Lporan Kasus Radiologi Ileus Paralitik

download Lporan Kasus Radiologi Ileus Paralitik

of 13

Transcript of Lporan Kasus Radiologi Ileus Paralitik

  • 7/29/2019 Lporan Kasus Radiologi Ileus Paralitik

    1/13

    LAPORAN KASUS RADIOLOGI

    ILEUS PARALITIK

    Diajukan guna melengkapi tugas kepaniteraan klinis Bagian Ilmu Radiologi

    RSI Sultan Agung Semarang

    Disusun Oleh

    FEBRITA PUTRI PERDANI

    01.208.5656

    BAGIAN ILMU RADIOLOGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

    2011

  • 7/29/2019 Lporan Kasus Radiologi Ileus Paralitik

    2/13

    HALAMAN PENGESAHAN

    Nama / NIM :

    Febrita Putri Perdani (01.208.5656)

    Fakultas : Kedokteran

    Judul : ILEUS PARALITIK

    Bagian : Ilmu Radiologi, Fakultas Kedokteran UNISSULA

    Pembimbing : dr. Bambang Satoto, Sp. Rad

    Telah diajukan dan disahkan pada tanggal September 2011

    Pembimbing

    dr. Bambang Satoto, Sp. Rad

  • 7/29/2019 Lporan Kasus Radiologi Ileus Paralitik

    3/13

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANGIleus paralitik atau adynamic ileus adalah keadaan di mana usus gagal / tidak

    mampu melakukan kontraksi peristaltik untuk menyalurkan isinya. Ileus paralitik ini

    bukan suatu penyakit primer usus melainkan akibat dari berbagai penyakit primer,

    tindakan (operasi) yang berhubungan dengan rongga perut, toksin dan obat-obatan

    yang dapat mempengaruhi kontraksi otot polos usus.

    Gerakan peristaltik merupakan suatu aktivitas otot polos usus yang

    terkoordinasi

    dengan baik diatur oleh neuron inhibitory dan neuron exitatory dari sistim enteric

    motor

    neuron. Kontraksi otot polos usus ini dipengaruhi dan dimodulasi oleh berbagai faktor

    seperti sistim saraf simpatikparasimpatik, neurotransmiter (adrenergik, kolinergik,

    serotonergik,dopaminergik, hormon intestinal, keseimbangan elektrolit dan

    sebagainya.

    Ileus paralitik hampir selalu dijumpai pada pasien pasca operasi abdomen.

    Keadaan ini biasanya hanya berlangsung antara 24-72 jam. Beratnya ileus paralitik

    pasca operasi bergantung pada lamanya operasi/narkosis, seringnya manipulasi usus

    dan lamanya usus berkontak dengan udara luar. Pencemaran peritoneum oleh asam

    lambung, isi kolon, enzim pankreas, darah, dan urin akan menimbulkan paralisis usus.

    Kelainan retroperitoneal seperti hematoma retroperitoneal, terlebih lagi bila

    disertai fraktur vertebra sering menimbulkan ileus paralitik yang berat. Demikian pula

  • 7/29/2019 Lporan Kasus Radiologi Ileus Paralitik

    4/13

    kelainan pada rongga dada seperti pneumonia paru bagian bawah, empiema, dan

    infark

    miokard dapat disertai paralisis usus. Gangguan elektrolit terutama hipokalemia,

    hiponatremia, hipomagnesemia atau hipermagnesemia memberikan gejala paralisis

    usus.

    B. TUJUANUntuk mengetahui cara mendiagnosa teutama secara radiologis berdasarkan

    data yang diperoleh dari anamnesa, pemeriksaan fisik pada pasien ileus paralitik.

    C. MANFAATDapat dijadikan sebagai media belajar bagi mahasiswa klinik sehingga dapat

    mendiagnosis terutama secara radiologis.

  • 7/29/2019 Lporan Kasus Radiologi Ileus Paralitik

    5/13

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. DEFINISI ILEUS PARALITIKIleus paralitik adalah suatu keadaan akut abdomen berupa kembung (distensi

    abdomen) karena usus tidak berkontraksi akibat adanya gangguan motilitas. Ileus

    paralitik atau adynamic ileus adalah keadaan di mana usus gagal / tidak mampu

    melakukan kontraksi peristaltik untuk menyalurkan isinya. Ileus paralitik terjadi

    karena peristaltik usus dihambat sebagian akibat pengaruh toksin ataupun traumayang mempengaruhi kontrol otonom pergerakan usus.

    B. PENYEBAB ILEUS PARALITIKa. Pembedahan Abdomen

    b. Trauma abdomen : Tumor yang ada dalam dinding usus meluas kelumen

    usus atau tumor diluar usus menyebabkan tekanan pada dinding usus

    c. Infeksi: peritonitis, appendicitis, diverticulitis

    d. Pneumonia

    e. Sepsis

    f. Serangan Jantung

    g. Ketidakseimbangan elektrolit, khususnya natrium

    h. Kelainan metabolik yang mempengaruhi fungsi otot

    i. Obat-obatan: Narkotika, Antihipertensi

    j. Mesenteric ischemia

  • 7/29/2019 Lporan Kasus Radiologi Ileus Paralitik

    6/13

    C. PATOFISIOLOGIPeristiwa patofisiologik yang terjadi setelah obstruksi usus adalah sama, tanpa

    memandang apakah obstruksi tersebut diakibatkan oleh penyebab mekanik atau

    fungsional. Perbedaan utama adalah obstruksi paralitik di mana peristaltik dihambat

    dari permulaan, sedangkan pada obstruksi mekanik peristaltik mula-mula diperkuat,

    kemudian intermitten, dan akhirnya hilang.Perubahan patofisiologi utama pada

    obstruksi usus adalah lumen usus yang tersumbat secara progresif akan teregang oleh

    cairan dan gas (70% dari gas yang ditelan) akibat peningkatan tekanan intralumen,

    yang menurunkan pengaliran air dan natrium dari lumen ke darah. Oleh karena sekitar

    8 liter cairan diekskresikan ke dalam saluran cerna setiap hari ke sepuluh. Tidak

    adanya absorpsi dapat mengakibatkan penimbunan intralumen dengan cepat. Muntah

    dan penyedotan usus setelah pengobatan dimulai merupakan sumber kehilangan

    utama cairan dan elektrolit. Pengaruh atas kehilangan ini adalah penyempitan

    ruang cairan ekstrasel yang mengakibatkan syok-hipotensi, pengurangan curah

    jantung, penurunan perfusi jaringan dan asidosis metabolik. Peregangan usus yang

    terus menerus mengakibatkan lingkaran setan penurunan absorpsi cairan dan

    peningkatan sekresi cairan ke dalam usus. Efek lokal peregangan usus adalah iskemia

    akibat distensi dan peningkatan permeabilitas akibat nekrosis, disertai absorpsi toksin-

    toksin bakteri ke dalam rongga peritoneum dan sirkulasi sistemik untuk menyebabkan

    bakteriemia. Pada obstruksi mekanik simple, hambatan pasase muncul tanpa disertai

    gangguan vaskuler dan neurologik. Makanan dan cairan yang ditelan, sekresi usus,

    dan udara terkumpul dalam jumlah yang banyak jika obstruksinya komplit. Bagian

    usus proksimal distensi, dan bagian distal kolaps. Fungsi sekresi dan absorpsi

    membrane mukosa usus menurun, dan dinding usus menjadi edema dan kongesti.

    Distensi intestinal yang berat, dengan sendirinya secara terus menerus dan progresif

    akan mengacaukan peristaltik dan fungsi sekresi mukosa dan meningkatkan resiko

    dehidrasi, iskemia, nekrosis, perforasi, peritonitis, dan kematian.

    D. GAMBARAN KLINIS ILEUS PARALITIKPasien ileus paralitik akan mengeluh perutnya kembung (abdominal

    distention), anoreksia, mual dan obstipasi. Muntah mungkin ada mungkin pula tidak

  • 7/29/2019 Lporan Kasus Radiologi Ileus Paralitik

    7/13

    ada. Keluhan perut kembung pada ileus paralitik ini perlu dibedakan dengan keluhan

    perut kembung pada ileus obstruksi. Pasien ileus paralitik mempunyai keluhan perut

    kembung, tidak disertai nyeri kolik abdomen yang paroksismal. Pada pemeriksaan

    fisik keadaan umum pasien bervariasi dari ringan sampai berat bergantung pada

    penyakit yang mendasarinya, didapatkan adanya distensi abdomen, perkusi timpani

    dengan bising usus yang lemah dan jarang bahkan dapat tidak terdengar sama sekali.

    Pada palpasi, pasien hanya menyatakan perasaan tidak enak pada perutnya. Tidak

    ditemukan adanya reaksi peritoneal (nyeri tekan dan nyeri lepas negatif). Apabila

    penyakit primernya peritonitis, manifestasi klinis yang ditemukan adalah gambaran

    peritonitis.

    E. GAMBARAN RADIOLOGI PADA ILEUS PARALITIKGambaran radiologi pasien dengan ileus paralitik biasanya ditemukan dilatasi

    semua bagian usus dan multiple air fluid level. Pada ileus paralitik terdapat

    d i l a t as i u su s seca ra men y e lu ru h d a r i g as te r samp a i

    rektum.Penebalan dinding usus halus yang mengalami dilatasi

    memberikan gambaran herring boneappearance, karena dua dinding usus

    halus yang menebal dan menempel membentuk gambaran vertebra dan

    muskulus yang sirkuler menyerupai kosta dan gambaran penebalan usus besaryang juga distensi tampak pada tepi abdomen. Tampak gambaran air fluid level yang

    pendek-pendek yang berbentuk seperti tangga atau disebut juga step ladder

    appearance di usus halus dan air fluidlevel yang panjang-panjang di kolon.

    Gambar 1. Gambar 2.

  • 7/29/2019 Lporan Kasus Radiologi Ileus Paralitik

    8/13

    Gambar 3.

  • 7/29/2019 Lporan Kasus Radiologi Ileus Paralitik

    9/13

    BAB III

    LAPORAN KASUS

    A. IDENTITAS PASIENNama : An. Rahmad Affandi

    Usia : 1 bulan 3 hari

    Alamat : Kalijati merbuh RT 03/04 Singorojo Kendal

    Agama : Islam

    Pekerjaan : Swasta

    No. CM : 115.16.96

    Tanggal masuk RS : 1909- 2011

    B. KASUSKeluhan Utama

    Perut membesarRiwayat Penyakit Sekarang

    Perut membesar nampak tegang , bab cair seperti air berwarna kuning, seharilebih dari 5 kali, tetapi tidak ada darah atau lender, sejak satu bulan yang lalu.

    Pasien juga sering muntah-muntah. Kemudian pasien di bawa ke UGD

    RSISA.

    Riwayat Penyakit Dahulu

    Riwayat sakit sebelumnya belum pernah Riwayat trauma disangkal Riwayat alergi disangkal Riwayat terlambat keluar Mekonium (+)

    Riwayat Penyakit Keluarga

    Riwayat penyakit keluarga disangkal Keluarga tidak ada yang mengalami sakit yang sama

    Riwayat Sosial Ekonomi

    Orang tua pasien bekerja di swasta.

  • 7/29/2019 Lporan Kasus Radiologi Ileus Paralitik

    10/13

    C. PEMERIKSAAN FISIK KU : sedang Kesadarana : composmentis

    VS : T : 36,8 celcius N : 130 x / menit RR : 40 x /menit

    PF : tidak dapat dilakukan pemeriksaan fisik secara lebihmendetail dikarenakan pasien tidak kooperatif.

    D.

    PEMERIKSAAN PENUNJANG1. Pemeriksaan RadiologiFOTO BNO 2 POSISI

    Gambar 3.

    Pembacaan :

    X FOTO BNO 2 POSISI

    Tampak distensi usus

    Tampak air fluid level

    Tak tampak free air

    DD : Ileus Obstruktif letak rendah

    Ileus Paralitik

  • 7/29/2019 Lporan Kasus Radiologi Ileus Paralitik

    11/13

    2. Pemeriksaan LaboratoriumNo. Lab : 1109

    Tanggal Periksa : 19/09/2011

    Waktu sampling : 11.00 WIB

    Darah Lengkapo HB : 10,2 g/dl (10,317,9 g/dl)o Ht : 30,3 % (31-59 %)o Leukosit : 11,48 ribu/UL (5,0-19,5 ribu/UL)o Eritrosit : 3,68 juta/UL (4,4-5,9 juta UL)o Trombosit : 818 ribu/UL (217-497 ribu/UL)o Eosinofil : 1,2 % (1-5 %)o Basofil : 0,1 % (0-1 %)o Neutrofil : 24,5 % (17-60 %)o Limfosit : 61 % (20-70 %)o MOnosit : 13,2 % (1-11 %)o MCV : 82,3 fl (24-40 fl)o MCH : 27,7 pg (26-38 pg)o MCHC : 33,7 gr/dl (25-37 gr/dl)

    Kimia Daraho Bilirubin Total : 0,66 mg/dl ( < 1 mg/dl )o BIlirubin Direct : 0,28 mg/dl ( 0- 0,2 mg/dl)o BIlirubin Idirect : 0,38 mg/dl ( 0-0,75 mg/dl )o Total Protein : 5,44 g/dl ( 6-8 g/dl )o Albumin : 3,50 g/dl ( 3,4-4,8 g/dl)o Globulin : 1,94 g/dlo Natrium : 132 mmol/L ( 132-147 mmol/L

    )

    o K : 3,6 mmol/L ( 3,5-5 mmol/L)o Cl : 102 mmol/L ( 95-105 mmol/L)o HbsAg Kualitatif : Negatif

    Gol. Darah / RH : O / +

  • 7/29/2019 Lporan Kasus Radiologi Ileus Paralitik

    12/13

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    Pasien dengan keluhan sejak satu bulan yang lalu perut membesar, kembung terus

    menerus. Pasien juga mengalami bab cair sejak satu bulan juga yang disertai muntah-muntah,

    tetapi tidak ditemukan darah ataupun lendir. Pada hasil pemeriksaan X foto BNO 2 posisi di

    dapatkan gambaran :

    1. Tampak distensi usus2. Tampak air fluid level3. Tak tampak free air

    Berdasarkan hasil pemeriksaan radiologi di atas maka diagnosis pada pasien ini cenderung

    ileus Paralitik.

  • 7/29/2019 Lporan Kasus Radiologi Ileus Paralitik

    13/13

    DAFTAR PUSTAKA

    Fiedberg, B. and Antillon, M.: Small-Bowel Obstruction. Editor: Vargas, J., Windle,

    W.L., Li, B.U.K., Schwarz, S., and Altschuler, S.http://www.emedicine.com. LastUpdated, June 29, 2004.

    Grace and boeley. Obstruksi Usus dalam at a glance Ilmu Bedah edisi 3. Jakrta :

    EMS, 2005 : 116-117

    Price, S.A. 1994.Patofisiologi: Konsep klinis proses-proses penyakit. Jakarta: EGC.

    Sjamsuhidrajat, R; De Jong, Wim. 2003.Buku Ajar-Ilmu Bedah. Jakarta:EGC.

    http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/06_ObstruksiIleus.pdf/06_ObstruksiIleus.html

    URL:http://www.portalkalbe.com/files/obstruksiileus.pdf.

    http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/06_ObstruksiIleus.pdf/06_ObstruksiIleus.htmlhttp://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/06_ObstruksiIleus.pdf/06_ObstruksiIleus.htmlhttp://www.portalkalbe.com/files/obstruksiileus.pdfhttp://www.portalkalbe.com/files/obstruksiileus.pdfhttp://www.portalkalbe.com/files/obstruksiileus.pdfhttp://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/06_ObstruksiIleus.pdf/06_ObstruksiIleus.htmlhttp://www.emedicine.com/