IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti...

170
i IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN SISWA MTs NEGERI GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh: SITI FATIMAH NIM : 11111 115 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015

Transcript of IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti...

Page 1: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

i

IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN

KONSELING DALAM PENGEMBANGAN

KEPRIBADIAN SISWA MTs NEGERI GRABAG

KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN

2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

SITI FATIMAH

NIM : 11111 115

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2015

Page 2: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

ii

Page 3: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

iii

IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN

KONSELING DALAM PENGEMBANGAN

KEPRIBADIAN SISWA MTs NEGERI GRABAG

KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN

2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

SITI FATIMAH

NIM : 11111115

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2015

Page 4: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

iv

KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

Jl.TentaraPelajar 02Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

Website:www.stainsalatiga.ac.idEmail:[email protected]

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : -

Hal : PengajuanSkripsi

Kepada

Yth.Rektor IAIN Salatiga

Di Salatiga

Assalamu‟alaikum. Wr. Wb

Setelah kami menelitidanmengadakanperbaikanseperlunya, makabersamaini

kami kirimkannaskahskripsimahasiswi:

Nama : Siti Fatimah

NIM : 111 11 115

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Judul : Implementasi Program Bimbingan dan Konseling

dalam Mengembangkan Kepribadian siswa MTs Negeri

Grabag Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran

2014/2015

Untukdiajukandalam sidang munaqasyah.Demikianuntukmenjadiperiksa.

Wassalamu‟alaikum.Wr. Wb.

Salatiga, ........ Mei 2015

Pembimbing

Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.

NIP. 19680812 199403 2003

Page 5: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

v

KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

Jl.TentaraPelajar 02Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

Website:www.stainsalatiga.ac.idEmail:[email protected]

SKRIPSI

IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM

PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN SISWA MTs NEGERI GRABAG

KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

DISUSUN OLEH

SITI FATIMAH

NIM: 11111115

Telahdipertahankan di depanPanitiaDewanPengujiSkripsi Jurusan Pendidikan

Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan IlmuKeguruan Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga,padatanggal 29 Agustus 2015

dantelahdinyatakanmemenuhisyaratgunamemperolehgelarSarjana S1

Kependidikan Islam.

SusunanPanitiaPenguji

KetuaPenguji : Siti Rukhayati, M. Ag

SekretarisPenguji :Dra. Siti Asdiqoh, M. Si

Penguji I :Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M. Si

Penguji II :Drs. Bahroni, M. Pd

Salatiga, 29 Agustus2015

Dekan

FTIK IAIN Salatiga

Suwardi, M. Pd

NIP. 19670121 199903 1 002

Page 6: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

vi

KEMENTERIAN AGAMA RIER

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

Jl.TentaraPelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

Website:www.stainsalatiga.ac.idEmail:[email protected]

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Siti Fatimah

NIM : 111 11 115

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan atau karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode

etik ilmiah.

Salatiga, ...... Mei 2015

Penulis

Siti Fatimah

NIM. 111 11 115

Page 7: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

vii

MOTTO

Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada komitmen bersama untuk

menyelesaikannya.

PERSEMBAHAN

Atas rahmat dan ridho Allah SWT, skripsi ini aku persembahkan kepada:

Kedua orang tuaku yang sangat aku hormati dan cintai (Bapak Achmad

Mulyani dan Ibu Siti Choiriyah), karena dengan bimbingan, kasih sayang,

dan doa keduanyalah aku melangkah ke depan dengan optimis untuk

meraih cita-cita serta masa depanku.

Adik-adikku yang aku sayangi (Chambali dan Huda) dan semua

keluargaku yang selalu memberikan aku semangat, terima kasih.

Bapak/ IbuDosen IAIN Salatiga yang telah mengajar, mendidik, dan

memberikan begitu banyak ilmu kepada penulis selama dalam

perkuliahan.

Tak lupa kepada seluruh teman-temanku angkatan 2011, keluarga besar

Pondok Pesantren Salafiyah Pulutan, serta teman-temanku semua yang

tidak dapat aku sebutkan satu persatu yang selalu memberiku keceriaan

dan dukungan, serta almamaterku terima kasih.

Page 8: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Mengetahui

apa yang tampak maupun tersembunyi, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, serta

taufiq-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada baginda Rasulullah

Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari zaman jahiliyah

menuju zaman yang terang benderang, semoga pada lahir kelak kita diakui oleh

umatnya dan mendapat syafa‟atnya. Amin

Skripsi ini dibuat bertujuan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat

guna memperoleh gelar akademik Sarjana Pendidikan Islam. Adapun judul skripsi

ini adalah “IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

DALAM PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN SISWA MTs NEGERI

GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015”.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini tidak dapat

berhasil dan terlaksana dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu,

peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada yang

terhormat:

1. Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd, selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Dekan FTIK Institut Agama Islam Negeri

Salatiga.

Page 9: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

ix

3. Bapak Fatchurrahman, M. Pd, selaku Pembimbing Akademik yang selalu

memberikan pengarahannya.

4. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama

Islam (PAI)

5. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M. Si, selaku Pembimbing dalam penyusunan

Skripsi ini yang dengan tulus ikhlas telah meluangkan waktu, tenaga, dan

fikiran untuk selalu mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini.

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga.

7. Bapak Abdul Ghofur, S. Pd, selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri

Grabag yang berkenan memberikan izin kepada penulis untuk

mengadakan penelitian di MTs Negeri Grabag.

8. Kedua orang tuaku (Bapak Achmad Mulyani dan Ibu Siti Choiriyah),

adik-adikku (Chambali dan Huda), semua keluargaku, dan teman-

temanku, mereka yang selalu memberikan doa serta motivasinya, baik

moral maupun spiritual.

9. Keluarga besar Madrasah Tsanawiyah Negeri Grabag.

10. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah

memberikan bantuan dan dukungannya hingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Harapan peneliti semoga amal baik dari beliau semua mendapatkan balasan

yang sesuai dan mendapatkan ridho Allah SWT. Peneliti sangat menyadari bahwa

skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, peneliti membuka

tangan yang selebar-lebarnya terhadap kritik dan saran yang bersifat membangun

Page 10: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

x

demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya, peneliti berharap semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan peneliti pada khususnya.

Salatiga, 4 Juni 2015

Penulis

Page 11: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

xi

ABSTRAK

Fatimah, Siti. 2015. Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam

Pengembangan Kepribadian Siswa MTs Negeri Grabag Kabupaten

Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama

Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Siti Asdiqoh, M. Si.

Kata kunci: Program Bimbingan Konseling,dan Kepribadian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan Program Bimbingan

Konseling dalam pengembangan kepribadian siswa MTs N Grabag. Fokus

penelitian ini yaitu: 1) Apa saja program bimbingan konseling di MTs Negeri

Grabag? 2) Bagaimana implementasi program bimbingan konseling dalam

mengembangkan kepribadian siswa? 3) Apa saja faktor pendukung pelayanan

bimbingan konseling? 4) Apa saja hambatan pelayanan bimbingan konseling? 5)

Bagaimana alternatif pemecahan masalah? 6) Bagaimana kepribadian siswa

setelah mendapatkan pelayanan bimbingan konseling?

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dilaksanakan di MTs N

Grabag dimulai dari tanggal 25 November-15 Desember 2014. Responden dalam

penelitian ini adalah Kepala Madrasah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan,

guru bimbingan konseling, wali kelas, dan siswa yang bersangkutan. Teknik

pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, dokumentasi, dan observasi.

Data dikumpulkan berdasarkan catatan lapangan dan observasi kemudian data

ditranskip menjadi data yang lengkap.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Program bimbingan konseling di

MTs N Grabag meliputi layanan orientasi, layanan bimbingan kepribadian,

layanan bimbingan sosial, layanan bimbingan belajar, dan layanan karier; (2)

Pelaksanaan program bimbingan konseling dalam mengembangkan kepribadian

siswa yaitu dengan memberikan penyuluhan kelompok, melakukan pendataan

masalah siswa, melakukan evaluasi kegiatan; (3) Faktor pendukungpelaksanaan

bimbingan konseling meliputi adanya fasilitas yang memadai,adanya kerjasama

antar semua pihak Madrasah, serta tugas konselor dipegang oleh orang yang ahli

dalam bidang konseling; (4) Hambatan pelaksanaan bimbingan konseling antara

lain, kurang sinergisnya antara guru bimbingan konseling dengan beberapa pihak,

kurang kerjasama dari orang tua siswa, asas kejujuran yang belum terpenuhi,

pandangan negatif anak tentang bimbingan konseling; (5) Alternatif pemecahan

masalah antara lain, memperkenalkan anak tentang bimbingan konseling sejak

awal, menjalin kerjasama dengan semua pihak, melakukan home visite, sharring

antar sesama konselor; (6) Kepribadian siswa setelah mendapatkan pelayanan

bimbingan konseling mengalami pengembangan ke arah lebih baik, seperti

masalah belajar dan beribadah, masalah tata tertib sekolah, dan lebih rajin dan

memanfaatkan waktu luang untuk belajar.

Page 12: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL ............................................................................................. i

LEMBAR BERLOGO ..................................................................... ii

HALAMAN JUDUL ..................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ................................. v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................... vi

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................. vii

KATA PENGANTAR ..................................................................... vii

ABSTRAK ............................................................................................. xi

DAFTAR ISI ................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Fokus Penelitian ..................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 9

D. Kegunaan Penelitian ..................................................................... 10

E. Penegasan Istilah ..................................................................... 10

F. Metode Penelitian ..................................................................... 12

G. Sistematika Penulisan ......................................................... 19

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Bimbingan Konseling

Page 13: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

xiii

1. Pengertian Bimbingan Konseling .................................. 21

2. Program Bimbingan Konseling .............................................. 22

3. Tujuan Bimbingan Konseling .............................................. 24

4. Sifat dan Fungsi Bimbingan Konseling .................................. 25

5. Asas-asas Bimbingan Konseling .............................................. 27

6. Sasaran Bimbingan Konseling .............................................. 29

7. Jenis Layanan Bimbingan Konseling .................................. 30

8. Undang-undang Bimbingan Konseling .................................. 34

B. Teori Kepribadian

1. Pengertian Kepribadian .......................................................... 36

2. Aspek-aspek Kepribadian .............................................. 37

3. Jenis-jenis Kepribadian .......................................................... 38

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepribadian ...................... 41

5. Perkembangan Kepribadian .............................................. 44

BAB III PAPARAN DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum

1. Sejarah Singkat Madrasah .............................................. 48

2. Identitas Madrasah .......................................................... 49

3. Visi, Misi dan Tujuan Madrasah .................................. 50

4. Data Guru dan Karyawan MTs Negeri Grabag ...................... 51

5. Struktur Organisasi Madrasah .............................................. 55

6. Keunggulan Atau Prestasi Madrasah .................................. 57

7. Visi dan Misi Bimbingan Konseling Di Mts N Grabag .......... 58

8. Program Layanan Bimbingan Konseling .................................. 58

9. Struktur Organisasi Bimbingan Konseling ...................... 61

B. Data Informan ...................................................................... 62

C. Temuan Penelitian

1. Program Bimbingan Konseling di MTs N Grabag................... 68

2. Implementasi Program Bimbingan Konseling dalam

Pengembangan Kepribadian Siswa MTs N Grabag.................. 72

Page 14: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

xiv

3. Faktor Pendukung Pelaksanaan Bimbingan Konseling dalam

Pengembangan Kepribadian Siswa MTs N Grabag.................. 75

4. Faktor Penghambat Pelaksanaan Bimbingan Konseling dalam

Pengembangan Kepribadian Siswa MTs N Grabag.................. 78

5. Alternatif Pemecahan Masalah dalam mengatasi hambatan

Pelaksanaan Bimbingan Konseling di Madrasah...................... 80

6. Kepribadian Siswa Setelah Mendapatkan Pelayanan

Bimbingan Konseling di Madrasah........................................... 82

BAB IV PEMBAHASAN

A. Bentuk Program Bimbingan Konseling di MTs Negeri

Grabag......................................................................................... 87

B. Pelaksanaan Program Bimbingan Konseling dalam

Pengembangan Kepribadian Siswa MTs N Grabag.................... 91

C. Faktor Pendukung Pelaksanaan Bimbingan Konseling dalam

Pengembangan Kepribadian Siswa MTs N Grabag.................... 93

D. Faktor Penghambat Pelaksanaan Bimbingan Konseling dalam

Pengembangan Kepribadian Siswa MTs N Grabag.................... 95

E. Alternatif Pemecahan Masalah dalam mengatasi hambatan

Pelaksanaan Bimbingan Konseling di Madrasah........................ 98

F. Kepribadian Siswa Setelah Mendapatkan Pelayanan

Bimbingan Konseling di Madrasah............................................. 100

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................. 104

B. Saran............................................................................................ 107

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

xv

DATA TABEL dan DATA BAGAN

Tabel I Data Guru Dan Karyawan......................................................... 52

Tabel II Program Pelayanan Bimbingan Konseling............................... 58

Bagan I Struktur Organisasi Madrasah................................................... 56

Bagan II Struktur Organisasi BK............................................................. 61

Page 16: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Daftar Pustaka

LAMPIRAN 2 Daftar Riwayat Hidup

LAMPIRAN 3 Permohonan Ijin Penelitian

LAMPIRAN 4 Surat Keterangan Kepala Madrasah

LAMPIRAN 5 Nota Pembimbing

LAMPIRAN 6 Pedoman Wawancara dan hasil wawancara

LAMPIRAN 7 Daftar SKK

LAMPIRAN 8 Lembar Konsultasi Skripsi

LAMPIRAN 9 Foto

LAMPIRAN 10 Contohpelayanan

Page 17: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam situasi global sekarang ini semakin membuat kehidupan yang

kompetitif dan membuka peluang bagi manusia untuk mencapai status dan

tingkat kehidupan yang lebih baik. Dampak positif dari kondisi global ini

telah mendorong manusia untuk terus berfikir dan meningkatkan

kemampuan. Sedangkan dampak negatifnya adalah: (1) kerusakan hidup di

kalangan masyarakat yang semakin meningkat karena banyaknya konflik,

stress, kecemasan, dan frustasi; (2) adanya kecenderungan pelanggaran

disiplin, kolusi dan korupsi, makin sulit diterapkannya ukuran baik-jahat dan

benar-salah secara lugas; (3) adanya ambisi kelompok yang menimbulkan

konflik, tidak hanya konflik psikis, tetapi juga konflik fisik; dan (4) pelarian

dari masalah melalui jalan pintas, yang bersifat sementara dan adiktif seperti

penggunaan obat-obatan yang terlarang (Yusuf dan Nurihsan, 2005: 1). Oleh

karena itu untuk menangkal dan mengatasi masalah tersebut perlu adanya

peningkatan kualitas sumber daya manusia kearah yang lebih baik, yaitu

mencakup pembangunan manusia sebagai insan, atau pun menekankan pada

harkat, martabat, hak dan kewajiban manusia itu sendiri. Pembangunan

manusia sebagai insan tidak terbatas pada kelompok umur tertentu, tetapi

berlangsung dalam seluruh kehidupan manusia, dan salah satu kelompok

Page 18: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

2

manusia yang sedang dalam proses dibangun adalah peserta didik dalam

bidang pendidikan.

Secara terminologi peserta didik adalah anak didik atau individu yang

mengalami perubahan, perkembangan, sehingga masih memerlukan

bimbingan dan arahan dalam mengembangkan kepribadian siswa serta

sebagai bagian dari struktural proses pendidikan. Dengan kata lain peserta

didik adalah seorang individu yang tengah mengalami fase perkembangan

atau pertumbuhan baik dari segi fisik dan mental maupun fikiran. Sebagai

individu yang tengah mengalami fase perkembangan, tentu peserta didik

masih banyak memerlukan bantuan, bimbingan dan arahan untuk menuju

kesempurnaan. Program bimbingan dan konseling di sekolah merupakan

sejumlah kegiatan bimbingan dan konseling yang direncanakan oleh sekolah,

dan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu (Munir, 2010: 272).

Bimbingan merupakan “helping” yang identik dengan “aiding, assisting,

atau availing,” yang berarti bantuan atau pertolongan. Makna bantuan dalam

bimbingan menunjukkan bahwa yang mengambil keputusan adalah individu

atau peserta didik itu sendiri. Dalam proses bimbingan, pembimbing tidak

memaksakan kehendaknya sendiri, tetapi berperan sebagai fasilitator (Yusuf

dan Nurihsan, 2005: 6).

Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan kepada individu atau

para siswa agar ia dapat mandiri dengan pemberian nasehat, gagasan, atau

alat yang didasarkan kepada norma-norma yang berlaku (Asdiqoh, 2014: 3).

Page 19: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

3

Hal ini berarti seorang individu itu harus mampu memahami dirinya sendiri,

dan menerima dirinya sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

Istilah bimbingan seringkali dirangkai dengan istilah konseling. Yusuf

sebagaimana dikatakan dalam bukunya (Surya dan Rohman, 1986: 25)

mengatakan bahwa konseling adalah semua bentuk hubungan antara dua

orang, di mana yang seorang itu disebut klien untuk dibantu supaya lebih

mampu menyesuaikan diri secara efektif terhadap dirinya sendiri dan

lingkungannya. Suasana hubungan konseling meliputi penggunaan

wawancara (hubungan tatap muka) untuk memperoleh dan memberikan

berbagai informasi, melatih atau mengajar, meningkatkan kematangan,

memberikan bantuan melalui pengambilan keputusan dan usaha-usaha

penyembuhan (terapi).

Konseling merupakan salah satu bentuk hubungan yang bersifat

membantu, yaitu membantu orang lain agar mampu tumbuh ke arah yang

dipilihnya sendiri, mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dan

mampu menghadapi krisis-krisis yang dialami dalam kehidupannya (Yusuf

dan Nurihsan, 2005: 9).

Jadi, bimbingan dan konseling ini adalah usaha pemberian bantuan

kepada seseorang yang mengalami kesulitan dengan harapan ia dapat

memecahkan masalahnya sendiri dan juga dapat memahami dirinya sendiri

sesuai dengan kemampuannya.

Page 20: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

4

Keberadaan program bimbingan dan konseling pada saat ini sudah lebih

baik dan tertata jika dibandingkan dengan era sebelumnya. Bimbingan dan

konseling merupakan bagian integral dan tidak dapat dipisahkan dari proses

pendidikan dan pengajaran, sehingga memiliki kontribusi terhadap

keberhasilan proses pendidikan di sekolah. Penerapan bimbingan dan

konseling ini dilakukan sebagai upaya menjembatani siswa agar mampu

mengembangkan potensi yang dimilikinya baik itu menyangkut aspek fisik

atau pun psikis.

Kemampuan mengelola (merencanakan, melaksanakan, dan

mengevaluasi) program bimbingan dan konseling di sekolah merupakan salah

satu kompetensi yang harus dimiliki atau dikuasai oleh guru pembimbing.

Sebagaimana tugas guru yang dijelaskan dalam QS. Ali Imron: 159, yang

berbunyi:

Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah

lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,

tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah

mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan

mereka dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad,

Maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-

orang yang bertawakkal kepada-Nya”.

Berdasarkan hal di atas, maka dalam menyusun program bimbingan dan

konseling di sekolah harus melibatkan berbagai pihak yang terkait seperti

Page 21: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

5

kepala sekolah, para guru, guru bimbingan konseling, tenaga administrasi,

komite sekolah, dan orang tua murid. Penyusunan program bimbingan dan

konseling ini harus merujuk kepada kebutuhan sekolah secara umum

(Asdiqoh, 2014: 77).

Yusuf sebagaimana dikatakan dalam buku (Muro dan Kottman, 1995:

26) mengemukakan bahwa struktur program bimbingan dan konseling

diklasifikasikan ke dalam empat jenis layanan, yaitu:

1. Layanan dasar bimbingan, yaitu layanan bantuan bagi peserta didik

melalui kegiatan-kegiatan kelas atau di luar kelas, yang disajikan secara

sistematis, dalam rangka membantu siswa mengembangkan potensinya

secara optimal.

2. Layanan responsif, yaitu layanan bantuan bagi para siswa yang

memiliki kebutuhan atau masalah yang memerlukan bantuan atau

pertolongan dengan segera.

3. Layanan perencanaan individual, yaitu layanan bantuan kepada semua

siswa agar mampu membuat dan melaksanakan masa depannya,

berdasarkan pemahaman akan kekuatan dan kelemahan dirinya.

4. Dukungan sistem, yaitu komponen layanan dan kegiatan manajemen

yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada siswa, atau

menfasilitasi kelancaran perkembangan siswa.

Berdasarkan uraian di atas, untuk layanan dasar bimbingan, layanan

responsif, dan layanan perencanaan individual merupakan bentuk pemberian

layanan bimbingan konseling kepada para siswa secara langsung. Sedangkan

Page 22: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

6

untuk dukungan sistem, ia lebih mengacu kepada penyediaan fasilitas guna

membantu kelancaran dalam proses bimbingan dan konseling tersebut.

Pada dasarnya jiwa manusia dibedakan menjadi dua aspek, yaitu aspek

kemampuan (ability) dan aspek kepribadian (personality). Aspek kemampuan

meliputi prestasi belajar, inteligensi, dan bakat. Sedangkan aspek kepribadian

meliputi watak, sifat, penyesuaian diri, minat, emosi, sikap, dan motivasi.

Gagasan tersebut memberikan gambaran kesan tentang apa yang dipikirkan,

dirasakan, dan diperbuat, yang terungkap melalui perilaku.

Dalam lingkungan sekolah, siswa membutuhkan pelayanan bimbingan

dan konseling untuk bisa menjadi pribadi yang baik, dan individu yang

bertanggung jawab terhadap kewajibannya di sekolah. Dalam hal ini dapat

dikatakan bahwa peserta didik membutuhkan bimbingan dan konseling dalam

hal sosial-pribadi. Bimbingan dan konseling sosial-pribadi merupakan

bimbingan untuk membantu para individu dalam memecahkan masalah-

masalah sosial-pribadinya, seperti masalah hubungan dengan teman, dengan

guru, pemahaman sifat dan kemampuan diri, penyesuaian diri dengan

lingkungan pendidikan dan masyarakat, maupun dalam menyelesaikan

konflik. Bimbingan sosial-pribadi ini diarahkan untuk memantapkan

kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani

masalah pada dirinya sendiri. Pelayanan bimbingan ini diberikan dengan cara

menciptakan lingkungan yang kondusif, interaksi pendidikan yang akrab,

mengembangkan sistem pemahaman diri dan sikap-sikap yang positif, serta

Page 23: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

7

ketrampilan-ketrampilan sosial-pribadi yang tepat (Yusuf dan Nurrihsan,

2005: 11).

Madrasah Tsanawiyah Negeri Grabag merupakan sebuah institusi yang

di dalam pendidikannya memberikan pelayanan tentang bimbingan dan

konseling, walaupun pelayanan bimbingan dan konseling ini tidak

dimasukkan ke dalam mata pelajaran di kelas, tetapi dalam pelaksanaannya

membutuhkan aplikasi atau cara dan waktu yang tepat guna membimbing

siswa agar mempunyai wawasan dan mempunyai kepribadian yang baik serta

bertanggungjawab. Pelayanan bimbingan dan konseling akan berjalan lancar

dan berhasil sesuai programnya apabila didukung oleh beberapa hal, di

antaranya: (1) pelayanan bimbingan dan konseling ini harus serasi dengan

tujuan dari program sekolah; (2) adanya kerja sama dari seluruh staf sekolah;

(3) pemberian layanan bimbingan konseling harus konselor yang ahli dalam

bidang bimbingan konseling; (4) pembimbing harus mengerti kondisi dan

keadaan siswa yang dibimbingnya, dan (5) adanya fasilitas-fasilitas yang

memadai guna membantu proses pelayanan bimbingan dan konseling.

Berdasarkan wawancara sebelum ke lapangan terhadap siswa MTs N Grabag

(dokumen kamis, 09 oktober 2014), pelayanan bimbingan dan konseling di

MTs Negeri Grabag sebagai pelayanan yang melayani dan membimbing

terhadap siswa-siswi yang melanggar peraturan sekolah untuk diberikan

sanksi agar mereka jera dan bisa mempertanggung jawabkan perbuatan

mereka. Berhasil atau tidaknya suatu layanan bimbingan dan konseling itu

Page 24: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

8

ditentukan dari bagaimana pelaksanaan atau aplikasinya terhadap peserta

didik.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN

KONSELING DALAM PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN SISWA MTs

NEGERI GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN

2014/2015.

B. Fokus Masalah

Dalam melakukan penelitian ini penulis memberikan fokus masalah

sebagai berikut:

1. Apa saja program bimbingan dan konseling yang diterapkan di MTs

Negeri Grabag tahun pelajaran 2014/2015?

2. Bagaimana implementasi program bimbingan dan konseling dalam

pengembangan kepribadian siswa MTs Negeri Grabag tahun pelajaran

2014/2015?

3. Apa saja faktor pendukung pelaksanaan program bimbingan dan

konseling dalam pengembangan kepribadian siswa MTs Negeri Grabag

tahun pelajaran 2014/2015?

4. Apa saja faktor penghambat pelaksanaan program bimbingan dan

konseling dalam pengembangan kepribadian siswa MTs Negeri Grabag

tahun pelajaran 2014/2015?

Page 25: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

9

5. Bagaimana solusi yang diambil dalam memecahkan faktor penghambat

pelaksanaan program bimbingan konseling dalam pengembangan

kepribadian siswa MTs Negeri Grabag tahun pelajaran 2014/2015?

6. Bagaimana kepribadian siswa setelah mendapatkan pelayanan

bimbingan dan konseling?

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penulis dalam penelitian ini mengacu pada

permasalahan tersebut diatas adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui program bimbingan dan konseling yang diterapkan di

MTs Negeri Grabag tahun pelajaran 2014/2015.

2. Untuk mengetahui implementasi program bimbingan dan konseling

dalam pengembangan kepribadian siswa MTs Negeri Grabag tahun

pelajaran 2014/2015.

3. Untuk mengetahui faktor pendukung pelaksanaan program bimbingan

dan konseling dalam pengembangan kepribadian siswa MTs Negeri

Grabag tahun pelajaran 2014/2015.

4. Untuk mengetahui faktor penghambat pelaksanaan program bimbingan

konseling dalam pengembangan kepribadian siswa MTs Negeri Grabag

tahun pelajaran 2014/2015.

5. Untuk mengetahui solusi yang diambil dalam memecahkan faktor

penghambat pelaksanaan program bimbingan konseling dalam

pengembangan kepribadian siswa MTs Negeri Grabag tahun pelajaran

2014/2015.

Page 26: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

10

6. Untuk mengetahui kepribadian siswa setelah mendapatkan pelayanan

bimbingan konseling.

D. Kegunaan Penelitian

Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi

perkembangan ilmu pengetahuan dan menjadi masukan serta pertimbangan

bagi keberlangsungan pendidikan dan layanan bimbingan konseling di IAIN

Salatiga.

2. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan, baik bagi guru,

pembaca, atau pun peneliti sendiri dalam hal memberikan wawasan

pengetahuan tentang pembelajaran psikologi dan pelayanan program

bimbingan dan konseling di sekolah.

E. Penegasan Istilah

1. Implementasi

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, implementasi adalah pelaksanaan

atau penerapan. Implementasi merupakan suatu penerapan ide, konsep,

kebijakan, inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan

dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, ketrampilan, maupun nilai

dan sikap.

Page 27: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

11

Dalam penelitian ini implementasi dimaknai sebagai pelaksanaan dari

program bimbingan dan konseling dalam pengembangan kepribadian siswa

di MTs Negeri Grabag.

2. Bimbingan dan Konseling

Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan kepada individu agar ia

dapat mandiri dengan menggunakan bahan berupa interaksi nasehat,

gagasan, dan alat yang didasarkan atas norma-norma yang berlaku

(Asdiqoh, 2014: 3).

Konseling merupakan layanan utama bimbingan dalam upaya membantu

individu agar mampu mengembangkan dirinya dan mengatasi masalahnya,

melalui hubungan face to face atau melalui media, baik secara perorangan

maupun kelompok (Yusuf dan Nurihsan, 2005: 82).

Adapun yang dimaksud bimbingan dan konseling dalam penelitian ini

adalah pelaksanaan pelayanan program bimbingan dan konseling terhadap

siswa di MTs Negeri Grabag.

3. Kepribadian

Kepribadian adalah kesan yang diberikan seseorang kepada orang lain

yang diperoleh dari apa yang dipikir, dirasakan, dan diperbuat yang

terungkap melalui perilaku (Djaali, 2007: 2). Kepribadian merupakan

tingkah laku yang dimiliki seseorang dalam melakukan aktivitasnya sehari-

hari yang menyebabkan orang tersebut memiliki sifat yang berbeda dengan

orang lain (Jalaluddin, 2000: 42).

Page 28: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

12

Adapun yang dimaksud kepribadian dalam penelitian ini adalah

perubahan kepribadian siswa setelah mendapatkan pelayanan bimbingan

dan konseling di sekolah.

Jadi, yang dimaksud dalam judul penelitian ini adalah pelaksanaan

program bimbingan dan konseling dalam pengembangan kepribadian siswa

di MTs Negeri Grabag tahun pelajaran 2014/2015.

F. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan ilmu yang membahas metode ilmiah

dalam proses penelitian (Suprayogo dan Tabroni, 2003:7). Untuk

mendapatkan hasil penelitian yang baik, cermat dan akurat, maka pada

penelitian ini akan digunakan tahap-tahapan sebagai berikut:

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (field research)

dalam pelaksanaannya menggunakan metode pendekatan penelitian

kualitatif. Dalam laporan penelitian ini data memungkinkan berasal dari

naskah wawancara, catatan lapangan, foto, dokumen pribadi, dan dokumen

lainnya. Sugiyono (2012: 9) menyatakan bahwa:

“Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti

pada kondisi objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrument

kunci, teknik pengumpulan data yang dilakukan secara triangulasi, analisis

data bersifat induktif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna

daripada generalisasi”.

Page 29: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

13

Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif,

penelitian kualitatif deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan

untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada yaitu

mengenai implementasi program bimbingan dan konseling dalam

pengembangan kepribadian siswa di MTs Negeri Grabag.

2. Kehadiran Penelitian

Kehadiran peneliti pada penelitian kualitatif sangatlah penting. Karena

peneliti harus melakukan pengamatan sekaligus terjun langsung di lapangan

untuk mendapatkan hasil yang diperlukan untuk menunjang penelitiannya.

Maka, peneliti akan melakukan penelitian langsung di MTs Negeri Grabag,

serta akan melakukan wawancara dan observasi dengan subjek penelitian di

MTs Negeri Grabag.

3. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, segala sesuatu yang akan dicari dari objek

penelitian belum jelas dan pasti masalahnya, sumber datanya, hasil yang

diharapkan semuanya belum jelas. Rancangan penelitian masih bersifat

sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki objek penelitian.

Selain itu dalam memandang realitas, penelitian kualitatif berasumsi bahwa

realitas itu bersifat holistik (menyeluruh), dinamis, tidak dapat dipisah-

pisahkan ke dalam variabel-variabel penelitian. Kalaupun dapat dipisah-

pisahkan, variabelnya akan banyak sekali. Dengan demikian, dalam

penelitian kualitatif ini belum dapat dikembangkan instrumen penelitian

sebelum masalah yang diteliti jelas sama sekali. Oleh karena itu dalam

Page 30: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

14

penelitian kualitatif ini adalah the researcher is the key instrument. Jadi

peneliti adalah merupakan instrumen kunci dalam penelitian kualitatif.

(Sugiyono: 2012:223)

4. Lokasi Penelitian

Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah di MTs Negeri Grabag.

Adapun alasan pemilihan tempat penelitian di MTs Negeri Grabag yaitu

berkaitan dengan upaya pengembangan kepribadian peserta didik di MTs

Negeri Grabag sangatlah penting. Oleh karena itu, guru pembimbing dalam

memberikan pelayanan bimbingan dan konseling di MTs Negeri Grabag

perlu terus dikembangkan, salah satunya dengan menyusun rencana atau

program bimbingan dan koseling. Pelaksanaan program bimbingan

konseling ini merupakan asset yang perlu dilestarikan dan dijaga

kualitasnya, sehingga pelaksanaan program bisa berjalan lancar dan

mencapai tujuan.

5. Sumber Data

Adapun sumber data yang digunakan pada penelitian ini ada dua

macam, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data yang dikumpulkan langsung

dari tangan pertama, yaitu kata-kata dan tindakan subjek serta gambaran

dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar utama melakukan

interpretasi data. Data tersebut diperoleh secara langsung dari orang-

orang yang dipandang mengetahui masalah yang akan dikaji dan bersedia

Page 31: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

15

memberi data yang diperlukan. Pada penelitian ini yang menjadi sumber

data primer adalah kepala sekolah, waka kesiswaan, guru bimbingan

konseling, wali kelas, dan juga siswa-siswi yang bersangkutan di MTs

Negeri Grabag.

b. Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah data informasi yang diperoleh dari sumber-

sumber lain selain data primer. Diantaranya buku-buku literatur, internet,

majalah atau jurnal ilmiah, arsip, dokumen pribadi, dan dokumen resmi

lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian ini.

Dalam penelitian ini data sekunder yaitu dokumen-dokumen tentang

siswa yang pernah mendapatkan dan memanfaatkan layanan bimbingan

konseling, dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan program

bimbingan dan konseling.

6. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang relevan dengan fokus penelitian, maka

teknik pengumpulan data yang akan dipakai meliputi:

a. Metode Wawancara

Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan

makna dalam suatu topik tertentu. (Sugiyono, 2012:231)

Metode wawancara yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian

ini adalah wawancara terpimpin, yaitu wawancara yang dilakukan

kepada beberapa informan meliputi: (1) data tentang bentuk program

Page 32: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

16

bimbingan dan konseling di MTs N Grabag, (2) data tentang

pelaksanaan program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

kepribadian siswa MTs N Grabag, (3) data tentang faktor pendukung

dan penghambat pelaksanaan program bimbingan dan konseling di

Madrasah, (4) data mengenai solusi yang ditempuh dalam mengatasi

faktor penghambat pelaksanaan program bimbingan konseling, dan (5)

data mengenai perubahan kepribadian siswa setelah mendapatkan

pelayanan bimbingan konseling di Madrasah. Informan dalam

wawancara ini adalah Kepala Sekolah MTs Negeri Grabag, waka

kesiswaan, guru bimbingan konseling, wali kelas dan siswa-siswa

yang pernah mendapatkan pelayanan bimbingan konseling.

b. Metode Observasi

Metode observasi adalah pengumpulan data dengan pengamatan

langsung kepada objek penelitian (Surakhmad, 1994:164). Metode ini

digunakan untuk mengetahui situasi dan kondisi lingkungan MTs

Negeri Grabag, baik keadaan siswa maupun gurunya. Pengamatan

disini termasuk juga didalamnya peneliti mencatat peristiwa dalam

situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proposional maupun

langsung diperoleh dari mata (Moloeng, 2006:174).

Posisi penelitian di sini adalah sebagai observer participant. Dalam

kaitan ini, peneliti dituntut untuk langsung terjun ke lokasi untuk

mengadakan pengamatan dan penelitian supaya mendapatkan data

yang diinginkan.

Page 33: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

17

c. Metode Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap

dari penggunaan metode wawancara dalam penelitian kualitatif

(Sugiyono, 2012:240). D;alam melaksanakan metode dokumentasi,

peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, peraturan

rapat, catatan seharian dan sebagainya (Arikunto, 1989:131). Metode

ini digunakan untuk memperoleh data tentang sejarah MTs Negeri

Grabag, struktur organisasi, keadaan guru dan siswa dalam

pelaksanaan program bimbingan dan konseling di MTs Negeri

Grabag.

7. Teknik Analisis Data

Analisis data disebut juga pengolahan data dan penafsiran data.

Analisis data adalah rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan,

sistematisasi, penafsiran dan verifikasi data agar sebuah fenomena

memiliki nilai sosial, akademis dan ilmiah.

Miles dan Huberman (1992: 15-19) mengatakan bahwa analisis data

kualitatif itu meliputi komponen kegiatan, yakni:

a. Pengumpulan data

Pengumpulan data lapangan berwujud kata-kata dilakukan

melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Page 34: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

18

b. Reduksi data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan,

perhatian pada penyederhanaan, transformasi data “kasar” yang

muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.

c. Penyajian data

Penyajian di sini dibatasi sebagai sekumpulan informasi tersusun

yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan.

d. Penarikan kesimpulan / verifikasi

Pada bagian ini hanyalah sebagian dari satu kegiatan konfigurasi

yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama

penelitian berlangsung.

8. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk mengetahui apakah data yang telah dikumpulkan dalam

penelitian memiliki tingkat kebenaran atau tidak, maka perlu dilakukan

pengecekan data yang disebut dengan validitas data. Untuk menjamin

validitas data, peneliti menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi

adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu

yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data itu. Dalam penelitian ini peneliti

memanfaatkan teknik triangulasi dengan sumber dan triangulasi dengan

metode.

Page 35: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

19

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembahasan dan penelaahan yang jelas dalam

membaca skripsi ini, maka disusunlah sistematika hasil penelitian kualitatif,

secara garis besar sebagai berikut:

1. Bagian Awal

Bagian awal ini, meliputi: sampul, lembar berlogo, judul (sama

dengan sampul), persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan,

pernyataan keaslian tulisan, motto, persembahan, kata pengantar, abstrak,

daftar isi, dan daftar lampiran.

2. Bagian Inti

Pada bagian inti dalam skripsi ini, memuat data:

BAB I : Pendahuluan

Bagian pendahuluan ini meliputi Latar Belakang Masalah, Fokus

Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Penegasan

Istilah, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulis Skripsi.

BAB II : Kajian Pustaka

Dalam bab ini dibahas studi tentang teori bimbingan konseling,

dan teori kepribadian.

BAB III: Paparan Data dan Temuan Penelitian

Pada bab ini berisi tentang Gambaran Umum tentang sejarah MTs

Negeri Grabag, Visi dan Misi MTs Negeri Grabag, Visi dan Misi

Page 36: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

20

dari bimbingan konseling di Madrasah, keunggulan Madrasah,

dan Data Hasil Wawancara meliputi: Data tentang implementasi

program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

kepribadian siswa di MTs Negeri Grabag tahun pelajaran

2014/2015.

BAB IV: Analisis Data Penelitian

Pada bab ini berisi tentang program-program bimbingan dan

konseling yang diterapkan di MTs Negeri Grabag, implementasi

program bimbingan konseling dalam pengembangan kepribadian

siswa, faktor pendukung pelaksanaan program bimbingan

konseling, faktor penghambat pelaksanaan program bimbingan

konseling, serta solusi yang ditempuh untuk menyelesaikan

masalah/ hambatan tersebut, dan perkembangan kepribadian

siswa setelah mendapatkan pelayanan bimbingan konseling.

BAB V: Penutup

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan serta saran-saran.

3. Bagian Akhir

Bagian akhir dari skripsi ini, memuat: Daftar Pustaka, Lampiran-

lampiran, dan Daftar Riwayat Hidup Penulis.

Page 37: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

21

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Bimbingan dan Konseling

1. Pengertian bimbingan dan konseling

Dilihat dari berbagai sumber kita akan menjumpai berbagai macam

pengertian-pengertian yang berbeda mengenai bimbingan dan konseling,

tergantung dari sumber yang merumuskannya. Perbedaan tersebut

hanyalah perbedaan dari sudut mana kita melihatnya (Tohirin, 2007: 16).

Selanjutnya akan diuraikan beberapa pengertian mengenai bimbingan

dan konseling.

Bimbingan adalah proses pemberian bantuan (process of helping)

kepada individu agar mampu memahami dan menerima diri dan

lingkungannya, mengarahkan diri, dan menyesuaikan diri secara positif

dan kontruktif terhadap tuntutan norma kehidupan (agama dan budaya)

sehingga mencapai kehidupan yang bermakna (berbahagia, baik secara

personal maupun sosial).

Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan dalam

suasana hubungan tatap muka antara seorang ahli dalam bidang

bimbingan dengan seorang individu yang sedang mengalami suatu

masalah atau kesulitannya sendiri (Asdiqoh, 2014: 3).

Bimbingan dan konseling merupakan proses interaksi antara

konselor dengan klien/ konsele baik secara langsung ( face to face) atau

tidak langsung (melalui media : internet, atau via telepon) dalam rangka

Page 38: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

22

membantu klien agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau

memecahkan masalah yang dialaminya.

Melihat dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

bimbingan dan konseling adalah proses pemberian bantuan kepada

seorang individu yang mengalami suatu masalah untuk dicarikan solusi

dan dapat memahami dirinya sesuai dengan kemampuan dan potensinya

untuk bisa menyesuaikan diri dengan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

2. Program bimbingan dan konseling

Program adalah rangkaian perintah yang sistematis yang disimpan

dalam satu file sehingga menghasilkan satu hasil yang dikehendaki.

Program bimbingan dan konseling merupakan suatu rangkaian

kegiatan bimbingan dan konseling yang terencana, terorganisasi, dan

terkoordinasi selama periode tertentu. Munir (2010: 272) menyatakan

bahwa program bimbingan dan konseling di sekolah adalah sejumlah

kegiatan bimbingan dan konseling yang direncanakan oleh sekolah, dan

dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu.

Program layanan Bimbingan dan Konseling, mencakup:

a. Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari upaya

pendidikan dan pengembangan individu. Oleh karena itu program

bimbingan dan konseling harus diselaraskan dan dipadukan dengan

program pendidikan serta pengembangan peserta didik.

Page 39: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

23

b. Program bimbingan dan konseling harus bersifat fleksibel dan

disesuaikan dengan kebutuhan individu, masyarakat dan kondisi

lembaga.

c. Program bimbingan dan konseling disusun secara berkelanjutan

dari jenjang pendidikan yang terendah sampai yang tertinggi.

d. Terhadap isi dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling

perlu diadakan penilaian secara teratur dan terarah.

Dilihat dari dimensi fleksibilitas, program bimbingan dan konseling

hendaknya dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi nyata di

lapangan. Akan tetapi hal ini tidak berarti bahwa kegiatan bimbingan

dilakukan semaunya atau tidak terencana. Jika ini yang terjadi, maka

posisi bimbingan hanya sebatas pelengkap yang berarti tergantung situasi

dan orang-orang memahami bukan sebagai sebuah system.

Pelaksanaan program bimbingan dan konseling merupakan

implementasi program sesuai metode, waktu, personil, sasaran dan sarana

yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan program yang telah ditentukan.

Pelaksanaan ini juga didahului pengorganisasian seluruh komponen yang

diperlukan dalam implementasi program, maka perlu ditata, disiapkan,

dan disenergikan komponen-komponen implementasi program. Oleh

karena itu pengorganisasian personil, fasilitas, sarana-prasarana, metode,

dan waktu perlu dilakukan sehingga seluruh aspek itu siap digerakkan

menuju pelaksanaan program secara efektif dan efisien. Mengingat hal

tersebut, maka program bimbingan dan konseling khususnya di

Page 40: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

24

lingkungan pendidikan harus diarahkan kepada usaha pencapaian tujuan-

tujuan pendidikan (Munir, 2010: 109). Dengan kata lain program

bimbingan dan konseling merupakan salah satu keharusan sebagai salah

satu aspek pembaharuan yang dipandang penting bagi penunjang

suksesnya proses pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa program

bimbingan dan konseling merupakan serangkaian rencana kegiatan

layanan yang disusun secara sistematis berdasarkan pada analisis

kebutuhan, dan secara keseluruhan bertujuan untuk menunjang

pencapaian tujuan, visi dan misi sekolah.

3. Tujuan Bimbingan Konseling di Sekolah

Bimbingan dan konseling memberikan manfaat yang sangat besar

dalam dunia pendidikan. Tidak hanya sebagai sebuah layanan saja, akan

tetapi bimbingan dan konseling memang dibentuk untuk melengkapi

sarana perwujudan tujuan pendidikan. Berikut tujuan bimbingan dan

konseling dibagi atas dua kategori yaitu tujuan umum dan tujuan khusus

(Ketut, 2000: 28).

a. Tujuan Umum

Sesuai pengertian bimbingan dan konseling sebagai suatu upaya

membentuk perkembangan kepribadian siswa secara optimal, maka

secara umum layanan bimbingan dan konseling di tingkat sekolah

menengah pertama dan sekolah menengah atas harus dikaitkan

dengan pengembangan sumber daya manusia. Dalam rangka

Page 41: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

25

menjawab tantangan kehidupan masa depan yaitu adanya relevansi

program pendidikan dengan tuntutan dunia kerja, maka secara umum

layanan bimbingan dan konseling adalah membantu siswa mengenal

bakat, minat, kemampuan, dan memilih serta menyesuaikan diri

dengan kesempatan pendidikan untuk merencanakan karir yang

sesuai dengan dunia kerja.

b. Tujuan Khusus

Secara khusus layanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk

membantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan

meliputi aspek pribadi sosial, belajar, dan karir. Bimbingan pribadi

sosial dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan

pribadi sosial dalam mewujudkan pribadi yang bertakwa, mandiri,

dan bertanggung jawab. Bimbingan belajar dimaksudkan untuk

mencapai tujuan dan tugas perkembangan pendidikan. Bimbingan

karir dimaksudkan untuk mewujudkan pribadi kerja yang produktif.

Dilihat dari tujuan umum dan khusus di atas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa tujuan bimbingan dan konseling pada dasarnya

membimbing dan mendidik siswa agar mampu melewati tantangan

kehidupan di masa depan, serta dengan mengenal bakat, minat dan

kemampuan mereka, siswa diarahkan untuk mengembangkan dirinya

yang meliputi aspek pribadi sosial, belajar dan karir. Sehingga siswa

bisa menjadi seorang pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab.

Page 42: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

26

4. Sifat dan Fungsi Bimbingan dan Konseling

Sudianto dan Nurihsan (2005: 14) menyatakan bahwa dalam

pelayanan bimbingan dan konseling harus mempunyai sifat sebagai

berikut:

a. Pencegahan: sifat bimbingan dan konseling yang menghasilkan

tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari berbagai

permasalahan yang mungkin timbul, yang dapat menganggu,

menghambat ataupun menimbulkan kesulitan dan kerugian tertentu

dalam proses perkembangannya.

b. Penyembuhan: sifat bimbingan dan konseling yang menghasilkan

terentasnya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami

oleh peserta didik.

c. Perbaikan: sifat bimbingan dan konseling untuk memperbaiki

kondisi peserta didik dari permasalahan yang dihadapinya sehingga

dapat berkembang secara optimal.

d. Pemeliharaan: sifat bimbingan dan konseling untuk menjaga

terpeliharanya kondisi individu yang sudah baik agar tetap baik.

e. Pengembangan: sifat bimbingan dan konseling untuk

mengembangkan berbagai potensi dan kondisi positif individu dalam

rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.

Sedangkan untuk fungsi bimbingan dan konseling itu sendiri pada

dasarnya dilakukan dalam rangka membentuk upaya pemahaman,

Page 43: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

27

pencegahan, pemeliharaan, dan penyembuhan yang setiap upaya tersebut

mengacu kepada berbagai fungsi, diantaranya:

a. Fungsi pemahaman: yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang

akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak

tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan peserta didik.

b. Fungsi penyaluran: yaitu membantu peserta didik dalam memilih

jurusan sekolah, jenis sekolah, dan lapangan pekerjaan yang sesuai

dengan minat, bakat, dan ciri-ciri kepribadian lainnya.

c. Fungsi adaptasi: yaitu membantu petugas-petugas di sekolah,

khususnya guru, untuk mengadaptasikan program pendidikan

terhadap minat, kemampuan, dan kebutuhan para peserta didik.

d. Fungsi penyesuaian: yaitu membantu peserta didik untuk

memperoleh penyesuaian pribadi dan memperoleh kemajuan dalam

perkembangannya secara optimal.

Sesuai dengan tujuan dan fungsinya di atas, jadi bimbingan dan

konseling diarahkan kepada terselenggaranya dan terpenuhinya

keperluan akan bantuan dalam hal pendataan, informasi dan orientasi,

konsultasi, dan komunikasi kepada peserta didik dan pihak-pihak lain

yang berkepentingan.

5. Asas-asas bimbingan dan konseling

Pemenuhan asas-asas bimbingan dan konseling akan semakin

memperlancar pelaksanaan dan lebih menjamin keberhasilan layanan

Page 44: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

28

bimbingan dan konseling (Sudianto dan Nurrihsan, 2005: 17). Adapun asas-

asas yang dimaksud yaitu:

a. Kerahasiaan: segala sesuatu yang dibicarakan peserta didik kepada

pembimbing tidak boleh disampaikan kepada orang lain.

b. Kesukarelaan: pelaksanaan bimbingan dan konseling berlangsung

atas dasar kesukarelaan dari kedua belah puhak.

c. Keterbukaan: bimbingan dan konseling dapat berhasil dengan baik

jika peserta didik yang bermasalah mau mmenyampaikan masalahnya

yang dihadapi kepada guru pembimbing dan guru pembimbing

bersedia membantunya.

d. Kekinian: masalah yang ditangani bimbingan dan konseling itu

masalah sekarang walaupun ada kaitannya dengan masalah yang

sudah lampau dan yang akan datang.

e. Kemandirian: bimbingan dan konseling mambantu peserta didik agar

dapat mandiri atau tidak be gantung kepada pembimbing dan orang

lain.

f. Keahlian: bimbingan dan konseling merupakan layanan profesional

yang harus dilakukan oleh tenaga profesional/ahli yang khusus dididik

untuk melakukan tugas ini.

g. Alih tangan: bila usaha bimbingan dan konseling telah dilakukan

secara optimal, tetapi belum berhasil atau masalahnya di luar

kewenangannya, maka penanganannya dapat dialih tangankan kepada

pihak lain yang berwenang.

Page 45: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

29

h. Tutwuri handayani: bimbingan dan konseling hendaknya secara

keseluruhan dapat memberikan rasa aman, mengembangkan

keteladanan, memberi rangsangan dan dorongan serta kesempatan

seluas-luasnya kepada peserta didik.

Jadi dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan dan konseling itu

dapat berjalan dengan lancar apabila konselor maupun klien dapat

menjalankan asas-asas di atas, baik dari konselor agar mendapat

kepercayaan dari klien dan juga menjalankan sesuai tugasnya, maupun dari

klien agar dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. Selain itu agar

tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam praktik pemberian

layanan bimbingan dan konseling tersebut.

6. Sasaran bimbingan dan konseling

Sasaran bimbingan dan konseling adalah tiap-tiap pribadi siswa secara

perseorangan, dalam arti mengembangkan apa yang ada pada diri tiap-tiap

individu siswa secara optimal agar masing-masing individu dapat berguna,

baik bagi dirinya, lingkungan, dan masyarakat pada umumnya (Tohirin,

2007: 59).

Sasaran pengembangan pribadi tiap-tiap siswa dengan pelayanan

bimbingan dan konseling yaitu melalui kemampuan pengungkapan,

pengenalan, penerimaan diri, pengenalan lingkungan, pengambilan

keputusan, pengarahan diri dan perwujudan diri. Sebenarnya bimbingan dan

konseling dapat bergerak di mana saja, baik di sekolah maupun di

masyarakat yang lebih luas. Dalam lingkungan sekolah, titik berat

Page 46: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

30

bimbingan dan konseling adalah yang berhubungan dengan pendidikan

pengajaran.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sasaran dalam bimbingan konseling ini

tidak terbatas serta tidak tergantung umur, sehingga pelayanan bimbingan

dan konseling ini bisa dilakukan dalam lingkungan sekolah juga bisa dalam

lingkungan masyarakat, karena tujuan dari layanan bimbingan dan

konseling untuk mengarahkan diri individu agar mereka menjadi individu

yang mandiri serta bertanggungjawab.

7. Jenis layanan bimbingan dan konseling

Layanan bimbingan dan konseling kepada siswa merupakan salah satu

bentuk pelaksanaan program bimbingan dan konseling yang terdapat dalam

suatu sekolah tertentu. Beberapa bentuk pelayanan yang diberikan kepada

siswa diantaranya:

a. Layanan orientasi

Layanan orientasi adalah bimbingan yang dilakukan untuk

memperkenalkan siswa baru atau seseorang terhadap lingkungan yang

baru dimasukinya. Dalam layanan orientasi ini terdapat beberapa hal

yang perlu diperhatikan, yaitu: program orientasi yang efektif

mempercepat proses dan juga memberikan kemudahan untuk

mengembangkan kemampuan memecahkan masalah, peserta didik yang

mengalami masalah penyesuaian diri ternyata kurang berhasil di

sekolah, dan anak-anak dari kelas sosio-ekonomi yang rendah

Page 47: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

31

memerlukan waktu yang lama untuk menyesuaikan diri daripada anak-

anak dari kelas sosio-ekonomi yang lebih tinggi.

b. Layanan informasi

Layanan informasi sangat bermanfaat bagi siswa dalam segala hal,

tanpa adanya informasi siswa tidak dapat mengetahui adanya hal-hal

yang berkenaan dengan sekolah maupun dirinya, misalnya pada masa

orientasi, disitu disampaikan beberapa informasi mengenai kurikulum,

sistem belajar, organisasi sekolah dan sebagainya.

Layanan informasi bermaksud memberikan pemahaman kepada

individu-individu yang berkepentingan tentang berbagai hal yang

diperlukan untuk menjalani suatu kegiatan yang dikehendaki (Asdiqoh,

2014: 28-29).

Dalam penyampaian informasi-informasi kepada siswa perlu

diingat mengenai perkembangan jiwa anak, gaya bahasa dan juga cara

menyampaikanya. Untuk menyampaikan informasi kepada siswa perlu

dipilih metode yang tepat, agar siswa dapat tertarik untuk

mendengarkannya.

Layanan informasi merupakan bagian yang tak kalah pentingnya

dalam proses bimbingan dan konseling di sekolah, para siswa

memerlukan informasi untuk mengambil keputusan mengenai sosial,

akademis, maupun rencana karir, siswa akan terbantu dan terbimbing

dalam memperoleh kesadaran dengan adanya berbagai informasi.

Layanan informasi ini memberikan dorongan pada siswa agar mampu

Page 48: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

32

mengadakan perubahan demi masa depan mereka serta membantu siswa

untuk mengetahui bakat, kemampuan, minat, sikap dan karekteristik

kepribadian mereka.

c. Layanan referal (rujukan)

Pada tahap ini, pembimbing atau konselor mengalihkan kasus

kepada pihak atau lembaga lain yang dirasa lebih tepat untuk

menangani suatu kasus, sehubungan kasus tersebut tidak bisa ditangani

oleh konselor sekolah. Selain itu perlunya perencanaan yang matang

seperti dalam pelaksanaan konseling penyuluhan dan bimbingan dirasa

kurang lengkap apabila tidak dilakukan pengumpulan data. Dari hasil

pengumpulan data tersebut bisa diketahui identitas siswa, latar belakang

siswa yang nantinya dapat dipakai untuk langkah selanjutnya dalam

bimbingan dan konseling. Setelah program bimbingan dan konseling itu

dilaksanakan, perlu juga diadakan evaluasi terhadap program itu

sendiri.

d. Layanan penempatan dan penyuluhan

Layanan penempatan dan penyuluhan bertujuan untuk membantu

siswa dalam program kegiatan belajar mengajar di sekolah maupun di

lingkungannya sesuai dengan kemampuan, bakat, minat, maupun

kebutuhannya, sehingga siswa dapat merasa puas dalam melaksanakan

kegiatan selanjutnya. Melalui layanan ini pula, siswa dibantu untuk

menyesuaikan diri dengan bakat, minat, maupun kemampuannya dalam

kegiatan belajar mengajar, misalnya siswa yang sebetulnya berbakat

Page 49: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

33

dalam hal musik maka siswa tersebut disarankan untuk mencoba belajar

musik apabila sebelumnya siswa tersebut ada perhatian terhadap musik.

Pembimbing dalam melaksanakan layanan penelitian ini waktunya bisa

ditentukan menurut program yang ada, biasanya dilaksanakan pada

awal semester, pada awal tahun pelajaran atau akhir semester pada

akhir tahun pelajaran.

e. Layanan bimbingan belajar

Maksud dari layanan ini adalah untuk memberikan bimbingan

belajar agar kegagalan-kegagalan tidak dialami oleh siswa. Pengalaman

menunjukkan bahwa dalam belajar tidak selalu disebabkan oleh

kebodohan atau rendahnya intelegensi. Pada layanan ini terlebih

dahulu dilakukan tahapan-tahapan, tahapan pertama: pengenalan

terhadap siswa yang mengalami masalah belajar di sekolah, disamping

banyaknya siswa yang berhasil dalam belajar, sering pula dijumpai

adanya siswa yang gagal. Secara umum, siswa-siswa seperti ini

dipandang sebagai siswa-siswa yang mengalami masalah dalam belajar;

tahapan kedua: pengungkapan sebab-sebab timbulnya masalah belajar;

dan tahapan yang ketiga: pemberian bantuan pengentasan masalah

belajar melalui pengajaran perbaikan, kegiatan pengayaan, peningkatan

motivasi belajar, pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik.

Page 50: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

34

f. Layanan konseling perseorangan

Layanan ini dimaksudkan khusus dalam hubungan langsung tatap

muka antara konselor dan klien. Melalui layanan ini langkah-langkah

yang diambil oleh konselor adalah sebagai berikut:

1) Menentukan masalah

2) Pengumpulan data

3) Analisis data

4) Diagnosa atau menetapkan latar belakang masalah

5) Prognosa atau menetapkan langkah bantuan

6) Evaluasi atau follow up

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa layanan

dalam bimbingan dan konseling ini dimulai sejak peserta didik mulai

masuk dalam suatu instansi atau sekolah, baik dengan cara

memperkenalkan lingkungan sekolah, memberikan layanan informasi,

penempatan sesuai minat dan bakat, juga diberikan layanan bimbingan

belajar agar siswa tersebut tidak mengalami suatu kegagalan dalam

belajar, dan juga agar peserta didik memiliki kemampuan dalam

memahami potensi dalam dirinya sehingga bisa mengembangkannya,

bisa mandiri serta bertanggung jawab.

Page 51: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

35

8. Undang-undang yang berkaitan dengan layanan bimbingan dan

konseling di sekolah

Penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian

integral dari sistem pendidikan kita demi mencerdaskan kehidupan bangsa

melalui berbagai macam pelayanan bagi peserta didik untuk

mengembangkan potensi mereka. Kehadiran layanan bimbingan dan

konseling di institusi pendidikan sudah memiliki landasan yuridis formal

dimana pemerintah telah menyediakan payung hukum terhadap keberadaan

bimbingan dan konseling di sekolah. Berikut akan disampaikan peraturan

(Undang-undang pendidikan No. 2 tahun 1989) yang mendasari dan

berkaitan langsung dengan layanan bimbingan dan konseling di sekolah.

Pasal I Ayat (1) “pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa,

dan negara”.

Suasana belajar yang dimaksud adalah kondisi yang terjadi pada saat

diri klien menjalani proses konseling. Hal ini menunjukkan bahwa dalam

pemberian layanan bimbingan dan konseling seorang konselor diharapkan

mampu mewujudkan proses konseling yang efektif, sehingga konselor

dituntut mampu menguasai keterampilan yang mendukung profesinya.

Pernyataan ini diperkuat dengan Undang-undang No. 20/2003 tentang

sistem pendidikan nasional;

Pasal I Ayat (6) “pendidik adalah tenaga kependidikan yang

berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, tutor,

Page 52: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

36

instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan

kekhususannya, serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan”.

Penjelasan di atas membuktikan bahwa pekerjaan sebagai konselor

memang dilindungi oleh peraturan hukum, dan tidak semata-mata pekerjaan

biasa. Secara umum tugas konselor adalah bertanggung jawab untuk

membimbing peseta didik secara individual sehingga memiliki kepribadian

yang matang dan dapat mengenali potensi dalam dirinya secara menyeluruh.

B. Teori Kepribadian

1. Pengertian Kepribadian

Secara filosofis, yang dimaksud pribadi adalah “aku yang sejati” dan

kepribadian merupakan “penampakan sang aku” dalam bentuk perilaku

tertentu muncul gagasan bahwa kepribadian adalah kesan yang diberikan

seseorang kepada orang lain yang diperoleh dari apa yang dipikir,

dirasakan, dan diperbuat yang terungkap melalui perilaku.

G.W. Allport dalam bukunya yang berjudul Child Development

berpendapat bahwa kepribadian adalah suatu organisasi (susunan) yang

dinamis dari sistem psikofisik dalam diri individu yang menentukan

penyesuaiannya yang unik terhadap lingkungan. Sebagai organisasi yang

dinamis, artinya bahwa kepribadian itu dapat berubah-ubah antara

berbagai komponen kepribadian sistem psikofisik seperti kebiasaan, sikap,

nilai, keyakinan, emosi, perasaan, dan motivasi yang memiliki hubungan

erat. Hubungan tersebut terorganisasi sedemikian rupa secara bersama-

Page 53: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

37

sama mempengaruhi pola perilaku dalam menyesuaikan dirinya dengan

lingkungan (Djaali, 2007: 3).

Witherington menyimpulkan dari bukunya Jalaluddin (2000: 151)

bahwa kepribadian mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a. Kepribadian adalah istilah untuk menyebutkan tingkah laku seseorang

secara terintegrasikan dan bukan hanya beberapa aspek saja dari

keseluruhan itu.

b. Kata kepribadian menyatakan pengertian tertentu saja yang ada pada

pikiran orang lain dan isi pikiran itu ditentukan oleh nilai perangsang

sosial seseorang.

c. Kepribadian tidak menyatakan sesuatu yang bersifat statis, seperti

bentuk badan atau ras tetapi menyertakan keseluruhan dan kesatuan

dari tingkah laku seseorang.

d. Kepribadian tidak berkembang secara pasif saja, setiap orang

mempergunakan kapasitasnya secara aktif untuk menyesuaikan diri

kepada lingkungan sosial.

Jadi yang dimaksud kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan,

ekspresi, motivasi, ciri-ciri khas seseorang, sehingga mempengaruhi pola

perilaku dalam menyesuaikan diri, baik di sekolah maupun dalam

lingkungannya. Sikap perasaan dan ekspresi itu juga akan terwujud dalam

tindakan seseorang jika dihadapkan pada situasi tertentu. Secara umum

kepribadian merupakan suatu proses dinamis di dalam diri individu yang

terus-menerus dilakukan terhadap sistem psikofisik (fisik dan mental),

Page 54: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

38

sehingga terbentuk pola penyesuaian diri yang unik dan khas pada setiap

individu terhadap lingkungannya (Djaali, 2007: 4).

2. Aspek-aspek Kepribadian

Para ahli psikologi memberikan penekanan bahwa yang dipelajari oleh

psikologi tidak hanya jiwa, tetapi juga tingkah laku manusia, baik perilaku

yang kelihatan (overi) maupun yang tidak kelihatan (covert). Berikut akan

disampaikan tentang tingkah laku manusia yang dianalisis dalam tiga

aspek (Ahmadi dan Sholeh, 2005: 169), yaitu:

a) Aspek Kognitif (pengenalan), yaitu pemikiran, ingatan, hayalan,

daya bayang, inisiatif, kreativitas, pengamatan, dan pengindraan.

Fungsi aspek kognitif ini adalah menunjukkan jalan, mengarahkan,

dan mengendalikan tingkah laku.

b) Aspek Afektif, yaitu bagian kejiwaan yang berhubungan dengan

kehidupan alam perasaan atau emosi, sedangkan hasrat, kehendak,

kemauan, keinginan, kebutuhan, dorongan, dan elemen motivasi

lainnya disebut aspek kognitif atau psiko-motorik (kecenderungan

atau niat tindak) yang tidak dapat dipisahkan dengan aspek afektif.

Keduan aspek ini sering disebut aspek finalis yang berfungsi

sebagai energi atau tenaga mental yang menyebabkan manusia

bertingkah laku.

c) Aspek Motorik, yaitu berfungsi sebagai pelaksaan tingkah laku

manusia seperti perbuatan dan gerakan jasmaniah lainnya.

Page 55: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

39

Walaupun para ahli telah menganalisis aspek-aspek tingkah laku

manusia, tetapi kita harus tetap berpegang pada pengertian manusia

sebagai satu kesatuan yang utuh, yaitu manusia yang berkehendak,

berperasaan, berfikir, dan berbuat.

3. Jenis-jenis kepribadian

Manusia memiliki berbagai macam sifat, dan dari sifat-sifat tersebut

akan mencerminkan kepribadiannya. Berikut disampaikan beberapa jenis

kepribadian. http://agungadhyaksa.blogspot.com/2014/01/3-jenis-

kepribadian-manusia-introvert.html. (diakses pada hari selasa, 11

november 2014, pukul 12.14 WIB).

a. Introvert (Introversion)

Introvert atau Introversion adalah kepribadian manusia yang lebih

berkaitan dengan dunia dalam pikiran manusia itu sendiri. Jadi

manusia yang memiliki sifat introvert ini lebih cenderung menutup

diri dari kehidupan luar. Mereka adalah manusia yang lebih banyak

berpikir dan lebih sedikit beraktifitas. Mereka juga orang-orang yang

lebih senang berada dalam kesunyian atau kondisi yang tenang,

daripada di tempat yang terlalu banyak orang.

Ciri-ciri Introvert: (1) senang menyendiri; (2) pemikir; (3)

pemalu; (4) pendiam; (5) lebih senang bekerja sendirian; (6) lebih

suka berinteraksi secara langsung dengan 1 orang; (7) susah bergaul

(kuper); (8) senang berimajinasi; (9) jarang bercerita, lebih suka

mendengarkan orang bercerita; (10) senang dengan kegiatan yang

Page 56: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

40

tenang (membaca, bermain komputer, memancing, bersantai dsb);

(11) lebih senang mengamati dalam sebuah interaksi; (12) berpikir

dulu baru berbicara/melakukan; (13) lebih mudah mengungkapkan

perasaan dengan tulisan.

b. Extrovert (Extraversion)

Extrovert atau Extraversion merupakan kebalikan dari Introvert.

Manusia dengan kepribadian extrovert lebih berkaitan dengan dunia di

luar manusia tersebut. Jadi manusia yang memiliki sifat extrovert ini

lebih cenderung membuka diri dengan kehidupan luar. Mereka adalah

manusia yang lebih banyak beraktifitas dan lebih sedikit berpikir.

Mereka juga orang-orang yang lebih senang berada dalam keramaian

atau kondisi dimana terdapat banyak orang, daripada di tempat yang

sunyi.

Ciri-ciri Extrovert: (1) senang bersama orang; (2) percaya diri

(Kadang bisa berlebihan); (3) aktif; (4) lebih senang bekerja

kelompok; (5) lebih suka berinteraksi dengan banyak orang sekaligus;

(6) gampang bergaul (supel); (7) senang beraktifitas; (8) lebih senang

bercerita, daripada mendengarkan orang bercerita; (9) senang dengan

kegiatan dengan banyak orang (jalan-jalan, pergi ke konser,

nongkrong, berpesta dsb); (10) lebih senang berpartisipasi dalam

sebuah interaksi; (11) berbicara/Melakukan dulu baru berpikir; dan

(12) lebih mudah mengungkapkan perasaan dengan kata-kata.

Page 57: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

41

c. Ambievert (Ambiversion)

Ambievert atau Ambiversion adalah kepribadian manusia yang

memiliki 2 kepribadian, yaitu Introvert dan Extrovert. Manusia

dengan kepribadian ambievert dapat berubah-ubah dari introvert

menjadi extrovert, atau sebaliknya. Memiliki kepribadian ambievert

ini bisa dibilang baik, karena manusia tersebut bisa fleksibel untuk

beraktifitas sebagai introvert ataupun extrovert, serta dapat

berinteraksi dengan introvert dan extrovert dengan baik. Tidak seperti

Introvert yang susah bergaul dengan Extrovert dan sebaliknya.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kepribadian

memiliki beberapa jenis, diantaranya kepribadian yang berasal dari

dalam individu itu sendiri, kepribadian berasal dari luar individu, dan

kepribadian campuran (antara kepribadian dari dalam dan luar

individu). Jadi sebagai seorang guru atau konselor harus bisa

mengenali kepribadian dari masing-masing siswa, agar bisa

memberikan pelayanan dengan baik dan tidak merugikan satu sama

lain.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian

Perkembangan kepribadian individu dipengaruhi oleh berbagai faktor

di antaranya faktor hereditas dan lingkungan. Adapun faktor hereditas

yang mempengaruhi kepribadian antara lain: bentuk tubuh, cairan tubuh,

dan sifat-sifat yang diturunkan dari orang tua. Sedangkan faktor

lingkungan antara lain meliputi lingkungan rumah, sekolah, dan

Page 58: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

42

masyarakat. Di samping itu, meskipun kepribadian seseorang itu relatif

konstan, kenyataannya sering ditemukan perubahan kepribadian.

Perubahan itu terjadi karena dipengaruhi oleh faktor gangguan fisik dan

lingkungan (Yusuf dan Nurrihsan, 2008: 19).

Adapun dalam bukunya (Hartati dkk, 2004: 171-186) tentang faktor-

faktor yang menentukan kepribadian dibahas secara mendetail oleh tiga

aliran. Adapun faktor-faktor tersebut adalah:

1) Aliran Empirisme

Aliran Empririsme disebut juga aliran Environmentalisme, yaitu

suatu aliran yang menitik beratkan pandangannya pada peranan

lingkungan sebagai penyebab timbulnya suatu tingkah laku. Asumsi

psikologis mendasari aliran ini bahwa manusia itu lahir dalam

keadaan netral, tidak memiliki pembawaan apa pun, bagaikan kertas

putih (tabula rasa) yang dapat ditulisi apa saja yang dikehendaki.

Hartati dkk (2004: 172) mengemukakan bahwa lingkungan yang

mempengaruhi kepribadian terdiri atas lima aspek, yaitu geografis,

historis, sosiologis, kultural, dan psikologi. Masing-masing

lingkungan memiliki porsi yang berbeda-beda dalam pengaruhnya

pada kepribadian. Bisa juga seseorang ditentukan oleh faktor

lingkungan tertentu dan mengabaikan/ memperkecil faktor

lingkungan yang lain. Jika faktor lingkungan tadi bisa berfungsi

dengan baik, maka kepribadiannya akan menjadi baik dan lebih

dewasa.

Page 59: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

43

2) Aliran Nativisme

Aliran Nativisme merupakan satu aliran yang menitikberatkan

pandangannya pada peranan sifat bawaan, keturunan, dan kebakaan

sebagai penentu tingkah laku seseorang. Persepsi tentang ruang dan

waktu tergantung pada faktor-faktor alamiah atau pembawaan dari

lahir.

Aliran Nativisme memandang hereditas sebagai penentu

kepribadian. Hereditas itu sendiri adalah totalitas sifat-sifat

karakteristik yang dibawa atau dipindahkan dari orang tua ke anak

keturunannya. Manshur Ali Rajab menyebutkan bahwa terdapat lima

macam yang dapat diwariskan orang tua kepada anaknya yaitu

pewarisan yang bersifat jasmaniah (seperti bentuk tubuh, warna

kulit), pewarisan yang bersifat intelektual (kecerdasan/ kebodohan),

pewarisan yang berbentuk tingkah laku (akhlak terpuji/ akhlak

tercela), pewarisan yang berbentuk alamiah (bersifat internal), dan

pewarisan yang berbentuk sosiologis (bersifat eksternal).

3) Aliran Konvergensi

Aliran konvergensi adalah aliran yang menggabungkan kedua

aliran di atas (aliran empirisme dan aliran nativisme). Konvergensi

adalah interaksi antara faktor hereditas dan faktor lingkungan dalam

proses pemunculan tingkah laku. Menurut aliran ini hereditas tidak

akan berkembang dengan wajar apabila tidak diberi rangsangan dari

faktor lingkungan. Sebaliknya rangsangan lingkungan tidak akan

Page 60: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

44

membina kepribadian yang ideal tanpa didasari oleh faktor hereditas

(Hartati dkk, 2004: 178). Jadi kepribadian seseorang itu akan

dikatakan baik apabila kedua faktor tersebut saling

berkesinambungan.

Melihat ketiga aliran di atas, maka kepribadian dibentuk oleh banyak

faktor yang saling berpengaruh yang kemudian tumbuh salah satu

diantaranya menjadi faktor yang paling dominan atau memiliki porsi yang

paling banyak diantara yang lainnya. Maka dari itu, mengusahakan

adanya pembentukan kepribadian menjadi baik dan menjadi tanggung

jawab bersama dari berbagai pihak yang bersentuhan dengan kehidupan

individu itu sendiri, baik dimulai dari orang tua sebagai pengendali utama,

faktor hereditas, lingkungan sekitar, sekolah dan masyarakat.

5. Perkembangan kepribadian

Perkembangan kepribadian pada setiap individu memiliki banyak

ragam yang dipengaruhi atau dibentuk oleh pengalaman masa lalu, seperti

masa kanak-kanak dan masa-masa penting lainnya yang kemudian

berpengaruh pada masa dewasanya. Menurut para tokoh, perkembangan

kepribadian individu memiliki banyak versi, diantaranya:

a. Menurut Erikson

Erikson mengutip dari buku (Makmun, 2009: 118-119)

mengemukakan bahwa perkembangan kepribadian seseorang

melewati beberapa masa, diantaranya:

Page 61: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

45

1) Masa bayi (infancy), pada masa ini penjaminan kualitas

kehidupan seperti cinta kasih, sentuhan, makanan, bahkan

penanaman dasar dan rasa kepercayaan menjadi hal yang

fundamental untuk taraf perkembangan selanjutnya.

2) Masa kanak-kanak awal (early childhood), pemberian

kesempatan untuk mengembangkan self-control, self estreem,

kemandirian yang masih diwarnai oleh sikap malu-malu dan

ragu-ragu oleh anak.

3) Masa kanak-kanak (childhood), masa untuk memberikan

kesempatan bagi anak untuk berprasangka, menumbuhkan

inisiatif dan menghindarkannya dari perasaan serba salah dan

berdosa (guilty).

4) Masa anak sekolah (school age), penanaman rasa percaya diri

dan kecakapan dalam menyelesaikan sesuatu dengan baik dan

sempurna.

5) Masa remaja (adolescence), masa untuk menemukan kesejatian

atau identitas diri, melindungi dari kebingungan dan kekacauan.

6) Masa dewasa muda (young adulthood), telah terbentuknya

identitas diri membawanya untuk taraf ambil bagian dalam

membina kehidupan bersama.

7) Masa dewasa (adulthood), kesempatan hidup secara kreatif,

produktif, bersemangat, aktif merasakan kegairahan hidup

(generativity), tidak lantas merasa cukup puas dengan keadaan.

Page 62: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

46

8) Masa hari tua (old age), masa mendapatkan tempat dan

penghargaan yang layak di tengah masyarakat sebagai bagian

dari masyarakat itu sendiri.

b. Menurut Jung

Jung berpendapat bahwa kepribadian itu mempunyai

kecenderungan untuk berkembang ke arah suatu kebulatan yang stabil.

Perkembangan kepribadian ini adalah pembeberan kebulatan asli

(realisasi atau penemuan diri) yang semula tidak mempunyai

diferensiasi dan tujuan (Yusuf dan Nurrihsan, 2008: 92). Jung

membagi perkembangan kepribadian individu kedalambeberapa

tahaan, diantaranya:

1) Tahap pertama: pada tahap ini terjadi penyadaran fungsi pokok

dan sikap jiwa yang berada dalam ketidaksadaran untuk

mengurangi ketegangan batin dan peningkatan penyesuaian diri.

2) Tahap kedua: pada tahap ini membuat sadar imago untuk

melihat kelemahan-kelemahan diri sendiri yang kemudian

diproyekkan atau dicarikan solusi.

3) Tahap ketiga: pada tahap ini menyadari bahwa dalam hidup

terdapat tegangan atau perlawanan baik secara rohani maupun

jasmani yang mendidik ketabahan dan kebijakan untuk

mengatasinya.

Page 63: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

47

4) Tahap keempat: pada tahap ini gambaran manusia yang mampu

mengkoordinasikan seluruh aspek kepribadian menjadi manusia

yang integral atau manusia yang sempurna.

c. Menurut Allport

Allport menegaskan bahwa “apabila bayi menerima keamanan

dan kasih sayang yang cukup, pertumbuhan psikologis yang positif

akan terjadi sepanjang tingkat kemunculan diri”. Berkat kasih sayang

dari orang tua, maka anak akan lebih mudah dalam membentuk

identitas diri. Allport menyadari bahwa setiap individu yang lahir

mengalami perubahan-perubahan yang sangat penting, yaitu:

1) Kanak-kanak: pada waktu lahir anak belum memiliki

kepribadian, namun telah dikaruniai potensi-potensi baik fisik,

maupun temperamen yang diaktualisasikan tergantung

perkembangan dan kematangan.

2) Tranformasi kanak-kanak: manusia adalah organisme yang

egonya selalu berkembang struktur sifat-sifatnya meluas menuju

masa depan sehingga otonomi fungsionalnya sangat berperan

dalam mendorong dan memberi arah tingkah lakunya.

3) Orang dewasa: faktor yang menentukan tingkah laku adalah

sifat-sifat yang terorganisasi dan selaras sampai batas-batas

tertentu sampai berfungsinya sifat-sifat itu disadari dan rasional.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kematangan kepribadian individu pada

dasarnya dibentuk sejak masa kanak-kanak sampai masa tua yang

Page 64: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

48

semuanya berpengaruh pada kepribadian individu itu sendiri. Agar

perkembangan kepribadian individu dapat tercapai dengan baik, maka

dibutuhkan keterlibatan dalam berbagai aspek kepribadian itu sendiri,

dalam arti sistem atau aspek kepribadian itu telah mengalami diferensiasi

dan perkembangan sepenuhnya dalam proses pembentukan dan penemuan

diri individu itu sendiri.

Page 65: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

49

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Paparan Data

1. Sejarah Berdirinya Madrasah Tsanawiyah Negeri Grabag

Bukan merupakan rahasia bahwa masyarakat grabag adalah

masyarakat yang kental dalam hal beragama, khususnya agama Islam.

Namun demikian dalam pengalamannya masih sangat beragam sesuai

dengan tingkat pengetahuan dan pemahaman terhadap ajaran agama.

Seiring dengan hal tersebut, terdapat beberapa tokoh agama atau kyai

mendirikan pondok pesantren yang memang bertujuan untuk

mengajarkan dan mengembangkan ajaran Islam. Kemudian santri-santri

pondok pesantren tersebut mendirikan Madrasah-madrasah yang

sifatnya Tradisional dan hanya mengajarkan tentang tata cara baca serta

hafalan, dan dilaksanakan di rumah-rumah dan pada umumnya di

rumah sendiri. Pada umumnya anak yang sebaya umur dan

pengetahuannya dijadikan satu kelas dengan diberi materi pelajaran

yang sama dan pada akhir tahun diadakan kenaikan kelas, dari situlah

akhirnya terbentuk Madrasah Wajib Belajar (MWB) yang kemudian

berubah menjadi Madrasah Ibtidaiyah (MI).

Banyaknya Madrasah Ibtidaiyah dengan segala perkembangannya

di Kecamatan Grabag ini, maka menjadi motivasi dan landasan bagi

Alim Ulama dan Tokoh-tokoh masyarakat yang peduli terhadap

pendidikan, maka timbul pemikiran baru untuk mendirikan Madrasah

Page 66: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

50

yang lebih tinggi antara lain Madrasah Tsanawiyah Agama Islam, dan

akhirnya pada tahun 1967/1968 berhasil mendirikan Madrasah

Tsanawiyah Agama Islam Arrosyidin dengan menggunakan Yayasan

LP Ma‟arif dengan dikepalai oleh Kyai Mughni, dan menempati rumah

milik Bapak Muhammad Umar seorang tokoh masyarakat di Grabag.

Empat tahun kemudian tepatnya pada tanggal 20 September 1971 status

Madrasah yang semula Madrasah Tsanawiyah Agama Islam Persiapan

Negeri telah resmi dinegerikan dengan Nomor: 210 tahun 1971, dan

sejak saat itu MTs AI Persiapan Negeri berubah menjadi Madrasah

Tsanawiyah Agama Islam Negeri. Kemudian sejalan berjalannya waktu

MTs AI Negeri berubah menjadi MTs Negeri Grabag, yang resmi

didirikan di Jl. KH Syiroj Grabag Kabupaten Magelang. Pada saat ini

kepala sekolah MTs Negeri Grabag dijabat oleh Bapak Abdul Ghofar,

S. Pd, yang merupakan pindahan kepala sekolah dari MTs Kaliangkrik,

Magelang dan sekaligus menggantikan bapak Gunartomo, M. Pd.

Sejalan dengan perkembangan zaman, sampai sekarang ini

Madrasah Tsanawiyah Negeri Grabag masih aktif dan berkembang

lebih maju di wilayah Grabag dan kabupaten Magelang dan sekitarnya.

Sekolah ini juga melaksanakan akreditasi dengan hasil terakreditasi

“A”.

2. Identitas Madrasah

a. Nama Sekolah : Madrasah Tsanawiyah Negeri Grabag

Alamat : Jl. KH. Syiroj Grabag

Page 67: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

51

Kabupaten : Magelang

Provinsi : Jawa Tengah

Kode Pos : 56196

Telepon / Fax : (0293) 3148047

Status Sekolah : Terakreditasi A

Email : [email protected]

b. Nama Kepala Sekolah : Abdul Ghofar, S. Pd.

NIP : 19561010 198103 1006

Alamat Rumah : Sampangan, Bumirejo, Kaliangkrik,

Magelang

c. Alamat Madrasah :

Jalan : Kh. Syiroj

Kecamatan : Grabag

Kabupaten : Magelang

Provinsi : Jawa Tengah

3. Visi, Misi, dan Tujuan Madrasah Tsanawiyah Negeri Grabag

a. Visi

MENCETAK MANUSIA ISLAMI YANG UNGGUL DALAM

PRESTASI, DISIPLIN TINGGI DAN BERAKHLAKUL

KARIMAH

Page 68: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

52

b. Misi

1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan ajaran Agama

Islam secara optimal

2) Menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan proses KBM

berjalan dengan lancar dan baik

3) Memotivasi siswa untuk mengenal potensi dengan melibatkan

siswa untuk mengenal warga Madrasah

4) Menumbuhkan rasa kepekaan sosial

c. Tujuan

Berkaitan dengan Visi dan Misi di atas maka MTs Negeri Grabag

mempunyai beberapa tujuan, diantaranya:

1) Meningkatkan kualitas guru bidang studi

2) Meningkatkan kualitas tenaga administrasi

3) Meningkatkan pemahaman dan pengalaman ajaran Agama

Islam

4) Meningkatkan sarana dan prasarana

5) Meningkatkan kedisiplinan

6) Meningkatkan hubungan dan peran serta masyarakat

7) Meningkatkan prestasi belajar dan ketrampilan siswa

4. Data Guru dan Karyawan MTs Negeri Grabag

Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab

untuk membimbing dan membina anak didik, baik secara individual

maupun klasikal, di sekolah maupun di luar sekolah. Di pundaknya

Page 69: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

53

terletak tugas dan tanggung jawab yang berat dalam upaya

mengantarkan anak didik ke tujuan pendidikan yang dicita-citakan,

yaitu untuk mencerdaskan kehidupan anak didik (Syaiful Bahri,

2004:87).

Tenaga pengajar atau guru yang bertugas di MTs N Grabag pada tahun

2014/2015 seluruhnya ada 71 orang yang terdiri dari 55 Guru, 10

Karyawan (pekerja TU dan Pustakawan), 3 orang Cleaning Service, dan

3 orang penjaga.

Tabel 1

Keadaan Guru dan Karyawan di MTs Negeri Grabag

No. Nama Jabatan

1. Abdul Ghofar, S. Pd. Kepala Madrasah

2. Dra. Nur Aini Dwi H. Guru

3. Drs. H. Abdi Nasir Guru/ waka sarana prasarana

4. Nur Widyasari, S. Pd. Guru

5. Siti Aisyah, S. Pd. Guru

6. H. Khoerodin, S. Ag. Guru/ waka Kesiswaan

7. Dra. Mahmudah Ernawati Guru

8. Dwi Priharwati, S. Pd. Guru Bimbingan Konseling

9. Ariyadi, S. Pd. Guru

10. Yuni Dwi Wiratni, S. Pd. Guru

Page 70: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

54

11. M. Khustikno, S. Pd. Guru/ waka Kurikulum

12. H. Muh Nursahid Guru/ waka Humas

13. Siti Sujriyati M., S. Pd. Guru

14. Puji Rahayu, S. Ag. Guru

15. Siti Ismiyati, S. Ag. Guru

16. Nuryani, S. Si. Guru

17. Lailatul Masfufah, M. Sc. Guru

18. Rohmadi, S. Pd. Guru

19. Muflia Rustiana N., S. Pd. Guru

20. Siti Syamsiyah, S. Pd. Guru

21. Ari Prihatiningsih, S. Pd. Guru

22. Ana Dwi Setiasih, S. Pd. Guru Bimbingan Konseling

23. Sobariyah, S. Pd. Guru Bimbingan Konseling

24. Lilik Suryani, S. Pd. Guru

25. Puryanti, S. Pd. Guru

26. Isti Arum Zuhara, S. Ag. Guru

27. Darobi Guru

28. Sumaryati, S. Pd EK Guru

29. Taufiq Hasani, S. Ag. Guru

30. Zakiyatul Mugheniyati, S. Ag. Guru

31. Ainus Saadah, S. Pd I Guru

32. Bambang E Santoso, S. Pd I, M. Guru

Page 71: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

55

Pd.

33. Tri Haryani, S. Pd. Guru

34. Rifa‟iyah, Aeni, SE Guru

35. Siti Mafrukhah, M. Si Guru

36. Endah Dewiyanti, S. Pd. Guru

37. Zuli Kurniawati, S. Pd I Guru

38. Imroatul Azizah, S. Ag Guru

39. Endang Aryati, S. Pd. Guru

40. H. Achmad Afif, BA Guru

41. Wiwin Tri Sulistiyani, S. Pd Bio Guru

42. Drs. Muslich Guru

43. Dra. Budiyati Guru

44. Arif Nawawi, S. Pd I Guru

45. Ratno Pambudi, S. Pd Si Guru

46. Bambang Laksono, SE Guru

47. Umi Zakiyah, S. Pd I Guru

48. Taufik Agung Pranowo, S. Pd Guru Bimbingan Konseling

49. Susanti Wahyu Chasanah, S. Pd Guru

50. Ellva Prihantina, S. Pd. Guru

51. Budi Hartati, S. Pd I Guru

52. Abdul Mukhid, S. Pd Guru

53. Muhammad Syaifudin, S. Pd I Guru

Page 72: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

56

54. Fitriyani, S. Pd Guru

55. Kharis Parama, S. Pd Guru

56. Muhammad Anasikin, S. Si Guru

57. Agustini Kepala Urusan Tata Usaha

58. Muhammad Khoirul Umam

59. Nur Khamsiyah Bendahara

60. Qobul Arsiparis

61. Siti Masruroh PPABP

62. Masrifah Kepegawaian, kesiswaan

63. Muh Asnawi penjaga malam

64. Nasrun Anwar Pustakawan

65. Budi Rahman Penjaga Malam

66. Ima Fatmawanto Kebersihan Madrasah

67. Sunarto Kebersihan Madrasah

68. Surahman Keamanan Madrasah

69. Farid Akhsani Operator Komputer

70. Muhammad Iqbal Pustakawan

71. Tutik Munadhiroh, S. IP Pustakawan

5. Struktur Organisasi

Organisasi dalam arti luas adalah suatu badan yang mengatur

segala urusan untuk mencapai suatu tujuan, maka untuk mencapai

tujuan tersebut diperlukan kerjasama antar individu dalam sebuah

Page 73: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

57

organisasi melalui adanya struktur organisasi. Adapun struktur

organisasi di MTs Negeri Grabag adalah sebagai berikut:

Bagan 1

Struktur Organisasi Madrasah Tsanawiyah Negeri Grabag

Kepala Madrasah

Abdul Ghofar, S. Pd.

KOMITE

MADRASAH

Kepala Tata usaha

Agustini

Bidang Humas

H. Muh

Nursahid, S. Pd.

Waka Kesiswaan

H. Khoerodin, S.

Ag.

Waka Kurikulum

M. Khustikno, S.

Pd.

Bidang Sarana

Prasarana

Dra. H. Abdi Nasir

GURU BK GURU MAPEL WALI KELAS

Page 74: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

58

6. Keunggulan atau Prestasi Madrasah

Selain hasil belajar secara akademik, MTs Negeri Grabag juga

memiliki keunggulan dan prestasi di luar akademik, berikut akan

penulis paparkan beberapa prestasi yang pernah diraih oleh siswa-

siswi MTs Negeri Grabag dari Tahun Pelajaran 2011-2014

diantaranya:

a. Juara I Sepak Bola SMP/ MTs se-Kabupaten Magelang Tahun

2011

b. Juara I Pencak Silat Kelas Putra dan Putri tingkat kabupaten

Magelang Tahun 2012

c. Juara III Cabang Futsal Putri se-Kabupaten Magelang Tahun

2012

d. Juara Harapan Tiga Cabang Bola Voli Putri se-Kabupaten

Magelang Tahun 2012

e. Juara I Pencak Silat kelas B Putri tingkat Kabupaten Tahun

2013

f. Juara III Pencak Silat Kelas E Putri tingkat Kabupaten Tahun

2014

g. Juara I Atletik Lari 100 m Putra tingkat Kabupaten Tahun 2014

h. Juara III Pencak Silat Kelas G Putri tingkat Kabupaten Tahun

2014

i. Juara I Pencak Silat Kelas C Putri tingkat Kabupaten Tahun

2014

Page 75: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

59

7. Visi, Misi Bimbingan Konseling di MTs Negeri Grabag

1. Visi: mengacu kepada kehidupan manusia yang membahagiakan,

bimbingan konseling membantu individu untuk mampu mandiri,

berkembang, dan bahagia.

2. Misi: memberikan pelayanan bantuan agar peserta didik

berkehidupan yang efektif dan mandiri, serta berkembang secara

optimal melalui potensi dan kompetensi yang dimilikinya, mampu

mengambil keputusan dan mengarahkan diri, merencanakan masa

depan berbudi pekerti luhur serta beriman dan bertakwa kepada

Allah SWT.

8. Program pelayanan Bimbingan Konseling

Dalam pelaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling di MTs

Negeri Grabag bisa berjalan dengan lancar dan akurat serta sesuai

dengan tujuan daripada bimbingan dan konseling itu sendiri, maka

pihak bimbingan konseling menyusun beberapa program, diantaranya

sebagai berikut:

Tabel II

Program Pelayanan Bimbingan Konseling MTs Negeri Grabag Tahun

Pelajaran 2014/2015

No. Kegiatan Pelayanan

1. Persiapan a. Penyusunan Program dan alokasi waktu

b. Pembuatan rencana pelaksanaan layanan

Page 76: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

60

c. Penyediaan Fasilitas (ruang Bk, meja, kursi,

papan bimbingan, dll)

2. Pengumpulan a. Observasi

b. Interview

c. DCM, IKMS, buku probadi siswa

d. Hasil prestasi belajar siswa

e. Daftar kehadiran siswa

f. Laporan khusus

3. Layanan BK yang

diberikan

a. Layanan orientasi

b. Layanan informal

c. Layanan penguasaan konten

d. Layanan penempatan dan penyaluran

e. Layanan konseling individu

f. Layanan bimbingan kelompok

g. Layanan konseling kelompok

h. Layanan mediasi

i. Layanan konsultasi

j. Layanan advokasi

4. Konsultasi a. Guru mata pelajaran, wali kelas

b. Orang tua/ wali murid

c. Psikologi, psikiater, dokter, dsb.

5. Pertemuan/ rapat a. Rapat rutin BK dengan Kepala Madrasah dan

Wali kelas

Page 77: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

61

b. Kegiatan Insidental (waka kurikulum, Waka

kesiswaan)

c. Pertemuan guru BK dengan Kepala Sekolah

6. Pelatihan/

Penataran/ MGBK

a. Tujuan meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan guru BK

7. Evaluasi dan tindak

lanjut

a. Membuat laporan semesteran, kunjungan

rumah

b. Membuat evaluasi program

Page 78: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

62

9. Struktur Organisasi Bimbingan Konseling

Bagan II

Struktur Organisasi pelayanan Bimbingan Konseling

MTs Negeri Grabag Tahun Pelajaran 2014/2015

Keterangan:

: Hubungan Administrasi

: Hubungan kejasama atau koordinator

: Hubungan Pelayanan

TENAGA AHLI

INSTANSI

KOMITE

MADRASAH

KEPALA MADRASAH

WAKIL KEPALA

MADRASAH

TATA

USAHA

KOORDINATOR

BK

GURU BK

GURU MATA

PELAJARAN

WALI KELAS/

GURU PEMBINA

SISWA

Page 79: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

63

B. Data Informan

Dalam kesempatan kali ini penulis mengadakan wawancara dengan

beberapa narasumber yang telah memberikan informasi kepada penulis

berkenaan dengan judul penelitian yang diambil. Para informan tersebut

adalah beberapa konselor bimbingan konseling yang ada di Madrasah

Tsanawiyah Negeri Grabag, sample dari murid kelas satu, dua, dan tiga

yang pernah mendapatkan layanan bimbingan konseling, serta tidak lupa

Kepala Madrasah dan wali kelas yang turut andil dalam mensukseskan

tujuan kinerja layanan bimbingan konseling di Madrasah ini. Di bawah ini

akan diuraikan data beberapa informan yang berkenan memberikan

informasi. Informan-informan tersebut adalah sebagai berikut:

1. AG (58 tahun)

AG adalah seorang laki-laki kelahiran Magelang, yang

beralamatkan di Dusun Sampangan, Desa Bumirejo, Kecamatan

Kaliangkrik, kota Magelang. AG menjabat sebagai Kepala Madrasah

Tsanawiyah Negeri Grabag sejak tahun 2013. Awalnya AG mengabdi

menjadi guru wiyata di MTs Kaliangkrik sampai tahun 1981, kemudian

pada bulan maret 1981 beliau mendapatkan SK, dan pada tanggal 1

April 2003 beliau mendapatkan SK Kepala Madrasah dan sekaligus

menjabat sebagai Kepala Marasah Tsanawiyah Kaliangkrik samapai

tahun 2013, jadi beliau sudah mengabdi di MTs Kaliangkrik selama 38

tahun yaitu sejak tahun 1976- 2013. Namun sejak tanggal 1 April 2013

Page 80: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

64

AG mendapat alih tugas yaitu di MTs Negeri Grabag dan sampai

sekarang.

2. K (45 tahun)

K adalah seorang laki-laki kelahiran Magelang yang beralamatkan

di Desa Kanigoro, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. K juga

merupakan seorang guru Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Negeri

Grabag yang mengampu pelajaran Qur‟an Hadist, selain itu beliau

dipercaya untuk menjabat sebagai Waka Kesiswaan di sekolah

tersebut.

K menempuh pendidikannya sampai S-1 di IAIN Walisongo dan

lulus tahun 1994, setelah lulus beliau menjadi guru wiyata di desanya,

dan sampai tahun 1999, tepatnya tanggal 1 Mater 1999 beliau diangkat

sebagai PNS dan mendapatkan SK sekaligus ditempatkan di MTs

Negeri Grabag sampai sekarang. K dikenal sebagai guru yang humoris,

meskipun tampang beliau yang serius terkadang membuat siswa-siswa

merasa takut kepdanya, akan tetapi beliau sangat humoris, bahkan tidak

sedikit siswa yang sangat menyukai beliau.

3. ADS (34 tahun)

ADS adalah seorang perempuan kelahiran magelang, tepatnya 12

januari 1980. ADS adalah seorang konselor atau di sekolah menjabat

sebagai guru bk, sejak januari ADS mengajar di MTs sebagai guru bk

yang melayani dan membimbing semua siswa-siswi MTs Negeri

Grabag sampai sekarang. Beliau merupakan lulusan S-1 BK dari UMM

Page 81: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

65

(Universitas Muhammadiyah Magelang), meskipun beliau dalam

mengajar harus dilaju dari magelang tepatnya dari Mertoyudan

Magelang, kalau ditempuh sekitar 45 menit, tetapi ADS sangat

mencintai pekerjaannya itu dan ADS sangat bangga bisa mengajar di

MTs Negeri Grabag. “cintai pekerjaanmu sekarang dan jangan sampai

menyesal dengan apa yang kamu peroleh sekarang” itulah pesan beliau.

Hal ini dibuktikan oleh beliau yaitu dengan peningkatan pangkat dari

yang dulu hanya membantu BK tetapi sekarang menjadi koordinator

dari BK itu sendiri, yang sekaligus tugasnya lebih berat tetapi beliau

sangat menikmatinya, sehingga pekerjaan itu bisa berjalan dengan

lancar sampai sekarang.

ADS terkenal sebagai guru wanita yang cantik, anggun, dan ramah.

Tidak sedikit siswa yang menyukai beliau, walaupun terkadang ada

juga siswa yang berani kepada beliau, tapi seperti hanya tugas beliau

sebagai koordinator bimbingan konseling untuk selalu membimbing

dan mengarahkan siswa-siswinya.

4. TAP

TAP adalah seorang laki-laki kelahiran Magelang yang menjadi

salah satu guru bimbingan konseling di Madrasah Tsanawiyah Negeri

Grabag sejak 2010. Meskipun beliau terhitung masih baru bergabung

menjadi koneslor di Madrasah, tetapi pengalaman beliau satu langkah

lebih tinggi dibandingkan dengan guru bimbingan konseling yang lain,

hal ini terlihat dari status sarjana beliau yaitu sampai S-2 BK. Meskipun

Page 82: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

66

sarjana beliau lebih tinggi dibandingkan guru-guru yang lainnya, tetapi

beliau tidak pernah merasa lebih tinggi, atau pun sombong, semua guru

bimbingan konseling saling membantu dan selalu bersama-sama dalam

menyelesaikan suatu permasalahan yang menyangkut siswa-siswinya.

5. S (48 tahun)

S adalah seorang perempuan kelahiran porworjo yang kini beliau

tinggal di desa Gowak, kecamatan Grabag. S mulai bergabung di MTs

Negeri Grabag tepatnya sebagai guru bimbingan konseling yaitu sejak

januari tahun 2005. S menempuh sarjananya sampai S-1 BK di UMM

(Universitas Muhammadiyah Magelang). Kini S memegang peranan

sebagai guru BK untuk kelas IX.

6. TH (39 tahun)

TH adalah seorang laki-laki kelahiran magelang, tepatnya pada

tanggal 17 juni 1975. TH kini tinggal di Dusun Kauman, Desa kauman,

kecamatan Grabag, kabupaten Magelang. Beliau menyelesaikan

studinya yaitu sampai S-1 Tarbiyah di UMM (Universitas

Muhammadiyah Magelang) dan lulus tahun 2001. “BEJO” itulah yang

pantas untuk menyebut beliau, karena setelah beliau lulus dari

pendidikannya beliau langsung diminta untuk mengajar di Madrasah

Tsanawiyah Negeri Grabag, anehnya meskipun beliau lulusan Tarbiyah

tetapi beliau diminta untuk mengajar Olahraga dan itu sampai sekarang.

Namun TH menerima tawaran pekerjaan tesebut meskipun

mengajarnya tidak sesuai dengan jurusannya saat kuliah, karena

Page 83: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

67

kecintaannya dengan olahraga terlebih “sepak bola”, beliau tidak

merasa kesulitan untuk mengajar olahraga dan hal itu beliau buktikan

dengan tugasnya sebagai guru olahraga sampai sekarang.

TH terkenal sebagai orang yang humoris, ramah, menyenangkan,

jadi tidak heran kalau banyak anak-anak yang menyukai beliau, dalam

artian menjadikannya guru favorit bagi siswa-siswinya. TH tidak

keberatan dengan semua itu, karena kecintaannya dengan olahraga,

menjadikan beliau tidak merasa kesulitan dalam mengajarkan olahraga

di Madrasah meskipun studi beliau adalah tarbiyah. Adapun penulis

melakukan wawancara kepada beliau yaitu sebagai perwakilan sebagai

wali kelas, guna mendapatkan informasi yang berkaitan dengan

penelitian yang penulis teliti.

7. MHW (16 tahun)

MHW adalah seorang siswa laki-laki kelas IX yang masih berusia

16 tahun. Ia sebenarnya anak yang aktif dan rajin dalam belajar, akan

tetapi ia pernah berurusan dengan pelayanan BK karena masalah

dengan tata tertib di Madrasah maupun masalah pribadinya seperti

kurang memanfaatkan waktu untuk belajar. MHW yang tinggal di

dusun Kalibendo, desa banyusari, kecamatan grabag, kabupaten

magelang. Cita-citanya sangat tinggi yaitu ingin menjadi seorang Polisi.

Setelah mendapatkan pelayanan BK kini ia lebih berhati-hati dan lebih

rajin.

Page 84: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

68

8. AA (15 tahun)

AA adalah seorang anak perempuan kelahiran magelang yang

masih menduduki kelas VIII di Madrasah Tsanawiyah Negeri Grabag.

Sebenarnya ia adalah anak yang sangat aktif bahkan pintar, serta

mempunyai cita-cita yang unik diantara anak seusiannya, yaitu untuk

bisa menjadi seorang motivator dan psikolog. Karena ada masalah pada

dirinya, kini ia harus berurusan dengan layanan bimbingan konseling,

bukan karena kesalahan atau pelanggaran, akan tetapi karena masalah

pribadinya.

9. MAM (14 tahun)

MAM adalah seorang anak laki-laki yang duduk dikelas VII yang

tinggal di Gabahan, Banaran, Grabag, Magelang. Ia pernah berurusan

dengan BK karena masalah berantem, walaupun niatnya hanya

bercanda tetapi teman lain yang diajak bercanda itu tidak terima jadinya

dia harus berurusan dengan BK, namun selain itu siswa yang

mempunyai cita-cita sebagai pemain sepak bola ini ternyata juga pernah

datang ke BK, tidak karena melanggar aturan atau masalah lain, akan

tetapi atas keinginanya sendiri untuk berbagi cerita alias sharing/

konsultasi. Kini ia merasa dekat dengan semua guru BK di

Madrasahnya tersebut. Anak yang hobinya bermain sepak bola ini

diharapkan nantinya bisa menjadi seorang pemain sepak bola yang

jujur, sportif, dan juga bertanggung jawab.

Page 85: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

69

C. Temuan Penelitian

1. Program Bimbingan dan Konseling di MTs Negeri Grabag tahun

pelajaran 2014/2015

Dalam pelaksanaan program bimbingan konseling di Madrasah

Tsanawiyah Negeri Grabag, guru bimbingan konseling menerapkan

beberapa bentuk program yang diadakan di Madrasah tersebut guna

mencapai tujuan daripada visi dan misi bimbingan konseling. Berkaitan

dengan hal itu, program bimbingan konseling antara lain mereka

terapkan sebagai wujud kontribusi layanan bimbingan konseling

terhadap tercapainya tujuan Madrasah. Para narasumber menjelaskan

ada beberapa program layanan yang diadakan di sekolah ini. Mereka

dengan penuh semangat memberikan segala tenaga, fikiran, waktu,

serta tanggung jawabnya sebagai seorang konselor untuk aktif dalam

memberikan yang terbaik untuk pelayanan bimbingan konseling

tersebut. Pernyataan-pernyataan mereka tidak jauh berbeda mengenai

hal pemberian program bimbingan konseling di sekolah ini. Adapun

program-program bimbingan konseling yang dijalankan di MTs Negeri

Grabag ini ada berbagai macam dan bentuk, seperti pada awal peneliti

masuk untuk mencari data di Madrasah ini, AG mengungkapkan,

“Kebetulan Mbak, dalam pelaksanaan bimbingan konseling di

Madrasah ini kita mengikuti pola 17 plus yang didalamnya berisi

mengenai empat program yaitu mencakup program bimbingan

kepribadian, kemudian program bimbingan belajar, program

bimbingan sosial, dan yang terakhir yaitu program bimbingan

karier. Sebelum itu tentunya kita memberikan pelayanan orientasi

ketika siswa awal masuk ke Madrasah, yaitu untuk memperkenalkan

Page 86: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

70

tentang Madrasah dan tata tertibnya. Selain itu juga program-

program ini kita jalankan di madrasah ini pada dasarnya untuk

membantu menyelesaikan masalah pada siswa mbak, baik di sekolah

maupun di masyarakat, beberapa pendataan kita lakukan mulai dari

data pribadi siswa, inventoring lainnya untuk mengetahui kasus atau

masalah siswa serta untuk dicarikan solusi dari pemecahan

masalahnya tersebut, akan tetapi dalam hal ini kita lebih

menekankan kepada bimbingan belajar dan juga bimbingan karier

mbak, melihat siswa-siswa masih dalam usia belajar maksudnya

mereka masih menempuh sekolah menengah pertama jadi masih

banyak peluang belajar kedepannya, juga untuk mengantisipasi

mereka yang mungkin tidak bisa melanjutkan pendidikannya, karena

keterbatasan dana atau yang lainnya,seperti itu mbak.”

Dari pernyataan AG terdapat beberapa program bimbingan

konseling yang bisa dilaksanakan di Madrasah ini. AG menjelaskan

bahwa bimbingan belajar dan bimbingan karier adalah bimbingan yang

lebih ditekankan, mengingat mereka masih duduk di sekolah menengah

pertama dan kemungkinan masih banyak peluang untuk mereka sekolah

yang lebih tinggi. Selain itu dengan menekankan bimbingan karier

untuk mengantisipasi mereka yang mungkin tidak bisa melanjutkan

sekolahnya, sehingga mereka punya pandangan mau apa dan bagaimana

setelah mereka lulus nanti. Pernyataan AG ini diperkuat dengan

ungkapan K dan S yang menyatakan,

“Ya memang ada beberapa program bimbingan konseling yang

dijalankan di Madrasah ini mbak, salah satunya adalah bimbingan

belajar, karena pada dasarnya belajar itu kadang kala siswa

belum begitu memahami sehingga intensitas belajar siswa kurang,

peranan bimbingan konseling disamping bapak/ ibu guru secara

umum bimbingan konseling mempunyai kompetensi yang dominan

dalam memberi bimbingan belajar terhadap siswa. Dengan hal ini

diharapkan nantinya proses belajar anak ada suatu peningkatan,

juga melihat anak-anak ini kan masih duduk dibangku menengah

Page 87: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

71

pertama jadi peluang mereka untuk melanjutkan kejenjang

pendidikan tinggi itu masih sangat lebar,”

Pernyataan dari narasumber S menyatakan,

“program bimbingan konseling yang dijalankan di Madrasah ini

sesuai dengan lembaga daripada Madrasah itu sendiri mbak,,

seperti program bimbingan kepribadian, sosial, belajar, dan juga

karier.. nah kebetulan saya sendiri mengajar atau mendampingi

anak-anak kelas IX, dimana disini kita lebih menekankan

bimbingan karier,..

Ya karena gini mbak, kita mengantisipasi kemungkinan adanya

anak-anak yang memang tidak bisa melanjutkan sekolahnya

sampai ke perguruan tinggi, dari sini kita bimbing mereka, kita

arahkan mereka, kita gali potensi dan bakat mereka untuk

bagaimana sih atau apa yang harus mereka lakukan setelah lulus

nanti, sehingga anak-anak itu mempunyai pandangan kedepannya

dan tidak hanya menjadi pengangguran saja,,seperti itu mbak,,”

Dari pernyataan beberapa narasumber diatas, dapat disimpulkan

bahwa banyak sekali yang mendapatkan palayanan dari program

bimbingan konseling ini mengenai masalah-masalah pribadi, baik

masalah dari dirinya sendiri atau masalah yang datang dari lingkungan

sekolah itu sendiri, akan tetapi sejauh ini di MTs Negeri Grabag

diberikan secara khusus program bimbingan konseling, diantaranya

bimbingan belajar dan juga bimbingan karier, mengingat siswa-

siswinya yang masih duduk di sekolah menengah pertama mempunyai

peluang untuk melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi,

sehingga mereka diberikan bimbingan belajar untuk bisa mempunyai

semangat dalam belajar, juga meningkatkan prestasinya atau

mempertahankan prestasinya. Kemudian selain itu siswa-siswi MTs

Negeri Grabag juga diberikan pelayanan bimbingan karier, hal ini untuk

Page 88: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

72

mengantisipasi kemungkinan mereka yang tidak bisa melanjutkan

sekolahnya sampai perguruan tinggi, dengan diberikan bimbingan

karier ini diharapkan nantinya mereka bisa menjadi pribadi yang

mandiri.

Pada dasarnya semua program bimbingan konseling adalah sangat

penting dan memerlukan penanganan khusus mulai dari masalah

pribadi, sosial, belajar dan juga karier. Meskipun di Madrasah lebih

menekankan bimbingan belajar dan juga bimbingan karier, tetapi

mereka para konselor tidak mengesampingkan program-program yang

lainnya, karena program bimbingan konseling ini sama-sama dilakukan

dan dijalankan untuk bisa mencapai tujuan dari bimbingan konseling di

Madrasah ini.

Macam-macam program bimbingan konseling yang dijalankan di

Madrasah Tsanawiyah Negeri Grabag, dari hasil wawancara oleh

peneliti dapat memberikan gambaran mengenai program bimbingan

konseling apa saja yang dijalankan di MTs ini, diantaranya yaitu:

a. Pelayanan Orientasi

b. Bimbingan pribadi/ individual

c. Bimbingan sosial/ kelompok

d. Bimbingan belajar, dan

e. Bimbingan karier

Dari keterangan di atas, jelaslah bahwa beberapa program layanan

bimbingan konseling yang dijalankan di Madrasah tersebut

Page 89: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

73

dilaksanakan untuk memberikan bantuan kepada siswa agar mampu

mengikuti pembelajaran dengan baik, dan juga berorientasi kedepan

setelah nantinya lulus dari Madrasah tersebut. Para konselor atau guru

bimbingan konseling di Madrasah saling bekerja sama dalam

menyelesaikan permasalahan yang dialami siswa-siswinya. Setiap

konselor mempunyai jatah konseli yang berbeda-beda, akan tetapi jika

terdapat masalah yang benar-benar sulit, mereka mengadakan

musyawarah bersama untuk memecahkan permasalahan tersebut serta

usaha tindak lanjutnya.

2. Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam

Pengembangan Kepribadian Siswa MTs N Grabag Tahun

Pelajaran 2014/2015

Bimbingan konseling merupakan bagian integral dan tidak dapat

dipisahkan dari proses pendidikan dan pengajaran, sehingga memiliki

kontribusi terhadap keberhasilan proses pendidikan di Madrasah.

Dalam pelaksanaan bimbingan konseling di Madrasah tentunya tidak

terlepas dari kerjasama antara guru bimbingan konseling, guru kelas,

wali kelas, kepala sekolah, karyawan, dan pihak sekolah yang terlibat

dalam situasi baik kondisi saat pembelajaran maupun di luar

pembelajaran. Selain itu pelaksanaan bimbingan konseling

membutuhkan suatu rencana atau program secara baik agar pelayanan

bimbingan konseling itu bisa berjalan dengan lancar dan sesuai tujuan

daripada bimbingan konseling itu sendiri. Berkaitan dengan

Page 90: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

74

pengembangan kepribadian siswa, pelaksanaan pelayanan bimbingan

konseling memang ikut berkontribusi, tidak hanya sekedar

menyelesaikan permasalahan siswa, akan tetapi bimbingan konseling

juga hadir untuk pengembangan kepribadian siswa.

Beberapa langkah pelaksanaan program bimbingan konseling

dalam pengembangan kepribadian siswa yang didapat dari para

informan, beberapa penuturannya sebagai berikut,

ADS mengatakan “dalam pelaksanaannya kita memberikan

pelayanan kepada siswa untuk memecahkan masalahnya dan

mengembangkan kepribadian siswa itu sendiri. Dengan melalui

layanan orientasi, penempatan, atau penyaluran konseling

individual konseling layanan konten, kelompok konsultasi

beberapa layanan tersebut, yang kita berikan kepada siswa untuk

membantu meyelesaikan masalah mereka, beberapa pendataan

juga dilakukan mulai dari data pribadi, inventoring lainnya untuk

mengetahui kasus dan untuk mencari pemecahan masalahnya

(dengan melihat DCM atau daftar catatan masalah),,”

TAP menambahkan, “pertama kita memberikan layanan orientasi

mbak pada awal ajaran baru untuk memperkenalkan siswa

terhadap lingkungan Madrasah, selain itu kita melaksanakan

sesuai program yang telah direncanakan, seperti pemberian

layanan konseling belajar, pribadi, konseling kelompok, dan

alhmdulillah bisa terlaksana dengan baik mbak,,”

Dalam melaksanakan tugas bimbingan konseling terhadap siswa,

tentunya seorang konselor itu berusaha memecahkan masalah atau

memberikan solusi serta keputusan terhadap masalah dari siswa

tersebut, akan tetapi suatu penggambilan keputusan atau solusi itu tidak

semudah membalikkan telapak tangan, dalam artian seorang konselor

dalam mengambil suatu keputusan itu harus difikirkan secara matang-

Page 91: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

75

matang dan tentunya dengan persetujuan dari pihak sekolah yang lain,

baik itu dari kepala sekolah, waka kesiswaan dan pihak-pihak lain agar

dalam mengambil suatu keputusan itu tidak terjadi suatu kesalahan.

Beberapa informan memberikan informasi yang hampir sama kaitannya

dengan pelaksanaan program bimbingan konseling di Madrasah ini,

secara lebih lanjut TH menegaskan,

“Sudah sangat bagus mbak, dalam artian penanganan bimbingan

konseling disini tidak hanya praktis secara langsung (menegur

saja) tetapi juga tercatat dengan baik, karena yang sekarang ini

yang dibutuhkan itu adalah fortofolio sebagai bukti, sehingga guru

bimbingan konseling di Madrasah ini tidak bertindak sesuai

keinginanya atau asal-asalan dalam mengambil suatu keputusan,

tetapi dari pihak bimbingan konseling itu selalu berkonsultasi

dengan pihak sekolah termasuk kepala sekolah, waka kesiswaan,

wali kelas, dan sebagainya, serta memberikan bukti yang akurat

mengenai masalah siswa, sehingga seorang konselor itu dalam

mengambil suatu keputusan tidak terjadi kesalahan,,”

K menambahkan, “Ya sejauh ini saya amati sudah berjalan

dengan baik mbak, bimbingan konseling dalam menjalankan

tugasnya selalu berpedoman dengan tata tertib daripada

bimbingan konseling tersebut juga sesuai program yang telah

dibuat, selain itu guru bimbingan konseling juga bekerja sama

dengan waka kesiswaan mbak, semisal saja apabila bimbingan

konseling dalam menangani suatu siswa yang bermasalah

mendapatkan kesulitan atau dengan usaha bimbingan konseling

tidak bisa berubah atau kurang berhasil, maka saya selaku waka

kesiswaan terjun langsung membantu mbak,,, sehingga keputusan

yang diambil dari bimbingan konseling khususnya dari sekolah ini

tidak terjadi kesalahpahaman dan tentunya diadakan evaluasi

kegiatan juga mbak. Seperti itu mbak,, jadi sejauh ini pelaksanaan

BK sudah sangat baik..”

Page 92: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

76

Dari hasil wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

program bimbingan konseling dalam pengembangan kepribadian siswa

itu sebagai berikut:

a. Para konselor memberikan pelayanan orientasi kepada siswa

b. Konselor melakukan pendataan terhadap siswa-siswinya yang

bermasalah melalui DCM (daftar catatan masalah)

c. Selalu berkonsultasi dengan pihak sekolah ketika mengambil

keputusan.

d. Memberikan penyuluhan kelompok sebagai wujud tindakan

pencegahan siswa dalam melakukan penyimpangan kembali.

e. Mengadakan evaluasi kegiatan pelayanan bimbingan konseling.

Dari data yang diperoleh peneliti dari hasil wawancara di atas

memberikan pengertian bahwa pelaksanaan bimbingan konseling di

Madrasah selalu memberikan banyak sumbangan untuk menyelesaikan

suatu permasalahan siswa. Jadi bimbingan konseling mampu

membuktikan kinerja secara maksimal dan menuai hasil yang

memuaskan.

3. Faktor Pendukung Pelaksanaan Program Bimbingan dan

Konseling dalam Pengembangan Kepribadian Siswa MTs N

Grabag Tahun Pelajaran 2014/2015

Dalam upaya mensukseskan visi dan misi dari bimbingan konseling

di Madrasah tentunya membutuhkan suatu dukungan dari semua pihak,

baik itu mengenai fasilitas ataupun faktor pendukung lainnya.

Page 93: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

77

Pelaksanaan bimbingan konseling dalam pengembangan kepribadian

siswa akan berhasil apabila mendapat dukungan dari semua pihak, baik

dukungan itu berasal dari Madrasah, guru bimbingan konseling, siswa

itu sendiri, atau pun dukungan yang lain. Berikut penuturan para

konselor mengenai faktor pendukung yang mendukung pelaksanaan

program bimbingan konseling di Madrasah, dibawah ini penuturan AG,

ADS, dan TAP:

AG menyatakan, Ya tentunya faktor yang mendukung pelaksanaan

program BK itu yang pertama tentunya SDMnya mbak, kemudian

yang kedua itu ya dari fasilitas, adapun fasilitas itu mbak bisa

berupa ruang konseling, karena tidak mungkin kan pelayanan

konseling ditengah-tengah guru atau ada yang tahu mengenai

masalah siswa tersebut, kemudian setelah itu harus adanya

administrasi juga mbak agar pelayanan bimbingan konseling ini

bisa berjalan lancar dan juga adanya informasi kepada para siswa

mbak, dan faktor yang terakhir yaitu karena adanya kerjasama

mbak,, baik itu kerjasama antara guru bimbingan konseling itu

sendiri, guru bimbingan konseling dengan siswa, maupun antara

konselor, siswa dan juga orang tua siswa mbak, karena tanpa hal

itu tidak mungkin suatu layanan itu bisa berjalan dengan baik.”

ADS menambahkan, “Ya sejauh ini ketika kita masuk ke dalam

kelas ya mbak, anak-anak itu kadang antusias sekali ya dengan

program bimbingan konseling ini, itu juga dibuktikan dengan

anak-anak sekarang mulai dekat dengan kita ya, mungkin kadang

kala anak-anak itu malu atau takut yah kalau datang ke ruang

bimbingan konseling ini, maka kami menyediakan kotak konsultasi,

SMS, dan juga sosmed dikhususkan untuk mereka yang ingin

bercerita tentang masalahnya mungkin dan sebagainya, dan

selama ini faktor-faktor tersebut sangat mendukung sekali nduk

buat kita,”

TAP juga menambahkan, “Oh iya, semuanya mendukung kok

mbak, terlebih dari Madrasah sendiri sangat mendukung,

kemudian dari orang tua juga sangat mendukung untuk

Page 94: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

78

mengembangkan potensi anak-anak mereka. Selain itu dari

fasilitas sendiri mbak, itu sudah sangat mendukung sekali, dari kita

sudah mempunyai ruang sendiri yang begitu cukup besar, ada

ruang konseling, kita sudah punya fasilitas seperti komputer dan

printer dan yang guru BK sudah mempunyai meja dan almari

sendiri-sendiri,, ya saya rasa semua itu sudah cukup sekali nduk,

seperti itu yah..juga sudah disediakan adanya kotak konsultasi

bagi siswa yang mungkin malu dan takut untuk datang ke ruang

BK,, ya cukup lah.. seandainya saat kita ingin mengadakan suatu

acara pun misalnya seminar tadi, dari pihak sekolah pun selalu

berusaha menyediakan ruang dan tempat, serta kebutuhan-

kebutuhannya..”

Dari beberapa informan diatas, penulis dapat menemukan beberapa

faktor yang mendukung pelaksanaan program bimbingan konseling

dalam pengembangan kepribadian siswa, diantaranya sebagai berikut:

a. Sumber daya manusia

b. Adanya fasilitas-fasilitas yang memadai, seperti: ruang

konseling, meja kursi dan almari untuk masing-masing konselor,

kotak konsultasi, dan sebagainya

c. Menjalin kerjasama antara pihak Madrasah, siswa dan juga

orang tua siswa

Segala dukungan di atas sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan

program bimbingan konseling di Madrasah dalam pengembangan

kepribadian siswa. Dengan adanya dukungan di atas maka diharapkan

suatu pelayanan bimbingan konseling itu bisa berjalan dengan lancar

dan akhirnya dapat mencapai suatu tujuan atau visi misi daripada

bimbingan konseling itu sendiri, serta dengan pengembangan

Page 95: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

79

kepribadian siswa menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya diharapkan

siswa mampu bersikap mandiri, bertanggung jawab dan juga sukses

dalam belajarnya.

4. Faktor Penghambat Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling dalam

Pengembangan Kepribadian Siswa MTs N Grabag Tahun

Pelajaran 2014/2015

Dalam upaya mensukseskan tujuan atau visi misi daripada

bimbingan konseling di Madrasah tentunya selain adanya faktor

pendukung, pasti juga adanya faktor yang menghambat pelaksanaan

bimbingan konseling tersebut, sehingga pelaksanaan bimbingan

konseling dalam pengembangaan kepribadian siswa tidak bisa berjalan

mulus atau terganggu. Gangguan-gangguan itu datang tidak hanya dari

pihak guru bimbingan konseling saja, tetapi bisa juga dari siswa itu

sendiri, bahkan orang tua mereka. Terkadang orang tua itu malah tidak

ikut membantu menyelesaikan permasalahan yang terjadi karena

mereka sebagai orang tua terkadang justru yang menyebabkan ketidak

berhasilan kinerja bimbingan konseling. Berikut penuturan para

konselor menanggapi hambatan-hambatan yang mereka alami sewaktu

memberikan pelayanan bimbingan konseling, di bawah ini penuturan

dari ADS, TAP, dan AG yang menyatakan:

ADS menyatakan, “Eeem,, ya ada beberapa persepsi siswa

mengenai bimbingan konseling yang salah, bahwa setiap yang

dipanggil BK itu bermasalah, apalagi untuk anak-anak yang masih

baru gini kan takut kalau dipanggil BK. Kemudian selain itu dari

Page 96: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

80

orang tua, kadang ada orang tua yang familiar, artinya orang tua

dipanggil untuk diajak kerjasama tetapi mereka tidak terima atau

tidak bisa menerima masukan dari kami, maka bawaanya

berantem,,”

TAP menambahkan, “Tentunya ada, mungkin ada beberapa

kebijakan yang tidak disetujui, dalam artian gini mbak,, kebijakan

tersebut misalnya kita selalu menganggap siswa itu positif, tapi

ada beberapa orang yang menganggap siswa itu negatif, kemudian

menyuruh siswa tersebut untuk diberikan sangsi dan sebagainya.

Oleh karena itu kita kan tidak boleh yah memutuskan sesuatu yang

tidak sesuai aturan kan, kemudian dari guru sendiri ya terkadang

terjadi perbedaan pendapat mengenai sang anak, misalnya saja

guru berpandangan bahwa anak itu baik, tetapi ia melakukan

suatu pelanggaran dan sebagainya ,,”

AG menambahkan lagi, “Tentunya ada mbak,,, akan tetapi selama

ini persentasinya sangat kecil, yaitu faktor yang menghambat itu

seperti saat mengundang orang tua siswa, baik orang tua yang

diundang datangnya tidak bisa tepat waktu, bahkan tidak bisa

datang, mungkin karena sibuk ataupun sakit,,”

Dari beberapa informan diatas, penulis menemukan beberapa

hambatan yang dialami para guru bimbingan konseling dalam

melaksanaan program bimbingan konselingnya, adapun hambatannya

sebagai berikut:

a. Kurang sinergisnya antara guru bimbingan konseling dengan

beberapa pihak guru di Madrasah

b. Kurangnya kerjasama dengan orang tua siswa

c. Asas kejujuran yang belum terpenuhi dan budaya anak yang

takut untuk mengakui kesalahan

d. Pandangan negatif anak tentang bimbingan konseling

Page 97: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

81

Segala hambatan yang terjadi di atas mereka rasakan sebagai suatu

hal yang maklum dan wajar saja terjadi. “Jalan itu tidak selalu mulus”,

terkadang melewati hal-hal yang menyenangkan dan terkadang juga

merasakan hal-hal yang sulit serta membutuhkan pemikiran yang

ekstra.

5. Alternatif pemecahan masalah dalam pelayanan Bimbingan

Konseling di Madrasah

Dalam mengembangkan suatu kepribadian siswa pasti banyak

sekali permasalahan yang dihadapi, akan tetapi dari setiap

permasalahan itu pasti ada solusinya, sehingga hal itu membuat

konselor tidak putus asa dan selalu semangat memberikan pembenahan

agar sesuai dengan tujuan. Adapun hambatan-hambatan yang datang

oleh konselor dihadapi dengan lapang dada dan tanpa mengeluh.

Berikut pernyataan mereka,

ADS menyatakan, “Ya,, dengan banyaknya persepsi siswa yang

salah tadi, sekarang ini untuk kelas VII tidak ada jam BK masuk

kelas, karena banyaknya jam mata pelajaran, akan tetapi solusi

sementara ini dari waka kurikulum khususnya memberikan waktu

atau kesempatan BK untuk masuk kelas VII dengan mengambil jam

mata pelajaran wali kelas, tentunya dengan kesepakatan bersama,

agar siswa itu mempunyai pandangan tentang BK, juga sekaligus

memperkenalkan kepada siswa apa sih BK itu, untuk apa sih BK

itu, kita juga bisa mengenal anak lebih dekat, dan sebagainya. Dan

itu benar-benar saya lakukan mbak,, dan terbukti anak-anak juga

senang dan bisa terhibur juga sehingga merubah persepsi mereka

tentang BK, dan banyak anak-anak yang sering curhat walaupun

hanya lewat sms, dan siswa yang mungkin tadinya mereka fikir BK

itu hanya berurusan dengan anak-anak yang bermasalah saja,

tetapi pada dasarnya tidak. Selain itu kita juga melakukan

Page 98: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

82

kerjasama dengan orang tua, tidak sedikit loh mbak,, orang tua

yang sering sms saya menanyakan perkembangan kepribadian

anaknya di sekolah, nah dari situ kita melakukan kerja sama

dengan para orang tua, yaitu untuk senantiasa memperhatikan

anak-anaknya, kita juga senantiasa melakukan “Home Visite” atau

berkunjung kerumah si anak untuk melihat secara langsung

sebenarnya bagaimana sih anak ini, mengapa bisa mendapat

masalah dan sebagainya. Ya sejauh ini seperti itu mbak,,”

AG menambahkan, “solusi atau langkah yang kami ambil

misalnya masalah orang tua yang tidak memenuhi panggilan ke

Madrasah. Ya kami dari pihak sekolah melakukan panggilan ulang

kepada orang tua siswa, apabila dalam batas waktu yang telah

ditentukan orang tua siswa tidak bisa berangkat juga, maka dari

kami melakukan kunjungan ke rumah siswa.. agar hal ini bisa

cepat diselesaikan.. begitu mbak,”

Sebanyak konselor di MTs Negeri Grabag hampir menuturkan hal

yang sama mengenai pertanyaan yang peneliti ajukan. Data diatas

merupakan beberapa solusi atau langkah yang diambil konselor dalam

memecahkan hambatan-hambatan yang terjadi, penulis menulisnya

sebagai berikut:

a. Memperkenalkan bimbingan konseling kepada anak sejak awal

(awal anak masuk sekolah), jadi mereka mempunyai

pandangan tentang bimbingan konseling

b. Menjalin kerjasama dengan orang tua siswa dan juga pihak

Madrasah

c. Home visite atau menjalin hubungan baik dengan orang tua

siswa dan melakukan pengawasan secara langsung kepada

siswa

Page 99: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

83

d. Mengadakan pertemuan rutin dengan pihak sekolah dan

sharring antara sesama guru bimbingan konseling terhadap

masalah-masalah yang dihadapi siswa

Solusi masalah di atas dimaksudkan agar hambatan-hambatan

yang dialami konselor sewaktu membimbing dan melayani siswa-

siswinya bisa dikurangi dan mendapatkan hasil kerja yang diharapkan.

Hal ini akan bisa terwujud dengan adanya kerjasama yang baik antara

warga Madrasah dan tidak hanya fokus pada konselornya saja. Peran

kepala Madrasah, guru mata pelajaran yang lain, wali kelas, waka

kesiswaan, dan semua warga anggota Madrasah juga berperan penting

dalam mensukseskan kinerja dari bimbingan konseling itu sendiri.

6. Kepribadian Siswa Setelah Mendapatkan Pelayanan Bimbingan

Konseling di Madrasah

Layanan bimbingan konseling diberikan untuk menyelesaikan

masalah-masalah atau problematika yang dihadapi oleh siswa, selain itu

bimbingan konseling juga diarahkan untuk memberikan perubahan

terhadap perilaku siswa ke depan agar lebih baik lagi terutama dalam

kepribadian siswa. Kepribadian siswa yang diinginkan suatu Madrasah

adalah suatu kepribadian yang positif, baik untuk siswa itu sendiri

ataupun untuk kemajuan dan perkembangan Madrasah, serta terhadap

orang lain dan masyarakat.

Bimbingan konseling hadir dalam ranah pendidikan yang

diharapkan mampu berkontribusi dalam perubahan perilaku siswa ke

Page 100: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

84

arah yang lebih baik lagi. Bimbingan konseling sangat berpengaruh

terhadap perkembangan kepribadian siswa, meskipun secara genetik

suatu kepribadian itu sudah melekat dalam diri anak atau sebagai unsur

bawaan, akan tetapi faktor lingkungan dan teman sangat berpengaruh,

seperti ungkapan TAP dalam kesempatan wawancara dengan penulis

yang menyatakan,

“Ya memang bimbingan konseling itu kan ranahnya untuk

merubah dan mengembangkan perilaku atau kepribadian siswa,

akan tetapi sebelum ke –kepribadian itu kan ada yang namanya

sikap mbak, nah apabila sikap itu berhubungan dengan

kepribadian tertentu secara kognitif, misalnya saja siswa tersebut

memiliki sikap dan perilaku yang positif maka akan mengacu juga

kepada kepribadian yang positif juga mbak, akan tetapi ada yang

namanya kepribadian alami, nah bagaimana kita dalam

membentuk atau mengembangkan kepribadian alami itu kearah

yang lebih baik lagi, jangan sampai anak itu berkembang kearah

yang negatif,”

Perubahan perilaku itu diharapkan setelah mereka mendapatkan

layanan bimbingan konseling. Kepribadian yang mungkin secara

bawaan atau alami dan itu dilihat kurang baik, diharapkan setelah

mendapatkan pelayanan dari bimbingan konseling itu maka

kepribadian siswa berangsur-angsur berubah dan berkembang menjadi

lebih baik lagi. Beberapa informan memberikan informasi yang hampir

relatif sama mengenai perkembangan kepribadian siswa dengan

pemberian layanan bimbingan konseling. Secara lebih lanjut,

ADS menegaskan, “Ya, mengembangkan kepribadian seseorang

itu butuh waktu kok ya mbak, tidak semata-mata kita kasih layanan

hari ini terus besok berubah. Tetapi ya program yang kita

laksanakan pada dasarnya untuk mengembangkan kepribadian

Page 101: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

85

mereka, gampanggane ya dari kepribadian mereka yang mungkin

kurang baik, bisa kita luruskan dengan pemberian layanan

bimbingan secara terus-menerus sehingga mereka mempunyai

kepribadian yang baik.

Upaya bimbingan konseling dalam pengembangan kepribadian

siswa memang diharapkan mampu memberikan dampak yang besar

bagi si anak, utamanya untuk kemajuan siswa itu sendiri dan tujuan

daripada Madrasah juga. Atas dasar ini para konselor harus berusaha

keras dalam upaya mencapai tujuan dan visi misi bimbingan konseling

dengan lebih intensif lagi dalam hal kinerja dan pelayanan. Peneliti

sendiri dapat menyimpulkan bahwa memang layanan bimbingan

konseling itu sangat ikut andil dalam pengembangan kepribadian siswa,

tentunya kepribadian ke arah yang positif.

Untuk mengetahui apakah suatu layanan bimbingan konseling itu

penting untuk memberikan perubahan perilaku serta kepribadian siswa,

penulis mengambil sample pernyataan dari siswa-siswa yang pernah

mendapatkan layanan bimbingan konseling, berikut penuturannya,

AA menyatakan, “ menurut saya, pemberian pelayanan BK di

tengah-tengah para siswa ini sangat membantu buk, terlebih saya

sendiri. Saya ini orangnya keras kepala buk, ketika diberi arahan

serta nasehat saya mendengarkan tetapi tidak pernah saya

lakukan, nah ketika saya ada suatu masalah dan saya datang ke

BK, dan para guru BK memberikan saya arahan dan motivasi

dengan sabar, telaten dan berusaha membantu menyelesaikan

masalah saya. Sejak saat itu saya mulai menghargai pendapat

orang lain buk, tentunya yang bersifat membangun. Selain itu saya

ini kan anaknya crewet bahkan di kelas sekalipun, pernah saya

tidak memperhatikan pelajaran di kelas dan ketika ulangan nilai

saya pun jelek, kemudian saya berhadapan dengan BK dan oleh

BK diberi arahan serta bimbingan untuk mengurangi bercandaan

Page 102: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

86

di dalam kelas, maka saya mulai mengurangi bermain saya di

kelas dan akhirnya nilai saya ketika ulangan pun bisa naik dan

bagus. ”

MHW menambahkan, “tadinya saya itu sering banget bermain

buk, bahkan di dalam kelas juga. Pernah suatu hari saya bermain

seharian dan besok paginya itu saya ada ujian, malamnya saya

merasa capek dan tidur awal tanpa belajar terlebih dahulu, dan

akhirnya keesokan harinya nilai ujian saya sangat jelek. Setelah itu

saya berhadapan ke BK dan mendapatkan layanan dari BK buk,

sejak itu saya menjadi lebih baik lagi, misalnya tidak banyak

bercanda di dalam kelas ketika guru menerangkan pelajaran,

kemudian apabila ada guru yang tidak masuk saya gunakan untuk

ke masjid Sekolah buk untuk sholat dhuha,”

MAM menambahkan juga, “saya mendapatkan pelayanan BK

karena saya melanggar aturan sekolah buk „bolos‟ karena tidak

suka dengan pelajaran hari itu, tapi setelah saya dikasih

peringatan serta bimbingan dan arahan dari BK saya tidak lagi

mengulangi perbuatan melanggar aturan lagi buk, dan saya

merasa lega karena bisa curhat juga mengapa saya membolos, dan

sejak itu saya tidak pernah membolos lagi”.

Berdasarkan pernyataan dari beberapa siswa di atas, maka penulis

dapat mengambil kesimpulan mengenai kepribadian yang terjadi

kepada siswa setelah mendapatkan pelayanan bimbingan konseling.

Adapun perkembangan kepribadian siswa setelah penulis melakukan

wawancara kepada beberapa siswa diantaranya hasilnya sebagai berikut

(5 Desember 2014, pukul 09.36- 12.15 WIB):

1. Siswa lebih percaya diri dalam mengungkapkan

permasalahannya dengan orang lain (konselor).

2. Lebih banyak memanfaatkan waktu untuk belajar daripada

untuk bermain.

Page 103: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

87

3. Memperhatikan pelajaran dalam kelas dengan baik.

4. Tidak pernah membolos dan melanggar aturan Sekolah.

5. Menjalankan kewajiban sebagai umat Islam dengan baik

(beribadah kepada Allah).

Dari kesimpulan di atas, maka jelas sekali bahwa pelayanan

bimbingan konseling dapat mengembangkan kepribadian siswa menjadi

lebih baik lagi, terbukti dari pernyataan para siswa setelah mendapatkan

layanan bimbingan konseling tersebut kepribadian mereka mengalami

perkembangan ke arah yang lebih baik lagi dalam kehidupan sehari-

hari, dan hal ini secara langsung dapat mereka rasakan. Selain itu,

siswa menyatakan bahwa para guru bimbingan konseling di Madrasah

ini sangat telaten, sabar, dan profesional dalam membimbing siswa-

siswinya, bahkan mereka tidak pernah putus asa menghadapi kami yang

dendeng, dan bandel. Mereka selalu sabar membimbing kami, sehingga

kami bisa memperbaiki perilaku kami yang mungkin kurang baik dan

mulai dekat dengan semua guru bimbingan konseling.

Page 104: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

88

BAB IV

ANALISIS

A. Program-program Bimbingan Konseling yang diterapkan di Madrasah

Tsanawiyah Negeri Grabag

Bimbingan dan konseling adalah suatu bentuk layanan yang diadakan

dalam setiap sekolahan. Bimbingan konseling sangat berperan aktif dalam

perkembangan pendidikan di sekolah. Bimbingan konseling memberikan

kontribusi ke dalam beberapa pelayanannya yang diberikan kepada siswa

agar terwujud harapan yang diinginkan, karena bimbingan konseling ikut

serta merubah dan mengembangkan suatu kepribadian atau perilaku siswa

yang semula kurang baik menjadi baik, serta dalam peningkatan dibidang

akademis, etika, dan budayannya.

Bimbingan konseling di Madrasah memberikan beberapa pelayanan

program bimbingan konseling kepada siswa untuk perubahan perilakunya

atau perkembangan kepribadiannya. Program-program tersebut ada

beberapa macam dan bentuk, hal ini disesuaikan dengan permasalahan yang

dihadapi oleh siswa. Bimbingan konseling juga memberikan pelayanannya

tidak asal melayani, akan tetapi melihat fokus permasalahan yang kemudian

disesuaikan dengan pemberian pelayanan.

Untuk lebih jelasnya, akan dijelaskan beberapa program bimbingan

konseling yang diberikan guru bimbingan konseling terhadap siswa, yaitu

meliputi:

Page 105: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

89

1. Layanan Orientasi

Layanan orientasi adalah bimbingan yang dilakukan untuk

memperkenalkan siswa baru atau seseorang terhadap lingkungan yang

baru dimasukinya (Asdiqoh, 2014: 28).

Dari hasil penelitian, peneliti menemukan bahwa di MTs N Grabag

juga diberikan layanan orientasi, yaitu diberikan kepada siswa saat

pertama kali masuk sekolah atau pada tahun pelajaran baru, siswa

diperkenalkan mengenai sekolah, lingkungan sekolah, keadaan ruang

sekolah, pengenalan guru dan semua pihak sekolah. Layanan ini

diberikan sekaligus untuk membentuk perilaku siswa agar peka terhadap

lingkungan mereka, dengan kepekaan ini diharapkan nantinya mereka

mampu beradaptasi dengan lingkungan yang baru secara baik dan juga

menaati peraturan yang berlaku.

2. Layanan bimbingan kepribadian

Layanan ini diberikan kepada siswa setelah mereka mampu

beradaptasi dengan lingkungan sekolah. Dalam artian siswa mengalami

suatu masalah ada saat perjalanan belajarnya, baik itu masalah yang

berkaitan dengan dirinya sendiri, sekolah, ataupun dari lingkungan luar

sekolah. Layanan ini diberikan ketika mereka secara sukarela datang ke

konselor untuk sharring dan meminta solusi pemecahan masalahnya,

selain itu bisa juga diberikan melalui pemanggilan anak karena anak

tersebut termasuk ke dalam siswa yang bermasalah dan seperlunya layak

Page 106: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

90

dipanggil untuk mendapatkan layanan serta diberikan solusi untuk

pemecahan masalahnya.

3. Layanan bimbingan sosial/ kelompok

Layanan ini diberikan kepada siswa untuk membantu menghadapi

masalah-masalah sosial, baik itu masalah pergaulan, tantangan kehidupan

yang semakin keras, dan lain-lain (Sudianto dan Nurrihsan, 2005:12).

Berdasarkan hasil penelitian kepada beberapa informan bahwa di MTs

N Grabag memberikan layanan ini kepada siswa dalam bentuk

bimbingan kelompok, misalnya saja terhadap masalah pergaulan siswa

diberikan bimbingan melalui kegiatan seminar, yaitu misalkan tentang

“bullying”. Layanan ini diberikan kepada siswa sebagai upaya tindakan

atau pencegahan kepada siswa berbuat bullying, baik itu terhadap teman-

temannya di Sekolah maupun di masyarakat.

4. Layanan bimbingan belajar

Bimbingan belajar membantu peserta didik dalam menghadapi dan

memecahkan masalah-masalah belajar, juga sebagai upaya pemberian

bantuan dari konselor kepada siswa dengan cara mengembangkan

suasana belajar-mengajar yang kondusif, agar terhindar dari kesulitan

belajar, dan dapat mengembangkan cara belajar yang efektif sehingga

mencapai hasil belajar yang optimal.

Dalam memberikan pelayanan bimbingan belajar kepada siswa di

MTs N Grabag, para konselor selalu melihat dari permasalahan yang

dihadapi oleh siswa, semisal siswa mengalami kesulitan dalam belajar,

Page 107: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

91

baik karena kurang waktu belajar, sulit konsentrasi, atau pun yang

lainnya. Dalam hal ini konselor memberikan bimbingan belajar serta

dicarikan solusi untuk masalahnya tersebut, sehingga anak bisa belajar

dengan baik, tenang, dan meningkatkan prestasinya.

5. Layanan bimbingan karier

Bimbingan karir membantu siswa dalam menghadapi masalah-

masalah seperti pemahaman terhadap dunia kerja, pengembangan karir,

penyesuaian pekerjaan, dan pemahaman terhadap keadaan dirinya senidri

serta kemungkinan-kemungkinan pengembangan karir yang sesuai

dengan kemampuan dirinya.

Layanan bimbingan karir di Madrasah ini diberikan kepada siswa

guna mengantisipasi terhadap siswa-siswi yang mungkin tidak bisa

melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu dengan cara

mengarahkan dan menggali potensi serta bakat minat siswa yang

diharapkan nantinya siswa dapat mandiri serta tidak membebani orang

lain. Selain itu juga bimbingan karir ini diberikan agar siswa mampu

mengenal dan memahami dirinya dengan dunia kerja, mengembangkan

masa depanya sesuai dengan yang diharapkannya.

Dengan beberapa program layanan bimbingan konseling diatas dapat

memberikan perubahan terhadap perilaku siswa terlebih kepribadian

mereka, serta membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi siswa.

Sehingga siswa bisa berhati-hati dalam bertindak dan dalam jangka panjang

nantinya dapat mengembangkan kepribadian siswa yang lebih baik lagi.

Page 108: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

92

B. Implementasi Program Bimbingan Konseling dalam Pengembangan

Kepribadian Siswa MTs Negeri Grabag Tahun Pelajaran 2014/2015

Pelaksanaan program bimbingan konseling di sekolah dapat

dilaksanakan dengan baik apabila diprogramkan secara baik pula. Oleh

karena itu program bimbingan konseling di sekolah harus direncanakan

dengan baik dan sistematis, karena secara umum program bimbingan

konseling merupakan suatu rancangan kegiatan yang akan dilakukan dalam

jangka waktu tertentu.

Pelaksanaan program bimbingan konseling dalam mengembangkan

kepribadian siswa di Madrasah tentunya tidak bisa berjalan sendiri, tentunya

pelayanan bimbingan konseling ini melibatkan beberapa pihak sekolah,

seperti kepala sekolah, waka kesiswaan, wali kelas, guru kelas, orang tua

siswa, juga dari siswa itu sendiri. Adapun pelaksanaan program bimbingan

konseling di Madrasah Tsanawiyah Negeri Grabag dalam upaya

pengembangan kepribadian siswa sudah berjalan secara baik. Berikut

upaya-upaya yang dilaksanakan konselor dalam pemberian pelayanan

bimbingan konseling kepada siswa:

1. Konselor memberikan pelayanan orientasi kepada siswa untuk

memperkenalkan lingkungan Madrasah dan agar siswa dapat

beradaptasi dengan lingkungan Madrasah sehingga bisa menaati

peraturan yang berlaku.

Sebagaimana dijelaskan dalam bukunya Asdiqoh (2014: 28) yang

menyatakan bahwa layanan orientasi diberikan kepada siswa untuk

Page 109: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

93

memperkenalkan siswa baru atau seseorang terhadap lingkungan yang

baru dimasukinya.

2. Konselor melakukan pendataan terhadap siswa-siswinya yang

bermasalah melalui DCM (daftar catatan masalah) untuk dicarikan

solusi permasalahannya. Sebagaimana yang dijelaskan dalam bukunya

Asdiqoh (2014: 45), yang menyatakan bahwa dalam memberikan

pelayanan bimbingan konseling kepada siswa perlu pengumpulan data

terhadap siswa itu sendiri, seperti mengumpulkan berbagai keterangan

tentang siswa, baik itu mengenai permasalahan yang dihadapi siswa,

mengenal karakteristik siswa, inventoring dan kebutuhan siswa.

Sehingga konselor akan lebih mudah dalam memberikan pelayanan

dan memberikan solusi permasalahan.

3. Memberikan penyuluhan kelompok (melalui seminar) sebagai wujud

tindakan pencegahan siswa dalam melakukan penyimpangan kembali.

Sebagai mana sifat bimbingan konseling yaitu “pencegahan”, bahwa

pelayanan bimbingan konseling dapat menghasilkan tercegahnya atau

terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin

timbul, yang akan dapat menganggu, menghambat dan menimbulkan

kesulitan.

4. Selalu berkonsultasi dengan pihak sekolah ketika mengambil

keputusan agar dalam mengambil suatu keputusan itu tidak terjadi

kesalah pahaman di antara beberapa pihak. Hal ini dilakukan untuk

menghindari adanya perbedaan pendapat dari beberapa pihak, baik itu

Page 110: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

94

dari guru, orang tua siswa, dan pihak-pihak lain yang terkait dalam

suatu lingkup Madrasah.

5. Diadakan evaluasi dan tindak lanjut guna mengamati sejauh mana

pelaksanaan program bimbingan konseling, serta sebagai cermin

dalam meningkatkan pelaksanaan program bimbingan konseling ke

depannya agar lebih baik lagi. Hal ini sesuai dengan prinsip dari

bimbingan konseling yaitu bahwa program bimbingan konseling harus

selalu diadakan penilaian secara berkala untuk mengetahui sampai di

mana hasil yang telah dicapai dan untuk mengetahui apakah

pelaksanaan program itu sesuai dengan yang telah direncanakan

semula (Sudianto dan Nurrihsan, 2005: 12).

C. Faktor-faktor pendukung Pelaksanaan Program Bimbingan Konseling

dalam Pengembangan Kepribadian Siswa MTs N Grabag Tahun

Pelajaran 2014/2015

Bimbingan konseling dalam melaksanakan tugas, tentunya

membutuhkan dukungan dari semua pihak sekolah dan tidak terkecuali

dengan fasilitas yang mendukung pelaksanaan program bimbingan

konseling dalam pengembangan kepribadian siswa. Pelayanan bimbingan

konseling bisa berjalan dengan lancar tentunya karena ada beberapa faktor

yang mendukungnya, dari hasil wawancara penulis dapat menyatakan

faktor-faktor yang mendukung pelaksanaan program bimbingan konseling

Page 111: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

95

dalam pengembangan kepribadian siswa. Adapun faktor-faktor pendukung

tersebut diantaranya:

1. Adanya fasilitas-fasilitas yang memadai, dengan disediakannya

fasilitas dari sekolah untuk membantu pelaksanaan program

bimbingan konseling ini bisa berjalan dengan lancar sesuai dengan

rencana, yaitu dengan disediakan ruang konseling, meja kursi dan

almari untuk masing-masing konselor, kotak konsultasi, dan yang

lainnya. Hal ini membuat konselor lebih mudah dalam mengarahkan

dan membimbing siswa, seperti halnya dengan disediakannya kotak

konsultasi, siswa lebih banyak mengungkapkan permasalahannya

lewat fasilitas tersebut, karena tidak sedikit siswa yang merasa takut

untuk masuk ke dalam ruang bimbingan konseling, dari situ konselor

bisa lebih memahami karakter siswa dan memberikan pelayanannya

sesuai dengan kebutuhan siswa.

2. Adanya kerjasama antara pihak Madrasah, siswa dan juga orang tua

siswa. Kerjasama yang baik sangat perlu untuk kelancaran kinerja

bimbingan konseling di sekolah. Tanpa adanya kerjasama tentunya

suatu pelayanan itu tidak bisa bekerja secara maksimal untuk bisa

mencapai tujuan daripada program tersebut.

3. Tugas konselor dipegang oleh seorang konselor yang benar-benar ahli

dalam bidang bimbingan konseling, sehingga setiap permasalahan

siswa dapat teratasi dan dicarikan solusi permasalahannya. Selain itu,

pemberian pelayanan bimbingan konseling juga harus disesuaikan

Page 112: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

96

dengan kebutuhan siswa, misalnya kebanyakan siswa mengalami

masalah dalam belajarnya, tentunya seorang konselor harus

memberikan pelayanan bimbingan belajar kepada mereka, serta

dicarikan solusi masalahnya. Asdiqoh (2014: 65) menyatakan bahwa

seorang konselor itu harus memegang teguh kode etik bimbingan

konseling yang mengandung ketentuan yang tidak boleh dilanggar

ataupun diabaikan, salah satunya yaitu bahwa pembimbinga haruslah

selalu menyadari akan tanggung jawabnya yang berat yang

memerlukan pengabdian sepenuhnya.

D. Faktor-faktor penghambat Pelaksanaan Program Bimbingan

Konseling dalam Pengembangan Kepribadian Siswa MTs N Grabag

Tahun Pelajaran 2014/2015

Bimbingan konseling dalam menjalankan tugasnya selain adanya

faktor pendukung pelaksanaan, tentunya juga tidak terlepas dari beberapa

faktor yang menghambat pelaksanaan. Akan tetapi hal itu tidak mengurangi

semangat para konselor dalam menjalankan tanggung jawabnya sebagai

seorang konselor. Bahkan konselor sangat aktif dalam menangani setiap

kasus yang dihadapi para siswa guna membantu siswa menyelesaikan

masalahnya. Namun, pemberian pelayanan bimbingan konseling itu tidak

semudah membalikkan telapak tangan, terkadang ada saja hambatan yang

menghambat pelaksanaan program bimbingan konseling tersebut,

diantaranya hambatan-hambatan tersebut adalah:

Page 113: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

97

1. Kurang sinergisnya antara guru bimbingan konseling dengan beberapa

pihak guru. Program bimbingan konseling tidak dapat bekerja dan

berdiri sendiri tanpa adanya kerjasama yang baik dengan semua pihak.

Terkadang guru-guru kurang memahami pentingnya peran bimbingan

konseling yang ada di sekolah, mereka menganggap seolah-olah

bimbingan konseling itu adalah figur polisi sekolah yang bertindak

keras dan kebanyakan ditakuti oleh siswa. Pemahaman seperti ini

yang terkadang menghambat pelaksanaan bimbingan konseling di

sekolah, dan pemahaman seperti ini harus dihilangkan karena

bimbingan konseling hadir di sekolah pada dasarnya untuk membantu

kelancaran tujuan pendidikan di sekolah tersebut. Bimbingan

konseling bersifat membantu, mengarahkan, membangun,

mengembangkan minat dan bakat para siswa yang sebenarnya.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka diharapkan hubungan yang lebih

sinergis antara bimbingan konseling dengan pihak-pihak sekolah

untuk meningkatkan hubungan kerjasama yang baik, serta

pelaksanaan program bimbingan konseling dalam mengembangkan

kepribadian siswa bisa berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan

yang diinginkan.

Priyatno dan Ermananti (1999: 121) menyatakan bahwa suatu

kesalahpahaman itu perlu dicegah, diluruskan apabila ingin agar

gerakan pelayanan bimbingan konseling pada umumnya dapat

Page 114: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

98

berjalan dan berkembang dengan baik sesuai dengan kaidah-kaidah

keilmuan dan praktek penyelenggaraannya.

2. Kurangnya kerjasama dari orang tua siswa. Orang tua memang

merupakan faktor utama dalam mengarahkan perilaku atau

kepribadian anak-anaknya ke jalan yang benar. Akan tetapi terkadang

orang tua juga terlalu over protektif terhadap anak-anaknya, sehingga

hal tersebut membuat sang anak biasanya bertindak seenaknya. Selain

itu, kaitannya dengan pelayanan bimbingan konseling, terkadang

terdapat orang tua yang bersifat menutupi terhadap kesalahan

anaknya, karena anggapan mereka tentang anaknya itu selalu benar.

Seperti ungkapan TAP konselor yang menyatakan,

“kadang ada juga mbak orang tua yang selalu menutupi kesalahan

anaknya, misalnya saja orang tua selalu beranggapan bahwa

kelakuan anaknya itu benar, padahal sebenarnya anaknya itu

melakukan suatu kesalahan/ pelanggaran, maka hal ini perlu

diluruskan mbak agar orang tua juga mengawasi anaknya

sehingga perkembangan kepribadian mereka itu bisa lebih baik”

Hal seperti itu tidak mendukung kinerja daripada bimbingan konseling

dalam mengembangkan kepribadian siswa, maka orang tua perlu

diarahkan dalam menanggapi permasalahan yang sedang dihadapi

oleh anaknya. Selain itu adanya ketidakharmonisan dalam keluarga

juga dapat memicu anak melakukan penyimpangan, yang orang tua

harus ketahui adalah bahwa anak itu memerlukan keadaan yang

nyaman, terutama dalam keluarga untuk mendukung aktifitasnya.

Page 115: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

99

3. Asas kejujuran yang belum terpenuhi dan budaya anak yang takut

untuk mengakui kesalahannya. Banyak anggapan bahwa “jujur itu

ajur”, padahal tidak demikian kenyataannya. Kaitannya dengan

pelayanan bimbingan konseling sifat jujur itu sangat mendukung,

karena jika sifat jujur tidak bisa diterapkan dalam pelayanan

bimbingan konseling, tentunya akan mempersulit dalam mencari

solusi dari permasalahan tersebut. Namun pada kenyataannya budaya

untuk mengakui kesalahan diri sendiri itu masih kurang, karena

anggapan mereka tentang perbuatannya yang selalu benar.

4. Pandangan negatif anak tentang bimbingan konseling. Kebanyakan

siswa memandang bahwa bimbingan konseling itu sebagai polisi

sekolah yang bertugas menangani siswa yang bermasalah. Padahal,

pada dasarnya tidak demikian, bimbingan konseling di Sekolah untuk

membantu kelancaran proses pembelajaran, karena bimbingan

konseling ini tugasnya untuk membimbing, mengarahkan,

membangun motivasi anak agar siswa bisa menjadi orang yang

mandiri serta bertanggungjawab.

E. Alternatif solusi yang diambil untuk memecahkan hambatan-hambatan

dalam Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Madrasah

Proses bimbingan konseling dalam memecahkan masalah atau

hambatan saat pemberian pelayanan menawarkan beberapa alternatif

pemecahan masalah yang dilakukan untuk memperlancar kinerja bimbingan

Page 116: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

100

konseling dalam mengemban tanggung jawab sebagai seorang konselor di

sekolah yang ikut serta mewujudkan tercapainya visi, misi dan tujuan dari

sekolah. Adapun beberapa alternatif pemecahan masalah yang dilakukan

bimbingan konseling yaitu sebagai berikut:

1. Memperkenalkan bimbingan konseling kepada siswa sejak awal (awal

anak masuk sekolah), jadi mereka mempunyai pandangan tentang

bimbingan konseling, tidak seperti yang mereka anggapkan selama ini

bahwa bimbingan konseling itu merupakan polisi sekolah yang

tugasnya memberikan sanksi dan berurusan dengan siswa yang

bermasalah atau melanggar aturan sekolah. Selain itu juga siswa dapat

memanfaatkan pelayanan bimbingan konseling di Madrasah ini

dengan baik.

2. Menjalin kerjasama dengan orang tua dan juga pihak sekolah, baik

kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wali kelas, guru-guru mata

pelajaran lain, pihak kantin, dan semua pihak yang terlibat dalam

suatu lingkup sekolah. Kerjasama yang harmonis ini sangat penting

dilakukan untuk memperlancar kinerja dari bimbingan konseling.

3. Home visite atau menjalin hubungan baik dengan orang tua/ wali

murid. Dalam mengembangkan suatu kepribadian siswa menuju yang

lebih baik perlu adanya kerjasama orang tua, dalam hal ini

diadakannya “home visite”, yaitu konselor mendatangi rumah siswa

dengan tujuan menjalin hubungan kerjasama dengan orang tua siswa

Page 117: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

101

untuk selalu mengawasi anak ketika di rumah dan untuk mendapatkan

penyelesaian permasalahan yang dihadapi sang anak.

4. Mengadakan pertemuan rutin dengan semua pihak Madrasah untuk

menyampaikan kinerja dan perkembangan pelayanan bimbingan

konseling di Madrasah agar tidak terjadi perbedaan pendapat lagi, dan

juga sharring antara sesama guru bimbingan konseling, hal ini

berkaitan dengan problem-problem yang dialami siswa. Kritik dan

saran antar sesama konselor sangat dibutuhkan untuk mendapatkan

suatu pemahaman dan pemyelesaian mengenai masalah yang sedang

dihadapi.

F. Kepribadian Siswa Setelah Mendapatkan Pelayanan Bimbingan

Konseling

Pelayanan program bimbingan konseling memberikan sumbangan

yang sangat besar berkenaan dengan kinerja sekolah dalam keikutsertaannya

dalam mengembangkan kepribadian siswa yang lebih baik. Adapun dari

tahun ke tahun diharapkan layanan bimbingan konseling mengalami

perkembangan, karena dalam setiap pencapaian sebuah tujuan tentu

memerlukan upaya keras dalam menggapai tujuan tersebut. Oleh karena itu,

pelayanan bimbingan konseling di Madrasah Tsanawiyah Negeri Grabag

dari waktu ke waktu mengalami peningkatan yang pesat. Hal ini dibuktikan

dengan banyaknya permasalahan yang dapat dihadapi siswa, perubahan

perilaku dan kepribadian siswa ke arah yang lebih baik, serta banyaknya

Page 118: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

102

lulusan yang tidak dapat melanjutkan ke tingkatan yang lebih tinggi (SMA/

perguruan tinggi), dengan melalui pelayanan dari bimbingan konseling di

Madrasah ini dapat menyalurkan atau menempatkan peserta didiknya sesuai

dengan keahlian dan minat mereka.

Layanan bimbingan konseling diberikan di Madrasah dengan tujuan

adanya perubahan perilaku dan kepribadian siswa, serta untuk

mengentaskan siswa dari segala permasalahan dan ikut andil dalam

memperbaiki pola perilaku yang kurang baik menjadi baik. Dalam lingkup

sekolah bimbingan konseling di Madrasah sangat diharapkan mampu

mewujudkan visi, misi dan tujuan dari sekolah. Berikut pernyataan dari AG

selaku kepala sekolah yang memberikan pernyataan kepada peneliti saat

wawancara,

AG menyatakan, “perubahan perilaku yang ditunjukkan siswa setelah

mendapat pelayanan bimbingan konseling sejauh ini sangat baik dan

menunjukkan perubahan perilaku yang lebih baik dari sebelumnya,

Contohnya saja dalam rangka melaksanakan pembiasaan, baik di

sekolah maupun di masyarakat, misalnya saja dalam waktu luang siswa

diajak untuk sholat dhuha, kemudian ketika datang waktu sholat siswa

diajak untuk sholat berjamaah, yang tadinya perlu di oprak-oprak

sekarang sudah berjalan baik tanpa harus dioprak-oprak lagi mbak,

selain itu pendampingan anak dalam kelancaran pembelajaran atau

prestasi juga sangat diperlukan dalam perkembangannya. Oleh karena

itu saya selaku kepala sekolah berharap agar kedepannya pemberian

pelayanan bimbingan konseling lebih intensif lagi, dalam artian dalam

penanganan suatu kasus harus diimbangi dengan pemberian motivasi

kepada siswa, jadi tidak sebatas pemberian pelayanan saja,”.

Pernyataan kepala sekolah di atas membuktikan pentingnya

pemberian pelayanan bimbingan konseling yang diadakan di sekolah, juga

bimbingan konseling berperan aktif dalam mewujudkan tujuan dari sekolah,

Page 119: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

103

tidak hanya membentuk siswa yang cerdas dalam hal akademis, akan tetapi

juga emosionalnya, serta mampu bersaing dengan perkembangan zaman

tanpa melakukan suatu penyimpangan-penyimpangan yang dapat merugikan

orang lain. Pengembangan kepribadian yang baik, positif, dan berakhlakul

karimah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta bisa menjadi individu

yang mandiri dan bertanggung jawab. Berikut kepribadian yang terjadi pada

siswa setelah mendapatkan layanan bimbingan konseling diantaranya:

1. Siswa yang sebelumnya merasa bimbang dan takut berkonsultasi

kepada guru BK menjadi lebih percaya diri dalam mengungkapkan

permasalahannya dengan konselor, dalam artian siswa berusaha jujur

atas permasalahan yang terjadi dalam dirinya, sehingga siswa dapat

menyelesaikan permasalahannya dengan baik, dan lebih bisa mandiri

dari sebelumnya.

2. Siswa yang sebelumnya banyak menghabiskan waktu dengan hal-hal

yang kurang produktik menjadi lebih banyak memanfaatkan waktu

untuk belajar, maksudnya adalah yang dulunya ada waktu luang

digunakan untuk bermain atau menonton televisi sekarang mereka

biasakan untuk belajar tentang pelajaran yang diajarkan tadi di

sekolah.

3. Siswa yang sebelumnya kurang konsentrasi saat mengikuti proses

belajar mengajar menjadi lebih memperhatikan pelajaran dalam

kelas dengan baik, yaitu siswa yang tadinya sering bergurau di dalam

kelas, tidak pernah memperhatikan pelajaran, mereka sekarang lebih

Page 120: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

104

sering memperhatikan pelajaran sehingga mereka bisa menangkap

materi yang diajarkan oleh gurunya.

4. Siswa yang sebelumnya sering tidak masuk sekolah tanpa alasan

menjadi tidak pernah membolos lagi, yaitu siswa yang awalnya suka

membolos karena malas sekolah atau ada mata pelajaran yang tidak

disukai sehingga mereka membolos, setelah mendapatkan layanan

bimbingan konseling mereka menyadari bahwa pelajaran itu penting

dan mereka tidak pernah membolos dan melanggar aturan dari

sekolah.

5. Siswa yang sebelumnya kurang rajin dalam beribadah menjadi lebih

bersungguh-sungguh dalam menjalankan kewajiban, maksudnya

yang awalnya mereka masih sulit melaksanakan kewajibannya

sebagai orang Islam (beribadah/ shalat), di sekolah para siswa

diajarkan untuk selalu menjalankan kewajibannya dengan baik,

misalnya mengajak siswa untuk shalat berjamaah, membiasakan

shalat dhuha, dan sebagainya.

Page 121: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

105

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan pembahasan dan analisis mulai dari bab I sampai

dengan bab IV, guna menjawab pokok permasalahan dalam penelitian yang

dilakukan, maka terdapat beberapa hal yang menjadi titik tekan sebagai

kesimpulan dalam skripsi ini, yaitu:

1. Program bimbingan konseling yang diterapkan di Madrasah

Tsanawiyah Negeri Grabag meliputi layanan orientasi, layanan

bimbingan kepribadian, layanan bimbingan sosial/ kelompok, layanan

bimbingan belajar, dan layanan bimbingan karier.

2. Implementasi program bimbingan konseling dalam pengembangan

kepribadian siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Grabag yaitu para

konselor melakukan beberapa hal yang dapat memperlancar kinerja dari

program bimbingan konseling tersebut, di antaranya: konselor

memberikan pelayanan orientasi, melakukan pendataan terhadap siswa-

siswinya yang bermasalah melalui DCM, memberikan penyuluhan

kelompok (melalui seminar), selalu berkonsultasi dengan pihak sekolah

ketika mengambil suatu keputusan, dan mengadakan evaluasi serta

tindak lanjut mengenai pelaksanaan bimbingan konseling.

3. Faktor-faktor yang mendukung pelaksanaan program bimbingan

konseling dalam pengembangan kepribadian siswa di Madrasah

Tsanawiyah Negeri Grabag meliputi adanya dukungan dari beberapa

Page 122: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

106

pihak sekolah, adanya fasilitas yang memadai dalam pelaksanaan

pelayanan bimbingan konseling, dan pelaksanaan program bimbingan

konseling dipegang oleh orang yang benar-benar ahli dalam bidang

bimbingan konseling.

4. Faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan program bimbingan

konseling dalam pengembangan kepribadian siswa di Madrasah

Tsanawiyah Negeri Grabag meliputi: kurang sinergisnya hubungan

antara guru bimbingan konseling dengan beberapa pihak guru,

kurangnya kerjasama dengan orang tua siswa, kurangnya kejujuran dari

siswa untuk mengakui kesalahannya, dan adanya pandangan negatif

anak tentang bimbingan konseling.

5. Alternatif solusi yang ditempuh untuk memecahkan hambatan-

hambatan dalam pelaksanaan program bimbingan konseling di MTs N

Grabag yaitu para konselor melakukan beberapa hal, di antaranya:

memperkenalkan pelayanan bimbingan konseling kepada siswa sejak

awal, membangun kerjasama yang baik dengan orang tua dan pihak

sekolah, melakukan home visite, dan selalu mengadakan pertemuan

rutin dengan pihak-pihak Madrasah untuk menyampaikan

perkembangan dan pelayanan bimbingan konseling serta sharing

dengan sesama konselor lain untuk memecahkan suatu masalah yang

dihadapi siswa.

6. Kepribadian siswa setelah mendapatkan pelayanan Bimbingan

Konseling bisa dilihat dari kebiasaan atau perilaku siswa yang awalnya

Page 123: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

107

menyimpang kemudian tidak pernah melanggar aturan sekolah lagi,

lebih bersemangat dalam belajar, lebih bisa memanfaatkan waktu, dan

juga lebih bisa bersikap dewasa serta mandiri dan percaya diri. Selain

dari perubahan kepribadian, bimbingan konseling juga berhasil dalam

hal memberikan pelayanan kepada siswa, misalnya banyaknya

permasalahan yang dapat dihadapi siswa, dan banyaknya lulusan yang

tidak dapat melanjutkan ke tingkatan yang lebih tinggi (SMA/

perguruan tinggi) mereka dapat menyalurkan atau menempatkan dirinya

sesuai dengan keahlian, bakat dan minat mereka.

B. Saran

Adapun saran yang terkait dengan implementasi program bimbingan

konseling dalam pengembangan kepribadian siswa MTs N Grabag kabupaten

Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015 antara lain:

1. Untuk sekolah

Mampu meningkatkan kinerja layanan bimbingan konseling agar

lebih aktif dan intensif lagi, juga mengembangkan kerjasama yang baik

antara beberapa pihak Sekolah, yaitu antara guru bimbingan konseling,

kepala sekolah, kesiswaan, guru mata pelajaran, wali kelas, dan semua

pihak sekolah yang terlibat dalam lingkungan sekolah. Sekaligus sarana

dan prasarana yang lebih lengkap.

2. Untuk Siswa

Bagi siswa diharapkan lebih bisa mengetahui tentang program

bimbingan konseling, sehingga mereka tidak berpandangan negatif

Page 124: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

108

tentang bimbingan konseling, bahwa semua yang berhubungan dengan

bimbingan konseling itu pasti bermasalah, padahal kenyataannya tidak

demikian. Oleh karena itu, siswa pun mampu memanfaatkan pelayanan

bimbingan konseling untuk sekedar sharring atau berkomunikasi dalam

menyelesaikan suatu permasalahan, sehingga siswa dapat menjadi

pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab terhadap apa yang

dilakukannya.

3. Untuk Guru

Guru diharapkan untuk selalu memperhatikan anak didiknya, selalu

memberikan motivasi terhadap siswa, serta selalu memberikan suri

tauladan yang baik bagi siswa, sehingga siswa tidak mempunyai fikiran

untuk melanggar suatu aturan atau norma yang berlaku dalam sekolah,

dan akhirnya dapat mencapai tujuan serta visi dan misi dari Madrasah.

Page 125: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

109

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu & Sholeh, Munawar. 2005. Pikologi Perkembangan (cetakan ke-2).

Jakarta: PT Rineka Cipta

Arikunto, Suharsini. 1989. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta

: Bina aksara

-------------------------. 2011. Penilaian dan Penelitian Bidang Bimbingan dan

Konseling. Yogyakarta: PT Aditya Media

Asdiqoh, Siti. 2014. Bimbingan dan Konseling Islami di Sekolah (cetakan ke-2).

Yogyakarta: STAIN Salatiga Press

Djaali. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Hartati, Netty, dkk. 2004. Islam dan Psikologi. Jakarta: PT Grafindo Persada

Jalaluddin. 2000. Psikologi Agama (Cetakan ke-4). Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Ketut, Dewa. 2000. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Konseling.

Jakarta: PT Rineka Cipta

Makmun, Syamsuddin Abin. 2009. Psikologi Pendidikan (cetakan ke-10).

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Miles, Matthew & Huberman, Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta:

UI-Press

Moloeng, J. Lexy. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Munir, Samsul Amin. 2010. Bimbingan dan Konseling Islami. Jakarta: AMZAH

Page 126: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

110

Nurrihsan, dkk. 2004. Manajemen Bimbingan dan Konseling Kurikulum 2014.

Jakarta: PT Grasindo

Prayitno dan Ermananti. 1999. Dasar-dasar Bimbingan Konseling. Jakarta: PT

Rineka Cipta

Sudianto, Akur & Nurrihsan, Juntika Achmad. 2005. Manajemen Bimbingan dan

Konseling di SMA. Jakarta: PT Grasindo Anggota Ikapi

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif. Bandung: CV.

Alfabeta

Suprayogo, Imam & Tobroni. 2003. Metodologi Penelitian Sosial- Agama.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Surakhmad, Winarno. 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito

Tohirin, 2007. Bimbingan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis

Integrasi). Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada

Yusuf, Syamsu & Nurrihsan, Juntika Achmad. 2005. Landasan Bimbingan

Konseling. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Yusuf, syamsu & Nurrihsan, Juntika Achmad. 2008. Teori Kepribadian (cetakan

ke-2). Bandung: Remaja Rosdakarya

http: // agungadhyaksa. blogspot. Com /2014/01/3 –jenis –kepribadian –manusia -

introvert. html

Page 127: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

111

Page 128: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

112

PEDOMAN WAWANCARA dan HASIL WAWANCARA

(VERBATIM)

“IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM

MENGEMBANGKAN KEPRIBADIAN SISWA MTs NEGERI GRABAG

KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015”

1. Nama : AG

Alamat : Sampangan, Bumirejo, Kaliangkrik, Magelang

Jabatan : Kepala Madrasah

Hari/ tanggal : Jumat, 28 November 2014

Waktu : 09.10 WIB

Tempat : ruang Kepala Sekolah

Hasil wawancara :

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang bapak ketahui

tentang Bimbingan

Konseling?

BK adalah suatu layanan bimbingan yang

harus ada dalam suatu instansi atau sekolahan,

karena fungsi dari BK itu sendiri adalah untuk

membimbing dan mengarahkan siswa ke arah

yang lebih baik lagi dan untuk membantu

menyelesaikan permasalahan yang ada pada

diri siswa.

2. Menurut bapak, program

BK apa saja yang

diterapkan di Madrasah

ini?

Kebetulan mbak, program-program BK yang

kami terapkan di sekolah ini yaitu mencakup

empat program diantaranya yang pertama

program bimbingan kepribadian, kemudian

program bimbingan belajar, kemudian program

bimbingan sosial, dan yang terakhir yaitu

Page 129: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

113

program bimbingan karier.

3. Menurut bapak,

bagaimana pelaksanaan

pelayanan BK di

Madrasah ini dalam

pengembangan

kepribadian siswa?

Sejauh ini cukup berhasil, dengan

dibuktikannya output siswa setelah belajar di

sekolah ini begitu baik,

4. Menurut Anda,

bagaimana dengan

fasilitas yang disediakan

untuk pelayanan BK ini?

Kami dari pihak Madrasah selalu berusaha

memberikan fasilitas yang memadai guna

pelayanan BK ini bisa berjalan dengan lancar

mbak, untuk saat ini fasilitas dari Madrasah ya

menyediakan ruang BK itu mbak, terus meja

dan almari para konselor, kami sediakan

komputer lengkap dengan printnya, terus

kemudian kami juga membuatkan ruang

konseling di dalam ruang BK itu. Ketika dari

pihak BK akan mengadakan suatu kegiatan,

semisal seminar seperti kemarin itu, ya kita

berusaha menyediakan tempat serta keprluan-

keprluannya. Seperti itu mbak,,

5. Apa saja faktor

pendukung pelaksanaan

program BK di

Madrasah?

Ya tentunya faktor yang mendukung

pelaksanaan program BK itu yang pertama

tentunya SDMnya mbak, kemudian yang

kedua itu ya dari fasilitas, adapun fasilitas itu

mbak bisa berupa ruang konseling, karena

tidak mungkin kan pelayanan konseling

ditengah-tengah guru atau ada yang tau

mengenai masalah si siswa tersebut, kemudian

setelah itu harus adanya administrasi juga

mbak agar pelayanan BK ini bisa berjalan

Page 130: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

114

lancar, dan juga adanya informasi kepada para

siswa mbak, faktor yang terakhir yaitu karena

adanya kerjasama mbak, baik itu kerjasama

antara guru BK itu sendiri, guru BK dengan

siswa, maupun antara guru BK, siswa dan juga

orang tua siswa mbak, karena tanpa hal itu

tidak mungkin suatu layanan itu bisa berjalan

dengan baik..

6. Adakah hambatan dalam

pelaksanaan program BK

di Madrasah?

Tentunya ada mbak, akan tetapi selama ini

persentasinya sangat kecil, yaitu faktor yang

menghambat itu seperti saat mengundang

orang tua siswa, baik orang tua yang diundang

datangnya tidak bisa tepat waktu, bahkan tidak

bisa datang, mungkin karena sibuk ataupun

sakit.

7. Bagaimana alternatif

atau solusi dalam

menyelesaikan hambatan

tersebut?

Ya kami dari pihak sekolah melakukan

panggilan ulang kepada orang tua siswa,

apabila dalam batas waktu yang telah

ditentukan orang tua siswa tidak bisa berangkat

juga, maka dari kami melakukan kunjungan

kerumah siswa agar hal ini bisa cepat

diselesaikan, begitu mbak,,

8. Bagaimana kepribadian

siswa setelah mereka

mendapatkan pelayanan

BK?

Perubahan itu sangat baik mbak,

Contohnya dalam rangka melaksanakan

pembiasaan, baik di sekolah maupun di

masyarakat, misalnya saja dalam waktu luang

siswa diajak untuk sholat dhuha, kemudian

ketika datang waktu sholat siswa diajak untuk

sholat berjamaah di musholla, nah setelah

melewati bimbingan tersebut, tanpa disuruh

Page 131: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

115

siswa-siswa sudah menbiasakan diri untuk

melaksanakan hal-hal tersebut.

Wawancara terhadap Waka Kesiswaan:

2. Nama : K

Alamat : Kanigoro, Ngablak, Magelang

Jabatan : Waka Kesiswaan

Hari/ tanggal : Senin, 01 Desember 2014

Waktu : 10.10 WIB

Tempat : Ruang Guru

Hasil Wawancara :

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang bapak ketahui

tentang Bimbingan

Konseling?

Bimbingan konseling adalah suatu proses

pemberian bantuan kepada siswa, baik siswa

yang mempunyai masalah atau tidak, karena

melalui pelayanan bimbingan konseling

dengan cara membimbing proses belajar

mengajar dan masalah etika atau moral kepada

siswa, proses bimbingan konseling tersebut

diharapkan mampu mencapai tujuan

pembelajaran, baik pembelajaran yang bersifat

kognitif atau nilai-nilai yang ditentukan

berdasarkan KKM dari masing-masing mapel

bisa tercapai dan akhlaknya juga sesuai dengan

harapan.

2. Menurut bapak, program

BK apa saja yang

diterapkan di Madrasah

ini?

Ya itu memang ada beberapa program

bimbingan, salah satunya adalah bimbingan

belajar, karena pada dasarnya siswa itu kadang

kala belum begitu memahami sehingga

Page 132: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

116

intensitas belajar siswa kurang, peranan BK

disamping bapak/ ibu guru secara umum BK

mempunyai kompotensi yang dominan dalam

memberi bimbingan terhadap siswa. Dengan

hal ini diharapkan nantinya proses belajar anak

ada suatu peningkatan. Kemudian selain

bimbingan belajar, terdapat juga bimbingan

moral atau akhlak, sehingga di madrasah ini

dibuat suatu tata tertib, dimana dalam tata tertib

tersebut dijelaskan pasal-pasal mengenai

pelanggaran dan ketentuan-ketentuannya. Hal

ini di buat guna anak tidak sampai melanggar

aturan sehingga dapat menumbuhkan moral

dan akhlak siswa agar siswa mempunyai suatu

kepribadian yang baik.

3. Menurut Anda,

bagaimana pelaksanaan

pelayanan BK di

Madrasah ini dalam

pengembangan

kepribadian siswa?

Ya sejauh ini saya amati sudah berjalan

dengan baik mbak, BK bekerja sama dengan

waka kesiswaan mbak, semisal saja apabila BK

dalam menangani suatu siswa yang bermasalah

mendapatkan kesulitan atau dengan usaha BK

tidak bisa berubah atau kurang berhasil, maka

saya selaku waka kesiswaan terjun langsung

membantu mbak, sehingga keputusan yang

diambil dari BK khususnya dari sekolah ini

tidak terjadi kesalahpahaman. Seperti itu mbak,

jadi sejauh ini pelaksanaan BK sudah sangat

baik.

4. Menurut Anda,

bagaimana dengan

fasilitas yang disediakan

Sejauh ini pihak Madrasah selalu memberikan

yang terbaik guna memperlancar pelayanan BK

ini mbak, disediakan ruang BK, komputer

Page 133: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

117

untuk pelayanan BK ini? untuk BK, dan yang kemarin itu BK habis

mengadakan acara seminar untuk semua siswa

mbak, ya kita berusaha menyediakan tempat

serta menyediakan peralatan yang memang

dibutuhkan. Seperti itu mbak,,

5. Apa saja faktor yang

mendukung pelaksanaan

program BK di

Madrasah?

Yang mendukung pelaksanaan program BK ya

tentunya yang pertama mungkin tugas pokok

dalam BK itu sendiri, dimana ada ketentuan

dari kepengurusan BK. Terus yang kedua

adanya dukungan dari bapak kepala sekolah,

terus dukungan dari wakil-wakil kepala sekolah

dan juga dukungan dari bapak/ibu guru, artinya

semua perilaku siswa yang berkaitan dengan

proses belajar mengajar dan moral atau akhlak

setidaknya menjadi tanggung jawab BK, tetapi

semua komponen warga madrasah itu

mempunyai tanggung jawab yang sama, cuman

secara administrasi itu nanti BK yang

menangani secara langsung, terutama masalah

anak-anak yang sering melanggar aturan,

pemanggilan2 siswa terhadap pelanggaranya,

dan lain-lain

6. Adakah hambatan dalam

pelaksanaan BK di

Madrasah?

Ya iya mbak,, karena setiap aturan itu pasti ada

hambatannya, hal itu bisa dari siswa yang tidak

memahami tentang aturan-aturan di Madrasah

yang mana aturan tersebut pada kalanya sudah

disosialisasikan baik kepada orang tua maupun

siswa itu sendiri ketika penerimaan siswa baru

(MOS) atau pun saat upacara. Selain itu,

hambatan berasal dari adanya perbedaan

Page 134: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

118

pemahaman mengenai point pelanggaran.

Kemudian hambatan bisa juga dari orang tua

siswa yang mana terdapat beberapa orang tua

yang tidak memperhatikan secara benar

terhadap putra/putrinya, sehingga apa yang

dilakukan anak-anaknya kadang kala orang tua

tidak mengetahui, maksudnya menurut

pandangan orang tua bahwa kelakuan anaknya

itu bagus artinya tidak pernah melanggar

aturan, tetapi ternyata anak-anaknya tersebut

melakukan perbuatan yang bertentangan

dengan aturan sekolah.

7. Bagaimana alternatif atau

solusi dalam

menyelesaikan hambatan

tersebut?

Ya tentunya dari madrasah ini baik dari kepala

sekolah, wakil kepala sekolah, wali kelas, guru

BK mengadakan penjelasan-penjelasan atau

sosialisasi ketika awal penerimaan siswa baru,

dengan mengumpulkan orang tua siswa dan

siswa, kemudian didalamnya dijelaskan

mengenai tata tertib, masalah pentingnya

belajar, masalah pentingnya pengamatan

/pengawasan terhadap anak-anaknya itu yang

mana nanti diharapkan keinginan orang tua

menyekolahkan ini bisa memperoleh ilmu yang

bermanfaat sesuai dengan harapan orang tua.

Terus memotivasi belajar, untuk

memperhatikan anaknya dalam belajar atau

perilaku yang menyampang yang mana

harapannya anak-anak bersekolah di madrasah

itu bener-bener berhasil dalam kognitif,

maupun dalam bidang moral atau akhlak.

Page 135: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

119

8. Bagaimana kepribadian

siswa setelah

mendapatkan pelayanan

BK?

Ya, memang tujuan daripada BK itukan

diharapkan untuk bisa meluruskan siswa-siswi

yang mungkin kecenderungan dari anak itu

tidak lurus, dalam artian gini mbak,,

kemungkinan anak itu cenderung masih labil

atau segala sesuatu belum dilandasi dengan

suatu prinsip yang bener, atau belum bisa

bertindak sesuai benar. Lha dengan pemberian

layanan BK ini mbak, dan juga pengetahuan

supaya anak itu bisa berperilaku yang baik

untuk dirinya sendiri, orang tua, maupun

masyarakat secara umum. Tetapi kadang kala

ada yang tidak berhasil, akan tetapi

porsentasinya sangat kecil, sudah diberikan

dengan peringatan-peringatan tertentu atau

orang tua diundang ke sekolah beberapa kali,

melakukan kunjungan kerumah siswa tetapi

anak masih melakukan bentuk pelanggaran.

Tetapi sejauh ini ada peningkatan dan

keberhasilan, hal itu bisa dilihat pada saat

UAN, dan juga dalam bidang ibadah. Setelah

siswa diberikan pengetahuan, atau pemahaman

tentang ibadah, siswa mulai menunjukkan

peningkatan, misalnya saja pada waktu luang

kebanyakan anak melakukan sholat dhuha dan

sholat berjamaah, anak juga banyak yang

sekarang menaati aturan sekolahan dan

sebagainya.

Page 136: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

120

Wawancara terhadap Guru BK MTs Negeri Grabag:

3. Nama : ADS

Alamat : Donorejo, Mertoyudan, Magelang

Jabatan : Guru BK

Hari/ tanggal : Selasa, 2 Desember 2014

Waktu : 08.15 WIB

Tempat : Ruang BK

Hasil Wawancara :

No. Pertanyaan Jawaban

1. Menurut Anda, apakah

yang dimaksud dengan BK

di Madrasah?

BK itu bertujuan membimbing kearah yang

optimal, sesuai transisi dari anak untuk

menjadi lebih baik, dan hal itu maka perlu

didampingi, dibimbing, serta diarahkan,

sehingga mereka bisa menjadi pribadi yang

mandiri. Hal ini tidak hanya ditujukan

kepada siswa yang bermasalah saja, tetapi

juga bagi semua siswa pada umumnya.

2. Program BK apa saja yang

dijalankan di Madrasah

ini?

Ya kita itu kan mengikuti 4 bidang layanan

ya mbak, yaitu pribadi, sosial, belajar, dan

karier. Kita mengacunya kepada pola 17

yaitu mengenai empat bidang layanan tadi

(pribadi, sosial, belajar, dan karier), terus

nanti ada beberapa layanan, seperti layanan

konseling individu, kelompok, klasikal, ada

lagi yang sekarang lagi tren itu kan layanan

Responsif. Layanan responsif itu layanan

secara langsung, sekarang ini kan lagi

ngetren-ngetrennya masalah “bullying” yah,

jadi sebisa mungkin kita sebagai guru BK

itu tanggap, misalnya dengan cara

Page 137: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

121

mengadakan seminar mengenai bullying

kita manggil atau bekerja sama dengan

pakar-pakarnya seperti itu mbak,, dan hal

ini kita sampaikan sejak awal tahun

pelajaran.

3. Bagaimana pelaksanaan

BK dalam pengembangan

kepribadian siswa?

Ya kita melaksanakan atau memberikan

pelayanan BK terhadap siswa ini sesuai

tujuan serta visi dan misi dari BK itu sendiri

mbak, sesuai prosedur atau rencana program

yang telah kita buat dan kita sepakati

bersama, dan juga selain itu adanya buku

pedoman BK. Sehingga kita bisa

profesional dalam membimbing anak-anak

dan tentunya dibutuhkan kesabaran,

ketelatenan, dan keikhlasan dalam

membimbing mereka karena yang kita tau

sikap anak itu berbeda-beda.

4. Bagaimana dengan

fasilitas yang disediakan

dari Madrasah?

Kalau fasilitas BK di MTs Negeri Grabag

ini alhamdulillah yang nduk ya,, kita sudah

mempunyai ruang sendiri yang begitu

cukup besar, ada ruang konseling, kita

sudah punya fasilitas seperti komputer dan

printer dan yang guru bk sudah mempunyai

meja dan almari sendiri-sendiri,, ya saya

rasa semua itu sudah cukup sekali nduk,

seperti itu yah..juga sudah disediakan

adanya kotak konsultasi bagi siswa yang

mungkin malu dan takut untuk datang ke

ruang BK,, ya cukup lah.. seandainya saat

kita ingin mengadakan suatu acara pun

Page 138: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

122

misalnya seminar tadi, dari pihak sekolah

pun selalu berusaha menyediakan ruang dan

tempat, serta kebutuhan-kebutuhannya.. ya

jadi menurut saya fasilitasnya sudah sangat

mendukung sekali mbak,,

5. Apa saja faktor pendukung

pelaksanaan BK dalam

pengembangan

Kepribadian siswa di

Madrasah?

Ya sejauh ini ketika kita masuk ke dalam

kelas ya mbak, anak-anak itu kadang

antusias sekali ya dengan program bk ini,

itu juga dibuktikan dengan anak-anak

sekarang mulai dekat dengan kita ya,,

mungkin kadang kala anak-anak itu malu

atau takut yah kalau datang ke ruang BK

itu, maka kami menyediakan layanan kotak

konsultasi, SMS, dan juga sosmed

dikhususkan untuk mereka yang ingin

bercerita tentang masalahnya mungkin dan

sebagainya, dan selama ini faktor-faktor

tersebut sangat mendukung sekali mbak

buat kita.

6. Adakah faktor yang

menghambat pelaksanaan

BK di Madrasah?

,ya ada beberapa persepsi siswa mengenai

BK yang salah, bahwa setiap yang dipanggil

BK itu bermasalah, apalagi untuk anak-anak

yang masih baru gini takut kalau dipanggil

BK. Kemudian selain itu dari orang tua,

kadang ada orang tua yang familiar, artinya

orang tua dipanggil untuk diajak kerjasama

tetapi mereka tidak terima atau tidak bisa

menerima masukan dari kami,maka

bawaanya berantem.

7. Bagaiaman alternatif Ya,, dengan banyaknya persepsi siswa yang

Page 139: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

123

pemecahan masalah dalam

menyelesaikan hambatan

tersebut?

salah tadi karena sekarang ini untuk kelas

VII tidak ada jam BK masuk kelas, karena

banyaknya jam mata pelajara, akan tetapi

solusi sementara ini dari waka kurikulum

khususnya memberikan waktu atau

kesempatan BK untuk masuk kelas VII

dengan mengambil jam mata pelajaran wali

kelas, tentunya dengan kesepakatan

bersama, agar siswa itu mempunyai

pandangan tentang BK, juga sekaligus

memperkenalkan kepada siswa apa sih BK

itu, untuk apa sih BK itu, kita juga bisa

mengenal anak lebih dekat, dan sebagainya.

Dan itu benar-benar saya lakukan mbak,,

dan terbukti anak-anak juga senang dan bisa

terhibur juga sehingga merubah persepsi

mereka tentang BK, dan banyak anak-anak

yang sering curhat walaupun hanya lewat

sms, dan siswa yang mungkin tadinya

mereka fikir BK itu hanya berurusan dengan

anak-anak yang bermasalah saja, tetapi pada

dasarnya tidak. Selain itu kita juga

melakukan kerjasama dengan orang tua,

tidak sedikit loh mbak,, orang tua yang

sering sms saya menanyakan kepribadian

anaknya disekolah, nah dari situ kita

melakukan kerja sama dengan para orang

tua, yaitu untuk senantiasa memperhatikan

anak-anaknya, kita juga senantiasa

melakukan “Home Visite” atau berkunjung

kerumah si anak untuk melihat secara

Page 140: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

124

langsung sebenarnya bagaimana sih anak

ini, mengapa bisa mendapat maslaah dan

sebgainya. Ya sejauh ini seperti itu mbak..

8. Bagaimana kepribadian

siswa setelah mendapatkan

pelayanan BK?

Ya, memang dalam mengembangkan

kepribadian seseorang itu butuh waktu kok

ya mbak, gag semata-mata kita kasih

layanan hari ini terus besok berubah. Tetapi

ya program yang kita laksanakan pada

dasarnya untuk mengembangkan

kepribadian mereka, gampangane ya dari

kepribadian mereka yang mungkin kurang

baik, bisa kita luruskan dengan pemberian

layanan bimbingan secara terus-menerus

sehingga mereka mempunyai kepribadian

yang baik,,

4. Nama : TAP

Alamat : Manggung, Grabag, Magelang

Jabatan : Guru BK

Hari/ tanggal : Selasa, 2 desember 2014

Waktu : 09.10 WIB

Tempat : Ruang BK

Hasil Wawancara :

No. Pertanyaan Jawaban

1. Menurut Anda, apakah yang

dimaksud dengan BK di

Madrasah?

BK itu bagian dari pendidikan untuk

membina siswa, mengarahkan siswa,

membimbing siswa, membantu

mengembangkan potensi yang dimiliki

siswa, serta BK membantu menyelesaikan

Page 141: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

125

permasalahan yang dihadapi siswa, dan

hal ini tidak hanya kepada siswa yang

selalu bermasalah, akan tetapi kepada

seluruh siswa, agar mereka bisa menjadi

pribadi yang lebih baik serta mandiri.

Seperti itu mbak,

2. Program BK apa saja yang

dijalankan di Madrasah ini?

Ya untuk program BK itu di sekolah ini

terdapat empat program layanan BK, yaitu

program bimbingan pribadi, sosial,

belajar, dan juga karier. Akan tetapi

Program itu tiap tahun pasti berubah

mbak, kita melihat dari sekala kebutuhan

dari siswa itu sendiri mbak, misalnya

tahun ini mekanismenya lebih fokus pada

kepribadian, maka kita lebih fokus dengan

layanan pribadi dan kita tidak harus

mengesampingkan layanan yang lain,

seperti itu mbak,,

3. Bagaimana pelaksanaan BK

dalam pengembangan

kepribadian siswa?

Ya kita melaksanakan program BK ini

tentunya karena tujuan serta visi dan misi

BK untuk membantu siswa, membimbing,

dan mengarahkan siswa, serta untuk

mengembangkan kepribadian mereka ke

arah yang lebih baik. Selama ini kita

melaksanakannya dengan beberapa buku

panduan BK juga, seperti DCM. Selain itu

dalam pelaksanaan BK ini kita juga

menjalin kerjasama dengan semua pihak

mbak,,

4. Bagaimana dengan fasilitas yang sekolah selalu menfasilitasi semua

Page 142: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

126

disediakan dari Madrasah? kegiatan mbak, kalau contohnya kami

mengadakan suatu kegiatan seminar untuk

siswa ya sekolah selalu tanggap, dalam

artian selalu menyediakan fasilitas apapun

yang kami butuhkan, misalnya saja

gedung disediakan, sarana-sarana

pendukung pelaksanaan juga disediakan,

yaa, pada dasarny sekolah selalu

menyediakan fasilitas-fasilitas buat BK

mbak,,

5. Apa saja faktor pendukung

pelaksanaan BK ?

Oh iya, semuanya mendukung kok mbak,,

terlebih dari sekolahan sendiri ini sangat

mendukung, kemudian dari orang tua juga

sangat mendukung untuk mengembangkan

potensi anak-anaknya.

6. Adakah faktor yang

menghambat pelaksanaan BK?

Tentunya ada, mungkin ada beberapa

kebijakan yang tidak disetujui, dalam

artian gini mbak, kebijakan tersebut

misalnya kita selalu menganggap siswa itu

positif, tapi ada beberapa orang yang

menganggap siswa itu negatif, kemudian

menyuruh siswa tersebut untuk diberikan

sangsi dan sebagainya. Oleh karena itu

kita kan tidak boleh yah memutuskan

seseuatu yang tidak sesuai aturan kan,

kemudian dari orang tua sendiri yang

menghambat itu kadang-kadang kalau

orang tua dipanggil, orang tua itu salah

menanggapi, tanggapan orang tua itu kalau

dipanggil pasti identik dengan kenakalan

Page 143: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

127

anaknya, padahal kita hanya ingin

menyampaikn perkembangan anaknya, .

7. Bagaiaman alternatif pemecahan

masalah dalam menyelesaikan

hambatan tersebut?

Ya tergantung permasalahanya mbak,

misalnya untuk hambatan dari orang tua

tersebut ya kita melakukan panggilan

ulang mbak, kalau baru tidak memenuhi

panggilan lagi maka kami dari pihak BK

melakukan “home visite”mbak,,

8. Bagaiamana kepribadian siswa

setelah mendapatkan pelayanan

dari BK?

Ya cukup berhasil mbak, terutama

sekarang ini anak-anak itu banyak yang

aktif dan mandiri mbak, maksudnya anak-

anak tidak perlu diingatkan itu anak-anak

sudah tau apa yang harus dilakukannya

mbak, misalnya dalam kerapian dan

kedisiplinan, yang tadinya kepribadian

mereka yang suka melanggar dan

sebagainya itu sekarang ini jarang mereka

lakukan, bahkan dalam beribadah pun

mereka semakin rajin, apabila ada waktu

luang mereka sempatkan untuk sholat

dhuha, kemudian selalu mengikuti sholat

berjamaah yang memang dari sekolah

diwajibkan mbak, ya menurut kami ada

keberhasilan dari pelayanan BK ini dalam

mengembangkan kepribadian mereka.

Begitu mbak..

Page 144: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

128

5. Nama : S

Alamat : Gowak, Grabag, Magelang

Jabatan : Guru BK

Hari/ tanggal : Selasa, 2 desember 2014

Waktu : 12.15 WIB

Tempat : ruang BK

Hasil Wawancara :

No. Pertanyaan Jawaban

1. Menurut Anda, apakah yang

dimaksud dengan BK di

Madrasah?

BK itu bagian dari pendidikan yang

bertugas membimbing siswa kearah yang

lebih baik mbak, seperti membantu,

mengarahkan atau pun merubah dan

mengembangkan kepribadian siswa yang

lebih baik. Selain itu juga BK itu bertugas

membantu menyelesaikan permasalahan

yang dihadapi siswa mbak, baik itu

menyangkut tata tertib, kepribadiannya,

nilai kurang baik, dan lain-lain.

2. Program BK apa saja yang

dijalankan di Madrasah ini?

Program yang dijalankan BK di

Madrasah ini ada 4 mbak, yaitu

bimbingan belajar, sosial, kepribadian,

dan juga karier...nah kebetulan saya

mengajar dikelas IX mbak, jadi selain

bimbingan belajar saya lebih menekankan

kepada bimbingan karier.

3. Bagaimana dengan fasilitas

yang disediakan guna

memperlancar pelaksanaan

program bk ini?

Oh kebetulan fasilitas yang disediakan

oleh sekolah ini sudah sangat baik mbak,

seperti disediakannya kotak konsultasi,

mading BK, dan juga ruang konseling.

Page 145: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

129

4. Bagaimana pelaksanaan

program BK dalam

pengembangan kepribadian

siswa?

Ya kita melaksanakannya dengan sebaik

mungkin mbak, melaksanakan beberapa

program BK yang telah ditetapkan, serta

dengan cara memberikan pelayanan yang

baik kepada siswa, selalu memberikan

arahan, bimbingan dan motivasi kepada

siswa agar siswa lebih bisa memahami

tentang BK ataupun tujuan daripada

Madrasah dan BK itu sendiri mbak.

5. Apa saja faktor pendukung

pelaksanaan pelayannan BK

dalam pengembangan

kepribadian siswa?

Faktor pendukung, ya dari siswa itu

sendiri ya, misalnya ia sangat antusias

sekali dengan pelajaran BK, ya kita

merasa enjoy di dalam kelas, seperti itu,

selain itu juga disediakannya fasilitas tadi

mbak,.

6. Adakah faktor penghambat

pelaksanaan program BK

tersebut?

Ya tentunya ada mbak, tapi sejauh ini

hambatan tersebut bisa kami selesaikan

dengan baik, misalnya hambatan itu bisa

dari orang tua siswa sendiri mbak, ketika

orang tua itu dipanggil kesekolah untuk

mengetahui perkembangan putra-putrinya

tetapi ia tidak datang, dan yang sering

terjadi itu kurangnya kejujuran dari diri

sang anak atau siswa untuk mengakui

kesalahannya..

7. Bagaimana solusi yang ibu

ambil untuk menyelesaikan

hambatan tersebut?

Ya untuk orang tua tadi kita dari pihak

sekolah tentunya membuat panggilan

ulang, atau melakukan home visite.

Kemudian dari siswa ya kita berikan

waktu sementara untuk bisa mengakui

Page 146: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

130

kesalahannya tanpa didesak loh yah,, itu

akan membuat siswa lebih terbuka,

biasanya begitu mbak.

8. Bagaimana kepribadian siswa

setelah mendapatkan layanan

BK?

Iya, begini mbak karena tugas dari BK itu

sendiri kan untuk bisa merubah atau

mengembangkan perilaku serta

kepribadian siswa yang mungkin kurang

baik menjadi lebih baik lagi, selain itu

juga membantu menyelesaikan

permasalahan yang dihadapi siswa. Tentu

ada kaitannya, contoh siswa itu didalam

kelas selalu ramai atau membolos

pelajaran, nah setelah diberi pelayanan

BK siswa tersebut tidak pernah

melanggar lagi, dan seterusnya.

Wawancara terhadap perwakilah Wali Kelas:

6. Nama : TH

Alamat : Kauman, Grabag, magelang

Jabatan : Wali kelas

Hari/tanggal : selasa, 9 desember 2014

Waktu : 09.40 WIB

Tempat : ruang Guru

Hasil wawancara :

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang anda ketahui tentang

BK?

Semacam polisi sekolah atau bagian dari

sekolah yang harus ada dan berfungsi

membimbing siswa dalam banyak hal,

seperti dalam hal belajar, tempat curhat

Page 147: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

131

siswa, atau membimbing anak-anak yang

bermasalah, dan sebagai penegak disiplin

di sekolah.

2. Menurut anda, bagaimana

dengan fasilitas yang diberikan

oleh Madrasah guna

memperlancar pelayanan BK?

Sejauh ini sih pihak sekolah selalu

menyediakan fasilitas apapun yang

dibutuhkan BK untuk memberikan materi

yah, seperti contoh waktu itu BK akan

mengadakan „Seminar anti Bully‟, ya dari

pihak sekolah membantu menyediakan

apapun yang dibutuhkan guna

memperlancar acara tersebut. Selain itu

menurut saya, dengan guru BK dikasih

ruangan, meja, almari serta ruang

konseling itu sudah sangat mendukung ya

mbak.

3. Menurut Anda, program-

program BK apa saja yang

dijalankan di Madrasa ini?

Ya, yang saya tau mbak, program yang

diberikan kepada siswa di Madrasah ini

menyangkut program bimbingan belajar,

program bimbingan kepribadian,sosial dan

juga bimbingan karier mbak,,

Untuk bimbingan belajar itu sangat

penting ya mbak, soalnya siswa itu kadang

masih malas ketika belajar, mengerjakan

PR dari gurunya, dan lebih banyak

bermainnya daripada untuk belajar.

Melalui bimbingan belajar ini kan

diharapkan siswa itu mempunyai

semangat untuk belajar dan meraih

prestasi yang cemerlang, dan juga untuk

terwujudnya visi, misi dari Madrasah ini.

Page 148: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

132

Seperti itu mbak,

4. Menurut anda, bagaimana

pelaksanaan program BK di

Madrasah dalam pengembangan

kepribadian siswa?

Ya sudah bagus mbak, BK melayani

semua siswa, baik itu yang bermasalah

atau tidak, serta memperbaiki kepribadian

siswa yang kurang baik menjadi lebih

baik, sejauh ini baik seperti dalam hal tata

tertib, juga ibadah yang dilakukan di

sekolah.

5. Menurut anda, faktor apa saja

yang mendukung pelaksanaan

BK?

Faktor yang mendukung ya BK diberi jam

pelajaran, sehingga lebih leluasa untuk

mengenal siswa, disediakannya tempat

atau ruang konseling, juga siswa banyak

yang kooperatif dalam mengakui

kesalahannya.

6. Adakah faktor yang

menghambat pelaksanaan BK?

Selain dari orang tua siswa dan siswa, ada

juga dari dari teman-teman guru yang lain,

terkadang mereka tidak memperhatikan

siswa (lalah-luweh), terus adanya

perbedaan pendapat juga dari para guru

7. Bagaimana solusi yang diambil

untuk menyelesaikan hambatan

tersebut?

Guru harus mempunyai kompetensi atau

mereview kembali tentang kompetensi

guru pedagosik, yaitu guru tidak hanya

mengajar tetapi juga mendidik.

8. Bagaimana kepribadian siswa

setelah mereka mendapatkan

layanan BK?

Ya sejauh ini perubahan kepribadian para

siswa sangat meningkat, dibuktikan

dengan kebiasaan-kebiasaan mereka

dalam beribadah, belajar, maupun dalam

menaati peraturan Madrasah. Seperti

contoh siswa yang tadinya sering

membuat surat palsu untuk membolos,

Page 149: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

133

siswa tersebut diberi bimbingan dan

arahan bahwa membolos itu suatu

pelanggaran yang berat di setiap sekolah,

pelan-pelan mereka diberi arahan dan

bimbingan sampai akhirnya mereka

menyesali perbuatannya tersebut dan tidak

pernah melakukannya lagi.

Wawancara terhadap siswa yang pernah mendapatkan pelayanan BK:

7. Nama : MHW (siswa kelas IX)

Alamat : Kalibendo kidul, Banyusari, Grabag, Magelang

Hari/ tanggal : Jumat, 5 Desember 2014

Waktu : 08.36 WIB

Tempat : Ruang BK

Hasil wawancara :

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang anda ketahui tentang

bimbingan konseling?

BK itu suatu bagian dari sekolah yang

bertugas membantu siswa ketika ada

masalah, tempat berkonsultasi para siswa

untuk mencurahkan isi hati, memperbaiki

kepribadian siswa yang kurang baik

menjadi lebih baik lagi, tempat sharring

bagi kami para siswa bu..

2. Menurut anda, apa saja

program bimbingan konseling

yang dijalankan di Madrasah?

Selama ini yang saya dapatkan itu

mengenai program bimbingan belajar,

terus kepribadian, dan di kelas tiga ini

kami lebih mendapatkan bimbingan

belajar dan karier bu...

3. Menurut anda, bagaimana Pelayanan BK di sekolah ini sangat bagus

Page 150: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

134

pelaksanaan program

bimbingan konseling dalam

pengembangan kepribadian

Siswa di Madrasah ini?

bu, karena semua guru BK itu selalu

memberikan pengarahan kepada semua

siswa bu, tidak hanya kepada siswa yang

bermasalah saja, tetapi juga terhadap

siswa-siswa yang lain, dan BK di sini

selalu memberikan waktu untuk kami

sharring atau mengeluarkan unek-unek

kami bu..

4. Menurut Anda, bagaimana

dengan fasilitas yang

disediakan untuk pelayanan

BK ini?

Menurut saya sudah bagus buk, kaya

disediakan kotak bimbingan, mading

bimbingan, juga kami diberikan buku

pegangan atau tata tertib buk, selain itu di

ruang BK ya ada ruang konseling buk.

5. Menurut anda, faktor

pendukung apa saja yang

mendukung pelaksaan layanan

BK di Madrasah?

Adanya ruang konseling bu, saya jadi

tidak merasa malu apabila mengeluarkan

unek-unek, karena tidak ada yang tau atau

mendengar. Kemudian gurunya juga

sabar, telaten, dan baik-baik bu..

6. Menurut anda, adakah faktor

yang menghambat

pelaksanaan program BK di

Madrasah?

Menurut saya tidak ada buk..

7. Menurut anda, bagaimana

solusi yang diambil oleh guru

BK dalam mengatasi

hambatan tersebut?

-

8. Menurut anda, kepribadian apa

yang terjadi setelah

mendapatkan pelayanan BK

ini?

Oh iya bu, saya sendiri menyadari bahwa

ada suatu perubahan dalam diri saya

setelah saya mendapat pelayanan BK ini,

Seperti contoh saya kan kalau ada waktu

Page 151: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

135

luang atau hari libur itu suka banget

bermain bu, suatu ketika saya pernah hari

minggu itu bermain, padahal saya ingat

kalau hari seninnya itu saya ada ulangan.

Nah karena saya tidak belajar, nilai

ulangan saya pun akhirnya jelek,

kemudian saya ditanya dengan guru

mapel “mengapa nilaimu bisa turun

seperti ini, apakah kamu tidak pernah

belajar”? dari situ saya merasa menyesal

buk, dan saya datang keruang BK

menceritakan semuanya, dan guru BK

memberikan pengarahan, motivasi kepada

saya. Nah, sejak itu saya lebih bisa

mengatur waktu bu, kapan harus belajar

dan bermain, dan nilai saya kembali naik

dan bagus.

Selain itu juga saya mengakui lebih rajin

melakukan shalat, terus mengurangi

bermain di dalam kelas yang dulunya

saya sering banget bercanda di dalam

kelas.

8. Nama : AA

Alamat : Banaran, Grabag, magelang

Kelas : VIII

Hari/ tanggal : Jumat, 5 desember 2014

Waktu : 10.15 WIB

Tempat : Ruang BK

Hasil wawncara :

Page 152: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

136

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang anda ketahui tentang

bimbingan konseling?

BK itu membantu dan membimbing

siswa baik dalam belajar atau

memcahkan masalah, memberikan

motivasi kepada siswa, dan

mengarahkan siswa ke arah yang lebih

baik.

2. Menurut anda, apa saja program

bimbingan konseling yang

diterapkan di Madrasah?

Program untuk membimbing belajar

siswa, pola kepribadian siswa, setau

saya itu bu,,he

3. Menurut anda, bagaimana

pelaksanaan program BK dalam

pengembangan kepribadian siswa

di Madrasah ini?

Ya kadang ada asiknya buk, kita bisa

sharring dengan guru BK dan dekat

dengan beliau, tapi kadang juga tidak

atau membosankan, karena temanya

hanya itu-itu saja sehingga saya

merasa bosan.

4. Menurut Anda, bagaimana dengan

fasilitas yang disediakan untuk

pelayanan BK ini?

Sudah baik buk,

Diberi kotak bimbingan jadi kita bisa

curhat atau sharing lewat kotak itu,

terus di ruang BK itu ada ruang

konseling sebagai tempat tertutup,

yaitu nek kita ada masalah kita

ceritakan dan mendapat bimbingan

diruang konseling itu sehingga tidak

ada yang tau mengenai masalah siswa

itu. Gitu buk,

5. Menurut anda, faktor pendukung

apa saja yang mendukung

pelaksanaan layanan bimbingan

konseling di Madrasah?

Menurut saya itu dari murid yang

antusias dalam menanggapi BK,

disediakan ruang konseling ini buk,

jadi kita kalau mau curhat itu merasa

Page 153: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

137

bebas karena hanya saya dan guru BK

yang tau.

6. Menurut anda, adakah faktor yang

menghambat pelaksanaan

program bimbingan konseling di

Madrasah?

Kadang kalau di dalam kelas itu ada

guru yang lambat dalam

menyampaikan materinya jadinya kita

merasa bosan bu, tetapi juga jangan

cepat-cepat dalam menyampaikan

materi, gitu buk..

7. Menurut anda, bagaimana solusi

yang diambil oleh guru bimbingan

konseling dalam mengatasi

hambatan tersebut?

Ya kalau menerangkan itu diselingi

dengan canda juga diberikan contoh

yang jelas, sehingga kita bisa

mengerti apa yang disampaikan guru.

8. Menurut anda, kepribadian apa

yang terjadi pada anda setelah

mendapatkan pelayanan BK ini?

menurut saya BK ini sangat

membantu saya buk, saya kan

anaknya emang keras kepala buk,

ketika diberi nasehat atau arahan itu

saya mendengarkan tetapi saya tidak

melaksanakan nasehat itu, nah ketika

itu saya pernah ada masalah buk, dan

BK membimbing saya dengan

sabarnya, telaten dan membantu saya

untuk menyelesaikan masalah

tersebut, sejak saat itu saya mulai

mengahragai masehat orang lain buk.

Selain itu juga saya ini kalau dikelas

crewet anaknya, pernah saya tidak

memperhatikanpelajaran dan ketika

ulangan itu nilai saya sangat jelek, dan

setelah mendapatkan bimbingan dari

BK untuk mengurangi bercanda

Page 154: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

138

didalam kelas, maka saya mulai

mengurangi bercandaan didalam kelas

dan akhirnya nilai saya ketika ulangan

pun bisa naik dan lumayan bagus buk.

9. Nama : MAM

Alamat : Gabahan, Banaran, Grabag, Magelang

Kelas : VII

Hari/ tanggal : Senin, 15 desember 2014

Waktu : 09.05 WIB

Tempat : Ruang BK

Hasil wawancara :

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang anda ketahui tentang

bimbingan konseling?

Menurut saya BK itu selalu

mengarahkan siswa-siswinya untuk

berperilaku yang baik dan tidak

melanggar aturan sekolah, juga selalu

membimbing dalam bidang belajar,

baik itu karena prestasi rendah atau

tidak.

2. Menurut anda, apa saja program

bimbingan konseling yang

dijalankan di Madrasah?

Yang baru saya dapat itu layanan

bimbingan belajar, kepribadian atau

perkembangan siswa buk..

3. Menurut anda, bagaimana

pelaksanaan layanan bimbingan

konseling dalam pengembangan

kepribadian siswa di Madrasah

ini?

Enak buk, walaupun saya baru

mendapatkan pelayanan BK ini tetapi

saya bisa memanfaatkan BK sekedar

untuk sharring atau curhat tentang

masalah saya buk, disamping

menganggu pelajaran lain.

Page 155: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

139

4. Menurut Anda, bagaimana dengan

fasilitas yang disediakan untuk

pelayanan BK ini?

Ya menurut saya sudah bagus buk,

guru BK memberikan buku pedoman

atau petunjuk tata tertib, sehingga kita

sebagai siswa tau berapa point yang

didapat kalau melanggar aturan, guru

BK juga memberikan mading

bimbingan dan kotak bimbingan buk,

menurut saya itu saja buk,he..

5. Menurut anda, faktor pendukung

apa saja yang mendukung

pelaksanaan layanan bimbingan

konseling di Madrasah?

Siswa itu sangat antusias buk,

termasuk saya..he,, gurunya enak,

telaten, sabar, tidak pernah membeda-

bedakan siswa, ya baik buk..

6. Menurut anda, adakah faktor yang

menghambat pelaksanaan

program BK?

Sejauh ini hambatannya itu malah dari

kita sendiri buk, kadang kalau disuruh

memperhatikan tidak memperhatikan,

seperti itu buk.

7. Menurut anda, bagaimana solusi

yang diambil oleh guru bimbingan

konseling dalam mengatasi

hambatan tersebut?

Ya guru BK selalu menyuruh kita

untuk bisa memperhatikan pelajaran

buk, dan menyampaikan keunggulan

atau manfaat dari BK sehingga kita

bisa mengerti sebenarnya apa itu BK

dan lain-lain, jadinya muncul

keingintahuan dari kami untuk

mengenal BK.

8. Menurut anda, kepribadian apa

yang terjadi pada anda setelah

mendapatkan pelayanan dari BK ?

Tadinya saya belajarnya kurang atau

menggunakan waktu luang saya untuk

bermain, kemudian pas mid semester

itu nilai saya jelek buk, dan BK

memanggil saya dan membimbing

saya dengan baik, sejak itu saya sering

Page 156: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

140

mengisi waktu luang saya untuk

belajar buk walaupun hanya sebentar

dan alhamdulillah nilai saya mulai

baik. Selain itu dalam masalah sholat

saya kurang rajin atau masih malas

buk, karena di sekolah, kami selalu

dididik untuk menjalankan sholat

dengan baik dan berjamaah pas duhur

itu saya mulai menjalankan sholat

wajib itu walau tidak tepat waktu,,hee

FOTO-FOTO

Page 157: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

141

PROFIL MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI GRABAG

Page 158: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

142

BEBERAPA PENGHARGAAN

YANG DIRAIH OLEH MTS N

GRABAG

LETAK RUANGAN BK

GAMBARAN RUANG BK RUANG KONSELING

Page 159: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

143

WAWANCARA DENGAN SISWA

Page 160: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

144

KEGIATAN SEMINAR YANG DILAKUKAN BK KEPADA SELURUH

SISWA KELAS VII MTs N GRABAG

Page 161: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

145

DAFTAR NILAI SKK

Nama : Siti Fatimah

NIM : 111 11 115

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Dosen pembimbing : Dra. Siti Asdiqoh, M. Si

No. Nama Kegiatan Pelaksanaan

Keterangan Nilai

1. OPAK

20-22 Agustus 2011 Peserta 3

2. Achievement

Motivation Training

(AMT)

23 Agustus 2011 Peserta 3

3. Orientasi Dasar

Keislaman (ODK)

24 Agustus 2011 Peserta 3

4. Seminar

Enterpreneurship dan

Koperasi (KOPMA dan

KSEI)

25 Agustus 2011 Peserta 3

5. UPT Perpustakaan

“USER EDUCATION”

19 September 2011 Peserta 3

6. Grand Opening Nisa‟

“Hypnotherapy” (LDK)

24 September 2011 Peserta 3

7. Seminar Regional

Kejurnalisan “

Reorientasi Peran

Jurnalistik dalam

Prespektif Sosial &

Budaya pada Era Post

Modern ”

6 Oktober 2011 Peserta 4

8. Pelatihan Penggunaan

Maktabah Syamilah &

Mengetik Arab Cepat

“Bahasa Arab sebagai

penunjang Perkuliahan

Mahasiswa ”

17 Maret 2012 Peserta 3

9. Comparation Of 13 April 2012 Peserta 3

Page 162: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

146

English and Arabic

“Aktualisasi Nilai

Pendidikan B. Arab dan

Inggris sebagai Upaya

Memahami Khazanah

Keilmuan Mutakhir di

Era Globalisasi”

10. Seminar Regional

“Peran Mahasiswa

dalam Mengawal BLT

tepat sasaran”

3 Mei 2012 Peserta 4

11. Bedah Buku HMI

“Sang Maha Segalanya

Mencintai Sang

Mahasiswa”

14 Mei 2012 Peserta 2

12. Sertifikat Ma‟had

Mahasiswa 1 Tahun

7 Juli 2012 Peserta 2

13. Seminar PMII Dialog

Public dan Silaturahmi

Nasional “Kemanakah

arah kebijakan BBm?

Mendorong subsidi

BBm untuk Rakyat”

10 Nopember 2012 Peserta 3

14. Short Course on

TOEFL Preparation in

Focusing on Structure

and Written

9-16 Februari 2013 Peserta 3

15. Seminar Nasional HMI

“Kepemimpinan dan

Masa Depan Bangsa”

23 Februari 2013 Peserta 3

16. Penataran Ustadz atau

Pengelola TKA-TPA

Tingkat Dasar

10 Maret 2013 Peserta 3

17. Seminar Nasional

“HIV/AIDS bukan

kutukan dari Tuhan”

13 Maret 2013 Peserta 6

18. Kursus singkat

“TOEFL Focusing and

Listening”

17 Maret 2013 Peserta 4

19. Seminar PUBLIC

HEARING

“Optimalisasi Kinerja

Lembaga Melalui Kritik

dan Saran Mahasiswa”

30 Maret 2013 Peserta 2

20. Penerimaan Anggota

baru PMII

6-8 April 2013 Peserta 3

Page 163: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

147

21. Seminar Pendidikan

“Menimbang Mutu dan

Kualitas Pendidikan di

Indonesia”

2 Mei 2013 Peserta 3

22. Tafsir TEMATIK

“Sihir dalam Perspektif

AL-Quran dan Hukum

Islam”

4 Mei 2013 Peserta 3

23. Seminar Nasional

“Menumbuhkan jiwa

Enterpreneur Generasi

Muda”

27 Mei 2013 Peserta 6

24. Seminar Nasional

“How to Develop the

Best Generation”

1 Juni 2013 Peserta 3

25. MILAD LDK XI dalam

Daurah Mar‟atus

Shalikhah (DMS)

13 Juni 2013 Peserta 3

26. Sosialisasi dan

Silaturahmi Nasional

“Sosialisasi UU No.1

Tahun 2003, peran serta

Fungsi OJK dan Peran

Pemerintah dalam

Pengawasan LKM

(Lembaga Keuangan

Mikro)”

30 September 2013 Peserta 6

27. Tafsir TEMATIK

“Konsep Pemimpin

Ideal Menurut Al-

Qur‟an (Telaah QS.Al-

An‟am ayat 165)”

17 Mei 2014 Peserta 3

28. Praktikum Baca Tulis

Al-Qur‟an

22 Juli 2014 Peserta 2

29. Seminar Nasional

“Peran Mahasiswa

dalam Mengawal Masa

Depan Indonesia Pasca

Pilpres 2014”

29 September 2014 Peserta 6

30. Seminar Nasional

“Implementasi

Kurikulum 2013 pada

Mapel B. Arab tingkat

4 Nopember 2014 Peserta 6

Page 164: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

148

Dasar, Menengah,

dalam upaya menjawab

tantangan Pengajaran

B. Arab”

JUMLAH NILAI 104

Salatiga, 7 Mei 2015

Mengetahui

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan

Kerjasama

Achmad Maimun, M. Ag,

NIP. 19700510 199803 1003

Page 165: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

149

Page 166: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

150

Page 167: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

151

Page 168: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

152

Page 169: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

153

Page 170: IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/199/1/Siti Fatimah_11111115.pdf · iii implementasi program bimbingan dan konseling dalam pengembangan

154