Luthfi Fikri BAskoro
date post
09-Feb-2018Category
Documents
view
220download
0
Embed Size (px)
Transcript of Luthfi Fikri BAskoro
7/22/2019 Luthfi Fikri BAskoro
1/19
7/22/2019 Luthfi Fikri BAskoro
2/19
4.1.1 Transistor
Transistor merupakan pengkombinasian dari bahan semikondoktor. Ada beberapa jenis
transistor, antara lain :
1. Junction Transistor
Junction transistor merupakan kombinasi tiga lapis semikonduktor tidak murni dari tipe
P dan tipe N. Ada dua jenis junction transistor yaitu:
a. Transistor P-N-P
b. transistor N-P-N.
Ada tiga tipe pengkombinasian kedua tipe semikondutor yaitu:
Alloy Junction Ground Junction
Mesa dan Planner Transistor
Gambar 4.1 Jenis Junction Transistor
P N N
E BC
P NP
E BC
NN P
E B C
7/22/2019 Luthfi Fikri BAskoro
3/19
Ada beberapa keunggulan dari penggunaan transistor dibanding dengan penggunaan
tabung vakum udara, antara lain:
a. Ukurannya kecil
b. Pemakaian dayanya kecil ( power consumption )
c. Lebih murah dan lebih realiable (dapat dipercaya)
2. Transistor Tanpa Bias
Pada gambar 3.4 a menunjukkan majority carrier sebelum bergerak melewati junction .
Elekton bebas berdifusi melewati junction yang mana menghasilkan dua lapisan penggosongan
(gambar 3.4.b). Untuk setiap lapisan penggosongan ini potensial barriernya sebesar kira-kira 0.7
V (untuk silikon) pada suhu 25 C (untuk transistor germanium 0.3 V).
Ada tiga daerah yang mempunyai level doping yang berbeda, lapisan penggosongan tidakmempunyai lebar yang sama, makin banyak suatu daerah di-dop, makin besar konsentrasi ion
dekat junction.
E B C
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - --
+ + +
+ + +
+ + +
+ + +
- - - - - -
- - - - -- -
- - -- - - -
- - - - -- - N P N
(a)
E B C
- - - - - +
- - - - - +
- - - - - +
- - - - - +
- + + -
- + + -
- + + -
- + + -
+ - - - - -
+ - - - -
+ - - - - -
+ - - - - -
(b)
Gambar 4.2 Lapisan Penggosongan
7/22/2019 Luthfi Fikri BAskoro
4/19
3. Transistor dengan Bias Forward-Reverse
a. Prinsip Kerja
Pada gambar 3.5 menunjukkan bahwa diode emitter dibias forward dengan diode
kolektor dibias reserve. Kondisi ini disebut Transistor Bias Forward-Reserve (FR) .
Kita mengharapkan memperoleh arus emitter yang besar karena diode emitter
dibias forward, dan kita tidak mengharapkan arus kolektor yang besar karena diode
kolektor dibias reserve, tetapi dalam kenyataannya lain, malah kita memperolah arus
kolektor yang besar.
-+
VEB V CBSedikit e
Banyak e Banyak e
-+
E
B
CPN N
Gambar 4.3 Cara kerja Transistor Bias Forward-Reserve
Pada saat awal bias forward diberikan pada diode emitter, elektron-elektron dalam
emitter belum memasuki basis. Jik kemudian V EB naik lebih besar daripada potensial
barrier (> 0.7 Volt), maka banyak elektron-elektron emitter memasuki daerah basis.
Elektron-elektron ini dalam basis dapat mengalir dalam dua arah, yang pertama
kearah bawah basis yang tipis menuju basis dan kedua kearah junction kolektormenuju ke dalam daerah kolektor.
Elektron yang mengalir ke bawah melalui daerah basis, mereka akan jatuh ke
dalam hole-hole dan mengalami proses rekombinasi dengan hole basis, selanjutnya
mengalir ke dalam kawat basis luar. Arus ini desebut arus rekombinasi dan arus ini
kecil sekali. Hmpir kurang dari 5% arus yang diinjeksikan emitter akan mengalir ke
bawah basis.
Sedangkan arus emitter yang menuju ke arah kolektor, bias forward akan
memaksa elektron emitter masuk ke daerah basis yang tipis terus menuju ke daerah
penggosongan kolektor. Selanjutnya medan lapisan penggosongan kolektor akan
mendorong arus elektron ke dalam daerah kolektor. Elektron ini akan melewati
daerah kolektor terus menuju ke kawat kolektor. Hampir lebih dari 95% arus
diinjeksikan emitter akan mengalir ke kolektor.
7/22/2019 Luthfi Fikri BAskoro
5/19
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1) Bias forward pada diode emitter akan mengandalkan jumlah elektron yang diinjeksi ke
dalam basis. Makin besar potensial V EB , makin banyak elektron yang diinjeksi.
2) Bias reserve pada diode kolektor mempunyai pengaruh yang kecil terhadap banyaknya
elektron yang memasuki kolektor. Dengan menaikkan V CB tidak akan banyak
pengaruhnya terhadap jumlah elektron yang sampai pada lapisan penggosongan kolektor.
b. Simbol Transistor
Gambar 4.4 Simbol-simbol Transistor
Dari gambar tersebut menunjukkan simbol-simbol transistor NPN dan PNP. Emitter
mempunyai tanda panah, sedangkan kolektor tidak. Satu hal yang perlu diingat,
bahwa tanda panah pada emitter menunjukkan arah arus konvensional emitter (arah
arus konvensional berlawanan dengan arah arus elektron).
Selain penggunaan transistor seperti diatas, transistor juga dapat digunakan
sebagai rangkaian penguat. Bila suatu transistor akan digunakan sebagai penguat
sinyal arus/tegangan, maka pada outputnya diberi tahanan beban (R L) dan pada
inputnya dimasukkan sinyal yang akan dikuatkan. Sinyal input umumnya merupakn
tegangan atau arus bolak-balik dan sebelum sinyal memasuki transistor biasanya
dipasang suatu kondensator yang berfungsi untuk melakukan sinyal dan
mencegah/memblokir tegangan searah (DC).
Demikian pula pada bagian outputnya, tahanan beban akan digandeng dengan
suatu kondensator ke bagian selanjutnya dengan alasan yang sama.
Ada tiga macam dasar rangkaian penguat, yaitu:
a. Common Base Amplifier
b. Common Emitter Amplifier
B
C
E
Jenis PNP Jenis NPN
B
C
E
7/22/2019 Luthfi Fikri BAskoro
6/19
c. Common Collector Amplifier
Gambar 4.5 Jenis rangkaian penguat
Untuk mengetahui gejala-gejala yang timbul di dalam rangkaian penguat terdapat
karakteristik-karakteristik dari transistor. Karakteristik itu biasanya diberikan oleh pabrik
pembuat transistor tersebut, yaitu:
a. Karakteristik input, yaitu karakteristik yang menggambarkan hubungan antara arus input
dengan tegangan input dengan suatu unsur output tertentu.
b. Karakteristik output, yaitu karakteristik yang menggambarkan hubungan antara arus
output dengan tegangan output pada suatu unsur input tertentu.
c. Karakteristik gabungan antara karakteristik input dengan karakteristik output.
4.1.2 Diode
Pada suhu ruangan, suatu semikonduktor tipe P mempunyai pembawa muatan sebagian
besar berupa hole-hole sebagai hasil pemasukan tak-murnian, dan sebagian kecil berupa
elektron-elektron bebas yang dihasilkan oleh energi thermal . Dipihak lain, dalam semikonduktor
tipe N pembawa muatan sebagian besar berupa elektron-elektron bebas dan hanya mengandung
sebagian kecil hole-hole . Jika kedua tipe semikonduktor tersebut digunakan secara terpisah,
masing-masing tipe tidak lebih dari suatu penghambat (resistor) karbon. Akan tetapi apabila
Vs
IE
IC
RS
VBB
+
-
-
+V
CC
RL
V BEV CB
Common Base AmplifierCommon Emitter Amplifier
Vs
I C
I B
VEB VCEI EVCCVBB +
--+
RLRS
Common Collector Amplifier
Vs
I E
I B
VEBVCB
I CRSRL
VBBVCC -
++-
7/22/2019 Luthfi Fikri BAskoro
7/19
kedua tipe tersebut dihubungkan, maka hasilnya berupa suatu penghantar satu arah. Dan apabila
kedua tipe tersebut digabungan maka akan menghasilkan sesuatu yang disebut Diode yang
merupakan singkatan dari di yang berarti dua dan ode yang artinya elektrode Maka arti dari
diode adalah suatu piranti dua elektrode yang dapat mengalir arus pada arah tertentu. Adapun
simbol dari diode itu sendiri yakni :
A K
Ada beberapa tipe diode:
1. Tipe diode P-N dengan forward bias (pra-tegangan maju)
Gambar 4.6 Type Dioda P-N dengan Forward bias (pra-tegangan maju)
Prinsip kerjanya yakni diode P-N disambungkan dengan baterai yang bersifat
variable, dimana potensial positif dihubungkan ke tipe P dan potensial negatif
dihubungkan dengan tipe N. Diumpamakan bahwa kontak-kontak A dan B adalah baik
dan ideal, tanpa ada potensial kontak.
Simbol Dioda
+-
P N
+
-
+ +
-
+
-
+
-
- - - - -
+ + + +
- - - - -
+ + + +
- - - - -
+ + + +
+
-
+ +
-
+
-
+
-
+
-
+ +
-
+
-
+
-
V T
+ -
7/22/2019 Luthfi Fikri BAskoro
8/19
Kita anggap potensial awal baterai adalah 0 volt, bila suatu elektron bebas dari
tipe N ingin memasuki daerah barrier , elektron ini menghadapi tembok ion-ion negatif
yang akan menolaknya kembali ke daerah N semula. Pada awalnya, tembok ion-ion
negatif itu masih rendah (tipis) dan elektron-elektron bebas dari tipe N yang mempunyai
energi yang cukup besar masih mampu menerobos dan mengatasi tembok tersebut.
Namun hasil penerobosan ini akan menghasilkan pembentukan tembok ion-ion negatif
yang baru, yang akibatnya tembok ion-ion negatif makin tinggi (tebal), sehingga energi
elektron-elektron bebas ini tidak lagi cukup untuk mengatasi tolakan ion-ion negaitf
tersebut.
Apabila potensial baterai secara perlahan-lahan dinaikkan hingga
mencapai potensial 0.7 V, maka elektron-ele