs. HE. Rosyidi dalam buku Organisasi dan Management, definisi Manajemen adalah proses dan kegiatan pelaksanaan usaha memimpin dan menunjukan arah penyelenggaraan tugas suatu organisasi di dalam mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan . 4. Menurut Marry Parker Follet , Manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.5. Menurut James A.F. Stonner , Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan danpengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan.Jadi dapat disimpulkan Manajemen adalah proses kegiatan dengan melalui orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu serta dilaksanakan secara berurutan berjalan ke arah suatu tujuan. Humas secara umum adalah fungsi yang khas antara organisasi dengan publiknya, atau dengan kata lain antara lembaga pendidikan dengan warga di dalam (guru, karyawan, siswa) dan warga dari luar (wali siswa, masyarakat, institusi luar, patner sekolah). Dalam konteks ini jelas bahwa humas atau public relation adalah termasuk salah satu elemen yang penting dalam suatu organisasi kelompok ataupun secara individu. Sedangkan manajemen humas adalah Adapun pengertian manajemen humas adalah suatu proses dalam menangani perencanaan, pengorganisasian, mengkomunikasikan serta pengkoordinasian yang secara serius dan rasional dalam upaya pencapaian tujuan bersama dari organisasi atau lembaga yang diwakilinya. Dan untuk merealisasikan itu semua banyak hal yang harus dilakukan oleh humas dalam suatu lembaga pendidikan.Hubungan sekolah dengan masyarakat adalah suatu proses komunikasi dengan tujuan meningkatkan pengertian warga masyarakat tentang kebutuhan dan praktik pendidikan serta berupaya dalam memperbaiki sekolah. Hubungan dengan masyarakat yang juga disebut public relation adalah sebuah proses penetapan kebijakan, pelayanan serta tindakan-tindakan nyata berupa kegiatan yang melibatkan orang banyak agar orang-orang yang terlibat dalam kegiatan tersebut memiliki kepercayaan terhadap lembaga yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan tersebut.Sekolah hidup di tengah masyarakat, melayani masyarakat dan dihidupi masyarakat. Sebaliknya masyarakat mengambil manfaat berupa output sekolah, berupa tenaga lulusan yang memiliki kualifikasi tertentu. Sekolah dan masyarakat adalah partner yang seharusnya mampu menjalin interaksi saling menguntungkan. Sekolah harus mampu menampung aspirasi masyarakat karena masyarakatlah pemasok sekaligus pemakai output sekolah. Kerja sama yang baik antara sekolah dan masyarakat akan menguntungkan keduanya. Sekolah semakin eksis berkat dukungan masyarakat, dan masyarakat memetik manfaat berupa output berkualitas (Rahayu, 2012)Secara etimologis, hubungan sekolah dan masyarakat diterjemahkan dari perkataan bahasa inggris Public School Relation yang berarti hubungan sekolah dan masyarakat adalah sebagai hubungan timbale balik antara organisasi (sekolah) dengan masyarakat/lingkungan yang terkait. Hubungan sekolah dan masyarakat didefinisikan sebagai proses komunikasi antara sekolah masyarakat untuk berusaha menanamkan pengertian warga masyarakat tentang kebutuhan dan karya pendidikan serta pendorong minat dan tanggung jawab masyarakat dalam usaha memajukan sekolah (Masputri, 2012)Sekolah adalah merupakan sistem terbuka terhadap lingkungannya termasuk masyarakat pendukungnya. Sebagai sistem terbuka sudah jelas ia tidak dapat mengisolasi diri, sebab bila hal ini ia lakukan berarti ia menuju ke ambang kematian, akibat menentang kewajaran hukum alam. Sebagai sistem terbuka, sekolah selalu membukakan pintu terhadap kehadiran warga masyarakat, terhadap ide-ide mereka, terhadap kebutuhan-kebutuhan mereka, dan terhadap nilai-nilai yang ada di masyarakat. Sebaliknya masyarakat juga membuka diri untuk dimasuki oleh aktivitas-aktivitas sekolah. Sekolah juga dapat belajar dari masyarakat, guru-guru dan para siswa dapat mencari pengalaman, belajar dan praktek di masyarakat. Antara sekolah dan masyarakat terjadi komunikasi dua arah untuk bisa saling memberi dan saling menerima. Masyarakat dalam arti sempit di sini adalah masyarakat di lingkungan sekolah itu sendiri, sedangkan dalam arti luas yaitu masyarakat dalam negara dan bahkan bila diperlukan dapat dihubungkan dengan masyarakat Internasional. Sekolah-sekolah pada umumnya lebih banyak menghubungkan diri dengan masyarakat dalam arti sempit ialah masyarakat setempat, sebab fungsi sekolah yang pertama adalah melayani kebutuhan masyarakat setempat (Arini,dkk, 2009).

B. Tugas Pokok Hubungan Sekolah dan MasyarakatMenurut Rahayu (2012), bahwa tugas pokok hubungan sekolah dengan masyarakat dalam pendidikan antara lain:1. Memberikan informasi dan menyampaikan ide atau gagasan kepada masyarakat atau pihak-pihak lain yang membutuhkannya.2. Membantu pemimpin yang karena tugas-tugasnya tidak dapat langsung memberikan informasi kepada masyarakat atau pihak-pihak yang memerlukannya.3. Membantu pemimpin mempersiapkan bahan-bahan tentang permasalahan dan informasi yang akan disampaikan atau yang menarik perhatian masyarakat pada saat tertentu.4. Melaporkan tentang pikiran-pikiran yang berkembang dalam masyarakat tentang masalah pendidikan.5. Membantu kepala sekolah bagaimana usaha untuk memperoleh bantuan dan kerja sama.6. Menyusun rencana bagaimana cara-cara memperoleh bantuan untuk kemajuan pelaksanaan pendidikan.Menurut Elsbree dan McNally (Arini,2009), bahwa tujuan hubungan sekolah dan masyarakat dapat dikelompokkan menjadi 3 tujuan pokok, yaitu: 1. Mengembangkan mutu belajar dan pertumbuhan anak-anakMakin majunya konsep-konsep pendidikan menunjukkan kepada para pendidik, terutama guru-guru di sekolah, agar pendidikan dan pengajaran tidak lagi subject matter centered, tetapi hendaknya community life centered; tidak lagi berpusat pada buku, tapi berorientasi pada kebutuhan kehidupan di dalam masyarakat. Konsep pendidikan yang demikian mengandung implikasi-implikasi yang berhubungan dengan masyarakat, seperti antara lain:a. Personil sekolah, terutama guru-guru, perlu mengetahui benar-benar kondisi masyarakat lingkungan hidup anak-anak yang sangat penting bagi program pendidikan seperti lingkungan alam tempat anak itu hidup, macam-macam masalah pendidikan yang timbul di dalam masyarakat itu, adat istiadat dan kepercayaan masyarakat, keadaan kehidupan dan ekonomi mereka, kesempatan dan sarana rekreasi bagi anak-anak.b. Kepala sekolah dan guru-guru hendaknya selalu berusaha untuk dapat bekerja sama dan memenfaatkan sumber-sumber di dalam masyarakat yang diperlukan untuk memperkaya program sekolah. Dengan memandang masyarakat itu sebagai laboratorium untuk belajar, berarti penting bagi guru-guru untuk mengetahui fasilitas-fasilitas apa yang tersedia di dalam masyarakat yang diperlukan dalam belajar. c. Sekolah hendaknya dapat bekerja sama dengan organisasi-organisasi dan instansi lain di dalam masyarakat yang mempunyai tugas dan kepentingan yang sama terhadap pendidikan anak-anak. Misalnya lembaga-lembaga keagamaan, organisasi kepramukaan, kesenian dan kesehatan. Semua itu dapat membantu pendidikan anak-anak, baik pendidikan di sekolah maupun pendidikan di luar sekolah. d. Guru-guru hendaknya selalu mengikuti perkembangan masyarakat dan selalu siap memahami dan mengkaji sumber-sumber masyarakat yang dapat dimasukkan ke dalam rencana perkembangan pendidikan. Dengan demikian, dapat diharapkan bahwa bahan pengajaran yang diberikan kepada murid-murid bukanlah bahan yang statis dan using,melainkan merupakan bahan yang fungsional dan akurat bagi kebutuhan muridsekarang dan kehidupan yang akan datang. 2. Meningkatkan tujuan dan mutu kehidupan masyarakat.Di dalam masyarakat yang demokratis, sekolah seharusnya dapat menjadikan dirinya sebagai pelopor dan pusat perkembangan bagi perubahan-perubahan masyarakat di dalam bidang-bidang kehidupan ekonomi, kebudayaan, teknologi dan sebagainya, ke tingkat yang lebih tinggi. Jadi dalam hal ini, bukan sekolah yang harus mengekor secara pasif kepada perkembangan masyarakat, tetapi sebaliknya sekolahlah yang justru yang harus mempelopori bagaimana dan kemana masyarakat itu harus dikembangkan. Seperti pernah dikemukakan oleh prof.Dr.Bachtiar Rifai dan Ir.S. Sudarmadi, M.Sc. dalam ulasannya mengenai sekolah pembangunan yang telah dirintis di Indonesia sejak tahun 1972 sebagai berikut :Sekolah pembangunan harus dapat memenuhi persyaratan sebagai berikut:a. Sesuai dengan asas pendidikan seumur hidup, sekolah hendaknya mempunyai dwifungsi yaitu mampu memberikan pendidikan formal dan juga pendidikan nonformal,baik itu untuk para pemuda maupun untuk orang dewasa baik pria maupun wanita.b. Sekolah hendaknya mempunyai kurukulum, metode mengajar, serta evaluasi dan program yang menyenangkan, merangsang dan cocok dengan tujuan pendidikan.c. Sekolah hendaknya merupakan bagian integral dari masyarakat sekitarnya dan berorientasi kepada pembangunan dan kemajuan.d. Sekolah hendaknya mempunyai mekanisme untuk menjamin terpeliharanya dialog yang kontinu antara sekolah-orang tua murid-masyarakat, dan juga dialog intrasekolah dan antar sekolah. Dari apa yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, berbeda dengan sekolah-sekolah tradisional seperti yang kita miliki sekarang ini, sekolah pembangunan lebih merupakan community center atau lebih spesifik lagi, pusat kegiatan belajar masyarakat, walaupun tidak tertutup kemungkinan untuk memakai fasilitas-fasilitasnya untuk rekreasi, balai budaya, ataupun pertemuan dan rapat-rapat anggota masyarakat di sekitarnya. 3. Mengembangkan pengertian, antusiasme, dan partisipasi masyarakat.Hal tersebut penting, apalagi bagi masyarakat Indonesia. Yang pada umumnya masih belum begitu menyadari bahwa tugas dan tanggung jawab pendidikan anak-anak adalah juga tugas dan tanggung jawab masyarakat di samping sekolah dan pemerintah. Seperti pernah dikemukakan oleh Menteri P dan K Mashuri, SH. sebagai berikut: Sekolah itu hendaknya merupakan bagian integral dari masyarakat sekitarnya. Sesuai dengan azas pendidikan seumur hidup, sekolah itu hendaknya mempunyai dwi fungsi: mampu memberikan pendidikan formal dan juga pendidikan informal, baik untuk para pemuda maupun untuk orang dewasa pria wanita. C. Teknik Hubungan Sekolah dan MasyarakatMenurut Soekarto Indra Fachrudi (1989:246), mengungkapkan ada 11 teknik yang dapat dilakukan untuk memberikan gambaran tentang sekolah yang perlu diketahui oleh masyarakat. Teknik-teknik tersebut antara lain meliputi: 1. Laporan kepada orang tua muridLaporan yang diberikan oleh seklah kepada masyarakat berisi laporan tentang kemajuan anak, aktivitas anak di sekolah, kegiatan sekolah sendiri, dan segala sesuatu yang terjadi di sekolah sehubungan dengan pendidikan anak ddi sekolah. Laporan ini dapat dilakukan sekali dalam tiga atau empat bulan, semesteran atau tahunan. Laporan tersebut tidak hanya berupa data, angka-angka akan tetapi menyangkut inframasi yang bersiafat diagnostik. Artinya dalam laporan tersebut dicantumkan juga kelebihan dan kelemahan anak, disertai dengan jalan pemecahan yang kiranya dapat dilakukan orang tua dalam ikut membantu kesuksesan belajar anak.2. Buletin BulananBuletin bulanan dapat diusahakan oleh guru, staf sekolah , dan para orang tua yang dapat diterbitkan satu bulan sekali. Bahkan dapat juga melibatkan murid, sambil memberikan latihan dan membentuk kader dari pihak murid.Isi buletin bulanan ini adalah tentang kegiatan sekolah, artikel-artikel guru dan murid (bisa juga artikel dari orang tua murid), pengumuman- pengumuman sekolah, berita-berita sekolah, dan berita-berita masyarakat yang perlu diketahui sekolah dan lain sebagainya. Disamping jalur di atas, sekolah dapat pula menerbitkanbooklets, yaitu buku kecil yang diberikan kepada keluarga yang anaknya yang sekolah ditempat itu, atau orang tua yang akan memasukkan anaknya di sekolah itu. Isi booklets adalah petunjuk cara belajar di sekolah yang bersangkutan, fasilitas sekolah, kurikulum yang dipakai, keadaan sekolah dan sejarahnya. Pengurus sekolah dan pengurus OSIS, kemajuan dan aktivitas sekolah selama ini dan program kerja sekolah pada saat itu.3. Penerbitan Surat KabarApabila dimungkinkan, sekolah dapat menerbitkan surat kabar sekolah. Isinya menyangkut segala aspek yang menunjang kesuksesan program pendidikan. Artikel-artikel yang dimuat pun harus berkaitan dengan dunia pendidikan sesuai dengan bidang yang dipelajari anak didik. Berita-berita yang dimuat hendaknya juga berita-berita yang memiliki nilai didik.The Twenty Eight Years Book of American Association of School Administration menyarankan 10 masalah yang hendaknya dimasukkan dalam surat kabar sekolah:a. Kemajuan dan kesejahteraan murid.b. Program pengajaran sekolah.c. Pelayanan bimbingan dan penyuluhan.d. Tata-tertib dan kehadiran di sekolah.e. Tenaga yang bekerja di sekolah.f. Anggota staf sekolah dan alumni.g. Program pengadaan dan pemeliharaan rumah sekolah.h. Biaya dan sistem administrasi sekolah.i. Perkumpulan orangtua murid dan guru.j. Aktivitas murid.4. Pameran SekolahPameran sekolah merupakan metode yang sangat efektif untuk memberikan gambaran tentang keadaan sekolah dengan berbagai hasil aktivitasnya. Masyarakat dapat melihat secara langsung keadaan sekolah dengan mengunjungi pameran tersebut. Tempat penyelenggaraan pameran dapat di dalam kelas atau di luar kelas, yaitu di halaman sekolah. Bahkan dapat juga dilakukan di luar sekolah. Tentu saja yang terakhir ini memerlukan pengelolaan yang lebih rumit. Barang-barang yang dipamerkan dapat berupa hasil karya siswa dan guru, alat-alat peraga dan hasil panenan kebun atau sawah (bila ada). Termasuk juga hasil karya para guru perlu dipamerkan.5. Open HouseOpen House merupakan suatu metode mempersilakan masyarakat yang berminat untuk meninjau sekolah serta mengobservasi kegiatan dan hasil kerja murid dan guru yang diadakan pada waktu yang telah terjadwal. Pada saat itulah masyarakat dapat melihat secara langsung proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah itu. Dari gambaran ini, masyarakat dapat memberikan penilaian atas pelaksanaan pendidikan di sekolah tersebut.6. Kunjungan ke sekolah (school visitation)Kunjungan orang tua murid ke sekolah pada saat pelajaran berlangsung yang dimaksudkan agar para orang tua murid berkesempatan melihat anak-anaknya pada waktu mengikuti pelajaran. Bagus kiranya apabila setelah orang tua mengadakan kunjungan ini kemudian diadakan diskusi untuk memecahkan masalah yang timbul menurut pengamatan para orang tua. Kunjungan ke sekolah ini dapat dilaksanakan sewaktu-waktu, sehingga mereka dapat melihat kewajaran yang terjadi di sekolah itu.7. Kunjungan ke rumah murid (home visitation)Kunjungan ke rumah murid dilakukan untuk melihat latar belakang kehidupan murid di rumah. Penerapan metode ini akan mempererat hubungan antara sekolah dengan orang tua murid, di samping dapat menjalin silaturrahmi antara guru dengan orang tua murid. Masalah-masalah yang dihadapi murid di sekolah dapat dibicarakan secara kekeluargaan dan persahabatan intim. Guru yang berkunjung ke rumah orang tua murid harus bersikap bijaksana, hati-hati dan ramah tamah, terutama dalam menanggapi problema yang dikemukakan oleh orang tua.Kunjungan ke rumah orang tua murid harus direncanakan dan harus mengemban kepentingan sekolah. Jadi tidak boleh dipakai untuk kepentingan anak didik. Kecuali diadakan kunjungan oleh guru yang tidak direncanakan oleh sekolah, kemudian dalam percakapan diperbincangkan masalah siswa. Cara ini kadang-kadang yang membawa hasil yang sangat memuaskan. 8. Melalui penjelasan oleh staf sekolahKepala sekolah hendaknya berusaha agar semua personal sekolah turut aktif mengambil bagian dalam mensukseskan program hubungan sekolah dengan masyarakat. Para personal sekolah dapat memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang kepentingan sekolah, organisasi sekolah dan semua kegiatan sekolah. Kepala sekolah dapat menanamkan loyalitas para staf dengan mengikutsertakan mereka bekerja. Mereka harus berpegang teguh pada etika jabatan. Hendaklah kepala sekolah juga mendorong para staf sekolah untuk menyebarkan kebaikan tentang sekolah dan mendudukkan kebaikan yang sebenarnya apabila sekolah mendapatkan kritik dari pihak luar. Inilah yang dinamakan cinta almamater.9. Gambaran Keadaan Sekolah Melalui Murid.Murid dapat juga didorong untuk memberikan informasi kep- mengenada masyarakat tentang keadaan sekolah. Jangan sampai bahkan menyebarkan isu-isu yang tidak baik mengenai sekolah kepada masyarakat. Apabila sekolah memiliki pemancar radio maka media ini dapat dimanfaatkan agar murid berbincang bincang dalam siaran mengenai situasi sekolah.10. Melalui Radio dan TelevisiRadio dan televisi memiliki daya yang kuat untuk menyebarkan pengaruh melalui informasi yang disiarkannya. Radio dan televisi cepat sekali membentuk public opinion yang sangat dibutuhkan dalam program hubungan sekolah dengan masyarakat ini.Melalui radio dan televisi, masyarakat akan lebih mengenal situasi dan perkembangan sekolah. Melalui radio dan televisi sekolah dapat menyampaikan berita-berita dan pengumuman-pengumuman yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan, termasuk apabila ada permohonan sumbangan dari pihak sekolah. Hal ini untuk menghindari tipuan yang sering dlakukan oleh anak kepada orang tua, bahwa anak minta uang iuran yang sebenarnya tidak ditarik oleh sekolah.11. Laporan TahunanLaporan tahunan disusun oleh kepala sekolah untuk diberikan kepada penilik sekolah atau kepada Kantor Departemen P dan K kecamatan yang membawanya atau kepada atasn langsungnya. Kepala sekolah dapat menugaskan kepada stafnya atau langsung dia sendiri memberikan informasi tersebut yang berkenaan dengan isi laporan tahunannya. Isi laporan tahunan tersebut antara lain mencakup: kegiatan yang telah dilakukan, kurikulum, personalia, anggaran dan situasi murid.D. Manfaat Hubungan Masyarakat Dalam Lembaga Pendidikan Menurut Pribadi (2013) dengan adanya program hubungan masyarakat dalam sebuah lembaga pendidikan maka akan memberikan manfaat yang banyak sekali antara lain:a. Terjadi saling pengertian antara sekolah dan masyarakat, sehingga masyarakat dapat membantu kebutuhan-kebutuhan sekolah.b. Lewat kegiatan humas para siswa dapat mengetahui kondisi masyarakat sekitarnya.c. Dengan adanya kegiatan sekolah dapat melakukan promosi program dan menarik minat masyarakat untuk menyekolahkan putra putrinya di sekolah.Hubungan antara sekolah dengan orang tua murid dapat dilakukan melalui beberapa hal, antara lain; (1) mengadakan pertemuan antara pihak sekolah dengan wali murid, (2) pihak sekolah mengunjungi orangtua, (3) pihak sekolah mengirim surat kepada orangtua, (4) melibatkan orangtua dalam merencanakan kurikulum, kegiatan ekstrakurikuler, dan lain-lain.Hubungan guru dengan masyarakat; (1) guru dapat menjadi sponsor pada kegiatan yang menguntungkan seperti kegiatan pengumpulan dana bagi masyarakat yang tertimpa musibah, (2) ikut berpartisipasi bersama masyarakat untuk mengikuti kerja bhakti atau membuat perpustakaan keliling., (3) mengembangkan sebuah kegiatan di lingkungan sekolah seperti presentasi musik, drama, partisipasi dalam perlombaan olahraga, program bekerja sambil belajar dan lain-lain.E. Jenis Hubungan Sekolah dengan MasyarakatMenurut Rahayu (2012), jenis hubungan sekolah dan masyarakat itu dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu:1. Hubungan edukatif, ialah hubungan kerja sama dalam hal mendidik murid, antara guru di sekolah dan orang tua di dalam keluarga. Adanya hubungan ini dimaksudkan agar tidak terjadi perbedaan prinsip atau bahkan pertentangan yang dapat mengakibatkan keragu-raguan pendirian dan sikap pada diri anak.2. Hubungan kultural, yaitu usaha kerja sama antara sekolah dan masyarakat yang memungkinkan adanya saling membina dan mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat sekolah itu berada. Untuk itu diperlukan hubungan kerja sama antara kehidupan di sekolah dan kehidupan dalam masyarakat. Kegiatan kurikulum sekolah disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan perkembangan masyarakat. Demikian pula tentang pemilihan bahan pengajaran dan metode-metode pengajarannya.3. Hubungan institusional, yaitu hubungan kerja sama antara sekolah dengan lembaga-lembaga atau instansi resmi lain, baik swasta maupun pemerintah, seperti hubungan kerja sama antara sekolah satu dengan sekolah-sekolah lainnya, kepala pemerintah setempat, ataupun perusahaan-perusahaan Negara, yang berkaitan dengan perbaikan dan perkembangan pendidikan pada umumnya.F. Manajemen Layanan KhususManajemen layanan khusus di suatu sekolah merupakan bagian penting dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang efektif dan efisien. Sekolah merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas dari penduduk bangsa Indonesia. Sekolah tidak hanya memiliki tanggung jawab dan tugas untuk mlaksanakan proses pembelajaran dalam mengembangkan ilmu penegetahuan dan teknologi saja, melainkan harus menjaga dan meningkatkan kesehatan baik jasmani maupun rohani peserta didik. Hal ini sesuai dengan UUSPN Bab 11 Pasal 4 yang memuat tentang adanya tujuan pendidikan nasional.Untuk memenuhi tugas dan tanggung jawab tersebut maka sekolah memerlukan suatu manajemen layanan khusus yang dapat mengatur segala kebutuhan peserta didiknya sehingga tujuan pendidikan tersebut dapat tercapai (Hamsah,2011).Manajemen layanan khusus di sekolah pada dasarnya ditetapkan dan di organisasikan untuk mempermudah atau memperlancar pembelajaran, serta dapat memenuhi kebutuhan khusus siswa di sekolah. Pelayanan khusus diselenggarakan di sekolah dengan maksud untuk memperlancar pelaksanaan pengajaran dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Pendidikan di sekolah antara lain juga berusaha agar peserta didik senanatiasa berada dalam keadaan baik. Baik disini menyangkut aspek jasmani maupun rohaninya. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen layanan khusus adalah suatu proses kegiatan memberikan pelayanan kebutuhan kepada peserta didik untuk menunjang kegiatan pembelajaran agar tujuan pendidikan bisa tercapai secara efektif dan efisien (Sulton,2012).G. Jenis-jenis Layanan KhususMenurut Sulton (2012) bahwa pelayanan khusus yang diberikan sekolah kepada peserta didik, antar sekolah satu dengan sekolah lainnya pada umumnya sama, tetapi proses pengelolan dan pemanfaatannya yang berbeda. Beberapa bentuk manajemen layanan khusus yang ada di sekolah antara lain yaitu: 1. Layanan Perpustakaan Peserta Didik Perpustakaan merupakan salah satu unit yang memberikan layanan kepada peserta didik, dengan maksud membantu dan menunjang proses pembelajaran di sekolah, melayani informasi-informasi yang dibutuhkan serta memberi layanan rekreatif melalui koleksi bahan pustaka. Menurut Supriyadi (1983) dalam buku Manajemen Peserta Didik oleh Ali Imron mendefinisikan perpustakaan sekolah sebagai perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah guna menunjang program belajar mengajar di lembaga pendidikan formal seperti sekolah, baik sekolah tingkat dasar maupun menengah, baik sekolah umum maupun kejuruan. Selain itu, perpustakaan sekolah adalah salah satu unit sekolah yang memberikan layanan kepada peserta didik di sekolah sebagai sentra utama, dengan maksud membantu dan menunjang proses belajar mengajar di sekolah, melayani informasi-informasi yang dibutuhkan serta memberikan layanan rekreatif melalui koleksi bahan pustaka (Imron, 1995:187). Dari definisi-definisi tersebut tampaklah jelas bahwa perpustakaan sekolah merupakan suatu unit pelayanan sekolah guna menunjang proses belajar mengajar di sekolah. 2. Layanan Kesehatan Peserta Didik Layanan kesehatan di sekolah biasanya dibentuk sebuah wadah bernama Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Usaha kesehatan sekolah adalah usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan sekolah. Menurut Jesse Ferring William pada buku Pengelolaan Layanan Khusus Di sekolah oleh Kusmintardjo (1992) mendefinisikan layanan kesehatan adalah sebuah klinik yang didirikan sebagai bagian dari Universitas atau sekolah yang berdiri sendiri yang menentukan diagnosa dan pengobatan fisik dan penyakit jiwa dan dibiayai dari biaya khusus dari semua siswa. Selain itu layanan kesehatan juga dapat diartikan sebagai usaha sekolah dalam rangka membantu (mungkin bersifat sementara) murid-muridnya yang mengalami persoalan yang berkaitan dengan kesehatan. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa layanan kesehatan peserta didik adalah suatu layanan kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah dan menjadikan peserta didik sebagai sasaran utama, dan personalia sekolah yang lainnya sebagai sasaran tambahan (Imron, 1995:154)3. Layanan Asrama Peserta Didik Bagi para peserta didik khususnya jenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi, terutama bagi mereka yang jauh dari orang tuanya diperlukan diperlukan asrama. Selain manfaat untuk peserta didik, asrama mempunyai manfaat bagi para pendidik dan petugas asrama tersebut. 4. Layanan Bimbingan dan Konseling Peserta Didik Layanan bimbingan dan konseling adalah proses bantuan yang diberikan kepada siswa dengan memperhatikan kemungkinan dan kenyataan tentang adanya kesulitan yang dihadapi dalam rangka perkembangan yang optimal, sehingga mereka memahami dan mengarahkan diri serta bertindak dan bersikap sesuai dengan tuntutan dan situasi lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan bimbingan dan konseling adalah salah satu kegiatan bantuan dan tuntunan yang diberikan kepada individu pada umumnya dan siswa pada khususnya di sekolah dalam rangka meningkatkan mutunya. 5. Layanan Kafetaria Peserta Didik Kantin atau warung sekolah diperlukan adanya di tiap sekolah supaya makanan yang dibeli peserta didik terjamin kebersihannya dan cukup mengandung gizi. Para guru diharapkan sekali-kali mengontrol kantin sekolah dan berkonsultasi dengan pengelola kantin mengenai makanan yang bersih dan bergizi. Peran lain kantin sekolah yaitu supaya para peserta didik tidak berkeliaran mencari makanan keluar lingkungan sekolah. Layanan kafetaria adalah layanan makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh peserta didik disela-sela mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah sesuai dengan daya jangkau peserta didik. Makanan dan minuman yang tersedia di kafetaria tersebut, terjangkau dilihat dari jumlah uang saku peserta didik, tetapi juga memenuhi syarat kebersihan dan cukup kandungan gizinya. 6. Layanan Laboratorium Peserta Didik Laboratorium diperlukan peserta didik apabila mereka akan mengadakan penelitian yang berkaitan dengan percobaan-percobaan tentang suatu obyek tertentu. Laboratorium adalah suatu tempat baik tertutup maupun terbuka yang dipergunakan untuk melakukan penyelidikan, percobaan, praktikum, pengujian, dan pengembangan. Laboratorium sekolah adalah sarana penunjang proses belajar mengajar baik tertutup maupun terbuka yang dipergunakan untuk melaksanakan praktikum, penyelidikan, percobaan, pengembangan dan bahkan pembakuan. 7. Layanan Koperasi Peserta Didik Layanan koperasi mendidik para peserta didik untuk dapat berwirausaha. Hal ini sangat membantu peserta didik di kehidupan yang akan datang. Koperasi sekolah adalah koperasi yang dikembangkan di sekolah, baik sekolah dasar, sekolah menengah, maupun sekolah dan dalam pengelolaannya melibatkan guru dan personalia sekolah. Sedangkan koperasi peserta didik atau biasa disebut disebut koperasi siswa (Kopsis) adalah koperasi yang ada di sekolah tetapi pengelolaanya adalah oleh pesera didik, kedudukan guru di dalam Kopsis adalah sebagai pembimbing saja. 8. Layanan Keamanan Peserta Didik Layanan keamanan yaitu layanan yang dapat memberikan rasa aman pada siswa selama siswa belajar di sekolah misalnya adanya penjagaan oleh satpam sekolah.

BAB IIIPENUTUPA. Kesimpulan1. Hubungan sekolah dan masyarakat didefinisikan sebagai proses komunikasi antara sekolah masyarakat untuk berusaha menanamkan pengertian warga masyarakat tentang kebutuhan dan karya pendidikan serta pendorong minat dan tanggung jawab masyarakat dalam usaha memajukan sekolah2. Memberikan informasi, membantu para pemimpin untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat, menyalurkan pikiran-pikiran masyarakat tentang pendidikan dan merencanakan dan membantu dalam usaha memperoleh bantuan demi pelaksanaan pendidikan3. Teknik hubungan sekolah dan masyarakat terbagi menjadi laporan kepada orang tua murid, Buletin Bulanan, Penerbitan Surat Kabar, Pameran Sekolah, Open House, Kunjungan ke sekolah (school visitation), Kunjungan ke rumah murid (home visitation), Melalui penjelasan oleh staf sekolah, Gambaran Keadaan Sekolah Melalui Murid., Melalui Radio dan Televisi, dan Laporan Tahunan4. Manfaat hubungan sekolah dan masyarakat adalah terjadi hubungan saling pengertian antara sekolah dan masyarakat, siswa dapat mengenal lingkungan masyarakat sekitar dan memotovasi orang tua untuk menyekolahkan anaknya5. Jenis hubungan sekolah dan masyarakat adalah hubungan edukatif, cultural dan institusional6. Pelayanan khusus adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mempermudah atau memperlancar pembelajaran, serta memenuhi kebutuhan khusus siswa di sekolah 7. Jenis- jenis layanan khusus adalah: Layanan Perpustakaan Peserta Didik , Layanan Kesehatan Peserta Didik , Layanan Asrama Peserta Didik , Layanan Bimbingan dan Konseling Peserta Didik , Layanan Kafetaria Peserta Didik , Layanan Laboratorium Peserta Didik , dan Layanan Koperasi Peserta Didik B. Kritik & saranMakalah yang disusun ini masih jauh dari kesempurnaan karena kurangnya refrensi buku untuk materi ini, untuk itu saran dan kritik kami nantikan untuk perbaikan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKAArini, Rochma. 2011. MAKALAH MANAJEMEN HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT.http://aminnatul-widyana.blogspot.com/2011/07/hubungan-antara-sekolah-dengan.html.Hamzah, Amriani. 2011. MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS. http://amrianiham zah. Blog spot.com/2011/10/manajemen-layanan-khusus.html.Imron, Ali. 1995. Manajemen Peserta Didik Di Sekolah. Malang: IKIP Malang.Kusmintardjo. 1992. Pengelolaan Layanan Khusus di Sekolah (Jilid I). Malang: IKIP Malang.Masputi, Serly. 2012. MAKALAH MANAJEMEN HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT . http://serlym.blogspot.com/2012/11/makalah-manajemen-hubung an-sekolah-dan.html.Pribadi, Imam. 2013. Manajemen Hubungan Masyarakat. http://pribadimam.blogspot .com /20 13/08/manajemen-hubungan-masyarakat.html.Rahayu, Nurul Kurniaty. 2012. MANAJEMEN HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT https://makalahtentang.wordpress.com/2011/10/29/ hubungan -\masyarakat-dan-sekolah-artikel-manajemen-humas/.Sulton, Maulana. 2012. MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS SEKOLAH. http:// stdentgoblog.blogspot.com/2012/04/manajemen-layanan-khusus-sekolah.html.

14