Logammm
-
Upload
safira-niza -
Category
Documents
-
view
29 -
download
0
description
Transcript of Logammm
-
5/24/2018 Logammm
1/25
Kamis, 05 Mei 2011
logamBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Logam merupakan substansi kimia opak mengkilap yang merupakan penghantar (konduktor)panas atau listrik yang baik serta bila dipoles, merupakan pemantul atau reflektor sinar yangbaik. Semua logam dan logam campur yang digunakan dalam kedokteran gigi adalah bahanpadat seperti kristal, kecuali gallium dan merkuri yang berwujud cairan pada temperatur tubuh.Kebanyakan logam yang digunakan untuk restorasi gigi, gigi tiruan sebagian rangka logam, dankawat ortodonti adalah logam campur, dengan perkecualian lempeng emas murni, titaniummurni komersial, dan silver point endodontik. (Kamus Kedokteran Gigi-F.J Harty & R.Ogston)Selain itu logam juga dapat diartikan sebagai Logam adalah segolongan unsur unsur yangberasal dari galian tambang yang mempunyai kemampuan sebagai penghantar panas dan listrikyang baik. Pada temperatur udara normal, hampir semua logam dalam keadaan padat, kecualiair raksa. Semua logam dapat mencair bila dipanaskan hingga mencapai suhu tertentu ( titik cair). Untuk mendapatkan logam, dilakukan dengan cara penambangan ke dalam tanah dengan
kedalaman tertentu. Pada umumnya, logam logam tersebut dalam bentuk batu batuan ataupasir dan sering disebut bijih logam. Dalam penemuannya, bijih logam selalu bercampur denganunsur unsur lain yang bersenyawa dengannya. Sedangkan untuk mendapatkan logam yangdiinginkan, bijih logam harus diolah untuk memisahkan unsur unsur yang lain. Denganpemisahan tersebut, akan didapatkan logam murni Logam merupakan bahan dalam kedokterangigi yang memiliki jenis yang bermacam macam. Baik yang digunakan di laboratorium maupundi klinik.Logam murni sangat jarang dipergunakan di kedokteran gigi. Pada umumnya logam murniterlalu lunak dan terlalu liat untuk dipergunakan dalam pemakaian di kedokteran gigi. Kegunaanunsur logam murni cukup terbatas. Logam murni cenderung lunak dan seperti besi, kebanyakanlogam tersebut cenderung mudah terkorosi. Untungnya unsur logam tersebut mempertahankansifat logamnya meskipun saat bahan tersebut tidak murni dan dapat mentoleransi penambahanunsur lain baik dalam kondisi padat maupun cair.
Unsur logam ini dapat diperoleh baik sebagai elemen murni atau gabungan dengan element laindalam bentuk bijih. Bijih yang terdiri dari gabungan logam bersama-sama dengan bahan bumiyang tidak dikehendaki, sebelum berubah menjadi logam biasanya menempuh proses berikut ;pengasahan (grinding), pengayakan (grading), harus sesuai besar dan kualitasnya sertaconcentrating.Sifat sifat karakteristik logam pada umumnya adalah sebagai berikut :1. Malleability (mampu tempa)2. Ductility (mampu tarik)3. Toughness (sifat Ulet)4. Hardness (kekerasan)5. Strenght (kekuatan)6. Weldability
7. Corrosion resistance (tahan korosi)8. Tahan Impact9. MachinibilitySelain itu, suatu logam yang digunakan dalam kedokteran gigi juga harus mempunyai syarat syarat sebagai berikut :1. Biokompatibilitas2. Secara kimia , tahan terhadap korosi dan suasana dalam saliva3. Secara fisik konduktivitas thermal dan kuat4. Bahan bahannya tersedia dalam jumlah besar dan mudah didapat.5. Tidak berpontensi sebagai bahan karsinogenik (kanker)6. Sebagai penghantar suhu yang baik, dan memberikan penampilan natural pada gigi.7. Berkekuatan tinggi dan tahan terhadap tekanan.8. Tidak membahayakan pulpa dan jaringan lunak9. Tidak mengandung bahan toksik yang bisa berdifusi terlepas dan diabsorbsi dalam sisitemsirkulasi.
-
5/24/2018 Logammm
2/25
10. Bebas dari agen yang menyebabkan reaksi alergi11. Tidak berpotensi sebagai bahan karsinogenik12. Titik cairnya tinggi, tahan terhadap korosi13. Modulus elastic tinggi14. Pertahanan terhadap abrasi baik15. Mudah disolder dan dipoles
16. Tahan terhadap suhu panas dan dingin
BAB 3. PEMBAHASAN22.1 Jenis Logam2.1.1 Klasifikasi Logam Noble metalLogam mulia terdiri dari emas (Au), platinum (Pt), Palladium (Pd), Iridium (Ir), Rhodium (Rh),Osmium (Os), dan Ruthenium (Ru) Logam dasar (Base Metal)Logam dasar yang digunakan dalam dental alloy antara lain: perak (silver), tembaga (Copper),
seng (Zinc), indium, timah (Tin), gallium, dan nickel.
2.1.2 Klasifikasi AlloyMenurut Annusavice (2002; 360), saat ini banyak system klasifikasi alloy yang bermuculan,maka di perlukan suatu pemahaman mengenai hubungan masing-masing alloy dengan berbagaiaplikasi alloy tersebut, selain itu juga pemahaman akan komposisi logam juga sangat pentingkarena perbedaan dalam formula akan menghasilkan perbedaan dalam sifat.
2.1.2.1 Klasifikasi Berdasarkan Fungsi1. Tipe I (lunak) untuk restorasi yang hanya terkena sedikit tekanan cth: inlay kecil2. Tipe II (sedang) untuk restorasi yang terkena tekanan sedang cth: mahkota , abutment,pontik, dan mahkota penuh.3. Tipe III (keras) utuk restorasi dengan tekanan besar cth: mahkota yang tipis, abutment,
pontik, mahkota penuh, basis gigi tiruan, gigi tiruan sebagian cekat yang pendek4. Tipe IV (ekstra keras) untuk keadaan dengan tekanan yang sangat besar. Contoh: inlay yangterkena tekanan sangat besar, termasuk lempeng basis dan cengkeram gigi tiruan, gigi tiruansebagian rangka logam, dan gigi tiruan sebagian cekat yang panjang.5. Alloy untuk mahkota dan jembatancocok digunakan untuk restorasi vinir dengan dental porselen , coping, gigi tiruan cekat denganspan pendek.6. Alloy untuk gigi tiruan sebagian lepasan(Saunders. 1991; 362)
Komposisi yang khas dari alloy ini dapat dilihat pada tabel berikutJenis alloy Unsur utama Au Cu Ag Pd Sn, In, Fe, Zn, Ga
I Sangat mulia (Au) 83 6 10 0,5 SeimbangII Sangat mulia (Au) 77 7 14 1 SeimbangIII Sangat mulia (Au) 75 9 11 3,5 SeimbangIII Mulia (Au) 46 8 39 6 SeimbangIII Mulia (Ag) 56 70 25 SeimbangIV Sangat mulia (Au) 15 14 25 4 SeimbangIV Mulia (Ag) 52 14 45 25 Seimbang(Annusavice. 2004;361)
2.1.2.2 Klasifikasi Berdasarkan Tingkat KekerasanPada tahun 1932, kelompok bahan-bahan gigi di Biro Standard Nasional mensurvai berbagailogam campur dan mengelompokkannya berdasarkan angka kekerasan yaitu:1. Tipe I (lunak) angka kekerasan Vickers (VHN) 50-902. Tipe II (sedang) angka kekerasan Vickers (VHN) 90-1203. Tipe II (keras) angka kekerasan Vickers (VHN) 120-150
-
5/24/2018 Logammm
3/25
4. Tipe IV (ekstra keras) angka kekerasan Vickers (VHN) >150(Annusavice.2004; 355)
Di masa lalu spesifikasi ADA no. 5 mengacu pada alloys berbahan dasar emas. Sejak tahun 1989,alloys yang disetujui ada boleh mempunyai komposisi apapun asalkan lulus tes toksisitas, karat,kekuatan luluh (yield Str),& persentasi perpanjangan (elongasi) (Craig & Powers. 2002; 460).
2.1.2.3 Pada tahun 1984 ada mengajukan sebuah klasifikasi sederhana untuk casting alloys.Spesifikasi ADA terbaru ini mengklasifikasikan alloy berdasarkan komposisinya membagi alloydalam tiga kategori yaitu:a. High noble Alloy (HN) atau logam sangat mulia dg komposisi logam mulia >_ 60%wt dankandungan emas >_40% Au Pt alloy : Untuk Full Casting, Porcelain Fuse to MetalAu Cu Ag alloy : Full casting
b. Noble alloy (N) atau logam mulia dengan komposisi logam mulia >_ 25% Ag Au Cu alloy :Full CastingPd Cu alloy : full casting, PFMAg Pd alloy : full casting, PFM
c. redominantly base metal Alloy atau alloy berbahan utama logam dasar dengan kandunganlogam mulia < 25% Ni based alloy : full casting, PFM, wrought, partial dentureCo based alloy : sdaTi based alloy : sda + implantSpesifikasi terbaru juga mengikut sertakan non-noble alloy sama seperti alloy yang tidakmengandung emas tapi memiliki kandungan palladium yang tinggi. Berdasarkan klasifikasiterbaru maka semua tipe alloy pada klasifikasi lama merupakan high noble alloy (Craig &Powers. 2002; 460-461).
3.1.2.4 Fungsi masing-masing elemen alloy1.Chromium,Chromium bertanggung jawab dalam resistensi alloy terhadap tarnis dan korosi.
2.CobaltCobalt berperan lebih baik dalam meningkatkan modulus elastisitas, kekuatan, dan kekerasandibanding nickel (Craigh & Power)
3.MolybdenumAdanya 3%-6% molybdenum memberikan kontribusi terhadap peningkatan kekuatan alloy.
4.AluminiumAlluminum dalam alloy yang mengandung nikel membentuk suatu senyawa Ni3Al yang dapatmeningkatkan tensile strength dan yield strength dari alloy.
5.BerylliumPenambahan beryllium dapat mempengaruhi ductility.
6.Silicon dan manganSilicon dan mangan ditambahkan untuk meningkatkan fluiditas, dan kemampuan alloy untukdituang.
7.NitrogenNitrogen dapat mempengaruhi kerapuhan dari alloy. Apabila kandungan nitrogen dalam suatualloy yang suah jadi lebih dari 0,1%,akan menyebabkan hasil tuangan kehilanganductility.(Craigh & Power. 2002; 481)
2.2 Sifat LogamLogam merupakan elektropositif yakni memberi ion positif dalam larutan. Dari lebih 100 elemendalam tabel periodic sebanyak 68 adalah logam, 8 menyerupai logam (metalloid) dalam berbagai
-
5/24/2018 Logammm
4/25
aspek (misal silikon, arsenik, dan boron) dan sisa lainnya berupa non logam. Logam murnisangat jarang dipergunakan di kedokteran gigi.pada umumnya logam murni terlalu lunak danterlalu liat untuk dipergunakan dalam pemakaian di kedokteran gigi. Logam-logam tersebutmempunyai sifat-sifat yang pada umumnya adalah :a. Kerasb. Berkilat
c. Berat ini berkaitan dengan berat atom elemen dan tipe struktur kisi yang menentukanbagaimana eratnya atom-atom tersebut tersussun.d. Penghantar panas dan penghantar listrik yang baik disebabkan sifat ikatan logam.e. Opaque karena electron-elektron bebas mengabsorbsi energi elektromagnetik cahaya.f. Liat dan dapat dibentuk (Combe,1992)
3.2.1 Sifat sifat yang diharapkan logam1. Kecocokan biologis 5. Tahan tekanan2. Mudah untuk dicairkan 6. Berkekuatan tinggi3. Mudah untuk dicor, dipoles, dan dilas 7. Tahan karat dan kororsi4. Ketahanan abrasive yang baikSecara ringkas logam bersifat keras-mengkilat-padat, berkaitan dengan berat atom, elemen dan
tipe struktur kisi-penghantar panas dan listrik yang baik, karena sifat ikatan ogam-opaque,karena electron bebas menyerap energi elektromagnetik cahaya-liat/ ductile dan dapat dibentuk( ditempa/malleable )Logam adalah elektropositif, menghasilkan ion positif dalam larutanLogam dapat berbentuk elemen murni atau gabungan dengan elemen lainCo/: Emas (logammurni) Perak ( logam murni, Ag2S, AgCl Tembaga (logam murni yang jarang, Cu2, CuS danoksidanya) Besi (F2O3)Sebelum menjadi logam, bahan dari bumi mengalami proses:-pengasahan (grinding)-penyaringan sesuai ukuran dan kualitas-konsentrasi.Pembuatanlogama.thermal/methodsb.hydro metallurgical methodsc.thermo electrolytic.
3.2.2 Sifat fisik logam Titik leleh dan titik didihLogam-logam cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi karena kekuatan ikatanlogam. Kekuatan ikatan berbeda antara logam yang satu dengan logam yang lain tergantung
pada jumlah elektron yang terdelokalisasi pada lautan elektron, dan pada susunan atom-atomnya. Logam-logam golongan 1 seperti natrium dan kalium memiliki titik leleh dan titik didihyang relatif rendah karena tiap atomnya hanya memiliki satu elektron untuk dikontribusikanpada ikatan - tetapi ada hal lain yang menyababkan hal ini terjadi, Unsur-unsur golongan 1 jugatersusun dengan tidak efektif (terkoordinasi 8), karena itu tidak terbentuk ikatan yang banyakseperti kebanyakan logam.Unsur-unsur golongan 1 memiliki ukuran atom yang rekatif besar(berarti bahwa inti jauh dari elektron yang terdelokalisasi) yang juga menyebabkan lemahnyaikatan. Daya hantar listrikLogam menghantarkan listrik. Elektron yang terdelokalisasi bebas bergerak di seluruh bagianstruktur tiga dimensi. Elektron-elektron tersebut dapat melintasi batas butiran kristal. Meskipunsusunan logam dapat terganggu pada batas butiran kristal, selama atom saling bersentuhan satu
sama lain, ikatan logam masih tetap ada.Cairan logam juga menghantarkan arus listrik, hal inimenunjukkan bahwa meskipun atom logam bebas bergerak, elektron yang terdelokalisasi masihmemiliki daya yang tersisa sampai logam mendidih. Daya hantar panasLogam adalah konduktor panas yang baik. Energi panas diteruskan oleh elektron sebagai akibatdari penambahan energi kinetik (hal ini memnyebabkan elektron bergerak lebih cepat). Energipanas ditransferkan melintasi logam yang diam melalui elektron yang bergerak. Kekuatan dan kemampuan kerjao Sifat dapat ditempa (Malleability) dan sifat dapat diregang (Ductility)Logam digambarkan sebagai sesuatu yang dapat ditempa dapat dipipihkan menjadi bentuklembaran, maksudnya bahwa logam itu mempunyai suatu sifat yang mampu dibentuk dengansuatu gaya, baik dalam keadaan dingin maupun panas tanpa terjadi retak pada permukaannya,misalnya dengan hammer (palu). Jika tekanan yang kecil dikenakan pada logam, lapisan atomakan mulai menggelimpang satu sama lain. Jika tekanan tersebut dilepaskan lagi, atom-atomtersebut akan kembali pada posisi asalnya. Pada kondisi seperti itu, logam dikatakan menjadi
-
5/24/2018 Logammm
5/25
elastis. Jika tekanan yang lebih besar dikenakan pada logam, atom-atom akan menggelimpangsatu sama lain sampai pada posisi yang baru, dan logam berubah secara permanen.Logam juga dapat diregang, dapat ditarik menjadi kawat, maksudnya bahwa suatu logam itudapat dibentuk dengan tarikan sejumlah gaya tertentu tanpa menunjukan gejala-gejala putus.Contoh dari gejala putus yakni adanya pengecilan permukaan penampang pada salah satu sisi.Hal ini karena kemampuan atom-atom logam untuk menggelimpang antara atom yang satu
dengan atom yang lain menjadi posisi yang baru tanpa memutuskan ikatan logam.o Toughness (sifat Ulet)Yakni kemampuan suatu logam untuk dibengkokan beberapa kali tanpa mengalami retak.o Hardness (kekerasan)Yakni ketahanan suatu logam terhadap penetrasi atau penusukan indentor yang berupa bolabaja, intan piramida, dll.o Strenght (kekuatan)Yakni : Kemampuan suatu logam untuk menahan deformasi.o WeldabilityMerupakan kemampuan suatu logam untuk dapat dilas, baik dengan menggunakan las listrikmaupun dengan las karbit (gas).o Corrosion resistance (tahan korosi)
Yakni : kemampuan suatu logam untuk menahan korosi atau karat akibat kelembaban udara,zat-zat kimia, dll.o Tahan ImpactMaksudnya sifat yang dimiliki oleh suatu logam untuk dapat tahan terhadap beban kejut.o MachinibilityKemampuan suatu logam untuk dikerjakan dengan mesin, misalnya : dengan mesin bubuto Modulus elastisitasMerupakan ukuran kekakuan suatu bahan Jadi semakin tinggi nilainya semakin sedikitperubahan bentuk pada suatu benda apabila diberi gaya.o Kekerasan logamPenggelimpangan lapisan atom antara yang satu dengan yang lain ini dihalangi oleh batasbutiran karena baris atom tidak tersusun sebagai mana mestinya. Hal ini mengakibatkansemakin banyak batas butiran (butiran-butiran kristal lebih kecil), menyebabkan logam lebih
keras.Untuk mengimbangi hal ini, karena batas butiran merupakan suatu daerah dimana atom-atomtidak berkaitan dengan baik satu sama lain, logam cenderung retak pada batas butiran. Kenaikanjumlah batas butiran tidak hanya membuat logam menjadi semakin kuat, tetapi juga membuatlogam menjadi rapuh.o Pengontrolan ukuran butiran kristalJika kamu memiliki bagian logam yang murni, kamu dapat mengontrol ukuran butiran kristalmelalui perlakuan panas atau melalui pengerjaan logam.Pemanasan logam cenderung untukmengocok atom-atom logam menjadi susunan yang lebih rapi - penurunan jumlah batas butiran,dan juga membuat logam lebih lunak. Pembantingan logam ketika logam tersebut mendingincenderung untuk memhasilkan butirn yang kecil. Pendinginan membuat logam menjadi keras.Untuk memperbaiki kinerja ini, kamu dapat memanaskannya lagi. Kamu juga dapat
memutuskan susunan yang atom teratur melalui penyisipan atom yang memiliki ukuran sedikitberbeda pada struktur logam. Alloy seperti kuningan (campuran tembaga dan seng) lebih kerasdibandingkan logam asalnya karena ketidakteraturan struktur membantu pencegahan barisanatom tergelincir satu sama lain.Sifat- sifat suatu logam tergantung dari perlakuan termis dan meknis yang dikenakan. Sifat suatualloy tidak hanya tergantung pada dua faktor ini, tetapi juga pada komposisinya. Sifat sifatmekanis suatu alloy dapat sangat berbeda dengan komponen logam atau metalloid asalnya.Sebagai contoh, suatu alloy yang terdiri dari 50% emas (Au) dan 50% kuningan (Cu) mempunyaiultimate tensile strength ynag lebih besar dari baik emas maupun kuningan.
2.3 Syarat Logam
Sifat kimia
Tahan terhadap korosi, tidak larut dalam cairan rongga mulut atau dalam segala macam cairanyang dikonsumsi dan tidak luntur dan berkarat atau korosi
Sifat Biologi
-
5/24/2018 Logammm
6/25
Tidak beracun terhadap pasien, dokter gigi, perawat maupun tekniker, tidak mengiritasi ronggamulut dan jaringan pendukungnya, tidak menghasilkan reaksi alergi dan tidak bersifat mutagenmaupun karsinogen.BiokompatibelTidak mengandung substansi toksik yang dapat larut dalam saliva, tidak membahayakan pulpadan jaringan lunak, bebas dari bahan yang berpotensi dalam menimbulkan sensitifitas atau
respon alergi dan tidak memiliki potensi karsinogen.Uji biokompatibilitas dikelompokkan menjadi 3 kelompok:Uji primer, yaitu pengujian yang dilakukan dengan cara uji invitro yang dilakukan dalamlaboratoriumUji sekunder, yaitu pengujian yang dilakukan dengan cara uji invivo yang dilakukan dalamlaboratorium dengan menggunakan bahan coba sel atau hewan coba atau kultur jaringan.Uji penggunaan pra-klinis, yaitu pengujian yang dilakukan dengan cara uji invivo tetapimenggunakan hewan secara sistemik.Syarat MekanisBerkekuatan tinggi dan tahan terhadap tekanan.
Syarat Estetikmemberikan penampilan natural pada gigi.
Secara Fisikkonduktivitas thermal dan kuat
Bahan bahannya tersedia dalam jumlah besar dan mudah didapat, biaya tidak mahal baikbiaya harga bahan maupun laborat.Titik cairnya tinggi, tahan terhadap korosiSebagai klamer atau cengkramModulus elastic tinggiPertahanan terhadap abrasi baikMudah disolder dan dipoles
2.4 Manipulasi Logam3.4.1 Proses pembuatan dan penbentukan logam adalah :1. penuanganpenuangan ini meliputi pekerjaan mencairkan logam dan membentuknya di dalam cetakan.Misal: besi, kuningan, alumunium, dll dapat dituang ke dalam cetakan yang terbuat dari pasirdan tanah liat. Cetakan dari tanah liat dan pasir ini rusak setiap kali setelah pemakaian. Diecasting mempergunakan cetakan permanen dari logam.
2. Pekerjaan dinginPada umumnya logam dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik atau digulung. Logam dapatditarik melalui suatu die untuk mendapatkan bentuk kawat.
3. Serbuk metalurgiSuatu bentuk logam dapat dipres dibawah tekanan tinggi untuk mendapatkan bahan degan
bentuk yang dikehendaki. Hasil ini tidak kuat karena hasil adhesi. Dengan melakukan sinteringkekuatan dapat ditingkatkan, dimana pemmresan dipanaskan dalam atmosfir yang tidakteroksidasi dibawah titk cair dan menggumpalkan partikel.
4. Electro formingSuatu logam dapat dilapiskan pada permukaan yang bersifat penghantar dengan proseselektrolisa.
5. Pendinginan logam cairPada kurva suhu-waktu pendinginan, terlihat tiga bagian:a. Bagian I : Untuk pendinginan cairan logamb. BagianII :Suatu plateu bagian horizontal selama waktu ini logam mengeras dan mengimbangipanas yang hilang kesekitarnyac. BagianIII :pendinginan logam yang telah mengerasPengerasan dimulai pada bagian tengah atau pada pusat kristalisasi yang disebut nuclei atau inti.
-
5/24/2018 Logammm
7/25
Pertumbahan kristal inti terjadi dalam bentuk 3 dimensi dalam bentuk dendritik atau struktur-struktur cabang. Kemudian pertumbuhan berlanjut sampai terbentuk kontak dengan kristalpertumbuhan lainnya, dan pemadatan mencapi sempurna setelah katup-katup cairan antaratangan-tangan dendrit mengalami kristalisasi.Dalam pembuatan logam dilakukan beberapa tahapan, tahapan itu diantaranya adalah :1. Tahap pembuatan model sprue, ventilasi dan kawah
Pada pembuatan model logam menggunakan inlay wax dengan bentuk lingkaran dengandiameter 1 cm, jari jari 5 mm dan tebal 2 mm.Sprue terbuat dari malam inlay dalam bentuk seperti model pipa dengan diameter 2,5 mm danpanjang 1 cm.Ventilasi dibuat dari malam merah dengan bentuk model pipa, ukuran diameter 1 mm, panjang1,5 cm.Kawah terbuat dari malam merah dengan bentuk model kerucut dengan kemiringan 45.Adapun tujuan dari pembuatan sprue adalah menyediakan saluran melalui mana logam cairakan mengalir ke cetakan yang sudah ada didalam cincin cor setelah model malamnya dibuang,untuk tambalan yang besar / protesa misalnya gigi tiruan sebagian lepasan dari logam dan untukgigi tiruan cekat. Sedangkan tujuan diberikannya ventilasi adalah untuk menghindari terjadinyaback pressure, sehingga mengurangi dari hasil tuangan dan mungkin juga akan menghindari
ledakan, sehingga aman bagi operator.Pada ujung sprue dibuat bentukan yang disebut reservoir. Reservoir pada ujung sprue bertujuanuntuk mencegah terjadinya porositas yang dapat terbentuk oleh karena adanya kontraksi bilaruangan untuk reservoir yang ditempati oleh malam mempunyai ukuran melintang sebesar ataulebih besar dari ukuran ruangan, maka alloy yang ada dalam reservoir akan lebih lambatmengeras dari pada ruangan utama dan berlaku sebagai cadangan alloy cair yang siap untukmengisi ruangan atau mould space.Pemilihan sprue seringkali bersifat empiris tetapi ada lima prinsip utama dalam menentukanpilihan, sebagai berikut :Pilihlah sprue dengan diameter yang kira kira sama dengan ukuran daerah yang paling tebaldari model malamnya. Jika model malamnya kecil, tangkai sprue juga harus kecil karena tangkaisprue yang besar yang direkatkan pada model yang kecil dan halus dapat menyebabkan
perubahan bentuk. Tetapi, jika diameter sprue terlalu kecil, daerah ini akan memadat terlebihdahulu sebelum tuangannya sendiri dan bisa terbentuk porositas penyusutan setempat(porositas tersedot ). Untuk mengatasi masalah ini diperlukan area cadangan pada sprue.
Jika mungkin, tangkai sprue harus direkatkan pada bagian model malam yang penampangmelintangnya terluas. Akan lebih baik bagi logam cair untuk mengalir dari bagian yang tebal kedaerah - daerah tipis di sekelilingnya. Rancangan ini mengurangi risiko aliran logam ke daerahmendatar dari bahan tanam atau daerah daerah kecil seperti garis sudut.Panjang sprue harus cukup panjang untuk memposisikan model malam dengan tepat didalamcincin cor dengan jarak sekitar 6 mm dari tepi ujung cincin tetapi cukup pendek sehingga logamcampur cair tidak memadat sebelum mengisi penuh mold.Jenis sprue yang dipilih mempengaruhi teknik pembakaran yang digunakan. Tangkai sprueyang terbuat dari malam lebih sering digunakan daripada yang plastik. Jika digunakan sprueatau model dari plastik, dianjurkan untuk menggunakan teknik pembakaran 2 tahap untukmemastikan pembuangn karbon yang sempurna, karena sprue plastik melunak pada temperaturdiatas titik cair malam inlay.Model malam dapat diberi sprue secara langsung ataupun tidak langsung. Pada pemberiansprue langsung, tangkai sprue akan menyediakan hubungan langsung antara daerah modeldengan basis sprue atau daerah crucible former. Pada yang tidak langsung, diletakkan sebuahpenghubung atau batang cadangan diantar model atau crucible former.Pada pembuatan sprue harus diperhatikan perlekatan tangkai sprue, posisi tangkai spruepanjang serta arah dari tangkai sprue dan pelepasan model malam. Panjang sprue tergantungpada panjang cincin cor. Jika tangkai sprue terlalu pendek, maka model malam akan terlalu jauhdari ujung luar cincin sehingga gas gas tidak dapat dialirkan secara memadai untukmemungkinkan logam cair mengisi seluruh ruang cincin.jika gas tidak dapat dikeluarkan secaramenyeluruh, akan terjadi porositas. Karena itu, panjang harus disesuaikan sedemikian rupa
sehingga ujung atas model malam berada sekitar 6 mm dari ujung terbuka dari cincin untukbahan tanam gipsum.
-
5/24/2018 Logammm
8/25
2. Tahap PenanamanPada tahap penanaman model malam harus dibersihkan dari kotoran, debu, dan minyak. Untukitu dapat digunakan pembersih model malam komersial atau deterjen sintetik yang diencerkan.Sisa cairan dapat dihilangkan dengan dikibaskan dan model dibiarkan mengering diudaraterbuka, sementara bahan tanam disiapkan. Lapisan tipis pembersih yang tertinggal pada
permukaan model malam dapat mengurangi tegangan permukaan dari malam dan pembasahanyang lebih baik dari bahan tanam sehingga terjadi perlekatan yang sempurna, termasuk padabagian bagian model yang kecil dan tipis.Sementara model malam dikeringkan di udara terbuka, jumlah air destilasi (bahan tanamgipsum) atau cairan silika koloiadal khusus (bahan tanam fosfat) diukur. Cairan ini dituangkedalam mangkuk karet yang bersih dan kering, kemudian bubuk ditambahkan ke dalam cairansecara bertahap dan hati hati untuk mencegah terjebaknya udara didalam adukan. Pengadukandilakukan dengan lembut sampai semua bubuk basah, atau bubuk yang tidak tercampur terdesakkeluardari mangkuk secara tidak sengaja. Bahan tanam ditunggu sampai mencapai final setting,lalu kawah di lepas dari bumbung tuang dan dibiarkan selama 24 jam.Yang perlu diperhatikan dalam proses penanaman adalah :- pengadukan hampa udara, berfungsi untuk mengeluarkan gelembung-gelembung udara yang
terbentuk selama pengadukan dan mengeluarkan gas-gas berbahaya yang dihasilkan dari reaksikimia yang digunakan sebagai bahan tanam- kompensasi penyusutan, kadang-kadang perubahan dimensi mould memang diperlukanterutama untuk mahkota cor penuh.- Teknik pengendalian dengan peambahan air, ekspansi mikroskopik linear akan meningkatsejalan dengan jumlah air yang ditambahkan sampai tercapai ekspansi maksimal.
3. Tahap burning out dan PreheatingTahap burning out dimulai dengan menghidupkan kompor gas dan letakkan bumbung tuangdiatas dengan bagian kawah menghadap ke api, biarkan hingga semua malam terbuang danpastikan seluruh mould space bersih dari malam. Sememtara itu siapkan furnice, lalu naikkansuhunya hingga mencapai 700 C kemudian masukkan bumbung tuang kedalam furnice, laludilanjutkan dengan tahap preheating naikkan suhu furnice hingga mencapai suhu 900 C, pada
saat bahan tanam sudah terlihat membara, model sudah siap di casting.Selama pembakaran, sejumlah malam yang mencair akan diserap oleh bahan tanam dan sisakarbon akibat pembakaran malam cair menjadi terperangkap di dalam bahan tanam yangberpori pori. Burning out akan mengubah karbon menjadi karbon monoksida atau karbondioksida. Gas gas ini akan keluar melalui celah sisa malam yang mencair.
4. Tahap CastingCasting menggunakan 2 logam Cu alloy. Logam campur dicairkan dengan semburan api dalamcrucible yang terpisah. Kemudian dituang kedalam mould dengan gaya centrifugal. Setelahbumbung tuang telah mencapai suhu normal, lalu logam dikeluarkan dengan cara membongkarbahan tanam. Hasil logam dicuci dan dibersihkan sampai sisa bahan tanam tidak ada.Setelahpencucian, terlihat adanya bitik-bintik tidak teratur pada logam (logam masih kasar) dan tidak
sesuai dengan ukuran semula. Bitik-bintik ini disebabkan oleh beberapa hal terutama kesalahandalam penuangan. Terjadinya oksidasi pada logam sebelum penuangan dapat menyebabkanpermukaan logam menjadi kasar. Adapun oksidasi ini dapat disebabkan beberapa hal yaitupenggunaan api yang bukan berwarna biru atau kehijauan atau logam yang terlalu lamadipanaskan sehingga terjadi over heating.Dapat terjadi beberapa kesalahan/kegagalan lain selama proses pembuatan logam ini, antara lainadanya gelembung udara pada pola malam oleh karena busa sabun yang dapat menjadikanbentuk permukaan logam kasar, dapat pula bentuk permukaan mould space retak atau pecah-pecah. Hal ini disebabkan oleh karena adonan gips dan air yang terlalu encer sehingga gips tidakterlalu kuat atau dapat pula karena pemanasan pada oven terlalu lama sehingga permukaanmould space retak.Casting atau yang sering disebut proses pengecoran atau penuangan dalam kedokteran gigi dapatdiartikan suatu proses pendorongan logam yang sedang mencair ke dalam mould sehinggamenjadi suatu tuangan yang sering disebut logam tuang. Sehingga pada akhir dari casting alloydapat dihasilkan suatu bentukan yang terbentuk dari logam yang terjadi di dalam mould. (Kamus
-
5/24/2018 Logammm
9/25
Kedokteran Gigi-F.J Harty & R.Ogston).Pengecoran adalah suatu proses manufaktur yang menggunakan logam cair dan cetakan untukmenghasilkan parts dengan bentuk yang mendekati bentuk geometri akhir produk jadi. Logamcair akan dituangkan atau ditekan ke dalam cetakan yang memiliki rongga sesuai dengan bentukyang diinginkan. Proses pengecoran sendiri dibedakan menjadi dua macam, yaitu traditionalcasting dan non-traditional/contemporary casting.
Teknik traditional terdiri atas :1. Sand-Mold Casting 4. Full-Mold Casting2. Dry-Sand Casting 5. Cement-Mold Casting3. Shell-Mold Casting 6. Vacuum-Mold Casting Teknik non-traditional terbagi atas :o High-Pressure Die Castingo Permanent-Mold Castingo Centrifugal Castingo Plaster-Mold Castingo Investment Castingo Solid-Ceramic CastingDalam proses casting diperlukan :
Ruang Cetako Cetakan sekali pakai yang terbuat dari pasir & tanah liat.o Bahan pendam berbasis gisumo Bahan pendam berbasis fosfato Bahan pendam berbasis silica Api Pengencer Logamo Api dari semburan bahan bakar / torcho Api dari induksi listrik Mesin Pengecorano Alami dengan bantuan gravitasio Manual dengan tangano Centrifugal Casting Machine Ruang laboratorium yang cukup ventilasi.
Jenis logam yang kebanyakan digunakan di dalam proses pengecoran adalah logam besibersama-sama dengan aluminium, kuningan, perak, dan beberapa material non logam lainnya.
5. Tahap Finishing dan PolishingPada tahap ini dilakukan perapian model kasar logam dan disesuaikan dengan ukuran semula.Kemudian logam dipoles dengan menggunakan arkansas stone sampai permukaan modelterlihat halus. Lalu dilanjutkan dengan rubber warna merah dan terakhir dengan rubber warnahijau. Setelah permukaan logam terlihat halus dan mengkilat potong sprue denganmenggunakan diamond disk kemudian dirapikan dan dipulas pada daerah bekas potongan.
3.4.2 Kesalahan yang sering terjadi dalam casting alloya. Hasil Tuangan Tidak Akurat Dimensi
- Tuangan terlalau kasar sehingga ekspansi mould terlalu besar- Tuangan terlalu kecil ekspansi, ekspansi mould terlalu kecil- Wax Pattern berubah bentukb. Permukaan Kasar dan Terdapat Sayap- Investmen material pecah- Gelembung udara [ada wax pattern- Investmen lunakc. Porositas- Kontraksi saat pendinginan alloy- Gas dalam alloy cair- Tekanan balik gasd. Hasil Casting Terkontaminasi- Oksidasi :o overheating alloyo Nyala api oksidasi zone
-
5/24/2018 Logammm
10/25
o Penggunaan flux gagal- Senyawa sulfur menyebabkan pecah bila pada panas berlebihane. Hasil Casting tidak Lengkap- Alloy tidak cukup- Bagian tiis dari mould tidak terisi- Mould terlalu dingin, alloy mengalami pemasakan dahulu
- Saluran tertutp benda asing misalnya: wax, investment material- Alloy tidak mencair sempurna- Tekanan alloy cair terlalu rendah
2.5 Aplikasi Logam Dalam Kedokteran Gigi
APLIKASI ALLOY DI KG Dental amalgam : bahan tambal gigi , alloyyang dipergunakan adalah alloy silver Alloy emas dipergunakan untuk inlay, onlay, mahkota, dan GTJ Alloy Ag Pd, dan alloy Ni Cu dipergunakan dalam inlay, onlay, mahkota, jembatan Alloy emas, alloy Co Cr, alloy Ag Pd, aluminium bronze dipergunakan dalam gigi tiruansebagian tuangan
Alloy emas, alloy Co Cr, Alloy Ni Cr, beta titanium, dipergunakan untuk bentuk kawat Alloy Co - Cr dipergunakan untuk gigi tiruan sebagian tuangan, bedah implant, pisau turbin,dan busi mobil, yang berkomposisi :o Cobalt 35 65 %o Crom 20 35%o Nikel 0 30%o Mo 0 7 %o Carbon 0 0,4 %Titik cair alloy ini adalah 1250 14500C, sehingga bahan Invesment material yang dunakanadalah phosphate dan silica bonded Alloy Ag Pd dipergunakan untuk klammer, yang berkomposisi :o Ag 45 %o Pd 24 %o Au 15 %o Cu 15 %o Zn 1 % aluminium bronze : alloy Cu yang mengandung sampai 10% Al dan sedikit Ni, Fe, Mn(Anusavice, K.J. 1996.) Titanium dan titanium alloyMahkota dan jembatanGigi tiruan sebagian lepasanImplant (Craigh & Power. 2002; 480)Contoh aplikasi logam daam kedokteran gigia. Mahkota stainless steel
b. Restorasi Mahkota : Inlay dan Onlay
Gambar Inlay dan Onlay (WMDS,Inc, 2006)c. Gigi Tiruan Kerangka Logam
d. Dental Implant
Gambar Anatomi of Dental Implant
Gambar Screw Dental Implant (nipa shet.2007) (WMDS,Inc.2007)
Gambar Penanaman Logam Pada Tulang Alveolar sebagai langkah Awal Dental Implantasi danProses Pemasangan Mahkota Gigi Pada Proses Dental Implan (dentistry2day.blogspot.com/;oleh Hafizah Iszahanid.2008)
-
5/24/2018 Logammm
11/25
e. Bracket Titanium
Gambar Bracket ( Behel ) pada gigi
Gambar Bagian-bagian alat orthodontik cekat( Gary Mobly. 2007 )
f. Amalgama. Alloy konvensionalb.Alloy yang Kaya Kuprum
Gambar Kebocoran marginal pada amalgam (H.W. Gilmore, 2004)maaf..gambarnya ga ada..bisa dicar sendiri di mbah gug**Diposkan olehsachi di02.00
http://www.blogger.com/profile/13584069475493472629http://sachi-hestysachi.blogspot.com/2011/05/logam.htmlhttp://sachi-hestysachi.blogspot.com/2011/05/logam.htmlhttp://www.blogger.com/profile/13584069475493472629 -
5/24/2018 Logammm
12/25
Jumat, 03 September 2010
LogamLAPORAN PRAKTIKUMBAHAN DAN TEKNOLOGI KEDOKTERAN GIGI I
LOGAM
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangSalah satu bahan kedokteran gigi yang sering digunakan adalah logam. Logam memiliki jenisyang bermacam - macam. Baik yang digunakan di laboratorium maupun di klinik. Khusus untuklogam yang dipakai secara klinis yang langsung berhubungan dengan tubuh manusia, makaoperator dituntut untuk mengetahui sifat logam tersebut baik fisik maupun mekanis, sehinggadapat mengetahui pengaruhnya terhadap jaringan tubuh.Logam pada umumnya bersifat keras, mengkilap, pada temperatur ruang umumnya berupa
padatan, padat atau berat, penghantar panas dan listrik yang baik, opaqe ( tidak tembus sinar ),elektropositif, memiliki titik didih dan titik lebur yang tinggi.Dalam praktikum pre-klinik logam ini setiap mahasiswa dituntut agar dapat membuat logamdengan hasil maksimal, yang berupa model logam dengan permukaan halus dan mengkilap,tidak porus dan sesuai dengan ukuran. Hal ini juga dimaksudkan supaya mahasiswa memilikipengalaman dalam bidang tersebut. Sehingga dapat mengetahui sifatsifat dari logam tersebutkhususnya sifat fisik. Dan juga diharapkan agar mahasiswa menge-tahui proses pembuatanlogam sehingga dapat memperlancar mahasiswa dalam menempuh program klinik di masa yangakan datang ataupun saat ditugaskan di daerah pelosok bila menjadi dokter gigi nantinya.
1.2 TujuanBeberapa tujuan dari praktikum logam ini adalah :1. Untuk mengetahui cara dan proses pembuatan logam.2. Untuk menngetahui sifatsifat dari logam yang terpenting dalam hubungannya denganpembuatan atau pengecoran logam untuk ke-perluan di bidang kedokteran gigi.3. Agar mahasiswa mampu dan terampil dalam membuat logam dengan menggunakan modelmalam.4. Untuk mempelajari cara-cara pengecoran logam yang benar dan sesuai prosedur yang adasupaya didapatkan bentukan yang sesuai dengan mould space atau keinginan pembuat.5. Untuk mengetahui sifat-sifat dari inlay wax dalam pembuatan model logam dalamhubungannya dengan pengecoran logam sesuai dengan kebutuhan.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Dalam kajian fisika, logam merupakan substansi kimia opak mengkilap yang merupakanpenghantar (konduktor) panas atau listrik yang baik serta bila dipoles, merupakan pemantul ataureflektor sinar yang baik. Semua logam dan logam campur yang digunakan dalam kedokterangigi adalah bahan padat seperti kristal, kecuali gallium dan merkuri yang berwujud cairan padatemperatur tubuh. Kebanyakan logam yang digunakan untuk restorasi gigi, gigi tiruan sebagianrangka logam, dan kawat ortodonti adalah logam campur, dengan perkecualian lempeng emasmurni, titanium murni komersial, dan silver point endodontik.Logam disebut sebagai unsur elektropositif yang memberi ion positif dalam larutan. Dari lebih100 elemen dalam tabel periodic, sebanyak 68 adalah logam, 8 menyerupai logam (metalloid)dalam berbagai aspek (misal silicon, arsenik dan boron) dan sisa lainnya berupa non logam.Logam murni sangat jarang dipergunakan di kedokteran gigi. Pada umumnya logam murni terlalulunak dan terlalu liat untuk dipergunakan dalam pemakaian di kedokteran gigi. Kegunaan unsur
logam murni cukup terbatas. Logam murni cenderung lunak dan seperti besi, kebanyakan logamtersebut cenderung mudah terkorosi. Untungnya unsur logam tersebut mempertahankan sifatlogamnya meskipun saat bahan tersebut tidak murni dan dapat mentoleransi penambahan unsur
-
5/24/2018 Logammm
13/25
lain baik dalam kondisi padat maupun cair.Unsur logam ini dapat diperoleh baik sebagai elemen murni atau gabungan dengan element laindalam bentuk bijih. Bijih yang terdiri dari gabungan logam bersama-sama dengan bahan bumiyang tidak dikehendaki, sebelum berubah menjadi logam biasanya menempuh proses berikut ;pengasahan (grinding), pengayakan (grading), harus sesuai besar dan kualitasnya sertaconcentrating.
Terdapat beberapa metode dalam pembuatan logam antara lain adalah ;Thermal methods yaitu beberapa oksida dapat langsung dirubah menjadi logam denganpemberian bahan pereduksi, misal
Fe2O3 + 3 C ---------------- panas ------------- 2 Fe + 3 COHydro metallurgical methods yaitu bijih direndam dalam suatu pelarut yang diencerkan sepertiasam sulfur. Elektrolisa cairan tersebut akan menghasilkan logam yang sangat murni. Contoh;perak, zinc dan copper.Thermo electrolytic, metode ini dikerjakan dengan elektrolisa suatu mineral yang dicairkan,dipergunakan untuk aluminiumn calcium, sodium dan lain-lainnya.
Proses pembuatan dan penbentukan logam adalah :a. Penuangan
Penuangan ini meliputi pekerjaan mencairkan logam dan membentuknya di dalam cetakan.Misalnya: besi, kuningan, alumunium, dll. Penuangan dapat dilakukan ke dalam cetakan yangterbuat dari pasir dan tanah liat. Cetakan dari tanah liat dan pasir ini akan rusak setiap kalisetelah pemakaian. Die Casting mempergunakan cetakan permanen dari logam.b. Pekerja DinginBiasanya logam dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik atau digulung. Logam dapat ditarikmelalui suatu die untuk mendapatkan bentuk kawat.c. Serbuk MetalurgiBentuk logam dapat dipres dibawah tekanan tinggi untuk mendapatkan bahan degan bentukyang dikehendaki. Hasil ini tidak kuat karena merupakan hasil dari proses adhesi. Denganmelakukan sintering kekuatan dapat ditingkatkan, dimana press dipanaskan dalam atmosfir yangtidak teroksidasi di bawah titk cair dan menggumpalkan partikel.
d. ElectroformingSuatu logam dapat dilapiskan pada permukaan yang bersifat penghantar dengan proseselektrolisa. Proses ini disebut penyepuhan logam.e. Pendinginan Logam Cair1. Untuk pendinginan cairan logam.2. Suatu plateu bagian horizontal, selama waktu ini logam mengeras dan mengimbangi panasyang hilang ke sekitarnya.3. Bagian untuk pendinginan logam yang sempurna mengeras.f. Struktur waktu pengerasan dimulai pada bagian tengah atau pada pusat kristalisasi yangdisebut inti.
Sifatsifat karakteristik logam pada umumnya adalah sebagai berikut :
KerasMengkilatPenghantar panas dan penghantar listrik yang baik, disebabkan karena sifat ikatan logam.Atom logam mutlak melepas electron luarnya sehingga membentuk ion positif. Logam positifakan bergabung dengan lawan elektron. Mobilitas elektron ini menunjukkan kemampuan logamuntuk menghantarkan panas dan arus listrik.
Opaque karena electron-elektron bebas mengabsorbsi energi elektro-magnetik cahaya.Ductili & MalleableDuktiliti artinya dapat ditarik menjadi panjang, misalnya kawat. Malleabiliti artinya dapat dibentukatau ditempa hingga tipis atau menjadi sampai tembus cahaya. Duktiliti dapat diukur dengan:1. % elongasi2. pengukuran luas penampang
Elektro positifBerat, ini berkaitan dengan berat atom elemen dan tipe struktur kisi yang menentukan
bagaimana eratnya atom-atom tersebut tersusun.
-
5/24/2018 Logammm
14/25
Untuk dapat mengoptimalkan sifat logam ini, kebanyakan dari logam yang biasa digunakanadalah campuran dari dua atau lebih unsur logam atau pada beberapa keadaan, logam dengannonlogam. Meskipun campuran tersebut dapat dibuat dengan berbagai cara, umumnyadihasilkan dari fusi unsur-unsur di atas titik cairnya. Campuran padat dari logam dengan satuatau lebih unsur nonlogam atau logam lain disebut logam campur. Sebagai contoh, sejumlahkecil karbon ditambahkan pada besi untuk membentuk baja. Sejumlah kromium ditambahkan
pada besi dan karbon untuk membentuk baja anti karat, suatu logam campur yang amat tahanterhadap korosi. Untuk meningkatkan ketahanan korosi baik pada nikel maupun kobalt, kromiumjuga ditambahkan untuk membentuk dua basis logam campur yang dominan digunakan dalamkedokteran gigi. Meskipun emas murni juga mempunyai ketahanan terhadap korosi yang tinggi,tembaga ditambahkan untuk meningkatkan kekuatannya dan ketahanannya terhadap deformasiplastis. ( Combe: 1992 )Sifat- sifat suatu logam tergantung dari perlakuan termis dan mekanis yang dikenakan. Sifatsuatu alloy tidak hanya tergantung pada dua faktor ini, tetapi juga pada komposisinya. Sifatsifatmekanis suatu alloy dapat sangat berbeda dengan komponen logam atau metalloid asalnya.Sebagai contoh, suatu alloy yang terdiri dari 50% emas (Au) dan 50% kuningan (Cu) mempunyaiultimate tensile strength yang lebih besar dari baik emas maupun kuningan.Alloy dapat diklasifikasikan menjadi binary (terdiri dari 2 konstitusi), tenary (terdiri dari 3
konstitusi), quartenary (4 konstitusi), dan sebagainya. Suatu sistem alloy selalu berkaitan dengansemua kemungkinan presentase komposisi logam dasarnya. Sebagai contoh, sistem gold-silverdapat terdiri dari sel kombinasi kedua bahan tersebut mulai dari 100% gold sampai 100% silver.Sifat-sifat alloy dapat dijelaskan dengan menggunakan dua contoh yang menunjukkanperbedaan stuktur dan sifat-sifat alloy emas dan besi. (Combe, 1992:75-76)Alloy emas ada bermacammacam jenisnya yang sebagian diantaranya ditambahkan tembagaatau kopper, silver, logam golongan platinum, dan golongan logam lainnya. Dalam kedokterangigi, alloy logam dibedakan berdasarkan klasifikasi ADA sebagi tipe I, II, II, IV. Alloy yang kerasadalah alloy golongan I, II. Alloy yang lunak adalah alloy yang digunakan untuk inlay sederhana.Tipe dua digunakan untuk dua atau tiga permukaan inlay yang lebih luas. Tipe tiga didesainuntuk mahkota dan jembatan. Tipe empat digunakan untuk partial denture. (Craig, Robert.1979:193-194)
BAB IIIMETODE PENELITIAN
3.1 Alat Dan Bahan
Alat- Pisau model - Sikat kecil- Pisau malam - Straight h.p + tali bur- Glass plate - Diamond disc- Mangkok karet dan spatula - Pulas logam- Bumbung tuang - Furnice- Lampu spiritus - Casting machine- Kuas kecil - Vibrator
Bahan- Malam inlay/onlay- Base plate- CU Alloy (Ordent)- Bubuk boras- Asbestos liner- Air sabun
3.2 Cara Kerja1. Membuat model malam untuk model logam, sprue, ventilasi dan kawah.a. Untuk model logam dibuat dari inlay wax bentuk lingkaran dengan panjang dan lebar 1cm,dan ketebalan 2mm, merapikan dan meng-haluskan sampai model terlihat rata, halus dan
mengkilat.b. Untuk sprue dari malam inlay membuat model pipa dengan diameter 2,5 mm, dan panjang 1
-
5/24/2018 Logammm
15/25
cm.c. Untuk ventilasi dari malam merah membuat model pipa dengan diameter 1mm, dan panjang1,5 cm.d. Untuk kawah dari malam merah membuat model kerucut dengan sudut kemiringan 45o,diameter kawah harus melebihi diameter bumbung tuang, merapikan dan menghaluskan sisisambungan.
2. Jika sudah mendapat persetujuan instruktur untuk masing-masing model, menyatukankeempat model, menambahkan bentukan reservoir pada pertemuan antara sprue dengan modellogam.3. Mencobakan keseluruhan model dengan bumbung tuang, jarak antara puncak tertinggi modeldengan bibir bumbung tuang adalah 6-7 mm.4. Tahap selanjutnya adalah wetting, mengambil sedikit air sabun dalam mangkok karet danmengulasi seluruh perbukaan model logam, sprue dan ventilasi dengan air sabun menggunakankuas secara tipis dan merata, menunggu sampai kering.5. Tahap selanjutnya adalah penanaman, menyiapkan bahan tanam, bumbung tuang danasbestos liner. Basahi dengan asbestos liner dan meletakkan pada permukaan bagian dalambumbung tuang, perhatikan jarak antara bagian tertinggi asbestos liner dengan bibir bumbungtuang adalah sama dengan bagian tertinggi dari model logam. Mengaduk sedikit bahan tanam
dengan konsistensi kental kemudian ulasi seluruh model dengan menggunakan kuas kecil,kemudian memasukkan seluruh model ke dalam bumbung tuang, kelebihan tepi kawah dapatdigunakan sebagai fiksasi. Mengaduk bahan tanam dengan konsistensi normal kemudianmenuangkan kedalam bumbung tuang di atas vibrator sampai penuh. Setelah bahan tanammencapai final setting melepas kawah dari bumbung tuang dan membiarkannya selama 24 jam.6. Tahap selanjutnya adalah tahap burning out dan preheating. Meng-hidupkan kompor gas danmeletakkan bumbung tuang di atas dengan bagian kawah menghadap ke api, membiarkannyahingga semua malam terbuang dan pastikan seluruh mould space bersih dari malam. Sementaraitu menyiapkan furnice, menaikkan suhunya hingga mencapai 700o C kemudian memasukkanbumbung tuang ke dalam furnice, kemudian dilanjutkan dengan tahap preheating denganmenaikkan suhu furnice hingga mencapai 900oC, pada saat bahan tanam sudah terlihatmembara, model sudah siap dicasting.
7. Tahap berikutnya adalah casting, menyiapkan 2 buah logam CU Alloy (Ordent) di dalammoulden, memindahkan bumbung tuang dari dalam furnice ke casting machine, memanaskanlogam pada saat logam sudah mencair menambahkan sedikit bubuk boras ke dalam mouldenlalu memutar casting machine. Setelah casting machine berhenti, memindah-kan bumbungtuang dan menunggu sampai kembali ke suhu normal.8. Pada saat bumbung tuang sudah mencapai suhu normal mengeluarkan bahan tanam daridalam bumbung tuang dengan menggunakan pisau malam, kemudian menghancurkan bahantanam dengan tangan sampai terlihat model logam, lalu mencuci dan membersihkan modellogam dengan sikat dari sisa-sisa bahan tanam di bawah kucuran air.9. Tahap selanjutnya adalah tahap finishing dan polishing, merapikan model kasar logammenyesuaikan dengan ukuran semula, kemudian memoles model logam, pertama menggunakanarkansas stone sampai permukaan model terlihat halus lalu dilanjutkan dengan rubber warnamerah dan terakhir dengan rubber warna hijau. Setelah permukaan logam terlihat halus danmengkilat, memotong sprue dengan menggunakan diamond disc kemudian merapikan danmemulas derah bekas potongan.10. Hasil maksimal adalah model logam dengan permukaan halus dan mengkilat, tidak porusdan sesuai dengan ukuran.
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
Logam merupakan salah satu bahan kedokteran gigi yang memiliki sifat-sifat yang kita kenalkeras, mengkilat, padat dan sebagainya. Dalam praktikum ini, kita dapat melihat sifat-sifat itudengan jalan membuat model tuang dari logam. Pembuatan logam ini dilakukan dalam beberapatahapan, tahapan-tahapan tersebut antara lain :
1. Tahap pembuatan model sprue, ventilasi dan kawahPada pembuatan model logam menggunakan inlay wax dengan bentuk lingkaran dengan
-
5/24/2018 Logammm
16/25
diameter 1 cm, jarijari 5 mm dan tebal 2 mm.
Sprue terbuat dari malam inlay dalam bentuk seperti model pipa dengan diameter 2,5 mm danpanjang 1 cm.
Ventilasi dibuat dari malam merah dengan bentuk model pipa, ukuran diameter 1 mm, panjang1,5 cm.
Kawah terbuat dari malam merah dengan bentuk model kerucut dengan kemiringan 45.Adapun tujuan dari pembuatan sprue adalah menyediakan saluran melalui mana logam cairakan mengalir ke cetakan yang sudah ada didalam cincin cor setelah model malamnya dibuang,untuk tambalan yang besar / protesa misalnya gigi tiruan sebagian lepasan dari logam dan untukgigi tiruan cekat. Sedangkan tujuan diberikannya ventilasi adalah untuk menghindari terjadinyaback pressure, sehingga mengurangi dari hasil tuangan dan mungkin juga akan menghindariledakan, sehingga aman bagi operator.Pada ujung sprue dibuat bentukan yang disebut reservoir. Reservoir pada ujung sprue bertujuanuntuk mencegah terjadinya porositas yang dapat terbentuk oleh karena adanya kontraksi bilaruangan untuk reservoir yang ditempati oleh malam mempunyai ukuran melintang sebesar ataulebih besar dari ukuran ruangan, maka alloy yang ada dalam reservoir akan lebih lambatmengeras dari pada ruangan utama dan berlaku sebagai cadangan alloy cair yang siap untukmengisi ruangan atau mould space.
Pemilihan sprue seringkali bersifat empiris tetapi ada lima prinsip utama dalam menentukanpilihan, sebagai berikut :
Pilihlah sprue dengan diameter yang kirakira sama dengan ukuran daerah yang paling tebaldari model malamnya. Jika model malamnya kecil, tangkai sprue juga harus kecil karena tangkaisprue yang besar yang direkatkan pada model yang kecil dan halus dapat menyebabkanperubahan bentuk. Tetapi, jika diameter sprue terlalu kecil, daerah ini akan memadat terlebihdahulu sebelum tuangannya sendiri dan bisa terbentuk porositas penyusutan setempat(porositas tersedot). Untuk mengatasi masalah ini diperlukan area cadangan pada sprue.
Jika mungkin, tangkai sprue harus direkatkan pada bagian model malam yang penampangmelintangnya terluas. Akan lebih baik bagi logam cair untuk mengalir dari bagian yang tebal kedaerahdaerah tipis di sekelilingnya. Rancangan ini mengurangi risiko aliran logam ke daerahmendatar dari bahan tanam atau daerahdaerah kecil seperti garis sudut.
Panjang sprue harus cukup panjang untuk memposisikan model malam dengan tepat di dalamcincin cor dengan jarak sekitar 6 mm dari tepi ujung cincin tetapi cukup pendek sehingga logamcampur cair tidak memadat sebelum mengisi penuh mold.
Jenis sprue yang dipilih mempengaruhi teknik pembakaran yang digunakan. Tangkai sprueyang terbuat dari malam lebih sering digunakan daripada yang plastik. Jika digunakan sprueatau model dari plastik, dianjurkan untuk menggunakan teknik pembakaran 2 tahap untukmemastikan pembuangan karbon yang sempurna, karena sprue plastik melunak padatemperatur di atas titik cair malam inlay.
Model malam dapat diberi sprue secara langsung ataupun tidak langsung. Pada pemberiansprue langsung, tangkai sprue akan menyediakan hubungan langsung antara daerah modeldengan basis sprue atau daerah crucible former. Pada yang tidak langsung, diletakkan sebuahpenghubung atau batang cadangan diantar model atau crucible former.
Pada pembuatan sprue harus diperhatikan panjang serta arah dari tangkai sprue. Panjang spruetergantung pada panjang cincin cor. Jika tangkai sprue terlalu pendek, maka model malam akanterlalu jauh dari ujung luar cincin sehingga gasgas tidak dapat dialirkan secara memadai untukmemungkinkan logam cair mengisi seluruh ruang cincin. Jika gas tidak dapat dikeluarkan secaramenyeluruh, akan terjadi porositas . Karena itu, panjang harus disesuaikan sedemikian rupasehingga ujung atas model malam berada sekitar 6mm dari ujung terbuka dari cincin untukbahan tanam gipsum.Adapun arah dari tangkai sprue harus diarahkan menjauh dari bagianbagian model malamyang tipis atau kecil, dikarenakan logam cair dapat mengabrasi atau mematahkan bahan tanamdidaerah ini akan mengakibatkan kegagalan pengecoran. Juga tidak boleh ditempatkan tegaklurus pada permukaan yang datar dan lebar.
2. Tahap PenanamanPada tahap penanaman, model malam harus dibersihkan dari kotoran, debu, dan minyak. Untukitu dapat digunakan pembersih model malam komersial atau deterjen sintetik yang diencerkan.
-
5/24/2018 Logammm
17/25
Sisa cairan dapat dihilangkan dengan dikibaskan dan model dibiarkan mengering diudaraterbuka, sementara bahan tanam disiapkan. Lapisan tipis pembersih yang tertinggal padapermukaan model malam dapat mengurangi tegangan permukaan dari malam dan pembasahanyang lebih baik dari bahan tanam sehingga terjadi perlekatan yang sempurna, termasuk padabagianbagian model yang kecil dan tipis.Sementara model malam dikeringkan di udara terbuka, jumlah air destilasi (bahan tanam
gipsum) atau cairan silika koloiadal khusus (bahan tanam fosfat) diukur. Cairan ini dituangkedalam mangkuk karet yang bersih dan kering, kemudian bubuk ditambahkan ke dalam cairansecara bertahap dan hatihati untuk mencegah terjebaknya udara di dalam aduk-an.Pengadukan dilakukan dengan lembut sampai semua bubuk basah, atau bubuk yang tidaktercampur terdesak keluar dari mangkuk secara tidak sengaja. Bahan tanam ditunggu sampaimencapai final setting, lalu kawah di lepas dari bumbung tuang dan dibiarkan selama 24 jam.
3. Tahap Burning Out dan PreheatingTahap burning out dimulai dengan menghidupkan kompor gas dan letakkan bumbung tuang diatas dengan bagian kawah menghadap ke api, biarkan hingga semua malam terbuang danpastikan seluruh mould space bersih dari malam. Sementara itu siapkan furnice, lalu naikkansuhunya hingga mencapai 700C, kemudian masukkan bumbung tuang ke dalam furnice, lalu
dilanjutkan dengan tahap preheating, naikkan suhu furnice hingga mencapai suhu 900C, padasaat bahan tanam sudah terlihat membara, model sudah siap di casting.Adapun tujuan burning out dan preheating adalah untuk menghilangkan sisa-sisa malam dan air,serta memberikan ekspansi pada cetakan. Adanya ekspansi ini untuk mengantisipasi sifat bahanlogam, karena kita tahu bahwa sifat logam yaitu kontraksinya pada saat dingin akan mengecil.Adanya ekspansi yang cukup untuk menghindari penge-cilan model sehingga tidak sesuaidengan bentuk yang asli.Selama pembakaran, sejumlah malam yang mencair akan diserap oleh bahan tanam dan sisakarbon akibat pembakaran malam cair menjadi terperangkap di dalam bahan tanam yangberporipori. Burning out akan mengubah karbon menjadi karbon monoksida atau karbondioksida. Gasgas ini akan keluar melalui celah sisa malam yang mencair.
4. Tahap CastingCasting menggunakan 2 logam Cu alloy. Logam campur dicairkan dengan semburan api dalamcrucible yang terpisah. Kemudian dituang ke dalam mould dengan gaya centrifugal. Setelahbumbung tuang telah mencapai suhu normal, lalu logam dikeluarkan dengan cara membongkarbahan tanam. Hasil logam dicuci dan dibersihkan sampai sisa bahan tanam tidak ada. Setelahpencucian, terlihat adanya bitik-bintik tidak teratur pada logam (logam masih kasar) dan tidaksesuai dengan ukuran semula. Bitik-bintik ini disebabkan oleh beberapa hal terutama kesalahandalam penuangan. Terjadinya oksidasi pada logam sebelum penuangan dapat menyebabkanpermukaan logam menjadi kasar. Adapun oksidasi ini dapat disebabkan beberapa hal yaitupenggunaan api yang bukan berwarna biru atau kehijauan atau logam yang terlalu lamadipanaskan sehingga terjadi over heating.Dapat terjadi beberapa kesalahan/kegagalan lain selama proses pembuatan logam ini, antaralain adanya gelembung udara pada pola malam oleh karena busa sabun yang dapat menjadikanbentuk permukaan logam kasar, dapat pula bentuk permukaan mould space retak atau pecah-pecah. Hal ini disebabkan oleh karena adonan gips dan air yang terlalu encer sehingga gipstidak terlalu kuat atau dapat pula karena pemanasan pada oven terlalu lama sehinggapermukaan mould space retak.
5. Tahap Finishing dan PolishingPada tahap ini dilakukan perapian model kasar logam dan disesuaikan dengan ukuran semula.Kemudian logam dipoles dengan menggunakan arkansas stone sampai permukaan modelterlihat halus. Lalu dilanjutkan dengan rubber warna merah dan terakhir dengan rubber warnahijau. Setelah permukaan logam terlihat halus dan mengkilat potong sprue denganmenggunakan diamond disk kemudian dirapikan dan dipulas pada daerah bekas potongan.
6. Hasil AkhirHasil akhir logam yang didapatkan adalah logam yang halus, mengkilat dan terdapat sedikit
-
5/24/2018 Logammm
18/25
porus. Hal ini dikarenakan ketika mengaduk bahan tanam gipsum dengan bahan tanam fosfattidak merata (masih tersisa udara).
BAB VKESIMPULAN
Berdasarkan praktikum logam yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagaiberikut :1. Bahan logam merupakan bahan yang mudah dimanipulasi. Bila dilakukan dengan proseduryang baik dan benar, maka akan menghasilkan bentukan logam yang baik.2. Logam pada umumnya memiliki sifat-sifat antara lain keras, mengkilap, pada temperaturruang berupa padatan, berat, sebagai penghantar panas dan listrik yang baik, opaqe (tidaktembus cahaya), ductility, elektro-positif, serta memiliki titik didih dan titik lebur yang tinggi.3. Pembuatan logam dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu :Tahap pembuatan model logam, sprue, ventilasi, dan kawah,Tahap wetting,Tahap penanaman bahan pendam,Tahap burning out dan preheating,
Tahap casting logam, danTahap finishing dan polishing.4. Hasil maksimal yang akan didapatkan adalah model logam dengan permu-kaan yang halusdan mengkilat, tidak porus, dan sesuai dengan ukuran.
DAFTAR PUSTAKA
Anusavice, Kenneth J. 2003. Philips Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi Edisi 10. Jakarta :EGC.
Combe, EC. 1992. Sari Dental Material. Jakarta : Balai Pustaka.
Craig, Robert, dkk. 1979. Dental Materials Properties And Manipulation. London : CV. MosbyCompany.
Tim Penyusun. 2009. Buku Petunjuik Skill Lab Bahan dan Teknologi Kedokteran Gigi I. Jember :Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.Diposkan olehAmelia Aya di08.57
http://www.blogger.com/profile/17599564554302235575http://amaliapradana.blogspot.com/2010/09/logam.htmlhttp://amaliapradana.blogspot.com/2010/09/logam.htmlhttp://www.blogger.com/profile/17599564554302235575 -
5/24/2018 Logammm
19/25
BLOK 7 LBM 4olehPanji Pratikno pada 18 Mei 2010 jam 22:55
LAPORAN SGD 2
STEP 1
- TAMBALAN : terbuat dari berbagai bahan yang dimasukkan kedalam gigi atau sekitarnya.
Bahan yang digunakan untuk menutupi jaringan yang rusak
Perbaikan suatu jaringan denganc ara menambahkan suatu bahan .
- LOGAM : digunakan untuk restorasi gigi seperti emas perak dan timah.
Merupakan suatu bahan hasil tambang
- LOGAM COR : logam yang digunakan untuk mengecor tambalan
STEP 2
PEMBUATAN TAMBALAN DENGAN LOGAM COR
STEP 3
1. Bahan tambal logam
a. Definisi
Bahan yang digunakan untuk menutupi jaringan yang rusak
b. Fungsi
Sebagai bahan restorasi ,perawatan ortodontik dan prostodontik.
c. Kasifikasi , Jenis dan fungsi
i. Logam murni
Emas :
Titanium :
ii. Logam cor
Alloy emas : digunakan untuk crown, inlay, onlay, dan jembatan
Alloy logam : digunakan sebagai jembatan atau rangka gigi palsu
Amalgam :digunakan pada daerah gigi yang mengalami abrasi kuat.
Logam berlapis porselein digunakan untuk membuat crown atau jembatan
d. Manipulasi alloy
i. Logam dipanaskan
ii. Setelah Cair dimasukkandalam cetakan
iii. Cetakan dari pasir
http://www.facebook.com/panji.pratiknohttp://www.facebook.com/panji.pratikno -
5/24/2018 Logammm
20/25
iv. Setelah memenuhi cetakan
v. Jika sudah padat, diambil cetakannya
vi. Hasil cetakan diambil untuk proses sekunder
e. Syarat
Kuat
Tidak mudah patah dan terabrasi
Mampu beradaptasi dengan jaringan oral
Tidak beracun
Anti karat
f. Sifat
Anti karies
Warna perak atau emas
Untuk alloy selain emas memunculkan alergi
g. Kekurangan dan kelebihan
Kekurangan
o Tidak estetik karna warnanya yang kontras dengan gigi
o Muncul rasa sensitive terhadap panas dan dingin
o Menimbulkan reaksi alergi
o Reaksi toksisitas , contohnya kalau amalgam ada kandungn mercury.
Kelebihan
o Lebih kuat
o Tahan karat
o Mudah dimanipulasi (amalgam)
o Ketahanan terhadap keausan sangat tinggi
h. Komposisi
2. Bahan tambal logam cor
a. Definisi
logam yang terbentuk dari lebih dari 1 macam jenis logam
b. Fungsi
Untuk penambalan gigi (biasanya untuk gigi posterior)
c. Jenis, fungsi & Komposisi
i. Alloy emas
digunakan untuk crown, inlay, onlay, dan jembatan
emas, tembaga,
ii. Alloy logam
digunakan sebagai jembatan atau rangka gigi palsu
-
5/24/2018 Logammm
21/25
perak,
iii. Amalgam
digunakan pada daerah gigi yang mengalami abrasi kuat
: air raksa, perak, timah, seng, tembaga
Campuran liquid dengan powder
Liquid : logam mercury,
Powder : logam paduan , perak timah dll.
40% mercury
60% powder 2527 timah, 6 % tembaga , 2 % seng , 67 -70 % perak
Klasifikasi amalgam :
1. Konvensional
Komposisi perak minimal 65%
Timah max 29%
Tembaga 6%
Seng max 2%
Air raksa max 3%
2. Modern
Perak 4060 %
Timah 2730 %
Tembaga 1330 %
d. Kelebihan dan kekurangan LI
e. Sifat
Kuat
Penghantar panas yang baik
Selain alloy emas, yang lain menimbulkan alergi
Tahan karat
Anti karies
Tahan abrasi
f. Syarat
Terdiri dari unsure logam murni (emas , palatinum, palladium, rubuisium, titanium, perak, timah putih, )
Tahan karat
Tidak toksik dan tidak iritan
Tahan abrasi
g. Manipulasi LI
STEP 7
-
5/24/2018 Logammm
22/25
1. Bahan Tambal Logam
a. Definisi
Definisi dari logam yang diambil dari buku Phillips adalah substansi kimia opak mengkilap yang merupakan penghantar
panas atau listrik yang baik serta bila dipoles merupakan pemantul atau reflector sinar yang baik
Logam adalah elektro positif yang menghasilkan elektropositif menghasilkan ion positif dalam larutan.
Simpulan : merupakan substansi kimia yang mengkilap merupakan konduktor penghantar panas dan listrik yang baik.
Serta menghasilkan ion positif.
b. Fungsi
Untuk membuat inlay , onlay, mahkota, jembatan konvesional yang seluruhnya terdiri atas logam, jembatan logam
keramik, jembatan logam resin.
c. Klasifikasi, Jenis, Fungsi
Terbagi menjadi 2 :
Logam murni : contoh, Au, Cu, Co, Ag, dan lain2
Logam campur : Terdiri dari campuran logamlogam maupun logamnon logam
d. Manipulasi
Pembentukan logam :
Casting (pengecoran)
Cold working (pekerjaan dingin, ditempa, ditarik, atau digulung)
Powder metalurgi (dari serbuk logam ditekan dalam tekanan yang tinggi)
Elektroforming
e. Syarat
Biokompatibilitas
Secara kimia , tahan terhadap korosi dan suasana dalam saliva
Secara fisik konduktivitas thermal dan kuat
Pengetahuan teknik dan pembuatan dentalnya harus dimiliki dokter gigi dan teknisi gigi.
Bahan bahannya tersedia dalam jumlah besar dan mudah didapat.
Tidak berpontensi sebagai bahan karsinogenik (kanker)
Terdapat kandungan logam mulia
Tahan terhadap coral
Sebagai penghantar suhu yang baik, dan memberikan penampilan natural pada gigi.
Berkekuatan tinggi dan tahan terhadap tekanan.
f. Sifat
Kecocokan biologis
Mudah dicairkan,dicor, dan dipoles
Tidak korosi
Mengalami sedikit penyusutan ketika memadat
Lebih lentur dan dapat ditempa (malleable) dari pada non logam yang umumnya lebih rapuh
Mempunyai ketahanan abrasi yangbaik, bereaksi minimal terhadap bahan mould.
-
5/24/2018 Logammm
23/25
Tahan terhadap tekanan
Sifatnya mengkilat dan merupakan penghantar panas dan listrik yang baik.
Bergantung pada perlakuan termis, perlakuan mekanik, serta komposisi. Dan fusi nya (harus seimbang)
g. Kekurangan dan Kelebihan
Logam mulia kelebihannya tahan karat tahan korosi tanpa harus dicampur dengan campuran lain.
Kelebihannya lebih kuat dengan bahan tambal yang lain.
Kekurangannya tidak estetik dan cenderung mahal.
2. Bahan Tambal Logam Cor
a. Definisi
Logam campuran yang manipulasi nya melalui pengecoran.
b. Fungsi
Sebagai penggunaan dental restorasi (inlay, onlay , dan crown)
c. Klasifikasi, jenis & Komposisi
Jenisnya ada 5 :
i. Dental amalgam untuk tambal gigi, campuran dari perak, timah, tembaga, seng (masing2 perak 68.5%, timah putih
25,50%, emas 5%, seng 1%)
ii. Alloy emas untuk inlay, onlay, crown,jembatan, landasan gigii tiruan sebagai tuangan, digunakan dalam bentuk
kawat.
Komposisi : campuran emas dengan logam yang lain seperti temabag, perak, platinum dan seng
iii. Alloy cobalrtchromium, alloy silver-paladium, alloy alumuniumbronze, fungsi : digunakan untuk landasan giigi
tiruan. Komposisi : cobalt, chromium, silver, palladium, alumunium, bronze
iv. Staniless steel . Fungsi : sebagai landasan gigi tiruan, digunakan dalam bentuk kawat. Komposisi : stainless steel
v. Alloy nickelchromium , nickeltitanium. Fungsi : digunakan dalam bentuk kwat. Komposisi : nickel, kromium,
titanium.
Spesifikasi ADA No. 5 alloy diklasifikasikan menjadi 4 tipe :
a. Tipe I : Soft, untuk restorasi dengan subjek stress yang rendah : inlay
b. Tipe II : Medium , untuk restorasi dengan subjek stress moderate : inlay dan onlay
c. Tipe III : Hard, untuk restorasi dengan subjek stress tinggi : Crown, thick veneer crown, short span fixed partial
denture.
d. Tipe IV : Extra hard, untuk restorasi dengan subjek stress yang sangat tinggi : thickveneer crown, longspan
fixed partial denture, removeable partial denture.
Klasifikasi menurut Nobilitas (ADA/ANSI)
a. High Noble (Au > 40%, noble 60%)
AuPt alloy : Untuk Full Casting, Porcelain Fuse to Metal
AuCuAg alloy : Full casting
b. Noble ( Noble > 25 %)
-
5/24/2018 Logammm
24/25
AgAuCu alloy : Full Casting
PdCu alloy : full casting, PFM
AgPd alloy : full casting, PFM
c. Based Metal alloy ( Noble < 25 %)
Nibased alloy : full casting, PFM, wrought, partial denture
Cobased alloy : sda
Tibased alloy : sda + implant
Noble metal terdiri dari : Rhutenium (Ru), Rhodium (Rh), Palladium (Pd), Osmium (Os), Indium (In), Platinum (Pt),
Aurum (Au)
d. Sifat
Penumpatan rendah
Korosi
Perbuhana dimensional, perubahan yang akibat kontraksi dan ekspansi dalam setting.
Mudah untuk dicairkan, dicor, dilas atau disolder dan mold, mempunyai ketahanan abrasi yang baik.
Tahan terhadap tekanan
Tahan terhadap karat dan korosi
Biokompabilitas
Density tinggi dan fluiditas yang baik saat mencair
Biaya tidak mahal maupun biaya harga bahan dan laborat.
Thermal expansion (semakin perubahan dimensi, semakin tinggi perubahan suhu)
Kekuatan nya tinggi, sulit pecah.
Konduktivitas tinggi
e. Syarat
Tidak membahayakan pulpa dan jaringan lunak
Tidak mengandung bahan toksik yang bisa berdifusi terlepas dan diabsorbsi dalam sisitem sirkulasi.
Bebas dari agen yang menyebabkan reaksi alergi
Tidak berpotensi sebagai bahan karsinogenik
Titik cairnya tinggi, tahan terhadap korosi
Sebagai klamer atau cengkram
Modulus elastic tinggi
Pertahanan terhadap abrasi baik
Mudah disolder dan dipoles
Tahan terhadap suhu panas dan dingin
f. Manipulasi
CASTING :
i. Waxing (Membuat model/ pattern dari malam KG)
-
5/24/2018 Logammm
25/25
ii. Spruing (Membentuk kanal untuk lewat cairan metal)
iii. Investing (Penanaman sprue pada basis sprue)
iv. Burn Out (Eliminasi wax dengan panas)
v. Casting (Mengisi mould dengan cairan logam)
vi. Pickling (Membersihkan kotoran oksida yang melekat dengan merendam dalam asam sulfat panas selama 5 -10
detik)
vii. Finishing & Polishing
Prosedur dari soldering adalah sebagai berikut :
1. Dengan pensil yang lembut, lingkari daerah kontak untuk member batas penyolderan pada waktu bahan ini bersatu
dan mengalir.Bhahan solder yang meleleh harus berada pada batas yang digambar tadi.
2. Pada daerah kontak diberi lapisan tipis dari pasta fluks untuk solder.
3. Solder dilapisi dengan fluks dan ditempatkan pada daerah kontak, dan tuangan dipatrikan dengan self locking
soldering tweezer.
4. Tweezer menjepit tuangan agar dapat memfokuskan panas pada tuangan tanpa keluar dari tweezer.
5. Tuangan ditempatkan pada bagian yang terpanas dari api Bunsen.
6. Tuangan akan cepat panas dan menjadi berwarna merah, solder akan meleleh serta mengalir kedaerah kontak.
7. Segera setelah solder mengalir, tuangan dijauhkan dari api.
8. Kemudian tuangan direndam dalam larutan pickling
9. Alhamdulillah selese juga.
g. Kekurangan dan Kelebihan
Kekurangan : dari warna , mengalami korosi dan galvanic action,tidak membantu menguatkan sisa jaringan digigi.
Terdapat kebocoran ditepi tepi tambalan
Kelebihan : tidak terlalu sensitive, mampumem[pertahankan bentuk anatomis, memiliki resistensi terhadap fraktur,
dapat digunakan dalam daerah yang menerima beban, umur panjang atau bertahan lama. Ketahanan terhadap
keausan sangat tinggi
CONCEPT MAPPING
BAHAN TAMBAL
LOGAM NON LOGAM
MURNI CAMPURAN
KLASIFIKASI JENIS FUNGSI KOMPOSISI SYARAT
MANIPULASI
PENGECORAN PENYOLDERAN
DAFTAR PUSTAKA
Anusavice, Kenneth J.2003. Phillips Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi Edisi10. AAAA Jakarta :EGC
Baum, Phillips dan Lund.1997. Buku Ajar Ilmu Konservasi Gigi Edisi 3. Jakarta : AAAAAEGC